narasi profil yang betul

8/19/2019 Narasi Profil Yang Betul

1/63

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas katoi merupakan salah satu unsur pelaksana

pemerintah daerah, mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan

tugas desentralisasi di bidang kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan

kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

optimal.Derajat kesehatan yang optimal bukan saja merupakan

kebutuhan dasar bagi individu dan keluarga, tetapi lebih jauh

dari itu merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat akan

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dimasa yangakan datang dalam rangka menghadapi makin ketatnya

persaingan bebas pada era globalisasi. Penduduk yang sehat

selain akan menunjang keberhasilan pembangunan bidang

lainnya, juga akan mendorong peningkatan produktivitas dan

pendapatan penduduk. Perubahan derajat kesehatan ini

dipengaruhi oleh empat faktor kunci, yaitu faktor lingkungan,

faktor perilaku masyarakat, faktor pelayanan kesehatan danfaktor keturunan. Dimana faktor lingkungan dan perilaku

masyarakat merupakan 2 hal pokok yang sangat besar

pengaruhnya terhadap pencapaian derajat kesehatan

masyarakat yang optimal di suatu wilayah.Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah

suatu kondisi kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

yang ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup,

1 Profl Kesehatan Kabupaten Kolaka Utara 2012


2/63

menurunnya angka kematian ibu dan bayi, menurunnya

angka kesakitan penduduk, menurunnya angka kecacatan dan

ketergantungan akibat penyakit, serta meningkatnya status

gizi masyarakat.ita menyadari bahwa pelaksanaan program kesehatan

di Puskesmas katoi selama ini telah berhasil meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat yang cukup bermakna,

walaupun disadari pula bahwa masih banyak dijumpai

berbagai masalah dan hambatan yang mempengaruhi

pelaksanaan program kesehatan tersebut, antara lain

keterbatasan pembiayaan, keterbatasan jumlah tenaga

kesehatan terutama yang bertugas di desa!desa terpencil,

serta masih rendahnya tingkat peran serta masyarakat dalam

upaya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.Pembangunan bidang kesehatan yang diselenggarakan

dengan pendekatan paradigma sehat yaitu semua aspek

pembangunan diharapkan dapat memberikan dampak yangpositif terhadap kesehatan masyarakat dan kesehatan

keluarga, selain itu diharapkan upaya!upaya kesehatan yang

dilaksanakan dititikberatkan pada aspek promotif, preventif,

dan tetap melaksanakan upaya kuratif serta rehabilitatif yang

diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan.

B. Sistematika Penyajian

"ab!# $ Pendahuluan

"ab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan

pembuatan Pro%l esehatan dan sistematika

penyajiannya

"ab!2 $ Gambaran Umum



3/63

"ab ini menyajikan tentang gambaran umum

abupaten olaka &tara

"ab!' $ Situasi Derajat esehatan

"ab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka

kematian, angka kesakitan,dan status gizi masyarakat

"ab ( $ Situasi U!aya esehatan

"ab ini menggambarkan tentang upaya kesehatan

masyarakat, )kses dan mutu Pelayanan esehatan,

Perilaku *asyarakat dan eadaan +ingkungan

"ab $ Situasi Sumber Daya esehatan Dan

Pembiayaan.

"ab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga

kesehatan dan sumber daya dan biaya kesehatan

lainnya.

"ab - $ Situasi "a!aian e#enangan #ajib Standar

Pelayanan $inimal %& ' SP$( )ahun *+,,

"ab ini menggambarkan tentang akupan /tandar

Pelayanan *inimal 01!/P* Tahun 23## denga #4

indikator.

"ab 5 $ Penutu!

Lam!iran

#. Pada lampiran ini berisi resume6pencapaian

pembangunan kesehatan di abupaten olaka

&tara berupa 53 tabel data.

2. Pada lampiran ini berisi tentang gambaran capaian

ewenangan 1ajib /tandar Pelayanan *inimal 01

! /P* Tahun 23##



4/63


5/63

)abel ,.,

8ama ecamatan dan Desa menurut wilayah puskesmas katoi

abupaten kolaka &tara Tahun 23#'

8o ecamatan 8ama Desa +uas 1ilayah

0m2#

ec. atoi

Desa maruge #2,24

2 Desa lambuno ##,' Desa simbula -.-5( Desa katoi #2, Desa uj. Tobaku #',3- Desa lanipa!nipa #2,9

:umlah #',3Sumber : puskesmas katoi tahun 2013

". e!endudukan

+aju pertumbuhan jumlah penduduk wilayah kerja

puskesmas katoi pada tahun 23#2 sebesar -355 jiwa, pada

tahun 23#' naik menjadi -.2-2 jiwa yang tersebar dalam -

desa dan selengkapnya dapat dilihat pada gra%k #.2 berikut $

)abel.,.*

+aju pertumbuhan jumlah penduduk

Puskesmas atoi

Tahun.23#'



6/63

Sumber: Data pendataan puskesmas Katoi Tahun.2013

Penyebaran penduduk pada masing!masing desa

cenderung yang tertinggi adalah desa atoi dengan

persentase 2,9 ; atau '2( jiwa dan yang terendah

adalah desa simbula #2,( atau 55( jiwa.

)abel. ,0*

Persebaran penduduk Puskesmas katoi *enurut :enis elamin menurut Desa

Tahun. 23#'

8

o

ecamata

n

Desa Penduduk 0jiwa

:enis elamin :umlah


7/63

dan sebahagian lagi berupa lereng!lereng yang terjal. Dimana

terdapat dua desa memiliki hamparan tanah datar yang luas,

namun dengan demikian secara umum tingkat =unian yang

padat adalah desa atoi dengan kepadatan rata!rata. '3

orang 6km2.)dapun wilayah yang memiliki kepadatan penduduk

terendah adalah desa /imbula yang memiliki kepadatan..#

orang6km2. &ntuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel. #.' berikut $

)abel. ,.18ama :umlah Desa *enurut ecamatan abupaten olaka &tara

Tahun.23#'

8o ecamata

n

Desa :umlahPenduduk 0:iwa

+uas1ilayah0m2

epadatan0:iwa6m2

# *aruge 1.202 #2,24 4-,-32 +ambuno 795 ##, -9,#'' atoi /imbula 774 -,-5 ##-,3(( atoi 1.590 #2, #25,23 Tobaku 1.118 #',3 4-,33- +anipa!nipa 783 #2,9 -3,53

:umlah 6.262 #',3 (24Sumber: Pendataan Puskesmas Katoi Tahun.2013



8/63

BAB III

SI)UASI DE-A2A) ESEHA)AN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk

hidup sehat bagi setiap orang ,agar terwujud derajad

kesehatan masyarakat yang oftimal sesuai dengan undang!

undang 83. '- tahun 2339.

&ntuk mengetahui gambaran derajad kesehatan

masyarakat dapat diukur dari indikator!indikator yang

digunakan yang lain angka kematian, &mur harapan

hidup, angka kesakitan serta status gizi. >ndikator tersebut

dapt diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan

0fasility based dan data yang dikumpulkan dari

masyarakat 0community based.

A. $rtalitas %Angka kematian(

,. Angka %kematian bayi %AB(

ejadian kematian dalam masyarakat sering kali

digunakan sebagai sebagai indikator dalam

keberhasilan pelayanan kesehatan dan program

pembangunan kesehatan lainnya . )ngka kematian

pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan

berbagai survey dan informasi masyarakat pada

umumnya.

)ngka kematian bayi 0)" atau >rfan *ortality *ndikator yang lazim digunakan



9/63

untuk menentukan derajad kesehatan masyarakat,

sehingga program!program kesehatan banyak yang

menitifberatkan pada upaya penurunan )", dimana

)" merujuk pada jumlah bayi yang meninggal

antara fase kelahiran hingga bayi umur ? # tahun

per #.333 kelahiran hidup.

