pandangan masyarakat kelurahan rejowinangun …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/bab i, v, daftar...

56
PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN KECAMATAN KOTAGEDE TENTANG KAFA< ’AH DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAK<I< NAH MAWADDAH WARAH{ MAH SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH: IKA APRIYANTI PANJAITAN NIM. 04 350 117 PEMBIMBING: Prof. Dr. H. SUSIKNAN AZHARI, M.A LEBBA, S.Ag, M.Si AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2009 i

Upload: hoangdung

Post on 10-Jul-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN KECAMATAN KOTAGEDE TENTANG KAFA<’AH DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA

SAK<I<NAH MAWADDAH WARAH{MAH

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR

SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH:

IKA APRIYANTI PANJAITAN NIM. 04 350 117

PEMBIMBING:

Prof. Dr. H. SUSIKNAN AZHARI, M.A LEBBA, S.Ag, M.Si

AL-AHWAL ASY-SYAKHSIYYAH FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2009

i

Page 2: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

ABSTRAK Agama merupakan prioritas utama dalam memilih pasangan hidup. Dengan

agama yang kuat dan memahami syari'at Islam secara keseluruhan, taraf kebahagiaan dan keharmonisan yang dimiliki seseorang akan bertambah bukan hanya pada taraf material tetapi juga dalam ukuran immaterial. Sering sekali masyarakat di dalam memahami tentang kafa<'ah itu bahwa seseorang dinikahkan dengan lawan jenisnya yang sama derajat kekayaan, kecantikan dan keturunan. Sebenarnya dari semua itu hanyalah bersifat lahiriyah belaka, jika yang terjadi itu memang tidak ada jeleknya, tetapi kafa<'ah lebih berlaku pada persoalan agama dan akhlak, maka dalam realita yang terjadi di masyarakat saat ini terkadang tidak sejalan dengan teori kafa<'ah yang ideal. Berdasarkan latar belakang inilah penyusun bermaksud untuk meneliti tentang kafa<'ah dalam pandangan masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang memilih lokasi di Kelurahan Rejowinangun Kecamaan Kotagede. Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang kemudian difokuskan pada informan sebagai sumber yang memberikan informasi tentang pemahaman kafa<'ah. Setelah data terkumpul, kemudian direduksi, disajikan dan diverifikasi, lalu dianalisis secara deskriptik analitik dengan proses berpikir induktif dan deduktif.

Hasil penelitian yang diperoleh bahwa masyarakat Kelurahan Rejowinangun tidak begitu mengenal istilah kafa<'ah, namun masyarakat Kelurahan Rejowinangun lebih memahami kafa<'ah dengan istilah bibit, bebet, dan bobot. Dalam pandangan masyarakat tentang kafa<'ah ini, sepintas masyarakat Kelurahan Rejowinangun sama sekali tidak bermaksud melebihkan seseorang hanya dari satu aspek saja, baik aspek agama, fisik, materi atau aspek bibit, bebet dan bobot. Sebab apabila hal iu terjadi, maka jelas adanya bahwa bibit, bebet, dan bobot yang selama ini dipahami sangat bertentangan dengan konsep agama atau dengan semangat beragama dan Sunnah Nabi. Namun, tidak demikian halnya, pandangan masyarakat tentang kafa<'ah ada dua tujuan dari kafa<'ah ini yakni: 1) Kafa<'ah sebagai usaha untuk membangun dan menciptakan rumah tangga yang bahagia dan sejahtera; 2) Ka a<'ah hanya sebuah usaha untuk menghadapi atau menghindari persoalan-persoalan dalam perkawinan. Apabila bertemu dua orang yang serasi dan sepadan, diharapkan kehidupan keluarganya akan mampu menciptakan dan menjalankan roda pernikahan dengan baik serta melahirkan keturunan yang baik pula. Sebaliknya pasangan yang tidak sepadan akan melahirkan rumah tangga yang tidak harmonis. Oleh karena itu bila dilihat secara keseluruhan pandangan Masyarakat Rejowinangun tentang Kafa<'ah berhubungan dengan unsur sosial, yang dengan itu diharapkan calon suami dan isteri dapat menjalankan bahtera rumah tangga dengan baik menuju kelurga yang sejahtera dan bahagia.

f

ii

Page 3: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

iii

Page 4: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

iv

Page 5: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

v

Page 6: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada: Ayah dan mamakku yang terhormat

Kakak-kakakku dan adikku serta Almamater tercinta

Fakultas Syari'ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

vi

Page 7: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

MOTTO

⎯Βρ µG≈ƒ#™ β& ,={ /39 ⎯Β Ν3¡Ρ& %`≡ρ—& #θΖ3¡F9 $γŠ9) ≅è_ρ Ν6Ζ/ οŠθΒ πϑm‘ρ β) ’û 79≡Œ M≈ƒψ Θθ)9

βρ3Gƒ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia

menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan

dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar-Ru<m [30]: 21)

vii

Page 8: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

KATA PENGANTAR

حيمبسم ا محن الر الر

أن حممدا عبده ال شريك له وأشهد ال إله إال ا وحده العاملني أشهد أن رب احلمد : أمابعد.صحابه امجعني أ اللهم صل وسلم على سيد�ا حممد وعلى أله و،ورسوله

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia secara berpasang-

pasangan dan daripada keduanya memperkembangbiakkan laki-laki dan

perempuan yang banyak. Salawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan

kepada Nabi Muhammad saw serta para sahabat beserta keluarganya yang telah

memperjuangkan keadilan dan membawa kesejahteraan di dunia ini.

Segala usaha dan upaya maksimal telah penyusun lakukan untuk

menjadikan skripsi ini sebuah karya tulis ilmiah yang baik, namun karena

keterbatasan kemampuan yang penyusun miliki, baik dalam pemilihan bahasa,

penyusunan kalimat maupun teknik analisanya, sehingga dalam skripsi ini masih

banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,

penyusun mengharapkan saran dan kritik guna memenuhi target dan tujuan yang

dikehendaki.

Dalam menyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui pengantar ini dengan rasa ta'zim

penyusun mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya, yaitu kepada:

viii

Page 9: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas

Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Dr. H. Susiknan Azhari, M.A., selaku Pembimbing I, yang

dengan penuh kesabaran bersedia mengoreksi secara teliti seluruh isi tulisan

yang mulanya ‘semrawut’ ini, sehingga menjadi lebih layak dan berarti.

Semoga kemudahan dan keberkahan selalu menyertai beliau dan keluarganya.

3. Bapak Lebba, S.Ag., M.Si., selaku Pembimbing II, atas arahan dan nasehat

yang diberikan, di sela-sela kesibukan waktunya, sehingga dapat

terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh civitas akademika Fakultas Syari’ah

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai tempat interaksi

penyusun selama menjalani studi pada jenjang Perguruan Tinggi di

Yogyakarta.

5. Ayahanda tercinta Syaibun Panjaitan dan Ibundaku tersayang Masainta

Manurung yang dalam situasi apa pun tidak pernah lelah dan berhenti

mengalirkan rasa cinta dan kasih sayang, doa dan dana buat penyusun.

6. Kakak-kakak dan adikku tersayang yang selalu memberikan dorongan dan

semangat

7. Seluruh Teman-teman di al-Ahwal asy-Syahsiyyah Kelas C angkatan 2004

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan teman-teman Kost,

yang selalu memberikan semangat bantuan dan dorongan kepada penyusun.

Akhirnya, penyusun berharap, skripsi ini dapat bermanfaat, baik bagi

penyusun sendiri maupun bagi masyarakat akademik serta dapat menjadi

ix

Page 10: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

khazanah dalam ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu hukum Islam.

Atas semua bantuan yang diberikan kepada penyusun, semoga Allah swt.

memberikan balasan yang selayaknya. Amin.

Yogyakarta, 16 Syakban 1430 H 07 Agustus 2009 M

Penyusun,

Ika Apriyanti Panjaitan NIM: 04 350 117

x

Page 11: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan

pedoman transliterasi yang berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama R.I.

dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158/ 1987 dan Nomor:

0543 b/ U/ 1987, Tanggal 22 Januari 1988 secara garis besar uraiannya adalah

sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal

Fonem konsonan bahasa Arab, yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan

dengan huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian lagi dengan huruf dan

tanda sekaligus sebagai berikut:

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif Tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

ba>’ b be ب

ta>’ t te ت

s|a> s\ s\ (dengan titik di atas) ث

ji>m j je ج

h{a>’ h{ h{a (dengan titik di bawah) ح

kha>’ kh ka dan ha خ

da>l d de د

z|a>l z\ z\e (dengan titik di atas) ذ

ra>’ r er ر

za>i z zet ز

si>n s es س

syi>m sy es dan ye ش

s}a>d s} s} (dengan titik di bawah) ص

d{a>d} d{ d}e (dengan titik di bawah) ض

t{a> t{ t{e (dengan titik di bawah) ط

xi

Page 12: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

z{a>’ z{ z{et (dengan titik di ظbawah)

ain ´ koma terbalik di atas‘ ع

gha> g ge غ

fa>’ f ef ف

qa>f q qi ق

ka>f k ka ك

la>m l el/ al ل

mi>m m em م

nu>n n en ن

wa>w w w و

ha>’ h ha هـ

hamzah ‘ Apostrof ء

ya>’ y ye ي

B. Vokal (tunggal dan rangkap)

Vokal bahasa Arab, sama seperti bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong).

1. Vokal Tunggal

Vocal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Vokal Nama Huruf latin Nama

--- Fath}ah a A

--- Kasrah i I

--- D}ammah u U

xii

Page 13: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

2. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harokat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf.

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fath}ah dan ya ai a dan i ـي...

Fath}ah dan wau au a dan u ـو...

Contoh :

آتبKataba سئل Su'ila

فعلFa‘ala يفآ Kaifa

ذآرZ|ukira حول H{aula

یذهبYaz\habu

C. Vocal Panjang (maddah):

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harokat atau

huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda.

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fath}ah dan alif a> a dengan garis di atas ـا...

ـي...Fath}ah dan ya a> a dengan garis di atas

ـي...Kasrah dan ya i> i dengan garis di atas

D{ammah dan wau u> u dengan garis di atas ـو...

xiii

Page 14: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

Contoh :

قالQa>la قيل Qi>la

Yaqu>lu یقول <Rama رمى

D. Ta’ Marbu>t}ah

1. Transliterasi ta’ marbu>t}ah hidup atau yang mendapat harakat fath}ah,

kasrah, dan d}ammah, transliterasinya adalah “t”.

2. Transliterasi ta’ marbu>t}ah mati atau mendapat harakat sukun,

tansliterasinya adalah “h”.

3. Jika Ta’ Marbu>t}ah diikuti kata yang menggunakan kata sandang (“al-“),

dan bacaannya terpisah, maka ta’ marbu>t}ah tersebut ditransliterasikan

dengan “h”.

Contoh:

Raud}ah al-at}fa>l روضة األطفال

al-Madi>nah al-Munawwarah المدینة المنورة

T{alh}ah طلحة

E. Huruf Ganda (Syaddah atau Tasydid)

Transliterasi syaddah atau tasydi>d dilambangkan dengan huruf yang

sama, baik ketika berada di awal atau di akhir kata.

Contoh :

Al-h}ajj الحج Nazzala نـزل

Nu'ima نعم Al-birru البر

xiv

Page 15: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

F. Kata Sandang “ ال ”

Kata sandang “ ال ” ditransliterasikan dengan “al” diikuti dengan kata

penghubung “ - “, baik ketika bertemu dengan huruf qomariyah maupun

syamsiyah.

Contoh :

al-badi>>'u البدیع ar-rajulu الرجل

لقلما as-sayyidatu الشيدة al-qalamu

G. Hamzah

Hamzah ditansliterasikan dengan apostrof. Namun itu hanya berlaku

bagi hamzah yang terletak ditengah atau di akhir kata. Apabila terletak diawal

kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.

Contoh:

inna إن ta'khuz\u>na تأ خذون

umirtu أمرت 'an-nau النوء

akala أآل Syai'un شيء

H. Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata baik fi'il atau kata kerja, isim maupun huruf,

ditulis terpisah. Hanya saja kata-kata tertentu penulisannya dengan huruf Arab

yang sudah lazim, dirangkaikan dengan kata lain. Hal ini karena ada huruf

atau harokat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata

tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.

xv

Page 16: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

Contoh:

Fa aufu> al-kaila wa al-mi>za>n وا الكيل و الميزانوففأ Ibra<hi<m al-khali<l إبراهيم الخليل

ولله علي الناس حج البيت من استطاع إليه سبيال

Walilla>hi 'ala an-na>si h}ijju al-baiti manistat}a>'a ilaihi sabi>la>

I. Huruf Kapital

Meskipun tulisan Arab tidak mengenal huruf kapital, tetapi dalam

transliterasi huruf kapital digunakan untuk awal kalimat, nama diri, dan

sebagainya seperti ketentuan dalam EYD. Awal kata sandang pada nama diri

tidak ditulis dengan huruf kapital, kecuali jika terletak pada permulaan

kalimat.

Contoh :

Wa ma> Muh}ammadun illa> rasu>l ومامحمد إال رسول

شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن Syahru Ramad}a>nal laz\i> unzila fihi al- Qur'a>n

Inna awwala baitin wud{i'a linna>si أول بيت وضع للناس إن

J. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman

transliterasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan ilmu Tajwid.

Karena itu, peresmian pedoman tranliterasi ini perlu disertai dengan pedoman

tajwid.

xvi

Page 17: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

DAFTAR TABEL

No. Tabel Nama Tabel Hal

1 Status dan Jenis Tanah Kelurahan Rejowinangun 23

2 Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan

Rejowinangun

26

3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Komposisi Jenis Kelamin 26

4 Jumlah Penduduk menurut Usia dan Kelompoknya 27

5 Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian 29

6 Bagan Susunan Penguru Forum Kerukunan Warga

Rejowinangun

30

7 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan 33

8 Jumlah Penduduk menurut Agama 38

xvii

Page 18: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK... ........................................................................................................... ii

SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. iii

PENGESAHAN ...................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi

MOTTO................................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ................................................... xi

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xviii

BAB III : PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Pokok Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 5

D. Telaah Pustaka................................................................................. 6

E. Kerangka Teoretik ........................................................................... 10

F. Metode Penelitian ............................................................................ 13

G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 20

BAB III : GAMBARAN UMUM KELURAHAN REJOWINANGUN

KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA ............................ 22

A. Keadaan Kelurahan Rejowinangun.............. ................................... 22

1. Letak geografis dan demografis .................................................. 22

2. Struktur Organisasi Kelurahan Rejowinangun ............................ 24

B. Keadaan Masyarakat Kelurahan Rejowinangun.............................. 26

1. Jumlah penduduk menurut kelompok usia ................................. 26

2. Keadaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat

Rejowinangun ............................................................................. 27

3. Kehidupan Beragama .................................................................. 34

xviii

Page 19: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG KAFA<'AH DALAM

PERKAWINAN.................................................................................. 40

A. Pengertian Kafa<'ah .......................................................................... 40

B. Landasan Hukum Kafa<'ah ............................................................... 43

1. Al-Qur'an ..................................................................................... 43

2. Hadis............................................................................................ 44

C. Asal-usul Kafa<'ah dan Pandangan Ulama Mazhab dalam Kriteria

Kafa<'ah ............................................................................................ 45

1. Asal-usul Kafa<'ah ........................................................................ 45

2. Pandangan Ulama Mazhab dalam Kriteria Kafa<'ah .................... 47

a. Mazhab Ma>liki >........................................................................ 48

b. Mazhab H{anafi........................................................................ 51

c. Mazhab Sya>fi'i>. ....................................................................... 54

d. Mazhab H{anbali ...................................................................... 59

BAB IV : KAFA<'AH DALAM PANDANGAN MASYARAKAT

KELURAHAN REJOWINANGUN SEBAGAI PEMBENTUKAN

KELUARGA SAKI<NAH MAWADDAH WA RAH{MAH................. 62

A. Kafa<'ah dalam Pandangan Masyarakat Rejowinangun................... 62

1. Makna kafa<'ah dalam masyarakat Rejowinangun...................... 62

2. Kriteria kafa<'ah ........................................................................... 66

a. Aspek agama .......................................................................... 67

b. Aspek keturunan ..................................................................... 69

c. Aspek fisik .............................................................................. 71

d. Aspek materi........................................................................... 73

B. Kafa<'ah dalam Membentuk Keluarga Saki<nah Mawaddah

wa Rah}mah ..................................................................................... 74

1. Untuk memaknai dan memahami tujuan pernikahan.................. 75

2. Untuk memahami dan memantapkan pilihan pendamping

hidup ........................................................................................... 78

3. Untuk memahami arti kebahagiaan ............................................ 83

xix

Page 20: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

4. Untuk menumbuhkan sikap saling terbuka................................. 87

5. Saling menjaga kemaslahatan ..................................................... 89

6. Didasari dengan kesepakatan bersama......................................... 90

BAB V : PENUTUP........................................................................................... 96

A. Kesimpulan...................................................................................... 96

B. Saran-saran ...................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 99

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. TERJEMAHAN TEKS ARAB........................................................................... I

2. BIOGRAFI ULAMA ......................................................................................... IV

3. PEDOMAN WAWANCARA ............................................................................ VI

4. SURAT IZIN RISET DARI DEKAN FAKULTAS SYARI'AH UIN............. .. VIII

5. SURAT IZIN PENELITIAN DARI BAPPEDA DI. YOGYAKARTA ............. IX

6. SURAT IZIN PENELITIAN DARI BAPPEDA KODYA YOGYAKARTA ... X

7. SURAT IZIN PENELITIAN DARI KECAMATAN KOTAGEDE

YOGYAKARTA ................................................................................................ XI

8. SURAT IZIN PENELITIAN DARI KELURAHAN REJOWINANGUN ........ XII

9. SURAT KETERANGAN PENELITIAN DARI KETUA RW XII.................... XIII

KELURAHAN REJOWINANGUN............................................................... ... XIV

10. CURRICULUM VITAE..................................................................................... XV

xx

Page 21: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Tuhan-Nya hidup berpasang-pasangan dari

jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang diikat oleh sebuah perkawinan.1

Perkawinan ditempuh tidak hanya setahun atau dua tahun saja melainkan

untuk seumur hidup, sehingga begitu banyak hal yang perlu dipersiapkan,

mulai dari aspek kesiapan fisik, psikis, ekonomi, agama, kemampuan dalam

beradaptasi dan penyesuaian dengan keluarga masing-masing pasangan.

Dengan demikian, dalam memilih pasangan baik calon suami ataupun calon

isteri, haruslah memperhatikan faktor yang dapat mendorong terciptanya

kebahagiaan bagi calon pasangan suami dan isteri.2

Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam menempuh

perkawinan adalah menentukan kecocokan pasangan agar dapat menjamin

keselamatan dari kegagalan atau kegoncangan dalam berumah tangga, atau

yang lebih dikenal dengan kafa<’ah.

Kafa<’ah atau kufu’ berarti sederajat, sepadan atau sebanding. Adapun

yang dimaksud dengan kufu’ dalam pernikahan adalah laki-laki sebanding

dengan calon isterinya, sama dalam kedudukan, sebanding dalam tingkat

sosial dan sederajat dalam akhlak serta kekayaan. Jadi esensi dalam hal

1Rahmat Hakim, Hukum Perkawinan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), hlm. 17. 2Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqh Munakahat I, (Bandung: Pustaka Setia, 1999), hlm.

51.

1

Page 22: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

2

kafa<’ah adalah keseimbangan, keharmonisan dan keserasian, terutama dalam

agama, yaitu akhlak dan ibadah.3 Sebab kalau kafa<’ah diartikan persamaan

dalam hal persamaan harta atau kebangsawanan, maka akan terbentuknya

kasta, sedangkan dalam Islam tidak dibenarkan adanya kasta, karena manusia

di sisi Allah swt adalah sama, hanya ketakwaannya saja yang berbeda. Hal ini

sesuai dengan firman Allah swt dalam al-Quran yang berbunyi:

4...اكرمكم عندا اتقاكم ان وجعلناكم شعوبا وقبائل لتعارفوا

Berdasarkan ayat di atas, dapat dipahami bahwa yang membedakan

antara manusia yang satu dengan lainnya menurut pandangan Allah adalah

bukan masalah kebangsawanan, harta, keturunan maupun kecantikannya

melainkan ketaqwannyalah (agama dan akhlak).

Ketika dihubungkan dengan perkawinan, kafâ’ah diartikan sebagai

keseimbangan antara calon suami dan isteri, dari segi kedudukan (h}asab),

agama (ad-di<n), keturunan (nasab), dan semacamnya.5 Sementara dalam

istilah para fuqaha, kafa<’ah didefinisikan sebagai kesamaan di dalam hal-hal

kemasyarakatan, yang dengan itu diharapkan akan tercipta kebahagiaan dan

kesejahteraan keluarga dan akan mampu menyingkirkan kesusahan.

Muh}ammad Abu< Zahrah dalam kitabnya al-Ah}wa<l asy-Syakhsiyyah,

mendefinisikan kafa<’ah dengan keseimbangan antara calon suami dan isteri

3Ibid, hlm.50. 4Al-H}ujura>t (49): 13. 5Jama<luddi<n Muh}ammad bin ibn Mukarram al-Ans}a<ri< al-Manz}u<r, Lisa<n al-'Arabi (Mesir:

Da<r al-Mis}riya, t. t), I: 134.

Page 23: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

3

dengan keadaan tertentu, yang dengan keadaan itu, mereka akan bisa

menghindari kesusahan dalam mengharungi hidup rumah tangga. Dengan

ringkas, kafa>’ah adalah keseimbangan antara calon suami dan isteri sehingga

masing-masing calon tidak merasa berat untuk melangsungkan perkawinan.6

Islam menawarkan beberapa kriteria yang harus dipilih oleh masing-

masing calon, baik suami atau isteri dalam memilih pasangannya masing-

masing, seperti keturunan, harta, kecantikannya dan agamanya. Dari sekian

banyak kriteria yang ditawarkan, aspek agama dan akhlak yang menjadi

pilihan utama dalam memillih pasangan, selain itu merupakan pelengkap.7

Oleh karena itu, kafa<’ah dalam perkawinan dapat menjadi faktor yang sangat

penting di dalam menunjang terciptanya kebahagiaan dan keutuhan rumah

tangga.

Persoalan kafa<’ah memang bukan persoalan yang baru lagi di

kalangan masyarakat, seperti halnya yang terjadi di wilayah Kelurahan

Rejowinangun Kecamatan Kotagede, di mana masyarakatnya terus-menerus

mengalami peningkatan yang begitu pesat, baik dari segi pendidikan maupun

teknologi, sehingga persoalan kafa>'ah menjadi salah satu tujuan dari

pernikahan. Oleh karena itu alasan dipilihnya wilayah Rejowinangun ini

sebagai objek penelitian karena masyarakatnya sangat beraneka ragam, baik

dari segi status sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan.

t6Khoiruddin Nasution, Islam Ten ang Relasi Suami dan Isteri (Hukum Perkawinan I),

(Yogyakarta: Academia + Tazzafa, 2004), hlm. 212. 7Djamaan Nur, Fikih Munakahat, (Semarang: Dina Utama, 1993), hlm. 77.

Page 24: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

4

Masyarakat Kelurahan Rejowinangun mayoritas memeluk agama

Islam. Islam yang diyakini sebagai suatu kepercayaan dan keyakinan dan

telah menjadi tiang kehidupan bagi masyarakatnya. Di wilayah ini, Islam

sebagai sebuah sistem nilai dan sistem norma yang menjadi tonggak dasar

dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakatnya secara keseluruhan.

Dapat dikatakan hampir seluruh dimensi kehidupan masyarakat di kelurahan

ini, selalu berdasarkan kepada ajaran Islam, meskipun terdapat berbagai

macam kelompok agama mulai dari jama'ah Nahdlatul Ulama,

Muhammadiyah dan masih banyak lagi jama'ah-jama'ah lainnya.8 Begitu pula

kompleksitas dari segi pendidikan yang bertingkat-tingkat mulai dari lulusan

TK, SD, SMP, SMU sampai pada Sarjana.

Dapat dilihat dari paparan di atas bahwa terjadi keanekaragaman yang

sangat bervariasi pada masyarakat Kelurahan Rejowinangun. Hal ini secara

tidak langsung juga sangat berpengaruh pada perbedaan pola pikir serta

pemahaman masyarakat Kelurahan Rejowinangun mengenai kafa<'ah apakah

dilihat dari keturunan, kecantikan, pekerjaan, pendidikan atau dari agama

seseorang? Mengenai hal ini Rasulullah saw. bersabda:

9.يداك تربت الدين بذات فاظفر ولدينها وجلماهلا وحلسبها ملاهلا: الربع املرءة تنكح

8Wawancara dengan Bapak Sri Kuncoro, selaku Kepala Kelurahan Rejowinangun pada

tanggal 15 Juli 2008. 9Ima<m al-Bukha<ri<, S}ah}i<h} al-Bukha<ri< (Beiru<t: Da<r al-Fikr, t. t.), VI:123, hadis riwayat al-

al-Bukha<ri< dari Abu> Hurairah, Ba<b Kita>b an-Nika>h.

Page 25: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

5

Berdasarkan hadis di atas, agama merupakan prioritas utama dalam

memilih pasangan hidup. Dengan agama yang kuat dan memahami syari'at

Islam secara keseluruhan, taraf kebahagiaan dan keharmonisan yang dimiliki

seseorang akan bertambah bukan hanya pada taraf material tetapi juga dalam

ukuran inmaterial. Sering sekali masyarakat di dalam memahami tentang

kafa<’ah itu bahwa seseorang dinikahkan dengan lawan jenisnya yang sama

derajatnya, kekayaannya, dan kecantikannya. Sebenarnya dari semua itu

hanyalah bersifat lahiriyah belaka saja. Jika itu yang terjadi memang tidak

ada jeleknya, tetapi kafa<’ah lebih berlaku kepada persoalan agama dan

akhlak. Maka dalam realita yang terjadi di dalam masyarakat saat ini kadang-

kadang tidak sejalan dengan teori kafa<’ah yang ideal.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, pokok masalah yang

diangkat dalam penelitian ini adalah "Bagaimana pandangan masyarakat

Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede tentang kafa<’ah dalam

pembentukan keluarga saki<nah mawaddah wa rah}mah ?"

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pandangan

masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede tentang kafa<’ah

dalam pembentukan keluarga saki<nah mawaddah wa rah}mah.

Page 26: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

6

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memenuhi di

antaranya adalah:

a. Penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap khazanah keilmuan,

khususnya yang berkaitan dengan hukum keluarga.

b. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini, yaitu sebagai upaya

memberikan pencerahan dan memperluas wawasan umat Islam tentang

kafa<’ah dalam pembentukan keluarga saki<nah mawaddah wa rah}mah

khususnya dalam kalangan masyarakat kelurahan Rejowinangun

Kecamatan Kotagede.

D. Telaah Pustaka

Sejauh pengamatan dan penelusuran pustaka yang penyusun lakukan,

ternyata ada beberapa karya ilmiah, baik itu berupa hasil dari karya ulama

klasik ataupun ulama kontemporer dan juga dalam bentuk skripsi yang telah

membahas tentang kafa<'ah.

Buku-buku yang membicarakan mengenai kafa<’ah telah banyak ditulis

baik dalam kitab-kitab fikih yang berbahasa Arab maupun Indonesia,

diantaranya kitab Fiqh Sunnah karya as-Sayyid Sabiq yang mengemukakan

pendapat bahwa dalam perkawinan memang diperlukan kesederajatan,

kesepadanan. Maksudnya antara calon suami dan calon isteri harus sama

dalam kedudukan, sebanding dalam tingkat sosial dan sederajat dalam agama

dan akhlaknya. Sehingga tidak diragukan lagi jika kedudukan antara laki-laki

Page 27: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

7

dan perempuan sebanding, akan merupakan faktor kebahagiaan hidup suami

isteri dan akan lebih menjamin perempuan dari kegagalan dalam rumah

tangga.10

Dalam kitab al-Ah{wa<l asy-Syakhsiyyah, Muh}ammad Abu> Zahrah

menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan kafa<’ah, ditambah dengan

perbedaan pendapat di antara mazhab-mazhab fikih seputar kafâ’ah, siapa

yang berhak terdapat kufu’ dan lain sebagainya.11 Di dalam kitabnya Abu

Zahrah mengartikan kafa<’ah sebagai keseimbangan antar suami isteri

mengenai beberapa hal tertentu dengan tujuan supaya terhindar dari gejala-

gejala yang dapat menghancurkan kehidupan rumah tangga. Mengenai

kriteria-kriteria kafa<’ah dijelaskan secara kompherensif disertai dengan

beberapa pendapat yang mengitarinya, seperti nasab, harta, merdeka,

keberagaman (kesalehan), Islam (agama) dan pekerjaan.

Dalam karya Khoiruddin Nasution, yang berjudul Islam tentang Relasi

Suami dan Isteri (Hukum Perkawinan 1) juga menjelaskan mengenai kafâ’ah.

Secara rinci beliau memaparkan nas}-nas} tentang kafâ’ah, pandangan fuqaha

mengenai kafâ’ah, konsep Perundang-undangan kemudian dianalisis. Dalam

bukunya dijelaskan juga menurut pandangan para imam-imam mazhab fikih.12

Dalam bentuk karya tulis, penelitian tentang kafa<’ah juga telah

dilakukan, diantaranya oleh Laila Nurmilah dengan judul “Konsep Kafa<’ah

s

- <l

I l l

10As-Sayyid Sabiq, Fiqh a -Sunnah, (Beiru<t: Da<r al-Fikr, t. t.), VI: 36. 11Muh}ammad Abu< Zahra, Al Ah}wa asy-Syakhs}}iyyah, (Mesir: Da<r al-Fikr wa al-‘Arabi,

1950), hlm. 156. 12Khoiruddin Nasution, s am Tentang Re asi, hlm. 212.

Page 28: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

8

dalam Pandangan Abu< Yu<suf”. Penelitian ini yang dilakukan Nurmilah ini

lebih menekankan pada keistimewaan dan keilmuan ia tidak terlalu

menekankan pada status sosial. Namun tentang siapa yang berhak menetukan

kufu’ dan kepada siapa kufu’ dibebabankan, Abu< Yu<suf lebih menentukannya

secara sepihak, yaitu kepada pihak laki-laki, hal ini dapat dipahami karena

Abu< Yu<suf hidup pada masa 'Abba<siyah di mana faktor wanita (ibu/ isteri)

tidak terlalu diperhitungkan, sehingga ada beberapa khalifah yang menikah

dengan wanita yang derajatnya jauh di bawahnya. Dalam penelitian ini juga

disebutkan bahwa kafa<’ah menurut Abu< Yu<suf adalah dengan lebih menitik-

beratkan atas faktor pendidikan seseorang, di samping faktor keagamaannya.

Faktor nasab didudukan oleh Abu< Yu<suf di bawah faktor pendidikan.13

Kemudian Trianto dengan judul “Studi Terhadap Pemikiran Ibnu Hazm

Tentang Kriteria Kafa<’ah dalam Pernikahan”. Dalam Skripsi ini, Trianto

menjelaskan bahwa menurut pemikiran Ibnu Hazm, kafa<’ah tidak ada dalam

Islam, karena orang Islam sama kedudukannya, bersaudara satu dengan yang

lainnya. Kalaupun ada, kafa<’ah hanya berlaku dalam segi agama saja, dan

menurut Ibnu Hazm tentang kriteria kafa<’ah dalam pernikahan jika dikaitkan

dengan konteks ke-Indonesiaan adalah relevan, sebab dalam KHI Pasal 44 dan

<’13Laila Nurmilah, “Konsep Kafa ah dalam Pandangan Abu> Yu<suf”, dalam Skripsi tidak

diterbitkan, (Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2005).

Page 29: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

9

Pasal 61 yang dimaksud dengan agama adalah keyakinan atau kepercayaan,

bukan sikap religiusitas, sesuai dengan pendapat Ibnu Hazm.14

Selain itu penelitian juga telah dilakukan oleh Supriyanto dengan judul

“Konsep Kafa<’ah dalam Pernikahan menurut Tim Syura Biro Konseling

Keluarga Bahagia Sejahtera (BKKBS) Dewan Pimpinan Wilayah Partai

Keadilan Sejahtera Yogyakarta".15 Dalam penelitiannya Supriyanto

memaparkan bahwa keberadaan BKKBS adalah sebagai biro jodoh dalam

struktur DPW PKS Yogyakarta. Keberadaan BKKBS merupakan sebuah

jembatan yang mencoba menghubungkan kekakuan dan kebekuan interaksi

antara ikhwan dan akhwat. Keberadaanya juga merupakan langkah logis dan

tegasnya prinsip pergaulan dengan lawan jenis di dalam tubuh PKS. Menurut

Tim Syura BKKBS, salah satu upaya untuk membentuk keluarga saki>nah

mawaddah wa rah}mah adalah dengan menerapkan konsep kafa<’ah antara

suami dan isteri, meskipun kafa<’ah itu tidak mempengaruhi sah tidaknya

sebuah akad, akan tetapi keberadaanya harus tetap diperhatikan. Menurut Tim

Syura BKKBS kafa<’ah mencakup beberapa kriteria yaitu keagamaan

seseorang, tingkat pendidikan dan fisik seseorang. Konsep kafa’ah yang

terdapat pada Tim Syura BKKBS adalah mas}lahah yang bersifat d}aruriyyah,

14Trianto, “Studi Terhadap Pemikiran Ibnu Hazm Tentang Kriteria Kafa<’ah dalam

Pernikahan”, dalam Skripsi tidak diterbitkan (Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2005).

15Supriyanto, “Konsep Kafa<’ah dalam Pernikahan menurut Tim Syura Biro Konseling Keluarga Bahagia Sejahtera (BKKBS) Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Yogyakarta" dalam Skripsi tidak diterbitkan (Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2006).

Page 30: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

10

khususnya yang berkaitan dengan h}ifz\ ad-di<n dan Tah}siniyyah, dalam hal ini

dengan menyertakan kafa<’ah 'urfiyyah.

Berdasarkan berbagai kajian yang telah disebutkan di atas, belum

ditemukan kajian yang secara khusus membahas tentang kafa<’ah dalam

pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa rah}mah dalam pandangan

masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede sehingga perlu

diadakan penelitian.

E. Kerangka Teoretik

Dalam perkawinan, salah satu tujuannya adalah untuk membentuk

keluarga yang saki>nah mawaddah wa rah}mah.16 Agar tujuan tersebut dapat

tercapai, maka Islam mengajarkan beberapa hal yang berkaitan dengan

pemilihan calon suami atau calon isteri. Salah satunya adalah dengan memilih

pasangan yang sekufu artinya setara dan sepadan. Pada dasarnya Islam

memandang bahwa semua manusia sama kedudukannya dihadapan Tuhan

yang membedakan hanyalah ketaqwaannya saja. Atas dasar itulah, kemudian

Islam memberikan kriteria kafa<'ah lebih menitikberatkan pada kualitas

ketaqwaan seseorang yaitu agama dan akhlak.

Pada dasarnya al-Qur`an maupun al-Hadis tidak ada satupun yang

menjelaskan bahwa perkawinan itu hanya bisa dilaksanakan bagi pasangan

yang sekufu`. Prinsip bahwa Allah tidak membedakan seseorang dari status

sosial, ekonomi, suku dan lain sebagiannya telah diuraikan secara jelas dalam

16Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan

Kompilasi Hukum Islam, (Bandung: Citra Umbara, 2007), hlm. 228.

Page 31: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

11

firman-Nya (al-H}ujura>t (49): 13) di atas. Semua orang kedudukannya sama

hanya ketaqwaannyalah yang membedakan antara yang satu dengan lainnya.17

Kendatipun demikian, pengaruh budaya Arab pra Islam dalam menilai

kesepadanan masih belum dapat dihilangkan sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat

dari beberapa rumusan konsep kafa< ah yang ditetapkan ulama-ulama klasik,

yang sampai saat ini masih menetapkan bahwa faktor nasab, kekayaan dan

pendidikan merupakan unsur kafa<'ah yang harus diperhatikan. Penerapan

kafa<'ah seperti di atas, tidak hanya berlaku pada masyarakat Arab saja, akan

tetapi di berbagai daerah di Indonesia juga banyak kita temukan yang

menerapkan konsep kafa<'ah, hal ini tidak lain untuk menciptakan keharmonisan

dalam rumah tangga. Sebab tidak diragukan lagi, jikalau kedudukan antara

laki-laki dan perempuan sebanding sangat mempengaruhi terciptanya

kebahagiaan hidup suami isteri dan lebih menjamin keselamatan keluarga dari

pertengkaran dan pertikaian.

Penerapan konsep kafa<'ah dalam sebuah pernikahan bukanlah sesuatu

yang mutlak harus dilaksanakan. Konsep tersebut hanyalah sebuah tawaran

bagi mereka yang menginginkan terciptanya hubungan keluarga yang

harmonis. Namun, dengan menerapkan konsep kafa<'ah diharapkan sedikit

banyak akan meminimalisir adanya konflik-konflik dalam rumah tangga.

Dengan demikian adanya penerapan konsep kafa<'ah adalah demi

terwujudnya kemaslahatan dalam rumah tangga. Hal ini dikarenakan dalam

sebuah perkawinan pasangan suami isteri yang terlalu berbeda diduga akan

i17Maulana Muhammad Ali, Islamolog (Di>n al-Isla>m), alih bahasa R. Kaelan dan Bachrun, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1977), hlm. 426.

Page 32: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

12

menimbulkan keluarga yang kurang harmonis. Dalam hal ini kafa<'ah sangat

diperlukan sebagai keseimbangan, keharmonisan dan keserasian, terutama

dalam agama, yaitu akhlak dan ibadah. Dalam hal ini tujuam kafa<'ah sangat

diperlukan.

Di dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai taraf kebudayaan dan

struktur sosial madya dan modern, hampir selalu ada perbedaan antara pola-

pola perikelakuan yang nyata dengan pola-pola perikelakuan yang dikehendaki

oleh hukum. Perbedaan dimaksud terjadi karena meningkatnya kompleksitas

dan derajat diferensiasi kebudayaan antara masyarakat.18

Perbedaan tersebut merupakan gejala yang wajar dan tidak dengan

sendirinya berarti hukum telah tertinggal. Perbedaan tersebut disebabkan

karena hukum biasanya dibentuk dan disahkan oleh bagian kecil dari

masyarakat yang duduk di kekuasaan. Walaupun mereka mewakili masyarakat,

tetapi tidak mungkin mengetahui, memahami, menyadari dan merasakan setiap

kebutuhan bagian terbesar warga masyarakat.

Masyarakat dapat mematuhi dan mentaati hukum ditopang oleh

sejauhmana aspek kesadaran hukum masyarakat terhadap hukum yang ada,

atau tentang hukum yang diharapkan ada. Sebenarnya yang ditekankan adalah

nilai-nilai tentang fungsi hukum, dan bukan suatu penilaian hukum terhadap

kejadian yang kongkret dalam masyarakat bersangkutan.

B. Kutschincky dalam Soleman B. Taneko, menyebutkan indikator-

indikator kesadaran hukum, yakni: pengetahuan tentang peraturan hukum,

l r t18Soleman B. Taneko, Pokok-pokok Stusi Hukum da am Masya aka , (Jakarta: Rajawali Press, 1993), hlm. 81

Page 33: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

13

pengetahuan tentang isi peraturan hukum, sikap terhadap peraturan-peraturan

hukum, dan pola-pola perikelakuan hukum.19

Menurut R. Bierstedt dalam bukunya 'The Social Order' bahwa setiap

indikator di atas menunjuk pada tingkat kesadaran hukum tertentu, mulai dari

yang terendah sampai dengan yang tertinggi.20 Adapun basis-basis dari

kepatuhan hukum menurut R. Bierstedt tersebut, meliputi:

1. Indoctrination, yaktu sebab pertama mengapa masyarakat mematuhi kaidah-

kaidah adalah karena diindoktrinasi untuk berbuat demikian.

2. Habituation, karena sejak kecil mengalami proses sosialisasi, maka lama-

kelamaan menjadi kebiasaan untuk mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku.

3. Utility, pada dasarnya manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup

pantas dan teratur.

4. Group Identification, kepatuhan merupakan salah satu sarana untuk

mengadakan identifikasi dengan kelompok.

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan sifat penelitian

Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian lapangan (field

research). Penelitian dilakukan dengan mengambil sumber data dari

pandangan masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede

tentang kafa <’ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa

19Ibid. 20R. Bierstedt, The Social Order, Cet. III (Tokyo: Mc Graw Hill Kogakusha Ltd, 1970),

hlm. 111.

Page 34: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

14

rah}mah, kemudian dikonsultasikan dengan pihak-pihak yang berkompeten

tentang masalah kafa<’ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah

wa rah}mah,, lalu dideskripsikan dan dianalisis sehingga dapat menjawab

persoalan yang telah dirumuskan dalam pokok masalah.

Dalam menganalisis data pada penelitian ini penyusun menggunakan

dua jenis data yaitu:

a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari dokumentasi

Kelurahan Rejowinangun, dan narasumber atau informan yang

diwawancarai; dan

b. Data sekunder yaitu semua informasi yang berkaitan dengan konsep

kafa<’ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa rah}mah,

baik berupa buku-buku penunjang, kitab-kitab, undang-undang, pendapat

para tokoh dan sebagainya.

Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu suatu

penelitian yang menggambarkan, menguraikan, selanjutnya menganalisa

data secara jelas.21

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

normatif. Pendekatan normatif, yaitu menganalisa data dengan

menggunakan pendekatan melalui dalil atau kaidah yang menjadi pedoman

21Dudung Abdurahman, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Kurnia Kalam

Semesta, 2003), hlm. 7.

Page 35: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

15

perilaku manusia.22 Dengan kata lain bahwa pendekatan ini adalah untuk

menjelaskan masalah yang dikaji dengan norma atau hukum melalui teks-

teks al-Qur'an, Hadis dan kaidah-kaidah fikih-usul fikih serta pemikiran

hukum, sebagai penegasan maupun pemikiran manusia sendiri yang

terformulasi dalam fikih. Maksudnya dalam hal ini membahas tentang

kafa<'ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa rah}mah.

3. Penentuan subjek dan objek penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dapat ditemukan dengan cara memilih informan

untuk dijadikan “key informan” di dalam pengambilan data di lapangan.23

Dengan demikian, subjek penelitian merupakan sumber informasi

mencari data dan masukan-masukan dalam mengungkapkan masalah

penelitian. Adapun informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang

penelitian. Jadi ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar

belakang penelitian.24

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah:

1) Pejabat Kelurahan, seperti Lurah Rejowinangun, Kepala Urusan

Agama dan Kesejahteraan (Kaurkesra); Ketua RW XII dan Ketua RT

i

li

22Soerjono Soekanto, Pengantar Penel tian Hukum, (Jakarta: UI-Press, Cet. III, 1986), hlm. 10.

23Peter Mahmud Marzuki, Pene tian Hukum, (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 7-8. 24Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994),

hlm. 90.

Page 36: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

16

37, 38, 39 dan 40;

2) Pengurus Badan Kemakmuran Masjid (BKM) atau Takmir

3) Masyarakat RW XII yang terdiri dari empat (4) RT, masing-masing

RT, diambil 5-10. Karena penelitian ini merupakan studi kasus, maka

subjek penelitian dijadikan informan atau narasumber, karena lebih

mengacu pada perimbangan kualitas informan, bukan segi

kuantitasnya.25 Artinya, penentuan informan atau nama-nama di atas,

didasarkan pertimbangan kapasitas atau kemampuan mereka untuk

memberikan informasi yang tepat dan dapat dipercaya mengenai

permasalahan-permasalahan yang diteliti.

b. Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah

fenomena yang menjadi topik dari penelitian ini yaitu tentang pandangan

masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede tentang

kafa<'ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa rah}mah.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Observasi

Metode observasi adalah metode untuk mengumpulkan data dalam

suatu penelitian melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis

i25Suharsimi Arikunto, Prosedur Penel tian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm. 130.

Page 37: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

17

terhadap fenomena-fenomena yang diteliti, baik fenomena sosial,

budaya, ekonomi dan agama yang berhubungan dengan adanya kafa’ah

dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa rah}mah terhadap

masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede.

b. Wawancara

Metode interview adalah metode pengumpulan data dengan tanya

jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada

tujuan penelitian.26 Menurut Masri Singarimbun, wawancara (interview)

adalah pengumpulan data yang ditujukan kepada informan yang

terpilih.27 Sehingga dalam penelitian ini subjek penelitian merupakan

informan terpilih karena seorang informan haruslah memiliki

pengetahuan dan sikap yang relevan dengan tujuan penelitian.

Bentuk wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi

wawancara bebas terpimpin, yaitu penulis mengadakan tanya jawab

dengan bebas berdasarkan interview guide (pedoman wawancara).

Pertanyaan-pertanyaan yang ada ditujukan kepada informan penelitian,

yaitu pengurus kelurahan beserta staf-stafnya, Pengurus Masjid, serta

masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede tentang

kafa<'ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa rah}mah.

Metode wawancara ini digunakan untuk mencari data tentang

pandangan masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede

i

i

26Sutrisno Hadi, Metodolog Research, (Yogyakarta: Andi Ofset, 1989), hlm. 4. 27Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Surva , (Jakarta: LPPPES,

1982), hlm. 145.

Page 38: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

18

tentang tentang kafa<'ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah

wa rah}mah. Adapun sebagai narasumber adalah:

1) Sri Kuncoro, selaku Lurah Rejowinangun;

2) Ahmad, selaku staf Kepala Urusan Agama dan Kesejahteraan;

3) Sumitro, selaku Ketua RW XII,

4) Ganis Wirawan, Sutiyono, Surojo dan Tugiman, selaku Ketua RT 37,

38, 39 dan 40;

5) Agus Budi Santoso, selaku Ketua Badan Kemakmuran Masjid atau

Tamir; dan

6) Masyarakat RW XII Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu metode untuk mendapatkan data melalui

pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang sesuai dengan subyek yang

diteliti.28 Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data

melalui pencatatan-pencatatan dokumen yang ada, antara yang lain

tentang letak geografis, struktur pemerintahan, keadaan penduduk di

bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan keberagamaan masyarakat

Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede.

5. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, maka metode analisa

yang digunakan adalah metode kualitatif, sedangkan pola pikir yang

28Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, hlm. 188.

Page 39: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

19

diterapkan yaitu deduktif, yang merupakan pola berpikir yang berangkat

dari penalaran-penalaran kaidah atau norma umum untuk melakukan

penelitian terhadap norma yang bersifat khusus,29 dengan metode ini dapat

diketahui dan dianalisis kafa>’ah dalam pandangan masyarakat Kelurahan

Rejowinangun Kecamatan Kotagede sebagai pembentukan keluarga

saki<nah mawaddah wa rah}mah.

Tahap analisis data merupakan tahapan yang sangat menentukan

aspek penelitian berhasil atau tidak. Menurut Schaltz dan Straus tujuan

penafsiran data ada tiga jenis, yaitu deskripsi semata-mata, deskripsi

analitik dan deskripsi substantif.30 Penelitian ini bersifat deskripsi analitik,

yaitu berusaha menggambarkan dan menjelaskan pandangan tentang

kafa<'ah dalam pembentukan keluarga saki>nah mawaddah wa rah}mah.

Analisis deskriptif analitik ini dilakukan dengan menggunakan model yang

dikembangkan oleh Miles dan Huberman, yaitu analisis interaktif. Dalam

analisis ini, data yang diperoleh di lapangan disajikan dalam bentuk narasi.

Proses analisis datanya menggunakan tiga sub proses yang saling

berhubungan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

atau verifikasi. Melalui reduksi data yang meliputi seleksi dan pemadatan

data, catatan dan rekaman wawancara dan observasi di lapangan diringkas

dan disederhanakan, diberi tanda dan dikelompokkan. Data tersebut

kemudian ditampilkan dalam bentuk gabungan informasi dan ringkasan

29Sutrisno Hadi, Metodologi, hlm. 42. 30Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, alih bahasan.

Tjeptjep Rohendi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 1992), hlm. 16.

Page 40: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

20

terstruktur dengan menggunakan teknik penalaran atau berpikir secara

deduktif yaitu dengan cara berfikir yang berangkat dari norma-norma yang

sifatnya umum kemudian ditarik kegeneralisasi yang bersifat khusus.

Langkah selanjutnya penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Ini

mencakup proses pemaknaan dan penafsiran data yang terkumpul.31

G. Sistematika Pembahasan

Agar gagasan yang terdapat dalam penelitian ini, dapat tersusun

dengan sistematis, maka akan dikelompokkan dan disistematiskan ke dalam

lima bab dan beberapa sub bab yang saling berkaitan. Adapun rincian adalah

sebagai berikut:

Bab Pertama, merupakan pendahuluan skripsi yang mengantarkan

kepada arah dan orientasi yang dikehendaki penyusun dalam penyusunan

skripsi ini. Secara umum pada bab ini dibagi ke dalam tujuh bagian yaitu latar

belakang masalah, yang dijadikan dasar dalam merumuskan pokok masalah,

kemudian dilanjutkan tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka sebagai

bahan referensi dan keaslian penelitian, kerangka teoretik, sebagai landasan

berfikir didasarkan pada teori-teori yang mendukung masalah, metode

penelitian dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.

Bab Dua, untuk menghantarkan pada pembahasan selanjutnya, maka

bagian ini akan mendeskripsikan tentang gambaran umum mengenai wilayah

Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede sebagai tempat penelitian,

agar dapat diketahui dengan jelas keadaan yang ada di daerah tersebut. Pada

31Ibid., hlm. 16-19.

Page 41: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

21

bab ini diuraikan mengenai kondisi geografis wilayah Kelurahan

Rejowinangun kecamatan Kotagede dan struktur pemerintahannya, keadaan

penduduk sosial, ekonomi, dan pendidikan, kondisi keberagamaan masyarakat

Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede.

Bab Tiga, untuk menghantarkan pada pembahasan, maka pada bab ini

akan diketengahkan mengenai konsep kafa<’ah yang terdiri dari pengertian

kafa<’ah, landasan hukum kafa<’ah, dan macam-macam kriteria kafa<’ah.

Bab Empat, sebagai analisis, maka pada bab ini akan menjelaskan

pandangan masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede, yang

meliputi tentang pandangan masyarakat tentang kafa<'ah dan realitas kafa<'ah

dalam pembentukan keluarga saki<nah mawaddah wa rah}mah. Dengan

demikian akan terlihat pandangan masyarakat Keluruhan Rejowinangun

Kecamatan Kotagede.

Bab Lima, penutup, yang merupakan bagian akhir dari sebuah

penulisan laporan penelitian. Dalam bab ini memuat kesimpulan dan saran-

saran.

Page 42: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan terdahulu, dapat penyusun kemukakan

kesimpulan, sekaligus sebagai jawaban dari pokok masalah yang sudah

ditetapkan sebelumnya, yaitu: pada awalnya masyarakat Kelurahan

Rejowinangun tidak begitu mengenal istilah kafa<'ah, namun setelah diberi

penjelasan padanan kafa<'ah tersebut, baru masyarakat Kelurahan

Rejowinangun memahaminya dengan istilah bibit, bobot dan bebet.

Bibit adalah masing-masing calon pasangan suami dan istri harus berasal

dari keturunan yang baik. Bagaimana sifat, watak, dan perilakunya dan

bagaimana keadaan orang tuanya dan sebagainya; Bobot adalah berkaitan

dengan masing-masing calon mempelai mempunyai pekerjaan yang sepadan.

bebet adalah harta kekayaan dan kesempurnaan yang dimiliki oleh masig-

masing calon mempelai.

Masyarakat Rejowinangun Kecamatan Kotagede, sama sekali tidak

melebihkan atau mengutamakan seseorang dari aspek bibit, bobot dan bebet.

Namun demikian, ada dua tujuan pokok dari adanya kafa<'ah atau bibit, bobot

dan bebet dalam pandangan masyarakat Rejowinangun, yaitu:

a. Kafa<'ah sebagai usaha untuk membangun dan menciptakan rumah tangga

yang bahagia dan sejahtera;

b. Kafa<'ah sebagai usaha agar dapat menghindarkan dari kesusahan dan

persoalan-persoalan dalam perkawinan.

96

Page 43: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

97

Dengan demikian, apabila bertemunya dua orang yang serasi dan

sepadan, maka diharapkan kehidupan keluarga akan mampu menciptakan dan

menjalankan roda rumah tangga dengan baik, bahagia dan sejahtera.

Sebaliknya pasangan yang tidak sepadan akan melahirkan rumah tangga yang

tidak bahagia, tidak tenteram dan menjadi malapetaka, ekstrimnya akan

menimbulkan perceraian dengan mudah. Oleh karena itu bila dilihat dari

unsurnya bahwa pandangan masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan

Kotagede berhubungan dengan unsur sosial, yang dengan ini diharapkan calon

suami dan isteri dapat menjalankan bahtera rumah tangga dengan baik menuju

keluarga sejahtera dan bahagia. Karenanya, kafa<'ah dimaksudkan agar idak ada

sengketa antar pasangan di dalam rumah tangga.

Namun, tidak menutup kemungkinan, bahwa persyaratan kafa<'ah yang

ada di masyarakat Kelurahan Rejowinangun lebih ditentukan dengan adat

kebiasaan ('urf) yaitu sepadan dengan bibit, bobot dan bebet. Hal mana yang

sering terjadi bahwa pasangan yang tidak sepadan dengan bibit, bobot dan

bebet sering membawa pernikahan ke arah yang tidak baik. Dengan demikian,

logis (masuk akal) manakala penetapan kafa<'ah ini hanya didasarkan pada adat

kebiasaan masyarakat Kelurahan Rejowinangun yang nota benenya

masyarakat Jawa.

B. Saran-saran

Untuk penelitian selanjutnya, terhadap para praktisi hukum, aktivis

masyarakat kampus, dan pemuka-pemuka agama, dengan melihat keadaan

Page 44: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

98

masyarakat pada saat sekarang ini, maka ada beberapa saran yang bisa

dikemukakan, yaitu:

1. Bagi calon mempelai, dalam memilih dan menentukan pasangan hidup,

hendaknya perlu dipahami tentang konsep kafa<'ah secara integratif, induktif

dan konprehensif agar tidak terjadi kesalahan.

2. Bagi calon atau wali (orang tua) dalam memilih dan menentukan tidak

membeda-bedakan, status, materi, keturunan, atau kehormatan calon bagi

anak-anaknya. Karena itu akan menyalahi amanat yang diajarkan Islam

mengenai kemanusiaan. Namun, bukan berarti hal ini dilarang, jika fungsi

untuk mencari kecocokan, maka tidak ada salahnya, seperti harus seagama,

saling mengenal dan saling mencintai.

3. Bagi peneliti berikutnya, perlu kiranya membahas lebih detail masalah

kafa<'ah ini, seperti dari unsur sosiologis hukum Islam, atau antropologi

hukum Islam dan sebagainya.

Page 45: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

DAFTAR PUSTAKA

A. Kelompok Al-Qur'an

Departemen Agama RI., Mushaf Al-Qur'an Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006

B. Kelompok Hadis dan Ilmu Hadis

Bukha<ri<, Ima<m al-, S}ah}i<h} al-Bukha<ri<, Beiru<t: Da<r al-Fikr, t. t.

S{an’a<ni<, As-Sayyid Muh}ammad bin Isma<'il bin S}ala<h} al-Ami<r al-Kah}lani< as}-, Subul as-Sala<m, Mesir: Da<r al-Ihya<’ al-Turas al-'Arabi, 1960.

C. Kelompok Fiqh dan Usul Fiqh

'A<mili<, 'Ali< H{usain Muh}ammad Makki al-, At}-T{ala<qu Khati'a<tu Man'?, Beirut: al-Mu'assasah al-'Urwah al-Wus\qa, t. t.

Abidin, Slamet, dan Aminuddin, Fiqh Munakahat I, Bandung: Pustaka Setia, 1999.

Abu< ‘Abba<s Syiha<buddi<n Ah}mad al-Qast}ala<ni<, Irsya<d as-Sari< li Syarh} S}ah}i<hal-Bukha<ri<, Beiru<t: Da<r al-Fikr, 1990

}

Ali, Maulana Muhammad, Islamologi (Di>n al-Isla>m), alih bahasa R. Kaelan dan Bachrun, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1977.

Amiruddin, 'Kafa<’ah Dalam Perbincangan dan Perdebatan', dalam http://www.suaramuslim.com . Diakses tanggal 1 Maret 2009.

Asmawi, Mohammad, Nikah Dalam Perbincangan dan Perbedaan, Yogyakarta: Darussalam, 2004.

Coulson, N.J., A History of Islam Law, Edinburgh: Edinburgh University Press, 1964.

Dahlan, Zaini, Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, Cet. V, t. t.

Fahri, Ali, Al-Insa<n, Beiru<t: Da<r al-Qalam, t. t.

Ghaza<li<, Abu< H{a<mid al-, Syifa<’ al-Gha<li< fi< al-Baya<n asy-Syabah wa al-Mukhil wa al-Mas}a<lih al-Ta’li<l, tahqiq Ah}mad al-Kabisi<, Baghda<d: Mat}ba’ah al-Irsya<d, 1971.

99

Page 46: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

100

Hakim, Rahmat, Hukum Perkawinan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2000

Hamid, Zuhri Pokok-Pokok Hukum Perkawinan dan UUP di Indonesia, T.k.p: Bina Citra, 1978.

Haroen, Nasrun, Us}u<l Fiqh 1, Jakarta: Logos, 1996.

Khallaf, 'Abdul Wahab, Ilmu Us}u<l Fiqh, Kuwait: Da>r al-Qalam, Cet. II. 1398 H/ 1978 M.

Maghni<yah, Muh}ammad Jawwa<d al-, Al-Ah}wa<>l asy-Syakhs}iyyah, Beiru<t: Da<r al-‘Ilm, 1964.

Muhammad, Husein, Fiqh Perempuan: Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender, Yogyakarta: LKIS, Cet. IV, 2007.

Nasution, Harun, et.al, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1992

Nasution, Khoiruddin, Islam tentang Relasi Suami Isteri [Hukum Perkawinan I], Academia dan Tazzafa, 2004

--------------------------, 'Status Kafa<'ah dalam Perkawinan: Antara Rekayasa Islam dan Usaha Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga' dalam Khoiruddin Nasution, et.al., Isu-isu Kontemporer Hukum Islam, Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2007

Nawawi< Abu< Zaka<riya Yah}ya< an-, dan ad-Dimasyqi<, Raud}ah at{-T{a<libi<n, Beiru<t: Da<r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1992.

Nur, Djamaan, Fiqih Munakahat, Semarang: Dina Utama, 1993

Nurmilah, Laila, “Konsep Kafa<’ah dalam Pandangan Abu> Yu<suf”, dalam Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2005

Rauf, A., Munakahat dan Mawaris, Bekasi: Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Al-Furqan, t. t.

Sabiq, As-Sayyid, Fikih Sunnah, Beiru<t: Da<r al-Fikr, t. t.

Sahnu<n, Al-Mudawwanah al-Kubra<, Beiru<t: Da<r al-S{a<dir, t. t.

Supriyanto, “Konsep Kafa<’ah dalam Pernikahan menurut Tim Syura Biro Konseling Keluarga Bahagia Sejahtera (BKKBS) Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Yogyakarta" dalam Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2006.

Page 47: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

101

Trianto, “Studi Terhadap Pemikiran Ibnu Hazm Tentang Kriteria Kafa<’ah Dalam Pernikahan”, dalam Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga, 2005

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Citra Umbara, 2007.

Zahra, Muh}ammad Abu<, Al-Ah}wa<l asy-Syakhs}}iyyah, Mesir: Da<r al-Fikr wa al-‘Arabi, 1950.

-----------------------------, Us}ul Fiqh, alih bahasa Saefullah Ma's}um at.al, Jakarta: Pustaka Firdaus, Cet. XI. 2008.

Zarqani<, Muh}ammad ibn ‘Abd al-Baqi<’ az-, Syarh} al-‘Alla<mah al-Zarqani< ‘ala< al-Mawa<hib al-Ladunniyah li al-Qast}ala<ni<, Beiru<t: Da<r al-Ma’rifah, 1973.

Zirazi<, Abi< Isha<q Ibra<hi<m al-Fairuz al-'Abadi< az-, Al-Muh{azzab fi< Fiqhi al-Ima<m asy-Sya<fi’i< II, Semarang: Toha Putra, t. t.

D. Kelompok Lain-lain

Abdurahman, Dudung Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003.

Amin,M. Darori (ed), Islam dan Kebudayaan Jawa, Yogyakarta: Gama Media, 2000.

Anis, Ibra<hi<m, Al-Mu’jam Al-Wasi<t}, Beiru<t: al-Maktabah al-‘Ilmiyyah, t. t.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Bierstedt, R., The Social Order, Cet. III, Tokyo: Mc Graw Hill Kogakusha

Ltd, 1970.

Bravmann, M.M., The Spiritual Background of Early Islam, Lieden: E.J. Brill, 1972.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Ofset, 1989.

Khalid Syamhudi, "Memilih Pasangan Idaman", dalam http://www.muslim.or.id. diakses: 4 Juli 2009.

Lois Ma'lu<f, Al-Munjid fi< al-Lughah wa al-A’la<m, Beiru<t: Da<r al-Masyri<q, Cet. XXXVIII, 2000.

Page 48: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

102

Manz}u<r, Jama<luddi<n Muh}ammad bin Ibn Mukarra<m al-Ans}a<ri< al-, Lisa<n al-'Arabi, Mesir: Da<r al-Mis}riya, t. t.

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2006.

Miles, Matthew B., dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif, alih bahasan. Tjeptjep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press, 1992.

Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994

Monografi Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede Tahun 2008.

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus al-Munawwir: Arab-Indonesia, Surabaya: Pustaka Progresif, 1997.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LPPPES, 1982.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI-Press, Cet. III, 1986.

Taneko, Soleman B., Pokok-pokok Stusi Hukum dalam Masyarakat, Jakarta: Rajawali Press, 1993.

Page 49: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

TERJEMAHAN TEKS ARAB

No Hlm Fn Terjemahan

BAB I

1 2 4 ...Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa...

2 4 9 Dinikahi perempuan itu karena empat perkara, yaitu karena hartanya, bangsanya, atau keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka carilah olehmu yang beragama, engkau akan bahagia

BAB III

3 41 5 Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

4 44 14 Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat perempuan-perempuan yang keji (pula). Sedangkan perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezki yang mulia (surga).

5 44 15 Sungguh hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik dari laki-laki musyrik, meskipun dia menarik hatimu.

6 44 16 Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, oleh Karena Allah telah menjaga (mereka).

7 45 17 Pilihlah oleh kalian tempat menumbuhkan nutfahmu (keturunanmu) maka sesungguhnya darah itu mengalir

أ

Page 50: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

8 45 18 Di antara kebahagiaan anak Adam itu ada tiga, yaitu isteri yang saleh, tempat kediaman yang baik dan kendaraan yang baik

9 49 26 Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.

10 49 27 Wahai manusia, sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.

11 49 28 Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah keturunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan terbunuh, pastilah akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir sungai-sungai, sebagai pahala dari Allah. Dan disisi Allah ada pahala yang baik."

12 49 29 Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.

13 50 30 Maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.

14 50 31 Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat perempuan-perempuan yang keji (pula). Sedangkan

ب

Page 51: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezki yang mulia (surga).

15 52 35 Orang Arab sekufu dengan suku Arab lainnya, dan mawali satu kufu dengan mawali lainnya

BAB IV

16 73 14 ...Jika mereka miskin Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui...

Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (dirinya), sampai Allah kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya...

17 90 30 Dan dalam qis}as} itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa.

18 91 31 Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.

ت

Page 52: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

BIOGRAFI ULAMA

1. As-Sayyid Sa>biq

Beliau seorang ulama besar, terutama dalam bidang ilmu fikih sebagai di Universitas al-Azhar. Beliau seorang mursyid al-Imam dari partai politik Ikhwanul Muslimin. Sebagai penganjur ijtihad dan kembali kepada al-Qur'an dan al-Hadis, akar hukum Islam dan karyanya yang terkenal adalah Fiqh as-Sunnah, merupakan salah satu reference bidang fikih pada Perguruan Tinggi Islam terutama pada Fakultas Syari'ah.

2. Ima>m al-Bukha>ri>. Nama lengkapnya adalah Abi> 'Abdulla>h bin Isma>'i>l bin Ibra>hi>m bin

Mugirah bin Bardizbah. Beliau dilhirkan di Bukha>ra> suatu kota di Uzbekistan wilayah Rusia pada hari Jum’at tanggal 13 Syawwa>l 194 H/ 810 M. Sejak usia 10 tahun sudah mampu menghafal al-Qur’an. Beliau banyak melawat di suatu tempat yakni Sya>m, Mesir, Basyrah maupun Hijaz dalam rangka menuntut ilmu hadis. Imam Bukha>ri> adalah orang pertama penyusun kitab hadis Sahih, yang kemudian jejaknya diikuti oleh ulama yng lainnya. Sesudah Beliau, kitab itu disusun selama 16 tahun. Kitab itu berjudul “Ja>mi’ as}-S{ah}i>h” yang terkenal dengan Kitab S{ah}i>h al-Bukha>ri>. Beliau wafat pada tahun 252 H/ 870 M.

3. Ima>m asy-Sya>fi’i> Beliau dilahirkan di Kota Guzzah pada tahun 150 H. Persis bersamaan

dengan wafatnya Imam Abu> H{anifah. Nama lengkapnya ialah Muh}ammad bin Idri>s asy-Sya>fi'i>. oleh ibunya dibawa ke kota inilah beliau dibesarkan. Berawal beliau berguru kepada Muslim bin Halid az-Zanni, seorang mufti Makkah pada saat itu. Beliau hafal al-Qur'an pada usia 9 tahun, kemudian mempelajari fiqh dan al-Qur'an. Di samping itu beliau belajar kepada Imam Mâlik, dari sini lahir istilah Qaul Qadi>m terhadap faham-fahamnya disaat menetap di Irak. Lalu pada tahun 20 H beliau ke Mesir dan berinteraksi dengan para ulama di sana, kemudian lahirlah istilah Qaul Jadi>d sekaligus sebagai perbaikan terhadap Qaul Qadi>m-nya. Kitab-kitab ternama dan populer yang merupakan karya besar dari beliau adalah "Kita>b ar-Risa>lah" lalu "Kita>b al-Umm" sebagai kitab fiqh di kalangan Maz\hab asy-Sya>fi'i>. lalu di bidang hadis ia menyusun Mukhtalif al-H{adi>s\ dan Musnad. Murid-murid beliau di antaranya: Ima>m bin H{anbal, Abu> Ish}a>q, al-Fairrusabadi, Abu> H{a>mid al-Ghaza>li> dan lain-lain. Beliau wafat pada tahun 204 H/ 820 M di Mesir.

4. Khoiruddin Nasution Lahir di Simangambat, Tapanuli Selatan pada tanggal 8 Oktober 1964.

Sebelumnenruskan pendidikan S1 di Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pernah mondok di Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan tahun 1977 sampai dengan 1982 dan MA Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 1982 s/d 1984. Masuk IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 1984 dan lulus 1989, S2 di McGill

ث

Page 53: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

University Montreal, Kanada tahun 1993-1995. Kemudian tahun 1996 mengikuti Program Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan tahun 1999-2000 mengikuti Sandwich Ph.D. dan selesai S3 Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2001.

5. Husein Muhammad Dilahirkan di Cirebon pada tanggal 9 Mei 1953. Setelah menyelesaikan

pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur (1973) dia melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) di Jakarta, selesai pada tahun 1980. setelah itu, dia meneruskan belajar ke al-Azhar Kairo Mesir pada tahun 1983, kembali ke Indonesia dan memimpin Pondok Pesantren Darut Tauhid Arjawinangun Cirebon Jawa Barat sampai sekarang.

Husein Muhammad aktif diberbagai kegiatan diskusi dan seminar keislaman. Terakhir, dia aktif dalam seminar-seminar yang membincangkan seputar agama dan gender serta isu-isu perempuan lainnya. Ia juga menulis di sejumlah media massa dan menerjemahkan sejumlah buku. Selain menjadi Direktur Pengembangan Wacana di LSM 'RAHIMA", dia juga aktif di Puan Amal Hayati", bersama teman-temannya di Cirebon mendirikan Klub KajianBildung.

ج

Page 54: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

Ika///file.daftar wawancara.skripsi.sy.as.uin. 04_350_117_\\08\\07\\09.yes\\\.

DAFTAR WAWANCARA

A. Identitas Informan:

Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : Pekerjaan/ Jabatan :

B. Pertanyaan!

1. Apakah anda sudah menikah atau berumah tangga?

2. Bagaimana dulu proses pernikahan anda, dijodohkan atau anda sendiri

yang memilih?

3. Bagaimana cara anda memilih pasangan Anda?

4. Bagaimana menentukan jodoh yang baik menurut Anda?

5. Apakah anda tahu dan faham tentang kafa'ah? Jika ia, beri alasannya dan

jika tidak beri alasannya?

6. Apa saja krieria kafa'ah menurut Anda?

7. Berikut ini ada pilihan dalam menentukan jodoh yang sepadan dengan ada,

pilih (boleh satu, dua, tiga aau semuanya) mana yang lebih sepakat dengan

anda, dan berikan alasannya?

a. Lebih diutamakan seagama atau seiman

b. Lebih diutamakan fisiknya

c. Lebih diutamakan keturunannya

d. Lebih diutamakan hartanya

e. Lebih diutamakan kehormatannya

f. Semuanya harus ada?

8. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kafa'ah?

9. Bagaimana menurut anda, apabila jodoh atau pasangan yang anda pilih,

ternyata tidak sesuai dengan yang anda harapkan?

10. Apakah Anda setuju dalam menentukan jodoh atau pasangan hidup anda

harus yang sepadan atau setara? Jika ya, berikan alasannya dan jika tidak

berikan alasannya?

Page 55: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

Ika///file.daftar wawancara.skripsi.sy.as.uin. 04_350_117_\\08\\07\\09.yes\\\.

11. Menurut anda apa manfaat dan ruginya memilih jodoh harus yang

sepadan?

12. Bagaimana menurut perasaan Anda jika pasangan anda, lebih segalanya

dari anda, mungkin agama, harta, keturunan, fisik, atau kehormatannya?

Atau sebaliknya, pasangan anda segalanya serba kekurangan?

13. Pernahkan anda membayangkan jika suatu saat anda menikah, anda bisa

jadi kaya karena banyak harta, terhormat, banyak (atau sedikit) keturunan?

14. Bagaimana menurut anda keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah

atau keluarga yang bahagia, sejahtera dan penuh kasih sayang?

15. Apakah menurut anda jodoh yang sepadan dapat menjadi jaminan atau

membentuk keluarga anda bahagia, sejahtera dan penuh kasih sayang?

16. Bagaimana kriteria keluarga yang bahagia, sejahtera dan penuh kasih

sayang menurut anda?

Page 56: PANDANGAN MASYARAKAT KELURAHAN REJOWINANGUN …digilib.uin-suka.ac.id/3967/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · sak

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Pribadi:

1. Nama : Ika Apriyanti Panjaitan

2. TTL : Mayang, 07 April 1986

3. NIM : 04 350 117

4. Alamat Yogya : Jln Ambarkusumo No. 307 RT 9 RW 3 Gowok

Yogyakarta

5. Alamat Asal : Jln. Raya sosok II Kec. Tayan Hulu Kab.

Sanggau Kal-bar

6. Nama Orangtua :

-Ayah : Syaibun Panjaitan

-Ibu : Masainta Manurung

7. Pekerjaan Orangtua:

-Ayah : Wiraswasta

-Ibu : Rumah Tangga

B. Riwayat Pendidikan:

1. SDN Sengawan Hilir 27 : Lulus Tahun 1998

2. MTs PPMI Assalaam Surakarta : Lulus Tahun 2001

3. SMU PPMI Assalaam Surakarta : Lulus Tahun 2004

4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Masuk Tahun 2004