nikmat dakwah tauhid · 2018. 10. 17. · 1 nikmat dakwah tauhid...

32
1 Nikmat Dakwah Tauhid Kumpulan tulisan ringan : - Dengan Darah dan Air Mata - Doa Seorang Nenek - Hidup dalam Terjangan Bencana - Hidup dengan Ilmu dan Iman - Jalan Allah al-’Aziz al-Hamid - Kemana Hatimu Bergantung? - Kemerdekaan Palsu - Kunci Kebahagiaan Manusia - Lakukan Yang Terbaik - Sengsara Gara-gara Mengejar Ketenaran - Perjalanan Menuju Negeri Keabadian - Rahmati Penduduk Bumi - Semut Pun Ikut Mendoakan - Terhapus Seketika - Tujuan Hidup Seorang Hamba - Akhirat di Tanganmu? - Bersaudara Karena Iman - Butuh Nafas Panjang - Gelas Kotor Pun Perlu Dicuci - Sedikit Faidah Seputar Hadits Niat - Kelompok Minoritas Pemungut Pahala - Masuk Neraka Karena Salah Niat - Menjernihkan Sikap dan Tanggapan - Nikmat Yang Disepelekan - Pokok Keimanan Yang Terabaikan - Sebuah Pelajaran Penting Penyusun : www.al-mubarok.com Shafar, 1440 H / Oktober 2018 Dengan Darah dan Air Mata Bismillah. Kaum muslimin yang dirahmati Allah, kita semua tentu masih teringat akan jasa para pendahulu umat ini; Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Orang-orang yang dipilih oleh Allah untuk membela dan memperjuangkan dakwah tauhid di tengah masyarakat jahiliyah kala itu. Anda masih ingat bagaimana kisah Bilal bin Rabah -seorang budak yang disiksa oleh majikannya gara-gara memeluk Islam- yang tetap mengucapkan ‘ahad’ ‘ahad’ demi mempertahankan aqidah tauhid dan menolak tradisi penghambaan kepada berhala. Anda pun tidak akan lupa kisah berdarah Yasir dan istrinya Sumayyah yang harus mati karena mempertahankan aqidahnya di hadapan kekejaman kaum musyrikin Quraisy. Sampai-sampai dikisahkan oleh para ahli sejarah bahwa Sumayyah meninggal akibat tusukan tombak di kemaluannya hingga tembus ke belakang sehingga merenggut nyawanya; semoga Allah meridhainya… Anda pun tidak lupa dari tekanan dan ancaman serta konspirasi yang dilancarkan oleh tokoh-tokoh Qurasiy kepada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya ketika masih berada di Mekah; sampai-sampai sebagian mereka harus berhijrah ke Habasyah (Afrika) bahkan pada akhirnya mereka diperintahkan untuk berhijrah ke Madinah meninggalkan tanah tumpah darahnya demi menyelamatkan agama dan aqidah mereka… Apa artinya ini semua, wahai saudaraku? Artinya hidayah itu mahal! Hidayah itu mahal dan terlalu berharga untuk anda tukar dengan segala bentuk perhiasan dan kesenangan dunia yang sementara dan pasti akan sirna… Dunia ini tidak lebih berharga daripada sehelai sayap seekor nyamuk di hadapan Allah. Dunia ini tidak lebih berharga dari seekor bangkai kambing yang cacat… Maka betapa aneh dan mengherankan orang yang rela menjual agamanya demi kesenangan sesaat di dunia… Anda akan mencela seorang warga negara ini ketika dia tidak menghargai jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini dengan harta, darah, dan tenaga mereka, yang bermandikan keringat dan air mata. Lalu bagaimana anda tidak mencela seorang

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    Nikmat Dakwah Tauhid

    Kumpulan tulisan ringan :

    - Dengan Darah dan Air Mata- Doa Seorang Nenek- Hidup dalam Terjangan Bencana- Hidup dengan Ilmu dan Iman- Jalan Allah al-’Aziz al-Hamid- Kemana Hatimu Bergantung?- Kemerdekaan Palsu- Kunci Kebahagiaan Manusia- Lakukan Yang Terbaik- Sengsara Gara-gara Mengejar Ketenaran- Perjalanan Menuju Negeri Keabadian- Rahmati Penduduk Bumi- Semut Pun Ikut Mendoakan- Terhapus Seketika- Tujuan Hidup Seorang Hamba- Akhirat di Tanganmu?- Bersaudara Karena Iman- Butuh Nafas Panjang- Gelas Kotor Pun Perlu Dicuci- Sedikit Faidah Seputar Hadits Niat- Kelompok Minoritas Pemungut Pahala- Masuk Neraka Karena Salah Niat- Menjernihkan Sikap dan Tanggapan- Nikmat Yang Disepelekan- Pokok Keimanan Yang Terabaikan- Sebuah Pelajaran Penting

    Penyusun :www.al-mubarok.com

    Shafar, 1440 H / Oktober 2018

    Dengan Darah dan Air Mata

    Bismillah.

    Kaum muslimin yang dirahmati Allah, kita semuatentu masih teringat akan jasa para pendahuluumat ini; Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam danpara sahabatnya. Orang-orang yang dipilih olehAllah untuk membela dan memperjuangkan

    dakwah tauhid di tengah masyarakat jahiliyah kalaitu.

    Anda masih ingat bagaimana kisah Bilal bin Rabah-seorang budak yang disiksa oleh majikannyagara-gara memeluk Islam- yang tetapmengucapkan ‘ahad’ ‘ahad’ demimempertahankan aqidah tauhid dan menolaktradisi penghambaan kepada berhala.

    Anda pun tidak akan lupa kisah berdarah Yasir danistrinya Sumayyah yang harus mati karenamempertahankan aqidahnya di hadapankekejaman kaum musyrikin Quraisy.Sampai-sampai dikisahkan oleh para ahli sejarahbahwa Sumayyah meninggal akibat tusukantombak di kemaluannya hingga tembus kebelakang sehingga merenggut nyawanya; semogaAllah meridhainya…

    Anda pun tidak lupa dari tekanan dan ancamanserta konspirasi yang dilancarkan olehtokoh-tokoh Qurasiy kepada Rasul shallallahu‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya ketika masihberada di Mekah; sampai-sampai sebagianmereka harus berhijrah ke Habasyah (Afrika)bahkan pada akhirnya mereka diperintahkanuntuk berhijrah ke Madinah meninggalkan tanahtumpah darahnya demi menyelamatkan agamadan aqidah mereka…

    Apa artinya ini semua, wahai saudaraku? Artinyahidayah itu mahal! Hidayah itu mahal dan terlaluberharga untuk anda tukar dengan segala bentukperhiasan dan kesenangan dunia yang sementaradan pasti akan sirna… Dunia ini tidak lebihberharga daripada sehelai sayap seekor nyamuk dihadapan Allah. Dunia ini tidak lebih berharga dariseekor bangkai kambing yang cacat… Makabetapa aneh dan mengherankan orang yang relamenjual agamanya demi kesenangan sesaat didunia…

    Anda akan mencela seorang warga negara iniketika dia tidak menghargai jasa para pahlawanyang telah memperjuangkan kemerdekaanbangsa ini dengan harta, darah, dan tenagamereka, yang bermandikan keringat dan air mata.Lalu bagaimana anda tidak mencela seorang

  • 2

    hamba yang menyia-nyiakan petunjuk Rabbnya;yang rela meninggalkan jalan nabi-Nya demimengejar dan menjilat-jilat di belakang kepalsuandunia seraya mencampakkan tauhid dankeimanan di belakang punggungnya? Dia samasekali tidak menghargai jasa para nabi dan rasulserta para sahabat yang membela perjuangandakwah tauhid ini dengan darah dan air mata!Mereka itulah pengkhianat amanah penciptaandirinya; yang menceburkan diri dalam pemujaanhawa nafsu dan setan…

    Ibnul Qayyim rahimahullah berkata dalam baitsyairnya :Mereka lari dari penghambaan yang menjaditujuan mereka diciptakanMaka mereka terjebak pada perbudakan nafsudan setan

    Mengapa tidak kau bebaskan dirimu denganmenghamba kepada Rabb penguasa langit danbumi ini? Campakkan sesembahan selain-Nya,ikhlaskan ibadah untuk-Nya semata. Inilah jalankebahagiaan manusia dan topik utama dakwahsetiap rasul kepada umatnya.

    Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telahKami utus kepada setiap umat seorang rasul yangmenyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilahthaghut.” (an-Nahl : 36)

    Allah berfirman (yang artinya), “Sembahlah Allahdan janganlah kalian mempersekutukandengan-Nya sesuatu apapun.” (an-Nisaa’ : 36)

    Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi kamidan anda semua.

    Doa Seorang Nenek

    Bismillah.

    Beberapa waktu silam, kalau tidak salah ingatRamadhan tahun lalu atau dua tahun yang lalu.Seorang nenek tampak rajin sekali mendatangimasjid di kampung kami. Beliau berusaha untukbisa datang lebih awal setelah ashar dan pulangsetelah tarawih.

    Di usianya yang sudah renta, Allah masih berikantaufik kepada beliau untuk hadir ke masjid danberibadah kepada Allah. Kalimat yang pernahbeliau ucapkan dan masih terngiang di telinga,“Simbah iki lagi golek sangu mati…” artinya,“Nenek sekarang ini sedang mencari bekal untukkematian.”

    Allah pun menakdirkan sang nenek meninggalbeberapa waktu lalu, innaa lillahi wa innaa ilaihiraaji’uun. Semoga Allah mengampuninya danmerahmatinya. Kini giliran kita untuk menunggujadwal dicabutnya nyawa dari tubuh kita. Apayang membuat kita lalai dan terlena?!

    Mungkin orang menganggap tindakan sangnenek yang begitu semangat ke masjid suatu halyang terkesan mengganggu alias merepotkan.Akan tetapi kita perlu melihat sisi lain dimana sangnenek ternyata memiliki sebuah amalan yangtidak kami kira bahwa itu merupakan sebuahsunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yangmungkin sudah banyak ditinggalkan orang.

    Ya, sempat beberapa kali kami dapati sang nenekberistirahat sementara lisannya berdzikir kepadaAllah dan mengulang-ulang sebuah doa yangberbunyi ‘laa ilaha illa anta, subhanaka inni kuntuminazh zhalimin’ yang artinya, “Tidak adasesembahan yang benar selain Engkau, mahasuciDiri-Mu, sesungguhnya aku termasuk orang yangberbuat zalim.” Aduhai, pada awalnya kamimengira bahwa ini adalah bacaan dzikir biasa yangsering diucapkan sebagian jama’ah.

    Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Allahberikan taufik kepada kami untuk kembalimembuka kitab Minhaj al-Firqah an-Najiyah karyaSyaikh Muhammad bin Jamil Zainu rahmahullah.Ternyata di dalam buku ini disebutkan bahwabacaan itu adalah doa Nabi Yunus ‘alaihis salam-atau Dzun Nun- ketika beliau berada di dalamperut ikan.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Doa Dzun Nun; ketika dia berdoa dengannya didalam perut ikan ‘laa ilaha illa anta, subhanaka innikuntu minazh zhalimin’, tidaklah seorang muslim

  • 3

    berdoa dengannya pada suatu keadaan kecualiAllah pasti akan kabulkan doanya.” (hadits inidisahikan al-Hakim dan disepakati adz-Dzahabi)(lihat Minhaj al-Firqah an-Najiyah cet ke-18, hlm.25)

    Di dalam kitab Hishnul Muslim juga disebutkanbahwa doa ini termasuk salah satu bacaan yangdianjurkan untuk dibaca ketika seorang tertimpamusibah berat (lihat dalam terjemahnya yangberjudul ‘Doa & Dzikir Siang Malam’, penerbitMaktabah al-Hanif, hlm. 157-158)

    Syaikh Sa’id al-Qahthani rahimahullah dalamta’liq/catatan kakinya terhadap bacaan doa di atasmenyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan olehTirmidzi, Ahmad, al-Hakim dan beliau menyatakania sahih dan disepakati oleh adz-Dzahabi, danbeberapa ulama hadits yang lain jugameriwayatkannya. Beliau juga menuturkan bahwahadits ini dinyatakan hasan oleh para pan-tahqiqkitab Musnad Ahmad, al-Albani menyatakanhadits ini sahih dalam Shahih Targhib wa Tarhibdan Shahih al-Jami’ ash-Shaghir (lihat karya beliauIt-haf al-Muslim bi Syarh Hishnil Muslim, hlm. 783)

    Salah satu rahasia keutamaan doa ini adalahkarena di dalamnya disebutkan kalimat laa ilahaillallah; yaitu kalimat tauhid; dzikir yang palingutama. Di dalamnya juga terkandung sikapbersandarnya hati kepada Allah semata dantawakal kepada-Nya dalam menghadapi segalaurusan dan permasalahan. Sehingga seoranginsan tidak layak untuk bersandar kepada selainAllah, bahkan meskipun kepada kemampuandirinya sendiri.

