new psikologi komunikasirepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni psikologi komunikasi.pdf · 2020. 1....

140
PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

1PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGIKOMUNIKASI

Page 2: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

2 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Page 3: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

3PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana

Dr. H. M. Husni Ritonga, M.A

PSIKOLOGIKOMUNIKASI

Page 4: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

4 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Penulis: Dr. H. M. Husni Ritonga, M.A

Copyright © 2019, pada penulisHak cipta dilindungi undang-undang

All rights reserved

Penata letak: Muhammad Yunus NasutionPerancang sampul: Aulia Grafika

Diterbitkan oleh:PERDANA PUBLISHING

Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana(ANGGOTA IKAPI No. 022/SUT/11)Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224

Telp. 061-77151020, 7347756 Faks. 061-7347756E-mail: [email protected]

Contact person: 08126516306

Cetakan pertama: Oktober 2019

ISBN 978-623-7160-49-6

Dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagianatau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau

bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit atau penulis

Page 5: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

5PSIKOLOGI KOMUNIKASI

5

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt Tuhan sekalin alamyang menciptakan manusia dan menyediakansegala sesuatu untuk kelangsungan hidupnya.

Selawat dan salam kepada junjungan alam MuhammadSaw pembawa risalah Islam di akhir zaman untuk kesejahteraanseluruh umat manusia dan menunjuki mereka dalam segalahal terutama dalam mendidik anak agar menjadi genarasiyang berakhlak mulia mampu menciptakan keamanan,kesejahteraan, kemakmuran, keadilan, keseimbangan danmenjadi rahmat bagi semua.

Buku ini ditulis dan dipersembahkan sebagai bahanajar dalam materi Psikologi Komunikasi dengan harapanbuku ini dapat membawa manfaat dalam mengembangkanpendidikan di perguruan tinggi maupun di lembaga lainnya.

Disadari sepenuhnya dalam penulisan buku ini terdapatberbagai macam kekurangan baik dalam ketikan, penyusunanmaupun hal lainnya. Untuk itu penulis mengharapkan

Page 6: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

6 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

kritikan yang konstruktif demi revisi dan pembenahanbuku ini.

Akhirnya penulis berharap dan berdo‘a semoga bukuini dapat membawa manfaat bagi semua yang memilikiperhatian pada dunia pendidikan dan semoga ia menjadiamal jariah yang mendatangkan nilai pahala sampai harikiamat kelak. Amiiin Ya Rabbal ‘Alaamiin.

Medan, Agustus 2019

Penulis

Page 7: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

7PSIKOLOGI KOMUNIKASI

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................... 5

Daftar Isi ............................................................ 7

BAB I

RUANG LINGKUP PSIKOLOGIKOMUNIKASI ................................................. 11

A. Pengertian Komunikasi ................................... 11

B. Komunikasi dalam Pendekatan Psikologi ........ 29

C. Komunikasi Efektif ......................................... 36

BAB II

EPISTEMOLOGI ILMU KOMUNIKASIISLAM .............................................................. 45

A. Pengertian Epistemologi Ilmu ......................... 48

B. Epistemologi Ilmu Komunikasi Islam .............. 50

C. Sumber Epistemologi Komunikasi Islam ......... 53

D. Metode Epistemologi Komunikasi Islam ......... 58

E. Esensi Epistemologi Komunikasi Islam ............ 65

7

Page 8: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

8 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

F. Validitas Epistemologi Komunikasi Islam ........ 68

G. Objek Ilmu Komunikasi Islam ......................... 69

H. Objek Material Ilmu Komunikasi Islam ........... 70

I. Objek Formal Ilmu Komunikasi Islam ............. 71

BAB III

KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKAN 73

A. Konsepsi Psikologi Tentang Manusia .............. 73

B. Konsepsi Manusia dalam Psikoanalisis ............ 74

C. Konsepsi Manusia dalam Behaviorisme .......... 75

D. Konsepsi Manusia dalam Psikologi Kognitif .... 75

E. Manusia dalam Konsepsi Psikologi Humanistik 76

F. Faktor Personal yang Mempengaruhi PerilakuManusia ......................................................... 76

G. Faktor-Faktor Situasional yang MempengaruhiPerilaku Manusia............................................ 83

BAB IV

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL,INTERPERSONAL DAN KELOMPOK ........... 87

A. Komunikasi Intrapersonal .............................. 87

B. Elemen-Elemen Konsep Kesadaran Diri .......... 92

C. Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi .............. 94

D. Komunikasi Interpersonal .............................. 98

E. Komunikasi Kelompok ................................... 104

Page 9: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

9PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB V

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR DANPSIKOLOGI PESAN ........................................ 114

A. Psikologi Komunikator ................................... 114

B. Psikologi Pesan .............................................. 122

BAB VI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI POLITIK .......... 129

A. Komunikasi Politik.......................................... 129

B. Sejarah Perkembangan Komunikasi Politik ..... 131

C. Efek Komunikasi Politik .................................. 134

DAFTAR PUSTAKA .......................................... 137

Page 10: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

10 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Page 11: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

11PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB I

RUANG LINGKUPPSIKOLOGI KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang ber-

arti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.Menurut Carl I. Hovland, Ilmu komunikasi adalah: upayayang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asaspenyampaian informasi serta pembentukan pendapat dansikap. Secara terminologi Komunikasi adalah:(Communication,is the whole process used to reach other minds) seluruh prosesyang dipergunakan untuk mencapai pikiran-pikiran oranglain.1 Longman memberikan defenisi kata communicate

11

1 Wursanto, Etika Komunikasi Kantor, (Yogyakarta: Kanisius,1994), hlm, 4

Page 12: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

12 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

sebagai upaya untuk membuat pendapat, menyatakan perasaan,menyampaikan informasi dan sebagainya agar diketahuiatau dipahami oleh orang lain (to make opinios, informationetc, known or understood by others).

Dilihat dari sejarah perkembangannya komunikasimemang dibesarkan oleh para peneliti psikologi. Tiga diantaraempat orang bapak ilmu komunikasi yang disebut WilburSchramm adalah sarjana-sarjana psikologi seperti; KurtLewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompokia memperoleh gelar doktornya dalam asuhan Koffka, Kohlerdan Wertheimer, tokoh-tokoh psikologi Gestalt. Paul Lazarsfeld,pendiri ilmu komunikasi adalah psikolog yang banyak dipengaruhiSigmunFeud, bapak Psikoanalisis.

Carl I. Hovland adalah seorang yang dididik dalampsikologi, dan selama hidupnya memili karir psikologi.Ia pernah menjadi asisten Clark Hull, tokoh psikilogi aliranbehaviorisme.2 Sehingga diktat ini menghantarkan kitauntuk memahami pandangan psikologi tentang arti komunikasi.

Psikologi Komunikasi adalah “the process by which anindividual (the communicator) transmits stimuli (usuallyverbal) to modify the behavior of other individuals (the audience)”Sebagai usaha menimbulkan respons melalui lambang-lambang verbal ketika lambang-lambang verbal tersebut

2 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004), hlm, 2-4.

Page 13: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

13PSIKOLOGI KOMUNIKASI

bertindak sebagai stimuli.3 Proses transaksional yang meliputipemisahan, dan pemilahan bersama lambang secara kognitif,begitu rupa sehingga membantu orang lain untuk mengeluarkandari pengalamannya sendiri atau respons yang sama denganyang dimaksud oleh sumber.4

Secara luas komunikasi adalah setiap bentuk tingkahlaku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapioleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yanglebih luas dari sekedar wawancara. Setiap bentuk tingkahlaku mengungkapkan pesan terstentu, juga merupakansebentuk komunikasi.5 Secara sempit komunikasi diartikansebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu ataulebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhitingkah laku sipenerima. Dalam setiap bentuk komunikasisetidaknya dua orang saling mengirimkan lambang-lambangyang memiliki makna tertentu. Lambang-lambang tersebutbisa bersifat verbal berupa kata-kata, atau bersifat non-verbal berupa erkspresi atau ungkapan tertetu dan geraktubuh.6

3 Hovland, C.I.,I.L. Janis, dan H.H. Kelley, Communication andPersuasion, (New Heaven: Conn Yale University Press, 1953), hlm, 12.

4 Raymod S. Ross, Persuasion: Communication and InterpersonalRelation, (Englewood Clifs: Prentice-Hall, 1974), hlm, 7.

5 Jhonson, D.W. Reaching Out. Interpersonal Effectiveness and Self-Actualization, (Englewood Cliffs: Prentice, 1981), hlm, 23.

6 Jhonson, D.W. Reaching Out. Interpersonal Effectiveness,…hlm, 24.

Page 14: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

14 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Untuk memahami pengertian komunikasi sehinggadapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasisering kali mengutip paradigma yang dikemukakan olehHarold Lasswell dalam karyanya, The structure and functionof communication in society, mengatakan bahwa cara yangbaik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaansebagai berikut : Who says what in which channel to whomwith what effect ? paradigma Lasswell menunjukkan bahwakomunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaanyang diajukan itu, yakni:

- Komunikator

- Pesan

- Media

- Komunikan

- Efek

Jadi, komunikasi adalah proses penyampaian pesanoleh komunikator kepada komunikan melalui media yangmenimbulkan efek tertentu.7

Ruang lingkup ilmu komunikasi ditinjau dari komponen-nya, bentuknya, sifatnya, metodenya, tekniknya, modelnya,bidangnya dan sistemnya adalah:

7 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktik,(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1990), hlm, 10.

Page 15: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

15PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1. Komponen komunikasi

a. Komunikator

Komunikator adalah pihak yang mengirim pesankepada khalayak. Oleh karena itu, komunikator biasadisebut pengirim, sumber, source atau encoder. Sebagaipelaku utama dalam proses komunikasi, komunikatormemagang peranan yang sangat penting dalammengendalikan jalannya komunikasi.8 Untuk itu,seorang komunikator harus terampil berkomunikasi,dan juga kaya ide serta penuh daya kreativitas. Suatuhal yang serin dilupakan oleh komunikator sebelummemulai aktivitas komunikasinya, ialah bercerminpada dirinya apakah syarat-syarat yang harus dimilikiseorang komunikator yang handal telah dipenuhiatau belum.

Semestinya komunikator memiliki syarat-syarat sebagaiberikut: 1) Harus bersemangat. 2) Harus bersifatkritis. 3) Harus memiliki kepercayaan diri sendiri.4) Harus memiliki sikap dan tindakan terpuji. 5)Harus memelihara proses komunikasi yang sedangberlangsung. 6) Harus menyadari kebiasaan-kebiasaanyang berlebih-lebihan.

8 Hafied Cangra, Pengantar Ilmu Komunikasi. Edisi revisi. (PT.Rajagravindo Persada, 2011), hlm. 87..

Page 16: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

16 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

b. Pesan

Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasiadalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepadapenerima. Pesan dapat disampaikan dengan caratatap muka atau melalui media komunikasi. Isinyabisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,nasihat, atau propaganda.9 komunikasi dibagi menjadiverbal dan non verbal, dalam kenyataannya keduajenis komunikasi itu menjalin dalam komunikasitatap muka sehari-hari.

Komunikasi verbal adalah semua jenis simbol yangmenggunakan satu kata atau lebih. Hampir semuarangsangan wicara yang kita sadari termasuk kedalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungandengan orang lain secara lisan, sedangkan bahasaverbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran,perasaan, dan maksud kita. Sedangkan komunikasinon-verbal mencakup semua rangsangan (kecualirangsangan verbal) dalam suatu setting komunikasi,yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan ling-kungan oleh individu, yang mempunyaai nilai pesanpotensial bagi pengirim atau penerima, jadi definisiini mencakup perilaku yang disengaja juga tidak

9 Hafied Cangra, Pengantar Ilmu Komunikasi, hlm. 24.

Page 17: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

17PSIKOLOGI KOMUNIKASI

disengaja sebagai bagian dari peristiawa komunikasisecara keseluruhan: kita mengirim banyak pesannon verbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesantersebut bermaksna bagi orang lain.

c. Media

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Mediadapat diartikan sebagai: 1. Alat. 2. Alat atau (sarana)komunikasi seperti majalah, radio, televisi, film,poster, dan spanduk.10 Maka pengertian media adalahsegala bentuk yang dipergunakan untuk suatu prosespenyaluran informasi yang dapat merangsang pikirandan perasaan bagi si penggunanya.

d. Komunikan (penerima pesan): pihak penerima pesandari komunikator dalam sebuah proses komunikasi.

e. Efek: perubahan, hasil, atau konsekuensi langsungyang disebab-kan oleh suatu tindakan atau fenomena

2. Proses Komunikasi

a. Proses secara primer: Komunikasi primer yaitu prosespenyampaian pesan dari komunikator (penyampai)kepada komunikan (penerima) dengan menggunakanlambang (symbol) sebagai media dan lambang tersebut

10 Departemen Pendidikan Nasonal, Kamus Besar Bahasa Indo-nesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001). hlm 726.

Page 18: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

18 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

bisa berupa bahasa, isyarat, gambar, warna dan lainsebagainya.11

b. Proses secara sekunder: Komunikasi sekunder yaituproses penyampaian pesan dari komunikator(penyampai) kepada komunikan (penerima) denganmenggunakan bantuan media. Setelah komunikanmenyampaikan pesan melalui lambang-lambangdan sebagainya lalu untuk melancarkan komunikasinyakomunikan menggunakan media yang diperlukanseperti surat, telepon, surat kabar, majalah, radio,film dan lain sebagainya.12

3. Bentuk Komunikasi

a. Komunikasi personal (Personal Communikation)

o Komunikasi intrapersonal: komunikasi yangberlangsung didalam diri kita; ia meliputi kegiatanberbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-kegiatan mengamati dan memberikan makna(intelektual dan emosional)kepada lingkungankita.

o Komunikasi interpersonal: komunikasi antaraorang-orang secara tatap muka, yang memung-kinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang

11 Onong Uchjana Effendy, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta:Rosdakarya, 2004), hlm, 11.

12 Ibid.

Page 19: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

19PSIKOLOGI KOMUNIKASI

lain secara langsung, baik secara verbal ataupunnonverbal.13

b. Komunikasi kelompok

o Komunikasi kelompok kecil (small group com-munication): komunikasi yang berlangsung secaratatap muka karena komunikator dan komunikanberada dalam situasi saling berhadapan dansaling melihat. Para anggotanya saling berinteraksisatu sama lain dan lebih intens.

o Komunikasi kelompok besar (large group com-munication/public speaking).

c. Komunikasi massa

o Pers

o Radio

o Televisi

o Film

d. Komunikasi media

o Surat

o Telepon

o Pamflet

o Poster

o Spanduk

13 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, (Bandung:Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 73.

Page 20: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

20 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

4. Sifat komunikasi

a. Tatap muka (face to face): Komunikasi tatap mukaadalah suatu bentuk komunikasi yang mempertemukansecara tatap muka pihak komunikator dan komunikan.Pesan disampaikan secara langsung dari komunikator,dan secara langsung menerima umpan balik/feedbackddari komunikan. Komunikasi tatap muka, jugadisebut dengan komunikasi antarpribadi. Keuntunganmenggunakan komunikasi interpersonal tatap mukaadalah kita dapat melihat respon balik atau umpanbalik komunikan saat melakukan proses interksi.Jika umpan balik yang diberikan bersifat positif,maka pesan kita diterima dengan baik oleh komunikan,dan sebaliknya. Kelemahannya adalah ketidakefektifanwaktu. Komunikasi ini dapat dilakukan dalam tigabentuk, yaitu : percakapan, dialog, dan wawancara.

b. Bermedia: Komunikasi yang menggunakan peralatanatau kegiatan yang menciptakan suatu kondisi sehinggamemungkinkan seseorang memperoleh keterampilan,pengetahuan, dan sikap. Kelebihan dari komunikasimenggunakan media yaitu; 1) Komunikasi dapatdilakukan dimana saja dan kapan saja, 2) Menciptakankeaktifan dalam pengunaan media. Akan tetapikekurangan yang terdapat pada komunikasi yangdilakukan melalui media lebih banyak, diantaranya:1) Sulit memprediksi respon komunikan, 2) Adanya

Page 21: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

21PSIKOLOGI KOMUNIKASI

gangguan terhadap jaringan komunikasi, 3) Tidakdapat bersifat khalayak, 4) dan berssifat terbatas.

c. Verbal (lisan, tulisan dan cetak): adalah bentukkomunikasi yang disampaikan komunikator kepadakomunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan(oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar.Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan,lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbangnon verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pen-dengar maun pembaca) bisa lebih mudah memahamipesan-pesan yang disampaikan.

d. Nonverbal (isyarat dan bergambar): Banyak komunikasiverbal tidak efektif hanya karena komunikatornyatidak menggunakan komunikasi non verbal denganbaik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasinon verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulanmengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macampersaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangendan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannyadengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisamembantu komunikator untuk lebih memperkuatpesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksikomunikan saat menerima pesan. Bentuk komunikasinon verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat,ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian sergam,warna dan intonasi suara.

Page 22: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

22 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

5. Metode komunikasi

a. Jurnalistik (cetak dan elektronik): kegiatan mencari,mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menyiarkaninformasi.14 Dalam pengertian yang lain jurnalistikadalah kegiatan untuk menyampaikan pesan/beritakepada khalayak ramai (massa), melalui saluran media,entah media tadi media cetak maupun elektronika.15

b. Hubungan masyarakat (public relation): komunikasidua arah antara organisasi dengan publik secaratimbal balik dalam rangka mendukung fungsi daritujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaankerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama.16

c. Periklanan/Advertising

d. Pameran

e. Publisistik

f. Propaganda: rangkaian pesan yang bertujuan untukmemengaruhi pendapat dan kelakuan masyarakatatau sekelompok orang. Propaganda tidak menyam-paikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan

14 Mursito, B.M, Penulisan Jurnalistik: Konsep dan Teknik PenulisanBerita, (Surakarta: Spikom, 1999). Hlm. 25-75.

15 Assegaff, D.H, Jurnalistik Masa Kini, (Jakarta: Ghalia Indo-nesia, 1982) Hlm. 9-55.

16 Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 102.

Page 23: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

23PSIKOLOGI KOMUNIKASI

informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihakyang mendengar atau melihatnya.17

g. Perang urat saraf

h. Penerangan

6. Teknik komunikasi

a. Komunikasi informatif: pesan disampaikan kepadaseseorang atau sejumlah orang sehingga merekadapat mengetahuinya. Teknik ini dapat berdampakkognitif karena komunikan dapat mengetahui sesuatusesuai dengan apa yang disampaikan. Seperti halnyadalam penyampaian berita dalam media cetak maupunelektronik.

b. Komunikasi persuasif: komunikasi yang bertujuanuntuk mengubah sikap, pendapat, atau perilakukomunikan. Komunikasi persuasif lebih menekankanpada sisi psikologis komunikan dengan cara yanghalus, luwes, membujuk dan mengandung sifat-sifat manusiawi sehingga mengakibatkan kesadarandan kerelaan yang disertai perasaan senang padadiri komunikan.

c. Komunikasi instruktif/koersif: komunikasi yangdilakukan dalam bentuk perintah, ancaman, sanksiyang bersifat paksaan.

17 Santosa Sastropoetro, Propaganda: Salah Satu Bentuk KomunikasiMassa, (Bandung: Alumni, 1991), hlm. 34

Page 24: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

24 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

d. Hubungan manusiawi: komunikasi yang dilakukandengan mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan.Hubungan tersebut tidak hanya dalam berkomunikasi,namun dalam pelaksanaannya juga terkandungnilai-nilai kemanusiaan serta unsur-unsur kejiwaanyang amat mendalam. Seperti halnya mengubahsifat, pendapat atau perilaku seseorang.

7. Tujuan komunikasi

a. Perubahan sikap

Komunikasi bertujuan untuk mengubah sikap seseorangatau masyarakat. Misalnya kegiatan memberikaninformasi mengenai hidup sehat tujuannya adalahsupaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dansikap masyarakat lebih positif terhadap pola hidupyang sehat. Seorang komunikasi setelah menerimasuatu pesan diharapkan dapat mengubah sikapnyamenjadi lebih baik atau positif. Demikian pula dalamberbagai kegiatan komunikasi yang sering kita lakukan,disadari atau tidak, kita berusaha mempengaruhisikap orang lain dan berusaha agar orang lain itubersikap positif sesuai keinginan kita.

b. Perubahan pendapat

Komunikasi bertujuan untuk mengubah pendapatseseorang. Agar tujuan komunikasi ini tercapai makakomunikasi harus berusaha menciptakan pemahaman.Pemahaman adalah kemampuan memahami pesan

Page 25: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

25PSIKOLOGI KOMUNIKASI

secara cermat sebagaimana yang dimaksudkan olehkomunikator. Setelah memahami apa yang dimaksudkomunikator maka akan tercipta perubahan pendapatdi kalangan komunikan.

Contohnya, pemberian informasi mengenai suatukebijakan pemerintah. Biasanya kebijakan pemerintahakan mendapat tantangan dari masyarakat, meskiada juga yang mendukung. Agar kebijakan tersebutdapat diterima, maka penyampaian informasi tentangkebijakan tersebut harus lengkap supaya pendapatmasyarakat dapat terbentuk untuk mendukungkebijakan tersebut.

c. Perubahan perilaku

Selain bertujuan mengubah sikap dan pendapatorang lain, komunikasi juga bertujuan untuk mengubahperilaku maupun tindakan seseorang, yang semulaberperilaku negatif berubah menjadi positif. Misalnya,kampanye kesehatan mengenai bahaya merokokyang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.Setelah mengikuti kampanye tersebut seorang perokokberusahan mengurangi/berhenti merokok, dan meng-ikuti pola hidup sehat. Selain itu, perilaku orangtersebut juga akan lebih positif terhadap pola hidupsehat sehingga secara sukarela mau mengikuti programhidup sehat.

