pelabuhan laut

7
Sistem Transportasi Laut .|1.1. Pengertian Pelabuhan :Jngsi dasar dari sebuah pelabuhan adalahmenyediakan fasilitas atau saranan Enyandaran kapal yang aman, serta wilayah konsolidasi atau pembongkaran muatan. €di pelabuhan hanyamerupakan tempat transivsinggah sementara barang yang iangkut olehkapal. Karena fungsi inilah baikkapal dan barang yangmemanfaatkan 6a sebuah pelabuhan tidakboleh berada di pelabuhan tersebut dalam waktu yang elatif lama. Sebagai tempat yang harus selalu siap menyediakan layanan baik sandar, rongkar muat maupun penyimpanan, pelabuhan harus dapat melakukan proses ransfer muatan dalam waKu yang sesingkat-singkatnya. ;ecara garis besar ada duakelompok operasi pelabuhan yaitu operasi untuk kapal dan :oerasi untuk muatan. DaeEhoperasi kapal di pelabuhan meliputi kolam pelabuhan :an dermaga, sedangkan operasi untukmuatan berlokasi di sepangjang dermaga rnana kapal sandar dan gudang/terminal muatan. iacaan Lebih Lanjul: ' Branch, Alan E.,Elements of Shipping, Champman & Hall, 1996 : Stophord, Martin, Maritime Economics, Unwin Hynman, 1988 11.2. Jenis-jenis jasa pelabuhan .€flis jasa pelabuhan dapat dibedakan menjadi2 (dua) sesuaidenganentitasyang :iayani, yaitu kapaldan barang. €sa yang disediakan untuk kapal dilakukan sejak kapal memasuki wilayah pelabuhan .C',annelgate) langsung standar di dermaga atau menunggu untuk sementara di kolam :dabuhan. Jasa-iasa yang dimaksud meliputi: ' Komunikasi kapaldengan darat Pada saat kapal berada di lingkungan pelabuhan, awak kapal perlu berkomunikasi dengan pihakyang berkaitan dengan keberadaan kapal yang diawakiseperti agen, dan kantor @bang. Untuk itu sarana komunikasi disediakan oleh oihak oelabuhan. :. Panduan alat-alat navigasi Untuk menghindari kecelakaan (tubrukan atau kandas), saat memasuki wilavah pelabuhan di waKu malam hari kapaldibantu oleh alat-alat navigasi sep;di mercu suar dan buinavigasi. : Penjangkaran di area yang aman Bab11 Pelabuhan Laut Page 92 of 103

Upload: rian

Post on 07-May-2017

256 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelabuhan Laut

Sistem Transportasi Laut

.|1.1. Pengertian Pelabuhan:Jngsi dasar dari sebuah pelabuhan adalah menyediakan fasilitas atau sarananEnyandaran kapal yang aman, serta wilayah konsolidasi atau pembongkaran muatan.€di pelabuhan hanya merupakan tempat transivsinggah sementara barang yangiangkut oleh kapal. Karena fungsi inilah baik kapal dan barang yang memanfaatkan6a sebuah pelabuhan tidak boleh berada di pelabuhan tersebut dalam waktu yangelatif lama. Sebagai tempat yang harus selalu siap menyediakan layanan baik sandar,rongkar muat maupun penyimpanan, pelabuhan harus dapat melakukan prosesransfer muatan dalam waKu yang sesingkat-singkatnya.

;ecara garis besar ada dua kelompok operasi pelabuhan yaitu operasi untuk kapal dan:oerasi untuk muatan. DaeEh operasi kapal di pelabuhan meliputi kolam pelabuhan:an dermaga, sedangkan operasi untuk muatan berlokasi di sepangjang dermagarnana kapal sandar dan gudang/terminal muatan.

iacaan Lebih Lanjul:

' Branch, Alan E., Elements of Shipping, Champman & Hall, 1996: Stophord, Martin, Maritime Economics, Unwin Hynman, 1988

11.2. Jenis-jenis jasa pelabuhan

.€flis jasa pelabuhan dapat dibedakan menjadi 2 (dua) sesuai dengan entitas yang:iayani, yaitu kapaldan barang.

