pemanfaatan mikroorganisme sebagai agen pengendali penyakit tanaman

17
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman Kelompok 7. Biologi 2014. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sriwijaya

Upload: ari-sugiarto

Post on 16-Apr-2017

109 views

Category:

Science


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit

Tanaman

Kelompok 7. Biologi 2014. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sriwijaya

Page 2: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Anggota Kelompok 7 :Sulistiono (08041281419033)

Aldina Rahmadhani (08041281419031)

Ari Sugiarto (08041281419035)

Page 3: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Mikrobiologi Bidang Pertanian Di bidang pertanian, mikroba berperan penting dalam beberapa aspek seperti penyubur tanah, pembentukan humus, fiksasi nitrogen, sebagai faktor dekomposisi,

pemacu pertumbuhan tanaman dan kesehatan tanaman, serta Agen Pengendali Penyakit pada Tanaman.

Page 4: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Sumber Studi Kasus : Salaki, C. L dan Sembiring, L. 2009. Prospek Pemanfaatan Bakteri

Entomopatogenik Sebagai Agensia Pengendali Hayati Serangga Hama. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA. Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta : Yogyakarta.

Nurhayati. 2011. Penggunaan Jamur dan Bakteri dalam Pengendalian Penyakit Tanaman Secara Hayati yang Ramah Lingkungan. Prosiding Semirata Bidang Ilmu-ilmu Pertanian BKS-PTN Wilaya Barat. ISBN: 978-979-8389-18-4.

Page 5: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Pemanfaatan Patogen Serangga sebagai Pengendali Hayati

Virus, bakteri, jamur, nematoda dan protozoa dapat berperan sebagai patogen serangga (Chrispeels & Sadava, 1994 ). Berbagai mikrobia ini mempunyai cara infeksi, lokasi replikasi dan mekanisme patogenisitas yang spesifik. Beberapa mikrobia mempunyai kisaran serangga inang sasaran yang luas namun ada pula yang mempunyai kisaran serangga inang sempit .

Syarat-syarat: Virulensi tinggi terhadap serangga target. Tidak berbahaya terhadap spesies non-target. Mudah diproduksi dan dapat disimpan dalam waktu lama. Mempunyai aktivitas yang cepat untuk menyerang serangga target. Tahan terhadap faktor-faktor lingkungan yang merugikan.

Page 6: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Virus entomopatogenik mencakup virus DNA dan RNA:1. Virus polihedrosis nuklear

2. Virus polihedrosis sitoplasma

Page 7: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

3. Virus granulosis

Page 8: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Fungi entomopatogenik dapat ditemukan pada 1. Ascomycetes

2. Phycomycetes

Page 9: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

3. Basidiomycetes

4. Fungi ImperfectiFungi yang belum dapat dipastikan ID-nya, bentuknya juga tidak pasti, daya sexualnya belum diketahui.

Page 10: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Bacillus thuringhiensisB. thuringhiensis merupakan agensia yang mempunyai daya toksisitas terhadap berbagai

serangga karena organisme ini menghasilkan toksin selama sporulasi. Bahan aktif yangmempunyai aktivitas larvisidal ini adalah δ-endotoksin yaitu suatu protein yang terkandung dalam inklusi parasporal pada B. thuringiensis H-14 dan struktur-struktur sel termasuk spora dan dinding sel pada B. sphaericus (Agaisse & Lereclus, 1995; Baum & Malvar, 1995; WHO, 1991).

Keistimewaan δ-endotoksin ini adalah daya toksik dengan kisaran sempit terhadap serangga tertentu dari ordo Lepidoptera, Diptera dan Coleoptera (Feitelson et al., 1992; Baum et al., 1999; Johnson et al., 1998; Knight et al., 1994; Miyasono et al., 1994; Zhong et al., 2000; Salaki, 1995 & 1996; Salaki & Manengkey, 1994; 1996). Selain itu δ-endotoksin tidak menimbulkan pencemaran, tidak membahayakan manusia, vertebrata lainnya dan tanaman serta tidak bersifat toksik terhadap serangga berguna.

Daya kerja δ-endotoksin terletak pada kristal protein. Bebagai faktor penentu keampuhan δ-endotoksin antara lain, adalah strain B. thuringiensis, daya larut kristal protein dalam saluranmakanan, serta kepekaan insektisida terhadap toksin (Knowles, 1994; Lee et al., 1999).

Page 11: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Bacillus thuringhiensis

Koloni Bacillus thuringhiensis

Page 12: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Insekta yang Mati akibat Bioinsektisida B. thuringhiensis

Page 13: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Beberapa agensia pengendali hayati tanaman:

Page 14: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Page 15: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Kesimpulan Pemanfaatan bakteri entomopatogenik dalam pengendalian hama tanaman pertanian

di Indonesia telah dilaksanakan dengan baik, dan hasilnya menunjukkan prospek yang cerah. Beberapa keuntungan penggunaan bakteri entomopatogenik khususnya Bacillus thuringiensis sebagai bioinsektisida adalah tidak menimbulkan pencemaran, tidak membahayakan manusia, vertebrata lainnya dan tanaman serta tidak bersifat toksik terhadap serangga berguna.Penggunaan mikro-organisme dari golongan jamur dan bakteri sebagai pengendali hayati penyakit tanaman mempunyai prospek yang sangat baik di masa yang akan datang. Keunggulan : Selain mudah dibiakkan dan diperbanyak juga dapat diperoleh diareal pertanian itu sendiri. Aman bagi manusia dan musuh alami; dapat mencegah timbulnya ledakan OPT sekunder. Produk tanaman yang dihasilkan bebas dari residu pesti sida. Mudah didapat karena ada di sekitar pertanaman sehingga dapat mengurangi

ketergantungan petani terhadap pestisida sintetis. Menghemat biaya produksi serta ramah terhadap lingkungan.

Page 16: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Pertanyaan1. Jelaskan maksud dari bioinsektisida tidak berbahaya bagi spesies non target ! = Maksudnya bioinsektisida membunuh seranggah yang spesisfik atau bekerja spesifik, yaitu pada tahap larva. Untuk membunuh seranggah tertentu perlu dosis tertentu dalam menggunakan insektisida agar seranggah yang bermanfaat tidak mati.

Page 17: Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman

Any Questions?...

Thank You...