paku keling baru

7/26/2019 Paku Keling Baru

1/18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam suatu proses perencanaan, kegiatan rekayasa merupakan kegiatan

untuk mendapatkan produk yang lebih baik. Dalam evaluasi biasanya hanya

berdasarkan beban statis dalam analisa kegagalan dan hal ini sudah kurang sesuai,

minimal juga harus sudah memperhitungkan beban dinamis ( fatigue ) dan

pengaruh lingkungan jika perlu.

Analisa perambatan retak merupakan salah satu analisa kegagalan terhadap

beban fatigue, terutama pada struktur sambungan yang banyak digunakan untuk

konstruksi dibidang kelautan dan penerbangan. Dengan berkembangnya

teknologi, jumlah angkutan udara di Indonesia semakin meningkat, dari seluruh

angkutan udara yang didominasi oleh pesawat terbang, penggunaan sambungan

pada struktur pesawat ini masih memegang peranan penting, terutama sambungan

keling banyak dijumpai dibagian perut (fuselage), sayap (wing) dan ekor (tail

unit) dari pesawat terbang. eban dinamis yang terjadi pada fuselage paling kritis

disebabkan adanya tabrakan turbulensi campuran gas dengan partikel udara

terhadap pesawat dan adanya perbedaan tekanan udara di dalam kabin terhadap

tekanan udara di luar kabin kapal.

!enyambungan bagian satu dengan lainnya pada struktur pesawat terbang

diperlukan rivet, struktur akan mengalami pengurangan luasan akibat lubang rivet.

!angaruh adanya lubang rivet menimbulkan konsentrasi tegangan yang

menurunkan kekuatan struktur. "asil inspeksi retak pada pesawat terbang banyakterlihat justru pada bagian sambungan keling ini, banyak ditemukan retak

#$ultiple %ite Damage& ($%D) yang dapat didefinisikan sebagai terjadinya retak'

retak yang berasal dari lubang paku keling akibat adanya beban dinamis.

Dalam operasinya rivet akan dilepas terlebih dahulu jika terjadi kerusakan,

akibatnya konstruksi menjadi dalam keadaan plat berlubang yang akan mengalami

cacat awal yang berupa takikan pada permukaan dalam dari diameter rivet.

%ehingga kerusakan ini perlu ditinjauan lagi apakah mengganggu fungsi struktur


2/18

secara keseluruhan atau tidak. "al ini menunjukkan perlunya mengetahui laju

perambatan retak pada material tertentu agar umur lelah bisa ditentukan (minimal

bisa dipakai untuk memperkirakan umur lelah). ajian fatigue pada struktur dapat

juga dilakukan untuk tahap evaluasi re'desain.

B. Rumusan Masalah

Dari hal tertsebut diatas maka timbulah suatu perumusan masalah sebagai

berikut

*. $engetahui fungsi dari sambungan keling +

. $engetahui kelebihan dan kekurangan dari sambungan keling +

C. Tujuan

$aksud dan tujuan dari penyusunan makalah yang bertema sambungan

keling adalah

*. !emahaman terhadap sambungan keling.

. $elengkapi tugas mata kuliah -ugas lemen $esin *.

D. Manfaat

$anfaat dari penyusunan makalah ini adalah

*. $enambah pustaka dalam diri tentang elemen mesin

khususnya sambungan keling.

. !embelajaran ilmu tentang sebuah penyusunan karya tulis ilmiah


3/18

BAB II

TINJAUAN PUTA!A

A. Pengert"an am#ungan Paku !el"ng $Riveted Joints)

!aku keling adalah batang silinder pendek dengan sebuah kepala di bagian

atas, silinder tengah sebagai badan dan bagian bawahnya yang berbentuk kerucut

terpancung sebagai ekor, seperti gambar di bawah. onsruksi kepala (head) dan

ekor (tail) dipatenkan agar permanen dalam menahan kedudukan paku keling

pada posisinya. adan (body) dirancang untuk kuat mengikat sambungan dan

menahan beban kerja yang diterima benda yang disambung saat berfungsi.

/ambar

Digunakan untuk membuat sambungan permanen antara pelat'pelat, mulai

dari konstruksi ringan sampai konstruksi berat. iasanya terbuat dari bahan baja,

kuningan, alumunium atau tembaga sesuai dengan bahan benda yang disambung.

%ambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit

untuk melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada

batang paku kelingnya.

agian utama paku keling adalah

*. epala

. adan

0. kor

1. epala 2epas


4/18

ahan !aku eling 3ang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass,

aluminium, dan tembaga tergantung jenis sambungan4 beban yang diterima oleh

sambungan.

!enggunaan umum bidang mesin ductile (low carbor), steel, wrought iron.

!enggunaan khusus weight, corrosion, or material constraints apply copper

(5alloys) aluminium (5alloys), monel, dll.