    Oleh sebab itu salah satu bacaan doa pagi-soreyang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk kita baca ‘Yaa Hayyu Yaa Qayyumubirahmatika astaghitsu, ashlih lii sya’ni kullah walaa takilnii ila nafsi tharfata ‘ainin’ yang artinya,“Wahai Dzat yang Maha hidup, Wahai Yangmahamenegakkan segala sesuatu, denganRahmat-Mu aku memohon pertolongan dankeselamatan, perbaikilah keadaanku semuanya,dan janganlah Engkau sandarkan aku kepadadiriku walaupun sekejap mata.” (HR. al-Hakim dandisahihkan olehnya dan disepakati oleh

    adz-Dzahabi) (lihat dalam ‘Doa & Dzikir SiangMalam’ hlm. 119-120)

    Faidah lainnya yang bisa kita ambil dari doa DzunNun di atas adalah bahwa setiap kita hendaklahmengakui dan meyakini bahwa kita ini penuhdengan dosa dan kesalahan. Sehingga Nabi Yunus‘alaihis salam pun diberi taufik oleh Allah ketikaterjebak di dalam perut ikan untuk membaca doaini yang di dalamnya terkandung pengakuan‘sesungguhnya aku termasuk orang-orang yangberbuat kezaliman’. Sebuah pengakuan yang lahirdari perasaan merendah dan tunduk kepada Allah.Sebuah pengakuan yang muncul dari menelaahaib pada diri dan amalan hamba. Dari situlahmuncul salah satu poros ibadah yaitu puncakperendahan diri dan ketundukan.

    Apabila seorang nabi yang mulia seperti NabiYunus ‘alaihis salam saja mengakui bahwa dirinyatermasuk orang yang melakukan kezaliman, lantasbagaimana lagi dengan orang sepertimanusia-manusia zaman now (baca: masa kini)yang kerapkali terjungkal, terseret danterpelanting dalam jurang dosa dan maksiat darisegala sisi?! Siapakah kita dibandingkan merekapara nabi dan rasul serta pemuka kaum yangberiman dan bertakwa?

    Kami pun teringat ucapan Imam Syafi’i dan IbnulMubarok rahimahumallah yang mengatakan, “Akumencintai orang-orang salih, sementara akubukan termasuk golongan mereka. Dan akumembenci orang-orang jahat sementara akumerasa diriku lebih buruk daripada keadaanmereka.”

    Inilah manhaj (cara beragama) kaum salaf (baca :pendahulu yang salih)! Sebagaimana yangdipaparkan oleh Imam Bukhari rahimahullahdalam Sahihnya ketika beliau membuat sebuahbab dalam Kitabul Iman dengan judul ‘rasa takutseorang mukmin akan terhapusnya amalannyasementara dia tidak sadar’.

    Sebagaimana ucapan Imam Hasan al-Bashrirahimahullah, “Seorang mukmin memadukandalam dirinya antara berbuat baik dan merasakhawatir, sedangkan orang kafir memadukan

  • 4

    dalam dirinya antara berbuat buruk denganperasan aman-aman saja.”

    Ibnu Abi Mulaikah rahimahullah -seorang ulamatabi’in- mengatakan, “Aku telah berjumpa dengantiga puluh sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; mereka semuanya merasa takut dirinyatertimpa kemunafikan. Tidak ada seorang pundiantara mereka yang mengatakan bahwaimannya sejajar dengan imannya Jibril danMika’il.”

    Senada dengan hal itu, Syaikh Shalih al-Fauzanhafizhahullah -dalam ceramahnya- jugamemberikan nasihat kepada kita untuk tidaktertipu oleh amal-amal kita. Jangan kita merasaaman dari fitnah. Jangan kita merasa diri pastiaman dari penyimpangan. Betapa banyak orangberiman yang kemudian tergelincir dan jatuhdalam kesesatan dalam keadaan tidak sadar.Jangan seorang merasa aman dari makar Allah,walaupun dia adalah orang yang istiqomah danpaling salih sekalipun!

    Inilah sekelumit faidah yang kami petik dari sangnenek melalui untaian doa yang beliau ucapkan disaat-saat yang penuh berkah di bulan Ramadhanitu. Doa Dzun Nun ‘laa ilaha illa anta, subhanakainni kuntu minazh zhalimin’. Semoga Allahmengampuni sang nenek, merahmatinya,menempatkannya di dalam surga yang penuhkenikmatan, dan memberikan taufik kepada kita,begitu pula anak keturunan dantetangga-tetangganya untuk menjadi hamba yangbertauhid kepada Allah dan mengikuti sunnahNabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga ajaltiba.

    Laa haula wa laa quwwata illaa billaah…

    Yogyakarta, Sya’ban 1439 H

    Hidup Dalam Terjangan Bencana

    Bismillah.

    Segala puji bagi Allah yang telah menciptakankematian dan kehidupan untuk menguji manusiasiapakah diantara mereka yang terbaik amalnya.Salawat dan salam semoga terlimpah kepadauswah hasanah dan penutup nabi-nabi, parasahabatnya dan pengikut setia mereka. Ammaba’du.

    Merupakan perkara yang sudah jelas dangamblang bagi seorang muslim bahwa kehidupandunia adalah kehidupan yang sementara danpenuh dengan cobaan. Terkadang seorang harusmerasakan pahitnya musibah dunia yangmenuntut hatinya untuk sabar dan ridha dengantakdir Rabbnya. Terkadang seorang harusmemaksa dirinya untuk mewujudkan syukurkepada Allah karena sedemikian banyak nikmatyang telah dicurahkan kepadanya.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Surga diliputi dengan perkara-perkara yang tidakmenyenangkan, sedangkan neraka diliputi denganhal-hal yang disenangi oleh syahwat.” (HR. Bukharidan Muslim). Jalan menuju surga adalah jalanyang menuntut perjuangan dan pengorbanan.Jalan ke surga mengharuskan seorang muslimtunduk dan patuh kepada aturan dan hukum Allah,walaupun terkadang aturan itu tidak disenangioleh nafsunya.

    Sebab kebahagiaan bukanlah terletak padakepuasan nafsu dan kelezatan duniawi.Kebahagiaan hanya akan diraih dengan kesetiaankepada petunjuk Allah. Allah berfirman (yangartinya), “Maka barangsiapa yang mengikutipetunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dantidak pula celaka.” (Thaha : 123). Berjalan di ataskebenaran acapkali harus menggiring kita untuktidak mudah terpedaya oleh bujukan nafsu dankehendak banyak orang. Berjalan di atas hidayahmemberikan kita kaidah dan pedoman yang harusselalu kita pelihara. Karena orang yang akan dijagaoleh Allah ialah orang yang mau memeliharaajaran dan syari’at Allah. Sebagaimana orang yang

  • 5

    akan diingat oleh Allah adalah orang yangsenantiasa mengingat Allah.

    Dengan demikian permasalahan hidup inisebenarnya bukan terletak pada sedikit banyaknyaperbendaharaan dunia yang kita miliki. Akantetapi sejauh mana nikmat yang Allah berikan itubisa memberikan pengaruh positif kepadaperilaku dan ibadah kita kepada Allah. Sebabsebesar apapun kekayaan seorang dan setinggiapapun jabatannya jika tidak bisa menundukkandirinya untuk mengabdi kepada Allah danmendekat kepada-Nya; maka sesungguhnya ituadalah malapetaka besar dalam kehidupannya.Sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Hazimrahimahullah, “Setiap nikmat yang tidak semakinmendekatkan diri kepada Allah hakikatnya ituadalah bencana.”

    Sebuah bencana besar yang melanda hati jauhlebih merusak dan membahayakan daripadabencana tanah longsor atau gempa bumi.Memperbaiki bangunan yang rusak karenaterpaan banjir atau gempa bisa jadi lebih mudahdaripada memperbaiki kondisi hati yang telahterracuni dengan kotoran dan perusak hati. Ketikahati sudah dilanda penyakit keragu-raguan danterbelit oleh fitnah dunia dengan segalaperhiasannya, hidayah sulit untuk diserap danmewarnai. Maka menyelamatkan hati dariperangkap-perangkap setan adalah perjuangansuci yang tidak kenal henti.

    Kita hidup di suatu masa dimana malapetakadianggap sebagai kemajuan dan kesuksesan,sementara kebahagiaan dan kelezatan iman justrudijauhi dan disingkirkan. Inilah masa yang penuhdengan fitnah dan cobaan. Bersabar di atasketaatan dan istiqomah membela aqidah seolahmemegang bara api yang panas. Fitnah-fitnahberjatuhan seperti tetesan hujan dan gelombanglautan yang menerjang tanpa pandang bulu. Makaselayaknya kita berdoa kepada Allah agardilindungi dari terpaan fitnah yang tampak dantersembunyi. Jangan sampai Allah tinggalkan kitabersama kekuatan kita sendiri tanpa bantuan danpertolongan dari-Nya walaupun hanya sekejapmata.

    Sandarkanlah hatimu kepada-Nya, jauhi segala halyang mengundang murka-Nya, semoga Allahberikan taufik kepada kita untuk beriman danberamal salih hingga ajal tiba.

    Hidup dengan Ilmu dan Iman

    Bismillah.

    Saudaraku yang dirahmati Allah, kehidupan dialam dunia adalah kehidupan yang sementara.Hari ini anda masih bernafas dan menginjakkankaki di atas tanah, bisa jadi esok hari jantung andatelah berhenti dan jasad anda telah terkubur didalam tanah.

    Namun, bukan itu yang menjadi akar masalah.Sebab kehidupan setelah kematian masih ada danmengundang tanda tanya besar bagi diri kita;apakah kita termasuk kaum yang berbahagiaataukah kita malah bersama mereka yangsengsara dan celaka?

    Allah berfirman (yang artinya), “[Allah] Yang telahmenciptakan kematian dan kehidupan untukmenguji kalian; siapakah diantara kalian yangterbaik amalnya.” (al-Mulk : 2)

    Sering kita dengar, bahwa yang dimaksud terbaikamalnya itu bukanlah yang paling banyak amalnya,tetapi yang paling ikhlas dan paling sesuai dengantuntunan. Inilah yang ditafsirkan seorang ulamadan ahli ibadah di masa tabi’in yang bernamaFudhail bin ‘Iyadh rahimahullah.

    Beliau menerangkan, bahwa yang dimaksud ikhlasadalah apabila amal itu dilakukan karena Allah,sedangkan benar (sesuain tuntunan) artinyamengikuti sunnah/ajaran Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini memberikanfaidah bagi kita bahwa amal apapun harusmemenuhi dua syarat; ikhlas dan mengikuti ajaranNabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    Inilah yang menjadi kandungan pokok dari duakalimat syahadat; ketika kita mengatakan laa ilahaillallah berarti kita harus memurnikan ibadahuntuk Allah semata dan menolak sesembahan

  • 6

    selain-Nya, dan ketika kita mengatakanMuhammad rasulullah itu maknanya kita tidakmau beribadah kepada Allah kecuali denganmengikuti syari’at dan tuntunannya.

    Dua kalimat syahadat yang menjadi rukun Islamyang pertama dan paling utama, dimana tidak sahsemua amalan tanpanya. Inilah pondasi agamadan pilar tegaknya amal kebaikan. Membersihkanniat dan hati dari segala kotoran syirik dankekafiran serta memurnikan ittiba’/pengikutankepada ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihiwa sallam dan membersihkan diri dari bid’ah.

    Inilah ruh dan jati diri seorang muslim. Dengankeimanan yang tulus kepada Allah dan kesetiaankepada petunjuk Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.Inilah kehidupan yang akan menuntun hambamenuju kebahagiaan dan keselamatan. Allahberfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yangmengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akantersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)

    Mengikuti dan setia dengan ajaran rasul adalahjalan kesuksesan, sementara menentang danmenyimpang dari ajarannya adalah jurangkehancuran. Allah berfirman (yang artinya),“Barangsiapa yang menentang rasul itu setelahjelas baginya petunjuk dan dia mengikuti selainjalan kaum yang beriman; niscaya Kami akanmembiarkan ia terombang-ambing dalamkesesatan yang dia pilih, dan Kami akan masukkania ke dalam Jahannam; dan sesungguhnyaJahannam itu adalah seburuk-buruk tempatkembali.” (an-Nisaa’ : 115)

    Maka menundukkan akal dan perasaan -begitupula tradisi dan hawa nafsu- kepada al-Qur’an danas-Sunnah merupakan kunci keberhasilan danpintu gerbang kemuliaan. Allah berfirman (yangartinya), “Maka jika kalian berselisih tentang suatuperkara; kembalikanlah hal itu kepada Allah danRasul, jika kalian benar-benar beriman kepadaAllah dan hari akhir, hal itu pasti lebih baik danlebih bagus hasilnya.” (an-Nisaa’ : 59)

    Oleh sebab itu kebaikan seorang insan bukanterletak pada eloknya rupa atau banyaknya hartadan tingginya jabatan dan kedudukan di mata

    manusia. Akan tetapi sejauh mana ia berimankepada Allah dan Rasul-Nya dan memahami sertamengamalkan ajaran agama. Semoga Allahbimbing hati dan anggota badan kita untuktunduk dan pasrah kepada kebenaran yangdatang dari-Nya.

    Jalan Allah al-’Aziz al-Hamid

    Bismillah.

