pektin
TRANSCRIPT
PEKTIN
A. Sinonim : Asam pektinat
B. Rumus/Struktur kimia :
C. Deskripsi/Pemerian bahan :
Pektin merupakan suatu kompleks turunan karbohidrat koloidal yang diekstrak dari jaringan
tanaman. Secara umum, kelompok senyawa pektindisebut substansi pektat, sementara istilah pektin lebih
menggambarkan suatuproduk komersial. Didalam tata nama yang dikeluarkan oleh American
Chemical Society , istilah pektin digunakan secara umum sebagai asam pektinat yang larut dalam air dan
memiliki kemampuan dalam pembentukan gel dengan adanya gula dan asam atau pada kondisi yang
sesuai.
Komponen utama dari senyawa pektin adalah asam D-galakturonat tetapi terdapat juga D-
galaktosa, L-rabinosa, dan L-rhamninosa dalam jumlah bervariasi dan kadang-kadang terdapat gula-gula
lain dalam jumlah kecil. Apel dan kulit jeruk adalah bahan baku yang sering digunakan dalam produksi
pectinkomersial. Kedua bahan baku tersebut tersedia cukup melimpah sebagai
limbah, juga mengandung kadar pektin yang cukup tinggi. kandungan pektin rata-ratauntuk
buah-buahan berdasarkan berat basah adalah 0,5 %.
Kandungan pektin di dalam tanaman berbeda-beda tergantung pada sumber dan metoda ekstraksi
yang dilakukan. Perubahan kandungan pektin ini terjadi pula selama proses pematangan, setelah
pemanenan atau pada penyimpanan. Umumnya pektin di dalam buah pada awal pertumbuhan hamper
termetoksilasi sempurna dengan berat molekul yang tinggi. sejalan dengan pertumbuhan dan pematangan
buah, enzim pektinesterase dan polygalakturonase menghidrolisis pektin menjadi polimer yang lebih kecil
dengan kandungan metoksil yang lebih rendah, kandungan karboksil yang lebih tinggi dan berat molekul
yang lebih rendah
Sifat pektin antara lain dapat terekstraksi oleh air panas, asam,ammonium okasalat. Asam yang
biasanya digunakan untuk mengekstraksi pektin ini antara lain adalah asam sulfat, asam klorida, asam nitrat
dan asam sitrat. Polisakarida ini dapat mengendap dengan adanya pelarut organik yang bercampur baik
dengan air seperti methanol, etanol, aseton dan propanol.
Pektin secara luas berguna sebagai bahan tekstur dan pengental dalam makanan dan mampu
membungkus logam berat dan juga sebagai bahan tambahan produk susu terfermentasi. Selain itu rantai sisi
pektin yang komplek mempunyai aktivitas anti kanker dan senyawa bioaktif lainnya. Kondisi
ekstraksipektin berpengaruh terhadap karakteristik pektin dan sifat fisik pektin tergantungdari karakteristik
kimia pektin. Suhu yang tinggi selama ekstraksi dapatmeningkatkan rendemen pektin. Selain dapat
membentuk tekstur gel, pektindapat meningkatkan viskositas dan menstabilkan sistem emulsi.
D. Kegunaan dalam formula
Pektin digunakan sebagai pembentuk jeli, selai, pengental, dan dimanfaatkan dalam bidang farmasi
sebagai obat diare. Pektin cukup luas dan banyak kegunaannya baik dalam industri pangan maupun non
pangan. Pektin berkadar metoksil tinggi digunakan untuk pembuatan selai dan jeli dari buah-buahan,
pembuatan kembang gula bermutu tinggi, pengental untuk minuman dan sirup buah-buahan,serta
digunakan dalam emulsi flavor dan saus salad. Pektin dengan kadar metoksil rendah biasa digunakan dalam
pembuatan saus salad, puding, gel buah-buahan dalam es krim, selai, dan jeli. Pektin berkadar metoksil
rendah efektif digunakan dalam pembentukan gel saus buah-buahan beku karena stabilitasnya yang tinggi
pada proses pembekuan, thawing dan pemanasan, serta digunakan sebagai penyalut dalam banyak
produk pangan.
