oleh i. s. kijne - papuaerfgoed.org · tetapi terdjadilah tjelaka besar. jang satu mendjadi dua....

86

Upload: lyanh

Post on 18-Mar-2019

266 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi
Page 2: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

oleh

I. S. KIJNE

PENERBIT PUSTAKA RAKJATHOLLANDIA-B1NNEN

1957

Page 3: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

T TETAK AN

LANDSDRUKKERIJ

HoUandia

Page 4: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

PENGHARAPAN

Har ga f2.25

Page 5: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

KATA PENGHENTAR

Dengan kegembiraan besar buku ini dihentarkan dengan sepatahdua kata. Bag; banjak pembatja isi buku ini sudah tidak asing lagi;dalam karangan-karangan bulanan ,.Triton" telah berturut-turutdimuatnja pada tahun 1957.

Dari pclbagai sudut kami didorong untuk menerbitkannja djugadalam satu buku.

Sudah inilah terbitan jang diharapkan itu. Tentu sekali akan ber~faedah untuk pertjakapan perserikatan-perserikatan, studie-clubdan untuk pendidikan tjara pcrseorangan.

Kiranja karena buku ini kcbudajaan kita dierti lebih dalam lagi sertadidapat pemandangan jang lebih luas berkenaan soal-soal zamanmodern ini.

S. v. d. W.

Page 6: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII

IX

ISINJA

Kata penghentar

Dasar masjarakat

Masjarakat baru

Organisasi

Waktu dan kesempatan

Pembangunan baru didalam kampung

Alasan ekonomis dari hal berdiri sendiri

Persekutuan dan oknum

Ikatan jang tak berubah

Bahaja dan pengharapan

Keterangan arti kata-kata

Halaman

4

7

16

31

41

50

57

65

72

79

84

Page 7: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

VASAk MAïJAZAlCAl LAMA

Zaman berubah dan banjak orang suka hidupnja berubah sesuaidengan zaman baru.Kedengaran kata: ,,Mari, kita harus mentjapai beberapa hal baru,jang dibawa oleh zaman baru."

•— Hal apa hendak kamu tjapai?-— Hal jang telah banjak disebut: kemadjuan, demokrasi, ekonomi,

kesehatan, kebudajaan jang baru.•—• Baguslah, tetapi memang kita berkesempatan sedikit akan ber-

pikir dan menimbang dahulu. Djangan sampai nanti kita menje-sal, sebab telah kita ubahkan banjak hal dan lagi maksud baiktidak tertjapai. Sebaliknja, barangkali ada banjak jang nanti ru-sak.

^- Apa hendak kita pikirkan?•— Soal ini: bolehkah kita mengubahkan masjarakat dengan me-

milih beberapa hal jang lama, jang kita ganti sadja dengan haljang baru?

Saja minta saudara-saudari pembatja mengikut saja dalam pertim-bangan karangan ini. Adalah suatu pepatah jang telah tua sekali,jang berbunji: zaman berubah dan kitapun berubah didalamnja. Itu-lah benar sadja, kalau betul-betul kita manusia berubah. Artinja:kalau kita mentjoba mengubahkan masjarakat dan kita sendiri tidakberubah betul, nanti zaman djuga tidak berubah betul.Susunan dan tudjuan masjarakat berakar dalam suatu dasar jangada didalam hati kita masing-masing dan bersama-sama. Masja-rakat hanja mendjadi baru, kalau dasar itu djuga mendjadi baru.Umpamanja kata-kata jang tadi kita dengar itu: kemadjuan, de-mokrasi, ekonomi, kesehatan, kebudajaan jang baru, tidak dapat di-tjapai seperti hal baru, tetapi hanja dapat terbit dan bettumbuh daridasar jang baru.

7

Page 8: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Kata beberapa orang: Memang, kita sudah tahu: hal baru itu adarahasianja. Kita hanja dapat mentjapainja, kalau kita tahu kuntjirahasia itu. Dan kuntji itulah: pengadjaran. Memang, dasar peru-bahan itulah: kepintaran akan mengerti akal baru, bahasa baru, ilmubaru dengan membatja dan berhitung.Betulkah, saudara-saudari?Betulkah pengadjaran itu memberi kuntji kepada rahasia gaib darizaman baru itu?Tidak betul. Tentulah, dalam pengadjaran itu ada banjak hal jangdapat ditjapai, tetapi perlulah suatu hal jang djauh lebih dalam.Dasar itu lain sekali dari kuntji. Baru kalau dasar mulai berubah,nanti pengadjaran mulai berbuah betul. Ini baïangkali suatu kali-mat jang hendak dihafalkan dan berulang-ulang dipikirkan: Peng-adiaran berbuah sesudah dasar berubah.Satu hal hendak saja mengemukakan lagi; -perlu sekali perubahan-perubahan diselidiki baik-baik, sebab zaman ini berubah lekas, te-tapi adalah suatu bahaja besar, jakni dikota perubahan itu berkem-bang tjepat dan disertai perubahan dasar djuga, tetaoi didusunperlahan-lahan dan barangkali tanpa perubahan dasar. Nanti dian-tara kota dan dusun akan mendjadi suatu djurang jang lebar dandalam, kalau kita semua tidak hati-hati betul.Sudah tjukup pandjang pendahuluan ini. Marilah, sekarang kita ma»suk sedalam-dalamnja kedalam masjarakat lama itu akan meme-riksa dasarnja dahulu. Tidak berguna bertjakap-tjakap dari per-ubahan, kalau jang lama belum diperiksa.

Bukan di Nieuw-Guinea sadja, tetapi dimana-mana, dimuka bumiterdapat dasar masjarakat lama. Tidak ada dua belah bumi, timurdan barat jang berlawanan, hanja manusia sama sadja, dan adajang mau berubah dan ;d<' jang tidak mau berubah. Tetapi dasarlama djuga sama pada semuanja.

Sekarang saja bertjeritera seolah-olah' saja ini seorang jang masihhidup dalam kepertjajaan jang mendjadi dasar masjarakat lama itu.Dunia kita tidak sempurna. Purbakala barangkali ia sempufna.Nanti ia mesti djadi sempurna kembali. Tjoba d^ngar!

Pada purbakala dunia ini djadi satu sadja. Orang bangsa saja se-mua duduk pada satu tempat. Kematian tidak ada, sebab belum adapertjeraian dua dunia. Segala sesuatu satu sadja, jang tidak terbagi.

8

Page 9: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenekmojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib.Lantas mendjadi dua dunia: dunia orang mati jang gaib dan duniasebelah ini jang hidup, dan didunia sebelah ini kitapun semua ber-tjerai-berai, mendjadi banjak penduaan.Ja, saudara-saudari, didunia gaib itu tersembunji rahasia kesem-purnaan. Tetapi tjelaka, dunia gaib itu djuga terbelah dua. Disanaada disebelah jang baik kehmpahan semuanja jang hidup sem-purna dan kekajaan harta jang kekal, dan disebelah djahat adarahasia kekosongan dan kesia-siaan dan kedjahatan belaka: arwah-arwah djahat atau setan-setan, suangi-suangi, pontianak dan lain-lain. Disebelah jang baik itu ada nenek-mojang jang tidak sesat,meskipun mereka itu gaib bagi kami manusia biasa. Sebab itu atjapkali nenek-mojang kami didunia gaib itu bersamar dengan rupabinatang. Binatang itu kami hormati.Ada djuga orang jang bcrkata, bahwa lebih dahulu dari purbakalalagi, segala sesuatu terbit dari kegaiban, sebagai burung dari telur,tetapi tidak perlu kita menentukan sekarang siapa jang benar: orangjang miengatakan bahwa nenek mojang baru kemudian menjem-bunjikan dirinja dalam rupa sematjam binatang, atau orang jangpertjaja bahwa pada permulaan sekali nenek mojang itu mendjelmadari binatang asli itu.Sekarang saja tjeriterakan tiga hal:1. Baigaimana kami berlaku tentang dunia gaib itu?2. Bagaimana kami berlaku didunia ini, dalam masjarakat?3. Baigaimana harap kami tentang persatuan jang mesti datanc

kembali?

1. Bagaimana kami berlaku tentang dunia gaib itu?Didalam dunia gaib itu adalah rahasia hidup dan rahasia kekekalan,djadi kami mempunjai banjak tjeritera dari nenek-mojang jang su-dah pergi kesana, tetapi tersembunji bagi kami. Disana mereka hi-dup dalam negerinja sendiri. Tetapi ada djuga jang sesat ataudjahat, jang masuk kedalam dunia kekosongan itu. Djadi lain ad?dalam dunia kelimpahan dan lain ada dalam dunia kekosongan.Dalam tjeritera-tjeritera kami ada orang jang turun atau berdja-lan kedalam dunia gaib itu akan mentjari rahasia hidup kekal ataurahasia kekajaan atau kekekalan jang hidup. Atau mereka itu ber-perang dengan segala kedjahatan kekosongan itu.

9

Page 10: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

. . . pcrhubungan dengan dunia gaib okh orang mati jang kami kenalPatung karwar atau Korwar Biak.

Dan selalu kami perlu mendapat hidup baru^lan untung baru dankekajaan baru dari sana. Dari sana harta kami mendapat harganja.Disitupun ada rahasia fengkorak dan rahasia budak jang harus kamitangkap. Disitulah rahasia obat-obat jang memberi untung dan dju-ga rahasia obat-obat djahat jang member'i tjelaka. Kami mau tetapberhubungan djuga dengan dunia gaib itu oleh. orang mati jang kamikenal, jang kami beri diam dalam patung djiwa; atau oleh roh jangdatang kepada kami dalam mimpi dan chajal.

10

Page 11: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Kami ingin mengetahui rahasia itu dan memperoleh kuasa gaib itu.Tetapi selalu kami takut, sebab dunia itu terbelah dua: untung lim-pah disertai tjelaka belaka. Djadi kami mesti takut dan dengan hati-hati memberi hormat kepada dunia gaib itu dan tidak boleh meng-hina dia. Dan tidak boleh kami pertjaja akan kepintaran dan ke-pandaian kami sendiri sadja, sebab kepada kepandaian kami selaluharus kami tambahkan perhubungan dengan rahasia dunia gaib itudan selalu kami harus mentjari ketentuan atau ramalan denganmawi atau memenksa ketika. Begitulah harus diperiksa, entah kamidapat untung atau tjelaka, dan djuga siapa salah dan siapa tidakbersalah,Tak boleh kami lepas dari dunia gaib itu, sebab apa boleh buat?Didunia kita ini kami orang jang tak sempurna, setengah manusia

Kemenangan atas kuasa penduaan; ular naga jang diaïahkan oleh pahla--*an purba.Ular" naga Roponggai; kemenangan atasnja mcndjadi dasar masjarakat

Waropcn; dipulau Ron ulac naga itu bernama Wokui-Wosei

11

Page 12: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

sadja dan terbelah-belah. Mana bisa kami mendapat kehidupansempurna, kalau kami lepas dari dunia gaib jang mempunjai rahasiaitu?

2. Bagaimana kami berlaku didunia ini, dalam masjarakat?Didunia ini kami mendirikan masjarakat kami. Dengan sedikit ke-hidupan dan kekekalan jang kami tjapai itu, seboleh-bolehnja kamimembuat suatu persatuan sementara dan kami mengikat kedua belahsekuat-kuatnja supaja djangan terurai dan terbelah lagi. Kami ter-lalu takut bahwa' kedua belah terurai, sehingga kami mendjaga su-paja keduanja selalu setimbang betul. Selalu ada dua pihak, jangterhormat atau malu, jang kebaikannja atau keburukannja bergan-tung pada hal siapa jang lebih dan siapa jang kurang, tetapi kamiselalu mentjari kesetimbangan dan harap akan persatuan achir.Bagaimana mulanja?

Pada purbakala dunia gaib itu adalah sebagai ular naga besar jangdengan kuasa penduaannja hendak menelan habis kami semua. Kamisemua seolah-olah masuk kedalam kegelapan malam belaka danditelan oleh air bah besar. Tetapi mudjurlah tinggallah seorangperempuan sebagai bintang siang dan anaknja (atau dua oranganak) mendjadi pahlawan jang sebagai matahari muda mengangkatperang dengan ular naga kebinasaan itu. Pahlawan muda itu me-nang dan ular naga itu ditentukan akan menjadi dasar masjarakatkami dan mendjadi tempat dunia kami jang aman dan tetap sedikit.Isi ular itulah kehidupan kami dan kulit ular itulah harta kekekalankami Pahlawan purba itu jang mendirikan masjarakat, disebelahdunia ini.

Pahlawan kami itu jang memberi kami adat jang mengikat kehidu-pan kami. Tidak boleh kami lepaskan ikatan adat itu, agar djangankeselamatan (persatuan atau keanteroan) itu terurai. Menurut adatitu kami tetap mentjari perhubungan dengan dunia sebelah gaib.Kami tetap dapat mentjapai sebagian rahasianja dan mengikat diakepada hidup kami dengan upatjara dan hobatan pengikat, dangsalingkaran dan gelang-gelang "dan lain-lain. Sepandjang umur kami,kami harus dipersatukan defogan lingkungan hidup baru, denganupatjara pesta dan pesta itu diterüskan sampai pagi hari, sebabpada ketika itu malam dimenangi oleh siang atau dipersatukandengan siang: djam persatuan!Orang muda mesti didjadikan manusia genap dalam tahbisannja, um-

12

Page 13: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

pamanja dalam rumah laki-laki, tempat dunia ini dipersatukandengan dunia gaib itu.Dan orang muda mendjadi genap dan ia bukan separuh lagi, sebabia masuk kedalam persatuan kaum antero, jaitu persatuan kaumjang kelihatan dan kaum jang didunia gaib, Umpamanja diantaraorang Waropen (teluk Geelvink Timur) persatuan kaum itu di-pandang sebagai suatu kulit bia triton bcsar: sebelah kaum disebutkepala triton dan sebelah kaum ekor triton. Dan orang muda itumemperoleh penusuk hidung_ jang dibuat dari kulit bia triton danjang bernama: pusat triton. Oleh pusat itu ia dihubungkan denganpersatuan kaum! Sebagaimana orang diikat kepada kaum dengangelang; atau orang memberi diri kepada persekutuan kaum denganmemotong sebagian dari anggota badannja.

Dan dalam beberapa bahasa bangsa kami, kami memakai kata untukhidup jang artinja bergerak dan bergantf-ganti, dan kata lain jangartinja kekal atau tetap, tetapi ada djuga kata jang artinja antero,tidak hantjur, tidak rusak. Sakit dan mati, itulah hantjur atau rusak.Dalam kawinan dua partai, partai laki-laki dan partai perempuan,mesti dipersatukan dengan menjetimbangkan tukaran harta danmakanan pesta.

Kalau ada orang mati, kami mesti mendjaga, supaja orang mati ituberdjalan baik-baik kepada negeri orang mati jang baik itu.Begitulah masjarakat sama sekali bermaksud akan memegang danniengikat sebagian keselamatan jang kami punja dan akan mendja-gai kesetimbangan, supaja djangan _persatuan itu terbelah pula. Ka-mi takut kekosongan dan penguraian. Kami takut terlalu akan per-tanggungan djawab dan kemerdekaan sescorang, sebab nanti segalasesuatu terurai dan satu lebih dari pada jang lain. Harga dan hor-mat masjarakat tidak boleh dilépaskan dari dasarnja dan lataranbelakangnja, jaitu dunia gaib itu.

Kehidupan dan kekekalan itu asalnja dari dunia gaib dibawah, dankuasa jang mengikat dan memegang itu asalnja dari langit diatas.

3. Bagaimana harap. kami tentang persatuan jang mesti datangkembali?Kami harap bahwa nanti dunia jang penuh dan kekal akan datangkedalam dunia kami ini, sampai persatuan datang kembali.Pembelahan dan penduaan akan berhenti. Dunia kosong djuga akan

13

Page 14: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

berhenti. Segala nenek-mojang akan hidup kcmbali dengan kamipada satu tempat.Dari pengharapan itu terbit segala pergerakan diantara kami. Atjapkali kami berpikir, bahwa hal zaman baru, jang disebut oleh orangzaman ini: kemadjuan, demokrasi, kesehatan, ekonomi, kebudajaanjang baru, itulah barang-barang dari dunia gaib jang akan datang,ataupun kuntji jang bisa membuka zaman keselamatan itu.Kalau diantara kami terbit pergerakan, kami mulai menjediakan ke-datangan dunia gaib itu. Kami membentukkan dunia jang kami ha-rap itu dengan rupa jang masih kosong: tentara dan sendjata ko-song, rumah-rumah kosong, bahasa kosong, kantor dan rumah sa-kit dan pesawat-pesawat d.1.1. jang masih kosong, tetapi jang se-bentar akan diisi dengan kehidupan dan harga jang limpah. Kamiberdangsa dan menjanji akan mendatangkannja dan dalam kesu-kaan kami dan kadang-kadang dalam kemabukan kami, kami me-rasa kesenangan persatuan itu kemuka! Sebab kami pertjaja, bahwasemuanja sudah sedia ada, hanja belum ada pada kami disini.Zaman baru mesti datang dengan djalan adjaib. Kadang-kadangkami merusakkan sadja masjarakat sementara ini, supaja datangjang kekal.

Barangkali bangsa lain sudah mengetahui rahasianja. Mengapa ka-mi belum mengetahuinja?Kadang-kadang kami berpikir: mengapa Pemerintah tidak memberiitu kepada kami? Ada djuga orang jang berkata: mengapa Peme-rintah tidak memberi aturan baru dengan paksa, supaja begitulahterdjadi zaman baru jang sempurna dan limpah-limpah hidupnja.Para Pembatja, dapatkah diatas dasar itu didirikan masjarakat barudan kekal adanja?

Dapatkah Pemerintah memberi zaman keselamatan?Dapatkah Pemerintah mengubahkan dasar hati kamu?

Dalam karangan jang berikut kita hendak mendengar dari dasarmasjarakat baru. Memang pikiran hati orang harus berubah sekali,kalau ia mau masuk kedalam masjarakat baru itu. Sebab didalammasjarakat baru orang tidak meratapi persatuan jang hilang dantidak menuntut persatuan kembali. Dalam masjarakat baru itu pem~belahan dan penduaan disebut baik, dan kita semua dipanggil ke-pada persekutuan sungguh, bukan kepada persatuan dan kesetim-bangan. Begitulah dunia gaib tidak ada (artinja djuga bahwa jang

14

Page 15: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

gaib itu bukan dunia!), hanja dimuka kita ada maksud jang belumkita tahu, dan kita dipanggil kesana, kepada persekutuan sempur-na. Dan kita harus menanggung djawab masing-masing dan barangbarang jang kita dapat bukan asalnja dari dunia gaib, dimanaharta-harta sedia ada, tetapi barang-barang itu hanja mendjadi alatpersekutuan dan kita harus menjerahkan diri kepada persekutuanbenar itu.Sebab itu diatas kita ada hak dan hukum dan bukan adat kcsetim-bangan.Kita dipanggil keluar dari persatuan jang tertutup kepada pergau-lan persekutuan jang terbuka. Sebagai teman^teman merdeka kitamemberi diri dipimpin oleh roh kebenaran dari luar dan bukanlagi oleh semangat persatuan jang tertutup. Hak dan hukum itumendjaga, supaja masjarakat tetap terbuka bagi roh kebenaran itudan djangan masjarakat mendjadi kembali tempat perseteruanbanjak persatuan jang oleh semangatnja berlawan-lawanan ataudisetimbangkan.

1. Atas tiga tjara apa mendjadi njata dasar masjarakat lama7

2. Apakah jang Pembatja sendiri mendengar atau mengalami dari kepertjajaanakan dunia gaib itu?

3. Adakah pembatja tahu dongeng dari kemenangan atas ular naga, atau rak-sasa, atau raksasa laut, atau dari pada air bah atau bintang siang?

4. Adakah Pembatja tahu tjontoh dari hal mengadakan persatuan dalam upa-,tjara tahbisan orang muda, upatjara kawin, perdamaian, pekuburan ?