!emakaian paku keling ini digunakan untuk

*. %ambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler ( boiler, tangki dan pipa'

pipa tekanan tinggi ).

. %ambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane).

0. %ambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa'

pipa tekanan).

%ambungan pengikat, untuk penutup chasis ( misalnya 6 pesawat terbang, kapal).

B. Met%&e Pengel"ngan

$etode pengelingan (penyambungan paku keling) yang dilakukan pada

umumnya tergantung dari jenis pemakaian. 3akni

a. !emakaian ringan


5/18

b. !emakaian sedang

Ditujukan untuk mendapatkan kekuatan sambungan. %etelah pasangan pelat

dilobangi dan paku keling dipasangkan pada lobang, ekor paku dipanaskan

dibawah suhu kritis dan ditekan dengan pukulan palu tangan pada cetakan

ekor. %ehingga ekor tercetak seperti bentuk kepala.

/ambar

c. !emakaian berat dan kedap air


6/18

Ditujukan untuk mendapatkan kekuatan dan kerapatan sambungan. 2obang

kedudukan paku keling dibuat lebih besar *,7 mm dari ukuran diameter

paku, agar saat ekor paku ditekan oleh mesin pencetak kepala, bahan logam

paku yang mulai luluh karena sebelumnya dipanaskan sampai membara

pada suhu kritis (899 : ;99 o


7/18

/ambar

!emakaiannya

epala bulat dan jamur digunakan untuk mengeling konstruksi mesin mulai

dari pemakaian ringan sampai berat, seperti pemakaian rumah tangga,

jembatan, kereta api, bangunan tingkat tinggi dan lain'lain.

epala rata terbenam digunakan untuk bangunan kedap air dengan

permukaan rata, seperti kapal (laut 4 terbang).

epala bulat terbenam digunakan untuk bangunan'bangunan kedap dan

tahan tekanan tinggi fluida, seperti ketel, tangki dan lain'lain.

epala panci digunakan untuk pemasangan dengan palu tangan.


8/18

D. T"'e Paku !el"ng Ber&asarkan Bentuk Pem#e#anann(a

). Pem#e#anan Tangens"al

!ada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis

kerja resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap

paku keling yang digunakan. ila ditinjau dari jumlah deret dan baris paku keling

yang digunakan, maka kampuh keling dapat dibedakan yaitu

a. ampuh ilah -unggal dikeling -unggal

b. ampuh ilah -unggal dikeling /anda

c. ampuh ilah /anda dikeling -unggal

d. ampuh ilah /anda dikeling /anda

*. Pem#e#anan Eksentr"k

E. Peren+anaan am#ungan Paku !el"ng


9/18

). !am'uh B"lah Tunggal D"kel"ng Tunggal

ila paku tersebut mendapat pembebanan seperti terlihat pada gambar,

maka seluruh penampang dari paku tersebut akan putus tergeser bila tidak mampu

menahan gaya luar yang diberikan pada kedua ujung plat tersebut.

-egangan yang terjadi pada penampang bahan yaitu

ila diameter paku adalah (d), maka luas penampang yang akan putus adalah

Untuk menentukan ukuran 'lat (ang sesua" (a"tu

ila tebal plat (t) dan lebar plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila

tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. %ehingga tegangan yang terjadi

pada penampang plat yaitu tegangan tarik.


10/18

dimana t ? tegangan tarik i@in

? gaya luar yang bekerja A ? luas penampang plat yang akan putus.

Bntuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah

*. !am'uh B"lah Tunggal D"kel"ng Tunggal atu #ar"s

ila kampuh bila tunggal dikeling tungga satu baris seperti terlihat pada gambar.

Dimana tegangan yang terjadi, pada paku keling yaitu

!lat tersebut akan terpisah bila gaya luar () mampu memutuskan kedua

luas penampang paku. ila jumlah paku (@) buah maka plat tersebut akan terpisah

jika gaya () luar tidak mampu memutuskan sebanyak luas penampang paku.

Bntuk luas penampang paku yang akan putus pada sistem pada sistem sambungan

jenis ini sama dengan jumlah paku yang dipergunakan ( @ ? n) yaitu

A ? n C luas penampang paku yang putus.


11/18


,. !am'uh #"lah tunggal &"kel"ng gan&a.

Bntuk jenis sambungan kampuh bilah tunggal di keling ganda seperti terlihat pada

gambar, maka kedua plat tersebut terpisah bila mampu memutuskan dua baris

penampang, jika jumlah paku (n) buah maka paku terasabut akan putus tergeser,

maka yang terjadi pada bahan adalah tegangan geser.


