panduan pelatihan pengembangan perpustakaan desa

37
PANDUAN FASILITASI PELATIHAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Program PerpuSeru Coca –Cola Foundation Indonesia Oktober 2014

Upload: perpusarda-kebumen

Post on 09-Jul-2016

265 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Panduan Fasilitasi Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa Program Perpuseru

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

PANDUAN FASILITASI PELATIHAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Program PerpuSeru Coca –Cola Foundation Indonesia

Oktober 2014

Page 2: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 1

DAFTAR ISI Kontributor ............................................................................................................................................. 2

A. Pengantar ........................................................................................................................................ 3

B. Peserta Pelatihan ............................................................................................................................. 4

C. Metode Pelatihan ............................................................................................................................ 4

D. Fasilitator Pelatihan ......................................................................................................................... 4

E. Tujuan Pelatihan .............................................................................................................................. 4

F. Resume Materi Pelatihan ................................................................................................................. 5

G. Durasi dan Agenda Pelatihan untuk Perpustakaan ........................................................................... 6

Sesi 1. Pembukaan, Penjelasan Tujuan Pelatihan ..................................................................................... 8

Sesi 2. Overview Program PerpuSeru ....................................................................................................... 9

Sesi 3. Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi ................. 11

Sesi 4. Pelibatan Masyarakat ................................................................................................................. 14

Sesi 5. Merumuskan Tujuan Advokasi .................................................................................................... 17

Sesi 6. Identifikasi Sasaran Advokasi ...................................................................................................... 18

Sesi 7. Membuat Pesan Advokasi ........................................................................................................... 19

Sesi 8. Promosi ...................................................................................................................................... 21

Sesi 9. Lobi ............................................................................................................................................ 23

Sesi 10. Menyusun Rencana Kerja .......................................................................................................... 25

Sesi 11. Dokumentasi Kegiatan .............................................................................................................. 27

Sesi 12. Keterampilan dan Metode Fasilitasi .......................................................................................... 30

Lampiran 1 : Contoh- contoh Permainan ............................................................................................... 32

Lampiran 2 : Cerita Ibu Siti .................................................................................................................... 33

Lampiran 3: Contoh-contoh Lagu .......................................................................................................... 35

Daftar Pustaka ..................................................................................................................................... 366

Page 3: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 2

Kontributor 1. Erlyn Sulistyaningsih

2. Hastin Atas Asih

3. Triyono

4. Dwi Budiarto

5. Retno Darmanti

6. Endah Sulvitasari

7. Akhmad Mukhsin

8. Niklah Dina Nomida

9. Setyo Untoro

10. M. Romli Ridwan

11. Dewi Saparini

12. Yulianto Dewata

13. Nanda Sirajulmunir, SOLIDARITAS

14. Drs. Sudarto, M.Si Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

15. Ahmad Muslim, S.Pd Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

16. Dedi Mulyadi, Kantor Perpustakaan Daerah Kab. Sukabumi

17. Khoirul Mizan Kantor Perpustakaan Daerah Kab. Jepara

18. M. Rizal Halimi, SE Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Tabalong

19. Kusairi, SIP Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Kab. Pamekasan

20. Andi Winano, S.Kom Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Lubuk Linggau

21. Heryanti, S.Pd Kantor Perpustakaan Daerah Kab. Gunung Kidul

22. Tutik Endriyani, A.Md Kantor Perpustakaan dan Arsip Kab. Lumajang

23. Lalu Nasrun, S.IP Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Lombok Timur

24. Lisa Agustina, S.Pd Library Supporter Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Daerah Kab.

Kotawaringin Barat

25. Dwiyanto, S.STP, M.Si, Kantor Pengelola Data Elektronik Kab. Sragen

Penyusun Masnur Esterida Cornelia Hutauruk

Penyunting Masnur Esterida Cornelia Hutauruk Nanda Sirajulmunir

Page 4: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 3

Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi

Program PerpuSeru, Coca-Cola Foundation Indonesia

A. Pengantar Coca-Cola Foundation Indonesia, didukung oleh Bill & Melinda Gates Foundation melaksanakan program

PerpuSeru sejak November 2011 yang bertujuan untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar

dan berkegiatan masyarakat berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dengan harapan dapat

memberi dampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pada Fase Program yang pertama,

PerpuSeru bermitra dengan 34 perpustakaan di 16 provinsi di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 28

perpustakaan kabupaten, satu perpustakaan provinsi, tiga perpustakaan kelurahan, dan juga dua Taman

Bacaan Masyarakat.

Saat ini Program PerpuSeru sedang berencana untuk memperluas area binaan ke 76 perpustakaan desa

di 19 perpustakaan kabupaten yang menjadi telah menjadi mitra program PerpuSeru, dengan

memberikan pedampingan kepada perpustakaan kabupaten untuk melakukan pelatihan dan mentoring

ke perpustakaan di tingkat desa terkait advokasi, bagaimana meningkatkan akses dan penggunaan

layanan komputer dan internet oleh masyarakat, dan bagaimana memfasilitasi kebutuhan masyarakat

melalui kegiatan yang melibatkan masyarakat/ community engagement.

Salah satu komponen penting untuk menjamin kualitas pelaksanaan training dan mentoring ini adalah

adanya panduan training dan mentoring yang jelas dan praktis untuk digunakan oleh fasilitator yang

akan dilatih sebagai pelatih pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

CCFI melalui program PerpuSeru telah mengembangkan beberapa panduan pelatihan pada fase 1, dan

banyak pembelajaran yang didapat dari proses pelatihan yang telah dilakukan. CCFI juga telah

memfasilitasi lokakarya bersama dengan 34 mitranya di seluruh Indonesia untuk mengidentifikasi

strategi-strategi sukses pengembangan perpustakaan dengan menggunakan metode Positive Deviance

(Penyimpangan Positif). Dari hasil lokakarya, kami berhasil mengidentifikasi strategi-strategi sukses yang

positif, unik, dan dapat dilakukan oleh kebanyakan perpustakaan.

Pembelajaran dari fase 1 program dan hasil lokakarya tersebut di atas akan digunakan sebagai bahan

rujukan untuk memperkaya dan mempertajam pesan-pesan yang ingin disampaikan melalui training dan

mentoring. Panduan ini dikembangkan dengan melibatkan pihak-pihak yang berkompeten dalam

pengembangan perpustakaan, yaitu Perpustakaan Nasional dan perwakilan perpustakaan yang mejadi

mitra program PerpuSeru.

Page 5: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 4

B. Peserta Pelatihan Pelatihan ini akan melibatkan pihak-pihak yang terlibat aktif dan mendukung kegiatan pengembangan

perpustakaan. Pelatihan ini akan mengikutsertakan staf managerial dan staf fungsional perpustakaan,

anggota LAG (Library Advisory Group) dan anggota Library Supporter (Pendukung Perpustakaan). Setiap

pelatihan akan dikuti sekitar 15 sampai 20 orang peserta guna memaksimalkan partisipasi peserta dalam

setiap proses pelatihan guna meningkatkan pemahaman peserta akan materi yang disampaikan di

pelatihan.

C. Metode Pelatihan Pelatihan ini menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa yang menekankan pentingnya

pelibatan dan partisipasi aktif peserta dalam pelatihan. Fasilitator akan memandu sesi dengan variasi

metode-metode pelatihan seperti presentasi, diskusi, story telling (bercerita), simulasi, pemutaran film,

dan permainan yang disesuaikan dengan topik dan tujuan dari setiap sesi dalam pelatihan.

D. Fasilitator Pelatihan Pelatihan ini akan difasilitasi oleh mereka yang sudah mengikuti Pelatihan untuk Fasilitator

pengembangan perpustakaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Mempunyai kepedulian dan kecintaan akan pengembangan perpustakaan 2. Mempunyai pengalaman dalam program/ community development 3. Punya passion untuk community/intituzionalised development program 4. Mempunyai keterampilan dan pengetahuan fasilitasi. 5. Bersedia mengikuti Pelatihan untuk Fasilitator 6. Berkomitmen untuk memfasilitasi pelatihan dan mentoring untuk perpustakaan. 7. Diutamakan yang Berpengalaman dalam pengembangan perpustakaan, khususnya dalam

menjalankan advokasi dan kemitraan, memfasilitasi kegiatan pelibatan masyarakat, dan meningkatkan layanan komputer dan internet.

