pedoman pelaksanaan ppip 2014_final140414
TRANSCRIPT
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Sambutan Dirjen Cipta Karya i
uji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat dan hidayah sehingga penyusunan Pedoman Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun Anggaran 2014 dapat
diselesaikan.
Pedoman Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis PPIP ini akan menjadi acuan bagi para pelaksana
program di tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan desa-desa sasaran dalam penyelenggaraan
program. Buku pedoman ini juga dapat menjadi acuan dan masukan bagi para pelaku dan pemerhati
perencanaan dan pembangunan perdesaan berbasis pemberdayaan masyarakat.
PPIP merupakan program yang dilaksanakan untuk mendukung kebijakan Pemerintah dalam
pengentasan kemiskinan khususnya di wilayah perdesaan. Program ini dilaksanakan dengan fokus
pada: (i) peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan infrastruktur dasar permukiman
perdesaan, (ii) peningkatan kapasitas perencanaan dan pengembangan masyarakat serta (iii)
peningkatan kapasitas pemangku kepentingan (stakeholders) dalam penyelenggaraan
pembangunan dengan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang disalurkan melalui PPIP, merupakan dana
stimulan yang diberikan kepada masyarakat desa sasaran untuk membiayai upaya peningkatan
kualitas dan akses pelayanan infrastruktur dasar permukiman dan pengembangan perekonomian
masyarakat. PPIP memberikan peluang dan mendorong munculnya peran aktif masyarakat, terutama
masyarakat miskin dan kaum perempuan untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan serta
memanfaatkan dan mengelolanya sendiri tahapan pelaksanaan kegiatan.
Dengan dukungan Pemerintah Daerah selaku pembina pembangunan di wilayahnya, diharapkan
program ini dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan energi yang positif bagi seluruh
pelaku dalam menyelenggarakan program dan mewujudkan harmonisasi program pembangunan.
Buku Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun Anggaran 2014 ini merupakan penyempurnaan dari
pedoman tahun sebelumnya dan disusun berdasarkan hasil evaluasi, pembelajaran dan masukan
dari berbagai pihak. Kami harapkan, pedoman ini dapat dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan, sehingga program ini dapat
mencapai tujuan, sasaran dan kinerja seperti yang diharapkan.
Direktur Jenderal Cipta Karya
Ir. Imam S. Ernawi, MCM, M.Sc
NIP. 110025718
P
Sambutan
Direktur Jenderal Cipta Karya
ii
DAFTAR SINGKATAN
APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
APBDes : Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BAPPD : Berita Acara Pembayaran/Penarikan Dana
Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Bappeprop : Badan Perencanaan Pembangunan Propinsi
Bappekab : Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
BASPK : Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan
BPD : Badan Permusyawaratan Desa
BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPMPD Prov : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Provinsi
BPMPD Kab : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten
DIPA : Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran
FM : Fasilitator Masyarakat
HU : Hidran Umum
IPAS : Instalasi Pengolah Air Sederhana
KD : Kader Desa
KMK : Konsultan Manajemen Kabupaten
KMP : Konsultan Manajemen Pusat
KPA : Kuasa Pengguna Anggaran
KPP : Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
LKD : Lembaga Kemasyarakatan Desa
LMK Kabupaten : Laporan Manajemen Keuangan Tingkat Kabupaten
LMK Provinsi : Laporan Manajemen Keuangan Tingkat Provinsi
LMP Kabupaten : Laporan Manajemen Proyek Tingkat Kabupaten
LMP Provinsi : Laporan Manajemen Proyek Tingkat Provinsi
MUSDES : Musyawarah Desa
OMS : Organisasi Masyarakat Setempat
Ormas : Organisasi Masyarakat
O & P : Operasi dan Pemeliharaan
PAH : Penampungan Air Hujan
PMA : Perlindungan Mata Air
PODES : Potensi Desa
POK : Petunjuk Operasional Kegiatan
PPIP : Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
PKPS BBM : Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak
PNPM Mandiri : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Pokmas : Kelompok Masyarakat
PU : Pekerjaan Umum
P4IP : Program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Infrastruktur
Permukiman
RAB : Rencana Anggaran dan Biaya
iii
RKM : Rencana Kegiatan Masyarakat
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
Satker : Satuan Kerja
SD : Sumur Dalam
SE : Surat Edaran
SKS : Survei Kampung Sendiri
SP3 : Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan
SPM : Surat Perintah Membayar
SPP : Surat Perintah Pembayaran
SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SP2K : Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan
SP3K : Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan
TAMK : Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten
TAMPr : Tenaga Ahli Manajemen Propinsi
TKPKN : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Nasional
TKPKD Prov : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Provinsi
TKPKD Kab : Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten
TKPr : Tim Koordinasi Provinsi
TKKab : Tim Koordinasi Kabupaten
TPP : Tim Pelaksana Pusat
TPPr : Tim Pelaksana Provinsi
TPK : Tim Pelaksana Kabupaten
UPM : Unit Pengaduan Masyarakat
UPD : Usulan Prioritas Desa
iv
DAFTAR ISTILAH
Dampak (impact) : Ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan
Efektifitas : Ukuran yang menunjukkan seberapa jauh program/kegiatan mencapai hasil dan manfaat yang diharapkan
Efisiensi : Derajat hubungan antara barang/ jasa yang dihasilkan melalui suatu program/ kegiatan dan sumberdaya yang diperlukan untuk menghasilkan barang/jasa tersebut yang diukur dengan biaya per unit keluaran (output)
Evaluasi : Upaya penilaian yang objektif dan sistematis terhadap kegiatan-kegiatan dan program-program termasuk disain, implementasi maupun hasilnya. Penilaian atas relevansi dan efektifitas, serta konsistensi program dan/ atau kegiatan terhadap tujuan kebijakan.
Hasil (outcome) : Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator)
: Ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi.
Kegiatan : Bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri atas sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya, baik yang berupa personel (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, maupun kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/ jasa.
Keluaran (output) : Segala sesuatu berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan.
Kinerja instansi pemerintah
: Gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
: Dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematis dan melembaga.
v
Lembaga : Organisasi non-kementerian negara dan instansi lain pengguna anggaran yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan lainnya.
Manfaat (benefit) : Kegunaan suatu keluaran (output) yang dirasakan langsung
oleh masyarakat. Dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik.
Masukan (input) : Segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output, misalnya sumber daya manusia, dana, material, waktu, teknologi, dan sebagainya.
Misi : Sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan.
Monitoring : Upaya untuk memantau jalannya proses pelaksanaan agar seluruh proses dalam berjalan sebagaimana mestinya sebagaimana telah direncanakan.
Pelaporan : Sarana bagi instansi/ organisasi untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima instansi pemerintah tersebut.
Pemantauan : Kegiatan mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi, serta mengantisipasi permasalahan yang timbul dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
Pemantauan kinerja : Serangkaian kegiatan pengamatan perkembangan kinerja pelaksanaan kegiatan atau program dengan menggunakan informasi (1) hasil pengukuran kinerja, dan (2) identifikasi, analisis serta antisipasi masalah yang timbul dan atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
Pencapaian/pemenuhan kinerja
: Pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam upaya menghasilkan output yang diharapkan dari setiap kegiatan.
Pengukuran kinerja : Proses penilaian kinerja atas dasar data kinerja yang telah dikumpulkan dengan dasar indikator kinerja.
Perencanaan Strategis : Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
Program : Instrumen kebijakan yang berisi satu kegiatan atau lebih yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi Pemerintah.
Rencana strategis : Dokumen yang memuat visi, misi, tujuan/ sasaran, dan program yang realistis dan mengantisipasi masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai.
vi
Sasaran strategis : Hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi Pemerintah dalam rumusan yang spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Target : Suatu ukuran yang ingin dicapai dalam waktu tertentu yang biasa tercantum dalam perencanaan kinerja tahunan.
Tujuan strategis : Hasil yang akan dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan.
Visi : Suatu gambaran menantang tentang keadaam masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah dalam jangka waktu 5, 10 atau 15 tahun ke depan.
vii
DAFTAR ISI
Sambutan Dirjen Cipta Karya ................................................................................. i Daftar Singkatan .................................................................................................... ii Daftar Istilah .......................................................................................................... iv Daftar Isi ................................................................................................................ vii Daftar Gambar ....................................................................................................... ix Daftar Lampiran ..................................................................................................... x Tentang Pedoman 1
Sistematika Pedoman 2
Pengguna Pedoman 2
Bab 1. Tentang PPIP 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Maksud dan Tujuan PPIP 7
1.3 Komponen Program 8
1.4 Prinsip dan Pendekatan 11
1.5 Indikator Kinerja 13
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 15
2.1 Umum 15
2.2 Lembaga Pelaksana Program di Tingkat Pusat 17
2.3 Pelaksana Program di Tingkat Provinsi 19
2.4 Pelaksana Program di Tingkat Kabupaten 22
2.5 Pemerintah Kecamatan 25
2.6 Pemerintah Desa 26
2.7 Masyarakat 28
2.8 Konsultan Manajemen 33
2.9 Fasilitator Masyarakat 40
Bab 3. Sumber Pendanaan Dan Mekanisme Pencairan Dana 44
3.1 Sumber Dana 44
3.2 Penerima Manfaat Dana BLM 45
3.3 Mekanisme dan Proses Pencairan Dana 45
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 51
4.1 Daftar Kegiatan Yang Dilarang (Negative List) 51
4.2 Standar Teknis Infrastruktur Perdesaan 53
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 62
5.1 Umum 62
5.2 Tahap Penyiapan dan Mobilisasi Masyarakat 64
5.3 Tahap Perencanaan Partisipatif Oleh Masyarakat 78
5.4 Tahap Pelaksanaan Fisik (Konstruksi) 87
5.5 Tahap Operasional dan Pemeliharaan 101
viii
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 108
6.1 Pengawasan 108
6.2 Pelaporan 112
6.3 Evaluasi 120
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 123
7.1 Penanganan Pengaduan dan Masalah Masyarakat 122
7.2 Prinsip Penanganan Pengaduan dan Masalah 124
7.3 Media/ Saluran Pengaduan dan Masalah 125
7.4 Tahapan Penanganan Pengaduan dan Masalah 127
Bab 8. Penutup 129
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PPIP Tahun 2014 16
Gambar 2.2 Struktur Organisasi OMS 30
Gambar 2.3 Contoh Struktur Organisasi KPP 31
Gambar 3.1 Mekanisme Arus Dana dan Pencairan 50
Gambar 6.1 Bagan Alir Pelaporan Satker-Tim Pelaksana 114
Gambar 6.2 Bagan Alir Pelaporan oleh FM-KMK-KMPr-KMP 118
Gambar 7.1 Bagan Alir Penanganan Pengaduan dan Masalah 130
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Pelaksanaan PPIP Tahun Anggaran 2014 Lampiran 2 : Poster PPIP Tahun Anggaran 2014 Lampiran 3 : Format Sosialisasi dan Perencanaan Parsitipatif
(Format 3.1. s.d 3.32)
- Format 3.1 : Berita Acara Rembug Warga
- Format 3.2 : Daftar Hadir Peserta Rembug Warga
- Format 3.3 : Notulensi Rembug Warga
- Format 3.4 : Kop Surat Undangan Acara Sosialisasi
- Format 3.5 : Berita Acara Sosialisasi
- Format 3.6 : Daftar Hadir Peserta Acara Sosialisasi
- Format 3.7 : Notulensi sosialisasi
- Format 3.8 : Berita Acara Pakta Integritas
- Format 3.9 : Format Spanduk PPIP
- Format 3.10 : Kop Surat Undangan Acara Musyawarah Desa I
- Foramt 3.11 : Berita Acara Musyawarah Desa I
- Format 3.12 : Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa I
- Format 3.13 : Notulensi Musyawarah Desa I
- Format 3.14 : Hasil Pemilihan OMS, KPP dan KD
- Format 3.15 : Hasil Ketetapan dan Pengesahan OMS, KPP dan KD
- Format 3.16 : Hasil Identifikasi Permasalahan
- Format 3.17 : Tahapan Pemetaan Swadaya
- Format 3.18 : Matriks Pemetaan Swadaya
- Format 3.19 : Pemetaan Batas Tapak
- Format 3.20 : Prioritas Masalah, Potensi Infrastruktur Desa
- Format 3.21 : Peta dan Profil Keluarga Miskin
- Format 3.22 : Peta, Profil Masalah dan Potensi Ekonomi Masyarakat
- Format 3.23 : Peta, Profil Masalah dan Potensi Sosial dan Budaya
- Format 3.24 : Peta dan Profil Kelembagaan
- Format 3.25 : Berita Acara Rembug SKS Penyelarasan Program
Dengan RPJM Desa
- Format 3.26 : SKS Penyelarasan atau Sinkronisasi Program PPIP
dengan RPJM Desa atau Dokumen Program Sejenis - Format 3.27 : Contoh Surat Pengantar Usulan Prioritas Desa (UPD)
- Format 3.28 : Contoh Cover Usulan Prioritas Desa (UPD)
- Format 3.29 : Contoh Format Usulan Prioritas Desa (UPD)
- Format 3.30 : Usulan Kegiatan UPD
- Format 3.31 : Undangan Acara Musyawarah Desa II
- Format 3.32 : Berita Acara Musyawarah Desa II
- Format 3.33 : Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa II
- Format 3.34 : Notulensi Musyawarah Desa II
xi
Lampiran 4 : Format Verifikasi Rencana Masyarakat (Format 4.1 s.d 4.17)
- Format 4.1 : Contoh Surat Pengantar Usulan RKM
- Format 4.2 : Contoh Cover Usulan RKM
- Format 4.3 : Contoh Format Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat
- Format 4.4 : Petunjuk Pengisian Analisis Prioritas Usulan Kegiatan
- Format 4.5 : Analisis Prioritas Usulan Kegiatan
- Format 4.6 : Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat
- Format 4.7 : Berita Acara Kebutuhan Lahan
- Format 4.8 : Pemilik Lahan Untuk Hibah
- Format 4.9 : Daftar Penerima Manfaat
- Format 4.10 : Petunjuk Pengisian Formulir Verifikasi Usulan
- Format 4.11 : Formulir Verifikasi usulan
- Format 4.12 : Check List Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen Usulan RKM
- Format 4.13 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Air Minum)
- Format 4.14 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Sanitasi)
- Format 4.15 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan (Jalan Perdesaan)
- Format 4.16 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan
(Irigasi dan Drainase)
- Format 4.17 : Check List Pemeriksaan Dampak Lingkungan
(Sanitasi Masyarakat)
Lampiran 5 : Format Perencanaan Teknis (Format 5.1 s.d 5.9)
- Format 5.1 : Contoh Format Gambar Desain
- Format 5.2 : Contoh Format RAB dan Petunjuk Penyusunan dan
Pengisian RAB
- Format 5.3 : Contoh Format Rekapitulasi RAB
- Format 5.4 : Contoh Format Daftar Harga Satuan Bahan/ Alat
- Format 5.5 : Contoh Format Rencana Penggunaan Alat Berat
- Format 5.6 : Formulir Pemeriksaan Desain dan RAB
- Format 5.7 : Contoh Format Rencana Pelaksanaan Pekerjaan
- Format 5.8 : Contoh Format Rencana Penyediaan Tenaga Kerja
- Format 5.9 : Pemeriksaan Kualitas Material
Lampiran 6 : Format Pelaksanaan MUSDES III (Format 6.1 s.d 6.8)
- Format 6.1 : Kop Surat Undangan Acara Musyawarah Desa III
- Format 6.2 : Berita Acara Musyawarah Desa III
- Format 6.3 : Daftar Hadir Musyawarah Desa III
- Format 6.4 : Notulensi Musyawarah Desa III
- Format 6.5 : Daftar Sumbangan Dana Pemeliharaan
- Format 6.6 : Berita Acara Kesanggupan Swadaya Masyarakat
- Format 6.7 : Contoh Format Surat Keputusan OMS
- Format 6.8 : Rencana Jadwal Pelaksanaan dan Kurva S
xii
Lampiran 7 : Format Surat Perjanjian/ Kontrak (Format 7.1 s.d &.8)
- Format 7.1 : Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3)
- Format 7.2 : Contoh Surat Perintah Kerja (SPK)
- Format 7.3 : Surat Perjanjian Kontrak Pengadaan Bahan/ Barang
- Format 7.4 : Berita Acara Pelelangan Pengadaan Bahan
- Format 7.5 : Undangan Pelelangan Pengadaan Bahan
- Format 7.6 : Surat Penawaran Pengadaan
- Format 7.7 : Surat Perjanjian Sewa Menyewa
- Format 7.8 : Contoh Amandemen Kontrak
Lampiran 8 : Format Pelaporan dan Pengendalian Kegiatan oleh OMS
(Format 8.1 s.d 8.12)
- Format 8.1 : Catatan Harian Kegiatan
- Format 8.2 : Daftar Hadir Pekerja Harian dan Penerimaan Insentif
- Format 8.3 : Catatan Harian Penggunaan Material
- Format 8.4 : Laporan/Rekapitulasi Mingguan Prestasi Kemajuan Pelaksanaan
- Format 8.5 : Laporan Kemajuan Pelaksanaan Bulanan
- Format 8.6 : Laporan Masalah yang Dihadapi Desa
- Format 8.7 : Rekapitulasi Permasalahan Tingkat Kecamatan
- Format 8.8 : Rekapitulasi Masalah dan Tindak Lanjut Tingkat Kabupaten
- Format 8.9 : Buku Kas Umum
- Format 8.10 : Buku Bimbingan
- Format 8.11 : Buku Tamu
- Format 8.12 : Contoh Format Papan Informasi Kegiatan
Lampiran 9 : Format Pelaporan dan Pengendalian Kegiatan oleh
Konsultan Manajemen dan FM (Format 9.1 s.d 9.23)
- Format 9.1 : Catatan Harian Fasilitator Teknik
- Format 9.2 : Catatan Harian Fasilitator Pemberdayaan
- Format 9.3 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan Tingkat Desa
- Format 9.4 : Monitoring Partisipasi Masyarakat Tingkat Desa
- Format 9.5 : Monitoring Pelaksanaan FIsik Tingkat Desa
- Format 9.6 : Monitoring Swadaya Masyarakat Tingkat Desa
- Format 9.7 : Monitoring Partisipasi Masyarakat
- Format 9.8 : Monitoring Penyelesaian Kegiatan Tingkat Desa
- Format 9.9 : Laporan Pendahuluan
- Format 9.10 : Laporan Bulanan
- Format 9.11 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan Tingkat Kabupaten
- Format 9.12 : Monitoring Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan
(Kabupaten)
- Format 9.13 : Monitoring Pelaksanaan Fisik (Kabupaten)
- Format 9.14 : Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian Kegiatan
(Kabupaten) - Format 9.15 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan (Provinsi)
- Format 9.16 : Monitoring Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan (Provinsi)
xiii
- Format 9.17 : Monitoring Pelaksanaan Fisik (Provinsi)
- Format 9.18 : Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian
Kegiatan (Provinsi)
- Format 9.19 : Monitoring Persiapan dan Perencanaan (Nasional)
- Format 9.20 : Monitoring Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan
(Nasional)
- Format 9.21 : Monitoring Pelaksanaan Fisik (Nasional)
- Format 9.22 : Monitoring Swadaya Masyarakat dan Penyelesaian Kegiatan
(Nasional) - Format 9.23 : Evaluasi Kemampuan OMS, KD dan KPP
Lampiran 10 : Format Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan
(Format 10.1 s.d 10.9)
- Format 10.1 : Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K)
- Format 10.2 : Realisasi Kegiatan dan Biaya
- Format 10.3 : Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)
- Format 10.4 : Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K)
- Format 10.5 : Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK)
- Format 10.6 : Undangan Acara Musyawarah Desa IV
- Format 10.7 : Berita Acara Musyawarah Desa IV
- Format 10.8 : Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa IV
- Format 10.9 : Notulensi Musyawarah Desa IV
Lampiran 11 : Format Pemanfaatan dan Pemeliharaan Infrastruktur
Terbangun (Format 11.1 s.d 11.2)
- Format 11.1 : Administrasi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
- Format 11.2 : Buku Kas Harian (KPP)
Lampiran 12 : Format Laporan Manajemen Keuangan dan Proyek
(Format 12.1 s.d 12.4)
- Format 12.1 : Laporan Manajemen Keuangan Kabupaten
- Format 12.2 : Laporan Manajemen Proyek Kabupaten
- Format 12.3 : Laporan Manajemen Keuangan Propinsi
- Format 12.4 : Laporan Manajemen Proyek Kabupaten
Lampiran 13 : Format Standar Logo PU Infrastruktur Perdesaan
Tentang Pedoman
uku Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2014 ini merupakan hasil
perbaikan dari pedoman pelaksanaan sebelumnya. Revisi yang
dilakukan bertujuan untuk memberikan penegasan, penjelasan
dan penyederhanaan beberapa hal pada tahapan program sebagai hasil
pembelajaran pelaksanaan dan pengendalian program di tahun
sebelumnya.
Pedoman pelaksanaan ini memuat penjelasan prinsip dan pendekatan
serta tahapan penyelenggaraan PPIP mulai dari tahap persiapan,
perencanaan, pelaksanaan konstruksi serta operasionalisasi infrastruktur
terbangun (tahap pemanfaatan dan pemeliharaan) dengan menitikberatkan
pada pendekatan pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga memuat
sistem pelaporan, pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan yang
dilakukan oleh para pelaksana program di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten dan desa sasaran.
Pedoman pelaksanaan ini akan dilengkapi dengan petunjuk teknis sebagai
acuan dalam perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, serta
pemanfaatan dan pemeliharaaan teknis infrastruktur di lapangan, yang juga
sangat penting digunakan sebagai panduan pelaksanaan pendamping
teknis di tingkat desa.
B
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Tentang Pedoman 2
Sistematika Pedoman
Pedoman PPIP secara lengkap terdiri dari:
1. Pedoman Pelaksanaan
Pedoman pelaksanaan memuat prinsip, prosedur dan ketentuan
pelaksanaan program mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten
hingga tingkat desa, sebagai acuan dalam menyelenggarakan berbagai
tahapan kegiatan dalam rangka meningkatkan partisipasi aktif
masyarakat, pemangku kepentingan (stakeholder) dan Pemerintah
Daerah, serta mendorong sinergi dan keberlanjutan perencanaan
pembangunan daerah dalam rangka penanggulangan kemiskinan serta
mewujudkan kemandirian masyarakat.
2. Petunjuk Teknis
Petunjuk teknis ini memuat tata cara dan aturan teknis pembangunan
infrastruktur, antara lain: irigasi, air bersih, sanitasi serta jalan dan
jembatan yang akan dibiayai oleh dana Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) dan swadaya masyarakat. Petunjuk teknis ini mengacu pada
Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang diterbitkan oleh Ditjen Cipta
Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
Pengguna Pedoman
Penyelenggaraan PPIP melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders)
dari tingkat pusat sampai dengan tingkat desa, terdiri dari masyarakat
umum, Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Fasilitator Masyarakat
(FM), konsultan manajemen dan perangkat pemerintah. Pedoman
pelaksanaan ini diharapkan mampu memberikan gambaran bagi semua
pihak secara proporsional sehingga mampu melaksanakan program secara
efektif, efisien dan berkelanjutan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Tentang Pedoman 3
Tabel 1. Pengguna Pedoman
No. Pengguna Manfaat
1. Pengambi l
keputusan di
t ingkat
pemerintah
Dasar penentuan kebi jakan.
Acuan dalam peni laian kiner ja
pelaksanaan program.
2. Tim
Koordinasi
dan Tim
Pelaksana
Dasar koordinasi pelaksanaan
program.
Membangun kemitraan dan sinergi
perencanaan pembangunan.
3. Satuan Ker ja Acuan pengendal ian dan
pengawasan pelaksanaan kegiatan .
Acuan dalam peni laian kiner ja
pendampingan.
4. Konsultan
pendamping
dan Fasi l i tator
Masyarakat
(FM)
Acuan pelaksanaan pendampingan
dan pengendal ian kegiatan.
Acuan dalam peni laian kual i tas
peker jaan.
Acuan dalam penyusunan rencana
ker ja dan evaluasi kegiatan.
5. OMS dan KPP Memahami ketentuan yang harus
di ikuti dalam pelaksanaan tahapan
kegiatan.
Acuan pelaksanaan, pengawasan,
dan pemel iharaan infrastruktur
terbangun.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Tentang Pedoman 4
No. Pengguna Manfaat
Menjamin ketepatan sasaran dan
penerima manfaat program.
Membangun kemitraan dan sinergi .
6. Masyarakat
luas
Memahami ketentuan yang harus
di ikuti dalam pelaksanaan tahapan
kegiatan.
Mendapatkan gambaran kesempatan
yang di tawarkan di dalam program.
Melakukan kontrol sosial .
Bab 1.
Tentang PPIP
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan kemiskinan
dan pengembangan infrastruktur permukiman di perdesaan,
Kementerian Peker jaan Umum melalui Direktorat Jenderal
Cipta Karya telah melaksanakan berbagai program, antara
lain: Program Kompensasi Pengurangan Subsidi -Bahan Bakar
Minyak di bidang Infrastruktur Perdesaan (PKPS-BBM IP)
pada Tahun 2005, Rural Infrastructure Support (RISP) pada
Tahun 2006, Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(PPIP)yang telah dimulai sejak Tahun 2007 sampai dengan
Tahun 2013 termasuk Program Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP Perdesaan)
pada Tahun 2013. Program Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman (P4IP Perdesaan)
merupakan salah satu Program Kompensasi Bahan Bakar
Minyak Pasca Kenaikan BBM 1 Juni 2013.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan atau yang
lebih dikenal sebagai PPIP bertu juan menciptakan dan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 6
meningkatkan kual i tas kehidupan
masyarakat, baik secara individu
maupun kelompok sehingga mampu
memecahkan berbagai permasalahan
terkai t kemiskinan dan keter tinggalan
yang ada di desanya.
PPIP merupakan program berbasis
pemberdayaan masyarakat di bawah
payung PNPM Mandiri , yang
komponen kegiatannya mel iputi
fasi l i tasi dan mobi l isasi masyarakat
sehingga mampu melakukan
identi f ikasi permasalahan
ketersediaan dan akses ke
infrastruktur dasar , menyusun
perencanaan dan melaksanakan
pembangunan infrastruktur dasar.
Lokasi PPIP tersebar di 32 (tiga puluh
dua) provinsi , dengan sasaran lokasi mengacu kepada Surat
Keputusan (SK) Menteri Peker jaan Umum.
Dalam pelaksanaannya, PPIP terus berupaya meningkatkan
kapasitas dan peran masyarakat dan pemangku kepentingan
(stakeholder) dalam pelaksanaan program. Hal -hal tersebut
di lakukan melalui :
a) Peningkatan kepedul ian dan kesadaran mengenai
pentingnya ketersediaan dan akses terhadap infrastruktur
dasardi semua tingkatan pelaku;
b) Peningkatan partisipasi masyarakat secara akti f dalam
pelaksanaan program khususnya peran serta perempuan
dan masyarakat kelompok miskin, terutama dalam proses
pengambi lan keputusan;
c) Peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan
yang ter integrasi dalam sistem penyelenggaraan program;
d) Peningkatan kual i tas ker ja, melalui pe mantauan kiner ja
yang akan di lakukan secara ber jenjang dari t ingkat pusat,
provinsi , kabupaten, sampai di t ingkat desa;
BOX 1.1
BENTUK DUKUNGAN PPIP
1. Mendukung program pembangunan
pemerintah, melalui penyaluran dana
Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
kepada masyarakat.
2. Memperluas upaya pembangunan dan
penanganan wilayah desa-desa
miskin.
3. Pengarusutamaaan gender, melalui
promosi kesetaraan gender.
4. Pembangunan kapasitas untuk
pemerintah setempat, melalui
sosialisasi paradigma pembangunan
berbasis masyarakat.
5. Peningkatan tata pemerintahan yang
baik dan langkah-langkah anti korupsi
melalui (i) transparansi, (ii) penyaluran
dana secara langsung kepada
masyarakat, dan (iii) pemantauan dan
evaluasi yang komprehensif. R
I
S
P
P
I
P
d
i
l
a
k
s
a
n
a
k
a
n
d
e
n
g
a
n
b
e
b
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 7
e) Peni laian kiner ja yang dikai tkan deng an sistem,
penghargaan, dan sangsi bagi penyelenggara program,
dari t ingkat provinsi , kabupaten, dan t ingkat desa; dan
f) Penguatan mekanisme serta pelaksanaan penanganan
pengaduan masyarakat.
Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat mendorong
keterl ibatan masyarakat secara optimal dalam semua tahapan
kegiatan, mulai dari pengorganisasian masyarakat,
penyusunan rencana program, penentuan jenis kegiatan
pembangunan infrastruktur perdesaan, ser ta rencana
pengelolaannya.
Disamping i tu dengan peningkatan kapasitaspemangku
kepentingan (stakeholder) lainnya maka diharapkan ter jadi
percepatan proses kemandirian masyarakat dan terwujudnya
sinergi berbagai pelaku pembangunan dalam rangka
penanggulangan kemiskinan di perdesaan.
1.2 Maksud dan Tujuan PPIP
Maksud: sebagai upaya mendukung percepatan
penanggulangan kemiskinan dan memperkuat implementasi
tata kelola pemerintahan yang baik ( good governance ).
Tujuan: untuk mewujudkan peningkatan akses1masyarakat
miskin, dan kaum perempuan, termasuk kaum minori taske
pelayanan infrastruktur dasar permukiman perdesaan 2, yang
mendukung pengembangan potensi desa dengan berbasis
pada pendekatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan
tata kelola pemerintahan yang baik .
1 Yang dimaksud dengan akses adalah kemudahan untuk mendapatkan pelayanan infrastruktur dasar. Melalui peningkatan akses terhadap infrastruktur - termasuk pendidikan dan kesehatan dasar yang lebih baik, proses pengurangan kemiskinan juga dapat lebih dipercepat. 2 Infrastruktur dasar yang bersifat publik dan sosial (dimana kelayakan finansial tidak mungkin dicapai, seperti di kawasan terpencil dan perdesaan), disediakan oleh Pemerintah.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 8
BOX 1.2
KOMPONEN PPIP
1. Penguatan kapasitas perencanaan
masyarakat.
2. Peningkatan layanan dan
penyediaan infrastruktur
permukiman perdesaan.
3. Peningkatan kapasitas
pelaksanaan dan pengendalian.
program.
1.3 Komponen Program
a) Penguatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat
Program ini akan mendukung dan meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mempriori taskan,
merencanakan, melaksanakan, mengelola dan memantau
pelaksanaan pembangunan infrastruktur dasar
permukiman. Penguatan di laksanakan melalui : ( i )
memposisikan masyarakat sebagai penentu/pengambi l
kebi jakan dan pelaku utama pembangunan, ( i i )
mengutamakan ni lai -nilai universal dan budaya serta
keari fan lokal dalam pelaksanaan tahapan kegiatan,
sesuai dengan karakter istik sosial , budaya dan
geografis.
Secara khusus, hal -hal yang akan
di lakukan adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan kapasitas
masyarakat melalui
pendampingan Organisasi
Masyarakat Setempat (OMS) ,
Kelompok Pemanfaat dan
Pemel ihara (KPP)dan Kader
Desa (KD)untuk:
i . Melakukan penyebaran informasi tentang PPIP
secara luas di desa;
i i . Melakukan Survei Kampung Sendiri (SKS) ;
i i i . Mengidenti f ikasi masalah, kebutuhan dan
kesempatan untuk mengentaskan kemiskinan serta
meningkatkan pembangunan desa;
iv. Meni lai t ingkat partisipasi masyarakat dan
kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaannya;
v. Meningkatkan mekanisme perencanaan dan
proses-proses pembuatan keputusan;
vi . Merumuskan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM)
dan rencana Operasi & Pemel iharaan (O&P)
dengan memperhi tungkan secara rinci kebutuhan
pendanaan dan pembiayaannya;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 9
vi i . Melaksanakan RKM yang telah di tetapkan oleh
masyarakat dengan memanfaatkan dana BLM
sesuai dengan prinsip dan mekanisme program;
vi i i . Menyelenggarakan kegiatan secara transparan dan
akuntabel termasuk dalam pelaksanaan
pemantauan dan pelaporan kemajuan fisik dan
keuangan, audit f isik dan keuangan;
ix. Melaksanakan rencana O&P guna memastikan
keberlanjutan infrastruktur terbangun.
b. Pendampingan masyarakat oleh Fasi l i tator
Masyarakat (FM);
c. Penguatan kapasitas Pemerintah Daerah (provinsi ,
kabupaten, kecamatan dan desa) dalam pelaksanaan
pembangunan partisipati f berbasis pemberdayaan
masyarakat. Pemerintah Daerah diharapkan mampu
menjagakeberlanjutan proses perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan part isipati f yang
diperoleh dari PPIP. Kegiatan terkai t dengan hal
tersebut antara lain:
i . Pelaksanaan pelatihan untuk memperkuat
kapasitas perencanaan mulai dari t ingkat
komunitas hingga tingkat daerah dan
penganggaran yang pro masyarakat miskin, serta
pengintegrasian rencana desa kedalam rencana
dan anggaran kabupaten;
i i . Melaksanakan orientasi dan lokakarya, pelatihan
singkat mengenai fungsi -fungsi tertentu, ser ta
materi -materi informasi dan komunikasi .
b) Peningkatan Layanan dan Penyediaan Infrastruktur Desa Melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
Dana BLM disalurkan langsung ke desa sasaran untuk
mendukung pelaksanaan rencana pembangunan sesuai
dengan RKM yang telah di tetapkan masyarakat.
Komponen Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) adalah
dana stimulan dari Pemerintah yang diberikan kepada
masyarakat untuk menumbuhkan keswadayaan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 10
dalammembiayai sebagian rencana kegiatan yang
disusun oleh masyarakat.
Masyarakat dapat menyepakati apakah BLM
dipergunakan untuk membiayai satu jenis kegiatan atau
lebih sesuai dengan peni laian priori tas dan keputusan
musyawarah desa. Secara rinci , kri teria infrastruktur
yang dapat dibangun di jelaskan dalam Bab 4.Kri teria
Teknis Infrastruktur .
c) Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan dan Pengendalian Program
Peningkatan dan penguatan kapasitas pelaksanaan
program di lakukan dari t ingkat pusat, provinsi dan
kabupaten, dengan kegiatan antara lain:
a. Pendampingan dan fasi l i tasioleh konsultan
manajemen untuk mendukung Tim Pelaksana Pusat,
Tim PelaksanaProvinsi dan Tim Pelaksana
Kabupaten ser ta Satuan Ker ja di setiap
tingkatan. Pendampingan konsultan akan mencakup
bantuan teknis, manajemen dan dukungan
pengembangan kapasitas dalam perencanaan
program, pengelolaan dan koordinasi ; pelaksanaan
penanganan pengaduan; disain teknis dan kual i tas
konstruksi ; manajemen keuangan dan akuntansi ,
serta pelatihan kelembagaan dan pengembangan
sumber daya manusia. Pendampingan mencakup juga
peningkatan kapasitas untuk pemantauan dan
evaluasi .
b. Peningkatan pelaksanaan pengendal ian dengan
menguatkan tugas dan fungsi setiap unsur dalam
struktur organisasi program,
c. Dalam rangka peningkatan pelaksanaan kegiatan,
program memberikan ruang kepada seluruh lapisan
masyarakat termasuk Lembaga Swadaya
Masyarakat(LSM) untuk memberikan kontribusi posi ti f
melalui pemantauan dan evaluasi yang sesuai
dengan pedoman pelaksanaan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 11
1.4 Prinsip dan Pendekatan
a) Prinsip
Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPIP adalah:
i . Dapat diterima (Acceptable) , pemi l ihan kegiatan
di lakukan berdasarkan musyawarah desa sehingga
dapat di terima oleh masyarakat secara luas
(acceptable). Prinsip ini berlaku dari sejak pemil ihan
lokasi pembangunan infrastruktur,penentuan
spesi fikasi teknis, penentuan mekanisme pengadaan
dan pelaksanaan kegiatan, termasuk pada penetapan
mekanisme pemanfaatan dan pemel iharaannya.
i i . Transparansi, penyelenggaraan kegiatan di lakukan
bersama masyarakat secara terbuka dan diketahui
oleh semua unsur masyarakat ( transparent) .
Transparansi antara lain dilakukan melalui
penyebaran informasi pelaksanaan program
secaraakurat dan mudah diakses oleh masyarakat.
i i i . Akuntabel, penyelenggaraan kegiatan yang
di laksanakan masyarakat harus dapat
dipertanggung jawabkan (accountable ), dalam hal
ketepatan sasaran, waktu, pembiayaan, dan mutu
peker jaan.
iv. Berkelanjutan, penyelenggaraan kegiatan dapat
memberikan manfaat kepada masyarakat secara
berkelanjutan (sustainable) yang di tandai dengan
adanya rencana pemanfaatan, pemel iharaan dan
pengelolaan infrastruktur terbangun secara mandiri
oleh masyarakat.
b) Pendekatan
Pendekatan PPIP adalah sebagai berikut:
i . Pemberdayaan Masyarakat , artinya seluruh proses
pelaksanaan kegiatan (tahap persiapan,
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pemel iharaan) mel ibatkan peran akti f masyarakat.
i i . Keberpihakan kepada orang miskin, artinya
orientasi kegiatan baik dalam proses maupun
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 12
pemanfaatan hasi l diupayakan dapat berdampak
langsung bagi penduduk miskin.
i i i . Otonomi dan desentralisasi , artinya Pemerintah
Daerah dan masyarakat bertanggung jawab penuh
terhadap penyelenggaraan program dan
keberlanjutan infrastruktur terbangun.
iv. Partisipatif , artinya masyarakat , khususnya
kelompok miskin, kaum perempuan serta kelompok
minori tas,diberikan kesempatan untuk terlibat secara
akti f mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, pemel iharaan dan pemanfaatan.
v. Keswadayaan, artinya kemandirian masyarakat
menjadi faktor utama dalam keberhasi lan
pelaksanaan tahapan kegiatan PPIP.
vi . Keterpaduan program pembangunan , artinya
program yang direncanakan dan dilaksanakan dapat
bersinergi dengan program pembangunan perdesaan
lainnya.
vi i . Penguatan kapasitas kelembagaan, artinya
pelaksanaan kegiatan diupayakan dapat mendorong
terwujudnya kemandirian Pemerintah Daerah,
organisasi masyarakat, dan stakeholders lainnya
dalam penyelenggaraan pembangunan partisipati f,
khususnya penanganan permasalahan kemiskinan.
vi i i . Kesetaraan dan keadilan gender , artinya
pelaksanaan kegiatan mendorong terwujudnya
kesetaraan antara pria dan perempuan dalam setiap
tahap kegiatan dan pemanfaatannya.
ix. Berbasis sumber daya dan potensi desa , artinya
pelaksanaan kegiatan diupayakan dapat memberikan
dampak ekonomi yang menguntungkan masyarakat
setempat dengan berbasis pada potensi unggulan
atau sumberdaya dominan yang ada didesa/kawasan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 13
1.5 Indikator Kinerja
Keberhasi lan PPIP dapat diukur dari ketercapaian
indikator kiner ja seperti uraian pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Indikator Kinerja PPIP
No.
Indikator
Kinerja
Utama
Indikator Keterangan
1. Indikator
dampak
(outcome)
Mendukung upaya
penurunanangka
kemiskinan di desa
sasaran.
Meningkatnya akses
masyarakat, khususnya
masyarakat misk in,
perempuan dan kelompok
minor itas ke pelayanan
inf rastruktur dasar
permukiman perdesaan.
Men ingkatnya
kapasitas
Pemerintah Daerah
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
part is ipatif .
Munculnya upaya s inerg i
perencanaan pembangunandi
t ingkat masyarakat dengan
rencana pembangunan oleh
Pemerintah Daerah,
khususnya Pemerintah
Kabupaten.
2. Indikator
Kinerja
Output
Meningkatnya
kapasitas
masyarakat (dan
perempuan)dalam
perencanaan dan
pelaksanaa
pembangunan
part is ipatif .
Berfungsinya Organisasi
Masyarakat Setempat
(OMS) di seluruh desa
sasaran, dengan
keterwak ilan perempuan
sekurang-kurangnya 30%.
Terlembaganya rembug-
rembug warga sebagai
wujud demokrat isasi
perencanaan dan
pelaksanaan
pembangunan.
Adanya penyelarasan
antaraperencanaan
masyarakat dan
Pemerintah Desa.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 1. Tentang PPIP 14
No.
Indikator
Kinerja
Utama
Indikator Keterangan
Peningkatan
layanan dan
inf rastruktur desa
melalu i penyaluran
dana BLM.
Penyaluran dan
pemanfaatan dana BLM
yang sesuai dengan
pedoman pelaksanaan dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
Inf rast ruktur yang
terbangun memenuhi
standar kual itas dan
memil iki fungsi .
pengaturan Operasional
dan Pemeliharaan (O&P).
Peningkatan
kapasitas untuk
pelaksanaan
program dan
Pemantauan dan
Evaluasi
Pendampingan Konsultan
Manajemen dit ingkat
Pusat, Prov insi dan
Kabupaten dengan
pendampingan mencakup
aspek manajemen dan
aspek teknis.
Mob il isas i dan pelat ihan
Fasi l i tator Masyarakat
(FM) te lah di laksanakan,
min imal keter l ibatan 30%
FM perempuan.
Penyusunan rencana kerja
tahunan dan jadwal
personil telah
dilaksanakan.
Proses perencanaan
masyarakat dan
pembangunan inf rastruktur
dilaksanakan berdasarkan
standar dan kr iter ia yang
telah ditentukan.
Adanya penguatan dan
pelaksanaan sistem
Monitor ing dan Evaluasi.
Adanya mekanisme
penanganan pengaduan
yang efekt if .
Bab 2.
Organisasi dan
Pembagian Peran
2.1. Umum
Pada bab ini akan di jelaskan mengenai struktur organisasi
dan pembagian peran pelaku dalam penyelenggaraan PPIP.
Penyelenggaraan PPIP mel ibatkan berbagai unsur pelaksana
dan instansi terkai t yang ber jenjang dari t ingkat desa,
kecamatan, kabupaten, provinsi sampai t ingkat pusat dengan
struktur organisasi tergambar pada Gambar 2.1.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 16
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PPIP Tahun 2014
DIREKTORAT
JENDERAL CIPTA
KARYA
KD
(Kader Desa)
KPP(Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara)
OMS(Organisasi Masyarakat
Setempat)
Satker/PPK PPIP PusatKMP
(Konsultan Manajemen
Pusat)
TKP
(Tim Koordinasi Pusat)
TPPr
(Tim Pelaksana Provinsi)
Satker/PPK Provinsi
Unsur Struktur Dinas PU
TAMPr(Tenaga Ahli Manajemen
Provinsi)
TKPr
(Tim Koordinasi Provinsi)
TPK
(Tim Pelaksana Kabupaten)
Satker/PPK Kabupaten
Unsur Struktur Dinas PU
KMK(Konsultan Manajemen
Kabupaten)
TKK
(Tim Koordinasi Kabupaten)
PEMERINTAH DESAFM
(Fasilitator Masyarakat)
BPD(Badan Permusyawaratan
Desa)
Garis Pelaporan
Garis Pengendalian
Garis Koordinasi
Garis Pembinaan
Pemerintah Kecamatan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 17
2.2. Lembaga Pelaksana Program di Tingkat
Pusat
Lembaga Penyelenggara PPIP pada tingkat pusat terdir i atas:
a) Tim Pelaksana Pusat (TPP)
Kementerian Peker jaan Umum melalui Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan
Permukiman ber tugas selaku Tim Pelaksana Pusat . Tim
Pelaksana Pusat merupakan insti tusi penyelenggara
PPIP yang bertanggung jawab atas keseluruhan
penyelenggaraan program.
Tim Pelaksana Pusat mempunyai tugas sebagai berikut :
i . Menyusun kebi jakan penyelenggaraan PPIP;
i i . Melaksanakan pembinaan dan pengendal ian pelaksanaan PPIP;
i i i . Melaporkan penyelenggaraan program kepada Direktur Jenderal Cipta Karya;
iv. Menyusun program dan perencanaan anggaran serta kegiatan tahunan.
b) Satuan Kerja Tingkat Pusat
Kegiatan PPIP di t ingkat pusat berada pada Satuan
Ker ja Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(Satker PPIP) dimana Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
dan Pejabat Inti Satuan Ker ja tersebut di tunjuk dan
diangkat oleh Menteri PU. Penyelenggaraan PPIP Tahun
2014 di t ingkat pusat di laksanakan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Pembinaan Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPK PPIP). PPK PPIP tingkat
pusat bertugas mengelola anggaran PPIP Tahun 201 4 di
t ingkat pusat yang telah di tetapkan dalam Dafta r Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Tugas dan fungsi PPK
PPIP Pusat mengacu pada Peraturan Menteri Peker jaan
Umum No.14/PRT/M/2011, Tanggal 14 November 2011
tentang Pedoman Pelaksana Kegiatan Kementerian
Peker jaan Umum Yang Merupakan Kewenangan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 18
Pemerintah dan Di laksanakan Sendiri , SK Menteri PU
dan Pedoman Pelaksanaan ini .
PPK PPIP Tingkat Pusat juga bertugas antara lain:
i . Berkoordinasi dengan Tim Pelaksana Pusat dalam penyelenggaraan program tingkat pusat;
i i . Melakukan pencairan dan pengelolaan dana;
i i i . Pengadaan Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
iv. Memberikan arahan kepada KMP dalam penyelenggaraan PPIP;
v. Menerima laporan dari KMP;
vi . Melaporkan hasi l pelaksanaan kegiatan melalui E -Monitoring;
vi i . Menyusun laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) ;
vi i i . Menyusun dan menyampaikan laporan yang diatur dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).
Dalam pelaksanaan program, penyelenggara di t ingkat pusat
senantiasa berkoordinasi akti f dengan insti tusi pengawas,
yai tu:
a) Inspektorat Jenderal Kementerian Peker jaan Umum
berperan dalam pengendal ian dan pengawasan
pelaksanaan program.
b) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),
selaku auditor pemerintah bertugas untuk melakukan
pembinaan dan audit terhadap pelaksanaan program mulai
dari t ingkat pusat sampai dengan tingkat desa.
BOX 2.1
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pemantauan dan pelaporan maka asisten monitoring dan evaluasi di dalam struktur organisasi Satker/ PPK PPIP (Pusat, Provinsi, Kabupaten) ditugaskan untuk melakukan kegiatan: (i) pemantauan dan evaluasi kemajuan pelaksanaan kegiatan; (ii) pengumpulan data-data dan laporan hasil pelaksanaan kegiatan dari KMP,TAMPr dan TAMK; (iii) pemantauan pelaporan E-Mon dari tiap wilayah, (iv) pengelolaan pengaduan dan masalah.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 19
2.3. Pelaksana Program di Tingkat Provinsi
a) Pemerintah Provinsi
Pemerintah Provinsi , dalam hal ini Gubernur, adalah
penanggung jawab pelaksanaan program di wi layah
provinsi dimana kabupaten sasaran PPIP berada .
Gubernur bertanggung jawab mengkoordinasikan
pelaksanaan dan pengendal ian program.
Tanggung jawab Gubernur antara lain:
i . Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP di wi layah ker janya;
i i . Membina dan mengendal ikan penyelenggaraan PPIP di wi layah ker janya;
i i i . Menunjuk dan mengajukan usulan pejabat satuan ker ja kepada Menteri PU;
iv. Membentuk Tim Koordinasi Provinsi ;
v. BOP Provinsi .
b) Tim Koordinasi Provinsi (TKPr)
Sebagai bagian dari PNPM Mandiri , maka koordinasi
pelaksanaan dan pengendal ian pelaksanaan PPIP di
t ingkat provinsi di lakukan oleh Tim Koordinasi PPIP
Tingkat Provinsi , yang dibentuk di bawah koordinasi Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah ( TKPKD
Provinsi ) melalui Surat Keputusan yang di tandatangani
minimal oleh Sekretaris Daerah (Sekda) . Tim Koordinasi
Provinsi terdir i dari Kepala Bappeda Provinsi sebagai
ketua, dengan anggota-anggota terdir i dari unsur Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
(BPMPD Provinsi ), Dinas PU Provinsi , Masyarakat,
Dunia Usaha, dan Pemangku kepentingan lainnya dalam
penanggulangan kemiskinan.
Tugas Tim Koordinasi Provinsi , adalah sebagai berikut:
i . Mengkoordinasikan substansi pedoman teknis operasional PPIP dengan program-program PNPM Mandiri lainnya di provinsi ;
i i . Mengkoordinasikan penyusunan anggaran dan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 20
bantuan teknis berbagai kegiatan program sektoral di provinsi ;
i i i . Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan PPIP di provinsi ;
iv. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PPIP di provinsi ;
v. Mensinergikan kegiatan pusat dan daerah;
vi . Memantau dan membantu penyelesaian berbagai permasalahan yang timbul pada pelaksanaan kegiatan serta mengambi l t indakan yang diperlukan;
vi i . Melaporkan perkembangan kegiatan, hasi l audit, dan evaluasi kepada Gubernur;
vi i i . Memastikan bahwa proses kegiatan sesuai dengan pedoman PPIP.
c) Tim Pelaksana Provinsi (TPPr)
Tim Pelaksana Provinsi (TPPr) adalah penyelenggara
PPIP di t ingkat provinsi . TPPr dibentuk di l ingkungan
Dinas PU Provinsi bidang Cipta Karya dan di tetapkan
melalui Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas PU. Dalam
pelaksanaan tugasnya, TPPr berada di bawah koordinasi
Tim Koordinasi Provinsi .
Kelembagaan TPPr terdir i dari Kepala Bidang Cipta
Karya Dinas PU (Ketua), PPK PPIP Satker
Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi ,
unsur Satker PKP Provinsi dan didukung oleh unsur
Dinas PU Provinsi .
TPPr antara lain bertugas untuk:
i . Mensosial isasikan program di t ingkat provinsi ;
i i . Memberikan arahan dalam pelaksanaan dan
pengendal ian program;
i i i . Memantau dan melakukan evaluasi di t ingkat
provinsi ;
iv. Melakukan pertemuan dengan Tim Koordinasi
Provinsi , Tim Koordinasi Kabupaten dan Tim
Pelaksana Kabupaten sekurang-kurangnya 2 (dua)
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 21
kal i dalam setahun;
v. Menyusun laporan penyelenggaraan dan
melaporkan kepada Tim Koordinasi Provinsi dan
Tim Pelaksana Pusat .
d) Satuan Kerja Tingkat Provinsi
Kegiatan PPIP di t ingkat provinsi berada pada Satuan
Ker ja Pengembangan Kawasan Permukiman dimana
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan pejabat inti
satuan ker ja tersebut di tunjuk dan diangkat oleh Menteri
PU. Penyelenggaraan PPIP Tahun 2014 di t ingkat
provinsi di laksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
PPIP (PPK PPIP). PPK PPIP tingkat provinsi bertugas
mengelola anggaran PPIP Tahun 2014 di t ingkat provinsi
yang telah di tetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA). Tugas dan fungsi PPK PPIP Tingkat
Provinsi mengacu pada Peraturan Menteri Peker jaan
Umum No.14/PRT/M/2011, Tanggal 14 November 2011
tentang Pedoman Pelaksana Kegiatan Kementerian
Peker jaan Umum Yang Merupakan Kewenangan
Pemerintah dan Di laksanakan Sendiri , SK Menteri PU
dan Pedoman Pelaksanaan ini .
PPK PPIP Satuan Ker ja Tingkat Provinsi juga antara lain
bertugas untuk:
i . Pengadaan Tenaga Ahl i Manajemen Provinsi dan
Konsultan Manajemen Kabupaten;
i i . Merekrut dan memobi l isasi Fasi l i tator Masyarakat;
i i i . Setelah Mobi l isasi Konsultan Manajemen
Kabupaten dan Fasi l i tator Masyarakat, selanjutnya
pembinaan dan pengendal iannya di lakukan oleh
Tim Pelaksana Kabupaten;
iv. Melaksanakan pelatihan kepada Fasi li tator
Masyarakat, Organisasi Masyarakat Setempat dan
Kelompok Pemanfaat dan Pemel ihara;
v. Menempatkan Fasi l i tator Masyarakat (FM) dan
Tenaga Ahl i Manajemen Kabupaten (TAMK) di
wi layah sasaran dan melaksanakan pembinaan FM
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 22
dan TAMK bersama-sama dengan Satker
Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PIP)
Kabupaten;
vi . Melakukan pencairan dan pengelolaan dana;
vi i . Melaporkan hasi l pelaksanaan kegiatan melalui E -
Monitoring;
vi i i . Menyusun laporan Sistem Akutansi Instansi (SAI);
ix. Menyusun dan menyampaikan laporan yang diatur
dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ;
x. Melakukan koordinasi dengan Satker yang berada
di pusat maupun kabupaten;
xi . Melaporkan hasi l pengendal ian pelaksanaan
program kepada Tim Pelaksana Provinsi .
2.4. Pelaksana Program di Tingkat Kabupaten
a) Pemerintah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bupati , adalah
penanggung jawab pelaksanaan program di t ingkat
kabupaten. Secara umum tugas dari Pemerintah
Kabupaten adalah mengkoordinasikan penyelenggaraan
program PPIP di wi layah ker janya.
Tugas Pemerintah Kabupaten mel iputi :
i . Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP di wi layah ker janya;
i i . Membina dan mengendal ikan penyelenggaraan PPIP di wi layah ker janya;
i i i . Menunjuk dan mengajukan usulan Pejabat Inti Satuan Ker ja kepada Menteri PU;
iv. Membentuk Tim Koordinasi Kabupaten;
v. Menyiapkan BOP (Biaya Operasional) pelaksanaan program sesuai dengan kebi jakan program.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 23
b) Tim Koordinasi Kabupaten (TKKab)
Sebagai bagian dari PNPM Mandiri , maka koordinasi
pelaksanaan dan pengendal ian pelaksanaan PPIP
tingkat kabupaten di lakukan oleh Tim Koordinasi
Kabupaten yang dibentuk di bawah koordinasi Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah ( TKPKD
Kabupaten) melalui Surat Keputusan yang
di tandatangani minimal oleh Sekretaris Daerah (Sekda).
Tim Koordinasi Kabupaten terdir i dari Kepala Bappeda
Kabupaten sebagai ketua, dengan anggota terdir i dari
unsur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD Kabupaten), Dinas PU
Kabupaten,Pemerintah Kecamatan, Masyarakat, Dunia
Usaha, dan Pemangku kepentingan lainnya dalam
penanggulangan kemiskinan.
Tugas Tim Koordinasi Kabupaten, adalah sebagai
berikut:
i . Mengkoordinasikan substansi pedoman teknis operasional PPIP dengan program-program PNPM Mandiri lainnya di kabupaten;
i i . Mengkoordinasikan penyusunan anggaran dan bantuan teknis berbagai kegiatan program sektor;
i i i . Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan PPIP di kabupaten;
iv. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PPIP kabupaten;
v. Mensinergikan kegiatan pusat dan daerah;
vi . Memantau dan membantu penyelesaian berbagai permasalahan yang timbul pada pelaksanaan kegiatan serta mengambi l t indakan yang diperlukan;
vi i . Melaporkan perkembangan kegiatan, hasi l audit, dan evaluasi kepada bupati ;
vi i i . Memastikan bahwa proses kegiatan sesuai dengan pedoman PPIP.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 24
c) Tim Pelaksana Kabupaten (TPK)
Tim Pelaksana Kabupaten (TPK)adalah penyelenggara
PPIP di t ingkat kabupaten. TPK dibentuk di l ingkungan
Dinas PU Kabupaten bidang Cipta Karya dan di tetapkan
melalui SK Kepala Dinas PU kabupaten. Dalam
pelaksanaan tugasnya, TPK berada di bawah koordinasi
Tim Koordinasi PPIP Kabupaten.
Kelembagaan TPK terdir i dari : Kepala Bidang Cipta
Karya Dinas PU (Ketua), PPK PPIP Kabupaten, unsur
Dinas PU, unsur Satker PIP Kabupaten .
Tugas TPK adalah sebagai berikut:
i . Mengkoordinasikan penyelenggaraan program di tingkat kabupaten;
i i . Memberi arahan dalam pelaksanaan dan pengendal ian program di wi layah ker janya;
i i i . Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program di t ingkat kabupaten;
iv. Mengadakan pertemuan dengan Tim Koordinasi Kabupaten, satker kabupaten, aparat kecamatan dan aparat desa sekurang kurangnya dua kal i dalam setahun;
v. Mengkoordinasikan rencana dan kegiatan operasional isasi dan pemel iharaan infrastruktur terbangun;
vi . Melakukan pembinaan kepada pemerintahan desa, OMS dan KPP;
vi i . Menyusun Laporan Pelaksanaan PPIP di wi layahnya dan melaporkannya kepada Tim Koordinasi PPIP Kabupaten dan Tim Pelaksana Provinsi .
d) Satuan Kerja Tingkat Kabupaten
Kegiatan PPIP di t ingkat kabupaten berada pada Satuan
Ker ja Pembangunan Infrastruktur Permukiman (PIP)
Kabupaten dimana Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
dan pejabat inti satuan ker ja tersebut di tunjuk dan
di tetapkan oleh Menteri PU. Penyelenggaraan PPIP di
t ingkat kabupaten di laksanakan oleh Pejabat Pembuat
K
u
a
s
a
P
e
n
g
g
u
n
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 25
Komi tmen Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPK
PIP). PPK PIP tingkat kabupaten bertugas mengelola
anggaran PPIP di t ingkat kabupaten yang telah
di tetapkan dalam Daftar Isian Proyek (DIPA). Tugas dan
Fungsi PPK PIP Tingkat Kabupaten mengacu pada
Peraturan Menteri Peker jaan Umum No.14/PRT/M/2011,
Tanggal 14 November 2011 tentang Pedoman Pelaksana
Kegiatan Kementerian Peker jaan Umum Yang
Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Di laksanakan
Sendiri , SK Menteri PU, dan Pedoman Pelaksanaan ini .
Satuan Ker ja Tingkat Kabupaten ber tugas untuk:
i . Mendukung Tim Pelaksana Kabupaten dalam menyelenggarakan program di t ingkat Kabupaten;
i i . Menerima dan melakukan pembinaanTenaga Ahl i Manajemen Kabupaten (TAMK) dan Fasi l i tator Masyarakat (FM) yang di tempatkan di wi layahnya;
i i i . Memeriksa dokumen pendukung pembentukan OMS dan KD;
iv. Memberi arahan kepada OMS;
v. Melakukan fasi l i tasi pencairan dan pengelolaan dana BLM;
vi . Melaporkan hasi l pengendal ian pelaksanaan kepada Tim Pelaksana Kabupaten;
vi i . Membantu TAMK dalam penyelesaian masalah yang muncul di wi layahnya;
vi i i . Melaporkan hasi l pelaksanaan kegiatan melalui E -Monitoring (Laporan Mingguan) ;
ix. Menyusun laporan Sistem Akutansi Instansi (SAI);
x. Menyusun dan menyampaikan laporan yang diatur dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).
2.5. Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan dalam hal ini adalah perangkat
daerah Kabupaten sebagai pelaksanaan teknis
kewi layahan yang dipimpin oleh Camat. Camat
merupakan anggota dari Tim Koordinasi Kabupaten,
dengan tugas dan peran dalam penyelenggaraan PPIP
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 26
adalah mel iputi :
i . Membantu pelaksanaan Tim Koordinasi Kabupaten dalam penyelenggaraan pembangunan di wi layahnya;
i i . Memfasi l i tasi pelaksanaan sosial isasi dan penyebarluasan informasi penye lenggaraan PPIP di wi layahnya;
i i i . Mengkoordinasikan dengan TPK dan melakukan pemantauan pelaksanaan PPIP di wi layahnya;
iv. Melakukan penyelarasan program-program pemberdayaan di wi layahnya.
2.6. Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa, dalam hal ini adalah Pemerintah
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai
penyelenggara urusan pemerintahan desa , sesuai
dengan peraturan yang di tetapkan. Pemerintah Desa
terdir i dari Kepala Desa dan Perangkat Desa mempunyai
tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan. Sedangkan BPD
mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan Pemerintah Desa serta menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
Dalam penyelenggaraan PPIP, tugas Pemerintah Desa
adalah sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP di wi layah
ker janya;
2. Menyelenggarakan Musyawarah Desa Persiapan
(sosial isasi dan pembentukan OMS, KPP dan KD)
dan memfasi l i tasi musyawarah desa selanjutnya;
3. Menjamin dan memfasi l i tasi keterl ibatan perempuan/
minori tas dan orang miskin dalam setiap tahapan
kegiatan;
4. Memantau penerapan prinsip-prinsip PPIP dalam
pelaksanaan tiap tahapan kegiatan;
5. Memfasi l i tasi terbentuknya OMS, KPP dan KD yang
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 27
di lakukan melalui forum musyawarah tingkat desa;
6. Membantu kelancaran proses penyusunan RKM;
7. Mengetahui dan menyetujui hasi l perencanaan dan
hasi l pelaksanaan kegiatan;
8. Melaksanakan pengendal ian pelaksanaan kegiatan;
9. Menjamin dan memfasi l i tasi transparansi
pelaksanaan kegiatan;
10. Menyiapkan POSKO OMS yang digunakan sebagai
sekretariat program di desa;
11. Turut menandatangani Surat Pernyataan
Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang dibuat oleh
Ketua OMS;
12. Memfasi l i tasi KPP untuk melakukan pengawasan
pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan hasi l
infrastruktur terbangun;
13. Menerima infrastruktur terbangun dari Pemerintah
Kabupaten dan meneruskan pengelolaannya kepada
masyarakat melalui KPP;
14. Mendukung pelaksanaan PPIP melalui sinkronisasi
program dan channel ing ke stakeholders lainnya;
15. Membina OMS agar dapat ber fungsi secara
berkelanjutan dalam proses perencanaan
pembangunan par tisipati f selanjutnya;
16. Menandatangani serta mentaati Pakta Integri tas
bersama waki l masyarakat .
