pedoman pemodelan enterprise...mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang...

38
Pedoman Pemodelan Enterprise Arsitektur Sistem Informasi Enterprise

Upload: others

Post on 16-Sep-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Pedoman PemodelanEnterprise

Arsitektur Sistem Informasi Enterprise

Page 2: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasiyang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelanarsitektur enterprise.

Capaian pembelajaran #2

Page 3: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

1. Proses pemodelan

2. Panduan untuk pemodelan

3. Readability dan usability model

Topik bahasan

Page 4: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Conceptual integrity adalah seberapa jauh sebuahmodel dapat dipahami pikiran seorang manusia, tanpa tergantung pada kompleksitasnya.

• Ide utama conceptual integrity adalah bahwarancangan yang bagus dapat memperlihatkankesatuan yang konsisten, yang mudah dipahami orang lain.

• Ini memungkinkan seseorang dengan pengetahuandan pemahaman yang terbatas untuk memahamisebuah model dengan mudah.

Page 5: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Proses pemodelan

Page 6: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Sebuah model adalah sebuah konsepsi abstrak yang jelas dari beberapa bagian atau aspek dari dunianyata

• Model fokus pada aspek spesifik dari dunia nyataberdasarkan tujuan mengapa model tersebut dibuat.

• Dalam enterprise architecture, pemodelan biasanyamelibatkan pembuatan representasi abstrak dariperusahaan:• Proses bisnis didalamnya,

• Infrastruktur TI,

• Hubungan diantara keduanya.

Page 7: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

•Contoh aspek yang sering disertakandalam model enterprise architecture :•Produk,•Proses bisnis,•Aplikasi,• Elemen infrastruktur TI,•dan hubungan2 mereka.

Page 8: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Tujuan pemodelan proses pada dasarnya berkaitan dengan tujuanpengetahuan (knowledge), sehingga pembuatan model harusbertujuan untuk memenuhi tujuan pengetahuan ini.

• Proses pemodelan berkaitan dengan transformasi pengetahuan, persetujuan, dan komitmen (dari partisipan) serta sebagai pusatrepresentasi yang digunakan sebagai tool dalam transformasi ini: model.

Pemodelan sebagai proses transformasi

Page 9: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Knowledge goals and modelling guidelines steer the modelling process

Page 10: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Dalam proses pemodelan ada beberapa jenis aktivitas berbeda yang dilakukan, yang tidak selalu dilakukan secara linier, tetapi iteratif dan sangat interaktif:• Seorang Arsitek mendiskusikan keputusan rancangan dan versi awal model

dengan berbagai stakeholder dan kemudian mengulangi beberapa aktivitas, dalam urutan berbeda, atau bahkan melewati aktivitas tertentu.

• Berikut aktivitas dalam proses pemodelan: (lihat slide berikut)

Aktivitas dasar pemodelan

Page 11: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

1# menetapkan tujuan, lingkup, dan fokus• Pemodelan adalah aktivitas yang didorong oleh tujuan.• Tujuan umum dari model arsitektur perusahaan adalah untuk

menyediakan:1. Wawasan tentang proses, infrastruktur TI, dan penyelarasannya,2. Dasar untuk mendesain ulang proses bisnis,,3. Dasar untuk mendesain ulang aplikasi,4. Dasar untuk desain ulang infrastruktur,5. Dasar untuk penyelarasan bisnis – TI.

• Anda harus memutuskan ruang lingkup dan fokus model:1. Bagian mana dari realitas yang akan dijelaskan dalam model (mis.,

hanya proses primer),2. Aspek apa yang akan dijelaskan,3. Tingkat rincian seperti apa?

Page 12: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

2# memilih viewpoint untuk membuat model• Arsitek membuat model menggunakan viewpoints, yang memberikan

serangkaian konsep dan hubungan yang akan digunakan selamaproses pemodelan.

• Memandu dalam menentukan informasi apa yang harus dimasukkandalam model, mengingat para pemangku kepentingan, tujuanpembuatan model dan fokusnya.

• Menggunakan sudut pandang desain untuk membuat model, tetapi inijuga dapat dilakukan dengan menggunakan jenis sudut pandanglainnya.

Page 13: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

3# membuat dan menstruktur model• Pada tahap ini Anda mengumpulkan informasi yang diperlukan, dan

membuat, menyusun, dan memvisualisasikan model arsitektur perusahaan:1) Arsitektur enterprise hampir tidak pernah dilakukan sesuai lapangan: biasanya, model

proses bisnis, model informasi, atau model infrastruktur mengambil gambaran perusahaan yang sudah ada.

2) Informasi tambahan dapat diporel menggunakan wawancara atau denganmendiskusikan dengan stakeholder.

3) Berdasarkan informasi yang diperoleh, Anda membuat dan menyusun model. Tujuanpenataan model adalah untuk mengurangi kompleksitas (visual), yang membuatnyalebih mudah untuk dikenali dan dipahami

4) Pembuatan model melalui satu atau lebih representasi (visual), sesuai dengan sudutpandang yang dipilih.