8. Mempunyai pengetahun komputer dan internet dasar

E. Tujuan Pelatihan 1. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang pentingnya pengembangan perpustakaan berbasis

teknologi informasi

2. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang strategi-strategi pengembangan perpustakaan

berbasis teknologi informasi, yaitu :

a) Strategi pelibatan masyarakat

b) Strategi peningkatan layanan komputer dan internet

c) Strategi advokasi

3. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang pentingnya dokumentasi kegiatan perpustakaan

4. Meningkatkan pengetahuan peserta terkait keterampilan dasar dan variasi metode fasilitasi

Page 6: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 5

F. Resume Materi Pelatihan

Ringkasan materi pelatihan disajikan sebagai berikut:

Sesi 1: Pembukaan Perkenalan Penjelasan Tujuan Pelatihan Menyepakati Ground Rules/ Tata tertib pelatihan

Sesi 2: Overview Program PerpuSeru Tujuan Program

Area Program

Pola Kemitraan dalam Program PerpuSeru

Sesi 3: Strategi Pengembangan Perpustakaan berbasis teknologi informasi

Strategi Pelibatan Masyarakat/ Community Engagement Strategi Peningkatan Layanan Komputer dan Internet

o Pentingnya layanan komputer dan internet di perpustakaan o Jenis layanan teknologi terkait komputer dan internet di perpustakaan yang

mengadress kebutuhan masyarakat o Bagaimana menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan layanan komputer dan

internet di perpustakaan Strategi Advokasi

o Tujuan o Siapa yang melakukan advokasi o Advocacy tools: Marketing/Promosi, Lobi

Sesi 4: Community Engagement Langkah 1 : Identifikasi permasalahan di masyarakat( tiga kelompok sasaran dan tiga focus

area) Langkah 2 : Menentukan jenis kegiatan community engagement yang memanfaatkan

komputer dan internet (di 3 fokus area, Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi) Langkah 3 : Menentukan sasaran kegiatan, spesifik berdasarkan masalah dan jenis kegiatan. Langkah 4 : Identifikasi sumber daya & kebutuhan perpustakaan

Sesi 5 – 7: Advokasi Langkah 1 : Merumuskan Tujuan Advokasi berdasarkan Kebutuhan perpustakaan untuk

memfasilitasi pelibatan masyarakat Langkah 2 : Menentukan mitra/ sasaran advokasi Langkah 3 : Mengemas pesan advokasi

Sesi 8 – 9: Advocacy Tools/ Alat Pendukung Strategi-strategi pengembangan perpustakaan Promosi Lobi

Sesi 10: Menyusun Rencana Kerja Rencana Kegiatan Pelibatan Masyarakat/ Community Engagement Rencana Peningkatan Layanan Komputer dan Internet Rencana Advokasi

Rencana promosi Rencana lobi Rencana kemitraan

Page 7: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 6

Sesi 11: Dokumentasi Kegiatan Pentingnya Pencatatan proses dan hasil kegiatan Pentingnya melakukan evaluasi untuk program-program di perpustakaan. Bentuk-bentuk dokumentasi kegiatan Alur Pelaporan

Sesi 12: Keterampilan dan Metode – metode Fasilitasi Pembelajaran orang dewasa Keterampilan fasilitasi dasar Metode- metode fasilitasi

Sesi 13: Mentoring Mengapa perlu Mentoring Mekanisme Mentoring

Penutup Post- test Evaluasi Pelatihan Closing

G. Durasi dan Agenda Pelatihan untuk Perpustakaan Pelatihan ini dilakukan selama empat hari dengan durasi sekitar 5-6 jam setiap harinya. Fasilitator

diharapkan melakukan kesepakatan dengan peserta terkait waktu pelaksanaan pelatihan. Rincian jadual

pelatihan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Hari Sesi Durasi Waktu

Hari 1 Registrasi peserta 30 menit 8.30 – 9.00

Sesi 1 Pembukaan : Perkenalan, Penjelasan Tujuan Pelatihan, dan Menyepakati Ground Rules

60 menit 9.00 – 10.00

Coffee break 15 menit 10.00 – 10.15

Overview Program PerpuSeru 45 menit 10.15 – 11.00

Strategi Pengembangan Perpustakaaan berbasis teknologi informasi & komunikasi

120 menit 11.00 -12.00

ISHOMA 60 menit 12.00 – 13.00

Strategi Pengembangan Perpustakaaan berbasis teknologi informasi & komunikasi (lanjutan)

60 menit 13.00 – 14.00

Kegiatan Pelibatan Masyarakat 120 menit 14.00 – 15.00

Wrap up 15 menit 15.00 – 15.15

Hari 2 Energizer & Review 30 menit 8.30 – 9.00

Kegiatan Pelibatan Masyarakat (lanjutan) 60 menit 09.00 – 10.00

Merumuskan Tujuan Advokasi 30 menit 10.00 -10.30

Coffee Break 15 menit 10.30 – 10.45

Identifikasi sasaran advokasi 60 menit 10.45 – 11.45

ISHOMA 75 menit 11.45 – 13.00

Membuat Pesan Advokasi 90 menit 13.00 – 14.30

Wrap up 15 menit 14.30 – 14.45

Page 8: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 7

Hari Sesi Durasi Waktu

Hari 3 Energizer & Review 30 menit 08.30 – 9.00

Promosi 120 menit 09.00 – 11.00

Lobi 120 menit 11.00 – 12.00

ISHOMA 60 menit 12.00 – 13.00

Lobi (Lanjutan) 45 menit 13.00 – 14.00

Menyusun Rencana Kerja 60 menit 14.00 – 15.00

Wrap up 15 menit 15.00 – 15.15

Hari 4 Energizer & Review 30 menit 8.30 – 9.00

Dokumentasi Kegiatan 120 menit 09.00 – 11.00

Keterampilan dan metode-metode fasilitasi 120 menit 11.00 – 12.00

ISHOMA 60 menit 12.00 – 13.00

Keterampilan dan metode-metode fasilitasi (lanjutan)

60 menit 13.00 – 14.00

Post - test 30 menit 14.00 – 14.30

Evaluasi Pelatihan 15 menit 14.30 – 14.45

Penutupan 30 menit 14.45 – 15.15

Page 9: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 8

Sesi 1. Pembukaan, Penjelasan Tujuan Pelatihan Tujuan Sesi

1. Peserta dapat saling mengenal satu dengan yang lain

2. Peserta memahami tujuan pelatihan

Waktu Sesi ini disampaikan selama 60 menit

Pokok Bahasan Perkenalan melalui dinamika kelompok

Penjelasan tujuan pelatihan, materi pelatihan, dan durasi pelatihan

Menyepakati Ground Rules/ Tata tertib pelatihan

Alat dan Bahan

Slide Presentasi Sesi 1, Pembukaan dan Tujuan Pelatihan

Flipchart untuk menulis “GROUND RULES” pelatihan.

Spidol permanen

Masking tape

Langkah – Langkah 1. Fasilitator memandu permainan dinamika kelompok untuk membuat peserta berbaur. Pada

akhir permainan peserta telah terbagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang peserta.

2. Di dalam kelompok, minta peserta untuk saling berkenalan. Misalnya dengan mengenalkan

nama, institusi, tanggal lahir, dan jenis buku yang sering dibaca. Setelah itu minta perwakilan

setiap kelompok untuk memperkenalkan anggota kelompoknya di kelompok besar.

3. Presentasikan Tujuan Pelatihan, durasi pelatihan, metode, dan agenda/materi pelatihan

4. Diskusikan dan sepakati ground rules pelatihan bersama-sama dengan peserta

5. Akhiri sesi dengan memotivasi peserta untuk terlibat aktif dalam pelatihan, baik dengan

menyampaikan pendapat dan berpartisipasi dalam setiap proses belajar selama pelatihan

berlangsung.

Page 10: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 9

Sesi 2. Overview Program PerpuSeru Tujuan Sesi

1. Peserta memahami Tujuan dari Program Perpuseru

2. Peserta memahami strategi-strategi pengembangan perpustakaan untuk menjadi pusat belajar

masyarakat berbasis teknologi informasi.