5. Sudahkah Pembatja mengalami suatu pergerakan pengharapan? Apakah jangdiharapkan?

6. Apakah perbedaan diantara persatuan dan persekutuan?

15

Page 16: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Hf\Ht\Zf\KAl £/}£U

Sudah kita lihat bahwa masjarakat lama mempunjai dasar lain daripada masjarakat baru. Ada tiga hal jang menerangkan itu, ialahpersangkutan dengan sebelah gaib dari dunia ini, persangkutan danpersetimbangan dua belah dunia jang kelihatan dan pengharapanakan persatuan kemudian.Sekali ini kita hendak memeriksa dasar masjarakat baru. Dalamzaman baru hilanglah dunia gaib itu; didalam masjarakat dituntutkerdja sama dan persekutuan dalam pertanggungan djawab kepadahukum benar; dan diwaktu depan tidak diharap akan persatuan duabelah dunia, melainkan akan persekutuan sempurna.Kita dapat melihat hal itu baik-baik pada permainan itu. Kalau se-bagai tjontoh kita memeriksa tiga matjam permaman; permainannasib, permainan pertandingan dan permainan tarian, njatalah, bah-wa dalam masjarakat lama permainan nasib (djudi d.1.1.) bersang-kutan dengan dunia sebelah gaib itu. Dalam permainan itu pemainitu sungguh-sungguh pertjaja, bahwa oleh permainan itu ia berhu-bungan dengan dunia gaib dan rahasianja, jaitu rahasia untung ataurugi. Permainan itu sama sungguh dengan kehidupan, jang menu-rut sangka orang itu djuga bergantung kepada kuasa dan rahasiadunia gaib. Dalam masjarakat baru orang bermain djuga, tetapidisitu orang tahu, bahwa dalam kehidupan sungguh tidak adakuasa atau rahasia gaib, hanja nasib jang tidak diketahui sadjadan jang memberi ketegangan dalam kehidupan. Supaja ketegang-an itu dilonggarkan mereka bermain, seolah-olah nasibnja diten-tukan oleh suatu rahasia undi atau dadu itu, tetapi itulah seolah~olah sadja.Hanja kalau dalam masjarakat baru kedapatan orang jang mendjadibudak permainan dan jang pertjaja diri orang mudjur atau orangsial, ia djatuh kembali kedalam sangka-sangka masjarakat lama".Dalam permainan pertandingan dimasjarakat lama, pemain itu per-tjaja sungguh-sungguh, bahwa oleh menang, tingkat dan harga hi-

16

Page 17: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

dupnja naik, dan oleh kalah, tingkat harga hidupnja turun.Sama seperti dalam kehidupan itu, ia merasa diri terhormatatau malu, dan dalam pertandingan itu kedua partai itu men-djadi seteru betul. Oleh sebab itu dalam permainan itu boleh di-pakai semu-daja dan tipuan dan tidak ada aturan jang menuntutpersekutuan dalam permainan bagus. Dalam masjarakat baru per-mainan pertandingan itu djuga diadakan, seperti suatu lambangdaripada perlawanan dan kesukaran jang tiap-tiap manusia berte-mu dalam hidupnja dan pekerdjaannja. Kehidupan itu dapat dioer-bandingkan dengan perdjuangan, jang memben ketegangan. Kete-gangan itu dapat dilonggarkan dalam permainan, jang seolah-olahmendjadi perdjuangan diantara dua musuh. Tetapi itu bukan mu-suh sungguh, melamkan dua partai jang bersama-sama mentjaripersekutuan dalam permainan jang sebagus-bagusnja, menurut hu-kum permainan jang adil. Kalau dalam masjarakat baru kedapatanorang, jang bermain dengan pikiran hormat dan malu, atau jangmemandang pelawannja sebagai seteru betul, ia djatuh kembali da-lam sangka-sangka masjarakat lama.

Dalam permainan tarian (musik, njanjian, dangsa dan lain-lain) di-masjarakat lama, tarian itu bukan seolah-olah sadja merupakanpersatuan dunia, tetapi persatuan itu dikevdjakan sungguh-sungguholeh tarian atau musik itu. Dengan musik dan dangsa dan menja-nji mereka berhubungan dengan dunia gaib, serta menarik dia ke-dalam dunia ini! Persatuan dan keteguhan jang sudah ada, dahuludiperkuatkan oleh tarian dan njanjian, seperti kekuatan radja danpersatuan negara dahulu diperkuatkan oleh orang jang mengarangdan menjanji sjair pudjian bagi radja itu. Dalam masjarakat barupermainan tarian dan rupa-rupa kesenian lain mendjadi lambangdari pengharapan akan persekutuan sempurna jang lebih kuat darimaut itu. Tetapi pemain itu tidak pertjaja, bahwa ia dapat menger-djakan atau menarik kemari dunia sempurna itu oleh permainan-nja. Pemain itu sendiri atau pemain-pemain bersama-sama berusaha,supaja sebagus-bagusnja mereka membentukkan tarian dan musikdan njanjian dan lain-lain jang merupakan pengharapannja, se-hingga mereka merasa kemuka segala keindahan dari kegenapanpersekutuan jang sekarang ini belum dikenal oleh seorang djuapun.

Kalau dalam masjarakat baru seorang mendjadi budak dari dangsa-dangsa dan minum mabuk, sebab ia mau lari dari dunia jang ku-rang senang kedalam suatu dunia waham jang senang, seperti pe-

17

Page 18: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

minimi tjandu lari dari dunia jang keras ini kedalam suatu duniajang mdah ia djatuh kembali kedalam sangka-sangka masjarakatlama.

Itulah tjontoh daripada per-mainan. Tetapi sekarang kitahendak memenksa kehidup-an sungguh. Dalam masjara-kat lama kehidupan sunqqnhdan permainan itu bersang-kutan kuat-kuat oleh pertja-ja, bahwa dalam permainanitu rahasia dunia gaib itubekerdja betul-betul.

Dalam masjarakat baru ke-duanja tertjerai. Apa sebab-nja?Kita heudak bertanja bertu-rut-turut:

Apa pendirian masjarakatbaru tentang dunia sebelahgaib itu?Apa pendirian masjarakatbaru tentang stisunan masja-i.ikat itu?Apa pendirian masjavakatbaru tentang zaman depan?

1. Dalam masjarakat barukita tïdak pertjaja lagi bah-wa didalam dunia ini adasuatu belah jang gaib jangpenuh dengan keadjaiban.

Kita pertjaja bahwa manu-sla beroleh suatu tempatjang istimewa, didalam dandihadapan dunia ini. Manu-sia dipanggil dari luar atau

dari atas dunia, akan mentjari dan mengerti maksud hidupnja, mes-kipun ia akan mati, serta mengerti maksud dan susunan dunia ini.

Pcrsatuan dengan dunia fldib dikerdjakanolch tarian dan musik.

Tarian Festa.

18

Page 19: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Djadi dunia int tidak gaibdan adjaib, sebab manusiadapat memeriksa susunannjamakin lama, makin terang.Tetapi jang gaib bagi manu-sia ialah: jang memanggildia serta maksudnja jangdihadapannja. Pokok susu-nan dunia mi dan pokokmaksudnja, tidak bisa diar-tikannja sampai selama-lamanja, sebab ia manusia sadja.Fetapi ia harus memeriksasegala sesuatu jang perlu di-ketahuinja, supaja ia dapatbekerdja dan hidup menurutpanggilannja.

Ketcguhan jang sudah ada dalam masjara-kaf diperkuatkan olch tarian dan njanjiaii,

Tatian festa.

Dalam masjarakat lamaorang pertjaja dan takutakan dunia gaib, sebab me-reka tidak mengaku pang-gilan itu, sehingga merekamenjangka bahwa panggüanjang datang dari sebelah ma~ut itulah sebelah dunia janggaib dan begitu djuga me-reka memikirkan susunandunia mcnurut sangka-sangka ketakutannja dan bukan menurutpemeriksaan alam jang betul.Dalam masjarakat baru itu terbitlah pemeriksaan alam jang betul,sebab untuk maksud hidupnja dan pekerdjaarmja manusia mestitahu susunan alam. Dan manusia boleh memeriksa segala sttdutalam dengan tidak usah takut akan kedjahatan jang adjaib. Udjungdjalan pemeriksaan ilmu itu tidak kelihatan. Ilmu itulah bukan raha-sia dari suatu dunia gaib jang hartanja sedia ada, Dalam masjarakatlama orang menjangka, bahwa ada dua matjam manusia: orangjang belum tahu rahasia itu dan orang jang sudah tahu rahasia itu,dan rahasia itu kadang-kadang disebutnja kemadjuan. Tetapi itulahpikiran jang salah benar. Manusia semua sama sadja, dan se-umpamanja tidak boleh orang sebelah timur menjangka, bah-wa orang sebelah barat menpunjai suatu rahasia dan kekajaan

19

Page 20: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

dan kuasa, jang tidak hendak dibukakannja bagi orang sebelahtimur. Rahasia itu tidak ada. Kemadjuan artinja sadja: turutberdjalan pada djalan pemenksaan dan pekerdjaan itu. Rahasiajang boleh ditjapai sadja tidak ada.Ada orang jang menjangka, bahwa panggilan itu tidak datang dariluar dunia, melainkan dari hati manusia sendiri, jang menggenap-kan maksudnja dan harganja sendiri sadja.Tetapi orang Kristen pertjaja, bahwa Tuhan jang mendjadikandan memanggil dunia ini, djuga memanggil manusia, dan kalaumanusia itu tidak datang kepada persekutuan dengan Tuhan dansesamanja jang sempurna, nanti segenap hidupnja dan kerdjanjasia-sia sadja. Dari pertjaja akan panggilan itu terbit pertanggungandjawab orang masing-masing.Pertanggungan djawab itu dan peme-riksaan ilmu itu bersama-sama menjusunkan masjarakat baru.

2. Susunan masjarakat baru.Dalam fasal ini kita melihat dahulu dengan ringkas sekali,- bagai-mana masjarakat baru disusunkan.Kita melihat bahwa didalam masjarakat orang hidup dengan tang-gungannja masing-masing, tetapi dengan tanggungannja sendiriitu mereka djuga dikumpulkan dalam beberapa tumpuk. Tumpuk-tumpuk itu djuga mempunjai tanggungannja. Ada tumpuk jangmendjadi tjara alam dan kita pertjaja bahwa tumpuk itu didjadikanbegitu dan harus mendengar panggilannja sebagai tumpuk, umpa-manja nikah dan rumah tangga. Manusia satu-satu dan tumpukitu masing-masing mempunjai hal jang kedapatan dalam tiap-tiapmasjarakat: kehidupan, perhubungan, milik, tempat dan kesempat-an pekerdjaan dan lain-lain. Ada djuga tumpuk jang dibentukkanoleh manusia sendiri dengan suatu maksud jang ditentukannjabersama-sama: perhimpunan, kongsi, dan lain-lain. Didalam segalatumpuk itu tiap-tiap manusia harus hidup dan bekerdja denganmengaku tanggungan djawabnja tentang keselamatan tumpukitu, bersama-sama dengan orang dan tumpuk lain didalam masja-rakat.Tetapi semuanja itu tidak hidup sadja dengan mendjagai haknjasendiri dan berlawan-lawanan, sampai diperoleh suatu kesetim-bangan.Ada jang diatas semuanja itu,Ada kuasa jang harus diakui oleh segala anggota masjarakat.

20

Page 21: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Masjarakat baru tidak boleh berdiri, kalau tidak ada kuasa jangdiakui dan kalau tidak ada tanggungan djawab orang masing-masing,Kuasa apa itu ?Kuasa itu ada dua matjam; kuasa jang tidak boleh memaksa dankuasa jang boleh memaksa.

Umpamanja: Geredja atau susunan kepertjajaan lain mempunjaikuasa atas hati orang, supaja mereka mendengar panggilannjadan sendiri membentukkan hidupnja menurut panggilan itu. Itulahkuasa sabda. Negara tidak mempunjai kuasa akan memaksa orangkepada salah suatu kepertjajaan. Geredja itu memanggil kepadapengakuan hati. Lalu manusia harus membentukkan hidupnja sen^diri menurut panggilan dan pengakuan itu. Geredja djuga tidakdapar disamakan dengan suatu perserikatan jang menentukan mak-sudnja sendiri. Didalam Geredja anggota-anggota dikumpulkanmenurut pertjajanja.

Rumah taitgga, tumpuk tjara alam didalam masjarakat, jang sedjak kedja-dian dipanggil kepada tugasnja.

21

Page 22: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Suatu kuasa lain jang harus diakui djuga ialah kuasa ilmu sungguh.Ilmu. jang puntjaknja kelihatan dalam sekolah tinggi, mempunjaikuasa akan memberitahu hasil pemeriksaannja dan manusia semuadipanggil akan menimbang pembentahuan itu dan mempergunakandia dalam pekerdjaan masjarakat. Sebab itu ilmu tidak boleh di-paksa oleh negara kepada djalan jang palsu. Geredja harus berak-si bebas, dan ilmu harus memeriksa bebas. —Suatu pemeriksaan jang amat penting ialah pemenksaan hukwn danilmu hak negara. Dalam ilmu itu diperiksa asas-asas kuasa itu. Da-sarnja tak boleh tidak ialah kepertjajaan!Tetapi susunan undang-undang negara bersangkutan djuga denganpemeriksaan masjarakat dan sedjarah. Sebab itu penjelidikan hu-kum-hukum djuga harus bebas.

Geredja itu bukan tumpuk tjara alam dan bukan serikat buatan. Anggota-anggota geredja dikuinpulkan dalam persekutuan kepertjajaan,

Humah geredja dikampung Enggros.

Negara ialah susunan jang beroleh kuasa jang dapat memaksadjuga, dan lambang kuasa itu didalam negeri kita ialah radja. Tetapi

22

Page 23: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

negara hanja beroleh kuasa paksaan itu, kalau ia mengaku dahuluhukum itu. Dalam undang-undang dasar negara hukum itu diten-tukan, dan hukum itu ditentukan dalam kerdja-sama dengan per-wakiian rakjat, jang djuga bersama-sama mengakui asas-asas hu-kum itu.Diatas dasar itu dibentukkan djuga segala undang-undang jangperlu, mau undang-undang jang menentukan keadilan, maupunjang mengaturkan kehidupan dan pekerdjaan negara itu sebagaitumpuk masjarakat jang terbesar. Dalam kampung dan daerahdan negara antero kita bertemu dengan negara itu dan sekarangkita hendak memeriksa lebih djauh, bagaimana segala persangku-tannja menurut masjarakat baru itu.

Dalam tiap-tiap lingkungan jang disebut tadi kita melihat susunanlain daripada susunan masjarakat lama.Masjarakat dahulu itu se-olah-olah dikuasai oleh undang-undang alam. Apa artinja itu? Dalamalam itu sesungguhnja kita bertemu dengan banjak penduaan. Di-dalam penduaan itu adalah aturan tarik-menarik dan kesetimbangan.Seandainja dalam ilmu listrik kita tahu dua matjam listrik itu, jangtarik-menank dan tolak-menolak, jang diberi tanda + tanda •—• danjang disebut listrik positip dan listrik negatip. Dan pada besi beraniadalah penduaan kutub utara dan kutub selatan, jang tarik-menarikdan tolak-menolak. Masjarakat lama itu melihat penduaan itu di-mana-mana, dan saudara-saudara Tiong Hoa memang ingat akantandanja dari persatuan dua anasir Jang dan Jin itu, tjita-tjita darikesetimbangan alam dan masjarakat.

Didalam penduaan itu manusia mendjadi hanja sebagian dari padasatu belah. Selalu ia ada dalam sebelah ini atau sebelah itu. Hakdan keadilan ialah hak dan keadilan jang terbit daripada pertan-dingan kedua pihak itu, dan djikalau ada hakim, hakim itu memu-tuskan perkara menurut undang-undang kesetimbangan itu.Dalam masjarakat baru mendjadi perubahan jang amat besar!Manusia itu bukan lagi suatu bagian dalam penduaan alam, jangdigerakkan oleh undang-undang perseteruan. Diatas kita sudahbertemu dengan satu dari undang-undang itu, ialah undang-undanghormat-malu, mulia-hina. Manusia berdiri didalam tetapi djugadiatas atau dihadapan alam. Ia harus mendengarkan dan menjahutipanggilan dari hukum kebenaran jang datang dari luar alam. Me-nurut panggilan itu, masjarakat jang selalu hendak berlawan-

23

Page 24: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

lawanan dalam dirmja, dipanggil kepada persekutuan kehidupanjang bahagianja genap masih tersembunji.

Orang Kristen mengaku bahwa panggilan itu datang dari Tuhanjang hidup dan bahwa bahagia genap ada dalam persekutuandengan Tuhan jang nanti akan mendjadi sempurna. Tetapi penga-kuan panggilan itu terbit didalam hati manusia jang bukan Kristendjtiga, lalu mereka itu {jang menjebut diri humanis, jaitu orangjang pertjaja bahwa tjita-tjita baik terbit dari manusia sendiri)berkata bahwa tjita-tjita manusia ada diatas alam dan masjarakat:kesungguhan, keadilan, keélokan, kebadjikan d.1.1- Bersama-samatjita-tjita itu dapat disebut: kebenaran. Orang Kristen mengaku,bahwa tjita-tjita itu tidak dapat hidup sendiri dan hanja mendjadi

hal jang menundjuk kepadapersekutuan dengan Tuhanjüng hidup sadja,Apa djuga sangka dan per-tjaja orang, tetapi dalam ma-sjarakat baru manusia bu-kan mendjadi bahagian ataubudak dari salah suatu pihakaJain atau masjarakat sadja.

Manusia itu memperoleh ha-ti bebas dan dengan hati be-bas itu ia harus menang-gung djawab. Tanggungandjawab dengan hati bebaskepada kebenaran, itulahjang disebut kemerdekaandan itulah mendjadi dasar

demokrasi. Pembatja sekarang mengerti djuga, bahwa kemerdekaandan demokrasi itu hanja boleh ada, kalau ada dasar kuasa kebenar-an itu,

Nanti kita akan memeriksa segala lingkungan masjarakat, tetapidismi perlu sedikit keterangan lagi dari lingkungan jang disebutnegara. Dimana-mana kelihatan bahwa segala lingkungan masja-rakat dan segala tumpuk masjarakat dikumpulkan dalam suatubahagian negara atau dalam necjara antero itu, jang dibawahpemerintah. Tumpuk besar itu, jang disebut negara, ialah susunan

Pemerintah negara berolch kuasa paksaan,tefapi diatas dasar undang-undang jang se-

fudju dengan hukum benar.Riunah Gnbcjnur Nederldntls'Nieuw-Guinea.