    Allah pemiliki segala sifat kesempurnaan. Allahpemilik nama-nama terindah dan sifat-sifat yangtermulia. Tidak ada sedikit pun cacat dan cela didalam nama dan sifat-Nya. Allah yang mahamulialagi mahaperkasa sehingga Allah mampu untukmemberikan hukuman bagi siapa saja ataskejahatan dan dosa-dosa yang mereka kerjakan.Allah yang mahaterpuji sehingga tidak ada sedikitpun ketetapan dan hukum-Nya yang melencengdari keadilan. Bahkan Allah terpuji atas segalaperbuatan dan takdir-Nya. Bahkan Allah punberkenan mengampuni dosa-dosa mereka yangbersimbah nista selama mereka tidakmempersekutukan Allah dengan sesembahanselain-Nya.

    Salah satu bukti kesempurnaan dan kemuliaanAllah ialah dengan memberikan petunjuk kepadamanusia jalan-jalan menuju keridhaan-Nya. Itulahjalan lurus yang ditapaki oleh para nabi danpengikut mereka hingga akhir masa. Jalan imandan amal salih. Jalan ketaatan kepada ar-Rahmandan penolakan kepada thaghut dan setan. Allahberfirman (yang artinya), “Dan sungguh telah Kamiutus kepada setiap umat seorang rasul yangmenyerukan; Sembahlah Allah dan jauhilahthaghut.” (an-Nahl : 36). Umar bin Khattabmengatakan bahwa thaghut itu adalah setan. Jabirbin Abdillah menjelaskan bahwa thaghut adalahpara dukun. Imam Malik menjelaskan bahwathaghut itu mencakup segala bentuk sesembahanselain Allah.

    Jalan Allah adalah jalan tauhid. Penghambaantotal kepada Rabb seru sekalian alam. Allahberfirman (yang artinya), “Wahai manusia,sembahlah Rabb kalian; Yang telah menciptakan

  • 7

    kalian dan orang-orang sebelum kalian,mudah-mudahan kalian bertakwa.” (al-Baqarah :21). Inilah jalan yang membuahkan ketentramandan tambahan hidayah bagi insan beriman. Allahberfirman (yang artinya), “Orang-orang yangberiman dan tidak mencampuri imannya dengankezaliman/syirik, mereka itulah orang-orang yangdiberikan keamanan dan mereka itulah yangdiberi petunjuk.” (al-An’am : 82)

    Inilah jalan yang akan mengantarkan manusiamenuju surga dan kebahagiaan sejati. Allahberfirman (yang artinya), “Barangsiapa yangmelakukan amal salih dari kalangan lelaki ataupeempuan dalam keadaan beriman, benar-benarKami akan berikan kepada mereka kehidupanyang baik dan pasti Kami akan berikan balasankepada mereka dengan pahala yang lebih baikdaripada apa-apa yang mereka amalkan.”(an-Nahl : 97)

    Sebaliknya, syirik kepada Allah dan kekafirankepada-Nya adalah lorong-lorong yang akanmengantarkan menuju neraka dan azab-Nya. Allahberfirman (yang artinya), “Sesungguhnyabarangsiapa yang mempersekutukan Allahbenar-benar Allah haramkan atasnya surga dantempat tinggalnya adalah neraka, dan tidak adabagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (al-Maa-idah : 72). Karena syirik adalahsebesar-besar kezaliman dan seburuk-burukkemaksiatan. Allah berfirman (yang artinya),“Seandainya mereka itu melakukan syirik niscayaakan lenyap semua amal kebaikan yang merekalakukan.” (al-An’aam : 88)

    Jalan para rasul tegak di atas tauhid dan iman.Sebagaimana telah dijelaskan oleh Allah dalamfirman-Nya (yang artinya), “Dan tidaklah Kami utusseorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kamiwahyukan kepadanya bahwa tidak adailah/sesembahan yang benar selain Aku, makasembahlah Aku saja.” (al-Anbiyaa : 25). Bahkaninilah tujuan setiap jin dan manusia diciptakan.Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Akuciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56).Ayat-ayat yang jelas dan gamblang ini merupakansebesar-besar bukti bagi orang-orang yang

    beriman untuk meniti jalan Islam danmencampakkan agama kekafiran.

    Allah berfirman (yang artinya), “Pada hari ini Akutelah sempurnakan bagi kalian agama kalian, telahAku cukupkan nikmat-Ku atas kalian, dan Akutelah ridha Islam sebagai agama bagi kalian.”(al-Maa-idah : 3). Allah jalla dzikruhu berfirman(yang artinya), “Barangsiapa yang mencari selainIslam sebagai agama maka tidak akan diterima,dan dia di akhirat nanti pasti termasuk golonganorang-orang yang merugi.” (Ali ‘Imran : 85)

    Apakah anda ingin termasuk golongan orangyang merugi?

    Kemana Hatimu Bergantung?

    Bismillah.

    Di dalam hadits sahih yang diriwayatkan Bukharidan Muslim disebutkan salah satu sifat orang yangakan mendapatkan naungan Allah pada harikiamat adalah, “Seorang lelaki yang hatinyabergantung di masjid.” Di sisi lain, hadits itu jugamenyebutkan golongan yang lain yaitu, “Seorangpemuda yang tumbuh dalam pengabdian kepadaAllah.”

    Hadits ini seolah menyimpan rahasia besar bagikita. Dimana letak keistimewaan orang yangmenggantungkan hatinya di masjid dan pemudayang tumbuh dewasa dalam ketaatan kepadaRabbnya. Hal ini seolah menyiratkan bahwakebanyakan manusia hatinya tidak bergantung dimasjid dan kebanyakan pemuda tidak tumbuhdalam ketaatan secara baik.

    Sering kita jumpai dalam al-Qur’an Allahmenceritakan keadaan kebanyakan orang; bahwamereka itu tidak pandai bersyukur, kebanyakanorang tidak mau beriman, dan kebanyakan orangkalau diikuti keinginannya justru akanmenyesatkan manusia dari jalan Allah.Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamjuga menyebutkan salah satu karakter kebanyakanmanusia adalah melalaikan nikmat sehat dan

  • 8

    waktu luangnya sehingga mereka tertipu danmerugi.

    Menggantungkan hati kepada Allah semataadalah salah satu sifat kaum beriman yang masuksurga tanpa hisab dan tanpa azab. Sebagaimanadisebutkan dalam hadits sahih mengenai tujuhpuluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab,bahwa sifat mereka itu diantaranya, “Merekabertawakal hanya kepada Rabbnya.” Inilah sifatmukmin sejati ahli tauhid tulen. Allah berfirman(yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yangberiman itu hanyalah orang-orang yang apabiladisebutkan nama Allah takutlah hati mereka,apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nyabertambahlah imannya, dan kepada Rabb merekasemata mereka itu bertawakal.” (al-Anfal : 2)

    Mengapa para nabi dan rasul rela dimusuhibahkan diperangi demi mendakwahkan agama ini?Hal itu tidak lain karena mereka telahmenggantungkan hatinya secara penuh kepadaAllah. Mereka tidak menyandarkan hatinya kepadamakhluk sedikit pun. Mereka bukan berdakwahdemi merebut simpati manusia, karena yangmereka cari adalah keridhaan Rabbnya. Olehsebab itu mereka semua sepakat untukmendakwahkan tauhid dan memerangi syirik;walaupun kebanyakan kaumnya tidak menyukaitauhid dan gandrung dengan segala bentuk danrupa kesyirikan.

    Para sahabat nabi yang digelari sebagaimanusia-manusia terbaik setelah para nabi adalahorang-orang yang menggantungkan hatinyakepada Allah semata. Lihatlah Abu Bakar dengankesabaran dan keteguhannya dalam membela danmenemani perjuangan dakwah Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam. Sampai ketika berada dalamsituasi genting pada saat perjalanan menujuMadinah dalam rangka hijrah bersama Sang Nabitercinta kemudian beliau merasa khawatir kalaukaum musyrik akan melihat keberadaan merekaberdua di dalam gua, turunlah kabar dari Allahmelalui lisan Nabi-Nya (yang artinya), “Jangansedih, sesungguhnya Allah bersama kita..”

    Subhanallah! Inilah kesempurnaan tawakal danketergantungan hati mereka kepada Allah. Karena

    hanya Allah penguasa langit dan bumi dan segalasesuatu yang ada di dalamnya. Lihatlahbagaimana tauhid dan aqidah menempa hati parasahabat sehingga tunduk dan patuh kepada Allahdan menggantungkan hatinya kepada Rabbpenguasa alam semesta. Sebagaimana ketegaranNabi Musa ‘alaihis salam ketika bersamapengikutnya berlari dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya lantas terhenti di depan lautan,sampai-sampai pengikutnya berkata, “Kita pastiakan tertangkap oleh mereka.” Maka Musa ‘alaihissalam pun berkata dengan tegar, “Sekali-kali tidak,sesungguhnya bersamaku ada Rabbku, Dia pastimemberikan petunjuk kepadaku.”

    Ini semuanya menjadi pengingat bagi kita betapabenar sabda Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barangsiapa meninggalkan sesuatukarena Allah niscaya Allah akan gantikan baginyadengan sesuatu yang lebih baik darinya.” (HR.Ahmad). Mereka tidak menggantungkan hatikepada makhluk yang lemah dan fakir karenamereka yakin Allah maha kuat lagi maha kaya…

    Kemerdekaan Palsu

    Bismillah.

    Lepas dari belenggu penjajahan merupakannikmat besar yang harus disyukuri. Maka tidakheran jika banyak orang menganggap bahwakemerdekaan datang sebagai rahmat ilahi.Sebenarnya penjajahan tidak hanya menimpapada bangsa atau negeri. Bahkan apabila kitacermati penjajahan itu meluas dan menyasarkepada segenap penduduk bumi.

    Penjajahan yang telah dicanangkan oleh Iblissemenjak dilaknat oleh Allah. Ketika Allahmemerintahkannya untuk sujud kepada Adamtetapi Iblis enggan dan menyombongkan dirisehingga dia pun tergabung dalam gerombolankaum kafirin. Bahkan Iblis itulah yang menjadigembong thaghut yang selalu mengirimpasukannya setiap hari untuk menebar fitnah dankekacauan di atas muka bumi. Iblis telah bertekadbulat dan bersumpah di hadapan Allah untuk

  • 9

    menyesatkan manusia supaya bersama-samabergabung dengannya sebagai penghuni neraka.

    Iblis dan bala tentaranya membuatlangkah-langkah guna menjebak anak Adammenuju kehancuran. Mereka berupaya membuattampak indah hal-hal yang jelek dan nista. Merekaberusaha menampilkan kesesatan dengankemasan yang menggiurkan dan menipu manusia.Oleh sebab itu Allah telah memperingatkanmanusia agar tidak mengikuti langkah-langkahsetan dan supaya tidak terpedaya oleh kehidupandunia yang fana beserta tipu daya setan sangpenipu.

    Target mereka adalah menjerumuskan manusia kejurang syirik dan penghambaan kepada selainAllah. Mereka ingin menjebloskan manusia kedalam perbudakan hawa nafsu dan setan. Agarmanusia hanyut dalam trend kekafiran danpembangkangan kepada Rabb alam semesta.Untuk memuluskan tujuannya setan punmenawarkan diri sebagai sosok penasihatterpercaya bagi umat manusia, padahal dia lahsang penipu dan penyesat. Setan tidak sukaapabila manusia menyadari hakikat dan tujuanhidupnya di alam dunia. Setan berupaya kerasagar manusia tidak merenungkan danmewujudkan maksud firman Allah (yang artinya),“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusiamelainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”(adz-Dzariyat : 56)

    Setan sangat anti dengan dakwah tauhid danajakan kepada keikhlasan. Sebab tegaknyadakwah tauhid akan memberangus danmenggagalkan program mereka untukmemperbudak umat manusia. Oleh sebab itusetan tidak henti-hentinya menebar fitnah kepadapara da’i tauhid di sepanjang zaman dengantuduhan tukang sihir atau orang gila! Meskipundemikian para utusan Allah tidak mau tundukkepada ancaman dan tipu daya mereka. Merekasepakat untuk menyerukan ajakan kepadamanusia (yang artinya), “Sembahlah Allah danjauhilah thaghut.” (an-Nahl : 36)

    Dakwah tauhid mengajak manusia untukmenghamba kepada Allah yang telah

    menciptakan manusia dan setiap makhluk di alamsemesta. Allah berfirman (yang artinya), “Wahaimanusia, sembahlah Rabb kalian; Yang telahmenciptakan kalian dan orang-orang sebelumkalian, mudah-mudahan kalian bertakwa.”(al-Baqarah : 21). Oleh sebab itu ibadah kepadaAllah tidak boleh dicampuri dengan ibadahkepada selain-Nya. Ibadah harus murni untukAllah, tidak boleh ditujukan sedikit pun kepadaselain-Nya siapa pun atau apa pun ia. Allahberfirman (yang artinya), “Sembahlah Allah danjanganlah kalian mempersekutukan dengan-Nyasesuatu apapun.” (an-Nisaa’ : 36)

    Allah tidak ridha apabila dipersekutukandengan-Nya sesuatu apapun, apakah itu malaikatatau nabi. Dengan tunduk beribadah kepada Allahsemata dan meninggalkan sesembahanselain-Nya manusia akan terbebas daripenghambaan kepada hawa nafsu dan setan.Dengan tauhid itulah manusia akan dibebaskandari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.Sehingga pada hakikatnya dakwah tauhidmerupakan kunci kebahagiaan hidup umatmanusia. Bersihnya tauhid dari kotoran syirik akanmendatangkan keamanan dan petunjuk Allah.Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yangberiman dan tidak mencampuri imannya dengankezaliman (syirik) mereka itulah orang-orang yangdiberikan keamanan dan mereka itulah yangdiberi petunjuk.” (al-An’aam : 82)

    Waspadalah saudaraku, karena bisa jadi setansedang menjajah hati dan pikiran anda…

    Kunci Kebahagiaan Manusia

    Bismillah.