3. Peserta memahami peran dan tanggung jawab sebagai fasilitator pengembangan perpustakaan

4. Peserta memahami pola kemitraan dalam pengembangan program PerpuSeru

Waktu Sesi ini disampaikan selama 90 menit

Pokok Bahasan Tujuan Program PerpuSeru

Area program PerpuSeru

Strategi Program PerpuSeru

Peran Fasilitator

Pola Kemitraan untuk Program PerpuSeru

Alat dan Bahan

Kartu-kartu dengan beragam warna untuk menulis kondisi perpustakaan saat ini dan impian

perpustakaan dalam waktu 5 tahun ke depan (dapat dibuat dalam beragam bentuk seperti

bentuk hati, buah, atau bunga)

Video Profil Program PerpuSeru

Slide presentasi “Overview Program Perpuseru”

Langkah – Langkah 1. Sampaikan judul sesi kepada peserta dan kerangka materi yang akan didiskusikan.

2. Bagikan 1 kertas warna kepada peserta, dan minta peserta untuk menuliskan apa yang mereka

pikirkan mengenai kondisi perpustakaan mereka saat ini. Setelah selesai, minta peserta

menempelkannya di dinding, untuk kemudian dibacakan oleh fasilitator.

3. Bagikan 1 kertas warna lagi kepada peserta, dan minta mereka untuk menuliskan apa yang

mereka harapkan atau impikan tentang perpustakaan pada lima tahun yang akan datang.

Setelah selesai, minta peserta menempelkannya di dinding, untuk kemudian dibacakan oleh

fasilitator.

4. Fasilitator memberi penekanan bahwa dapat mencapai impian tersebut dengan bekerja keras

dan bekerja sama dalam memaksimalkan fasilitasi kebutuhan masyarakat melalui kegiatan

community engagement. meningkatkan kualitas dan pemanfaatan layanan komputer dan

internet, serta giat melakukan advokasi.

5. Putar video profil tentang program PerpuSeru untuk memberikan gambaran singkat mengenai

tujuan dan strategi program.

Page 11: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 10

6. Presentasikan dan diskusikan slide-slide mengenai “Program Perpuseru” yang mencakup:

a. Tujuan Program PerpuSeru

b. Area program PerpuSeru

c. Strategi Program PerpuSeru

d. Peran Fasilitator

e. Pola Kemitraan untuk Program PerpuSeru

7. Berikan penekanan bahwa

a. Perpuseru bukan milik CCFI namun milik bersama

b. Coca-Cola Foundation Indonesia tidak memberikan bantuan secara finansial ataupun

fisik, namun lebih kepada peningkatan dan pengembangan kapasitas staf perpustakaan

beserta mitra-mitra pendukung perpustakaan

c. Perpustakaan adalah milik masyarakat dan kita punya visi untuk menjadikan

“Perpustakaan sebagai pusat pembelajaran masyarakat yang berbasis teknologi

informasi.

d. CCFI bermitra dengan pemerintah di tingkat pusat dan daerah dalam program

pengembangan perpustakaan ini. Di tingkat pusat bermitra dengan Perpustakaan

Nasional, PT TELKOM, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kemendagri, dan

mendorong Perpustakaan Daerah untuk membangun kemitraan di tingkat lokal baik ke

unit SKPD lain maupun ke pihak swasta.

Page 12: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 11

Sesi 3. Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi Tujuan Sesi

1. Peserta memahami strategi-strategi pengembangan perpustakaan untuk menjadi pusat belajar

masyarakat berbasis teknologi informasi.

Waktu Sesi ini disampaikan selama 120 menit

Pokok Bahasan Strategi Pelibatan Masyarakat/ Community Engagement

Strategi Peningkatan Layanan Komputer dan Internet

o Pentingnya layanan komputer dan internet di perpustakaan

o Jenis layanan teknologi terkait komputer dan internet di perpustakaan yang mengadress

kebutuhan masyarakat

o Bagaimana menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan layanan komputer dan

internet di perpustakaan

Strategi Advokasi

o Tujuan

o Siapa yang melakukan advokasi

Advocacy tools: Marketing/Promosi, Lobby

Alat dan Bahan 1. Slide Presentasi Sesi 3

2. Video “Corning”, yang menggambarkan perkembangan & pemanfaatan teknologi

3. Video “Perpustakaan Sragen”

4. Flipchart

5. Spidol permanen

6. Metaplan

7. Masking tape

Langkah – Langkah

A. Pengantar

1. Lakukan brainstorming untuk mengidentifikasi strategi apa saja yang dibutuhkan untuk

mengembangkan perpustakaan menjadi pusat belajar masyarakat yang berbasis teknologi

informasi. Proses brainstorming dapat dilakukan dengan mempersilahkan peserta untuk

menyampaikan pendapat secara verbal, atau dengan menuliskannya di dalam metaplan,

kemudian ditempel, dan didiskusikan bersama.

2. Presentasikan dan diskusikan strategi-strategi pengembangan perpustakaan untuk menjadi

community learning centre berbasis teknologi informasi. Beri penekanan akan 3 strategi utama

Page 13: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 12

yang didapat dari hasil lokakarya untuk mengidentifikasi strategi penyimpang positif dengan

pendekatan penyimpang positif, yaitu :

a. Strategi memfasilitasi kegiatan pelibatan masyarakat/community engagement untuk

memfasilitasi kebutuhan masyarakat.

b. Strategi peningkatan akses layanan komputer dan internet

c. Strategi advokasi dan membangun kemitraan

B. Strategi memfasilitasi kegiatan Pelibatan Masyarakat/ community engagement untuk

mengaddress kebutuhan masyarakat.

1. Presentasikan dan diskusikan definisi community engagement dan sampaikan bahwa kita akan

mendiskusikan secara rinci bagaimana melakukan community engagement di perpustakaan

pada sesi berikutnya.

C. Strategi peningkatan kualitas dan pemanfaatan layanan komputer dan internet

1. Sampaikan kepada peserta, bahwa saat ini penetrasi internet di Indonesia masih rendah, sekitar

23 %, dan sebagian besar penggunanya adalah mereka yang tinggal di daerah perkotaan.

Komputer dan internet membantu kita untuk dapat mengakses informasi apa saja tanpa

batasan waktu dan tempat, dengan kata lain merupakan peluang untuk setiap orang

memajukan hidupnya dengan mengakses komputer dan internet. Sebagai salah satu layanan

publik yang dapat menjangkau kalangan masyarakat manapun, perpustakaan dapat

menyediakan layanan ini sebagai kontribusi untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat.

2. Putarkan video “Corning”, kemudian lakukan debrief dengan menanyakan:

a. Apa yang mereka rasakan dengan melihat tayangan tadi?

b. Bagaimana kita harus beradaptasi terhadap kemajuan teknologi?

c. Bagaimana perpustakaan menggunakan teknologi informasi tanpa bermaksud

menggantikan buku? Layanan apa saja terkait komputer dan internet yang sudah

disediakan perpustakaan selama ini?

3. Putarkan video Perpustakaan Sragen, kemudian minta peserta untuk bekerja di dalam

kelompok untuk mendiskusikan :

a. Bagaimana layanan komputer dan internet dapat membantu masyarakat di wilayahnya

meningkatkan kualitas hidupnya?

b. Apa yang harus dilakukan oleh perpustakaan untuk meningkatkan kualitas layanan

komputer dan internet untuk masyarakat.

c. Bagaimana cara menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan layanan komputer dan

internet di perpustakaan(Hasil diskusi ditulis di dalam flipchart untuk dipresentasikan di

kelas besar)

4. Rangkum diskusi dengan menyampaikan dan menekankan :

a. Layanan komputer dan internet bukan untuk menggantikan buku, namun untuk

melengkapi informasi yang belum didapat dari buku.

b. Layanan komputer dan internet sangat penting untuk membantu masyarakat

mengakses informasi tanpa batas.

Page 14: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 13

c. Perpustakaan dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan untuk masyarakat dengan

memaksimalkan penggunaan komputer dan internet

D. Strategi advokasi dan membangun kemitraan

1. Sampaikan definisi advokasi melalui slide presentasi.

2. Diskusikan apakah advokasi itu mudah atau sulit, tuliskan di dalam flipchart dengan tulisan

“Mudah” dan “Sulit”

3. Diskusikan Keuntungan dan Potensi Resiko dari Advokasi, lakukan brainstorming dan tuliskan

jawaban peserta di flipchart, kemudian tampilkan slide contoh keuntungan dan potensi resiko

dari advokasi

4. Diskusikan slide tips-tips advokasi

5. Presentasikan Langkah-langkah advokasi dan sampaikan bahwa langkah-langkah ini akan

didiskusikan pada sesi-sesi selanjutnya.

Catatan: Sampaikan bahwa pelatihan ini akan membahas bagaimana melakukan ketiga strategi-strategi

tersebut. Pelatihan ini lebih menekankan pada hal praktis untuk mengimplementasikan strategi-

strategi tersebut.