24

Page 25: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

jang beroleh kuasa kekuatan untuk keamanan dan kemakmuranumüm. Apa jang didalamnja mendjadi keadilan dan kebaikan,harus berdasar pada kebenaran jang diakui dalam setahu hatirak jat.Pemerintah beroleh kuasanja dari pada hukum itu.Tetapi undang-undang keadilan dan peraturan keamanan dankemakmuran ditentukan dalam ksrdja-sama dengan perwakilanrakjat, supaja perwakilan rakjat dalam dewan-dewan menimbang,mana jang adil, mana jang perlu, mana jang mungkin, djadi olehkarena itu: mana jang harus diperintahkan. Djanganlah ditentukanapa-apa jang tidak benar, tidak adil, tidak perlu atau tidak mungkin.Djikalau didalam rakjat itu ada beberapa partai, sebab anggapanmereka dapat berbeda tentang beberapa asas-asas pemerintahantidak boleh partai-partai itu sebagai musuh berlawan-lawanan danberganti-ganti merebut kuasa dan setiap kali memaksa rakjat itudengan undang-undang jang melawan kebebasan dan setahu hatirakjat itu. Itulah disebut diktatur partai, umpamanja komunis danfascis.Sebab itu adalah undang-undang dasar negara, jang harus diakuioleh segala pemerintah dan jang didjagai baik-baik oleh hakim jangtertinggi.Djad. kita bertemu dengan dewan-dewan jang menentukan un-dang-undang; lalu pemerintah jang melaksanakan undang-undangitu dengan kuasa kekuatan itu; lantas dengan hakim, jang dengantidak boleh dipaksa oleh pemerintah atau salah suatu partai, me-mutuskan segala hal peradilan.Sebelum kita mulai memeriksa seluk-beluk masjarakat itu, kita ha-rus menjahuti pertanjaan jang ketiga lagi:

3. Apa pendirian masjarakat baru tentang zaman depan?Dalam masjarakat baru kita mengaku bahwa zaman depan itu ter-sembunji dan kita dipanggil kepada suatu maksud jang ada dalamzaman depan itu. Jang amat adjaib dalam hal itu, ialah, bahwa ma-nusia pertjaja akan suatu maksud achir, walaupun manusia semuamati.Didunia ini adalah kemadjuan, dan achir kemadjuan itu tidak ke-lihatan. Apalagi kita pertjaja, bahwa segala sesuatu jang kita ker-djakan dalam kemadjuan itu, akan digenapkan kemudian, bukandidunia sebagaimana kita lihat dia sekarang. Kematian itu men-djadi suatu batas, jang menerangkan, bahwa kita harus bekerdja

25

Page 26: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

dengan pertjaja dan harap, bahwa semuanja akan diantarkan ke-pada maksud-maksudnja, jang tidak dapat kita kerdjakan sendiri.Orang Kristen pertjaja, bahwa untuk orang jang hidup dalam iman,semuanja akan digenapkan dalam persekutuan dengan Tuhan. Se-bab itu manusia tidak boleh mengerdjakan apa-apa, jang melawanpersekutuan bebas itu atau menghapuskan pengharapan itu! Selalukita harus melawan sekuat-kuatnja segala sesuatu jang menjang-kal maksud dan arti jang kekal itu. Tak boleh manusia membuang-kan diri sadja, seperti orang jang putus asa. Dasar kesukaan pe-kerdjaan ialah pengharapan itu.Tetapi pengharapan itu tidak boleh salah.Dalam masjarakat lama dikatakan, bahwa kematian mulai padawaktu dunia ini terbelah dua. Pahlawan keselamatan atau nenek-mojang jang mengetahui rahasia persatuan sempurna telah ber-angkat kepada dunia sebelah lain. Lalu disebelah dunia jang keli-hatan ini mulailah kematian. Sebab itu didalam masjarakat lamamanusia tidak melihat kemuka, melainkan ia tetap menoleh kebe-lakang. Persatuan awal harus dibetulkan. Manusia dalam masjara-kat lama takut akan kemadjuan dan akan pekerdjaan dan pemerik-saan baru, sebab bahaja akan bertambah dan masjarakat akan ber-pindah makin djauh dari zaman permulaan itu. Selalu mereka maukembali kepada permulaan itu. Oleh karena mereka hidup tertutupdjuga dalam sebagian bumi ini jang ketjil, dengan tidak mengetahuidunia jang diluar, mereka menjangka djuga, bahwa diluar daerahjang diketahuinja kedapatan dunia gaib itu, jang menjembunjikanrahasia hidup dan maut. Dari sana, atau dari bawah bumi harusdatang kembali pahlawannja atau nenek-mojangnja jang mempu-njai rahasia persatuan.

Tidak heran bahwa dalam zaman baru ini beberapa bangsa, janglama sekali hidup terpentjil, menjangka, bahwa orang asing jangdatang dari djauh mempunjai rahasia jang diharapnja itu. Memangorang asing itu djuga manusia jang biasa sadja, jang hanja mema-kai pemeriksaan keilmuan dan pekerdjaan radjin, tetapi orang janghidup dalam masjarakat lama tidak melihat itu. Mereka masih hi-dup didalam dunia jang tertutup, dan jang diluar dunia itu ialah se-belah dunia jang adjaib.Umpamanja di Nieuw-Guinea Australia dahulu bekerdja di Sattel-berg seorang pendeta Djerman, Christian Keysser, jang peker-djaannja diberkati, sehingga terdjadi beberapa djemaat jang radjin

26

Page 27: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

sekadi. Tetapi setelah pendeta itu pulang ketanah-airnja, ternjata-lah, bahwa keradjinan djemaat itu berdasarkan suatu pikiran salah.Mereka datang kepada pengganti Keysser. Telah begitu lama me-reka menurut segala aturan dan bekerdja dengan radjin, tetapi pen-deta itu belum sekali membuka rahasianja jang genap. Penggantiitu heran sekali. Apa sebenarnja dipinta oleh mereka itu?Inilah fceterangannja. Menurut sangka mereka itu, Keysser datangdari sebelah dunia jang adjaib. Djadi ia mempunjai rahasia kehi-dupan dan kekajaan dan keselamatan sempurna. Kalau kiranjamereka tjukup lama menurut Keysser itu, tentu sekali pendeta ituakan membuka rahasianja dan mereka akan memperoleh persatuandunia, dengan kehidupan kekal dan kekajaan berlimpah- limpah.Tetapi Keysser telah berangkat dan hal adjaib itu belum djadi. Se-mentara itu mereka mendengar, bahwa di Wau ada orang Austra-lia jang pandai membuat emas. „Lihatlah", katanja, ,,orang asing itutahu rahasia akan membuat emas, dan kami belum dapat rahasiaitu". Lalu mereka membuat suatu kebaktian dengan rupa-rupa upa-tjara adjaib, jang tertjampur dengan bahagian kebaktian Kristen,dan beberapa waktu lamanja mereka tjoba membuat emas djugadengan kebaktian itu.Baru kemudian orang mengertibahwa pengharapannja sia-sia.Sesungguhnja, didalam masja-rakat baru kita tidak bekerdjadengan memaksa diri kepadaaturan dan dengan memban-ting tulang, supaja pada suatuketika tiba-tiba akan diupahidengan kedatangan duniaadjaib. Kita selalu beker-dja terus dan hidup beraturanterus, dengan pertjaja bahwabahagia dan upah ada dalampekerdjaan itu sendiri, asal ki-ta selalu bersukatjita dalampengharapan kekal.Dalam persekolahan kadang-kadang kita djuga bertemu dengansangka salah dari masjarakat lama itu. Ada beberapa orang, jang

Tanda taigitu, lambang penduaan danpersatuan masjarakat dan alam TïongHoa, jang tljiuja kedapatan dalam

bendcra Korea Selafan.

27

Page 28: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

melihat sekolah dan kehidupan daïam aturan asrama sebagai suatusengjava. Kata mereka; „Tahan sadja ! Kalau tahan sampai tam-mat, nanti terbuka bahagia kehidupan barn!" Djadi mereka melihatsengsarc sekolah dan asrama dan pendidikan sebagai kuntji untukrahasia kehidupan baru. Tetapi itulah anggapan jang salah benar!

Tempat pentjarian cmas dï Wau, Nieuw-Guinea Australia.

Didalam masjarakat baru seorangpun tïada jang tammat! Kita se-mua selalu beiadjar dan memeriksa dan bekerdja terus, dengan ti-

28

Page 29: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

dak berhenti. Dalam pengharapan akan kegenapan maksud, jangtidak tertjapai dalam dunia ini, kita bekerdja terus dengan sukatjita.Orang jang menaruh pengharapan lam itu, nanti selalu akan ketjewa.

Dinegeri kita ini djuga kadang-kadang kedapatan orang, jang ma-rah kepada orang asing, sebab sangkanja: mereka itu hidup dida-lam suatu dunia lain, dan mereka enggan memberi rahasia dunialain itu kepada kita. Lalu mereka bersungut-sungut dan masuksuatu pergerakan atau memberontakpun. Sajang sekali! Sungutandan pemberontakan itu terdjadi oleh salah faham. Dan kalaudasar hati mereka itu tidak berubah, mereka itu tidak dapat meng-erti maksud kedatangan orang asing itu. Kedatangan orang asingitu tiada lain, melamkan pertemuan dengan bangsa-bangsa dunia,jang hendak hidup bersekutu diseluruh dunia ini jang besar. Ada-lah satu bumi, dan oleh segala perhubungan baru, maka sagala bang-sa bumi harus bekerdja bersama-sama, sampai tiap Map bangsadapat menanggung djawab sendiri dalam persekutuan oesar itu.

Kalau didalam dunia zaman ini masih ada bangsa, jang politiknjadan pergerakannja berdasarkan pembelahan dunia ini, itulah sajangsekali! Oleh sangka-sangka masjarakat lama itu dunia dibagi dua.Sebelah mi menjangka, bahwa kalau dapat direbut rahasia dari se-belah lam, nanti untuk bangsanja terbit zaman bahagia sempurna.

Sangka salah itu menjebabkan persungutan dan ketjemburuan dandari sangka ïtupun terbit bahaja peperangan dunia. Sangka salahitu harus dilawan sekuat-kuatnja diseluruh bumi. Tiap-tiap bangsaharus mengaku pertanggungannja, supaja bersama-sama bangsa-bangsa bekerdja, dalam satu pemenksaan dan satu pekerdjaan.

Memang didunia ini kedapatan banjak perbedaan dan djuga peii-duaan, tetapi dalam masjarakat baru ini perbedaan itu dan pendu-aan itu tidak boleh dihapuskan dengan pengharapan sia-sia akandunia sempurna, tetapi semuanja itu ada, supaja kita dapat perse-kutuan dalam kerdja-sama. Begitulah pendirian masjarakat barutentang zaman depan.

29

Page 30: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

1. Tiga djenis permainan apa Pembatja ketahui? Sebutlah tjontohnja!2. Apakah maksud permainan itu dalam masjarakat lama dan dalam masjarakat

baru?3. Hanja apakah jang gaib dan adjaib bagi manusia dalam masjarakat baru?4. Bagaimana alam dipandangi dalam masjarakat lama da& dalam masjarakat

baru?5. Sangka salah apa tentang ïlma atjap kali kedapatan?6. Tumpukan manusia apa disebut tumpukan tjara alam? Tumpukan apa di-

buat oleh manusia sendiri?7. Mengapa geredja tidak mempunjai kuasa-paksa atas orang? Dan mengapa

geredja harus merdeka?8. Mengapa pekerdjaan ilmu harus merdeka?9. Hal apa sadja boleh dipaksa oleh Pemerintah Negara?

10. Apakah perbedaan ikatan adat daldm masjarakat lama dengan hukum ma-sjarakat dan negara dalam masjarakat baru ?

11. Apakah mendjadi dasar demokrasi?12. Apakah dasar kuasa pemerintah?13. Dengan pengharapan apa manusia bekerdja terus dengan girang hati, mes-

kipun ia mesti mati? Apa bedanja pengharapan itu dengan sangka masjara-kat lama tentang keselamatan sempurna?

30

Page 31: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

0KG/)A/fS/)SfDalam masjarakat baru banjak kedengaran kata organisasi.Apa sebenarnja artinja £Memang didaiam masjarakat semua, djuga jang lama, segala sesu-atu cUsusunkan bersama-sama: ada orang masing-masing ]ang da-pat pekerdjaannja, ada rumah tangga, ada kampimg dan tumpuk-an jang lebih besar Jagi.

Kumpulan UNO, Perserikatan Baagsa-Bangsa, jang masih banjak terbelah-belah, tetapi jang mentjari persekutuan dalam kerdja sama.

Dan semua itu ada dengan hak-nja dan kewadjibannja akan pe-kerdjaan dan dengan harapnja akan bahagia.

31

Page 32: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Tetapi dalam masjarakat lama semuanja itu diaturkan dan disu-sunkan menurut kebiasaan agama-adat. Sekalian hak, umpamanjahak tanah dan hak milik dan hak pusaka; segala tingkat sosial (sia-pa jang tinggi dan siapa jang rendah tmgkatnja) dan segala per-tukaran barang dan makanan; semuanja itu tersusun dan bekerdjamenuntt agama-adat dan pikiran oknum jang mau mengubahkan itutidak begitu besar kuasanja. Didalam masjarakat lama kuasa perse-kutuan lebih besar dari pikiran dan maksud oknum masing-masing.Kalau kita berkata-kata dari organisasi, maksud kita lain sekali.Organisasi itulah susunan dan aturan dan pembagian pekerdjaanjang dipikirkan dahulu oleh beberapa oknum jang faham dan janytahu, lalu dilaksanakan dengan sengadja dalam kerdja-sama.

Marilah, saja memberi tjontoh.Kita telah beladjar banjak. Kita semua telah bersekolah dan matakita telah dibuka akan melihat segala sesuatu jang perlu akan mem-bangunkan kehidupan jang baik. Tetapi kita tahu djuga, bahwa su-kar sekali akan melaksanakan itu dalam masjarakat kita.

asrama itu mendjadi tempat jang bagus sekali akan beladjar keperluanorganisasi kampung itu !

Asrama V.V.S. Korido (Biak) dibcntukkan sebagaï kampung.

32

Page 33: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Kita tidak tahu djalan, supaja dengan organisasi betul kehidupansampai didalam kampung jang terpisah pun mendjadi baru dan ba-gus.

Malahan! Ada bahaja besar kalau seorang oknum merasa diri tju-kup pandai akan mengubahkan semuanja itu dengan tiba-tiba. Se-bab itu kalau ada asrama jang aturannja, jaitu, organisasinja baik,asrama itu mendjadi tempat jang bagus sekali akan beladjar ke-perluan organisasi kampung itu !

Dimana-mana orang ada hidup bertumpukan. Kalau kita mau, tum-pukan itu makin lama, makin madju kehidupannja, kita harus per-hatikan kelima hal jang berikut. Didalam asrama kelima hal itu telahkelihatan baik-baik.

Inilah kelimanja:1. Hak tiap-tiap orang dan tiap-tiap tumpukan.2. Kewadjiban akan bekerdja masing-masing.3. Kekuatan dan kesehatan segala sesuatu.4. Gunanja semua itu, sehingga berubah.5. Bahagia atau kesenangan.

Kamu sendiri pikirkan sadja apakah terdjadi, kalau satu dari kelimaini dilalaikan atau kalau satu tertekan terlalu keras dan jang laindilalaikan.

1. Hak itu. Inilah berarti, bahwa tiap-tiap orang dan tiap-tiaptumpukan ada tempatnja dan miliknja dan berhak akan bekerdjadengan rela hati dengan tidak merasa diri diperbudakkan sadja olehorang lain. Kalau kita membuat suatu organisasi, menurut maksudpembangunan hidup jang baik, tentu sekali perlu pertimbangan danperundingan tentang hak segala orang jang bekerdja dalam orga-nisasi itu.

2. Kewadjiban akan bekerdja masing-masing. Segala anggota darimasjarakat, besar atau ketjil, masing-masing harus bekerdja menu-rut kuatnja dan fahamnja. Mengapa? Sebab semuanja harus men-djadi baik dan bagus. Umpamanja didalam asrama bersama-samadan masing-masing orang menanggung kebaikan dan keindahanasrama itu. Apa jang disebut baik dan bagus memang kita beladjar,tetapi dalam praktek tiap-tiap hari kita harus mendjadi biasa de-

33

Page 34: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Ada kampung diatas telaga.Puku dan kampung Asci di Sentani.

ngan organisasi, sehingga segala pekerdjaan jang perlu tiap-tiapdjam dan tiap-tiap hari dan tiap-tiap minggu diaturkan betul!Pembagian pekerdja dan aturan waktu itulah sudah dua kuntjipenting untuk hasil pekerdjaan jang baik. Kalau kita melihat sebuahkampung atau sebuah asrama atau rumah dan kintal sekolah jangburuk, itu barangkali tidak disebabkan oleh kemalasan orang, tetapioleh sebab tidak ada aturan pekerdjaan dengan waktu jang tetap.

3. Kekuatan dan kesehatan segala sesuatu. Apa djuga jang kitabangunkan harus kuat betul, lalu dipeliharakan baik-baik. Tentusekali, apa djuga jang kita beli, harus kuat dan dipeliharakan baik-baik djuga! Kalau pekerdja tidak banjak dan kalau waktu tidakbanjak, djangan kita bangunkan atau be!i pun terlalu banjak halsekali gus. Kerdjakan sadja, apa jang dapat dibuat kuat betuldan jang dapat dipeliharakan baik-baik. Segala matjam rumahdan gudang harus kuat dan dipeliharakan, sampai djangan buruk,

34

Page 35: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

djangan tiris, djangan dimakan rajap. Seboleh-bolehnja memakaitjat, sebab barangkali tjat itu mahal, tetapi tjat jang baik memeliha-rakan rumah-rumah. Dan tentang pekerdjaan terlalu banjak: di-dalam asrama kita telah melihat: hanjalah buat djalan-djalan jangperlu dan djangan membuat djalan-djalan jang tidak perlu,Djalan semua harus dipehharakan dan pekerdjaan itu barangkalilebih perlu untuk hal jang lam. Kintal harus dibuat sebegitu luas,sehingga tjukup untuk kesehatan, atau untuk tanaman jangberguna. Membagi baik-baik pekerdjaan jang perlu itu dise-but: bekerdja ekonomis. Kalau pekerdjaan diboroskan kepada haljang terlalu banjak atau jang tidak perlu, nanti asrama atau kam-pung tidak dapat dipeliharakan betul lagi. Atau pekerdjaan lainjang perlu dilalaikan.Semuanja harus sehat djuga. Dalam masjarakat lama memang ke-dapatan orang jang pandai mengobati orang sakit dengan daundan obat lain jang mudjarrab, tetapi orang belum tahu bagaimanapenjakit dapat ditjegahkan. Ditanah Eropah pun kesehatan barudimadjukan baik-baik, setelah ahli-ahli kedokteran sudah tahu asal-asal penjakit itu. Begitulah terdjadi ilmu kesehatan atau hygiëne.Didalam asrama dapat kita beladjar, bagaimana dengan organisasipekerdjaan, kita dapat mentjegahkan penjakit. Kotoran jang terbu-ka, parit-parit jang tidak baik, air tergenang, andjing-andjing jangsakit (atau terlalu banjak), rumah-rumah jang tertutup dan kotor,semuanja itu mendjadi tanda bahwa organisasi kesehatan tidak baik.Djadi pembangunan dan pemeliharaan tidak bermaksud barang jangkuat sadja dan jang tahan lama, tetapi djuga jang mentjegahkanpenjakit dan memadjukan kesehatan.

4. Gunanja semuanja itu. Kalau orang bekerdja kuat pada suatu haljang sama sekali tidak berguna, ia lekas mendjadi djemu dan bosan.Kita harus mengetahui dan melihat gunanja itu. Umpamanja da-lam asrama harus kelihatan, bahwa pekerdjaan sekolah djugabertambah baik, sebab asrama dan kintal itu apik. Djuga kelihatan,bahwa benda-benda jang dibuat dan kebun jang dikerdjakan danpohon-pohon buah-buahan berbuah baik. Apa lagi, kemudian buah-buah pekerdjaan diasrama itu kelihatan dalam segala kampung.Djadi seboleh-bolehnja dalam organisasi itu harus ditjari penga-djaran dan pekerdjaan jang praktis betul, jang nanti dapat diterus-kan dalam masjarakat.

35

Page 36: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Ada kampung pedalaman. Mindip Tanah.

5. Bahagia atau kesenangan, Tctapi perasaan bahagia tidak bolehdilupakan. Bahagia dalam pekerdjaan oagus, jang dibuat ae.tiu.~-suka rela, tetapi djuga bahagia perhentian dan permainan dan ke-senian.Kalau sekarang kita periksa, apa jang terdjadi kalau satu dari ke-lima itu dilalaikan atau kalau satu ditekan lebih daripada jangIain, kita lihat, bahwa semuanja mendjadi buruk. Dalam asramahal itu sudah njata sekali. Dalam masjarakat bavu kita mentjaridjalan, supaja semuanja itu diperhatikan dengan pikiran jang me-nimbang baik-baik. Didalam asrama memang kebanjakan bahagtanitu dipikirkan oleh pemimpin-pemimpin asrama, tetapi hal itu harusditerangkan djuga dan dirundingkan djuga dengan anak-anak, jangtelah dapat menanggung djawab. Perlu sekali, berturut-turut me-reka itu mendjadi pemimpin tumpukan dan pemimpin peker-djaan, supaja mereka beladjar organisasi itu. Dan djuga sekalianpenduduk asrama harus mengerti seluk-beluk organisasi itu, supajaia bekerdja dengan insaf, dan masing-masing mengerti kewa-djibannja. Kalau orang tidak berhak apa-apa, orang tidak beladjar

36

Page 37: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

pertanggungan djawab, sebab merasa dtri budak sadja, Lantasorang jang selalu suka menurut dan dengar-dengaran bekerdjakuat didalam asrama, tidak faham akan meneruskan organisasidengan pikirannja sendiri didalam masjarakat.