Page 26: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

26 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

d. Perubahan sosial

Dalam suau kegiatan komunikasi, pemberian pesanatau informasi kepada masyarakat juga bertujuanagar masyarakat mau mendukung dan ikut sertadalam tujuan yang diinginkan oleh informasi tersebut.Misalnya, pemberian informasi tentang pemilu padamasyarakat tujuan akhir yang diharapkan antaralain agar masyarakat ikut serta dalam memberikanpilihan suara pada pemilu tersebut, dan tidak bersifatgolput dalam memilih.

Demikian pula dalam pemberian informasi tentanghidup sehat, tujuan akhir yang diharapkan adalahagar anggora masyarakat ikut serta dalam berperilakusehat, dan sebagainya. Jadi, kegiatan komunikasitersebut bertujuan untuk menciptakan terjadinyaperubahan sosial dan partisipasi sosial dalam masyarakat.

8. Fungsi komunikasi

a. Menyampaikan informasi

b. Mendidik

c. Menghibur

d. Mempemgaruhi

9. Model komunikasi

a. Komunikasi satu tahap (one step flow communica-tion): Pesan yang disampaikan oleh sumber kepadasasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai

Page 27: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

27PSIKOLOGI KOMUNIKASI

kesempatan untuk memberikan umpan balik ataubertanya. Komunikasi satu arah bisa dikatakan sebagaikomunikasi yang tidak memberi kesempatan kepadapendengar untuk memberikan tanggapan atausanggahan. Komunikasi satu arah banyak kita temuidalam kehidupan sehari-hari, komunikasi satu arahcondong lebih banyak di pakai dalam dunia militerini dikarenakan dalam dunia militer menggunakansistem komando, dimana perintah dari atasan harusdilaksanakan oleh bawahan tanpa ada pertanyaanatau timbal balik. Pesan disampaikan oleh sumberkepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidakmempunyai kesempatan untuk memberikan umpanbalik atau bertanya.

Dalam komunikasi satu arah banyak memiliki kekurangan,ini dikarenakan tidak adanya untuk umpan balikyang dilakukan setelah pemberian informasi tersebut,dimana ini bisa mengakibatkan dampak negatif daripenggunaan komunikasi satu arah ini. Pengirim danpenerima informasi tidak dapat menjalin komunikasiyang berkesinambungan melalui media yang sama,artinya hanya dari satu pihak saja, pihak lain hanyamendengarkan.

b. Komunikasi dua tahap (two step flow communica-tion): Komunikasi Dua Arah adalah pengirim danpenerima informasi dapat menjalin komunikasi yang

Page 28: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

28 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

berkesinambungan melalui media yang sama artinyaada timbal balik dan melibatkan dua pihak.. MenurutKBBI komunikasi dua arah yaitu komunikan dankomunikatornya saling bergantian memberikaninformasi. Devito dalam Effendy menyatakan komuni-kasi antarpribadi (interpersonal comunication) yaituproses pengiriman dan penelitian pesan-pesan antar2 orang diantara sekelompok kecil orang-orang denganbeberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.18

Berdasarkan defenisi tersebut komunikasi antar pribadidapat berlangsung antara dua orang yang memangsedang berduaan saling memahami, mengembangkanrelasi, memuaskan dan efektif. Jadi, dapat dikatakanbahwa komunikasi antar pribadi ini sama halnyadengan komunikasi dua arah.

c. Komunikasi multitahap (multi step flow commu-nication): Model multitahap merupakan gabungandari semua model. Model ini menyatakan, pesan-pesan media massa menyebar kepada khalayak melaluisuatu interaksi yang amat kompleks. Media mencapaikhalayak dapat secara langsung dan dapat pula melaluimacam-macam penerusan (relaying) secara beranting,baik melalui pemuka-pemuka masyarakat (opinion

18 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek,(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006) hlm. 59.

Page 29: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

29PSIKOLOGI KOMUNIKASI

leaders) maupun melalui situasi saling berhubunganantara sesama anggota khalayak.

Model ini tidak memerlukan suatu jumlah tertentudari tahap-tahap yang mesti dilalui, dan tidak menerang-kan, suatu pesan harus mengalir dari suatu sumberlewat saluran-saluran media massa. Model multitahapmenyatakan, ada sejumlah variabel penerusan dalamarus komunikasi massa dari sumber media massakepada khalayak yang luas.

10.Bidang komunikasi

a. Komunikasi sosial

b. Komunikasi manajemen/organisasi

c. Komunikasi perusahaan

d. Komunikasi politik

e. Komunikasi internasional

f. Komunikasi antar budaya

g. Komunikasi pembangunan

h. Komunikasi lingkungan

i. Komunikasi tradisional19

B. Komunikasi Dalam Pendekatan PsikologiBila dilihat dari sudut terminologi maka kata psikologi

19 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktik,… hlm, 6-9.

Page 30: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

30 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

tersdiri dari dua suku kata yakni psycho berarti “jiwa” danlogos yang kemudian menjadi logi berarti ”ilmu”. Makakata psikologi (psychology) berarti ilmu pengetahuan tentangjiwa, tidak terbatas pada jiwa manusia saja akan tetapitermasuk kepada jiwa binatang dan sebagainya.20 Fishermnyebutkan empat ciri pendekatan psikologi pada komunikasi:

1. Sensory reception of stimuli, penerimaan stimuli secaraindrawi

2. Internal mediation of stimuli, proses yang mengantaraistimuli dan respons

3. Prediction of response, prediksi respons

4. Reinforcement of responses, peneguhan respons.21

Walaupun tampak kental sekali warna behaviorismepada uraian Fisher seperti yang diakuinya sendiri, namunia telah menunjukkan keunikan pendekatan psikologi,disamping secara tidak langsung menjelaskan cakupanpsikologi.

Belum ada kesepakatan tentang cakupan psikologiterhadap komunikasi, ada yang beranggapan psikologi hanyatertarik pada prilaku yang tampak saja , sedangkan yang

20 M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta:Bumi Aksara, 1991), hlm, 12.

21 Fisher B.A, Perspective on Human Communication, (New York:Macmillan Publishing Co, 1978), hlm. 136.

Page 31: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

31PSIKOLOGI KOMUNIKASI

lain tidak dapat mengabaikan peristiwa-peristiwa mental.Sebagian psikolog hanya ingin memberikan apa yang akandilakukan orang, sebagian lagi ingin meramalkan apa yangakan dilakukan orang dan ada yang mengatakan bahwapsikologi baru dikatakan seins bila sudah mampu mengen-dalikan prilaku orang lain.22

Untuk menengai semua pemikiran terhadap cakupanpsikologi terhadap komunikasi kita akan melihat GeorgeA Miller mendefenisikan psikologi komunikasi yaitu: ilmuyang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikanperistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Komunikasiadalah peristiwa sosial yaitu peristiwa yang terjadi ketikamanusia berintraksi dengan manusia lainnya. Memang,bila ditanyakan kepada kita dimana letak psikologi komunikasijawabannya adalah, kita cendrung meletakkannya sebagaibagian dari psikologi sosial. Karena pendekatan psikologisosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

Dikalangan ahli psikologi pengertian dari kata psikologitersebut tidak terdapat perbedaan, akan tetapi merekaberbeda dalam memberikan batasan atau defenisi psikologi.Perbedaan defenisi yang diberikan oleh para ahli psikologiterhadap psikologi adalah akibat dari perbedaan sudutpandang yang berasaskan pada perbedaan-perbedaanaliran paham dalam psikologi itu sendiri. Untuk mengetahui

22 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi…, hlm,.9.

Page 32: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

32 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

perbedaan pengertian tersebut berikut ini dikemukakanpendapat para ahli psikologi diantaranya:

1. Wilhelm Wundt (1832-1920) memberikan batasanpengertian psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuanyang mempelajari/menyelidiki pengalaman yang timbuldalam diri manusia seperti pengalaman perasaan pancaindra, merasakan sesuatu, berfikir dan berkehendak;bukan mempelajari/menyelidiki pengalaman di luardiri manusia karena pengalaman demikian menjadiobyek penyelidikan ilmu pengetahuan alam.

Akan tetapi pandangan Wundt tersebut sebenarnyaterpengaruh oleh pemikiran John Lock, seorang ahlididik dan filosof Inggris tahun 1690 M, yang menulisbuku An Essay Concerning Human Understanding. Dalambukunya Jhon Lock mengatakan bahwa pengalamandan pengamatan panca indra terletak dalam dasarpengetahuan manusia. Dengan pendapatnya itu makaia dikenal sebagai ahli fikir yang berpaham empiris danpaham demikian membawa ke arah aliran asosianisme.23

2. Jhon Broadus Watson (1842-1910) seorang ahlipsikologi Amerika Serikat berpendapat bahwa psikologiadalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah

23 Asosianisme adalah paham tentang saling berhubungannyaantara unsur-unsur jiwa atau lukisan jiwa serta hukum yang mengaturnya,(Dalam Filmore H, Sanford, Psychologi A Scientific Study of Man, 1966),hlm. 18.

Page 33: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

33PSIKOLOGI KOMUNIKASI

laku lahiriah manusia dengan menggunakan metote-metode observasi (pengamatan) secara obyektif sepertiterhadap rangsangan (stimulus) dan jawaban (response)yang menimbulkan tingkah laku, psikologi bukan mem-pelajari tentang kesadaran manusia.

Jhon mengatakan bahwa ruang lingkup psikologi meliputitingkah laku manusia dan binatang, bahkan tingkahlaku binatang lebih fundamental dari pada tingkah lakuyang kompleks dari manusia. Karena beliau lebih cenderungmenganut paham haviorisme.24

3. Hubert Bonner menyimpulkan bahwa psikologi sosialadalah studi ilmiah tentang tingkah laku manusia.25

Dalam pembahasan psikologi komunikasi masalah tingkahlaku manusia dilihat dari segi interaksi dan interrelasiserta interkomunikasinya dengan manusia lain dalamhidup kelompok sosial disamping masalah hidup in-dividual dengan kelainan-kelainan watak dan personalitas-nya, mendapatkan tekanan-tekanan analisis yang mendasardan menyeluruh, oleh karena manusia adalah makhluksosial dan makhluk individual. Maka dalam salah satudefenisinya dikemukakan pula pembatasan arti psikologi

24 Haviorisme adalah paham yang menitik beratkan pada tingkahlaku lahiriah. (Dalam J.B Watson, Psychologi as a Behaviorist, 1913)hlm. 9.

25 Hubert Bonner, Social Psychologi An Interdisciplinary Aproach,hlm. 3.

Page 34: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

34 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

sosial, karena psikologi sosial menjadi dasar pengembanganpsikologi komunikasi.

Dance (1970) menghimpun tidak kurang dari 98 defenisikomunikasi, daftar pengertian tersebut menunjukkan rentanganmakna komunikasi sebagaimana digunakan dalam duniapsikologi. Bila diperhatikan dalam psikologi, komunikasimempunyai makna yang luas, meliputi segala penyampaianenergi, gelombang suara, tanda diantara tempat, sistematau organisme.

Kata komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses,sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara luas sebagaipesan pasien dalam psikoterapi. Psikologi mencoba menganalisaseluruh komponen yang terlibat dalam komunikasi. Padadiri komunikan, psikologi memberikan karateristik manusiakomunikan serta faktor-faktor internal maupun eksternalyang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikatorpsikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya apa yangmenyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalammempengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasiyang lain tidak.26

Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu:Bagaimana pesan dari seseorang individu menjadi stimulusyang menimbulkan respons pada individu yang lain. Psikologi

26 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, hlm, 3-5

Page 35: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

35PSIKOLOGI KOMUNIKASI

bahkan meneliti lambang-lambang yang disampaikan.Psikologi meneliti proses mengungkapkan pikiran menjadilambang, bentuk-bentuk lambang dan pengaruh lambangterhadap prilaku manusia.

Pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologimelihat ke dalam proses penerimaan pesan, menganalisafaktor-fartor personal dan situasional yang mempengaruhinya,dan menjelaskan berbagai corak komunikan ketika sendirianatau dalam kelompok. Di dunia psikoterapi, teknik penyembuhanjiwa mengenal metode baru: Komunikasi trapeutik (therapeuticcommunikation). Dengan metode ini, seorang terapis meng-arahkan komunikasi begiru rupa sehingga pasien dihadapkanpada situasi dan pertukaran pesan yang dapat menimbulkanhubungan sosial yang bermanfaat. Komunikasi trapeutikgangguan jiwa bersumber pada gangguan komunikasi,pada ketidakmampuan pasien untuk mengungkapkan dirinya.Pendeknya, meluruskan jiwa orang diperoleh dengan meluruskancaranya berkomunikasi.27

Fisher menyebutkan empat ciri pendekatan psikologipada komunikasi penerimaan stimuli secara indrawi (Sensoryreception of stimuli), proses yang mengantarai stimuli danrespons (internal mediatin of stimuli), prediksi respons(prediction of response) dan pengaruh respons (rein forcementof responses). Psikologi melihat komunikasi dimulai dengan

27 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, hlm, 6.

Page 36: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

36 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dikenainya masukan kepada organ-organ pengindraan kitayang berupa data. Stimuli berbentuk orang, pesan, suara,warna, jelasnya segala hal yang mempengaruhi kita merupakansatuan stimuli yang terdiri dari berbagai stimuli: Pemandangan,suara, penciuman, dan sebagainya. Stimuli ini kemudiandiolah dalam jiwa kita “kotak hitam” yang tidak pernahkita ketahui, kita hanya mengambil kesimpulan tentangprosesyang terjadi pada “kotak hitam”.

C. Komunikasi EfektifSebelum mendefenisikan komunikasi yang efektif kita

perlu merujuk dahulu kepada kata “efektif” itu sendiri.Secara etimologis kata “efektif” sering diartikan sebagaimencapai sasaran yang diinginkan (producing desired result),berdampak menyenangkan (having a pleasing effect), bersifataktual, dan nyata (actual and real). Dengan demikian komunikasiyang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesanoleh komunikan atau reciever sesuai dengan pesan yangdikirim oleh sender atau komunikator, kemudian komunikanmemberikan respon yang positif sesuai dengan yang diharapkan.Jadi, komunikasi efektif itu terjadi apabila terdapat aliraninformasi dua arah antara komunikan dengan komunikatordan informasi tersebut sama sama di respon sesuai dengan

Page 37: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

37PSIKOLOGI KOMUNIKASI

harapan kedua pelaku komunikasi tersebut (komunikandan komunikator).28

Komunikasi disebut efektif apabila penerima menginter-pretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkanoleh pengirim. Kenyataannya sering kita gagal saling memahami.Sumber utama kesalahpahaman dalam komunikasi adalahcara si penerima menangkap makna suatu pesan berbedadari yang dimaksud oleh pengirim, karena pengirim gagalmengkomunikasikan maksudnya dengan tepat.

Kegagalan dalam komunikasi yang timbul karena adanyakesenjangan antara apa yang sebenarnya dimaksud pengirimdengan apa yang oleh penerima diduga oleh maksud sipengirim, bersumber pada sejumlah faktor diantaranyaadalah :

1. Sumber-sumber hambatan yang bersifat emosional dansosial atau kultural. Misalnya, karena kita tidak sukapada seseorang maka semua kata-katanya kita tafsirkannegatif. Atau, kita tersinggung karena seorang Baratmembelai kepala kita ternyata baginya merupakan ungkapankeakraban.

2. Sering kita mendengarkan dengan maksud sadar maupuntidak sadar untuk memberikan penilaian dan menghakimisi pembicara. Akibatnya, ia menjadi bersifat defensif.

28 Endang Lestari, Komunikasi yang Efektif, Lembaga AdministrasiNegara-Republik Indonesia, hlm, 24.

Page 38: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

38 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Artinya, bersikap menutup diri dan sangat berhati-hatidalam berkata-kata.

3. Sering kita gagal menangkap maksud konotatif dibalikucapannya kendati kita sepenuhnya tahu arti denotatifkata-kata yang digunakan oleh seorang pembicara.

4. Kesalahpahaman atau distorsi dalam komunikasi seringterjadi karena kita tidak saling mempercayai.29

Sedikitnya ada lima aspek yang harus dipahami dalammembangun komunikasi efektif yaitu:

1. Kejelasan (clarity): bahasa maupun informasi yangdisampaikan harus jelas, sering kita mendengar ucapan-ucapan seperti ini: “Masalahnya ininya belum dianukan”.Apa ini dan diapakan? Akan lebih mudah dipahamimaknanya bila, misalnya, kata ini diganti buku dan kataanu diganti bagi. Jadi kalimat itu berbunyi: Masalahnyabukunya belum dibagikan.

2. Ketetapan (accuracy): Bahasa atau informasi yang di-sampaikan harus betul-betul akurat alias tepat. Bahasayang digunakan harus sesuai dan informasi yang disampaikanharus benar. Benar ini artinya sesuai dengan apa yangsesungguhnya ingin disampaikan. Bisa saja informasi

29 Jhonson T, Reaching, Out Interpersonal Efeectiveness and Self-actualization, (Englewood Cliffs: Prentice-Hall. 1981), Hlm. 26.

Page 39: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

39PSIKOLOGI KOMUNIKASI

yang ingin kita sampaikan benar-benar apa yang memangkita ketahui. Inilah yang dimaksud akurasi disini.

3. Konteks (contex): Bahasa dan informasi yang disampaikanharus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimanakomunikasi itu terjadi. Bisa saja kita menggunakan bahasadan informasi yang jelas dan tepat tetapi karena konteksnyatidak tepat, reaksi yang kita peroleh tidak sesuai denganyang diharapkan. Contohnya, serpulang kerja seorangsuami berkata kepada istrinya: “Dindaku, tolong kandadiberikan segelas air nan jernih, kanda haus sekali.”Dari segi kejelasan dan keakuratan bahasa dan informasitidak ada masalah. Tetapi konteksnya tidak tepat, sehinggamungkin sang istri tidak segera mengambil air melainkanbertanya tentang keadaan sang suami.

4. Alur (flaw): kelunturan alur bahasa dan informasi akansangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif.Sewaktu kita meminjam uang, misalnya, kita cenderungmengemukakan kesulitan-kesulitan kita terlebih dahulusebelum kita menyampaikan maksud kita untuk meminjamuang. Mungkin begitu juga pada saat kita pertama kalimenyampaikan perasaan jatuh cinta pada seseorang.

5. Budaya (culture): Aspek ini tidak saja menyangkut bahasadan informasi, tetapi juga tatakrama atau etika. Bersalamandengan satu tangan bagi orang sunda mungkin terkesanrada kurang sopan, tetapi bagi etnis lain mungkin suatuhal yang biasa. Kata “juancu” bagi arek arek suroboyo

Page 40: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

40 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

merupakan kata yang lumrah didengar dan dapat diterima.Tetapi bagi Wong Solo atau Jogja, mungkin risih dengarkata itu.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam men-ciptakan suatu komunikasi yang efektif diantaranya adalah:

1. Ketahui mitra bicara (audience). Kita harus sangat sadardengansiapa kita bicara. Apakah dengan orang tua, anak-anak,laki-laki atau perempuan, status sosialnya seperti apa,pangkat, jabatannya dan sebagainya. Dengan mengetahuiaudience kita , kita harus cerdik dalam memilih kata-kata yang digunakan dalam menyampaikan informasiatau buah fikiran kita. Artinya, bahasa yang dipakaiharus sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami olehaudience kita. Berbicara dengan orang dewasa tentuakan sangat berbeda dengan bicara dengan anak-anak.Berbicara dengan atasan tentu akan berbeda denganbicara pada bawahan atau teman sederajat. Pengetahuanmitra bicara kitapun harus diperhatikan. Informasi yangdisampaikan mukin saja bukan hal yang baru bagi mitrakita, tetapi kalau penyampaiannya dengan menggunakanjargon-jargon atau istilah-istilah yang tidak dipahamioleh mitra, informasi atau gagasan yang kita sampaikanbisa saja tidak dapat dipahami. Jadi dengan memperhatikanmitra bicara kita, kita akan dapat menyesuaikan diridalam berkomunikasi dengannya.

Page 41: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

41PSIKOLOGI KOMUNIKASI

2. Ketahui tujuan. Tujuan kita berkomunikasi akan sangatmenentukan cara kita menyampaikan informasi. Bilakita bermaksud sekedar menyampaikan informasi, tentuinformasi kita bersifat pengumuman. Tetapi bila kitabermaksud membeli atau menjual barang komunikasikita akan bersifat negoisasi. Lain pula cara kita berkomunikasiapabila tujuankita untuk menghibur, membujuk atausekedar basa-basi. Misalnya kita bertanya: “anda maupergi kemana?” Apakah pertanyaan ini dimaksudkanuntuk benar-benar mengetahui agenda orang yang ditanyaataukah kita bertanya sekedar basa-basi? Jadi, kejelasantujuan dalam berkomunikasi harus diketahui sebelumkita berkomunikasi.

3. Perhatikan konteks. Konteks disini bisa berarti keadaanatau lingkungan pada saat berkomunikasi. Pada saatberkomunikasi, konteks sangat berperan dalam mem-perjerlas informasi yang disampaikan. Dalam hal pemakayankata, misalnya. Kata “hemat“ dalam kalimat : “kita harusmenghemat uang, waktu dan tenaga kita”, sangat berbedadengan kata “hemat“ dalam kalimat “Menurut hematsaya, kita harus lebih jujur dan terbuka dalam berkomunikasidengan sesama rekan sekerja”. Tidak hanya kata kontekskalimat, tetapi cara mengucapkan dan kepada siapakata itudiucapkan akan membuat makna yang disampaikanberbeda pula. “ah…dasar gila.” Kalimat ini bisa bermaknacacian bisa juga bermakna kekaguman, tergantung bagaimana

Page 42: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

42 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

kita mengucapkannya. Bila diucapkan dengan nada tinggiberarti cacian, tetapi bila diucapkan dengan nada datarapalagi dibaringi dengan gelengan kepala, kalimat inibisa berarti kekaguman. Ungkapan “Gila lu” disampaikankepada teman dekat, pasti dipahami sebagai ungkapanbiasa yang tidak bermakna negatif. Tetapi bila disampaikankepada orang yang belum atau baru kita kenal ungkapanini tentu akan dipahami sebagai ungkapan yang memilikimakna negatif.