Page 15: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 14

Sesi 4. Pelibatan Masyarakat Tujuan Sesi

1. Peserta memahami pentingnya melakukan pelibatan masyarakat untuk memfasilitasi kebutuhan

masyarakat

2. Peserta memahami langkah-langkah melakukan pelibatan masyarakat

3. Peserta dapat mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan membuat perencanaan kegiatan

pelibatan masyarakat

Waktu Sesi ini disampaikan selama 120 menit

Pokok Bahasan Pentingnya perpustakaan memfasilitasi pelibatan masyarakat

Langkah-langkah melakukan pelibatan masyarakat

Alat dan Bahan

Slide presentasi sesi 4, Pelibatan Masyarakat/ Community Engagement

Flipchart

Masking tape

Spidol permanen

Langkah – Langkah

A. Pengantar Pelibatan Masyarakat/ Community Engagement

1. Sampaikan pengantar sesi dengan menyampaikan, “ Perpustakaan berperan penting sebagai

pusat kegiatan dan belajar masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai masalah dan

kebutuhannya masing-masing, dan akan sangat baik jika perpustakaan peka akan kondisi

masyarakat dan dapat memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat memfasilitasi kebutuhan

masyarakat, kegiatan itulah yang dinamakan Pelibatan Masyarakat/ community engagement.

2. Sampaikan cerita tentang “Gambaran Perpustakaan Bojong Kenyot” (Cerita dapat dilihat pada

bagian lampiran)

3. Lakukan debriefing/refleksi dengan menanyakan:

a. Apa yang ditemukan oleh ibu Siti di masyarakat masalah tingginya biaya komunikasi

untuk menghubungi anggota keluarga yang menjadi TKI di luar negeri.

b. Apa saja yang dilakukan oleh Ibu Siti dan staf perpustakaannya dibawah ini adalah

jawaban yang diharapkan dari peserta

i. Mengidentifikasi permasalahan di masyarakat

ii. Menentukan jenis kegiatan untuk membantu mengatasi permasalahan di

masyarakat.

iii. Menentukan sasaran kegiatan

iv. Mengidentifikasi sumber daya dan kebutuhan perpustakaan untuk memfasilitasi

kegiatan untuk masyarakat

Page 16: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 15

v. Mengidentifikasi mitra-mitra potensial untuk diajak bekerjasama

vi. Membangun kerjasama dan berbagi peran dengan mitra-mitra

vii. Mendekati pengambil kebijakan dan penentu anggaran untuk memberikan

kenaikan anggaran untuk kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

yang dihadapi di masyarakat.

c. Beri penekanan bahwa strategi yang dilakukan oleh ibu siti di perpustakaannya adalah:

i. Melakukan kegiatan community engagement dengan memaksimalkan teknologi

informasi dan komunikasi

ii. Melakukan advokasi kepada pemerintah dan sektor swasta untuk mendapatkan

dukungan

4. Sampaikan bahwa saat ini kita akan mendiskusikan Pelibatan Masyarakat. Lakukan

Brainstorming dengan menanyakan “apa yang dimaksud dengan pelibatan masyarakat?, tulis

jawaban peserta di flipchart. Simpulkan pendapat peserta dengan menampilkan slide definisi

pelibatan masyarakat. .

5. Review kembali cerita Ibu Siti, untuk mendiskusikan langkah-langkah melakukan kegiatan

community engagement

a. Langkah 1 : Identifikasi permasalahan di masyarakat

b. Langkah 2 : Menentukan jenis kegiatan yang memanfaatkan komputer dan internet

c. Langkah 3 : Menentukan sasaran kegiatan

d. Langkah 4 : Menyusun Rencana Kegiatan

B. Langkah 1: Identifikasi Permasalahan di Masyarakat

1. Presentasikan dan diskusikan:

a. Definisi masalah

b. Syarat untuk merumuskan masalah

i. Benar-benar terjadi di masyarakat

ii. Spesifik

iii. Jelas siapa yang mengalami masalahnya

iv. Disertai dengan data pendukung

2. Bagi peserta dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Masing-masing kelompok

mendiskusikan masalah yang paling banyak ditemui di masyarakat dan diminta menuliskan

masalah pada kartu-kartu yang telah disediakan. Diskusi Masalah difokuskan pada tiga

kelompok sasaran program yaitu pemuda, perempuan, dan pengusaha mikro dengan fokus area

pada isu pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

3. Setiap kelompok di minta untuk mempresentasikan di kelompok besar.

4. Lakukan proses memprioritaskan masalah dengan mengacu pada kriteria

a. Penting dan Mendesak,

b. Berdampak Positif, dan

c. Bisa Difasilitasi oleh Perpustakaan.

Page 17: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 16

C. Langkah 2: Menentukan Jenis Kegiatan

Setelah peserta mengidentifikasi prioritas masalah, minta peserta untuk mendiskusikan jenis

kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut yang bisa difasilitasi oleh perpustakaan, Minta peserta

untuk menuliskannya dalam matriks seperti dibawah ini:

Kelompok Masalah Jenis Kegiatan

Perempuan Tingginya angka kelahiran Seminar Family Planning (KB)

Pemuda

Pengusaha Mikro

D. Langkah 3: Menentukan sasaran kegiatan

Setelah peserta menentukan jenis kegiatan yang bisa difasilitasi oleh perpustakaan, minta mereka

untuk menentukan sasaran kegiatan yang spesik, baik dari segi jumlah maupun karakteristik peserta.

Minta peserta untuk menuliskan hasil diskusi dalam matriks seperti di bawah ini:

E. Langkah 4: Menyusun Rencana Kegiatan

Setelah peserta selesai mendiskusikan jenis kegiatan dan sasaran kegiatan, langkah berikutnya

adalah menyusun rencana kegiatan pelibatan masyarakat dengan menggunakan matriks di bawah

ini

F. Langkah 5: Rangkum Sesi

Rangkum sesi dengan memotivasi peserta untuk berkomitmen menindaklanjuti rencana kegiatan

community engagement yang telah disepakati.

Kelompok Masalah Jenis Kegiatan Sasaran Kegiatan

Perempuan Tingginya angka kelahiran

Seminar Family Planning (KB) Kader PKK

Pemuda

Pengusaha Mikro

Jenis Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Biaya &

Sumbernya Penanggung

Jawab

Seminar Family Planning (KB)

Kader PKK 3 Desember 2014

Aula Perpusda Rp. 2.000.000 Dari CSR Perusahaan Swasta

Kusairi

Page 18: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 17

Sesi 5. Merumuskan Tujuan Advokasi Tujuan Sesi

1. Peserta dapat memahami cara merumuskan tujuan advokasi

2. Peserta dapat merumuskan tujuan advokasi berdasarkan kebutuhan perpustakaan

Waktu Sesi ini disampaikan selama 30 menit

Pokok Bahasan Identifikasi kebutuhan perpustakaan dalam memfasilitasi kegiatan untuk mengatasi

permasalahan di masyarakat

Perumusan tujuan advokasi berdasarkan kebutuhan perpustakaan

Alat dan Bahan

Slide presentasi sesi 5, Merumuskan Tujuan Advokasi

Flipchart

Masking tape

Spidol permanen

Langkah – Langkah 1. Review kembali rencana kerja pelibatan masyarakat yang telah didiskusikan pada sesi

sebelumnya.

2. Sampaikan kepada peserta bahwa mereka akan mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan

perpustakaan untuk mengatasi masalah di masyarakat. Minta peserta untuk bekerja di dalam

kelompok untuk mendiskusikan:

a. Apa yang dibutuhkan perpustakaan dalam memfasilitasi kegiatan untuk mengatasi

permasalahan di masyarakat

3. Tanyakan kepada peserta, apa yang harus dilakukan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan

tersebut? Melakukan advokasi, kemudian review kembali langkah-langkah melakukan

advokasi sebagai berikut:

a. Merumuskan tujuan advokasi

b. Mengidentifikasi sasaran advokasi

c. Mengemas pesan advokasi

d. Menyusun rencana kerja advokasi

4. Rumuskan Tujuan Advokasi bersama peserta berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan

perpustakaan; tujuan advokasi dapat diarahkan ke :

a. Membutuhkan kenaikan anggaran dari pembuat keputusan

b. Mendapatkan dukungan dari SKPD lain

5. Beri penekanan bahwa tujuan tersebut dirumuskan untuk mendukung kualitas layanan

perpustakaan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Page 19: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 18

Sesi 6. Identifikasi Sasaran Advokasi Tujuan Sesi

1. Peserta memahami pentingnya Kemitraan (partnership) dalam advokasi

2. Peserta dapat mengidentifikasi sasaran advokasi dalam kegiatan advokasi.

Waktu Sesi ini disampaikan selama 60 menit

Pokok Bahasan Definisi sasaran advokasi dan stakeholder

Definisi kemitraan dan pentingnya kemitraan untuk kegiatan advokasi di perpust

Keuntungan dari kemitraan

Identifikasi sasaran advokasi

Alat dan Bahan

Slide presentasi Sesi 6, Identifikasi Sasaran Advokasi

Flipchart

Spidol permanen

Masking Tape

Langkah – Langkah 1. Review kembali langkah advokasi yang sudah diselesaikan yaitu merumuskan tujuan advokasi,

dan sekarang kita sampai di tahapan “Identifikasi sasaran advokasi”.