Sedangkan BPD mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Mendorong partisipasi masyarakat;
2. Membantu penanganan pengaduan;
3. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan
kiner ja perangkat desa;
4. Mendorong penerapan prinsip transparansi dan
akuntabi l i tas dalam pelaksanaan tahapan kegiatan .
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 28
2.7. Masyarakat
Masyarakat desa sasaran merupakan penerima manfaat
langsung PPIP sehingga sangat diharapkan dukungan
dan peran akti fnya selama penyelenggaraan program.
Masyarakat adalah pelaku utama pada tiap tahapan,
mulai dari proses penyiapan, sosial iasasi , perencanaan,
pelaksanaan dan pemel iharaannya.
Tanggung jawab pengelolaan PPIP di t ingkat desa
di laksanakan oleh OMS, KPP, dan KD yang dipi l ih dan
di tetapkan oleh masyarakat dalam musyawarah desa
pertama (MUSDES I). Organisasi masyarakat tersebut
akan melaksanakan kegiatan PPIP dengan mengacu
pada pedoman yang sudah di tetapkan dengan
didampingi dan dibimbing oleh fasi l i tator.
OMS, KPP dan KD yang sudah dibentuk dalam PPIP ini
diharapkan dapat berfungsi secara berkelanjutan dan
dapat berperan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan di desanya serta mengembangkan
jaringan dalam rangka melakukan channel ing ke
berbagai sumber pembiayaan program pembangunan
lainnya.
a) Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)
OMS dipi l ih dan di tetapkan dalam Musyawarah Desa I
disetiap desa sasaran program dan disahkan oleh Kepala
Desa serta diketahui oleh Tim Pelaksana Kabupaten . Jika
dikehendaki masyarakat dapat memanfaatkan organisasi
yang sudah ada dan memenuhi kri teria yang telah
disepakati , dengan tetap melalui Musyawarah Desa I dan
pengesahan oleh Kepala Desa. Apabi la desa pernah
melaksanakan program PPIP dan keanggotaan OMS-nya
berkiner ja baik, disarankan agar masyarakat me nggunakan
OMS yang sudah ada.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 29
Susunan OMS terdir i dari Ketua, Bendahara, Sekretaris,
Tenaga Teknis, dan anggota , dengan keanggotaan minimal
terdir i dari 30% perempuan.Perangkat Pemerintah Desa
tidak diperbolehkan duduk dalam kepengurusan OMS
dan t im pendukung OMS lainnya.
OMS dipi l ih oleh masyarakat melalui pemil ihan langsung di
Musyawarah Desa I (MUSDES I), apabi la pemil ihan tidak
mencapai konsensus maka di lakukan melalui mekanisme
kesepakatan.
Tugas OMS mel iputi :
i . Mentaati Pakta Integri tas yang disepakati bersama kepala desa dan waki l masyarakat;
i i . Mengidenti f ikasi permasalahan infrastruktur permukiman di t ingkat desa (pelaksanaan Survey Kampung Sendiri / SKS);
i i i . Mendorong dan memfasi l i tasi keterl ibatan kaum perempuan, masyarakat miskin dan kelompok minori tas dalam setiap tahapan kegiatan;
iv. Menyusun UPD bagi Desa yang belum mempunyai RPJM Desa atau PJM Pronangkis sebagai embrio dari RPJM Desa serta menyusun Usulan RKM;
v. Mengajukan Usulan RKM kepada Tim Pelaksana Kabupaten untuk diveri f ikasi ;
vi . Menyusun perencanaan teknis dan RAB;
vi i . Melaksanakan RKM;
vi i i . Membuka rekening bantuan dana sosial (rekening harus di tandatangani bersama antara Ketua dan Bendahara OMS);
ix. Menjamin dan memfasi l i tasi transparansi kegiatan;
x. Menandatangani kontrak ker ja (oleh Ketua OMS) dengan Pejabat Pembuat Komi tmen (PPK) PPIP Kabupaten dengan melampirkan ber i ta acara dan daftar hadir tahap MUSDES persiapan dan tahap MUSDES perencanaan;
xi . Melakukan pengajuan pencairan kepada Satker PIP/PPK PPIP Kabupaten dengan lampiran Laporan Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas OMS yang di lengkapi nota/ bukti pengeluaran dan foto kopi buku rekening bank OMS;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 30
xi i . Menyusun laporan Buku Kas OMS dan mengumpulkan bukti -bukti pengeluaran;
xi i i . Menyusun laporan kemajuan pelaksanaan sesuai dengan format pedoman pelaksanaan;
xiv. Menyelenggarakan rembug-rembug warga untuk membahas kemajuan dan permasalahan pelaksanaan kegiatan minimal seminggu sekal i ;
xv. Menyebarluaskan laporan kemajuan kegiatan melalui media komunikasi yang ada di t ingkat desa, papan informasi, dan media lainnya yang dapat diakses oleh semua pihak minimal seminggu sekal i ;
xvi . Menyusun laporan akhir/ pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan yang dibahas dalam MUSDES IV;
xvi i . Menyelenggarakan MUSDES IV;
xvi i i . Menyampaikan laporan akhir hasi l MUSDES IV kepada Satker PIP Kabupaten;
xix. Menyimpan seluruh dokumen perencanaan dan pelaksanaan secara baik untuk kepent ingan audit.
Gambar 2-2 Struktur Organisasi OMS
Setelah di tetapkan di dalam MUSDES I, selanjutnya OMS
akan membentuk Tim Pengadaan Barang dan Jasa, yang
akan mendukung pelaksanaan tahapan program
selanjutnya.
KETUA
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
SEKRETARISBENDAHARA
ANGGOTA
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 31
Untuk menunjang pelaksanaan pada tahap konstruksi ,OMS
membentuk Tim Pengadaan Barang dan Jasa pada saat
Musyawarah Desa III , Tim Pengadaan Barang dan Jasa
dibentuk untuk melaksanakan proses pengadaan barang
dan jasa dengan ni lai di atas Rp. 50.000.000,- ( l ima puluh
juta rupiah).
Tim Pengadaan bertugas dan bertanggung jawa b langsung
kepada OMS. Anggota tim terdir i dari perwaki lan OMS dan
warga masyarakat, dengan struktur t im terdir i dari Ketua,
Sekretaris, Bendahara, dan Anggota (2 orang).
b) Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
KPP adalah organisasi warga masyarakat yang dapat
terdir i dari unsur pemerintahan desa (selain Kepala
Desa), perwaki lan masyarakat desa yang
berkepentingan selaku pengguna/ pemanfaat
infrastruktur, dan perwaki lan masyarakat setempat.
KPP dibentuk dalam Musyawarah Desa Idengan
di fasi l i tasi oleh Fasi li tator Masyarakat, dan disahkan
oleh Kepala Desa serta diketahui oleh Tim Pelaksana
Kabupaten.
Gambar 2.3 Contoh Struktur Organisasi KPP
KETUA
SEKSI INFRASTRUKTUR TERBANGUN
SEKSI JALAN DAN JEMBATAN
SEKSI AIR MINUM SEKSI SANITASI
SEKRETARISBENDAHARA
SEKSI IRIGASI
MASYARAKAT DESA
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 32
Tugas-tugas KPP adalah sebagai berikut:
i . Memantau dan mengawasi pelaksanaan kegiatan;
i i . Melaksanakan rencana Operasional dan Pemel iharaan (O&P) yang mencakup mekanisme pelaksanaan operasional dan pemel iharaan serta pendanaanya yang di tetapkan dalam MUSDES III (penetapan seksi infrastruktur) ;
i i i . Menyusun rencana ker ja dan mekanisme operasional dan pemel iharaan in frastruktur secara lebih detai l ;
iv. Mengumpulkan dan mengelola dana untuk Operasional dan Pemel iharaan (O&P) yang diperoleh dari iuran warga, kas desa, bantua n APBD dan pihak-pihak lainnya;
v. Membuka dan memelihara rekening bank untuk
Dana O&P (terpisah dari rekening
OMS). Rekening ini di tandatangani oleh Ketua
KPP dan Bendahara (rekening bersama). Jumlah
dana O&P di tetapkan dalam MUSDES III.
Jumlah dana O&P yang harus disiapkan dan
menjadi persyaratan dalam proses pencairan dana
BLM adalah sebagai berikut :
Simpanan Pertama: minimal 25% dar i rencana pembiayaan operasi dan pemel iharaan per tahun yang besarannya di tetapkan dalam MUSDES III;
Simpanan Kedua: minimal 50% dar i rencana pembiayaan operasi dan pemel iharaan per tahun;
Simpanan Ketiga: 25% dari rencana
pembiayaan operasi dan pemel iharaan per tahun.
vi . Melaporkan kegiatan pemanfaatan dan pemel iharaan serta penerimaan dan penggunaan dana KPP kepada masyarakat dan pemerintah desa.
c) Kader Desa
Di masing-masing desa sasaran akan dipi l ih dan
di tetapkan Kader Desa (KD) yang bertugas sebagai
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 33
koordinator masyarakat untuk mendukung
penyelenggaraan kegiatan di t ingkat desa.
Kader Desa adalah warga setempat yang dini lai mampu
dan memil iki pengalaman untuk mendorong dan
memotivasi keterl ibatan dan par tisipasi masyarakat
dalam melaksanakan kegiatan PPIP. Pemil ihan dan
penetapan KD di lakukan saat MUSDES I .
Kri teria seorang Kader Desa, antara lain:
Dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat;
Mempunyai ci tra yang baik dan menjadi panutan masyarakat;
Memil iki kemampuan, kemauan dan waktu untuk melaksanakan tugasnya.
Tugas dan fungsi Kader desa antara lain:
i . Sebagai mediator dan moti vator masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan PPI P agar sesuai dengan pedoman;
i i . Melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan melakukan tindak turun tangan untuk penyelesaian permasalahan yang timbul;
i i i . Mendapatkan penguatan kapasitas dari PPIP berkai tan dengan pelaksanaan tugasnya ;
iv. Mendampingi, memfasi l i tasi masyarakat setelah selesainya program.
2.8. Konsultan Manajemen
Penyelenggaan PPIP didukung oleh konsultan yang
memberikan dukungan manajemen dan teknis yang
di tempatkan di t ingkat Pusat, Provinsi dam Kabupaten.
Konsultan Manajemen PPIP terdir i dari Konsultan
Manajemen Pusat (KMP), Tenaga Ahli Manajemen
Provinsi (TAMPr) dan Konsultan Manajemen
Kabupaten (KMK).
a) Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
KMP bertugas untuk memberikan pendampingan
manajemen dan dukungan teknis kepada Tim Pelaksana
P
e
n
g
e
n
d
a
l
i
a
n
d
a
n
p
e
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 34
Pusat dalam penyelenggaraan program di t ingkat pusat.
KMP terdir i dari beberapa tenaga ahl i yang bertugas
untuk mendukung pelaksanaan progr am yang mel iputi
ruang l ingkup pengembangan kapasitas, pemberdayaan
masyarakat, manajemen, aspek teknis dan monitoring
serta evaluasi program.
Tugas KMP adalah sebagai berikut:
1. Penyebarluasan Informasi Program, peran KMP
dalam penyebarluasan informasi program adalah:
1.1. Penyusunan Modul Pelatihan Fasi l i tator
Masyarakat (FM) PPIP;
1.2. Melaksanakan Pelatihan TAMPr dan TAMK;
1.3. Pemantauan terhadap pelaksanaan proses
sosial isasi di t iap tingkatan;
1.4. Peni laian terhadap proses sosial isasi di t iap
tingkatan;
1.5. Pemantauan terhadap pemasangan poster dan
media lainnya;
1.6. Peni laian terhadap efekti f i tas media informasi,
distr ibusi dan pemasangannya;
1.7. Rekomendasi advise teknis dan non teknis
terkai t informasi program;
2. Pengendalian Program, mencakup:
2.1. Pelaporan rutin kemajuan pelaksa naan kepada
Tim Pelaksana Pusat;
2.2. Melakukan konsol idasi dan konsinyasi terkai t
laporan progres lapangan;
2.3. Inventarisasi permasalahan di lapangan dan
rekomendasi Tindak Turun Tangan (T3);
2.4. Random checking kunjungan lapangan dalam
pemantauan dan pengendal ian program;
2.5. Peni laian terhadap proses pengendal ian program
di t iap l ini ;
2.6. Random checking kual i tas RKM disesuaikan
dengan desa yang dikunjungi;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 35
2.7. Rekomendasi advise teknis dan non teknis
terkai t pengendal ian program yang akan datang;
3. Monitoring Pelaksanaan Prog ram, mencakup:
3.1. Melakukan kunjungan lapangan untuk
sosial isasi , pelatihan, sampl ing , skala urgent T3,
pengaduan, permintaan dan dokumentasi ;
3.2. Pelaporan hasi l kunjungan lapangan;
3.3. Peni laian terhadap proses pelaksanaan program
yang ter jadi pada desa-desa yang dikunjungi;
3.4. Rekomendasi advise teknis dan non teknis
pelaksanaan monitor ing ;
4. Konsolidasi Data, mencakup:
4.1. Melakukan anal isis dan peni laian terhadap
setiap data yang diperoleh sesuai format yang
telah di tetapkan;
4.2. Pemutakhiran data akhir terkompi lasi ;
4.3. Menyampaikan desa-desa sebagai best pract ice
yang direkomendasikan untuk dapat diresmikan;
4.4. Kesimpulan dan rekomendasi konsol idasi data;
5. Evaluasi Pelaksanaan Program, mencakup:
5.1. Implementasi Pedoman Monitoring dan Evaluasi
PPIP;
5.2. Evaluasi terhadap kemajuan per minggu;
5.3. Evaluasi terhadap tiap tahapan proses
pelaksanaan;
5.4. Evaluasi terhadap par tisipasi Pemerintah Daerah
dan komitmen BOP;
6. Pelaporan dan Dokumentasi , mencakup:
Pelaporan konsultan terdir i dari laporan
pendahuluan, laporan mingguan, bulanan, draf t f inal
dan laporan akhir.
Laporan mingguan menjadi laporan yang sangat
penting, karena akan memuat informasi proses
pelaksanaan sesuai dengan capaian pada minggu
yang bersangkutan dan berbagai permasalahan yang
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 36
perlu di t indaklanjuti . Laporan bulanan KMP
merupakan konsol idasi dari laporan monitoring dan
evaluasi oleh TAMPr yang dikonsol idasikan oleh
TAMK dan TAMPr.
KMP harus memastikan bahwa pelaporan ini dapat
tersampaikan secara rutin, tepat waktu dan akurat
mulai dari t ingkat desa, kabupaten, provinsi dan
pusat. KMP menyampaikan rekomendasi t indak turun
tangan jika penyampaian pelaporan mengalami
keterlambatan.
b) Tenaga Ahli Manajemen Provinsi (TAMPr)
Tenaga Ahl i Manajemen Provinsi (TAMPr) bertanggung
jawab memberikan dukungan teknis dan manajemen
dalam penyelenggaraan program pada tingkat Provinsi .
Pada tahap persiapan, TAMPr berkewajiban menyiapkan
pelaksanaan sosial isasi , diseminasi dan pelatihan
dengan narasumber dari TPP dan KMP. TAMPr akan
melakukan pendampingan dalam penyelenggaraan
sosial isasi di t ingkat Kabupaten.
Pada tahap pelaksanaan, TAMPr bertanggung jawab
untuk melakukan pendampingan, supervisi dan
pemantauan (monitoring), ser ta pengendal ian
pengelolaan kegiatan di wi layah ker janya.
Secara rinci tugas dan tanggung jawab TAMPr adalah:
i . Menyusun rencana ker ja pelaksanaan program di tingkat provinsi dengan mengacu pada rencana ker ja program tingkat nasional;
i i . Membantu TPPr dalam mensosial isasikan PPIP kepada stakeholder di provinsi dan kabupaten;
i i i . Membantu Satker Provinsi dan Tim Pelaksana Provinsi dalam pengelolaan manajemen proyek mencakup progres fisik dan keuangan, serta penyaluran dana;
iv. Melakukan pemantauan di wi layah ker janya untuk menjaga agar prosedur dalam aspek perl indungan sosial , l ingkungan, Qual ity Assurance , gender ,
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 37
partisipasi masyarakat dan penyebarluasan program serta pengendal ian dapat ber jalan dengan baik sesuai dengan ketentuan;
v. Melakukan pengendal ian terhadap kiner ja Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya;
vi . Mendukung pengelolaan pengaduan dengan memberikan saran penanganan pengaduan serta melakukan tindak lanjut dan melaporkan hasi lnya kepada Tim Pelaksana Provinsi ;
vi i . Memfasi l i tasi dan menyiapkan bahan rapat koordinasi rutin yang diselenggarakan setiap bulan oleh TPPr di t ingkat provinsi dan menyampaikan notulen hasi l rapat kepada Tim Pelaksana Provinsi ;
vi i i . Melakukan konsol idasi laporan dalam database antara lain: (1) Basel ine data, (2) Jumlah keterl ibatan kaum perempuan, (3) Peran ser ta masyarakat miskin,(4). Infrastruktur terbangun, (5). Swadaya masyarakat, (6) Jumlah Tenaga Ker ja, (7). Ti t ik koordinat lokasi infrastruktur terbangun, (8).Pengumpulan daftar nomor kontrak (No. SPK), (9).Pengumpulan daftar nomor, tanggal SPM dan SP2D, (10).Pengumpulan data jumlah pemanfaat infrastruktur terbangun;
ix. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPIP di t ingkat provinsi berdasarkan hasi l reviewkonsol idasi evaluasi t ingkat kabupaten yang di lakukan oleh TAMK;
x. Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan pelaksanaan (sosial isasi , persiapan, perencanaan, pelaksanaan fisik dan pemel iharaan);
xi . Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan bulanan, laporan interim dan laporan akhir sesuai dengan ketentuan dalam kontrak serta melaporkannya kepada Tim Pelaksana Provinsi dan Tim Pelaksana Pusat melalui KMP.
xi i . Menyusun LMP (Laporan Manajemen Provinsi) berdasarkan konsol idasi laporan LMK (Laporan Manajemen Kabupaten) untuk disampaikan kepada Tim Pelaksana Provinsi .
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 38
c) Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK)
KMK adalah konsultan manajemen di t ingkat kabupaten
yang unsur di dalamnya mencakup tenaga ahl i
kabupaten. Tenaga ahl i kabupaten dapat diadakan
melalui pengadaan jasa konsultansi perorangan atau
perusahaan.
Dan secara umum bertugas mendukung serta
memfasi l i tasi pelaksanaan tahapan kegiatan program
dan pengembangan kapasitas bagi para pelaksana
program di t ingkat kabupaten dan desa.Melaporkan hasi l
pendampingan kepada Tim Pelaksana Kabupaten dan
TAMPr.
Secara rinci tugas dan tanggung jawab TAMK adalah:
i . Menyusun rencana ker ja pelaksanaan program
di tingkat kabupaten dengan mengacu pada rencana
ker ja pelaksanaan program tingkat provinsi dan
nasional;
i i . Membantu Tim Pelaksana Kabupaten dalam
mensosial isasikan program PPIP kepada stakeholder
di t ingkat kabupaten dan desa;
i i i . Membantu Satker PIP Kabupaten dan Tim Pelaksana
Kabupaten dalam pengelolaan manajemen proyek
mencakup progres fisik dan keuangan, serta
penyaluran dana;
iv. Mendampingi FM dalam penyelenggaraan sosial isasi
dan pemberdayaan di t ingkat kabupaten dan desa;
v. Membimbing FM agar memahami prosedur dalam
aspek perl indungan sosial , l ingkungan, Qual ity
Assurance , gender , partisipasi masyarakat dan
penyebarluasan program serta pengendal ian;
vi . Melakukan pemantauan untuk menjaga agar prosedur
dalam aspek perl indungan sosial , l ingkungan, Qual ity
Assurance , gender , partisipasi masyarakat dan
penyebarluasan program serta pengendal ian dapat
ber jalan dengan baik sesuai dengan ketentuan;
vi i . Melakukan pengendal ian terhadap kiner ja FM dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 39
vi i i . Membantu Tim Pelaksana Kabupaten dalam
pengelolaan pengaduan dengan memberikan saran
penanganan pengaduan serta melakukan tindak
lanjut dan melaporkan hasi lnya kepada Tim
Pelaksana Kabupaten;
ix. Melakukan koordinasi dengan Tim Pelaksana
Kabupaten dan TAMPr dengan melaporkan
pelaksanaan kegiatan secara rutin dan terus
menerus;
x. Memfasi l i tasi dan menyiapkan bahan rapat
koordinasi rutin yang diselenggarakan setiap dua
mingguan oleh Tim Pelaksana Kabupaten di t ingkat
kabupaten dan menyampaikan notulen hasi l rapat
kepada Tim Pelaksana Provinsi ;
xi . Melakukan konsol idasi laporan dalam database
antara lain: (1) Basel ine data, (2) Jumlah
keterl ibatan kaum perempuan, (3) Peran serta
masyarakat miskin,(4) . Infrastruktur terbangun, (5) .
Swadaya masyarakat, (6) Jumlah Tenaga Ker ja, (7) .
Ti t ik koordinat lokasi infrastruktur terbangun,
(8).Pengumpulan daftar nomor kontrak (No.
SPK),(9).Pengumpulan daftar nomor dan tanggal
SPM dan SP2D, (10) .Pengumpulan data jumlah
pemanfaat infrastruktur terbangun;
xi i . Melakukan dokumentasi pada setiap tahapan
pelaksanaan (sosial isasi , persiapan, perencanaan,
pelaksanaan fisik dan pemel iharaan);
xi i i . Menyusun laporan LMK (Laporan Manajemen
Kabupaten) untuk disampaikan kepada Tim
Pelaksana Kabupaten dan TAMPr;
xiv. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPIP di t ingkat
kabupaten;
xv. Memveri f ikasi dokumen perencanaan teknis
infrastruktur desa yang direncanakan oleh OMS agar
sesuai dengan Petunjuk Teknis yang di tetapkan;
xvi . Melakukan veri f ikasi dokumen pencairan agar sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan yang sudah
di tetapkan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 40
2.9. Fasilitator Masyarakat
Fasi l i tator Masyarakat (FM) merupakan pendamping
masyarakat dalam melaksanakan kegiatan PPIP secara
langsung di t ingkat desa. Fasi l i tator Masyarakat
bertugas memberikan motivasi , bimbingan dan
pembinaan kepada OMS, KD, dan KPP.
Setiap tim FM terdir i dari 2 (dua) orang yai tu satu orang
Fasi l i tator Pemberdayaan dan satu orang Fasi l i tator
Teknik, yang di tugaskan untuk melakukan pendampingan
di desa sasaran. Dalam melaksanakan tugasnya, FM
berkoordinasi dengan TAMK.
Tugas FM secara umum mel iputi :
i . Berkoordinasi dengan pemerintahan desa, dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan PPIP;
i i . Melakukan sosial isasi dan menyebarluaskan program kepada seluruh masyarakat di t ingkat desa;
i i i . Melakukan pendampingan pada saat pelaksanaan MUSDES dan rembug-rembug desa;
iv. Memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam seluruh kegiatan;
v. Melakukan veri f ikasi terhadap dokumen pencairan dana;
vi . Mengidenti f ikasi keanggotaan OMS, KPP, dan KD, pada tanggung jawab dan peranannya dalam pelaksanaan tahapan kegiatan;
vi i . Memberikan pemahaman terkai t dengan perl indungan sosial , perl indungan l ingkungan dan peran ser ta masyarakat khususnya kepada masyarakat miskin dan kaum perempuan;
vi i i . Memberikan pelatihan dengan segera kepada OMS, KPP dan KD setelah di lakukan musyawarah desa pertama (MUSDES I) dan memberikan pelatihan secara menerus sesuai tahapan kegiatan;
ix. Memberikan pengarahan dan pengawasan kepada OMS, KPP dan KD dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 41
x. Secara khusus memberikan penguatan kapasitas kepada KD sebagai pengganti FM pada saat program selesai;
xi . Berkoordinasi dengan KMK, Tim Pelaksana Kabupaten, dan Satker PIP Kabupaten, untuk kelancaran kegiatan;
xi i . Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapan program sesuai dengan format yang telah di tetapkan dan disampaikan kepada KMK dan Tim Pelaksana Kabupaten;
xi i i . Menyampaikan laporan bulanan FM ke Tim Pelaksana Kabupaten dan Satuan Ker ja Provinsi yang berisikan konsol idasi catatan harian dan evaluasinya ser ta di lengkapi dengan notulensi rapat dua (2) mingguan di t ingkat kabupaten yang telah di tandatangani oleh Tim Pelaksana Kabupaten.
Tugas - tugas khusus FM Pemberdayaan dan FM Teknik meliputi:
a. Fasilitator Pemberdayaan
i . Membantu dan mendampingi masyarakat untuk
melaksanakan seluruh proses dan prosedur yang
tertuang dalam pedoman pelaksanaan PPIP.
i i . Melakukan sosial isasi dan penyebarluasan program
kepada seluruh masyarakat;
i i i . Memberdayakan seluruh masyarakat untuk berperan
akti f dalam pelaksanaan program mulai dari
persiapan, pelaksanaan, perencanaan, pelaksanaan
fisik dan pemel iharaannya.
iv. Melakukan penyiapan masyarakat untuk mengikuti
sosial isasi , musyawarah desa, rembug desa dan
pelatihan.
v. Melakukan penyiapan masyarakat terutama untuk
memenjamin keterl ibatan masyarakat miskin dan
gender dalam pelaksanaan sosial isasi , musyawarah
desa, rembug desa dan pelatihan.
vi . Melakukan pendampingan dan fasi l i tasi dalam
pelaksanaan musyawarah desa, rembug desa, dan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 42
pelatihan kepada OMS dan KPP terkai t dengan
aspek peningkatan kapasitas pengelo la program.
vi i . Mendampingi dan memberdayakan masyarakat
khususnya OMS, KD, KPP dan aparat desa untuk
melakukan identi f ikasi permasalahan kemiskinan
dan kebutuhan untuk aspek ekono mi , sosial dan
l ingkungan masyarakat.
vi i i . Memberdayakan dan mendampingi masyarakat
dalam penyusunan RKM melalui SKS, identi f ikasi
permasalahan, penelaahan RPJM Desa (bi la sudah
memil iki RPJM Desa) atau dokumen hasi l
Musrenbangdes.
ix. Memberdayakan dan mendampingi masyarakat
dalam penyusunan rencana teknis dan RAB.
x. Melakukan inventarisasi pengaduan dan
permasalahan yang timbul untuk di laporkan kepada
KMK ser ta Satker di t ingkat kabupaten dan provinsi .
xi . Memberdayakan dan mendampingi masyarakat
dalam pelaksanaan musyawarah, rembug desa
pelaksanaan dan dalam pelaksanaan fisik di
lapangan.
xi i . Melakukan pendampingan dalam hal kelembagaan
dan manajemen pelaksanaan kegiatan.
xi i i . Memberdayakan dan mendampingi masyarakat desa
mulai dari tahap persiapan, perencanaan,
pelaksanaan fisik dan laporan pertanggungjawaban.
xiv. Memberdayakan dan mendampingi masyarakat
khususnya KPP dalam menyusun Operasi dan
Pemel iharaan Infrastruktur terbangun.
xv. Membantu OMS dalam melakukan publ ikasi dan
penyebarluasan informasi pelaksanaan program
secara rutin.
xvi . Melakukan koordinasi dan melaporkan secara rutin
kepada Satker dan Tim Pelaksana di t ingkat
kabupaten.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 2. Organisasi dan Pembagian Peran 43
b. Fasilitator Teknik
i . Menyusun rencana ker ja pelaksanaan program di
t ingkat desa dengan mengacu kepada rencana ker ja
pelaksana program di t ingkat kabupaten;
i i . Memberikan pemahaman terkai t dengan petunjuk
teknis infrastruktur, penyusunan RAB, penyusunan
RKM dan manajemen proyek;
i i i . Melakukan pendampingan musyawarah desa;
iv. Memberikan pelatihan kepada OMS, KD dan KPP
terkai t dengan aspek teknis dan manajemen proyek
serta pengawasan pelaksanaan;
v. Mendampingi dan memberdayakan masyarakat
khususnya OMS, KD, KPP, relawan, dan aparat
desa untuk melakukan identi f ikasi permasalahan
infrastruktur;
vi . Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan
RKM;
vi i . Membimbing dan mendampingi KPP dalam
menyusun rencana operasi dan pemel iharaan
infrastruktur terbangun;
vi i i . Mendampingi masyarakat khususnya OMS, KPP dan
aparat desa dalam melakukan identi f ikasi
permasalahan kemiskinan dan kebutuhan
infrastruktur;
ix. Melakukan veri f ikasi terhadap usulan RKM;
x. Melakukan pendampingan tekni s dalam penyusunan
Perencanaan Teknis dan RAB;
xi . Melakukan pendampingan teknis dan pengawasan
kepada OMS dan Kader Desa dalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur;
xi i . Melakukan pendampingan teknis terhadap KPP
dalam penyusunan mekanisme operasi dan
pemel iharaan;
xi i i . Memberikan masukan dan arahan aspek teknis
kepada OMS dalam pengendal ian dan pelaporan
pelaksanaan.
Bab 3.
Sumber Pendanaan dan
Mekanisme Pencairan Dana
3.1. Sumber Dana
Sumber pendanaan PPIP
berasal dari :
a) Dana Pemerintah
(APBN), dipergunakan
untuk membiayai BLM,
gaji dan pelatihan
fasi l i tator serta
operasional Satker
PKP Provinsi dalam
pengendal ian dan pengawasan yang teralokasi di
DIPA di t ingkat provinsi .
b) Dana Pemerintah Provinsi (APBD) sebesar 1% dari
total BLM yang di terima untuk membiayai operasional
Tim Pelaksana Provinsi dalam penyelenggaraan
program yang teralokasi di DIPA SKPD di t ingkat
provinsi .
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 45
c) Dana Pemerintah Kabupaten (APBD) minimal sebesar
5% dari total BLM yang di terima untuk membiayai
operasional Satker PIP Kabupaten, Tim Pelaksana
Kabupaten dalam pengendal ian dan pengawasan
yang teralokasi di DIPA SKPD di t ingkat Kabupaten.
d) Dana swadaya masyarakat untuk mendukung
pelaksanaan musyawarah dan rembug-rembug desa,
pemel iharaan dan pengembangan manfaat
infrastruktur yang dibangun melalui PPIP.
3.2. Penerima Manfaat Dana BLM
Penerima manfaat dana BLM untuk pembangunan infrastruktur perdesaan adalah masyarakat desa yang nama desanya termasuk dalam daftar Desa Sasaran PPIP Tahun 2014 yang di tetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Peker jaan Umum.
Jumlah dana BLM untuk tiap desa sasaran di tetapkan sebesar Rp 250 juta. Dana ini sudah termasuk dana operasional OMS sebesar Rp 5 juta untuk melaksanakan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan.
3.3. Mekanisme dan Proses Pencairan Dana
a) Mekanisme Pencairan Dana
Penyaluran dan pencairan dana kegiatan PPIP di lakukan melalui mekanisme sebagai berikut:
i . Dana BLM kegiatan PPIP disalurkan ke masyarakat melalui rekening OMS.
i i . Ketua OMS bersama
bendahara diwajibkan membuka rekening bantuan dana sosial di Bank Umum terdekat dengan lokasi desa atas nama OMS [Nama Desa] .
Box 3.1
Dana operasional hanya boleh
dipergunakan untuk biayakonsumsi
musyawarah desa, perjalanan OMS,
pembelian ATK, materai, papan
informasi, papan proyek, pelaporan,
dokumentasi. Dana ini tidak
diperbolehkan sebagai honor OMS,
Kader desa, dan pelaku program
lainnya.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 46
i i i . OMS menyampaikan fotokopi buku rekening kepada PPK PPIP Satker PIP Kabupaten;
iv. Masing-masing pejabat Satker yai tu Kuasa Pengguna Anggaran, Pembuat Komitmen, Penguji Pembebanan dan Penandatangan SPM, Bendahara, menyampaikan nama dan spesimen tanda tangan serta menyampaikan cap dinas instansi penerbi t SPM kepada KPPN setempat;
v. Kontrak ker ja di tandatangani oleh PPK PPIP Satker PIP
Kabupaten dengan OMS;
vi . Dalam melakukan pencairan OMS mengajukan berkas
dokumen pencairan kepada PPK Kabupaten dengan
ketentuan :
a) Tahap pertama (sebesar 40% dari nilai bantuan/Rp
100 juta) dengan melampirkan:
- Kontrak Ker ja dan fotokopi buku rekening bank
mi l ik OMS;
- Rencana penggunaan dana;
- Kui tansi yang sudah di tanda tangani;
- Fotocopi rekening KPP yang sudah terisi dana
O&P Tahap I.
b) Tahap kedua (sebesar 30% dari ni lai bantuan/Rp 75
juta) apabi la kemajuan fisik pelaksanaan kegiatan
telah mencapai minimal 30%, dengan melampirkan:
- Laporan kemajuan fisik;
- Rencana penggunaan dana Tahap II ;
- Kui tansi yang sudah di tanda tangani;
- Fotocopi rekening KPP yang sudah terisi dana
O&P Tahap II ;
- Laporan pertanggungjawaban Tahap I :
Dokumen Kontrak/SPK asl i yang
mencantumkan nomor rekening OMS;
Beri ta Acara Pemeriksaan Hasi l Peker jaan
atau Beri ta Acara Penyelesaian Peker jaan;
Pakta Integri tas tingkat desa;
Rencana penggunaan dana yang telah
diveri f ikasi oleh Fasi li tator Masyarakat dan
diketahui oleh Konsultan Manajemen
Kabupaten (KMK);
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 47
Laporan kemajuan fisik dan keuangan yang
telah di tandatangani oleh Fasi l i tator
Masyarakat;
Beri ta Acara Pembayaran;
Kui tansi yang disetujui oleh PA/KPA/Pejabat
yang di tunjuk;
Ringkasan kontrak;
Bukti pendukung, berupa Buku Laporan Harian
Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas Tingkat
Desa, fotocopi Buku Rekening Bank, dan Bukti
pengeluaran (nota-nota) untuk pencairan
Tahap I.
c) Tahap ketiga (sebesar 30% dari ni lai bantuan/Rp 75
juta) apabi la kemajuan fisik pelaksanaan kegiatan
telah mencapai minimal 60%, dengan melampirkan:
- Laporan kemajuan fisik;
- Rencana penggunaan dana Tahap II I;
- Surat Perintah Membayar (SPM) Tahap III;
- Bukti setoran dana O&P Tahap II I.
- Fotocopi rekening KPP yang sudah terisi dana
O&P Tahap II I;
- Laporan pertanggungjawaban Tahap II :
Dokumen Kontrak/ SPK asl i yang
mencantumkan nomor rekening OMS;
Beri ta Acara Pemeriksaan Hasi l Peker jaan
atau Beri ta Acara Penyelesaian Peker jaan;
Pakta Integri tas tingkat desa;
Rencana penggunaan dana yang telah
diveri f ikasi oleh Fasi li tator Masyarakat dan
diketahui oleh Konsultan Manajemen
Kabupaten (KMK)
Laporan kemajuan fisik dan keuangan yang
telah di tandatangani oleh Fasi l i tator
Masyarakat;
Beri ta Acara Pembayaran;
Kui tansi yang disetujui oleh PA/KPA/Pejabat
yang di tunjuk;
Ringkasan kontrak;
Bukti pendukung, berupa Buku Laporan Harian
Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas Tingkat
Desa, foto kopi Buku Rekening Bank, dan
Bukti pengeluaran (nota-nota) untuk pencairan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 48
Tahap II .
vi i . Pencairan dana untuk pembayaran Kegiatan PPIP
di lakukan setelah KPPN setempat menerima Surat
Perintah Membayar (SPM) dari Satker PIP Kabupaten
sesuai dengan tahapan atau termin pencairan.
vi i i . Satker PIP/PPK PPIP Kabupaten dapat melakukan
penangguhan pencairan dana (untuk pencairan Tahap II
dan III) jika ter jadi penyimpangan pelaksanaan kegiatan
ataupun dana di lapangan sampai dengan penyelesaian
permasalahan oleh lembaga pengawasan fungsional
(Inspektorat Jenderal dan/ atau BPKP);
ix. PA/KPA melakukan pencatatan penerimaan SPP-LS
dalam buku pengawasan penerimaan SPP-LS dan
menyerahkan tanda terima SPP-LS serta melakukan
pemeriksanaan terhadap:
Kelengkapan berkas SPP-LS;
Keabsahan dokumen pendukung SPP-LS;
Ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk
memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak
melampaui batas pagu anggaran;
Pencapaian tu juan/sasaran kegiatan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah di tetapkan dalam
kontrak;
Kebenaran atas hak tagih, menyangkut pihak yang
di tunjuk untuk menerima pembayaran, ni lai tagihan
yang harus dibayar (prestasi ker ja yang harus
dibayar sesuai dengan spesifikasi teknis yang
tercantum dalam kontrak), jadwal waktu pembayaran
(yang tercantum dalam DIPA dan spesifikasi teknis
dalam kontrak).
x. PA/KPA menerbi tkan Surat Perintah Membayar (SPM)
rangkap 3 (t iga) yang di laksanakan oleh Pejabat
Penandatangan SPM dengan lembar kesatu dan kedua
disampaikan kepada KPPN Pembayar, dan lembar
ketiga sebagai pertinggal pada kantor satuan ker ja yang
bersangkutan;
xi . Dalam penyusunan SPM, satu desa untuk 1 (satu) SPM,
hal ini agar memudahkan dalam laporan pengelolaan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 49
administrasi keuangan;
xi i . KPPN menerbi tkan Surat Perintah Pencairan Dana atau
SP2D yang di tu jukan kepada kantor cabang Bank
Indonesia/ bank pemerintah yang telah di tunjuk.
Penerbi tan SP2D pal ing lambat dalam waktu 1 (satu)
hari ker ja sejak di terimanya SPM secara lengkap.
Apabi la berkas SPM tidak memenuhi persyaratan,
pengembal ian SPM di lakukan pal ing lambat 1 (satu) hari
ker ja sejak di terimanya SPM.
b) Pengembalian Dana
Apabi la di temukan penyelewengan dana oleh pelaku kegiatan, maka wajib mengembal ikan dana BLM kepada masyarakat setempat untuk digunakan dalam kegiatan program.
Mekanisme pencairan dana tergambar pada Gambar 3.1 berikut ini :
BOX 3.2
Informasi yang terdapat dalam SPP-LS memuat:
Nomor dan tanggal DIPA yang dibebankan;
Nomor dan Tanggal Kontrak;
Jenis/ lingkup pekerjaan, jadwal penyelesaian pekerjaan;
Nilai pembayaran yang diminta;
Identitas penerima pembayaran (Nama orang/perusahaan, alamat, nomor rekening dan nama Bank);
serta,
Tanggal dan jatuh tempo pembayaran
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 3. Sumber Pendanaan dan Mekanisme Pencairan Dana 50
Gambar 3.1 Mekanisme Arus Dana dan Pencairan
Kementerian Keuangan
DIPA
PUSAT
Satker PPIP Pusat:
Kegiatan:- Administrasi Operasional
- Pembinaan Teknis
- Pengendalian
DIPA
PROVINSI
DIPA
KABUPATEN
Satker PKP Propinsi:
Kegiatan:- Administrasi Operasional
- Koordinasi dan Manajemen
- Pengendalian
Satker PIP Kabupaten:
Kegiatan:- Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM)
Pokmas/OMS/LKD
PUSAT
PROPIN
SI
KABUPATEN/K
OTA
DESA
BANK
KPPN
KPPN
KPPN
Perintah
Pencairan Dana
Pencairan Dana
Pengajuan
Pencairan Dana
Bab 4.
Kriteria Teknis
Infrastruktur
4.1. Daftar Kegiatan yang Dilarang (Negative
List)
PPIP memberikan pi l ihan menu-menu peluang investasi
bagi masyarakat. Pengecual iannya adalah aktivi tas -
aktivi tas yang termasuk dalam negat ive l ist yang
di larang yai tu: semua program yang akan mel ibatkan
perubahan l ingkungan yang sensiti f, kegiatan yang
berbahaya dan kegiatan merusak, dianggap sebagai
bagian dari daf tar larangan dan tidak akan di izinkan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 52
Berikut adalah daftar kegiatan yang tidak di i jinkan:
a. Program yang berlokasi di dalam atau seki tar daerah
peka seperti :
Taman nasional, cagar alam, suaka margasatwa,
kebun raya, hutan konservasi , hutan l indung dan
daerah al i ran sungai;
Cagar budaya nasional, tradisional / bangunan
keagamaan;
Taman laut , garis pantai dan sistem gundukan
pasir, hutan bakau, dan daerah-daerah rawa.
b. Setiap kegiatan di dalam cagar alam atau daera h lain
yang di tunjuk oleh Pemerintah untuk pengelolaan
dan/atau perl indungan keanekaragaman hayati ,
kecual i secara ekspl isi t sebelumnya sudah ada
persetujuan tertul is dari instansi pemerintah yang
bertanggung jawab terhadap pengelolaan dan/atau
perl indungan yang ada di daerah;
c. Pengadaan yang Berbahaya
Pengadaan produk apapun yang mengandung
asbes;
Pengadaan pestisida atau herbisida.
d. Kegiatan Destrukti f:
Pertambangan atau penggal ian karang hidup;
Pembangunan jalan menuju hutan l indung;
Produksi , pengolahan, penanganan, penyimpanan
atau penjualan tembakau atau produk yang
mengandung tembakau;
Pembangunan sumber daya air pada sungai -
sungai, yang masuk atau keluar dari negara -
negara lain;
Pengubahan al i ran sungai.
e. Lain-Lain
Reklamasi tanah yang lebih besar dari 50 hektar
(ha);
Konstruksi penampungan atau penyimpanan air
dengan kapasitas penyimpanan yang lebih besar
dari 10.000 meter kubik;
Penggunaan dana untuk pembel ian tanah apapun;
dan
Kegiatan ekonomi yang mel ibatkan perputaran
dana.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 53
4.2. Standar Teknis Infrastruktur Perdesaan
a) Kriteria untuk Prasarana Jalan, Jembatan, dan Jalan Setapak
Kriteria umum Infrastruktur Jalan dan Jembatan
Pembangunan jalan dan jembatan perdesaan
mempertimbangkan kri teria umum sebagai berikut:
i. Lahan untuk ruang milik jalan telah tersedia;
ii. Berorientasi pada pengembangan wilayah dan dapat
berperan untuk membuka isolasi desa (jalan
poros/penghubung desa);
iii. Menghubungkan pusat kegiatan (pasar, TPI, sentra
produksi) ke outlet (jalan poros desa lain/jalan dengan fungsi
lebih/ sungai/ laut/ feri);
iv. Jalan yang akan memberikan kemudahan akseske sarana
kesehatan dan sarana pendidikan (terutama untuk
perempuan hamil, orang berkebutuhan khusus, anak-anak,
dan lanjut usia);
v. Memenuhi standar teknis infrastruktur jalan dan jembatan
perdesaan;
vi. Disain teknis yang memperhatikan masalah gender,
misalnya fitur-fitur yang meningkatkan keselamatan dan
kenyamanan bagi pengguna infrastruktur;
vii. Harus fungsional;
viii. Dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat miskin dan
berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Landasan Teknis untuk Seleksi atau Prioritas adalah
sebagai berikut:
i. Kebutuhan dan prioritas yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan untuk jalan, jembatan, dan tambatan telah
ditetapkan dengan baik (misalnya kebutuhan untuk akses ke
pasar atau yang lebih penting akses ke pelayanan kesehatan
dan pendidikan);
ii. Masyarakat telah membahas dan menyetujui pada prioritas
kriteria (misalnya nilai ekonomis tinggi dari layanan harus
menjadi salah satu kriteria tetapi tidak menjadi satu-satunya
kriteria dalam prioritas);
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 54
iii. Desain teknis harus berisi fitur yang memperhatikan masalah
gender misalnya penyediaan lampu untuk meningkatkan
keselamatan pengguna fasilitas, terutama perempuan dan
anak-anak);
iv. Konstruksi sederhana dengan mempertimbangkan
sumberdaya setempat (tenaga kerja, bahan, peralatan dan
teknologi) dan dapat dilaksanakan serta dipelihara oleh OMS
dan KPP.
Untuk konstruksi yang khusus dan tidak terdaftar
dalam Petunjuk Teknis PPIP:
Pembangunan jembatan dengan panjang lebih dari 10
meter, OMS harus menyiapkan proposal teknis dan
rencana teknis, yang disetujui oleh Kepala Dinas Teknis
Kabupaten.
Komponen Modul dan Spesif ikasi Teknis adalah
sebagai berikut:
Jenis Konstruksi jalan yang dapat dipilih untuk pelaksanaan:
a) Jalan Tanah yang dipadatkan;
b) Jalan dengan Lapis Pasir-Batu / Kerikil (sirtu);
c) Jalan dengan Lapis Telford;
d) Jalan dengan Lapis Penetrasi (Lapen);
e) Untuk jenis konstruksi jalan selain dari yang telah disebutkan di
atas, diperlukan konsultasi mendetail dengan Tim Pelaksana
Kabupaten;
f) Dilengkapi dengan drainase (saluran tepi/gorong-gorong/got);
g) Konstruksi Jembatan berupa konstruksi sederhana.
Pembangunan Jembatan baru dengan konstruksi sederhana
dapat berupa Jembatan Pelat, Jembatan Kayu, Jembatan
Beton dan Jembatan Gantung (gelagar sederhana).
Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan
perdesaan dapat berupa pi l ihan lain dan tidak terbatas
hanya pada pi l ihan di atas (tidak diperkenankan jalan
aspal hotmix) .
Penggunaan alat berat untuk perkerasan jalan
diminimal isi r penggunaannya.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 55
b) Kriteria Untuk Tambatan Perahu
Tambatan perahu merupakan terminal yang
menghubungkan jalan darat dengan sistem transportasi
sungai, laut dan danau. Tambatan perahu juga dapat
berupa bagian kelengkapan sistem pelayanan
masyarakat, baik yang sudah ada maupun yang akan
dibangun mencakup tempat pelelanganikan, dermaga
bongkar muat, tempat rekreasi , lokasi parkir
umum,gudang dan jalan penghubung antar tambatan
perahu dengan perumahan dan permukiman.
Persyaratan penentuan lokasi :
a) Tidak mudah erosi;
b) Pada bagian sungai yang lurus;
c) Lalu lintas perahu dan kegiatan berada di sekitar tambatan
perahu;
d) Sekitar lokasi harus bersih;
e) Lokasi untuk penempatan bahan bangunan, tempat kerja dan
tambatan perahu harus tersedia;
f) Menguntungkan masyarakat miskin di desa.
Spesifikasi teknis jalan desa dan jembatan desa dapat
di l ihat pada Buku Petunjuk Teknis Program
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
Untuk jenis konstruksi yang spes i fikasinya tidak terdapat
pada Buku Pedoman Teknis dapat mengacu pada
Standar Teknis Jalan dan Jembatan lainnya yang
di terbi tkan oleh Kementerian Peker jaan Umum.
c) Kriteria Infrastruktur Air Minum
Pembangunan infrastruktur air minum perdesaan
di lakukan dengan memperhatikan kri teria -kri teria
sebagai berikut:
i . Diperuntukkan bagi masyarakat miskin yang rawan
air minum, yai tu desa yang air tanah dangkalnya
tidak layak minum karena payau/asin atau langka
dan selalu mengalami kekeringan pada musim
kemarau;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 56
i i . Meringankan perempuan dari per jalanan jauh dan
mengantri air untuk membebaskan waktu mereka
sehingga dapat dipakai kegiatan produkti f lainnya;
i i i . Daerah tersebut memil iki potensi air tanah dalam,
sungai atau mata air yang ber jarak kurang lebih 3
km dari permukiman;
iv. Untuk daerah yang tidak mempunyai potensi
sumber air baku sebagaimana disebutkan pada
buti r ( i i i ) di atas, daerah tersebut memil iki curah
hujan minimal 2.000 mm/tahun;
v. Untuk daerah yang tidak sesuai dengan kri teria
sebagaimana tertuang pada buti r ( i i i) dan (iv) di
atas dan atau merupakan daerah yang berada
pada kepulauan, daerah tersebut dapat
memanfaatkan potensi sumber air baku air laut
melalui proses desti lasi .
Komponen modul berikut digunakan:
a. Komponen Perlindungan Mata Air (PMA)
Bangunan Penangkapan Mata Air: Tipe A (Artesis
Terpusat) atau Tipe B (Artesis Tersebar) atau Type C
(Artesis Vertikal) atau Tipe D (Gravitasi Kontak);
Pompa (untuk PMA sistem pemompaan): Pompa Benam
(submersible) atau Pompa Sentrifugal;
Sumber Daya Listrik (untuk PMA sistem pemompaan)PLN
atau generator set;
Pemipaan dan Perlengkapannya: Diameter 1 "sampai 4";
Hidran Umum (HU): Tiga tangki HU masing-masing dengan
3 m³ kapasitas.
b. Komponen Sumur Dalam (SD)
Bangunan Sumur Dalam: Diameter pipa mangkuk (casing)
minimal 4";
Pompa Benam (submersible) atau Pompa Sentrifugal;
Sumber Daya Listrik: PLN atau generator set;
Pemipaan dan perlengkapannya: Diameter 1" sampai 4";
Hidran umum (HU): Tiga tangki HU masing-masing
kapasitas 3 m³;
Bangunan Rumah Pompa/ Generator Set.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 57
c. Komponen Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS)
Bangunan Pengambilan Air Baku Tipe Sumuran atau Tipe
Jembatan atau Tipe Sadap Sungai atau Tipe Terapung;
Bangunan Pengolah air: Pengolahan Lengkap atau
Saringan Langsung atau Saringan Pasir Lambat atau
Saringan Pasir Cepat atau kombinasi di antaranya;
Pompa: Pompa Benam (submersible) atau pompa
sentrifugal;
Sumber Daya Listrik: PLN atau generator set;
Pemipaan dan Perlengkapannya: Diameter 1" sampai 4";
Hidran Umum (HU): Tiga Tangki HU masing-masing
kapasitas 3 m³;
Bangunan Rumah Pompa/ Generator Set.
d. Komponen Penampung Air Hujan (PAH)
Bangunan Penampung Air Hujan: kapasitas minimum 50
m³;
Pompa Tangan sebanyak tiga (3) unit setiap bangunan
PAH atau pompa listrik kapasitas 17 liter/menit untuk satu
unit;
Sumber Daya Listrik: PLN atau generator set.
Spesifikasi Teknis berikut digunakan:
a. Bangunan Penampung Air Hujan
Terbuat dari fiberglass, atau pasangan batu bata yang
dilengkapi dengan geomembran/ Geo-tekstil;
b. Perpipaan dan Perlengkapannya
Untuk Pipa PVC sesuai standar SNI 06-0084-1987-A/SII-
0344-1982;
Untuk Pipa Poly Ethylene (PE) sesuai standar SNI 06-4829-
1998/ISO 4427,96;
Untuk Pipa galvanis (GIP) menggunakan kelas medium
sesuai British Standard 1387;
c. Hidran umum
Terbuat dari bahan fiberglass (FG), atau Poly Ethylene (PE)
atau pasangan bata/batu;
Untuk bahan fiberglass (FG) tebal badan, dasar dan dinding
tangki minimal 3 mm;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 58
d. Pompa
Kapasitas dan tekanan (head) pompa disesuaikan dengan
kebutuhan setempat;
e. Power Supply
Besar daya listrik disesuaikan dengan kebutuhan setempat;
f. Bangunan Rumah Pompa/Generator Set
Ukuran 3 x 4 m²;
Konstruksi dinding tembok/bata, atap seng.
Spesifikasi teknis air minum perdesaan dapat di l ihat
pada Buku Pedoman Teknis Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) .
d) Kriteria Infrastruktur Irigasi Perdesaan
Pembangunan infrastruktur i r igasi perdesaan di lakukan
dengan memperhatikan kri teria -kri teria sebagai berikut:
i. Irigasi perdesaan adalah irigasi yang dikelola oleh
masyarakat;
ii. Luas area irigasi perdesaan sekitar < 50 hektar;
iii. Bukan bagian dari irigasi teknis atau irigasi yang telah masuk
inventarisasi Dinas Pengairan;
iv. Kategori kegiatan adalah pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala dan peningkatan;
v. Jenis infrastruktur: bangunan pengambilan, saluran,
bangunan air, dan bangunan pelengkap;
vi. Fasilitas irigasi akan menguntungkan petani miskin, laki-laki
dan perempuan di desa;
vii. Adanya peningkatan partisipasi perempuan pada
pembangunan dan pemeliharaan irigasi.
Pemil ihan solusi teknis untuk i r igasi
perdesaanperdesaan harus mempertimbangkan hal
berikut:
i. Kebutuhan Pelayanan;
ii. Sumber air baku;
iii. Kualitas dan kuantitas air baku;
iv. Peta geo-hidrologi;
v. Data curah hujan;
vi. Data geologi.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 59
Komponen Modul dan Spesifikasi Teknis adalah sebagai
berikut:
a. Irigasi Desa
Irigasi yang dimaksud adalah irigasi yang dikelola oleh
masyarakat;
Luas areal daerah irigasi perdesaan maksimum 150
hektar;
Bukan bagian dari irigasi teknis atau irigasi yang telah
masuk dalam inventaris Dinas Pengairan.
b. Embung
Berada di daerah tadah hujan dengan luas maksimal 100
ha;
Kolam embung berkapasitas maksimum 100.000 m³;
Tinggi embung maksimum 5 m;
Jenis embung tipe urugan;
Pelimpah tanah, berupa saluran terbuka kapasitas
paling besar/ sama dengan banjir 50 tahunan;
Embung milik masyarakat, dikelola oleh masyarakat,
dan tidak termasuk dalam inventarisasi/ asset
Kementerian Pekerjaan Umum;
Waktu pelaksanaan 3 (tiga) bulan.
c. Bendung Sederhana
Bendung sederhana dapat dibuat dari cerucuk, bronjong,
beton dan pasangan batu;
Panjang bendung maksimum 10 m;
Tinggi bendung maksimum 3 m, khusus bahan cerucuk
tinggi maksimum 1 m;
Debit banjir rencana maksimum 30 m³/detik;
Waktu pelaksanaan 3 bulan;
Peralatan yang dibutuhkan dapat menyewa: miniroller,
stamper, dump truck.
d. Air Tanah/Mata Air
Dapat untuk meningkatkan pelayanan air irigasi seluas
maks 15 ha dan air baku untuk 500 KK;
Dapat untuk memenuhi kebutuhan minum ternak.
Spesifikasi teknis i r igasi perdesaan dapat di l ihat pada
Buku Pedoman Teknis Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) .
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 60
e) Kriteria Infrastruktur Sanitasi Perdesaan
Kri teria untuk pembangunan infrastruktur sanitasi
perdesaan adalah sebagai berikut:
i. Memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan bagi
masyarakat umum;
ii. Memastikan bahwa sistem yang akan direncanakan adalah
sistem sanitasi yang terbaik yang dapat diterapkan di daerah
tersebut;
iii. Pelaksanaan pembangunan sistem sanitasi terpilih harus
dilaksanakan dengan biaya yang paling efektif;
iv. Sistem sanitasi terpilih merupakan kesatuan dari setiap
bagian sistem yang dapat beroperasi secara terintegrasi;
v. Merupakan infrastruktur sanitasi komunal yang dapat
dimanfaatkan langsung oleh masyarakat;
vi. Sistem sanitasi yang menghargai bahwa perempuan
mempunyai kebutuhan sanitasi khusus.
Pemil ihan solusi teknis untuk sanitasi perdesaan harus
mempertimbangkan hal berikut:
i. Mengurangi, bukan menghilangkan, bau yang menyengat
yang biasanya dihasilkan dari proses pembusukan dari
sistem sanitasi yang terbangun;
ii. Mencegah lalat atau serangga lain keluar masuk ke dalam
bagian/elemen dari sistem sanitasi;
iii. Terjangkau oleh masyarakat penggunanya;
iv. Higienis, mudah dalam penggunaan dan pemeliharaannya
oleh masyarakat umum.
Komponen Modul yang dipergunakan
Mandi Cuci Kakus (MCK) 10-20 orang, dengan ketentuan:
Kamar mandi dengan atap, pintu, dinding, bak air, lantai,
ventilasi dan penerangan dan drainase ke sumur
peresapan; (atap dilarang menggunakan bahan asbes);
Sumber air bersih dan pipa penyalur air;
Sumur pompa tangan/mesin ataupun sumur gali;
Kelengkapan tempat cuci 12 m²;
Kakus dengan komponen leher angsa, tangki septik/ cubluk
dilengkapi sumur peresapan, plat jongkok dan pipa saluran.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 4. Kriteria Teknis Infrastruktur 61
Spesifikasi teknis sanitasi perdesaan dapat di l ihat pada
Buku Buku Pedoman Teknis Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) .
Bab 5.
Tahapan Pelaksanaan
5.1. Umum
Penyelenggaraan PPIP di laksanakan melalui
serangkaian tahapan kegiatan yang sal ing terkai t.
Adapun tahapan kegiatan yang di lakukan di t ingkat desa
secara umum adalah:
a) Tahap penyiapan dan mobilisasi masyarakat ,
terdiri atas kegiatan:
i . Rembug Penyiapan Warga;
i i . Sosialisasi Desa dan Penjelasan Pakta
Integri tas;
i i i . Musyawarah Desa I (pemil ihan OMS, KPP serta
pemil ihan KD) dan Penandatangan Pakta
Integri tas).
b) Tahap Perencanaan Partisipatif
Perencanaan partisipati f dilaksanakan oleh
masyarakat di t ingkat desa. Pada tahapan ini terdapat
perbedaan antara desa yang sudah mempunyai
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 63
dokumen RPJM Desa/ PJM Pronangkis dengan desa
yang belum mempunyai dokumen tersebut.
Tabel 4.1 Tahapan Perencanaan Part isipatif
Desa Belum ada RPJM Desa/ PJM Pronangkis
Desa Sudah ada RPJM Desa/ PJM Pronangkis
1. Survey Kampung Sendiri ;
2. Identif ikasi Permasalahan dan Pemetaan Kemiskinan (Rembug Pra Musdes II) ;
3. Musyawarah Desa II (perumusan prioritas masalah, perumusan RKM serta pemilihan jenis inf rastruktur yang akan dibangun, termasuk menentukan besaran upah yang disepakati) ;
4. Menyusun UPD sebagai embrio dari RPJM Desa serta Penyusunan Usulan RKM;
5. Verif ikasi RKM;
6. Finalisasi RKM;
7. Penyusunan Rencana Teknis dan RAB.
1. Rembug Warga Sinkronisasi Program PPIP dengan RPJM Desa;
2. Survey Kampung Sendiri Penyelarasan RPJM Desa (Pra Musdes II) ;
3. Musyawarah Desa II (perumusan prioritas masalah, perumusan RKM serta pemilihan jenis inf rastruktur yang akan dibangun, termasuk menentukan besaran upah yang disepakati) ;
4. Verif ikasi RKM;
5. Finalisasi RKM;
6. Penyusunan Rencana Teknis dan RAB.
c) Tahap Pelaksanaan Fisik , terdir i atas kegiatan:
i . Musyawarah Desa III (rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur);
i i . Penandatanganan Kontrak Ker ja;
i i i . Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur;
iv. Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur;
v. Informasi Pelaksanaan/ Pelaporan Kegiatan;
vi . Rembug Warga Pelaksanaan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 64
d) Tahap Pasca Pelaksanaan Fisik , terdiri atas
kegiatan:
i . Musyawarah Desa IV (laporan
pertanggungjawaban OMS tentang hasil
pelaksanaan kegiatan);
i i . Serah Terima Infrastruktur Terbangun;
i i i . Operasi dan Pemel iharaan.
5.2. Tahap Penyiapan dan Mobilisasi
Masyarakat
Di dalam PPIP, masyarakat desa merupakan aktor utama
pelaksana kegiatan di t ingkat desa . Oleh karena i tu
perlu di lakukan persiapan yang matang bagi keterl ibatan
masyarakat. Melalu tahapan ini diharapkan agar di
dalam dir i masyarakat dapat tumbuh rasa memil iki dan
rasa tanggung jawab terhadap program. Selain i tu agar
masyarakat dapat benar-benar mengerti akan tu juan,
sasaran, prinsip-prinsip serta ni lai -nilai program.