Formalitas dalam konteks tertentu juga dapat mem-pengaruhi cara berkomunikasi seseorang. Coba perhatikangaya komunikasi atas dan bawahan dilingkungan duniakerja, bahkan komunikasi antar sesama atasan maupunsesama bawahan pasti berbeda. Apabila orang-orangini bertemu di Mall atau di undangan (tempat resepsi)gaya komunikasi diantara mereka akan sangat lain dengangaya pada saat mereka berada di kantor.

Mengirim bunga kepada orang yang berulang tahunatau kepada orang yang kita kasihi, akan berbeda maknanyabila disampaikan kepada orang yang sedang berduka.Bahkan jenis bunga yang disampaikanpun membawapesan atau kesan tersendiri.

Dengan ilustrasi singkat di atas, jelaslah bahwa kontekssangat mempengaruhi makna apapun yang disampaikan.

4. Pelajari kultur. Kultur atau budaya, perlu diperhatikandalam berkomunikasi. Orang jawa atau sunda pada

Page 43: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

43PSIKOLOGI KOMUNIKASI

umumnya dikenal dengan kelembutannya dalam bertuturkata. Kegemulaian bertutur ini akan sangat baik biladiimbangi dengan cara serupa. Tetai tentu tidak berartimutlak. Maksudnya, bukan berarti orang non Jawa ataunon Sunda muntlak harus seperti bertuturnya orangjawa atau sunda, meskipun kalau memang bisa itu lebihbaik. Atau orang batak yang terkenal bernada tinggidalam bertutur perlukah diimbangi dengan nada tinggipula oleh orang yang non Batak? Pertimbangan di sinitidak berarti orang jawa harus bertutur seperti orangBatak bila bermitra bicara dengannya, yang pentingadalah pelaku komunikasi harus memahami kulturmitra bicaranya sehingga timbul saling pengertian danpenyesuaian gaya komunikasi dapat terjadi.

5. Pahami bahasa. “Bahasa menunjukkan bangsa” artinyabahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatau bangsa.Berbicara identitas berarti berbicara harga diri ataukebanggaan. Dengan mamahami bahasa orang lainberarti berusaha menghargai orang lain. Tetapi memahamibahasa di sini tidak berarti harus memahami semuabahasa yang dipakai oleh mitra bicara kita. Istimewasekali kalupun memang demikian. Yang lebih pentingadalah memahami gaya orang lain berbahas (bukangaya bahasa). Coba perhatikan bagaimana anak mudaberbahasa dengan sesamanya, atau bagaimana caraorang terminal (bis atau angkutan kota) berbahasa.

Page 44: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

44 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Bahasa orang kantoran, bahasa pedagang, bahasa petani,bahasa politisi tentu semuanya ada perbedaan. Perhatikankalimat berikut. “Masyarakat Indonesia pada umumnyamasih berada pada tingkat kehidupan pra sejahtera.Apa bedanya dengan: “Masyarakat Indonesia yang padaumumnya masih miskin” siapa memakai kalimat yangmana akan membantu kita memahami pesan yang disampai-kanny. Orang kebanyakan tentu akan lebih suka memakaikalimat yang kedua daripada yang pertama, Pada politisibiasanya cenderung memakai bahasa sumir-sumir, eufimistis,atau diplomatis.

Untuk memperjelas pesan yang hendak disampaikandalam berkomunikasi, gunakanlah kalimat-kalimatsederhanayang mudah dipahami. Kalimat panjang dan kompleks seringkali mengaburkan makna. Kepiawaian dalam menggunakankalimat-kalimat yang sederhana dan tepat dalam bernahasaakan sangat mempengaruhi efektifitas komunikasi kita.Bagaimana bila kita berkomunikasi dengan menggunakanbahasa asing? Sama saja, memahami bahasa asing memangpersyaratan mutlak untuk dapat berkomunikasi secaraglobal.30

30 Jhonson T, Reaching, Out Interpersonal Efeectiveness. hlm,26-30.

Page 45: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

45PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB II

EPISTEMOLOGIILMU KOMUNIKASI ISLAM

Sejak manusia lahir kepermukaan bumi, manusiasudah melakukan komunikasi, bahkan eksistensimanusia dapat berkesinambungan karena adanya

komunikasi yang terus menerus berlangsung. Demikianhalnya untuk mewujudkan jati diri yang sebenarnya, manusiatidak bisa terlepas dari proses komunikasi. Ketika seorangmelakukan aksi diam dan tidak mempunyai komentar apapun,sesunguhnya ia telah berkomunikasi.

Sebagai salah satu contoh, ketika seorang pejabatditanya oleh para wartawan tentang sesuatu hal, kemudiania mengatakan kepada wartawan tersebut, “No Comment,”sesungguhnya ia telah melakukan komunikasi. Dengandemikian kita perlu memahami apa sebenarnya komunikasi.1

45

1 Jalaluddin Rakhmat, “Prinsip-Prinsip Komunikasi MenurutAl Qur’an,” dalam, Audienta Jurnal Komunikasi, vol. I, hlm, 35

Page 46: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

46 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Contoh di atas menggambarkan kepada kita, betapaakrabnya komunikasi dalam kehidupan manusia, terlebih-lebih dalam rangka melanjutkan eksistensinya sebagaikhalifah di bumi. Untuk itu, suatu hal yang wajar, jika parapakar komunikasi mulai konsentrasi mengadakan penelitiandan membahas perkembangan ilmu komunikasi. Penelitiantersebut sudah dimulai sejak zaman Aristoteles yang telahmemberikan gambaran yang cukup sederhana tentangproses komunikasi yang masih mempunyai tiga unsur yaitu,siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan dan siapa yangmendengarkan.2 Dari teori komunikasi yang diajukan Aristotelesinilah para ilmuwan mulai mencurahkan minatnya untukmempelajar komunikasi. Minat tersebut bukan saja dikalanganintelektual kampus, tetapi juga di kalangan masyarakatumum yang beranggapan bahwa komunikasi adalah merupakanbagiann yang cukup sentral dalam kehidupan manusia.3

Secara jujur kita akui, bahwa perkembangan penelitiankomunikasi lebih dominan dilahirkan dan dikuasai olehpara ilmuwan Barat, seperti Willbur Schramm, Melvin L.DeFleur, dan lain-lain, sehingga muncullah istilah komunikasipersfektif Barat. Bahkan teori komunikasi Islam yang sekaranglagi dipermasalahkan epistemologinya, masih mengadopsi

2 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PTRajaGrafindo Persada, 1998), hlm, 21.

3Jamme G Robbins dan Barbara S Jones. Komunikasi Yang Efekrtif,terj. R Turman Sirait (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986), hlm, 5.

Page 47: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

47PSIKOLOGI KOMUNIKASI

teori-teori komunikasi Barat. Hanya saja perbedaannyaterdapat pada pola penerapanya, komunikasi Barat menganggapsemua yang disampaikan adalah bagian dari komunikasimeskipun itu sesuatu yang bebas nilai, sedangkan komunikasiIslam tidak bebas nilai.

Dalam pola penerapan inilah sebenarnya yang mem-bedakan komunikasi Islam dengan komunikasi Barat. Disampingitu, teori dan prinsip komunikasi Barat tersebut memperkecilfungsi komunikasi yang dimiliki oleh masyarakat, karenatampaknya komunikasi Barat selalu menitikberatkan padakepentingan individual, sehingga lahirlah paradigma komunikasiyang bersifat individualistik.

Konsekuensi dari pelaksanaan prinsip tersebut bisamengakibatkan terjadinya benturan dengan situasi dankondisi sosial budaya masyarakat yang sedang berkembang.Untuk menghindari hal tersebut, lahirlah para peneliti komunikasiIslam untuk menjawab dan mengkritik model komunikasiperspektif Barat yang di pandang tidak sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya Islam.

Para komunikologi Islam mulai mengadakan berbagaiseminar tentang komunikasi Islam dan bahkan pada perguruantinggi Islam seperti di IAIN sendiri mulai dibuka ProgramStudi Komunikasi Islam sebagai upaya untuk menjadikankomunikasi Islam sebagai disiplin ilmu yang independen.Upaya tersebut perlu disambut hangat oleh para pakarkomunikasi muslim, karena harus kita akui secara jujur,

Page 48: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

48 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

penelitian terhadap teori komunikasi dalam perspektifIslam masih baru dan tahap merintis, namun pelacakanepistemologinya merupakan aspek penting yang secaramendesak harus ditemukan sebagai motivasi bagi kaumintelektual muslim untuk lebih menseriusinya dalam meciptakankomunikasi yang bernilai maslahat.

Inilah tema sentral yang akan di diskusikan pada kesempatanini. Namun sebelum pemakalah masuk kepada fokus pem-bahasan kajian epistemologi komunikasi Islam. Untuk lebihargumentatif, nampaknya untuk mendudukkan persolanini, perlu kiranya untuk mengkaji terlebih dahulu apa sebenarnyaepistemologi.

A. Pengertian Epistemologi IlmuBerbicara mengenai epistemologi ilmu, kita tidak bisa

terlepas dari mengkaji ontologi dan aksiologi. Kata epistemologiberasal dari bahasa Yunani, yaitu, episteme yang berartiknowledge atau pengetahuan dan Logy yang berarti theory.Dengan demikian, epistemologi berarti teori pengetahuan(theory of knowledge).4 Pengertian yang lain disampaikanoleh Jujun S. Suriasumantri, bahwa epistemologi adalah,sebuah langkah yang dilakukan dalam teori ilmu pengetahuan

4 Dick Hartono. Kamus Populer Filsafat (Jakarta: Rajawali, 1986),hlm. 23.

Page 49: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

49PSIKOLOGI KOMUNIKASI

yang biasanya mempertanyakan tentang bagaimana men-dapatkan pengetahuan dan menyusunnya secara benar.Sehingga dapat menjawab permasalahan mengenai duniaempiris sekaligus dapat meramalkan dan mengontrol gejalaalam.5

Ada dua pertanyaan yang biasa muncul ketika mem-bicarakan epistemologi, yaitu, 1). Apa yang dapat kita ketahui,mengacu pada teori dan isi ilmu. 2). Bagaimana mengetahuinya,terkait dengan metodologinya. Dagobert D. Runes, menjelaskanbahwa epistemologi merupakan cabang filsafat yang menyelidikikeaslian pengertian, struktur, metode dan validitas ilmupengetahuan.6

Epistemologi ilmu sebenarnya muncul dari beberapapertanyaan yang mendasar tentang pengetahuan. Sebagaimanayang dirangkai secara sistematis oleh Plato mengenai beberapapertanyaan mendasar yang berhubungan langsung denganpengetahuan, yaitu: Apa itu pengetahuan? Dimanakah penge-tahuan itu diperoleh? Apa ukurannya agar pengetahuanitu dianggap benar-benar sebagai pengetahuan? Apakahindrawi menghasilkan pengetahuan? Dapatkah budi memberi

5 Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer(Pustaka Sinar Harapan, Jakarta), 1999, hlm, 106.

6 D W. Hamlyn. History Of Epistemologi dalam Paul Edwars(ed.), The Encyclopedia of Philosophy (New York: Macmillan Pub-lishing Co.,1967), jilid III, hlm, 8.

Page 50: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

50 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

pengetahuan? Apakah hubungan antara pengetahuan dengankeyakinan yang benar?

Inilah selanjutnya yang dikembangkan oleh para pakar,sehingga epistemologi berfungsi sebagai penataan dalammendudukkan sebuah disiplin ilmu yang melahirkan duapokok aliran, yaitu : Pertama, adalah aliran yang mengakuipentingnya peranan akal sebagai sumber ilmu pengetahuan.Aliran ini dikenal dengan aliran rasionalisme, karena cenderungmengabaikan peran empirisme. Sedangkan aliran yangkedua adalah aliran realisme atau emperisme yang lebihmenekankan pada peran indera sebagai sumber sekaligusalat untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Dalam perspektif Barat pengetahuan bersumber darimanusia dan dalam perspektif Islam, pengetahuan berasaldari Tuhan dan ditranformasikan kepada sumber-sumberperantara dan pelimpahan tersebutlah yang menjadi sumberpengetahuan dalam Islam. Pelimpahan pengetahuan dalamIslam dibagi menjadi lima, yaitu : Wahyu (sumber utama),sirah, intuisi, rasio dan empiris.

B. Epistemologi Ilmu Komunikasi IslamSesuai dengan apa yang telah dijelaskan di atas, bahwa

kajian epistemologi bersangkutan dengan filsafat ilmu yangmencakup sumber (struktur), metode (methods), esensi,

Page 51: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

51PSIKOLOGI KOMUNIKASI

validitas kebenaran ilmu pengetahuan (validity of knowledge).7

Dengan demikian dapat dipahami, bahwa epistemologiilmu komunikasi Islam adalah berupa kajian filosofis tentangsumber, metode, esensi dan validitas ilmu komunikasiIslam. Posisi sumber menjelaskan asal-usul ilmu komunikasiIslam. Sedangkan metode menguraikan tentang cara men-dapatkan ilmu tersebut dari sumbernya. Sementera esensimemaparkan tentang hal-hal yang menjadi karakter ilmukomunikasi, dan validitasnya mengkaji verifikasi komunikasiIslam dari segi scientific (keilmuan).

Sebelum dikemukakan epistemologi Komunikasi Islam,terlebih dahulu dikemukakan beberapa gambaran konsepdasar tentang epistemologi secara umum dan dalam perspektifIslam. Pertamatama akan dikemukakan tentang cara-caramemperoleh ilmu pengetahuan. Di kalangan para pemikir,mulai dari masa Aristoteles hingga Freud atau dari zamanYunani hingga zaman modern, telah terjadi perdebatanfilosofis yang sengit di sekitar pengetahuan manusia. Salahsatu perdebatan besar itu adalah diskusi yang mempersoalkansumber-sumber dan asal-usul pengetahuan dengan meneliti,mempelajari dan mencoba mengungkapkan prinsip-prinsipprimer kekuatan struktur pikiran yang dianugerahkan kepadamanusia.8 Mereka ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan

7 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan FilsafatKomunikasi (Bandung: Citra Adytia Bakti, 2000), hlm, 31.

8 Sayyid al-Islam Ayatullah al-‘Uzma as-Sayyid Muhammad Baqir

Page 52: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

52 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

seputar: Bagaimana pengetahuan itu muncul dalam dirimanusia? Bagaimana kehidupan intelektualnya tercipta,termasuk setiap pemikiran dan konsep-konsep (notions)yang muncul sejak dini? Dan apakah sumber yang memberikankepada manusia arus pemikiran dan pengetahuan ini?.Dengan mengkritisi pendapat-pendapat pemikir yang men-diskusikan tentang sumber-sumber dan asal-usul pengetahuanmanusia itu,9 Muhammad Baqir Ash-Shadr mencari argumensendiri untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan sebagaimana di atas. Ia mengemukakan bahwasecara garis besar pengetahuan manusia itu di bagi menjadidua, yaitu konsepsi (tashawwur) atau pengetahuan sederhanadan assent (tashdiq) atau pembenaran.10

Dalam banyak ayat Alquran dikemukakan tentangberbagai cara meperoleh ilmu pengetahuan, yaitu melaluipersepsi inderawi, melalui kalbu atau akal, dan lewat wahyuatau ilham. 1) Pengetahuan indera. 2) Pengetahuan akal.3) Pengetahuan wahyu atau ilham.11

Sebagaimana dikemukakan oleh Jalaluddin Rahmat,

Ash-Shadr, Falsafatuna (terj.) M. Nur Mufid bin Ali (Bandung: Mizan,1995), hlm. 25.

9 Kritik yang disampaikan oleh Muhammad Baqir Ash-Shadrdapat ditelusuri secara lebih mendalam di dalam bukunya Falsafatuna,hlm. 65-106.

10 Ibid. hlm.65.11 Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif: Ceramah-Ceramah di

Kampus (Bandung: Mizan, 1999), hlm.206

Page 53: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

53PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Alquran menunjukkan empat sumber untuk memperolehpengetahuan: 1) Alquran dan Sunnah, 2) Alam Semesta,3) Tarikh Umat Manusia12

Dengan demikian, paradigma Komunikasi Islam ber-dasarkan kepada Al-Quran dan Sunnah sebagai sumberinspirasi epistemologi Komunikasi Islam dan penggabungannyaterdapat pada studi tekstual dan studi kontekstual, yangmeliputi alam semesta, diri manusia (anfus), dan tarikhumat manusia. Hal ini berarti bahwa kerangka keilmuanKomunikasi Islam dapat ditelusuri, meskipun sumber primerilmu komunikasi Islam adalah Al-Quran.13 Dengan demikian,rumusan, gagasan dan rancangan epistemologi ilmu KomunikasiIslam adalah kreasi manusia. Berdasarkan paradigma inimaka muncul kategorisasi bahwa Komunikasi Islam tergolongke dalam komunikasi teokrasi atau pun juga komunikasireligius (keagamaan).

C. Sumber Epistemologi Komunikasi IslamKalau ditinjau dari sudut pandang agama, maka sesungguh-

nya Tuhan-lah yang berperan mengajari manusia untuk meng-gunakan akalnya dengan kemampuan bahasanya untuk

12 Ibid, hlm. 203-205.13 A. Muis. Komunikasi Islam (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2001), hlm. 65

Page 54: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

54 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

berkomunikasi sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 31-33.14

Artinya: 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian menge-mukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jikakamu mamang benar orang-orang yang benar! 32.Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yangkami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkankepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang MahaMengetahui lagi Maha Bijaksana” 33. Allah berfirman:“Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepadamereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankahsudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya

zΝ̄= tæ uρ tΠyŠ# u™ u™ !$oÿ ôœ F{$# $ yγ̄=ä. §Ν èO öΝåκyÎ ztä ’n? tã Ïπs3 Í×̄≈ n= yϑ ø9$# tΑ$ s)sù ’ÎΤθä↔ Î6 /Ρr&

Ï™!$yϑ ó™ r'Î/ Ï™ Iω àσ̄≈ yδ β Î) öΝçFΖä. t⎦⎫Ï% ω≈ |¹ ∩⊂⊇∪ (#θä9$ s% y7 oΨ≈ ys ö6ß™ Ÿω zΝ ù= Ïæ !$ uΖs9 ω Î)

$tΒ !$oΨ tF ôϑ ¯= tã ( y7̈Ρ Î) |MΡ r& ãΛ⎧Î= yèø9$# ÞΟŠ Å3 ptø: $# ∩⊂⊄∪ tΑ$s% ãΠ yŠ$t↔ ¯≈ tƒ Ν ßγ÷∞Î; /Ρr& öΝÎη Í←!$ oÿôœ r' Î/ (

!$£ϑ n= sù Νèδ r't6/Ρ r& öΝÎη Í←!$oÿôœ r'Î/ tΑ$s% öΝs9r& ≅è% r& öΝä3 ©9 þ’ ÎoΤÎ) ãΝ n=ôã r& |=ø‹xî ÏN≡uθ≈ uΚ ¡¡9 $#

ÇÚ ö‘F{ $# uρ ãΝn= ÷æ r& uρ $ tΒ tβρ߉ ö7è? $tΒ uρ öΝçFΨ ä. tβθãΚ çFõ3 s? ∩⊂⊂∪

14 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2001), hlm, 3.

Page 55: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

55PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahuiapa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyi-kan?15

Islam adalah agama yang bersifat misi yang menekankankepada penganutnya untuk menyampaikan setiap pesankepada seluruh manusia. Baik kepada muslim maupunkepada yang bukan muslim. Setiap individu muslim maupunyang bukan muslim, untuk menyampaikan segala yangbermanfaat kesejahteraan kepada manusia sejagat.16

Dengan demikian, paradigma Ilmu Komunikasi Islamberdasarkan kepada Al Qur’an sebagai sumber inspirasiepistemologi ilmu komunikasi Islam dan penggabungannyaterdapat pada studi tekstual dan studi kontekstual. Sebagaimanabunyi ayat di atas, terlihat jelas hubungan ayat-ayat AlQur’an dengan pengkajian wacana epistemologi ilmu komunikasiIslam. Hal tersebut menunjukkan kerangka keilmuannyadapat ditelusuri, meskipun sumber primer ilmu komunikasiIslam adalah Al Qur’an.17 Tetapi rumusan, gagasan danrancangan epistemologinya adalah kreasi manusia. Dengandemikian epistemologi ilmu komunikasi Islam memerlukan

15 Departemen Agama RI. Alquran Qur’an dan Terjemahannya(Semarang: Adi Grafika, 1994), hlm, 13-14.

16 Zulkiflie Abd. Ghani. Islam, Komunikasi Dan Teknologi Maklumat,(Kuala Lumpur: Dasar Cetak SHD BDN, 2001), hlm, 2.

17 A. Muis. Komunikasi Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2001), hlm, 65.

Page 56: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

56 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

landasan filosofis sebagai titik tolak olah pikir, sehinggakerangka keilmuannya dapat dibangun melalui pendekatannormatif keagamaan.

Epistemologi ilmu komunikasi Islam, bersumber ataslima prinsip utama.18 Rinciannya yaitu: Pertama, prinsiptauhid. Berdasarkan prinsip tauhid ini, seluruh kegiatandan etika dalam komunikasi Islam akan jelas arahannya.Segala bentuk kegiatan yang dapat merusak aqidah umatIslam hendaknya ditolak. Dalam hal ini fungsi dari komunikasiIslam adalah mengarahkan atau menyampaikan kepadamanusia agar dirinya terbebas dari segala macam berhalayang membelenggu mereka, menghindari dari ketergantungandengan orang lain, dan memotivasi untuk mempersiapkandiri menuju masa depan yang lebih baik. Kemudian, mediamassa Islam juga diarahkan untuk menebarkan nilai-nilaikebaikan Islam dalam konteks universal sehingga ajaranIslam bisa diterima oleh semua manusia.