Pektin memiliki potensi juga dalam industri farmasi, yaitu digunakan dalam penyembuhan diare
dan menurunkan tingkat kolesterol darah. Pektin bias digunakan sebagai zat penstabil emulsi air dan
minyak. Pektin juga berguna dalam persiapan membran untuk ultra sentrifugasi dan elektrodialisis. Dalam
industri karet pektin berguna sebagai bahan pengental lateks. Pektin juga dapat memperbaiki warna,
konsistensi, kekentalan, dan stabilitas produk yangdihasilkan.
Pektin mempunyai kemampuan sebagai pembentuk gel, pengental dan stabilisator sehingga
banyak digunakan dalam berbagai industri makanan danfarmasi. Pektin MT biasa digunakan dalam industri
selai, jeli, jus/sari buah, buah kalengan, susu dan gula-gula. Sedangkan pektin MR selain digunakan dalam
industri saus buah kalengan, es krim, puding dan makanan yang dibekukan. Di dalam industri farmasi,
pektin digunakan sebagai salah satu campuaran obat anti diare, dapat mengurangi kolestrol darah dan kadar
gula penderita diabetes serta untuk pertahanan viskositas obat sirup.
Berikut ini adalah cara pembuatan jelly nanas :
Bahan :
Buah nanas matang optimum 500 g
Gula pasir 250 g
Pektin 5 g
Alat :
Pengaduk
Alat penggiling/blender
Pisau
Kompor
Kain saring
Dandang
Cara pembuatan :
1. Buah Nanas yang digunakan untuk pembuatan Jelly dipilih nanas yang masak optimal
dan tidak luka atau busuk
2. Nanas yang sehat dan masak optimal dikupas kulitnya dan dihilangkan matanya sampai
bersih
3. Nanas kupasan kemudian dicuci dengan air hingga bersih
4. Nanas yang sudah bersih dihancurkan sampai bentuk bubur dengan menggunakan
blender atau alat pemarut kelapa
5. Bubur nanas dimasak sampai mendidih kemudian ditambah gula pasir sebanyak 50%
sampai larut.
6. Bubur nanas masak disaring dengan menggunakan kain
7. Air hasil saringan dimasak dan ditambah pektin. Pektin yang digunakan sebanyak
1gram/100gr. Pemasakan diteruskan sampai kental sambil diaduk.
8. Dalam keadaan masih panas jelly dimasukkan ke dalam botol kemasan.
9. Jelly nanas siap untuk dipasarkan.
E. Inkompatibilitas
F. Stabilitas bahan
Pektin MT akan membentuk gel dengan adanya gula dan asam pada konsentrasi yang tepat.
Larutan pektin 0,3-0,4% membentuk gel dengan cepat bila pH diatur 2,0-3,5 dan konsentrasi gula 60-65%,
bahkan pada temperature yang mendekati titik didihnya. Gel dari pektin MT terbentuk akibat adanya ikatan
hidrogen atau tarikan elektrostatik. Pembentukan gel jenis ini memerlukan zat pendehidrasi seperti gula,
alkohol atau gliserol dengan konsentrasi lebih dari atau sama dengan 50% dan pH kurang dari sama dengan
3,5. Berbeda dengan pektin MT, pektin MR tidak terlalu dipengaruhi oleh pH atau bisa dikatakan gel dari
pektin MR dalam aplikasinya dapat terebentuk pada interval pH yang cukup lebar. Walaupun demikian
pektin MR ini sensitif terhadap kation bivalen akan berikatan dengan gugus karboksil bebas dari asam
anhidrogalakturonat. PektinMR dapat membentuk gel tanpa adanya gula, tapi keberadaan sejumlah kecil
gula ( 10%-20%) akan memberikan tekstur gel yang baik sedangkan konsentraasi gula yang terlalu tinggi
akan mengganggu pembentukan gel.
Rapid set merupakan pektin dengan derajat esterifikasi lebih dari 70% dengan pH optimum
pembentukan gel 3,0-3,4 dan dapat menghasilkan gel yang kuat dalam waktu yang cepat. Slow set adalah
pectin dengan derajat esterifikasi 50% sampai 70% dan akan membentuk gel dengan pH optimum 2,8-3,1
dalam waktu yang lebih lama daripada rapid set. Sedang kanmetoksil rendah merupakan pektin dengan
derajat esterifikasi kurang dari 50%dan dapat membentuk gel yang baik dengan penambahan kation bivalen
sepertikalsium.