otitis media akut pada anak dengan pendekatan
TRANSCRIPT
Puput Indah Pratiwi1102009224
OTITIS MEDIA AKUT PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN
KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMASKECAMATAN CEMPAKA PUTIH
PERIODE 26 MEI 2014 – 28 JUNI 2014
Nama : An. R Jenis kelamin : Laki-lakiUmur : 7 tahunStatus : PelajarAlamat : Jl. Cempaka Putih Barat No. 40 RT 06
RW 07, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta PusatPekerjaan : -Pendidikan : Sekolah DasarAgama : IslamPuskesmas : Puskesmas Kecamatan Cempaka PutihTanggal berobat : 02 Juni 2014
IDENTITAS PASIEN
• Autoanamnesis & Alloanamnesis (Ibu pasien)
Anamnesis
• Keluar cairan dari telinga kanan.
Keluhan Utama
ANAMNESIS
An.R usia 7 tahun mengeluh keluar cairan pada telinga kanan sejak 2 minggu sebelum ke Puskesmas. Cairan tersebut berwarna putih kekuningan dan berbau. Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Pasien juga mengeluh adanya nyeri telinga bagian dalam dan adanya penurunan fungsi pendengaran. Keluhan berupa telinga berdenging, berdengung ataupun rasa penuh di telinga disangkal. Riwayat panas badan disertai batuk pilek dirasakan sejak 1 minggu sebelum keluar cairan dari telinga. Nyeri telinga dan panas badan dirasakan berkurang setelah keluar cairan dari telinga. Tidak ada keluhan pada telinga kiri pasien. Keluhan sakit tenggorokan, nyeri menelan, suara sengau, benjolan di leher disangkal.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
• Os tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.
• Os sering menderita batuk & pilek yang berulang.
• Riwayat trauma, suka mengorek telinga, dan sering berenang di akui
• Riwayat alergi obat disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Os mengaku tidak ada keluarga yang pernah sakit seperti ini.
• Riwayat alergi dan asma pada keluarga disangkal penderita
•Pasien tinggal bersama dengan ayah dan ibunya. Untuk biaya hidup sehari - hari pasien diperoleh dari ayah nya yang bekerja sebagai karyawan dengan penghasilan sebesar Rp.1. 500.000,-/bulan. Apabila terdapat kekurangan pasien mendapat bantuan biaya hidup dari saudara . Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dengan lauk seadanya. Sedangkan sebagian sisanya disisihkan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti, biaya kebutuhan mendadak, biaya berobat ke dokter, dan lain-lain
Riwayat Sosial
Ekonomi
•Pasien memiliki kebiasaan jajan sembarangan seperti minum es, mengkorek-korek kuping dan juga berenang. Pasien biasanya membeli es di tukang es yang ada di sekitar rumah dan sekolahan. Pasien juga sering berenang bersama teman-teman nya. Selain itu ibu pasien sering membersihkan telinga pasien dengan menggunakan cotton bud. Kebiasaan ini dilakukan jika pasien sudang mulai mengeluh adanya gatal pada telinga
Riwayat Kebiasaa
n
Pasien lahir dibantu oleh petugas kesehatan yang ada disekitar rumah dengan bantuan bidan. Pasien lahir dengan berat 3200 gram dengan panjang badan 45 cm. Riwayat imuninasi pasien sudah lengkap. Pasien minum asi sampai umur 2 tahun.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Status generalisKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos MentisVital Sign :
Tekanan darah : 100/70 mmHg Suhu : Affebris Nafas: 24 x/ menit Nadi : 88 x/ menit
Status Gizi Berat badan : 20 kg Tinggi badan : 65cm BB/U : kurang TB/U : baik
Pemeriksaan Fisik
Bagian KelainanAuris
Dextra Sinistra
Preaurikula
Kelainan kongenital
Radang dan tumor
Trauma
-
-
-
-
-
-
Aurikula
Kelainan kongenital
Radang dan tumor
Trauma
-
-
-
-
-
-
Retroaurikula