Ada kampung dipasisir. Demfa-

Kalau kewadjiban akan pekerdjaan dilalaikan, segenap masjarakatlekas mendjadi buruk. Tuntutan didalam hal ini harus teliti dankeras betul. Kewadjiban dahulu, baru kemudian perhentian danpermainan! Djangan seorang pemimpin atau seorang pemerintahmenjangka bahwa ia dihormati betul, kalau ia melalaikan tuntutanpekerdjaan itu, dan gampang sekali memberi orang bermain sadja.Dismi perlu kebidjaksanaan. Kalau pekerdjaan dan kekuatan dankebagusan dan kebaikan dan gunanja pekerdjaan ditekan sadja, danperasaan senang dan bahagia orang tidak diperhatikan, memang

37

Page 38: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

masjarakat itu tidak sehat. Semuanja itu harus ditimbangkan baik-baik dan semuanja itu harus dijadi pada waktunja. Apalagi tiap-tiaporang harus memperoleh waktu tjukup akan bekerdja atau mem-batja bagi dirïnja sendirt.

Kalau kekuatan dan kesehatan dilalaikan, barangkali dibuat banjakpekerdjaan, tetapi kemudian mendjadi suatu perasaan melesetumum, sebab mula-mula semuanja jang dikerdjakan itu berupa baik,tetapi setelah beberapa waktu lamanja, semuanja berupa buruk dantidak dapat diberi rupa baik jang mula-mula lagi. Ada djuga pe-njakit-penjakit jang merambat, sehingga semua orang ketjewadan' hilang tenaganja.

Kalau gunanja dilalaikan, sehingga tidak kelihatan kemadjuankesehatan dan kemakmuran, keketjewaan itu djuga masuk, danpekerdjaan jang bertahun-tahun lamanja dikerdjakan mendjadisia-sia sadja.

Ada kampung diatas Iaut. Sowek.

38

Page 39: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Dan diatas itu telah kita melihat bagaimana semuanja itu harusdisertai dengan perasaan senang dan bahagia. Masjarakat baiktidak dapat dipaksa sadja.

Begitulah dalam asrama telah dapat kita lihat bagaimana bekerdjasuatu masjarakat demokratis. Tentu sekali didalam asrama adalahpemimpin, jang berkuasa dan jang tahu baik-baik sekalian undang-undang masjarakat ketjil itu.

Bagaimana kalau sekalian sifat masjarakat itu hendak dipindahkankedalam kampung-kampung? Terus njatalah, bahwa hal itu tidakdjadi sama sekali, kalau tidak ada organisasi, jang mengatur semua-nja dan kalau tidak ada orang jang memegang undang-undangorganisasi itu!

Banjak orang, jang didalam asrama telah bekerdja bagus sekali,tidak dapat- bekerdja didalam kampung, sebab mereka merasa diriterlepas dari organisasi itu.

Tjoba kita lihat seorang oknum, jang hidup didalam kampung.Apakah semua tanggungannja? Ia dapat berpikir dari tanggunganitu, sebab ia sudah beladjar. Tetapi tanggungannja begitu banjak,sehingga ia sendiri sama sekali tidak faham akan menjusunkannjasemuanja.

Pertama ia menanggung djawab tentang tubuhnja, kesehatannjadan kelakuannja sendiri. Lantas ia menanggung djawab tentangrumahtangganja dan istermja dan anak-anaknja dan rumahnjadan kintalnja dan kebunnja sendiri (kalau sudah biasa orangmempunjai kebun sendiri). Tetapi ia djuga menanggung djawabtentang keluarga dan suku, tentang kampung dan daerah. Begitu-pun tentang djemaat dan geredja. Begitulah barangkali tentangsalah suatu perhimpunan dan suatu koöperasi.

Bagaimana seorang jang mau betul, jang suka sekali mengemukakanmasjarakat baru, dapat bekerdja baik, kalau dalam segala sesuatuitu tidak dapat bekerdja sama dengan orang lain, dengan pemimpinbagus, dengan perundmgan dalam dewan-dewan jang perlu (meskisederhana susunannja), dengan organisasi jang dapat membagibaik-baik pekerdjaan dan waktu itu. Kalau organisasi itu tidakada, semuanja mendjadi katjau dan tjita-tjita apapun tidak tertjapai.Kemadjuan dalam masjarakat baru hanja terdjadi, kalau langkah

39

Page 40: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

demi langkah organisasi itu dibangunkan. Hal itupun tidak bolehdjadi dengan gopoh-gopoh. Dalam tiap-tiap perundingan untukaturan baru atau undang-undang baru selalu harus diperiksa lagi:adakah pekerdjaan itu perlu? Adakah pekerdjaan itu mungkin?Dapatkah nanti semua itu dipeliharakan baik-baik? Adakah peker-djaan baru ini dirasai oleh orang sebagai jang baru, jang membe-ratkan kehidupan, atau boleh dikatakan, bahwa jang baru ini meri-ngankan pekerdjaan dan membesarkan hasil? Ingat djuga, bahwaorganisasi baik meringankan djuga.

1. Apakah menjusun dan mengaturkan masjarakat lama?2. Lima hal apa harus diperhatikan dalam organisasi kampung?

Terangkanlah lima hal itu masing-masing!3. Sebutkanlah beberapa tanggungan dari seorang dewasa didalam kampung.

40

Page 41: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

U/AIC1U VAN tteïBMPAlAM

Dalam beberapa fasal jang lalu kita telah mulai mcmakai beberapakata jang memang perlu untuk masjarakat baru. Kita mulai mengertidjuga, apa jang bersangkutan dengan kata-kata itu: kemadjuan,demokrasi, ekonomi, kesehatan, kebudajaan. Hal itu semuanja harusbertumbuh dalam dasar jang baru dan berhubungan dengan kehen-dak jang kuat, tanggungan djawab, kuasa jang memegangaturan, pemeriksaan ilmu, keradjinan jang tahan terus dan organi-sasi jang memperhatikan segala seluk-beluk kehidupan bersama-sama.

Kita harus mentjari djalan jang baik ditengah-tengah dua anggapanjang sesat. Menurut anggapan pertama tjukuplah memberi penga-djaran tentang zaman baru itu, dengan buku dan madjalah danradio dan kursus, serta sekolah dan asrama dengan latihan teknik.Tetapi lekas sekali terbit keberatan: semuanja itu barangkali bagusuntuk kota, tetapi sekalian kata-kata itu sama sekali kosong didalamkehidupan kampung. Dalam fasal jang lalu kita sudah bertemudengan seorang kampung jang tidak melihat djalan akan mema-sukkan pengetahuannja jang baru kedalam sekalian tugas dantanggungannja dikampung itu.

Anggapan jang kedua ialah: berhenti sadja dengan kata-kata danpengadjaran bagus itu. Biarlah masjarakat kampung hidup dan ber-kembang sadja menurut tudjuannja sendiri. Djanganlah tjampurtangan! Tetapi nanti terdjadi tjelaka betul: kota-kota akan bertam-bah-tambah besar, dan memang itu perlu djuga, sebab negeri kitamemerlukan perusahaan dan industri banjak jang baru, tetapi nantikampung-kampung akan makin melarat. Kota itu harus menjokongkehidupan kampung dan kehidupan kampung harus mendjadibegitu sehat, sampai tjukup orangnja jang kuat dapat bekerdja di-dalam dan untuk kota. Apalagi selekas masjarakat baru mengham-piri negeri, tidak boleh lagi perkembangannja dibiarkan sadja.

41

Page 42: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Tidak boleh kita djadi putus asa, tetapi djuga tidak boleh berpikir£ampang sadja dari pembangunan kehidupan didalam kampung-kampung.

Jang inuogkin dikotu bcluin mungkln di-kainpung. Kota Hollandia.

Atjap kali orang didalamkota atau orang jang hi-dup didalam negeri, jangsusunannja sudah modernsekali, suka merantjang-kan rupa-rupa djalan akanmemperbaiki kehidupandidusun •— dengan mak-sud jang baik sekali. Te-tapi rantjangan itu banjakkali dilihatnja dengan ma-ta kota.

Orang kampnng minta ke-terangan: kami buat apadengan mak.sud bagus itudisini? Kampnng kami adadidalam rawa paja, diataspasir pantai, diatas telaga,

diatas laut dan dusim sagu dan ladang-ladang ada djauh dari sini.Dan ada keberatan jang djauh lebih kuat lagi! Didalam kota danmasjarakat modern perkara kesempatan dan waktu itu lain sekalidari didalam kampimg!

Biasalah dikatakan, bahwa untuk pembangunan kehidupan perlukeinsafan dan pengertian dan perundingan baik. Baik untuk oranglaki-Iaki, baik untuk perempuan perlulah perhimpunan dan kursus.Ada peladjaran dan perhimpunan jang perlu untuk masjarakat:membatja buku dan madjalah, kesehatan, pertanian, pendidikandan lain-lain. Ada djuga jang bersangkutan dengan geredja: kate-chisasi, perhimpunan orang muda dan djuga orang dewasa akanmembitjarakan Alkitab dan soal-soal kehidupan Kristen. Ada lagiperhimpunan menjanji dan perhimpunan olah-raga. Semuanja bagussekali dan perlu djuga untuk pembangunan hidup baru.Tetapi orang kampimg mengatakan: tidak sempat; tidak ada waktu!Apa sebabnja?

Susunan kehidupan didalam kota atau didalam sebuah negeri jangtelah modern itu, mendjadi hasil daripada suatu sedjarah jang agak

42

Page 43: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

lama. Kalau saja hidup didalam sebuah kota, saja bekerdja dida-lam tjabang pekerdjaan saja, beberapa djam sehari, Tjabang pe-kerdjaan itu berbatas, menurut kepahaman saja dan saja pintar se-kali dalam tjaban pekerdjaan itu. Dengan tidak diganggu olehpekerdjaan lain, saja dapat memberi segenap kuat tenaga dan per-hatian kepada pekerdjaan itu, sehingga hasil pekerdjaan saja djauhlebih besar dari hasil pekerdjaan seorang jang biasa membuatbanjak pekerdjaan bertjampur aduk.

Oleh sebab itu saja menerima gadji bagus jang tentu, dengan tidaktakut atau chawatir untuk waktu depan. Djadi gadji itu tentu,waktu pekerdjaan itulah beberapa djam jang tentu dan setelah sajapulang kerumah saja tidak insaf lagi, bahwa ada banjak orang di-dalam masjarakat jang bekerdja untuk saja, seperti saja djuga be-kerdja untuk orang lain. Makanan saja dibeli ditoko dan dipasar;air bersih saja dapat dari pantjuran air; kaju api sudah saja beli;terang lampu saja dapat dari pabrik lestrik sentral; dan anak-anaksaja dapat pergi kesekolah dan dapat bermain sadja sisa hari itudengan tak usah mentjari makanan; isteri saja dengan saja sempatmendjadi anggota dari perhimpunan ini dan itu dan meng-ikut pengadjaran kursus ini dan itu, sebab ada waktu tjukup.Apa sebabnja? Sebab oleh susunan kehidupan kota itu jangtelah djadi lama-kelamaan didalam sedjarah, segala tjabangpekerdjaan begitu ditjeraikan dan diperbaiki dan disempurna-kan masing-masing, sehingga tiap-tiap orang hanja membuat pe-kerdjaan jang amat terbatas sadja, dengan hasil jang sebesar-besarnja. Seorang bekerdja untuk orang lain, dalam suatu organi-sasi jang amat besar. Pekerdjaan semua diistimewakan (speciali-satie) dan oleh sebab itu tiap-tiap orang memperoleh waktu bebasatau keluangan jang lebih banjak. Memang seorang jang banjakanaknja mendapat keluangan kurang dari seorang jang tak beranakatau jang anaknja sedikit. Tetapi umumnja orang dapat keluangaj?untuk menambahkan lagi kebudajaannja didalam masjarakat, sertpmenolong orang lain pula dengan kursus atau pemimpinan perhim-punan.Kalau saja hidup dikota itu, barangkali saja sama sekali tidak insaf,bahwa saja hidup didalam suatu masjarakat modern, jang melepas-kan saja dari banjak pekerdjaan sukar, sehingga sedikit waktuIamanja saja dapat memusatkan perhatian dan tenaga saja kepadasatu matjam pekerdjaan jang saja pandai baik-baik. Sesudah itu

43

Page 44: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Pada tcmpat pusat beberapa orang meng-urus pantjuran air untuk segenap kota.

saja memakai waktu lu-ang akan mengembang-kan kebudajaan saja danrumah tangga saja, atauakan menolong oranglain dalam hal itu. Kalaudalam kota modern ituorang semua suka ma—dju dan insaf akan kewa-djibannja tentang sesa-manja manusia, tentu se-kali kehidupan perhim-punan sosial dan kursus-

kursus dan lain-lain dapat mendjadi ramai sekali, sebab ada waktudan kesempatan.

Kalau sekarang saja mulai merantjang kemadjuan untuk kam-pung-kampung, saja harus insaf akan hal saja hidup didalammasjarakat jang telah diistimewakan. Itupun harus saja insafkan,kalau saja beroleh pekerdjaan didalam atau dekat kampung! Kalauseumpamanja saja mendjadi pegawai atau pendeta atau guru, ba-rangkali saja lupa, bahwa ditengah-tengah masjarakat kampungitu saja mendjadi sematjam utusan dari masjarakat modern. Sajamendapat gadji tetap.'saja bekerdja beberapa djam jang tentu, sajadapat membeli hampir segala sesuatu jang saja perlukan. Isterisaja dapat memberi segenap waktu kepada pemeliharaan rumah ba-gus dan pendidikan anak. Saja sendiri dapat keluangan tjukupuntuk membatja buku, mendengar radio dan bermain tjatur danbadminton dan olahraga lain. Tidak heran, bahwa orang kampungmenjangka, bahwa pegawai dan pendeta dan guru ialah orang,jang mempunjai suatu rahasia kekajaan! Pekerdjaannja tidak begitubanjak, dan jang diperlukannja dibeli sadja dengan gadji! Pikiranorang kampung itu sama sekali tidak bodoh. Sebab mereka itutidak dapat mengerti, bahwa tuan-tuan jang dilihatnja itu datangdari suatu masjarakat jang pekerdjaannja ditjeraikan, dan olehgadjinja itu mereka masih hidup didalam masjarakat itu.

44

Page 45: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Sebenarnja tuan-tuan itu sama sekali tidak kaja sendiri, tetapimasjarakatnja telah beroleh kekajaan waktu, oleh organisasi spe-cialisatie itu.Kita harus memaku inikepada peringatan kita:masjarakat lama tidaksempat berkembang, se-bab ia belum berkembangSebab belum berkem-bang dalam specialisatieitu, ia djuga tidak sempatberkembang. Sedang ma-sjarakat modern itu ma*kin tjepat berkembangdan sempat berkembangdjuga, sebab kesempatannja makin lekas bertam-bah-tambah, Awaslah!Begitulah dengan sege-ra sekali kehidupan di-kota mendjadi lain sekalidari kehidupan didusun.Kebudajaan, kesehatan,pengetahuan dan ba-hasapun dikota akanmendjadi lain dari semuanja itu dikampung, dan bangsa kita akanmendjadi dari dua bagian jang sama sekali berbeda.Bagaimana lingkaran ketjelakaan dari kehidupan kampung itu dapatdipetjahkan? Hal itu tidak djadi dengan teguran sadja kepadadasar lama dari masjarakat. Memang1 dasar lama itu harus digantidengan dasar baru, tetapi keinsafan itu dapat berhasil sadja, kalaudusun itu beladjar bagaimana pekerdjaannja lama-kelamaan dapatditjeraikan djuga!Banjak rantjangan dan pengadjaran jang bermaksud baik sekal.Ctidak dapat berakar dikampung, sebab orang tidak mempunjai wak-tu dan kesempatan. Dan waktu dan kesempatan itu tidak ada,sebab hidupnja tidak diaturkan bersama-sama sebagai hasil kein--safan dan perundingan.Banjak orang jang telah beberapa waktu lamanja hidup didalamkota, nanti ketjewa amat didalam kampung, sebab mereka itudiliputi kembali dengan 1001 kewadjiban kehidupan kampung jang

Pada tempat pusat beberapa orang meng-mus tenaga Iistrik dan terang lampu untuksegenap kota.Pusat pembuafan tenaga Iistrik di Hollandia.

45

Page 46: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Untuk pembangunan negeri diperlukan indu-stri, sehingga banjak pekerdjaan tertarikkekotakota.

Kalangan Konijnenburg di Sanggengdekat Manokwari

tertjarnpur-aduk. Banjakwaktu kemudian dibuangoleh orang jang ketjewaitu kepada dangsa jangtidak berapa bagus danminuman. sebab -— me-reka telah ketjewa danlebih suka membuang di-vi sadja kepada aliranmasjarakat jang tidakmsaf.Kalau kiranja mereka se-mua dapat dihidupi de-ngan pengharapan bant,akan membangunkan ke-hidupan kampung jangsungguh makin madju

dan makin berketnbang. tentu sekah orang semua akan bangkit ber-diri akan memakai segenap kuat tenaganja untuk maksud bagus itu;tentu sekah didalambangsa kita mi ada ba-njak kuat tenaga jangsuka dipakai untuk pem-bangunan. Tetapi djalankepada pembangunan ituharus dibuka. Bagaima-na? Sekali lagi saja ber-kata: kalau saja mi se-orang kota atau seorangdari masjarakat modern;dan saja merantjangapa-apa untuk kebaikanorang kampung, barang-kali saja lupa, bahwasaja ini orang kota.Saja berkata: dikam-pung harus dikembang-kan pergerakan orang

Unfuk pesawat-pesawat pabrik pcrlulahtukang-tukang jang pandai mengerdjakao

logam-logam.

46

Page 47: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

muda, jang menambahkan pengadjaran, kesenian dan olah-raga;dikampung harus ada perhimpunan kaum ibu. supaja kesehatan danpendidikan dirumah tangga diperbaiki, apa lagi pakaian dan kese--nangan rumah diperbaguskan; dikampung harus ada kursus untukibu, supaja djangan mati banjak anak ketjil lagi; dikampung harusada kursus untuk bahasa dan ilmu kemasjarakatan. dengan banjakhal lain lagi, umpamanja kursus pertanian. kursus perikanan.

Sebelum makanan snak-aniak dan orang kajnpunc] diperbaiki, kehïdupankampung jang lebih bagus tidak dapat dibangunkan.

Makantin anak-anak harus baik dan tjukup.

Tetapi sekarang saja bertemu dengan kcberatan dari kampung danbukan dari orang bodoh, melainkan dan orang jang berpikir baik-baik. Mereka mulai dengan mengatakan. bahwa dahulu sudahdisebabkan susah. karena dikampung itu dibuka sekolah. Begitulahanak-anak tidak dapat mentjari sebagian dari makanannja sendinlagi. Kehïdupan dimasjarakat dahulu sebegitu diaturkan sehinggaanak-anak mentjari sebagian dari makanannja sendiri. Oleb &e-

47

Page 48: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

kolah-sekolah disebabkan susah dalam kehidupan anak-anak dananak piatu. Orang besar terpaksa mentjari djalan lain, supaja pe~kerdjaannja sendiri bertambah-tambah sedikit, anak-anak itu mem-peroleh makanan dan kemudian pakaian lagi!Begitulah sekarang ini djuga. Didalam beberapa kampung keda-patan anak-anak dan terlebih perempuan, jang lemah dan kurangdarahnja, sebab makanannja tidak tjukup dan tidak tjukup kuatmakanan itu.

Djawatan kesehatan te-lah bekerdja bagus dankuat sekali akan mem-basmi malaria, framboe-sia dan penjakit lain. Te-tapi ada satu hal jangmemang harus diperbaikioleh orang kampungsendiri: hal makanan.Dalam banjak kampunghal makanan itu tidaktjukup, Banjak orangtak merasa itu djuga, se-bab badan terlalu lemahakan merasa lapar betul!Demikian kesehatan ma-kin hari makin undur.Kalau sekarang ada per-himpunan dan kursus,siapa harus membuat pe-kerdjaan jang hilang olehwaktu kursus itu? Atjapkali kebun itu djauh dantempat mentjari ikan itudjauh. Lekas sekali ke-bun dilalaikan, terlebihkalau laki itu bekerdjadikota dan tidak adaorang jang dapat meno-long isteri dalam segalapekerdjaannja jang per-lu.

Sebab dikampung tiap-tiap orang harus membuat hampir sekalianpekerdjaan jang perlu untuk kehidupan dengan tidak ada speciali-

Penjakit boba sudah hampir dibasmi! Penja-kit laïn diusir djuga. Tetapi hal menambah-kan makanan baik itulah tugas penduduk-

penduduk kampung.