    Sudah menjadi sunnatullah, manusiamenginginkan hidupnya bahagia. Akan tetapibanyak orang terjebak dalam pemahaman dancara yang salah untuk meraih bahagia.

    Allah berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yangmengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akantersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha : 123)

  • 10

    Tidak tersesat di dunia dan tidak celaka di akhiratinilah puncak kebahagiaan hamba. Dan hal ituhanya bisa diperoleh dengan mengikuti petunjukdari Allah. Dengan demikian mempelajarial-Qur’an adalah jalan untuk menjemputkebahagiaan insan. Sebagaimana berpalingdarinya menjadi sebab kehancuran dankesengsaraan hidupnya.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah akan memuliakan denganKitab ini beberapa kaum dan akan merendahkansebagian kaum yang lain dengan sebab Kitab inipula.” (HR. Muslim). Mereka yang mulia adalahyang mengikuti al-Qur’an dan mereka yangdihinakan adalah yang meninggalkan danmenyelisihi ajaran-ajarannya.

    Allah berfirman (yang artinya), “Demi masa.Sesungguhnya manusia benar-benar beradadalam kerugian kecuali orang-orang yangberiman, beramal salih, saling menasihati dalamkebenaran, dan saling menasihati dalam menetapikesabaran.” (al-’Ashr : 1-3)

    Iman adalah sebab utama kebahagiaan. Tidak adakebahagiaan tanpa keimanan. Sebagaimana tidakada petunjuk bagi mereka yang tidak maumengikuti ajaran Kitabullah. Oleh sebab itu Allahmenyebut al-Qur’an sebagai petunjuk bagi kaumyang bertakwa; karena mau menundukkan hatidan hawa nafsunya kepada perintah dan laranganRabbnya. Sehingga mereka pun bisa menyerappetunjuk yang Allah berikan melalui kitab danrasul-Nya. Adapun orang yang kafir sama sajabagi mereka apakah diberikan peringatan atautidak; mereka tetap keras tidak mau beriman.

    Allah berfirman (yang artinya), “Orang-orang yangberiman dan tidak mencampuri imannya dengankezaliman (syirik) mereka itulah orang-orang yangdiberikan keamanan dan mereka itulahorang-orang yang diberi petunjuk.” (al-An’aam :82). Semakin sempurna seorang hamba dalammewujudkan nilai-nilai keimanan danmembersihkan diri dari segala bentuk kezalimanmaka akan semakin sempurna pula petunjuk dankeamanan yang akan dia dapatkan.

    Adapun orang yang mengotori amal ibadahnyadengan syirik dan kezaliman maka mereka akanmengalami kerugian berat akibat kezaliman yangtidak ditinggalkan. Allah berfirman (yang artinya),“Jika kamu berbuat syirik pasti akan lenyapamal-amalmu dan benar-benar kamu akantermasuk golongan orang-orang yang merugi.”(az-Zumar : 65). Betapa meruginya seorang hambayang mengira amal-amalnya bisamengantarkannya ke surga tetapi ternyataamalnya sia-sia dan justru menggiringnya keneraka akibat tidak adanya ikhlas dan tauhiddalam dirinya!

    Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah;Maukah Kami kabarkan kepada kalian mengenaiorang-orang yang paling merugi amalnya; yaituorang-orang yang sia-sia usahanya dalamkehidupan dunia sementara mereka mengirasudah berbuat yang sebaik-baiknya.” (al-Kahfi :103-104)

    Kerugian seorang hamba dan kesengsaraan akibatsyirik dan kezaliman adalah kerugian yangsebenarnya. Betapa sering kita menyangka diri inimencapai sukses gemilang dengan tumpukanprestasi dan penghargaan manusia; tetapi di saatyang sama lupa akan hakikat dosa dan kejahatanhati dan anggota badan yang mencerminkanketidakikhlasan dan ketidakmurnianpenghambaan kita kepada Allah. Kita sangka diriini ikhlas, tetapi nyatanya diri ini haus sanjungandan ucapan terima kasih. Ya Allah, bersihkanlahhati kami dari kotoran syirik dan dosa-dosa…

    Lakukan Yang Terbaik

    Bismillah.

    Segala puji bagi Allah yang telah menciptakankematian dan kehidupan untuk menguji segenapinsan; supaya teruji siapakah diantara merekayang terbaik amalnya. Salawat dan salam semogaterlimpah kepada nabi kita Muhammad, parasahabatnya, dan pengikut mereka yang setia.Amma ba’du.

  • 11

    Detik demi detik perjalanan hidup menjadi sangatberharga bagi kita ketika kita mengetahui danmenyadari bahwa kematian semakin dekat danhari akhirat ada di hadapan. Seperti yangdinasihatkan oleh seorang tabi’in yang bernamaTsabit al-Bunani rahimahullah. Beliau berkata,“Beruntunglah orang yang banyak mengingat saatdatangnya kematian. Tidaklah seorang hambamemperbanyak ingat kematian melainkan akantampak pengaruhnya di dalam amalperbuatannya.”

    Oleh sebab itu ketika sebagian salaf dimintainasihat dia pun menjawab, “Ketahuilah, bahwatentara kematian senantiasa menunggu dirimu.”Dengan mengingat kematian seorang akan segeraterdorong untuk memperbaiki masa lalunyadengan taubat dan memperbaiki masa depannyadengan doa dan tawakal. Sebab tidak ada yangbisa melindunginya dari keburukan selain Allahsemata.

    Bimbingan untuk melakukan yang terbaik adalahpetunjuk Nabi kita yang mulia shallallahu ‘alaihiwa sallam. Salah satu contohnya adalah sabdabeliau, “Barangsiapa beriman kepada Allah danhari akhir hendaklah dia mengatakan kebaikanatau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim). Apabilatidak ada kebaikan yang bisa diucapkan makaseorang muslim diperintahkan untuk diam. Hal inimenunjukkan bahwa yang lebih utama adalahmengatakan kebaikan.

    Diantara ucapan terbaik yang diperintahkanadalah membaca ayat-ayat al-Qur’an danmendakwahkan ajaran-ajarannya kepada manusia.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sebaik-baik kalian adalah orang yangmempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR.Bukhari). Demikian pula dakwah tauhidmerupakan sebaik-baik ucapan diantara semuaajakan kebaikan. Allah subhanahu wa ta’alaberfirman (yang artinya), “Dan siapakah yang lebihbaik ucapannya daripada orang yang mengajakmenuju Allah seraya beramal salih, dan diamengatakan ‘sesungguhnya aku adalah bagiandari kaum muslimin’.” (Fushshilat : 33)

    Begitu pula ketika berselisih dalam urusan agama,tidak ada jalan selain kembali kepada Allah danRasul-Nya; itulah cara yang benar dan terbaik.Tidak ada kebaikan kecuali dengan kembalikepada al-Kitab dan as-Sunnah. Allah berfirman(yang artinya), “Kemudian apabila kalian berselisihtentang suatu perkara kembalikanlah kepada Allahdan Rasul; jika kalian benar-benar beriman kepadaAllah dan hari akhir. Itulah yang terbaik dan lebihbagus hasilnya.” (an-Nisaa’ : 59)

    Sebagaimana Allah juga perintahkan kita untukmenolak perilaku yang jelek dengan perbuatanyang lebih baik. Sebagaimana salah satu sifatibadurrahman adalah membalas ucapan burukkaum yang jahil dengan ucapan yang membawakeselamatan. Begitu pula Allah lebih mencintaiamal-amal wajib di atas amal-amal sunnah. Dalamsebuah hadits qudsi Allah berfirman (yang artinya),“Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan dirikepada-Ku dengan suatu amalan yang lebih Akucintai daripada apa-apa yang telah Aku wajibkankepadanya.” (HR. Bukhari)

    Apabila amal-amal yang wajib telah ditunaikanmaka kita dianjurkan untuk melakukan amal-amalyang sunnah agar semakin dicintai oleh Allah.Diantara amal-amal sunnah menimba ilmu agamaadalah sebaik-baik amalan. Karena dengan ilmuAllah akan mudahkan jalan hamba menujusurga-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Barangsiapa menempuh jalan dalamrangka mencari ilmu (agama) Allah mudahkanuntuknya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

    Apalagi ilmu yang berkaitan dengan hal-hal yangwajib maka itu termasuk perkara yang wajib bagikita. Apabila kita lalai dan meremehkan ilmu-ilmuyang wajib ini kita menjadi berdosa. Oleh sebabitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesankepada Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhu ketikahendak berangkat ke Yaman, “Jadikanlah yangpertama kali kamu serukan kepada mereka adalahsupaya mereka mentauhidkan Allah.” (HR. Bukhari).Hal ini memberikan faidah bahwa dakwah tauhiddan ilmu aqidah merupakan materi terpenting danterbaik yang harus diketahui setiap insan.

  • 12

    Allah juga membimbing kita untuk melakukanyang terbaik di dalam hidup. Menjadi orang yangbermanfaat bagi diri pibadi maupun masyarakat.Bermanfaat bagi diri sendiri dengan iman danamal salih, serta memberikan manfaat bagi umatdengan dakwah dan kesabaran. Allah ta’alaberfirman (yang artinya), “Demi masa.Sesungguhnya manusia benar-benar beradadalam kerugian, kecuali orang-orang yangberiman, beramal salih, saling menasihati dalamkebenaran, dan saling menasihati untuk menetapikesabaran.” (al-’Ashr : 1-3)

    Amalan terbaik bukanlah amal yang paling banyak,tetapi amalan yang paling ikhlas dan paling sesuaituntunan. Allah berfirman (yang artinya), “Yangmenciptakan kematian dan kehidupan dalamrangka menguji kalian; siapakah diantara kalianyang terbaik amalnya.” (al-Mulk : 2). Banyaknyaamalan jika tidak dilandasi tauhid dan keikhlasanakan sia-sia. Allah berfirman (yang artinya),“Seandainya mereka berbuat syirik pasti lenyapapa-apa yang telah mereka lakukan.” (al-An’aam :88)

    Para ulama mengatakan bahwa amal-amal itusesungguhnya bertingkat-tingkat keutamaannyamengikuti apa-apa yang tertanam di dalam hatipelakunya berupa iman dan keikhlasan. Amalankecil bisa menjadi besar pahalanya karena niat,dan sebaliknya amalan besar justru mengecilgara-gara niatnya yang tidak lurus. Karena itulahpara ulama salaf berjuang keras untuk meraihikhlas. Mereka memandang bahwa tidak adasebuah perjuangan yang lebih berat daripadaperjuangan untuk mencapai ikhlas. Sebagianmereka berkata, “Sesuatu yang paling berhargadan paling sulit di dunia ini adalah ikhlas.” Karenaitu pula para ulama hadits sering membawakanhadits niat di awal kitab karya mereka untukmengingatkan perkara paling wajib dan palingbaik yaitu ikhlas.

    Sampai pun ucapan terbaik dan dzikir yang palingutama yaitu laa ilaha illallah tidak akan berarti dihadapan Allah jika tidak dilandasi dengankeikhlasan. Oleh sebab itulah kaum munafikdihukum kekal di kerak neraka karena merekatidak ikhlas dalam beragama. Dengan demikian

    keikhlasan adalah kebaikan yang menjadi kuncisegala keutamaan. Karena ikhlas dan tauhid ituberakar dari dalam hati maka perbaikan aqidahdan iman selalu menempati prioritas utamadakwah para rasul. Mengokohkan tauhid danaqidah berarti mengokohkan pondasi agamaIslam.

    Dari keteguhan pondasi tauhid inilah akanmenumbuhkan kemuliaan akhlak. Oleh sebab ituNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Seorang muslim -yang baik- itu adalah yangmembuat kaum muslimin lain selamat dari-gangguan- lisan dan tangannya.” (HR. Bukhari).Keyakinan kuat yang tertancap di dalam hati pastimembuahkan amalan. Itulah jenis ilmu yangbermanfaat. Ilmu yang berakar di dalam hati.Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Bukanlahiman itu dengan berangan-angan ataumenghias-hias penampilan. Akan tetapi imanadalah apa-apa yang bersemayam di dalam hatidan dibuktikan dengan amal-amal perbuatan.”

    Itulah ilmu yang dipuji oleh Allah di dalamayat-Nya (yang artinya), “Sesungguhnya yangpaling merasa takut kepada Allah diantarahamba-hamba-Nya adalah para ulama.” (Fathir :28). Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhumengatakan, “Bukanlah ilmu itu dinilai denganbanyaknya riwayat yang dibawakan, tetapi ilmuadalah yang membuahkan rasa takut.” Rasa takutkepada Allah inilah yang mendorong hambauntuk terus berjalan di atas jalur ketakwaan.Karena itulah ketika seorang ulama ditanyamengenai orang yang paling fakih diantara ahlulMadinah kala itu, beliau menjawab, “Yang palingfakih diantara mereka adalah yang palingbertakwa.”

    Karena itu pula para ulama kita mengatakan;barangsiapa yang lebih mengenal Allah niscayadia pun lebih merasa takut kepada Allah. IbnuMas’ud radhiyallahu’anhu menggambarkan sosokmukmin ketika melihat dosanya merasa bahwadirinya berada di ambang kebinasaan; dia seolahsedang duduk di bawah gunung yang dia khawatirgunung itu akan hancur menimpanya. Adapunorang kafir atau fajir merasa bahwa dosanya ituremeh, hanya seperti seekor lalat yang singgah di

  • 13

    depan hidungnya lalu dia halau cukup denganjarinya begitu saja.

    Melakukan yang terbaik adalah fitrah manusia.Oleh sebab itu para sahabat sering bertanyakepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Amalapakah yang paling utama” atau “Siapakah orangyang paling utama” atau ungkapan-ungkapan lainyang semakna. Hanya saja untuk mewujudkansesuatu yang terbaik seorang insan butuh padabantuan dan bimbingan Rabbnya. Apabilaseorang hamba disandarkan kepada kekuatandirinya sendiri maka sesungguhnya diadisandarkan kepada kelemahan dan kekurangandari segala sisi. Oleh sebab itu setiap insan butuhuntuk selalu mengingat Allah dan bergantungkepada-Nya dalam setiap kesempatan dankeadaan. Karena dengan ingat kepada Allah akanmembuat hatinya tentram. Dengan membaca danmerenungkan ayat-ayat Allah akan menambahkeimanan dan keyakinan hatinya. Inilah sebabyang membuat hidup hatinya.

    Malik bin Dinar rahimahullah mengatakan,“Orang-orang yang malang dari para pendudukdunia; mereka keluar darinya dalam keadaanbelum merasakan sesuatu yang palng baik didalamnya.” Orang-orang bertanya, “Wahai AbuYahya, apakah itu yang terbaik di dalamnya.”Beliau menjawab, “Mengenal Allah ‘azza wa jalla.”Hal ini menunjukkan kedalaman ilmu salafusshalih. Mereka memahami bahwa kebaikan didunia itu terletak pada ilmu dan ibadah, bukanpada kesenangan dan perhiasan dunia yang fana.Inilah kenikmatan yang dilalaikan oleh banyakmanusia.

    Islam adalah agama terbaik dan satu-satunya jalanyang mengantarkan kepada keselamatan. Akantetapi di saat yang sama, banyak orang justrumemusuhi Islam dan melecehkan pemeluknya.Kitab al-Qur’an adalah kitab yang paling muliadan terjaga hingga akhir masa, tetapi di saat yangsama banyak orang meninggalkan ajaran danpetunjuknya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia terbaik teladan umatmanusia tetapi di saat yang sama banyak orangjustru lebih gandrung dan memuja tokoh-tokohdurjana. Tauhid adalah dakwah yang paling utama

    dan paling bermanfaat bagi kemanusiaan, tetapidi saat yang sama banyak orang yang mencibirdan berupaya keras menyingkirkan dakwah tauhiditu dengan segala cara dan tipu daya.

    Sungguh indah nasihat Imam al-Auza’irahimahullah ulama besar panutan pendudukSyam di masanya yang mengatakan, “Tetaplahkamu mengikuti jalan pendahulu (yang salih)meskipun orang-orang menolakmu. Dan jauhilahpendapat akal-akal manusia walaupun merekaberusaha menghias-hiasinya dengan ucapan yangindah.” Meniti jalan salafus shalih butuh padakesabaran dan ilmu yang lurus. Tanpa kesabaranmanusia akan hanyut dalam fitnah syahwat, dantanpa ilmu dan keyakinan manusia akantenggelam dalam lautan syubhat.

    Meniti jalan salafus shalih tidak cukup hanyadengan pengakuan dan slogan, betapa banyakorang yang mendaku tetapi fakta mendustakanapa-apa yang diucapkan olehnya -wal ‘iyadzubillah-. Seorang penyair mengatakan, “Setiaporang mengakui punya hubungan dengan Laila,tetapi ternyata Laila tidak merestui itu semua.”Karena itulah kita diajari setiap hari untuk terusmeminta hidayah kepada Allah, untuk berdoamemohon ilmu yang bermanfaat. Karena nikmatteragung bagi seorang hamba di alam dunia iniadalah ilmu yang bermanfaat dan amal salih.Itulah nikmat hidayah yang kita minta kepadaAllah setiap hari di dalam sholat kita. Dengannikmat itulah seorang hamba akan dijaga olehAllah sehingga meninggal dan berjumpadengan-Nya dalam keadaan beriman.

    Dengan hidayah itulah orang akan bisa meraihyang terbaik. Ketika nikmat tercurah maka syukurpun mengalir dan menghiasi lisan dan anggotabadannya. Ketika musibah menerpa maka sabarpun menyejukkan hati dan pikirannya. Ketikaterseret arus dosa maka taubat dan istighfar punmelekat dan membasahi hati dan lisannya.Kekayaan dan kedudukan tidak membuatnyahanyut dalam kelalaian dan kedurhakaan.Sebagaimana kemiskinan dan status sebagaibawahan pun tidak membuatnya protes terhadaptakdir Allah yang Mahabijaksana.

  • 14

    Di mana pun ia berada dan kemana pun diamelangkah dia yakin bahwa Allah selalumengawasi hati dan perilakunya. Dia meyakinibahwa kemuliaan seorang hamba tidak bisadicapai kecuali dengan bekal takwa. Karena itulahseorang salaf berpesan kepada anaknya untukbertakwa ‘karena barangsiapa yang bertakwakepada-Nya niscaya Allah akan menjaga dirinya’.Inilah surga dunia yang mengantarkanhamba-hamba Allah menuju surga di akhirat.Bukankah Allah mengatakan bahwa surga itudisediakan bagi orang-orang yang bertakwa?Inilah maksud ucapan para ulama, “Sesungguhnyadi dunia ini ada surga. Barangsiapa tidakmemasuki surga dunia maka dia tidak akan masuksurga di akhirat.” Semoga catatan ini bermanfaatbagi kita semua.

    Sengsara Gara-Gara Mengejar Ketenaran

    Bismillah.

    Sebagian ulama salaf berkata, “Orang yang ikhlasberusaha menyembunyikan kebaikan-kebaikannyasebagaimana dia menyembunyikankejelekan-kejelekannya.”

    Ketika disampaikan kepada Imam Ahmad binHanbal mengenai pujian orang lain kepadanya,maka beliau berkata, “Apabila seorang telahmengenali jati dirinya sendiri niscaya tidak lagibermanfaat/berpengaruh kepadanyaucapan/pujian manusia.”

    Para ulama juga berkata, “Orang yang berakaladalah yang mengerti hakikat dirinya dan tidaktertipu dengan pujian dari orang-orang yang tidakmengenali seluk-beluk dirinya.”

    Sebagaimana diketahui bahwa ikhlas merupakanamalan hati yang sangat penting. Tanpakeikhlasan maka sebesar atau sebanyak apapunamalan tidak akan diterima. Hal ini telahditegaskan oleh Allah dalam sebuah hadits qudsi,“Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkansekutu, barangsiapa yang melakukan suatuamalan seraya mempersekutukan di dalamnya

    antara Aku dengan selain-Ku maka Aku tinggalkandia dan syiriknya itu.” (HR. Muslim)

    Perilaku memburu ketenaran memiliki dampakyang buruk kepada amalan. Orang arabmengatakan ‘hubbuzh zhuhur yaqtha’u zhuhur’artinya cinta ketenaran akan mengakibatkanpenderitaan, karena terlalu memburu ‘ketinggian’akhirnya punggungnya pun patah; demikiangambaran mengenai akibat buruk perilakumemburu popularitas. Singkatnya, orang yangmengejar ketenaran justru akan repot dan rugisendiri. Sebagaimana firman Allah (yang artinya),“Dan Kami hadapi segala amal yang dahulumereka kerjakan lalu Kami jadikan ia bagaikandebu-debu yang beterbangan.” (al-Furqan : 23)

    Oleh sebab itu para ulama mengungkapkanbahwa hakikat ikhlas adalah melupakanpandangan makhluk dengan senantiasamemandang kepada [kemauan] Allah. Bukanberarti orang yang ikhlas tidak mau mendengarnasihat dan kritikan, tetapi orang yang ikhlasselalu berusaha menundukkan keinginannyakepada kecintaan Allah. Sampai-sampai masalahkecintaan kepada orang lain pun ia landasidengan niat ikhlas karena Allah. Sebagaimanadisebutkan dalam hadits sahih tentang salah satusifat orang yang bisa merasakan manisnya iman,“Dan dia mencintai seseorang; tidaklah diamencintainya kecuali karena Allah.” (HR. Bukharidan Muslim)

    Pribadi yang ikhlas menyadari hakikat dirinya dihadapan Allah yang penuh dengan dosa dankesalahan. Oleh sebab itu dia menyesali dosanya-walaupun orang lain tidak mengetahui dosanya,karena Allah mengetahui segalanya- dan dia tidakpelit untuk meneteskan air mata kala sendiri danmengingat Rabbnya. Sebagaimana disebutkandalam hadits mengenai 7 golongan yang diberinaungan oleh Allah, salah satunya, “Seorang lelakiyang mengingat Allah dalam kesendirian/sepi lalumengalirlah air matanya.” (HR. Bukhari danMuslim). Inilah tetesan air mata keikhlasan.

    Walaupun sejuta atau semilyar penggemarmemuji anda maka Allah yang paling tahu tentangaib dan kekurangan anda. Orang yang berjalan

  • 15

    menuju Allah akan mengingat dan meneliti aib-aibyang ada pada diri dan amal-amalnya. Dia sadarbahwa ketaatan yang diberikan tidak sebandingdengan keagungan hak Allah sang pemberi segalanikmat dan keutamaan. Sesungguhnya Allahbenar-benar memiliki karunia atas manusia, tetapikebanyakan manusia tidak mengetahui…

    Ibrahim at-Taimi rahimahullah dengan penuhkerendahan hati mengatakan, “Tidaklah akumemaparkan ucapanku kepada amalku kecualiaku khawatir aku termasuk golongan orang yangmendustakan (amalnya mendustakan ucapannya,pent).”

    Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Orangberiman memadukan antara berbuat kebaikandengan perasaan khawatir, sementara orang kafirmemadukan antara berbuat buruk denganperasaan aman-aman saja/merasa tidak bersalah.”

    Mari teliti kembali aktifitas kita; jangan-jangan kitatermasuk pecandu ketenaran…

    Perjalanan Menuju Negeri Keabadian

    Bismillah.

    Allah berfirman (yang artinya), “Maka takutlahkalian akan neraka yang bahan bakarnya adalahmanusia dan batu-batu; yang telah disiapkanuntuk orang-orang kafir.” (al-Baqarah : 24)

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Takutlah kalian dari api neraka dengan carabersedekah walaupun hanya dengan separuh bijikurma. Barangsiapa yang tidak mendapatkannyamaka dengan kalimat yang baik.” (HR. Bukhari danMuslim)

    Anas bin Malik radhiyallahu’anhu menceritakanbahwa doa yang paling sering dibaca oleh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ‘Rabbanaaatinaa fid dun-yaa hasanah, wa fil aakhiratihasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar’ yang artinya,“Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kamikebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan

    jagalah kami dari api neraka.” (HR. Bukhari danMuslim)

    Umar berkata, “Seandainya ada panggilan darilangit; Wahai manusia masuklah kalian semua kesurga kecuali satu orang. Niscaya aku takutapabila satu orang itu adalah diriku.”

    Sufyan bin Uyainah berkata, “Allah menciptakanneraka sebagai bentuk rahmat dari-Nya; yaituuntuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya agarmereka berhenti dari dosa-dosa.”

    Putri ar-Rabi’ bin Khaitsam berkata kepadaayahnya, “Wahai ayah, mengapa engkau tidaktidur sementara orang-orang sudah terlelap tidur?”kata ayahnya, “Sesungguhnya api neraka tidakmembiarkan ayahmu untuk tidur.”

    Abdullah bin Amr bin al-’Ash radhiyallahu’anhumaberkata, “Sungguh bulan pun menangis karenamerasa takut kepada Allah.”

    Abdul Wahid bin Zaid berkata, “Wahaisaudara-saudara, tidakkah kalian menangis karenakerinduan kepada Allah ‘azza wa jalla? Ketahuilah,bahwa barangsiapa yang menangis karenakerinduannya kepada Tuannya niscaya tidak akandihalangi oleh-Nya untuk memandangkepada-Nya. Wahai saudara-saudara, tidakkahkalian menangis karena takut akan neraka?Ketahuilah, barangsiapa yang menangis karenatakut neraka niscaya Allah akan lindungi diadarinya.”

    Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Sebagianorang tidak mau kontinyu dalam beramal. DemiAllah, bukanlah seorang mukmin itu yang beramalsebulan atau dua bulan, setahun atau dua tahun.Tidak demi Allah! Allah tidak menetapkan batasakhir bagi amal seorang mukmin selainkematian.”.

    Semoga tulisan singkat ini bermanfaat.

    Referensi :- at-Takhwif minan naar, al-Hafizh Ibnu Rajabal-Hanbali

  • 16

    - Min Mawa’izh wa Aqwal ash-Shalihin, Hanial-Hajj

    Rahmati Penduduk Bumi

    Bismillah.

    Imam Ibnu Qudamah membawakan haditsdengan sanadnya dari Abdullah bin Amr binal-’Ash radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang-orang yangpenyayang niscaya akan dirahmati olehar-Rahman. Rahmatilah para penduduk bumi,niscaya Dzat yang berada di atas langit akanmerahmati kalian.” (Itsbat Shifatil ‘Uluww no. 15)

    Ilmu laksana samudera yang tak bertepian. Jangananda mengira anda telah menjadi orang yangpaling berilmu. Banyak orang yang lebih berilmudaripada anda. Kita semua masih membutuhkantambahan ilmu. Seorang sahabat sampai bersafardari Madinah ke Mesir hanya untuk mendengarriwayat sebuah hadits langsung dari sumbernya.Hal ini menunjukkan bahwa ilmu hanya bisadiperoleh dengan berusaha dan belajar dengansungguh-sungguh. Demikian ringkasan cuplikannasihat Syaikh Shalih al-Fauzan dalam ceramahnyaal-Ilmu; ushuluhu wa dhawabith talaqqi.

    Salah satu bukti kedalaman ilmu para ulama ialahhadits di atas yang diriwayatkan oleh Imam IbnuQudamah rahimahullah dari guru-gurunya hinggaberujung kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Setiap periwayat hadits ini mengatakan bahwahadits ini adalah hadits pertama yang didengarnyadari gurunya. Hadits ini disebut oleh para ulamahadits dengan istilah hadits musalsal.

    Syaikh Abdul Muhsin al-’Abbad hafizhahullahmenjelaskan bahwa hadits musalsal adalah sebuahhadits yang para periwayatnya bersepakat atausama dalam hal gaya penyampaian atau keadaanlain yang serupa. Seperti misalnya seorangperiwayat berkata, “Si A telah menuturkan haditskepadaku sembari tersenyum; dia berkata : Si Btelah menuturkan hadits kepadaku sembaritersenyum..” (lihat Kutub wa Rasa’il Abdil Muhsin,Jilid 3 hlm. 287)

    Secara lebih khusus lagi hadits ini disebut denganistilah ‘hadits musalsal bil awwaliyah’ yaitu haditsyang di dalamnya setiap periwayat mengatakandalam menyebutkan hadits dari gurunya “dan ituadalah hadits pertama yang aku dengar darinya.”Para ulama hadits telah meriwayatkan hadits inikepada murid-murid mereka dan hadits pertamayang mereka bawakan adalah hadits ini. Olehsebab itu hadits ini dikenal dengan istilah haditsmusalsal bil awwaliyah. Hal ini menyimpanpelajaran penting bahwa sesungguhnyapenyampaian ilmu itu dilandasi sifat kasihsayang/rahmat. Buahnya adalah rahmat di duniadan tujuan akhirnya adalah rahmat di akhirat (lihatketerangan Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikhhafizhahullah dalam Syarh Tsalatsah al-Ushul, hlm.12-13)

    Dengan bahasa yang lebih sederhana kita bisamemaknai bahwa kebutuhan manusia kepadailmu agama adalah kebutuhan yang sangatmendesak. Oleh sebab itu ilmu agama yangdibawa oleh para rasul digambarkan oleh Allah didalam al-Qur’an seperti cahaya, seperti ruh, danseperti air hujan. Cahaya akan menyinarikegelapan dan menunjukkan jalan. Ruh akanmemberikan warna kehidupan dalam tubuhmanusia. Dan air hujan akan menghidupkankembali tanah yang kering kerontang sehinggabisa menumbuhkan tanam-tanaman danmenghasilkan buah-buahan.

    Sebagaimana Allah telah menyebut diutusnyaRasul shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakanrahmat bagi segenap alam. Dan Allah punmenjelaskan bahwa ketaatan dan ittiba’ kepadaRasul merupakan sebab datangnya rahmat danhidayah serta ampunan bahkan kecintaan Allah.Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Jikakalian benar-benar mencintai Allah maka ikutilahaku, niscaya Allah akan mencintai kalian danmengampuni dosa-dosa kalian.” (Ali ‘Imran : 31)

    Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenyebut para ulama sebagai pewaris nabi-nabi;disebabkan para nabi tidak mewariskan dinarataupun dirham. Akan tetapi sesungguhnyamereka mewariskan ilmu agama. Hal ini tentu

  • 17

    memberikan faidah bahwa kebutuhan manusiakepada ilmu agama jauh lebih besar daripadakebutuhan mereka kepada harta. Bahkan Allahperintahkan nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallamuntuk berdoa meminta tambahan ilmu. Ini semuamenunjukkan kepada kita bahwa tersebarnya ilmuagama merupakan rahmat dan nikmat bagimanusia.

    Apakah kita mensyukuri nikmat itu ataukah justrusebaliknya?

    Semut Pun Ikut Mendoakan

    Bismillah.

    Ilmu agama merupakan jalan menuju surga.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa menempuh suatu jalan dalamrangka mencari ilmu (agama) maka Allah akanmudahkan untuknya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)

    Memahami kaidah dan aturan agama merupakantanda kebaikan seorang hamba. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikanniscaya Allah pahamkan dia dalam hal agama.”(HR. Bukhari dan Muslim)

    Dengan ilmu itulah seorang hamba menjadi muliakarena rasa takutnya kepada Allah lebih besardaripada mereka yang tidak berilmu. Allahberfirman (yang artinya), “Allah akan memuliakanorang-orang yang beriman diantara kalian danorang-orang yang diberikan ilmuberderajat-derajat.” (al-Mujadilah : 11). Allah punberfirman (yang artinya), “Sesungguhnya yangpaling merasa takut kepada Allah diantarahamba-hamba-Nya adalah para ulama.” (Fathir :28)

    Ilmu yang berpedoman kepada al-Kitab danas-Sunnah serta dengan pemahaman generasiterbaik umat ini. Inilah yang akan mengantarkanmanusia menuju kemuliaan dan kejayaan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya Allah memuliakan dengan sebab

    Kitab ini sebagian kaum dan merendahkandengan itu sebagian kaum yang lain.” (HR.Muslim)

    Generasi terdahulu menjadi mulia dan berjayakarena melandasi amal dan perjuangan merekadengan ilmu al-Kitab dan as-Sunnah.Sebagaimana diisyaratkan oleh Imam Malikrahimahullah dalam nasihatnya, “Tidak akanmemperbaiki keadaan generasi akhir umat inikecuali dengan sesuatu yang telah memperbaikikeadaan generasi awalnya.”

    Kebutuhan manusia kepada ilmu jauh lebihmendesak daripada kebutuhan mereka kepadamakanan dan minuman. Karena ilmu menjadipondasi bagi ucapan dan perbuatan. Dengan ilmuitulah seorang akan bisa mewujudkan tujuankehidupan. Allah berfirman (yang artinya), “Dantidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkansupaya mereka beribadah kepada-Ku.”(adz-Dzariyat : 56)

    Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Manusia jauhlebih banyak membutuhkan ilmu daripadamakanan dan minuman. Karena makanan danminuman dibutuhkan dalam sehari sekali atau duakali. Adapun ilmu dibutuhkan sebanyak hembusannafas.”

    Diantara keutamaan ilmu adalah ia menjadi sebabturunnya ampunan Allah. Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allahdan para malaikat-Nya begitu pula para penduduklangit dan bumi sampai pun semut yang ada didalam lubang tempat tinggalnya bahkan ikansekalipun benar-benar bersalawat/mendoakankebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikankepada manusia.” (HR. Tirmidzi, dinyatakan sahiholeh al-Albani)

    Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaumuntuk melakukan dzikir/menuntut ilmu lalumereka bubar meninggalkan majelis itu melainkandikatakan kepada mereka, ‘Bangkitlah dalamkeadaan dosa-dosa kalian terampuni’.” (HR.Ahmad dan disahihkan al-Albani dalam Sahihal-Jami’)

  • 18

    Semoga catatan singkat ini bermanfaat bagi kita.Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil‘alamin.

    Referensi :

    - Sahih Sunan Tirmidzi, Muhammad Nashiruddinal-Albani- Syarh Bidayatul Mutafaqqih, Ibrahim bin Fathidengan taqdim Wahid Abdussalam Bali

    Terhapus Seketika

    Bismillah.

    Salah satu perkara yang telah menjadi ketetapandan pedoman pokok di dalam Islam adalahbesarnya bahaya syirik dan wajibnya menjauhisegala bentuk syirik. Tidak ada seorang pun rasulmelainkan memperingatkan umat akan bahayasyirik. Bahkan seandainya mereka -para nabi danrasul- melakukan syirik pasti lenyap dan hancursemua kebaikan yang telah dikerjakan.

    Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telahdiwahyukan kepadamu dan kepada orang-orangsebelum kamu -Muhammad-; Jika kamu berbuatsyirik pasti akan lenyap seluruh amalmu danbenar-benar kamu akan termasuk golonganorang-orang yang merugi.” (az-Zumar : 65)

    Allah berfirman (yang artinya), “Dan seandainyamereka itu melakukan syirik niscaya akan terhapussemua amal yang telah mereka kerjakan.”(al-An’aam : 82)

    Allah berfirman (yang artinya), “Dan Kami hadapisegala amal yang dahulu mereka kerjakan lantasKami jadikan ia bagaikan debu-debu yangbeterbangan.” (al-Furqan : 23)

    Oleh sebab itu para ulama menjelaskan bahwasemua amalan harus bersih dari syirik, karenabersihnya amalan itu dari syirik menjadi syaratditerimanya amal kebaikan. Allah berfirman (yangartinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan

    perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah diamelakukan amal salih dan tidak mempersekutukandalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatuapapun.” (al-Kahfi : 110)

    Dalam hadits qudsi Allah berfirman, “Aku adalahDzat yang paling tidak membutuhkan sekutu.Barangsiapa melakukan suatu amalan serayamempersekutukan di dalamnya antara Akudengan selain-Ku maka Aku tinggalkan dia dansyiriknya itu.” (HR. Muslim)

    Amalan yang bersih dari syirik merupakan hakAllah yang wajib ditunaikan oleh setiap hamba.Tanpa membersihkan diri dan amalan dari syirikmaka seorang hamba telah melakukan sebuahkezaliman yang besar bahkan dosa yang palingberat di hadapan Allah.

    Allah berfirman (yang artinya), “SesungguhnyaAllah tidak mengampuni dosa syirik kepada-Nyadan akan mengampuni dosa-dosa lain yangberada di bawah tingkatan itu bagi siapa saja yangdikehendaki-Nya.” (an-Nisaa’ : 48)

    Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnyasyirik itu benar-benar kezaliman yang sangatbesar.” (Luqman : 13)

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Hak Allah atas setiap hamba adalah hendaknyamereka beribadah kepada-Nya dan tidakmempersekutukan dengan-Nya sesuatu apapun.”(HR. Bukhari dan Muslim)

    Tidak boleh menujukan ibadah kepada selain Allah,karena ibadah hak Allah semata. Barangsiapaberibadah kepada Allah dan juga kepada selainAllah maka dia telah melakukan syirik. Dan syirikinilah yang menyebabkan pelakunya kekal dineraka dan tidak bisa masuk surgaselama-lamanya. Allah berfirman (yang artinya),“Sesungguhnya barangsiapa yangmempersekutukan Allah benar-benar Allahharamkan atasnya surga dan tempat tinggalnyaadalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orangzalim itu seorang pun penolong.” (al-Maa-idah :72)

  • 19

    Oleh sebab itu pada hakikatnya semua perintahberibadah kepada Allah mengandung larangandari berbuat syirik. Allah berfirman (yang artinya),“Dan beribadahlah kepada Allah, dan janganlahkalian mempersekutukan dengan-Nya sesuatuapapun.” (an-Nisaa’ : 36). Maka tauhid merupakanpondasi dan syarat diterimanya amalan. Tidak adaamalan yang diterima dan ketaatan yang dinilaikecuali jika ditegakkan di atas asas tauhid dankeikhlasan. Wallahul musta’an.

    Tujuan Hidup Seorang Hamba

    Bismillah.

    Segala puji bagi Allah Rabb yang telahmenciptakan langit dan bumi serta menjadikanmanusia berbangsa-bangsa dan bersuku-sukuagar mereka saling mengenal.

    Salawat dan salam semoga tercurah kepadahamba dan utusan-Nya yang membawa risalahislam bagi segenap manusia. Amma ba’du.