Gambar 1.,

Perkembangan :umlah ematian "ayi 2 Tahun

terakhir

Di Puskesmas atoi ab. olaka &tara

Tahun. 23#'

@i

/sumber: Pendataan Puskesmas Katoi Tahun.2013



10/63

"erdasarkan gra%k perkembangan jumlah

kematian bayi di puskesmas atoi kab.olaka &tara

tahun 23#2 tercatat 3 bayi yang meninggal, pada

tahun 23#' tercatat # bayi yang meninggal, namun

demikian angka kematian bayi ini akan dapat kami

tekan dititik 3 pada tahun!tahun mendatang, dengan

menitif beratkan pada peningkatkan pelayanan

kesehatan yang lebih baik.

Gambar 1.*

:umlah ematian "ayi *enurut Desa 6Puskesmas

katoi

abupaten.olaka &tara

Tahun.23#'.

Sumber: Bikor Puskesmas katoi Tahun.2013



11/63

"erdasarkan gambar '.2 diatas memberikan

gambaran bahwa pada tahun 23#' dari - desa yang

ada, terdapat # bayi yang meninggal bertempat di

desa +anipa!nipa.

*. Angka ematian Ibu

ematian >bu maternal adalah kematian ibu

karena kehamilan, melahirkan atau selama nifas.

*enurut laporan dari bidan koordinator >) 2 tahun

terakhir yaitu pada tahun 23#2623#', dimana tarjadi

# kasus kematian >bu melahirkan pada tahun 23#2 di

desa simbula kecamatan atoi kab.kolaka utara. Dan

pada tahun 23#' dari - desa tidak ada kasus

kematian ibu hamil, melahirkan maupun nifas.

&ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar '.'

berikut $

Gambar.1.1

Penyebab ematian ibu *aternal

Di Puskesmas atoi

Tahun. 23#'



12/63

Sumber: Bikor Puskesmas Katoi Tahun.2013

B. $rbiditas %Angka kesakitan(

)ngka kesakitan pada penduduk di peroleh dari

data yang berasal dari pengamatan 0/urveylans dan

data yang diperoleh dari fasilitas pelayanan

kesehatan 0"ase data melalui sistem pencatatan

dan pelaporan rutin dan insidentil. #. Penyakit

*enular $

a. Penyakit T" Paru

Penyakit Tuberculosis atau T" disebabkan oleh

bakteri mycobacterium Tuberculosis yehingga

*illenium Develoment Aoals 0*DAs menjadikan

penyakit T" paru sebagai salah satu penyakit

yang menjadi target untuk diturunkan.

/trategi penanganan T" paru yang digunakan

sampai saat ini adalah Directy Treament

/hortcourse 0D@T/ yaitu pengobatan T" paru

dengan pengawasan minum obat 0P*@ yang



13/63

mulai diperkenalkan di >ndonesia pada tahun

#99.

"erdasarkan laporan dari program T" paru

puskesmas atoi ab.olaka utara , jumlah

penderita baru "T)B yang diobati sebanyak ##

orang penderita dan yang sudah dinyatakan

sembuh sebanyak - 3rang 0;.

Gambar.3.1

:umlah Penderita T" Paru yang diobati dan

dinyatakan sembuh di Puskesmas katoi.

ab. olaka &tara.

Tahun.23#'

Sumber: Program Puskesmas Katoi Tahun.2013

Dari gra%k diatas terlihat bahwa penemuan

kasus T" "T)B dan persentase kesembuhan di

Puskesmas atoi relatif berhasil, kondisi tersebut

tidak lepas dari peranan P*@ yang aktif

mengawasi penderita sehingga pasien tidak drop

out. Dan peran ader Desa , toko masyarakat



14/63

serta tenaga kesehatan puskesmas lainnya yang

aktif.

b. Penyakit ISPA (Ineksi Saluran Pernapasan

Akut)

>/P) sering kali menjadi penyebab utama

kematian pada "ayi dan "alita, dimana

Pneumonia diduga sebagai factor utama

penyebabnya. >/P) juga merupakan salah satu

penyebab utama kunjungan berobat pasien di

puskesmas terbanyak.

"erdasarkan laporan program

puskesmas terdapat ' orang kasus pneumoni

dan semua penderita adalah "alita, dan secara

keseluruhan telah ditangani ' orang0#33;

Aambar..' :umlah Penderita "alita Pneumoni di Puskesmas

katoi ab.olaka &tara Tahun.23#'

Sumber: Program ISPA Puskesmas katoi

Tahun.2013

1alaupun angka kesakitan "alita karena pneumoni dapat

diatasi, namun yang perlu diwaspadai adalah perkembangan



15/63

situasi global saat ini dimana banyak penyakit >/P) yang bersifat

8ew emerging disease, seperti /)nCuensa6Cu burung dan =/8#.

&paya pemberantasan penyakit >/P) difokuskan pada

upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan

tepat pada penderita. ecepatan keluarga dalam membawa

penderita ke unit pelayanan kesehatan serta keterampilan

petugas dalam menegakan diagnosis merupakan kunci

keberhasilan penanganan penyakit >/P).

c. Penyakit Kusta

Penyakit kusta atau sering disebut penyakit

+epra adalah penyakit infeksi kronis yang

disebabkan oleh bakteri *ycobacterium +eprae

yang menyerang syaraf tepi dan jaringan tubuh

lainnya.

Penyakit usta menurut jenisn penyakitnya

dibedakan menjadi kusta P" 0Puasi "asiller

dan kusta *" 0*ulti "asiller dan

pengobatannya disesuaikan dengan klasi%kasi

jenisnya. "erdasrkan laporan dari programmer

puskesmas bahwa kasus penderita usta pada

tahun 23#2 sebanyak # orang selesai

pengobatan tahun 23#' dan sembuh 0#33;

Pada tahun 23#' tidak ada kasus yang

ditemukan. &paya pencegahan dan

pemberantasan dilakukan dengan penyuluhan

kepada masyarakat melalui media massa agar

penderta dapat ditemukan dalam stadium dini

dan tidak sampai menimbulkan kecacatan,



16/63

pengobatan penderita kusta untuk mencegah

infeksi sekunder serta membentuk penyakit

potensi +" 0ejadian +uar "iasa6wabah.

. !e"a" #erarah !en$ue (!#!)

Penyakit Demam "erdarah Dengue merupakan

salah satu penyakit menular yang sampai saat ini

masih menjadi masalah kesehatan masyarakat

dan sering muncul sebagai kejadian +uar "iasa

0+", sehingga sering menimbulkan kepanikan

dimasyarakat karena penyebarannya yang cepat

dan berpotensi menimbulkan kematian. Penyakit

ini disebabkan oleh irus Dengue yang

penularannya melalui gigitan nyamuk )edes

)egyfti dan )edes )lbopictus yang hidup

digenangan air bersih di sekitar rumah. &mumnya

kasus ini mulai meningkat pada saat musim hujan.

:umlah kasus yang dilaporkan oleh programmer

puskesmas katoi tahun 23#2623#' adalah 3;

artinya tidak ada kasus dalam kurung waktu 2

tahun berturut!turut. Dengan demikian bahwa

adanya tingkat kesadaran masyarakat untuk

berperan serta dalam pemberantasan sarang

nyamuk 0P/8 melalui gerakan E' *P+&/F

0*enguras 7 *engubur dan *enutup tempat

penampungan air plus upaya lain yaitu

melakukan pemantauan rumah 6bangunan bebas

jentik serta melakukan pengenalan dini gejala

D"D dan penanganannya di rumah.

e. !iare



17/63

Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit

yang berbasis lingkungan, dimana sarana air

bersih dan ")" serta prilaku manusia yang tidak

sehat merupakan factor dominan penyebab

penyakit tersebut. asus diare dapat

menyebabkan kematian terutama pada saat

ejadian +uar "iasa 0+".