48

Page 49: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

satie. Itu sudah diketahui oleh tiap-tiap orang pegawai atau pendetajang berpindah dari kota kekampung. Ia tidak mempunjai begitubanjak waktu jang luang lagi.Hal makanan itu penting sekali. Kalau kita membuat apa-apa untukkemadjuan kehidupan kampung, tetapi kita melihat bahwa olehitu makanan kampung mendjadi kurang: tidak ada sajur kuat, tidakada daging dan ikan, tidak ada makanan jang terlebih menambah-kan tenaga; maka dahulu kita mentjari djalan, supaja makananorang kampung harus diperbaiki.

Kesehatan rumah harus diperbaiki, kebersihan kampung harus di-perbaiki, dan kalau pemimpinan kampung baik, barangkali diberiaturan djuga, supaja dibuat banjak pekerdjaan kampung bersama-sama. Bagus betul, tetapi kalau pekerdjaan bersama-sama itu ber-tambah-tambah, siapa memperbanjakkan hasil kebun dan hasil per-ikanan dan perburuan dan pemeliharaan ternak? Tidak ada djalansupaja beberapa pekerdjaan kampung untuk umum itu diserahkankepada orang jang makan gadji dengan pekerdjaan itu, sehinggadalam hal itu mulai djadi specialisatie? Dan begitu lama-kelamaankedapatan specialisatie lain.

Dalam fasal jang berikut hendak saja uraikan, bagaimana saja me-lihat pengembangan kampung itu, diatas dasar kebun makanan jangdjangan terlalu djauh dari kampung, permulaan specialisatie danperundingan organisasi kampung dalam dewan kampung. Sebaborang laki-laki dan orang perempuan harus bekerdja dan berundingbersama-sama dalam hal pembagian pekerdjaan baru. Itu lebih baikdari perhimpunan perempuan sadja dan perhimpunan laki-lakisendiri sadja. Boleh mereka itu berhimpun terasing, tetapi hanja ka-lau telah merunding bersama-sama dahulu!

1. Terangkanlah beberapa perbedaan diantara kehidupan kampung dan kehidu-pan kota.

2. Apa sebabnja waktu luang dan kesempatan dikota lebih dari dikampung?

49

Page 50: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

PBMZANQUNAN %f\ZU VWALAM ICAHPUNQ

Kita bersama-sama mentjari suatu pengembangan jang sehat, jangharus mendapat akar-akarnja didalam kampung-kampung. Jangsaja kemukakan ialah beberapa pikiran jang dapat ditimbang dandirundingkan.

Tidak ada pekerdjaan baru apa-apa, jang tidak mempunjai suatudasar jang sederhana dan terang dahulu.Orang jang hendak bekerdja dengan insaf, dengan mengertitanggungan pribadi dan tanggungan bersama-sama, mentjari da-hulu suatu aturan jang demokratis betul. Untuk aturan itu perlulahsuatu badan perwakilan, jang menimbangkan mana jang patut,mana jang bagus, bagaimana perasaan rakjat, bagaimana terangbaru diatas adat-kebiasaan dan lain-lain. Diatas dasar itu badanperwakilan itu merundingkan apa jang peclu dan apa jang mungkindan apakah alat-atat untuk pekerdjaan itu. Setelah sudah diputus-kan, bahwa ada tindakan jang perlu dan mungkin, tindakan ituharus dilangsungkan dengan kuasa, dan orang semua harus menga-ku kuasa itu dengan rela hati.

Tetapi dalam hal itu sedjak permulaan harus diperhatikan dua hal:1. Orang semua harus bekerdja bersama-sama dengan tulus hatidan dengan budi jang baik. Djanganlah orang berkumpul, sebabhendak berkata-kata sadja akan mengeluarkan keketjewaannja danmarahnja dan akan melawan dan merintangi sadja segala sesuatujang baik maksudnja. Orang itu merombak dan tidak membangun-kan. Selalu kedapatan beberapa orang, jang hanja tahu melawansadja. Barangkali orang itu mengatakan, bahwa aturan besar-besar dinegara harus diubahkan dahulu dan mereka hendak ber-bitjara dari hal besar-besar sadja, dan bukan dari keperluan kam-pung. Tetapi tiap orang harus ingat: masing-masing mulai dengankeperluan jang dekat, dengan segenap kuat tenaganja. Seorangjang telah membuktikan fahamnja dalam lingkungan ketjil, tentu

50

Page 51: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

sekaK akan dipanggil kepada lingkungan jang makin besar djuga.Tetapi tiap-tiap anak tangga harus dikerdjakan baik. Orang janghanja berkata besar-besar sadja, selamanja tidak mendjadi apa-apa.

2, Bukan segala sesuatu didalam kampung dapal dianis dengankuasa.Kita harus memeriksa baik-baik, hal apa jang perlu diurus dengankuasa, dan hal apa harus dibiarkan kepada perasaan dan pekerdja-an merdeka. Pemerintah jang berdiri pada dasar demokratis hanjamengurus suatu dasar jang perlu sadja. Kalau dasar jang perlu itutidak ada, masjarakat sama sekali tidak dapat hidup dan berkem-bang.

Dalam dasar itu ada alasan terttb jang perlu {hak dan keadilan),alasan kebudajaan jang perlu dan alasan kemakmuran dan kesehatanjang perlu.

Diatas alasan itu, jang dapat diletakkan dan dipeliharakan olehrak jat bersama-sama dengan mengaku pemerintah itu, haruslahbertumbuh segala fasal kehidupan jang merdeka. Didalam ling-kungan jang merdeka itu memang ada djuga pekerdjaan danaturan jang dipegang, tetapi djalan merdeka akan mengadjak danakan menghukumkan ada lain sekali dari djalan paksaan peme-rintah.

Umpamanja kita tahuaturan rumah tangga,aturan pamili dan suku,aturan geredja, aturanperhimpunan dan kope-rasi dan lain-lain.Selalu kita bertemu lagidengan orang, jang mauberpikir-pikir gampangsadja dari hal memaksa.Mereka menjangka, bah-wa semuanja harus men-djadi sadja dengan dja-lan memaksa. Kalau me-reka bertemu dengansuatu hal jang tidakmenjenangkan dia, terusdikatakannja, bahwa pe-

Disamping pemerintah dimana-mana kedapa-(ai; hakim jang memutuskan perkara denganbcbas dan adïl, dengan tidak mentjari mitung; diatas dasar uiidang-undantj jang sudah

dit ent ukan.

51

Page 52: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

merintah harus memakai paksaan atau larangan keras dalam hal itu,Tetapi orang itu merusakkan tanggungan djawab didalammasjarakat, seolah-olah mereka hendak mendjadikan diri budakdalam segala hal masjarakat itu. Sebenarnja kita harus mentjari.dasar apa jang perlu sekali kena hukum paksaan dan apakahharus tetap dibiarkan kepada kemerdekaan, jaitu kepada setahuhati pribadi.Umpamanja: dalam hal agama tiap-tiap orang bebas akan memu-tuskan menurut setahu hatinja, agama apa jang dianutnja.Boleh djadi bahwa telah ada sebuah geredja, dan dalam geredjaitu ada orang jang melihat dengan kurang senang hati, bahwaorang lain mulai menurut bidat atau geredja lain. Saja djuga tahu,bahwa kadang-kadang hal suka berubah itu tidak berdasarkansetahu hati, tetapi hanja terbit dari suatu keketjewaan dan kema-rahan atau semangat berlawanan jang lain sekali, Tetapi memangada djuga, jang dengan tulus hati mengubahkan pilihannja.Orang jang melihat perubahan itu, tidak boleh minta kepadapemerintah apapun, akan menghukumkan mereka itu atau akanmemaksa mereka itu kedalam geredjanja jang asli. Dari pemerintahkampung sampai kepada pemerintah negara tidak boleh diambiltindakan paksaan melawan orang jang hendak mengubah-kan agamanja. Persekutuan geredja ialah suatu persekutuanpengakuan hati. Didalam geredja itu ada aturan dan siasat, tetapiaturan itu tidak memakai hukuman dan paksaan jang menghindar-kan kebebasan pribadi. Begitu djuga pemerintah tidak dapatdipintakan memaksa dalam hal itu. Akan tetapi, pemerintahharus mendjagai ketertiban dan keamanan.Kalau ada orang atau golongan, jang bukan sadja memilih aga-ma lain, tetapi jang dengan tuduhan djahat jang tidak berdasardan dengan tuduhan dusta jang tidak dapat dibuktikan, men-tjela dan memfitnahi orang atau tumpukan lain, umpamanjaanggota-anggota atau pemimpin geredja, orang itu melangkahibatas-batas hak dan keadilan, jang telah kita lihat dalam dasarjang didjagai oleh kuasa itu. Dalam hal itu pemerintah harusmemanggil orang tersebut kehadapan keadilan, sebab merekamerusakkan ketertiban dan keamanan.Itulah tadi suatu tjontoh dari hal tertib jang hendak didjagai.Begitulah harus didjagai dasar kebudajaan dan dasar ketnak-muran dan kesehatan.

52

Page 53: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Kebudajaan dan kemakmuran hendak berkembang dalam banjakkerdjasaraa jang bebas dan djuga oleh oknum masing-masingdengan bebas. Tetapi ada suatu alasan jang perlu, jang harusdilctakkan dan dipeliharakan dengan urusan pemerintah. Djugadidalam kampung!

Umpamanja pcngembangan pengadjaran persekolahan bebas djuga,tetapi ada beberapa alasannja, jang harus diurus oleh pemerintahiirauni. Sebab itu ada pendjagaan dari pihak pemerintah (inspeksi),supaja dasar kebudajaan jang perlu diletakkan. Dalam halitu kita berterr.u djuga dengan suatu hal, jang menghubungkankeperluan kampung dengan keperluan antero! Perundingan dida-lam kampung disini harus memperhatikan keperluan umum djuga.

Selekas sesuatu bangsasudah tahu diri dipang-gil dengan satu nama,ia perlu dasar persatuandjuga. Dan persatuan ituterlebih ditjari dalam alatkebudajaan, umpamanjadalam bahasa. Sehinggaharus dipikirkan danditimbang umpamanjadengan tulus hati danbudi baik, bahasa apajang sungguh dapat üien-djadi bahasa umum, de-ngan tidak menjebabkandua golongan jang ter-tjeraï.Dan kebudajaan apajang mungkin disiarkanoleh sekolah-sekolah, de-ngan tidak memakan terlalu banjak waktu, sehingga kemakmurandan kesehatan rusak dan mundur, sebab dasar kebudajaan itu me-makai terlalu banjak tenaga. Inilah suatu soal, jang penting sekali di-kampung-kampung, jang tidak dapat dipetjahkan dalam kota sadjaSegala orang dikampung jang faham berpikir harus menolong. su-paja diperbandingkan baik-baik, mana jang perlu dalam pem-bangiman kampung itu.

Pengembangan persekolahan itu bebas, te-tapi ada beberapa alasannja jang harus

diurus oleh pemerintah umum.Rumah sekolah batu jang didirikan oleh

penduduk kampung Mokmer.

53

Page 54: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Dalam hal itu tidak boleh dilupakan, bahwa selalu harus ada tju-kup orang, jang mengerti bahasa Belanda dan bahasa lain, sebabmemang tidak bagus dalam suatu negara jang demokratis, bahwadalam pergaulan umum salah suatu bahasa mendjadi bahasa ra-hasia bagi orang lain.

Bagaimana sekarang su-sunan kampung itu dapatdiuraikan menurut pikir-an tadi?Djikalau sudah ada pe~merintah dan perwakilanrakjat jang baik, makaterutamalah tiga hal jangmendjadi tanggungan pemerintah, jang melang-sungkan putusan dari ba-dan-badan perwakilanrakjat itu. Memang bo~leh ada djuga pemerintahdan badan perwakilandari daerah-daerah janglebih besar dan ada dju-ga urusan umum untuksegenap negara, jang di-pegang oleh pemerintahkampung itu.

Tetapi didalam kampung itu kita melihat tiga hal, jang dapat diarti-kan oleh penduduk semua: hal makanan, hal penimahan dan halkesehatan.Tentu sekali, banjak kampung telah banjak bekerdja dalam halitu dan telah banjak kelihatan perniagaan djuga, sehingga pakaiandan perkakas-perkakag bertambah-tambah. Tetapi kekurangandalam banjak kampung membuktikan; bahwa ekonomi, jaitu halmemuaskan keperluan semua, belum berdjalan baik.Dalam keperluan kehidupan kita bertemu dahulu dengan keperluanmatjam pertama: makanan baik, perumahan baik dan kesehatanbaik. Keperluan matjam kedua, jang kita peroleh dengan kelebihanhasÜ pekerdjaan, jang tak perlu untuk keperluan pertama itu,baru dapat dipuaskan, setelah jang pertama itu sudah dipadai.Kalau ada kampung, jang masih kekurangan dalam tiga hal jangtersebut, sehingga kehidupan diganggu oleh kekurangan itu, hal

Gum sekolah mcmpunjai tugas jang bagussekali, akan memberi pengadjaran jang sung-

i)ii li menibaiigunkan ma sj ara kat.

54

Page 55: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

itu membuktikan, bahwa tclah ditjari keperluan matjam kedua,sebelum keperluan matjam pertama dipuaskan.

Disini saja tidak mau lupa, bahwa memang dalam tiap-tiapmasjarakat selalu kedapatan suatu tjampuran dari keperluan per-tama, keperluan kedua dan keperluan perhiasan; kalau tidak,masjarakat itu mati-mati sekali. Tetapi pertimbangan harus betul,dan tidak boleh keperluan pertama itu dilalaikan.

Sekarang maksud saja begini: jang dapat diurus oleh orang kam-pung bersama-sama, dengan pemimpman badan perwakilan itu, djadioleh pemerintah kampung, ialah pelaksanaan kebun makanan jangbaik, perikanan baik, perumahan baik dan kesehatan baik. Dalamperumahan baik itu memang terhisab djuga rumah sekolah danrumah guru jang baik, dan djemaat memerlukan kesempatan akanmendirikan dan memeliharakan rumah geredja.

Urusan itu perlu sekali, sebab zaman baru datang dengan banjakpekerdjaan baru jang mengambil waktu, sehingga ada bahaja besar,bahwa keperluan pertama itu dilalaikan! Waktu dan kesempatandan tenaga harus diurus dan dibagi baik-baik. Djangan kita lupa,bahwa dalam masjarakat kita telah banjak tenaga hilang denganpengangkutan! Banjaklah orang jang sehari-hari harus membuang-kan tenaga dengan berpikul-pikul. Kalau kebun makanan jangsudah' ada (selalu kita harus mulai dengan jang sudah adadan biasa), diperbaiki, sehingga hasilnja bertambah baik danletaknja djangan terlalu djauh dan makin djauh dari kam-pung, makanan mendjadi tjukup dengan sajur-majur dan buah-buahan jang tjukup dan nanti ada sisa waktu dan tenagalagi, akan menanam tumbuhan untuk perniagaan.

fang hendak diurus baik-baik ialah kebun makanan. Jang nantimendjadi, pekerdjaan bebas sekali, umpamanja dalam aturan koope-rasi, itulah tanaman perniagaan. Begitulah kita dapat djaminan,bahwa makanan kampung tjukup dan bahwa nanC ada tjukupkemerdekaan untuk pengembangan tenaga tiap-tiap orang, sendiriatau dalam teoperasi.

Begitupun hendak diurus suatu alasan perumahan, sehingga tidakada lagi rumah, jang tidak boleh didiami manusia. Dan kesehatankampung dan rumah-rumah dan kesehatan orang kampung semuahendak diurus djuga.

55

Page 56: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Tiap-tiap kampung mcmcrlukan tukang kajujang pandai menberi pemimpinan dalam hal

mendirikan rumah-rumah baik.Scorang pcladjar sekolah pcrtukam|an (LTS)

di Kotaradja (Hollandia-Biniieii),

Dalam hal itu tiap-tiapkampung besar atau sua-tu tumpukan kampungketjil memang perlu pe-kerdja jang faham danpcnasihat jang faham.Sama seperti ada guruuntuk persekolahan, be-gitu sama perlu djugapemimpin pertanian da-lam tiap-tiap kampungbesar atau tumpukankampung, dan djuga pe-mimpin pecumahan (£u~kang kaju) dan pemim-pin kesehatan (menteriperawat dan pembelaanak-anak baji). Dapat-kah kampung diurussebegitu baik, sehinggapemimpin itu dapat me-nerima sebagaian besardari penghidupannja dari

kampung itu? ïtulah memang perlu. Nanti mereka itu bekecdjauntuk kampung dan menanggung djawab kepada pemerintah kam-pung djuga.Diatas dasar urusan alasan itu, dapat berkembang pembangunankehidupan merdeka, dengan pembagian pekerdjaan jang makinkaja.

1. Pembaruan harus mulai dengan kerdja-sama dimana'?2. Hal apa, jaitu alasan apa, dikampung dapat diurus dengan kuasa?3. Apakah pekerdjaan jang harus bebas atau merdeka?4. Apakah kepcrluan kehidupan pertama, opakah jang kedua dan apakah keper-

luan pcrhiasan?5. Pekerdjaan-pekerdjaEm istimewa apa dapat dikerdjakan olch orang jang makan

gadji kampung atau dari penduduk sckampung?

56

Page 57: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

ALMANeiCONOMISVAlU

Djikalau kita mendjadi satu bangsa, jang dipanggil dengan satunama kepada pengembangan kehidupan dan pekerdjaan bersamatjara damai dengan bangsa lain, kita bersama-sama harus mengakuisatu alasan tata negara, jang kedapatan dalam undang-undangdasar dan jang dipegang dengan kuasa.Sebagai warga negara itu kita semua bekerdja bersama-samadengan menanggung djawab tentang ketertiban dan kebudajaandan kemakmuran dan kesehatan umum. Hal itu mendjadi njatadalam badan-badan perwakilan negara dan daerah dan kampung.Dalam hal itu kedapatan fasal jang diurus oleh badan perwakilanketjil, menurut keperluan dan kemungkinan daerahnja. Ada djugajang hanja dapat diurus oleh badan perwakilan besar, menurutasas-asas jang disahkan untuk segenap negara.Djikalau organisasi umum itu sudah genap, sehingga telah men-djadi sungguh satu bangsa, jang dengan kokoh dan sehati meme-gang aturannja, kita mengatakan bahwa bangsa itu berdiri sendiri.Hal berdiri sendiri itu sama sekali tidak dikurangkan, kalau negaraitu mendjadi bagian dari suatu persatuan negara jang lebih besarlagi. Sebaliknja pekerdjaan bersama dalam persatuan besar itu barumendjadi sehat sekali, djikalau tiap-tiap bagiannja menanggungdjawab tentang kemakmurannja sendiri dahulu, lantas djuga ber-sama-sama.

Sekarang kita harus menempuh suatu soal jang agak sukar, tetapijang atjap kali dilupakan: hal menanggung djawab sendiri ber-hubungan erat-erat dengan bekerdja sendiri. Dan bekerdja sendiriertinja: bekerdja sampai hasil pekerdjaan dapat membajar segalaongkos pengembangan itu.Dalam fasal jang lalu kita melihat, bahwa pengembangan itu harusmulai didalam kampung. Disitu harus diletakkan dahulu suatualasan pertama untuk keperluan makanan dan pevumahan dankesehatan.

57

Page 58: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Tetapi dalam hal itu telah kita melihat, bahwa dasar itu barudapat diletakkan betul, kalau ada pemimpin, dalam djawatan kam*pung itu, jang faham menundjukkan bagaimana pertanian, peri»kanan, perumahan dan kesehatan dapat diperbaiki.Kalau pemimpin itu harus dibajar segenap penghidupannja olehkampung itu, tentu sudah perlu hasil pekerdjaan lebih daripadajang perlu untuk dasar kehidupan pertama itu sadja. Dengan katalain: pemimpin itu telah masuk dalam keperluan kedua. Hasil peker-djaan orang kampung harus sebegitu besar, hingga dapat dibajar-nja gadji atau penghidupan pemimpin itu. Pemimpin itu perlusekali untuk pengembangan masjarakat. Pemimpin itu pegawaiuntuk pengembangan masjarakat. Kalau suatu bagian masjarakatlebih besar lagi, organisasinja tidak sadja memerlukan pemimpinpenerangan, tetapi ia djuga perlu pegawai pemerintah dan organi-sasi jang bergadji.Dan disinilah timbul kesukaran jang tadi disebut: adakah hasilpekerdjaan masjarakat tjukup akan membajar organisasinja?

