p. point tata cara pengurusan jenazah

19
TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH PENULIS : IRFAN SIDIQ FAK/ JUR : FKIP/ PENJASKESREK KELAS : 3.F

Upload: irfan-ipk

Post on 07-Aug-2015

5.193 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH

PENULIS : IRFAN SIDIQ

FAK/ JUR : FKIP/ PENJASKESREK

KELAS : 3.F

Page 2: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

MATE

RI

TUNTUNAN DALAM

MENGHADAPI KEMATIAN

1. MEMANDIKAN JENAZAH

2. MENGKAFANI JENAZAH

3. NENSALATKAN JENAZAH

4. MENGANTARKAN

JENAZAH

5. MENGUBURKAN JENAZAH

Page 3: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

TU

NT

UN

AN

DA

LA

M

ME

NG

HA

DA

PI K

EM

AT

IAN

1. Mentalqin atau membimbing dengan kalimat tauhid, yaitu: Laa llaaha

ilallaah. Sabda Nabi saw: “Ajarilah orang yang hendak meninggal di antaramu dengan

membaca: Laa llaaha iIlaIlah.(HR. Muslim, Abu Daud dan Tunnuzi dan thu

Sa’id) “Barangsiapa yang terakhir ucapannya ‘ la ilaaha ilallaah’, pastilah masuk surga. “(HR. Al-Halcim dan Mu’adz bin Jabal)

Page 4: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

2. Menghadapkannya ke arah kiblat dalam keadaan berbaring pada sisi badan yang kanan. Dalam riwayat al-Baihaqy dan al- Hakim diceritakan bahwa al- Barra bin Ma’ruf shahabat Nabi saw, ketika mendekati kematiannya beliau berpesan agar dirinya dihadapkannya ke arah kiblat pada sisi badan yang kanan. Pesan beliau dibenarkan oleh Nabi saw

TU

NT

UN

AN

DA

LA

M

ME

NG

HA

DA

PI K

EM

AT

IAN

Page 5: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

3. Membacakan surat Yasin. Sabda

Nabi saw: “Yasin adalah jantung al-

Quran, dan tidak seorang pun yang

membacanya dengan mengharapkan

keridhaan Allah dan pahala akhirat

kecuali la akan diampuni Allah. Dan

bacakanlah kepada orang yang telah

dekat ajalnya di antara kamu. “(HR.

Ahmad, Abu Daud, an-Nasa-i, al-

Hakim dan Ibnu Hibban)

TU

NT

UN

AN

DA

LA

M

ME

NG

HA

DA

PI K

EM

AT

IAN

Page 6: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Segera menyelenggarakan Pemakamannya bila telah diyakini

kematiannya. Dan Hishein katanya, bahwa ketika Nabi saw melawat

Thalhah bin Barra’, beliau bersabda: “Tak sempat lagi saya melihat Thalhah kecuali ia telah menjadi mayat! Dari itu

hendaklah kamu cepat memberitahukan kepadaku, dan

mengenai jenazah, hendaklah segera pemakamannya, karena tidak layak bila jenazah Muslim itu ditahan lama-lama

di antara keluarganya. “

(HR. Abu Daud).

TU

NT

UN

AN

DA

LA

M

ME

NG

HA

DA

PI K

EM

AT

IAN

Page 7: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Membayarkan hutangnya.

Nabi saw bersabda: “Nyawa

seorang Mukmin tergantung

kepada hutangnya sampai

dibayarkannya.”(HR. Abmad

dan Ibnu Majah)

TU

NT

UN

AN

DA

LA

M

ME

NG

HA

DA

PI K

EM

AT

IAN

Page 8: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

T

TA

TA

CA

RA

ME

MA

ND

IKA

N

JE

NA

ZA

H

Yang diwajibkan dalam memandikan

jenazah adalah meratakan air ke

seluruh tubuhnya sebanyak satu kali.

Disunnahkan untuk meletakkan

jenazah di tempat yang agak tinggi dan

dengan posisi kepala lebih tinggi.

Membungkuskan kain di bagian aurat

jenazah, dad pusar sampai ke lutut,

sebelum ia menanggalkan pakaian

jenazah sehingga auratnya tidak

kelihatan ketika ditanggalkan

pakaiannya.

Page 9: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Menanggalkan baju jenazah dengan pelan dan hati-hati.

Mulai memandikan jenazah dengan mengurut perutnya secara perlahan untuk mengeluarkan kotoran yang ada di dalam tubuhnya dan menghilangkan najis yang melekat pada badannya.

Membersihkan auratnya dengan potongan kain (sarung tangan), karena memegang auratnya secara langsung hukumnya haram.

Memulai dari bagian kanan dan anggota-anggota wudhu

Membasahi kain dengan air, lalu membersihkan gigi-gigi dan hidungnya

TA

TA

CA

RA

ME

MA

ND

IKA

N

JE

NA

ZA

H

Page 10: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Memandikannya dengan tiga kali siraman, dengan

sabun dan sebagainya, dimulai dengan bagian

tubuh sebelah kanannya. Jika dipandang perlu,

karena belum suci, diperkenankan menyiramnya

Iebih dari tiga kali.

Tidak memasukkan air ke dalam mulut jenazah

atau hidungnya, dan cukup membersihkannya

dengan kain.

Lebih utama untuk membilas terakhir kali airnya

dicampur dengan kapur barus atau kamfer (suatu

jenis pewangi yang dikenal umutn).