2. Presentasikan dan diskusikan defenisi sasaran advokasi.

3. Diskusikan apa yang dimaksud dengan kemitraan/partnership dan pentingnya kemitraan dalam

kegiatan advokasi perpustakaan.

4. Lakukan brainstorming mengenai:

a. Keuntungan apa yang bisa didapat perpustakaan dari mitra-mitra nya

b. Keuntungan apa yang bisa ditawarkan perpustakaan kepada mitra-mitranya

Catatan: Lakukan brainstorming, tulis pendapat peserta di flipchart, kemudian tampilkan slide

terkait dua point tersebut di atas.

5. Sampaikan kepada peserta “Bahwa dalam proses identifikasi sasaran advokasi, penting untuk

mempertimbangkan keuntungan apa yang didapat perpustakaan dari pihak-pihak tersebut

dan keuntungan apa yang ditawarkan perpustakaan kepada pihak tersebut”.

6. Berdasarkan rumusan tujuan advokasi minta peserta untuk bekerja di dalam kelompok untuk

mengidentifikasi sasaran advokasi.

7. Review kembali sasaran advokasi yang telah teridentifikasi dan sampaikan bahwa sasaran

tersebut akan menjadi salah satu acuan dalam mengemas pesan advokasi dan menyusun

rencana kerja advokasi.

Page 20: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 19

Sesi 7. Membuat Pesan Advokasi Tujuan Sesi

1. Peserta memahami cara membuat pesan advokasi berdasarkan rumusan tujuan advokasi dan

sasaran advokasi

2. Peserta dapat membuat pesan advokasi untuk perpustakaan mereka.

Waktu Sesi ini disampaikan selama 90 menit

Pokok Bahasan Apa itu pesan advokasi

Tips membuat pesan advokasi

Matriks pesan advokasi

Alat dan Bahan

Slide Presentasi Sesi 7, Membuat Pesan Advokasi

Flipchart

Spidol permanen

Masking tape

Langkah – Langkah 1. Review kembali tahapan advokasi yang sudah dilakukan

2. Brainstorming seperti apa gambaran pesan advokasi tampilkan slide alat pembuat pesan

3. Diskusikan tips-tips membuat pesan advokasi

4. Diskusikan matriks membuat pesan utama advokasi dan berikan contoh matriksnya

tampilkan slide

5. Minta peserta bekerja dalam kelompok untuk mengemas pesan advokasi mengacu pada

rumusan tujuan advokasi dan sasaran advokasi. Gunakan matriks di bawah ini dalam mengemas

pesan advokasi.

Matriks pesan advokasi untuk Pemerintah Daerah

Kebutuhan Masyarakat

Kegiatan yang difasilitasi

perpustakaan

Manfaat untuk masyarakat

Kebutuhan perpustakaan

Solusi Pengajuan/ Appeal

Page 21: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 20

Matriks pesan advokasi untuk mitra

6. Setelah selesai minta setiap kelompok untuk mempresentasikan pesan yang sudah dibuat dan

beri kesempatan kelompok yang lain untuk memberikan umpan balik/feedback.

7. Review kembali pesan advokasi yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok dan sampaikan

kepada peserta bahwa pesan tersebutlah yang akan disampaikan kepada sasaran advokasi.

Kebutuhan Masyarakat

Kegiatan yang difasilitasi

perpustakaan

Kebutuhan perpustakaan

Rencana Solusi

Pengajuan / Appeal

Manfaat untuk mitra

Page 22: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 21

Sesi 8. Promosi Tujuan Sesi

1. Peserta memahami cara-cara melakukan advokasi yaitu Promosi, Membangun Kemitraan dan

Lobi

2. Peserta memahami pentingnya promosi untuk pengembangan perpustakaan

3. Peserta memahami bentuk-bentuk kegiatan promosi

4. Peserta dapat merancang kegiatan promosi perpustakaan

Waktu Sesi ini disampaikan selama 120 menit

Pokok Bahasan Cara-cara melakukan advokasi

Definisi Promosi dan pentingnya promosi untuk pengembangan perpustakaan

Bentuk-bentuk kegiatan promosi

Tips-tips melakukan promosi

Diskusi merancang promosi perpustakaan

Alat dan Bahan

Slide presentasi Sesi 8, Marketing/Promosi

Flipchart

Spidol Permanen

Masking tape

Langkah – Langkah 1. Diskusikan apa yang dimaksud dengan Kegiatan Advokasi tampilkan slide definisi Kegiatan

Advokasi.

2. Diskusikan apa saja alat-alat yang digunakan dalam kegiatan advokasi. Secara umum alat-alat

kegiatan advokasi dikategorikan menjadi tiga yaitu Marketing/ Promosi, Kemitraan & Koalisi,

dan Lobbying. Diskusikan definisi dari ketiga alat tersebut. Dan untuk sesi ini kita akan

membahas tools promosi.

3. Lakukan permainan sebagai analogi dari promosi

a. Bagi peserta ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang

b. Setiap kelompok merupakan kelompok UKM yang mempunyai produk unggulan

tertentu

c. Setiap kelompok diberikan waktu untuk berdiskusi merancang promosi untuk menjual

produk mereka

d. Setiap kelompok dipersilahkan menyampaikan promosi mereka dengan caranya masing-

masing

4. Lakukan debrief dengan mendiskusikan:

a. Apa saja strategi promosi yang digunakan oleh setiap kelompok?

Page 23: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 22

b. Kira-kira strategi mana yang akan berhasil dan mana yang tidak? Mengapa?

5. Diskusikan dan presentasikan:

a. Mengapa promosi itu penting untuk pengembangan perpustakaan?

b. Apa saja yang harus dipromosikan?

c. Bagaimana cara melakukan promosi yang efektif untuk perpustakaan?

d. Siapa saja yang harus terlibat dalam kegiatan promosi perpustakaan?

e. Tips-tips dalam melakukan promosi?

6. Diskusi strategi promosi untuk perpustakaan

a. Bagi peserta dalam kelompok yang beranggotakan 4 – 5 orang

b. Minta setiap kelompok untuk mendiskusikan strategi promosi untuk perpustakaan

mereka

c. Setiap kelompok melakukan presentasi di kelas besar.

7. Rangkum sesi dengan memberikan penekanan bahwa promosi merupakan peran dan tanggung

jawab baik pimpinan maupun staf perpustakaan, dan promosi sangat penting untuk

menginformasikan layanan perpustakaan untuk menarik minat masyarakat menggunakan

layanan perpustakaan yang bermanfaat dalam peningkatan kualitas hidupnya.

Page 24: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 23

Sesi 9. Lobi Tujuan Sesi

1. Peserta memahami lobby sebagai salah satu cara melakukan advokasi

2. Peserta memahami cara-cara melakukan lobby yang efektif untuk mencapai tujuan advokasi

Waktu Sesi ini disampaikan selama 120 menit

Pokok Bahasan Role Play Elevator Speech

Definisi Lobby serta pentingnya lobby dalam mencapai tujuan advokasi

Presentasi yang efektif

Role Play Mengambil Hati

Tip-tips melakukan lobby

Alat dan Bahan

Slide presentasi Sesi 9, Lobi

Video Elevator Speech

Flipchart

Spidol Permanen

Masking tape

Langkah – Langkah 1. Lakukan Roleplay “Elevator Speech”, yang bisa menjadi salah satu latihan melakukan presentasi

serta lobby. Minta peserta berpasang-pasangan; satu orang berperan sebagai Kepala

Perpustakaan dan satu orang berperan sebagai Bupati. Kepala Perpustakaan secara kebetulan

bertemu dengan Bupati dan mempunyai waktu sekitar dua menit untuk menyampaikan Pesan

Advokasi yang telah dirumuskan.