Edema
Hiperemis
Nyeri tekan
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Status Lokalis Telinga
Palpasi
Nyeri pergerakan
aurikula
Nyeri tekan tragus
-
-
-
-
Canalis Acustikus
Externa
Kelainan kongenital
Kulit
Sekret
Serumen
Edema
Jaringan granulasi
Massa
Cholesteatoma
-
Tenang
+ (bening)
-
-
-
-
-
-
Tenang
-
-
-
-
-
-
Membrana
Timpani
Warna
Intak
Retraksi
Refleks cahaya
Perforasi
Hiperemis
(-)
(-)
(-)
(+)
putih keabu- abuan
(+)
(-)
(+)
(-)
Rhinoskopi anterior Cavum nasi kanan Cavum nasi kiri
Mukosa hidung Hiperemis (+), sekret
(+), massa (-)
Hiperemis (+), sekret (+),
massa (-)
Septum nasi Deviasi (-), dislokasi
(-)
Deviasi (-), dislokasi (-)
Konka inferior
dan media
Edema (+), hiperemis
(+)
Edema (+), hiperemis (+)
Meatus inferior
dan media
Polip (-) Polip (-)
Status Lokalis Hidung
Bagian Kelainan Keterangan
Mulut
Mukosa mulut
Lidah
Palatum molle
Gigi geligi
Uvula
Halitosis
Tenang
Bersih, basah,gerakan normal kesegala arah
Tenang, simetris
Caries (-)
Simetris
(-)
Tonsil
Mukosa
Besar
Kripta :
Detritus :
Perlengketan
Tenang
T1 – T1
Normal - Normal
(-/-)
(-/-)
Faring
Mukosa
Granula
Post nasal drip
Tenang
(-)
(-)
Status Lokalis Mulut dan Orofaring
Maksilofasial
• Bentuk :Simetris • Nyeri tekan : -
Leher
• KGB : Tidak teraba pembesaran KGB• Massa : Tidak ada
Paru-paru Inspeksi : Pergerakan dinding dada
simetris kanan dan kiri Palpasi : Fremitus taktil simetris
kanan dan kiriPerkusi : Sonor seluruh lapang paru,
peranjakan paru-hati (+)
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, rhonki basah kering (-/-), wheezing (-)
JantungInspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea
midklavikula sinistraPerkusiBatas jantung kanan : ICS IV linea sternalis
dextraBatas jantung kiri : ICS V linea
midklavikula sinistraBatas pinggang jantung : ICS III linea
parasternalis sinistraAuskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, tidak
terdapat murmur maupun gallop
AbdomenInspeksi : Simetris, datar, kelainan
kulit (-), pelebaran vena (-)Auskultasi : Bising usus normalPalpasi : Nyeri tekan perut bawah,
nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-) hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
Genitalia
• Tidak diperiksa
Ekstremitas
• Akral hangat • edema (-)• sianosis(-)• CRT <2”
Struktur Komposisi Keluarga:
Keluarga Inti
Identitas PasanganNy. Riska
Identitas Kepala KeluargaTn. Roni
Profil Keluarga
Tabel 1.Anggota Keluarga yang Tinggal serumah
No. NamaStatus
keluargaGende
rUsia
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
1. Tn. Roni
Kepala keluarga
L35 th
SMAKaryawa
n -
2. Ny. Riska
Istri P 28th SMP IRT -
3. An. RifkiAnak ke-1
L 7 th SD Pelajar -
Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
Status kepemilikan rumah: rumah milik sendiriDaerah perumahan: padat
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah: 100 m2
Keluarga tinggal di rumah dengan status kepemilikan rumah sendiri yang terletak di lingkungan padat penduduk. Rumah tersebut kurang cukup nyaman untuk ditempati oleh seluruh anggota keluarga dan tidak memenuhi syarat-syarat rumah sehat
Jumlah penghuni dalam satu rumah: 3orang
Luas halaman rumah: tidak ada
Bertingkat/tidak bertingkat: tidak bertingkat
Lantai rumah terbuat dari: keramik & semen
Dinding rumah terbuat dari: tembok
Jamban keluarga: ada
Tempat bermain: tidak ada
Penerangan list rik: 500 watt
Air bersih: ada (PAM)
Tempat pembuangan sampah: ada
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Kepemilikan Barang-Barang Berharga
1 televisi
1 radio
1 kompor
gas single
Kipas angin
Kendaraan
bermotor roda dua.