Jika si jenazah memiliki rambut hendaklah disisir,

tidak membiarkannya kusut masai tetapi juga tidak

boleh dipangkas meski sedikit

TA

TA

CA

RA

ME

MA

ND

IKA

N

JE

NA

ZA

H

Page 11: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Jika jenazah itu perempuan,

disunnahkan agar rambutnya

diuraikan dan setelah dicuci dijalin

kembali dijadikan tiga untai lain

ditaruh di belakang punggungnya.

Sebagian besar ulama menganggap

makruh memotong kuku, begitu juga

mencabut rambut kumis, ketiak dan

kemaluan jenazah walaupun hanya

satu atau dua helai.

Setelah selesai dimandikan, badan

jenazah dikeringkan agar tidak

membasahi kain kafan.

TA

TA

CA

RA

ME

MA

ND

IKA

N

JE

NA

ZA

H

Page 12: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Jika si jenazah terkoyak-koyak karena

terbakar atau sebab lainnya dan tidak

mungkin dimandikan, maka jenazah

itu wajib ditayamumkan menurut

sebagian besar ulama. Caranya,

orang yang menayamumkan itu

memukulkan kedua tangannya ke

tanah, lalu dengan kedua tangan

tersebut ia mengusapkan pada wajah

dan kedua telapak tangan si jenazah.

TA

TA

CA

RA

ME

MA

ND

IKA

N

JE

NA

ZA

H

Page 13: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

TA

TA

CA

RA

ME

NG

KA

FA

NI Mengafani dengan tiga

helai kain putih jika laki

dan lima helai jika wanita

yaItu sarung, kerudung,

baju dan dua kain

pembungkus

Mengharumkan kain kafan

dengan wangi-wangian

(parfum)

Page 14: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

CA

RA

ME

NS

AL

AT

KA

N

Setiap jenazah muslim dishalatkan,

balk ia masih kecil maupun telah lanjut

usia, laki-laki maupun perempuan

Ketika shalat, imam berdiri pada bagian

kepala jika si jenazah laki-laki dan

berdiri di tengah-tengah (bagian

pinggangnya) jika si jenazah

perempuan, sedang para makmum

berdiri dibelakangnya. Diutamakan

banyak yang menyalatkan. Jika cuma

sedikit disunnahkan membentuk tiga

shaf dan meratakannya.

Page 15: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Dalam shalat jenazah, caranya adalah sebagai berikut:

1) Niat karena Allah.

2) Berdiri (tidak sah dilakukan dengan duduk, kecuali bagi yang uzur).

3) melakukan empat kali takbir. Yaitu melakukan takbiratul ibram (takbir pertama), lalu membaca surat al-Fatihah. Kemudian melakukan takbir kedua, lalu membaca shalawat Nabi. Setelah itu takbir ketiga, lalu membaca doa untuk jenazah. Kemudian melakukan takbir keempat, setelah itu mengucapkan salam

CA

RA

ME

NS

AL

AT

KA

N

Page 16: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Wajib mengubur jenazah di tempat yang aman

dan binatang buas. Jenazah tersebut dihadapkan

ke kiblat. Semakin dalam galian kubur itu

semakin baik.

Lebih utama jika kuburan tersebut adalah lahad.

Yaitu dengan menggalikan untuk si jenazah pada

sisi galian yang paling dekat dengan arah kiblat.

Liang lahad boleh diletakkan di tengah galian

kuburan kalau diperlukan. Misalnya kalau

khawatir dinding tanahnya mudah longsor dan

lain sebagainya.

Menurut sunnah, memasukkan jenazah ke dalam

kubur itu caranya ialah dan bagian belakangnya,

jika hal itu tidak mengalami kesulitan. Jika sulit

boleh dari mana saja.

CA

RA

ME

NG

UB

UR

Page 17: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Dalam kuburan jenazah diletakkan di

atas sisi kanannya dengan menghadap

ke kiblat.

Menanamkan beberapa batu atau

papan di atasnya, lalu menguatkannya

dengan tanah sehingga tanah dan

kerikil tidak berjatuhan mengenai

jenazah.

Setelah itu ditimbun dengan tanah.

tidak boleh ditinggikan dengan bata

(ditembok), dikapur (dicat) atau lainnya.

CA

RA

ME

NG

UB

UR

Page 18: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Dilarang mengubur dalam tiga waktu:

Yaitu waktu matahani terbit sehingga

tampak setinggi tombak. Ketika

matahari berada persis ditengah-

tengah sehingga Ia condong. Dan

ketika matahani hendak tenggelam,

kira-kira setinggi tombak hingga

tenggelam.

Sunnah berdoa bagi jenazah setelah

selesai dikuburkan.

Orang-orang kafir tidak dikuburkan di

pemakaman orang-orang Islam

CA

RA

ME

NG

UB

UR

Page 19: P. Point Tata Cara Pengurusan Jenazah

Sunnah menyapu kubur dengan

telapak tangan tiga kali dan arah

kepala. Usapan pertama sambil

mengucapkan: Minha khalaqnakum

(dan tanah Kami ciptakan kamu).

Usapan kedua sambil mengucapkan:

Wafliha nu’idukum (dan ke tanah kamu

Kami kembalikan), dan pada usapan

ketiga mengucapkan: Waminha

nukhnjukum taaratan ukhra (dan

danipadanya Kami keluarkan pada kali

yang lain).

CA

RA

ME

NG

UB

UR