Page 14: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

4# memvisualkan model• Bergantung pada jenis dan kebutuhan Stakeholder, Memilih satu atau

lebih cara yang sesuai untuk memvisualisasikan model.

5# menggunakan model• Pada tahap ini, Anda menggunakan representasi model untuk

berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan.

• Langkah-langkah khas dalam menggunakan representasi visual adalah:

1. Validasi. Anda dapat memvalidasi model secara tidak langsung, denganmemeriksa apakah pemangku kepentingan setuju bahwa pandanganyang dibuat dari model ini adalah representasi yang benar dari situasiaktual atau yang dimaksudkan.

2. Memperoleh komitmen dari para pemangku kepentingan utama. Setelah mencapai kesepakatan, para pemangku kepentingan utamaharus berkomitmen pada dampak (potensial) dari apa yang dijelaskan.

3. Menginformasikan pemangku kepentingan lainnya.

Page 15: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

6# memelihara model• Proses pemodelan bersifat iteratif.• Iterasi ini membantu dalam mendapatkan pemahaman

yang jelas tentang tujuan dari proses pemodelan, keprihatinan para pemangku kepentingan individu, dansejauh mana model membantu dalam mencapai tujuanini.

Page 16: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Terdapat banyak cara bagi Arsitek untuk membuat atau mengubahkonten sebuah model.

• Namun ada sejumlah tindakan/aksi dasar pemodelan, yaitu:1) Menemukan kandidat elemen dalam model.

2) Memperbaiki elemen dalam model.

3) Membuang sebuah elemen model.

4) Membuat abstrak dari kosep atau relasi.

5) Mentranslasi elemen.

6) Mendokumentasi tindakan/aksi pemodelan.

Jenis2 aksi pemodelan

Page 17: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Panduan untuk pemodelan

Page 18: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Panduan utama pemodelan adalah sebagai berikut:

1) Sebuah model harus bisa menjawab pertanyaan2.

2) Buat perbedaan jelas antara model dan visualisasinya.

3) Maxim of Quantity:• Buat model seinformatif mungkin.

• Jangan buat model yang informasinya tidak diperlukan.

4) Maxim of Quality:• Jangan buat model yang diyakini palsu.

• Jangan buat model bila tidak cukup fakta/bukti.

Page 19: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

5) Maxim of Relevance:• Buat model yang relevan (misal, buat model untuk hal2 yang berkaitan dengan tujuan

pemodelan).

6) Maxim of Manner:• Hindari ekspresi yang tidak jelas.

• Hindari keraguan.

• Buat singkat (hindari konsep dan relasi yang tidak perlu).

• Buat berurutan.

7) Buat model secara iteratif.

8) Buat model secara dinamis.

Page 20: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

9) Ekonomis dalam model.

10) Ekonomis dalam view.

11) Buat konsep dapat dikenali.

12) Buat struktur dapat dikenali.

13) Buat model yang konsisten.

14) Jaga model yang berhubungan konsisten.

15) Buat model dengan tepat dan lengkap sesuaikebutuhan.

16) Perlakukan pertimbangan yang berbeda secaraorthogonal.

Page 21: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Pendekatan pemodelan iteratif membantu mengatasi kompleksitas pemodelan enterprise architecture melalui penggunaan level abstraksi yang berbeda.

• Dengan level ini pertama buatlah konsep dan relasi inti dalam model enterprise architecture model, sebelum memberikan detil lebih lanjut:1) Dapatkan konsep inti dan relasi inti untuk abstraksi level tertinggi.

2) Tetapkan penggunaan level abstraksi yang dibatasi .

3) Tentukan level abstraksi berdasarkan tujuan pemodelan.

4) Buat level abstraksi konsisten.

Pemodelan dan Abstraksi

Page 22: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Untuk model yang memiliki banyak konsep dan relasi, menstruktur model membantu untuk:• Mengurangi kompleksitas visual model sehingga memudahkan stakeholder untuk

mengenali dan memahami model.• Menemukan struktur berulang, pola, atau inkonsistensi.

• Model arsitektur dapat berisi jenis struktur yang berbeda:• functionality: functional decomposition;• time: temporal structure, data flow, control flow;• usage: dependencies, call graphs;• location: physical distribution;• data structure: type/class hierarchies;• work: units of implementation, module structure.

Menstruktur model dan visualisasi

Page 23: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Prinsip struktur yang penting dan sering digunakan:1) Buat model yang gampang dipahami.

2) Pisahkan behaviour internal dan eksternal.

3) Gunakan layer.

4) Kelompokkan berdasarkan tahapan (phase).

5) Kelompokkan berdasarkan produk atau layanan.

6) Kelompokkan berdasarkan informasi yang digunakan.

7) Kelompokkan berdasarkan distribusi fisikal.

8) Pisahkan bagian yang independen.

Page 24: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran
Page 25: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Readability dan usability model

Page 26: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Arsitektur enterprise digunakan untuk menggambarkan fungsi2 utama di bagian2 yang berbeda dalam perusahaan.

• Untuk itu model harus readable dan usable oleh para stakeholder yang membutuhkannya.