Pada tahun 23#' terdapat #'- kasus diare dan

ditangani 0#33; yang terdiri dari 59 orang laki!

laki dan - orang perempuan.

Gambar.4.1

:umlah asus Diare yang Ditangani di Puskesmas

katoi

Tahun.23#'

Sumber: Program Diare puskesmas Katoi

Tahun.2013

Dari gambar diatas terlihat kasus Diare pada "alita

cendrung mendapatkan penanganan, kasus diare dapat



18/63

dikorelasikan dengan perbaikan =ygiene sanitasi dan prilaku

hidup bersih dan sehat, karena secara umum penyakit diare

sangat berkaitan dengan kedua factor tersebut.

&paya penanggulangan diare dilakukan dengan pemberian

oralit dan penggunaan infus pada penderita, penyuluhan kepada

masyarakat agar meningkatkan prilaku =idup "ersih dan /ehat

0P="/ dalam kehidupan sehari!hari serta melibatkan peran serta

ader dalam tatalaksana diare karena dengan penanganan yang

tepat dan cepat ditingkat rumah tangga, maka diharapkan dapat

mencegah terjadinya kasus dehidrasi yang dapat mengakibatkan

kematian.

. %alaria

*alaria adalah penyakit yang disebabkan oleh

parasit dari genus Plasmodium yang termasuk

golongan protozoa melalui perantaraan tusukan

0gigitan nyamuk )nopheles.

"erdasarkan +aporan dari program *alaria tahun

23#', bahwa dari #2 sampel sedian darah dan

sampel tanpa sedian darah secara keseluruhan

tidak ada yang positif malaria, ini menandakan

bahwa penanganan peran serta masyarakat cukup

maksimal untuk melakukan pembersihan halaman

rumah.

$. &ilariasis (Penyakit Kaki 'aah)

Gilariasis 0penyakit aki Aajah adalah penyakit

infeksi menahun 0kronis yang disebabkan oleh

cacing %laria. Penyakit ini ditularkan oleh berbagai

jenis nyamuk yang menyerang saluran dan



19/63

kelenjar getah bening yang dapat menimbulkan

cacat menetap 0seumur hidup berupa

pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin

sehingga dapat menimbulkan stigma social.

"ersarkan laporan dari program Gilariasis

puskesmas atoi tahun 23#' tidak adanya kasus

yang ditemukan ditemukan 03;

&paya pencegahan dan pemberantasan dilakukan

dengan memutus rantai penularan dan mengobati

penderita untuk mencegah infeksi sekunder.

Dalam upaya mencapai eradikasi Gilariasis tahun

2323 01=@, diperlukan alat6sarana yang

sensitive untuk penegakan di )gnosis sehingga

penderita dapat ditemukan dalam stadium dini

dan tidak sampai menimbulkan kecacatan.

1. Penyakit $enular yang da!at di5egah dengan

Imunisasi %PD1I(

"eberapa penyakit dapat menular dengan cepat

sehingga berpotensi menimbulkan kejadian luar

biasa, namun diantara penyakit!penyakit tersebut

ada yang dapat dicegah dengan imunisasi atau biasa

disingkat dengan PD'> 0penyakit!penyakit yang dapat

dicegah dengan >munisasi antara lain$

a. a"pak

Penyakit ampak merupakan penyakit akut

yang disebabkan virus measles yang disebarkan

melalui bersin6batuk dengan gejala awal yaitu



20/63

demam, bercak kemerahan, batuk pileks lalu

timbul ruam diseluruh tubuh. Penyakit campak

dapat menyebabkan kejadian luar biasa0+",

dimana kematian akibat campak pada umumnya

disebabkan komplikasi dengan penyakit lain

seperti meningitis.

Pada tahun 23#2 hingga tahun 23#' selama

kurung waktu 2 tahun belum ada kasus ampak

yang ditemukan di wilayah puskesmas atoi

ab.olaka &tara.

b. *epatitis #

=epatitis " adalah penyakit yang disebabkan

oleh virus =epatitis " yang dapat merusak =ati.

Penyebaran penyakit tersebut bisa melalui

suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama

peruses persalinan dan melalui hubungan seksual.

>nfeksi pada anak!anak biasanya tidak

menimbulkan gejala dan kalau pun ada biasanya

adalah gangguan pada perut, lemah dan urine

menjadi kuning. Penyakit ini bias menjadi kronis

dan menimbulkan cirrhosis hepatitis 0kanker hati

dan dapat menimbulkan kematian.

"erdasarkan laporan :urim puskesmas katoi

bahwa dalam kurung waktu 2 tahun terakhir yakni

tahun 23#2623#' belum ada kasus yang

ditemukan di puskesmas katoi.

c. Pertusis



21/63

Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh

bakteri "ardetella pertusis yang ditandai dengan

gejala batuk beruntun dan disertai tarikan napas

hup yang khas serta disertai muntah.

+ama batuk bias sampai #!' bulan sehingga

sering disebut batuk #33 hari,/erangan batuk

lebih sering pada malam hari.

Pada tahun 23#' belum ada kasus batuk #33 hari

yang ditemukan di puskesmas katoi.

". Status Gi6i

/tatus gizi merupakan salah satu >ndikator yang

digunakanuntuk menentukan derajad kesehatan

dimana kondisi gizi seseorang sangat erat kaitannya

dengan permasalahan kesehatan karena disamping

merupakan factor presdiposisi yang dapat

memperparah penyakit infeksi, kondisi gizi juga

secara langsung dapat menyebabkan terjadinya

gangguan kesehatan pada individu.&ntuk itu

dilakukan pemantauan terhadap status bayi dan

balita karena masa tersebut merupakan masa emas

perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan

%siknya.

1. Status 'i+i #ayi.

*asalah status ibu hamil akan berpengaruh

terhadap kesehatan janin dikandungnya dan akan

berdampak pada berat badan bayi yang dilahirkan

serta juga akan berpengaruh pada perkembangan

otak dan pertumbuhan %sik bayi.



22/63

a. #ayi en$an berat baan ,ahir -enah

(##,-)

""+< adalah bayi dengan berat lahir

kurang dari 2.33 gram, merupakan salah satu

factor utama yang berpengaruh terhadap

kematian perinatal dan neonatal.

""+< dibedakan dalam 2 kategori $ ""+<

karena premature 0 usia kandungan ? '5

minggu dan ""+< karena >ntrauterine growth

retardation 0>&A&A< umumnya disebabkan

karena status gizi ibu hamil yang buruk atau

menderita sakit yang memperberat kehamilan.

"erdasarkan laporan programmer puskesmas

tahun 23#' diketahui dari #(' jumlah bayi lahir

hidup ada bayi yang ""+< dan mendapat

penanganan 0#33;

'a"bar. ./

u"lah #ayi ##,- yan$ itan$ani i puskes"as

Katoi

ahun. 201/



23/63

Sumber: Programer i!i puskesmas Katoi Tahun.2013

Dari Ara%k tersebut diatas terlihat jumlah bayi

""+< pada tahun 23#' sebanyak orang, ""+<

tersebut dapat dipengaruhi oleh status gizi ibu

hamil atau adanya penyakit pada ibu yang

memperberat kehamilanny. 8amun seluruh ""+<

yang dilaporkan telah memperoleh penanganan

sesuai prosedur. &ntuk menekan angka ""+<

dibutuhkan penanganan terpadu dengan lintas

program dan lintas sector karena timbulnya

masalah penyakit dan status gizi berkaitan erat

dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.*. Status Gi6i Balita

/alah satu cara penilaian status gizi balita

adalah dengan pengukuran antropometri yang

menggunakan >ndeks berat badan menurut umur

0""6& dan dikategorikan dalamF gizi lebih, gizi

baik, gizi kurang dan gizi burukF"erdasarkan

laporan programmer Aizi puskesmas katoi pada



24/63

tahun 23#' diketahui bahwa dari 347 balita yang

ditimbang terdapat Aizi +ebih$ ' 03,5;, Aizi "aik$

(23 093,'3;, Aizi urang$ '5 04; sedangkan

balita Aizi buruk terdapat 02,23; namun

semua balita gizi buruk yang dilaporkan telah

ditangani sesuai prosedur, dan dari yang

dirawat ( yang sembuh043;.

Gambar.8.1/tatus Aizi "alita di Puskesmas atoi

Tahun.23#'

BAB I9.

SI)UASI UPA:A ESEHA)AN

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan

yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah

dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat.

"erikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan yang

telah dilakukan di Puskesmas dan jaringannya di abupaten

olaka &tara.

A. Pelayanan esehatan Dasar.

Pelayanan esehatan Dasar merupakan langkah awal

yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan



25/63

kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan

dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar

masalah kesehatan dapat diatasi. "erbagai pelayanan

kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan

kesehatan dan jaringannya adalah sebagai berikut $

,. Pelayanan esehatan Ibu dan bayi

/eorang ibu mempunyai peran besar didalam

pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Aangguan

kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil

bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan

hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi 6 anaknya.

Pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi antara lain

pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi

baru lahir yang diberikan di sarana kesehatan mulai

Posyandu sampai rumah sakit.

a. Pelayanan Antenatal (K 1 an K )

Pelayanan )ntenatal merupakan pelayanan

kesehatan oleh tenaga kesehatan professional 0dokter

spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum,

bidan dan perawat kepada ibu hamil sesuai pedoman.

egiatan pelayanan antenatal meliputi pengukuran

berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi

fundus uteri, imunisasi Tetanus ToHoid 0TT serta

pemberian tablet besi pada ibu hamil selama masa

kehamilannya. Titik berat kegiatan adalah promotif dan

preventif dan hasilnya terlihat dari cakupan # dan (

akupan # untuk mengukur akses pelayanan ibu

hamil, menggambarkan besaran ibu hamil yang

melakukan kunjungan pertama ke fasilitas kesehatan



26/63

untuk mendapatkan pelayanan antenatal. >ndikator ini

digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan

antenatal dan kemampuan program dalam

menggerakan masyarakat. akupan # tahun 23#'

sebesar ## 0 #33 ;

akupan ( adalah gambaran besaran ibu hamil

yang telah mendapatkan pelayanan antenatal sesuai

standar, minimal empat kali kunjungan selama masa

kehamilannya 0sekali di trimester pertama, sekali di

trimester kedua dan dua kali di trimester ketiga.

>ndikator ini berfungsi untuk menggambarkan tingkat

perlindungan dan kualitas pelayanan kesehatan pada

ibu hamil. akupan ( tahun 23#'. /ebanyak #(' 09;

terlihat pada gambar #.( berikut ini.

Gambar. ,.3Persentase akupan Pelayanan # dan (

Di abupaten olaka &tara Tahun 23#'



27/63

Sumber : Bikor Puskesmas Katoi Kab. Ko"aka #tara Tahun

2013

Dari diagram tersebut terlihat cakupan # sebesar

#33; dan ( sebesar 9;,pencapaian tersebut sudah

mencapai target /*P6*DAs.

b. Pertolon$an Persalinan

omplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi

baru lahir sebagian besar terjadi pada masa disekitar

persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan

persalinan tidak dilakukan tenaga kesehatan yang

punya kompetensi kebidanan 0profesionalisme.

Pada tahun 23#' jumlah ibu bersalin yang ditolong

oleh tenaga kesehatan 0linakes sebesar #'( 09-; dari

#(3 ibu yang melahirkan , pencapaian tersebut sudah

mencapai target /P*6*DAs . )dapun gambaran

cakupan linakes tahun 23#' di

puskesmas atoi abupaten olaka &tara terlihat pada

gambar 2.(

Gambar.*.3

Presentase akupan >bu "ersalin di Tolong oleh 8akes



28/63

Di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara

Tahun 23#'

c. Ibu *a"il -esiko in$$i (-isti)

Ko"plikasi yan$ itan$ani

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh

bidan didesa dan Puskesmas, sekitar #-; diantara ibu

hamil yang ditemui dan diperiksa tergolong dalam kasus

resiko tinggi6komplikasi yang membutuhkan rujukan.

asus risiko tinggi6komplikasi adalah keadaan

penyimpangan dari normal yang secara langsung

menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi

meliputi =b? 4 g;, tekanan darah tinggi 0sistole I#(3

mm=g, diastole I93 mm=g, oedema nyata, eklampsia,

ketuban pecah dini, perdarahan pervaginam, letak

lintang pada usia kehamilan I '2 minggu, letak



29/63

sungsang pada primigravida, infeksi berat6sepsis dan

persalinan prematur.

"erdasarkan laporan "ikor Puskesmas katoi, jumlah

perkiraan ibu hamil resiko tinggi ditahun 23#' sebanyak

#- orang, dari sasaran ibu hamil dimana diantaranya

telah mendapatkan penanganan #- 0#33; dengan

pelayanan kesehatan rujukan dan semua kasus telah

memperoleh penanganan sesuai prosedur.

. Pelayanan 3ias

*asa nifas adalah masa -!4 minggu setelah

persalinan dimana organ reproduksi mulai mengalami

masa pemulihan untuk kembali normal, walau pada

umumnya organ reproduksi akan kembali normal dalam

waktu ' bulan pasca persalinan.

Dalam masa nifas, ibu seharusnya memperoleh

pelayanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan kondisi

umum, payudara, dinding perut, perineum, kandung

kemih dan organ kandungan. arena dengan perawatan

nifas yang tepat akan memperkecil resiko kelainan

bahkan kematian ibu nifas.

Pada tahun 23#' jumlah sasaran ibu bersalin

sebanyak #(3 diantaranya telah mendapat pelayanan

nifas sesuai standar.

e. Kunun$an 3eonatus (K31 an K3/ ,en$kap)

unjungan neonatus adalah bayi usia 3!24 hari

yang kontak dengan tenaga kesehatan untuk

memperoleh pelayanan kesehatan minimal tiga kali



30/63

yaitu dua kali pada umur 3 !5 hari dan satu kali pada

umur 4!24 hari 082.

)dapun pelayanan kesehatan yang diberikan

adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar yang

meliputi tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia,

pemberian )/> dini dan ekslusif, pencegahan infeksi

berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian

imunisasi, pemberian vitamin , manajemen terpadu

balita muda 0*T"* dan konseling untuk ibunya tentang

perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan

buku >).

Dari laporan "ikor Puskesmas katoi abupaten

olaka &tara Tahun 23#' diketahui jumlah neonatus

yang melakukan kunjungan 8# sebanyak #(2 099,2;

dan 8' +engkap sebanyak #(2 099,2; dari jumlah

sasaran 8eonatus dan cakupan tersebut telah

memenuhi target /P* sebesar 93;. )dapun

perkembangan capaian 8# dan 8' +engkap di

Puskesmas atoi abupaten olaka &tara tahun

23#'.terlihat pada gambar #3 dibawah ini.

Gambar.1.3akupan unjungan 8# dan 8'

Di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara di Tahun 23#'



31/63

Sumber : Seksi KIA$i!i Dinas Kesehatan Ko"aka #tara

Tahun 2013

Dari gambar '.(. diatas terlihat cakupan 8#

dan 8' telah mencapai target /P*, selama tahun

23#'. >ni menunjukkan bahwa cakupan 8# dan 8' di

puskesmas abupaten olaka &tara perlu

dipertahankan sebagai indikator mengukur kemampuan

manajemen >) dalam melindungi bayi sehingga

kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan

kesehatan.

. 3eonatal -esiko tin$$i (risti) 4ko"plikasi

Pada saat memberi pelayanan kesehatan pada

neonatus, sekitar #'; diantara neonatus yang

diperiksa dan ditemui tergolong dalam kasus risiko

tinggi yang butuh pelayanan


32/63

tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, ""+< 0berat

badan ? 2.33 gram, sindroma gangguan pernafasan

dan kelainan neonatal.

"erdasarkan laporan "ikor puskesmas atoi

abupaten olaka &tara sebanyak ' orang pada tahun

23#', dan yang mendapatkan penanganan ' orang

0#33;

*. Pelayanan eluarga Beren5ana %B(

*asa subur seorang wanita memiliki peran penting bagiterjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan

menjadi cukup tinggi, menurut hasil penelitian bahwa usia

subur wanita antara usia #!(9 tahun. @leh karena itu untuk

mengatur jumlah kelahiran, maka wanita6 pasangan usia subur

0P&/ diprioritaskan untuk menggunaan ".

Peserta " dibagi menjadi " baru dan " aktif. Pada

tahun 23#' cakupan peserta " baru sebesar ##( 0 93,4; dan" aktif sebesar 5(( 0-;.

Gambar. 3.3Proporsi *etode ontrasepsi Peserta " "aru dan " )ktif

di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara Tahun 23#'



33/63

Sumber : Programer KB Puskesmas Katoi Tahun 2013

ecenderungan yang sama juga terjadi pada peserta

" baru. Peminat metode kontrasepsi jangka pendek

sebesar #3# dengan pilihan terbanyak metode suntik --

0-,3;, sedangkan yang memilih metode kontrasepsi jangka

panjang 0*:P dengan inCant sebanyak #' 0-,3;, ondisi

tersebut mungkin disebabkan karena faktor biaya yang lebih

murah dan cara yang mudah.

1. Pelayanan esehatan Pra Usila %37;7< th( dan Usila%=4+ th(

/eiring bertambahnya &mur =arapan =idup 0&==

maka keberadaan para lanjut usia tidak dapat begitu saja

diabaikan, sehingga perlu diupayakan peningkatan kualitas

hidup bagi kelompok umur lanjut usia.

Pelayanan kesehatan pra usila dan usila adalah

penduduk usia -3 tahun ke atas yang mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan baik di Puskesmas, di Posyandu lansia

maupun di kelompok usia lanjut. Pada tahun 23#' jumlah

usila di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara sebanyak

'( orang, namun hanya 2#5 0-'; telah mendapat

pelayanan.

Gambar.7.3akupan Pelayanan esehatan &sila dan Pra usila

Di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara Tahun.23#'



34/63

Sumber : Programer Puskesmas Katoi Kab.Ko"aka #taraTahun 2013

Dari beberapa desadi wilyah puskesmas atoi

abupaten olaka &tara cakupan pelayanan yang

dilakukan bagi warga usila, sudah memberikan pelayanan

yang optimal itu didukung oleh antusiasnya masyarakat

untuk berobat maka pelayanan kesehatan akan lebih

mudah dijangkau oleh para lansia. Dan juga koordinasi dan

peran serta masyarakat serta lintas sektor terkait dalam

upaya meningkatkan cakupan pelayanan terhadap para

lansia.

7. Perbaikan gi6i masyarakat

&paya perbaikan gizi masyarakat dilakukan melalui

distribusi tablet besi 0Ge pada ibu hamil, distribusi itamin

) pada balita dan pemberian kapsul yodium pada 1&/.

a. Pe"berian ablet #esi (&e) paa ibu ha"il

Pada saat periksa kehamilan di sarana kesehatan,

ibu hamil akan mendapatkan tablet Ge yang bertujuan

untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kasus



35/63

anemia serta meminimalkan dampak buruk akibat

kekurangan Ge, karena kekurangan Ge pada ibu hamil

dapat mengakibatkan terjadinya abortus, kecacatan

bayi atau bayi lahir dengan berat badan rendah 0""+


36/63

Sumber Programer i!i Puskesmas Katoi Kab. Ko"aka #tara Tahun

2013

b. Pe"berian Kapsul 5ita"in A paa balita

itamin ) adalah salah satu zat gizi yang diperlukan

tubuh dan berguna untuk meningkatkan daya tahan

tubuh dan kesehatan mata. "ila seorang anak yang

menderita kekurangan vitamin ) terserang campak,

diare atau penyakit infeksi lainnya maka penyakit

tersebut akan bertambah parah dan dapatmengakibatkan kematian, karena infeksi tersebut

menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat!

zat gizi dan pada saat yang sama akan mengikis

simpanan vitamin ) dalam tubuh. /elain itu kekurangan

vitamin ) dalam waktu lama dapat mengakibatkan

gangguan pada mata bahkan dapat mengakibatkan

kebutaan./asaran pemberian kapsul itamin ) adalah bayi

usia -!## bulan dan balita 0#!( tahun sebanyak 2 kali

dalam setahun 0Gebruari dan )gustus serta ibu nifas

satu kali. akupan bayi yang mendapat vitamin ) pada

tahun 23#' sebesar - 049; dan akupan anak balita

yang mendapat vitamin ) pada tahun 23#' sebesar '53



37/63

04; kondisi ini belum memenuhi target dari sasaran

ementerian esehatan 23#3!23# sebesar 4;.

Gambar.>.3akupan "ayi dan )nak "alita *endapatkan itamin )

Di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara Tahun.23#'

Sumber : Programer i!i Puskesmas Katoi Kab. Ko"aka #taraTahun 2013

4. Pelayanan Imunisasi>munisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan

dan pemutusan mata rantai penularan penyakit!penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi 0PD'>.

egiatan imunisasi dilaksanakan rutin dan tambahan.

egiatan imunisasi rutin meliputi imunisasi untuk bayi

umur 3!# tahun 0"A, DPT, Polio, ampak, =", imunisasi

untuk 1anita &sia /ubur6ibu hamil 0TT dan imunisasiuntuk anak sekolah /D 0 kelas #$ DT, kelas 2!'$ TT.

/ementara kegiatan imunisasi tambahan dilakukan atas

dasar penemuan masalah seperti desa non &>, potensial

+", dugaan adanya virus polio liar6 kegiatan lain

berdasarkan kebijakan teknis.

>ndikator yang digunakan untuk menilai keberhasilan

program imunisasi secara nasional adalah angka &>



38/63

0&niversal hild >mmunization pada wilayah

desa6kelurahan. Pada awalnya indikator perhitungan &>

adalah tercapainya cakupan imunisasi lengkap pada bayi

minimal 43; untuk tiga jenis antigen yaitu DPT', polio

dan campak, namun sejak tahun 233' indikator

perhitungan &> menjadi cakupan imunisasi lengkap pada

bayi I43; untuk semua jenis antigen. /ehingga bila

cakupan &> dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu

maka dapat menggambarkan besarnya tingkat kekebalan

masyarakat atau bayi terhadap penularan PD'> di wilayah

tersebut.

Gambar.8.3 :umlah Desa6elurahan &> di puskesmas atoi

abupaten olaka &tara Tahun 23#'

Sumber:Prog Imunisasi Puskesmas Katoi Kab. Ko"aka #taraTahun 2013

Dari gra%k diatas terlihat capaian &> desa di tahun

23#' telah semuanya desa tercapai. Pencapaian &> Desa

tahun 23#' untuk puskesmas atoi kabupaten olaka &tara



39/63

sebesar - 0#33; atau telah mencapai target /P* 23#

sebesar 0#33;.

>. Desa terkena kejadian luar biasa %LB(

Jang dimaksud dengan desa 6kelurahan terkena +"

adalah desa6kelurahan yang terjadi peningkatan kesakitan

atau kematian penyakit potensial +", penyakit karantina

atau keracunan makanan dan Pada tahun 23#' belum ada

kasus yang ditemukan.

8. esehatan gigi dan mulut

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut meliputi

pelayanan dasar gigi di Puskesmas dan usaha kesehatan

gigi di sekolah 0&A/. egiatan kesehatan gigi dan mulut

meliputi upaya promotif 0penyuluhan, preventif

0pemeriksaan gigi dan kuratif sederhana seperti

pencabutan gigi, pengobatan dan penambalan gigisementara dan tetap.

Pada tahun 23#', pelayanan dasar gigi di Puskesmas

sebanyak 3 Tumpatan gigi dan '5 pencabutan gigi tetap

dengan rasio tambal $ cabut gigi sebesar 3.2 ondisi

tersebut belum memenuhi target #$# yang bertujuan untuk

mengurangi kasus pencabutan gigi karena dengan

tumpatan gigi maka fungsi gigi tersebut tidak menjadihilang.

&ntuk kegiatan &A/, dari hasil pemeriksaan

kesehatan gigi di /D6*> 03;, sebesar 3 siswa

membutuhkan perawatan dan sebesar 3 siswa 03; telah

mendapat perawatan.



40/63


41/63

pelayanan dapat dilihat dari kemampuan pelayanan yang

disediakan sarana kesehatan.

a. Kunun$an -a6at alan an ra6at

inap %asyarakat %iskin (%askin)

Pada tahun 23#' jumlah kunjungan rawat jalan

yang terbanyak 2.-(4 0 5- ; dari jumlah masyarakat

miskin pasien dan rawat inap yang terdiri sebanyak

0 3,; yang meliputi kunjungan pasien di Puskesmas.

Gambar.


42/63

Indikator

Rumah

Tangga

SehatTidak

Merokok

di dlm

rumah

Menimbang

balita tiap

bulan

Pemeliharaa

n Kesehatan

Bayi diberi

ASI

Eksklusif

Persalinan

oleh Tenaga

Kesehatan

Makan

Sayur, Buah

Tiap Hari

Memberanta

s entik

Men!u!i

tangan dg air

bersih

dan sabun

Melakukan

Aktifitas

"isik Setiap

Hari

Tersedia

Akses Air

Bersih

Menggunaka

n #amban

sehat

Jang dimaksud sarana kesehatan dengan

kemampuan gawat darurat adalah sarana kesehatan

yang terdiri dari rumah sakit0umum, puskesmas dan

sarana kesehatan yang mempunyai kemampuan untuk

melaksanakan pelayanan gawat darurat sesuai standar.

Pada tahun 23#' terdapat sarana kesehatan

sebanyak - diantaranya telah mempunyai kemampuan

gawat darurat sebanyak sarana kesehatan.

#. Perilaku %asyarakat

"anyaknya penyakit yang ada saat ini tidak bisa

dilepaskan dari perilaku yang tidak sehat. Dimana untuk

mengubah perilaku masyarakat merupakan sesuatu yang

tidak mudah namun mutlak diperlukan untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat, sehingga diperlukan upaya

penyuluhan kesehatan yang terus menerus guna mendorong

masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

&ntuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat

yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat,

digunakan #3 indikator antara lain$



43/63

Dalam bab ini yang akan dibahas adalah rumah tangga sehat

dan asi eksklusif sementara yang lainnya telah dibahas

dalam bab!bab lainnya.

,. -umah tangga sehat %ber;PHBS(


44/63

)/> merupakan makanan yang sempurna dan terbaik

bagi bayi karena mengandung unsur gizi yg dibutuhkan

bayi guna pertumbuhan dan perkembangannya secara

optimal. @leh sebab itu )/> diberikan secara ekslusif

hingga - bulan, dapat diteruskan sampai usia 2 tahun.

Dari laporan program Aizi puskesmas atoi diketahui

cakupan )/> eksklusif di tahun 23#' sebesar '3 055;.

"erbagai faktor yang menyebabkan rendahnya

cakupan )/> eksklusif antara lain faktor ibu bekerja 0saat ini

semakin banyak ibu yang bekerja dalam rangka membantu

perekonomian keluarga, faktor budaya 0masih ada

masyarakat yang memberikan pisang, madu, air selain )/>

kepada bayinya dan faktor lainnya yang tidak mendukung

pemberian )/> Kksklusif. arena itu dibutuhkan

penyuluhan yang lebih intensif baik kepada perorangan

maupun institusi pemberi pelayanan kesehatan tentang

keunggulan )/> Kkslusif.

Gambar.,,.3 :umlah "ayi yang diberi )/> Kksklusif

di Puskesmas atoi ab.abupaten olaka &tara Tahun 23#'



45/63

Sumber: Programer i!i puskesmas Katoi kab. Ko"aka #taraTahun 2013

". Keaaan ,in$kun$an

egiatan upaya penyehatan lingkungan lebih diarahkan

pada peningkatan kualitas lingkungan melalui kegiatan yang

bersifat promotif dan preventif. )dapun pelaksanaannya

bersama masyarakat diharapkan mampu memberikan

kontribusi bermakna terhadap kesehatan masyarakat karena

kondisi lingkungan yang sehat merupakan salah satu pilar

utama dalam pencapaian >ndonesia sehat 23#.

&ntuk memperkecil risiko terjadinya penyakit atau

gangguan kesehatan akibat kondisi lingkungan yang kurang

sehat, telah dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitaslingkungan antara lain $

,. -umah Sehat


46/63

pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian

rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat

dari tanah.

:umlah rumah di tahun 23#' berdasarkan laporan dari

programer esling puskesmas atoi sebanyak #,2(- rumah

dan diantaranya #,2(- 0#33; telah diperiksa serta rumah

sehat 594 0-(; dinyatakan memenuhi syarat kesehatan.

apaian tersebut masih belum memenuhi target >ndonesia

/ehat 23#2 sebesar 43;, hal ini tentunya harus ditindak

lanjuti dengan upaya pembinaan yang lebih intensif

kepada masyarakat agar memperhatikan kesehatan

rumahnya karena rumah yang sehat dan nyaman akan

berdampak bagi penghuninya dalam meningkatkan

produktivitasnya.

Gambar.,*.3 Persentase akupan


47/63

Sumber : Program Kes"ing Puskesmas katoi Kab. Ko"aka #taraTahun 2013

*. )em!at Umum dan Pengellaan $akanan Sehat

Tempat &mum dan Pengelolaan *akanan 0T&P*

merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang sehingga

dikhawatirkan berpotensi menjadi tempat penyebaran

penyakit. Jang termasuk T&P* antara lain hotel,

restoran6rumah makan, pasar dan lain!lain. )dapun T&P*

yang dikategorikan sehat adalah T&P* yang memenuhi

akses sanitasi dasar 0air bersih, jamban, limbah dan

sampah, ventilasi dan pencahayaan sesuai kriteria dan

luas ruangan sesuai dengan banyaknya pengunjung.

:umlah T&P* ditahun 23#' berdasarkan laporan

Program esling Puskesmas atoi sebanyak #(# T&P* dan

#(3 telah diperiksa 099,'; T&P* dinyatakan memenuhi

syarat kesehatan, yang memenuhi syarat sehat sekitar

-';. apaian tersebut masih dibawah target >ndonesia

/ehat sebesar 43;.

Gambar.,1.3



48/63

Persentase akupan T&P* /ehatDi Puskesmas atoi abupaten olaka &tara

Tahun 23#'

Sumber : Program Kes"ing Puskesmas Katoi Kab. Ko"aka #tara Tahun2013

1. Institusi yang Dibina esehatan Lingkungannya

>nstitusi yang dibina kesehatan lingkungannya meliputi

sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah,

perkantoran dan sarana lainnya. :umlah institusi yang dibina

di tahun 23#' berdasarkan laporan programer esling

puskesmas atoi sebanyak (# institusi dan diantaranya (#

0#33 ; telah dibina.



49/63

Gambar.,3.3

Persentase >nstitusi Dibina esehatan +ingkungan Puskesmas atoi ab. abupaten olaka &tara

Tahun 23#'

Sumber : Programer Kes"ing Puskesmas Katoi Kab.Ko"aka #taraTahun 2013

3. Akses terhada! air bersih

/eiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka

kebutuhan akan air bersih semakin bertambah. "erbagai

upaya dilakukan agar akses masyarakat terhadap air bersih

meningkat, salah satunya melalui pendekatan partisipatori

yang mendorong masyarakat berperan aktif dalam

pembangunan perpipaan air bersih di daerahnya.

Dari #'4' jumlah keluarga sebesar #'4'0#33; di

yang diperiksa pada tahun 23#', dan diketahui sebesar

#33; keluarga memiliki sarana air bersih seperti terlihat

pada gambar berikut.



50/63

Gambar.,7.3 Persentase eluarga *emiliki /arana )ir "ersih

di Puskesma atoi abupaten olaka &tara Tahun 23#'

Sumber : Programer Kes"ing P#skesmas Katoi Kab. Ko"aka #taraTahun 2013

7. Sarana Sanitasi Dasar

&paya peningkatan kualitas air bersih akan

berdampak positif apabila diikuti oleh upaya perbaikan

sanitasi yang meliputi kepemilikan jamban, pembuangan

air limbah dan sampah dilingkungan sekitar kita, karena

pembuangan kotoran baik sampah, air limbah maupun

tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat

menyebabkan rendahnya kualitas air serta dapat

menimbulkan penyakit menular di masyarakat.

Pada tahun 23#' telah dilakukan pemeriksaan

pada #.,2(- keluarga dan diketahui -(; diantaranya



51/63

memiliki jamban, namun yang termaksud sehat sebesar

#33;. &ntuk kepemilikan tempat sampah, 4',';

keluarga telah memiliki tempat sampah dan sebesar

55; termasuk sehat.

/aluran Pembuangan air limbah 0/P)+ adalah

suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air

buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur dan yang

lainnya dan bukan dari jamban, dimana /P)+ yang sehat

hendaknya memenuhi persyaratan antara lain $ tidak

mencemari sumber air bersih, tidak menimbulkan

genangan air yang dapat digunakan untuk sarang

nyamuk, tidak menimbulkan bau dan tidak menimbulkan

becek. Pada tahun 23#', telah dilakukan pemeriksaan

pada #,3#' keluarga dan #33; sudah memiliki /P)+ dan

sekitar 99 ; yang sehat.

Gambar.,4.3Persentase eluarga *emiliki /arana /anitasi Dasar /ehat

Di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara Tahun 23#'

Sumber :Program Kes"ing Puskesmas Katoi Kab. Ko"aka #tara Tahun

2013



52/63

BAB. 9

SU$BE- DA:A ESEHA)AN DAN PE$BIA:AAN

A. Sarana dan !rasarana esehatan @

Pesatnya pembangunan bidang kesehatan, salah satunya

ditandai oleh makin meningkatnya peran pemerintah dalam

penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bertujuan

untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana dan

prasarana kesehatan, diantaranya Puskesmas dan jaringannya

dan /arana kesehatan lain,&paya esehatan "ersumber daya

*asyarakat 0&"* serta tenaga kesehatan

,. Puskesmas dan jaringannya

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari

Dinas kesehatan abupaten6ota yang berada di wilayah

kecamatan yg melaksanakan tugas!tugas operasional

pembangunan kesehatan.

Pada tahun 23#' jumlah Puskesmas sebanyak -

Puskesmas yang terdiri dari # puskesmas >nduk, 2 Pustu '

Polindes.

&ntuk memperluas jangkauan pelayanan esehatan

ke masyarakat, setiap Puskesmas telah dibantu oleh

Puskesmas Pembantu 0Pustu yang pada saat ini telah

berjumlah buah sehingga rasio Puskesmas terhadap



53/63

Pustu adalah # $ 2,(2 yang artinya # Puskesmas dibantu

oleh 2 ! ' Pustu.

/elain Pustu, Puskesmas juga dibantu oleh sarana

puskesmas keliling roda ( 0Pusling yang berguna untuk

membantu pelayanan kesehatan di luar gedung sehingga

dapat menjangkau seluruh daerah di wilayah . Pada tahun

23#' jumlah Pusling di Puskesmas atoi - berarti semua

puskesmas telah memiliki Puslin

*. Sarana kesehatan lainnya @

/elain Puskesmas dan rumah sakit keberadaan sarana

kesehatan yang lain sangat membantu terwujudnya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat di. /arana

kesehatan lainnya yang ada di wilayah kecamatan

puskesmas atoi abupaten olaka &tara pada tahun 23#'

meliputi $

a. Puskesmas -

b. )potik sebanyak #

c. Posyandu -

3. U!aya esehatan Bersumber masyarakat %UB$(

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya telah

dikembangkan termasuk dengan memanfaatkan potensidan sumberdaya yang ada di masyarakat melalui

posyandu, polindes, poskesdes maupun pembentukan desa

siaga.

Psyandu merupakan salah satu bentuk &"* yang

paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu

menyelenggarakan minimal program prioritas yaitu

kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan



54/63

gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. *enurut

stratanya Posyandu dibagi dalam ( kelompok yaitu

Pratama, *adya, Purnama dan *andiri.

Pada tahun 23#' jumlah Posyandu sebanyak -,

dengan /rata Posyandu adalah Purnama sebanyak

0-#,2;.

Gambar.,.7

:umlah Posyandu di wil puskesma atoi

Tahun 23#'

Sumber : program promosi kes puskesmas Katoi Tahun2013

Dari gambar diatas jumlah posyandu dengan rasio

Posyandu terhadap desa6kelurahan adalah 5 artinya rata!

rata tiap desa6kelurahan mempunyai # Posyandu. ondisi



55/63

tersebut sudah memenuhi target # desa dengan #

Posyandu.

Plindes merupakan salah satu bentuk peran serta

masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan

kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan

persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak

termasuk pelayanan keluarga berencana. :umlah

PolindesLdi tahun 23#' sebanyak ' buah.

Gambar.*.7 :umlah Polindes *enurut Desa

Di wil Puskesmas atoi abupaten olaka &tara Tahun 23#'

Sumber : Puskesmas Katoi Kab. Ko"aka #tara Tahun 2013



56/63

Desa siaga Akti? adalah desa yang penduduknya

memiliki kesiapan sumber daya serta kemauan dan

kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah

kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan

secara mandiri. Tujuan dibentuknya desa siaga adalah

mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk sehat serta

peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di

wilayahnya.