    Kaum muslimin yang dirahmati Allah, menjadiorang yang bertakwa adalah dambaan setiap kita.Karena bagi mereka yang bertakwa Allah telahsiapkan surga dengan segala kenikmatan yangada di dalamnya. Asas ketakwaan itu adalahdengan memurnikan ibadah kepada Allah danmeninggalkan segala bentuk syirik kepada-Nya.Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Akuciptakan jin dan manusia melainkan supayamereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56)

    Ibadah kepada Allah mencakup segala ucapan danperbuatan yang dicintai dan diridhai oleh Allah,baik yang tampak maupun yang tersembunyi.Ibadah kepada Allah harus ikhlas dan bersih darisyirik besar maupun syirik kecil. Dalam sebuahhadits qudsi Allah berfirman, “Aku adalah Dzatyang paling tidak membutuhkan sekutu.Barangsiapa melakukan suatu amalan serayamempersekutukan di dalamnya antara Akudengan selain-Ku maka Aku tinggalkan dia dansyiriknya.” (HR. Muslim)

    Oleh sebab itu sebagai seorang muslim kita wajibmembersihkan ibadah-ibadah kita dari hal-halyang merusak keikhlasan. Diantara perusakkeikhlasan itu adalah riya’; yaitu beramal demimendapatkan sanjungan atau pujian manusiayang melihatnya. Allah berfirman (yang artinya),“Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaandengan Rabbnya, hendaklah dia melakukan amalsalih dan tidak mempersekutukan dalamberibadah kepada Rabbnya dengan sesuatuapapun.” (al-Kahfi : 110)

    Riya’ dalam beramal merupakan sifat kaummunafik. Diantara sifat mereka -sebagaimanaAllah ceritakan di dalam al-Qur’an- adalah bahwamereka itu ‘apabila berdiri untuk sholat makamereka berdiri dengan penuh kemalasan, merekariya’ kepada manusia, dan tidak mengingat Allahkecuali sedikit sekali’. Oleh sebab itu amal yangtercampuri riya’ tidak diterima oleh Allah.

    Selain itu ada perkara lain yang juga merusakkeikhlasan semacam sikap ujub/membanggakandiri. Para ulama kita menjelaskan bahwa amalanyang tertimpa ujub tidak terangkat kepada Allah.Sebagaimana ujub juga menjadi sebab kelemahankaum muslimin. Sebagaimana kisah para sahabatdalam awal-awal peperangan Hunain ketikasebagian mereka tertimpa ujub dengan jumlahpasukan yang sangat banyak. Sampai-sampai adasebagian dari mereka yang mengatakan, “Padahari ini kita tidak akan terkalahkan karena jumlahpasukan yang sedikit.”

    Diantara perusak keikhlasan adalahmengungkit-ungkit kebaikan dan sedekah yangpernah kita berikan kepada saudara kita. Allahmelarang kita menghapuskan pahalasedekah-sedekah kita dengan mengungkit-ungkitpemberian dan menyakiti perasaan orang yangmenerima pemberian. Semestinya setiap kitasadar bahwa semua yang kita peroleh berupakebaikan itu adalah anugerah dari Allah, bukansemata-mata hasil jerih-payah dan kekuatan kitapribadi.

    Kaum muslimin yang dirahmati Allah, keikhlasanadalah barang mahal dan perbendaharaan yangsangat bernilai bagi seorang muslim. Sebagian

  • 20

    ulama kita mengatakan, “Sesuatu yang palingmahal dan paling sulit di dunia ini adalah ikhlas.”Sebagian mereka juga mengatakan, “Tidaklah akuberjuang menundukkan diriku dengan perjuanganyang lebih berat daripada perjuangan untukikhlas.”

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telahmengingatkan kita bahwa niat yang murni karenaAllah dan mengharapkan pahala dari-Nya adalahsebab dan syarat diterimanya amal kebaikan.Beliau bersabda, “Sesungguhnya amal-amal ituakan dinilai dengan niatnya, dan bagi setiap orangpahala sesuai dengan apa yang dia niatkan…” (HR.Bukhari dan Muslim)

    Marilah kita bersihkan hati kita dari hal-hal yangmerusak keikhlasan…

    Akhirat di Tanganmu?

    Bismillah.

    Betapa sombongnya kita apabila kita tidak mauberdoa kepada Allah, padahal dengan senantiasaberdoa kepada Allah akan turun bantuan danpertolongan-Nya.

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :Sesungguhnya Allah berfirman (yang artinya),“Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Kukepada diri-Ku. Aku akan bersamanya selama diamau berdoa kepada-Ku.” (HR. Muslim)

    Suatu ketika Qatadah bertanya kepada Anas binMalik radhiyallahu’anhu, “Doa apa yang palingsering dipanjatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam?” Anas menjawab, “Doa yang paling seringdibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah :Allahumma aatinaa fid dun-ya hasanah, wa filaakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar;artinya ‘Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kamikebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, danjagalah kami dari azab neraka’..” (HR. Bukhari danMuslim)

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Pada harikiamat Allah tabaraka wa ta’ala menggenggambumi dan melipat langit dengan tangankanan-Nya. Kemudian Allah berkata, “Aku lahSang Maharaja, mana itu para raja penguasabumi?” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Anas bin Malik radhiyallahu’anhu mengisahkanada seorang lelaki yang bertanya, “WahaiRasulullah, bagaimana caranya orang kafirdikumpulkan pada hari kiamat dengan berjalan diatas wajahnya?” maka beliau pun menjawab,“Bukankah [Allah] Dzat yang telah membuatnyamampu berjalan di atas kedua kakinya selama didunia mampu untuk membuatnya bisa berjalan diatas wajahnya kelak pada hari kiamat?” (HR.Bukhari dan Muslim)

    Subhanallah! Tidakkah kita menyadari betapabesar nikmat hidayah dan iman yang telah Allahberikan kepada kita? Kebaikan di dunia dan diakhirat berada di tangan Allah. Allah lah penguasaalam semesta dan yang memberikan balasan danhukuman bagi manusia atas amal perbuatannya.Lantas bagaimana mungkin seorang hambabegitu congkak di hadapan Rabbnya; ketikaRabbnya memanggilnya untuk beribadahkepada-Nya lalu dia hanya bermain-main dantidak menggubris sama sekali seruan para da’iyang mengajak menuju jalan-Nya?!

    Ketika ucapan manusia lebih dia percayai daripadawahyu Rabbul ‘alamin. Ketika perasaan dan logikadangkal anak manusia diangkat di atas bimbinganAllah dan petunjuk Rasul-Nya. Betapa angkuh,congkak, sombong dan arogan kah dirinya itu!Apakah anda telah lupa firman Allah (yang artinya),“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusiamelainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”(adz-Dzariyat : 56). Apakah anda juga lupa ajaranKitab-Nya (yang artinya), “[Allah] Yang telahmenciptakan kematian dan kehidupan untukmenguji kalian; siapakah diantara kalian yangpaling bagus amalnya.” (al-Mulk : 2). Apakah andajuga lupa firman Allah (yang artinya), “Makabarangsiapa mengikuti petunjuk-Ku niscaya diatidak akan tersesat dan tidak pula celaka.” (Thaha :123)

  • 21

    Apakah kita hendak mencampakkan petunjukAllah yang telah menciptakan kita danorang-orang sebelum kita lalu kita racuni akal kitadengan petunjuk jahiliyah ala Abu Jahal, AbuLahab dan Fir’aun?! Wahai manusia yang memilikiakal; kemana kah anda letakkan akal dan pikirananda…

    Rabb kami, janganlah Kau sesatkan hati kamisetelah Kau berikan hidayah kepada kami…

    Bersaudara Karena Iman

    Bismillah.

    Di dalam al-Qur’an, Allah menyebut bahwa kaumberiman itu bersaudara. Dari sini kita bisa menariksimpul yang sangat menarik antara ukhuwahdengan aqidah. Tidak ada ukhuwah tanpa aqidah.Itulah makna yang tersirat dari ungkapan‘sesungguhnya kaum beriman adalah bersaudara’.

    Di dalam Kitab-Nya, Allah juga menyebut bahwakaum beriman satu sama lain adalahwali/penolong dan pelindung bagi sebagian yanglain; mereka memerintahkan yang ma’ruf danmelarang dari yang mungkar. Di dalam hadits,Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menafikankesempurnaan iman pada diri seorang yang tidakmenyukai kebaikan bagi saudaranya sesamamuslim.

    Di dalam hadits lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengisahkan tentang 7 golonganmanusia yang akan diberi naungan pada harikiamat, salah satunya adalah ‘dua orang lelakiyang saling mencintai karena Allah; merekabertemu karena-Nya dan berpisah karena-Nya’(HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini semakinmemperjelas bagi kita bahwa sesungguhnyaikatan yang menyatukan kaum muslimin adalahikatan aqidah dan keimanan, bukan ikatan yangdijalin dengan kepalsuan dunia dan segalaperhiasannya. Oleh sebab itu di dalam al-Qur’anAllah menyebutkan bahwa orang-orang yangsaling mengasihi (al-akhillaa’) pada hari kiamatakan saling bermusuhan, kecuali orang-orang

    yang bertakwa; yaitu mereka yang tunduk kepadaperintah dan larangan Rabbnya.

    Dalam hadits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Seorang mukmin bagi mukmin yanglain laksana sebuah bangunan; dimana sebagianmemperkuat bagian yang lain.” (HR. Bukhari).Begitu pula kerjasama tidaklah dibangun diantaramanusia kecuali jika dilandasi dengan kebaikandan ketakwaan. Sebab tidak boleh menjalinkerjasama di atas dosa dan pelanggaran. Karenaitu di dalam al-Qur’an juga terkandung isyaratuntuk saling membantu dalam kebenaran dankesabaran. Sabar dalam melaksanakan perintahdan menjauhi larangan, serta sabar dalammenghadapi pahitnya musibah dan bencana yangmenimpa.

    Iman memiliki pokok dan cabang-cabang,sebagaimana sebatang pohon yang memilikipokok dan cabang-cabang. Pokok keimanan adapada tauhid kepada Allah, dan inilah yang menjadiasas ukhuwah islamiyah. Tauhid inilah yangmenyatukan dan mempersaudarakan umat Islam;bukan karena madzhab fiqih, organisasi danyayasan. Tauhid menuntut seorang muslim untukmencintai apa-apa yang Allah cintai danmembenci apa-apa yang Allah benci. Allahmencintai iman dan kaum beriman maka kita jugaharus mencintai iman dan kaum beriman.Sebagaimana Allah menanamkan kebencian kedalam hati kita terhadap kekafiran, kefasikan, dankedurhakaan.

    Persaudaraan di atas iman, inilah yangdicontohkan oleh para sahabat kepada generasisesudahnya. Mereka saling menyayangi diantaramereka dan tegas kepada kaum kafir. Bahkanmereka rela mendahulukan kepentingan duniauntuk saudaranya di atas kepentingan dirinyasendiri, padahal sebenarnya mereka juga sangatmembutuhkan. Itsar/mendahulukan saudaranyainilah buah dari tertanamnya aqidah di dalam hatiseorang hamba. Sebab dia lebih meyakini apa-apayang ada di tangan Allah daripada apa-apa yangada di tangan mahkluk-Nya. ‘Apa yang di sisikalian akan sirna, sedangkan apa yang ada di sisiAllah pasti kekal dan lebih langgeng’.

  • 22

    Seorang yang tidak memahami hakikat ukhuwahimaniyah ini akan membangun interaksinyadengan sesama seperti penjahat. Dia relamembuat murka Allah hanya demi mencarikeridhaan manusia. Jika diberi kesenangan duniamereka ridha, dan jika tidak diberi maka merekapun murka. Cinta dan bencinya dibangun di ataskepentingan dunia belaka. Bagi mereka, duniaadalah segala-galanya; bersatu dan berkumpulkarena dunia. Berpisah dan berpecah punkarenanya.

    Sungguh berbeda dengan keadaan salafus shalihyang menjalin kebersamaan di atas landasanaqidah. Maka janganlah heran apabila seoranganak membenci ayahnya sendiri semata-matakarena ayahnya seorang munafik berat pembenciajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Sampai-sampai sang anak datang kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam meminta ijin untukmemenggal leher ayahnya, tetapi Rasul shallallahu‘alaihi wa sallam menahan dan melarangnya…

    Butuh Nafas Panjang

    Bismillah.

    Salah satu nasihat yang pernah kami dengar dariseorang Ustaz -semoga Allah merahmatinya danmenempatkannya di Surga- adalah bahwa orangyang berdakwah itu ‘membutuhkan nafas panjang’.Maksudnya sabar dalam dakwah adalah sebuahkewajiban dan kebutuhan.

    Pelajaran berharga ini bisa dipetik ketika kita cobamelihat di dalam kisah awal mula turunnya wahyukepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaraayat-ayat awal yang turun kepada beliau adalahsebuah ayat dalam surat al-Muddatstsir (yangartinya), “Dan untuk Rabbmu maka bersabarlah…”Di dalam al-Qur’an Allah juga mengisahkandakwah Nabi Nuh ‘alaihis salam selama 950 tahundi tengah kaumnya yang memuja simbol danrupaka orang-orang salih, dan ternyata tidak adayang menerima dakwah beliau kecuali sedikitsekali…

    Ya, dakwah tauhid ini perlu waktu dan tahapanyang tidak sebentar. Tidakkah kita memetikpelajaran dari kisah para sahabatradhiyallahu’anhum yang digembleng aqidahnyaoleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selamabertahun-tahun namun ternyata beliau pun tetapsaja mengkhawatirkan umatnya itu terseret dalamsyirik besar maupun kecil. Bahkan di saat-saatmenjelang wafatnya beliau masihmemperingatkan para sahabatnya daripengagungan terhadap kubur orang salih.