Pertanjaan ini berbunji mula-mula kepada segala pegawai jangsudah ada.Oleh karena kita hidup dalam sebuah negeri, jang organisasinjamasih dibajar sebagian besar oleh masjarakat lain dan bukanoleh masjarakat sendiri, timbullah salah faham tentang tempatpegawai didalam masjarakat. Masjarakat dan kepegawaian harusmendjadi suatu persatuan jang kokoh. Kaum dengan pegawainjamendjadi satu; bersama-sama mereka menanggung djawab tentangpengembangan umum.Banjak orang suka mendjadi pegawai, sebab dengan djalan ituia mendapat gadji jang tetap dan ia merasa diri sedikit diatasmasjarakat itu. Tetapi oleh karena gadjinja sebenarnja tidakdatang dari masjarakat itu, sebenarnja ia berdiri diluar masjarakatdan djuga tidak menanggung djawab kepadanja; terlebih kalauia telah berpindah kekota.Kita bersama-sama harus mengerti baik-baik, bahwa masjarakatsekarang ini masih mendapat bentuk sementara! Bentuk sementaraitu harus lalu selekas-Iekasnja. Dan sekalian pegawai harus meno-long dalam hal itu.Mengapa? — Organisasi masjarakat sekarang ini masih dibajardengan sokongan besar dari luar. Itulah perlu sekali, sebab orga-nisasi ini mendjadikan Nieuw-Guinea suatu persatuan, jang belum

58

Page 59: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Masih aniüt banjak barang dagangan harusdimasukkan kenegeri ini,Impor. Kapal besar dari tanah Belandamengangkut barang.barang ke Nieuw-Guinea

bertumbuh sendiri se-bagai satu persatuan.Organisasi persatuan an-tero baru dapat dibajaroleh Nieuw-Gumea sen-diri, kalau persatuanNieuw-Guinea sudah bertumbuh diatas ekonomi-nja jang berkembangsendiri. Tetapi sekarangtidak boleh kita mentjari,supaja punt jak persatu-an itu makin dibesarkandan diluaskan denganmakin banjak pegawaijang dibajar oleh modaldari luar. Kita bersama-sama harus mentjari, su-

paja alasan ekonomi diletakkan dan dari bawah keatas berkembangsuatu persatuan jang sungguh dan jang betul berdiri sendiri.

Marilah saja memberi suatu tjontoh: Kalau beberapa orang mulaimendinkan suatu kooperasi, kooperasi itu baru djadi sehat, kalausedjak permulaan anggota kooperasi itu faham mendjalankan koope-rasi itu. Artinja: mendjalankan dia sendiri!

Barangkali ada orang jang mengatakan: Mula-mula boleh dapatsokongan! Sokongan dua matjam: modal dan pegawai jang fahamjang dibajar dari luar! — Dalam kata itu adalah suatu bahaja be-sar. Hal jang sementara itu gampang sekali mendjadi hal jang te-tap! Orang kooperasi tidak berusaha supaja mereka sendiri mendja-di faham berniaga dan supaja mereka mendapat modalnja sendiri.

Tetapi mereka harap pegawai dan modal dari luar sadja. Itulah di-sebabkan djuga, oleh hal pegawai itu tidak melihat kelemahan koo-perasi itu dan berpikir terlalu gampang dari gadjinja jang tentuitu.

Bagaimana harus mulanja suatu kooperasi?

Kooperasi itu harus mulai sederhana sekali. Beberapa anggota ber-sama-sama menghasilkan apa-apa. Mereka harus hidup dari pada

59

Page 60: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

hasil pekerdjaan itu. Oleh karena mendjual bersama-sama, un-tungnja mendjadi lebih besar, tetapi mula-mula untung itu samasekali belum tjukup akan membajar rupa-rupa hal jang mahal. Alas-an hidup anggota dapat dibajar, tambah lagi beberapa perkakasjang perlu untuk memperbaiki hasil pekerdjaan. Segala anggotaitu beberapa tahun lamanja harus bekerdja sekuat-kuatnja, supajamodal kooperasinja bertambah-tambah. Siapa mula-mula memimpinkooperasi itu? Tentulah badan pekerdja jang dipilih oleh anggota.Orang itu harus faham akan memegang administrasi jang seder-hana dan pintar dalam hal berniaga. Kalau tidak, ia tidak bolehmendjadi pemimpin. Adakah pemimpin itu beroleh gadji? Tidakdjadi; sebab hasil kooperasi sama sekali tidak tjukup akan membajargadji itu. Djadi tidak ada pegawai dalam kooperasi jang bant mulai.Semuanja, anggota dan badan pekerdja, bersama-sama memban-ting tulang, supaja modal kooperasi bertambah-tambah dan perni-agaanja bertumbuh. Djadi waktu apa mulai ada pegawai? Hanja

Kooperasi Sehati Onin, ialah satu dari pada koopcrasi jangmentjad djalan akan menghidupkan pcrniagaan dan ckspor oleh

anak negen.

kalau pegawai itu mendjadi perlu sekali, berhubungan denganpengembangan kooperasi itu! Boleh djadi kooperasi berakar betul.Sudah berbukti ia hiduo sehat dan bertambah-tambah besar oeker-

60

Page 61: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

djaannja dan anggotanja. Perkakasnja mendjadi bagus; gudangnjamendjadi kokoh; kalau ada: tokonja sudah berisi barang lebih,sampai dapat dibuka beberapa djam sehari. Baru dalam hal itupekerdjaan administrasi dan organisasi tidak dapat dibuat lagi olehorang jang menolong djuga dalam penghasilan (produksi). Djadidjalannja begini: mula-mula semua orang menolong sekuat-kuatnjadalam produksi itu. Djangan seorang menganggap, bahwa ia patutmendapat gadji, sebab ia mendjadi pemimpin jang terhormat danberkuasa. Orang semua harus ingat, dan inilah perlu djuga dalamsegenap masjarakat: masjarakat tidak ada untuk pegawai, melain-kan pegawai ada untuk masjarakat. Dan pegawai boleh ada sadja,selekas masjarakat memerlukan dia. Kalau masjarakat belum me-merlukan pegawai, orang semua harus menolong bekerdja dalamkooperasi, dalam penghasilan itu. Begitulah diletakkan dasar eko-nomis! Djadi dalam kooperasi itu sudah mulai njata, bahwa peker-djaan untuk administrasi dan organisasi tidak dapat ditanggunglagi oleh orang jang segenap han dan segenap minggu bekerdjauntuk produksi.

Sekarang seorang dari badan pekerdja itu dilepaskan satu atau duahari (kemudian lebih) dalam seminggu dari pekerdjaan produksiitu. Laba kooperasi sudah begitu besar, sehingga gadji satu atu duahari itu dapat dibajar. Badan pekerdja itu harus menghitung baik-baik, entah djadi atau tidak. Pada hari lain pemimpin itu bekerdjasama kuat dengan anggota lain. Ia tidak merasa diri pegawai jangtidak usah bekerdja.

Kalau kemudian kooperasi itu berkembang lebih lagi, hingga didiri-kan kantor jang lengkap, perlu pemimpin kantor jang tetap denganpegawai kantor djuga. Tetapi badan pekerdja kooperasi harusmendjaga baik-baik, supaja djangan ditempatkan pegawai lebihdaripada jang perlu. Pegawai itu djuga tidak lebih dari anggotakooperasi. Ia harus bekerdja dikantornja sama kuat dengan anggotakooperasi. Kalau badan pekerdja melihat, bahwa pegawainja tidakbekerdja atau waktu luangnja terlalu banjak, harus diberi peker-djaan jang menghasilkan kepadanja, sampai pekerdjaan samabanjak dengan pekerdjaan anggota kooperasi. Kooperasi tidak dapatdidirikan dengan orang, jang duduk dengan tangan kosong sadja.Tentu sadja anggota dan pegawai harus mempergunakan tenaganjadjuga, supaja mereka makin lama makin faham dalam hal kooperasiitu, Djadi sebagian waktu harus dipergunakan untuk beladjar.

61

Page 62: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Fiap-tJap organisasi, begituptm kooperasi,memerlukan ad mi nistra si jang selalu te»

atur dan beres.Tcmpat administrasi ialah kantoi

Tjontoh kooperasi ituharus kita pakai untuksegenap masjarakat kita.Masjarakat kita harusdikembangkan dari ba-wah, dengan permulaansederhana jang sehat di-susun. Kita harus men-dapat suatu masjarakatjang berdiri sendiri ka-rena segala pegawainjadibajar oleh tenaga ma-sjarakat sendiri. Begitupegawai mendjadi ang-gota sungguh dari ma-sjarakat dan melajanimasjarakat itu dengansegenap kuat tenaganja,

Barangkali ada orangjang berkata: MengapaNieuw-Guinea tidak te-

rus mulai dengan dasar sederhana itu? Mengapa telah ada sokonganjang begitu besar dari luar dan begitu banjak pegawai jang tidakdibajar oïeh masjarakat sendiri?

Djawabnja tidak begitu berat: oleh sedjarah dan oleh tempatnjaditengah dunia negeri ini jang belum djadi satu dari sendirinja,telah dipersatukan oleh sedjarah itu. Kalau negeri ini dibiarkankepada kehantjuran mula-mula, serta dikatakan kepada sekaliankaumnja: ajoh, sekarang kamu tjoba sadja mendjadi satu danmakmur dan aman, tentu sekali akan terdjadi tjelaka besar. Peme-rintah menanggung djawab tentang hal itu, djuga kepada segalanegara dunia jang serikat. Dan persatuan dan perhimpunan jangperlu pada zaman ini tentu harus dibajar dan Jielum dapat dibajaroleh masjarakat sendiri. Begitupun hal pengadjaran dan kesehatanharus dibajar oleh pemertntah, sebab kalau bangsa kita tidakmendjadt sehat dan tidak mendapat pengadjaran, ia djuga tidak da-pat merasa dan mengerti keperluan pengembangan itu sertabahaja-bahaja besar jang ada didalam dunia besar ini. Hanja orangjang sehat dan bidjaksana beroleh tenaga akan suka berkembang.

62

Page 63: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Tetapi seperti tadi kita lihat dalam tjontoh kooperasi itu: djangansekali hal sementara itu mendjadi hal tetap. Seka'ian orang didalammasjarakat, pegawai djuga, bersama-sama harus membanting tulangsupaja diletakkan dasar ekonomis untuk hal berdiri sendiri. Sekalianpegawai djuga harus menanjai diri: adakah pekerdjaan saja tjukup?

Atau mungkin lagi saja membuat pekerdjaan apa-apa jang produktif(jang berharga)? Atau dapatkah dalam waktu saja jang masihtjukup saja menolong orang lain, supaja hasil pekerdjaannja men-djadi lebih baik.

Dikampung-kampung djuga harus dirundingkan bagaimana pentjarian ikandapat diperbaiki.

Pentjarian ikan dengan djalati modern.

Sekalian orang jang pada zaman ini hidup dari gadji harus insaf,bahwa masjarakat harus mendjadi begitu kuat tjara ekonomi, sampaigadji itu semua dapat dibajar oleh masjarakat sendiri. Sebab itumereka sendiri harus merasa diri anggota masjarakat jang meno-long akan bekerdja sekuat-kuatnja. Tiap-tiap orang jang tidak

63

Page 64: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Lagi; pentjarian ikan dengan djalan modern.

tjukup bekerdja, jang ba-njak duduk dengan ta-ngan kosong dan berma-in; jang menjenangkandiri dengan gadjinja dan

tidak mengaku tanggung-an djawab kepada ma-sjarakat, melemahkanmasjarakat ini dan tidakmenolong akan mendiri-kan masjarakat ini padakakinja sendiri.

Hal berdiri sendiri ini ti-dak mengenai negara sa-dja, tetapi segala usahabersama-sama dalam ma-sjarakat. Gered ja danperhimpunan jang mem-perhatikan segala keper-luan maksudnja, dengantidak bergantung lagi pa-da sokongan dari luar,harus mendapat alasanekonomis.

Tetapi alasan ekonomis itu tidak dapat diletakkan dengan badan-badan jang asing, jang bukan milik ksum ini sendiri, tetapi harusdiletakkan didalam kampung-kampung diatas pekerdjaan kaumsendiri, jang oleh hasil baik dari pekerdjaan itu makin lama makindidorong kepada pengembangan jang lebïh besar.

1. Kalau dikampung perlu pemimpin dalam pekerdjaan istimewa, bagaimanapenghidupannja dapat dibajar oleh penduduk kampung?

2. Hanja dalam hal apa segenap organisasi dengan pegawalnja dapat dibajaroleh maejarakat sendiri?

3. Apa erCinja, balrwa masjarakat kita sekarang masih berbentuk sementara?4. Bagaimana dari mulanja kooperasi dapat dibangunkan ekonomis dan schat?5. Baru dengan sjarat apa boleh kooperasi mempunjai pegawai jang bergadji?6. Bagaimana negeri kita mendjadi satuï7. Dimana harus diletakkan alasan ekonomis untuk hal berdiri sendiri?

64

Page 65: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

pezseicuiuAN D/IA/ OKMUH

Orang jang bekerdja dalam masjarakat jang berkembang menurutdjalan zaman baru, harus insaf akan dasar ekonomi baru jangperlu. Masjarakat lama harus dipimpin dan bertumbuh kedalamekonomi baru itu. Tidak boleh tiba-tiba ekonomi baru ditanam ke-dalam masjarakat lama dan tidak boleh djuga sebagian masjarakatbaru tetap hidup disamping masjarakat lama.Hal itu berhubungan djuga dengan suatu perubahan jang lain.Keinsafan dan minat (perhatian) baru itulah terbit dalam hatioknum. Didalam hati itu mulailah pikiran dan pengertian tentangdasar masjarakat, sehingga ia mau hidup sadar. Ia tidak mauhidup lagi menurut suatu kebiasaan sadja, jang membunuh pikiran-nja sendiri. Ia mau menimbang sendiri dan merunding dengan oranglain sehingga ia bukan lagi dibawah kebiasaan itu, melainkandiatas: dengan rela hati dan mengerti ia menaklukkan diri kepadaaturan benar jang kekal, dan ia mentjari dengan pengertiannjasendiri hal apa jang ditanggungkan kepada akal-budinja dankewadjibannja.Kalau ada orang jang bersama-sama hendak menaklukkan dirisadja kepada suatu kebiasaan baru, hanja sebab kebiasaan itudisebut modern, mereka itu belum berubah sungguh. Mereka itumasih budak jang dibawah kebiasaan. Ia baru berubah, kalauoknum seorang-seorang terdasar didalam hati, serta menempuhdjalan baru dengan insaf sendiri.Keinsafan dan pekerdjaan oknum tidak artinja, bahwa ia mulaiberusaha sendiri sadja, dengan tidak mentjari persekutuan lagi.Oleh karena ia insaf dan mengerti, ia mulai bekerdja untuk ke-perluan umum djuga, dalam persekutuan dengan orang lain.Masjarakat tidak berdasar lagi diatas kesetimbangan keperluan-keperluan dan nama pihak~pihak lagi, jang didorong oleh kebiasaanbuta, melainkan diatas kehendak baik dan kerelaan sungguh akanbekerdja bersama-sama untuk umum.

65

Page 66: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Dalam hal itu pekerdjaan oknum dan pekerdjaan persatuan harusdibagi baik-baik.

Dalam soal pengembangan negeri, atjap kali kita dengar perta-njaan. mana jang lebih baik: perusahaan kampung atau perusahaanoknum.

Rupanja keduanja harus dibagi! Tentu sekali: segenap masjarakatharus madju, djadi kita harus mulai dengan pekerdjaan bersama-sama jang sudah ada dan dengan ekonomt dan hak tanah baru jangada. Tetapi perubahan jang berguna dan pikiran baru jangdapat berhasil, hanja dapat berkembang betul, kalau ada oknumjang djuga boleh bertindak baru sendiri (hal itu disebut: inisiatippribadi - mulai berpïkir dan merantjang dan bertindak baru sendiri).

Di Wondama sedjak tahun 1935 telah mulai pekei'djaan akan mcmbainjun-kati kampung diatas dasar kebun makanan baik.

Saja memberi tjontoh. Dari tahun 1935 sampai 1941 kami mentjobamentjari djalan pengembangan baru diteluk Wondama. Disitutelah njata bahwa kesehatan dan makanan kampung-kampungperlu diperbaiki dan bahwa ada kemungkinan djuga untuk me-nambahkan produksi jang dapat didjual keluar. Bersama-sama

66

Page 67: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

dengan pegawai pertanian kami merantjang, supaja dalam tiap-tiapkampung orang semua berkumpul akan merundingkan apa jangdapat dibuat. Mereka sudah biasa dengan menokok sagu banjakdan mentjari ikan. Kebunnja dipeliharakannja amat sederhana.Makanan tidak tjukup kuat dan beraturan dan tidak tjukup diganti-ganti.Tentu sadja mereka perlu waktu untuk meneruskan pekerdjaanjang sudah ada: menokok sagu untuk dirinja sendiri dan untukekspor; mentjari ikan; mentjari damar, masoi, kulit bia, teripang,membuat kopera sedikit untuk ekspor. Tetapi mereka harus bela-djar, supaja kebun-kebun makanan dibuat djuga dengan aturanbaik.Tidak lama kemudian dari perundingan-perundingan itu, terdjadi-lah dimana-mana kebun makanan jang berbaris-baris dan ber-aturan betul, dengan beden untuk sajur-majur dan ubi dan lain-lain. Diantara kampung-kampung diadakan pertandingan kebundjuga, dengan hadiah-hadiah. Dalam kebun itu, pamili-pamili be-kerdja bersama-sama, seperti biasa, tetapi makin banjak orang ber-girang hati dan asjik bekerdja, sebab mereka mulai melihat suatukeluasan kebun-kebun jang apik dan jang hasilnja makin bagus.Kami merantjang, supaja, setelah beberapa kali sudah diambil panen(hasil) dari tanah itu, kami buka suatu barisan hutan baru untukkebun makanan, sedang barisan kebun lama itu akan ditanamidengan pala, untuk ekspor. Dari Djawatan Pertanian kami mene-rima nasihat akan menanam pala, sebab pada masa itu pala jangberharga tetap dipasar dunia dan pala itu tidak diantjam olehrupa-rupa bahaja jang akan mengetjewakan orang.Pala telah dipesan dan sudah ditanamkan dipesemaian, bexibu-ribupohon. Tetapi sajang sekali perang Nippon menghabiskan segalausaha itu.Dalam tiap-tiap kampung kedapatan djuga setumpuk orang muda,jang disebut „Sambungan Sekolah" jang hendak membuat kebunsendiri, supaja nanti disamping kebun alasan itu, kedapatan djugaperusahaan oknum.Kami berpikir, bahwa dalam pengembangan masjarakat lama-ke-lamaan hak tanah djuga harus berubah, sehingga kedapatan tanahmilik umum dan tanah milik keluarga dan suku dan djuga tanahmilik oknum, supaja ekonomi itu dapat bertumbuh menurut keper-luan semua.

67

Page 68: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Tiap-tiap oknum jang sudah dapat perusahaannja sendiri, akanmengerti djuga, bahwa sebagian pekerdjaannja perlu lagi untukumum djuga. Apalagi, ia tidak dapat menghasilkan sekalian keper-luannja sendiri, sehingga ia terpaksa berdjual-beli dan tukar-menu-kar.Rantjangan jang diuraikan diatas itu berdasarkan pengertian daninisiatip (tindakan baru) dari oknum.Apa sebenarnja itu?Beberapa hal jang bersangkutan dengan pertanjaan itu hendaksaja uraikan.

1. Supaja pekerdjaan kita hidup-hidup, kita harus mentjari tetap,akan beladjar baru, berpikir baru, bertindak baru, sedang jang lamaitu harus tetap hidup. Tentu sadja dalam masjarakat kita perluakan aturan dan kebiasaan, tetapi kebiasaan itu harus hidup dandjangan mati. Tiap-tiap pekerdja memerlukan tenaga (energie)jang tidak padam. Atjap kali, dan itulah sajang sekali, kita ber-temu dengan orang jang telah mendapat pendidikan bagus danjang pada suatu hari mulai bekerdja dengan pengharapan besar,tetapi. . . : jang pekerdjaannja sama sekali kandas dalam kebiasaanjang mati. Apa sebabnja?