Beberapa kegiatan yang di lakukan padatahap Penyiapan
dan Mobi l isasi Masyarakat adalah:
a) Rembug Penyiapan Warga
Rembug Penyiapan Warga
di lakukan melalui serangkaian
kegiatan-kegiatan
rembug/rapat atau pertemuan-
pertemuan baik pertemuan
kelompok, keagamaan,
arisan, maupun pertemuan-
pertemuan lain yang ada di
desa sasaran. Rembug warga
di lakukan melalui beberapa
kali pertemuan dengan mel ibatkan perempuan dan
masyarakat miskin.
Peran FM dalam pelaksanaan kegiatan rembug warga ini
antara lain sebagai:
i . Pihak yang mengundang untuk pertemuan,
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 65
misalnya dengan mengundang kelompok miskin
dan kelompok perempuan dalam pertemuan di
salah satu rumah warga.
i i . Pihak yang menghadiri kegiatan yang sedang
di laksanakan oleh masyarakat, misalnya: arisan,
pengajian, dl l .
i i i . Pihak yang berkunjung secara informal atau
bertemu dengan individu/ warga masyarakat,
misalnya: tokoh masyarakat, tokoh agama, guru
atau masyarakat umum.
a.1. Tujuan Rembug Penyiapan Warga
Tujuan dari Rembug Penyiapan Warga adalah:
i . Sebagai sarana perkenalan antara FM dan warga
dampingan;
i i . Penyebarluasan
informasi awal program;
i i i . Penyiapan masyarakat
desa untuk berpartisipas i
dalam pelaksanakan
program sehingga
kegiatan yang akan
di laksanakan di desa
sasaran tidak hanya
di tetapkan oleh
perangkat desa atau
tokoh-tokoh masyarakat,
namun mel ibatkan
masyarakat, khususnya
masyarakat miskin dan
kaum perempuan;
iv. Identi f ikasi calon-calon
anggota OMS, KPP dan
Kader Desa;
v. Penjelasan tentang Pakta Integri tas ;
vi . Penyepakatan rencana jadwal pertemuan
selanjutnya (sosial isasi desa) .
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 66
a.2. Informasi yang disampaikan FM pada saat Rembug Penyiapan Warga:
i . Penjelasan mengenai prinsip-prinsip dan ketentuan PPIP;
i i . Penjelasan mengenai penandatangan Pakta Integri tas;
i i i . Penjelasan mengenai proses pembentukan OMS dan kri teria keanggotaan OMS;
iv. Penjelasan mengenai proses pembentukan KPP dan kri teria keanggotaan KPP;
v. Penjelasan mengenai proses pemil ihan KD dan kri teria KD;
vi . Penjelasan mengenai pelaksanaan Sosial isasi dan Musdes I.
a.3. Peserta Rembug Penyiapan Warga:
i . Masyarakat secara umum, terutama kaum miskin
dan kaum perempuan, termasuk kaum minori tas;
i i . Tokoh masyarakat, perangkat pemerintahan,
kelompok/ organisasi masyarakat yang ada di desa
sasaran.
BOX 5.1
Peningkatan keterlibatan dan peran serta perempuan dapat dilakukan pada:
1. Per temuan dengan kelompok-ke lompok di masyaraka t, termasuk
dalam se t iap musyawarah desa ;
2. Per temuan dengan kelompok perempuan (apabi la diper lukan dengan
mendasarkan pada hasi l peny iapan masyarakat) ;
3. Keanggo taan OMS yang terp i l ih harus terdir i m inimal 30% kaum
perempuan;
4. Pen ingka tan peran ser ta perempuan di dalam menyusun RKM,
teru tama di da lam penen tuan in frast ruktur yang akan d ibangun ;
5. Pen ingka tan peran ser ta perempuan dan kesetaraan hak dengan lak i -
lak i d i se t iap tahapan pelaksanaan program.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 67
a.4. Langkah-langkah yang harus dilakukan FM
sebelum pelaksanaan Rembug Penyiapan Warga:
i . Menemui Kepala Desa dan Ketua RT/ RW/ Dusun
untuk meminta i jin memberikan penjelasan program
dalam setiap pertemuan rutin masyarakat;
i i . Mengumpulkan data awal desa, (misalnya data
demografi , adat istiadat, potensi desa, dan lain
sebagainya) ;
i i i . Melakukan persiapan sosial dengan mengadakan
pendekatan kepada tokoh-tokoh masyarakat ,
kelompok/organisasi masyarakat yang ada di desa
sasaran dari t ingkat RT, RW sampai di t ingkat
desa;
iv. Melakukan kunjungan interakti f ke kelompok-
kelompok di masyarakat desa serta melakukan
identi f ikasi potensi dan kemampuan kelompok -
kelompok/organisasi masyarakat yang ada di desa;
v. Mengidenti f ikasi jenis- jenis pertemuan rutin yang
biasa di lakukan oleh masyarakat desa;
vi . Meminta i jin kepada tokoh- tokoh masyarakat ,
kelompok/ organisasi masyarakat untuk dapat
mengikuti acara-acara rapat, rembug ataupun
pertemuan-pertemuan yang ada di desa sasaran;
vi i . Mengidenti f ikasi secara umum karakteristik
masyarakat dan metode yang tepat untuk usaha
meningkatkan keterl ibatan masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan;
vi i i . Melakukan kunjungan dan dialog interakti f dengan
kelompok perempuan untuk mendorong
keterl ibatan mereka dalam seluruh kegiatan PPIP.
a.5. Proses Pelaksanaan Rembug Penyiapan Warga:
i . FM memperkenalkan dir i sebagai pendamping
pelaksanaan PPIP di t ingkat desa, dengan
menunjukkansurat penugasan dari Pemerintah
Provinsi ;
i i . FM menjelaskan bahwa penetapan desa sasaran
di tentukan berdasarkan mekanisme pemil ihan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 68
desa sasaran PPIP;
i i i . FM menjelaskan secara umum mengenai tu juan,
sasaran, prinsip, dan mekanisme pelaksanaan
PPIP;
iv. FM menyampaikan bahwa akan diadakan
Sosial isasi PPIP dan Penandatanganan Pakta
Integritaspada saat Musyawarah Desa I , yai tu
kesepakatan antara Kepala Desa, OMS dan
perwaki lan warga tentang ketentuan program yang
di tu jukan kepada Pemerintah Kabupaten (selaku
penanggung jawab program);
v. FM menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan
kegiatan nanti harus mel ibatkan kaum perempuan
dan masyarakat miskin serta kaum minori tas;
vi . FM menyampaikan bahwa yang akan
melaksanakan kegiatan adalah masyarakat desa
sendiri dengan didampingi oleh FM, Konsultan dan
Pemerintah Kabupaten. Oleh karena i tu
masyarakat harus memil ih OMS yang memil iki
keanggotaan perempuan sebanyak minimal 30%;
vi i . FM menyampaikan bahwa selain OMS, masyaraka t
juga harus membentuk KPP dan memil ih seorang
KD;
vi i i . FM menyampaikan bahwa keanggotaan OMS ,
KPPdan KD akan dipi l ih oleh masyarakat sendiri
melalui forum Musyawarah Desa I ;
ix. FM menjelaskan kri teria-kri teria keanggotaan OMS,
KPP dan KD;
x. FM mengajak masyarakat untuk mengidenti f ikasi
organisasi masyarakat yang telah ada di desa dan
mengkaji kiner janya secara umum;
xi . FM mengajak masyarakat untuk mengidenti f ikasi
calon anggota OMS, anggota KPP dan calon KD;
xi i . FM memfasi l i tasi agar masyarakat dan aparat desa
menyepakati waktu pelaksanaan Sosial isasi dan
Musyawarah Desa I;
xi i i . FM mengundang seluruh kelompok masyarakat
termasuk kelompok perempuan dan masyarakat
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 69
miskin untuk hadir pada Sosial isasi dan
Musyawarah Desa I;
xiv. FM menyiapkan Daftar Hadir (Format 3.2) dan
Notulen Rembug Penyiapan Warga (Format 3.3)
dan Beri ta Acara (Format 3.1 Lampiran 3), serta
pendokumentasian kegiatan untuk setiap rapat /
rembug penyiapan warga.
b) Sosialisasi Tingkat Desa
Sosial isasi adalah upaya memperkenalkan dan
menyebarluaskan informasi mengenai PPIP kepada
masyarakat, sebagai penerima program dan pelaksana
kegiatan di t ingkat desa, serta kepada para pelaku dan
instansi atau lembaga pendukung program.
Kegiatan Sosial isasi di t ingkat desa dipersiapkan dan
di laksanakan oleh Kepala Desa dengan didampingi oleh
FM dan Tim Pelaksana Kabupaten. Sosial isasi
di laksanakan dengan mengundang unsur Pemerintahan
Desa (Kepala Desa, BPD), PemerintahKecamatan,
Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan
Kelompok/Organisasi Masyarakat serta anggota
masyarakat secara luas.
Narasumber dalam kegiatan sosial isasi t ingkat desa
adalah FM, Pihak Kecamatan dan Tim Pelaksana
Kabupaten.
Pada saat pelaksanaan sosial isasi dilakukan juga
sosial isasi Pakta Integritas , yai tu kesepakatan
masyarakat dalam melaksanakan program. Pakta
Integri tas di tandatangani oleh Kepala Desa, OMS, KPP,
KD dan waki l -waki l masyarakat.
Aparat pemerintahan desa dan seluruh masyarakat
termasuk OMS, Kader Desa dan KPP yang terbentuk
harus mentaati kesepakatan dalam Pakta Integri tas.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 70
Di dalam Pakta Integri tas dinyatakan bahwa masyarakat
telah memutuskan/ menyepakati untuk:
i . Menerima bantuan dana PPIP Tahun 2014 dan
sanggup melaksanakan dan menyelesaikannya
sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun
2014, serta tidak melakukan pemotongan dana
BLM yang disalurkan kepada masyarakat.
i i . Sepakat untuk tidak memberi atau menjanjikan
akan memberi secara langsung atau tidak langsung
berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya
yang diketahui atau patut diperki rakan, bahwa
yang meminta, atau yang akan diber i mempunyai
hal yang bersangkutan atau mungkin berkai tan
dengan penyalahgunaan dana Bantuan Langsung
Masyarakat (BLM) .
i i i . Bi lamana di temukan penyalahgunaan dana
berdasarkan Hasi l Pemeriksaan/ Audit Tim
Pemeriksa maka masyarakat desa harus
menyelesaikan temuan secara tuntas dan
mengoptimalkan manfaat BLM bagi masyarakat .
b.1. Tujuan Sosialisasi
Sosial isasi di laksanakan untuk menyebarluaskan prinsip -
prinsip dan mekanisme penyelenggaraan PPIP serta
untuk menyamakan persepsi/pandangan dalam
pelaksanaan program.
Informasi yang disampaikan pada sosial isasi adalah:
i . Ketentuan pelaksanaan program, yang terdapat
dalam Pedoman Pelaksanaan;
i i . Jenis infrastruktur yang bisa dibangun melalui
program ini ;
i i i . Makna dan isi dari dokumen Pakta Integri tas.
b.2. Peserta Kegiatan Sosial isasi
i . Masyarakat secara umum, termasuk orangmiskin,
kaum perempuan dan kelompok minori tas;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 71
i i . Tokoh masyarakat, kelompok/ organisasi
masyarakat yang ada di desa sasaran;
i i i . Pemerintahan Desa (Kepala Desa, BPD),
Perangkat Pemerintahan Kecamatan, Perangkat
Pemerintahan Kabupaten, Satker PIP Kabupaten
dan Konsultan Manajemen Kabupaten KMK)
sebagai narasumber.
b.3. Persiapan FM sebelum pelaksanaan Sosialisasi
i . FM memfasi l i tasi kesepakatan antara aparat desa
dan masyarakat desa mengenai waktu dan tempat
Sosial isasi Desa dan Penjelasan Pakta Integri tas;
i i . FM melakukan kunjungan dan dialog interakti f
dengan kelompok perempuan dan masyarakat
miskin untuk mendorong agar kaum perempuan
dan masyarakat miskin mau dan dapat menghadiri
kegiatan Sosial isasi Desa dan Penjelasan Pakta
Integri tas;
i i i . FM memfasi l i tasi masyarakat termasuk kaum
perempuan dan kelompok masyarakat miskin untuk
menghadiri Sosial isasi Desa dan Penjelasan Pakta
Integri tas;
iv. FM memfasi l i tasi Kepala Desa untuk mengundang
BPD, Aparat Kecamatan, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama dan Kelompok/ Organisasi Masyarakat
serta anggota masyarakat secara luas;
v. FM memfasi l i tasi Kepala Desa untuk mengundang
Satker PIP Kabupaten dan Konsultan untuk
bertindak sebagai narasumber;
vi . FM membantu Aparat Desa dalam menyiapkan
tempat pertemuan, peralatan dan materi yang
diperlukan;
vi i . FM menyiapkan daftar hadir, membuat notulensi
serta pendokumentasian kegiatan Sosial isasi
(Format 3.5 s.d 3.8 Lampiran 3 ).
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 72
b.4. Proses Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Desa
1. Perkenalan antara narasumber dengan peserta sosial isasi ;
2. Narasumber memaparkan tentang penjelasan umum, prinsip-prinsip serta mekanisme pelaksanaan PPIP;
3. Diskusi antar narasumber dan masyarakat;
4. Penjelasan mengenai pentingnya Pakta Integri tas;
5. Pengisian daftar hadir dan pembuatan notulensi rapat.
BOX 5.2 Catatan materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi tingkat desa meliputi: 1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP, dan menekankan pada hal-hal pokok
sebagai berikut.: Program dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, dimana masyarakat harus
berpartisipatif dalam seluruh tahapan pelaksanaan, termasuk terlibat dalam pengawasan pada pelaksanaannya.
Program harus dilaksanakan secara transparan/terbuka sehingga perlu dilakukan penyebarluasan informasi atas pemanfaatan dananya.
Kegiatan pembangunan infrastruktur tidak boleh dikontraktualkan, tetapi dilaksanakan sendiri oleh masyarakat secara swakelola.
2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program. Musyawarah desa merupakan pemegang keputusan tertinggi dalam program, sehingga partisipasi
masyarakat sangat diperlukan. Musyawarah desa dilaksanakan empat kali, disamping akan dilakukan rembug-rembug warga secara
rutin atau berdasarkan kebutuhan. Seluruh Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat atau usulan atau masukan
dalam setiap musyawarah desa. Dalam pembangunan fisik, diutamakan menggunakan tenaga kerja lokal dan material lokal. Pengadaan material akan dilakukan oleh panitia pengadaan untuk mendapatkan material dengan kualitas
yang baik tetapi dengan harga yang murah. Hasil-hasil musyawarah desa dan penggunaan dana BLM harus dipublikasikan di papan informasi agar
masyarakat dapat mengetahuinya. 3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur.
Jenis infrastruktur yang diperbolehkan adalah jalan (bukan jalan hotmix), drainase jalan, irigasi, air bersih dan sanitasi.
Pemilihan infrastruktur harus sesuai dengan kriteria dan penilaian prioritas antara lain yaitu dimanfatkan oleh sebagian besar masyarakat miskin dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana. Jumlah dana BLM adalah Rp 250 juta, dimana didalamnya termasuk untuk operasional OMS dalam
melaksanakan persiapan dan perencanaan sebesar Rp. 5 juta. Masyarakat harus menyiapkan dana pemeliharaan yang besarannya ditentukan dalam musyawarah dan
diwajibkan telah tersedia pada saat akan dilakukan pencairan dana BLM-nya. 5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa, Pemerintahan Desa).
Pengambilan keputusan dalam pemilihan OMS dan pemilihan jenis kegiatan di dasarkan pada hasil musyawarah desa dan bukan atas dasar keputusan Kepala Desa atau elit-elit/tokoh di tingkat desa.
Penjelasan kriteria OMS, Kader Desa, KPP. OMS harus patuh dan taat pada kontrak. Masyarakat dan pelaku-pelaku di tingkat desa harus patuh pada pakta integritas.
Seluruh Masyarakat harus berperan aktif (laki-laki dan perempuan) dalam setiap pelaksanaan tahapan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 73
c) Musyawarah Desa I
Musyawarah Desa I merupakan
forum pertemuan masyarakat desa
yang di laksanakan Kepala Desa
dan dibantu oleh FM, untuk memil ih
OMS, KPP dan memil ih KD serta
menandatangani Pakta Integri tas .
Forum ini juga masih bagian dari
kegiatan sosial isasi program.
Narasumber dalam Musyawarah Desa I adalah Tim
Pelaksana Kabupaten.
BOX 5.3 CHECKLIST INFORMASI YANG DISAMPAIKAN PADA SAAT SOSIALISASI
Latar Belakang, Tujuan dan Sasaran Program PPIP.
Prinsip-Prinsip Program.
Sumber dan Alokasi Dana.
Mekanisme Pencairan Dana.
Para pelaku program dan tugas-tugasnya (khususnya yang berperan di tingkat desa).
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1.Tahap Penyiapan masyarakat
2.Tahap Perencanaan
3.Tahap Pelaksanaan Fisik
4.Tahap Pasca Pelaksanaan Fisik
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 74
c.1. Tujuan kegiatan Musyawarah Desa I
i . Memil ih dan menetapkan OMS sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di desa;
i i . Memil ih dan menetapkan KPP sebagai pengawas pelaksanaan kegiatan dan penanggung jawab operasi dan pemel iharaan infrastruktur terbangun;
i i i . Memil ih dan menetapkan 1 (satu) orang KD sebagai koordinator peran serta masyarakat ;
iv. Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi untuk Kegiatan PPIP;
v. Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II;
vi . Pembuatan Beri ta Acara Musyawarah Desa I;
vi i . Penandatanganan Pakta Integri tas .
BOX 5.4 PEMILIHAN OMS, KD & KPP
1. Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) adalah suatu organisasi atau lembaga kemasyarakatan
yang ada di desa setempat, bukan di desa lain. Organisasi ini tumbuh dan berkembang serta diakui
keberadaannya dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa, bukan organisasi yang dibentuk
karena ada proyek.
2. Pemilihan OMS, KD dan KPP dilaksanakan secara demokratis, tidak diperbolehkan adanya
intervensi Kepala Desa, Tokoh Masyarakat atau elit-elit desa lainnya.
3. Bagi desa lama, keanggotaan OMS dan KPP yang berkinerja baik dapat diangkat kembali dengan
dilakukan kesepakatan dan pengesahan dalam musyawarah desa.
4. OMS, KD dan KPP dipilih oleh masyarakat melalui pemilihan, apabila pemilihan tidak mencapai
konsensus maka dilakukan kesepakatan saat Musdes I.
5. Untuk desa lama, dimana sudah ada KD hasil pemilihan sebelumnya, maka KD diharapkan dapat
lebih berperan dalam pendampingan masyarakat. Demikian pula dengan peran OMS dan KPP,
diharapkan pada fase kegiatan ini mampu menunjukkan kapasitas yang lebih baik dari tahap
sebelumnya sehingga pelatihan yang diberikan oleh FM hanya bersifat mengingatkan kembali materi-
materi yang pernah disampaikan sebelumnya.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 75
c.2. Proses Musyawarah Desa I yang dilakukan adalah sebagai berikut:
i . Sambutan oleh Kepala Desa yang sekal igus penjelasan maksud dan tu juan per temuan;
i i . Penjelasan tentang PPIP oleh FM dan/ atau Tim Pelaksana Kabupaten dengan materi yang sudah dipersiapkan sebelumnya;
i i i . Diskusi dan klari f ikasi terhadap hal -hal yang dianggap masih belum jelas oleh peserta;
iv. Penjelasan kri teria pengurus OMS dan KD beserta uraian tugas, hak dan kewajibannya serta proses pemil ihannya.
c.3. Pemil ihan Kader Desa (KD);
i . KD adalah pelaku pemberdayaan yang berasal dari masyarakat setempat yang bisa mendorong masyarakat agar memil iki kemampuan melaksanakan kegiatan dengan benar ;
i i . KD diharapkan mampu menjadi narasumber, mediator , pengarah, dan motiva tor bagi masyarakat untuk melaksanakan program dengan optimal ;
i i i . KD akan meneruskan proses pemberdayaan pada saat FM tidak berada di lokasi / desa setelah seluruh pelaksanaan program selesai di lakukan.
c.4. Pemil ihan Anggota OMS dan KPP
i . Disyaratkan di setiap desa sasaran di tetapkan 1 (satu) OMS dan disahkan oleh Kepala Desa dan diketahui oleh Tim Pelaksana Kabupaten. OMS memil iki struktur organisasi yang terdir i dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, dan anggota. Disyaratkan bahwa minimal 30% dari jumlah anggota OMS adalah kaum perempuan.
i i . Apabi la di desa sudah ada OMS yang di terima oleh masyarakat ser ta memil iki kiner ja yang baik, maka masyarakat t idak perlu membentuk organisasi baru. Namun demikian penetapan OMS tersebut harus di lakukan mela lui pelaksanaan Musyawarah Desa I.
i i i . Mengenai KPP, masyarakat dapat menggunakan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 76
KPP yang sudah ada dan memil iki kiner ja yang baik. Jika KPP yang sudah ada belum memil iki kiner ja baik maka masyarakat dengan didukung oleh FM dan perangkat Pemerintah Desa harus merevi tal isasi organisasi tersebut. Masyarakat dapat mengusulkan penambahan unit pelaksana tertentu dalam KPP sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Kebutuhan biaya O & P sebagai akibat pembangunan infrastruktur baru harus di tetapkan dalam tahap kegiatan ini .
c.5. Informasi yang disampaikan
i . Penjelasan singkat mengenai prinsip -prinsip dan mekanisme pelaksanaan program;
i i . Kri teria dan persyaratan keanggotaan OMS;
i i i . Kri teria dan persyaratan keanggotaan KPP;
iv. Kri teria dan persyaratan KD;
v. Proses pemil ihan dan pembentukan OMS dan KPP;
vi . Proses Pemil ihan KD.
c.6. Peserta Kegiatan Musyawarah Desa I
i . Masyarakat secara umum, termasuk kaum miskin dan kaum perempuan;
i i . Tokoh masyarakat, kelompok/ organisasi masyarakat yang ada di desa sasaran;
BOX 5.5 PERSYARATAN DAN KUALIFIKASI ANGGOTA OMS DAN KPP 1. Warga desa setempat, terutama yang dikenal dan mengenal sebagian besar warga desa dan
dipilih oleh masyarakat melalui Musyawarah Desa I.
2. Memiliki latar belakang pendidikan minimal Sekolah Menengah Pertama atau sederajat.
3. Mempunyai kemampuan baca tulis dengan baik.
4. Mempunyai cukup waktu untuk melaksanakan tugasnya.
5. Mempunyai pengetahuan tentang peta desa dan arah pembangunan desa, serta peduli terhadap
pembangunan di desanya,
6. Sabar dan mampu mengendalikan diri.
7. Menghargai pendapat orang lain dan tidak memihak kepada kelompok tertentu.
8. Diterima dan dihargai semua kalangan masyarakat.
9. Sebaiknya mempunyai pengalaman organisasi di bidang kegiatan pembangunan berbasis
masyarakat, seperti Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT), Program
Pengembangan Prasarana Perdesaan (P2D), dan sebagainya.
10. Tidak memanfaatkan PPIP untuk tujuan pribadi, kelompok, dan politik praktis.
11. Khusus untuk bendahara, mempunyai pengalaman dalam mengurus laporan keuangan (minimal
pendidikan SMA/ sederajat).
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 77
i i i . Aparat Desa, perangkat Pemerintahan Kecamatan , perangkat Pemerintahan Kabupaten, Satker PIP Kabupaten dan Konsultan sebagai narasumber.
c.7. Hal-hal yang harus dipersiapkan dalam Musdes I
i . Tempat: balai desa/ tempat pertemuan yang lazim dipakai ;
i i . Metode: ceramah, curah pendapat dan diskusi ; i i i . Pemandu: FM dan Tim Pemerintahan Desa ; iv. Alat: poster dan Pedoman Pelaksanaan, bahan-
bahan untuk melakukan pemungutan suara; v. Daftar hadir: daftar hadir disesuaikan Format
3.12Lampiran 3; vi . Pakta Integri tas .
c.8. Persiapan FM sebelum pelaksanaan Musdes I:
i . FM mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan desa sasaran, baik data sekunder maupun data primer (hasi l rembug persiapan desa);
i i . FM melakukan penyeleksian awal calon KD dan calon OMS dan calon KPP, berdasarkan catatan pengalaman OMS, KPP dan KD tersebut pada kegiatan yang sejenis, serta masukan dari Aparat Desa, Tokoh Masyarakat dan masyarakat;
i i i . Kepala Desa memastikan tempat pertemuan dan peralatan lainnya yang memungkinkan terselenggaranya pertemuan secara efekti f;
iv. FM memastikan bahwa calon-calon KD dan calon anggota OMS dan KPP hasi l identi f ikasi sebelumnya dapat hadir di Musyawarah Desa I;
v. FM memastikan bahwa informasi pelaksanaan Musyawarah Desa I telah tersebar di masyarakat, baik melalui papan-papan informasi atau media-media pertemuan yang ada di desa;
vi . FM dan aparat desa menyiapkan Beri ta Acara Pertemuan, Daftar Hadir, notulensi dan formul i r pemil ihan OMS, KPP dan KD (Format 3.11-3.15 Lampiran 3), serta Pakta Integri tas.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 78
BOX 5.7 PELAKSANAAN SKS
Untuk desa yang telah melaksanakan SKS
sebelumnya atau pernah menerima program
PPIP/ sejenis, maka pelaksanaan SKS
ditujukan untuk melihat perubahan kondisi
desa setelah adanya intervensi program.
Dalam hal ini, topik diskusi diarahkan pada
perubahan-perubahan sosial, ekonomi dan
lingkungan yang terjadi di masyarakat setelah
pelaksanaan program sebelumnya.
5.3. Tahap Perencanaan Partisipatif oleh
Masyarakat
Tahapan Perencanaan Partisipati f oleh Masyarakat di Tingkat Desa (OMS bersama dengan KD dan FM ser ta relawan masyarakat dari masing-masing Dusun/ RW) adalah sebagai berikut :
a) Survey Kampung Sendiri
Survey Kampung Sendiri (SKS) di lakukan untuk melakukan pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi desa, kondisi pelayanan dasar prasarana perdesaan, kondisi kependudukan, sampai dengan permasalahan yang dihadapi sebagai bahan untuk menyusun Rencana Ker ja Masyarakat (RKM). Contoh format dan petunjuk yang digunakan dalam proses ini dapat di l ihat dalam Format 3.16-3.24 Lampiran 3 .
Data dan informasi yang akan digal i melalui Survey Kampung Sendiri (SKS) ini adalah:
i . Kondisi Wilayah , di lakukan dengan membuat peta sederhana kawasan desa, yang berisi : tata letak tapak, status tanah dan status penguasaan, peta jaringan dan profi l kondisi prasarana dan sarana
BOX 5.6 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Persiapan materi (tulis di kertas lebar dengan huruf besar dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak relatif jauh).
Gunakan media, alat bantu yang telah tersedia seefektif mungkin agar masyarakat mudah memahami penjelasan tentang pelaksanaan PPIP.
Hindari penggunaan bahasa asing yang akan menyulitkan masyarakat dalam mendengar dan memahaminya.
Pastikan masyarakat yang paling miskin dan perempuan ikut dalam pertemuan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 79
l ingkungan yang ada, kondisi dan permasalahan sarana dan prasarana desa;
i i . Kondisi Demografi , di lakukan dengan: pengumpulan data dan pemutakhiran data kependudukan; pengumpulan data sosial masyakarat seperti t ingkat pendidikan, strata ekonomi, dan sebagainya; pengumpulan data permasalahan kependudukan yang mencakup permasalahan sosial seperti konfl ik antar penduduk;
i i i . Kondisi Kemiskinan, di lakukan dengan: identi fikasi kelompok miskin yang po tensial menjadi sasaran program.
b) Identitifikasi Permasalahan dan Pemetaan Kemiskinan (Rembug Pra Musdes II)
Dari hasi l SKS, kemudian OMS, KD dan didampingi oleh FM melakukan identi f ikasi permasalahan dan pemetaan kemiskinan yang terdapat di desa. Hasi l identi f ikasi permasalahan, kemudian dicermati bersama oleh OMS dan KD yang didampingi FM untuk merumuskan permasalahan yang dihadapi.
Identi f ikasi Permasalahan dan Pemetaan Kemiskinan di lakukan melalui :
i . Penyusunan daftar identif ikasi masalah , yang di lakukan dengan mengkompi lasi data dan permasalahan yang kemudian di satukan secara menyeluruh dalam permasalahan infrastruktur permukiman dan permasalahan kemiskinan.
i i . Penyusunan akar masalah , di lakukan dengan
pemetaan permasalahan dengan menyusun pohon masalah, agar dapat diketahui permasalahan yang ada secara komprehensif.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 80
i i i . Penentuan prioritas masalah, penentuan priori tas masalah di identi f ikasi dari hasi l pohon masalah yang disusun yang kemudian dini lai skala priori tasnya dengan menggunakan metoda metaplan. Dengan menggunakan metaplan, penerima manfaat program dan penanganan dapat di lakukan secara optimal;
iv. Prioritas alternatif pemecahan masalah , disusun
dari hasi l penentuan priori tas yang kemudian diveri f ikasi dalam Musyawarah Desa II .
Hasi l dari perumusan masalah kemudian di jadikan bahan pada Musyawarah Desa II .
Khusus untuk desa-desa yang telah mempunyai dokumen RPJM Desa ataupun PJM Pronangkis dari program sejenis dapat langsung di lakukan Rembug Warga SKS Penyelarasan program dengan RPJM Desa.(Format 3.25 dan 3.26) . Hasi l dari penyelarasan atau sinkronisasi tersebut di jadikan bahan Musyawarah Desa II.
BOX 5.8 LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN SKS
1. FM menjelaskan tentang arti penting SKS, dimana melalui SKS dapat diperoleh kondisi dasar desa serta
permasalahan yang dihadapi.
2. Menjelaskan format perangkat yang akan digunakan untuk memperoleh data.
3. Melakukan Pemetaan Batas Tapak (Format 3.19 Lampiran 3). Pemetaan dibuat untuk melihat keadaan
umum dusun dan lingkungannya yang menyangkut sumber daya dan sarana prasarana, keadaan fisik
lingkungan, luas dan tata letak lahan termasuk peruntukkannya, penyebaran daerah permukiman,
berhutan, nelayan, pertanian dsb sesuai dengan tipologi wilayahnya, aliran air, lembaga-lembaga yang
ada di desa, sekolah, posyandu, puskesmas.
4. Melakukan Pemetaan Infrastruktur Perdesaan (Format 3.20 Lampiran 3). Pemetaan infrastruktur dibuat
untuk melihat kondisi infrastruktur desa serta akses pelayanan masyarakat terhadap infrastruktur. Pada
pemetaan infrastruktur perlu dipetakan permasalahan masyarakat dalam mengakses pelayanan
infrastruktur, seperti penduduk/daerah yang mengalami kekurangan air bersih. Hasil pemetaan
infrastruktur diharapkan dapat menggambarkan kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat secara menyeluruh.
5. Melakukan Pemetaan Penduduk Miskin (Format 3.21 Lampiran 3). Pemetaan penduduk miskin
dilakukan secara swadaya. Dalam pemetaan ini, FM menjelaskan kriteria penduduk miskin, dan
dimungkinkan adanya masukan dari OMS dan KD dalam menambah kriteria kemiskinan. Dari kriteria
yang disepakati, kemudian dilakukan pemetaan penduduk miskin, termasuk identifikasi penyebab
kemiskinan, serta kemungkinan mempengaruhi perubahan kondisi masyarakat.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 81
BOX 5.9
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENENTUAN RKM
Jenis kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan yang diperbolehkan adalah infrastruktur jalan, jembatan,
irigasi, air minum dan sanitasi. Dari berbagai usulan dilakukan penilaian peringkat. Peringkat utama dari
permasalahan yang ada akan menjadi prioritas pertama jenis infrastruktur yang akan dibangun. Proses
pemeringkatan dilakukan masyarakat secara bersama dalam Musyawarah Desa II dengan
mempertimbangkan suara dari kelompok perempuan, masyarakat miskin dan kelompok minoritas, meliputi:
1. Jumlah masyarakat miskin yang menerima manfaat secara langsung. 2. Manfaat yang dirasakan masyarakat secara langsung. 3. Besarnya biaya. 4. Metode pengerjaan. 5. Waktu pelaksanaan.
Catatan:
Pada Musdes II, FM mendorong masyarakat untuk melakukan integrasi RKM dengan PJM Desa (hasil
Musrenbang) atau PJM Pronangkis dari PNPM Mandiri. Dalam hal PJM Desa (hasil Musrenbang) belum
ada, maka masyarakat harus menyusun Usulan Prioritas Desa (UPD) dan selanjutnya diusulkan kepada
Pemerintah Desa untuk dijadikan embrio RPJM Desa (Format UPD 3.27 , Lampiran 3 ).
c) Musyawarah Desa II
Setelah di laksanakannya Identi f ikasi Permasalahan ataupun SKS Penyelarasan Program dengan RPJM Desa, langkah selanjutnya adalah melakukan Musyawarah Desa II. Musyawarah Desa II disiapkan oleh OMS dengan dukungan KD dan FM. Musyawarah Desa I I di laksanakan dalam bentuk diskusi
terbuka yang diharapkan mampu merumuskan priori tas permasalahan dan rencana kegiatan sebagai masukan Rencana Ker ja Masyarakat (RKM).
Musyawarah Desa II bertu juan untuk:
i . Merumuskan priori tas permasalahan yang terdapat di desa sasaran;
i i . Menentukan jenis infrastruktur yang akan dibangun;
i i i . Menyusun calon peker ja dan menentukan besaran upah peker ja untuk pelaksanaan peker jaa n konstruksi f isik.
iv. Merumuskan rencana kegiatan untuk penyusunan RKM.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 82
Proses yang di lakukan dalam Musyawarah Desa II adalah sebagai berikut :
i . Penjelasan kembal i prinsip-prinsip PPIP; i i . Pemaparan kondisi dan permasalahan awal desa
yang diperoleh dari hasil identi fikasi masalah dan perumusan masalah;
i i i . Veri f ikasi permasalahan oleh seluruh peserta; iv. Paparan FM mengenai al ternati f solusi
permasalahan, dalam kerangka masa sekarang dan masa yang akan datang;
v. Masyarakat peserta musyawarah dibagi ke dalam beberapa kelompok diskusi dimana masing -masing kelompok tersebut membuat priori tas permasalahan dan kondisi l ingkungan pada masa yang akan datang (sesuai dengan Format Penentuan Priori tas);
vi . Kemudian di lakukan rapat pleno untuk membahas priori tas permasalahan dan kondisi l ingkungan pada masa yang akan datang sertapenetapan pemecahan masalah yang di tetapkan bersama dengan mempertimbangkan kondisi masa yang akan datang;
vi i . Pembahasan solusi teknis terhadap pemecahan permasalahan infrastruktur yang telah di tetapkan, terutama terkai t dengan kebutuhan lahan, serta mekanisme dan pembiayaan Operasi&Pemeliharaan;
vi i i . Pentahapan dan Rencana Penanganan sertatentati f kebutuhan pendanaan;
ix. Penentuan rencana kegiatan yang akan di laksanakan;
x. Identi f ikasi penerima manfaat; xi . Penentuan waktu pelaksanaan;
xi i . Penetapan usulan besaran upah pekerja; xi i i . Khusus untuk penetapan kegiatan (Usulan RKM)
yang membutuhkan lahan, harus dibahas mengenai luas lahan yang dibutuhkan, serta status kepemil ikan dan mekanisme pengadaan lahannya;
xiv. Menetapkan priori tas masalah, prioritas kegiatan sebagai Masukan RKM untuk kemudian disahkan oleh Kepala Desa; (Format 3.20, 3.22-3.28 Lampiran 3);
xv. Pembuatan Beri ta Acara Musyawarah Desa II yang di lakukan oleh OMS dan dibantu o leh KD dan FM (Format 3.32-3.34 Lampiran 3).
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 83
d) Penyusunan Usulan RKM
Penyusunan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) di lakukan oleh OMS dan KD dengan pendampingan dari FM. Usulan RKM akan memuat rencana ker ja pembangunan infrastruktur, rencana
Operasi dan Pemel iharaan, termasuk rencana pembiayaan Operasi dan Pemel iharaan.
Usulan RKM harus selaras dengan rencana pembangunan Pemerintah Daerah, kri teria teknis yang ada dan priori tas pembangunan daerah, dengan demikian tidak
ter jadipendanaan pembangunan yang tumpang-tindih. FM bertugas membimbing proses penyusunan usulan kegiatan ini secara teknis dan mendorong partisipasi dari kaum perempuan dan penduduk miskin .Selain hal tersebut, peran FM diharapkan mampu meningkatkan kemampuan teknis masyarakat dalam merumuskan langkah-langkah pemecahan permasalahan yang ada di desa.
d.1. Proses Penyusunan Usulan RKM
Penyusunan Usulan RKM ini diwujudkan dalam Rencana Kegiatan (Proposal) yang terbagi menjadi 3 (t iga) bagian yai tu:
i . Usulan Rencana Pembangunan Infrastruktur, terdir i dari : Latar belakang yang mendasari kegiatan,
didasarkan pada hasil identi f ikasi ; Tujuan dan sasaran yang hendak dicapai melalui
pelaksanaan. Tujuan merupakan rumusan rencana yang ingin dicapai pada tingkat desa, sedangkan sasaran merupakan hal -hal yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan;
Manfaat peker jaan terhadap masyarakat dan l ingkungan hidup desa;
Pelaksanaan pekerjaan, baik yang berhubungan dengan dana, waktu, pelaksana dan pelaku-pelaku lain yang mungkin terl ibat;
Kebutuhan lahan untuk kegiatan yang diusulkan, serta mekanisme pelaksanaannya;
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 84
Mekanisme pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan;
Profi l desa sasaran yang menunjukkan kondisi awal dan data infrastruktur perdesaan yang ada di t ingkat desa.
i i . Usulan Rencana Operasi dan Pemel iharaan
Operasi dan Pemel iharaan adalah serangkaian kegiatan terencana dan sistematis yang di lakukan secara rutin maupun berkala untuk menjaga agar prasarana dan sarana tetap dapat berfungsi dan bermanfaat sesuai rencana. Penyusunan rencana kegiatan Operasi dan Pemel iharaan dilakukan oleh KPP dengan didampingi oleh FM.
Tujuan kegiatan Operasi dan Pemel iharaan infrastruktur terbangun adalah:
Tersedianya infrastruktur yang tetap berfungsi dengankuali tas dan umur pelayanan yang sesuai dengan rencana.
Pemel iharaan yang tepat waktu dan tepat sasaran, dapat menghemat biaya pemel iharaan.
Tersedianya organisasi pengelola yang akti f dan berfungsi dengan baik.
Pada tahap persiapan Usulan RKM, Rencana Operasi dan Pemel iharaan baru disusun sebagai rencana awal. Sedangkan final isasi Rencana Operasi dan Pemel iharaan dibahas dan di tetapkan melalui Musyawarah Desa III.
i i i . Usulan Rencana Pembiayaan Operasi danPemeliharaan
Pada dasarnya sumber pendanaan Operasi dan Pemel iharaan adalah warga pemanfaat infrastruktur dengan berlandaskan gotong royong dan kesadaran bahwa pemel iharaan, perbaikan dan pengembangan infrastruktur adalah tugas bersama seluruh warga pemanfaat, bukan pemerintah atau aparat.
Selain bersumber dari iuran warga, pembiayaan kegiatan Operasi dan Pemel iharaan diharapkan didukung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 85
Desa(APBDesa). Kepala Desa mendukung bantuan pendanaan kepada KPP dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBDesa, di tuangkan dalam Peraturan Desa (disesuaikan dengan kemampuan masing-masing desa sasaran).
Pada tahap Penyusunan RKM, aspek pembiayaan baru disusun pada tahap identi fikasi dari rencana pembiayaan. Sedangkan secara mendetai l terhadap aspek Operasi dan Pemel iharaan didiskusi kan dalam Musyawarah Desa III.
Contoh Penyusunan Usulan dapat di l ihat di Format 4.2-4.3 Lampiran 4 . Laporan Usulan Desa ini
diserahkan kepada Tim Pelaksana Kabupaten disertai dengan Surat Pengantar Usulan Desa (Format 4.1 Lampiran 4 ).
Finalisasi Usulan RKM di lakukan untuk perbaikan dan pembenahan terutama apabi la ditemukan hal -hal yang belum sempurna, tetapi t idak mengubah kandungan isi secara substansi .
d.2. Verifikasi RKM
Veri f ikasi RKM di lakukan oleh Tim Pelaksana Kabupaten. Pada veri f ikasi ini , dapat di lakukan kunjungan lapangan oleh Tim Pelaksana Kabupaten untuk mengetahui si tuasi dan kondisi lapangan (Format 4.5-4.6 Lampiran 4). Veri f ikasi dan asistensi RKM disarankan t idak lebih dari 7 (tujuh) hari dihi tung sejak masuknya RKM ke Tim Pelaksana Kabupaten.
d.3. Finalisasi RKM
Usulan RKM yang telah diveri f ikasi kemudian di f inal isasi oleh OMS dan KD dengan pendampingan dari FM dan Tim Pelaksana Kabupaten. Setelah di lakukan final isasi maka dokumen RKM telah dapat digunakan dan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 86
di lanjutkan pada tahap selanjutnya.
e) Penyusunan Rencana Teknis dan RAB
Setelah RKM selesai di finalisasi , langkah selanjutnya adalah penyusunan Rencana Teknis dan RAB yang
di laksanakan oleh OMS,KPP, KD dan dibantu oleh FM. Hasi l dari kegiatan ini harus melalui persetujuan Pemerintah Desa.
Pada tahap ini dilaksanakan:
i . Penyusunan Rencana Teknis; hasil penyusunan Rencana Teknis diwujudkan dalam dokumen Rencana Teknis dan Gambar Disain Teknis (Format 5.1 Lampiran 5) . Penyusunan Rencana Teknis harus mengacu kepada Petunjuk Teknis Sektor (Jalan, Jembatan Perdesaan, Ti tian dan Tambatan perahu, Air Minum, Ir igasi Perdesaan, dan Sanitasi Perdesaan).
i i . Penyusunan Rencana Anggaran dan Biaya (RAB):hasi l penyusunan RAB berupa perhi tungan volume peker jaan, (berdasarkan Rencana Teknis yang telah disusun), harga berbagai macam bahan/material , alat dan tenaga yang dibutuhkan pada suatu konstruksi (Format 5.2-5.5 Lampiran 5) .
Tujuan kegiatan penghitungan Rencana Anggaran Biaya
adalah untuk memperkirakan besarnya biaya pelaksanaan. Melalui penghitungan RAB dapat diketahui taksiran biaya setiap i tem/ sub kegiatan. Perlu dicatat bahwa taksiran biaya yang dibuat bukanlah biaya sebenarnya. Biaya sebenarnya akan diperoleh pada saat pelaksanaan. Dalam penyusunan RAB, OMS dan KD dapat didukung FM dan Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK).
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 87
5.4. Tahap Pelaksanaan Fisik (Konstruksi)
Tahap pelaksanaan fisik dimulai dengan melaksanakan Musyawarah Desa III , penandatanganan Kontrak Ker ja, dan pelaksanaan fisik infrastruktur. Dalam pelaksanaan fisik di lakukan supervisi yang terdir i atas pemantauan kegiatan dan pelaporan. Setelah pelaksanaan fisik infrastruktur selesai di lakukan penyelesaian kegiatan (final isasi) dan serah terima hasi l infrastruktur terbangun.
a) Musyawarah Desa III
Musyawarah Desa tahap III ber tu juan untuk menetapkan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur, penetapan rencana Operasi dan Pemel iharaan, serta memil ih dan menetapkan Tim Pengadaan Barang/Jasa.
Pelaksanaan pembangunan infrastruktur disepakati secara swakelola (tidak menggunakan pihak ke-3/kontraktor) , sehingga pelaksanaan pembangunan
dioptimalkan untuk memberikan tambahan pendapa tan kepada masyarakat setempat.
Rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disepakati mencakup:
i . Pengaturan tenaga ker ja ( jumlah tenaga ker ja, calon tenaga ker ja dan besaran upah) ;
i i . Pengaturan bahan;
i i i . Pengaturan alat ;
iv. Pengaturan waktu.
Keanggotaan Panitia Pengadan Barang dan Jasa yang disepakati berasal dari perwaki lan OMS dan perwaki lan masyarakat desa setempat yang memil iki pengalaman dan pengetahuan teknis. Jumlah anggota panitia pengadaan ini disesuaikan dengan kebutuhan dan disepakati dengan mempertimbangkan besaran volume
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 88
barang dan dana untuk material / jasa yang ada dalam RAB. Format yang dibutuhkan dalam Pelaksanaan Musdes III dapat di l ihat dalam Lampiran 6.2.
Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Desa III:
1. OMS dibantu oleh KD dan FM menyiapkan materi yang akan disampaikan di dalam Musyawarah Desa III antara lain mengenai:
Mekanisme dan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur;
Penetapan rencana Operasi dan Pe mel iharaan serta rencana pendanaannya;
Pembentukan Tim Pengadaan Barang/Jasa; 2. OMS didampingi FM menjelaskan kembal i prinsip -
prinsip dasar program mengenai perlunya keterbukaan dalam pengelolaan kegiatan dan adanya hak masyarakat untuk melakukan pemantauan;
3. Peserta musyawarah menyepakati rencana jadwal pelaksanaan kegiatan, yang kemudian memberikan wewenang kepada OMS untuk melaksanakannya.
Hasil Pelaksanaan Musyawarah Desa III:
i . Peserta musyawarah menyepakati rencana O&P serta rencana pendanaannya;
i i . Peserta menyepakati dana awal yang harus disiapkan sebesar 25% dari kebutuhan operasi dan pemel iharaan;
i i i . Peserta menyepakati beri ta acara real isasi sumbangan/swadaya masyarakat (non-finansial) dan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di desa;
iv. Ketua OMS menjelaskan kembal i dan menyimpulkan pokok-pokok hasi l diskusi Musyawarah Desa II I.
b) Penandatanganan Kontrak Kerja
Setelah Musyawarah Desa III, pelaksanaan
di t indaklanjuti dengan penandatanganan kontrak
kerja berupa Surat Per janjian Pelaksanaan Peker jaan
(SP3) antara OMS dengan PPK PPIP Satker
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 89
Pengajuan Dana untuk Peker jaan di lakukan dalam 3
(Tiga) Tahap, Tahap Pertama sebesar 40% dapat
dicairkan setelah penandatanganankontrak,
selanjutnya
30%
berikutnya
dibayarkan
pada saat
progres
pelaksanaan
kegiatan
sudah
mencapai
minimal 30%,
dan sisanya sebesar 30% dibayarkan pada saat
progres pelaksanaan kegiatan sudah mencapai
minimal 60%.
Satker PIP Kabupaten dapat melakukan penangguhan
pencairan dana untuk pencairan Tahap II dan III jika
terjadi penyimpangan pelaksanaan kegiatan dan
penyalahgunaan dana di lapangan, sampai dengan
penyelesaian permasalahan oleh musyawarah desa
dengan mediasi Tim Pelaksana Kabupaten . Apabi la
t idak terselesaikan di tingkat struktural akan
di lanjutkan ke lembaga pengawasan fungsional yang
berwenang (Inspektorat Jenderal dan/ atau BPKP).
Contoh Surat Kontrak Ker ja/Per janjian Pelaksanaan
Peker jaan dapat di l ihat dalam (Format 7.1 Lampiran
7).
c) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur
Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan di laksanakan setelah Penandatanganan Kontrak.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 90
Proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur antara lain perencanaan pekerjaan mel iputi : penyiapan lokasi , pengadaan material dan barang, pelaksanaan konstruksi , sewa alat dan jumlah tenaga kerja, jadwal pelaksanaan serta pengendalian pengeluaran dana oleh OMS. (contoh Rencana Jadwal Pelaksanaan dil ihat pada Format 6.8 Lampiran 6).
c.1. Perencanaan Pekerjaan
Urutan umum tentang kegiatan yang harus di laksanakan adalah sebagai berikut :
i . Pengukuran lapangan; i i . Pembersihan lahan, semak, pohon, rumput
penutup, reruntuhan, humus, dan sebagainya; i i i . Penyiapan lokasi , sebagai t indak lanjut dar i
pembersihan lahan, dengan pelaksanaan pemasangan patok tanda (benchmark) ataupun papan penyerata ( level ing) ;
iv. Pengadaan dan pengelolaan material , yang terkai t dengan mekanisme penyimpanan barang dan pengelolaan bahan dan alat;
v. Kegiatan penyelesaian akhir ( f in ishing) seperti t indakan perl indungan dari erosi , pembersihan akhir, dan lain sebagainya.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 91
Sebelum membuat rencana ker ja, berbagai informasi
yang spesi fik perlu dikumpulkan, untuk membuat suatu
rencana ker ja yang real istis. Tanpa rencana yang baik
dan real istis, sul i t untuk membuat estimasi berapa besar
material , peralatan, dan tenaga ker ja yang diperlukan
dan tersedia. Dan tanpa adanya rencana ker ja akan
menghasi lkan tenaga ker ja yang tidak teratur dan tidak
optimal, sehingga tidak akan mencapai hasi l yang
diharapkan (baik dalam kual i tas dan kuanti tas).
Informasi yang diperlukan untuk dapat menyusun
rencana ker ja adalah sebagai berikut :
BOX 5.11
PERUBAHAN KONTRAK (CONTRACT CHANGE ORDERS / CCO)
Pada umumnya dalam pelaksanaan kontrak pekerjaan infrastruktur hampir selalu mengalami perubahan
kontrak, perubahan ini bisa disebabkan adanya perpanjangan waktu (time extension), penambahan ataupun
pengurangan nilai kontrak sebagai akibat adanya revisi desain atau penambahan lingkup kegiatan.
Faktor-faktor yang penting dalam mengajukan suatu proses perubahan kontrak adalah alasan apa yang
menyebabkan terjadinya perubahan itu, uraian pekerjaan apa yang akan diadakan perubahan, kemudian
bagaimana dikaji (review) terhadap usulan perubahan tersebut. Ketiga unsur diatas merupakan suatu
keharusan yang perlu dibahas dan dikembangkan untuk dapat dipertanggungjawabkan dalam kelayakan teknis
maupun biayanya.
Tahapan dalam melakukan perubahan kontrak adalah:
1. OMS mengajukan usulan kepada PPK PPIP Satker PIP Kabupaten terkait dengan perubahan kontrak.
Dalam usulan ini dijelaskan alasan terhadap perubahannya. Dalam proses penyusunan usulan ini dibantu
oleh FM dan KD.
2. KMK dan Fasilitator melakukan verifikasi terhadap usulan yang disampaikan oleh OMS.
3. Change orders sesuai kebutuhannya dapat dilengkapi dengan sketsa-sketsa, justifikasi teknis,
kemudian konpensasi sebagai akibat dari perubahan tersebut bisa berupa biaya dan tambahan waktu dan
pelaksanaan bila diperlukan.
4. Dokumentasinya dibuat atas kesepakatan serta ditandatangani oleh OMS maupun Konsultan (KMK, FM)
dan diserahkan kepada PPK untuk persetujuan, menyiapkan rekomendasi sehubungan dengan adanya
perubahan desain.
5. PPK PPIP Satker PIP Kabupaten melakukan pembahasan dengan Konsultan Pengawas (KMK dan
Fasilitator) dan OMS untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk justifikasi teknis, yang merupakan
pembenaran secara teknis terhadap adanya perubahan yang terjadi yang berisi penjelasan dan alasan-
alasannya.
6. PPK PPIP Satker PIP Kabupaten menyiapkan Berita Acara Pembahasan dan Amandemen
Kontraknya(Contoh amandemen dapat dilihat pada Format 7.8 Lampiran 7).
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 92
i . Tanggal awal dan tanggal penyelesaian;
i i . Volume dan lokasi berbagai jenis peker jaan yang
di laksanakan;
i i i . Kebutuhan masukan untuk tenaga ker ja, material
konstruksi , perkakas;
iv. Ketersediaan tenaga ker ja, peralatan, perkakas,
dan material konstruksi ;
v. Informasi tentang awal dan akhir musim hujan
secara umum.
Contoh pembuatan rencana ker ja dan informasi yang
dibutuhkan, dapat di l ihat dalam (Format 5.7 Lampiran
5).
c.2. Manajemen Tenaga Kerja
Tenaga ker ja yang termotivasi dengan baik penting
artinya untuk keberhasi lan pelaksanaan peker jaan
konstruksi . Peran pengawas penting artinya dalam
memotivasi tenaga ker ja dengan melakukan beberapa
hal sebagai berikut:
Menciptakan rasa pencapaian dan menunjukkan
penghargaan atas peker jaan yang di lakukan oleh
peker ja;
Mendelegasikan tanggung jawab kepada peker ja serta
member petunjuk dan pelatihan kepada peker ja
sehingga mereka dapat melaksanakan peker jaannya
dengan baik;
Mengatur dan mengelola peker jaan dengan cara yang
efekti f dan efisien, dan mengkomunikasikan serta
berperi laku benar di depan peker ja;
Memastikan adanya kondisi ker ja yang baik dan
pantas di lapangan.
c.3. Pengaturan Tenaga Kerja
Pengaturan tenaga ker ja di lapangan sangat penting bi la
kegiatan konstruksi di laksanakan dengan menerapkan
metode ker ja Pembangunan Berbasis Masyarakat
(Community Dr iven Development ).
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam
mengatur tenaga ker ja di lokasi peker jaan:
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 93
i . Mobil isasi Pekerja . Rencana ker ja harus
disiapkan jauh sebelumnya agar penduduk
setempat dapat mempersiapkan dir i apabi la tenaga
ker ja mereka diperlukan. Kemudian tenaga ker ja
yang tersedia harus dipastikan agar jumlahnya
tercukupi untuk peker jaan yang direncanakan
dalam hari atau minggu ter tentu. Mobi l isasi tenaga
ker ja diusahakan di seki tar tapak peker jaan;
i i . Menetapkan Kelompok Pekerja . Kelompok tenaga
ker ja dapat disusun untuk melaksanakan
peker jaan. Tergantung pada jenis dan volume
peker jaan, satu kelompok terdir i dari 10 -25
peker ja. Tiap kelompok harus ada ketua kelompok;
i i i . Pengaturan Jarak Antar Kelompok Pekerja .
Kelompok-kelompok peker ja sebaiknya tidak
beker ja berdekatan satu dengan lainnya. Bi la
mereka beker ja terlalu terpisah, ini akan
menyul i tkan pengawasan. Jarak antara lokasi ker ja
berbagai kelompok peker ja sebaiknya diatur sesuai
dengan jenis peker jaan yang di laksanakan;
iv. Menugaskan kegiatan-kegiatan bagi kelompok
pekerja . Agar dapat menggunakan pengalaman
dan keterampi lan yang diperoleh secara optimal ,
sebaiknya satu kelompok di tugaskan untuk beker ja
terus dalam bidang dan kegiatan yang sama
selama masa konstruksi ;
v. Penyeimbangan kelompok . Beban agar ker ja
dibagi rata antara berbagai kelompok, dan
memberikan keseimbangan yang baik dalam
pembagian tugas antara peker ja dalam kelompok
tertentu;
vi . Menetapkan tugas-tugas harian. Tujuannya untuk
memungkinkan agar rata-rata peker ja
menyelesaikan ker ja sehari dalam seki tar 75% dar i
jam ker ja normal. Metode ini hanya d igunakan
pada tahap awal, untuk selanjutnya di tentukan
melalui percobaan di tempat ker ja.
Contoh dalam bentuk i lustrasi pengaturan tenaga ker ja
dapat di l ihat dalam (Format 5.8 Lampiran 5).
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 94
d) Pengadaan Barang/Jasa
Pengadaan material yang akan digunakan dalam
pembangunan fisik harus sesuai dengan spesifikasi
teknis dan volume yang
telah disepakati dan
disetujui dalam RKM
dan RAB. Jika ter jadi
ketidaksesuaian
volume yang
diakibatkan oleh
kondisi lapangan maka
harus di lakukan
revisi /perhi tungan
kembal i terhadap RAB
tersebut dengan meminta persetujuan kepada PPK PPIP
Kabupaten.
Dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur ,
penggunaan alat berat diupayakan seminimal
mungkin. Jika konstruksi yang dibangun membutuhkan
alat berat maka harus diperhi tungkan tingkat efesiensi
dalam penggunaannya sehingga program ini benar -benar
dapat memberikan pendapatan secara optimal kepada
masyarakat.
Pengadaan barang dan jasa oleh OMS mengikuti
ketentuan sebagai berikut:
i . Pengadaan barang yang berni lai kurang dari Rp
10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dapat dibel i
langsung kepada penyedia barang dan bukti
perikatnya cukup berupa bukti
pembel ian/nota/kui tansi pembel ian pembayaran
dengan materai secukupnya.
i i . Untuk pengadaan barang yang berni lai di atas Rp
10.000.000 (Sepuluh juta rupiah) sampai dengan
Rp 50.000.000 (l ima puluh juta) di lakukan oleh
panitia pengadaan yang ber jumlah 5 ( l ima) orang
yang berasal dari OMS dengan cara meminta dan
membandingkan sekurang-kurangnya 3 (t iga)
penawaran dari 3 (t iga) penyedia barang yang
berbeda serta memil ih penawaran dengan harga
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 95
terendah, dan bukti perikatannya berupa Surat
Perintah Ker ja (SPK) dengan materai secukupnya.
i i i . Dan untuk pengadaan barang yang berni lai diatas
Rp 50.000.000 (l ima puluh juta rupiah) sampai
Rp.100.000.000 (Seratus juta rupiah) di lakukan
oleh panitia pengadaan yang ber jumlah 5 orang
yang berasal dari OMS dengan cara meminta dan
membandingkan sekurang-kurangnya 3 (t iga)
penawaran dari 3 (t iga) penyedia dengan harga
terendah, dan bukti perikatannya berupa Surat
Per janjian dengan materai secukupnya .
Dokumen yang harus disiapkan dalam pembentukan dan
pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dapat di l ihat
dalam lampiran pedoman ini .
Pada tahap ini , Fasi l i tator bertanggung jawab
memberikan bimbingan kepada panit ia dan OMS agar
pelaksanaan pengadaan material / sewa alat dapat
di laksanakan sesuai dengan tu juan dan sasaran. Untuk
contoh surat-surat per janjian pengadaan barang,
penyewaan alat, dan pengadaan bahan beserta
undangan lelang dapat di l ihat pada (Format 7.3-7.7
Lampiran 7) .
e) Pemantauan dan Pengawasan Pelaksanaan
Konstruksi
Tujuan pemantauan adalah
untuk memastikan
kesesuaian pelaksanaan
kegiatan fisik agar sesuai
dengan rencana dan tu juan
yang diharapkan. Di lakukan
BOX 5.12
Pembebanan bea materai menggunakan ketentuan sebagai berikut:
Untuk transaksi > Rp 500.000 s.d < Rp 1.000.000 dikenakan bea materai sebesar Rp 3.000,-.
Untuk transaksi > Rp 1.000.000 dikenakan bea materei sebesar Rp 6.000,-.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 96
dengan pengumpulan informasi yang terkai t peker jaan
fisik, seperti pengecekan kual i tas material , pemantauan
pelaksanaan konstruksi melalui pengukuran progress
harian dan mingguan, pemantauan pemanfaatan dana,
pemantauan jumlah peker ja yang berpartisipasi . Selain
i tu juga di lakukan pemantauan terhadap permasalahan
dan kesul i tan yang dihadapi selama peker jaan
konstruksi , misalnya kejadian alam seperti cuaca,
ataupun bencana alam.
Pengawasan pelaksanaan konstruksi di laksanakan oleh
KMK bersama FM. Dalam tahap ini merupakan tahapan
yang penting, untuk i tu diharapkan masyarakat secara
luas mampu melaksanakan fungsi kontrol sebagai
berikut:
1. Pengendalian Mutu
Hal-hal yang terkai t dengan pengendal ian mutu
adalah:
a. Penyimpanan Bahan/ Material
Bahan-bahan harus disimpan sedemikian rupa
untuk menjamin perl indungan kual i tas. Dan
bahan-bahan yang disimpan harus di tempatkan
sedemikian rupa sehingga mudah diperiksa oleh
pengawas.
b. Metode Pengangkutan Material/ Campuran
Pengangkutan material harus diatur agar t idak
ter jadi gangguan di antara pelaksanaan berbagai
peker jaan. Bi la perlu pengawas dapat
mengenakan pembatasan bobot pengangkutan
untuk mel indungi setiap jalan dan infrastruktur
yang ada di seki tar lokasi .
c. Pemeriksaan Material
Material yang akan digunakan harus diperiksa
oleh KMK dengan dukungan format pengawasan.
d. Test Lapangan
Setelah peker jaan selesai untuk infrastruktur -
infrastruktur tertentu (khusus untuk infrastruktur
sanitasi dan air minum) perlu di lakukan pengujian
kual i tas terhadap hasi l . Adapun mekanisme
pengujian yang mel ibatkan instansi teknis terkai t
seperti dinas kesehatan, atau dinas-dinas
berwenang lainnya di fasi l i tasi oleh Tim
Pelaksana Kabupaten.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 97
2. Pengendalian Kuantitas/ Volume
Pengawasan Kuanti tas, di lakukan untuk mengecek
bahan-bahan yang di tempatkan, dipindahkan, atau
yang terpasang. KMKbersama FM akan memeriksa
bahan-bahan berdasarkan volume dan biaya yang
direncanakan.