Kedua, prinsip amar ma’ruf nahi munkar. Dalam kontekskomunikasi Islam, prinsip amar ma’ruf nahi munkar dapatdijadikan pegangan oleh para pekerja komunikasi Islam.Para pegiat media massa contohnya, mereka tidak hanyamenjadikan media massa sebagai lahan untuk bisnis danmedia hiburan, tetapi memiliki tanggung jawab sosial untukmembangun individu dan masyarakat yang lebih Islami.

18 Hamid Mowlana, “Theoretical Perspectives on Islam andCommunication”, China Media Research, 2007, hlm. 23-33.

Page 57: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

57PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Ketiga, prinsip ummah. Ummah sebagai organisasisosial menekankan pada kebersamaan dan kolektivitasyang berdasarkan kepada ajaran-ajaran Islam. Selanjutnya,kontrak sosial antar anggota dan pemimpin menjadi basisutama ummah. Kontrak sosial dibentuk tidak berdasarkanpada kehendak bebas atau pada pilihan bebas, tetapi ber-dasarkan pada aturan-aturan yang dikehendaki Allah. Untukmenjaga keharmonisan dan kesatuan ummah, maka diperlukankomunikasi Islam. Fungsi komunikasi Islam dalam hal inibertujuan agar hubungan antara individu, masyarakat,dan Tuhan bisa berjalan dengan baik.

Keempat, prinsip taqwa. Jika pengetahuan teknis,kemampuan manajerial, ketrampilan komunikasi, dan sebagainyatidak diikat dengan sifat taqwa yang ada pada dirinya, makakemampuan-kemampuan tersebut kurang mendapatkanlegitimasi yang kuat. Bisa jadi satu waktu, pelaku tersebutakan menyimpangkan pesan-pesan komunikasi kepadahal-hal yang melanggar ajaran Islam. Jika pelaku komunikasidibekali oleh prinsip taqwa, niscaya mereka akan terbimbingke dalam jalan kebenaran dan sesuai dengan nilai-nilaiIslam.

Kelima, prinsip amanah. Kesadaran tentang adanyaamanah yang diberikan kepada manusia menjadi dasarpenting dalam komunikasi Islam. Seorang yang melakukanproses komunikasi atau melakukan pekerjaan komunikasiakan bertindak hati-hati dan penuh perhitungan manakala

Page 58: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

58 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

menyadari bahwa seluruh aktivitas yang dilakukannya merupakanamanah yang diberikan Allah kepadanya. Kemudian, seorangyang diberikan amanah juga adalah seorang yang memilikikemampuan dan tanggung jawab dalam melaksanakantugas dengan baik.

D. Metode Epistemologi Komunikasi IslamMetode adalah merupakan tata cara yang teratur dan

terpikir dengan baik-baik dalan mencapai suatu tujuan.Ada dua metode pendekatan yang digunakan untuk menggalikerangka epistemologi ilmu komunikasi Islam, yaitu: Pertama,melalui pendekatan rasionalistik yang tujuannya adalahuntuk merekonstruksi pemikiran epistemologi ilmu komunikasisecara sistematis, logis dan konsisten berdasarkan Al Qur’an.Kedua, dengan pendekatan empiris yang bertujuan untukmemberikan kerangka kajian faktual dalam memastikankebenaran ilmu komunikasi Islam dalam realitas.

Untuk menjadi sebuah ilmu, kajian epistemologi komunikasiIslam juga didukung oleh pendekatan lain, seperti pendekatansejarah (historical approuch). Ternyata komunikasi Islamsangat erat dengan dialektika sosial masa silam, sekarangdan akan datang. Hal ini juga merupakan sebuah wacanapengembangan ilmu komunikasi Islam sesuai dengan konsepdan metodologi yang dilakukan. Oleh sebab itu, jika membahasbagaimana memperoleh keilmuan mengenai komunikasi

Page 59: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

59PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Islam maka tidak terlepas dari sumber Islam yaitu Al-Qurandan As-Sunnah, kemudian bagaimana penerapan komunikasIslam tersebut dapat dikaji melalui diri manusia, penggunaanpanca inderawi, pengkajian sumber dan gejala-gejala sosialyang dapat dilihat.19

Metode dalam memahami epistemologi komunikasiIslam mestilah dipahami terlebih dahulu pokok paradigmanyasehingga paradigm yang dihasilkan nanti bisa dengan mudahdipahami lalu dengan mudah diaplikasikan dalam bentukkehidupan nyata. epistemologi ilmu komunikasi Islam jugadibangun atas empat paradigma pokok yang berbeda dengankomunikasi Barat, seperti yang dikemukakan oleh MuhammadI. Ayish20 berikut paparannya yaitu:

1. Paradigma Individualism-conformity.

Paham individualis merupakan nilai sentral yang adadalam Islam, namun demikian paham tersebut tidaksejalan dengan paham yang berkembang di Barat. Pahamindividualis di Barat betul-betul meninggalkan kehidupansosial atau kelompok. Sementara dalam Islam, pahamindividualisnya tetap menghargai atau mengakui adanyakehidupan sosial atau kelompok. Berdasarkan paham

19 Lihat dalam Hasnun Jauhari Ritonga, Landasan EpistemologiKomunikasi Islam, (Medan: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Miqot, Vol32, No. 2, 2008), hlm. 296. Diakses pada tanggal 12 Desember 2018.

20 Muhammad I. Ayish, ‘Beyond Western-Oriented Communica-tion Theories: A Normative Arab-Islamic Perspective’, (The PublicVol. 10, 2003), hlm. 79-92.

Page 60: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

60 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

tersebut, maka komunikasi dalam Islam dipahami sebagaiproses yang membebaskan individu dari belenggu yangmenghambat manusia dalam membangun kebersamaandan kolektifitas sosial. Selain itu, komunikasi Islamjuga berperan dalam proses fasilitasi penyatuan individudalam komunitas yang lebih besar (ummah) baik secarasosial maupun spiritual.

2. Paradigma transcendentalism-existensialism

Ciri khas komunikasi Islam mengakui adanya realitasyang bersifat transenden dan realitas yang bersifat profan.Realitas yang transenden bersifat sempurna dan absolut,sementara realitas yang profan bersifat tidak sempurnadan relatif. Untuk mengetahui realitas yang transenden,manusia menggunakan hati dan inteleknya, sedangkanuntuk mengetahui realitas yang profan digunakan melaluiindera dan akal. Kedua pengetahuan yang diperolehmanusia tersebut hendaknya sejalan dengan apa yangada dalam sumber ajaran Islam, yakni Al-Quran danHadist.

3. Paradigma Intuitive-rational process.

Wahyu merupakan sumber pengetahuan yang palingutama bagi seorang Muslim. Keyakinan seorang Muslimterhadap kebenaran wahyu yang diturunkan Tuhanmelalui proses intuisi yang ada di dalam hati manusia.Melalui Wahyu itulah manusia meyakini adanya Tuhan,mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala

Page 61: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

61PSIKOLOGI KOMUNIKASI

larangan-Nya, serta mengakui adanya balasan atau hukumanterhadap perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Selainwahyu yang diakui kebenarannya melalui proses intuisi,umat Islam juga mengakui peran akal yang bersifat rasionaldalam memajukan peradaban manusia. Akal merupakanpemberian Tuhan yang paling besar kepada manusiayang membedakan dirinya dengan makhluk lainnyadi dunia. Proses pemikiran yang berasal dari akal akanmenghasilkan pengetahuan komunikasi yang bersifatrasional dan komprehensif. Pengetahuan rasional yangdiperoleh umat Islam tidak dalam pengertian sekuler,tetapi tetap bersandar kepada kebenaran yang berasaldari wahyu. Oleh karena itu, proses pengetahuan komunikasiyang ada dalam Islam disandarkan kepada pengetahuanyang bersifat rasional dan intuitif.

4. Paradigma egalitarian-hierarchical.

Islam mengakui bahwa semua umat Islam memilikikedudukan yang setara dihadapan Tuhan. Ketaqwaanlahyang membedakan manusia yang satu dengan manusiayang lainnya. Jika seseorang dipercaya sebagai pemimpin,tidak dipahami bahwa orang tersebut memiliki kedudukanyang mulia, tetapi diberi amanah oleh Tuhan untuk men-jalankan amanah tersebut secara adil. Islam tidak mengakuiadanya kekuasaan yang bersifat individual (monarki)dan juga kekuasaan yang bersifat kelompok. Semuaorang memiliki kesempatan dan hak yang setara untuk

Page 62: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

62 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

menjadi seorang pemimpin. Prinsip egalitarian inilahyang menjadi pemandu dalam proses komunikasi Islam,termasuk dalam pengelolaan media masa Islam.

Bertitik tolak dari prinsip dan paradigma ilmu komunikasiIslam tersebut, maka metode yang digunakan ilmu komunikasiIslam dalam pengembangan ilmunya, yakni: Pertama,metode bayani. Metode ini dipergunakan untuk memahamiatau menganalisis teks-teks untuk mencari makna yangterkandung dalam teks tesebut atau mencari makna dibalikteks tersebut. Metode ini juga digunakan untuk melakukanistinbath hukum (penetapan hukum) terhadap satu ataubeberapa permasalahan hukum yang sedang berkembangdi masyarakat. Metode bayani merupakan metode klasikyang telah lama dipraktekkan oleh para ahli kalam dankaum ushulliyun atau ahli hukum. Dalam konteks ilmukomunikasi Islam, metode ini dapat digunakan dalam mengkajiteks-teks komunikasi, khususnya dalam kajian komunikasimasa.

Kedua, metode tajribi (observasi atau eksperimen).Metode ini digunakan untuk meneliti objek-objek fisikyang empiris. Alat pokok yang digunakan untuk melakukaneksperimen atau observasi adalah indera. Namun demikian,indera banyak memiliki kelemahan-kelemahan, karenanyamemerlukan alat pendukung berupa mikroskop, teleskop,dan lain sebagainya. Awalnya, metode ini banyak digunakan

Page 63: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

63PSIKOLOGI KOMUNIKASI

oleh para ilmuwan alam. Kemudian dalam perkembanganberikutnya (pada abad ke-19), metode tajribi juga bisadigunakan untuk mengkaji ilmu-ilmu sosial, termasuk ilmukomunikasi Islam, khususnya oleh kalangan positivisme.Dalam pandangan positivisme, ilmu pengetahuan dapatmenggambarkan kenyataan secara seadanya dan perolehanilmu pengetahuan hanya melalui metode ilmiah yang objektif.Kedua pandangan kaum positivisme tersebut menjadi lahankritik bagi kaum post-positivisme. Menurut kaum post-positivisme, fakta tidak bebas melainkan bermuatan teoridan penuh dengan nilai. Kemudian teori tidak sepenuhnyabisa dijelaskan dengan bukti-bukti empiris karena memung-kinkan terjadi anomali dan hasil penelitian bukanlah reportaseobjektif, melainkan hasil interaksi manusia dan semestayang penuh dengan persoalan dan senantiasa berubah.21

Ketiga, metode burhani. Metode ini merupakan salahsatu metode rasional atau logis yang paling akurat danbanyak digunakan dalam bidang logika, filsafat, matematika,dan bidang-bidang empiris lainnya.22 Metode ini padadasarnya digunakan untuk menguji kebenaran dan kekeliruandari sebuah pernyataan atau teori-teori ilmiah dan filosofis.Tujuan dari metode ini adalah: untuk mengatur serta menuntun

21 Miller, Katherine, Communication Theories Perspectives, Processes,and Contexts, Second Edition, (Boston: Mc Graw Hill, 2003), hlm.35-50).

22 Mulyadhi Kartanegara, Panorama Filsafat Islam, (Bandung:Mizan, 2002), hlm 56.

Page 64: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

64 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

akal ke arah pemikiran yang benar, untuk melindungi penge-tahuan tersebut dari kemungkinan salah dan untuk memberikita sebuah alat pendukung dalam menguji dan memeriksapengetahuan yang mungkin tidak bebas dari kesalahan.

Keempat, metode irfani. Metode ini digunakan untukmenangkap kebenaran yang bersifat intuitif atau hati. Cirikhas dari metode intuitif yaitu: sifat langsung dalam menangkapobjek yang non-empiris melalui pengalaman (merasakansecara langsung pengalaman terhadap objeknya), dapatdiperoleh melalui pengetahuan yang bersifat hudhuri (kehadiranobjek dalam diri si subjek) dan dapat diperoleh melaluipengalaman “eksistensil” atau pengalaman khusus yangunik tanpa dibatasi oleh ruang, waktu atau kausalitas.23

Metode ini didasarkan pada kepercayaan bahwa akal bukansatu-satunya alat yang bisa digunakan untuk menangkaprealitas-realitas nonfisik karena manusia juga dikarunihati.

Keempat metode tersebut dapat digunakan dalampengembangan ilmu komunikasi Islam. Belum banyak penelitian-penelitian yang dapat mengaplikasikan keempat metodetersebut dalam pengembangan ilmu komunikasi Islam.Oleh karena itu, menjadi tantangan kita bersama untukmengembangkan ilmu komunikasi Islam dengan menggunakankeempat metode tersebut. Apa yang telah dicapai oleh ilmuwan

23 Mulyadhi Kartanegara, Panorama Filsafat Islam, hlm. 56

Page 65: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

65PSIKOLOGI KOMUNIKASI

komunikasi sekuler selama ini belum banyak menyentuhkeempat metode tersebut, terutama pada metode yangbersifat irfani

E. Esensi Epistemologi Komunikasi IslamEsensi (hakikat) komunikasi Islam adalah mengajak

manusia kepada jalan dakwah yang lebih menekankankepada nilai-nilai agama dan sosial budaya, yakni denganmenggunakan prinsip dan kaedah yang terdapat dalamAl-Qur’an dan hadits.24 Prinsip tersebut bukan hanya sekedarpenyampaian pesan dan terjadinya perubahan prilakukomunikan, namun terjalinnya jaringan interaksi sosialyang harmoni dan berasas normatif. Prinsip inilah yangmembedakan konsep komunikasi perspektif Islam dengankomunikasi dalam perspektif Barat yang terkesan lebihbersifat culture bound dan banyak terlepas dari normatif.25

Prinsip penerapan epistemologi komunikasi Islamdikemukan pada ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana di bawahini :

“Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengancara yang baik pula.” (QS. 16: 125)

24 Zulkifli Abdul Ghani, Komunikasi Dan Teknologi Maklumat,hlm, 3

25 Ibid, hlm, 6

Page 66: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

66 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

“… dan berkatalah kamu kepada semua manusia dengancara yang baik.” (QS. 2: 8)

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baikdaripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yangmenyakitkan perasaan.” (QS. 2: 263)

“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakanapa yang tidak kamu lakukan ? Amat besar murka Allah,apabila kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamulakukan” (QS. 61: 2-3)

“Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan yang MahaPenyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan dimukabumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahatmenyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yangmengandung keselamatan.” (QS. 25: 63)

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang-orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amalshaleh dan berkata: Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. 41: 33)

“Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulahmereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. 3: 159)

Ayat-ayat diatas memberikan penegasan tentang esensidan prinsip komunikasi Islam sampai kepada tahap pelak-sanaannya. Aristoteles, sebagaimana telah dijelaskan diawal, menyatakan bahwa ada tiga usur yang terlibat dalam

Page 67: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

67PSIKOLOGI KOMUNIKASI

proses komunikasi, yaitu: Komunikator, komunikan danpesan. Komunikator sebagai pemeran utama untuk menyam-paikan setiap pesan kepada komunikan. Dalam perspektifkomunikasi Islam, proses penyampaian pesan dari komunikatorkepada komunikan harus disampaikan secara jujur dansesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam nilai-nilai Al-Quran dan sunnah, karena yang demikian dianggapbagiann dari ibadah. Maka dalam penerapannya prinsipkomunikasi Islam berlangsung antara manusia sekaligusdengan Tuhannya.26 Inilah yang menjadi landasan pokokkomunikasi Islam.

Dengan demikian, ada dua hal yang perlu diperhatikansebagai perbedaan paling mendasar antara komunikasipersfektif Islam dan komunikasi persfektif Barat, yakni:Pertama, komunikasi Barat bersifat individualistik dan bebasnilai dan ternyata secara realitas tidak mampu membangunsistem sosial kemasyarakatan yang harmonis. Kedua, komunikasiIslam diyakini memiliki konsepsi aplikasi tentang bagaimanatata hidup yang harmonis dan pesan yang disampaikanmengandung unsur yang mengarahkan manusia kepadakemaslahatan dunia dan akhirat. Nilai inilah yang dianggapsebagai salah satu kekhasan studi komunikasi Islam, sehinggamenjadi bagian dari studi keislaman. Maka dengan demikian,

26 Zulkiple Abdul Ghani, Penyiaran Islam: Konsep, Model dan Progra,(University Kebangsaan Malaysia: Jabatan Dakwah dan Kepemimpinan,1997), hlm, 7.

Page 68: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

68 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dalam perspektif Islam, teori komunikasi itu harus sesuaidengan budaya dan agama.

Oleh karenanya ada tiga cara yang dapat dilakukanuntuk pengembangan komunikasi Islam, yaitu:

1. Kuasai ajaran Islam yang bersumber dari Al-Quran danHadist, terutama yang berkaitan langsung dengan komunikasi.

2. Kuasai teori-teori komunikasi Barat.

3. Analisa kelemahan teori-teori komunikasi Barat kemudianbandingkan dengan ajaran Islam, selanjutnya bangunteori-teori baru dan uji secara terus menerus.

F. Validitas Epistemologi Komunikasi IslamAda beberapa syarat, agar suatu disiplin ilmu dipandang

mampu berdiri sendiri, yaitu: Memiliki objek tersendiri,bersifat empiris, sistematis, universal, dapat diverifikasidan mempuyai nilai guna bagi bagi kehidupan manusia.Berbicara pada tataran ini, maka komunikasi Islam sebagaihasil pemikiran ilmiah manusia tentu bersifat dinamis dantidak bisa terlepas dari pengujian terhadap tingkat kebenaranilmu. Pemakaian kata Islam adalah merupakan ciri khasdari bentuk teori dan prinsip yang dibangun sesuai dengantata nilai dan aturan, agar manusia menjalani hidupnyasesuai dengan aturan-aturan-Nya.

Validitas epistemologi komunikasi Islam dapat jugadisejajarkan dengan bentuk analisis disiplin ilmu lainnya,

Page 69: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

69PSIKOLOGI KOMUNIKASI

seperti filsafat, psikologi, antropologi, sosiologi dan sejarah,karena ilmuan komunikasi Islam mempunyai kedekatanrelasi kuasa antara teks dengan konteks yang berdasarkandata dan fakta. Namun harus disadari bahwa doktrin normatifAl-Quran tidak bisa digangu gugat dengan mereduksi ayatdalam rangka meyesuaikan dengan realitas yang ada, meskipunkeilmuannya tetap pada wilayah dinamika Ilmu.27

Dengan demikian, jelaslah bahwa ilmu komunikasiIslam sesungguhnya mempunyai struktur keilmuan yangjelas dan konkrit sebagaimana halnya ilmu-ilmu lain. Inibisa dikatakan demikian karena posisi ilmu komunikasiIslam tetap berada pada wilayah tingkat kebenaran ilmu,bukan tingkat kebenaran agama. Dengan demikian, ilmukomunikasi Islam dapat dikatakan sebagai disiplin ilmu.

G. Objek Ilmu Komunikasi IslamSetiap displin ilmu pengetahuan mempunyai objek

kajian yang terdiri dari objek material dan objek formal.Dalam hal ini, salah satu disiplin ilmu bisa saja mempunyaisatu objek material dan objek formalnya berbeda, karenaobjek formal merupakan kajian secara khusus masing-masing disiplin ilmu dan objek formal tersebutlah yang

27 Andy Dermawan, dkk (ed). Metodologi Ilmu Dakwah, (Yogyakarta:LESFI, 2002), hlm, 67.

Page 70: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

70 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

membedakan satu ilmu dengan ilmu lainnya. Sebagai contoh,hubungan objek material ilmu dengan objek formal dapatdilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1:

Objek Kajian Komunikasi Islam

Dari tabel di atas, ilmu komunikasi Islam sebagai disiplinilmu juga memiliki dua objek kajian yaitu objek materialdan objek formal. Kedua objek tersebut akan diuraikan dibawah ini.

H. Objek Material Ilmu Komunikasi IslamObjek material komunikasi Islam ialah manusia, baik

secara individu maupun kelompok masyarakat. Namunperlu dicatat, bahwa ilmu komunikasi Islam pada esensinyaadalah proses komunikasi yang berlandaskan normatifAl-Quran dan Hadits sebagaimana telah dijelaskan di awal.Akan tetapi, objek material ilmu komunikasi Islam tidak

Disiplin Ilmu Objek Material Objek Formal

Ilmu Jiwa Ilmu Ekonomi

Sosiologi Antripologi Komunikasi

Manusia

Menifestasi Jiwa Kebutuhan manusia

Interaksi sosial Prilaku (budaya) manusia

Pesannya

Page 71: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

71PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dapat disamakan dengan objek material dakwah, karenaobjek material ilmu dakwah adalah Al Qur’an dan Haditsbukan manusia. Ini jugalah yang membedakan antara ilmudakwah dengan komunikasi Islam.

Sesuai dengan tabel di atas, tidak ada perbedaan antarailmu komunikasi Islam secara spesifik dengan ilmu sosiologi,psikologi, antropologi yang sama menempatkan “manusia”sebagai objek materialnya. Sebab komunikasi adalah kegiatanmanusia yang meliputi proses secara individu maupunkelompok.