€sa yang disediakan untuk kapal dilakukan sejak kapal memasuki wilayah pelabuhan.C',annelgate) langsung standar di dermaga atau menunggu untuk sementara di kolam:dabuhan. Jasa-iasa yang dimaksud meliputi:

' Komunikasi kapaldengan darat

Pada saat kapal berada di lingkungan pelabuhan, awak kapal perluberkomunikasi dengan pihak yang berkaitan dengan keberadaan kapal yangdiawaki seperti agen, dan kantor @bang. Untuk itu sarana komunikasidisediakan oleh oihak oelabuhan.

:. Panduan alat-alat navigasi

Untuk menghindari kecelakaan (tubrukan atau kandas), saat memasuki wilavahpelabuhan di waKu malam hari kapal dibantu oleh alat-alat navigasi sep;dimercu suar dan bui navigasi.

: Penjangkaran di area yang aman

Bab 11Pelabuhan Laut

Page 92 of 103

Page 2: Pelabuhan Laut

Sistem Transpofiasi Laut

Meskipun kapal dapat menunggu di mana saja di kolam pelabuhan, namun tidaksemua tempat dapai dipakai untuk buang sauh{angkar. Areal yang dipedukanoleh sebuah kapal untuk buang sauh paling tidak berjarak satu kali panjangbadan kapal itu. Untuk melakukan penjangkaran dengan aman, pihak pelabuhantelah menentukan daerah-daerah yang dapat dipakai oleh suatu kapal.

Pemanduan kapal

Setiap kapal (berukuran tertentu) yang masuk/keluar ke/dari wilayah suatupelabuhan harus dipandu supaya terhindar dari kecelakaan.

Pemisahan aliran air karena perbedaan pasang-surut (/ockirg)

Di beberapa tempat (pelabuhan-pelabuhan besar berskala intemasional sepertiRotterdam), pelabuhan dilengkapi dengan peralatan pemisah aliran air karena ditempat dimana pelabuhan berada memiliki pasang surut yang tinggi. Kondisi inidapat membahayakan keselamatan kapal yang hendak keluar/masuk. Olehkarena itu, pihak pelabuhan menyediakan saEna pemisah aliran air (rocking).

Penarikan (fowrng)

Kapal-kapal yang berukuran relatif lebih besar tidak diijinkan untuk menjalankanmotor penggerak utamanya karena dianggap dapat membahayakan alurpelayaran di suafu pelabuhan. Oleh karena itu, kapal-kapal tersebut harusditunda/ditiarik dengan kapal-kapal yang dimiliki oleh pelabuhan.

Moodng/unmoodng

Kapal harus berada dalam kondisi sedemikian rupa sehingga tidak mengalamipergerakan yang berlebihan pada saat slandar. Untuk itu, sebuah kaoal harusdiikat dengan tali secukupnya. Pengikatan ini (moodng) disediakan oleh pihakpelabuhan. Demikian pula pada saat kapal akan berangkat meninggalkanpelabuhan, tali pengikat akan dilepaskan (iunmooring).

Proses penyandaran

Sandar merupakan kondisi kritis yang dihadapi sebuah kapal pada saat beradadi sebuah pelabuhan, oleh karena itu kapal harus dibantu sehingga tidakmembahayakan keselamatan dirinya atau kapal lain. Semakin padat suatupelabuhan, relatif semakin lama proses sandar teBebut.

Loading/unloading

Fasilitas bongkar muat (loading/unloading) disediakan oteh pihak pelabuhan iikakapal tidak memiliki sarana tersebut atau tidak cukup. Kapal-kapal yangmenggunakan iasa ini biasanya kapal-kapal khusus seperti kapal peti kemas,bulk canier dan lanker. Proses bongkar muat ini memakan waktu paling lama diantara operasi muatian yang lain. Sehingga keberadaan fasilitas bongkar muat

Page 93 of 103

Page 3: Pelabuhan Laut

Sistem Transpodasi Laut

yang baik dibantu oleh operator yang handal yang akan dapat memperoepatDroses tersebut.