3. Pengendalian Waktu
Untuk mendapatkan jadwal pelaksanaan peker jaan
yang optimal, perlu diperhi tungkan mengenai
kebutuhan alat dan kebutuhan jumlah tenaga ker ja.
a. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan yang dibuat OMS dicek oleh
tim pengarah kabupaten dan KMKsebelum
peker jaan dimulai terhadap:
Kelayakan rencana target terhadap kondisi
cuaca;
Metode konstruksi yang sistematis dan benar;
Pengendal ian waktu oleh pengawas
berdasarkan jadwal pelaksanaan tersebut
Jadwal pelaksanaan tersebut di jabarkan kedalam
target harian, kemudian diperiksa terhadap
pencapaian target hariannya. Bi la target harian
tidak terpenuhi maka sel isih volume harus di
perogramkan/dikejar untuk hari berikutnya
Bi la di laksanakan dengan baik maka pelaksanaan
konstruksi dapat diselesaikan sesuai jad wal.
b. Alat Berat
Jika alat berat dibutuhkan dalam pelaksanaan
konstruksi , maka kapasitas alat / kombinasi alat
harus dihi tung lebih dahulu agar penggunaan alat
berat dapat diminimal isi r ataupun efisien.
c. Tenaga Kerja dan Jumlah Jam Kerja
Jadwal kebutuhan tenaga ker ja harus disesuaikan
dengan target waktu. Bi la kondisi peker jaan
diperkirakan tidak bisa diselesaikan, maka
tenaga ker ja perlu di tambah atau lembur .
4. Pengendalian Biaya
Yang perlu di perhatikan dalam pengendal ian biaya
adalah pengukuran hasi l peker jaan yang di lakukan
dengan akurat dan benar sehingga kuanti tas biaya
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 98
sesuai dengan gambar rencana.
f) Pelaporan Kegiatan
Bagian lain dari pengawasan
pelaksanaan adalah pencatatan dan
pendokumentasian hasil dan proses di
lapangan. Catatan dan dokumentasi
ini disusun dalam bentuk laporan,
yang harus dibuat secara sederhana
dan seringkas mungkin dan dilakukan
secara berkala.
Hal-hal yang harus dimuat
dalam laporan:
i . Laporan Harian (Pemasukan dan penggunaan
material , alat, tenaga ker ja dan cuaca).
i i . Buku Kas, yang mencatat semua penerimaan dan
pengeluaran dana.
i i i . Pengisian Buku Bimbingan (Instruksi).
iv. Kemajuan pelaksanaan kegiatan fisik dan
keuangan.
v. Kesesuaian waktu pelaksanaan.
vi . Foto yang menggambarkan kondisi lapangan (0%;
30%; 60%; 100%).
Secara terperinci , format pelaporan
pengawasan pelaksanaan (supervisi)
konstruksi dapat di l ihat pada Format
8.1 s.d 8.6 Lampiran 8.
Selain i tu, OMS selaku penanggung
jawab pelaksanaan kegiatan wajib
melaporkan kemajuan pelaksanaan
kepada masyarakat yang disampaikan melalui forum
rembug-rembug desa dan Papan Informasi di t ingkat
desa secara periodik setiap dua minggu.
g) Rembug Warga Pelaksanaan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 99
Pelaksanaan rembug warga pelaksanaan dilakukan untuk
melaporkan dan membahas laporan pelaksanaan
kegiatan, kendala-kendala pelaksanaan dan rencana
pelaksanaan kegiatan fisik selanjutnya serta agenda
lainnya yang sekiranya diperlukan.
Rembug warga di lakukan secara rutin 1 (satu) minggu
sekal i dan hasi lnya di tempel pada papan informasi yang
telah dibuat.
Dalam pelaksanaanya, OMS serta KD memaparkan
laporan pelaksanaan kegiatan fisik dan keuangan,
laporan penggunaan material , kendala -kendala
pelaksanaan kegiatan dan rencana pelaksanaan
kegiatan fisik ke depan. Selain i tu, KPP dapat
melaporkan perkembangan pengumpulan dana operasi
dan pemel iharaan.
Pelaksanaan rembug warga ini diharapkan dapat
menjadi wadah pemecahan permasalahan serta wadah
interaksi masyarakat sebagai pemil ik kegiatan selain
sebagai salah satu bentuk transparansi pelaksanaan dan
pengelolaan kegiatan.
Langkah-langkah yang perlu dis iapkan dalam Rembug
Warga Pelaksanaan
a. Mempersiapkan laporan pelaksanaan kegiatan yang
disampaikan oleh OMS:
1. Pelaksanaan Pelaporan kemajuan Pelaksanaan
Kegiatan Fisik dan Keuangan.
2. Laporan Penggunaan Material .
3. Kendala-kendala Pelaksanaan Kegiatan.
4. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Fisik Kedepan.
b. Menyimpulkan pokok-pokok bahasan untuk Musdes IV.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 100
h) Papan Informasi sebagai wadah trasparansi
Program
Dalam rangka mewujudkan
transparansi pengelolaan dana
bantuan PPIP, OMS
berkewajiban menyampaikan
informasi dalam bentuk
Penempelan Papan Informasi
dan pemasangan Papan
Proyek.
Penempelan informasi ini di lakukan oleh OMS yang
mel iputi informasi tentang RKM, hasi l musyawarah desa
dan rembug warga, laporan kemajuan pelaksanaan
kegiatan dan keuangan, ser ta informasi - informasi
lainnya. Penempelan informasi melalui papan
pengumuman di tempatkan di lokasi strategis, misalnya
di kantor desa/dusun, masjid, gereja, balai pertemuan
dan lain sebagainya, dengan bentuk dan ukuran yang
mudah dibaca oleh masyarakat. Pe nempelan informasi
di lakukan secara rutin 1 (satu) minggu sekal i .
Papan proyek memuat informasi tentang nama
pelaksanaan kegiatan, jenis dan volume infrastruktur
yang dibangun, pagu dana untuk setiap jenis kegiatan,
dan waktu pelaksanaan. Papan proyek di te mpatkan di
lokasi kegiatan yang mudah terl ihat oleh masyarakat.
Setelah pelaksanaan fisik selesai OMS diwajibkan pula
untuk membuat/ mencantumkan Logo PU Infrastruktur
Perdesaan, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk jalan: dibuat patok pada ti t ik awal dan akhir
jalan dan atau di persimpangan;
2. Untuk tambatan perahu: dibuatkan patok dan
di letakkan di daratan;
3. Untuk jembatan: di letakkan pada sandaran atau
sayap jembatan;
4. Untuk irigasi: di letakkan pada sayap bendung atau
talud;
5. Untuk air minum: di letakkan pada HU, reservoir ,
bagian atas sumur.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 101
Logo agar di tempatkan di lokasi yang mudah di l ihat dan
dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan.
5.5. Tahap Operasional dan Pemeliharaan
Secara Garis Besar Tahap Operasi dan Pemel iharaan
Oleh Masyarakat di Tingkat Desa
adalah sebagai berikut :
a. Musyawarah Desa IV.
b. Serah Terima Infrastruktur.
c. Operasi dan Pemel iharaan.
a) Musyawarah Desa IV
Musyawarah Desa IV (Musdes IV) bertu juan untuk
memberikan informasi hasi l pelaksanaan kegiatan dan
hasi l pengelolaan dana bantuan oleh OMS kepada
masyarakat desa sasaran. Musdes IV di laksanakan
setelah pelaksanaan fisik selesai 100% atau pada saat
batas waktu penyelesaian peker jaan habis.
Musdes IV merupakan peni laian akhir pelaksanaan
program PPIP yang akan menjadi dasar dalam
pemeriksaan Inspektorat Jenderal / BPKP/ Bawasda.
Forum ini dipimpin oleh Kepala Desa dengan
mengundang Satker kabupaten, KPP, KD, LSM, tokoh
masyarakat desa, dan masyarakat desa pada umumnya.
Dalam Musyawarah Desa IV, OMS menjelaskan secara
rinci dan transparan laporan pertanggungjawaban OMS .
Materi dalam Musdes IV adalah:
i . Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan
(LP2K)
i i . Real isasi Kegiatan dan Biaya (RKB) disertai
dengan foto- foto pelaksanaan.
Hasi l Musdes IV disampaikan kepada pemerintah desa
dan Satker kabupaten sebagai pencatatan arsip.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 102
Apabi la peker jaan fisik sudah selesai (mencapai 100%),
laporan pertanggungjawaban OMS terdir i dari Laporan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) (Format
10.1 Lampiran 10) , Real isasi Kegiatan dan Biaya (RKB)
(Format 10.2 Lampiran 10) .
Apabi la pelaksanaan kegiatan fisik t idak selesai pada
waktunya (pada akhir tahun anggaran belum mencapai
100%) maka laporan pertanggungjawaban OMS harus
terdir i dari Laporan Pembuatan Real isasi Kegiatan dan
Biaya (RKB), Pembuatan Beri ta Acara Status
Pelaksanaan Kegiatan (BASPK), dan Pembuatan Surat
Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K)
(Format 10.3, Lampiran 10) .
1. Pembuatan Laporan Penyelesaian Pelaksanaan
kegiatan (LP2K)
Laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan (LP2K)
adalah laporan yang di tandatangani oleh Ketua OMS
dan diketahui KD dan FM untuk menyatakan bahwa
seluruh jenis kegiatan telah selesai di laksanakan
(kondisi 100%) ser ta siap diperiksa oleh Satker
Kabupaten. Kondisi 100% dapat d icapai setelah
di lakukan pemeriksaan bersama oleh Satker PIP
Kabupaten, FM, OMS, KPP dan Pemer intah Desa.
Pada saat LP2K di tandatangani, seluruh administrasi
baik pertanggung jawaban dana maupun jenis
administrasi lainnya harus sudah d i lengkapi dan
di tuntaskan, termasuk real isasi kegiatan dan biaya
(RKB). Lembar LP2K yang sudah di tandatangani
diserahkan pada FM dengan tembusan kepada
Satker Kabupaten untuk mendapatkan tindak lanjut
berupa pemeriksaan di lapangan. Format LP2K dapat
di l ihat pada Format 10.1 Lampiran 10 .
2. Pembuatan Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)
OMS bersama KD harus membuat r incian real isasi
kegiatan dan biaya berikut rekapitulasinya dan
disetujui Satker PIP Kabupaten. Hal ini sebagai
bentuk penjelasan tentang apa saja yang telah
di laksanakan di lapangan ser ta penggunaan dana
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 103
bantuan PPIP.
Real isasi Kegiatan dan Biaya (RKB) harus dibuat
sesuai dengan kondisi pada saat LP2K dibuat
pelaksanaan di lapangan. Hal -hal yang harus dicatat
mel iputi harga-harga satuan, volume, jumlah HOK
terserap, besar dan distr ibusi dana dari setiap
kegiatan di luar infrastruktur seluruhnya. Catatan
harus berdasar kepada kondisi aktual di lapangan
dan sesuai dengan catatan pelaporan harian.
Pada prinsipnya pembuatan RKB merekap atau
merangkum seluruh catatan penggunaan dana dan
pelaksanaan kegiatan yang dibuat selama
pelaksanaan. Gambar-gambar yang di lampirkan
dalam dokumen penyelesaian adalah denah atau lay
out, peta si tuasi , deta i l konstruksi dan lain-lain yang
juga bagian dari RKB.
Jika ter jadi perubahan pada infrastruktur terbangun,
di lakukan perubahan pada gambar dan harus
di tuangkan dalam beri ta acara revis i . Format RKB
dapat di l ihat dalam Format 10.2 Lampiran 10.
3. Pembuatan Surat Pernyataan Penyelesaian
Kegiatan (SP2K)
Surat pernyataan penyelesaian kegiatan ini berisikan
kesanggupan OMS untuk menyelesaikan kegiatan
sampai dengan waktu yang direncanakan, dengan
sepengetahuan PPK PPIP dari Satker PIP Kabupaten
dan Kepala Desa. Format SP2K dapat di l ihat pada
Format 10.4 Lampiran 10 .
Jika dalam pemeriksaan di lapangan di temukan
adanya kekurangan dalam pelaksanaan termasuk
dalam hal administrasi maka Satker Kabupaten dapat
memberikan kesempatan waktu kepada OMS untu k
menyelesaikan kegiatan konstruksi dan atau
melakukan perbaikan dengan batas waktu selambat –
lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 104
4. Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan
Kegiatan (BASPK)
Apabi la sampai batas waktu akhir tahun anggaran,
ternyata kegiatan pembangunan infrastruktur belum
dapat diselesaikan, atau dana belum disalurkan
seluruhnya, maka Ketua OMS dan FM dengan
sepengetahuan PPK PPIP dari Satker PIPKabupaten,
dan Kepala Desa membuat Beri ta Acara Status
Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai pengganti
LP2K. BASPK menunjukkan kondisi hasi l
pelaksanaan kegiatan yang dicapai pada saat i tu.
Lampiran yang harus dibuat jika muncul BASPK,
yai tu real isasi kegiatan dan biaya hingga saat i tu
maupun gambar-gambar infrastruktur terbangun
hingga saat i tu. Jika pada saat BASPK masih
terdapat sisa dana yang belum terserap dari KPPN
maka sisa dana tersebut t idak dapat di tarik kembal i
dan harus dikembal ikan ke kas negara. Format
BASPK seperti pada Format 10.5 Lampiran 10.
5. Pembuatan Dokumen Penyelesaian
Dokumen penyelesaian merupakan satu buku yang
secara garis besar berisi tentang laporan
pertanggung- jawaban OMS selaku pelaksana
termasuk rincian real isasi penggunaan biaya dan
lampiran pendukung lainnya. Dokumen dalam
lampiran pendukung adalah gambar -gambar
infrastruktur terbangun, laporan harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan serta laporan
kemajuan fisik.
Dokumen tersebut harus sudah dapat diselesaikan
oleh OMS bersama FM dan KD untuk disampaikan
kepada Satker Kabupaten selambat -Iambatnya 1
(satu) minggu sejak tanggal serah ter ima peker jaan.
Jika sampai batas waktu tersebut dokumen
penyelesaian belum bisa di tuntaskan, maka Ketua
OMS, FM dan Satker Kabupaten harus membuat
Beri ta Acara Keterlambatan dan Kesanggupan
penyelesaiannya untuk disampaikan kepada tim
pengarah kabupaten.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 105
b) Serah Terima Infrastruktur
Serah terima hasi l peker jaan
di lakukan setelah pembangunan
infrastruktur di lapangan selesai
di laksanakan dan infrastruktur
perdesaan yang dibangun sudah
sepenuhnya dapat berfungsi dan
bermanfaat. Serah terima
peker jaan dari OMS kepada
Satker PIP Kabupaten melalui PPK PPIP, selanjutnya
serah terima dari PPK PPIP dengan sepengetahuan
Kasatker PIP Kabupaten kepada Pemerintah Desa
(diwaki l i Kepala Desa) dan serah terima dari Pemerintah
Desa kepada Masyarakat yang dalam hal ini diwaki l i
oleh ketua KPP (Lampiran 10.10 – Lampiran 10.12).
Selanjutnya, pengelolaan infrastruktur terbangun
diserahkan kepada KPP untuk dimanfaatkan, dikelola
dan di lestarikan oleh masyarakat.
c) Operasi dan Pemeliharaan Oleh Masyarakat
Tahap Pasca Pelaksanaan
Fisik merupakan upaya oleh
masyarakat untuk
menggunakan dan
memelihara infrastruktur
f isik yang sudah
diselesaikan secara optimal
dan berkesinambungan,
dengan bimbingan dari
pemerintah setempat.
Kegiatan pemel iharaan PPIP sangat tergantung pada
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
melaksanakan, menggunakan, dan memelihara
infrastruktur yang ada. Jumlah dan jenis infrastruktur ,
pelayanan dan prosedur pemel iharaan adalah suatu
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 106
BOX 5.13 HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGELOLAAN O&P Organisasi Pelaksana : KPP Pendanaan
1. Sebagian dana sudah dikumpulkan sejak awal. 2. Dana dari pemanfaatan infrastruktur. 3. Mekanisme pendanaan disepakati dalam musyawarah.
Pengoperasian 1. Pelatihan operasi prasarana oleh FM kepada tenaga pelaksana. 2. Mekanisme kebutuhan bahan untuk operasi dan tenaga pelaksana. 3. Penghitungan kebutuhan bahan untuk operasi (kasus untuk prasarana air minum dan
sanitasi. Pemeliharaan
1. Pelatihan pemeliharaan rutin dan berkala yang disampaikan oleh FM. 2. Perawatan rutin.
3. Perawatan berkala.
pertimbangan yang penting dalam sistem pelaksanaan
dan pemel iharaan.
KPP harus mengembangkan prosedur, yang akan di ikuti
dalam pelaksanaannya. Selain prosedur pelaksanaan,
KPP juga perlu untuk merumuskan peraturan, yang akan
menetapkan hak dan kewajiban anggota dan pengelola,
pemil ihan pengurus dan mekanisme pemil ihan,
mengadakan per temuan reguler, dan sebagainya.
KPP berkewajiban membuat prosedur -prosedur tersebut
secara rinci , transparan dan menyeluruh. Prosedur atau
aturan tersebut didiskusikan dan dikonsultasikan kepada
masyarakat, khususnya para pemanfaat, untuk
mendapatkan persetujuan. Hasi l persetujuan tersebut
harus diketahui oleh Kepala Desa.
Forum diskusi desa dan konsultasi akan digelar sampai
kesepakatan dicapai dan disahkan oleh Kepala Desa.
Setiap KPP dapat mengembangkan prosedur ker ja
sendiri , sesuai dengan kondisi dan budaya di daerah
masing-masing. Sebagai contoh, infrastruktur air minum
dan ir igasi di daerah perdesaanharus dikelola oleh
masyarakat penerima manfaat, melalui KPP yang telah
dibentuk yang memil iki Kemampuan dan Kesiapan teknis
dan keuangan untuk mencapai manajemen yang baik.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 5. Tahapan Pelaksanaan 107
Tugas KPP sebagai berikut:
1. Mengatur para anggotanya dan masyarakat
pemanfaat lainnya untuk mendukung rencana ker ja
yang telah disusun pada saat Musdes III ;
2. Menjamin kepentingan pengguna dan memil iki
kemampuan untuk mencari al ternati f solusi
untuk masalah yang dihadapi;
3. Mengembangkan dan memelihara hubungan ker ja
dengan lembaga lain di luar KPP;
4. Menerapkan sanksi kepada anggota organisasi atau
penerima manfaat yang melanggar aturan bersama.
Bab 6.
Pengawasan dan
Pelaporan
6.1. Pengawasan
Pengawasan pelaksanaan PPIP
adalah proses yang di lakukan
terus menerus sepanjang tahapan
program mulai dari persiapan,
perencanaan, sosial isasi ,
pelaksanaan sampai dengan
tahap operasi dan pemel iharaan.
Hasi l dari kegiatan pengawasan
digunakan untuk perbaikan
kual i tas pelaksanaan dan penyesuaian perencanaan,
serta menjadi input evaluasi pelaksanaan program
maupun dasar pembinaan kepada pelaku-pelaku PPIP
dan masyarakat.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 109
Di dalam pedoman ini lebih
di tekankan pada bagaimana
pelaksanaan program di t ingkat
desa dapat di laksanakan
dengan optimal, serta
bagaimana setiap pelaku
berfungsi dalam melakukan
pengawasan program. Pedoman
ini lebih menfokuskan pada
bagaimana melakukan
pengawasan terhadap proses pemberdayaan
masyarakat, perencanaan par tisipati f, penyaluran dan
pelaksanaan BLM sampai dengan pasca pelaksanaan di
t ingkat desa.
Tahapan ini merupakan tahapan yang penting, un tuk i tu
diharapkan masyarakat secara luas mampu
melaksanakan fungsi kontrol untuk mengendal ikan:
i . Kual i tas bahan dan material ;
i i . Kual i tas dan volume peker jaan;
i i i . Jumlah peker ja, hari ker ja, dan imbalan yang
dibayarkan;
iv. Penerimaan dan pengeluaran dana;
v. Sumbangan masyarakat.
a) Pengawasan Oleh KPP
KPP sebagai waki l dari masyarakat, bertanggung jawab
penuh untuk melakukan penga wasan selama
pelaksanaan fisik dan administrasi dibantu oleh FM, KD,
dan KMK (Format 8 Lampiran 8) .
Dengan demikian, pelaksanaan kegiatan dapat sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun, dan prinsip
akuntabi l i tas serta transparansi dalam penyelenggaraan
BLM dapat di terapkan dengan baik. Selain i tu laporan
tersebut dapat digunakan sebagai proses check and
balance yang optimal dari t ingkat desa.
b) Pengawasan Oleh Perangkat Desa
Pemerintah Desa harus melakukan pemantauan dan
pengawasan untuk memastikan bahwa prinsip -prinsip
dalam pedoman pelaksanaan telah di jalankan dengan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 110
baik. Pengawasannya oleh perangkat desa mel iputi
berikut ini :
i . Sosial isasi di t ingkat desa;
i i . Seleksi /pemil ihan OMS, KPP dan Kader Desa (KD);
i i i . Proses perencanaan partisipati f;
iv. Proses penentuan priori tas program, perencanaan
teknis dan rencana anggaran dan biaya (RAB);
v. Pelaksanaan penandatanganan per janjian/kontrak
pelaksanaan antara OMS denganPPK PPIP Satker
PIP Kabupaten;
vi . Penggunaandana BLM oleh OMS;
vi i . Kemajuan pelaksanaan fisik dan penyerapan dana
(di jadikan satu dengan LPJ OMS);
vi i i . Tingkat partisipasi perempuan dan orang -orang
miskin, ser ta kual i tas part isipasi dalam kegiatan
program;
ix. Kual i tas pendampingan yang diberikan kepada
penduduk desa oleh Fasi l i tator Masyarakat;
x. Penanganan pengaduan;
xi . Serah terima kegiatan;
xi i . Kiner ja OMS, KPP, dan Kader Desa.
c) Pengawasan oleh BPD
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai unsur
pemerintahan desa juga diharapkan dapat melakukan
pemantauan pelaksanaan PPIP ini . Pemantauan yang
di lakukan untuk memastikan bahwa buti r -buti r Pakta
Integri tas di terapkan dengan baik.
Pengawasannya oleh BPD mel iputi ber ikut ini :
i . Keterl ibatan masyarakat desa terutama kaum
perempuan dan masyarakat miskin;
i i . Penyelesaian penanganan pengaduan;
i i i . Keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan
program di t ingkat desa;
iv. Pengawasan terhadap kiner ja perangkat desa;
v. Transparansi pelaksanaan program;
vi . Pengawasan terhadap Kiner ja OMS, KPP dan KD.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 111
d) Pengawasan Oleh FM
Fasi l i tator Masyarakat termasuk dalam pihak yang
di tugaskan untuk melakukkan pemantauan pelaksanaan
PPIP. Pengawasan akan di lakukan secara berkala untuk
menentukan apakah kegiatan program sedang ber jalan
sesuai rencana, dan apakah prinsip -pr insip dan prosedur
PPIP di terapkan dengan benar. Pemantauan di lakukan
selama kunjungan lapangan berkala ke desa dan unit
pelaksana lapangan.
Fasi l i tator Masyarakat akan mengawasi beberapa hal
berikut ini :
i . Penerapan prinsip-prinsip dan prosedur PPIP;
i i . Tingkat partisipasi masyarakat perdesaan di
semua tahapan pelaksanaan program;
i i i . Transparansi informasi tentang pelaksanaan
program;
iv. Peningkatan kual i tas dan jumlah partisipasi
masyarakat miskin serta pere mpuan dalam
pelaksanaan program;
v. Kesesuaian kegiatan yang di lakukan dengan
rencana pelaksanaan yang diusulkan, yang telah
disetujui saat pertemuan desa;
vi . Memastikan bahwa pencairan dana dan kegiatan
pengadaan di lakukan dengan benar oleh OMS, dan
tidak ada penyimpangan ter jadi ;
vi i . Efektivi tas bantuan teknis yang diberikan kepada
masyarakat dalam pelaksanaan program;
vi i i . Kual i tas infrastruktur yang sudah diselesaikan;
ix. Manfaat infrastruktur kepada masyarakat ;
x. Penanganan dan penyelesaian pengaduan.
e) Pengawasan di Tingkat Kecamatan
Pengawasan di t ingkat kecamatan di lakukan oleh aparat
kecamatan selaku bagian dari Tim KoordinasiKabupaten
(TKK) (Format 12.1 Lampiran 12 ) dengan tugas
mengawasi :
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 112
i . Koordinasi pelaksanaan program pemberdayaan
masyarakat di wi layahnya;
i i . Penerapan pedoman pelaksanaan PPIP
denganperaturan lainnya;
i i i . Koordinasi pemel iharaan infrastruktur terbangun di
wi layahnya;
iv. Pembinaan kepada pemerintahan desa.
f) Pengawasan di Tingkat Kabupaten
Pengawasan di t ingkat Kabupaten di lakukan oleh Tim
Pelaksana Kabupaten. Tim Pelaksana Kabupaten
melakukan pemantauan terhadap seluruh pelaksanaan di
t ingkat kabupaten (Format 12.1 Lampiran 12 ).
Tim Pelaksana Kabupaten memantau:
i . Pelaksanaan sosial isasi di t ingkat desa;
i i . Pelaksanaan penetapan lokasi dan jenis kegiatan;
i i i . Proses dan hasi l perencanaan di t ingkat desa;
iv. Pelaksanaan penyaluran dana anggaran;
v. Kemajuan pelaksanaan fisik dan penyerapan dana;
vi . Penyebarluasan informasi di t ingkat kabupaten dan kecamatan;
vi i . Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat;
vi i i . Kiner ja KMK dan Fasi l i tator Masyarakat;
ix. Kiner ja OMS, KPP dan KD dalam penyelenggaraan kegiatan tingkat desa.
6.2. Pelaporan
Pelaporan adalah konsol idasi dari rencana kegiatan dan
tindak lanjut pengawasan tentang proses dan hasi l di
lapangan. Laporan harus di tul is secara sederhana,
r ingkas, dan di lakukan secara berkala. Selain memuat
data hasi l dan proses pelaksanaan di lapangan, laporan
juga memuat foto/dokumentasi kegiatan, permasalahan,
hambatan, dan rekomendasi t indakan.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 113
Ditinjau dari pelakunya, pelaporan dapat diklasi f ikasikan
menjadi:
1. Pelaporan secara struktural oleh Satker-Tim
Pelaksana.
2. Pelaporan secara fungsional oleh FM-KMK-TAMPr-
KMP.
a) Pelaporan oleh Satker-Tim Pelaksana
Dilaksanakan secara ber jenjang mulai dari pelaporan
Tim Pelaksana Kabupaten, Tim Pelaksana Provinsi , Tim
Pelaksana Pusat untuk disampaikan kepada Dir jen Cipta
Karya. Isi laporan merupakan kompi lasi dari laporan
yang disusun oleh Fasi l i tator Masyarakat, Konsultan
Manajemen Kabupaten, Tenaga Ahl i Manajemen Provinsi
dan Konsultan Manajemen Pusat. Disamping i tu, Satker
wajib menyusun laporan E-Monitoring, SAI, dan laporan
yang diatur dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).
Bagan al i r pelaporan Satker-Tim Pelaksana seperti pada
Gambar 6.1 di halaman berikut .
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 114
Gambar 6.1. Bagan Alir Pelaporan Satker-Tim Pelaksana
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 115
Dalam pedoman ini hanya akan menjelaskan mekanisme
pelaporan oleh para pelaku PPIP yang terkai t langsung
dengan pelaksanaan di desa.
a.1. Tingkat Desa
Laporan tingkat desa di laksanakan
oleh OMS didampingi oleh FM,
KPP dan Aparat Desa. Untuk
tingkat desa sendiri , OMS
melaporkan pelaksanaan kegiatan
pada masyarakat dalam Rembug
Warga Pelaksanaan yang
di laksanakan secara berkala
(setiap satu minggu sekal i ).
a. OMS
Laporan OMS tedir i :
Laporan pelaksanaan kegiatan; Laporan keuangan/buku kas; Laporan penggunaan dana; Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang
di lengkapi dengan:
1) Seluruh dokumen pelaksanaan, mencakup: - Laporan Harian.
- Laporan Penggunaan Dana. - Kui tansi / Invoice pembel ian. - Bukti Setoran Dana O&P.
2) Laporan administrasi penyelesaian kegiatan yang terdiri atas: - LP2K (Format 10.1 Lampiran 10 ). - SP3K atau SP2K (Format 10.3 dan 10.4
Lampiran 10).
- Laporan Realisasi Kegiatan dan Biaya (Format 10.2 Lampiran 10).
3) Beri ta acara serah terima dana O&P kepada KPP (Format 10.5 Lampiran 10 ).
Laporan Pelaksanaan Kegiatan, Laporan
Keuangan, dan Laporan Penggunaan Dana
di laporkan OMS kepada Satker PIP Kabupaten tiap
satu minggu setelah musyawarah mingguan
pelaksanaan kegiatan di desa. Untuk LPJ,
diserahkan OMS pada saat proses pencairan dana
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 116
tahap II dan III serta saat pelaksanaan kegiatan
selesai.
b. Perangkat Desa
Perangkat Desa dapat melaporkan hasil
pengawasan dan pengamatan di lapangan tentang
pelaksanaan kegiatan oleh OMS kepada Tim
Pelaksana Kabupaten. Sumber data laporan dapat
berupa hasi l pengamatan langsung maupun laporan
dari KPP, KD dan FM.
Hasi l laporan tingkat desa ini akan di olah oleh pihak
pelaksana tingkat kabupaten, dan di jadikan arsip untuk
pelaporan jenjang
selanjutnya.
a.2. Tingkat Kabupaten
Pelaporan tingkat kabupaten
di laksanakan oleh Tim
Pelaksana Kabupaten.
a. Satker PIP Kabupaten
Satker PIP Kabupaten akan menerima laporan dari
Fasil i tator Masyarakat berupa laporan keuangan,
penggunaan dana, dan laporan pelaksanaan
kegiatan. Kemudian Laporan ini akan di jadikan
arsip dalam penyusunan laporan jenjang
selanjutnya oleh Satker PIP Kabupaten.
Laporan yang disusun oleh Satker PIP Kabupaten
adalah Laporan Progres konstruksi fisik, keuangan,
permasalahan dan tindak lanjutpenyelesaian
permasalahan di Tingkat Kabupaten, yang
merupakan bagian dari Laporan Tim Pelaksana
Kabupaten.
b. Tim Pelaksana Kabupaten
Tim Pelaksana Kabupaten akan menyusun Laporan
Pelaksanaan Program Tingkat Kabupaten, dan
diserahkan kepadaTim Pelaksana Provinsi tiap
bulan, serta dikoordinasikan dengan Tim
Koordinasi PPIP Kabupaten. Laporan Tim
Pelaksana Kabupaten setidaknya harus memuat: ( i )
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 117
Progres pelaksanaan baik fisik maupun keuangan,
( i i ) Pengaduan yang di terima dan Tindak Turun
Tangan (T3) yang dilakukan, ( i i i ) Kinerja KMK dan
FM, dan (iv) Evaluasi penyelenggaraan program di
t ingkat kabupaten.
Oleh pelaku tingkat provinsi laporan akan di jadikan
masukan/ input dalam pelaporan jenjang selanjutnya.
b) Pelaporan oleh FM-KMK-TAMPr-KMP
Pelaporan oleh FM-KMK-TAMPr-KMP adalah pelaporan
yang di laksanakan oleh konsultan secara ber jenjang
mulai dari Fasi l i tator Masyarakat, KMK, TAMPr dan
KMP, seperti terl ihat pada Gambar 6.2.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 118
Tim Pelaksana Pusat
Konsultan Manajemen Pusat
(KMP)
Tenaga Ahli Manajemen
Provinsi (TAMPr)
Tim Pelaksana Provinsi
Konsultan Manajemen
Kabupaten (KMK)
Tim Pelaksana Kabupaten
Fasilitator Masyarakat (FM)
Laporan : Bulanan Akhir Mingguan
Kompilasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Desa (bulanan)
Kompilasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Desa (bulanan)
Kompilasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Desa (bulanan)
Kompilasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan Desa (mingguan)
Laporan : Bulanan Akhir Mingguan
Laporan : Bulanan Akhir Mingguan
Gambar 6.2. Bagan Alir Pelaporan oleh FM-KMK-TAMPr-KMP
b.1. Fasilitator Masyarakat (FM)
Fasil i tator Masyarakat selaku pelaku fungsional di t ingkat desa, membuat laporan yang terdiri dari :
a) Laporan Pelaksanaan Kegiatan, yang berisikan:
- Catatan Harian Catatan Harian dibuat FM dalam buku harian fasi l i tator dengan format seperti tertera pada (Format 9.1 dan 9.2 Lampiran 9). Laporan ini
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 119
dibundel, di lampirkan dan diserahkan bersamaan dengan laporan mingguan kepada KMK dan laporan bulanan kepada Satker PKP Provinsi ;
- Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (Format 9.4 Lampiran 9 ).
Untuk laporan kemajuan pelaksanaan ini , format cukup diparaf oleh KMK untuk setiap pelaporannya.
b) Laporan Pendampingan Masyarakat, yang berisi :
- Evaluasi Kemampuan OMS dan KD (Format 9.3 Lampiran 9).
- Laporan Pemantauan Partisipasi Masyarakat (Format 9.5 Lampiran 9 ).
Laporan ini di laporkan sebagai Laporan Mingguan kepada KMK.
c) Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan konsol idasi atau kompi lasi dari laporan dari laporan mingguan. Laporan ini merupakan laporan pertanggungjawaban penugasan kepada Satker PKP Provinsi . Laporan bulanan fasil i tator dibuat sesuai format pada lampiran dan disampaikan kepada Satker PKP Provinsi setiap awal bulan pada bulan berikutnya .
Untuk Laporan Bulanan kepada Satker PKP Provinsi , harus disertai catatan-catatan dari hasil rapat koordinasi dua mingguan di t ingkat kabupaten .
b.2. Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK)
KMK ditugaskan untuk mendukung tugas Tim Pelaksana Kabupaten dalam pelaksanaan di t ingkat kabupaten. Selain membuat laporan kepada Satker PIP Kabupaten, KMK juga harus mengkonsol idasikan laporannya dengan laporan tingkat Provinsi yang dibuat TAMPrdan melaporkannya sebagai laporan TAMPrkepada KMP dan Tim Pelaksana Provinsi .
Untuk tingkat kabupaten, KMK membuat laporan yang di tujukan kepada Satker PIP cq.PPK PPIP Kabupaten yang terdiri dari :
a) Kompi lasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Desa, yang berisikan:
Kompi lasi Laporan Mingguan FM;
Hasi l observasi dan pemantauan KMK di
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 120
lapangan;
Hasi l analis isKMK atas pelaksanaan program;
Pengaduan masyarakat dan tindak lanjutnya;
Permasalahan yang timbul dan tindak lanjut penanganannya;
Koordinat infrastruktur terbangun, foto-foto pelaksanaan kegiatan di lapangan.
b) Laporan Progres Tingkat Kabupaten, yang berisikan :
Laporan Manajemen Keuangan (LMK) ;
Laporan Manajemen Proyek (LMP) .
Laporan KMK disampaikan tiap bulan, dan di teruskan oleh Satker PIP cq. PPK PPIP Kabupaten kepada tim pelaksana.
Laporan dari KMK ini akan menjadi elemen dari Laporan Mingguan, Bulanan dan Akhir TAMPr yang di tujukan kepada Tim Pelaksana Provinsi dan KMP.
6.3. Evaluasi
Bagian penting dalam pengelolaan pembangunan adalah
evaluasi yang baik atas pelaksanaan rencana
pembangunan. Evaluasi di lakukan untuk memperoleh
umpan bal ik agar dapat dikenal i secara dini
peyimpangan-penyimpangan pelaksanaan dari rencana
Box 6.1. Pentingnya Kecepatan dan Ketepatan Pengiriman Laporan
Sebagai suatu program pembangunan berskala nasional, penyelenggaraan PPIP
sangat bergantung kepada ketaatan para pendamping dan pelaku untuk dapat
mengirimkan laporan hasil kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
dan format yang telah ditetapkan. Kegagalan dalam penyediaan data/ laporan
secara cepat dan tepat dapat membuat terlambatnya pengambilan keputusan/
kebijakan yang diperlukan.
Khusus untuk pelaporan fungsional bagi Konsultan (KMP, TAMPr, KMK) dan FM,
PPIP telah menyiapkan format pelaporan di dalam LAMPIRAN 9 yang wajib diisi
secara lengkap dan dikirimkan tepat waktu.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 6. Pengawasan dan Pelaporan 121
pembangunan, dan kemudian dapat dirumuskan langkah-
langkah perbaikan yang tepat sasaran dan tepat waktu.
Evaluasi di lakukan dengan merujuk pada indikator
kiner ja utama yang diuraikan pada Bab 1. Tentang
Program, mel iputi :
1. Indikator dampak ( impact) .
2. Indikator kiner ja (output).
Evaluasi di laksanakan pada tingkatan kabupaten,
provinsi dan nasional berdasarkan :
1. Data penyelenggaraan program (data primer dan
sekunder) di t ingkat desa, kabupaten, dan provinsi ;
2. Hasi l rapat koordinasi rutin;
3. Temuan-temuan dari pemantauan langsung ke
lapangan;
4. Wawancara dengan para pelaku program.
Hasi l evaluasi di tuangkan dalam setiap laporan rutin di
semua tingkatan.
Bab 7.
Penanganan Pengaduan
dan Masalah
7.1. Penanganan Pengaduan dan Masalah
Masyarakat
Persoalan bisa muncul pada berbagai t ingkat
pelaksanaanbaik di t ingkat masyarakat, kabupaten,
provinsi atau bahkan di t ingkat pusat. Hal ini dapat
mengakibatkan munculnya per tanyaan, keluhan, atau
tuntutan yang lebih serius dari masyarakat. Banyaknya
keluhan bukan berar ti kinerja program buruk. Ini bisa
berarti bahwa masyarakat menjadi lebih berdaya dan
lebih sadar, pedul i dan secara akti f berpartisipasi dalam
pelaksanaan program. Hal terpenting adalah bahwa
pengaduan tersebut benar di tangani dan diselesaikan
segera.
Pengaduan masyarakat merupakan bentuk dari
pengawasan masyarakat yang diwaki l i oleh Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Masyarakat
(Ormas), Lembaga Keagamaan, Perguruan Tinggi,
Warga Masyarakat, dan atau Media Massa.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 123
a) Dimana dan Bagaimana Menangani Pengaduan
Pengaduan mengenai pelaksanaan PPIP dapat
disampaikan melalui :
i . Unit Pengaduan Masyarakat yang berada di
kabupaten atau provinsi ;
i i . Kotak pengaduan PPIP di tempatkan di sekretariat
OMS, kantor Kepala Desa, kantor dinas
PU/Bappeda Provinsi dan Kabupaten;
i i i . SMS center (Pusat, Provinsi , Kabupaten), website
atau emai l ;
iv. Surat yang dikirim langsung kepada Fasili tator
Masyarakat atau kepada Konsultan atau
Pemerintah terkai t yang berwenang.
b) Klasifikasi Pengaduan dan Masalah
Semua jenis pengaduan harus dicatat dan segera
di tangani, untuk memudahkan pencatatan dan
penanganan pengaduan dikelompokkan ke dalam
kelompok berdasarkan jenis masalah yang ter jadi , yai tu:
i . Pengaduan yang berkai tan dengan adanya
penyimpangan prinsip dan prosedur;
i i . Pengaduan yang berkai tan dengan adanya
penyimpangan, penyalahgunaan atau
penyelewengan dana;
i i i . Pengaduan yang berkai tan dengan adanya
tindakan intervensi yang mengarah pada hal
negati f dan merugikan masyara kat maupun
kepentingan program;
iv. Pengaduan yang berkai tan dengan adanya
kejadian yang mengarah ke kondisi kahar/Force
Majeur (suatu keadaan yang ter jadi di luar
kemampuan manusia, seperti ; akibat bencana
alam, kerusuhan masal);
v. Hal-hal yang diadukan seringkal i t idak hanya
terdir i dari satu kategori permasalahan saja, tetapi
juga mencakup beberapa kategori permasalahan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 124
lainnya. Untuk i tu dalam mengkategorikan suatu
pengaduan perlu di l ihat aspek apa yang pal ing
menonjol yang menjadi inti permasalahannya;
vi . Pertanyaan, kri t ik, dan saran dari masyarakat
terhadap program. Selain sebagai masukan kepada
Program juga untuk mengukur t ingkat sosialisasi
dan kesadaran masyarakat terhadap program.
7.2. Prinsip Penanganan Pengaduan dan
Masalah
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang digunakan dalam
menangani keluhan atau masalah:
i . Rahasia : Identi tas pelapor harus dirahasiakan kecuali
yang bersangkutan menghedaki sebaliknya. Hal ini
dimaksudkan untuk melindungi hak pelapor agar merasa
aman, nyaman dan tenteram berkaitan dengan
masalah yang telah di laporkannya.
i i . Transparan: Penanganan masalah harus mengacu
pada asas DOUM (Dari , Oleh, Untuk Masyarakat),
artinya masyarakat harus diberi tahu dan di l ibatkan
dalam proses penanganan pengaduan/ masalah
dengan didampingi oleh FM dan KD. Kemajuan
penanganan masalah harus disampaikan kepada
seluruh masyarakat baik melalui forum musyawarah
maupun melalui papan informasi dan media lain
yang memungkinkan sesuai kondisi setempat.
Masyarakat dimotivasi untuk berperan akti f dan
mengontrol proses penanganan pengaduan/masalah
yang ter jadi . Tugas FM dan KMK adalah mendorong
dan mengadvokasi ser ta memastikan bahwa
masyarakat pro-akti f dalam keseluruhan proses
penanganan masalah.
i i i . Proporsional: Penanganan pengaduan harus sesuai
dengan cakupan kasus/ masalah yang ter jadi . Jika
kasusnya berkai tan dengan penyimpangan prinsip
dan prosedur, maka fokus penanganan harus
mengenai prinsip dan prosedur tersebut. Jika
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 125
permasalahan berkai tan dengan penyimpangan
dana, maka masalah/ kasus yang di tangani harus
keduanya, baik penyimpangan prinsip dan prosedur
maupun penyimpangan dana. Kemungkinan
penanganan kasus ini akan mel ibatkan unit
pemeriksa yang mempunyai kewenangan dan telah
di tunjuk oleh Pemerintah.
iv. Akuntabilitas: Proses kegiatan pengelolaan
pengaduan dan masalah serta t indak lanjutnya
harus dapat dipertanggung jawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan atau prosedur
yang berlaku.
v. Obyektif : Penanganan pengaduan, di tangani secara
objekti f yang artinya pengaduan-pengaduan yang
muncul harus selalu diuji kebenarannya melalui
mekanisme uji si lang. Sehingga tindakan yang
di lakukan sesuai dengan data yang sebenarnya.
Tindakan yang di lakukan bukan berdasarkan
pemihakan kepada salah satu pihak, melainkan
pemihakan pada prosedur yang semestinya.
7.3. Media/Saluran Pengaduan dan Masalah
a) Media Pengaduan
Pada prinsipnya pengaduan dapat di lakukan oleh semua
unsur masyarakat seperti warga, tokoh masyarakat,
kelompok masyarakat, LSM, organisasi kemasyarakatan,
organisasi sosial pol i t ik, aparat pemerintah, konsultan,
wartawan, dan sebagainya. Untuk i tu, pengaduan dan
permasalahan terkai t pelaksanaan PPIP dapat di lakukan
baik secara langsung maupun tidak langsung melalui
media fasi l i tator, konsultan, sms centre, website dan
emai l .
Pengaduan secara langsung dapat disampaikan kepada
pendamping, konsultan dan unsur pelaksana lainnya di
lapangan, atau melalui berbagai forum tatap muka
dengan Tim Pengendal i di Pusat dan Tim Koordinasi di
daerah (Provinsi dan Kabupaten) dan atau Konsultan
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 126
(Pusat, Propinsi , Kabupaten, Kecamatan dan/ atau
Desa).
Sedangkan pengaduan tidak langsung dapat di lakukan
melalui :
i . Buku/ formul i r pengaduan;
i i . Telepon;
i i i . Website;
iv. SMS centre, emai l ;
v. Laporan hasi l pemantauan perkembangan
pelaksanaan/ temuan lapangan atau yang
disampaikan melalui Tim Pengendal i dan Tim
Koordinasi PPIP, konsultan, pelaku program, LSM,
DPRD, Perguruan Tinggi, lembaga penel i t ian dan
organisasi kemasyarakatan lainnya;
vi . Beri ta media massa;
vi i . Laporan hasi l pemeriksaan/ temuan aparat
pengawas seperti Badan Pengawas Kiner ja
Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Daerah
(Bawasda), dan lain sebagainya.
b) Pengelolaan Pengaduan dan Masalah
Segera setelah pengaduan atau masalah di terima,
langkah pertama yang harus di lakukan adalah menguji
kebenaran/ menginvestigasi pengaduan dan
permasalahan yang ada mel iputi (namun tidak terbatas
pada) mengumpulkan bukti -bukti dan dokumentasi
terkai t dengan pengaduan (laporan, data, dan
sebagainya) . Tahap pengelolaan pengaduan dan
masalah untuk selanjutnya mel iputi :
i. Pendokumentasian
Setiap pengaduan atau masalah yang di terima
didokumentasikan baik melalui pencatatan dalam
buku arsip ( log book) sebagai pendokumentasian
awal.
ii. Pengelompokan dan Distribusi
Pengaduan yang telah didokumentasikan
selanjutnya dikelompokkan berdasarkan:
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 127
Tingkat/ jenjang subyek yang diadukan untuk
menentukan pelaku awal penanganan.
Isu pengaduan untuk menentukan kategori
masalah.
Status pengaduan, seperti antara lain termasuk
kasus lama, kasus lanjutan, dampak ikutan dar i
masalah yang ada, atau informasi tambahan
tentang masalah yang sudah ada.
Berdasarkan pengelompokan tersebut kemudian
di lakukan pendistr ibusian masalah ke jenjang
satu tingkatdiatas jenjang subyek yang diadukan
untuk di lakukanklari f ikasi ,u jisi lang dan anal isis
masalah. Jika di temui kasus-kasus yang
dipandang akan berdampak lebih luas dari
keberadaan kasus tersebut, maka tembusan
laporan dikir im langsung kepada konsultan yang
bertanggang jawab atas penanganan masalah di
provinsi /wi layah. Untuk mempercepat proses
penanganan, pengaduan/masalah yang telah
dikelompokkan pada tahap ini harus mulai
didokumentasikan ke dalam sistem pengelolaan
data dan informasi PPIP. Pendokumentasian ke
dalam sistem pengelolaan dan informasi ini akan
menjadi bahan evaluasi dan anal isi s
penyempurnaan desain program l ebih lanjut.
iii. Uji Si lang dan Analisis
Berdasarkan pengaduan/laporan yang di terima,
maka pelaku program yang berada satu tingkat di
atas jenjang subyek yang diadukan melakukan uji
si lang untuk menguji kebenaran dari laporan/
pengaduan.
7.4. Tahapan Penanganan Pengaduan dan
Masalah
Tahapan penanganan pengaduan adalah sebagai berikut:
1. Registrasi dan Dokumentasi
Registrasi atau pencatatan dan dokumentasi di
dalam buku arsip ( logbook) dimaksudkan sebagai
mekanisme kontrol .
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 128
2. Pengelompokan dan Distribusi
Pengaduan yang telah dicatat atau diregistrasi dan
didokumentasikan, kemudian didistr ibusikan sesuai
dengan jenjang kewenangan masing-masing
subyek, isu dan status pengaduan. Jika di temui
kasus-kasus yang dipandang akan berdampak
lebih luas dari keberadaan kasus tersebut, maka
pendistr ibusiannya disesuaikan dengan luasan
dampak yang diperkirakan muncul.
Secara umum, inti keluhan masyarakat dapat
dikelompokkan menjadi 3 (t iga) kategori , yai tu:
Kategori ringan, berupa pengaduan
masyarakat yang berkai tan dengan
permasalahan pelanggaran/ penyimpangan
adminisi trasi dan prosedur;
Kategori sedang, berupa pengaduan
masyarakat yang berkai tan dengan
permasalahan pelanggaran/ penyimpangan
yang salah sasaran (penerima manfaat) dala m
pelaksanaan program;
Kategori berat, berupa pengaduan masyarakat
yang berkai tan dengan permasalahan
pelanggaran/ penyimpangan/ penyelewengan
dana.
3. Uji Si lang dan Analisis
Kasus dari hasi l pengaduan tersebut selanjutnya
di lakukan uji si lang untuk mendapatkan:
Kepastian pokok permasalahan yang muncul;
Kepastian status kasus. Kasus tersebut apakah
sudah di tangani, diselesaikan, dalam proses
penanganan, dalam proses uji si lang, proses
anal isis, dan sebagainya;
Mendapatkan informasi tambahan;
Hasi l u ji si lang merupakan masukan untuk
menganal isis permasalahan yang muncul
sehingga meningkatkan akurasi penyusunan
al ternati f penanganan. Hasi l dari proses ini
adalah rekomendasi tentang penanganan
kasus.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 129
4. Tindak Lanjut
Tindak Turun Tangan (T3) didasarkan atas
rekomendasi dari hasi l uji si lang dan anal isis, yang
di lakukan secara ber jenjang sesuai dengan
wi layah kewenangan masing-masing. Beberapa
contoh tindak lanjut akan diajukan dalam forum
kegiatan masyarakat untuk menganal isis masalah
dan mencari solusi al ternati f, pembentukan Tim
Ad hoc untuk melakukan penyel idikan lebih lanjut,
memberi peringatan atau sanksi kepada pihak -
pihak yang dinyatakan bersalah, dan lain
sebagainya.
5. Pemantauan dan investigasi lanjutan
Pemantauan dimaksudkan sebagai alat kendal i
penanganan pengaduan, sehingga diketahui
perkembangan penyelesaian kasusnya.
6. Penyelesaian Permasalahan
Penyelesaian masalah ini mengedepankan prinsip
transparansi dan partisipasi . Artinya proses
penyelesaian harus di lakukan secara terbuka dan
mel ibatkan masyarakat. Aparat dan konsultan
atau Fasi l i tator Masyarakat pendamping hanya
memfasi l i tasi proses penyelesaian masalah
tersebut.
7. Umpan balik
Umpan bal ik ( feedback) merupakan tanggapan
bal ik masyarakat terhadap penyelesaian kasus
yang muncul. Hal ini dapat berupa:
Menerima dan menganggap kasus telah selesai;
Menerima dengan beberapa catatan
persyaratan dan memberikan informasi
tambahan;
Menolak tanpa alasan;
Menolak dengan alasan;
Tidak ada tanggapan sama sekal i .
Hasi l umpan bal ik ini di tuangkan melalui Beri ta
Acara dan di lampirkan dalam Laporan Bulanan.
Umpan bal ik tersebut juga menjadi masukan bagi
pelaku PPIP.
Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Bab 7. Penanganan Pengaduan dan Masalah 130
Secara rinci untuk tahapan penanganan dan penyelesaian
pengaduan mengacu diagram al i r pada Gambar 7.1.
berikut ini :
Gambar 7.1 Bagan Ali r Penanganan Pengaduan dan Masalah
Pengaduan
Masyarakat
Pencatatan
Pengaduan Oleh
UPK Setempat
Pengkategorian
Pengaduan
Identifikasi
Jenjang Subyek
Masalah
Validasi
Pengaduan
Identifikasi
Masalah
Pencarian
Fakta
Analisis
Penyelesaian
Masalah
Penyelesaian
Masalah
Penyampaian kepada
masyarakat
Pencatatan
pengaduan
selesai
Database
UPK
Pencatatan
Pengaduan
Tidak Ada Masalah
Salah Informasi
Tidak Ada Kewenangan Ada Kewenangan
Tidak Selesai
Penerusan Pengaduan ke
Tingkat Lebih TinggiTindak Turun Tangan
Bab 8.
Penutup Pedoman Pelaksanaan ini diharapkan dapat menjadi pegangan bagi
seluruh pelaku yang terkait dalam penyelenggaraan PPIP Tahun
Anggaran 2014 pada berbagai tingkatan. Hal-hal yang menyangkut teknis
pelaksanaan pembangunan fisik akan dijelaskan pada buku Petunjuk
Teknis PPIP Tahun Anggaran 2014.
Lampiran 1 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran 2 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran 3 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 1
BERITA ACARA REMBUG PENYIAPAN WARGA KE………1
(FORMAT 3.1) Berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2014, di Desa …………………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Jam : Pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... Telah diselenggarakan Rembug Penyiapan Warga ke ……. yang dihadiri oleh: masyarakat sebagai kelompok2 ………………………………….. sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Rembug Penyiapan Warga ini, serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :
Materi atau Topik
Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme program. Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat khususnya masyarakat miskin
dan kaum perempuan. Penjelasan tentang peran OMS, KPP, Kader Desa dan Relawan lainnya. Penjelasan rinci tentang Pakta Integritas.
Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. dari …………………………….. Narasumber :
1. ................................ dari .................................. 2. .................... ............dari ................................... 3. ................................ dari ................................... 4. ................................ dari ...................................
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi kesimpulan /keputusan dari Rembug Warga, yaitu: ............................................................................................................................. ..................
............................................................................................................................................. dst.
1 Diisi dengan: Rembug penyiapan warga ke:1,2,3, dsb. 2 Kelompok miskin/ perempuan/ pengajian/ arisan/ dsb.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 2
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.................... , tanggal ................................... 2014
Pemimpin Rembug / Kepala Dusun / RW
(………………………………………..) Nama Jelas
Notulen
(………………………………………..) Nama Jelas
Mengetahui :
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Menyetujui :
Wakil dan Peserta Rembug Warga
Nama Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Dst.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 3
Catatan isi kesimpulan/ keputusan Rembug Warga, meliputi : 1. Pemahaman peserta terhadap mekanisme dan prinsip-prinsip program.
2. Pentingnya partisipasi perempuan dan kaum miskin dalam setiap tahapan pelaksanaan
program.
3. Pentingnya Pakta Integritas.
4. Usulan calon OMS, KPP dan KD.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 4
DAFTAR HADIR PESERTA REMBUG PENYIAPAN WARGA KE : ..........
(FORMAT 3.2)
Provinsi : Dusun / RW : Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Nama Fasilitator : Desa : Masyarakat
No. Nama Alamat Lengkap Jenis
Kelamin Organisasi /
Jabatan Tanda
Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
* dst
* Daftar Hadir Peserta Rembug Warga ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang hadir dalam
Rembug Warga.
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 5
NOTULENSI REMBUG WARGA KE : ........... (FORMAT 3.3)
Provinsi : Dusun / RW : Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Nama Notulis : Desa : Acara : Rembug Warga
Pemimpin Rapat : ………………………. (jabatan: ……………………………. ) Narasumber :
1. ............................. (jabatan .........................) 2. .................... .........(jabatan..........................)
3. ..............................(jabatan..........................) Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... dan dilanjutkan dengan penjelasan materi pertemuan. Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber sebagai berikut:
(diisi sesuai dengan proses yang terjadi)
Materi Acara, meliputi :
Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme program.
Penjelasan tentang arti pentingnya pastisipasi masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan kaum
perempuan.
Penjelasan tentang OMS, KPP, Kader Desa dan Relawan lainnya.
Penjelasan rinci tentang Pakta Integritas.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 6
Kesimpulan/ Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber, dapat disimpulkan / disepakati: Acara ditutup pada pukul ................. Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Pimpinan Musyawarah
(………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(……………………………..) Nama Jelas
Notulen
(……………………………) Nama Jelas
(diisi sesuai dengan proses yang terjadi)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 7
KOP SURAT DESA FORMAT UNDANGAN ACARA SOSIALISASI
(FORMAT 3.4)
Kepada Yth.
1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa ..........................................
2. Para Tokoh Masyarakat
3. Para Kepala Dusun/RT/RW
4. Organisasi-organisasi Masyarakat
5. Badan Permusyawaratan Desa
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi sasaran PPIP Tahun 2014 dan akan mendapatkan Bantuan Dana yang digunakan untuk: (i) Peningkatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat Desa, (ii) Pembangunan Infrastruktur Perdesaan melalui bantuan langsung masyarakat, dan (iii) Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Kegiatan dan Kapasitas Pemantauan dan Evaluasi, maka kami mengundang Bapak/ Ibu/ Saudara/ i untuk menghadiri Acara Sosialisasi dan Penjelasan Pakta Integritas yang akan dilaksanakan pada :
Tanggal : ............................................................
Waktu : Pukul ........................ s.d .............................
Tempat : ............................................................
Acara : Sosialisasi dan Penjelasan Pakta Integritas PPIP
Tahun 2014
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kepala Desa...................................
( .................................................. )
Nama Lengkap
Tembusan :
1. Camat (sebagai laporan);
2. Tim Pelaksana Kabupaten (sebagai laporan);
3. Satker PIP Kabupaten (sebagai laporan);
4. ....................................................
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 8
BERITA ACARA SOSIALISASI (FORMAT 3.5)
Berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2014, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Waktu : Pukul …………… s.d. …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Sosialisasi yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun/ RW serta Tokoh Masyarakat / Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Sosialisasi ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah: A. Materi atau Topik
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. jabatan ……………………………. Notulen : ………………………. jabatan …………………………….. Narasumber :
1................................. jabatan .................................. 2................................. jabatan .................................. 3................................. jabatan .................................. 4................................. jabatan ..................................
Setelah dilakukan diskusi terhadap materi di atas selanjutnya seluruh peserta menyepakati beberapa hal sebagai kesimpulan, yaitu : 1. ............................................................................................................................. .................
2. ............................................................................................................................... ...............
3. ..............................................................................................................................................
4. Dst.
1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP. 2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program. 3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur. 4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana. 5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa, Pemerintahan
Desa).
6. Penjelasan mengenai Pakta Integritas.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 9
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh tanggung jawab untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................................... , tanggal ................................. 2014
Pemimpin Rapat
(………………………………………..) Nama lengkap
Notulen
(………………………………………..) Nama lengkap
Mengetahui :
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Menyetujui :
Wakil dan Peserta Sosialisasi
Nama Alamat Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Dst.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 10
DAFTAR HADIR PESERTA SOSIALISASI DESA DAN PENJELASAN PAKTA INTEGRITAS
(FORMAT 3.6)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :
No. Nama Alamat Lengkap Jenis
Kelamin Organisasi /
Jabatan Tanda
Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
* dst
* Daftar Hadir Peserta Sosialisasi ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang Hadir dalam
Sosialisasi.
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Catatan isi kesimpulan sosialisasi, meliputi : 1. Pemahaman tentang tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP. 2. Pemahaman tentang mekanisme pelaksanaan program. 3. Pemahaman tentang komponen dan kriteria infrastruktur. 4. Pemahaman tentang sumber dana dan mekanisme penyaluran dana. 5. Pemahaman tentang peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa, Pemerintahan Desa). 6. Penjelasan mengenai Pakta Integritas.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 11
NOTULENSI SOSIALISASI DESA DAN PENJELASAN PAKTA INTEGRITAS
(FORMAT 3.7)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulen : Kecamatan : Desa : Acara : Sosialisasi Desa dan Penjelasan Mengenai Pakta Integritas
Pemimpin Rapat : ………………………. jabatan……………………………. Narasumber :
1. ................................ jabatan ................................... 2. .................... ............jabatan ................................... 3. .................... ............jabatan ...................................
Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Dilanjutkan dengan penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, meliputi:
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 12
Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 13
Kesimpulan/ Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab, dapat disimpulkan / disepakati : 1. ....................................................................................................................................... 2. ....................................................................................................................................... 3. ....................................................................................................................................... 4. dst Acara ditutup pada pukul .................
Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Pimpinan Rapat
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..)
Nama Jelas
Notulen
(…………..………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 14
CATATAN DALAM PENYAMPAIAN MATERI SOSIALISASI DESA DAN PENJELASAN PAKTA INTEGRITAS Materi yang disampaikan dalam kegiatan sosialisasi desa dan penjelasan Pakta Integritas meliputi:
1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP, dan menekankan pada hal-hal pokok sebagai berikut: Program dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, dimana masyarakat harus
berpartisipatif dalam seluruh tahapan pelaksanaan, termasuk terlibat dalam pengawasan pada pelaksanaannya.