I. Objek Formal Ilmu Komunikasi IslamSebagaimana telah dijelaskan pada tabel di atas, bahwa

ilmu komunikasi mempunyai objek formal yaitu pesan-pesan yang disampaikan kepada manusia. Maka, yangmenjadi objek formal ilmu komunikasi Islam adalah pesan-pesan yang disampaikan kepada komunikan dan didasarkanpada Al-Qur’an dan Al- Hadits. Akan tetapi, ada perbedandi antara komunikasi umum dengan komunikasi Islam yangdi ikat dengan asas normatif Islam. Komunikasi Islam mem-butuhkan tinjauan khusus (kajian spesifik) karena keterkaitannyadengan objek formal ilmu dakwah yang bertujuan untukmengolah, menyampaikan ajaran Islam untuk merubahprilaku individu, kelompok dan masyarakat sesuai denganajaran Islam.

Page 72: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

72 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Dengan demikian, jelaslah bahwa objek formal ilmukomunikasi Islam adalah proses pengolahan dan penyampaianpesan-pesan keagamaan yang berlandaskan kepada Al-Quran dan Hadits. Sehingga dapat memberikan nilai gunabagi manusia, dalam mencapai kebahagiaan hidup di duniadan akhirat.

Page 73: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

73PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB III

KARAKTERISTIKMANUSIA KOMUNIKAN

A. Konsepsi Psikologi Tentang Manusia

Banyak teori dalam ilmu komunikasi dilatar belakangikonsepsi-konsepsi psikologi tentang manusia.Teori-teori persesuaian sudah lama menggunakan

psikoanalisis yang melukiskan manusia sebagai makhlukyang digerakkan oleh keinginan-keinginan terpendam (homopollens). Teori jarum hipodermik, yang menyatakan mediamassa sangat berpengaruh ini dilandasi konsepsi behaviorismeyang memandang manusia sebagai yang digerakkan semaunyaoleh lingkungan (homo mechanicus).

Teori pengolahan informasi ini dibentuk ole konsepsipsikologi kognitif yang melihat manusia sebagai makhlukyang aktif mengorganisasikan dan mengolah stimuli yangditerimanya (homo sapiens) dan teori-teori komunikasi inter-personal banyak dipengaruhi konsepsi psikologi humanistik

73

Page 74: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

74 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

yang menggambarkan manusia sebagai pelaku aktif dalammerumuskan strategi transaksional dengan lingkungannya(homo ludens). Walaupun psikologi telah banyak melahirkanteori-teori tentang manusia tetapi empat pendekatan yangtelah disebut di atas adalah yang paling dominan. Setiappendekatan ini memandang manusia dengan cara berlainan.

B. Konsepsi Manusia Dalam PsikoanalisisPsikoanalisis secara tegas memperhatikan struktur

jiwa. Sigmund Freud sebagai pendiri psikoanalisis mengatakan,perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistemdalam kepribadian manusia Id, Ego dan Superego. Id adalahbagian kepribadian yang menyimpan dorongan-doronganbiologis manusia yang bersifat egois, tidak bermoral dantidak mau tahu dengan kenyataan sehingga Id dapat dikatakantabiat hewani manusia. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realitstik. Ego-lah yang menyebabkan manusia mampu mendudukkanhasrat hewaniahnya dan hidup sebagai wujud yang rasional(pada pribadi yang normal). Superego adalah polisi kepribadian,hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-normasosial dan cultural masyarakatnya. Secara singkat dalampsikoanalis perilaku manusia merupakan intraksi antarakomponen biologis (Id), komponen psikologis (ego), dankomponen sosial (superego).

Page 75: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

75PSIKOLOGI KOMUNIKASI

C. Konsepsi Manusia Dalam BehaviorismeBehaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme

(yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subyektif). Behaviorisme ingin menganalisa hanyaperilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskandan diramalkan. Belakangan teori kaum behaviorisme lebihdikenal dengan nama teori belajar, karena menurut merekasemua perilaku manusia kecuali insting adalah hasil belajar.Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruhlingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakahmanusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behaviorismehanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikanoleh faktor-faktor lingkungan.

D. Konsepsi Manusia Dalam Psikologi KognitifKetika asumsi-asumsi behaviorisme diserang habis-

habisan pada akhir tahun 60-an dan awal tahun 70-an,psikologi sosial bergerak kearah paradigma baru. Manusiatidak lagi dipandang sebagai makhluk yang bereaksi secarapasif pada lingkungan, tetapi sebagai makhluk yang selaluberusaha mamahami lingkungannya: makhluk yang selaluberfikir (homo sapiens). Walaupun psikologi kognitif seringdikritik karena konsep-konsepnya sukar diuji, psikologikognitif telah memasukkan kembali jiwa manusia yangtelah dicabut oleh behaviorisme. Manusia kini hidup dan

Page 76: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

76 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

mulai berfikir, tetapi manusia bukan sekedar makhluk yangberfikir ia juga berusaha menemukan identitas dirinya danmencapai apa yang didambakannya.

E. Manusia Dalam Konsepsi Psikologi HumanistikPsikologi humanistic dianggap sebagai revolusi ketiga

dalam psikologi revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisisdan behaviorisme. Pada behaviorisme manusia hanya mesinyang dibentuk lingkungan, pada psikoanalisis manusiaselalu dipengaruhi oleh naluri primitifnya. Dalam pandanganbehaviorisme manusia-manusia menjadi robot tanpa jiwa,tanpa nilai. Keduanya tidak menghormati manusia sebagaimanusia. Keduanya tidak dapat menjelaskan aspek eksistensimanusia yang positif dan menentukan, seperti cinta, kreatifitas,nilai, makna dan pertumbuhan pribadi. Inilah yang diisioleh psikologi humanistik.

F. Faktor Personal Yang Mempengaruhi PerilakuManusia

1. Faktor Biologis

Manusia adalah makhluk biologis yang tidak berbedadengan hewan yang lain. Ia lapar kalau tidak makan, binatangpun demikian. Ia memerlukan lawan jenis untuk kegiatanreproduktifnya. Ia melarikan diri kalau melihat musuh yang

Page 77: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

77PSIKOLOGI KOMUNIKASI

menakutkan. Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatanmanusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopisikologis.Bahwa warisan biologis manusia menentukan perilakunya,dapat diawali sampai struktur DNA yang menyimpan seluruhmemori warisan biologis yang diterima dari kedua orangtuanya. Begitu besarnya pengaruh warisan biologis ini sampaimuncul aliran baru, yang memandang segala kegiatan manusia,termasuk agama, kebudayaan, moral berasal dari strukturbiologinya. Aliran ini menyebut dirinya sebagai aliran sosiobiologi.1

Menurut Wilson, perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudah di program secara genitis oleh jiwa manusia.Program ini disebut sebagai “epigenetic rules”, mengaturmanusia sejak kecenderungan menghindari incest, kemampuanmemahami ekspresi wajah, sampai kepada persaingan politik.Walaupun banyak sarjana menolak sosiobiologis sebagaideterminisme biologis dalam kehidupan sosial, tidak seorangpun yang menolak kenyataan bahwa struktur biologis manusia-genetika, sistem saraf mengatur pekerjaan otak dan prosespengelolaan informasi dalam jiwa manusia.

Ada beberapa peneliti yang menunjukkan pengaruhmotif bilogis terhadap perilaku manusia. Tahun 1950 Keysdan rekan-rekannya menyelidiki pengaruh rasa lapar. Selama6 bulan, 32 subjek bersedia menjalani eksperimen setengah

1 Wilson E Q, Sociobiologi, (Cambridge: Harvard University Press,1975) hlm. 34

Page 78: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

78 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

lapar. Selama eksperimen terjadi perubahan kepribadianyang dramatis. Mereka menjadi mudah tersinggung, sukarbergaul, dan tidak bias konsenrtasi. Pada akhir mingguke-25, makanan mendominasi pikiran, percakapan danmimpi. Laki-laki lebih senang menempelkan gambar coklatdari pada wanita cantik. Kekurangan tidur juga telah dibuktikanmeningkatkan sifat mudah tersinggung dan mengganggucara berfikir, serta menurunkan kemampuan melakukantugas-tugas yang kompleks atau memecahkan persoalan.Kebutuhan rasa aman, menghindari rasa sakit dapat meng-hambat kebutuhan-kebutuhan yang lain. Akhirnya kebutuhanseksual bukan saja pada saat-saat tertentu menyita seluruhperhatian manusia, tetapi setiap saat mempengaruhi fase-fase kehidupannya. Kebutuhan seksual mewarnai sains,teknologi, seni, memperteguh kemesraan dan memeliharalembaga perkawinan, memperkuat ataun melemahkankonsep diri.2

Walaupun demikian manusia bukan sekedar makhlukbiologis karena ia berbeda dengan binatang. Kura-kuraGalapagos yang hidup sejak sekian ribu tahun yang lalubertingkah laku yang sama sekarang ini. Tetapi, perilakuorang jawa di zaman Diponegoro sudah jauh berbeda denganperilaku mereka di zaman Susilo Bammabang Yudoyono.

2 Coleman .J.C, Abnormal psychology and Modern Life, (Glenview:Scottforesman, and Company, 1967) hlm, 97-101.

Page 79: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

79PSIKOLOGI KOMUNIKASI

2. Faktor Sosiopsikologis

Karena manusia makhluk sosial, dari proses sosialia memperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhiperilakunya. Kita dapat mengklasifikasinya kedalam tigakomponen komponen afektif, komponen kognitif, dan komponenkonatif. Komponen yang pertama, yang merupakan aspekemosional dari faktor sosiopisikologis, didahulukan karenaerat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya. Komponenkognitif adalah aspek intlektual, yang berkaitan denganapa yang diketahui manusia. Komponen konatif adalahaspek volisional, yang berhubungan dengan kebiasaandan kemauan bertindak.

a. Sikap

Sikap adalah konsep yang paling penting dalam psikologisosial dan yang paling banyak didefenisikan. Ada yangmenganggap sikap hanyalah sejenis motif sosiogenis yangdiperoleh melalui proses belajar.3 Adapula yang melihatsikap sebagai persiapan saraf sebelum memberikan respons(Allport, 1924) Dari berbagai defenisi kita dapat menyimpulkanbeberapa hal. Pertama, sikap adalah kecendrungan bertindak,berpresepsi, berfikir dan merasa dalam menghadapi objek,ide, situasi atau nilai.

3 Sherief. M.dan C.W Sherif, An Outline of Social Psychology,rev ed. (Newyork: Harper & Ro, 1956), hlm. 489.

Page 80: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

80 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Kedua, Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi.Sikap bukan sekedar rekaman masa lal, tetapi juga menentukanapakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu;menentukan apa yang disukai, diaharapkan dan diinginkan,mengesampingkan apa yang tidak diinginkan dan apa yangharus dihindari 4. Ketiga, sikap relatif lebih menetap. Berbagaistudi menunjukkan bahwa sikap politik kelompok cendrungdipertahankan dan jarang mengalami perubahan. Keempat,sikap mengandung evaluatif artinya mengandung nilaimenyenangkan atau tidak menyenangkan. Kelima, sikaptimbul dari pengalaman tidak dibawa sejak lahi, tetapi merupakanhasil belajar . Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.

b. Emosi

Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yangdisertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, danproses psiologis. Bila orang yang anda cintai mencemohkananda, anda akan bereaksi secara emosional karena andamengetahui makna cemohan itu (kesadaran).

Emosi tidak selalu jelek. Emosi memberikan bumbukepada kehidupan; tanpa emosi hidup ini kering dan gersang.Paling tidak ada empat fungsi emosi. Pertama, emosi adalahpembangkit energi (energizer). Tanpa emosi kita tidak sadaratau mati. Hidup berarti merasai, mengalami, bereaksi dan

4 Ibid, hlm. 490.

Page 81: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

81PSIKOLOGI KOMUNIKASI

bertindak. Emosi membangkitkan dan memobilisasi energikita; marah menggerakkan kita untuk menyerang, takutmenggerakkan kita untuk lari dan cinta mendorong kitauntuk mendekat dan bermesraan. Kedua, emosi adalahmembawa informasi (messenger). Bagaimana keadaan dirikita dapat kita ketahui dari emosi kita. Jika kita marah,kita mengetahui kita dihambat atau diserang orang lain,sedih berarti kehilangan sesuatu yang kita senangi, bagianberarti memperoleh sesuatu yang kita senangi, atau berhasilmenghindari hal yang kita benci.

Ketiga, emosi bukan saja pembawa informasi dalamkomunikasi intrapersonal tetapi juga membawa pesandalam komunikasi interpersonal. Keempat, emosi jugamerupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita.Kita mendambakan kesehatan dan mengetahuinya ketikakita merasa sehat wal afiat. Kita mencari keindahan danmengetahui kita memperolehnya ketika kita merasakankenikmatan estetis dalam diri kita.

c. Kepercayaan

Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktorsosiopsikologis. Kepercayaan disini tidak ada hubungannyadengan hal-hal yang gaib, tetapi hanyalah keyakinan bahwasesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti otoritas,pengalaman atau intuisi. Jadi, kepercayaan dapat bersifatrasional atau irrasional. Anda percaya bahwa bumi itu bulat,

Page 82: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

82 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

bahwa rokok itu penyebab kanker, atau bahwa kemiskinanitu karena kemalasan. Kepercayaan memberikan prespektifpada manusia dalam mempersepsikan kenyataan, memberikandasar bagi pengambil keputusan dan menentukan sikapterhadap objek sikap.

d. Kebiasaan

Komponen konatif dari faktor sosiopsikologi, sepertitelah disebutkan diatas terdiri dari kebiasaan dan kemauan.Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap,berlangsung secara otomatis tidak direncanakan. Kebiasaanmungkin merupakan hasil pelaziman yang berlangsungpada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulangiseseorang berkali-kali. Setiap orang mempunyai kebiasaanyang berlainan dalam menanggapi stimulus tertentu. Kebiasaaninilah yang memberikan pola perilaku yang dapat diramalkan.

e. Kemauan

Kemauan erat kaitannya dengan tindakan, bahakanada yang mendefenisikan kemauan sebagai tindakan yangmerupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan. MenurutRichard Dewey dan W.J. Humber kemauan merupakan:1) Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu yangbegitu kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankannilai –nilai yang lain, yang tidak sesuai dengan pencapayantujuan. 2) Berdasarkan pengetahuan tentang, cara-cara

Page 83: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

83PSIKOLOGI KOMUNIKASI

yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 3) Dipengaruhioleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapaitujuan. 4) Pengeluaran energi yang sebenarnya dengansatu cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

G. Faktor-Faktor Situasional Yang MempengaruhiPerilaku Manusia

1. Faktor Ekologis

Kaum determinisme lingkungan sering menyatakanbahwa keadaan alam mempengaruhi gaya hidup dan perilaku.Banyak orang menghubungkan kemalasan bangsa Indonesiapada mata pencaharian bertani dan matahari yang selalubersinar setiap hari. Sebagian pandangan mereka telahdiuji dalam berbagai penelitian, seperti efek temperaturpada tindakan kekerasan, perilaku interpersonal, dan suasanaemosional.

Kondisi alam (geografis) dan iklim (temperatur) dapatmempengaruhi perilaku manusia. Contoh, perilaku orangyang berada di daerah pantai berbeda dengan di daerahpedalaman. Orang di daerah pantai cenderung bicara lebihkeras dan lebih emosional karena berada di udara yanglebih panas. Sementara orang berada di daerah pegunungancenderung bicara lebih lembut serta lebih sabar karenaberada di daerah lebih sejuk.

Page 84: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

84 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

2. Faktor Rancangan dan Arsitektur

Dewasa ini telah tumbuh perhatian dikalangan paraarsitek pada pengaruh lingkungan yang dibuat manusiaterhadap perilaku penghuninya. Satu rancangan arsitekturdapat mempengaruhi pola komunikasi diantara orang orangyang hidup dalam naungan arsitektural tertentu. membedakanantara desain bangunan yang mendorong orang untukberintraksi dan rancangan bangunan yang menyebabkanorang menghindari interaksi. Pengaturan ruangan jugatelah terbukti mempengaruhi pola-pola perilaku yang terjadiditempat itu.

3. Faktor Temporal

Telah banyak diteliti pengaruh waktu terhadap bioritmamanusia. Misalnya, dari tengah malam sampai pukul 4fungsi tubuh manusia berada pada tahap yang paling rendah,tetapi pendengaran sangat tajam. Pada pukul 10 konsentrasidan daya ingat manusia mencapai puncaknya. Pada pukul3 sore kemampuan analisis dan kreatifitas manusia sampaipada puncaknya.5. Satu pesan komunikasi yang disampaikanpada pagi hari akan memberikan makna ynag lain biladisampaikan pada tengah malam, jadi yang mempengaruhi

5 Panati.C, Breakthrough: Astonishing advances in Yaur Life-time in Medicine,Science and technology, (New York: Berkeley Books,1981), hlm. 128.

Page 85: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

85PSIKOLOGI KOMUNIKASI

manusia bukan saja dimana mereka berada tetapi jugabilamana mereka berada.

4. Faktor Sosial

Sistem peranan yang ditetapkan dalam suatu masyarakat,struktur kelompok dan organisasi, karakteristik populasiadalah faktor-faktor sosial yang menata perilaku manusia.Dalam organisasi hubungan antara anggota dengan ketuadiatur oleh sistem peranan dan norma-norma kelompok.Besar kecilnya organisasi akan mempengaruhi jaringankomunikasi dan sistem pengambilan keputusan. Karakteristikpopulasi seperti usia, kecerdasan karakteristik biologismempengaruhi pola-pola perilaku anggota-anggota populasiitu. Kelompok orang tua melahirkan pola perilaku yangpasti berbeda dengan kelompok anak-anak muda. Dari segikomunikasi teori penyebaran inovasi Rogers dan Shoemaker;1971 dan teori kritik Habermas; 1979 memperlihatkanbagaimana sistem komunikasi sangat dipengaruhi olehstruktur sosial.

5. Faktor Lingkungan Psikososial

Persepsi kita tentang sejauh mana lingkungan memuaskanatau mengecewakan kita, akan mempengaruhi perilakukita dalam lingkungan itu. Lingkungan dalam persepsi kitalazim disebut sebagai iklim. Dalam organisasi iklim psikososialmenunjukkan persepsi orang tentang kebebasan individual,

Page 86: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

86 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

keketatan pengawasan, kemungkinan kemajuan, dan tingkatkeakraban. Studi tentang komunikasi organisasional menun-jukkan bagaimana iklim organisasi mempengaruhi hubungankomunikasi antar atasan dengan bawahan, atau diantaraorang yang menduduki posisi yang sama.

Page 87: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

87PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB IV

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL,INTERPERSONAL DAN

KELOMPOK

A. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi,memori dan berfikir. Sensasi adalah prosesmenangkap stimuli. Persepsi adalah proses memberi

makna pada sensasi sehingga manusia memiliki pengetahuanbaru. Dengan kata lain persepsi mengubah sensasi menjadiinformasi. Memori adalah proses penyimpanan informasidan memanggilnya kembali. Berfikir adalah mengolah danmemanipulasi informasi untuk memenuhi kebutuhan ataumemberikan respon.

1. Sensasi

Tahap paling awal dalam penerimaan informasi adalah

87

Page 88: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

88 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense” artinya alat pengindraan,yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya.Bila alat-alat indra mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf dengan bahasa yang dipahami oleh (komputer)otak maka terjadilah sensasi. Jadi sensasi adalah pengalamanelementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraianverbal, simbolis atau konseptual dan terutama sekali berhubungandengan kegiatan alat indra 1

Fungsi alat indra dalam menerima informasi dari lingkungansangat penting. Melalui panca indra manusia dapat memahamikualitas fisik lingkungannya. Lebih dari itu, melalui alatindralah manusia memperoleh pengetahuan dan semuakemampuan untuk berintraksi dengan dunianya. Tanpaalat indra manusia sama, bahkan mungkin lebih dari rumput-rumputan, karena rumputan dapat mengindra cahaya.Informasi yang dicerap oleh panca indra disebut stimuliyang kemudian melahirkan proses sensasi. Dengan demikiansensasi adalah proses menangkap stimuli.2

2. Persepsi

Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwaatau hubungan–hubungan yang diperoleh dengan menyimpul-

1 Dennies E.E, Post Mortem on Mcluhan: A Public Figur’s Emmergenceand decline as Soon in Papular Magazines. 1974), hlm.79.

2 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi, (Bandung:Remaja rosdakarya, 2009), hlm. 49- 50.

Page 89: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

89PSIKOLOGI KOMUNIKASI

kan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikanmakna pada stimuli indrawi. Hubungan persepsi dengansensasi adalah: Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupundemikian, menafsirkan makna informasi indrawi tidak hanyamelibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motifasidan memori.3

Selain dipengaruhi oleh sensasi yang merupakan hasilserapan panca indra, persepsi dipengaruhi juga oleh perhatian(attention), harapan (expectation), motivasi dan ingatan.Secara umum tiga hal yang disebut pertama terbagi menjadidua faktor personal dan faktor situasional. Penarik perhatianyang bersifat situasional merupakan penarik perhatianyang ada di luar diri seseorang (eksternal), seperti intensitasstimuli, kebaruan, dan perulangan. Secara internal, adayang dinamakan perhatian selektif (selective attention)yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktorbiologis, sosiopsikologis, dan sosiogenis.4

3. Memori

Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegangbperanan penting dalam mempengaruhibaik persepsi maupunberfikir. Mempelajari memori membawa kita pada psikologi

3 Desiderato, Intesvigating Behavior: Principles of Psychology,(New York. 1976), hlm. 129

4 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, hlm. 51-52

Page 90: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

90 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

kognitif, terutama sekali pada model manusia sebagai pengolahinformasi. Memori adalah sistem yang sangat berstruktur,yang menyebabkan organisme sanggup merekam faktatentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untukmembimbing perilakunya. Setiap saat stimuli mengenaiindra kita, setiap saat pula stimuli itu direkam secara sadaratau tidak sadar.