    Sabar dalam dakwah sangat erat kaitannyadengan keikhlasan. Orang yang ikhlas dalamberdakwah tidak mengharapkan wajah-wajahmanusia berpaling kepadanya, dia sama sekalitidak memendam ambisi-ambisi dunia dalamdakwahnya. Sehingga dia akan berusahamenyembunyikan kebaikan-kebaikannyasebagaimana dia menyembunyikan kejelekannya.Oleh sebab itulah Allah telah berpesan kepadaNabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untukmengikhlaskan kesabaran itu denganperintah-Nya (yang artinya), “Dan untuk Rabbmu,maka bersabarlah.”

    Para ulama menjelaskan bahwa diantara kaidahdan syarat agar sabar dinilai benar adalah ia harusikhlas karena Allah, inilah yang disebut denganistilah ash-shabru lillah/sabar karena Allah. Selainitu sabar juga harus ma’allah; yaitu berada di atassunnah, bukan di atas bid’ah. Dan sabar pun harusbillah; yaitu dengan selalu memohon bantuanAllah, tidak bertawakal kepada dirinya sendiriataupun bergantung hati kepada makhluk. Allahperintahkan dalam ayat (yang artinya), “Danbersabarlah kamu! Tidaklah kesabaranmu itumelainkan dengan pertolongan Allah.”

    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga sudahberpesan kepada kita, bahwa sesungguhnyapertolongan dan kemenangan itu bersamadengan kesabaran. Sebagaimana bersamakesulitan pasti akan ada kemudahan. Barangsiapayang bertakwa kepada Allah niscaya Allah berikanuntuknya jalan keluar dan Allah beri rezkikepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka.Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah pastiAllah akan mencukupi segala kebutuhannya.

  • 23

    Sang Ustaz -rahimahullah- juga pernahmengatakan sebuah ungkapan berbahasa arabyang bunyinya ‘man tsabata nabata’ artinya,“Barangsiapa yang tegar maka dia akantumbuh/membesar.” Artinya kemuliaan dankejayaan itu selalu menuntut kesabaran danperjuangan. Dan ketegaran itu akan diberikanAllah kepada mereka yang ikhlas dan beriman.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun diingatkanoleh Allah bahwa kalau bukan karena keteguhanyang Allah berikan niscaya beliau akan condongmengikuti ajakan dan bujuk rayu musuh tauhiddan kebenaran.

    Apabila ikhlas dan iman dalam Islam laksanapondasi dalam bangunan atau akar bagi sebatangpohon, maka sabar di dalam keimanan itu laksanakepala bagi seluruh anggota badan. Sabar itusendiri tidak bisa diwujudkan kecuali denganmenyerap bimbingan Allah dan Rasul-Nya. Olehsebab itu sebagian ulama salaf memberipengertian sabar dengan ‘ketegaran di atasal-Kitab dan as-Sunnah’. Dengan demikianpantaslah apabila Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut sabar sebagai anugerah terbaikdan paling lapang. Karena sabar menjadi kuncisegala kebaikan. Sebagian ulama menegaskanbahwa ‘dengan sabar dan keyakinan akan diraihketeladanan dalam beragama’.

    Wabillahit taufiq.

    Gelas Kotor Pun Perlu Dicuci

    Bismillah.

    Menikmati minuman suatu hal yang tidakdipungkiri, terutama bagi mereka yang kehausan.Mungkin sebagian orang menyukai teh, kopi, ataujenis minuman halal yang lainnya. Begitunikmatnya minum maka di surga pun Allahberikan nikmat minuman kepada para penduduksurga. Setiap orang berakal akan mengakui bahwaminum adalah salah satu bentuk nikmat Allah atasmanusia, bahkan binatang sekalipun. Akan tetapiseringkali kita lalai dari mensyukurinya.

    Teh, kopi, sirup, atau susu. Kita semua tahu bahwaini adalah benda-benda suci, tidak najis samasekali, dan juga tidak haram. Akan tetapi ketikagelas kita sudah selesai digunakan untukmeneguk minuman-minuman itu dan selesai lahkesenangan kita memanfaatkan gelas tersebutmaka tidak segan-segan kita menyebut bahwagelas itu adalah gelas yang kotor. Bukan karenakopi atau teh dan susu termasuk kotoran. Ya tentusaja tidak. Hanya saja gelas itu butuh untuk dicuciagar bisa digunakan kembali seperti sedia kala.Begitu pula piring dan alat makan yang lainnya.

    Kita bersama telah mengetahui bahwa Islamsangat memperhatikan kebersihan, bahkansesuatu yang lebih mulia darinya yaitu kesucian.Sampai-sampai disebutkan dalam hadits Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa, “Bersuciadalah separuh keimanan.” (HR. Muslim). Diantaratanda pentingnya kebersihan adalah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agarmasjid-masjid dijaga kebersihannya. Hal ini bisakita petik dari kisah Arab Badui yang kencing dimasjid lalu mendapatkan nasihat yang amatbijaksana dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Begitu pula adanya syariat untuk mandi jumatbagi mereka yang hendak menghadiri ibadahsholat jum’at.

    Apabila rumah kita saja begitu kita perhatikankebersihannya. Begitu pula baju dan pakaian yangkita kenakan. Maka rumah Allah tentu lebih pantasuntuk dijaga kebersihannya. Dan satu hal yangtidak boleh dilupakan bahwa hati manusia punharus terus selalu dibersihkan dengan taubat danistighfar. Kita sering malu karena banyaknyapakaian kotor yang menumpuk dalam kamar ataukeranjang pakaian. Kita juga malu kalau banyakalat makan yang sudah lama tidak dicuci danterpampang di hadapan khalayak. Makasemestinya kita lebih malu tatkala rumah Allahtidak kita pelihara kebersihannya, begitu pulasaat-saat dimana hati kita terlantar karena keringdari istighfar.

    Tidakkah kita ingat bahwa diantara wahyupertama yang diturunkan kepada Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam adalah berisi perintah untukmembersihkan pakaian? Baik pakaian dalam artian

  • 24

    fisik maupun hati… sebagaimana tercantum dalamayat yang berbunyi ‘wa tsiyaabaka fathohhir’ yangartinya, “Dan pakaianmu maka sucikanlah.” Paraulama menafsirkan bahwa maksud ayat ini adalahbersihkan amal-amalmu dari syirik. Adapula yangmenafsirkan pakaian di sini dengan makna hati.Sebagian ulama lebih menguatkan bahwa yangdimaksud pembersihan atau penyucian di sinilebih dominan kepada penyucian hati dan amalan,karena saat itu belum turun kewajiban sholat.

    Tulisan ini tidaklah bermaksud menyindirpihak-pihak tertentu yang mungkin merasatersinggung dengan apa yang kami sampaikan.Tidaklah maksud kami melainkan sekedarmengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang menasihati umatnya serayamengatakan, “Ada apa dengan sebagian orangyang melakukan atau mengatakan demikian dandemikian…” tanpa menyebut siapa namapelakunya dan dimana kejadiannya. Kita semuabutuh kepada pembersihan dan penyucian, baiksecara fisik maupun ruhiyah. Dan kita semuabanyak melakukan kesalahan dan dosa yang itusemuanya butuh kepada taubat dan penyesalan.Alangkah sombongnya jika kita merasa sudah suciatau paling suci, sementara Allah mengatakanyang artinya, “Janganlah kalian menganggap dirikalian suci/memuji diri sendiri, Dia yang lebihmengetahui siapa orang yang bertakwa…”

    Sebagian orang ketika melihat banyaknya gelaskotor teringat bahwa hati ini pun -yang boleh jadipenuh dengan kotoran dosa- perlu dicuci dandibersihkan. Sebagian orang juga mulai tersadarbahwa membersihkan halaman atau menyapumasjid dan membersihkan tempat wudhubukanlah amalan yang patut untuk diremehkan.Ya Allah, berikanlah kepada kami ampunan-Mu…

    Sedikit Faidah Seputar Hadits Niat

    Bismillah.

    Di dalam kitabnya Sahih Bukhari, Imam Bukharimembuat kitab pertama dengan judul ‘PermulaanWahyu’ lalu beliau membawakan hadits dari Umarbin Khaththab radhiyallahu’anhu yang berisipenjelasan tentang pentingnya niat.

    Imam Bukhari mengambil riwayat hadits ini darigurunya Abdullah bin Zubair al-Humaidi. Imamal-Humaidi adalah seorang ulama besar penyusunkitab hadits. Imam al-Humaidi merupakan temanImam Syafi’i dalam menimba ilmu kepada Sufyanbin Uyainah dan ulama yang selevel dengannya,al-Humaidi juga mengambil fikih dari Imam Syafi’i.Imam al-Humaidi ikut bersama Imam Syafi’i keMesir dan setelah wafatnya Imam Syafi’i beliaukembali ke Mekah dan menetap di sana hinggawafat yaitu pada tahun 219 H. Demikiansebagaimana dijelaskan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar.

    Imam al-Humaidi mengambil riwayat hadits niatini dari gurunya yaitu Sufyan bin Uyainah; AbuMuhammad al-Makki. Beliau berasal dandilahirkan di Kufah. Sufyan bin Uyainah memilikibanyak guru yang sama dengan gurunya ImamMalik. Sufyan bin Uyainah masih hidup setelahwafatnya Imam Malik selama dua puluh tahun.Disebutkan bahwasanya Sufyan bin Uyainah itutelah mendengar hadits dari tujuh puluh orangtabi’in. Demikian keterangan Ibnu Hajar.

    Sufyan bin Uyainah mengambil riwayat hadits inidari gurunya yaitu Yahya bin Sa’id al-Anshari salahseorang tabi’in kecil. Kakek Yahya adalah seorangsahabat nabi yang bernama Qais bin Amr.Kemudian Yahya mengambil riwayat hadits ini darigurunya yang bernama Muhammad bin Ibrahimat-Taimi salah seorang tabi’in menengah.Kemudian Muhammad bin Ibrahim mengambilriwayat ini dari gurunya yang bernama Alqamahbin Waqqash al-Laitsi seorang tabi’in besar.Demikian intisari penjelasan Ibnu Hajar di kitabnyaFath al-Bari (Jilid 1/hlm. 11-12 cet. Dar al-HaditsKairo)

  • 25

    Hadits ini termasuk hadits yang paling sahihwalaupun dia tergolong hadits gharib/hadits ahad;karena tidak ada yang meriwayatkan hadits ini dariNabi kecuali Umar, lalu tidak ada yangmeriwayatkan dari Umar selain Alqomah, lalu tidakada yang meriwayatkan dari Alqomah selainMuhammad bin Ibrahim, dan tidak ada yangmeriwayatkan dari Muhammad bin Ibrahim selainYahya bin Sa’id al-Anshari. Kemudian barulahbanyak orang meriwayatkan hadits ini dari Yahya.Dengan demikian hadits yang gharib/ahad tidakmesti tidak sahih, bahkan ada diantara hadits ahaditu yang sahih. Contohnya adalah hadits ini (lihatMinhah al-Malik oleh Syaikh Abdul Aziz ar-Rajihi,Jilid 1/hlm. 26-27)

    Ibnu Rajab al-Hanbali menegaskan bahwa paraulama telah sepakat akan kesahihan hadits ini danmenerimanya dengan sepenuhnya. Beliau jugamenyebut hadits ini sebagai salah satu haditsyang menjadi poros ajaran agama Islam. Hadits inisebagaimana mengandung pokok dalam perkarahukum dan fikih maka ia juga menjadi pokokdalam perkara tauhid dan ibadah. Hadits inimengandung faidah bahwa setiap amal yang tidakikhlas demi mencari wajah Allah maka ia sia-siadan tidak bermanfaat di dunia dan di akhirat (lihatJami’ al-’Ulum wal Hikam, hlm. 13-16 cet. Daral-Hadits Kairo)

    Imam Bukhari kembali menyebutkan hadits niat didalam Kitab al-Iman dengan jalur riwayat danredaksi kalimat yang sedikit berbeda. Beliaumengambil riwayat hadits ini dari gurunyaAbdullah bin Maslamah yang mengambil riwayatdari Imam Malik, kemudian Imam Malikmengambil riwayat dari Yahya bin Sa’id al-Anshari(lihat Fath al-Bari, Jilid I/hlm. 167)

    Imam Muslim di dalam Sahihnya jugameriwayatkan hadits ini dengan jalur serupa; dariAbdullah bin Maslamah dari Imam Malik dariYahya bin Sa’id al-Anshari. Imam Muslim jugamenyebutkan jalur-jalur lain riwayat hadits ini dariguru-gurunya; semuanya bersumber dari ImamMalik dari Yahya bin Sa’id al-Anshari (lihat SahihMuslim bersama Syarh an-Nawawi, Jilid VI, hlm.534-535)

    Hadits yang agung ini berisi pelajaran pentingdalam hal akidah; bahwa amal hanya akanditerima apabila disertai niat yang lurus. Olehsebab itu Imam Bukhari menempatkan hadits inidalam Kitab al-Iman; karena amal adalah bagiandari iman, dan amal itu ditentukan balasannyasesuai dengan niat orang yang melakukannya.Semua amalan itu ter