Program harus dilaksanakan secara transparan/ terbuka sehingga perlu dilakukan penyebarluasan informasi atas pemanfaatan dananya.
Kegiatan pembangunan infrastruktur tidak boleh dikontraktualkan, tetapi dilaksanakan sendiri oleh masyarakat secara swakelola.
2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program: Musyawarah desa merupakan keputusan tertinggi dalam program, sehingga partisipasi masyarakat
sangat diperlukan. Musyawarah desa dilaksanakan empat kali, disamping akan dilakukan rembug-rembug secara rutin. Seluruh Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk memberikan pendapat atau usulan atau masukan
dalam setiap musyawarah desa. Dalam pembangunan fisik, diutamakan menggunakan tenaga kerja lokal dan material lokal. Pengadaan material akan dilakukan oleh panitia pengadaan untuk mendapatkan material dengan kualitas
yang baik tetapi dengan harga yang murah. Hasil-hasil musyawarah desa dan penggunaan dana BLM harus dipublikasikan di papan informasi agar
masyarakat dapat mengetahuinya. 3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur:
Jenis infrastruktur yang diperbolehkan adalah jalan (bukan jalan hotmix), drainase jalan, irigasi, air bersih dan sanitasi.
Masyarakat desa dalam memilih infrastruktur harus sesuai dengan kriteria dan penilaian prioritas antara lain yaiut dimanfatkan oleh sebagian besar masyarakat miskin dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.
4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana: Jumlah dana BLM adalah Rp 250 juta, dimana didalamnya termasuk untuk operasional OMS dalam
melaksanakan persiapan dan perencanaan sebesar Rp 5 juta. Masyarakat harus menyiapkan dana pemeliharaan yang besarannya ditentukan dalam musyawarah dan
diwajibkan telah tersedia pada saat akan dilakukan pencairan dana BLMnya. 5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, Kader Desa, Pemerintahan Desa):
Pengambilan keputusan dalam pemilihan OMS dan pemilihan jenis kegiatan di dasarkan pada hasil musyawarah desa dan bukan atas dasar keputusan Kepala Desa atau elit-elit/tokoh di tingkat desa.
6. Penjelasan kriteria OMS, Kader Desa, KPP: OMS harus patuh dan taat pada kontrak. Masyarakat dan pelaku-pelaku di tingkat desa harus patuh pada pakta integritas. Seluruh Masyarakat harus berperan aktif (laki-laki dan perempuan) dalam setiap pelaksanaan tahapan.
7. Penjelasan mengenai Pakta Integritas: Masyarakat dan pelaku-pelaku tingkat desa diwajibkan melaksanakan dan menyelesaikannya sesuai
dengan Pedoman Pelaksanaan. Masyarakat dan pelaku-pelaku tingkat desa tidak boleh melakukan pemotongan dana BLM yang
disalurkan kepada masyarakat. Masyarakat dan pelaku-pelaku tingkat desa tidak boleh memberi atas pungutan apapun kepada pihak
siapa pun. Bilamana ditemukan Penyalahgunaan Dana berdasarkan Hasil Pemeriksaan/ Audit Tim Pemeriksa maka
masyarakat desa harus menyelesaikan temuan secara tuntas dan mengoptimalkan manfaat BLM bagi masyarakat.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 15
BERITA ACARA PAKTA INTEGRITAS
(FORMAT 3.8)
Sesuai dengan Musyawarah Desa I PPIP Tahun 2014, yang diselenggarakan di Desa ............................., Kecamatan ............................, Kabupaten ............................., Provinsi ....................., pada hari ..................., tanggal ......, bulan ............................. tahun ............, jam ............... s.d. ................., tempat.................................................................................................
Maka dengan ini masyarakat telah Memutuskan/ Menyepakati yaitu: 1. Menerima bantuan dana PPIP Tahun 2014 dan sanggup melaksanakan dan menyelesaikannya
sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2014, serta tidak melakukan pemotongan dana BLM yang disalurkan kepada masyarakat.
2. Sepakat untuk tidak memberi atau menjanjikan akan memberi secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya yang diketahui atau patut diperkirakan, bahwa yang meminta, atau yang akan diberi mempunyai hal yang bersangkutan atau mungkin berkaitan dengan penyalahgunaan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).
3. Bilamana ditemukan penyalahgunaan dana berdasarkan Hasil Pemeriksaan/Audit Tim Pemeriksa maka masyarakat desa harus menyelesaikan temuan secara tuntas dan mengoptimalkan manfaat BLM bagi masyarakat.
Demikian Berita Acara Pakta Integritas ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................................... , tanggal .............................................. 2014
Kepala Desa .............................
(………………………………………..) Nama Jelas
Menyetujui: OMS, KD, KPP dan Wakil Masyarakat3
Nama Jabatan Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Dst.
3 Wakil masyarakat yang menyetujui Pakta Integritas terdiri dari: BPD, wakil-wakil organisasi masyarakat, tokoh agama,
tokoh perempuan, perwakilan kaum miskin, dll.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 16
FORMAT SPANDUK (FORMAT 3.9)
Desa Ini Mendapatkan Dana Pembangunan dari PPIP Partisipasi Masyarakat Dalam Melaksanakan Program
Akan Memberikan Manfaat yang Lebih Besar
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 17
KOP SURAT UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA I
(FORMAT 3.10)
Kepada Yth. 1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa .......................................... 2. Para Tokoh Masyarakat 3. Para Organisasi Masyarakat 4. Para Kepala Dusun/RT/RW 5. Badan Permusyawaratan Desa
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2014 dan akan mendapatkan Bantuan Dana yang digunakan untuk Peningkatan Kapasitas Perencanaan Masyarakat Desa, Pembangunan Infrastruktur Perdesaan melalui bantuan langsung masyarakat, dan Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Kegiatan dan Kapasitas Pemantauan dan Evaluasi, maka kami mengundang Bapak / Ibu/Sdr/i untuk menghadiri Acara Musyawarah Desa I yang akan dilaksanakan pada : Tanggal : ............................................................ Waktu : Pukul .................. s.d ........................ Tempat : ............................................................ Acara : Memilih dan menetapkan OMS dan keanggotaanya sebagai penanggung
jawab operasional kegiatan di tingkat desa; Memilih dan menetapkan KPP dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun; Memilih dan menetapkan KD sebagai aktor pemberdayaan; Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi untuk Kegiatan PPIP; Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II Penyepakatan dan Penandatanganan Pakta Integritas.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak / Ibu kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kepala Desa...................................
( .................................................. )
Nama Jelas
Tembusan :
1. Camat (sebagai laporan);
2. Tim Pelaksana Kabupaten (sebagai laporan);
3. Satker PIP Kabupaten (sebagai laporan);
4. ....................................................
5. ....................................................
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 18
BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA I
(FORMAT 3.11)
Berkaitan dengan pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2014, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Jam : Pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa I yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun/ RW serta Tokoh Masyarakat / Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa I ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :
A. Agenda
Memilih dan menetapkan OMS dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di tingkat desa;
Memilih dan menetapkan KPP dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun;
Memilih dan menetapkan KD sebagai aktor pemberdayaan; Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi untuk
Kegiatan PPIP; Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II Menyepakati dan Penandatanganan Pakta Integritas.
B. Materi atau Topik
Penjelasan tujuan, prinsip dan pendekatan program. Penjelasan struktur organisasi program. Penjelasan kriteria pemilihan OMS, KPP dan KD.
C. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. Jabatan ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. Jabatan…………………………….. Narasumber :
1. ................................ Jabatan .................................. 2. ................................ Jabatan .................................. 3. ................................ Jabatan .................................. 4. ................................ Jabatan ..................................
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 19
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas selanjutnya seluruh Peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Desa I, yaitu : ........................................................................................................................................................ ............................................................................................................................. ........................... ......................................................................................................................................... ............... ............................................................................................................................. ........................... . Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat / aklamasi dan pemungutan suara / voting * Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................................... , tanggal ................................... 2014
Pemimpin Musyawarah
(………………………………………..) Nama Jelas
Notulis / Sekretaris
(………………………………………..) Nama Jelas
Mengetahui :
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Menyetujui :
Wakil dan Peserta Musyawarah Desa I
Nama Alamat Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
Dst.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 20
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA I
(FORMAT 3.12)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :
No. Nama Alamat Lengkap Jenis
Kelamin Organisasi /
Jabatan Tanda
Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
* dst
* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa I ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang hadir
dalam Musyawarah Desa I.
Disetujui : Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Dibuat : Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 21
NOTULENSI MUSYAWARAH DESA I (FORMAT 3.13)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa I
Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :
1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................
Agenda Acara : Memilih dan menetapkan OMS dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab
operasional kegiatan di tingkat desa;
Memilih dan menetapkan KPP dan keanggotaanya sebagai penanggung jawab
pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur terbangun;
Memilih dan menetapkan KD sebagai aktor pemberdayaan;
Menetapkan lokasi sekretariat OMS, KPP dan lokasi pemasangan papan informasi untuk
Kegiatan PPIP;
Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan Musyawarah Desa II;
Menyepakati dan Penandatanganan Pakta Integritas.
Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, yaitu : Penjelasan tujuan, prinsip dan pendekatan program.
Penjelasan struktur organisasi program.
Penjelasan kriteria pemilihan OMS, KPP dan KD.
Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 22
Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber, beberapa hal yang disimpulkan / disepakati : 1. ....................................................................................................................................... 2. ....................................................................................................................................... 3. ....................................................................................................................................... Acara ditutup pada pukul .................
Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. Pimpinan Musyawarah
(………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(……………………………………..)
Nama Jelas
Notulen
(………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 23
HASIL PEMILIHAN OMS (Ketua, Sekretaris, Bendahara), KPP (Ketua, Sekretaris, Bendahara) dan Kader Desa (KD)
(Format 3.14)
Provinsi : Acara : Pemilihan OMS,KPP dan KD Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Desa :
A. Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)4 Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Ketua Organisasi Masyarakat Setempat
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
Total Suara
Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Sekretaris Organisasi Masyarakat Setempat
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
Total Suara
Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Bendahara Organisasi Masyarakat Setempat
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
Total Suara
Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Anggota Organisasi Masyarakat Setempat
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Total Suara
4 Dalam Keanggotaan OMS diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 30%
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 24
B. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)5 Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Ketua Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
Total Suara
Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Sekretaris Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
Total Suara
Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Bendahara Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
Total Suara
Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Anggota Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Total Suara
5 Dalam Keanggotaan KPP diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 30%
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 25
C. Kader Desa (KD) Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Kader Desa (KD)
No. N a m a Perolehan Suara
1.
2.
3.
Total Suara
…………………………………, tanggal ……………..………… 2014
Mengetahui : Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
TAMK
(………………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 26
HASIL KETETAPAN DAN PENGESAHAN OMS (Ketua, Sekretaris, Bendahara), KPP (Ketua, Sekretaris, Bendahara) dan Kader Desa (KD)
(Format 3.15)
Provinsi : Acara : Ketetapan dan Pengesahan OMS, KPP dan KD
Kabupaten : Tanggal : Kecamatan : Desa :
A. Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)6
No. N a m a Jabatan
1. Ketua OMS
2. Sekretaris OMS
3. Bendahara OMS
B. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)7
No. N a m a Jabatan
1. Ketua KPP
2. Sekretaris KPP
3. Bendahara KPP
C. Kader Desa (KD)
No. N a m a Jabatan
1. Kader Desa
D. Lokasi Sekretariat OMS: .............................................................................................
E. Lokasi Pemasangan Papan Informasi: 1. .................................................................... 2. .................................................................... 3. dst.
…………………………………, tanggal ……………..…………… 2014
Disahkan Oleh: Mengetahui Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Tim Pelaksana Kabupaten
(………………………………………..) Nama Jelas
6 Dalam Keanggotaan OMS diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 30% 7 Dalam Keanggotaan KPP diwajibkan melibatkan Kaum Perempuan sebanyak 30%
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 27
PETUNJUK PENGISIAN HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (FORMAT 3.16)
1. Lokasi (Dusun / RW) : Diisi dengan Nama Dusun/RW yang ada di desa. Seluruh
Dusun/RW yang ada harus diidentifikasi. 2. Jumlah KK : Diisi dengan data jumlah KK terbaru. 3. Jumlah KK Miskin : Diisi dengan data jumlah KK Miskin yang ada di desa. 4. Permasalahan dan Potensi : Diisi dengan permasalahan yang ditemui pada dusun
bersangkutan, dikategorikan berdasarkan permasalahan menyangkut infrastruktur, ekonomi, sosial dan/atau kelembagaan. Diuraikan pula potensi yang dimiliki dusun tersebut pada masing-masing Kategori Permasalahan.
5. Kebutuhan : Program pembangunan yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan terkait.
6. Jumlah Pemanfaat : Diisi dengan jumlah KK yang akan menerima manfaat dari program pembangunan yang dibutuhkan tersebut.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 28
HASIL IDENTIFIKASI PERMASALAHAN (FORMAT 3.16)
No. Lokasi (Dusun / RW) Jumlah
KK Jumlah KK
Miskin Permasalahan dan Potensi Kebutuhan Jumlah Pemanfaat (KK)
1. Dusun / RW …………
a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan
a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 29
No. Lokasi (Dusun / RW) Jumlah
KK Jumlah KK
Miskin Permasalahan dan Potensi Kebutuhan Jumlah Pemanfaat (KK)
2. Dusun / RW …………
a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan
a. Infrastruktur b. Ekonomi c. Sosial d. Kelembagaan
3. Dst
Total
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 30
TAHAPAN PEMETAAN SWADAYA
(Format 3.17)
Langkah Satu: Persiapan
Agar proses pemetaan swadaya memperoleh hasil yang optimal, dan memperkecil resiko kegagalan, serta mempermudah pelaksanaan di lapangan, maka perlu dilakukan persiapan dengan baik. Di bawah ini dijelaskan mengenai langkah-langkah minimal yang harus dilaksanakan sebelum melaksanaakan Pemetaan Swadaya, antara lain adalah:
1. Kegiatan 1: Pembentukan Tim Pemetaan Swadaya
Pada Tahap yang pertama, perlu disepakati dengan Tim Inti (Relawan), siapa yang akan memfasilitasi keseluruhan Kegiatan Pemetaan Swadaya.
Dalam Pelaksanaannya, tidak mungkin keseluruhan warga masyarakat menjadi Fasilitator Masyarakat dalam Proses Pemetaan Swadaya, maka harus dibentuk Tim Pemetaan Swadaya yang akan terlibat untuk memfasilitasi dan mengorganisir proses pemetaan.
Anggota Tim ini terdiri dari:
(1) Relawan-relawan warga yang mau menyumbangkan waktu, tenaga, dan pikirannya.
(2) Tim Fasilitator Masyarakat dan apabila dirasa perlu dan memungkinkan jumlah Tim Pemetaan Swadaya ini dapat ditambah dengan melibatkan lembaga-lembaga atau individu yang mempunyai kepedulian dan atau kemampuan dalam hal-hal penggalian informasi dan kajian yang sifatnya teknis (sebagai narasumber untuk bidang-bidang teknis tertentu). juga akan sangat membantu apabila terdapat anggota tim yang ahli di bidang ilmu sosial kemasyarakatan.
2. Kegiatan 2: Bimbingan (Coaching) Tim Pemetaan Swadaya
Untuk memberikan pemahaman dan pembekalan kepada Tim Pemetaan Swadaya, maka dilakukan bimbingan oleh Tim Fasilitator Masyarakat atau pihak-pihak lain yang mempunyai kompetensi dalam bidang ini yang bersedia bekerja secara sukarela.
Dengan demikian, keterlibatan masyarakat (relawan) sebagai anggota Tim Pemetaan Swadaya benar-benar dapat berarti. Proses bimbingan kepada Tim Pemetaan Swadaya ini perlu disesuaikan dengan karakter masyarakatnya. Untuk kepentingan bimbingan Fasilitator Masyarakat menyusun Panduan Bimbingan, dengan penjelasan-penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami, sebaiknya dihindari penggunaan bahasa asing dan konsep yang abstrak.
3. Kegiatan 3: Penyusunan Bahan–Bahan Sosialisasi
Tim Fasilitator Masyarakat (bersama dengan Tim Pemetaan Swadaya), harus menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mensosialisasikan siklus Pemetaan Swadaya. Materi sosialisasi tidak hanya menyangkut prosedur pelaksanaan Pemetaan Swadaya akan tetapi juga mengenai:
Mengapa siklus pemetaan swadaya dilakukan?
Apa hubungan siklus pemetaan swadaya dengan daur program partisipatif?
Mengapa harus partisipatif?
Apa manfaat pemetaan swadaya untuk masyarakat?
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 31
4. Kegiatan 4: Kegiatan Pengkajian Data Sekunder
Data ini antara lain mencakup keterangan mengenai keadaan masyarakat dan lingkungan tempat masyarakat tinggal, yaitu: topografi dan tata guna lahan, pengairan, jenis-jenis mata pencaharian masyarakat, pola konsumsi dan produksi, jumlah dan perubahan penduduk dari tahun ke tahun, kualitas dan fasilitas pendidikan, kualitas dan fasilitas kesehatan, lembaga-lembaga masyarakat dan kegiatannya, dan lain-lain yang dianggap perlu.
5. Kegiatan 5: Penyusunan Rancangan Kajian
Rancangan Pemetaan Swadaya, berbeda dengan “Desain Penelitian” yang dilakukan oleh para peneliti yang sudah baku dan standar. Rancangan yang disusun bukan bentuk baku melainkan hanya sekedar acuan bagi pekerjaan di lapangan. Penyesuaian-penyesuaian akan dilakukan oleh Tim Pemetaan Swadaya sesuai dengan proses di lapangan.
5.1 Penetapan Tujuan Penerapan Pemetaan Swadaya (PS)
Tujuan ini dicantumkan sebagai hasil yang ingin dicapai dalam menyelenggarakan kegiatan
penerapan Pemetaan Swadaya.
5.2 Penentuan Kebutuhan Informasi
Setelah merumuskan tujuan pemetaan swadaya, kemudian dilakukan penentuan kebutuhan
informasi yang dianggap penting untuk dikaji di lapangan. Penentuan informasi ini diperlukan
untuk menghemat waktu, tenaga, serta biaya, juga diharapkan dapat memaksimalkan
proses dan hasil lapangan. Tanpa kegiatan ini bisa jadi kita banyak membuang waktu untuk
mengumpulkan berbagai informasi yang ternyata tidak diperlukan.
5.3 Pemilihan Metode/ Teknik
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan teknik/ metode:
Walau setiap teknik yang ada biasa digunakan untuk mengkaji Informasi tertentu, tetapi
sebenarnya bisa disesuaikan dengan jenis informasi lain.
Sebuah teknik kajian dikatakan memiliki penekanan khusus untuk mengkaji informasi
tertentu sebenarnya tidak tepat. Memang benar, sebuah teknik telah biasa dipergunakan
untuk mengkaji informasi tertentu, tetapi sebenarnya tidak harus demikian karena bisa
dilakukan penyesuaian-penyesuaian.
Sebuah informasi juga tidak hanya diperoleh dari sebuah teknik saja, tetapi dapat pula
dilengkapi dengan hasil yang didapat melalui teknik-teknik lainnya.
5.4 Penentuan Sumber Informasi
Beberapa contoh dalam mempertimbangkan Pemilihan Sumber Informasi, antara lain:
Kajian tentang alur pemasaran akan lebih baik apabila memperoleh informasi dari
anggota masyarakat yang bekerja sebagai “pedagang–pengumpul” bandar untuk
memahami bagaimana proses pemasaran dilakukan setelah pengumpul itu membeli dari
produsen.
Kajian mengenai jenis-jenis usaha produktif (menghasilkan uang) yang dilakukan oleh
perempuan, akan lebih baik bila dilakukan secara khusus dengan kelompok ibu-ibu selain
dengan kelompok diskusi campuran antara bapak-bapak dan ibu-ibu (hasilnya seringkali
berbeda).
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 32
6. Kegiatan 6: Pembagian Tugas Tim Pemetaan Swadaya Tugas-tugas utama yang diselenggarakan oleh Tim Pemetaan Swadaya adalah: penyiapan bahan-bahan sosialisasi kepada warga masyarakat, sosialisasi kegiatan pemetaan swadaya, merumuskan tujuan dan menyusun rencana kegiatan serta membahas dan menyepakatinya bersama masyarakat, memandu dan memfasilitasi pelaksanaan sesuai tujuan, serta mempersiapkan perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk melaksanakannya. 7. Kegiatan 7: Penentuan Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan kajian disepakati bersama masyarakat agar bisa berjalan dengan baik dan disesuaikan dengan ketersediaan waktu masyarakat. Biasanya, warga masyarakat tidak bisa mengikuti pertemuan sepanjang hari karena harus bekerja. Dengan demikian, sampaikan kepada masyarakat perkiraan lamanya waktu kegiatan, dan waktu-waktu pertemuan yang mungkin dilakukan pada setiap harinya. Sedangkan penyepakatan tempat, terdiri dari tempat anggota Tim Pemetaan Swadaya yang berasal dari luar lokasi desa dan tempat-tempat yang memungkinkan untuk menyelenggarakan pertemuan masyarakat. Biasanya masyarakat sendiri yang akan mengatur penyediaan tempat ini. 8. Kegiatan 8: Persiapan Alat–Alat dan Bahan Alat-alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan kajian adalah: kertas besar (plano), spidol besar beberapa warna, spidol kecil beberapa warna, lem, selotif, gunting, alat tulis, serta bahan-bahan lokal bisa berupa biji-bijian, kerikil, ranting dan sebagainya sesuai dengan kondisi wilayah setempat. Akan sangat baik apabila Tim Pemetaan Swadaya juga mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk rekaman diskusi dan pemotretan yang bisa dipergunakan kembali sebagai bahan diskusi dengan masyarakat apabila suatu saat diperlukan.
Langkah Dua: Pelaksanaan 1. Sosialisasi (Kunjungan Persiapan dan Pengakraban) Meskipun Tim Fasilitator mendampingi masyarakat, akan tetapi kegiatan ini tetap penting untuk dilakukan, sebagai kegiatan sosialisasi yang menerus. Kegiatan pengakraban ini seharunya akan lebih mudah dilakukan karena sebenarnya sebagian besar sudah terjadi dan sebagian besar anggota Tim Pemetaan Swadaya adalah warga setempat. 2. Petemuan Awal dengan Warga Masyarakat Walaupun sebagian besar Tim Pemetaan Swadaya adalah anggota masyarakat setempat, akan tetapi sebaiknya tim ini memperkenalkan diri terlebih dahulu, dalam kaitannya dengan perannya sebagai Tim Pemetaan Swadaya. Perkenalan ini bisa dilaksanakan dalam pertemuan-pertemuan kecil ataupun pertemuan di tingkat Desa. 3. Pengumpulan Informasi Informasi setiap teknik selalu saling melengkapi, artinya pengkajian pertama selalu dijadikan dasar atau bahan pemilihan topik kajian selanjutnya. Begitu juga dengan pengkajian berikutnya, selalu menggunakan bahan-bahan diskusi sebelumnya. Dengan demikian tidak terjadi banjir informasi yang tidak perlu, dan proses seleksi dan mempersempit bahasan ke dalam sejumlah topik tertentu yang paling penting berlangsung berdasarkan hasil diskusi.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 33
4. Pendokumentasian Hasil Kajian Setiap kali dilakukan diskusi teknik, terdapat anggota Tim Pemetaan Swadaya yang mencatat. Gambar-gambar dan bagan-bagan yang dibuat pada saat melakukan kajian juga dikumpulkan dengan baik karena akan dipergunakan sebagai bahan diskusi pada saat Perumusan Masalah Tingkat Desa.
Langkah Tiga: Lokakarya Desa untuk Perumusan Masalah
1. Persiapan Bahan
Seluruh infromasi hasil kajian tingkat Dusun/ RW dikumpulkan oleh Tim Pemetaan Swadaya
dan dikaji bersama. Untuk mempermudah proses, ditulis masing-masing pada selembar
kertas besar mengenai:
Berbagai masalah yang terkumpul dari keseluruhan teknik.
Berbagai potensi yang terkumpul dari seluruh penerapan teknik.
2. Penyepakatan Waktu
Sepakati waktu lokakarya dengan masyarakat, agar waktu pertemuan tidak mengganggu
waktu warga masyarakat. Biasanya, pertemuan ini bisa sampai sehari penuh.
3. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang perlu dilakukan antara lain adalah:
Menyepakati jadwal pertemuan dengan masyarakat.
Mengundang berbagai kelompok masyarakat untuk Hadir dalam pertemuan (lisan /
menyebarkan undangan ).
Mempersipakan tempat pertemuan (yang agak luas).
Mempersiapkan konsumsi bersama masyarakat dan pihak desa.
Mempersiapkan alat dan bahan: kartu-kartu, kertas besar, lem, selotip dan alat tulis.
4. Pelaksanaan
4.1. Pembukaan, Penyampaian Maksud dan Tujuan
Setelah peserta pertemuan terkumpul, maka Ketua “Tim Pemetaan Swadaya” akan
menyampaikan kembali maksud dan tujuan dari pertemuan ini. Juga biasanya dari
pemuka masyarakat, seperti Kepala Desa dan Tokoh setempat, akan menyampaikan
sambutan singkat.
4.2. Penyajian Seluruh Hasil Infromasi
Tahap selanjutnya adalah penyampaian seluruh hasil kajian kepada peserta
pertemuan. Apabila kajian dilakukan oleh Tim Pemetaan Swadaya beserta
masyarakat per Dusun/ RW, penyampaiannya dilakukan oleh masing-masing
Dusun/RW. Seorang anggota masyarakat, mewakili Dusun/ RW masing-masing
menyampaikan dalam bentuk rangkuman, dan menyampaikan masalah-masalah
utama yang ditemukan di Dusunnya/ RW, serta potensi yang ada. Setiap temuan
diskusikan dengan peserta.
4.3. Pengorganisasian Masalah
Masalah-masalah yang muncul di masyarakat akan sangat beragam topik-topiknya.
Topik-topik yang muncul pasti beragam dengan berbagai isu yang sebetulnya bisa
jadi saling berkaitan. Semua masalah yang ada ditulis dalam kertas plano
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 34
(dikumpulkan), kemudian dikelompokkan berdasarkan kepada isu besar yang sama,
misal kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Setelah semua masalah dikelompokkan kemudian ditarik hubungan sebab akibatnya
menjadi pohon masalah, seperti yang dilaksanakan dalam refleksi kemiskinan, akan
tetapi dalam kegiatan ini masalah-masalah yang muncul sudah lebih jelas karena hasil
kajian yang mendalam. Masalah-masalah tersebut kemudian dirumuskan menjadi
masalah tingkat desa.
Masalah-masalah yang muncul di masyarakat akan sangat beragam topik-topiknya.
Karena tidak mungkin untuk menangani semua masalah secara sekaligus pada saat
yang bersamaan, perlu dilakukan “seleksi” dengan Proses Pengorganisasian Masalah.
4.3.1. Pengumpulan Masalah
Setelah penyajian seluruh hasil kajian, masalahmasalah yang muncul kemudian
ditampilkan seluruhnya di atas kertas lebar yang ditempelkan di dinding.
Masalah-masalah dapat saja dikurangi atau di-drop atas usulan peserta, karena
menurut mereka tidak layak dibahas.
4.3.2. Pengelompokan Masalah
Tujuan dilakukannya Pengelompokkan Masalah ini antara lain:
Menyederhanakan tampilan seluruh permasalahan.
Mendiskusikan pembidangan pembangunan desa.
Mendiskusikan bidang/aspek kehidupan apa yang paling banyak masalah.
4.3.3. Kajian Hubungan Sebab Akibat Masalah
Tujuan Kajian Hubungan Sebab Akibat antara masalah-masalah yang ada, yaitu:
Mengkaji masalah-masalah mana yang menjadi penyebab dari masalah
yang lain.
Mengkaji masalah-masalah yang paling banyak menyebabkan masalah
lainnya, disebut sebagai akar masalah.
Mengkaji masalah-masalah mana yang menjadi akibat masalah yang lain.
Manfaat Kajian Hubungan Sebab Akibat antara lain adalah:
Masyarakat melihat permasalahan yang mereka hadapi secara menyeluruh
dalam bentuk visual (bagan hubungan sebab akibat masalah).
Masyarakat menilai permasalahan itu sebagai suatu keadaan yang tidak
bisa dipisah-pisahkan sehingga perlu dipecahkan bersama.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 35
4.3.4. Pendokumentasian
Seluruh kegiatan ini didokumentasikan, termasuk hasil-hasil pengorganisasian
masalah yang akan dipakai sebagai dasar penyusunan Rencana Kegiatan
Masyarakat (RKM).
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 36
MATRIKS PEMETAAN SWADAYA
(Format 3.18)
NO. INFORMASI URAIAN
1. Peta dan Profil Keluarga Miskin a. Kantung - kantung kemiskinan di tingkat Dusun/ RW (uraikan jumlah KK Miskin di tiap dusun dan penyebarannya)
b. Karakterisitik Kemiskinan (uraikan penyebab kemiskinan)
c. Profil Rumah Tangga Miskin (pendapatan, pola belanja, asal usul)
d. Demografi Masyarakat Miskin (jumlah KK miskin, usia, Pendidikan, Gender, dll)
e. Keterlibatan dalam Program Kemiskinan sebelumnya
2. Peda dan Profil Potensi Relawan dan Sumber Daya Manusia
a. Orang yang dipercaya, dianggap jujur oleh masyarakat b. Figur-figur relawan, ikhlas tanpa pamrih c. Memiliki kepedulian, empati yang tinggi terhadap nasib
masyarakat miskin d. Pemuda dan perempuan yang aktif serta memiliki
komitmen ke masyarakat e. Figur-figur pemimpin formal dan pemimpin informal
masyarakat f. Berpotensi keahlian g. Kemampuan ekonomi dll.
3. Peta dan Profil Masalah Infrastruktur
a. Akses transportasi b. Akses sarana ekonomi (pasar, pertokoan dll.) c. Akses pertanian (irigasi, drainase) d. Akses air bersih e. Akses pendidikan f. Akses kesehatan g. Perumahan
4. Peta dan Profil Masalah dan Potensi Ekonomi Masyarakat
a. Akses usaha (pengusaha, pabrik, lokasi, bahan baku, pasar dll.)
b. Akses modal c. Kelembagaan eknomi dan keuangan
5. Peta dan Profil Masalah serta Potensi Sosial dan Budaya
a. Nilai-nilai sosial b. Masalah sosial c. Kondisi gizi dan kesehatan d. Hubungan dengan desa lain
6. Peta dan Profil Kelembagaan Setempat
a. Organisasi masyarakat, pemuda, perempuan b. Organisasi sosial, keagamaan dan politik c. Organisasi pemerintahaan lokal d. Norma-norma lokal (tradisi, kebiasaan, kepercayaan,
dll.)
7. Peta dan Profil Kebutuhan Masyarakat
a. Prioritas masalah mendesak ditangani b. Peluang-peluang yang ada
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 37
PEMETAAN BATAS TAPAK (Format 3.19)
Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Provinsi : …………………………………………….. Berdasarkan hasil pemetaan pada Kegiatan PPIP Tahun 2014 yang dilakukan oleh masyarakat dan perangkat Desa pada hari ……………..…….., tanggal ……, bulan…………………………., tahun……..…., maka bersama ini disampaikan pertimbangan berupa Pemetaan Batas Tapak Desa sebagai berikut :
A. Statistik
No. Data Penduduk Data Yang Diperiksa
PODES Tahun.....
BKBN Tahun …..
Desa Tahun …..
1. Jumlah Penduduk
2. Jumlah Penduduk Wanita
3. Jumlah Penganggur
4. Jumlah Keluarga Pra KS dan KS 1
5. Jumlah Keluarga Sejahtera (Non Pra / KS 1)
6. Jumlah RT
7. Jumlah RW
8. Jumlah Dusun
B. Lokasi Sasaran Program Lain
No. Program/Tahun 2012 2013 2014
1. Program Pengembangan Kecamatan (PKK)
2.
Program Penanggulangan Kemiskinan Lainnya yang bersumber dari Dana Pemerintah Pusat (sebutkan)
3.
Program Penanggulangan Kemiskinan Lainnya yang bersumber dari Dana Pemerintah Daerah (sebutkan)
4. Program pemberdayaan lainnya ......................................
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 38
C. Batas Wilayah
No. Batas Desa Masukan dalam Peta
1. Sumber Daya Sarana dan Prasarana
2. Keadaan Fisik Lingkungan
3. Luas dan Tata Letak Lahan termasuk Peruntukannya
4. Penyebaran Daerah Permukiman
5. Aliran Air
6. Lembaga yang ada di Desa
7. Sekolah
8. Posyandu, Puskesmas
*) Bentuk dan Tampilan Format dapat disesuaikan dengan Kebutuhan serta dilengkapi dengan Uraian Deskriptif
Contoh Batas Wilayah
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 39
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 40
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 41
PRIORITAS MASALAH, POTENSI INFRASTRUKTUR DESA
(Format 3.20)
Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Provinsi : …………………………………………….. Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai Pembahasan Hasil Pemetaan Swadaya di Tingkat Desa pada hari ………………….., tanggal ………….., bulan …………………….., tahun …………, pukul …………… bertempat di ……………………… maka bersama ini ditetapkan dan disahkan Daftar Prioritas Masalah dan Potensi Infrastruktur Desa sebagai berikut:
No. Prioritas Uraian
Potensi dan Masalah Wilayah
Lokasi Tempat Tinggal
(Dusun/ RW)
Profil dan Karakteristik Potensi Masalah Infrastruktur
Prasarana dan Sarana
Dasar Permukiman
Akses Usaha, Akses Modal dan Lembaga
Ekonomi / Keuangan
Akses Kesehatan, Pendidikan dan Sosial
Kelembagaan dan
Organisasi Masyarakat
*) Bentuk dan Tampilan Tabel disesuaikan dengan Kebutuhan serta dilengkapi dengan Peta dan Uraian Deskriptif
Data Kondisi Prasarana dan Sarana
No. Prasarana dan
Sarana
Kondisi (sebutkan lokasi dan data lainnya)
Masalah (sebutkan lokasi dan data lainnya)
Potensi (sebutkan lokasi dan data lainnya)
Beserta Daftar Prioritas Masalah dan Potensi Infrastruktur Desa ini juga dilampirkan Risalah/ Notulensi Pertemuan, Daftar Hadir Peserta Pertemuan, Peta Kemiskinan serta Profil Wilayah yang dirumuskan masyarakat dan lampiran lainnya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 42
Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan PPIP Tahun 2014 di desa kami, khususnya bagi Proses Penyusunan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat.
………………………., tanggal ……….……………… 2014
Mengetahui :
Fasilitator Masyarakat
(………………………………) Nama Jelas
Ketua Tim Pemetaan
(………………………………) Nama Jelas
TAMK
(…………………………………..) Nama Jelas
Pimpinan Pertemuan
(………………………….) Nama Jelas
Perwakilan Peserta
(……………………………) Nama Jelas
Perwakilan Peserta
(……………………………) Nama Jelas
Kepala Desa
(……………………………) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 43
PETA DAN PROFIL KELUARGA MISKIN
(Format 3.21)
Desa : ……………………………………………… Kecamatan : ……………………………………………… Kabupaten : ……………………………………………… Provinsi : ……………………………………………… Berikut ini adalah Peta dan Profil Keluarga Miskin berdasarkan Hasil Pemetaan Swadaya yang diselenggarakan oleh Masyarakat, OMS dan Perangkat Desa pada hari …………..……….., tanggal …………, bulan ……………………………………, tahun …………, pukul …………… bertempat di ………………………………. yang dihadiri oleh ……. Peserta.
No.
Nama Keluarga Pra KS
dan KS 1
Lokasi Tempat Tinggal (Dusun /
RW)
Profil dan Karakteristik Keluarga Pra KS dan KS1
Jumlah Tanggungan
Keluarga
Pekerjaan Kepala RT & Pendamping
Pendidikan Kondisi Rumah Tinggal
Keterlibatan & Penerima Manfaat Program Sejenis
Sebelumnya
*) Bentuk dan Tampilan Tabel disesuaikan dengan Kebutuhan serta dilengkapi dengan Peta dan Uraian Deskriptif
Demikian Peta dan Profil Keluarga Miskin ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam Pelaksanaan PPIP Tahun 2014 terutama dalam Penyusunan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat di Desa Kami. Saksi : 1. ……………………………………… (Kader Desa) 2. …………………………………….. (Ketua OMS) 3. …………………………………….. (Anggota Masyarakat) 4. ……………………………………… (Wakil RT/ RW) 5. ……………………………………… (..……………………)
Diketahui Oleh :
Kepala Desa TAMK Fasilitator Masyarakat
(………………………..) (……………….…………..) (………………………..…..) Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 44
PETA , PROFIL MASALAH DAN
POTENSI EKONOMI MASYARAKAT
(Format 3.22)
Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari ………. Tanggal ………….. pukul ……….. bertempat di ……….. maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah, potensi ekonomi masyarakat sebagai berikut :
No. Potensi Ekonomi
Desa Prioritas Masalah
Lokasi (Dusun)
Profil dan Kereakterisitik Masalah
Akses Usaha (pemasaran, bahan baku, pabrik, dll)
Akses Modal
Kelembagaan Ekonomi/Keua
ngan
*) Bentuk dan tampilan tabel disesuaikan dengan kebutuhan serta dilengkapi dengan peta dan uraian deskriptif
Beserta daftar prioritas masalah, potensi ekonomi desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan. Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelaksanaan PPIP di desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.
Tanggal ……………………………….. 2014
Fasilitator Masyarakat OMS
………………………………………..
……………………………………….. Kader Desa Kepala Desa
………………………………………..
………………………………………..
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 45
PETA, PROFIL MASALAH DAN
POTENSI SOSIAL DAN BUDAYA
(Format 3.23)
Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari ………. Tanggal ………….. pukul ……….. bertempat di ……….. maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah, potensi sosial budaya masyarakat sebagai berikut:
No. Potensi Sosial dan
Budaya Prioritas Masalah
Lokasi (Dusun)
Profil dan Kereakterisitik Masalah
Nilai sosial/budaya/
Adat
Tingkat Pendidikan/Pelatihan
Akses Modal/pasar
*) Bentuk dan tampilan tabel disesuaikan dengan kebutuhan serta dilengkapi dengan peta dan uraian deskriptif
Beserta daftar prioritas masalah, potensi sosial dan budaya desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan. Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.
Tanggal ……………………………….. 2014
Fasilitator Masyarakat OMS
………………………………………..
……………………………………….. Kader Desa Kepala Desa
………………………………………..
………………………………………..
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 46
PETA DAN PROFIL KELEMBAGAAN
(Format 3.24)
Desa : …………………………………………….. Kecamatan : …………………………………………….. Kabupaten : …………………………………………….. Berdasarkan kesepakatan peserta dalam diskusi mengenai pembahasan hasil pemetaan swadaya di tingkat desa pada hari ………. Tanggal ………….. pukul ……….. bertempat di ……….. maka bersama ini ditetapkan dan disahkan daftar prioritas masalah kelembagaan masyarakat sebagai berikut :
No Nama
Kelembagaan
Jenis Lembaga (Ormas/LSM/Keaga
maan/politik, pemuda/perempuan,
dll)
Potensi Prioritas Masalah
Profil dan Karakteristik Masalah
Ekonomi Sosial Budaya
*) Bentuk dan tampilan tabel disesuaikan dengan kebutuhan serta dilengkapi dengan peta dan uraian deskriptif
Beserta daftar prioritas masalah, potensi kelembagan masyarakat desa ini juga dilampirkan risalah/notulensi pertemuan, daftar hadir peserta pertemuan. Demikian Daftar Prioritas ini dibuat untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pelakasanaan PPIP di Desa kami, khususnya bagi proses penyusunan usulan kegiatan pembangunan.
Tanggal ……………………………….. 2014
Fasilitator Masyarakat OMS
………………………………………..
……………………………………….. Kader Desa Kepala Desa
………………………………………..
………………………………………..
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 47
BERITA ACARA SKS PENYELARASAN PROGRAM DENGAN RPJM DESA
(FORMAT 3.25) Berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2014, di Desa …………………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Jam : Pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... Telah diselenggarakan kegiatan Penyelarasan atau Sinkronisasi Program PPIP dengan RPJM Desa yang dihadiri oleh Tokoh Masyarakat dan masyarakat sebagai kelompok8 ………………………………….. sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Rembug Penyelarasan atau Sinkronisasi Program PPIP dengan RPJM Desa ini, serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah : 1. Ketua OMS. 2. Unsur Pemerintah Desa. 3. BPD. 4. Fasilitator Masyarakat.
Materi atau Topik
“Identifikasi Permasalahan Desa serta pembahasan dokumen RPJM Desa”
Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. dari …………………………….. Narasumber :
1. ................................ dari .................................. 2. .................... ............dari ................................... 3. ................................ dari ................................... 4. ................................ dari ...................................
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi kesimpulan /keputusan dari Rembug Warga, yaitu: ............................................................................................................................. ..................
...............................................................................................................................................
............................................................................................................................................. Dst.
8 Kelompok miskin/perempuan/pengajian/arisan/dsb.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 48
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. .................... , tanggal ................................... 2014
Pemimpin Rembug / Kepala Dusun / RW
(………………………………………..) Nama Jelas
Notulen
(………………………………………..) Nama Jelas
Mengetahui : Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Menyetujui : Wakil dan Peserta Rembug Warga
Nama Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
Dst.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 49
SKS PNYELARASAN ATAU SINKRONISASI PROGRAM PPIP DENGAN DOKUMEN RPJM
DESA ATAU DOKUMEN PROGRAM SEJENIS (Format. 3.26)
L ……. org L ……. org L ……. org
P ……. org P ……. org P ……. org
Jml. ……. org Jml. ……. org Jml. ……. org
1. Latar Belakang
2. Tujuan yang ingin dicapai
3. Kegiatan yang akan dilakukan
4. Manfaat yang akan diperoleh
5. Keterlibatan kelompok miskin dalam perencanaan
6. Potensi sumberdaya
7. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
8. Rencana Pelestarian Kegiatan
9. Lampiran:
a. Berita Acara penyelarasan program dengan RPJM Desa
b. Daftar Long List RPJM Desa
c. Peta Situasi
1.
2.
3.
Disiapkan Oleh Tim Sinkronisasi RPJM Desa Mengetahui:
……………………………...…………. (Ketua OMS)
……………………………...…………. (Kader Desa)
……………………………...…………. (Fasilitator)
1. …………………………….………………. (Kepala Desa)
2. …………………………….………………. (BPD)
Kabupaten ProvinsiUsulan dari
Nama Kegiatan
Jenis Kegiatan
Lokasi Kegiatan
Desa Kecamatan
……..... org ………. %
Pemanfaat Tidak
Langsung
RTM (Rumah
Tangga Miskin)
Kelompok Pengusul Kelompok Perempuan Kelompok Campuran
Jumlah Pemanfaat
Umum RTM
Pemanfaat Langsung
(Sebutkan apa saja potensi desa yang dapat mendukung kegiatan, termasuk pelayanan pendidikan dan kesehatan dan swadaya lokal)
(Jelaskan rencana pelaksanaan kegiatan)
(Jelaskan rencana pengelolaan, pemeliharaan dan atau keberlanjutannya setelah dana bantuan PPIP)
(jelaskan nsalaha yang dihadapi dan penyebabnya, serta akibat yang akan terjadi bagi masyarakat setempat jika masalah tersebut tidak
segera diatasi)
(Perubahan kondisi yang ingin dicapai dan biasanya merupakan kebalikan dari masalah
(Kegiatan apa saja yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Bagian ini menggambarkan aktivitas dan volume yang akan dikerjakan
dan membeutuhkan pendanaan PPIP, swadaya ataupun sumber lain. Kegiatan ini mempunyai hubungan sebab akibat dengan tujuan)
(Jelaskan manfaat secara langsung/tidak langsung yang akan diperoleh jika usulan ini didanai, misal: terciptanya lapangan kerja,
meningkatnya produksi/pemasaran, meningkatnya perilaku hidup sehat/derajad kesehatan, meningkatkan kualitas
pembelajaran/menurunnya angka putus sekolah, dll. Dapat diambil dari akibat dengan merubahnya dalam pernyataan positif)
(Jelaskan bagaimana dan berapa banyak kelompok orang msikin terlibat dalam perencanaan dalam penentuan usulan ini)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 50
CONTOH SURAT PENGANTAR USULAN PRIORITAS DESA (UPD)9
DESA _________ (FORMAT 3.27)
Lampiran : 1 bundel Tanggal……………… 2014 Kepada Yth. Tim Pelaksana Kabupaten ………. Dengan hormat, Melalui surat ini, kami sampaikan bahwa kami telah mengajukan Usulan Prioritas Desa: ________________ yang akan menjadi masukan dokumen perencanaan pembangunan desa. Usulan Kegiatan ini merupakan hasil dari Musyawarah Desa II yang telah diadakan di: Desa : Kecamatan : Kabupaten : Pada tanggal : dan telah ditindaklanjuti agar sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Adapun Usulan ini kami ajukan agar dapat dilakukan proses verifikasi di tingkat kabupaten sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Ketua OMS
(...............................................) (Nama Jelas)
Tembusan : 1. Camat;
2. BPD;
3. Kepala Desa;
4. Arsip
9 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau Dokumen dari Program Sejenis
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 51
CONTOH COVER USULAN PRIORITAS DESA (UPD)
(FORMAT 3.28)
[KOP DESA]
USULAN PRIORITAS DESA TAHUN 2014 – 2016
DESA : KECAMATAN : KABUPATEN : PROVINSI :
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
Tahun Anggaran 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 52
CONTOH FORMAT USULAN PRIORITAS DESA
(TAHUN 2014 – 2016) (FORMAT 3.29)
Desa : Kabupaten : Kecamatan : Provinsi : 1. Latar Belakang Kegiatan
Dalam latar belakang dipaparkan tentang kondisi awal desa, dari segi keadaan geografis, ekonomi, sosial, kelembagaan, serta prasarana dan sarana fisik. dijelaskan pula hal-hal yang menjadi permasalahan yang mengakibatkan kondisi tersebut, misalnya penyebab kemiskinan, penyebab kondisi sosial yang buruk, dan sebagainya.
2. Visi, Misi dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Menjelaskan mengenai visi dan misi pembangunan desa jangka menengah. serta menjelaskan strateginya dalam melaksanakan pembangunan/pengembangan desa tersebut terutama terkait dengan penanggulangan kemiskinan.
3. Maksud, Tujuan dan Sasaran UPD 3.1 Tujuan
Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dari penyusunan UPD ini (misalnya pembangunan perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan infrastruktur, ekonomi, sosial dan kelembagaan yang sesuai dengan tata ruang desa, potensi masyarakat dan permasalahannya).
3.2 Sasaran
Adalah pemaparan target yang ingin dicapai, manfaat yang akan diperoleh (misalnya berkaitan dengan penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan produksi/ pemasaran, dan sebagainya).
4. Profil Desa
Menjelaskan Tentang Kondisi Awal dan Data Infrastruktur Terbangun yang ada di Tingkat Desa.
4.1 Data Penduduk (Jumlah Penduduk, Tingkat Ekonomi dan Data Pendukung lainnya) 4.2 Data Monografi Desa (Profil, Tingkat Ekonomi Desa dan Kondisi Awal Infrastruktur
Desa) 4.3 Data Infrastruktur
a. Jalan
Panjang Jalan Aspal : km
Panjang Jalan Tanah : km
Panjang Jalan Makadam : km b. Jembatan
Jembatan Beton : unit
Jembatan Kayu : unit
Lainnya (sebutkan) :
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 53
i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit
c. Saluran Irigasi
Panjang : m
Areal yang diairi : Ha d. Air Minum
Hidran umum : unit Kapasitas : liter
HIPPAM : unit
Sumur Dalam : unit
Lainnya (sebutkan) i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit
e. Sanitasi
Jamban Komunal : unit
(MCK) : unit
Lainnya (sebutkan) : unit i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit
f. Prasarana dan Sarana lainnya
Kantor : unit
Puskemas : unit
Gedung Sekolah : unit
Pasar : unit
Lainnya (sebutkan) : unit
4.4 Kelembagaan Menjelaskan kelembagaan yang sudah ada dan menjelaskan ruang lingkup yang ditangani serta hasil - hasil yang sudah dicapai.
4.5 Rumusan Prioritas Masalah dan Pemecahan Masalah Menjelaskan tentang masalah-masalah yang menjadi prioritas berdasarkan hasil Musdes I, serta menjelaskan upaya-upaya pemecahannya.
4.6 Lampiran: a. Usulan Kegiatan UPD; b. Hasil Identifikasi; c. Pemetaan Swadaya; d. Pemetaan Batas Tapak; e. Prioritas Masalah dan Potensi Infrastruktur Desa; f. Peta dan Profil Keluarga Miskin; g. Hasil Rembug Warga (Desa).
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 55
USULAN KEGIATAN UPD (FORMAT 3.30)
Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Berdasarkan Hasil Identifikasi dan Pembahasan Usulan - usulan Masyarakat melalui Rembug Warga (Desa), dan dengan mempertimbangkan Prioritas Usulan Kegiatan:
…………………………., tanggal …………………………… 2014
Fasilitator Masyarakat
(…………………………..) Nama Jelas
TAMK
(……………………..) Nama Jelas
OMS
(…………………………..) Nama Jelas
Kader Desa
(……………………………..) Nama Jelas
Kepala Desa
(………………………..) Nama Jelas
*) Format dapat disesuaikan dengan Kebutuhan serta dilengkapi dengan Uraian Deskriptif.
No. Kegiatan Tujuan Manfaat Pemanfaat Volume Total Harga Rencana
Pelaksanaan
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 56
KOP SURAT UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA II
(FORMAT 3.31)
Kepada Yth.
1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa ..........................................
2. Para Tokoh Masyarakat
3. Para Organisasi Masyarakat
4. Badan Permusyawaratan Desa
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2014 dan akan mendapatkan Bantuan Dana yang digunakan untuk peningkatan kapasitas perencanaan masyarakat desa dan kapasitas pembangunan masyarakat desa, pembangunan infrastruktur perdesaan melalui bantuan langsung masyarakat, dan peningkatan kapasitas pelaksanaan kegiatan dan kapasitas pemantauan dan evaluasi, maka kami mengundang Bapak / Ibu seluruh Masyarakat Desa ..............................................................., untuk menghadiri Acara Musyawarah Desa II yang akan dilaksanakan pada :
Tanggal : ............................................................
Jam : ........................ s.d .............................
Tempat : ............................................................
Acara : ............................................................
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kepala Desa...................................
( .................................................. )
Nama Jelas
Tembusan :
1. Camat (sebagai laporan);
2. Tim Pelaksana Kabupaten (sebagai laporan);
3. Satker PIP Kabupaten (sebagai laporan);
4. ....................................................
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 57
BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA II
(FORMAT 3.32)
Berkaitan dengan pelaksanaan PPIP Tahun 2014, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Waktu : Pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa II yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun/ RW serta Tokoh Masyarakat/ Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa II ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah : A. Materi atau Topik
Perumusan prioritas permasalahan yang terdapat di desa;
Perumusan prioritas kegiatan sebagai bahan masukan untuk penyusunan RPJM Desa10;
Ketersediaan lahan/hibah lahan;
Pemilihan jenis infrastruktur yang akan dibangun;
Perumusan dan Penentuan Besaran Upah Pekerja; - Kepala Kelompok : Rp. ………… - Kepala Tukang : Rp. ………… - Tukang : Rp. ………… - Pekerja : Rp. …………
Penyusunan Calon Pekerja
Perumusan rencana kegiatan untuk penyusunan RKM. B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. Jabatan ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. Jabatan …………………………….. Narasumber :
1. ................................ Jabatan .................................. 2. ................................ Jabatan .................................. 3. ................................ Jabatan .................................. 4. ................................ Jabatan ..................................
10 Untuk Desa yang belum mempunyai dokumen RPJM Desa
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 58
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Desa II, yaitu : ................................................................................................................................... ............................................................................................................................. ...... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... . Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat/ aklamasi dan pemungutan suara / voting * Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................................... , tanggal ................................... 2014
Pemimpin Musyawarah
(………………………………………..) Nama Jelas
Notulis / Sekretaris
(………………………………………..) Nama Jelas
Mengetahui :
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Menyetujui : Wakil dan Peserta Musyawarah Desa II
Nama Alamat Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 59
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA II
(FORMAT 3.33)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :
No. Nama Alamat Lengkap Jenis
Kelamin Organisasi /
Jabatan Tanda
Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
* dst
* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa II ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang Hadir
dalam Musyawarah Desa II.
Disetujui : Kepala Desa
(……………………………………..) Nama Jelas
Dibuat : Fasilitator Masyarakat
(………………………………………) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 60
NOTULENSI MUSYAWARAH DESA II
(FORMAT 3.34)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa II
Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :
1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................
Mtari atau Topik : 1. Perumusan prioritas permasalahan yang terdapat di desa;
2. Perumusan prioritas kegiatan sebagai bahan masukan untuk penyusunan RKM;
3. Ketersediaan lahan/ hibah lahan;
4. Pemilihan jenis infrastruktur yang akan dibangun;
5. Perumusan dan Penentuan Besaran Upah Pekerja;
6. Penyusunan Calon Pekerja
Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan materi acara diberikan oleh Narasumber, meliputi :
Diisi sesuai yang terjadi
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 61
Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber. Kesimpulan/ Kesepakatan : Berdasarkan pemaparan narasumber dan tanya jawab, serta voting yang dilakukan oleh peserta dapat disimpulkan/ disepakati : 1. .......................................................................................................................... 2. .......................................................................................................................... 3............................................................................................................................ Acara ditutup pada pukul .................
Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. Pimpinan Musyawarah
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
………………………………………..)
Nama Jelas
Notulen
(…………………………..) Nama Jelas
Diisi sesuai yang terjadi
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 3 Halaman 62
LAMPIRAN PENYUSUNAN CALON PEKERJA PELAKSANAAN PPIP (Format 3.35)
No. Nama Calon Pekerja Alamat Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Diketahui Oleh:
Pimpinan Musyawarah
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
………………………………………..)
Nama Jelas
Notulen
(…………………………..) Nama Jelas
Lampiran 4 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 1
CONTOH SURAT PENGANTAR USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT (RKM)
(Format 4.1)
Lampiran : 1 (satu) berkas Tanggal …………………….. 2014 Kepada Yth. Ketua Tim Pelaksana Kabupaten Selaku Tim Verifikasi Usulan Kegiatan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2014 Dengan hormat, Melalui surat ini, kami sampaikan bahwa kami bermaksud mengajukan Usulan Rencana Kegiatan Masyarakat Desa ………………………………….. yang merupakan pelaksanaan Program pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2014. Usulan Kegiatan ini merupakan Hasil dari Musyawarah Desa II yang telah selenggarakan di:
Desa : ………………………………………………………….. Kecamatan : ………………………………………………………….. Kabupaten : ………………………………………………………….. Pada tanggal : …………………………………………………………..
dan telah ditindaklanjuti sesuai dengan pedoman pelaksanaan. Adapun usulan kegiatan ini kami ajukan agar dapat dilakukan proses verifikasi di tingkat kabupaten sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan. Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Ketua OMS
(...............................................) (Nama Jelas)
Tembusan : 1. Satuan Kerja PIP Kabupaten; 2. Tenaga Ahli Manajemen Kabupaten (TAMK); 3. Camat; 4. Kepala Desa; 5. BPD; 6. Arsip.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 2
CONTOH COVER USULAN RKM (Format 4.2)
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP)
TAHUN ANGGARAN 2014
JENIS KEGIATAN :
(PEMBUATAN JALAN DESA)* LOKASI : DESA : …………………………………………….. KECAMATAN : …………………………………………….. KABUPATEN : …………………………………………….. DISUSUN OLEH : MASYARAKAT DESA : ………………………………………………
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
TAHUN ANGGARAN 2014 * Diisi sesuai dengan Usulan RKM
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 3
CONTOH FORMAT USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT
(Format 4.3) Desa : …………………………… Kabupaten : ………………………………… Kecamatan : …………………………………… Provinsi : ……………………………… 1. Latar Belakang Kegiatan
Dalam latar belakang dipaparkan tentang kondisi prasarana dan sarana transportasi (jalan, jembatan, titian dsb), irigasi, air minum dan sanitasi perdesaan.
2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan 2.1 Maksud
Menjelaskan hasil atau manfaat apa yang diharapkan dari kegiatan infrastruktur ini secara umum.
2.2 Tujuan
Menjelaskan tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan infrastruktur ini (misalnya pembangunan sarana infrastruktur ini untuk mempermudah akses/pencapaian ke desa tetangga, untuk memenuhi kebutuhan air minum, dan sebagainya).
2.3 Sasaran
Adalah pemaparan target yang ingin dicapai, manfaat yang akan diperoleh (misalnya berkaitan dengan penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan produksi/ pemasaran, penyehatan lingkungan, dan sebagainya).
3. Profil Desa
Menjelaskan tentang kondisi awal dan data infrastruktur yang ada di desa.
3.1 Data penduduk (jumlah penduduk dan data pendukung lainnya) 3.2 Data monografi desa (profil, tingkat ekonomi desa dan kondisi awal infrastruktur
desa) 3.3 Data Infrastruktur
a. Jalan
Panjang Jalan Aspal : km
Panjang Jalan Tanah : km
Panjang Jalan Makadam : km b. Jembatan
Jembatan Beton : unit
Jembatan Kayu : unit
Lainnya (sebutkan) : i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit
c. Saluran Irigasi
Panjang : m
Areal yang diairi : Ha
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 4
d. Air Minum
Hidran umum : unit Kapasitas : liter
HIPPAM : unit
Sumur Dalam : unit
Lainnya (sebutkan) i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit
e. Sanitasi
Jamban Komunal : unit
(MCK) : unit
Lainnya (sebutkan) : unit i. …………….. : unit ii. …………….. : unit iii. …………….. : unit
f. Prasarana dan Sarana lainnya
Kantor : unit
Puskemas : unit
Gedung Sekolah : unit
Pasar : unit
Lainnya (sebutkan) : unit 4. Rincian Kegiatan
4.1 Jenis (Paket) Kegiatan
Dalam bagian ini dijelaskan tentang jenis kegiatan yang dilakukan.
4.2 Lokasi Kegiatan
Menjelaskan di mana kegiatan akan dilaksanakan, perlu dilampirkan peta desa yang menunjukkan detiail lokasi.
4.3 Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Rencana waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan infrastruktur
4.4 Pelaksana Kegiatan
Menjelaskan siapa yang menjadi Pelaksana Kegiatan, berupa susunan anggota OMS, KD dan Fasilitator Masyarakat.
4.5 Jumlah Pemanfaat a. KK (berdasarkan Kepala Keluarga); b. Jiwa; c. % orang miskin (dari Pemanfaat seluruhnya).
4.6 Ketersediaan Lahan dan Bahan a. Luas Lahan; b. Kondisi Lahan; c. Kepemilikan Lahan; d. Jenis dan Jumlah Bahan; e. Ketersediaan Bahan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 5
5. Rencana Operasi dan Pemeliharaan
Menjelaskan tentang pandangan masyarakat ke depan terhadap infrastruktur yang dibangun. yaitu tentang pelestarian atau keberlanjutan infrastruktur terkait, bagaimana operasionalisasi, pengelolaan dan pemeliharaannya serta memaparkan kepada siapa yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
6. Rencana Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan
Menjelaskan tentang kesanggupan masyarakat dalam melakukan pendanaan terhadap infrastruktur terbangun. yaitu dengan menjelaskan kepada siapa pembebanan pendanaan di tujukan serta menjelaskan kesanggupan masyarakat dalam melakukan pendanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.
7. Lampiran: a. Daftar Penerima Manfaat (langsung dan/ atau tidak langsung sesuai jenis kegiatan); b. Ceklist Kelengkapan Dokumen Usulan RKM; c. Formulir Verifikasi; d. Analisis Prioritas Usulan Kegiatan.
Disiapkan oleh Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Desa II, Desa ……………………………………, Kecamatan ………………………………, Kabupaten ………………………………………………………, Provinsi ………………………………………… 1. ……………………………………… (Ketua OMS ) 2. ……………………………………… (Anggota OMS ) 3. ……………………………………… (Anggota OMS ) 4. ……………………………………… (Kader Desa)
Mengetahui :
Kepala Desa
( ..................................................... ) ( Nama Jelas)
Fasilitator Masyarakat
( ..................................................... )
( Nama Jelas)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 6
PETUNJUK PENGISIAN ANALISIS PRIORITAS USULAN KEGIATAN (Format 4.4)
Aspek penilaian disusun berdasarkan prioritas tingkat kepentingan terhadap kemungkinan
terlaksananya kegiatan. Penjelasan aspek penilaian adalah sebagai berikut; pada urutan teratas
adalah Aspek Penerima Manfaat, karena tujuan PPIP adalah untuk meningkatkan akses
masyarakat miskin ke infrastruktur dasar permukiman di pedesaan. Manfaat itu harus dirasakan
secara langsung oleh masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya menerima efek samping
dari PPIP Tahun 2014. Mengenai ketersediaan lahan dan besarnya biaya sudah jelas menjadi
batasan yang mutlak harus diperhitungkan sehingga untuk penentuan prioritas berada pada
posisi ketiga dan keempat. Metode pengerjaan diprioritaskan yang mudah dikerjakan,
mengingat PPIP Tahun 2014 memberikan porsi yang besar dalam hal pemberdayaan
masyarakat. Sedangkan waktu pelaksanaan memang sudah jelas ditentukan sesuai dengan
Pedoman Pelaksanaan bahwa waktu pelaksanaan adalah 3 (tiga) bulan, dengan alasan
masyarakat tidak perlu menunggu waktu lama untuk menikmati manfaat program ini.