• Readability dan usability sebuah model ditentukan olehkompleksitas model tersebut.

• Agar model bisa readability and usability, visualisasi model harus menggambarkan hubungan elemen2 model dengan jelas.

Page 27: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Saat membuat visualisasi model arsitektur enterprise adadua hal yang menjadi masalah:• Pertama, visualisasi harus mencantumkan informasi sebanyak

mungkin sesuai dengan tujuan dan maksud untuk memenuhikeninginan stakeholder.

• Kedua, para stakeholder visualisasi hanya dapat menangkapkompleksitas visual yang terbatas dari model.

• Menyeimbangkan kedua hal di atas menjadi tantanganyang penting saat menciptakan sebuah model.

Page 28: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Dilakukan dengan membatasi jumlah konsep dan relasi yang nampak pada model.

• Memiliki beberapa view model yang berbeda adalah carauntuk mengurangi kompleksitas visual dan konseptual untuk setiap stakeholder hanya dibuat view model yang relevan untuk situasi stakeholder tersebut.

Mengurangi kompleksitas visual model

Page 29: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Solusi lain adalah menggunakan abstraksi:• Manusia bisa memahami model yang berisi tidak lebih dari 30

elemen.

• Manusia hanya bisa memproses 7 +/- 2 elemen pada satu waktu.

• Buatlah model dengan level abstraksi yang berbeda:• Pada level tertinggi, hanya perlihatkan konsep inti dan relasi inti

saja yang penting bagi arsitektur enterprise dan tidak perlu detil.

• Konsep dan relasi lebih detil diperlihatkan pada obyek komposit.

• Untuk menjaga model arsitektur enterprise tidak bolehmemiliki lebih dari 3 level abstraksi.

Page 30: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Prinsip2 dalam visualisasi model yang kompleks:

• Proximity: menghubungkan obyek yang saling berdekatan.

• Continuity: sebuah garis dianggap sebagai penghubung arah.

• Closure: menganggap obyek yang belum lengkap sebagai lengkapdan obyek asimetris sebagai simetris.

• Similarity: menganggap obyek yang serupa sebagai satu kesatuandalam sebuah unit.

• Common fate: menganggap obyek berbeda yang bergerak ataumemiliki fungsi yang serupa sebagai sebuah unit.

Page 31: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran
Page 32: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

• Aturan penggambaran diterapkan untuk memudahkan memahami model.

• Untuk pengguna berpengalaman, ini dapat menjadi petunjuk yang membantu memahami model.

• Aturan ini tidak mempengaruhi arti formal dari model.

• Dalam pemrograman aturan yang umum adalah penamaan dan indentasi untuk memudahkan mendeteksi struktur persarangan dalam kode program.

Aturan penggambaran

Page 33: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Penggunaan Layout

• Layout adalah atribut visual yang penting dari sebuah model.

• Layout yang baik dapat dipahami dengan cepat dan secara mudah:

1) Menggunakan white space.

2) Membedakan kasus2 normal dan exceptional.

3) Menggunakan symmetry untuk menekankan kemiripan.

4) Mengurutkan waktu dari kiri ke kanan.

5) Menghindari persinggungan garis.

Page 34: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran
Page 35: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Penggunaan simbol

• Bentuk obyek biasanya sesuai dengan properti intrinsik obyektersebut (misal: bentuk silinder untuk data store, actor digambarkan sebagai stick figure).

• Ada yang menggunakan simbol realistik 3D untuk obyek nyata(misal: silinder, figur manusia, simbol pabrik, grafis komputer) maupun bentuk geometri sederhana untuk konsep abstrak (misal: proses, fungsi, komponen, dll.).

1) Gunakan bentuk yang sama untuk konsep yang serupa.

2) Gunakan garis tebal untuk menekankan relasi yang penting.

Page 36: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran
Page 37: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Penggunaan warna

• Warna memberikan sinyal visual yang sangat kuat.

• Atribut visual yang sangat dipengaruhi oleh nilai budaya, atau warna perusahaan.

• Arti tambahan dapat dengan mudah diberikan pada warna tertentu.

• Penggunaan warna yang berbeda untuk sebuah obyek dengan atribut tertentu dapat memberi arti pada warna di seluruh models untuk menjelaskan arsitektur tertentu:

1) Penggunaan warna untuk penekanan.2) Penggunaan warna untuk kesamaan.3) Penggunaan warna untuk menyampaikan emosi.4) Batasi jumlah warna.

Page 38: Pedoman Pemodelan Enterprise...Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur enterprise. Capaian pembelajaran

Penggunaan teks

• Banyak bahasa pemodelan menggabungkan kekuatanteks dan grafis.

• Teks baik digunakan untuk memberikan interpretasidan asosiasi serta stimulasi pemikiran.

• Dalam menggunakan teks harus berhati-hati saatmemberikan judul, subscript, dan anotasi yang tepat.

• Teks penting untuk mempercepat pembuatan model mental yang tepat, serta menjadi titik awal yang bagus untuk analisis.

1) Gunakan terminologi yang domain-specific.2) Gunakan konvensi penamaan.