Secara singkat, memori melewati tiga proses, perekaman,penyimpanan dan pemanggilan. Perekaman disebut encoding,adalah pencatatan informasi melalui reseptor indra dansirkit saraf internal. Penyimpanan (storage) menentukanberapa lama informasi itu berada beserta kita dalam bentukapa dan dimana. Penyimpanan bias aktif atau pasif. Kitamenyimpan secara aktif bila kita menambahkan informasitambahan. Kita mengisi informasi yang tidak lengkap dengankesimpulan kita sendiri. Pemanggilan (retrieval), dalambahasa serai-hari mengingat lagi, adalah menggunakaninformasi yang disimpan.5

4. Berfikir

Proses keempat yang mempengaruhi penafsiran kitaterhadap stimuli adalah berfikir,dalam berfikir kita melibatkansemua proses sensasi , persepsi dan memori. Secara garis

5 Mussen, T, dan M Rosenweing, Psychology: An Introduction,(Boston: D.C Heath, 1973). hlm. 499.

Page 91: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

91PSIKOLOGI KOMUNIKASI

besar ada dua macam berfikir yaitu berfikir autuisti sepertimelamun, fantasi, menghayal dan berfikir realistik disebutjuga nalar (berfikir dalam rangka menyesuaikan diri dengandunia nyata. 6

Berfikir deduktif ialah mengambil kesimpulan daridua pernyataan, yang pertama menyatakan pernyataanumum dalam logika disebut silogisme contoh:

- Semua manusia bakal mati

- Muhammad manusia

- Jadi, Muhammad bakal mati.

Berfikir deduktif dapat dirumuskan “Jika A benar, danB benar, maka akan terjadi C.” jika semua mahasiswa belajardi perguruan tinggi, dan Umar mahasiswa, maka pasti Umarbelajar di perguruan tinggi. Dalam berfikir deduktif, kitamulai dari hal-hal yang umum pada hal-hal yang khusus.BerfikirInduktif sebaliknya, dimulai dari hal-hal yang khusus dankemudian mengambil kesimpulan umum. Berfikir evaluativeialah berfikir kritis, menilai baik buruknya tepat atau tidaksuatu gagasan. Dalam berfikir evaluatif, kita tidak menambahatau mengurangi gagasan.

6 Ruch. F L, Psychology and Life, Glenview: Scott, Foresman,and Co, 1967, hlm. 336

Page 92: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

92 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

B. Elemen-Elemen Konsep Kesadaran DiriKesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa

elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu.Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses meng-hargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri yangberbeda beda (multiple selves).

1. Konsep Diri

Konsep diri adalah bagaimana kita memandang dirikita sendiri, biasanya hal ini kita lakukan dengan penggolongankarakteristik sifat pribadi, karakteristik sifat sosial, danperan sosial

2. Karakteristik Pribadi

Karakteristik pribadi adalah sifat-sifat yang kita miliki,paling tidak dalam persepsi kita mengenai diri kita sendiri.Karakteristik ini dapat bersifat fisik (laki-laiki, perempuan,tinggi, rendah, cantik, tampan, gemuk, dsb) atau dapatjuga mengacu pada kemampuan tertentu (pandai, pendiam,cakap, dungu, terpelajar, dsb.) konsep diri sangat erat kaitan-nya dengan pengetahuan. Apabila pengetahuan seseorangitu baik/tinggi maka, konsep diri seseorang itu baik pula.Sebaliknya apabila pengetahuan seseorang itu rendahmaka, konsep diri seseorang itu tidak baik pula.

Page 93: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

93PSIKOLOGI KOMUNIKASI

3. Karakteristik Sosial

Karakteristik sosial adalah sifat-sifat yang kita tamplikandalam hubungan kita dengan orang lain (ramah atau ketus,ekstrovert atau introvert, banyak bicara atau pendiam,penuh perhatian atau tidak pedulian, dsb). Hal hal inimemengaruhi peran sosial kita, yaitu segala sesuatu yangmencakup hubungan dengan orang lain dan dalam masyarakattertentu.

4. Peran Sosial

Ketika peran sosial merupakan bagian dari konsepdiri, maka kita mendefinisikan hubungan sosial kita denganorang lain, seperti: ayah, istri, atau guru. Peran sosial inijuga dapat terkait dengan budaya, etnik, atau agama. Meskipunpembahasan kita mengenai ‘diri’ sejauh ini mengacu padadiri sebagai identitas tunggal, namun sebenarnya masing-masing dari kita memiliki berbagai identitas diri yang berbeda(mutiple selves).

5. Identitas Yang Berbeda

Identitas berbeda atau multiple selves adalah seseorangkala ia melakukan berbagai aktivitas, kepentingan, danhubungan sosial. Ketika kita terlibat dalam komunikasiantarpribadi, kita memiliki dua diri dalam konsep diri kita,yaitu:

Page 94: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

94 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

1) Pertama persepsi mengenai diri kita, dan persepsi kitatentang persepsi orang lain terhadap kita (meta persepsi).

2) Identitas berbeda juga bisa dilihat kala kita memandang‘diri ideal’ kita, yaitu saat bagian kala konsep diri memper-lihatkan siapa diri kita ‘sebenarnya’ dan bagian lain mem-perlihatkan kita ingin ‘menjadi apa’ (idealisasi diri).

Contohnya saat orang gemuk berusaha untuk menjadilangsing untuk mencapai gambaran tentang dirinya yangia idealkan.7

C. Faktor Yang Mempengaruhi PersepsiPerhatian yaitu proses mental ketika stimuli atau rangkaian

stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimulilainnya melemah.

1. Faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitasstimuli, kebaruan (novelty), pengulangan.

2. Faktor internal penarik perhatian adalah faktor biologisyaitu faktor kebutuhan biologis pada saat itu; dan faktorsosiopsikologis yeng meliputi minat, kebiasaan, sikap.

3. Faktor fungsional adalah yang berasal dari kebutuhan,

7 Lindawati, Rita Dwi, “Komunikasi Intrapersonal Sebagai PondasiKomunikasi Interpersonal” Dalam Jurnal Komunikasi, 2014, hlm134.

Page 95: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

95PSIKOLOGI KOMUNIKASI

pengalaman masa lalu, kerangka acuan seseorang yangsemuanya merupakan faktor personal.

4. Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efekfisiologis pada individu

Schlessinger dan Groves dalam bukunya Psychology:A Dynamic Science, mendefinisikan memori sebagaitahapan proses selanjunya dalam komunikasi intrapersonal.Memori memegang peranan penting dalam mempengaruhibaik persepsi (dengan menyiapkan kerangka rujukan)maupun berfikir. Memori merupakan sistem yang sangatberstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekamfakta tenang dunia dan menggunakan pengetahuanyauntuk membimbing perilakunya.8

Jenis-jenis memori:

1) Recall (pengingatan):proses aktif untuk menghasilkankembali fakta dan informasi tanpa struktur yang jelas.Misalnya menyebutkan jenis-jenis benda.

2) Recognitio (pengenalan):mengenal kembali sejumlahfakta. Contoh seperti pada pengenalan kembali namadari foto wajah, pilihan berganda pada tes obyektif.

3) Relearning: menguasai kembali pelajaran yang sudahpernah diperoleh.

8 Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, (Banudng: RemajaKarya, 1986), hlm 62.

Page 96: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

96 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

4) Reintegrasi: merekonstruksi seluruh materi denganpetunjuk memori kecil.

5) Berpikir

Merupakan proses penafsiran kita terhadap simulisetelah kita melalu tahapan sensasi, asosiasi, persepsi, memori.Secara garis besar, ada dua macam berpiir, yaitu berpikirautistik yang sering dibahsakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai melamun. Dan yang kedua, yaitu berpikir realistikyang dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu berpikir dedukif,berpikir induktif, dan berpikir evaluative. Salah satu fungsiberpikir adalah menetapkan keputusan (Decision Making),memecahkan persoalan (Problem Solving), berpikir kreatif(Creative Thinking).

Gambar 4.1

Proses Kegiatan Dalam Diri Komunikator

Menurut Stanley B. C dalam tulisannya ‘’IntrapersonalCommunication, A review and Critique’’ menyebutkan proses

Page 97: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

97PSIKOLOGI KOMUNIKASI

komunikasi intrapersonal yang terjadi pada diri seseorangakan berlangsung seperti ini :

1. Berbicara pada diri sendiri, terjadinya komunikasi dalamdiri sendiri atau terjadi percakapan dengan diri sendiri.

2. Terjadi dialog, dialog merupakan suatu proses pertukaranpesan dan pemrosesan makna dalam diri manusia antara Iand Me. I mewakili bagian diri pribadi manusia sendiri,sedangkan Me mewakili produk sosial.

3. Jalannya proses tersebut berdasarkan perudingan manusiadengan lingkungannya atau terjadi adaptasi denganlingkungan. Disini terjadi proses menggunakan stimulidari dan dalam diri kita.

4. Persepsi, Individu menerima, menyimpan, dan meng-gambarkan secara ringkas simbol.

5. Proses saling mempengaruhi antara ‘’raw data’’ persepsidan diberi pengertian.

6. Proses Data, merupakan fungsi penggambaran secarabaik pada poin ke 4 dan ke 5.

7. Feed back, Terjadinya umpan balik, dan ini sangat tergantungdari point 3 dan 6.9

9 Deetz, Stanley (ed), Communication Year Book 15, (Sage Publications,Inc, 1992), hlm. 92.

Page 98: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

98 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Gambar 4.2

Proses Komunikasi Intrapersonal

D. Komunikasi InterpersonalKomunikasi antarpribadi (interpersonal communication)

adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka,yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksiorang lain secara langsung, baik verbal maupun non-verbal10

Seperti kita telah menjelaskan bahwa komunikasiyang efektif ditandai dengan hubungan intrapersonal yangbaik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesankita dipahami, tetapi hubungan diantara komunikan menjadirusak. Komunikasi intrapersonal yang efektif meliputi banyakunsur tetapi hubungan interpersonal yang paling penting.

10 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 73

Page 99: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

99PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Banyak penyebab dari rintangan komunikasi berakibatkecil saja bila ada hubungan baik diantara komunikan.Sebaliknya pesan yang paling jelas, paling tegas palingcermat tidak dapat menghindari jika terjadi hubunganyang jelek.

Setiap kali kita melakukan komunikasi, kita bukanhanya sekedar menyampaikan isi pesan; kita juga menentukankadar hubungan interpersonal bukan hanya menentukan“content “tetapi juga “relationship” Perhatikan kalimat dibawahini, isinya sama menanyakan nama anda tetapi kadar hubunganinterpersonal didalamnya berbeda.

- Sebutkan nama kamu !

- Siapa nama anda ?

- Bolehkah saya tahu siapa nama bapak ?

- Sudi kiranya bapak berkenan menyebutkan nama bapak!

Kalimat-kalimat yang anda gunakan, bukan hanyamenyampaikan isi, tetapi juga mendefenisikan hubunganhubungan interpersonal. Pandangan bahwa Komunikasimendefenisikan hubungan interpersonal,l Ruesch dan Batesonpada tahun 50-an gagasan ini dipepulerkan dikalangankomunikasi Watzlawick, Beavin dan Jacksondalam bukumereka Pragmatics of Human Communication. Merekamelahirkan istilah baru untuk menunjukkan aspek hubungandari pesan komunikasi. Perlahan-lahan komunikasi inter-personal bergeser pada isi pesan pada aspek relasional. Ada

Page 100: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

100 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

yang menyebutkan fokus ini sebagai paradigma baru dalampenelitian komunikasi.

Para psikolog pun mulai menaruh minat yang besarpada hubungan interpersonal seperti tampak pada tulisanFordon W. Allport (1960) Erich Fromm (1962) Martin Buber1975 Carl Rogers 1951. Semua mewakili mazhab psikologiHumanistik. Belakangan Arnold P. Gold Stein 1975 mengem-bangkan apa yang disebut sebagai “Relaitonship-EnchanCement Metods” (metode peningkatan hubungan) dalampsikoterapi. Ia merumuskan metode ini dengan dua perinsip:

1. Makin baik hubungan interpersonal makin terbukapasien mengungkapkan perasaannya

2. Makin cenderung ia meneliti perasaannya secara mendalambeserta penolongnya (psikolog) makin cenderung iamendengar dengan penuh perhatian dan bertindak atasnasehat yang diberikan penolongnya

Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakanbahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbukaorang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinyatentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makinefektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

Karena pentingnya hubungan interpersonal ini kitaakan membicarakan beberapa teori tentang hubunganinterpersonal teori-teori ini memberikan persfektif untuk

Page 101: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

101PSIKOLOGI KOMUNIKASI

memandang proses hubungan interpersonal dan memberikanpenjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hubunganinterpersonal. Selanjutnya kita akan membicarakan tahap-tahap interpersonal dan tiga faktor dalam komunikasi in-ter-personal yang menumbuhkan hubungan interpersonalyang baik: percaya (trust) sikap sportif (supportiveness),dan sikap terbuka (open-mindedness).

1. Fungsi Komunikasi Interpersonal

Fungsi komunikasi antar pribadi atau komunikasi inter-personal adalah berusaha meningkatkan hubungan insani,menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangiketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan danpengalaman dengan orang lain11

Komunikasi interpersonal, dapat meningkatkan hubungankemanusiaan diantara pihak-pihak yang berkomunikasi.Dalam hidup bermasyarakat seseorang bisa memperolehkemudahan dalam hidupnya karena memiliki pasanganhidup. Melalui komunikasi interpersonal juga dapat berusahamembina hubungan baik, sehingga menghindari dan mengatasiterjadinya konflik-konflik yang terjadi.12

Adapun fungsi lain dari komunikasi interpersonal adalah:

11 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PTRaja Grafindo Persada, 2004), hlm. 33

12 Ibid, hlm. 56

Page 102: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

102 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

a) Mengenal diri sendiri dan orang lain.

b) Komunikasi antar pribadi memungkinkan kita untukmengetahui lingkungan kita secara baik.

c) Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal.

d) Mengubah sikap dan perilaku.

e) Bermain dan mencari hiburan dengan berbagai kesenanganpribadi.

f) Membantu orang lain dalam menyelesaikan masalah.

Fungsi global dari pada komunikasi antar pribadi adalahmenyampaikan pesan yang umpan baliknya diperoleh saatproses komunikasi tersebut berlangsung.

2. Sifat-Sifat Komunikasi

Menurut sifatnya, komunikasi antar pribadi dapat dibedakanatas dua macam yaitu :13

1) Komunikasi Diadik (Dyadic Communication) ialah proseskomunikasi yang berlangsung antara dua orag dalamsituasi tatap muka. Komunikasi Diadik menurut Pacedapat dilakukan dalam 3 bentuk yakni :

a. Percakapan : berlgsung dalam suasana yang bersahabatdan informal.

13 Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada, 2004) hlm, 32.

Page 103: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

103PSIKOLOGI KOMUNIKASI

b. Dialog : berlangsung dalam situasi yang lebih intim,lebih dalam dan lebih personal.

c. Wawancara : sifatnya lebih serius, yakni adanyapihak yang dominan pada posisi bertanya dan lainnyaberada pada posisi menjawab.

2) Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communi-cation) ialah proses komunikasi yang berlangsung tigaorang atau lebih secara tatap mua, dimana anggotanyasaling berinteraksi satu sama lain. Dan komunikasi kecilini banyak dinilai dari sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena :

a. Anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasiyang berlangsung secara tatap muka.

b. Pembicaraan berlangsung secara terpotong-potongdimana semua pesertabisa berbicara dalam kedudukanyang sama, dengan kata lain tidak ada pembicaraantunggal yang mendominasi.

c. Sumber penerima sulit di identifikasi. Dalam situasiseperti saat ini, semua anggota bisa brperan sebagaisumber dan juga sebagai penerima. Karena itu, pengaruh-nya bisa bermacam-macam. Misalanya: si A isa ter-pengaruh dari si B, dan si C bisa mempengaruhi siB. Proses komunikasi seperti ini biasanya banyakditemukan dalam kelompok studi dan kelompokdiskusi.

Page 104: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

104 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

3. Faktor-Faktor Menumbuhkan InterpersonalDalam Komunikasi Interpersonal

Banyak hal yang menjadi faktor-faktor yang meningkatkanhubungan interpersonal, misalnya dari kwalitas komunikasiitu sendiri. Faktor yang mempengaruhinya antara lain:14

E. Komunikasi Kelompok1. Pengertian Komunikasi Kelompok

Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunyaHuman Communiation, A Revisian of Approaching SpeechComumunication, memberi batasan komunikasi kelompoksebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individuguna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendakiseperti berbagai informasi, pemeliharaan diri atau pemecahanmasalah sehingga semua anggota kelompok dapat menumbuh-kan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat(the face-to-face interaction of three or more individuals, fora recognized purpose such as information sharing, self-maintenance,or problem solving, such that the members are able to recallpersonal characteristics of other members accurately).15

14 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung, RemajaRosdakarya, Cetakan Kedua 1986) hlm. 129-138

15 S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta : UniversitasTerbuka: 1994), hlm. 91- 92.

Page 105: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

105PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Ada empat elemen yang tercakup dalam definisi diatas, yaitu :

1) Interaksi tatap muka, jumlah partisipan yang terlibatdalam interaksi, maksud atau tujuan yang dikehendakidan kemampuan anggota untuk dapat menumbuhkankarakteristik pribadi anggota lainnya. Kita mencobamembahas keempat elemen dari batasan tersebut denganlebih rinci.

2) Terminologi tatap muka (face-to face) mengandungmakna bahwa setiap anggota kelompok harus dapatmelihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harusdapat mengatur umpan balik secara verbal maupunnonverbal dari setiap anggotanya. Batasan ini tidak berlakuatau meniadakan kumpulan individu yang sedang melihatproses pembangunan gedung/bangunan baru. Dengandemikian, makna tatap muka tersebut berkait erat denganadanya interaksi di antara semua anggota kelompok.Jumlah partisipan dalam komunikasi kelompok berkisarantara 3 sampai 20 orang. Pertimbangannya, jika jumlahpartisipan melebihi 20 orang, kurang memungkinkanberlangsungnya suatu interaksi di mana setiap anggotakelompok mampu melihat dan mendengar anggotalainnya. Dan karenannya kurang tepat untuk dikatakansebagai komunikasi kelompok.

3) Maksud atau tujuan yang dikehendaki sebagai elemenketiga dari definisi di atas, bermakna bahwa maksud

Page 106: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

106 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

atau tujuan tersebut akan memberikan beberapa tipeidentitas kelompok. Kalau tujuan kelompok tersebutadalah berbagi informasi, maka komunikasi yang dilakukandimaksudkan untuk menanamkan pengetahun (to impartknowledge). Sementara kelompok yang memiliki tujuanpemeliharaan diri (self-maintenance), biasanya memusatkanperhatiannya pada anggota kelompok atau strukturdari kelompok itu sendiri. Tindak komunikasi yangdihasilkan adalah kepuasan kebutuhan pribadi, kepuasankebutuhan kolektif/kelompok bahkan kelangsunganhidup dari kelompok itu sendiri. Dan apabila tujuankelompok adalah upaya pemecahan masalah, makakelompok tersebut biasanya melibatkan beberapa tipepembuatan keputusan untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

4) Elemen terakhir adalah kemampuan anggota kelompokuntuk menumbuhkan karateristik personal anggotalainnya secara akurat. Ini mengandung arti bahwa setiapanggota kelompok secara tidak langsung berhubungandengan satu sama lain dan maksud/tujuan kelompoktelah terdefinisikan dengan jelas, di samping itu identifikasisetiap anggota dengan kelompoknya relatif stabil danpermanen.

Batasan lain mengenai komunikasi kelompok dikemu-kakan oleh Ronald Adler dan George Rodman dalam bukunya

Page 107: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

107PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Understanding Human Communication seperti yang dikutipdalam Sendjaja, mereka mengatakan bahwa kelompokatau group merupakan sekumpulan kecil orang yang salingberinteraksi, biasanya tatap muka dalam waktu yang lamaguna mencapai tujuan tertentu (a small collection of peoplewho interct with each other, usually face to face, over timeorder to reach goals).16

Ada empat elemen yang muncul dari definisi yangdikemukakan oleh Adler dan Rodman tersebut, yaitu:

1) Elemen pertama adalah interaksi dalam komunikasikelompok merupakan faktor yang penting, karena melaluiinteraksi inilah, kita dapat melihat perbedaan antarakelompok dengan istilah yang disebut dengan coact.Coact adalah sekumpulan orang yang secara serentakterkait dalam aktivitas yang sama namun tanpa komunikasisatu sama lain. Misalnya, mahasiswa yang hanya secarapasif mendengarkan suatu perkuliahan, secara teknisbelum dapat disebut sebagai kelompok. Mereka dapatdikatakan sebagai kelompok apabila sudah mulai memper-tukarkan pesan dengan dosen atau rekan mahasiswayang lain.

2) Elemen yang kedua adalah waktu. Sekumpulan orangyang berinteraksi untuk jangka waktu yang singkat,tidak dapat digolongkan sebagai kelompok. Kelompok

16 S. Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, hlm. 92 -93.

Page 108: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

108 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yangpanjang, karena dengan interaksi ini akan dimiliki karak-teristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulanyang bersifat sementara.

3) Elemen yang ketiga adalah ukuran atau jumlah partisipandalam komunikasi kelompok. Tidak ada ukuran yangpasti mengenai jumlah anggota dalam suatu kelompok.Ada yang memberi batas 3-8 orang, 3-15 orang dan3-20 orang. Untuk mengatasi perbedaan jumlah anggotatersebut, muncul konsep yang dikenal dengan small-ness, yaitu kemampuan setiap anggota kelompok untukdapat mengenal dan memberi reaksi terhadap anggotakelompok lainnya. Dengan smallness ini, kuantitas tidakdipersoalkan sepanjang setiap anggota mampu mengenaldan memberi rekasi pada anggota lain atau setiap anggotamampu melihat dan mendengar anggota yang lain.

4) Elemen terakhir adalah tujuan yang mengandung pengertianbahwa keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantuindividu yang menjadi anggota kelompok tersebut dapatmewujudkan satu atau lebih tujuannya.

2. Karakteristik Komunikasi Kelompok

Apapun fungsi yang disandangnya, baik primer maupunsekunder dalam keberadaannya memiliki karakteristiktertentu. Karenanya, memahami karakteristik yang adamerupakan langkah pertama untuk bertindak lebih efektif

Page 109: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

109PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dalam suatu kelompok di mana kita ikut terlibat didalamnya.Ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok,yaitu norma dan peran.

Norma adalah persetujuan atau perjanjian tentangbagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berperilakusatu dengan lainnya. Kadang-kadang norma oleh para sosiologdisebut juga dengan ‘hukum’ (law) ataupun ‘aturan’ (rule),yaitu perilaku-perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantasuntuk dilakukan dalam suatu kelompok.

Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial,prosedural dan tugas. Norma sosial mengatur hubungandi antara para nggota kelompok. Sedangkan norma proseduralmenguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompokharus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harusmembuat keputusan, apakah melalui suara mayoritas ataukahdilakukan pembicaraan sampai tercapai kesepakatan. Darinorma tugas memusatkan perhatian pada bagaimana suatupekerjaan harus dilaksanakan.

3. Klasifikasi Kelompok

a. Kelompok Primer dan Sekunder

Charles Horton Cooley mengatakan bahwa kelompokprimer adalah suatu kelompok yang anggota -anggotanyaberhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalamasosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder

Page 110: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

110 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungantidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.Perbedaan kelompok primer dan sekunder berdasarkankarakteristik komunikasinya, sebagai berikut:17

a) Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifatdalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadiankita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsurbackstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasanaprivat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yangmenentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Padakelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal danterbatas.

b) Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal,sedangkan kelompok sekunder nonpersonal.

c) Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspekhubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompokprimer adalah sebaliknya

d) Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif,sedangkan kelompok sekunder instrumental.

e) Komunikasi kelompok primer cenderung informal,sedangkan kelompok sekunder formal.

17 Adi Prakosa, Komunikasi , (on-line) (http://pengertian-komunikasi-kelompok-.htm diakses 7 Desember 2007)

Page 111: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

111PSIKOLOGI KOMUNIKASI

b. Kelompok Keanggotaan dan Kelompok Rujukan.

Theodore Newcomb melahirkan istilah kelompokkeanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan(reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompokyang anggota-anggotanya secara administratif dan fisikmenjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukanadalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard)untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tigafungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif.Saya menjadikan Islam sebagai kelompok rujukan saya,untuk mengukur dan menilai keadaan dan status saya sekarang(fungsi komparatif). Islam juga memberikan kepada sayanorma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya milikikerangka rujukan untuk membimbing perilaku saya, sekaligusmenunjukkan apa yang harus saya capai (fungsi normatif).

Selain itu, Islam juga memberikan kepada saya caramemandang dunia ini-cara mendefinisikan situasi, meng-organisasikan pengalaman, dan memberikan makna padaberbagai objek, peristiwa, dan orang yang saya temui (fungsiperspektif). Namun Islam bukan satu-satunya kelompokrujukan saya.

Dalam bidang ilmu, Ikatan Sarjana Komunikasi Indo-nesia (ISKI) adalah kelompok rujukan saya, di sampingmenjadi kelompok keanggotaan saya. Apapun kelompok

Page 112: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

112 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

rujukan itu, perilaku saya sangat dipengaruhi, termasukperilaku saya dalam berkomunikasi.

4. Pengaruh Kelompok Pada Perilaku Komunikasi

a. Konformitas

Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaanmenuju (norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompokyang real atau dibayangkan. Bila sejumlah orang dalamkelompok mengatakan atau melakukan sesuatu, ada kecen-derungan para anggota untuk mengatakan dan melakukanhal yang sama.

Jadi, kalau anda merencanakan untuk menjadi ketuakelompok,aturlah rekan-rekan anda untuk menyebar dalamkelompok. Ketika anda meminta persetujuan anggota, usahakanrekan-rekan anda secara persetujuan mereka. Tumbuhkanseakan-akan seluruh anggota kelompok sudah setuju. Besarkemungkinan anggota-anggota berikutnya untuk setujujuga.

b. Fasilitasi sosial

Fasilitasi (dari kata Prancis facile , artinya mudah)menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerjakarena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaansehingga menjadi lebih mudah.

Page 113: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

113PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Robert Zajonz menjelaskan bahwa kehadiran oranglain dianggap menimbulkan efek pembangkit energi padaperilaku individu. Efek ini terjadi pada berbagai situasisosial, bukan hanya didepan orang yang menggairahkankita. Energi yang meningkat akan mempertinggi kemungkinandikeluarkannya respon yang dominan.

Respon dominan adalah perilaku yang kita kuasai.Bila respon yang dominan itu adalah yang benar, terjadipeningkatan prestasi. Bila respon dominan itu adalah yangsalah, terjadi penurunan prestasi. Untuk pekerjaan yangmudah, respon yang dominan adalah respon yang banar;karena itu, peneliti-peneliti melihat melihat kelompokmempertinggi kualitas kerja individu.

c. Polarisasi.

Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yangekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggotamempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelahdiskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakanitu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompokagak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi merekaakan menentang lebih keras.

Page 114: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

114 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

114

BAB V

PSIKOLOGI KOMUNIKATORDAN PSIKOLOGI PESAN

A. Psikologi Komunikator

Aristoteles menyebutkan karakter komunikatorini sebagai etos. Etos terdiri dari pikiran baik akhlakyang baik dan maksud yang baik (good sense good

moral character, good will). Dimensi ethos yang mempengaruhiefektivitas komunikator terdiri dari kredibilitas, atraksidan kekuasaan ketiga dimensi ini berhubungan denganjenis pengaruh sosial yang ditimbulkannya (Herbert CKelman 1975).

1. Kredibilitas

Kredibilitas adalah seperangkat persepsi komunikasitentang sifat-sifat komunikator dalam defenisi ini terkandungdua hal (1) kredibilitas adalah persepsi komunikasi jadi

Page 115: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

115PSIKOLOGI KOMUNIKASI

tidak inheren dalam diri komunikator, (2) kredibilitasberkenaan dengan sifat-sifat komunikator yang selanjutnyaakan kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.

Kredibilitas itu masalah persepsi, kredibilitas berubahbengantung kepada pelaku persepsi topik yang dibahasdan situasi anda mungkin memiliki kredibilitas dihadapankawan-kawan anda, tetapi tidak berarti apa-apa didepansenat guru besar universitas anda orang bermata satu memangdapat menjadi raja di negeri orang buta, profesor botakakan di dengar baik-baik mahasiswanya tetapi akan dimakanhabis oleh buaya di sungai. Sekali lagi, kredibilitas tidakada pada diri komunikator tetapi terletak pada persepsikomunikasi.

Karena itu, ia dapat berubah atau diubah dapat terjadiatau dijadikan. Kita dapat menghadirkan diruangan kuliahdan mengumumkan pada mahasiswa bahwa orang itu adalahdoktor dalam sosiologi. Disini, kita membentuk persepsiorang lain dengan deskripsi verbal. Tentu saja kita dapatjuga menurunkan kredibilitas komunikator dengan memberinyadengan pakaian-pakaian yang lusuh atau menyuruhnyaberprilaku yang menyebalkan. Disini kita memanipulasikanpersepsi orang lain dengan petunjuk non verbal.

Hal-hal yang mempengaruhi persepsi komunikan tentangkomunikator sebelum ia melakukan komunikasinya disebut

Page 116: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

116 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

prior ethosi1 Sumber komunikasi memperoleh prior ethoskarena berbagai hal. Kita membentuk gambaran tentangkomunikator dari pengalaman langsung dengan komunikatoritu atau dari pengalaman wakilan misalnya, karena sudahlama bergaul dengan dia dan sudah mengenal integritaskepribadiannya atau karena kita sudah sering melihat ataumendengarnya dalam media massa. Boleh jadi kita membentukprior ethos komunikator dengan menghubungkannya padakelompok rujukan orang itu ; kita meletakkannya dalamkategori pada skema kognitif kita. Anda akan tekun men-dengarkan penceramah yang dikenalkan sebagai kiai hajidoktor, karena gelar-gelar itu melahirkan persepsi tentangkelompok yang mendalami ilmu agamanya. Mungkin jugaprior ethos komunikator terbentuk karena sponsor ataupihak-pihak yang mendukung komunikator.

Bila organisasi yang berstatus tinggi memperkenalkananda kepada orang banyak, bila ahli yang terkenal membawaanda pada suatu pertemuan, anda memiliki prior ethoskarena sponsor. Boleh jadi prior ethos juga timbul olehpetunjuk-petunjuk non verbal yang ada pada diri komunikator.

Selain pelaku dan topik yang dibahas, faktor situasijuga mempengaruhi kredibilitas. Pembicara pada mediamassa memiliki kredibilitas yang lebih tinggi dibandingkan

1 Andersen, K. E, Inteoduction to Communication Theory andPractice, (Menio Park, Ca: Cummigs Publishing Company), 1972hlm. 82.

Page 117: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

117PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dengan pembicara pertemuan RT. Begitu pula, ceramahyang dihadapan civitas akademika sebuah perguruan tinggiyang berstatus tinggi akan meningkatkan kredibilitas pen-ceramah. Hal sebaliknya juga mungkin terjadi, penceramahyang semula memiliki kredibilitas hancur kredibilitasnyasegera setelah ia berbicara pada situasi yang dipandang“kotor”, atau ditengah-tengah kelompok yang dianggaprendah.

Dua komponen kredibilitas yang paling penting ialahkeahlian dan kepercayaan. Keahlian adalah kesan yangdibentuk komunikasi tentang kemampuan komunikatordalam hubungannya dengan topik yang dibicarakan.Komunikator yang dinilai tinggi pada keahlian dianggapsebagai cerdas, mampu, ahli, tahu banyak, berpengalamanatau terlatih. Tentu sebaliknya komunikator yang dinilairendah pada keahlian dianggap tidak berpengalaman, tidaktahu, atau bodoh. Kepercayaan adalah kesan komunikasitentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya.

Apakah komunikator dinilai jujur, tulus, bermoral,adil dan etis. Atau apakah ia dinilai tidak jujur, lancang,suka menipu, tidak adil dan tidak etis. Aristoteles menyebutnya“good moral character”. Quintilianus menulis. “A good manspeak well”. Orang baik berbicara baik.

2. Atraksi

Atraksi pisik menyebabkan komunikator menarik, dan

Page 118: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

118 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

karena menarik ia memiliki daya persuasive. Tetapi kitajuga tertarik kepada seseorang karena adanya beberapakesamaan antara di adengan kita. Kalau begitu, apakahkomunikasi akan lebih mudah menerima pesan kaomunikatorbila ia memandang ada banyak kesamaan diantara keduanya.

Benar kata Everent dan M. Rogeras, setelah meninjaubanyak penelitian komunikasi, ia membedakan antara kondisihomophily dan heteraophily. Pada kondisi yang pertamakominikator dan kunikate merasakan ada kesamaan dalamstatus sosial ekonomi, sosial, pendidikan, sikap dan kepercayaan.Pada kondisi kedua terdapat perbedaan staus sosial ekonomi,pendidikan, sikap dan kepecayaan antara komikator dankomunikasi. Komunikasi akan lebih efektif pada kondisihomophily dari pada kondisi heterophily.

Rogers membuktikan pengaruh faktor kesamaan inidair penielitian penelitian sosiologis. Serangkaian studypsikologis yang dilakukan Totland dan kawan–kawan (Stotlanddan Dunn, 1962). Mereka membuktikan orang muda berempatidan merasakan perasaan orang lain yang dipandangnyasama dengan mereka. Stotland Patchan (1961) juga menunjukkanbahwa kesamaan antara komunikator dan komunikasimemudahkan terjadinya perubahan pendapat. Karenaitulah komikaotr yang ingin mempengaruhi orang lainsebaiknya memulainya dengan menegaskan kesamaananatara dirinya dengan komunikasi (Herbert 1976).

Simons menerangkan mengapa komunikator yang

Page 119: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

119PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dipersepsi memiliki kesamaan dengan komunikasi cendrungberkomunikasi lebih efektif. Pertama, kesaam mempermudahproses penyandibalikan (decoding), yakni, proses penerjemahanlambang – lambang yang diterima menjadi gagasan–gagasan.Bila pendidikan saya dengan anda, anda dengan mudahmenangkap arti dari kata–kata dan kalimat–kalimat yangsaya ucapkan. Dengan orang Islam saya dapat berbicaratentang wajib, sunah, mubah, haram dan makruh tanpaharus menjelaskan istilah– istilah itu secara terinci. Denganahli obstetric dan genekologi, saya dapat menyebut morola,trofolast, balastocyst, nidasi atnapa harus menjelaskannya.

Rogers dan Bhowmik (1970 – 1971) menemukanbahwa interkasi heteropolis cendrung memerlukan usahayang lebih berat, minimbulkan distorsi pesan, penyampaianyang tehambat dan pembatasan pasa saluran komunikasi.Kedua, kesamaan membantu membangun premis yangsama. Premis yang sama mempermudah proses deduktif.Ini berarti bila kesamaan disposisional relevan dengan topikpersuasi, orang kan terpengaruh oleh komunikator. Bilasaya menyampaikan paham sosialis dan antara saya dananda ada kesamaan perhatian terhadap kelompok kecil,komunikasi anda dan saya akan efektif. Tidak susah buatanda mengikuti pendapat saya, tetapi anda akan su[karmenerima gagasan saya itu, bila saya menegaskan kesamaansaya dengan anda dalam sikap terhadap ilmu pengetahuan(kesaman disposisional yang tidak relevan).

Page 120: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

120 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Ketiga, kesaman yang menyebabkan komunikasi tertarikpada komunikator, kita cendrung menyukai orang-oarangyang memiliki kesamaan disposisional dengan kita. Karenatertarik pada komunikator, kita lebih cendrung menerimagagasan-gagasannya. Keempat, kesamaan menumbuhkanrasa hormat dan percaya pada komunikator. Alasan keempatini belum dibuktikan secara meyakinkan dalam berbagaipenelitian. Sejauh ini, Simons hanya dapat menyatakanada hubungan positif antara kesamaan dengan rasa percayadan hormat, tetapi hubungan yang lemah.

Dalam tingkat yang ekstrim kita dapat mengatakanhubungan ini cukup kuat. Bila sikaf, kepercayaan, pengetahuahn,nilai, nilai, kesukaan anda banyak yang sama dengan saya,saya akan hormat kepada anda, saya akan percaya kepadaanda. Se cara psikologis, anda memberikan veliditas padakonsep diri yang saya miliki. Tidak percaya pada andaberarti tidak percaya pada diri saya sendiri.

3. Kekuasaan

Dalam kerangka tiori Kelman, kekuasaan adalahkemampuan menimbulkan ketundukan. Seperti kredibilitasdan atraksi, ketundukan timbul dari intraksi antara komunikatordan komunikasi. Kerkuasaan menyebabkan seseorangkomunikator dapat”memaksakan” kehendaknya kepadaorang lain, karena ia memiliki sumberdaya yang sangatpenting (critical reseurces). Berdasarkan sumberdaya yang

Page 121: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

121PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dimilikinya, French dan Raven menyebutkan jenis-jeniskekuasaan. Klasifikasi ini kemudian dimodifikasikan Raven(1974) dan menghasilkan lima jenis kekuasaan:

1) Kekuasaan Koesif (coersive power). Kekuasan koesifmenunjukkan kemampuan komunikator untuk mendatang-kan dan jarang atau memberikan hukuman pada komunikasi.Ganjaran dan hukuman itu dapat bersifat personal atauimpesonal. Ketika seorang ibu mengatakan kepada anaknya“Ayo mandi; bila tidak ma, aku tidak akan membawamukerumah nenek,” ia menggunakan kekuasaan koersif.Begitu pula dosen berkata, “serahkan tugas saudarasebelum tanggal 15 bulan ini. Lebih lambat dari tanggalitu saya mengatakan saudara tidak lulus.

2) Kekuasaan keahlian (expert power) Kekuasaan ini berasaldari pengetahuan, pengalaman, keterampilan, ataukemampuan yang dimiliki komunikator. Dosen memilikikekuasaan keahlian, sehingga ia dapat menyuruh mahasiswa-nya manafsirkan suatu teori sesuai dengan pendapatnya.

3) Kekuasaan informasional (informational power)kekuasaanini berasal dari isi komunikasi tertentu atau pengetahuanbaru yang dimiliki oleh komunikator. Ahli komputermemilikikekuasaan informasi ketika menyarankan kepada seorangpemimpin perusahaan untuk membeli komputer jenistertentu.

4) Kekuasaan rujukan (refrent power). Disini komunikasimenjadikan komunikator sebagai kerangka rujukan untuk

Page 122: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

122 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

menilai dirinya. Komunikator dikatakan memiliki kekuasaanrujukan bila ia berhasil menanamkan kekaguman padakomunikasi, sehingga seluruh prilakunya diteladani.Seorang nabi-dengan prilakunya yang menakjubkan-dapat menyebabkan pengikut-pengikutkan meniru tingkahlakunya.

5) Kekuasaan legal (Legitimate power). Kekuasaan iniberasal dari seperangkat peraturan atau norma yangmenyababkan komunikator berwenang untuk melakukansuatu tindakan. Rektor di universitas, kepala seksi dikantor,komandan kompi dikalangan tentara, atau kiai dipesantrenmemiliki kekuasaan legal.

Penelitian psikologis tentang penggunaan kekuasaanmenunjukkan bahwa orang memilih jenis kekuasaan yangdimikinya tidak secara rasional. Orang menggunakan kekuasaankoersif sering hanya karena ingin memenuhi kepuasandiri atau menunjang harga diri.

B. PSIKOLOGI PESANAristoteles, dalam buku klasik tentang komunikasi

De Arte Rhetorica menerangkan peranan taxis dalam memperkuatefek pesan persuasive. Yang dimaksud dengan taxis ialahpembagian atau rangkayan penyusunan pesan. Ia menyarankanagar setiap pembicaraan disusun menurut urutan pengantar,

Page 123: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

123PSIKOLOGI KOMUNIKASI

pernyataan, argumen dan kesimpulan. Diperlukan ribuantahun setelah itu untuk menguji pandangan aristotelessecara empiris. Betulkan pesan yang diorganisasikan secarabaik memudahkan pengertian pengigatan dan perubahansikap? Betulkah penyusunan pembicaraan sebaiknya mengikutiurutan tertentu ?

Pada tahun 1952, Beighley meninjau berbagai penelitianmembandingkan efek pesan yang tersusun dengan pesanyang tidak tersusun. Ia menemukan bukti yang nyata yangmenunjukan bahwa pesan yang diorganisasikan denganbaik lebih mudah dimengerti dari pada pesan yang tidaktersusun baik. Ia meneliti pesan-pesan yang tertulis. Lebihdari 10 tahun kemudian, Petrie meneliti serangkaian studipesan tertulis. Hasil penelitian tanpanya tidak seragam;sebagian menunjukan bahwa pesan yang tersusun baikmemudahkan pengingatan, sebagian lagi menyimpulkantidak ada perbedaan antara pesan tersusun dan tidak tersusundalam memudahkan pengingatan.

Beberapa penelitian eksperimental menelaah efek organisasipesan pada pengingatan dan perubahan sikap. Thomp-son (1960) melaporkan bahwa orang lebih mudah mengigatpesan yang tersusun, walaupun organisasi pesan kelihatantidak mempengaruhi kadar perubahan sikap anehnya, Darnell(1963) melaporkan hal yang sebaliknya: pengingatan tanpaknyatidak terpengaruh oleh organisasi pesan tetapi perubahansikap sangat dipengaruhinya.

Page 124: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

124 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Walaupun penelitian-penelitian ini membuktikan hal-hal yang bertentangan, para peneliti sepakat bahwa penyajianpesan tersusun lebih efektif dari pada penyajian pesanyang tidak tersusun; dengan kata lain, tidak ada satu penelitianpun yang membuktikan bahwa pesan yang tidak tersusunbaik mempunyai pengaruh yang lebih efektif dari padapesan yang tersusun baik.

Karena itu, sudah sejak lama retorika menunjukancara-cara menyusun pesan-mengikuti pola yang disarankanAristoteles. Retorika mengenal enam macam organisasipesan: deduktif, induktif, kronologis, logis, spasial,dan topical. Urutan deduktif dimulai dengan menyatakandulu gagasan utama, kemudian memperjelasnya denganketerangan penunjang, penyimpulan, dan bukti. Sebaliknya,dalam urutan induktif kita mengemukakan perincian-perinciandan kemudian menarik kesimpulan.

Dengan urutan kronologis, pesan disusun berdasarkanurutan waktu terjadinya peristiwa ; dengan urutan logis,pesan disusun berdasarkan sebab akibat atau akibat kesebab; dengan urutan spesial, pesan disusun berdasarkantempat; sedangkan dengan urutan spasial, pesan disusunberdasarkan topik pembicaraan: klasifikasinya, dari yangpenting kepada yang kurang penting, dari yang mudahkepada yang sukar, dari yang kenal kepada yang asing(Rakhmat, 1982: 46).