Nilai untuk setiap aspek berada pada kisaran 1 - 3, di mana nilai 3 adalah Nilai Paling Tinggi
dalam artian paling mungkin dilaksanakan. Setelah semua aspek diberi nilai bobot, maka nilai
tersebut dijumlahkan. Usulan Kegiatan yang paling mungkin dilaksanakan adalah yang memiliki
total bobot paling tinggi. Apabila didapati total bobot yang sama, maka dilihat bobot aspek yang
menempati urutan pertama, usulan kegiatan manakah yang memiliki bobot lebih tinggi, maka
usulan kegiatan itulah yang diprioritaskan untuk dilakukan.
Adapun langkah-langkah pembuatan Analisis Prioritas Usulan Kegiatan adalah sebagai berikut:
1) Peserta musyawarah mengajukan usulan-usulan yang kemudian dicatat sebagai Daftar
Usulan Masyarakat.
2) Daftar Usulan Masyarakat kemudian dimasukkan ke dalam kolom Usulan Kegiatan pada
Tabel Analisis Prioritas Usulan Kegiatan sesuai dengan urutan penomorannya.
3) Masing-masing Usulan Kegiatan kemudian diberi nilai sesuai dengan relevansi terhadap
aspek penilaian yang ada.
4) Selanjutnya masing-masing Usulan Kegiatan dijumlahkan nilai total untuk diberikan
peringkatnya.
5) Infrastruktur dengan nilai tertinggi di berikan peringkat teratas dan selanjutnya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 7
ANALISIS PRIORITAS USULAN KEGIATAN (Format 4.5)
Daftar Usulan Masyarakat: 1. …………………………………………………………………………. 2. …………………………………………………………………………. 3. …………………………………………………………………………. 4. …………………………………………………………………………. 5. …………………………………………………………………………. 6. …………………………………………………………………………. 7. Dst.
No. Aspek Penilaian Nilai Nilai Dari Tiap Usulan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 Dst
1. Kegiatan mendukung peningkatan ekonomi dan menjadi akses langsung terhadap pemanfaatan potensi (pertanian, perkebunan, perikanan, sumber air baku, dll) yang ada di desa a. Sangat mendukung b. Mendukung c. Tidak
a = 3 b = 2 c = 1
2. Penerima Manfaat a. < sepertiga jumlah penduduk b. antara sepertiga sampai dengan dua pertiga
jumlah penduduk c. > dua pertiga jumlah penduduk
a = 1 b = 2 c = 3
3. Manfaat dirasakan secara langsung oleh masyarakat miskin
a. Ya a = 3 b. Tidak b = 1
4. Ketersediaan Lahan a. Ada, dari lahan eksisting
b. Ada, namun berupa ruang/fasilitas umum c. Tidak tersedia
a = 3 b = 2 c = 1
5. Lokasi kegiatan berada pada kantung-kantung kemiskinan a. Ya b. Tidak
a = 3 b = 1
6. Besarnya biaya a. < 250 Juta
b. 250 – 300 Juta a = 3 b = 2
c. > 300 Juta
c =1
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 8
No. Aspek Penilaian Nilai Nilai Dari Tiap Usulan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 Dst
7. Metode Pengerjaan a. Teknologi sederhana yang dapat diterapkan
oleh masyarakat b. Memerlukan peralatan berat, sulit dalam
pengerjaan
a = 3 b = 1
8. Waktu Pelaksanaan a. < 3 bulan
b. > 3 bulan a = 3 b = 1
TOTAL NILAI
PERINGKAT
Fasilitator Masyarakat
(…………………………………..) Nama Jelas
TAMK
(…………………………………..) Nama Jelas
OMS
(…………………………………..) Nama Jelas
Kader Desa
(…………………………………..) Nama Jelas
KPP
(…………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 9
USULAN RENCANA KEGIATAN MASYARAKAT (Format 4.6)
Berdasarkan hasil SKS dan Identifikasi Permasalahan, maka disusun usulan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) sebagai berikut:
DESA : ……………………………………………. KABUPATEN : ……………………………….. KECAMATAN : ……………………………………………. PROVINSI : ………………………………..
No.
Kegiatan
Volume
Satuan
Harga
Sumber Dana
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 10
BERITA ACARA KEBUTUHAN LAHAN
(Format 4.7)
Dalam rangka memperlancar pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Tahun 2014 di Desa ………………………………………………, Kecamatan
…………………………, Kabupaten …………………, Provinsi …………………, maka pada:
Hari dan Tanggal : …………………………………………………………
Jam : Pukul ……………… s.d...…………….........
Tempat : …………………………………………………………
Telah diselenggarakan Musyawarah Desa ……… yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan
seluruh Dusun/ RW serta Tokoh Masyarakat/ Organisasi Masyarakat di desa sebagaimana
tercantum dalam Daftar Hadir peserta terlampir.
Berdasarkan Hasil Musyawarah Desa diperlukan adanya :
Pengadaan Lahan untuk : …………………………………………………………
Luas Lahan : …………………………………………………………
Lahan Milik : …………………………………………………………
Mengetahui :
Perwakilan Warga
(………………………………) Nama Jelas
Ketua OMS
(………………………………) Nama Jelas
Kepala Desa
(………………………………) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 11
PEMILIK LAHAN UNTUK HIBAH (Format 4.8)
Pengadaan Lahan untuk : ………………………………………..
Luas Lahan : ………………………………………..
Lahan Milik : ………………………………………..
Dengan kebutuhan tersebut, maka Pemilik Lahan dengan ini bersedia untuk memanfaatkan
lahan mereka untuk digunakan bagi kepentingan umum dalam rangka pelaksanaan Program
Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2014 untuk kepentingan pembangunan
…………………………………………………………………………………….. tersebut.
Dalam rangka melengkapi persyaratan hibah tersebut, bersama ini kami sampaikan dokumen-
dokumen pendukung, seperti :
1. Kepemilikan Lahan Yang Sah Secara Hukum;
2. Hasil Diskusi dengan Warga (Berita Acara);
3. ………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………
Demikian kami sampaikan Surat ini untuk mendukung pelaksanaan Pembangunan
………………………………………………………………………………………………………………
…………..
Mengetahui :
Pemilik Lahan
(………………..……………) Nama Jelas
Perwakilan Warga
(………………………) Nama Jelas
Ketua OMS
(…………….…………) Nama Jelas
TAMK
(………………..……………) Nama Jelas
Kepala Desa
(……………………..……………) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 12
DAFTAR PENERIMA MANFAAT (Format 4.9)
No. Kegiatan
Infrastruktur Lokasi
Hasil yang Diharapkan
Dampak Kegiatan Penerima Manfaat
……………… Tanggal, …………………………………2014
Fasilitator Masyarakat
(…………………………………)
OMS
(…………………………………)
Kader Desa
(…………………………………)
Kepala Desa
(…………………………………)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 13
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR VERIFIKASI USULAN (Format 4.10)
Formulir ini diisi oleh Tim Pelaksana Kabupaten setelah semua persyaratan dan dokumen usulan dinyatakan lengkap. Di dalam Formulir ini terdapat beberapa panduan/ uraian yang merujuk pada catatan-catatan yang berguna bagi proses verifikasi. Masing-masing uraian tersebut adalah: 1. Usulan merupakan hasil keputusan Musyawarah Desa II, dibuktikan dengan salinan Berita
Acara Musyawarah Desa II. 2. Tumpang tindih atau berkaitan dengan Program Pemerintah lainnya. 3. Ada masalah kepemilikan tanah/ganti rugi. 4. Banyaknya penerima manfaat ≥ 2/3 jumlah penduduk desa. 5. Ada Daftar Penerima Manfaat dan daftar tersebut sesuai dengan jumlah penerima manfaat
yang ditemukan di lapangan. 6. Sebanyak 60 % penerima manfaat adalah masyarakat miskin. 7. Swadaya masyarakat, jelaskan. 8. Layak secara lingkungan:
8.1 Tidak menyebabkan erosi, longsor atau banjir. 8.2 Tidak menyebabkan kerusakan dan mengganggu kelangsungan hidup tumbuhan. 8.3 Tidak menyebabkan kerusakan dan mengganggu kelangsungan hidup hewan.
9. Layak secara Teknis: 9.1 Menggunakan teknologi yang relatif sederhana. 9.2 Banyak melibatkan tenaga kerja masyarakat setempat. 9.3 Bahan, alat, dan tenaga ahli mudah didatangkan. 9.4 Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat.
10. Kesimpulan usulan layak dengan syarat/alasan tidak layak. Kesepuluh item uraian ini dinilai dan harus dijawab dengan Ya atau Tidak, yang cukup dicantumkan dengan memberi tanda check (√) pada kotak kecil di samping kanan. Perlu diperhatikan untuk memberi catatan-catatan kecil pada masing- masing uraian, untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai usulan kegiatan yang diajukan. Pada akhir dokumen harus diberikan Kesimpulan Rekomendasi/ Catatan dari Tim Verifikasi yang berguna bagi keberlangsungan proses verifikasi dan juga finalisasi usulan nantinya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 14
FORMULIR VERIFIKASI USULAN (Format 4.11)
Kabupaten : …………………………………… Desa : …………………… Kecamatan : ……………………………………. Jenis Kegiatan : …………………...
Kriteria Penilaian
Ya Tidak
1. Usulan merupakan Hasil Keputusan Musyawarah Desa II, dibuktikan dengan Salinan Berita Acara Musyawarah Desa II. Catatan :
2. Tumpang Tindih atau berkaitan dengan Proyek Pemerintah lainnya. Catatan :
3. Ada masalah Kepemilikan Tanah/ Ganti Rugi. Catatan :
4. Banyaknya Penerima Manfaat ≥ 2/3 Jumlah Penduduk Desa. Catatan :
5. Ada Daftar Penerima Manfaat dan Daftar tersebut sesuai dengan Jumlah Penerima Manfaat yang ditemukan di lapangan. Catatan :
6. Sebanyak 60 % Penerima Manfaat adalah Masyarakat Miskin. Catatan :
7. Swadaya Masyarakat, jelaskan. Catatan :
8. Layak secara Lingkungan. a. Tidak menyebabkan Erosi, Longsor atau Banjir b. Tidak menyebabkan Kerusakan dan Kelangsungan Hidup Tumbuhan c. Tidak menyebabkan Kerusakan dan Kelangsungan Hidup Hewan Catatan :
9. Layak secara teknis a. Menggunakan teknologi yang relatif sederhana b. Banyak melibatkan tenaga kerja masyarakat setempat. c. Bahan, alat, dan tenaga ahli mudah didatangkan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 15
Kriteria Penilaian
Ya Tidak
d. Dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat. Catatan :
10. Kesimpulan Usulan Layak dengan Syarat / Alasan tidak layak (coret yang tidak sesuai) : Catatan:
Tanggal …………………………… 2014
Dibuat Oleh :
Tim Pelaksana Kabupaten
(..........................................................) Nama Terang
*) coret yang tidak perlu
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 16
CHECK LIST PEMERIKSAAN KELENGKAPAN DOKUMEN USULAN RKM
(Format 4.12) Desa : ……………………………………... Kabupaten : …………………………… Kecamatan : ……………………………………... Provinsi : ……………………………
No. Uraian
Pemeriksaan Isi Proposal Desa Penjelasan dan Rekomendasi
Ada Tidak Ada Layak Kurang Salah
1. Surat Pengantar
2. Cover/Sampul Proposal
3. Daftar Isi
4. Uraian/Penjelasan RKM
5. Analisis Priositas Kegiatan
6. Pemetaan Batas Tapak
7. Peta lokasi Infrastruktur
8. Berita Acara Musyawarah I
9. Daftar Hadir Musyawarah I
10. Berita Acara Musyawarah II
11. Daftar Hadir Musyawarah II
12. Berita Acara Pemilik Lahan Untuk Hibah
13. Berita Acara Swadaya/ Sumbangan Masyarakat
14. Daftar Sumbangan (Lamp. BA)
KESIMPULAN PEMERIKSAAN : Bahwa Dokumen Usulan RKM Desa tersebut diatas dinyatakan *) : 1. LAYAK atau TELAH MEMENUHI SYARAT maka bisa dilanjutkan dengan Proses Verifikasi. 2. KURANG LAYAK atau BELUM MEMENUHI SYARAT maka perlu diperbaiki dulu oleh Desa Dibuat di …………………………………….. tanggal …………………………………… 2014
Diperiksa Oleh : Nama Jabatan Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
*) coret yang tidak perlu
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 17
CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (AIR MINUM) (Format 4.13)
Desa : Kecamatan : Kabupaten : Propinsi : Jumlah Penduduk : Jiwa Luas Wilayah : Ha Jumlah Kepala Keluarga : KK
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
A. Lokasi Proyek
1. Lokasi Kawasan Padat Penduduk ?
2. Kawasan Pusat Kegiatan ?
3. Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan Terhadap Lingkungan.
. Kawasan Peninggalan Budaya
. Kawasan Lindung
. Rawa
. Hutan Bakau
. Muara Sungai
. Kawasan Penyangga
. Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity
. Pantai
B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan
1. Pencemaran Sumber Air Baku oleh Limbah yang berasal dari Penduduk, Industri, Pertanian dan Erosi Tanah ?
2. Kerusakan Bangunan Bersejarah / Monumen dan Kehancuran Bangunan tersebut.
3. Bahaya dari Penurunan Muka Tanah akibat Pengambilan Air Tanah yang berlebihan.
4. Konflik Sosial pada penduduk.
5. Konflik Pemanfaatan Air Baku (Permukaan dan Air Tanah) antara Pemanfaatan untuk Air Minum dan Pemanfaatan lainnya (Irigasi, dan lain - lainnya).
6. Air Baku yang tidak memenuhi Baku Mutu.
7. Distribusi Air kepada Pengguna yang tidak memenuhi Baku Mutu ?
8. Perlindungan Sumber Air (Air Permukaan dan Air Tanah) terhadap Potensi Pencemaran.
9. Pemanfaatan / Eksploitasi Air Tanah berlebihan, menyebabkan Intrusi Air Laut dan Penurunan Muka Tanah.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 18
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
10. Pertumbuhan enceng gondok pada Reservoir / Bak Penampungan ?
11. Peningkatan Debit Saluran Buangan akibat Pemanfaatan Fasilitas / Prasarana Masyarakat.
12. Pembuangan Limbah Instalasi Pengolahan Air yang tidak memenuhi syarat.
13. Kapasitas Kawasan penyangga yang tidak mampu mengurangi Dampak Kebisingan dan Polusi lainnya.
14. Jalur Transmisi melintasi Jalan Penghubung.
15. Perpindahan Penduduk dengan paksa.
16. Konflik Sosial antara Pekerja Pendatang dan Pekerja Pribumi (masyarakat setempat).
17. Kebisingan dan Pencemaran Udara selama Kegiatan Konstruksi.
18. Peningkatan lalu - lintas kendaraan selama berlangsungnya Kegiatan Konstruksi.
19. Peningkatan Erosi Tanah atau Lumpur selama Pekerjaan Kontruksi.
20. Peningkatan Penggunaan Air pada Pengguna.
21. Persaingan Penggunaan Air.
22. Peningkatan Air Genangan sebagai Dampak Pemanfaatan Air Bersih ?
23. Peningkatan Volume Limbah.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 19
CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (SANITASI)
(Format 4.14) Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : Jiwa Luas Wilayah : Ha Jumlah Kepala Keluarga : KK
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
A. Lokasi Proyek
1. Lokasi Kawasan Padat Penduduk.
2. Kawasan Pusat Kegiatan.
3. Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan
. Kawasan Cagar Budaya
. Kawasan Lindung
. Daerah Rawa
. Hutan Bakau
. Muara sungai
. Kawasan Penyangga
. Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity
. Pantai
B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan
1. Kerusakan Monumen Bersejarah atau Tempat Bersejarah dan Kehancuran Bangunan tersebut ?
2. Terputusnya Akses dan Hubungan dengan Sarana dan Prasarana; Ketidakharmonisan Lingkungan akibat Kebisingan, Bau dan Gangguan Serangga, Tikus dan lain –lain ?
3. Perpindahan Penduduk dengan paksa (Involuntary) ?
4. Pencemaran Air Tanah akibat Pengolahan Limbah yang tidak memenuhi syarat diolah ?
5. Genangan Air Limbah belum diolah mengganggu Lingkungan ?
6. Kebisingan dan Pencemaran Udara selama Kegiatan konstruksi ?
7. Masuknya Bahan Berbahaya ke dalam Saluran Limbah?
8. Kapasitas Kawasan Penyangga yang tidak mampu mengurangi Dampak Kebisingan dan Polusi lainnya ?
9. Konflik Sosial antara Pekerja Pendatang dengan Pekerja Pribumi (masyarakat setempat) ?
10. Penutupan jalan dan adanya genangan air selama proses penggalian pada musim hujan ?
11. Kebisingan dan Pencemaran Udara selama aktivitas Konstruksi ?
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 20
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
12. Gangguan lalu - lintas akibat Pengangkutan Material dan Limbah ?
13. Gangguan aliran lumpur selama Pekerjaan Konstruksi ?
14. Ancaman terhadap Kesehatan Masyarakat akibat Kegagalan Sistem Pengolahan Limbah ?
15. Penurunan Kualitas Air akibat dari Pembuangan Limbah secara langsung (tanpa melalui sistem pengolahan) ?
16. Pencemaran Air Baku akibat Pembuangan Endapan Limbah pada permukaan tanah ?
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 21
CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (JALAN PERDESAAN)
(Format 4.15)
Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : Jiwa Luas Wilayah : Ha Jumlah Kepala Keluarga : KK
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
A. Lokasi Proyek Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan
- Kawasan Cagar Budaya
- Kawasan Lindung
- Daerah Rawa
- Hutan Bakau
- Muara Sungai
- Kawasan Penyangga
- Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity
B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan
1. Kerusakan Areal Bersejarah / Cagar Budaya; Perubahan Fisik Lingkungan akibat Pekerjaan Jalan ?
2. Kerusakan Lingkungan Hidup (misalnya : Kawasan Lindung / Daerah Khusus) ?
3. Perubahan dan atau Pengalihan Aliran Air di sungai yang mengakibatkan Pengendapan Sungai ?
4. Penurunan Kualitas Air Permukaan akibat Buangan Limbah yang berasal dari Barak Pekerja dan Penggunaan Zat Kimia dalam Pekerjaan ?
5. Peningkatan Polusi Udara akibat Kegiatan Pemecahan Batu, Pengerukan dan Penimbunan serta Polusi dari Bahan Kimia dari Kegiatan Pengaspalan ?
6. Gangguan Kebisingan dan Getaran selama Proses Pelaksanaan Pekerjaan ?
7. Perpindahan Penduduk dengan Paksa (Involuntary) ?
8. Polusi udara tinggi menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas dan stress di sekitar Lokasi Proyek ?
9. Ketidaknyamanan berlalu - lintas di Lokasi akibat Pekerjaan yang bersinggungan dengan Jaringan Jalan yang sudah ada ?
10. Sanitasi yang buruk dan limbah padat di lokasi kerja, dan kemungkinan penularan penyakit dari para pekerja kepada masyarakat sekitar ?
11. Terbentuknya tempat berkembang - biaknya nyamuk pembawa penyakit ?
12. Relokasi penduduk di sepanjang daerah milik jalan ?
13. Peningkatan resiko kecelakaan akibat bertambahnya volume lalu - lintas kendaraan ?
14. Peningkatan polusi suara dan udara akibat dari volume kendaraan ?
15. Peningkatan resiko pencemaran air yang berasal dari bensin/ solar, minyak pelumas dan tumpahan minyak serta material lainnya dari kendaraan yang melintas ?
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 22
CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (IRIGASI DAN DRAINASE)
(Format 4.16)
Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : Jiwa Luas Wilayah : Ha Jumlah Kepala Keluarga : KK
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
A. Lokasi Proyek Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan.
- Kawasan Lindung - Daerah Rawa - Hutan Bakau - Muara Sungai - Kawasan Penyangga - Kawasan Lindung Pengembangan Biodiversity
B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan
1.
Penurunan Nilai-nilai Ekologi secara Ekstrim (contoh: akibat kerusakan hutan/ daerah rawa atau gedung/ tempat historis/ budaya, kerusakan hidrologi pada sumber air alam, banjir lokal, dan kerusakan drainase) ?
2. Masalah Pemanfaatan Air baku dan Hubungannya dengan Masalah Sosial ? 3. Permasalahan dalam Aktivitas Pergerakan makhluk hidup ?
4. Munculnya Masalah Ekologi akibat dari Peningkatan Erosi Tanah dan Pengendapan, sebagai penyebab utama dari Penurunan Kapasitas Saluran ?
5. Ketidakmampuan Saluran Drainase untuk mencegah Rembesan Air Laut.
6. Pemanfaatan / Eksploitasi Air Tanah yang berlebihan mengakibatkan Intrusi Air Laut dan Penurunan permukaan Tanah.
7. Penurunan Kualitas Air berakibat menurunnya Manfaat. 8. Perpindahan Penduduk secara Paksa (Involuntary) ? 9. Konflik Sosial Penggunaan Lahan. 10. Erosi Tanah sebelum Pemadatan dan Pekerjaan Plester Saluran Air (lining saluran). 11. Kebisingan akibat Peralatan Pekerjaan. 12. Debu (pencemaran udara). 13. Persoalan Sosial khususnya jika menggunakan Tenaga Kerja dari luar ? 14. Pencemaran Air akibat Manajemen Pertanian dan Saluran Irigasi yang tidak tepat.
15. Penggerusan Humus dan Perubahan Karakteristik Tanah akibat Penggunaan Saluran Irigasi secara berlebihan.
16. Suplai Air penduduk berkurang selama masa tanam.
17. Bahaya Pencemaran Tanah, Pencemaran Air Pertanian dan Air Tanah serta Bahaya Kesehatan Masyarakat akibat dari Penggunaan berlebih pupuk dan pestisida.
18. Pengikisan Tanah pada Saluran Air.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 23
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
19. Pembersihan Saluran Air. 20. Pendangkalan Saluran Air. 21. Penyumbatan Saluran Air oleh Tanaman Liar (gulma). 22. Perembesan Air Limbah Pertanian ke dalam Sistem Air Bersih. 23. Peningkatan Pencemaran Air dan Penyakit yang berasal dari Air.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 4 Halaman 24
CHECKLIST PEMERIKSAAN DAMPAK LINGKUNGAN (SANITASI KESEHATAN MASYARAKAT)
(Format 4.17) Desa : Kecamatan : Kabupaten : Provinsi : Jumlah Penduduk : Jiwa Luas Wilayah : Ha Jumlah Kepala Keluarga : KK
NO. DAFTAR PERTANYAAN Ya Keterangan
A. Lokasi Proyek
1. Lokasi Kawasan Padat Penduduk
2. Kawasan Pusat Kegiatan
3. Lokasi Proyek berada pada Kawasan Khusus / Rawan terhadap Lingkungan
Kawasan Cagar Budaya
Kawasan Lindung
Daerah Rawa
Hutan Bakau
Muara Sungai
Kawasan Penyangga
Kawasan Lindung Pengembangan biodiversity
Pantai
B. Dampak Langsung Proyek Terhadap Lingkungan
1. Kerusakan monumen bersejarah atau tempat bersejarah dan kehancuran bangunan kesehatan masyarakat tersebut ?
2.
Terputusnya akses dan hubungan dengan sarana dan prasarana; ketidakharmonisan lingkungan akibat kebisingan, bau, dan gangguan serangga, tikus dan lain-lain ?
3. Pencemaran air tanah akibat pengolahan limbah yang tidak memenuhi syarat diolah ?
4. Genangan air limbah belum diolah mengganggu lingkungan sarana kesehatan masyarakat ?
5. Kebisingan dan pencemaran udara selama kegiatan konstruksi ?
6. Masuknya bahan berbahaya ke dalam saluran limbah ?
7. Kapasitas kawasan penyangga yang tidak mampu mengurangi dampak kebisingan dan polusi lainnya ?
8. Penutupan jalan dan adanya genangan air selama proses penggalian pada musim hujan ?
9. Gangguan lalu - lintas akibat pengangkutan material dan limbah ?
10. Gangguan aliran lumpur selama pekerjaan konstruksi ?
11. Ancaman terhadap kesehatan masyarakat akibat kegagalan sistem pengolahan limbah ?
12. Penurunan kualitas air akibat dari pembuangan limbah secara langsung (tanpa melalui sistem pengolahan) ?
13. Pencemaran air baku akibat pembuangan endapan limbah pada permukaan tanah ?
14. Gangguan terhadap proses berobat ketika proyek ini berlangsung ?
Lampiran 5 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 1
PENJELASAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS (DED) DAN RAB
(Format 5.1)
A. PENDAHULUAN Secara umum, dokumen DED adalah penyusunan laporan suatu pekerjaan yang berupa gambar kerja secara lengkap dan terdiri dari berbagai skala gambar. Pelaksanaan penyusunan dokumen DED melalui tahapan kegiatan sebagai berikut: 1. Pekerjaan persiapan; 2. Survey lapangan; 3. Analisis dan perencanaan; 4. Penyusunan rancangan teknis (Detailed Engineering Design/DED).
B. SISTEMATIKA PELAKSANAAN DED B.1 Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi kegiatan mobilisasi personil, peninjauan lokasi kegiatan (survey pendahuluan), penyusunan rencana kerja yang meliputi waktu dan lama pengukuran lokasi dan memantapkan rencana kerja dalam pelaksanaan perencanaan. Pada pekerjaan persiapan ini juga dilakukan penilaian kondisi awal pada lokasi yang akan direncanakan, yang meliputi: 1. Melakukan pengamatan kondisi eksisting. 2. Mengkaji beberapa fasilitas pelengkap/pendukung atau faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perencanaan teknis.
B.2 Survey Lapangan Untuk lebih memahami permasalahan dan perencanaan, maka perlu diadakan survey lapangan di lokasi kegiatan. Survey lapangan juga dilakukan untuk mendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan untuk analisis. Beberapa survey yang akan dilakukan disesuaikan dengan jenis dan kriteria dari DED yang akan disusun.
B.3 Analisis dan Perencanaan Berdasarkan data yang didapat dari hasil survey kemudian dilakukan analisis untuk pengambilan keputusan perencanaan suatu kegiatan. Dalam perencanaan tentunya sangat dibutuhkan data-data yang akurat agar hasilnya sesuai dengan diharapkan.
B.4 Penyusunan DED 1. Menyusun Rencana Teknis Beserta Gambar Teknisnya
Meliputi kegiatan perencanaan teknis yaitu perencanaan sesuai dengan jenis masing-masing kegiatan yang berhubungan langsung dengan masalah-masalah teknis, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan gambar kerja/rencana teknis. Gambar kerja ini disusun berdasarkan hasil yang didapat dari perencanaan teknis dan dibuat rapi dalam satu bentuk album gambar.
2. Menyusun Spesifikasi Teknis Kegiatan Pada kegiatan ini akan disusun spesifikasi teknis bahan bangunan dan syarat pelaksanaan yang berhubungan dengan desain teknis.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 2
C. SISTEMATIKA RENCANA ANGGARAN BIAYA Pada dasarnya anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. Membuat anggaran biaya berarti menafsir atau memperkirakan harga suatu barang, bangunan atau benda yang akan dibuat dengan teliti dan secermat mungkin. Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada kegiatan yang sama akan berbeda-beda di masing-masing daerah, disebabkan perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja. Sebagai contoh, misalnya harga bahan dan upah tenaga kerja di Padang, berbeda dengan harga bahan dan upah tenaga kerja di Medan, Pekan Baru, Palembang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Secara umum pelaksanaan perhitungan anggaran biaya dapat dilihat pada diagram berikut ini:
C.1 Persiapan Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam perhitungan rencana anggaran adalah sebagai berikut: 1. Bestek
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis. Bestek adalah uraian yang sejelas-jelasnya tentang pelaksanaan bangunan yang terdiri dari:
Keterangan tentang proyek yang akan dibangun.
Keterangan tentang bagaimana melaksanakan bagian proyek tersebut.
Keterangan mengenai administrasi proyek.
2. Gambar Bestek Gunanya untuk menentukan/menghitung besarnya masing-masing volume pekerjaan. Gambar bestek terdiri dari:
Gambar rencana dengan perbandingan tertentu, biasanya digunakan skala 1:100.
Gambar-gambar penjelasan dengan skala 1:5 dan 1:10 bagi konstruksi-konstruksi yang sulit.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 3
Dengan adanya bestek dan gambar bestek, maka pelaksana dapat membayangkan bentuk dan macam bangunan yang diingini oleh Pemberi Tugas.
3. Harga Satuan Pekerjaan Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa harga setempat.
C.2 Tata Cara Perhitungan RAB Sebagai langkah lanjut dalam pelaksanaan perhitungan RAB setelah dilakukan persiapan dengan data-data gambar adalah: 1. Tenaga Kerja 2. Harga Bahan 3. Analisa Satuan Pekerjaan1 4. Volume Pekerjaan 5. Jumlah Tiap Jenis Pekerjaan 6. RAB
C.3 Tenaga Kerja Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Besarnya harga pekerja tergantung dari masing-masing keahlian yang dimiliki oleh personil tersebut dan bervariasi pada setiap daerah. Harga tenaga kerja dihitung per hari kerja yaitu 8 jam per hari. (Contoh perhitungan): o Kepala Tukang Rp. 30.000/ hari
o Tukang Batu Rp. 25.000/ hari
o Tukang Kayu Rp. 25.000/ hari
o Pekerja (Pembantu Tukang Batu / Kayu) Rp. 17.000/ hari
Jika Menggunakan Analisa BOW Misalkan dalam analisis BOW dapat dilihat contoh sebagai berikut: Besarnya Jumlah Tenaga yang dibutuhkan untuk menggali 1 m³ tanah. Dalam analisa A.1 diperlukan tenaga: o 0,75 pekerja o 0,025 mandor Indeks (angka) 0,75 dan 0,025 di atas mempunyai pengertian bahwa 0,75 pekerja bekerja bersama-sama dengan 0,025 Mandor akan menghasilkan 1 m³ galian tanah dalam satu hari. Jika Menggunakan Analisa SNI Misalkan dalam Analisa SNI dapat dilihat contoh sebagai berikut: Besarnya jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk menggali 1 m³ tanah. Dalam Analisa SNI DT-91-006-2007, penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Tanah, diperlukan tenaga:
1 Analisa yang digunakan bisa menggunakan BOW, SNI ataupun analisa Bina Marga
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 4
Menggali 1 m³ tanah biasa sedalam 1 meter
Kebutuhan Satuan Indeks
Tenaga Kerja Pekerja OH 0,750
Mandor OH 0,025
Indeks (angka) 0,75 dan 0,025 di atas mempunyai pengertian bahwa 0,75 pekerja bekerja bersama-sama dengan 0,025 Mandor akan menghasilkan 1 m³ galian tanah dalam satu hari.
C.4 Harga Bahan/Material Yang dimaksud dengan bahan dan material adalah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Besarnya Harga Bahan dan Material tergantung bervariasi pada setiap daerah misalnya harga Semen, Pasir, Batu Kali dan sebagainya. Harga Bahan dihitung dengan satuan per unit, buah atau m³ disesuaikan dengan Jenis Bahan tersebut. (Contoh perhitungan): o Semen Rp. 25.000/zak o Batu Kali Rp. 65.000/m³ o Pasir Rp. 75.000/m³ o Batu Bata Rp. 250/buah
Contoh Penggunaan Analisa BOW. Sedangkan untuk Kebutuhan Bahan dapat dilihat dari Analisa BOW sebagai berikut; untuk Pekerjaan 1 m3 Pasangan Batu Kali dengan campuran 1 semen : 4 pasir. Dalam Analisa G. 32 h diperlukan Bahan : o 1,2 m³ batu kali o 4,0715 zak semen o 0,522 m³ pasir Indeks (angka) 1,2 ; 4,0715 dan 0,522 di atas mempunyai pengertian bahwa 1,2 m³ Batu Kali dan 4,0715 Zak Semen serta 0,522 m³ Pasir akan menghasilkan 1 m³ Pasangan Batu Kali. Contoh Penggunaan Analisa SNI Kebutuhan Bahan dapat dilihat dari Analisa SNI DT-91-007-2007 sebagai berikut; untuk Pekerjaan 1 m3 Pasangan Batu Kali dengan campuran 1 semen : 4 pasir pasang.
Kebutuhan Satuan Indeks
Bahan Batu Belah 15 cm/20 cm m³ 1,200
PC Kg 163,000
PP m³ 0,520
Tenaga Kerja Pekerja OH 1,500
Tukang Batu OH 0,600
Kepala Tukang OH 0,060
Mandor OH 0,075
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 5
C.5 Analisa Satuan Pekerjaan Yang dimaksud dengan Harga Satuan Pekerjaan adalah Jumlah Harga Bahan dan Upah Tenaga Kerja berdasarkan Perhitungan Analisa suatu Kegiatan. Harga Bahan didapat dipasaran, dikumpulkan dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan. Upah Tenaga Kerja didapatkan dilokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah. Ada 3 (tiga) istilah yang harus dibedakan dalam Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yaitu : Harga Satuan Bahan, Harga Satuan Upah dan Harga Satuan Pekerjaan. Harga Satuan Pekerjaan dihitung berdasarkan satuan per pekerjaan. Sebagai contoh adalah Harga Satuan Pekerjaan untuk 1 m3 Pasangan Batu Kali dengan campuran semen 1 semen : 4 Pasir. Dari komposisi campuran di atas, kita didapatkan analisa G 32 h yang berbunyi berikut "1 m³ Pasangan macam A memakai perekat 1 Semen Portland, 4 Pasir (G 19)”. Kemudian Perhitungan dilakukan sebagai berikut :
1,2 m³ Batu Kali @ Rp 65.000 = Rp 78.000
4,0715 Zak Semen @ Rp 25.000 = Rp 101.787,50 0,522 m3 Pasir @ Rp 75.000 = Rp 39.150
Bahan = Rp 218.937,50 1,2 Tukang Batu @ Rp 25.000 = Rp 30.000 0,12 Kepala Tukang Batu @ Rp 30.000 = Rp 3.600 3,6 Pekerja @ Rp 17.000 = Rp 61.200 0,18 Mandor @ Rp 35.000 = Rp 6.300
Upah = Rp 101.100 Analisa Satuan Pekerjaan = Bahan + Upah = Rp 218.937,5 + Rp 101.100 = Rp 320.037,50
Sehingga dapat dilihat bahwa Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Batu Kali dengan Campuran Semen ; 1 Semen : 4 Pasir adalah Rp 320.037,50/m³.
C.6 Volume Pekerjaan Yang dimaksud dengan Volume Pekerjaan adalah menguraikan secara Rinci Besar Volume atau Kubikasi suatu Pekerjaan. Menguraikan, berarti Menghitung Besar Volume masing - masing pekerjaan sesuai dengan Gambar Bestek dan Gambar Detail. Seperti dijelaskan sebelumnya, untuk Menghitung Volume masing - masing pekerjaan terlebih dahulu harus dikuasai tata cara Membaca Gambar Bestek berikut Gambar Detail / Penjelasan. Perhitungan Volume adalah Perhitungan untuk Menghitung Isi, Luas dan Keliling suatu benda sehingga perlu diketahui Rumus dan Satuan benda yang akan dipergunakan seperti : o Satuan Panjang : cm, m, hm, km, inch dan mile. o Satuan Luas : cm², ca, are, ha. o Satuan Isi : dm³, m³ dan lain - lain.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 6
Berikut adalah rumus yang biasa dipergunakan yaitu : o Perhitungan Luas : p (panjang) x l (lebar) o Perhitungan Isi : p (panjang) x l (lebar) x t (tinggi)
Misalkan Kubus diatas adalah Pasangan Batu Kali dengan campuran 1 semen : 4 pasir Ukuran : p = 3 m ; l =1m ; t =2m maka Volume Pekerjaan Pasangan Batu Kali adalah : p x l x t v = 3 x 1 x 2 = 6 m³
C.7 Rencana Anggaran Biaya Anggaran Biaya yang dihitung adalah Jumlah dari masing - masing Hasil perkalian Volume dengan Harga Satuan Pekerjaan yang bersangkutan. Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
RAB = Volume x Harga Satuan Pekerjaan
Sebagai contoh dapat dilihat kembali untuk Pekerjaan Pasangan Batu Kali dengan Campuran 1 semen : 4 pasir sebagai berikut : o Harga Satuan Pekerjaan = Rp. 320.037,50/m³ o Volume Pekerjaan = 6 m³
Jadi Harga Pekerjaan Pemasangan Batu Kali Komposisi 1 Semen : 4 Pasir adalah sebesar = 6 m³ x Rp 320.037,50/m3 = Rp 1.920.225,-
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 7
CONTOH BINGKAI GAMBAR DESAIN (Format 5.1) PPIP
TA. 2014
Provinsi
..........................
Kabupaten
..........................
Kecamatan
..........................
Desa
..........................
Jenis Prasarana
..........................
Lokasi
..........................
JUDUL GAMBAR :
..........................
Dibuat Oleh : OMS
(______________)
Diperiksa Oleh : Fasilitator
(______________) Diverivikasi Oleh
TAMK (______________)
Diketahui Oleh : Kepala Desa
(______________)
Lembar ke .... dari ......
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 8
PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGISIAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
(Format 5.2)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan Dokumen Perhitungan Volume Pekerjaan
berdasarkan Rencana Teknis, Harga dari berbagai macam Bahan/ Material, Alat dan
Tenaga yang dibutuhkan pada suatu Konstruksi. Melalui RAB dapat diketahui Taksiran
Biaya setiap item/ sub Kegiatan.
RAB disusun oleh OMS dan KD yang didukung oleh Satker PIP Kabupaten dan Tim
Pelaksana Kabupaten, demi mendukung tidak terjadi deviasi yang terlalu besar antara
Biaya sebenarnya dengan RAB.
Langkah-langkah teknis dalam Perhitungan RAB dapat dilihat pada Buku Pedoman
Pelaksanaan.
Formulir RAB ini memuat Perhitungan Dasar RAB.
1. Tuliskan Nama Provinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Desa yang bersangkutan.
2. Pada Kolom 1 (uraian) merupakan Uraian dalam Bentuk Bahan, Upah dan Alat.
3. Kolom 2 (volume) merupakan Besar Volume yang ada, dihitung secara Total.
4. Kolom 3 (satuan) merupakan Satuan yang digunakan.
5. Kolom 5 (Jumlah Total) didapat dari Volume dikalikan dengan Harga Satuan yang
kemudian ditotalkan.
Demikianlah RAB ini dibuat oleh OMS dan KD dengan diketahui Kepala Desa, diperiksa
dan disetujui oleh Fasilitator Masyarakat.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 9
RENCANA ANGGARAN BIAYA (Format 5.2)
Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa
: : : :
No.RAB Program Jenis Kegiatan Ukuran / Dimensi
: : PPIP Tahun 2014 : :
URAIAN VOLUME
Satuan HARGA SATUAN
(Rp)
JUMLAH TOTAL (Rp) Total Dari Swadaya Dari Dana
BAHAN
1.
2.
3.
4.
Sub Total 1)
ALAT
1.
2.
3.
4.
Sub Total 2)
UPAH
1.
2.
3.
4.
Sub Total 3)
TOTAL BIAYA
Sumber Dana
Dana Bantuan Sosial :
Swadaya :
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 10
Catatan: 1. Sumbangan dalam bentuk Bahan, Upah dan Alat ditulis dalam Kolom Volume dari
swadaya. 2. Nilai RAB didapat dari Kolom Volume dari Dana dikalikan dengan Kolom Harga Satuan
yang kemudian ditotalkan. 3. Sumbangan dalam bentuk Uang dimasukan pada baris terbawah (sumber dana dari
swadaya). 4. Swadaya dalam bentuk Lahan ditulis dalam Format lain.
Diperiksa Oleh :
Dibuat Oleh :
Fasilitator Masyarakat
(………………………….) Nama Jelas
Ketua OMS
(………………………….) Nama Jelas
Kader Desa
(………………………….) Nama Jelas
Diverifikasi Oleh TAMK
(………………………….) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 11
REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA (Format 5.3)
Provinsi : …………………………… No. RAB : ……………………………………………
Kabupaten : …………………………… Program : PPIP Tahun 2014
Kecamatan : …………………………… Jenis Kegiatan : ……………………………………………
Desa : …………………………… Ukuran/Dimensi : ……………………………………………
No URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA SATUAN
(Rp) JUMLAH BIAYA (Rp)
I 1. 2. 3. 4.
PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..
…………. …………. …………. ………….
……….. ……….. ……….. ………..
…………………. …………………. …………………. ………………….
……………………...
II 1. 2. 3. 4.
PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..
…………. …………. …………. ………….
……….. ……….. ……….. ………..
…………………. …………………. …………………. ………………….
……………………...
TOTAL I + II ……………………...
Diperiksa Oleh :
Dibuat Oleh :
Fasilitator Masyarakat
(………………………….) Nama Jelas
Ketua OMS
(………………………….) Nama Jelas
Kader Desa
(………………………….) Nama Jelas
Diverifikasi Oleh TAMK
(………………………….) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 12
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN/ ALAT (Format 5.4)
Desa : …………………………………………………. Kecamatan : …………………………………………………. Kabupaten : …………………………………………………. Provinsi : ………………………………………………….
No. Jenis Bahan /
Material Satuan
Harga Satuan Bahan
Keterangan Hasil Survey Realisasi
Supl. I Supl. II Supl. III Pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst
Diverifikasi Oleh TAMK
Diperiksa Oleh : Fasilitator Masyarakat
Dibuat Oleh : OMS
(………………………..) Nama Jelas
(………………………..) Nama Jelas
(………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 13
RENCANA PENGGUNAAN ALAT BERAT (Format 5.5)
Diperiksa Oleh : Mengetahui : Dibuat Oleh : Fasilitator Masyarakat
(………………………….) Nama Jelas
Kepala Desa
(………………………….) Nama Jelas
OMS
(………………………….) Nama Jelas
Diverifikasi Oleh:
TAMK
(………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 14
PEMERIKSAAN DESAIN DAN RAB (Format 5.6)
Diverifikasi Oleh: TAMK
(………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 15
RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN PPIP TAHUN 2014 (FORMAT 5.7)
Provinsi : ……………………………
Kabupaten : …………………………… Program : PPIP Tahun 2014
Kecamatan : …………………………… Jenis Kegiatan : ……………………………………………
Desa : …………………………… Ukuran/Dimensi : ……………………………………………
No URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN HARGA
SATUAN (Rp) JUMLAH BIAYA
(Rp) Bobot
(%) Pelaksanaan Minggu ke Skala
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8
I 1. 2. 3. 4.
PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..
…………. …………. …………. ………….
……….. ……….. ……….. ………..
…………………. …………………. …………………. ………………….
……………………... ……….. ……….. ……….. ………..
II 1. 2. 3.
4.
PEKERJAAN ………… ……………………………….. ……………………………….. ……………………………….. ………………………………..
…………. …………. …………. ………….
……….. ……….. ……….. ………..
…………………. …………………. …………………. ………………….
……………………... ……….. ……….. ……….. ………..
TOTAL I + II ……………………... ………..
BOBOT RENCANA
BOBOT RENCANA (KOMULATIF)
BOBOT REALISASI
BOBOT REALISASI (KOMULATIF)
DEVIASI ( + / - )
Verifikasi Oleh Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh :
TAMK Fasilitator Masyarakat OMS
KD
(...............................................) Nama Jelas
(...............................................) Nama Jelas
(...............................................) Nama Jelas
(...............................................) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 16
RENCANA PENYEDIAAN TENAGA KERJA UNTUK PELAKSANAAN PPIP TAHUN 2014 (FORMAT 5.8)
Provinsi : ……………………………
Kabupaten : ……………………………
Kecamatan : ……………………………
Desa : ……………………………
Jenis Tenaga Kerja
Upah/Hari (Rp)
Jumlah Tenaga Kerja
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Total HOK Orang/hr Hari/minggu HOK Orang/hr Hari/minggu HOK Orang/hr Hari/minggu HOK Orang/hr Hari/minggu HOK
Kepala Kelompok
Tukang
Pekerja
Disetujui Oleh: Mengetahui :
Perwakilan Masyarakat Ketua OMS Kepala Desa
Nama Tanda Tangan
1. ………………………………… 1. …………………..
2. ………………………………… 2. …………………..
3. ………………………………… 3. …………………..
4. ………………………………… 4. …………………..
5. ………………………………… 5. ………………….. (…………………………………) (…………………………………)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 5 Halaman 17
PEMERIKSAAN KUALITAS MATERIAL (Format 5.9)
No. URAIAN
PEMERIKSAAN/ PENILAIAN ADMINISTRASI
Nilai Saran
1. Material bangunan yang digunakan dipilih dari jenis bahan yang memenuhi kriteria.
2. Material yang ada di lokasi spesifikasinya telah sesuai dengan ketentuan dalam RKS.
3. Penyimpanan material di lokasi berada ditempat yang kering dan aman terhadap kerusakan.
4. Semua material yang digunakan masih dalam keadaan fres dan baru.
5. Material yang produksi pabrikan masih dalam kemasan utuh dan asli.
6. Penggunaan material selalu mendahulukan material yang datang lebih dulu (tidak menggunakan yang baru datang sebelum stok lama habis).
7. Pengadaan / pendatangan material disesuaikan dengan waktu pengerjaan/ penggunaannya (didatangkan saat menjelang dipergunakan).
8. Material yang masuk tetapi tidak sesuai spesifikasi, telah ditolak dan dibawa ke luar lokasi
9. Keluar masuknya material dilakukan pencatatan dalam buku logistik.
10. Semua material dapat dipastikan tidak ada yang mengandung unsur asbes.
11. Contoh-contoh material yang telah disepakati, memenuhi sepesifikasi dalam RKS dan akan digunakan, tersedia di direksi keet.
12. Material batu yang digunakan sesuai dengan spesifikasi dalam RKS dan Panduan Teknis
13. Pasir bersifat kasar dan bersih dari lumpur dan kotoran lainnya
14. Batu yang dipasang berupa batu pecah (bukan batu gundul) untuk menjamin kelekatan spesi.
15. Sumber mata air baku untuk infrastruktur Air Bersih sudah dilakukan uji kualitas dari instansi teknis terkait
Keterangan Nilai 1 : Tidak memenuhi/ dibawah standar 2 : Terpenuhi Sebagian
3 : Memenuhi/ sesuai spesifikasi 4 : Melebihi/ di atas spesifikasi
Saran-saran: ……………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………
Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh:
Ketua OMS TAMK
(………………………………………) (……………………………………..)
Lampiran 6 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 1
KOP SURAT UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA III
(Format 6.1)
Kepada Yth.
1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa ...................................
2. Para Tokoh Masyarakat
3. Organisasi-organisasi Masyarakat
4. BPD
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi sasaran PPIP Tahun 2014 dan akan mendapatkan bantuan dana yang digunakan untuk peningkatan kapasitas perencanaan masyarakat desa dan kapasitas pembangunan masyarakat desa, pembangunan infrastruktur perdesaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat, dan peningkatan kapasitas pelaksanaan kegiatan dan kapasitas monitoring dan evaluasi, maka kami mengundang Bapak/ Ibu/ Sdr/i untuk menghadiri Acara Musyawarah Desa III yang akan dilaksanakan pada :
Tanggal : ............................................................
Waktu : Pukul..................... s.d ........................
Tempat : ............................................................
Acara : ............................................................
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kepala Desa...................................
( .................................................. )
Nama Jelas
Tembusan :
1. Camat (sebagai laporan);
2. Tim Pelaksana Kabupaten (sebagai laporan);
3. Satker PIP Kabupaten (sebagai laporan);
4. ....................................................
5. ....................................................
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 2
BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA III
(Format 6.2) Berkaitan dengan Pelaksanaan PPIP Tahun 2014, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ……………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini : Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Waktu : Pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa III yang dihadiri oleh Masyarakat Desa dan seluruh Dusun/ RW serta Tokoh Masyarakat/ Organisasi Masyarakat di Desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa III ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :
A. Materi atau Topik
1. Penetapan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur; 2. Penetapan rencana Operasi dan Pemeliharaan; 3. Pemilihan dan penetapan Panitia Pengadaan Barang/Jasa.
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. Jabatan ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. Jabatan …………………………….. Narasumber :
1. ................................ Jabatan .................................. 2. ................................ Jabatan .................................. 3. ................................ Jabatan.................................. 4. ................................ Jabatan ..................................
Setelah dilakukan Pembahasan dan Diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh Peserta Memutuskan dan Menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Musyawarah Desa III, yaitu : 1. Pengaturan Tenaga Kerja (HOK)
a. Kepala Kelompok : ………...… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. b. Tukang : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. c. Pekerja : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. …………………….
Keterangan: Jika dalam pelaksanaan konstruksi jumlah tenaga kerja melebihi dari jumlah tersebut di atas maka disesuaikan penjadwalan/ mobilisasi tenaga kerjanya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 3
2. Penetapan Penyimpanan Material ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………
3. Menetapkan Rencana Pengumpulan Dana O&P ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………
4. Menetapkan Keanggotaan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu a. Ketua : ……………………………. b. Sekretaris : ……………………………. c. Bendahara : ……………………………. d. Seksi-seksi : …………………………….
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.............................. , tanggal ................................... 2014
Pemimpin Musyawarah
(………………………………………..) Nama Jelas
Notulis/ Sekretaris
(………………………………………..) Nama Jelas
Mengetahui :
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 4
Menyetujui :
Wakil dan Peserta Musyawarah Desa III
Nama Alamat Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Dst.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 5
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA III
(Format 6.3) Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :
No. Nama Alamat Lengkap Jenis
Kelamin Organisasi /
Jabatan Tanda
Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
* dst
* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa III ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang Hadir
dalam Musyawarah Desa III.
Disetujui : Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Dibuat : Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 6
NOTULENSI MUSYAWARAH DESA III (Format 6.4)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa III
Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :
1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................
Materi atau Topik
1. Penetapan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur; 2. Penetapan rencana Operasi dan Pemeliharaan; 3. Pemilihan dan penetapan Panitia Pengadaan Barang/ Jasa. Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, meliputi : 1. Menetapkan rencana pelaksanaan pembangunan infrastruktur (jadwal, tenaga kerja,
material, dll); 2. Menetapkan rencana Operasi dan Pemeliharaan (skenario/mekanisme pengumpulan dana
O&P harus disepakati); 3. Memilih dan menetapkan Panitia Pengadaan Barang/ Jasa; 4. Penandatangan Perjanjian Pelaksanaan Secara Swakelola. Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 7
Kesimpulan/ Kesepakatan : Berdasarkan diskusi dan voting dapat disimpulkan/ disepakati : 5. Pengaturan Tenaga Kerja (HOK) (lampirkan daftar calon pekerja)
a. Kepala Kelompok : ………...… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. b. Tukang : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. c. Pekerja : …………… Orang, Nilai Upah : Rp. ……………………. Keterangan: Jika dalam pelaksanaan konstruksi jumlah tenaga kerja melebihi dari jumlah tersebut di atas maka disesuaikan penjadwalan/ mobilisasi tenaga kerjanya.
6. Penetapan Penyimpanan Material ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………
7. Menetapkan Rencana Pengumpulan Dana O & P ………………………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………
8. Menetapkan Keanggotaan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu: a. Ketua : ……………………………. b. Sekretaris : ……………………………. c. Bendahara : ……………………………. d. Seksi-seksi : …………………………….
9. ……………………………………………………………………………………………………………………
Acara ditutup pada pukul ................. Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Pimpinan Musyawarah
(……………………………..) Nama Jelas
FM
(………………………………..) Nama Jelas
Notulen
(………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 8
DAFTAR SUMBANGAN DANA PEMELIHARAAN
(Format 6.5)
No. Nama Sumbangan
Jumlah Paraf Wajib Sukarela
TOTAL
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 9
BERITA ACARA KESANGGUPAN SWADAYA MASYARAKAT
(Format 6.6)
Terhadap Usulan Kegiatan :………………………………………………
Pada hari ini …………………, tanggal ..……, bulan ………………….,tahun………, bertempat di…………………………...., Desa ……………………, Kecamatan…….……………….. Kabupaten ………………..…………….……., Provinsi…………….…………..…….., berdasarkan Hasil Musyawarah Desa, kami yang bertandatangan di bawah ini mewakili dan atas nama Masyarakat Desa menyatakan bahwa jika Usulan dari Desa kami disetujui dalam Musyawarah Desa III untuk didanai melalui PPIP Tahun 2014, kami sepakat dan sanggup memberikan swadaya sebagaimana di bawah ini :
No. Bentuk Swadaya Volume Satuan Nilai (Rp) Keterangan
1. Bahan a. b. c. d. e.
2. Lahan a. b. c. d. e.
3. Lainnya
Rincian dari Swadaya tersebut, termasuk nama-nama Penyumbang sebagaimana tercantum dalam Lampiran Berita Acara ini. Swadaya atau Sumbangan Masyarakat sebagaimana tersebut di atas akan direalisasikan setelah Adanya Keputusan Penetapan Usulan yang didanai oleh PPIP Tahun 2014 melalui Musyawarah Desa III sampai pada Tahap Pelaksanaan Kegiatan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 10
Demikian Berita Acara ini kami buat dengan sebenarnya dan atas dasar Musyawarah Masyarakat Desa agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. …………………………., tanggal ……………. 2014 Fasilitator Masyarakat Ketua OMS (……………………………….) (…………………………………)
Atas nama Masyarakat Desa
Nama Alamat Jabatan (dalam masyarakat) Tanda Tangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
*Coret yang tidak perlu
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 11
CONTOH SURAT KEPUTUSAN (Format 6.7)
KETUA OMS DESA .................................. NOMOR : ..................................
TENTANG
PEMBENTUKAN PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014
ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT
DESA ………. KECAMATAN …………….. KABUPATEN ................. PROVINSI ................ MENIMBANG : a. Surat Penetapan OMS Desa ............ Kecamatan ................. Kabupaten
............. Nomor : ........................ tangal .......................................... 2014. b. Dalam rangka menciptakan transparansi dan peningkatan peran
masyarakat dalam penyelenggaraan PPIP Tahun ........... sesuai Pedoman Pelaksanaan.
c. Dalam rangka pengadaan barang/jasa sesuai kebutuhan yang tercantum dalam Rencana Anggaran dan Biaya untuk Desa ............ Kecamatan ................. Kabupaten ................................ Provinsi ......................
d. Perlu dibentuk Panitia Pengadaan Barang/ Jasa yang anggotanya dari masyarakat setempat yang dianggap mampu melaksanakannya.
MENGINGAT : Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun Anggaran 2014.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KETUA OMS DESA .................. TENTANG PEMBENTUKAN
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA KEGIATAN PPIP
PERTAMA : Membentuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk kegiatan PPIP untuk Desa .............. Kecamatan ............... Kabupaten ................ Provinsi ..............., dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
NO. NAMA KEDUDUKAN DALAM PANITIA
1. Ketua merangkap Anggota
2. Sekretaris merangkap Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
Jumlah panitia disesuaikan dengan nilai kegiatan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 12
KEDUA : Tugas, wewenang dan tanggung jawab Panitia Pengadaan Barang/Jasa adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan data terkait dengan jenis, jumlah dan kualifikasi material/jasa
kegiatan yang dibutuhkan sesuai RAB dan DED; b. Melaksanakan proses pengadaan material/jasa sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan; c. Mengundang toko/ supplier/ penyedia jasa untuk memasukkan
penawaran; d. Melakukan penilaian terhadap semua penawaran yang masuk dan
menyusun calon pemenang; e. Melakukan klarifikasi dan negosiasi terhadap harga penawaran dari toko/
supplier/ penyedia jasa; f. Mengumumkan pemenang pengadaan barang/jasa.
KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Pengadaan Barang/Jasa bertanggung
jawab kepada Ketua OMS. KEEMPAT : Masa kerja Panitia Pengadaan Barang/ Jasa terhitung sejak tanggal
ditetapkannya Surat Keputusan ini sampai dengan SPK ditandatangani. KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa
segala sesuatunya akan diperbaiki sebagaimana mestinya jika di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.
Salinan Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Kepala Desa ...................... Kecamatan .............. Kabupaten ................. Provinsi ................ 2. Kepala BPD Desa ................. Kecamatan ............. Kabupaten ................ Provinsi ................
DITETAPKAN DI : .................. PADA TANGGAL : ............................. 2014
KETUA OMS DESA ...................
NAMA LENGKAP
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 13
PETUNJUK PENGISIAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN DAN KURVA - S
(Format 6.8) Formulir ini dibuat oleh OMS, selaku pelaksana, sebagai acuan untuk penilaian prestasi
pekerjaan. Formulir ini merupakan tindak lanjut dari hasil perhitungan RAB.
Petunjuk pengisian formulir ini adalah sebagai berikut :
1. Kolom Uraian Pekerjaan diisi sub bagian pekerjaan yang disusun sesuai urutan waktu
pelaksanaan.
2. Kolom Volume diisi sesuai dengan angka yang menunjukkan volume masing-masing
pekerjaan.
3. Kolom Satuan diisi sesuai dengan satuan yang dipakai untuk mengukur volume pekerjaan,
misalnya m, m², liter, lump sump, dan sebagainya
4. Kolom Harga Satuan diisi sesuai nilai harga satuan yang didapat dari perhitungan RAB.
5. Kolom Jumlah Harga adalah jumlah hasil perkalian antara nilai volume pekerjaan dikalikan
nilai harga satuan.
6. Kolom Bobot adalah jumlah prosentase yang didapat dari jumlah harga dibagi jumlah total
harga seluruh pekerjaan dikalikan 100%.
7. Kolom Waktu Pelaksanaan adalah penempatan waktu pelaksanaan pekerjaan disesuaikan
dengan minggu kalender pelaksanaan; waktu pelaksanaan pekerjaan didapat dari nilai
volume pekerjaan dibagi jumlah rencana hok; diisi dengan membuat garis sepanjang
waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan pada kolom minggu kalender
pelaksanaan.
8. Bobot/ Minggu adalah jumlah rencana pencapaian bobot pada suatu minggu kalender
pelaksanaan; diisi dengan menjumlah bobot rencana seluruh pekerjaan yang ada pada
minggu tersebut.
9. Bobot Kumulatif adalah jumlah akumulasi nilai bobot/ minggu.
10. Kurva S adalah grafik cartessius yang dibuat dari gabungan poin-poin rencana pencapaian
bobot tiap minggu kalender, dengan koordinat x adalah minggu kalender dan koordinat y
adalah nilai prosentase bobot kumulatif (0 - 100).
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 6 Halaman 14
RENCANA JADWAL PELAKSANAAN DAN KURVA - S (Format 6.8)
PPIP Tahun 2014 : Jenis Kegiatan :
Desa / Kecamatan / Kabupaten : / / Masa Kerja :
No. Uraian
Kegiatan Volume Satuan
Harga Satuan
Jumlah Harga
Bobot Waktu Pelaksanaan
Minggu ke
(Rp) (Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah
Bobot/ Minggu
Bobot Kumulatif
Verifikasi Oleh Diperiksa Oleh : Dibuat Oleh :
TAMK Fasilitator Masyarakat OMS
KD
(...............................................) Nama Jelas
(...............................................) Nama Jelas
(...............................................) Nama Jelas
(...............................................) Nama Jelas
Lampiran 7 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 1
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (SP3) PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN
(PPIP) TAHUN 2014 (Format 7.1)
DESA : ………………………………… KECAMATAN : …………………………………… KABUPATEN : ………………………………… PROVINSI : ………………………………..
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 2
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (SP3) PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN
(PPIP) TAHUN 2014 (Format 7.1)
Antara
SATKER PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PERMUKIMAN KABUPATEN
........................................................................
dengan
OMS ........................................................................
Nomor : ..................................
Pada hari ini ...................., tanggal ……......., bulan ............................., tahun ............., bertempat di ..........................................., yang bertanda tangan di bawah ini : 1. NAMA : ...........................................................................................................
JABATAN : Pejabat Pembuat Komitmen PPIP, Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur dan Permukiman Kabupaten ………………..
ALAMAT : ...........................................................................................................
INSTANSI : ...........................................................................................................
NIP. : ...........................................................................................................
Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten…………………………….……Tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan ................................................ Nomor : ……………………………………………............................................, Tanggal ..............................., selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. NAMA : ...........................................................................................................
JABATAN : Ketua OMS
ALAMAT : ...........................................................................................................