Satu dari sebabnja inilah: pada waktu mereka dididik, merekatidak mulai mengasihi pekerdjaan itu sendiri! Mereka berpikir:pendidikan disekolah ialah suatu anak-kuntji kepada pangkatdengan gadji atau anak-kuntji kepada tingkat sosial jang lebihtinggi. Oleh sebab itu mereka tidak memikirkan akar-akar bagusdari pengadjaran. Api kudus dari minat sungguh tidak dipasangdalam hatinja. Dan mereka djuga tidak mulai mengasihi kewa-djibannja untuk umum. Nah, seorang jang tidak berminat sungguhdan jang tidak mengasihi kewadjibannja, nanti hidup dalam pang-kat jang kosong. Pekerdjaannja mati. Barangkali mula-mula ia ter-apung lagi atas rutine (kefahaman kebiasaan), tetapi rutine ituakan mati djuga, dan ia mendjadi seorang jang pekerdjaannjaburuk dan lemah. Jang lama sadja diulangkan, jang baru ditakuti.Kalau diberi nasihat atau perintah pun akan menurut djalan baru,methode baru, memakai alat baru, mereka tidak membuat itu lagi.Buku dengan pemimpin baru tetap tertutup dilemari sadja; perkakasbaru tidak kedapatan; tanaman baru tidak ditjobakan; njanjian barutidak dinjanji.

68

Page 69: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Mereka itu masih hidup,tetapi sebagai orang jangsudah berdiri seperti pa~tung didalam museum(gedung pertundjukanbarang lama). Ajoh, ke-*biasaan baik harus dihi-dupi, tetapi selalit harusditjari djuga, mana pe-kerdjaan lebih baik lagi.Orang jang bertenagaakan bekerdja begitu,menundjukkan initiatippribadi atau inisiatip ok~nura, Djangan orang tuadan pemimpin tua mem-bunuh inisiatip dariorang muda, jang betulmengasihi pekerdjaannjadan kewadjibannja. Tidak usah disangkal, bahwa banjak kali ke-dapatan orang jang sendiri sudah mati pekerdjaannja, jang berka-ta kepada orang jang baru tammat pendidikannja: ,,Ah, buat sadjajang biasa! Jang baru itu semuanja omong kosong!"Orang jang berkata begitu sendiri tidak mengerti lagi apa jangdibuatnja, sebab mereka mengapung atas gelombang kebiasaanmati sadja. Tetapi orang itu menegahkan pengembangan.Kalau kilat pengertian sungguh dan kasih sungguh memasang apitenaga didalam hati oknum, baru kita akan melihat bahwa masja-rakat akan mulai berkembang!Orang jang dididik dan terus berhenti madju sesudah dididik itu,sama sekali tidak dapat memadjukan masjarakat, sebab merekahidup bagi dirinja sendiri, seperti tiram.

2. Tetapi kita harus mengasihi djuga h at ang-barang jang kitakerdjakan dan perkakas jang kita pakai. Kita baru mengasihi ba-rang-barang itu, kalau kita mengerti gunanja dan memeliharakandia untuk guna itu djuga. Kalau saja mempunjai andjing atau babisaja harus memeliharakan dia baik-baik, sebab saja harus menga-sihi binatang itu dan mengerti djuga maksudnja. Kalau saja tidakmau memeliharakan dia sebaik-baiknja, harus saja bunuh dia ataumendjual dia. Tetapi begitu djuga dengan benda lain. Saja harus

Kampung kotawi Hamadi dckat Hollandia,Dikofa segala pckerdja harus bckcrdja-sama,supaja kchidupaniija dikota itu schat.

69

Page 70: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

mengetahui, dengan maksud apa saja membeli tjepatu, gambar,foto, arlodji, djam gantungan, radio, lampu gas dan lain-lain. Kalausaja membeli barang itu sebab orang lain buat begitu djuga, atausupaja tingkat saja berupa lebih tinggi, atau hanja sebab saja se-dikit waktu mau merasa senang dengan barang sebagus itu, lebihbaik djangan saja beli. Kalau saja membeli apa-apa, saja harus ber-maksud dahulu akan memeliharakan benda itu sebaik-baiknja danmempergunakan dia sehemat-hematnja, supaja ia menahan lama.Dengan kata lain: saja harus mengasihi benda itu. Djangan menga-sihi diri dan nama sendiri, tetapi mengasihi benda itu dan pekerdja-an jang saja buat dengan benda itu.Pembatja dapat mengerti, bahwa seorang jang mengasihi akanzaman baru, kadang-kadang menangis, kalau ia melihat bahwabanjak benda, dan djuga makanan dan minuman, diboroskan dandilalaikan sadja? Dan gadji dipakai untuk guna apa? Gadjimuakan bersukatjita, kalau ia dipakai untuk maksud bagus!

3. Inisiatip oknum bukan artinja: kuasa sia-sia dari seorang oknumdidalam kampung. Telah kita mendengar, bahwa kadang-kadang ke-dapatan orang, jang telah keluar dari masjarakat modern, tetapidengan tidak mengerti dasar masjarakat itu. Mereka itu hanjamerasa diri sudah lebih tinggi dari orang lain, sebab sekali sudahhidup dari gadji dan sekali sudah hidup didalam ekonomi kota.Sangkanja bahwa pada dirinja telah melekat sematjam kehormatan.Kalau oknum itu seorang benar, ia tidak mau hidup dari dusta itu,Ia memang mengerti: sekarang saja sudah pulang kedalam kam-pung; djadi sekarang saja harus hidup kembali didalam ekonomikampung, bersama-sama dengan orang lain. Tetapi saja sudahbeladjar apa-apa! Saja mau mentjari djalan, supaja apa jang sudahsaja tahu, mendjadi untung bagi segenap kampung. Ja, begitulahinisiatip orang itu berguna sekali bagi kampung, Tetapi ada oranglain, jang hanja ketjewa sadja, sebab itu mereka mempergunakankuasanja dan kehormatannja jang pura-pura akan mengatasi orangkampung.Orang itu mendjadi suatu bahaja bagi kampung itu!Apa sebabnja? Sebab ada banjak orang kampung jang takut akanantjaman orang matjam itu. Itulah oknum jang ingat akan dirisadja dan jang mau berkuasa sendiri sadja. Ia tidak mengasihiapa-apa. Rasa hatinja kosong, dan lama-kelamaan kata-katanjamakin kosong djuga, terlebih kalau ia biasa memabukkan diri.

70

Page 71: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Dalam demokrasi jang baik, hal itu tidak djadi. Segala orang di-dalam kampung, jang pengertiannja baik dan jang kehendaknjabaik, harus bekerdja bersama-sama dengan tidak takut, supajaorang matjam itu djangan mempunjai pengaruh didalam kampungatau didalam daerah. Dalam demokrasi sungguh, tidak boleh orangjang kosong sadja hatinja, jang hanja mentjari kuasa kasar dannama bagi dirinja sendiri, memperoleh kuasa apa-apa atau mendjadianggota perwakilan, sebab orang banjak tidak berani memilih se-orang lain. Mereka telah terpaksa dengan antjaman!Orang sungguh bersehati harus melawan orang jang tidak sung-guh, supaja masjarakat dapat didirikan atas dasar kemerdekaanbetul dan djangan dirusakkan oleh lulamat sia-sia.

1. Bagaimana dihubungkan oknum dengan persekutuan umum?2. Bagaimana pekerdjaan oknum dan pekerdjaan umum dapat dibagi-bagi?

Begitupun hak tanah dapat dibagi bagaimana7

3. Apakah menjebabkan tenaga pekerdjaan dan kegirangan pekerdjaan mula-mula kemudian hilang dan mati?

4. Apa artinja mengasihi pekerdjaan? Apa artinja kasih akan benda?

71

Page 72: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

ifCAlAN JANQ 1U UZUZAH

Diatas itu telah kita lihat, bahwa ada perubahan jang perlu, jantharus dirundingkan. Tetapi ada djuga ikatan jang tidak boleh di-ubahkan dalam perundingan. Ikatan itu mendjadi sebagai rangkadasar kehidupan bersama-sama. Dalam tiap-tiap masjarakat, lamaatau baru, kita bertemu dengan horraat kepada ikatan itu.Inilah ikatan itu: keluarga; kehidupan seseorang; nikah; milik; ke~sungguhan kata tentang peristiwa dan tentang nama sesama-ma-nusia dan bahagia sesama manusia.Kalau tidak ada hormat kepada ikatan itu atau kalau hormat itutidak tjukup, tentu masjarakat hantjur dan persekutuan bubar. Da-lam masjarakat jang begitu terdjadi kekatjauan, atau orangnja mu-lai hidup terpisah-pisah sadja, dengan tidak kedapatan kampungjang kuat dan sehat lagi.

Dalam fasal ini kita.hendak memeriksa dasar dari hormat itu.Sebab memang dimana-mana kedapatan hormat itu, dimana-manadjuga kita dapat memakai kata: agama~adat, Tiap~tiap adat jangmemegang ikatan tersebut ada kesungguhannja! Ikatan itu tidakboleh berubah. Kalau kita mengatakan, bahwa harus ada perubahan,hanja dasar hormat itu jang harus berubah. Hal itu hendak kitaperiksa.

Dalam masjarakat lama selalu dituntut persatuan. Keselamatan itudisamakan dengan persatuan jang tidak boleh bubar. Hal itu selaludiumpamakan dengan tubuh. Tubuh itu suatu keanteroan, jangmendjadi dari banjak bahagian. Menurut sangka kuno didalamtubuh kedapatan roh atau semangat, jang mempersatukan segalabagian tubuh itu, sampai mendjadi badan jang hidup. Apakahseandainja bagian-bagian tubuh itu? Inilah: kulit dan isi, dagingdan tulang-tulang; badan dan djiwa bajang-bajang. Kematian itulahkehantjuran bagian-bagian itu! Sebab itu ada roh, jang memper-satukannja semuanja. Tetapi roh itu ada rupa-rupa bentuknja.

72

Page 73: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Dengan bentuk padat roh itu disebut hati. Kalau suangi makanhati itu, tubuh mesti hantjur, sebab tidak dapat dipersatukan lagi.Dengan bentuk tjair roh itu disebut air atau tjairan kehidupan.Kalau hantu-hantu dan lam-lain mentjuri tjairan kehidupan itu,dukun harus membawa itu kembali. Kalau tidak, tubuh mesti han-tjur, sebab tidak dapat dipersatukan lagi. Dengan bentuk hawa rohitu disebut nafas. Kalau nafas hilang, tubuh hantjur, sebab djiwabajang-bajang sudah tertjerai dari badan dan tidak dapat dibawakembali lagi. Djiwa bajang-bajang itu berpindah kedunia gaib itu.Terdjadilah djuga kekuatan roh itu dirusakkan oleh tenaga djahatatau obat (doti) masuk kedalam tubuh. Dalam hal itu dukun ituharus pandai mengeluarkan tenaga djahat atau obat itu dari dalamtubuh.

Itulah persangkaan kuno tentang keadaan tubuh. Dalam per-sangkaan baru kita melihat, bahwa jang terutama dalam tiap-tiapmanusia ialah pusat pribadi atau inti pribadi. Tubuh itu bukantempat peperangan tenaga-tenaga jang berlawanan dan jang harussetimbang dan dipersatukan oleh roh jang berupa zat padat atauzat tjair atau zat hawa. Tetapi inti pribadi itu memerintahi tubuhdan mengaturkan kesetimbangan segala sesuatu jang ada di-dalam tubuh itu. Dalam hal itu inti pribadi boleh dapat pertolongandari obat dokter, tetapi jang terutama ialah inti rohani manusiaitu, jang tidak dapat ditjuri dari padanja oleh tfuangi atau hantudan jang tidak dapat dilemahkan oleh hobatan.Sekarang kita memeriksa masjarakat itu. Menurut persangkaan kunosegala persekutuan didalam masjarakat dianggap sebagai tubuhdjuga. Dalam fasal pertama telah kita lihat susunan itu dengansegala bagiannja. Segala ikatan masjarakat mendjadi ikatan daribagian-bagian masjarakat itu. Tenaga-tenaga keluarga jang ber-lawanan, dan djuga tenaga-tenaga bumi jang kelihatan dan duniajang tak kelihatan (gaib) harus dipersatukan. Oleh apa? Olehroh atau semangat jang kedapatan didalam adat itu. Hormat jangkita dapat dalam adat itu, ialah hormat bagi tenaga-tenaga danbagi kekuatan roh persatuan itu. Itulah dasar agama-adat. Tenaga-tenaga dan roh persatuan itu sama benar dengan jang telah keli-hatan didalam tubuh dan sama benar djuga dengan segala tenagadan bagian dan roh didalam segenap alam. Masjarakat itu mendjadisatu tubuh besar, tetapi segenap alam mendjadi djuga satu tubuhbesar dengan bagiannja dan dengan roh persatuannja.

73

Page 74: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Didalam masjarakat roh itupun berbentuk sebagai zat. Umpamanjaharta itu ialah zat padat jang harus tahan tetap, sebab mendjadisebagai hati masjarakat. Dan makanan dan minuman ialah zatkehidupan untuk masjarakat itu. Hal inilah memberi harga besarkepada harta dan makanan, jang mendjamin persatuan segalapersekutuan jang diadakan didalam masjarakat. Tentu sekalisemangat itu berbentuk lain lagi, umpamanja dangsa dan pangkatdan lain-lain. Tetapi semuanja mendjadi bentuk untuk zat tenagajang mempersatukan.

Dalam anggapan itu sukar sekali pribadi perseorangan mendjadisadar; sebab tiap-tiap manusia mendjadi bagian dari pihak-pihakitu dan takluk kepada tenaga-tenaga itu.

Sekarang kita memeriksa dasar baru. Dalam masjarakat baru per-sekutuan terdjadi oleh hormat jang ditanggung oleh pribadi tiap-tiaporang. Setahu hati tiap-tiap orang mengaku, bahwa ia harus hidupbaik bersama-sama dengan sesamanja manusia. Dengan hatimerdeka ia mengaku kebaikan ikatan masjarakat itu. Dan ia meng-korhankan atjapkali sukanja sendiri, akan menjesuaikan dirikepada aturan umum, jang mendjamin keselamatan bersama-sama.Hukum atau hak masjarakat tidak dapat bekerdja, kalau anggota-anggota masjarakat tidak mau mengkorbankan sebagian dari su-kanja sendiri. Hormat akan hak itu mesti mempunjai dasar dalamhal kasih akan sesama manusia. Orang jang tidak mempunjai ke-mauan baik itu disebut a-sosial, Kata sosial itu mempunjai arti umumjaitu segala sesuatu jang mengenai kehidupan bersama-sama. Te-tapi kata sosial djuga artinja: pengakuan hati kepada hak oranglain, dan hak persekutuan.

Begitulah sebenarnja persekutuan dalam masjarakat baru berdasardiatas kepertjajaan, bahwa orang lain semua dengan hatinja menga-ku hak kita bersama-sama. Sama seperti orang jang berdjalandengan auto atau sepeda didalam lalu-lintas: kalau ia tidak dapatpertjaja bahwa orang lain djuga mengaku aturan lalu-lintas, se-orang pun tidak berani lagi akan berdjalan dengan auto atau se-peda.Begitu dalam segala hal hak jang lain. Masjarakat tidak hantjurdan mungkin madju dan berkembang, sebab kita dapat pertjaja se-orang akan seorang. Polisi dan tenaga-tenaga lain tidak memben-tukkan masjarakat, hanja mereka mendjaga, supaja kepertjajaan

74

Page 75: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

djangan dirusakkan oleh sedikit orang, jang tidak sosial dan jang ti-dak mau memperhatikan kehidupan bersama-sama. Lagi pula me-reka mendjaga, supaja kesalahan jang dibuat dengan tidak senga-dja diberitahukan, supaja segala anggota masjarakat makin lamamakin baik berladjar aturan itu.

Hakim tidak dapat bekerdja sama sekali, kalau dihati orang tidakada pengakuan kepada ikatan jang mendjadi rangka dasar kehi-dupan. Tiap-tiap orang didalam inti hatinja mengaku, bahwa se-benarnja ia harus kasih akan sesamanja manusia. Dan masjarakatberdiri pada kepertjajaan bahwa kita semua bersama-sama menaruhpengakuan itu.

Djadi dengan inti pribadi jang tersebut diatas itu, kita djuga meng-aku kesungguhan ikatan jang tidak berubah itu.Kalau kita memeriksa ikatan itu: keluarga, kehidupan, nikah, mihk,kesungguhan dan bahagia, terus kita mengerti, bahwa itulah pokokdari perintah kelima sampai kesepuluh dari Sepuluh Perintah itu!Oleh Sepuluh Perintah itu ikatan masjarakat dikuduskan, tetapidengan djalan memanggil hati kita masing-masing. Lihat sadja!Dalam Perintah pertama sampai Perintah ketiga kita dilepaskandari dasar masjarakat lama dan kita didjadikan pribadi jang bebas.Sebab dalam Perintah pertama sampai ketiga dikatakan, bahwaalam itu bukan satu tubuh dengan rohnja dan tenaga-tenaganja,jang kita takuti dan kita hormati dan kita panggil namanja. Tetapidikatakan, bahwa diatas alam itu adalah Tuhan jang memanggilnama kita, supaja kita dengar dan menjahut. Dengan Namanja Tu-han memanggil nama kita. Begitu kita mendjadi manusia jangmenjahut, jang sadar dan dipanggil kepada kasih.

Dalam Perintah ke-empat itu kehidupan antero dipanggil keatas,supaja kita manusia menjetudjukan kehidupan itu dengan panggilanTuhan. Enam Perintah jang berikut ialah sebagai enam hari kehi-dupan manusia, jaitu enam ikatan kehidupan kita. Periksa itu sen-diri sadja! Dan dalam Perintah keempat enam hari itu didahuluioleh hari Kudus, jang memanggil kita keluar dari ikatan buta alamini, kepada kebebasan kehidupan dalam kasih dan kepertjajaan.Mengapa ada keluarga? Sebab hanja didalam keluarga dapat ber-tumbuh kasih dan kepertjajaan atas dasar pribadi merdeka!Mengapa kita memeliharakan kehidupan sekuat-kuatnja? Sebabtiap-tiap manusia dipanggil kepada maksudnja oleh Tuhan.

75

Page 76: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Mengapa kita harus menghormati nikah itu? Sebab didalam nikahdiadakan persekutuan jang setia, dengan mengaku bahwa sajatidak boleh hidup tertutup dalam diri saja sendiri: saja menjerahkandiri dengan pertjaja dan harap. Inilah dasar masjarakat jang ter-utama.Mengapa dihormati .milik orang? Sebab milik itu diberi kepada kita,supaja didalamnja kita berkembang menurut panggilan kita masing-masing atau menurut panggilan keluarga kita atau bangsa kita.Mengapa dipegang kuat-kuat hormat akan kesungguhan itu? Sebabtidak mungkin didirikan persekutuan, kalau tidak ada kepertjajaan.Lagi pula nama orang lain harus dihormati, sebab tidak boleh kitamenolak orang lain dari tempatnja didalam masjarakat, Dalam halitu kita ingat bahwa dalam masjarakat lama orang bersumpahdengan takut akan suatu tenaga jang mungkin menimpah dia.Tetapi dalam masjarakat baru kita bersumpah akan mengakudasar kepertjajaan persekutuan. Barang siapa jang bersumpah dus-ta, dihukumkan oleh hakim, sebab ia merusakkan kepertjajaan dandengan sengadja membongkar rangka masjarakat.Mengapa tidak boleh kita tjoba merusakkan bahagia orang laindengan dengki dan ketjemburuan dan tipu-daja? Sebab kita ber-sama-sama harus bekerdja, supaja segala usaha masjarakat men-djadi bahagia bagi anggotanja masing-masing.

Disini kita hendak memeriksa lagi bagaimana pengertian itu me-nerangi hal nikah itu. Banjak orang merasa pada zaman ini, bahwapikirannja tentang nikah itu mulai terkatjau. Mereka memakaikata nikah dan kata kawin; kawin adat dan nikah geredja; nikahgeredja dan nikah kantor. Lagi pula ada kekatjauan tentangartinja mas kawin itu.Tentu sekali: nikah itu harus dipegang sebagai suatu ikatan jangtidak boleh berubah. Nikah itu harus teguh dan tidak dapat dibu-barkan sebarang sadja. Tetapi apakah jang mendjamin keteguhannikah itu? Dalam masjarakat lama keteguhan nikah didjamin be*gini: nikah dua orang masuk kedalam persatuan dua keluarga ataudua suku bangsa. Dan persatuan itu didjamin oleh mas kawin,ialah inti bajaran dan roh persatuan dengan rupa padat! Lagi pulapersatuan itu terus dipeliharakan oleh pertukaran makanan danharta pada pesta-pesta«itu, bersama-sama dengan dangsa pesta itu.Itulah setudju dengan jang dikatakan diatas tentang persatuantubuh masjarakat itu.