Elevator speech adalah mempresentasikan suatu pesan atau agenda dalam waktu yang cukup

singkat, sekitar 1-2 menit. Latihan ini membantu mengembangkan keterampilan bagaimana

membangun relasi, menarik minat, dan men”sari”kan pesan yang ingin kita sampaikan kepada

pihak pengambil keputusan, pembuat kebijakan, dan juga pihak yang dapat memberikan

dukungan.

2. Lakukan debrief “elevator speech” dengan menanyakan:

a. Apa yang berhasil dan apa yang tidak?

b. Apa yang menjadai tantangan dalam melakukan elevator speech?

c. Kapan elevator speech dapat digunakan?

d. Apa saja yang bisa disampaikan dalam waktu yang sangat terbatas?

3. Presentasikan dan diskusikan slide mengenai Lobi dan Presentasi yang Efektif;

a. Defenisi Lobby dan pentingnya lobi sebagai salah satu alat advokasi

b. Presentasi yang efektif adalah kombinasi dari ISI (content) dan CARA penyajiannya.

Page 25: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 24

c. Tips mempersiapkan presentasi yang efektif

d. Tips melakukan presentasi yang efektif.

4. Lakukan Roleplay “Mengambil Hati” yang merupakan suatu proses lobi kepada pengambil

kebijakan dan penentu anggaran. Peserta akan bekerja di dalam kelompok untuk

mempresentasikan “Pesan Advokasi” mereka kepada Bupati dan anggota DPRD dalam waktu 15

menit. Pada akhir ppresentasi Bupati dan DPRD akan memberikan keputusan terkait pengajuan

yang disampaikan oleh perpustakaan.

Untuk membuat role play menjadi lebih menarik, diakhir role play, Bupati dan anggota DPRD

dapat memberikan berapa hati yang ingin mereka berikan kepada setiap kelompok.

5. Diskusikan tips-tips melakukan presentasi dan lobi berdasarkan roleplay yang telah dilakukan.

6. Rangkum sesi dengan memberi penekanan akan pentingnya persiapan materi lobi serta cara

melobi melalui presentasi yang efektif.

Page 26: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 25

Sesi 10. Menyusun Rencana Kerja Tujuan Sesi

1. Peserta memahami langkah-langkah menyusun rencana kerja

2. Peserta dapat menyusun rencana kerja terkait strategi-strategi pengembangan perpustakaan.

Waktu Sesi ini disampaikan selama 60 menit

Pokok Bahasan Rencana Kegiatan Pelibatan Masyarakat/ Community Engagement

Rencana Peningkatan Kualitas Layanan Komputer dan Internet

Rencana Advokasi

Rencana promosi

Rencana lobi

Rencana kemitraan

Alat dan Bahan

Slide Sesi 10, Menyusun Rencana Kerja

Flipchart

Spidol Permanen

Masking tape

Langkah – Langkah 1. Review kembali strategi-strategi pengembangan perpustakaan yang telah didiskusikan dalam

sesi-sesi sebelumnya.

2. Minta peserta untuk berdiskusi di dalam kelompok untuk menyusun rencana kerja dengan

menggunakan matriks di bawah ini:

Rencana Kegiatan Community Engagement

Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Biaya dan

Sumbernya Penanggung

Jawab

Rencana Peningkatan Layanan Komputer dan Internet

Kegiatan Waktu Biaya dan

Sumbernya Penanggung Jawab

Page 27: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 26

Rencana Advokasi (Promosi, Lobi, dan Kemitraan)

Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Biaya dan

Sumbernya Penanggung

Jawab

3. Minta setiap kelompok untuk mempresentasikan rencana kerja mereka, dan beri waktu untuk

diskusi diantara peserta untuk mendapatkan komentar dan feedback.

4. Review kembali hasil diskusi dan motivasi peserta berkomitmen merealisasikan setiap rencana

kerja yang sudah disusun bersama.

Page 28: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 27

Sesi 11. Dokumentasi Kegiatan Tujuan Sesi

1. Peserta memahami prinsip dan pentingnya pendokumentasian kegiatan 2. Peserta memahami jenis informasi yang penting didokumentasikan 3. Peserta memahami jenis informasi yang diperlukan program PerpuSeru sebagai bahan

pelaporan.

Waktu Sesi ini disampaikan selama 120 menit

Pokok Bahasan Prinsip dan pentingnya dokumentasi kegiatan

Jenis informasi yang penting didokumentasikan

Jenis informasi yang diperlukan program PerpuSeru sebagai bahan pelaporan

Sistem pelaporan program PerpuSeru

Alat dan Bahan

Slide presentasi sesi dokumentasi dan pelaporan

Metaplan

Flipchart

Spidol permanen

Langkah – Langkah 1. Fasilitator membagikan metaplan kepada peserta pealtihan, kemudian meminta peserta untuk

menuliskan 1 kata yang menggambarkan atau menjelaskan istilah “dokumentasi” selama 2

menit.

2. Fasilitator selanjutnya meminta peserta pelatihan, untuk menunjukkan metaplan yang telah

diisi, dan meminta peserta secara bergantian menyampaikannya kepada kelas pelatihan.

Fasilitator juga melakan klarifikasi apa yang dimaksud dengan kata – kata tersebut sehingga

memancing proses diskusi kelompok besar.

3. Fasilitator meminta perwakilan peserta (sekitar 1 – 3 orang peserta), untuk mencoba

mensarikan definisi “dokumentasi” dalam bentuk kalimat berdasarkan proses diskusi. Dan

fasilitator menuliskan definisi yang disampaikan oleh peserta di flipchart.

4. Selanjutnya fasilitator meringkas apa yang disampaikan oleh peserta pelatihan yang dilanjutkan

dengan menyampaikan definisi “dokumentasi” yang adai di slide presentasi. Fasilitator menutup

penjelasan definisi dengan mengkonfirmasi definisi yang disampaikan dan membuat

kesepakatan (mengkunci definisi) sehingga setiap peserta pelatihan memiliki pemahanan yang

sama.

5. Fasilitator menstimulasi peserta pelatihan, dengan “apa manfaat atau pentingnya ”

mendokumentasikan kegiatan berdasarkan definisi yang telah disepakati.

6. Fasilitator menstimulasi peserta untuk merefleksikan manfaat dokumentasi dengan lingkungan

kerja masing – masing peserta, dan menarik hubungan antara dokumentasi dan pelaporan.

Proses ini dapat dilakukan dengan cara kembali meminta 1 – 3 orang peserta untuk memberikan

pendapat, dan fasilitator menuliskannya di flipchart.

Page 29: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 28

7. Tahap akhir bagian ini adalah fasilitator menunjukan pentingnya dokumentasi di slide presentasi

dan membangung kesepahaman peserta pelatihan akan definisi dan pentingnya dokumentasi

serta relasinya dengan pelaporan (baik secara umum maupun khusus).

8. Tahap selanjutnya, fasilitator mengajukan “dengan demikian, karena pentingnya dokumentasi

maka hal apa saja yang penting untuk didokumentasikan berdasarkan bentuk kegiatannya?”

a. Dengan merujuk pada sesi yang telah dilalui selama 2 hari (misalnya, pelatihan staf

perpustakaan desa, kegiatan pelibatan masyarakat – community engagagement,

Advokasi, Promosi dan Lobi)

b. Untuk mendiskusikan jenis informasi apa saja yang penting untuk didokumentasikan,

fasilitator membagi peserta pelatihan menjadi 3 kelompok besar dengan tugas untuk

mendiskusikan masing – masing kegiatan, yaitu:

i. Kegiatan pelibatan Masyarakat (community engagement)

ii. Advokasi dan promosi/lobi

iii. Pelatihan staf perpustakaan desa

c. Diskusi kelompok ini dilaksanakan selama 15 menit, dan peserta untuk menuliskan jenis

informasi yang penting untuk masing – masing kegiatan.