Dalam hal ini bertindak di dalam Jabatan tersebut dan oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama Masyarakat Desa ..................................................................................., sesuai dengan Hasil Musyawarah Desa I, pada hari ......................, tanggal ........., bulan ................., tahun ........., selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 3
BERDASARKAN : 1. SK Kementerian Pekerjaan Umum No. ....../KPTS/M/2014 Tentang Penetapan Desa
Sasaran Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2014, 2. Pedoman Pelaksanaan PPIP Tahun 2014. 3. Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. PER-25/PB/2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-34/PB/2008 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran dan Pencairan Dana Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
4. ………………………………………………………………… *) 5. ………………………………………………………………... *) 6. ………………………………………………………………... *) *) diisi dengan aturan hukum yang berlaku di kabupaten. Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk mengadakan Ikatan Kontrak Swakelola, untuk melaksanakan pekerjaan yang pembiayaannya didapat dari Dana Bantuan Sosial Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, untuk Desa …………………., Kecamatan ..........................., Kabupaten ………………….........., dengan ketentuan - ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1 TUJUAN PERJANJIAN
Tujuan Kontrak adalah bahwa Pihak Kedua harus melaksanakan Pekerjaan yang menjadi Pokok Perjanjian, sehingga Hasil Pekerjaan mencapai hasil yang diharapkan Pihak Pertama, sesuai dengan Ketentuan - ketentuan di dalam Dokumen Kontrak.
Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN
Pihak Pertama memberi Dana kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua menerima Tugas Pekerjaan dari Pihak Pertama yaitu untuk menyelenggarakan Pekerjaan : Nama Kegiatan : Pembangunan Infrastruktur ...................................................... Lokasi Kegiatan : Desa : ……………………………………………………………
Kecamatan : …………………………………………………………… Kabupaten : ……………………………………………………………
Pasal 3 DOKUMEN PERJANJIAN
Kontrak ini terdiri dari dokumen-dokumen sebagai berikut : Surat Perjanjian (Kontrak) yang dilampiri : a. Pakta Integritas; b. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK); c. Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM); d. Rencana Teknis dan Rencana Anggaran Biaya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 4
Semua Dokumen tersebut merupakan satu kesatuan dan setiap pasal harus diinterpretasikan sedemikian rupa sehingga satu dengan lain sejalan dan saling menunjang.
Pasal 4 PENGAWASAN
1. Pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak Kedua seperti Pasal 1 Perjanjian ini
dilakukan oleh Pihak Pertama.
2. Pihak Pertama menunjuk Tim Supervisi dari masyarakat yaitu KPP Desa ................................., Kecamatan ......................., Kabupaten ......................., yang bertindak dan atas nama Pihak Pertama.
Pasal 5 KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1. Pihak Kedua wajib melaksanakan Kegiatan PPIP Tahun 2014 ini berdasarkan Surat
Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) yang telah diperjanjikan.
2. Pihak kedua wajib mentaati pakta integritas yang telah ditandatangani oleh kepala desa dan disetujui oleh wakil masyarakat pada saat sosialisasi desa.
3. Hasil Kegiatan yang harus diserahkan pada saat Penyerahan Pekerjaan adalah Laporan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), yang memuat : a. Catatan Harian, yang berisi tentang :
a.1 Jumlah Tenaga Kerja; a.2 Jumlah Bahan Material yang digunakan; a.3 Peralatan yang digunakan; a.4 Hasil item Pekerjaan yang dilaksanakan; a.5 Perintah, Saran, Petunjuk Pelaksanaan atau Penolakan Bahan; a.6 Catatan Cuaca atau kejadian-kejadian yang berhubungan dengan Kegiatan dan
lain sebagainya. b. Laporan Bulanan, yang merupakan Rekap dari Catatan Harian; c. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Fisik Konstruksi; d. Berita Acara Pemeriksaan Kegiatan setiap Pembayaran Angsuran; e. Gambar-gambar Hasil Pelaksanaan; f. Notulen Rapat-rapat/Rembug Warga; g. Realisasi Biaya dan Kegiatan; h. Realisasi Kurva-S Pelaksanaan.
4. Penyusunan LP2K PPIP Tahun 2014 ini dibuat dalam Rangkap 5 (lima) serta dikonsultasikan lebih dahulu kepada Pihak Pertama.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 5
Pasal 6 JENIS DAN NILAI KONTRAK
Jenis kontrak ini adalah Kontrak Swakelola, dan Pihak Kedua harus menyelesaikan seluruh pekerjaan hingga batas waktu akhir Tahun Anggaran 2014, dengan jumlah harga pasti dan tetap, serta menanggung semua resiko yang terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan. Nilai Kontrak Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 Kontrak ini adalah: Harga = Rp 250.000.000,- (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Nilai ini sudah termasuk Dana Non Fisik sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) sebagai Dana Persiapan, Perencanaan dan Operasional OMS dan tidak diperuntukkan untuk Honorarium.
Pasal 7 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Pelaksanaan Pekerjaan tersebut harus sudah dimulai sesuai Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) tanggal ………………………………………………………………………….
2. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan adalah ……………… hari kalender, terhitung ………………..…. mulai tanggal ………, bulan…………………, tahun ………… sampai dengan tanggal ………, bulan…………………, tahun …………
3. Segera setelah seluruh Pekerjaan diselesaikan, Pihak Kedua dapat meminta secara tertulis Serah Terima Pekerjaan.
4. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, Pihak Pertama wajib mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tersebut.
Pasal 8 JANGKA WAKTU KONTRAK
Jangka waktu Kontrak adalah sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) tanggal ………, bulan…………………, tahun ………… sampai dengan tanggal ………, bulan…………………, tahun …………
Pasal 9 PEMBAYARAN
1. Semua Pembayaran dilakukan secara bebas tetap (SPP-BT). Pembayaran dilakukan
melalui …………………………………………………………………………………………
2. Kuasa Pengguna Anggaran Satker PIP Tingkat Kabupaten ………………………… menyampaikan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat setempat setelah ditandatanganinya Surat Pemberian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) dengan OMS ………………………………………………………………………………………
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 6
3. Pengajuan Dana untuk Pekerjaan dilakukan dalam 3 (Tiga) Tahap, Tahap Pertama sebesar 40% dapat dicairkan setelah Penandatangan Kontrak, selanjutnya 30% berikutnya dibayarkan pada saat Progres Pelaksanaan Kegiatan sudah mencapai minimal 30%, dan sisanya sebesar 30% dibayarkan pada saat Progres Pelaksanaan Kegiatan sudah mencapai minimal 60%.
4. Pengajuan Pencairan Dana harus dilengkapi dengan : a. Dokumen Kontrak/ Surat Perintah Kerja (SPK) asli yang mencantumkan Nomor
Rekening Masyarakat; b. Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan atau Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan; c. Laporan Kemajuan Fisik dan Keuangan yang telah diverifikasi oleh Fasilitator
Masyarakat; d. Rencana Penggunaan Dana yang telah diverifikasi oleh Fasilitator Masyarakat; e. Berita Acara Pembayaran; f. Kuitansi yang disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat yang ditunjuk; g. Ringkasan Kontrak; h. Untuk Kegiatan Pencairan Tahap I, Buku Rekening Bank milik masyarakat harus
menunjukkan minimal sebesar 25% dari Total Dana Pemeliharaan; i. Bukti Pendukung, berupa Buku Laporan Harian Pelaksanaan Kegiatan, Buku Kas
Umum, Fotokopi Buku Rekening Bank, dan bukti Pengeluaran (nota-nota pengeluaran) untuk Pencairan Tahap II dan III.
5. Apabila terjadi Penyimpangan di lapangan, maka Pihak Pertama berhak untuk melakukan Penangguhan Pembayaran tahap berikutnya sampai dengan adanya Penyelesaian Permasalahan di lapangan.
Pasal 10 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK KEDUA
1. Apabila Pihak Kedua telah menyelesaikan pekerjaannya, Pihak Kedua membuat Laporan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) dan telah disetujui dalam Forum Musyawarah Desa IV, untuk menyatakan seluruh Pekerjaan telah selesai dan siap diperiksa oleh Pihak Pertama.
2. Apabila hingga akhir jangka waktu yang ditetapkan pasal 7 ayat 2, Pihak Kedua belum mampu menyelasikan Pekerjaan seperti yang ditetapkan dalam Kontrak, maka Pihak Pertama akan memberikan penambahan waktu, sesuai dengan Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) yang dibuat oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.
3. Apabila sampai batas waktu akhir Tahun Anggaran 2014, Pihak Kedua tetap belum dapat menyelesaikan Pekerjaan, atau Dana belum tersalurkan seluruhnya, maka Pihak Kedua harus membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai Pengganti Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K). BASPK harus memuat Kondisi Hasil Pelaksanaan Kegiatan yang tercapai pada saat itu dan disertai Lampiran Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) hingga saat itu beserta gambar - gambar Prasarana Terbangun hingga saat itu.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 7
4. Apabila hingga Penandatanganan BASPK, masih terdapat Sisa Dana yang belum terserap dari KPPN maka Sisa Dana tersebut dapat ditarik kembali dan harus dikembalikan ke Kas Negara.
Pasal 11 PERSELISIHAN
1. Bila terjadi Perselisihan antara Kedua Belah Pihak, Penyelesaiannya diutamakan dengan
Musyawarah.
2. Apabila secara Musyawarah tidak dapat dicapai, maka dapat diserahkan kepada Panitia Arbitrasi sesuai Keputusan Musyawarah Desa dan yang mewakilinya adalah terdiri dari : a. Seorang Wakil Pihak Pertama b. Seorang Wakil Pihak Kedua c. Seorang Wakil yang tidak ada sangkut pautnya dan pengangkatannya disetujui oleh
Kedua Belah Pihak.
3. Dalam Hal ini melalui cara di atas tidak terdapat Penyelesaian, maka akan diteruskan melalui Saluran Hukum yang berlaku.
Pasal 12 DOMISILI
Kedua Belah Pihak memilih tempat kedudukan yang tetap dan sah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Kabupaten…………………………………………………………….
Pasal 13 KEADAAN KAHAR
1. Yang digolongkan Keadaan Kahar adalah :
a. Peperangan; b. Kerusuhan; c. Revolusi; d. Bencana Alam sepert banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus, tanah longsor,
wabah penyakit dan angin topan; e. Kebakaran; f. Gangguan Industri lainnya.
2. Apabila terjadi hal - hal seperti pada ayat 1 di atas, sehingga pekerjaan yang telah ditentukan dalam Kontrak ini tidak dapat terpenuhi, Kedua Belah Pihak Sepakat akan diselesaikan secara Musyawarah.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 8
Pasal 14 KETENTUAN PENUTUP
1. Dengan ditandatanganinya Kontrak ini oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka
seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal - pasal perjanjian ini dan seluruh ketentuan di dalam dokumen - dokumen yang merupakan satu kesatuan serta bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, termasuk segala sanksinya, mempunyai kekuatan mengikat dan berlaku sebagai Undang - undang bagi kedua belah pihak, berdasarkan ketentuan - ketentuan dalam pasal 1338 ayat (1) Kitab Undang - Undang Hukum Perdata.
2. Yang dimaksud dengan Dokumen - dokumen tersebut ayat 1 pasal ini adalah Dokumen -
dokumen yang pada saat mulai, selama dan sesudah perjanjian ini berlaku bagi Pihak Pertama dan Pihak Kedua meliputi dokumen - dokumen seperti tersebut pada pasal 3 Surat Perjanjian ini.
3. Dengan dan karena ketentuan pasal 14 ayat 1 tersebut di atas, ketentuan pasal 1266 Kitab
Undang - Undang Hukum Perdata tidak diberlakukan lagi dalam perjanjian ini, apabila Pihak Kedua tidak memenuhi kewajibannya.
4. Kontrak ini mulai berlaku pada saat ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak, Kontrak
beserta lampiran - lampirannya yang merupakan bagian tak terpisahkan dibuat Rangkap 2 (dua) bermaterai, yang masing - masing mempunyai Kekuatan Hukum yang sama, masing - masing Pihak Pertama dan Pihak Kedua serta tembusan Rangkap 9 (sembilan) yang masing - masing diperuntukan :
Ganda ke - 1 : (Bupati)…………………………………………………………………….. Ganda ke - 2 : (Tim Pelaksana Pusat) ………………………………………………. Ganda ke - 3 : (Tim Pelaksana Kabupaten) ………………………………………. Ganda ke - 4 : (Camat) ……………………………………………………………………. Ganda ke - 5 : (Kepala Desa) …………………………………………………………… Ganda ke - 6 : (Konsultan Manajemen Kabupaten) …………………………… Ganda ke - 7 : (Fasilitator Masyarakat) …………………………………………….. Ganda ke - 8 : Persediaan Pihak Pertama ………………………………………… Ganda ke - 9 : Persediaan Pihak Kedua ……………………………………………
Pihak Pertama
Pihak Kedua
(……………………………………………….) Nama Jelas
(……………………………………………….) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 9
CONTOH SURAT PERINTAH KERJA (SPK) (Format 7.2)
NOMOR : .................................. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Jabatan : Ketua OMS Desa ................................................ Alamat : ............................................................................. Selanjutnya disebut PIHAK KESATU Dengan ini memberikan perintah pekerjaan kepada : Nama : Jabatan : Perusahaan : (jika bukan perusahaan ditulis ”perseorangan”) Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Untuk melaksanakan pekerjaan : 1. Nama Pekerjaan : Pengadaan .....................................................................................
2. Alamat Pekerjaan : ...............................................................................................................
3. Lokasi Pekerjaan : Desa ................................., Kec. ............................, Kab. ...................
4. Waktu Pelaksanaan : ....... hari kalender, terhitung sejak SPK ditandatangani.
6. Nilai Pekerjaan : Rp. .............................,- ( tertulis ) termasuk pajak-pajak yang berlaku.
7. Tanggal Penyerahan : ........................................... 2014
8. Cara Pembayaran :
Demikian Surat Perintah Kerja ini diberikan untuk dilaksanakan.
.................. , ............................2014
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
Ketua OMS
NAMA LENGKAP NAMA LENGKAP
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 10
SURAT PERJANJIAN KONTRAK PENGADAAN BAHAN / BARANG (Format 7.3)
A. Yang bertanda tangan di bawah ini kami : I. Nama : ………………………………………………………………………
Jabatan : Ketua OMS Desa …………………………………………………. Kecamatan ……………………….. Kabupaten ………………………………………… Alamat : ……………………………………………………………………… Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa I, Tanggal …………..…………….. bertindak sebagai Penanggungjawab Operasional Kegiatan OMS di Desa …………………………………………….. Selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
II. Nama : ……………………………………………………………………(Supplier) Jabatan : ……………………………………………………………………… Alamat : ……………………………………………………………………… Selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
B. Dengan ini setuju untuk melakukan Perjanjian berdasarkan Proses Pelelangan :
a. Jenis Pekerjaan : …………………………………………………………… b. Lokasi : …………………………………………………………… c. Deskripsi : …………………………………………………………… d. Nilai Pekerjaan : Rp. …………………………………………………
(tertulis) termasuk pajak-pajak yang berlaku1. e. Waktu Pelaksanaan : ……. Hari, sesudah Penandatanganan Perjanjian tanpa masa
garansi. f. Cara Pembayaran : Sampai dengan ..….. % sebagai Uang Muka, yang dilunasi
dari Pembayaran Dua Bulan Pertama. Dapat dibayar setiap 2 minggu sesuai Kemajuan Pelaksanaan menurut Bukti yang disertifikasi oleh Fasilitator Masyarakat dan Penerimaan Akhir.
g. Persyaratan : Sesuai Persyaratan Umum terlampir. h. Lain - lain : Dibuat Rangkap 5, dua dengan materai Rp. 6.000,-
Satu Eksemplar dikirim kepada Tim Kabupaten.
Pihak Kedua Pihak Pertama Supplier OMS
(…………………………) (…………………………)
Mengetahui
Tim Kabupaten Fasiltator Masyarakat (…………………………) (..…………………………)
1 Berlaku untuk Perusahaan atau badan usaha
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 11
BERITA ACARA PELELANGAN PENGADAAN BAHAN
(Format 7.4) Pada hari ini ………………., tanggal ….……, bulan …………..……………, tahun ……… telah diselenggarakan Acara Penentuan Pemenang yang akan memasok bahan/ peralatan yang diperlukan bagi Kegiatan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2014 di Desa …..…………………… Kecamatan ………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi ………………………
Lokasi Kegiatan
Penawaran oleh Supplier I
…………………..
Penawaran oleh Supplier II
………………………
Penawaran oleh Supplier III
……………………..
Rp. Rp. Rp.
Pemenangnya adalah Supplier ……………………, untuk Kegiatan ……………………………. Demikianlah Berita Acara ini dibuat sebagai Catatan Hasil Penyelenggaraan Acara Penentu/ Pemenang yang akan memasok Bahan/ Alat.
Peserta Penawaran : Panitia Pelaksanaan :
1. ………………………………………… ………………………………………… 2. ………………………………………… ………………………………………… 3. ………………………………………… ………………………………………… 4. ………………………………………… ………………………………………… 5. ………………………………………… ………………………………………… Mengetahui : Diisi Oleh : Fasilitator Masyarakat OMS (…..………………………….) (…..………………………….)
Verifikasi: TAMK
(…..………………………….)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 12
UNDANGAN PELELANGAN PENGADAAAN (Format 7.5)
I. UNDANGAN PELELANGAN 1.1 Pekerjaan Pengadaan …………………………… untuk Kegiatan ………………………..
……………………………………………………………………………………………………… 1.2 Kabupaten ………………………., Kecamatan ……………………., Desa …………………. 1.3 Prosedur Pelelangan
No. Kegiatan Lokasi Tanggal Waktu Keterangan
1.3.1 Pengambilan Dokumen Pelelangan Tanpa Biaya
1.3.2 Penjelasan Dokumen Kunjungan Lokasi 1.3.3 Penyerahan Dokumen Pelelangan Materai Rp 6.000
1.3.4 Evaluasi Supplier
1.3.5 Penunjukan Supplier
1.3.6 Penandatanganan Perjanjian Materai Rp 6.000
II. PENJELASAN KEPADA SUPPLIER
2.1 Supplier akan dipilih melalui proses lelang dengan meninjau minimal 3 (tiga) Surat Penawaran.
2.2 Formulir Penawaran yang harus diisi Supplier terlampir. 2.3 Format Perjanjian (untuk supplier terpilih) terlampir. 2.4 Jadwal pada formulir penawaran: jadwal pengiriman barang/ peralatan dan harga barang,
alat serta keperluan lain yang dilelang harus memenuhi kriteria antara lain, harga kompetitif, mutu terjamin serta pelayanan antar yang dapat diandalkan.
2.5 Periode Perjanjian …………………………………s/d ………………………………………… 2.6 Jenis Kontrak: Lump sum 2.7 Pembayaran sesuai prestasi.
III. PERSYARATAN UMUM 3.1 TAMK berkewajiban untuk melakukan pengawasan dan pembinaan dalam pengadaan
melalui; (a) Supervisi Pelaksanaan Pengadaan Bahan/ Peralatan; (b) Persiapan Dokumen Pembayaran untuk Pengadaan Bahan/ Peralatan yang sudah diterima; (c) Penerimaan Pengadaan Barang/ Peralatan yang sudah diterima.
3.2 Tugas Supplier adalah mengadakan Bahan Baku atau Peralatan sesuai dengan Spesifikasi yang telah disepakati dalam perjanjian dan Pedoman Teknis PPIP.
3.3 Pekerjaan /Pengadaan ini tidak dapat dikontrakan kepada pihak lain oleh penyedia bahan/ supplier (sub-kontrak) tanpa persetujuan tertulis dari OMS yang diketahui oleh FM dan TAMK.
3.4 Supplier harus mentaati segala perundang-undangan dan hukum yang berlaku, serta memperhatikan adat istiadat setempat.
3.5 Force Majeure adalah suatu keadaan yang menghambat/merusak pengadaan yang dilakukan dan terjadinya di luar kekuasaan semua pihak seperti bencana alam, kerusuhan, dan sebagainya. Bilamana terjadi force majeure maka Supplier harus melaporkan hal tersebut kepada OMS ditembuskan ke FM dan TAMK dalam waktu paling
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 13
lambat 7 (tujuh) hari terhitung dari telah terjadinya force majeure tersebut. FM boleh menyetujui Perubahan Harga sebagai akibat force majeure dalam menyiapkan Addendum Perjanjian jika diperlukan dengan konsultasi terinci bersama FM dan TAMK.
3.6 Bila terjadi Perbedaan Pendapat antara OMS dan Supplier maka hal ini harus segera dibahas dengan TAMK. Penyelesaian Masalah akan diputuskan setelah dibahas dalam rapat dua mingguan di tingkat kabupaten dengan mempertimbangkan perjanjian dan kenyataan di lapangan. Bila rapat memutuskan bahwa ada penambahan biaya yang wajar, karena perubahan spesifikasi, maka Addendum Kontrak harus dibuat.
3.7 Supplier akan mendapat sanksi apabila melakukan wanprestasi terhadap perjanjian yang dibuat, melalui surat tertulis dari OMS ditembuskan ke FM dan TAMK
3.8 Bila Supplier dianggap melanggar maka pembayaran kepada Supplier akan ditunda sampai sebab kelalaian telah diperbaiki dan diterima oleh OMS, sesuai dengan yang tercantum pada perjanjian.
3.9 Bila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima peringatan tertulis, Supplier masih belum mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kelalaian, maka OMS mengajukan pembatalan Perjanjian dan Menunjuk Pihak Ketiga untuk melaksanakan Pengadaan tersebut setelah dilakukan pembahasan dalam rapat dua mingguan di kabupaten.
3.10 Pembayaran akan dilaksanakan sesuai dengan Penilaian Pekerjaan oleh atau FM sebagaimana disebut dalam Perjanjian atau Addendum (bila ada).
3.11 Laporan oleh Supplier: a) Tiap Minggu tentang Peralatan. b) Tiap Minggu tentang Kemajuan Pengadaan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 14
SURAT PENAWARAN PENGADAAN (Format 7.6)
Kepada Yth : Tim Pengelola Kegiatan ……………………………………….
Desa …………………………………………………………………… Kecamatan …………………………………………………………. Kabupaten …………………………………………………………..
1. Setelah mengikuti Undangan Pelelangan termasuk Penjelasan kepada Supplier dan Persyaratan Umum (terlampir), kami bermaksud mengajukan Penawaran seperti yang tercantum dalam tabel ini :
No. Nama/ Jenis
Barang Volume
Harga Satuan
Total Harga
Keterangan/ Jadwal Pengiriman
1 2 3 4 5 = 3 x 4 6
TOTAL
Total Harga Penawaran Rp. ………………….., Terbilang …………………………………. ………………………………………………………………………………………………………… Jadwal Pelaksanaan Terlampir.
2. Kami akan memulai Pengadan Bahan/ Barang tersebut pada saat menanda tangani perjanjian ini dan akan menyerahkan Bahan/ Barang yang disebutkan dalam Perjanjian sesuai dengan Periode Waktu sebagaimana disebutkan dalam Dokumen Pelelangan.
3. Penawaran ini berlaku salama satu bulan. Tanggal : __________________________________________________
Nama Supplier : __________________________________________________
Alamat Supplier : __________________________________________________
__________________________________________________
Tanda Tangan : __________________________________________________
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 15
SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA
(Format 7.7) Pada hari ini …………………., tanggal …..…, bulan …………………………….tahun ………… Kami yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : ………………………………………
Alamat : ………………………………………
Jabatan : Ketua OMS
Desa : ……………………, Kecamatan : ……………………, Kabupaten : ………………
Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa I, Desa …………………………. tanggal
…..…, bulan …………………………….tahun …………
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
II. Nama : ……………………………………….
Jabatan : ……………………………………….
Alamat : ……………………………………….
Selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama telah sepakat mengikat Perjanjian Sewa - Menyewa dengan Pihak Kedua, dimana Pihak Pertama menyewa kepada Pihak Kedua. Uraian alat yang disewa adalah sebagai berikut :
NO. NAMA ALAT LAMA PENYEWAAN
1.
2.
3.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 16
Perjanjian Sewa Menyewa diatur dalam pasal - pasal berikut ini :
Pasal 1 Jangka Waktu
1. Jangka Waktu Sewa - Menyewa adalah Selama yang tercantum di atas berlaku sejak
ditanda tanganinya perjanjian ini. 2. Bila di kemudian hari ternyata terjadi Perubahan Jangka Waktu Penyewaan, maka Pihak
Pertama dan Pihak Kedua akan mengadakan Kesepakatan untuk merubah Jangka Waktu Sewa - Menyewa sebagaimana tercantum dalam Pasal ayat 1 di atas.
Pasal 2 Biaya
1. Biaya Sewa yang telah disepakati oleh Kedua Belah Pihak adalah sebesar
Rp. ………………… (dengan huruf ………………………………………….), sudah termasuk pajak-pajak yang berlaku2.
2. Biaya Sewa - Menyewa mengikat, kecuali bila terjadi Penambahan atau Pengurangan Jangka Waktu Sewa - Menyewa.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban
1. Pihak Pertama berhak menerima Barang dalam Keadaan Baik/ Layak Jalan, dan berkewajiban memenuhi Pembayaran yang telah disepakati.
2. Pihak Kedua berhak menerima Pembayaran sesuai dengan pasal 2 Surat Perjanjian ini atau telah disepakati dan berkewajiban menjaga serta merawat barang / alat selama dalam penyewaan sehingga tidak merugikan pihak pertama.
Pasal 4
Tanggung Jawab
1. Pihak Kedua akan bertanggung jawab bahwa keadaan barang yang disewakan dalam keadaan Baik, serta bertanggung jawab atas Kelancaran Pekerjaan.
2. Bilamana terjadi Kerusakan Barang pada masa penyewaan, maka Pihak Kedua akan memperbaiki Kerusakan Barang dengan Biaya dari Pihak Kedua.
3. Bila pada Masa Penyewaan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh kelalaian Pihak Pertama sedemikian rupa sehingga memerlukan perbaikan kerusakan, maka Pihak Pertama akan mengeluarkan Biaya Perbaikan maksimal sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah).
2 Berlaku untuk Perusahaan atau badan usaha
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 17
Pasal 5 Sistem Pembayaran dan Biaya Operasional
1. Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat, pembayaran dilakukan dengan perincian sebagai
berikut : a. …………………………………………………………………………………………… b. …………………………………………………………………………………………… c. …………………………………………………………………………………………… d. ……………………………………………………………………………………………
2. Pihak Pertama akan menanggung biaya operasional dari barang / alat yang disewa, misalnya biaya bahan bakar.
Pasal 6
Perbedaan Pendapat 1. Bilamana dalam Jangka Waktu Sewa - Menyewa terjadi perbedaan pendapat atau ketidak
sepakat antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka akan ditempuh cara Musyawarah untuk menyelesaikannya yang dihadiri oleh FM.
2. Bila Penyelesaian secara Musyawarah Pertama tidak dapat menyelesaikan perbedaan pendapat antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka akan diminta KMK dan Pokja Kecamatan sebagai penengah untuk memutuskan jalan keluarnya, selanjutnya keputusan tersebut mengikat.
Dengan ditanda tanganinya Surat Perjanjian ini, maka kedua belah pihak setuju untuk mematuhi pasal - pasal tersebut di atas. Surat perjanjian ini dibuat dengan sebenar - benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Pihak Pertama, Pihak Kedua,
(Nama terang) (Nama terang) KETUA OMS PEMBERI SEWA
Mengetahui, Saksi I (Nama terang) (Nama terang) FASILITATOR MASYARAKAT KADER DESA
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 18
CONTOH AMANDEMEN (Format 7.8)
AMANDEMEN Nomor :_________________________
Tanggal __________
atas
SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (SP3) PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP) Tahun _______
DESA__________________KEC____________ KAB_____________________PROVINSI ____________________
Nomor : _______________________
Tanggal ________________
ANTARA
SATKER PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN KABUPATEN__________
DENGAN
OMS DESA __________
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 7 Halaman 19
AMANDEMEN Nomor : ____________________
Tanggal _____________ Pada hari ini _______ tanggal _______ bulan _______ tahun ______, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen PPIP, Satker PIP Kabupaten Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman dan Kegiatan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kabupaten_______ , selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
Nama : Jabatan : OMS Desa ________ Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama masyarakat desa ________, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Kedua belah pihak berdasarkan : a. Laporan realisasi pelaksanaan di lapangan b. Surat permohonan oleh OMS Nomor ……………tentang………………… c. Berita Acara Pembahasan bersepakat untuk membuat perjanjian pekerjaan tambah kurang (Amandemen ke ____) yang mengikat dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor ________, tanggal ____ bulan _____ tahun______ tersebut di atas dengan perubahan sebagai berikut : 1. 2. 3. (menjelaskan perubahan-perubahannya) Demikian Amandemen No.___ ini dibuat atas persetujuan kedua belah pihak
PIHAK KEDUA
Ketua OMS Desa _________
______________________
PIHAK KESATU
PPK PPIP Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten ________
______________________ NIP. : ………………..
Lampiran 8 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 1
PETUNJUK PENGISIAN CATATAN HARIAN KEGIATAN
(FORMAT 8.1)
Catatan Harian Kegiatan ini diisi oleh OMS setiap harinya, untuk menunjukkan Progres Kegiatan dan membantu Proses Pemantauan dari hari ke hari. Dalam Catatan Harian ini terdapat Uraian Pekerjaan, Rencana Kerja untuk hari ini, Realisasinya, Realisasi Kumulatif, Jumlah HOK (Kontrol Absensi), Kondisi Cuaca, dan Catatan/ Keterangan lain. 1. Tuliskan Nama Desa, Kecamatan dan Kabupaten tempat OMS bekerja. 2. Tuliskan Jenis Kegiatan, Masa Kerja, Tanggal Kerja (tanggal hari ini), Nama Pelaksana dan Nama
Pendamping di atas Tabel. 3. Kolom 2 (Uraian Pekerjaan); mohon diuraikan jenis pekerjaan yang akan dan telah dilakukan hari
ini. 4. Kolom 3 - 4 (Rencana); mohon dicantumkan Rencana Kegiatan untuk hari ini dalam Volume dan
Satuannya. 5. Kolom 5 - 6 (Realisasi Hari Ini); setelah merujuk pada Rencana, mohon dituliskan Realisasi dari
Perencanaan hari ini dalam Volume dan Satuan. Dari sini akan terlihat Progress / Prestasi pekerjaan.
6. Kolom 7 - 8 (Realisasi Kumulatif); merupakan Perhitungan Kumulatif dari hari - hari sebelumnya. 7. Kolom 9 - 11 (Jumlah HOK); mohon dituliskan Jumlah HOK pada hari ini, sesuai dengan Jabatan
dan Porsi Pekerjaannya (pekerja / tukang / mandor). 8. Kolom 12 (Cuaca); dicantumkan Kondisi Cuaca pada hari ini, berguna untuk memantau apakah
Pelaksanaan terganggu oleh cuaca. 9. Kolom 13 (Catatan); dicantumkan beberapa Catatan apabila perlu.
Catatan Harian kegiatan ini dibuat oleh OMS, dengan diperiksa oleh KPP dan diketahui oleh KD, dan disimpan sebagai arsip dalam sebuah buku administrasi OMS, dan menjadi alat bantu untuk menyusun laporan - laporan selanjutnya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 2
PPIP Tahun 2014 : Tanggal Kerja : Desa / Kec. / Kab. / Provinsi : Pelaksana :: Jenis Kegiatan : Pendamping : Masa Kerja :
Volume Satuan Pekerja Tukang Mdr/Kk
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2
Jumlah HOK No. Uraian Pekerjaan Cuaca Catatan Rencana Realisasi Hari ini Realisasi Kumulatif
(OMS) (KPP)
Diperiksa Oleh : Mengetahui :
(KD)
Dibuat Oleh :
CATATAN HARIAN KEGIATAN (Format 8.1)
Volume Satuan Volume Satuan
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 3
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR HADIR PEKERJA HARIAN DAN PENERIMAAN INSENTIF
(Format 8.2) Formulir ini diisi oleh Ketua OMS bekerja sama dengan mandor dan ditandatangani oleh bendahara mengenai Jumlah Penerimaan Insentif, dan oleh karenanya berkaitan dengan Daftar Hadir Pekerja Harian. Formulir ini menjelaskan tentang Daftar Hadir Pekerja Harian di Tingkat Desa dan Jumlah Insentif yang harus diberikan per kurun waktu tertentu. Keterangan singkatan: HOK : Hari Orang Kerja Pk : Pekerja Tk : Tukang Kk/Md : Kepala Kelompok/Mandor 1. Tuliskan Nama Desa / Kecamatan, Jenis Kegiatan / Jenis Prasarana, Lokasi Kegiatan, Tanggal
Kerja (tgl ... s/d tgl ...), dan Masa Kerja (... hari). 2. Insentif untuk masing-masing pekerja / tukang / mandor; mohon dituliskan Jumlah Insentif
untuk masing - masing pekerja dihitung dari posisi klasifikasinya, yang dapat digunakan sebagai Dasar Perhitungan Jumlah Insentif.
3. Nama, Kategori, Asal, HOK diisi dengan mencantumkan tanda () pada masing -masing kolom yang bersangkutan, sesuai dengan kondisi sebenar - benarnya.
4. Jumlah HOK merupakan Penjumlahan hari di mana pekerja / tukang / mandor bekerja. 5. Jumlah Insentif (Rp) merupakan Perhitungan dari Jumlah HOK dikalikan dengan Insentif untuk 1
tenaga kerja. 6. Tanggal Pembayaran; mohon dituliskan Tanggal Pembayaran Insentif bagi masing - masing
pekerja.
Contoh :
No. Nama L P
Kategori Asal Hari Orang Kerja(HOK)
Menurut Tanggal
Jumlah HOK
Jumlah Insentif
(Rp) Pk Tk
Kk/ Md
dl ds
lr ds Pk Tk
Kk/ Md 1 2 3 4 5 6 7
1. Sutanti 5
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 4
DAFTAR HADIR PEKERJA HARIAN DAN PENERIMAAN INSENTIF (Format 8.2)
Desa / Kecamatan : ______________________ Jenis Kegiatan : ______________________
Lokasi Kegiatan : ______________________ Tanggal Kerja : ______________________ Masa Kerja : ______________________
Insentif untuk 1 (satu) HOK Pekerja : _____________________ Insentif untuk 1 (satu) HOK Tukang : _____________________ Insentif untuk 1 (satu) HOK Kep. Kelompok / Mandor : ____________________
No. Nama
Kategori Hari Orang Kerja (HOK)
Menurut Tanggal
Jumlah HOK
Jumlah Insentif
(Rp)
Tanda tangan / Cap Jempol Tangan Kiri
Pk Tk Kk/ Md Pk Tk
Kk/ Md 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4. 5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
Jumlah : Jumlah :
Tanggal Pembayaran : ...................................... 2014
Fasilitator Masyarakat
(.......................................)
KPP
(..............................................)
Bendahara
(...................................................)
Ketua OMS
(...........................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 5
(Format 8.3)
No. Kontrak
Lokasi Kerja
Pelaksana
PPIP Swadaya Pengambil Penanggung
(Rp) (Rp) Vol. Sat. Vol. Sat. Vol. Sat. Material Jawab Stok
(………………………………….…………………..)
KPP
(……………..………………..)
OMS
Stok
Material
Diperiksa Oleh :
Sumber Dana Material
Keluar
(………………………...…...………..)
KD
Paraf
Dibuat Oleh :
Desa / Kec. / Kab. / Propinsi
Jenis Kegiatan
Masa Kerja
Disetujui Oleh :
(…………………..………………..)
FASILITATOR
CATATAN HARIAN PENGGUNAAN MATERIAL
Uraian
MaterialTanggalNo.
Material
Masuk
MASYARAKAT
Catatan
:
:
:
:
:
:
:
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 6
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MINGGUAN PRESTASI KEMAJUAN PELAKSANAAN
(Format 8.4)
Formulir ini dibuat oleh OMS, selaku Pelaksana, dibuat tiap satu minggu pelaksanaan terhitung dari mulainya pelaksanaan pekerjaan. Formulir ini merupakan rekapitulasi dari Catatan Kegiatan Harian, yang harus diisi oleh OMS setiap hari. Laporan ini diperiksa oleh KPP, selaku Pengawas dari Masyarakat, dan harus diketahui oleh KD, selaku Konsultan Pendamping. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut : 1. Kolom Uraian Pekerjaan, Volume, Satuan, Harga Satuan, Jumlah Harga, dan Bobot diisi sesuai
Urutan Pekerjaan, seperti yang dimuat dalam Formulir Rencana Jadwal Pelaksanaan. 2. Kolom Hasil Pekerjaan, terdiri dari 4 sub kolom,
Minggu Lalu, diisi sesuai dengan bobot kemajuan yang sudah dicapai minggu lalu;
Minggu Ini, diisi sesuai dengan bobot kemajuan yang sudah dicapai minggu ini;
Jumlah, merupakan hasil penjumlahan bobot kemajuan minggu lalu dengan minggu ini;
Sisa, merupakan hasil pengurangan dari nilai kolom Bobot dengan sub kolom jumlah 3. Kolom Prosentase Kemajuan Tiap Pekerjaan adalah Nilai Prosentase yang didapat dari nilai sub
kolom jumlah dibagi nilai kolom Bobot dikalikan 100%; 4. Kolom Prosentase Terhadap Seluruh Pekerjaan adalah Nilai Kolom Prosentase Kemajuan Tiap
Pekerjaan dikalikan Nilai Jumlah Harga dibagi Total Jumlah Harga dikalikan 100%. 5. Prestasi Rencana diisi sesuai dengan Nilai Bobot Rencana pada minggu tersebut yang diajukan
dalam Rencana Jadwal Pelaksanaan. 6. Deviasi Rencana adalah Nilai Total Jumlah Bobot Terlaksana pada minggu tersebut dikurangi
Nilai Prestasi Rencana, bila nilainya minus berarti Pelaksanaan mengalami Keterlambatan dari Rencana.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 7
Jenis Kegiatan :
Desa / Kec. / Kab./ Propinsi : Masa Kerja :
(Rp) (Rp) (%) Mg Lalu Mg Ini Jmlh Sisa
Prestasi Rencana
Deviasi Prestasi
KPPFM
(…………………………….) (…………………………….) (…………………………….)
TAMK
Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh :
Hasil PekerjaanProsentase
Kemajuan Tiap
Pekerjaan
Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
OMS
Volume Satuan
Harga
Satuan
Jmlh
HargaBobot
Verifikasi Oleh
(…………………………….)
Dibuat Oleh :
REKAPITULASI MINGGUAN
KEMAJUAN PELAKSANAAN MINGGUAN
No.
(Format 8.4)
Jumlah
Prosentase Kemajuan
Thd Seluruh Pekerjaan
Uraian
Kegiatan
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 8
LAPORAN KEMAJUAN PELAKSANAAN BULANAN (Format 8.5)
: Jenis Kegiatan :
Desa / Kec. / Kab. / Propinsi : Masa Kerja :
(Rp) (Rp) (%) Bln Lalu Bln Ini Jmlh Sisa
Prestasi Rencana
Deviasi Prestasi
Prosentase
Kemajuan Tiap
Pekerjaan
Prosentase Kemajuan
Thd Seluruh Pekerjaan
Uraian
KegiatanVolume
Bobot
Jumlah
Hasil PekerjaanNo. Satuan
Harga
Satuan
Jumlah
Harga
Verifikasi Oleh Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Dibuat Oleh :
TAMK FM KPP OMS
(…………………………….) (…………………………….) (…………………………….) (…………………………….)
Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 9
LAPORAN MASALAH YANG DIHADAPI TINGKAT DESA (Format 8.6)
Bulan :
Provinsi : Kabupaten :
Kecamatan : Desa :
No. Kendala dan Masalah Upaya yang Dilakukan
Untuk Menyelesaikan Masalah Bantuan yang diharapkan Dalam
Penyelesaian Masalah
Tanggal ................................ 2014
Ketua OMS Kader Desa
(………………………………………….)
(………………………………………….)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 10
REKAPITULASI PERMASALAHAN TINGKAT KECAMATAN
(Format 8.7) Provinsi : Kabupaten : Kecamatan :
No. Desa Masalah Jenis / Derajad Penyelesaian Masalah Tgl. Informasi
Masuk/ Tanggal Penanganan
Status Masalah
NB: Status masalah diisi : Belum selesai / Proses / Selesai
Tanggal .................................. 2014 (__________________)
Fasilitator Masyarakat
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 11
REKAPITULASI MASALAH DAN TINDAK LANJUT TINGKAT KABUPATEN (Format 8.8)
Provinsi : Kabupaten :
No. Kecamatan Desa Masalah Jenis / Derajat Penyelesaian Masalah Tgl. Informasi
Masuk/ Tanggal Penanganan
Status Masalah
NB : Status masalah diisi : Belum Selesai/ Proses/ Selesai Tanggal ………………………….. 2014
(___________________________) TENAGA AHLI MANAJEMEN KABUPATEN
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 12
PETUNJUK PENGISIAN BUKU KAS UMUM (BKU)
(Format 8.9) Formulir ini dibuat oleh OMS – selaku Pelaksana dan Penanggung Jawab Pengelolaan Dana di Tingkat
Desa – sebagai Acuan Penilaian Ketertiban Administrasi dan Pertanggungjawaban Penggunaan
Keuangan Proyek.
Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut :
1. Periode Penggunaan Dana: Tahap (I/II/III). Tahap I, II dan III dipilih sesuai dengan Pentahapan
Penerimaan atau Pencairan Dana yang meliputi Tahap I (40% atau Rp 100 juta), Tahap II (30%
atau Rp 75 juta) dan Tahap III (30% atau Rp 75 juta). Periode (....... s/d ..... ) diisi berdasarkan
Tanggal Mulai dan Akhir Pencatatan Buku Kas Umum untuk setiap Tahapannya.
2. Kolom No, diisi dengan Urutan Nomor Pencatatan Penerimaan atau Pengeluaran Dana.
3. Kolom Tanggal, diisi dengan Tanggal terjadinya Penerimaan atau Pengeluaran, yang dicatat
secara berurutan.
4. Kolom Sumber Penerimaan, diisi dengan Sumber Dana.
5. Kolom Jumlah Penerimaan, diisi dengan Jumlah Dana yang diterima, sesuai dengan Sumber
Penerimaannya.
6. Kolom Pengeluaran meliputi Nama/Jenis Pekerjaan, Kategori/Jenis Pengeluaran dan Jumlah
Pengeluaran.
7. Kolom Jenis Pekerjaan, diisi bila Pekerjaan yang dilaksanakan didesa meliputi lebih dari satu jenis
pekerjaan (misalnya : jalan dan irigasi).
8. Kolom Kategori/Jenis Pengeluaran. Kategori Pengeluaran diisi dengan Jenis Kategori dari
Pengeluaran, yang meliputi : Bahan, Alat, Upah dan Biaya Operasional. Jenis Pengeluaran diisi
dengan Jenis Pengeluaran untuk setiap Kategorinya, misalnya untuk Kategori Bahan (misal : pasir
30 M3), alat (cangkul: 2 buah).
9. Kolom No. Bukti, diisi dengan No. Bukti dari Pengeluaran Dana. Bukti - bukti Pengeluaran yang
berupa Kuitansi dan / atau Nota diberi No. Urut sesuai dengan Urutan Tanggalnya. Nilai
Pengeluaran yang dicatat dalam Buku Kas Umum harus sama jumlahnya dengan yang tercatat
didalam Bukti - bukti Pengeluarannya.
10. Kolom Jumlah Pengeluaran, diisi dengan Jumlah Pengeluaran sesuai dengan bukti
Pengeluarannya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 13
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN 2014 BUKU KAS UMUM (BKU)
(Format 8.9)
Periode Penggunaan Dana : Tahap I / II / III (…………… s/d ……………)
Tahun Anggaran ; ……………………………………. Bank / Nomor Rekening : ……. / ………….
Desa / Kec. / Kab. ; ………… / …………… / ………… Penandatangan Buku Bank / Rek. : …………………..
NO. TANGGAL
PENERIMAAN PENGELUARAN
Sumber Penerimaan Jumlah Nama Pekerjaan Kategori / Jenis Pengeluaran No,
Bukti Jumlah
JUMLAH PENERIMAAN JUMLAH PENGELUARAN
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 14
CONTOH FORMAT PAPAN INFORMASI (FORMAT 8.12)
Tenaga Kerja Jumlah Upah Total
1. Tukang
2. Pekerja
Total
Jumlah Dana Bantuan : Rp. 250 juta
- Pembangunan Infrastruktur : Rp. 245 juta
- Operasional dan perencanaan : Rp. 5 juta
Organisasi OMS
Ketua :
Bendahara : Anggota :
Kader Desa :
Organisasi KPP
Ketua :
Bendahara :
Anggota :
Jenis Material Volume Harga Total
1. Batu 2. Pasir
3. Semen
Diisi material yg bervolume besar
Total
Jenis Infrastruktur Volume Jumlah Dana
1.
2.
Total
PROGRES :
Pencairan dana Tahap I : Rp. 100 juta pada
tanggal.......
Pencairan dana Tahap II : Rp. 75 juta pada
tanggal.......
Pencairan dana Tahap III : Rp. 75 juta pada
tanggal.......
Pencairan dana Tahap III: Rp. 100 juta pada
tanggal.......
FOTO-FOTO PELAKSANAAN
PAPAN INFORMASI BERITA ACARA
MUSYAWARAH DESA
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 15
PETUNJUK PENGISIAN BUKU BIMBINGAN
(Format 8.10)
Buku Bimbingan ini diisi oleh Fasilitator, Konsultan Tenaga Ahli Manajemen dan Satker PIP Kabupaten/
Tim Pelaksana Kabupaten (TPK) sebagai bentuk pembinaan kepada OMS yang membantu untuk
meningkatkan kinerja pelaksanaan. Buku Bimbingan ini diperlukan sebagai sarana untuk membimbing
dan memberikan saran dan rekomendasi bagi pelaksanaan PPIP Tahun 2014 khususnya di tingkat desa.
Di awal tabel dituliskan Nama Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi, Jenis Kegiatan, Masa Kerja,
dan nama Pelaksana.
Karena tujuannya adalah juga untuk sarana berkomunikasi antara pendamping dan pelaksana, maka
yang perlu dicantumkan adalah nama pelaku/pendamping, jabatan pelaku/ pendamping, saran dan
dilengkapi dengan paraf.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 16
BUKU BIMBINGAN (Format 8.10)
PPIP Tahun : 2014 Jenis Kegiatan
:
Desa /Kecamatan : Masa Kerja :
Kabupaten / Provinsi : Pelaksana :
No. Hari / Tanggal Nama
Pendamping/Pembina Jabatan
Saran dan Rekomendasi
Tanda Tangan
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 8 Halaman 17
BUKU TAMU (Format 8.11)
PPIP Tahun : 2014 Jenis Kegiatan
:
Desa /Kecamatan : Masa Kerja :
Kabupaten / Propinsi : Pelaksana :
No. Hari / Tanggal Nama Jabatan Kesan dan Saran Tanda
Tangan
Lampiran 9 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 1
CATATAN HARIAN FASILITATOR TEKNIK (FORMAT 9.1)
Nama Fasilitator Teknik :
Hari/Tanggal :
URAIAN LOKASI
Aktifitas :
Tujuan :
Sasaran :
Hasil :
Permasalahan :
Tindak Lanjut :
Diverifikasi Oleh Diketahui Oleh Dibuat Oleh
TAMK Ketua OMS Fasilitator Teknik
(……………...) (……………...) (……………...) Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 2
CATATAN HARIAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN (FORMAT 9.2)
Nama Fasilitator Pemberdayaan :
Hari/Tanggal :
URAIAN LOKASI
Aktifitas :
Tujuan :
Sasaran :
Hasil :
Permasalahan :
Tindak Lanjut :
Diverifikasi Oleh Diketahui Oleh Dibuat Oleh
TAMK Ketua OMS Fasilitator Pemberdayaan
(……………...) (……………...) (……………...) Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 3
MONITORING PERSIAPAN DAN PERENCANAAN
TINGKAT DESA (Format 9.3)
Tahapan Kegiatan Desa Sasaran
(Nama Desa) (Nama Desa) (Nama Desa)
Persiapan Tgl. Rembug Persiapan
Tgl. Sosialisasi
Perencanaan
Tgl. Musyawarah Desa I
Tgl. Identifikasi Permasalahan
SKS Penyelarasan Program dg RPJM Desa1
Tgl. Musyawarah Desa II
Tgl. Penyusunan UPD2
Tgl. Penyusunan RKM
Tgl. Verifikasi RKM
Tgl. Gambar Desain
Tgl. Penyusunan RAB
Tgl. Verifikasi DED & RAB
Tgl. Musyawarah Desa III
Jumlah Dana O & M
..........................., Tanggal...................................2014
Verifikasi Dibuat Oleh :
TAMK
( Nama )
Fasilitator Teknik
( Nama )
Fasilitator Pemberdayaan
( Nama )
1 Berlaku untuk desa yang sudah mempunyai Dokumen RPJM Desa atau dokumen sejenis 2 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau dokumen sejenis
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 4
MONITORING PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN
TINGKAT DESA (Format 9.4)
Kegiatan Uraian Nama Desa Sasaran
1 2 3
Sosialisasi
Jumlah Undangan
Jumlah Total Peserta
Jumlah Peserta Perempuan
Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir
Musyawarah Desa I
Jumlah Undangan
Jumlah Total Peserta
Jumlah Peserta Perempuan
Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir
Musyawarah Desa II
Jumlah Undangan
Jumlah Total Peserta
Jumlah Peserta Perempuan
Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir
Musyawarah Desa III
Jumlah Undangan
Jumlah Total Peserta
Jumlah Peserta Perempuan
Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir
..........................., Tanggal...................................2014
Verifikasi Mengetahui: Dibuat Oleh :
TAMK
(……………….)
Ketua OMS
(……………….)
Fasilitator Teknik
(……………….)
Fasilitator Pemberdayaan
(……………….)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 5
MONITORING PELAKSANAAN FISIK TINGKAT DESA
(Format 9.5)
Kegiatan Uraian
Desa Sasaran
Nama Desa Nama Desa Nama Desa
Kontrak
Nomor Kontrak
Tanggal Kontrak
Jangka Waktu Kontrak
Tanggal SPMK
Volume Jenis Infrastruktur Terkontrak : 1. Transportasi
a. Jalan (pjg x lbr) b. ....................... 2. Irigasi
a. Bendung b. Saluran
3. Air Minum a. Perpipaan b. Sumur c. .............
4. Sanitasi a. MCK b. ...........
..............m2 ............... ............unit .............m’ .............m’ ............ unit ............unit
..............m2 ............... ............unit .............m’ .............m’ ............ unit ............unit
..............m2 .............. ............unit .............m’ .............m’ ............ unit ............unit
Pencairan Dana Tahap I
Tgl. Pengajuan Pencairan oleh OMS
Tgl. Pengajuan SPM
Tgl. Penerbitan SP2D
Tgl Dana Masuk Rekening OMS
Tgl. Dimulai Pelaksanaan Fisik
Pencairan Dana Tahap II
Tgl. Pengajuan Pencairan oleh OMS
Tgl. Pengajuan SPM
Tgl. Penerbitan SP2D
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 6
Kegiatan Uraian
Desa Sasaran
Nama Desa Nama Desa Nama Desa
Tgl Dana Masuk Rekening OMS
Progres Fisik (%)
Pencairan Dana Tahap
III
Tgl. Pengajuan Pencairan oleh OMS
Tgl. Pengajuan SPM
Tgl. Penerbitan SP2D
Tgl Dana Masuk Rekening OMS
Progres Fisik (%)
..........................., Tanggal...................................2014
Verifikasi Mengetahui: Dibuat Oleh :
TAMK
(....................)
Ketua OMS
(....................)
Fasilitator Teknik
(....................)
Fasilitator Pemberdayaan
(....................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 7
MONITORING SWADAYA MASYARAKAT TINGKAT DESA
(Format 9.6)
Jenis Swadaya Uraian Desa
Nama Desa Nama Desa Nama Desa
Lahan
Jenis Lahan
Luas lahan (m2)
Harga Lahan/ m2
Total Swadaya (Rp)
Material
Jenis Lahan
Luas Lahan
Harga Lahan
Total Swadaya (Rp)
Tenaga Kerja
Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah Hari Kerja
Jumlah HOK
Upah Kerja
Total Swadaya (Rp)
Lain-lain
TOTAL SWADAYA PER DESA (Rp)
..........................., Tanggal...................................2014
Verifikasi Mengetahui: Dibuat Oleh :
TAMK
(...................)
Ketua OMS
(...................)
Fasilitator Teknik
(...................)
Fasilitator Pemberdayaan
(...................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 8
PETUNJUK PENGISIAN PARTISIPASI MASYARAKAT
(Format 9.7)
Formulir ini diisi oleh Fasilitator Masyarakat setiap bulannya. Formulir ini menjelaskan tentang Partisipasi Masyarakat di dalam PPIP Tahun 2014. 1. Tuliskan Nama anda, Tanggal pengisian, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. 2. Tanggal Pelaksanaan Kegiatan – Isilah Tanggal Pelaksanaan Kegiatan. Jika Kegiatan
membutuhkan Waktu beberapa lama, mohon tuliskan Jangka Waktu Kegiatan tersebut, contoh : 4 - 20 Juni, 2013.
3. Jumlah orang yang berperan aktif di setiap kegiatan – Daftar Hadir, tulislah berapa orang yang hadir pada setiap Kegiatan, jumlah Laki-laki, Perempuan dan Orang Miskin.
4. Kualitas Partisipasi – Tabel Sesi Pertama akan menunjukkan Kualitas Partisipasi Masyarakat pada setiap Kegiatan.
Partisipasi Sangat Aktif (SA)
Semua atau sebagian besar peserta (lebih dari 70%) turut terlibat dalam Tahapan Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan.
Setiap orang bebas untuk mengemukakan pendapatnya dan berperan sangat aktif. Semua orang dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan.
Dalam setiap pertemuan, mereka mengajukan pertanyaan dan merasa tertarik serta antusias dengan program ini.
Kelompok Perempuan dan Orang Miskin berpartisipasi Sangat Aktif dalam setiap Tahapan.
Partisipasi Aktif (A)
Lebih dari separuh (51-70%) warga desa turut terlibat dalam Tahapan Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan.
Setiap orang bebas untuk mengemukakan pendapatnya dan berperan aktif. Hampir semua orang dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan.
Partisipasi Rata-rata (Rt)
Partisipasi masih terbatas pada sedikit orang atau pada beberapa elit desa saja.
Hanya sebagian kecil orang atau beberapa elit saja yang terlibat dalam Perencanaan dan Pengambilan Keputusan.
Hanya ada beberapa orang yang merasa bebas untuk mengungkapkan pendapatnya dan berperan aktif. Proses pengambilan keputusan didominasi oleh para elit desa atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
Hanya sedikit perempuan dan orang miskin yang ikut berpartisipasi.
Partisipasi Rendah (Rd)
Partisipasi terbatas hanya pada satu atau dua elite desa yang mempunyai pengaruh. Tidak satupun warga desa yang merasa bebas untuk mengemukakan pendapatnya dan berperan aktif. Satu atau dua orang/ elite desa yang membuat keputusan.
Kelompok perempuan dan orang miskin sulit berpartisipasi dalam Tahap Perencanaan dan Pengambilan Keputusan.
5. Komentar Umum – Mohon dituliskan seluruh maupun beberapa komentar umum dari setiap aktifitas.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 9
PEMANTAUAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Format 9.7)
Nama Fasilitator : …………………… Tanggal : ……………… Provinsi : ……..…………… Kabupaten : ………………… Kecamatan : ………………
Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan
Jumlah Orang yang Mengikuti Kegiatan Kualitas Partisipasi *) Komentar Umum
Jumlah Laki-Laki Perempuan
Musyawarah Desa I
SA A Rt Rd
Identifikasi Permasalahan
SA A Rt Rd
Musyawarah Desa II
SA A Rt Rd
Penyusunan UPD3 dan RKM
SA A Rt Rd
Musyawarah Desa III
SA A Rt Rd
Pelaksanaan Kegiatan (Tenaga kerja, pengadaan bahan dan material)
SA A Rt Rd
Musyawarah Desa IV
SA A Rt Rd
Pelestarian (Jumlah orang yang berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian)
SA A Rt Rd
*) Isi dengan tanda silang
3 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau dokumen sejenis
Mengetahui: Dibuat Oleh :
Ketua OMS
(....................)
Fasilitator Teknik
(....................)
Fasilitator Pemberdayaan
(....................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 10
MONITORING PENYELESAIAN KEGIATAN TINGKAT DESA
(Format 9.8)
Uraian Kegiatan Desa
(Nama Desa) (Nama Desa) (Nama Desa)
LP2K Tgl. Pembuatan
Tgl. Verifikasi
RKB Tgl. Pembuatan
Tgl. Verifikasi
SP2K Tgl. Pembuatan
Tgl. Verifikasi
BASPK Tgl. Pembuatan
Tgl. Verifikasi
Musyawarah Desa IV
Jumlah Undangan
Tgl. Musyawarah Desa IV
Jumlah Total Peserta
Jumlah Peserta Perempuan
Jumlah Masyarakat Miskin yang hadir
Serah Terima Infarstruktur
Tgl. Serah Terima ke Satker
Tgl. Serah Terima Ke Masyarakat
Dokumen Penyelesaian/ Lap.
Akhir OMS
Tgl. Penyusunan
Tgl. Penyerahan ke Satker
..........................., Tanggal...................................2014
Mengetahui: Dibuat Oleh :
Ketua OMS
(..........................)
Fasilitator Teknik
(..........................)
Fasilitator Pemberdayaan
(..........................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 11
LAPORAN PENDAHULUAN (Laporan Bulan ke-1)
(Format 9.9) Desa dampingan : I. Desa 1 ……………..Kecamatan…………………….Kabupaten………………….
II. Desa 2 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten………………….
III. Desa 3 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten………………….
I. Pelaksanaan Pendampingan Desa 1
PENDAHULUAN
Penjelasan pemahaman fasilitator terhadap PPIP
PROFIL DESA
a. Letak geografis desa;
b. Aksesibilitas menuju desa;
c. Data Kependukan;
d. Data Potensi Desa (Ekonomi, Sosial, Budaya);
e. Permasalahan Umum (Ekonomi, Sosial, Budaya);
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Jadwal kegiatan di tingkat desa
b. Target penyelesaian kegiatan di tingkat desa
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN
a. Progres pelaksanaan kegiatan di tingkat desa s.d. bulan bersangkutan
- Menjelaskan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan.
(Progres tahapan yang telah dicapai harus dijelaskan dengan poin-poin seperti
dibawah ini, secara akumulatif sesuai dengan realisasi kemajuan)
b. Koordinasi awal
- Menjelaskan proses koordinasi awal dengan Pemerintah Desa dan Tokoh
Masyarakat.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
c. Rembug persiapan
- Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan rembug persiapan.
- Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum
perempuan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
d. Sosialisasi
- Menjelaskan proses yang terjadi dalam forum sosialisasi.
- Menjelaskan peran fasilitator dalam sosialisasi yang dilaksanakan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 12
- Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat
miskin dan kaum perempuan.
- Menjelaskan tentang Pakta Integritas.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
e. Musyawarah Desa I
- Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan OMS, KPP dan KD.
- Menjelaskan peran Fasilitator dalam Musdes I yang dilaksanakan.
- Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum
perempuan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
- Penyepakatan dan Penandatangan Pakta Integritas.
f. Identifikasi Permasalahan
- Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan identifikasi permasalahan.
- Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
g. Penyusunan SKS Penyelarasan atau sinkronisasi program dengan RPJM Desa
atau Dokumen Sejenis4
h. Musyawarah Desa II
- Menjelaskan proses pengusulan kegiatan.
- Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan jenis infrastruktur.
- Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat
miskin dan kaum perempuan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
i. Penyusunan UPD5 dan RKM
- Menjelaskan aktifitas dalam penyusunan UPD dan RKM.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
j. Verifikasi UPD dan RKM
- Menjelaskan mengenai proses verifikasi UPD dan RKM.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
k. Penyusunan Desain dan RAB
- Menjelaskan mengenai proses penyusunan desain dan RAB.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
l. Pengawasan Pelaksanaan Fisik
- Menjelaskan jenis pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan.
- Menjelaskan aktifitas Fasilitator dalam pengawasan pelaksanaan fisik.
- Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat
miskin dan kaum perempuan.
- Menjelaskan tentang swadaya masyarakat.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
4 Berlaku untuk desa yang sudah mempunyai Dokumen RPJM Desa atau dokumen sejenis 5 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau dokumen sejenis
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 13
m. Penyelesaian Kegiatan
- Menjelaskan dalam penyusunan dokumen penyelesaian.
- Menjelaskan manfaat dari infrastruktur terbangun.
n. Musyawarah Desa IV
- Menjelaskan mengenai proses penyusunan desain dan RAB.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
II. Pelaksanaan Pendampingan Desa 2
- Outline laporan sama dengan di atas.