76

Page 77: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Ada orang jang menjangka, bahwa mas kawin itu harus dihapus-kan sadja, sebab pada zaman modern kita hidup dengan uang danbukan dengan harta lama. Lagi pula oknum perseorangan harusmendjadi bebas dalam kehendaknja akan kawin itu.Tetapi hati-hati, saudara!

Nikah itulah suatu ikatanjang tidak dapat diubah-kan, satu dari pada da-sar masjarakat. Nikah ituharus dilindungkan olehpemerintah sama sepertikeamanan dan kepertja-jaan lain,Sebab itu kita harus ber-tanja dahulu: bagaimananikah itu harus diteguh-kan dan keteguhannjadidjamin? Beginilah: per-djandjian jang berdasaratas hasih dan keseti&anditeguhkan dihadapansaksi-saksi dengan resmi,supaja masuk kedalamkepertjajaan umum.

Pemerintah mensahkan perHj^/.Jjiau uu. Kdiau urang masih sukamemperkuatkan r>ciajandjian itu dengan bajaran- djaminan, ïtu-lah tidak bv>ich dipersalahkan. Tetapi perdjandjian, jang didjamindengan tandatangan itu, seiidiri mendjadi nikah jang sah.Djadi kalau ada daerah jang tidak memakai mas kawin lagi, ataujang hanja memakai bajaran dengan uang, tidak boleh disitu orangmengatakan, bahwa tidak ada nikah jang sah lagi, dan tiap-tiaporang boleh kawin dan tjerai sadja menurut sukanja. Itulah pikiranjang salah benar ,

Kalau tidak ada aturan harta atau mas kawin lagi, keteguhannikah perlu sekali didjamin dengan suatu aturan nikah jang meng-aturkan tjara perdjandjian itu, sehingga sah dihadapan hakim!Dan tidak boleh djuga orang menjangka, bahwa boleh merekamembajar uang untuk kawinan sementara sadja, seolah-olah per-mainan kawinan itu dibajar dengan uang.

Salah satu ikatan jang tidak boleh berubahketeguhannja iaUih nikah.

Nikah itu dihormati dengan festa.

77

Page 78: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

Kalau tidak ada bajaran, harus ada perdjandjian resmi jang tetap!Kalau ada bajaran, boleh sadja kalau ada djuga perdjandjianjang tetap.

1. Apakah ikatan masjarakat jang tidak boleh berubah7

2. Bagaimana sangka dahulu tentang persatuan tubuh?3. Apa pikiran dahulu tentang persatuan masjarakat?4. Apa pengetahuan baru tentang susunan tubuh?5. Apa dasar baru untuk masjarakat?6. Apa gunanja kepertjajaan seorang akan seorang, dalam masjarakat'

Apakah tugas polisi7

7. Perbandingkanlah tiap-tiap Perintah dari Sepuluh-Perintah itu dengan alasanmasjarakat lama dan baru.

8. Apa perbedaan sumpah tjara lama dengan sumpah tjara baru?9. Apa perbedaan aturan nikah lama dengan jang baru?

78

Page 79: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

ZAHAJAVAN PBNQHAZAPAN

Perubahan dalam zaman baru disertai beberapa bahaja jang besar.Tidak usah kita sembunjikan, bahwa dalam beberapa bagian bumiini telah terdjadi kekatjauan sementara atau huru-hara atau perse-teruan pun oleh perubahan itu. Dunia baru bertemu dengan dunialama. Kita sama mengerti, bahwa pertemuan dan perubahan ituhanja mendjadi dengan damai dan sentosa, kalau perubahan itudikerdjakan dan ditjernakan dengan sungguh hati.Kuntji akan mengerti segala kesukaran itu ialah: perhatikanlahdasar rohani adat dan kesusilaan.Saja menjebut beberapa bahaja:

1. Ada orang jang hendak mendorong terlalu tjepat kepada per-ubahan.Pribadi manusia tidak suka didorong. Terlebih dalam hal ini tidak.Pribadi manusia tidak dapat dipaksa akan mendjadi sadar tiba-tiba. Meskipun kita jakin, bahwa perubahan itu perlu, tetapi kitaharus hati-hati sekali, supaja didalam masjarakat orang berolehkesempatan tjukup akan mengakui segala sesuatu dengan hatinjasendiri. Itulah suatu perubahan dasar rohani. Kalau perubahan itudipaksa sadja, hasilnja hanja lahir dan bukan batin. Kemudian da-sar lama jang masih didalam batin itu meletus dan merombakkansegala sesuatu jang telah didirikan. Masjarakat demokratis hendakdidirikan perlahan-lahan dan hati-hati, supaja ia mendjadi demo-kratis betul, jaitu segala orang suka menanggung djawab tentangpengertian baru itu. Oleh sebab itu didalam kampung perubahanbaru harus mulai dengan beberapa tanggungan tentang hal jangnjata dan terang dan gampang sekali.

2. Ada orang jang menjangka, bahwa perubahan itu kedapatansadja dengan sekolah. Asal anak-anak mendjadi pintar dalam ba-njak hal baru, nanti masjarakat memang akan berubah. Sangkainipun suatu bahaja besar. Pertama sebab anak-anak tidak men-

79

Page 80: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

djadi pengandjur dalam masjarakat. Kedua sebab masjarakat itusuatu keanteroan: perubahan dasar harus bertumbuh dalam segalabagiannja sedjalan dan bersama-sama.Di Afrika-Tengah kelihatan banjak orang muda, jang telah tam-mat beladjar disekolah, tetapi jang sama sekali tidak suka menolongakan membangunkan masjarakat baru. Mereka tidak mempunjaiperasaan sosial, hanja merasa diri pintar sadja dan tidak mau be-kerdja. Baru ketika mereka lapar, orang mulai bekerdja sedikit. Te-tapi ada djuga banjak jang h'dup dikampung sadia atas ongkosdan belandja pamilinja.Terang sekali: pendidikan disekolah harus sedjalan dengan pengem-bangan masjarakat. Baik disekolah, baik dikampung dasar ro-hani baru harus bertumbuh bersama-sama. Kalau tidak: ikatan lamarusak; ikatan baru tidak diperhatikan. Kepintaran jang tidak ber-dasarkan keradjinan sungguh dan kehendak sosial jang sungguh ti-dak berguna. Anak-anak harus beladjar bekerdja dengan suka hati,sambil melihat, bahwa masjarakatnja djuga madju bersama-samadalam hal ini. Perubahan lain itu pura-pura dan sia-sia; perubahansungguh mendjadikan suatu bangsa, jang makin lama makin baikmengerti nama bangsanja, sampai bersama-sama mereka mulai me-rasa diri dipanggil kepada tugas bagus.

3. Ada orang jang mengatakan: banjak jang kelihatan dalam adatbaru tidak baik bagi kami. Kami harus memilih sadja beberapa haljang baik. Tetapi kata inipun suatu bahaja.Disini kita harus membedakan baik-baik kesusilaan atau adat jangberdasar sungguh dan kebiasaan jang tidak bardasar apa-apa, ataujang berdasar kesukaan atau kelalaian beberapa orang.Kita melihat kebiasaan beberapa orang dari dunia asing; atau kitamelihat kebiasaan orang pada film itu. Djangan sekali-kali menjang-ka, bahwa itulah adat jang berdasar baru. Itulah orang, jang tidakhidup menurut dasar kesusilaan bangsanja.Umpamanja didasar kesusilaan bangsa Amerika adalah suatu ke-radjinan jang amat besar dan suatu kesetiaan rumah-tangga jangamat kuat. Kalau kita melihat beberapa film kita menjangka, bahwaorang Amerika itu bermain sadja dan melakukan rupa-rupa hal jangtidak baik. Tetapi diluar film jang amat bagus, kedapatan djugabeberapa film, jang hanja mau menggelikan hati orang dengan halngeri dan hal jang tidak baik. Kebiasaan jang salah banjak kalikita lihat djuga pada orang, jang telah keluar dari masjarakatnja

80

Page 81: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

sendiri atau jang sudah menaruh sjak akan dasar kehidupan, sam-pai mereka mengembara dibumi dengan tidak mau mendjagai dirilagi. Perasaan sosial mati. Tentu sadja: didalam zaman baru iniada orang jang mau menurut kesusilaan baik dan ada orang lainjang memakai kemerdekaannja dengan tidak mau lagi berbuat baikmenurut dasar kesusilaan. Diantaranja kedapatan djuga, janghanja hidup untuk gadji dan kesukaan sadja.

Djangan berkata, bahwa itulah zaman baru atau adat baru. Itulahperlawanan kepada kesusilaan betul. Djangan kita ikut tjontoh sa-lah sadja. Hati kita sendiri terpanggil; kita sendiri harus menjahutdan memiJih betul.

Tetapi itulah berat, saja mengaku itu!Di Afrika djuga ada orang jang tidak pertjaja panggilan itu, sebabdiantara bangsa jang membawa panggilan itu kedapatan begitubanjak orang, jang sendiri tidak mempunjai perasaan sosial; jangingat akan kesenangannja dan kekajaannja sendiri sadja.Lantas kata orang: ajoh! kita buang kemadjuan modern itu, sebabsemuanja pura-pura sadja. Marilah, kita pulang kepada dasar hi-dup kita sendiri! Sajang sekali, sebab dasar hidup lama tidak ber-isi pengharapan lagi.Pertjajalah akan dasar baru! Lalu periksalah dan bangunkanlahkehidupanmu sendiri setudju dengan dasar jang satu-satunjasungguh sadja.

4. Ada orang jang melihat segala sesuatu jang baru itu sebagai su-atu kesukaran sadja. Sudahlah, mereka suka djuga mendapat ke-hormatan modern; mereka djuga mau menerima beberapa kese-nangan modern; mereka djuga mau mengambil oper beberapa ben-tuk modern; tetapi mereka sama sekali tidak mau mendjadi sadar!Inilah suatu perlawanan jang kedapatan dalam banjak negeri di-bumi ini, dan inilah bahaja jang terbesar. Apa sebabnja? Orangjang berupa ini, tidak hendak mengaku panggilan. Mereka lebihsuka hidup terus, didorong-dorong oleh tenaga-tenaga masjarakatlama sadja, tetapi dalam pakaian baru (atau lama djuga). Mereka ituenggan menjahut dan mendjadi insaf sendiri. Djangan kita ber-pikir, bahwa orang ini kedapatan diantara orang tua sadja. Adaorang muda djuga, pun jang terpeladjar, jang tidak beladjar teruslagi, jang tidak radjin dan gembira memperdalam pengertiannjalagi; jang tidak mau berkembang lagi. Tetapi ditempat jang mereka

81

Page 82: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

telah beroleh, mereka berdiri disisi masjarakat sadja, dengan mukamasam dan bersungut-sungut sadja kepada segala sesuatu jangmenuntut perubahan sungguh. Orang ini, jaitu kalau mereka betuldapat menanggung djawab, mendjadi suatu bahaja besar bagi ma-sjarakat kita. Kalau kepada mereka itu dikatakan, bahwa nantimasjarakatnja harus berdiri sendiri, dengan keradjinan dan per-tanggungan djawab demokratis, mereka tidak pertjaja itu. Sebe-narnja mereka menolak hal itu. Mengapa? Ini perasaannja: Kamimau hidup gampang dalam dunia kita sendiri! Djangan susahkankami. Kalau nanti ada masjarakat dengan pemerintahan sendiri atasdasar demokratis, kami akan merasa kewadjiban demokratis itulagi sebagai suatu kepaksaan asing. Kami tidak mau berubah samasekali. Hanja mau djadi lebih senang sedikit.Ja, saudara, kata matjam itu menjatakan kekurangan perasaan so-sial.

Seantero dunia pada zaman ini dipanggil akan bekerdja bersama-sama. Semua orang sekarang dipanggil akan mengaku dasar baruitu dengan hak umum jang baru.Ditanah lain perkataan itu menjebabkan pemberontakan dan ke-rugian besar, dengan perekonomian jang mati dan dengan aturanjang mendjadi buruk. Perlawanan itu tidak disebabkan oleh suatunasionalisme, jaitu keinsafan kebangsaan jang sehat, melainkanoleh tenaga-tenaga lama dari masjarakat lama, jang tidak maumenjerahkan diri kepada panggilan pertanggungan djawab pribadijang sungguh dan kepada hukum dan hak jang berhubungan de-ngan pengakuan demokratis.Apakah pengharapan kita?Saja mengaku, bahwa saja pertjaja akan dasar sungguh dari de-mokrasi.

Kalau saja pertjaja itu, saja pertjaja djuga bahwa roh benar akanmenang. Kita harus mengutjap sjukur, bahwa dinegeri kita ini, kitaberoleh kesempatan akan bekerdja bersama-sama. Djangan kitamenjangka bahwa menurut sematjam undang-undang alam mestidjadi perseteruan atau mesti djadi kekatjauan atau pemberontakan.Itu sama sekali tidak perlu. Artinja: kalau kita semua mengata-kan: atas dasar baru itu dan dengan roh baru itu kita hendakmembangunkan negeri kita dan mempersatukan bangsa kita di-bawah satu nama jang terpanggil, memang kita selalu dapat be-

82

Page 83: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

kerdja terus dengan sedjahtera. Nanti dengan djalan itupun kitaberoleh alasan ekonomi jang kuat dan kita dapat menerima tempatjang terhormat sungguh diantara segala bangsa.Tetapi kalau ada orang jang mengatakan: Ah! Itulah semua pen-dorongan asing sadja! Itulah semua adjakan sadja kepada suatukeradjinan jang kita tidak mau! Kita mau merdeka dengan tidakmenanggung djawab kepada kesusilaan dan hukum jang baru! -—•kalau ada orang jang berkata begitu, lihatlah tjontoh jang sudahada ditempat lain dibumi: nanti terdjadi kekatjauan, kemunduran,perpisahan bangsa-bangsa, kehantjuran negara.Hal itu tidak perlu. Baiklah kita bersama-sama harap akan ke-madjuan sungguh dan bukan harap sadja, tetapi membanting tulangdjuga dengan gembira hati dan beladjar terus, supaja masjarakatbaru dibangunkan dan djangan sekali-kali api kudus mati didalamhati kita.

1. Mengapa tidak boleh didorong kepada pe.-ubahan jang terlalu tjepat?2. Apa bahajanja kalau pengembangan masjarakat tidak sedjadjar dengan

pengembangan sekolah ?3. Apakah perbedaan kesusilaan dan adat baik dengan beberapa kebiasaan orang

jang banjak kelihatan, tetapi jang tidak terbit dari suatu adat?4. Adakah baik mengambil oper beberapa kesenangan modern dengan tidak suka

akan pertanggungan djawab dan tenaga modern ?

83

Page 84: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

KETERANGAN ARTI KATA

administrasi — administratie:

anasir — element:anggapan .— mening, opvatting:anut, menganut .— aanhangen:

asosial — asociaal:

badminton:bidat — secte:

chajal .—• vizioen, gezicht:demokrasi ^- democratie:

diktatur — dictatuur:

djamin, mendjamin ~garanderen, waarborgen:

djelma, mendjelma —van gedaante verwisselen:ekonomi .— economie:ekspor — export:energie:faham ^- begrijpen, bekwaam:

fascis .— fascist:

framboesia:gaib — verborgen, geheim:hukum — wet:hygiëne:impor — import:

industri — industrie:inisiatip .— initfatief:

insaf — bewust:inti .— kern:jang dan jin:

kebudajaan —beschaving, cultuur:

penjuratan, pendaftaran dan pembukuan jangperlu dalam organisasizat asas, zat asli, bahan-bahan asaspersangkaanpertjaja dan menurut aturan suatu agama ataupengadjarantidak mau menjesuaikan senangnja sendirikepada kesenangan dan keperluan umumpermainan dengan bola berbulutjabang suatu agama jang melawan pengadjaransah dari agama itupenglihatan adjaibpemerintahan dengan pertanggungan djawaboleh dan kepada rakjatpemerintahan paksaan jang tidak berdasarkanhukum benar

menanggung hal jang akan disampaikan ataudilaksanakan

bertukar nipahal memenuhi keperluan kehidupandagangan jang diperniagakan keluar negeritenaga, kekuatan pekerdjaanmengerti, pandaisalah-faham •— misverstand: mengerti salahorang jang hendak rnemerintahi negeri dengandiktatur partai, bukan diatas hukum benarpenjakit boba, purutersembunji, tak kelihatanaturan kehidupan jang diperintahkanilmu dan tindakan kesehatandagangan jang diperniagakan kedalam negeri(dari luar)perusahaan pembuat barang dengan pesawatmulai berpikir dan merantjang dan bertindakbaru sendirisadarbidji pertengahan, isi terutamadua anasir dalam penduaan agama dan tertibmasjarakat dan alam Tiong Hoa (terang-gelap;atas-bawah; laki-laki-perempuan; langit diatas- sebelah dibawah bumi; dan lain-lain)

hal membentukkan kehidupan

84

Page 85: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi

kesenian — kunst:kuno ^- antiek, ouderwets:lambang -— symbool:

lataran belakang •— achtergrond:

malaria:

masjarakat — maatschappij:meleset — malaise:methode:rr.inat — belangstelling:modern:mudjarrab ~- effectief:nasionalisme — nationalisme:negara — de staat:

oper, mengambil oper .—overnemen:organisasi -~ organisatie:partai ,— partij:

persatuan — eenheid:

persekutan — gemeenschap:

politik — politiek:praktek — praktijk:praktis — praktisch:

pribadi — persoon, persoonlijk:

ramalan — voorspelling:

rutine: routine:sedjarah — geschiedenis:selidik, menjelidiki .—onderzoeken:sosial — sociaal:

spesialisasi — specialisatie:susila, kesusilaan .—•ethiek, moraal:tanpa .—• zonder:teknik — techniek:tertib — orde:ular naga — draak:wasiat — testament:

hal membuat keindahantjara zaman dahulutanda jang mengganti suatu arti jang tak ber-badan, umpamanja djangkar itulah lambangpengharapan dan lain-Iaindasar belakang diatas mana dilukis gambaraa,djuga dengan arti kiasandemam panas jang dipindahkan bibitnjaoleh njamuk malariasusunan pergaulan hidupkelemahan kemakmurandjalan pekerdjaan atau djalan pengadjaranperhatiantjara zaman baruberguna akan menjembuhkanperasaan kebangsaan, keinsafan kebangsaantumpuk umum dari kaum dan negeri, jang ber-sama-sama disusunkan dengan satu pemerinta-han pusat dan undang,undang umummenerima milik atau kebiasaan baru dari oranglainperaturan susunan pekerdjaantumpuk warga negara, jang setudju tentangasas-asas pemerintahan dan maksud pemerin-tahan jang dituntutnjaperhubungan oleh pakaaan tenaga-tenaga deng-an tidak ada pertanggungan djawab hati (lihatpersekutuan)perhubungan diantara manusia flengan per-tanggungan djawab hati mastng-masinghal asas-asas dan maksud negarapelaksanaan dalam kehidupan sehari-harijang dapat dilaksanakan dalam kehidupansehari-harikeadaan oknum; diri manusia sendiri jang mem-bedakan diri dari barang dan binatang jang takmenanggung djawabpemberitahuan tentang hal jang nanti kemudianakan djadikefahaman kebiasaanriwajat peristiwa dalam abad-abad

periksa, memeriksaijang mengenai kehidupan manusia bersama-sama dalarn pergaulan hiduppembagian pekerdjaan jang diistimewakan

aturan kelakuan jang baik untuk kehidupantiada dengankepandaian memakai alat dan akal pekerdjaanaturan jang baikular besar dari dongengsurat warisan, surat pusaka

85

Page 86: oleh I. S. KIJNE - papuaerfgoed.org · Tetapi terdjadilah tjelaka besar. Jang satu mendjadi dua. Nenek mojang, jang tahu rahasia persatuan, pergi kedunia lain jang gaib. Lantas mendjadi