(10) Penanganan muatan diatas kapal

Muatan yang akan menempati ruang muaypalkah harus ditangani sedemikianrupa sehingga tidak membahayakan keselamatan pelayaranmaupun muatan itusendid- Terdapat beberapa muatan yang memerlukan penanganan khusus untukmencegah hal-hal yang tidak diinginkan khususnya muatan berbahaya sepertibahan kimia.

('11) Penanganan muatan didarat

Pada saat muatan masih berada didarat, ia akan menempati seluasan dermagasesuai dengan kebutuhan. Penempalan ini harus diatur sedemikian ruDasehingga tidak mengganggu lalu lintas di dermaga.

'12) Operasi transfer muatan di dermaga (ke truk atau alat angkut yang lain)

Muatan yang b€rada di atas dermaga harus dipindahkan secepat mungkin keluarpelabuhan atau lempat penyimpanan. Operasi pemindahan ini dibantumenggunakan peralatan yang dimiliki oleh pihak pelabuhan seperti fo*/rfl dancfane.

'13) Operasipenyimpanan

Seandainya muata yang akan diangkut tidak dapat segera dimuat ke atas kapal,maka muatan ilu akan disimpan untuk sementara di gudang berada dilingkungan pelabuhan. Sebaliknya, jika sejumlah muatan tidak dapat segeradidistribusikan (karena menunggu proses b€a cukai), muatan itu harusditempalkan di suatu gudang yang ada di pelabuhan.

14) Operasi pengiriman dan penerimaan muatan

Pada muatian datang di area pelabuhan, pihak pelabuhan akan mencatiatkandemikian puta sebaliknya pada saat sejumlah muatan meninggalkan pelabuhan.Hal ini bemanfaat unfuk mengetahui volume barang yang keluar masuk melaluipelabuhan itu.

'5) Penyediaan informasi alimn muatan pra dan pasca pengapalan

Pihak-pihak yang berkepentingan dalam operasi pengapalan barang yangmemerlukan informasi mengenai keberadaan baik kapal maupun muatan. Hal inierat kaitannya dengan efisiensi kerja masing-masing pihak, seperti pihakconsigne atau freight fotwarder akan dapat segera mempersiapkan segalasesuatu yang dibutuhkan sewaktu kapal akan segera berlabuh. Tidak semuapelabuhanmenyediakan jasa ini tetapi telah banyak pelabuhan besar yangmelakukannya.

Page 94 of 103

Page 4: Pelabuhan Laut

Sistem Transportasi Laut

(16) Operasi pemindahan dengan moda lain selain laut

Jika muaian yang telah dibongkar maupun yang akan dimuat memerlukan alatangkut yang tidak dapat disediakan oleh pihak EMKL, pihak pelabuhan dapatmenyediakannya. Alat angkut tersebut dapat berupa tongkang alau head truck.

11.3. Elemen+lemen Produktivihs Pelabuhan

ProduKivitas pelabuhan diukur dengan banyaknya kapal yang membongkar muat muatcer satuan waKu di suatu pelabuhan (output) dibandingkan dengan pengerahan saranayang ada di pelabuhan itu (input). ProduKivitas pelabuhan ditunjang oleh berbagaimacam faklor, akan tetapi secara umum terdapat 3 (tiga) faKor yang dianggap sebagaihKor yang menentukan- Faktor-faKor tersebut adalah:

(1) Kondisifisikpelabuhan

Pemilik kapal akan memilih pelabuhan yang memiliki fasilitas fisik yangmemadai sebab keberadaan fasilitas ini akan membantu mempercepatproses bongkar muat dari/ke kapal. Fasilitas yang dimaksud meliputikedalaman perairan, lebar dan paniang dermaga, kapasitas serta jenisperalatan yang ada baik di kolam pelabuhan maupun di dermaga. Kondisifisik pelabuhan dapat dipertahankan supaya dapat membantupeningkatan kinerjanya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemeliharaanmaupun pengadaan. Kedalaman perairan dapat dipertahankan denganpengerukan rutin. Kapasitas dermaga dapat ditingkatkan denganmelebarkan dimensinya serta menambah peralalan bongkar muat dangudang penyimpanan. Teknologi peralatan bongkar muat juga perludiperhatikan terutama untuk menangani proses bongkar muat kapal-kapalyang memerlukan peralatan khusus seperti kapal peti kemas dan bulkcanier. FaKor yang tidak kalah pentingnya adalah keberadaan kapaltunda dan pandu. Kedua unsur ini sangat membantu kelancaran kapallerutama pada saat memasuki areal pelabuhan dan sandar di dermaga,serta sebaliknya pada saat meninggalkan dermaga dan areal pelabuhan.

(2) Kinerja operator pelabuhan

Keberadaan fasilitas yang memadai tanpa didukung oleh operator yangandal tidak akan befarti banyak untuk meningkatkan produktivitas layananpelabuhan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkankemampuan oporator di pelabuhan seperti dengan in-house training ataudengan studi banding ke pelabuhan yang memiliki operarorberpengalaman. Operator yang berpengalaman akan meningkatkanutilitas serta efisiensi peralatan yang ada di suatu pelabuhan.

(3) Keterlibatan pihak bea cukai

Pada aaat b@ nt€D;€/sukj W)fun?aft saeta tffa,e, pit?ek M e.rketbefiugas memerlksa barang-barang yang akan OiUongiar di pelabuhantersebut. Proses pemeriksaan ini akan memakan waktu yang cukup lama.Hal itu juga teriadi pada saat sejumlah muatan henda[ diekspor ke luar

Page 95 of 103

Page 5: Pelabuhan Laut

- Sistem Tnnsportasi Laut

wilayah suatu negara. Ketidakefisienan pemeriksaan akan menyebabkanbarang-barang tersebut lama tertahan di pelabuhan itu. Hal ini akanmenyebabkan pelabuhan itu dapat dikategorikan sebagai pelabuhan tidakefisien.

Berbagai cara diupayakan untuk menekan waktu pemeriksaan tersebut, seperti:

(a) Pemedksaan dilakukan di luar area pelabuhan yang bertujuan untukmengurangi kemacetan di pelabuhan, atau

(b) Perusahan pelayaran sebaiknya memiliki perwakilan/menyewa tempat dipelabuhan dimana kapal tersebut akan berlabuh supaya kegiatan bongkarmuat dapat segera dilaksanakan.

3acaan Lebih Laniut:

'. Branch, Alan E., Elements of Shipping, Champman & Ha , 1996

11.4. Kriteria

<ineria suatu pelabuhan diukur dengan beragam kriteria seperti kecepatan kapalTeninggalkan pelabuhan (sejak masuk hingga keluar dari areal pelabuhan), kecepaianrongkar muat barang, serta lamanya sejumlah muatan berada di dermaga untukTenungu pengapalan atau setelah dibongkar.

Jntuk mengetahui tingkat kineia suatu pelabuhan beberapa indikator dipakai, yaitu:'\ Ship tum-round time

Ship tum-mund time adalah lamanya kapal berada di sebuah oelabuhan dandihitung seiak saat kapat tiba di areal pelabuhan sampai kapal itu meninggalkanareal pelabuhan. WaKu tinggat ini biasanya dinyalakan dalam hari atau dalamiam. Pihak pelabuhan biasanya membuat catatan bulanan serta tahunan untuktum-around time .atat*a. Tum-arcund time '€ta-'ala ditentukan denganmembagi jumlah jam yang tercatat selama satu bulan/tahun dengan jumtah ka-palyang singgah di pelabuhan.