Pada tahun 23#' jumlah desakelurahan siaga

yang telah dibentuk sebanyak - buah 0#33; yang berarti

semua desa6kelurahan telah menjadi desa6kelurahan siaga

aktif, sehingga diharapkan dapat segera mewujudkan

F%asyarakat Sehat %aniri !an #erkeailan7

Gambar.*.4 :umlah Desa /iaga )ktif *enurut Desa

Di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara Tahun 23#'

Sumber :Prog Promosi Puskesmas Katoi Kab.Ko"aka #tara Tahun2013



57/63

a.)enaga esehatan @

Dalam pembangunan kesehatan, /umber Daya

*anusia merupakan salah satu faktor penggerak utama,

sehingga dengan /D* kesehatan yang berkualitas akan

menentukan keberhasilan dari seluruh proses

pembangunan kesehatan tersebut.

b.Persebaran ena$a Kesehatan i Unit Kera

:umlah tenaga kesehatan ini tersebar di puskesmas

dan jaringannya sebanyak '4 orang. /ampai saat ini

jumlah tenaga kesehatan masih belum sepenuhnya

terpenuhi, hal ini terlihat dari rasio jumlah tenaga

kesehatan yang ada di dibandingkan dengan target

>ndonesia /ehat 23#3.

N 2enis )enaga 2umlah -asi )erhada!

,++.+++ Penduduk )ahun

*+,1

IS *+,+

#. Dokter /pesialis 3 32. Dokter &mum # #

'. Dokter Aigi # #(. Perawat #- #-. "idan #2 #2-. Garmasi6)poteker 2 25. Tenaga esmas 2 24. Tenaga /anitasi ( (9. Tenaga Aizi 2 2#3 Tenaga Teknisi *edis 3 3

1. !okter Spesialis



58/63

"erjumlah 3 orang, sehingga rasio dokter spesialis sebesar

3 terhadap #33.333 penduduk. ondisi tersebut dibawah

target >ndonesia /ehat 23#3 sebesar - per #33.333

penduduk.

2. !okter U"u"

"erjumlah # orang, sehingga rasio dokter umum sebesar 2

terhadap #33.333 penduduk. ondisi tersebut masih

dibawah target >ndonesia sehat 23#3 sebesar (3 per

#33.333 penduduk.

/. !okter 'i$i

"erjumlah # orang, sehingga rasio dokter gigi sebesar #

terhadap #33.333 penduduk. ondisi tersebut masih

dibawah target >ndonesia /ehat 23#3 sebesar ## per

#33.333 penduduk.

. ena$a Kepera6atan

Terdiri atas /!# keperawatan, D!>>> perawat dan lulusan

/P. :umlah tenaga keperawatan sebanyak #- orang,

sehingga rasio perawat sebesar #533 terhadap #33.333

penduduk. ondisi tersebut masih dibawah target

>ndonesia /ehat sebesar ##5, per #33.333 penduduk.

8. ena$a #ian

Terdiri atas D!>>> bidan dan bidan. :umlah tenaga bidan

sebanyak #2 orang, sehingga rasio tenaga bidan sebesar

#44 terhadap #33.333 penduduk. ondisi tersebut masih

dibawah target >ndonesia /ehat sebesar #33 per #33.333

penduduk.

9. ena$a Kear"asian



59/63

Terdiri atas tenaga )poteker, /# farmasi, D!>>> farmasi dan

asisten apoteker. :umlah tenaga farmasi dan apoteker

sebanyak 2 orang sehinggah rasio tenaga farmasi dan

apoteker sebesar (3,- terhadap #33.333 penduduk.

ondisi masih dibawah target >ndonesia /ehat yaitu #3 per

#33.333 penduduk.

. ena$a Ahli Kesehatan %asyarakat

Terdiri dari /arjana esehatan *asyarakat dan D!>>>

esmas. :umlah tenaga kesehatan masyarakat di tahun

23#' sebanyak 49 orang dengan rasio tenaga ahli

kesehatan masyarakat sebesar 3 terhadap #33.333

penduduk. ondisi tersebut masih jauh dari target

>ndonesia /ehat sebesar (3 per #33.333 penduduk

:. ena$a Ahli Sanitasi

Terdiri dari D!>>> dan D!> /anitasi. :umlah tenaga ahli

sanitasi di tahun 23#' sebanyak ( orang dengan rasio

tenaga ahli sanitasi sebesar 24,' terhadap #33.333

penduduk. ondisi tersebut masih jauh dari target

>ndonesia /ehat sebesar (3 per #33.333 penduduk

;. ena$a Ahli 'i+i

Terdiri atas D!>6/!# Aizi, D!>>> gizi dan D!# gizi. :umlah

tenaga gizi ditahun 23#' sebanyak 2 orang dengan rasio

tenaga ahli gizi sebesar terhadap #33.333 penduduk

sebesar. ondisi tersebut masih dibawah target >/ sebesar

22 per #33.333 penduduk

10. ena$a eknisi %eis

Terdiri dari tenaga analisis laboratorium, tenaga teknisi

medis 0TK* dan penata rontgen, pranata anestesi dan

tenaga %sioterapis. :umlah tenaga teknisi medis ditahun



60/63

23#' sebanyak 3 orang yang terdiri dari L# orang analis

laboratorium, # 3rang Pranata anestesis dan # orang

tenaga %sioterapis.

Gambar.*.>

Pesebaran Tenaga *enurut &nit erja

Di Puskesmas atoi abupaten olaka &tara

Tahun 23#'

Sumber : Bidang sekretaris Puskesmas Katoi Ko"aka #taraTahun 2013

B. Pembiayaan.

,.Sumber Pembiayaan.

Dana )lokasi &mum 2'9,((,'5 Dana )lokasi husus

3#,333,333,

Gambar.*.8

/umber Pembiayaan Puskesmas atoi


8@ Sumber Pembiayaan 2umlah %-!( et, )P"D.Tk.>> 3#.333.333* )P"8$



61/63

a. "@ 9'.333.333b. :amkesmas #.5##.23

c. :ampersal ##.-5#.45

Total -2#.'4'.#2.!

*. Alkasi Pembiayaan.

)lokasi pembiayaan, "idang esehatan abupaten

olaka &tara Tahun 23#', belanja langsung 3#.333.333

belanja tidak langsung 3.!.

Gambar.*.<)lokasi Pembiayaan Puskesmas atoi


83 Program)lokasi pembiayaan :umlah

)P"D.Tk.>> "@ :.esmas :.Persal# >)6" #.433.333 #9.'33.33

3! ##.-5#.45

'2.55#.45

2 Aizi 2.(33.333 2#.33.333

2'.933.333

' Promkes ##.3.333 .533.333 #5.23.333

( esling 5.433.333 933.333 4.533.333

>munisasi 2.(33.333 '.23.333 .-3.333

- T"6usta #.#33.333 #2.533.333 #'.433.333



62/63

5 P.*askin #.5##.23

#.5##.23

4 &/ #.'33.333 #.'33.333

9 Insenti? *


63/63

8amun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang

ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan

informasi kesehatan secara optimal, apalagi dalam era

desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari masing!

masing desa menjadi relatif lebih sulit . =al ini berimplikasi pada

kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Pro%l

Puskesmas atoi yang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan

harapan. 1alaupun demikian, diharapkan Pro%l Puskesmas dapat

memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh

tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang

telah dicapai. 1alaupun Pro%l Puskesmas sering kali belum

mendapatkan apresiasi yang memadai, karena belum dapat

menyajikan data dan informasi yang sesuai dengan harapan,

namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi

yang meliputi data capaian /tandar Pelayanan *inimal 0/P*

dan >ndikator >ndonesia /ehat 23#3. @leh karena itu dalam

rangka meningkatkan kualitas Pro%l Puskesmas, perlu dicari

terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi

secara cepat untuk mengisi kekosongan data sehingga kualitas

data menjadi lebih baik.

narasi profil yang betul

Documents