9. Setelah diskusi kelompok selesai, masing – masing kelompok diminta untuk menyampaikan hasil

diskusiknya kepada seluruh peserta dan fasilitator membuka ruang diskusi dari seluruh peserta

serta menstimulasi diskusi untuk membangun pemahaman yang sama terkait masing – masing

bentuk kegiatan

10. Setelah penyampaian hasil diskusi selesai, fasilitator kembali ke slide presentasi terkait prinsip

dokumentasi (gambaran, hasil dan tantangan) dan membuka ruang diskusi terkait makna dan

prinsip tersebut:

a. Gambaran umum: Mendokumentasikan informasi umum, sehingga orang lain dapat

memahami konteks dan kondisi kegiatan yang didokumentasikan

b. Hasil: Kondisi/status/kesepakatan/barang sebagai akibat dilaksanakannya kegiatan

yang didokumentasikan. Sesuatu yang sejak awal telah direncanakan (tujuan kegiatan)

atau ditargetkan

c. Tantangan: Meski hasil telah tercapai, bukan berarti proses tidak melewati tantangan.

Sehingga mendokumentasikan tantangan dalam pelaksanaan dan proses merupakan

bahan pembelajaran.

11. Bagian akhir dari sesi ini adalah menjelaskan pentingnya dokumentasi bagi program PerpuSeru.

Program PerpuSeru membutuhkan informasi sebagai kewajiban progam terkait akuntabilitas

pelaksanaan program. Pada bagian ini fasilitator menstimulasi diskusi dengan cara:

a. Dari hasil diskusi pada tahap #8 dan #9, meminta peserta pelatihan memikirkan kira –

kira informasi apa yang penting dan dibutuhkan oleh program PerpuSeru.

b. Fasilitator dapat membantu proses fasilitasi dengan cara:

i. Melingkari informasi yang dihasilkan dan dinilai penting untuk program

PerpuSeru (pada hasil kerja yang telah ditempel ditembok)

ii. ATAU dengan cara menuliskan pendapat peserta diskusi di flipchart

iii. Catatan: Cara ini disesuaikan dengan kondisi ruang pelatihan, apakah

memungkinkan untuk menempelkan hasil kerja. Namun dari sudut pandang

cara, cara melingkari hasil kerja adalah cara yang lebih efektif.

Page 30: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 29

12. Tahap selanjutnya fasilitator menunjukkan jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh

program PerpuSeru dan dari siapa saja. Fasilitator secara bersama – sama mengklarifikasi daftar

yang dibutuhkan berdasarkan apa yang disepakati pada tahap #11.

a. Khusus untuk pelatih fasilitator PerpuSeru

i. Kegiatan yang penting didokumentasikan (dan dilaporakan) oleh fasilitator

PerpuSeru adalah “catatan asistensi teknis”.

ii. Cara mendokumentasikan yang penting untuk dipahami (dan diajarkan kepada

perpustakaan desa – pada “Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Berbasis

TIK”) oleh fasilitator PerpuSeru adalah “kegiatan perpustakaan”.

iii. Jenis informasi yang dibutuhkan lainnya, penting untuk diketahui. Namun peran

fasilitator PerpuSeru adalah memberikan asistensi kepada PIC perpustakaan

daerah untuk dapat mendokumentasikan (dan melaporkannya).

b. Khusus untuk fasilitator PerpuSeru

i. Kegiatan yang penting didokumentasikan (dan dilaporkan) oleh staf

perpustakaan desa (yang disampaikan pada “Pelatihan Pengembangan

Perpustakaan Berbasis TIK”) adalah “kegiatan perpustakaan”

ii. Kegiatan yang didokumentasikan (dan dilaporkan) oleh fasilitator PerpuSeru

adalah “asistensi teknis”

iii. Pendokumentasian (dan pelaporan) kegiatan lainnya, menjadi penting untuk

dipahami yang merupakan salah satu bentuk asistensi teknis/dukungan

fasilitator PerpuSeru kepada perpustakaan daerah.

13. Dalam Konteks “Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK”

Tahap akhir dari sesi ini adalah menunjukkan cara melakukan pelaporan hasil dokumentasi

“kegiatan perpustakaan” yang dilaporkan dalam sistem pelaporan program PerpuSeru. Terkait

sesi ini, fasilitator mempergunakan:

(1) Panduan pengisian sistem pelaporan program PerpuSeru – untuk staff perpustakaan

desa

(2) Slide presentasi “pengisian sistem pelaporan program PerpuSeru”.

14. Penutup: Fasilitator menutup sesi ini dengan meminta 1 – 3 peserta menyampaikan

kesimpulan/ringkasan dari sesi yang dilengkapi dengan ringkasan dari fasilitator untuk

memperkuat pemahaman dan pembelajaran yang telah dilalui.

Page 31: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 30

Sesi 12. Keterampilan dan Metode Fasilitasi Tujuan Sesi

1. Membangun kesadaran peserta akan pentingnya peran seorang fasilitator untuk pengembangan

kapasitas

2. Meningkatkan pengetahuan peserta tentang keterampilan dasar fasilitasi

3. Meningkatkan pengetahuan peserta akan variasi metode fasilitasi yang bisa digunakan untuk

kegiatan pelatihan dan pelibatan masyarakat di perpustakaan.

Waktu Sesi ini disampaikan selama 120 menit

Pokok Bahasan Pembelajaran Orang Dewasa

Keterampilan fasilitasi dasar

Variasi metode-metode fasilitasi

Alat dan Bahan

Slide Sesi 12, Keterampilan dan Metode Fasilitasi

Flipchart

Spidol Permanen

Masking tape

Langkah – Langkah 1. Lakukan brainstorming ke peserta dengan menanyakan

a. Pengalaman peserta memfasilitasi pelatihan dan bagaimana mereka melakukannya

b. Saat menjadi peserta pelatihan, metode pelatihan apa yang mereka sukai dan

mengapa?

2. Presentasikan dan diskusikan slide pada sesi ini dengan memberikan penekanan pada:

a. Pentingnya memahami prinsip belajar orang dewasa, sehingga membantu fasilitator

untuk mengembangkan metode fasilitasi yang memberikan kesempatan kepada peserta

untuk berpartisipasi aktif dan mau membagikan pengalaman dan pengatahuannya.

b. Dalam memfasilitasi proses belajar orang dewasa, hindari metode yang cenderung

menggurui, melainkan membantu peserta menemukan sendiri (self discovery)

c. Penting sekali bagi fasilitator untuk mempraktekkan keterampilan bertanya dan

mendengarkan secara aktif, hal ini akan membantu mengurangi kecenderungan untuk

menggurui, namun sebaliknya menciptakan active learning environment.

d. Penting sekali bagi fasilitator untuk mengembangkan metode-metode fasilitasi yang

menarik dan kreatif untuk mengoptimalkan proses belajar.

e. Keterampilan fasilitasi akan berkembang seiring dengan semakin sering kita berlatih dan

mempraktekkannya.

Page 32: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 31

3. Bagi peserta dalam kelompok yang terdiri dari 7-8 peserta, minta setiap kelompok untuk

mengembangkan metode fasilitasi untuk membahas proses belajar dengan topik yang mereka

tentukan sendiri. Setiap kelompok diberi waktu persiapan selama 10 menit dan waktu untuk

praktek selama 10 menit.

4. Rangkum sesi dengan mereview kembali keterampilan dasar yang dibutuhkan seorang fasilitator

dan variasi metode yang mengoptimalkan proses belajar. Motivasi peserta untuk terus belajar,

berlatih, dan praktek langsung.

Page 33: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 32

Lampiran 1 : Contoh- contoh Permainan Permainan Membentuk Formasi Fasilitator memandu peserta untuk membuat formasi sesuai dengan instruksi yang diberikan.

Formasi 1, Patung Pancoran : Setiap peserta secara individual membentuk formasi patung

pancoran

Formasi 2, Tukang Ojek : Peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 2 orang bergaya seperti

sedang naik ojek.

Formasi 3, Lampu Lalu lintas : Peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang bergaya

seperti lampu lalu lintas dengan tiga warna yaitu merah, kuning, dan hijau.

Formasi 4, Naik perahu : Peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang bergaya seperti

sedang mendayung perahu sambil mengatakan “Kiri-kiri” dan “Kanan-kanan”.

Formasi 5, Bunga Bougenville : Peserta membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang bergaya

seperti bunga Bougenville, dengan cara saling bergandengan dan mengangkat tangan ke atas.

Tips: Untuk membua permainan menjadi lebih seru, fasilitator dapat membawakan suatu cerita, dan jika

di dalam cerita ada kata-kata “patung pancoran, naik ojek, lampu lalu-lintas, naik perahu, dan bunga

matahari, maka peserta harus langsung membentuk informasi yang dimaksud.