'l Tonnage handled per ship day in pott

Karena lama kapal tinggal di pelabuhan dipengaruhi oleh jumlah muaian yangdibongkar muat, indikator yang lebjh berguna adalah jurilah (tonnage) yangditangani oleh hari4am selama kapal itu ada di petabuhah. Jumlah muatan fata-fta.yalls ditangani setiap had4am kapat (avenge tonnage per ship day/shiphour_ diperoleh dengan membagi total muatan yang dibongkar muat denganjumlah jam yang dibutuhkan oleh semua kapal di petabuhan itu.

Page 96 of 103

Page 6: Pelabuhan Laut

' Sistem TransDortasi Laut

(iii) Avenge vessel time at berth

Indikabr ini diperoleh dengan membagi jam total yang dibutuhkan semua kapalselama sandar dibagi dengan iumlah kapal. lndikator ini dipergunakan untukmencari waktu sandar efektif sebuah kaDal.

(iv) Avenge vessel time outside

Indikator ini didapat dengan mengurangkan jam iotal yang diperlukan olehsejumlah kapal di pelabuhan yang dikurangi dengan jam total kapal-kapallersebut selama sandar di dermaga, kemudian dibagi dengan jumlah kapal yangsinggah di pelabuhan. Indikator ini dipergunakan untuk mencari waktu yangdipergunakan sebuah kapal pada saat sedang tidak sandar.

v\ Average waiting (idle) time(i) Menunggu untuk sandar di dermaga

Waktu tunggu rata-rata kapal untuk dermaga diperoleh dengan membagiiam total sebuah kapal menunggu mendapatkan tempat sandar dibagidengan iumlah kapal yang sandar.

(iD Karena hujan

WaKu tunggu rata-rata kapal karena hujan diperoleh dengan membagijam total pekerjaan terhenti karena huian dengan jumtah total kapal yangditangani.

(iii) Kerana sebab lain

WaKu tunggu rata-rata kapal karena sebab lain diperoleh denganmembagi iam total penghentian kerja akibat suatu sebab dengan jumlahtotal kapal yang ditangani.

4 Average Waiting Rate

Indikator menunjukkan lamanya waKu tunggu sandar dengan jam totat kapalberada di dermaga (5a/3).

i) Tons per gang hour

Indikator ini menuniukkan jumlah muatan (ton) yang diiangani oleh gang.lndikator ini diperoleh dengan membagi muatan total dengan jumlah jam totalyang dipergunakan untuk bekerja.

ii) TEU'g per crane (hook) hour

lndikator ini digunakan untuk mencari tingkat kinerja crane pengangkat petikemas yang dimiliki pelabuhan. Indikator ini dihitung dengan membagi jumlahTEU total yang ditangani dengan iumlah crane dan iam total pemakaian crane.

Page 97 of 103

Page 7: Pelabuhan Laut

Sistem Tmnsportasi Laut

{x) Dwell time

lndikator ini dipergunakan untuk mengetahui lamanya sejumlah muakn tinggal didermaga/ruang muat kapal. Indikator ini dipercleh dengan mengalikan jumlahmuatan (ton) dengan waktu tinggal (hari) kemudian dibagi dengan jumtahmuatan total yang ditangani.

Berth thtoughput

Indikator ini digunakan untuk mencari efeKivitas kinerja dermaga. Indikator inidiperoleh dengan membagi jumlah muatan totat yang ditangani (ton) denganjumlah dermaga.

Throughput per linear meter

lndikator ini diperoleh dengan membagi jumlah muatan total yang ditangani sidermaga (ton) dengan panjang totaldemaga.

n0 Befth occupancy rate (96)

lndikator ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemakaian dermaga dalamwaktu setahun. Ini dihitung dengan membagi waktu total kapal untuk sandar didermaga (hari) dengan jumlah total dermaga dan 360 hari. Hasil yang diperotehdikalikan 100 lntuk mendapatkan nilai prosentasenya.

Iiii) Befth utilization rate (%)

lndikator ini dipakai untuk mengetahui tingkat penanganan kapal efeKii Indikatorini diperoleh dengan membagi waKu total kapal ditangani dengan waKu totalsandar di dermaga kemudian dikalikan dengan 100 untuk mendapatkan nilaiprosentasenya.

Page 98 of 103