Sesudah urutan-urutan pesan di atas, psikologi komunikasi

Page 125: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

125PSIKOLOGI KOMUNIKASI

menambahkan lagi satu urutan yang boleh kita sebut sebagaiurutan psikologis. Urutan ini mengikuti system berpikirmanusia seperti yang dipolakan oleh John Dewey. Sepertitampak pada Tabel 8, para psikolog menyebutkan butir-butir yang berbeda denga urutan yang kira-kira sama.Urutan yang paling terkenal, dan yang paling dahulu, dikemu-kakan oleh Alan H. Monroe pada akhir tahun 1930-an.Urutan ini, kemudian disebut “motivated sequence”, menyarankanlima langkah dalam penyusunan pesan:

1. Attention (perhatian)

2. Need (kebutuhan)

3. Satisfaction (pemuasan)

4. Visualization (visualisasi)

5. Action (tindakan)

Jadi, bila anda ingin mempengaruhi orang lain, rebutlahlebih dahulu perhatiannya, selanjutnya bangkitkankebutuhannya, berikan petunjuk bagaimana cara memuaskankebutuhan itu, gambarkan dalam pikirannya keuntungandan kerugian apa yang akan di perolehnya bila ia menerapkanatau tidak menerapkan gagasan anda, dan akhirnya doronglahia untuk bertindak.

Bila anda berkata kepada teman anda “lihat rambutmu”anda berada pada tahap pertama. Bila kemudian andamenyatakan bahwa rambut itu perlu dipotong, anda berusahameyakinkan dia akan kebutuhannya sendiri. Katakan bahwa

Page 126: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

126 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

sudah saatnya memotong rambut. Ini pemuasan. Anda tentuakan menjelaskan, bila tidak dipotong cepat-cepat, rambutitu akan mengganggunya, menyebabkan dia kelihatantidak rapi;sedangkan bila dipotong, ia tampak gaga, sopan,rapi dan tampan. Ini usaha visualisasi. “ayo cukurlah rambutsekarang” adalah saran anda supaya komunikan melakukantindakan.

1. Imbauan Pesan. Bila pesan-pesan kita dimaksudkanuntuk mempengaruhi orang lain maka kita harus menyentuhmotif yang menggerakkan atau mendorong prilakukomunikan. Dengan perkataan lain, kita secara psikologismenghimbau khalayak untuk menerima dan melaksanakangagasan kita. Para peneliti psikologi komunikasi telahmeneliti efektifitas imbauan pesan: apakah komunikanakan lebih terpengaruh oleh imbauan emosional atauimbauan rasional? Apakah komunikan lebih tergerakoleh imbaun ganjaran daripada imbauan takut ? motif-motif apakah yang dapat kita sentuh dalam pesan kitasupaya kita berhasil mengubah sikap dan prilaku komunikan?Dala urayan kita yang tarakhir ini kita akan membicarakanimbauan rasional, imbauan emosional, imbauan takut,imbauan ganjaran dan imbauan motivasional.

2. Imbauan rasional, didasarkan pada anggapan bahwamanusia pada dasrnya makhluk rasional yang barubereaksi pada imbauan emosional, bila imbauan rasionaltidak ada. Menggunakan imbauan rasional artinya

Page 127: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

127PSIKOLOGI KOMUNIKASI

meyakinkan orang lain dengan pendekatan logis ataupenyajian bukti-bukti.

3. Imbauan emosional, menggunakan pernyataan-pernyataan atau bahasa yang menyentuh emosi komunikan.Sudah lama diduga bahwa kebanyakan tindakan manusialebih didasarkan kepada emosi daripada sebagai hasilpemikiran.

4. Imbauan takut menggunakan pesan yang mencemaskan,mengancam atau meresahkan. Penelitian yang pertamayang menelaah imbauan takut dilakukan oleh Janis danFeshbach (1953). Mereka menyampaikan topik kerusakangigi pada siswa-siswa sekolah menengah. Sebagianmenerima pesan yang sangat menakutkan, dan sebagianlagi menerima pesan yang kurang menakutkan. Merekamenemukan bahwa tingkat imbauan takut yang rendahlebih efektif dalam mengubah sikap anak-anak terhadapkesehatan gigi. Mereka menduga tingkat imbauan takutyang tinggi menimbulkan kecemasan yang tinggi sehinggakomunikan kurang memperhatikan pesan dan lebihbanyak memusatkan perhatian pada kecemasan sendiri.Tampaknya penggunaan takut harus digunakan secarasangat hati-hati

5. Imbauan ganjaran, menggunakan rujukan yangmenjanjikan komunikan sesuatu yang mereka perlukanatau yang mereka inginkan. Bila saya menjanjikan kenaikanpangkat untuk anda jika anda bekerja baik, saya menggunakan

Page 128: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

128 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

imbauan ganjaran (reward appeals). Sangat sedikit penelitianyang membuktikan dampak penggunaan ganjaran dalamsituasi komunikasi yang persuasive. Memang ada penelianyang membuktikan bahwa orang yang dijanjikan mendapat20 dollar mengubah sikapnya lebih banyak daripadauindividu yang dijanjikan dengan satu dollar. Rogers(1971) menunjukkan pengaruh imbalan uang terhadapadopsi vasaktomi di negara-negara Asia. Rasa kondisisemacam ini sangat masuk akal sehingga tidak perludibuktikan lagi. Tidak perlu ada penelitian untuk mem-buktikan bahwa orang lebih banyak mengubah sikapnyabila dibayar lebih mahal.

6. Imbauan motivasional, menggunakan imbauanmotif (motive appeals) yang menyentuh kondisi interndalam diri manusia. Dengan menggunakan berbagaimazhab psikologi, kita dapat mengklasifikasikan motifpada dua kelompok besar; motif biologis dan motifpsikologis. Manusia bergerak bukan saja didorong olehkebutuhan biologis seperti lapar dan dahaga, tetapijuga karena dorongan psikologis seperti rasa ingin tahu,kebutuhan akan kasih saying dan keinginan untuk memuja.

Page 129: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

129PSIKOLOGI KOMUNIKASI

BAB VI

PSIKOLOGIKOMUNIKASI POLITIK

A. Komunikasi Politik

Komunikasi adalah proses berbagai makna melaluiperilaku verbal dan nonverbal yang melibatkandua orang atau lebih. Komunikasi terjadi jika

setidaknya suatu sumber dapat membangkitkan responspada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalambentuk tanda atau simbol.1 Sedangkan komunikasi politikadalah suatu proses dan kegiatan-kegiatan membentuksikap dan perilaku politik yang terintegrasi kedalam sebuahsistem politik dengan menggunakan simbol-simbol.2 Maswadi

129

1 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan LintasBudaya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 3.

2 Rochajat Harun dan Sumarno AP, Komunikasi Politik, (Bandung:Mandar Maju, 2006), hlm. 5.

Page 130: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

130 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Rauf dan Mappa Nasrun mengatakan, bahwa komunikasipolitik sebagai alat untuk menyalurkan aspirasi dan kepentinganpolitik masyarakat, kemudian dijadikan input sistem politikdan pada waktu yang sama ia juga menyalurkan kebijakanyang diambil atau output sistem politik itu.3

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa hal komunikasipolitik adalah adanya persepsi yang berkembang dalambenak publik terhadap realitas yang muncul dalam me-dia komunikasai. Sebab itu, untuk mengetahui komunikasipolitik seseorang terhadap suatu objek dapat diketahuidari sikapnya terhadap objek tersebut. Semua sikap bersumberpada organisasi kognitif, pada informasi dan pengetahuanyang dimiliki setiap orang. Tidak akan ada teori sikap atauaksi sosial yang tidak didasarkan pada penyeledikan tentangdasar-dasar kognitif. Efek kognitif dari komunikasi sangatmempengaruhi proses pembentukan komunikasi politikseseorang. Komunikasi politik terbentuk berdasarkan penge-tahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.Hal ini disebabkan, karena perhatian masyarakat cenderunglebih dipengaruhi gambaran yang ada daripada situasinyata dunia sekelilingnya.4

3 Maswardi Rauf dan Mappa Nasrun, Indonesia dan KomunikasiPolitik, (Jakarta: PT Gramedia Utama, 1993), hlm. 3.

4 Efek kognitif menunjukkan jika terjadi perubahan pada apayang diketahui, dipahami, atau dipersepsi seseorang. Efek kognitifberkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaanatau informasi. Efek kognitif berkaitan juga dengan penciptaan atau

Page 131: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

131PSIKOLOGI KOMUNIKASI

B. Sejarah Perkembangan Komunikasi PolitikMenurut Ryfe (2001) dari komitmen-komitmen metodologis

dan teoretis yang terdapat pada riset-riset awal itulatusebuah posisi bagi komunikasi politik dalam sejarah keilmuandikembangkan. Selanjutnya, komitmen-komitmen ini dibentuklagi terutama oleh tiga disiplin ilmu berikut: psikologi sosial,ilmu politi dan komunikasi massa.5 Dari ketiga disiplin tersebut,mungkin psikologi sosial yang memiliki pengaruh pal-ing mendalam terhadap komunikasi politik. Dari disiplinpsikologi sosiallatu komunikasi politik mewarisi ketertarikanuntuk menyelidiki sikap-sikap, opini-opini, serta keyakinan-keyakinan (attitudes, opinions, and beliefs). Psikologi sosialsendiri muncul sebagai sebuah lapangan studi pada awal1900-an tetapi pada sekitar 7920-an perspektif dasarnyatelah digunakan oleh sejumlah ilmuwan komunikasi.6

Dari ilmu politik, bidang komunikasi politik memperolehbanyak pengaruh yang kemudian mengantarkannya padabeberapa periode khusus dalam kehidupan politik riil yang

penghilangan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda setting, perluasansistem keyakinan masyarakat dan penegasan terhadap nilai-nilai. Lihat,S. Djuarsa Sendjaja dkk, Teori Komunikasi, (Jakarta: UniversitasTerbuka, 1994), hlm. 201.

5 Ryfe, D. M. History and Political Communication: An Intro-duction.’ Political Communication, 2001. hlm. 407-420.

6 Delia, Communication Research: A History. Dalam C. R. Berger& S. Chaffee (Eds.), Handbook of Communication Science. ( UnitedState: Newbury Park, 1987), hlm. 39.

Page 132: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

132 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

selalu dikaitkan dengan komunikasi politik. Pengaruh ituberawal dari para ilmuwan politik di abad ke-20 yang mulaimelihat politik sebagai kompetisi (persaingan) kelompokuntuk mendapat sumber-sumber yang langka. Pandanganini pertama diperkenalkan oleh Bentley. Melalui pengamatan-nya yang teliti terhadap Politik Chicago, Bentlev menyimpulkanbahwa esensi dari politik adalah aksi dari kelompokkelompok.Bentley mendefinisikan kelompok-kelompok berdasarkepentingan-kepentingan mereka. Dengan demikian Bentleymemandang politik sebagai sebuah proses interaksi antarakelompok kelompok kepentingan; dan cara pandang inimenjadi tersebar luas di antara kelompok “postwar politicalscientists”7. Dalam perjalanan selanjutnya dari pendekatankompetisi atau persaingan antara kelompok-kelompok.Kepentingan tadi, munculah sebuah parameter pentingbagi riset komunikasi politik seperti dapat terbaca dari proposisibahwa komunikasi dalam kampanye pemilihan umummeruPakan kasuskasus paradigmatis dari lapangan ilmukomunikasi politik.

Pengaruh besar ketiga untuk pengembangan ilmukomunikasi politik datang dari riset-riset komunikasi massa,yang mewariskan pada bidang komunikasi politik kata-kata “dampak” dan “pengaruh”. Ketika para analis komunikasipolitik meneliti tentang peranan dari media massa dalam

7 Ryfe, D. M. History and Political Communication: An Intro-duction.’ Political Communication, 2001. hlm. 409.

Page 133: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

133PSIKOLOGI KOMUNIKASI

kehidupan politik, mereka secara tipikal mengajukan pertanyaan-pertanyaan riset yang mencoba mengukur “pengaruh-pengaruh”dari media massa.8 Teori-teori komunikasi politik yangpenting dan memiliki kiprah yang panjang, mulai dari “Two-Step FIow” sampai ke “Agenda-Setting”, lalu “Framing” dan“Priming”, memiliki akar pada bahasa-bahasa “pengaruh”tadi. Singkatnya, dalam penelusuran yang cukup komprehensifbahwa riset-riset awal psikologi sosial, ilmu politik, dankomunikasi massa menyediakan sederetan istilah yangtetap menandai batasan-batasan dari lapangan komunikasipolitik, yakni “sikap”, “opini”, “keyakinan”, “politik sebagaisebuah proses”, dan “pengaruh media”.

Sebagai contoh, para analis komunikasi politik dewasaini mulai mengembangkan studi mereka, tidak hanya terhadapopini-opini dari individu terhadap aneka proses politik,tetapi jrge pada aksi-aksi individu. Demikian pula, bentuk-bentuk media yang tidak secara tipikal dianggap sebagaibagian dari riset-riset komunikasi politik, seperti film danlagu-lagu, pertunjukan atau program TV dan radio, bahkanjuga rumor, mesti dilihat pula sebagai ekspresi pentingdari komunikasi politik. Bahkan lebih jauh lagi, apa yangdulunya secara tipikal dipahami sebagai “sebuah permainanstrategi” (a game of strategy) saat aktor-aktor individu mencobauntuk memaksimalkan apa yang mereka ingin peroleh

8 McQuail, D, Mass Communication Theory: (Thousand Oaks,CA: Sage, 1994), hlm. 409.

Page 134: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

134 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

dapat pula dilihat sebagai sebuah peniruan-peniruan ritual,praktek-praktek, dan performa-performa (yang berulang).

Dengan pendekatan-pendekatan baru ini, ilmu komunikasipolitik akan menghilangkan selubungnya sebagai sesuatuyang tidak terelakk an (ineoitability) dan berlangsung terustanpa ada kerangka waktunya (timelessness). Dengan begitukomunikasi politik dapat membuat penjelasan-penjelasandi dalam dan sekitar pemerintahan yang sifatnya lebih ter-buka (mau memperhatikan) perbandingan sejarah, mem-pertentangkan keadaan-keadaan di berbagai waktu yangberbeda, serta pencarian-pencarian lainnya lebih jauh.

C. Efek Komunikasi PolitikKajian komunikasi politik telah banyak oleh para ahli,

sehingga kajian-kajian komunikasi politik tersebut menghasilkanbeberapa paradigma. B. Aubrey Fisher dalam Elvinaro telahberhasil mencatat beberapa paradigma yang berkembangpada beberapa dekade terakhir ini. Dalam bukunya Perspectiveon Human Communition, ia merangkum komunikasi kedalam empat paradigma, yaitu mekanistis, psikologis, inter-aksional, dan pragmatis.9 Paradigma mekanistis ini menitik-

9 Elvinaro Ardianto, “Kehadiran Ilmu Komunikasi, ParadigmaKomunikasi Politik Rezim dan Masyarakat Madani,” Jurnal IkatanSarjana Komunikasi Indonesia, Vol IV/Oktober 1999. Hlm. 132.Diakses pada tanggal 10 Januari 2019.

Page 135: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

135PSIKOLOGI KOMUNIKASI

beratkan kejiannya pada efek komunikasi. Hal ini tercermindalam kajian mengenai persuasi, efek media, difusi (komunikasipembangunan) dan jaringan komunikasi, yang seluruhnyamenggunakan metode eksperimental dan kuantitatif. Paradigmamekanistis ini sudah tidak asing lagi bagi banyak orang,karena selain telah menghasilkan banyak studi, juga tidakterlalu sulit dipahami. Paradigma ini merupakan modellama atau model klasik dalam komunikasi.

Paradigma psikologis, komunikasi dikonseptualisasiatau dipahami sebagai proses dan mekanisme internal penerimaandan pengolahan informasi pada diri sendiri. Eksistensiempiriknya terletak pada diri manusia (bukan pada seluruhsebagaimana dalam paradigma mekanistis), yaitu pada“kepala” individu yang dinamakan filter konseptual (sepertisikap, persepsi, keyakinan, dan keinginan). Metodologiyang digunakan pada umumnya eksperimental dan kuantitatif.Hal ini dapat dipahami, karena kajian dan pengembanganparadigma ini adalah pengaruh dari psikologi sosial.

Selanjutnya, pada paradigma interaksional komunikasidi konseptualisasi sebagai interaksi manusiawi pada masing-masing individu. Eksistensi empiriknya berada pada pengambilanperan individu-individu. Dalam paradigma ini, pesan/umpanbalik/efek, sumber penerima, dan saluran, sama sekali tidakpenting. Titik berat pengkajian dari paradigma ini adalahtindakan, khususnya tindakan sosial atau tindakan bersama.Metodologi jelas bukan eksperimental, melainkan lebih

Page 136: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

136 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

condong pada fenomenologis, analisis kontekstual denganmenggunakan data kualitatif. Peneliti biasanya berperanserta dalam penelitian yang dilakukan. Baik metodologimaupun teori dari aliran ini masih sedang tumbuh danmerupakan revolusi yang belum selesai.10

Paradigma pragmatis, seperti halnya pada paradigmainteraksioanal, revolusi terjadi pada paradigma pragmatisyang relatif paling baru di antara semua paradigma yangada, dengan menerapkan teori sistem dan teori informasidalam komunikasi. Dalam paradigma ini, komunikasi dipahamisebagai sistem perilaku. Eksistensi empiriknya berada padapelaku yang berurutan, sehingga komponennya meliputipola, interaksi, sistem, struktur, dan fungsi. Titik berat ataufokus pengkajian dan penelitian adalah pada perilaku interktif.Hal ini terlihat pada studi mengenai kategori perilaku,sistem komunikasi, fase-fase perkembangan kelompokdan lain-lain. Justru itu, penelitian dalam model pragmatishanya mungkin dengan menggunakan analisis kualitatifdan satu dengan analisis interaktif.11

10 Ibid. hlm. 134.11 Ibid.

Page 137: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

137PSIKOLOGI KOMUNIKASI

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghani, Zulkifli. 2001. Islam, Komunikasi Dan TeknologiMaklumat. Kuala Lumpur: Dasar Cetak SHD BDN.

Abdul Ghani, Zulkifli. 1997. Penyiaran Islam: Konsep, Modeldan Proga. Malaysia: University Kebangsaan Malaysia.

Andersen, K. E. Inteoduction to Communication Theoryand Practice. Menio Park, Ca: Cummigs PublishingCompany.

Arifin, M. 1991. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi.Jakarta: Bumi Aksara.

Assegaff, D.H. 1982. Jurnalistik Masa Kini. Jakarta: GhaliaIndonesia.

B.A, Fisher. 1978. Perspective on Human Communication.New York: Macmillan Publishing Co.

Breakthrough, Panati.C. 1981. Astonishing advances inYaur Lifetime in Medicine,Science and technology,New York: Berkeley Books.

137

Page 138: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

138 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.

Coleman .J.C. 1967. Abnormal psychology and ModernLife. Glenview: Scottforesman, and Company.

D.W, Jhonson. 1981. Reaching Out. Interpersonal Effectivenessand Self-Actualization, Englewood Cliffs: Prentice.

Dennies E.E, Post Mortem on Mcluhan. 1974. A Public Figur’sEmmergence and decline as Soon in Papular Magazines.

Departemen Agama Republik Indonesia. 1994. AlquranQur’an dan Terjemahannya. Semarang: Adi Grafika.

Dermawan, Andy dkk. 2002. Metodologi Ilmu Dakwah.Yogyakarta: LESFI.

Desiderato. 1976. Intesvigating Behavior: Principles of Psychology,New York.

Dwi, Lindawati, Rita. 2014, “Komunikasi IntrapersonalSebagai Pondasi Komunikasi Interpersonal” DalamJurnal Komunikasi.

Effendy, Onong Uchajana. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta: Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu Komunikasi; Teoridan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Ilmu Komunikasi: Teoridan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Adytia Bakti.

Page 139: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

139PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Hamlyn, D W. 1967. History Of Epistemologi dalam PaulEdwars (ed.), The Encyclopedia of Philosophy NewYork: Macmillan Publishing Co. jilid III.

Hartono, Dick.1986. Kamus Populer Filsafat. Jakarta: Rajawali.

Hovland, C.I.,I.L. Janis, dan H.H. Kelley. 1953. Communi-cation and Persuasion. New Heaven: Conn Yale UniversityPress.

Jamme G Robbins dan Barbara S Jones. 1986. KomunikasiYang Efekrtif, terj. R Turman Sirait. Jakarta: PedomanIlmu Jaya.

Muis, A. 2001. Komunikasi Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mussen, T, dan M Rosenweing. 1973. Psychology: An Intro-duction, Boston: D.C Heath.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Ross, Raymod S. 1974. Persuasion: Communication andInterpersonal Relation. Englewood Clifs: Prentice-Hall.

Ruch. F L. 1967. Psychology and Life. Glenview: Scott, Foresman,and Co.

Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan ManajemenKomunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Page 140: New PSIKOLOGI KOMUNIKASIrepository.uinsu.ac.id/7974/1/husni PSIKOLOGI KOMUNIKASI.pdf · 2020. 1. 2. · Lewin yang merupakan ahli psikologi dinamika kelompok ia memperoleh gelar doktornya

140 PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Sastropoetro, Santosa. 1991. Propaganda: Salah Satu BentukKomunikasi Massa. Bandung: Alumni.

Sherief. M.dan C.W Sherif. 1956. An Outline of SocialPsychology, rev ed. Newyork: Harper & Ro.

Stanley, Deetz (ed). 1992. Communication Year Book 15.Sage Publications, Inc.

Surias Sumantri, Jujun. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah PengantarPopuler. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

T, Jhonson. 1981. Reaching, Out Interpersonal Efeectivenessand Self-actualization. Englewood Cliffs: Prentice-Hall.

Wilson E Q. 1975. Sociobiologi. Cambridge: Harvard UniversityPress.

Wursanto. 1994. Etika Komunikasi Kantor. Yogyakarta:Kanisius.

Mursito, B.M. 1999. Penulisan Jurnalistik: Konsep danTeknik Penulisan Berita. Surakarta: Spikom.

Adi Prakosa, Komunikasi , (on-line) (http://pengertian-komunikasi-kelompok-.htm diakses 7 Desember 2007

Hasnun Jauhari Ritonga, Landasan Epistemologi KomunikasiIslam, (Medan: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Miqot,Vol 32, No. 2, 2008).