Kamar tidur
Ruang tamu dan ruang keluarga
Kamar tidurDapur &
ruang makan
K.mandi
B
S
T
U
6m
5m
Denah Rumah
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
Tempat Berobat
•Sebelumnya keluarga Tn. Roni mengobati sendiri dengan obat-obat warung, apabila sakit tidak sembuh-sembuh baru berobat ke dokter
Balita
•Tidak ada balita
Asuransi/Jaminan Kesehatan
•Kartu Jakarta Sehat (KJS)
Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat pelayanan
kesehatan
Kendaraan Pribadi/angkutan
umum
Pasien berobat ke puskesmas berangkat sendiri dengan menggunakan angkutan umum dan terkadang oleh sepeda motor. Menurut keluarganya tarif berobat di puskesmas cukup terjangkau, yaitu hanya Rp. 2000 dan sekarang sudah gratis, kualitas pelayanannya pun dinilai baik.
Tarif pelayanan kesehatan
Terjangkau
Kualitas pelayanan kesehatan
Baik
Tabel 3. Pelayanan Kesehatan
Pola Konsumsi Makanan KeluargaKebiasaan Makan
Keluarga Tn. Roni makan sebanyak tiga kali sehari. Biasanya mereka makan pada pagi, siang dan malam hari. Untuk An. Rifki biasanya hanya diber Karena keterbatasaan biaya, menu makanan sehari-hari tidak terlalu bervariasi, contoh makanannya antara lain ikan, tahu, tempe, telur, sayur bayam, mie instant ikan uang untuk jajan diluar saat sekolah
Penerapan Pola Gizi SeimbangKeluarga Tn. Roni belum dapat
memenuhi pola gizi seimbang. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang dan keterbatasan ekonomi keluarga Tn. Roni
Hari Menu Makanan
Jumat / 30-05-2014
Pagi Mie instant satu mangkuk
SiangNasi satu piring makan + 1 potong tempe goreng
MalamNasi satu piring makan + telur dadar
Sabtu / 31-05-2014
PagiNasi goreng satu piring makan
SiangNasi satu piring makan + mie instant 1 mangkuk kecil
MalamMie Goreng Instan 1 bungkus
Minggu / 01-06-2014
Pagi Bubur ayam 1 mangkuk
SiangNasi satu piring makan + 1 potong Tempe
MalamNasi satu piring makan + Ikan goreng ½ ekor
Tabel 4. Food Recall Menu Makanan Harian pasien
Pola Dukungan KeluargaFaktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam
KeluargaPasien senantiasa diberikan dukungan Oleh ayah dan ibu agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan cara:Mengingatkan pasien berobat ke dokter untuk kontrol
penyakit secara rutin. Ibu pasien melarang pasien untuk jajan sembarangan dan
berenang disembarang tempat Ibu pasien melarang pasien untuk mengkorek-korek telinga
dengan benda tajamMemberikan dukungan dan semangat kepada pasien agar
sembuh dari penyakitnya.Menuntun dan mengajak pasien untuk selalu berdoa agar
diberi kesembuhan oleh Allah.
Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam KeluargaAdapun faktor-faktor yang menghambat dalam kesembuhan pasien antara lain:Kurangnya pengetahuan keluarga tentang
penyakit yang diderita oleh pasien.Kurangnya kesadaran anggota keluarga untuk
hidup sehat, seperti tidak mengkorek-korek telinga sembarangan, makan makanan yang bergizi seimbang.
Kurangnya kesadaran untuk hidup bersih, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, mandi dengan air bersih
Kurangnya kesadaran pasien sendiri karena saat nyeri telinga pasien masih mengkorek telinga nya
Bentuk Keluarga: Nuklear family
Tahapan siklus keluarga: tahap ke
empat, menurut Duvall (1977) dikutip
dalam Friedman (1998),
Genogram
Tn. Adi 44 th
Ny.Sari 49th
Ny.Maya 65 th
Ny.Riska 26 th
An.Rifki 7th
Tn.Roni 30 th
Tn. Yudi 69 th
Ny. Indah44 th
Family Map
Keterangan gambar:
: Laki-laki : garis keturunan : Pasien laki-laki ------ : tinggal satu rumah
: perempuan : garis perkawinan
Identifikasi Permasalahan yang Didapat dalam Keluarga
Pasien adalah seorang anak yang tinggal bersama ayah dan ibu dari keluarga yang kurang mampu
Masalah dalam fungsi biologisPasien saat ini di diagnosis Otitis Media Akut
yang sedang dalam pengobatan. Pasien baru pertama kali merasakan keluhan seperti ini.
Masalah dalam fungsi psikologiPasien anak berusia 7 tahun. Pasien belum
cukup umur untuk memiliki pengetahuan mengenai peyakit yang diderita nya sekarang ini, yang telah di keluhkan selama 2 minggu sebelum masuk ke Puskesmas.. Ibu dan ayah pasien juga tidak memiliki pendidikan yang tinggi sehingga mereka pun juga tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai penyakit yang diderita oleh anak nya saat ini
Masalah dalam fungsi ekonomiUntuk biaya hidup sehari - hari pasien diperoleh dari ayahnya yang bekerja sebagai karyawan Rp. 1.500.000,-/bulan. Apabila terdapat kekurangan pasien mendapat bantuan biaya hidup dari saudara. Status ekonomi keluarga ini termasuk menengah kebawah. Hal ini menyebabkan belum mencukupi terpenuhi kebutuhan keluarga.
Masalah lingkungan
Pasien tinggal di lingkungan yang cukup padat penduduk. Kebersihan lingkungan disekitar rumah pasien kurang bersih. Sumber pencahayaan pada rumah pasien sangat kurang. Hanya terdapat dua jendela dibagian depan namun jarang terkena sinar matahari dan jendela pun jarang dibuka. serta dalam pemenuhan sirkulasi pertukaran udara dalam memenuhi syarat ventilasi yang baik belum terpenuhi.
Masalah perilaku kesehatan
Dalam kesehariannya pasien memiliki kebiasaan memakan makanan warung, lebih sering memilih makan mie instan. Pasien memiliki kebiasaan mengkorek-korek telinga, membeli es dari penjual keliling yang ada di sekitar rumah maupun sekolahan dan juga berenang bersama dengan teman-temannya. Pasien juga tidak membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
Aspek Personal Pasien datang untuk berobat karena pasien menginginkan dirinya untuk sembuh dari penyakitnya. Pasien mengkhawatirkan penyakit yang diderita pasien akan menjadi lebih parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Pasien berharap pasien dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya dan tidak kambuh lagi serta mendapat langsung pelayanan medis dari tenaga medis untuk kesehatannya dan mendapat informasi yang cukup tentang penanganan dan pengawasan yang diperlukannya.
Aspek KlinikBerdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, dapat disimpulkan sebagai berikut:Diagnosis Kerja : Otitis Media AkutDiagnosis Banding : --
Diagnosis Holistik
• Pasien tidak memiliki kelainan atau penyakit menurun dari orang tua pasien
Genetik :
Aspek Resiko Internal
Aspek Resiko EksternalDari sisi keluarga juga terdapat faktor-faktor yang dapat menghambat dan mendukung kesembuhannya. Antara lain, keterbatasan ekonomi keluarga dan kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Otits Media Akut. Sedangkan faktor yang dapat mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya dukungan dan motivasi dari semua anggota keluarga baik secara moral dan materi untuk kesembuhan pasien.
Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pada penyakit pasien ini, pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari baik di dalam maupun di luar rumah. Walaupun terjadi penurunan pendengaran pada telinga yang sakit.
Rencana PelaksanaanAspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil diharapkan
Aspek personal Menjelaskan kepada pasien bahwa
:
1. Otitis Media Akut adalah
adalah peradangan sebagian
atau seluruh mukosa telinga
tengah, tuba Eustachius,
antrum mastoid dan sel-sel
mastoid.
2. Memberikan harapan dan
semangat berobat dengan
menyampaikan bahwa Otitis
Media Akut merupakan
penyakit yang dapat
disembuhkan dengan
ketaatan dalam pengobatan
dan menghindari hal – hal
yang dapatemperberat
penyakit.
