pandangan masyarakat terhadap batik gajah oling di era

15
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP BATIK GAJAH OLING DI ERA MODERN AGI ROSMAENI S 130210302084

Upload: sambeltempe

Post on 10-Jul-2016

250 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP

BATIK GAJAH OLING DI ERA MODERN

AGI ROSMAENI S

130210302084

Page 2: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

PENGERTIAN BATIK

• Pengertian batik secara umum : • Kata “Batik: berasal dari bahasa Jawa "amba" yang

berarti menulis dan "nitik". Batik adalah seni melukis dilakukan diatas kain dengan menggunakan lilin atau malam sebagai pelindung untuk mendapatkan ragam hias diatas kain tersebut.

Page 3: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Beberapa pengertian batik menurut para ahli :• Menurut KBBI, batik merupakan corak atau gambar pada kain yang

pembuatannya menggunakan malam (lilin) dan pengolahannya melalui proses tertentu;

• Menurut Yudoseputro, batik merupakan gambar yang ditulis pada kain dengan mempergunakan malam sebagai media sekaligus penutup kain batik;

• Menurut Widodo, batik merupakan hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang tinggi nilainya;

• Menurut Irwan Tirta, batik merupakan teknik menghias kain atau testil dengan menggunakan lilin dalam proses pencelupan warna, yang semua proses tersebut menggunakan tangan;

Page 4: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Menurut Santosa Doellah, batik merupakan sehelai kain yang dibuat secara tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional, memiliki beragam corak hias dan pola tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan lilin batik sebagai bahan perintang warna;

• Menurut Hamzuri, batik merupakan lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting;

• Menurut Afif Syakur, batik merupakan serentang warna yang meliputi proses pemalaman, pencelupan (pewarnaan) dan pelorotan (pemanasan), hingga menghasilkan motif yang halus yang semuanya ini memerlukan ketelitian yang tinggi.

Page 5: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

SEJARAH BATIK BANYUWANGI

• Sejarah batik Banyuwangi berawal ketika terjadi usaha penaklukan Blambangan oleh Mataram yang pada saat itu dalam masa pemerintahan Sultan Agung. Pada tahun 1633 Sultan Agung melakukan usaha penyerangan ke wilayah timur, yaitu wilayah Blambangan, Panarukan, dan Blitar.

• Pada upaya penaklukannya yang kedua tahun 1636–1639, ujung Timur, Blambangan berhasil ditaklukan. Sejarah tentang penaklukan Blambangan oleh Mataram ini menjadi hipotesa sejarah kemunculan batik khas Banyuwangi.

Page 6: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Kekhasan batik Banyuwangi ini juga didukung oleh pendapat budayawan Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, 77 tahun, yang menyatakan pada pementasan Gandrung pada tahun 1936, kain batik yang dipakai adalah kain batik motif Gajah Oling, yang menurutnya kain batik Gajah Oling ini memiliki sedikit kejanggalan karena tidak nampak pengaruh warna dari Mataram maupun Bali.

Page 7: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Pendapat lain yang menegaskan tentang keunikan dari batik khas Banyuwangi datang dari Aguk W. Nuryadi (Humas Pendididkan Seni Nusantara di Banyuwangi).

• Motif batik Gajah Oling ini dilatarbelakangi oleh sifat heroisme masyarakat Blambangan untuk tidak “Terjajah” sehingga kata “Sing” yang menjadi sebutan etnis asli Banyuwangi yakni “Using” menjadikan mereka tidak ingin sama dengan Mataram Islam ataupun Bali, sehingga memunculkan motif dan warna batik yang berbeda baik dengan Mataram juga Bali yang pernah menjajah Blambangan.

Page 8: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

PERKEMBANGAN BATIK BANYUWANGI• Seiring dengan perkembangan sejarah banyak masyarakat Blambangan

tertarik menekuni warisan luhur bangsa (batik) untuk dikembangkan dan dilestarikan di bumi Blambangan, sampai saat ini jumlah referensi koleksi motif batik Banyuwangi yang tersimpan di museum Budaya Banyuwangi –kurang lebih mencapai 22 (dua puluh dua) motif batik diantaranya : Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Alas Kobong, Paras Gempal, Kopi Pecah, Gedekan, Ukel, Moto Pitik, Sembruk Cacing, Blarak Semplah, Gringsing, Sekar Jagad, Semanggian, Garuda, Cendrawasih, Latar Putih, Sisik Papak, Maspun, Galaran, Dilem Semplah, Joloan dan Kawung (motif batik khas Banyuwangi terlampir),

Page 9: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Motif batik Gajah Oling memilki nilai makna atau filosofi yang secara garis besar ialah melambangkan sebuah bentuk kekuatan yang tumbuh dalam jati diri masyarakat Banyuwangi. Dan pemaknaan motif Gajah Oling sendiri berkaitan dengan karakter masyarakat Banyuwangi yang religius, penyebutan Gajah Eling yang mempunyai arti hewan yang bertubuh besar (gajah) dalam hal ini diartikan maha besar, sedangkan uling dapat diartikan ingat.

• Dimana dapat artikan kita selalu diingatkan untuk tetap ingat akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, dengan harapan apabila masyarakat telah menggunakan/ memakai batik gajah oling secara tidak langsung diajak agar kita selalu ingat kepada kemahabesaran Sang Pencipta sebagai dasar menjalankan sendi roda kehidupan.

Page 10: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Di era modern ini, perkembangan dari batik Gajah Oling maupun batik motif lain yang berasal dari Banyuwangi mengalami perkembangan yang pesat. Dimana hal ini berbeda dengan dulu yang masih belum berkembang pesat. hal ini ditandai dengan adanya sentra-sentar bati diberbagai kecamatan yang berada di Banyuwangi.

• Serta karena batik sudah mendpatkan pengakuan dari UNESCO sejak tanggal 2 Oktober 2009 dan menjadikanya warisan dunia hal pada tanggal ini pula lah yang dijadikanya oleh pemeritah sebagai hari batik nasional.

Page 11: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Mengingat begitu besarnya minat kan batik saat ini, dari pihak saat ini Pemerintah Daearah Kabupaten Banyuwangi berupaya untuk terus meningkatkan pengembangan batik khas Banyuwangi melalui upaya pembinaan, diantaranya melalui pelatihan/bimbingan teknik peningkatan kualitas dan kuantitas produk, penerapan zat alam serta untuk menambah khasanah motif batik khas melalui pelaksanaan lomba desain batik khas Banyuwangi.

Page 12: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP BATIK GAJAH OLING DI ERA MODERN

• Di era modern ini masyarakat khusunya daerah Banyuwangi mengenal baik terhadap batik Gajah Oling itu sendiri. Dimana hal ini ditandai dengan dibelakukanya pemakaian baju batik oleh pagawai-pagawai dinas yang ada di Banyuwangi.

• Namun selain pegawai dinas pula banyak yang sudah mengenakan batik Gajah Oling itu sendiiri, seperti halnya di sekolah-sekolah para pendidik sudah menggunakan seragam batik Gajah Oling.

Page 13: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Sehingga padangannya terhadap positif mengenai bati Gajah Oling. Hal ini ditandai pula dengan pihak pemerintah kabupaten Banyuwangi dalam mengenalkan batik-batik seperti batik Gajah Oling melalui event-event yang bertajuk mengenai batik.

• Dilansir dari situs CNN Indonesia batik gajah Oling memiliki sisi positif dalam memajukan budaya dan kerajinan dari Banyuwangi itu sendiri. Dimana ha ini juga untuk memajukan UMKN bagi Banyuwangi, kata Anzwar Anas, Bupati Banyuwangi.

Page 14: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

• Hal ini juga di tandai dengan ikut sertanya batik Gajah Oling dalam event-event seperti Indonesia Fashion Week dalam bidang fashion menggunakan batik Gajah Oling serta ikut sertanya dalam pameran-pameran lain guna memperkenalkan batik Gajah Oling di kancah nasional maupun internasional. Hal ini disambut baik oleh masyarakat umumnya.

• Serta setiap tahunya pula diadakan event yang dilaksanakan bersamaan memperingatinya hari jadi Banyuwangi (Harjaba). Yang digelar dengan event-event lain. Oleh sebab itu pandangan masyarakat umumnya terhadap batik Gajah Oling sangat baik.

Page 15: Pandangan Masyarakat Terhadap Batik Gajah Oling Di Era

SEKIAN DAN TERIMAKASIH