Contoh cerita: Salah satu monumen sejarah di Jakarta adalah patung dirgantara atau yang lebih dikenal dengan

“Patung Pancoran”. Patung ini terletak di persimpangan “Lampu lalu-lintas” di pancoran, dimana

disekitar jalan itu banyak mobil, bis, kota, sampai “ojek” lalu lalang disekitarnya. Satu hal yang terasa

kurang di sekitar jalan itu adalah bunga-bunga yang sebenarnya bisa memperindah kota, seperti halnya

di sepanjang jalan tol yang menanam bunga “Bougenville” berwarna-warni yang sedap dipandang mata.

Berhubung kemacetan semakin parah di ibukota, alangkah baiknya jika pemerintah mulai memikirkan

alternatif transportasi lain seperti di Marunda, penduduk di sana memilih “Naik Perahu” ke Muara Baru

untuk bekerja.

Contoh Permainan dan Ice Breaking lain a. “Angin Bertiup”

b. “Catch & Fly”

c. “Siap, Tembak, Dor”

d. “Tupai, Pohon, dan Gempa Bumi”

Page 34: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 33

Lampiran 2 : Cerita Ibu Siti Ibu Siti adalah seorang Kepala kantor perpustakaan Kabupaten Bojong Kenyot. Suatu hari datang ke

perpustakaan seperti biasa, melihat rutinitas staffnya yang sedang sibuk dan Ibu Siti pun melakukan

tugas rutin yang biasa dikerjakannya. Ketika sedang berjalan menuju ruangannya dan melewati ruang

pelayanan dia mendengar ibu setengah baya sedang bicara dengan salah satu staffnya sbb :

Ibu pengunjung :“ Kata anak saya, kita bisa telpon-telponan, kirim surat atau ngobrol-ngobrol gratis

pakai nternet ya.”

Staff perpustakaannya menjawab: “ Ya.”

Ibu pengunjung : “ Bisakah saya pakai internet di sini untuk ngomong dengan anak saya? Tapi saya

belum tau bagaimana caranya.”

Staff perpustakaan : “Bisa, tapi saya sedang sibuk, nanti tunggu sebentar lagi saya akan ajari ibu ya.”

Ibu Siti tertarik dengan pembicaraan itu dan mendatangani ibu tersebut.

Ibu Siti : “ Ibu mau komunikasi dengan siapa?”

Ibu pengunjung : “ Dengan anak saya yang kerja jadi TKI di hongkong.”

Ibu Siti :”Biasnya ibu berkomunikasinya seperti apa?”

Ibu pengunjung :” Saya pergi ke wartel dan mahal sekali, saya harus mengeluarkan biaya 300.000 per

bulan, karena setiap minggu saya telpon kesana . karena anak saya yang jadi TKI menitipkan anaknya ke

saya, dan cucu saya ini pengen ngobrol sama ibunya yang lagi kerja jadi TKI itu.”

Ibu Siti:” Ibu tinggal dimana?”

Ibu pengunjung :” Di desa wajan”

Esok harinya Ibu Siti dan salah satu staff perpustakaan datang ke desa Wajan, dia mendapat informasi

bahwa di desa tersebut ada 50 warga yang keluarganya jadi TKI diluar negri untuk bekerja dan mereka

biasanya berkomunikasi melalui wartel dengan biaya yang cukup mahal.Ada Informasi juga kalau di

desa baskom sama kondisinya dengan desa wajan, ada 30 warganya yang bekerja menjadi TKI di luar

negri.

Kemudian Ibu Siti kembali ke perpustakaan dan mengadakan pertemuan dengan staf perpustakaannya.

Dalam diskusi tersebut, mereka melihat adanya kebutuhan masyarakat sekitar mereka untuk komunikasi

gratis dengan keluarga mereka, sehingga bisa mengurangi biaya hidup yang harus dikeluarkan. Dari hasil

diskusi tersebut mereka menyusun rencana apa yang bisa perpustakaan lakukan untuk itu, yaitu

mengundang mereka untuk memperkenalkan tentang internet sehingga dapat berkomunikasi dengan

keluarganya yang menjadi TKI di luar negri. Dari perencanaan tersebut mereka membutuhkan

tambahan komputer yang mempunyai akses internet, pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan

penggunaan internet, tenaga pelatih dan ruangan yang cukup nyaman dan besar untuk tempat

pelatihan .Rencana sudah disusun, tetapi mereka TIDAK PUNYA UANG. Untuk mendapatkan dukungan

Ibu Siti dan tim berpikir bahwa mereka harus melakukan advokasi untuk mendapatkan dukungan

terhadap rencana yang sudah dibuat tersebut.

Page 35: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 34

Mereka susun tujuan advokasi, siapa yang akan mereka dekati dan menyusun kegiatan-kegiatannya

serta alat apa yang akan digunakan.

Ibu Siti dan staff mendatangani sekolah tinggi ilmu komputer di Kabupaten tersebut dan menceritakan

siuasi yang sedang terjadi dan meminta STIK tersebut dapat berkontribusi. STIK setuju untuk

memberikan pelatihan kepada masyarakat dan menempatkan mahasiswanya untuk membantu secara

voulentir guna membantu masyarakat tersebut dalam penggunaan internet.

Kebiasaan masyarakat Bojong kenyot sangat suka mendengarkan radio,” Owor-owor” yang setiap

harinya memutar lagu dangdut. Melihat peluang untuk mempromosikan kegiatan perpustakaan, Wita

salah satu staff perpustakaan mendatangani radio tersebut dan meminta slot penyiaran untuk

mempromosikan kegiatan pelayanan yang ada di perpustakaan antara lain perpustakaan bisa dipakai

sebagai tempat pertemuan masyarakat,di perpustakaan masyarakat dapat memperoleh informasi

mengenai resep masakan khususnya untuk ibu-ibu, di perpustakaan juga bisa mendapatkan pelatihan

tentang bagaimana mengoperasikan internet.

Pada saat rapat koordinasi pimpinan dengan bapak Bupati, Ibu Siti juga mempresentasikan

perpustakaan dan menceritan situasi masyarakat desa wajan dan baskom dan rencana perpustakaan

untuk membantu mereka. Ibu Siti menyampaikan bahwa perpustakaan membutuhkan tambahan

budget pada tahun 2014 untuk merealisasikan kegiatan perencaan tersebut. Dia juga berbicara dengan

SKPD lainnya terkait dengan perpustakaan dan mengajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan –

kegiatan yang bisa dilakukan bersama-sama di perpustakaan. Ibu Siti berfikir bahwa perpustakaan

membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan tidak bisa bekerja sendiri untuk membantu

masyarakat.

Page 36: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 35

Lampiran 3: Contoh-contoh Lagu

AKU MAU JADI TEMAN BAIKMU Aku mau jadi teman baikmu ...3x Teman baik... teman baikmu

HALLO APA KABAR TEMAN Hallo apa kabar teman Aku baik-baik saja Tepuk tangan... tepuk kaki Putar-putar.... Cari Pasangan

DUDUK SENANG BERDIRI SENANG Duduk senang berdiri senang Berputar-putar mencari teman Berputar-putar berkeliling Sambil mencari teman

AYAM-AYAM-BEBEK Ayam-ayam bebek Bebek-bebek ayam Ayam dipatok bebek Bebek dipatok ayam Ayam bebek patok-patokan

TREK JING – TREK JING Aku trek..trek. trek jing...trek jing Motivator paling ok ... trek..trek. trek jing...trek jing Selalu riang gembira trek..trek. trek jing...trek jing Maka aku awet muda trek..trek. trek jing...trek jing

MARINA MENARI Marina menari di atas menara Di atas menara Marina menari Marina menari di atas menara Di atas menara Marina menari

Page 37: Panduan Pelatihan Pengembangan Perpustakaan Desa

Panduan Fasilitasi – Pelatihan Strategi Pengembangan Perpustakaan Berbasis TIK Hal | 36

Daftar Pustaka a. Master Grantee & Trainers Guide, “Library Advocates, Supporting Libraries, Strengthening

Communities”

b. Poland Advocacy manual,” Introduction advocacy is a way of thinking”

c. Global Libraries Advocacy Training Program Evaluation Toolkit

d. Coca-Cola Foundation Indonesia, PerpuSeru Program, “Positive Deviance, Sebuah Pendekatan

untuk Mengidentifikasi Strategi Sukses Pengembangan Perpustakaan, 2014