12/18


-. !am'uh B"lah an&a D"kel"ng Tunggal

%istem penyambung kampuh bilah berganda dikeling tunggal seperti terlihat pada

gambar, maka kedua plat tersebut akan terpisah, bila gaya luar mampu

memutuskan dua luas penampang setiap paku keling tersebut, maka banyak luas

penampang paku yang akan di putus ( n ) adalah

n ? . @

arena paku tersebut putus tergeser , maka tegangan gesernya adalah


13/18

A ? n C luas penampang paku yang putus, oleh karena n ? .@ maka



14/18

BAB III

MET/D/L/I PENULIAN

!ada makalah ini akan dijelaskan tentang sambungan paku keling yaitu

dengan sususan makalah sebagai berikut

*. ab I yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah,tujuan dan manfaat.

. %elanjutnya bab II yang berisi tinjauan pustaka yang dibahas yaitu

pengertian sambungan paku keling, metode pengelingan, tipe paku keling

berdasarkan bentuk kepala, tipe paku keling berdasarkan bentuk

pembebanannya, dan perencanaan sambungan paku keling.

0. !ada bab III yaitu berisi tentang metodologi penulisan.

1. emudian pada bab I pembahasan dimana yang dibahas pada bab ini yaitu

soal'soal tentang paku keling.

7. Dan terakhir pada bab yaitu penutup yang berisi tentang kesimpulan dan

saran.


15/18

BAB I0

PEMBAHAAN

*. Dua buah plat disambung dengan sistem kampuh bilah berganda dikeling

tunggal seperti gambar dibawah ini , di mana mendapat pembebanan

sebesar *9999 (E) . ila tegangan tarik i@in untuk bahan plat *0>,=

E4mm . dan tegangan geser i@in untuk bahan paku adalah 1** E4mm.

Bntuk plat tebal 7 mm dan jumlah paku yang akan di pasang buah dalam

satu baris .

Ditanyakan

a. Diameter paku keling

b. Farak antara sumbu paku keling

c. 2ebar plat yang di butuhkan.

!enyelesaian

Diketahui ? *9 kE ? *9999 E 6 t ? 7 mm


16/18

tegangan tarik ? *0>,= E4mm

tegangan geser ? 1** E4mm

n ? 1 buah 6 @*? buahDitanya a) d + b) b + c) p +

Fawab

a) Diameter paku keling

d= 2. F

z . . g

d=2.10000

2..411= ,>;mm?0 mm

b) Farak antara paku

p?0.d57(mm) ? 0(0)57? *1 mm

periksa6

t= F

z 1 (pd ) t=

10000

2 (143 ) .5=

=9,=9 E4mm

c) 2ebar plat yang dibutuhkan

b? @*.p ? (*1)? ; mm

. Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling

tunggal, direncanakan menerima beban sebesar *9 kE. ila bahan plat

mempunyai tegangan tarik i@in 1** E4mmdan bahan paku dengan

tegangan geser i@innya *9=,; E4mmserta tebal plat 1 mm.

-entukanlah

a. Diameter paku keling yang sesuai.

b. 2ebar plat yang dibutuhkan.

!enyelesaian

Diketahui ? *9 kE ? *9999 E 6 t ? 1mm

tegangan tarik? *0>,0 E4mm

tegangan geser? *9=,; E4mm

Ditanya a) d + b) b +

Fawab

a. d= 4.F

.g=

4.10000

.109,8=10,77mm=11mm

b. =

F

(bd ) tb=

F

t . t +db=

10000

4.411+11=17,08mm


17/18

BAB 0

PENUTUP

A. !es"m'ulan

erdasarkan pembahasan makalah diatas dapat di simpulkan bahwa

*. Diameter paku keling pada plat yang disambung dengan kampuh bilah

ganda yaitu 0 mm.. Farak anatara paku yaitu *1 mm.

0. %edangkan lebar plat yang dibutuhkan yaitu ; mm.

1. %edangkan diameter paku keling sesuai pada kambuh bilah tunggal

dikeling tunggal yaitu ** mm.

7. Dan lebar plat yang dibutuhkan yaitu **,; mm.

B. aran


18/18

%ebaiknya sebelum disusunnya makalah ini mahasiswa terlebih dahulu

menegetahui langkah'langkah dalam penggunaan paku keling kemudian

dipraktikkan dilabortorium.

DA1TAR PUTA!A

Edasa.9*.%ambungan !aku eling. http44nd1s1ch .blogspot. com49*49*

4makalah'paku'keling'rivet'sambungan.html. diakses * Funi 9*1

Ghul , Ghultan.9*0.http44@[email protected]*049=4sambungan'paku'

keling.html. diakses * Funi 9*1
http://nd4s4ch/http://zhultanz.blogspot.com/2013/09/sambungan-paku-keling.htmlhttp://zhultanz.blogspot.com/2013/09/sambungan-paku-keling.htmlhttp://zhultanz.blogspot.com/2013/09/sambungan-paku-keling.htmlhttp://zhultanz.blogspot.com/2013/09/sambungan-paku-keling.htmlhttp://nd4s4ch/

paku keling baru

Documents