Pasien dan
keluarga
Pada saat di
puskesmas dan
kunjungan
rumah
Pemahaman pasien tentang
penyakit yang diderita .
dan pasien mau terus
berobat dan menjauhi atau
menghindari hal – hal yang
dapat memperberat
penyakit.
Aspek KlinikMemberikan pengobatan OMA secara rutin (obat cuci telinga H2O2 0,3 %) , Clindamycin ( Antibiotik ) Metil prednisolon ( Kotikosteroid )Pseudoefedrin HCl )1. Pemberian oral2. Melakukan pemerikasaan
telinga secara berkala
Pasien dan Keluarga
Pada saat di puskesmas dan kunjungan ke rumah
Pasien mau rajin kontrol terhadap penyakitnya, meminum obat secara teratur
Aspek risiko
internal
1. Menganjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat dengan memakan makanan bergizi seimbang, menghindari minum-minuman dingin
2. Stop mengkorek-korek telinga dengan benda tajam
3. Pasien juga dianjurkan menjaga kebersihan teli nga dengan baik.
Pasien dan keluarga
Pada saat di puskesmas dan kunjungan rumah
1. Pasien mau makan makanan bergizi dan menghindari minuman dingin
2. Pasien berhenti mengkorek telinga dengan benda tajamdan hidup lebih bersih.
3. Rajin membersihkan telinga ke poli THT serta tidak berenang disembarang tempat
Aspek psiko
sosial
keluarga
1. Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu memberi dukungan kepada pasien agar menjaga kesehatannya, banyak makan makanan yang bergizi.
2. Memberi dukungan dan saran kepada pasien dan kelurga pasien agar selalu sabar, tidak mudah putus asa dan bosan dalam menjalani pengobatan.
3. Menyarankan kepada pasien agar menghindari mengkorek-korek telinga dengan benda tajam
Pasien dan keluarga
Pada saat kunjungan ke rumah
1. Keluarga memberi perhatian dan dukungan lebih kepada pasien
2. keluarga pasien dapat memahami dengan baik tentang penyakit yang sedang diderita pasien dan bisa lebih siap dalam menerima apapun keadaan pasien.
3. pasien dapat mengurangi mengkorek-korek telinga dengan benda tajam Aspek
fungsional
1. Menyarankan pasien beraktivitas seperti biasa.
2. Melatih fisik pasien agar tetap bugar dan sehat
Pasien Pada saat di puskesmas dan kunjungan ke rumah.
Kualitas hidup pasien meningkat, sehingga aktivitas fisik yang dilakukan tidak terbatas.
PROGNOSIS
Quo Ad vitam:
ad bonam
Quo Ad sanationam: bonam
Quo Ad fungsiona
m: ad bonam
Dari hasil kunjungan rumah pasien penderita Otitis Media Akut yangberdomisili di wilayah kerja Puskesmas Cempaka dapat diambilkesimpulan sebagai berikut : Otits Media Akut (OMA) merupakan penyakit yang dapat disebabkab
karna kurang nya menjaga kebersihan dan juga riwayat makanan yang sering dikonsumsi seperti jajan sembaranngan yang dapat menyebabkan batuk pilek yang hilang timbul sebagai pencetus adanya OMA. Sehingga diperrlukan edukasi yang cukup jelas kepada pasien dan juga keluarga paseien mengenai penyakit yang dideritanya
Dokter keluarga melalui institusi Puskesmas dapat menjadi salah satu sektor yang berperan dalam menangani kasus Otitis Media Akut yang mencakup promotif, preventif, kuratif sampai rehabilitative dan merujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang berkompeten dalam menangani kasus tersebut.
Kerjasama antara petugas kesehatan, pasien dan keluarga menentukan keberhasilan terapi.
KESIMPULAN
Bagi mahasiswa Berusaha lebih mendalami, aktif, kreatif, dan
variatif dalam menganalisa permasalahan kesehatan, baik pada keluarga maupun lingkungannya
Meningkatkan profesionalisme sebelum terjun ke masyarakat
Bagi Puskesmas Hendaknya terus melakukan pendekatan kepada
masyarakat dengan usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
SARAN
ALLHAMDULILLAHTerima Kasih