III. Pelaksanaan Pendampingan Desa 3
- Outline laporan sama dengan di atas
LAMPIRAN
1. Catatan Harian Fasilitator;
2. Rencana Kerja Fasilitator;
3. Format Monitoring 2 Mingguan;
4. Dokumentasi.
Dibuat oleh: FASILITATOR MASYARAKAT
(…………………………………………)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 14
LAPORAN BULANAN (Laporan Bulan ke-2 dan seterusnya)
(Format 9.10) Desa dampingan : I. Desa 1 ……………..Kecamatan…………………….Kabupaten………………….
II. Desa 2 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten………………….
III. Desa 3 ………………Kecamatan…………………….Kabupaten………………….
I. Pelaksanaan Pendampingan Desa 1
1.1. Pendahuluan
Gambaran singkat kemajuan kegiatan desa dampingan.
1.2. Review Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
a. Jadwal kegiatan di tingkat desa.
b. Review Jadwal Pelaksanaan (percepatan atau keterlambatan).
c. Target penyelesaian kegiatan di tingkat desa.
1.3. Pendampingan Pelaksanaan
a. Status capaian bulan lalu.
b. Progres pelaksanaan kegiatan di tingkat desa s.d. bulan bersangkutan
- Menjelaskan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan.
(Progress tahapan yang telah dicapai harus dijelaskan dengan poin-poin seperti
di bawah ini, secara akumulatif sesuai dengan realisasi kemajuan kegiatan
bulan berjalan/ Sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan dan bukan
pengulangan laporan)
c. Koordinasi awal
- Menjelaskan proses koordinasi awal dengan Pemerintah Desa dan Tokoh
Masyarakat.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
d. Rembug persiapan
- Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan rembug persiapan.
- Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum
perempuan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
e. Sosialisasi
- Menjelaskan proses yang terjadi dalam forum sosialisasi.
- Menjelaskan peran Fasilitator dalam sosialisasi yang dilaksanakan.
- Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat
miskin dan kaum perempuan.
- Menjelaskan tentang Pakta Integritas.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 15
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
f. Musyawarah Desa I
- Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan OMS, KPP dan KD.
- Menjelaskan peran Fasilitator dalam Musdes I yang dilaksanakan.
- Menjelaskan peran masyarakat terutama masyarakat miskin dan kaum
perempuan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
- Penyepakatan dan Penandatangan Pakta Integritas.
g. Identifikasi Permasalahan
- Menjelaskan aktifitas dalam melaksanakan identifikasi permasalahan.
- Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
h. Penyusunan SKS Penyelarasan atau sinkronisasi program dengan RPJM Desa
atau Dokumen Sejenis6
i. Musyawarah Desa II
- Menjelaskan proses pengusulan kegiatan.
- Menjelaskan proses yang terjadi dalam pemilihan jenis infrastruktur.
- Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat
miskin dan kaum perempuan.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
j. Penyusunan UPD7 dan RKM
- Menjelaskan aktifitas dalam penyusunan UPD dan RKM.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
k. Verifikasi UPD dan RKM
- Menjelaskan mengenai proses verifikasi UPD dan RKM.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
l. Penyusunan Desain dan RAB
- Menjelaskan mengenai proses penyusunan desain dan RAB.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
m. Pengawasan Pelaksanaan Fisik
- Menjelaskan jenis pekerjaan pembangunan yang dilaksanakan.
- Menjelaskan aktifitas Fasilitator dalam pengawasan pelaksanaan kegiatan
fisik.
- Menjelaskan peran masyarakat dalam sosialisasi terutama masyarakat
miskin dan kaum perempuan.
- Menjelaskan tentang swadaya masyarakat.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
n. Penyelesaian Kegiatan
- Menjelaskan dalam penyusunan dokumen penyelesaian.
- Menjelaskan manfaat dari infrastruktur terbangun.
6 Berlaku untuk desa yang sudah mempunyai Dokumen RPJM Desa atau dokumen Sejenis 7 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau dokumen sejenis
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 16
o. Musyawarah Desa IV
- Menjelaskan mengenai proses penyusunan Desain dan RAB.
- Menjelaskan permasalahan yang dihadapi dan tindak lanjutnya.
2. Pelaksanaan Pendampingan Desa 2
- Outline laporan sama dengan di atas.
3. Pelaksanaan Pendampingan Desa 3
- Outline laporan sama dengan di atas.
LAMPIRAN
1. Catatan Harian Fasilitator;
2. Rencana Kerja Fasilitator;
3. Format Monitoring 2 Mingguan;
4. Dokumentasi.
Dibuat oleh: FASILITATOR MASYARAKAT
(......................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 17
MONITORING PERSIAPAN DAN PERENCANAAN (KABUPATEN) (Format 9.11)
Kabupaten Provinsi Jumlah desa
: :
:
No. Desa
Persiapan Perencanaan
Rembug Persiapan
Sosialisasi Musdes
I
Identif. Permasa-
lahan
SKS Penyelarasan RPJM
Desa8
Musdes II Penyu-sunan UPD9
Penyusunan RKM
Verifikasi RKM
Gambar Desain
RAB Musdes
III
Biaya Pemelihar
aan
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Kabupaten
(...........................................)
Dibuat oleh : TAMK
(…………………………….)
8 Berlaku untuk desa yang sudah mempunyai Dokumen RPJM Desa atau Dokumen dari Program Sejenis 9 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau Dokumen dari Program Sejenis
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 18
MONITORING PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN (KABUPATEN) (Format 9.12)
Kabupaten Provinsi Jumlah desa
: : :
No. Desa
Sosialisasi Musdes I Musdes II Musdes III
Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Kabupaten
(……………………..)
Dibuat oleh : TAMK
(……………………..)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 19
MONITORING PELAKSANAAN FISIK (KABUPATEN)
(Format 9.13)
Kabupaten Provinsi Jumlah desa
: : :
No. Desa
Kontrak/SP3
SPMK (nomor dan tgl)
Pencairan
Tanggal Kontrak Jenis Infrastruktur Tahap I Tahap II Tahap III Progres
Fisik (%) Nomor
Kontrak Tanggal
mulai Tanggal berakhir
Infrastruktur
Volu-me
Dana Tgl dan Nomor SPM
Tgl dan Nomor SP2D
Tgl dan Nomor SPM
Tgl dan Nomor SP2D
Tgl dan Nomor SPM
Tgl dan Nomor SP2D
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Kabupaten
(....................................)
Dibuat oleh : TAMK
(....................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 20
MONITORING SWADAYA MASYARAKAT DAN PENYELESAIAN KEGIATAN (KABUPATEN) (Format 9.14)
Kabupaten Provinsi Jumlah desa
: : :
No. Desa
SWADAYA MASYARAKAT PASCA PELAKSANAAN
Lahan Material Tenaga Kerja Dana TOTAL
Musdes IV
Infrastruktur Terbangun Pembu-
kaan Rekening KPP
Serah Terima
Luas Rp. Volume Rp OH Rp Rp Rp Infrastruktur Volu-me
Dana
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Kabupaten
(....................................)
Dibuat oleh : TAMK
(....................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 21
MONITORING PERSIAPAN DAN PERENCANAAN (PROVINSI) (Format 9.15)
Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No. Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa
Persiapan Perencanaan
Rembug Persiapan
Sosialisasi Mus-des I
Identif. Permasalahan
SKS Penyelarasan RPJM
Desa10
Musdes II
Penyu-sunan UPD11
Penyu-sunan RKM
Verifi-kasi RKM
Gambar Desain
RAB Musdes
III
Biaya Pemelihar
aan
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Provinsi
(………………………….)
Dibuat oleh : TAMPr
(.....................................)
10 Berlaku untuk desa yang sudah mempunyai Dokumen RPJM Desa atau Dokumen dari Program Sejenis 11 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau Dokumen dari Program Sejenis
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 22
MONITORING PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN (PROVINSI) (Format 9.16)
Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No.
Kabupaten Kecamata
n
Jumlah
Desa
Sosialisasi Musdes I Musdes II Musdes III
Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Provinsi
(……………………….)
Dibuat oleh : TAMPr
(……………………….)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 23
MONITORING PELAKSANAAN FISIK (PROVINSI) (Format 9.17)
Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No. Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa
Kontrak/SP3
SPMK (nomor dan tgl)
Pencairan
Kontrak
Jenis Infrastruktur Tahap I Tahap II Tahap III Progres
Fisik (%) Infrastruktur Volume Dana
Tgl dan Nomor SPM
Tgl. Dan Nomor SP2D
Tgl dan Nomor SPM
Tgl. Dan Nomor SP2D
Tgl dan Nomor SPM
Tgl. Dan Nomor SP2D
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh : PPK PPIP Provinsi
(........................................)
Dibuat oleh : TAMPr
(..............................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 24
MONITORING SWADAYA MASYARAKAT DAN PENYELESAIAN KEGIATAN (PROVINSI) (Format 9.18)
Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No. Kabupa-
ten Kecamatan
Jumlah Desa
SWADAYA MASYARAKAT Musdes IV PASCA PELAKSANAAN
Lahan Material Tenaga Kerja Dana TOTAL Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir
Infrastruktur Terbangun
Pembu-kaan
Rekening KPP
Serah Teri-ma
Luas Rp. Volume Rp OH Rp Rp Rp Org Org Infrastruktur Volume Dana
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Provinsi
(............................................)
Dibuat oleh : TAMPr
(............................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 25
MONITORING PERSIAPAN DAN PERENCANAAN (NASIONAL) (Format 9.19)
Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No. Provinsi Kabupaten Jumlah
Kecamatan Jumlah Desa
Persiapan Perencanaan
Rembug Persiapan
Sosialisasi
Mus-des I
Identif Permasalahan
SKS Penyelarasan RPJM Desa12
Musdes II
Penyu-sunan UPD13
Penyusu-nan RKM
Verifi-kasi RKM
Gambar Desain
RAB Musdes
III
Biaya Pemeliha-raan
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh : PPK PPIP Pusat
(.........................................)
Dibuat oleh : Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
(……………………………….)
12 Berlaku untuk desa yang sudah mempunyai Dokumen RPJM Desa atau Dokumen dari Program Sejenis 13 Berlaku untuk desa yang belum mempunyai Dokumen RPJM Desa atau Dokumen dari Program Sejenis
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 26
MONITORING PERAN SERTA MASYARAKAT (NASIONAL) (Format 9.20)
Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No. Provinsi Kabupaten Keca-matan
Jum-lah
Desa
Sosialisasi Musdes I Musdes II Musdes III
Jum-lah
Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
Total Perem-puan
Kaum Miskin
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Pusat
(.........................................)
Dibuat oleh : Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
(……………………………….)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 27
MONITORING PELAKSANAAN FISIK (NASIONAL) Format 9.21
Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No. Provinsi Kabupaten Kecamatan Jumlah Desa
Kontrak/SP3
SPMK (Nomor dan tgl)
Pencairan
Kontrak
Jenis Infrastruktur Tahap I Tahap II Tahap III Progres Fisik (%)
Infrastruktur Volume Dana Tgl dan Nomor SPM
Tgl dan Nomor SP2D
Tgl dan Nomor SPM
Tgl dan Nomor SP2D
Tgl dan Nomor SPM
Tgl dan Nomor SP2D
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh :
PPK PPIP Pusat
(.........................................)
Dibuat oleh : Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
(……………………………….)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 28
MONITORING SWADAYA DAN PENYELESAIAN KEGIATAN (NASIONAL) (Format 9.22)
Jumlah Provinsi Jumlah Kabupaten Jumlah desa
: : :
No.
Provinsi
Jum-lah
Kabu-paten
Kec. Jum-lah
Desa
SWADAYA MASYARAKAT Musdes IV PASKA PELAKSANAAN
Lahan Material Tenaga Kerja Dana Total Jumlah Unda-ngan
Peserta yang hadir
Infrastruktur Terbangun Pembukaan
Rekening KPP
Serah Terima
Luas Rp. Volume Rp OH Rp Rp Rp Org Org Infrastruktur Volume Dana
………………………..,…………………..2014
Diketahui oleh : PPK PPIP Pusat
(.........................................)
Dibuat oleh : Konsultan Manajemen Pusat (KMP)
(……………………………….)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 9 Halaman 30
EVALUASI KEMAMPUAN ORGANISASI MASYARAKAT SETEMPAT (OMS), KPP DAN KADER DESA (KD)
(FORMAT 9.23)
Provinsi : ……………………………………
Kabupaten : ……………………………………
Kecamatan : ……………………………………
Desa : ……………………………………
Struktur dan Organisasi :
Peranan dan Dukungan Kepala Desa
Peranan Ketua OMS
Peranan Sekretaris, Bendahara dan Anggota OMS
Kemampuan KD
Pengaturan Biaya Umum
Partisipasi Masyarakat :
Pengambilan Keputusan selalu melalui Musyawarah
Penggerakan Peran Perempuan
Pemerataan Kesempatan Kerja
Penciptaan / Perwujudan Keterbukaan atau Transparansi
Pembangkitan Kontribusi Swadaya Masyarakat
Kemampuan Administrasi :
Pembuatan RPD untuk Penarikan Dana
Pertanggungjawaban Dana termasuk LPD
Pembukuan Keuangan
Pembuatan Laporan (Pelaporan)
Pengarsipan
Pengelolaan Pelaksanaan :
Pengaturan Logistik (bahan, alat, tenaga kerja & dukungan dana)
Stabilisasi Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan sesuai Jadwal
Pengendalian Kualitas
Pembuatan Rencana Pelestarian / Pemeliharaan
……………………..……….., ………………………..... 20102014
Keterangan :
diisi dengan tanda V pada masing-masing keterangan
Nama Jelas
( ……………….……… )( ……………….……… )
Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
U R A I A N
San
gat
Mam
pu
Cuk
up M
ampu
Mengetahui :
T A M K
Tid
ak M
ampu
Tid
ak R
elev
an a
tau
belu
m d
apat
din
ilai
Kur
ang
Mam
pu
Dibuat Oleh :
Nama Fasilitator Masyarakat : ……………………………………..
Lampiran 10 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 1
LAPORAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN (LP2K) (Format 10.1)
Tanggal ……………………………… 2014
Kepada: Pejabat Pembuat Komitmen PPIP Satker PIP Kabupaten ................................................................................ Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2014
Dengan hormat, Kami yang bertanda tangan dibawah ini : I. Nama : ………………………………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………………………… Jabatan : Ketua OMS Desa : ……………………………………………………………………………… Kecamatan : …………………………………………………………………………………… Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa IV, Desa ……………………..……………, pada hari ……………………, tanggal …..…, bulan ……………….…………., tahun …........
II. Nama : ………………………………………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………………………… Jabatan : Kader Desa
Melaporkan bahwa seluruh Jenis Kegiatan telah selesai dilaksanakan (Kondisi 100%) pada hari ……….……..……, tanggal ….…, bulan ……………………., tahun ………….. dan telah dilakukan Testing and Commisioning pada hari …..……………………., tanggal ……., bulan …………………., tahun …………...
Sebagai bahan periksa, bersama ini kami lampirkan Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB), dan gambar-gambar Infrastruktur yang telah terbangun.
Dibuat Oleh : Kader Desa
(………………………………..) Nama Jelas
Ketua OMS
(………………………………..) Nama Jelas
Diketahui : Kepala Desa
(………………………………..) Nama Jelas
Tembusan : 1. Fasilitator Masyarakat; 2. Desa; 3. Arsip.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 2
REALISASI KEGIATAN DAN BIAYA (Format 10.2)
Provinsi : ……………………………… Jenis Kegiatan : …………………… Desa / Kab. / Kec. : ……………………………… Ukuran / Dimensi : ……………………
Uraian DBS /
Swadaya Volume Satuan
Harga Satuan (Rp)
Jumlah Total (Rp)
1. Bahan 1.1. 1.2 1.3. 1.4
Sub Total 1)
2.Peralatan 2.1. 2.2 2.3. 2.4 2.5
Sub Total 2)
3. Upah
3.1. 3.2 3.3. 3.4 3.5
Sub Total 3)
TOTAL BIAYA
Sumber Pembiayaan
1. Dana Hibah Infrastruktur
2. Swadaya
……………………, tanggal ……..……………2014
Diketahui : Dibuat Oleh :
Kepala Desa
(..................................) Nama Jelas
Kader Desa
(..................................) Nama Jelas
Ketua OMS
(..................................) Nama Jelas
Diperiksa Oleh :
TAMK
(..................................)
Nama Jelas
Fasilitator
(..................................) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 3
SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN (SP3K)
(Format 10.3)
Kami yang bertanda tangan dibawah ini : I. Nama : ……………………………………………………………………………………..
Alamat : …………………………………………………………………………………….. Jabatan : Ketua OMS Desa : …………………………………………………………………………………… Kecamatan : …………………………………………………………………………………… Berdasarkan Keputusan Musyawarah Desa IV, Desa ……………………..……………, pada hari ……………………, tanggal …..…, bulan ……………….…………., tahun …........
II. Nama : …………………………………………………………………………………..
Alamat : ………………………………………………………………………………….. Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen PPIP, Satker PIP Kabupaten ………………………………………………………
Menyatakan bahwa Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2014 di Desa …………………………………………… telah selesai.
Tanggal ………………………………… 2014
Dibuat Oleh : Ketua OMS
(......................................) Nama Jelas
PPK PPIP Kabupaten
(......................................) Nama Jelas
Mengetahui : Kepala Desa
(......................................) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 4
SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN KEGIATAN (SP2K) (Format 10.4)
Kepada : Tim Pelaksana Kabupaten Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun 2014 Kabupaten : ……………………. Pada hari ……………….,tanggal ........, bulan ....................., tahun .......... bertempat di Desa ............................ Kecamatan .......................... Kabupaten ........................... Propinsi ....................................... Kami yang bertanda tangan di bawah ini mewakili dan atas nama masyarakat desa menyatakan bahwa Dokumen Penyelesaian yang berisi tentang Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K), Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), serta Rincian Realisasi Penggunaan Biaya dan Lampiran Pendukung lainnya belum dapat diselesaikan, dikarenakan: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................ .............................................................................................................................................................................................................................................................................. Bersama dengan Berita Acara ini, kami sampaikan kesanggupan untuk menyelesaikan Penyelesaian Fisik pada tanggal .............................................
Dibuat Oleh : Ketua OMS
(......................................) Nama Jelas
Kepala Desa
(......................................) Nama Jelas
Mengatahui :
Pejabat Pembuat Komitmen
PPIP Kabupaten
(......................................) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 5
BERITA ACARA STATUS PELAKSANAAN KEGIATAN (BASPK)
(Format 10.5) Pada hari ini ….....................,tanggal …......,bulan ………...................,tahun…......... bertempat di …….....................,Desa .........................,Kecamatan…………………….. Kabupaten .........................................., Provinsi ....................................................... Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ......................................................................................................... Alamat : ......................................................................................................... Jabatan : KETUA OMS menyatakan bahwa Kegiatan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tahun 2014 belum dapat diselesaikan, dengan Status Kemajuan Fisik ...............%, dimana Penyerapan Dana telah mencapai ...................% atau Rp. ………….......................................,00 Rincian dari Kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan ditandatanganinya BASPK, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Berita Acara ini, yaitu berupa Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) dan gambar-gambar Infrastruktur terbangun hingga ditandatanganinya Berita Acara ini. Laporan mengenai penyelesaian pekerjaan akan kami sampaikan setelah pekerjaan selesai, sesuai dengan kesanggupan kami untuk menyelesaikan pekerjaan, yang tertuang dalam Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K).
Tanggal ................................................. 2014
Fasilitator Masyarakat
(......................................) Nama Jelas
Dibuat Oleh : Ketua OMS
(......................................) Nama Jelas
Kepala Desa
(......................................) Nama Jelas
Mengetahui :
Pejabat Pembuat Komitmen
PPIP Kabupaten
(......................................) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 6
KOP SURAT UNDANGAN ACARA MUSYAWARAH DESA IV
(Format 10.6)
Kepada Yth.
1. Seluruh Kepala Keluarga Masyarakat Desa ..........................................
2. Tokoh Masyarakat
3. Organisasi Masyarakat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan Desa .................................., telah menjadi Sasaran PPIP Tahun 2014 dan mendapatkan bantuan dana yang digunakan untuk membangun infrastruktur permukiman perdesaan dengan mekanisme swakelola/ padat karya oleh masyarakat, maka kami mengundang Bapak/ Ibu seluruh masyarakat desa .............................................................., untuk menghadiri acara Musyawarah Desa IV yang akan dilaksanakan pada :
Tanggal : ............................................................
Jam : ........................ s.d .............................
Tempat : ............................................................
Acara : ............................................................
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/ Ibu kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Kepala Desa...................................
( .................................................. )
Nama Jelas
Tembusan :
1. Bapak Camat (sebagai laporan); 2. Tim Koordinasi Kabupaten (sebagai laporan); 3. Satker PIP Kabupaten (sebagai laporan); 4. Arsip.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 7
BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA IV
(Format 10.7) Berkaitan dengan Pelaksanaan PPIP Tahun 2014, di Desa …………………….………, Kecamatan …………………………, Kabupaten ………………………, Provinsi …………..........., maka pada hari ini: Hari dan Tanggal : …………………………………………………… Jam : Pukul …………… s.d. pukul …….……… Tempat : …………………………………………………... telah diselenggarakan Musyawarah Desa IV yang dihadiri oleh masyarakat desa dan seluruh Dusun/ RW serta Tokoh Masyarakat/ Organisasi Masyarakat di desa sebagaimana tercantum dalam Daftar Hadir Peserta terlampir. Materi atau Topik yang dibahas dalam Musyawarah Desa IV ini serta yang bertindak selaku unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber adalah :
A. Materi atau Topik
1. Memberikan informasi hasil pelaksanaan kegiatan dan hasil pengelolaan dana bantuan oleh OMS kepada masyarakat desa sasaran.
2. Serah terima dana pengelolaan infrastruktur kepada KPP.
B. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber
Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Notulis / Sekretaris : ………………………. dari …………………………….. Narasumber :
1. ................................ dari .................................. 2. ................................ dari .................................. 3. ................................ dari .................................. 4. ................................ dari ..................................
Setelah dilakukan Pembahasan dan Diskusi terhadap Materi atau Topik di atas selanjutnya seluruh Peserta Memutuskan dan Menyepakati beberapa hal yang ditetapkan menjadi Keputusan Akhir dari Musyawarah Desa IV, yaitu : 1. Menerima / Menolak Laporan Pertanggung jawaban OMS. 2. Serah Terima Hasil Pekerjaan kepada PPK PPIP Satker PIP Kabupaten dan Dana
Operasional kepada KPP. .
Keputusan diambil secara: musyawarah mufakat / aklamasi dan pemungutan suara / voting *
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 8
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..................................... , tanggal ................................... 2014
Pemimpin Musyawarah
(………………………………………..) Nama Jelas
Notulis / Sekretaris
(………………………………………..) Nama Jelas
Mengetahui :
Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
TAMK
(………………………………………..) Nama Jelas
Menyetujui :
Wakil dan Peserta Musyawarah Desa IV
Nama Alamat Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Dst.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 9
DAFTAR HADIR PESERTA MUSYAWARAH DESA IV
(Format 10.8) Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Fasilitator : Kecamatan : Masyarakat Desa :
No. Nama Alamat Lengkap Jenis
Kelamin Organisasi /
Jabatan Tanda
Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
* dst
* Daftar Hadir Peserta Musyawarah Desa IV ini disesuaikan dengan Jumlah Peserta yang
Hadir dalam Musyawarah Desa IV.
Disetujui : Kepala Desa
(………………………………………..) Nama Jelas
Dibuat : Fasilitator Masyarakat
(………………………………………..) Nama Jelas
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 10
NOTULENSI MUSYAWARAH DESA IV (Format 10.9)
Provinsi : Tanggal : Kabupaten : Nama Notulis / : Kecamatan : Sekretaris Desa : Acara : Musyawarah Desa IV
Pemimpin Rapat : ………………………. dari ……………………………. Narasumber :
1. ................................ dari ................................... 2. .................... ............dari ................................... 3. .................... ............dari ...................................
Agenda Acara: ............................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................................................................................................................... Acara dibuka oleh Pemimpin Rapat pada pukul .................... Penjelasan Materi Acara diberikan oleh Narasumber, meliputi : 1. ................................................................................................ 2. ................................................................................................ 3. ................................................................................................ Acara selanjutnya adalah Sesi Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber. Penanya 1 : ............................................................................................................. Penanya 2 : ............................................................................................................. Penanya 3 : .............................................................................................................
Jawaban dari Narasumber : ............................................................................................................................. ...............................................................................................................................................................................................................................................................................
Kesimpulan / Kesepakatan : Berdasarkan Pemaparan Narasumber dan Tanya Jawab antara Peserta dengan Narasumber, dapat disimpulkan / disepakati : 1. ................................................................................................................................ 2. ................................................................................................................................ 3. ................................................................................................................................
Acara ditutup pada pukul .................
Demikian notulensi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 11
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN (Format 10.10)
Nomor : …………………… Antara
OMS Desa_______ Dengan
Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten ______
Pada hari ini, ..…...... tanggal ……..……….............................. bulan ……………..... tahun …………..( – – ), kami yang bertanda tangan dibawah ini : I……………… : Pejabat Pembuat Komitmen Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten ………………………… atas dasar Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. …………tanggal …….… Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah.
Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU II. . ……………… : Ketua OMS Desa ………….. atas dasar hasil Musyawarah Desa I
(Mudes I) pada tanggal …………. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Masyarakat
Desa………….……Kecamatan………………Kabupaten…………… Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Pekerjaan Hasil Pelaksanaan PPIP Tahun 2014, berupa :
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME HARGA (Rp.) KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
dst.
JUMLAH
Atas dasar: 1, Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) Nomor: …………., Tanggal ……… 2. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor : ………………, Tanggal ……………… 3. Berita Acara Musyawarah Desa IV, Tanggal ………………………………………….
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 12
Pasal 1
PIHAK KEDUA menyerahkan kepada PIHAK KESATU dan PIHAK KESATU menerima atas penyerahan PIHAK KEDUA yaitu hasil pelaksanaan pembangunan sebagaimana tersebut diatas.
Pasal 2 Dengan telah dilaksanakannya serah terima ini, maka seluruh wewenang dan tanggung jawab, sudah beralih sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KESATU.
Pasal 3
Hal-hal yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur bersama-sama antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
Pasal 4 Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU OMS Desa ………………………… Pejabat Pembuat Komitmen PPIP
Satker PIP Kabupaten …………
(………………………..)
Ketua
(………………………..)
NIP. ………………………………
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 13
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN (Format 10.11)
Nomor : …………………… Antara
Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ______ Dengan
Pemerintah Desa _________Kabupaten_______
Pada hari ini, ..…...... tanggal ……..……….............................. bulan ……………..... tahun…………………., kami yang bertanda tangan dibawah ini : I……………… : Pejabat Pembuat Komitmen Program Pembangunan Infrastruktur
Perdesaan Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten ………………………… atas dasar Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. …..………tanggal …….…….. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah.
Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II. ……………… : Kepala Desa ..........................…………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten………..................................
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Pekerjaan Hasil Pelaksanaan PPIP Tahun 2014, berupa :
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME HARGA (Rp.) KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
dst.
JUMLAH
Atas dasar: 1. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. …..………Tanggal …….…….. 2. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) Nomor …………., Tanggal ……… 3. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor : ………………, Tanggal ……………… 4. Berita Acara Musyawarah Desa IV, Tanggal …………………………………………. 5. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara OMS desa ……. dengan PPK PPIP Satker
PIP Kabupaten Nomor :………………………, Tanggal ………………….
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 14
Pasal 1
PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima atas penyerahan PIHAK KESATU yaitu Hasil Pembangunan sebagaimana tersebut di atas untuk dilakukan pencatatan hasil pembangunan.
Pasal 2 Dengan telah dilaksanakannya serah terima ini, maka pembinaan pengelola dan pengembangan infrastruktur menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 3
Hal-hal yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur bersama-sama antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU Kepala Desa ………………….… PPK PPIP Satker PIP
Kabupaten …………………….
(………………………..) NIP.
(………………………..) NIP.………………………………
MENGETAHUI,
Kepala Satuan Kerja
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kabupaten …………………….
(………………………..) NIP. ………………………………
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 15
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN (Format 10.12)
Nomor : …………………… Antara
Pemerintah Desa _________ Kabupaten_________ Dengan
Masyarakat Desa___________
Pada hari ini, ..…...... tanggal ……..……….............................. bulan ……………..... tahun ……………………….., kami yang bertanda tangan dibawah ini: I. ……………… : Kepala Desa …………….. Kabupaten………………..
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten……….........
Yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU. II. ……………… : Ketua KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara) Desa
……………….… atas dasar hasil Musyawarah Desa I (Mudes I) pada tanggal ............................. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Masyarakat Desa……...………Kecamatan……………….Kabupaten ……………..
Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas telah sepakat untuk mengadakan Serah Terima Pekerjaan Hasil Pelaksanaan PPIP Tahun 2014, berupa:
NO. JENIS PEKERJAAN VOLUME HARGA (Rp.) KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
dst.
JUMLAH
Atas dasar : 1. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) Nomor : …………., Tanggal ……… 2. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor : ………………, Tanggal ……………… 3. Berita Acara Musyawarah Desa IV, Tanggal …………………………………………. 4. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara OMS desa ……. dengan PPK PPIP Satker
PIP Kabupaten Nomor :………………………, Tanggal …………………. 5. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan antara PPK PPIP Satker PIP Kabupaten dengan
Pemerintah Desa ............. Kabupaten ……….... Nomor:………………………, Tanggal ………………….
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 10 Halaman 16
Pasal 1
PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima atas penyerahan PIHAK KESATU yaitu Hasil Pembangunan sebagaimana tersebut di atas.
Pasal 2 Dengan telah dilaksanakannya Serah Terima ini, maka seluruh wewenang dan tanggung jawab pengelolaan pengoperasian dan pemeliharaan dari hasil pembangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 di atas, sudah beralih sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 3
Hal-hal yang memerlukan pengaturan lebih lanjut akan diatur bersama-sama antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
Pasal 4
Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA PIHAK KESATU
KPP Desa ………………………… Kepala Desa …………………..
(………………………..) Ketua
(………………………..) NIP.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 11 Halaman 1
ADMINISTRASI KELOMPOK PEMELIHARA DAN PEMANFAAT
(KPP) : BUKU ANGGOTA (Format 11.1)
Penjelasan: 1. Buku Anggota merupakan bukti keanggotaan KPP; 2. Kolom Tanggal : diisi aktivitas anggota dalam melakukan iuran; 3. Kolom Nama : diisi dengan nama anggota; 4. Kolom Iuran Wajib : diisi jumlah iuran wajib yang disetorkan anggota perbulannya; 5. Kolom Iuran Sukarela : diisi jumlah iuran sukarela yang disetorkan oleh anggota
perbulannya; 6. Kolom Jumlah: diisi jumlah total setoran masing-masing anggota per bulannya; 7. Kolom Paraf: diisi dengan tanda tangan anggota setelah menyerahkan setoran/ iuran.
Contoh Pembuatan:
BUKU ANGGOTA
Bulan : Januari 2014 Kegiatan : Iuran I
No. Nama Setoran
Jumlah Paraf Wajib Sukarela
1. Sudjatmiko 20.000 5.000 25.000
2. Petrus Bulet Ujan 20.000 - 20.000
3. Rumiatun 20.000 10.000 30.000
4. Asih Kosasih 20.000 15.000 35.000
5. Budi Herianto 20.000 - 20.000
6. Ragil Hidayat 20.000 - 20.000
7. Djauhari 20.000 - 20.000
8. Dst.
Jumlah 170.000
Mengetahui :
Ketua KPP
(.....................................)
Bendahara
(.....................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 11 Halaman 2
BUKU ANGGOTA Bulan : …………………….... Kegiatan : Iuran I
No. Nama Setoran
Jumlah Paraf Wajib Sukarela
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Jumlah
Mengetahui :
Ketua KPP
(.....................................)
Bendahara
(.....................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 11 Halaman 3
BUKU KAS HARIAN (Format 11.2)
Penjelasan : Buku Kas Harian merupakan catatan keluar masuknya uang sesuai dengan transaksi yang terjadi. Tata cara pengisian dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Kolom Tanggal : diisi dengan Tanggal terjadinya Transaksi, dilakukan secara berurutan
dari awal hingga akhir bulan; 2. Kolom Keterangan: diisi Jenis Transaksi apa yang dilakukan (misal: iuran anggota,
pembeliaan bahan bakar genset, pembayaran honor pekerja, perawatan, dll); 3. Kolom No. Bukti : diisi dengan Penomeran Bukti Transaksi yang dapat berupa nota-nota
Pembayaran ataupun kuitansi-kuitansi; 4. Kolom Debet : diisi Jenis Transaksi yang termasuk dalam Kategori Penerimaan; 5. Kolom Kredit : diisi Jenis Transaksi yang termasuk dalam Kategori Pengeluaran; 6. Kolom Saldo : diisi Pengurangan dari kolom debet (+) dan kredit (-), kolom saldo tidak
boleh minus.
Contoh Pembuatan :
BUKU KAS HARIAN Bulan : Januari 2014
No. Tanggal Keterangan No.
Bukti Debet Kredit Saldo
1. Saldo Awal - 500.000 - 500.000
2. 5 Iuran Wajib anggota 1 150.000 - 650.00
3. 5 Iuran Sukarela Anggota 2 50.000 700.000
4. 9 Bensin Genset 20 Lt 3 - 100.000 600.000
5. Dst.
6.
Jumlah 700.000 100.00 600.000
Mengetahui :
Ketua KPP
(.....................................)
Bendahara
(.....................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 11 Halaman 4
BUKU KAS HARIAN
Bulan : ………….. 2014
No. Tanggal Keterangan No.
Bukti Debet Kredit Saldo
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
14.
15.
16.
17.
Jumlah 700.000 100.00 600.000
Mengetahui :
Ketua KPP
(.....................................)
Bendahara
(.....................................)
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 11 Halaman 1
ADMINISTRASI KELOMPOK PEMELIHARA DAN PEMANFAAT
(KPP) : BUKU ANGGOTA (Format 11.1)
Penjelasan: 1. Buku Anggota merupakan bukti keanggotaan KPP; 2. Kolom Tanggal : diisi aktivitas anggota dalam melakukan iuran; 3. Kolom Nama : diisi dengan nama anggota; 4. Kolom Iuran Wajib : diisi jumlah iuran wajib yang disetorkan anggota perbulannya; 5. Kolom Iuran Sukarela : diisi jumlah iuran sukarela yang disetorkan oleh anggota
perbulannya; 6. Kolom Jumlah: diisi jumlah total setoran masing-masing anggota per bulannya; 7. Kolom Paraf: diisi dengan tanda tangan anggota setelah menyerahkan setoran/ iuran.
Contoh Pembuatan:
BUKU ANGGOTA
Bulan : Januari 2014 Kegiatan : Iuran I
No. Nama Setoran
Jumlah Paraf Wajib Sukarela
1. Sudjatmiko 20.000 5.000 25.000
2. Petrus Bulet Ujan 20.000 - 20.000
3. Rumiatun 20.000 10.000 30.000
4. Asih Kosasih 20.000 15.000 35.000
5. Budi Herianto 20.000 - 20.000
6. Ragil Hidayat 20.000 - 20.000
7. Djauhari 20.000 - 20.000
8. Dst.
Jumlah 170.000
Mengetahui :
Ketua KPP
(.....................................)
Bendahara
(.....................................)
Lampiran 12 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 1
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN KABUPATEN
(LMK KABUPATEN) (FORMAT 12.1)
Formulir ini dibuat oleh Satker PIP Kabupaten, selaku penanggung jawab pengelolaan
keuangan PPIP Tahun 2014 di tingkat kabupaten, sebagai acuan penilaian ketertiban
administrasi dan pertanggung jawaban penggunaan keuangan.
Petunjuk pengisian formulir ini adalah sebagai berikut:
1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) mingguan kalender, sehingga Periode Laporan
akan meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu
maksimal 1 (satu) mingguan kalender.
2. Laporan Manajemen Keuangan Kabupaten (LMK Kabupaten) meliputi beberapa bagian,
yaitu (a) Nama Kecamatan dan Desa, (b) Rekapitulasi Data Rencana Anggaran Biaya
(RAB), yang meliputi Alokasi Dana Hibah non Infrastruktur untuk Komponen Pekerjaan
Sipil, dan Rencana Dana Swadaya Masyarakat untuk Komponen Pekerjaan Sipil dan
Operasional, serta Total Dana, (c) Rekening OMS, yang meliputi : Nama Bank, Nomor
Rekening Bantuan dan Nama Pemilik Rekening, (d) Pencairan Dana Hibah Infrastruktur,
yang meliputi Tahapan Pencairan (I, II, atau III), Nomor dan Tanggal Surat Perintah
Membayar (SPM) dan Nomor dan Tanggal Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), (e)
Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana, yang meliputi : Realisasi s/d periode lalu,
Realisasi pada periode ini dan Realisasi s/d periode ini, serta Pencatatan dan Bukti.
3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kecamatan dan Desa. Nomor Urut Kecamatan diurutkan
berdasarkan Urutan Kecamatan. Nomor Urut Desa diurutkan berdasarkan Urutan Desa
pada masing - masing Kecamatan.
4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kecamatan dan Nama Desa. Nama satu Kecamatan diikuti
dengan desa - desanya, dilanjutkan dengan Kecamatan lainnya yang diikuti dengan desa -
desanya, dan seterusnya.
5. Kolom 3, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber Dana
Hibah Infrastruktur yang Tertuang di dalam RAB.
6. Kolom 4, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber
dari APBN yang Tertuang di dalam RAB.
7. Kolom 5, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber dari
Swadaya Masyarakat yang tertuang di dalam RAB.
8. Kolom 6, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber
Swadaya Masyarakat yang Tertuang di dalam RAB.
9. Kolom 7, diisi dengan Total Dana, yang merupakan Penjumlahan Kolom 3, Kolom 4,
Kolom 5 dan Kolom 6.
10. Kolom 8, diisi dengan Nama Bank, dimana OMS membuka Rekening untuk Penyaluran
Dana Hibah Infrastruktur.
11. Kolom 9, diisi dengan Nomor Rekening OMS di Bank yang disebut Kolom 8, dimana
melalui Rekening tersebut Dana disalurkan ke OMS.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 2
12. Kolom 10, diisi dengan Nama Pemilik Rekening OMS. Rekening atas Nama OMS, dengan
Pemberi tanda tangan Ketua dan Bendahara OMS. Rekening atas Nama pribadi tidak
dibenarkan.
13. Kolom 11, diisi dengan Tahap Pencairan Dana Terakhir yang telah dilakukan sampai
dengan Periode Laporan ini, yang kemungkinannya meliputi : Pencairan Dana Tahap I,
Tahap II atau Tahap III.
14. Kolom 12, diisi dengan Jumlah Dana yang dicairkan sesuai dengan Tahap Pencairan pada
Kolom 11.
15. Kolom 13, diisi dengan Nomor dan Tanggal SPM untuk Pencairan Dana sesuai dengan
Tahapan Pencairan pada Kolom 11.
16. Kolom 14, diisi dengan Nomor dan Tanggal SP2D untuk Pencairan Dana sesuai dengan
Tahapan Pencairan Dana pada Kolom 11.
17. Kolom 15, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana Hibah Infrastruktur
sampai dengan periode lalu. (Bila periode lalu belum terjadi Pengeluaran atau
Penggunaan Dana, terutama untuk LMK yang pertama kali, maka kolom 15 dikosongkan).
18. Kolom 16, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada Periode
Laporan ini.
19. Kolom 17, disi dengan Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana sampai
dengan periode ini, yaitu dengan menjumlahkan periode lalu (Kolom 15) dengan pada
periode ini (Kolom 16).
20. Kolom 18, disi dengan Persentase Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran
Dana Hibah Infrastruktur terhadap Total Alokasi Dana Hibah Infrastruktur.
21. Kolom 19, diisi dengan Jumlah Realisasi Swadaya Masyarakat. Swadaya Masyarakat
dapat berbentuk Dana (tunai), atau Peralatan, Bahan dan Tanah yang diuangkan atau
dinilai dalam bentuk uang (Rp).
22. Kolom 20, disi dengan Pencatatan Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada periode ini
didalam Buku Kas Umum. Oleh karena itu isiannya berupa pilihan, dicatat (ya) atau tidak
dicatat (Tidak).
23. Kolom 21, diisi dengan keberadaan bukti-bukti Penggunaan atau Pengeluaran Dana,
seperti bukti nota atau kwitansi. Oleh karena itu, isiannya berupa pilihan, ada atau tidak
ada.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 3
LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN KABUPATEN (LMK KABUPATEN)
(FORMAT 12.1)
LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN KABUPATEN (LMK KABUPATEN) PERIODE : ………………………………….. S/D ………………..…………. 2014
KABUPATEN : ………………………………………………………… JUMLAH KECAMATAN : ………………………………………………………………………….
PROVINSI : ………………………………………………………… JUMLAH DESA : …………………..……………………………………………………..
No. Nama Kecamatan / Desa
RAB Rekening Pokmas / OMS Pencairan Dana Hibah Realisasi Penggunaan Dana
Dana Hibah
Infrastruktur Swadaya
Total Nama
Bank
No.
Rek.
Nama
Pemilik
Rek.
Tahap
Pencairan
(I/II/III)
Jumlah
Dana
(Rp)
Nomor
& Tgl.
SPM
Nomor
& Tgl.
SP2D
Dana Hibah
Swadaya
Pencatatan dan Bukti
Pek.
Sipil Operasional
Pek.
Sipil
Opera
sional
Realisasi
s/d
Periode
Lalu
Realisasi
Periode
Ini
Kumulatif
Realisasi s/d
Periode Ini Pencatatan
dalam BKU
(Ya/Tidak)
Kelengkapan
Bukti
(Ya/Tidak) Jumlah
% Thd
Total
Hibah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
JUMLAH
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 4
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN PROYEK KABUPATEN
(LMP KABUPATEN) (Format 12.2)
Formulir ini dibuat oleh Satker PIP Kabupaten, selaku penanggung jawab pengelolaan pelaksanaan PPIP Tahun 2014 di tingkat kabupaten dan sebagai acuan penilaian kemajuan dan pertanggung jawaban pelaksanaan proyek. Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut : 1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) bulan kalender, sehingga Periode Laporan
akan meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu maksimal 1 (satu) bulan kalender.
2. Laporan Manajemen Proyek Kabupaten (LMP Kabupaten) meliputi beberapa bagian, yaitu (a) Nama Kecamatan dan Desa, (b) Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan antara Satker denganOMS, yang meliputi : Nomor dan Tanggal Kontrak, Waktu Pelaksanaan (mulai s/d selesai), serta sektor/ Jenis Pekerjaan, Volume Pekerjaan dan Nilai atau Jumlah Dana Terkontrak, yang tertuang didalam RAB dan merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Kontrak, (c) Kemajuan Pelaksanaan Fisik (Kontrak), yang meliputi : Pencapaian Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan s/d periode lalu, Pencapaian Fisik atau Volume Pekerjaan pada periode ini, dan Pencapaian Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan s/d periode ini, (d) Keberadaan Data Pendukung Kemajuan Fisik pada periode ini, yang meliputi : Laporan Penggunaan Material dan Penggunaan Pekerja (HOK).
3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kecamatan dan Desa. Nomor Urut Kecamatan diurutkan berdasarkan Urutan Kecamatan. Nomor Urut Desa diurutkan berdasarkan Urutan Desa pada masing - masing Kecamatan.
4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kecamatan dan Nama Desa. Nama satu Kecamatan diikuti dengan desa - desanya, dilanjutkan dengan Kecamatan lainnya yang diikuti dengan desa - desanya, dan seterusnya.
5. Kolom 3, diisi dengan Nomor Kontrak atau Nomor Perjanjian Pemberian Bantuan antara Sakter dengan OMS.
6. Kolom 4, diisi dengan Tanggal Kontrak atau Tanggal Penandatanganan Perjanjian Pemberian Bantuan antara Satker dengan OMS.
7. Kolom 5, diisi dengan Tanggal dimulainya Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan.
8. Kolom 6, diisi dengan Tanggal berakhirnya Waktu Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan.
9. Kolom 7, diisi dengan Sektor atau Jenis Pekerjaan Fisik, misalnya : Jalan, Irigasi, dll. 10. Kolom 8, diisi dengan Volume untuk Sector atau Jenis Pekerjaan, misalnya Jalan dengan
Volume 1100 M. 11. Kolom 9, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Dana Hibah
Infrastruktur untuk setiap Jenis Pekerjaan. 12. Kolom 10, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Swadaya Masyarakat
untuk setiap Jenis Pekerjaan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 5
13. Kolom 11, diisi dengan Total Dana atau Nilai Kontrak untuk setiap Jenis Pekerjaan, yang merupakan Penjumlahan Kolom 9 dengan Kolom 10.
14. Kolom 12, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu.
15. Kolom 13, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu, yaitu dengan membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode lalu dengan Volume Total.
16. Kolom 14, diisi dengan Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini.
17. Kolom 15, diisi dengan % Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini, yaitu dengan membandingkan Pencapaian pada periode ini dengan Volume Total.
18. Kolom 16, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yang merupakan Penjumlahan.
19. Kolom 17, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yaitu dengan membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode ini dengan Volume Total.
20. Kolom 18, diisi dengan Laporan Penggunaan Material, dengan pilihan ada atau tidak ada. 21. Kolom 19, diisi dengan Daftar Hadir Pekerja (HOK), dengan pilihan ada atau tidak ada. 22. Kolom 20, diisi dengan masalah - masalah yang timbul dalam Pelaksanaan selama
periode laporan ini. 23. Kolom 21, diisi dengan Tindak Turun Tangan (TTT) atas masalah yang timbul pada setiap
desa.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 6
LAPORAN MANAJEMEN PROYEK KABUPATEN (LMP KABUPATEN)
(Format 12.2)
LAPORAN MANAJEMEN PROYEK KABUPATEN (LMP KABUPATEN) PERIODE : ………………………………….. S/D …………………..………. 2014
KABUPATEN
PROVINSI
: ………………………………………………………….
: ………………………………………………………….
JUMLAH KECAMATAN
JUMLAH DESA
: ………………………………………………………….
: ………………………………………………………….
No. Nama Kecamatan / Desa
Kontrak Kemajuan Pelaksanaan Kontrak Data Pendukung
Pelaksanaan
Masalah Pelaksanaan
dan Tindak Turun Tangan
Nomor Tanggal
Waktu Pelaksanaan Sektor, Volume, Nilai dan Sumber Dana Progres s/d
Periode Lalu
Progres pada
Periode Ini
Progres s/d
Periode Ini
Tgl
Mulai
Tgl
Selesai
Sektor /
Jenis Volume
Nilai (Rp) Laporan
Penggunaan
Material
(Ada/Tdk)
Daftar
Hadir
Pekerja
(HOK)
Masalah
Pelaksanaan
Tindak
Turun
Tangan Hibah Swadaya Total Volume % Volume % Volume %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
JUMLAH
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 7
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN PROVINSI
(LMK PROVINSI) (Format 12.3)
Formulir ini dibuat oleh Satker Provinsi, selaku Penanggung Jawab Pengelolaan Keuangan
PPIP Tahun 2014 di Tingkat Provinsi, sebagai Acuan Penilaian Ketertiban Administrasi dan
Pertanggungjawaban Penggunaan Keuangan Proyek.
Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut :
1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) minggu kalender, sehingga periode laporan
akan meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu
maksimal 1 (satu) minggu kalender.
2. Laporan Manajemen Keuangan Provinsi (LMK Provinsi) meliputi beberapa bagian, yaitu
(a) Nama Kabupaten, Kecamatan dan Desa, (b) Rekapitulasi Data Rencana Anggaran
Biaya (RAB), yang meliputi Alokasi Dana Hibah Infrastruktur untuk Komponen Pekerjaan
Sipil, dan Rencana Dana Swadaya Masyarakat untuk Komponen Pekerjaan Sipil dan
Operasional, serta Total Dana, (c) Rekening OMS, yang meliputi : Nama Bank, Nomor
Rekening Bantuan dan Nama Pemilik Rekening, (d) Pencairan Dana Hibah Infrastruktur,
yang meliputi Tahapan Pencairan (I, II, atau III), Nomor dan Tanggal Surat Perintah
Membayar (SPM) dan Nomor dan Tanggal Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), (e)
Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana, yang meliputi : Realisasi s/d periode lalu,
Realisasi pada periode ini dan Realisasi s/d periode ini, serta Pencatatan dan Bukti.
3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Nomor Urut
Kabupaten diurutkan berdasarkan Urutan Kabupaten. Nomor Urut Kecamatan diurutkan
berdasarkan Urutan Kecamatan pada masing - masing Kabupaten. Nomor Urut Desa
diurutkan berdasarkan Urutan Desa pada masing - masing Kecamatan.
4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kabupaten, diikuti dengan Nama Kecamatan tertentu, dan
pada Kecamatan tertentu tersebut diikuti dengan Nama - nama Desa Penerima Dana
Hibah Infrastruktur pada Kecamatan bersangkutan, dilanjutkan dengan Kabupaten -
kabupaten lainnya.
5. Kolom 3, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber Dana
Hibah Infrastruktur yang Tertuang didalam RAB.
6. Kolom 4, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber
Dana APBN yang Tertuang didalam RAB.
7. Kolom 5, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Pekerjaan Sipil yang bersumber
Swadaya Masyarakat yang Tertuang didalam RAB.
8. Kolom 6, diisi dengan Total Dana untuk Komponen Biaya Operasional yang bersumber
dari Swadaya Masyarakat yang Tertuang didalam RAB.
9. Kolom 7, diisi dengan Total Dana, yang merupakan Penjumlahan Kolom 3, Kolom 4,
Kolom 5 dan Kolom
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 8
10. Kolom 8, diisi dengan Nama Bank, dimana OMS membuka Rekening untuk Penyaluran
Dana Hibah Infrastruktur.
11. Kolom 9, diisi dengan Nomor Rekening OMS di Bank yang disebut Kolom 8, dimana
melalui Rekening tersebut Dana disalurkan ke OMS.
12. Kolom 10, diisi dengan Nama Pemilik Rekening OMS. Rekening atas Nama OMS, dengan
Pemberi tanda tangan Ketua dan Bendahara OMS. Rekening atas Nama pribadi tidak
dibenarkan.
13. Kolom 11, diisi dengan Tahap Pencairan Dana terakhir yang telah dilakukan sampai
dengan periode laporan ini, yang kemungkinannya meliputi : Pencairan Dana Tahap I,
Tahap II atau Tahap III.
14. Kolom 12, diisi dengan Jumlah Dana yang dicairkan sesuai dengan Tahap Pencairan pada
Kolom 11.
15. Kolom 13, diisi dengan Nomor dan Tanggal SPM untuk Pencairan Dana sesuai dengan
Tahapan Pencairan pada Kolom 11.
16. Kolom 14, diisi dengan Nomor dan Tanggal SP2D untuk Pencairan Dana sesuai dengan
Tahapan Pencairan Dana pada Kolom 11.
17. Kolom 15, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana Hibah Infrastruktur
sampai dengan periode lalu. (Bila periode lalu belum terjadi Pengeluaran atau
Penggunaan Dana, terutama untuk LMK yang pertama kali, maka kolom 15 dikosongkan).
18. Kolom 16, diisi dengan Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada periode
laporan ini.
19. Kolom 17, disi dengan Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran Dana sampai
dengan periode ini, yaitu dengan Menjumlahkan periode lalu (Kolom 15) dengan pada
periode ini (Kolom 16).
20. Kolom 18, disi dengan Persentase Kumulatif Realisasi Penggunaan atau Pengeluaran
Dana Hibah Infrastruktur terhadap Total Alokasi Dana Hibah Infrastruktur.
21. Kolom 19, diisi dengan Jumlah Realisasi Swadaya Masyarakat. Swadaya Masyarakat
dapat berbentuk Dana (Tunai), atau Peralatan, Bahan dan Tanah yang diuangkan atau
dinilai dalam bentuk uang (Rp).
22. Kolom 20, disi dengan Pencatatan Penggunaan atau Pengeluaran Dana pada periode ini
didalam Buku Kas Umum. Oleh karena itu isiannya berupa pilihan, dicatat (ya) atau tidak
dicatat (Tidak).
23. Kolom 21, diisi dengan keberadaan Bukti - bukti Penggunaan atau Pengeluaran Dana,
seperti Bukti Nota atau Kwitansi. Oleh karena itu, isiannya berupa pilihan, ada atau tidak
ada.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 9
LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN PROVINSI (LMK PROVINSI)
(Format 12.3)
LAPORAN MANAJEMEN KEUANGAN PROVINSI (LMK PROVINSI) PERIODE : …………………………….…… S/D …………………………..…. 2014
PROVINSI : …………………………………………………………………….. JUMLAH KECAMATAN : ………………………………………………………
JUMLAH KABUPATEN : …………………………………………………………………….. JUMLAH DESA : ………………………………………………………
No. Nama Kabupaten /
Kecamatan / Desa
RAB Rekening Pokmas/OMS Pencairan Dana Hibah Realisasi Penggunaan Dana
Dana Hibah
Infrastruktur Swadaya
Total Nama
Bank
No.
Rek.
Nama
Pemilik
Rek.
Tahap
Pencairan
(I/II/III)
Jumlah
Dana
(Rp)
Nomor
& Tgl.
SPM
Nomor
& Tgl.
SP2D
Dana Hibah
Swadaya
Pencatatan dan Bukti
Pek.
Sipil Operasional
Pek.
Sipil Operasional
Realisasi
s/d
Periode
Lalu
Realisasi
Periode
Ini
Kumulatif
Realisasi s/d
Periode Ini Pencatatan
dalam BKU
(Ya/Tidak)
Kelengkapan
Bukti
(Ya/Tidak) Jumlah
% Thd
Total
Hibah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
JUMLAH
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 10
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN MANAJEMEN PROYEK PROVINSI
(LMP PROVINSI) (Format 12.4)
Formulir ini dibuat oleh Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi, selaku
Penanggung Jawab Pengelolaan Pelaksanaan PPIP Tahun 2014 di Tingkat Provinsi, sebagai
Acuan Penilaian Kemajuan dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Proyek.
Petunjuk Pengisian Formulir ini adalah sebagai berikut :
1. Periode Laporan maksimal adalah 1 (satu) bulan kalender, sehingga periode laporan akan
meliputi tanggal mulai s/d tanggal berakhirnya periode tertentu, dengan batas waktu
maksimal 1 (satu) bulan kalender.
2. Laporan Manajemen Proyek Provinsi (LMP Provinsi) meliputi beberapa bagian, yaitu (a)
Nama Kabupaten, Kecamatan dan Desa, (b) Kontrak atau Perjanjian Pemberian Bantuan
antara Satker dengan OMS, yang meliputi : Nomor dan Tanggal Kontrak, Waktu
Pelaksanaan (mulai s/d selesai), serta Sektor / Jenis Pekerjaan, Volume Pekerjaan dan
Nilai atau Jumlah Dana Terkontrak, yang tertuang didalam RAB dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan Kontrak, (c) Kemajuan Pelaksanaan Fisik (Kontrak), yang
meliputi : Pencapaian Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan s/d periode lalu, Pencapaian
Fisik atau Volume Pekerjaan pada periode ini, dan Pencapaian Kemajuan Fisik atau
Volume Pekerjaan s/d periode ini, (d) Keberadaan Data Pendukung Kemajuan Fisik pada
periode ini, yang meliputi : Laporan Penggunaan Material dan Penggunaan Pekerja (HOK).
3. Kolom 1 diisi dengan Nomor Urut Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Nomor Urut
Kabupaten diurutkan berdasarkan Urutan Kecamatan. Nomor Urut Kecamatan diurutkan
berdasarkan Urutan Kecamatan untuk setiap Kabupaten. Urutan Desa diurutkan
berdasarkan Urutan Desa pada setiap Kecamatan.
4. Kolom 2, diisi dengan Nama Kabupaten, Kecamatan dan Nama Desa. Nama satu
Kabupaten diikuti dengan Nama satu Kecamatan, dan setelah Nama Kecamatan diikuti
nama desa - desa dari Kecamatan yang bersangkutan, dan seterusnya.
5. Kolom 3, diisi dengan Nomor Kontrak atau Nomor Perjanjian Pemberian Bantuan antara
Satker dengan OMS.
6. Kolom 4, diisi dengan Tanggal Kontrak atau Tanggal Penandatanganan Perjanjian
Pemberian Bantuan antara Satker dengan OMS.
7. Kolom 5, diisi dengan Tanggal dimulainya Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian
Pemberian Bantuan.
8. Kolom 6, diisi dengan Tanggal berakhirnya Waktu Pelaksanaan Kontrak atau Perjanjian
Pemberian Bantuan.
9. Kolom 7, diisi dengan Sektor atau Jenis Pekerjaan Fisik, misalnya: Jalan, Irigasi, dll.
10. Kolom 8, diisi dengan Volume untuk Sector atau Jenis Pekerjaan, misalnya Jalan dengan
Volume 1100 M.
11. Kolom 9, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Dana Hibah
Infrastruktur untuk setiap Jenis Pekerjaan.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 11
12. Kolom 10, diisi dengan Jumlah Dana atau Nilai Kontrak dari Sumber Swadaya Masyarakat
untuk setiap Jenis Pekerjaan.
13. Kolom 11, diisi dengan Total Dana atau Nilai Kontrak untuk setiap Jenis Pekerjaan, yang
merupakan Penjumlahan Kolom 9 dengan Kolom 10.
14. Kolom 12, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan
dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu.
15. Kolom 13, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume
Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode lalu, yaitu dengan
membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode lalu dengan Volume Total.
16. Kolom 14, diisi dengan Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari
setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini.
17. Kolom 15, diisi dengan % Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan dari
setiap Jenis Pekerjaan pada periode ini, yaitu dengan membandingkan Pencapaian pada
periode ini dengan Volume Total.
18. Kolom 16, diisi dengan Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume Pekerjaan
dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yang merupakan Penjumlahan.
19. Kolom 17, diisi dengan % Kumulatif Pencapaian atau Kemajuan Fisik atau Volume
Pekerjaan dari setiap Jenis Pekerjaan sampai dengan periode ini, yaitu dengan
membandingkan Kumulatif Pencapaian sampai dengan periode ini dengan Volume Total.
20. Kolom 18, diisi dengan Laporan Penggunaan Material, dengan pilihan ada atau tidak ada.
21. Kolom 19, diisi dengan Daftar Hadir Pekerja (HOK), dengan pilihan ada atau tidak ada.
22. Kolom 20, diisi dengan masalah - masalah yang timbul dalam Pelaksanaan selama
periode laporan ini.
23. Kolom 21, diisi dengan Tindak Turun Tangan (TTT) atas masalah yang timbul pada setiap
desa.
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 12 Halaman 12
LAPORAN MANAJEMEN PROYEK PROVINSI (LMP PROVINSI)
(Format 12.4)
LAPORAN MANAJEMEN PROYEK PROVINSI (LMP PROVINSI) PERIODE : ……………………………… S/D …………………………. 2014
PROVINSI
JUMLAH KABUPATEN
: ………………….
: ………………….
JUMLAH KECAMATAN
JUMLAH DESA
: ……………………………………………….
: ……………………………………………….
No. Nama Kabupaten /
Kecamatan / Desa
Kontrak Kemajuan Pelaksanaan Kontrak Data Pendukung
Pelaksanaan
Masalah Pelaksanaan dan
Tindak Turun Tangan
Nomor Tanggal
Waktu Pelaksanaan Sektor, Volume, Nilai dan Sumber Dana Progres s/d
Periode Lalu
Progres pada
Periode Ini
Progres s/d
Periode Ini
Tgl
Mulai
Tgl
Selesai
Sektor/
Jenis Volume
Nilai (Rp) Laporan
Penggunaan
Material
(Ada/Tdk)
Daftar
Hadir
Pekerja
(HOK)
Masalah
Pelaksanaan
Tindak
Turun
Tangan Hibah Swadaya Total Volume % Volume % Volume %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
JUMLAH
Lampiran 13 Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan TA. 2014
Lampiran Pedoman Pelaksanaan Program Infrastruktur Perdesaan (PPIP) TA. 2014
Lampiran 13 1
LOGO PU INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Format 13)
Setelah pelaksanaan kegiatan fisik selesai, OMS diwajibkan pula untuk membuat/
mencantumkan logo PU Infrastruktur Perdesaan di lokasi yang mudah untuk dilihat dan dibaca,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Untuk Jalan : Logo diletakkan di Titik Awal dan Akhir Jalan dan atau di Persimpangan.
2. Untuk Tambatan Perahu : Logo diletakkan di Daratan yang tidak terlalu jauh dari
infrastruktur yang dibangun.
3. Untuk Jembatan : Logo diletakkan pada Sandaran atau Wing Jembatan.
4. Untuk Irigasi : Logo diletakkan pada Wing Bendung atau Talud.
5. Untuk Air Minum : Logo diletakkan pada HU, Reservoir, Ring Sumur, dan sebagainya.
6. Untuk Sanitasi: Logo diletakkan pada Halaman Depan Tempat Kesehatan Masyarakat.
Adapun bentuk Logo PU Infrastruktur Perdesaan adalah sebagai berikut: