n10. (konek)

20

Upload: profhariko

Post on 01-Dec-2014

1.210 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: N10. (konek)
Page 2: N10. (konek)

PENDAHULUANPENDAHULUAN

• Ringkas ulasan mengenai berbagai pendekatan dan teknik BK akan disampaikan sebagai catatan (noticing) dari perolehan susuatu yang bermakna (gaining) saat penyampaian pertemuan kuliah sebelumnya, sehingga hal ini diharapkan dapat menjadi pedoman atau aplikasi (apply) dalam melakukan konseling dimasa yang akan datang.

Page 3: N10. (konek)

Freud

Id

Ego

Super Ego

STRUKTUR KEPRIBADIAN

•Pandangannya Freud terhadap manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman masa lalunya, dan manusia di motivasi oleh dorongan seksual dan libidonya.

KONSELING PSIKOANALISIS KLASIK

Page 4: N10. (konek)

Pandangan Neo Analisa lebih menekankan pada fungsi ego, mereka mempercayai bahwa FUNGSI EGO akan memberikan pertimbangan yang seimbang terhadap aspek biologis, sosial, dan cultural dari perilaku manusia

Adler, Jung, Sullivan, Rank, dan Fromm

Impulse Economics Cognitive Function Controlling Function

KONSELING EGO

Page 5: N10. (konek)

ALFERD ADLERINFERIORITY SUPERIORITY

PERJUANGAN

Alfred Adler mengemukakan struktur kepribadian manusia itu tidak semata-mata untuk memuaskan apa yang menjadi kesenangannya seperti agresif dan seksual pada teori Freud. Tetapi sebaliknya, manusia dimotivasi oleh rasa tanggung jawab sosial dan kebutuhan yang ingin dicapai.

KONSELING PISIKOLOGI KLASIK

Page 6: N10. (konek)

STRUKTUR KEPRIBADIAN

1. EGO STATE CHILD, 2. EGO STATE PARENT,3. EGO STATE ADULT.

•Berne yakin bahwa manusia pada dasarnya baik dan mempunyai kemampuan untuk hidup mandiri, memiliki potensi untuk mengelola dirinya, termasuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dan terbebas dari ketergantungan pada orang lain. Manusia juga memiliki kemampuan untuk membuat keputusan dan bertanggungjawab atas pilihan dan keputusan yang diambilnya.

KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL

Page 7: N10. (konek)

ORGANISME

LAPANGAN FENOMENA

SELF

Rogers meyakini bahwa manusia pada dasarnya mempunyai potensi untuk berkembang mencapai aktualisasi diri.

KONSELING SELF

Page 8: N10. (konek)

PRINSIPGESTALT

1. CLOSURE (KEDEKATAN)2. PROXIMITY (KETERDEKATAN)3. SIMILARITY (KESAMAAN)

• Dalam pandangan eksitensialis oleh Frederick Perls yang berpijak pada premis bahwa individu-individu harus menemukan jalan hidupnya sendiri dan menerima tanggung jawab pribadi. Konseling gestalt berfokus pada apa dan bagaimana-nya tingkah laku dan pengalaman “di sini dan sekarang”, dan memadukan bagian-bagian kepribadian yang terpecah dan tidak diketahui agar menjadi kekuatan dan motivasi untuk mencapai self actualization (striving to be) dan self regulation.

KONSELING GESTALT

Page 9: N10. (konek)

TEORIBELAJAR

PERUBAHANTINGKAH LAKU

PEMBIASAANOPERAN

PENIRUAN

PEMBIASAANKLASIK

PENGUATAN

STIMULUS

Hakekat teori SKINNER adalah teori belajar, bagaimana individu menjadi memiliki tingkah laku baru, menjadi lebih terampil, dan menjadi lebih tahu

KONSELING BEHAVIORAL

Page 10: N10. (konek)

RIGHT

RESPONSIBILITY

REALITY

INDIVIDU YANGYANG TELAHTERPENUHI

KEBUTUHANNYAAKAN DAPAT

MEMERINTAH KEHIDUPANNYA

SENDIRI DENGAN MENGGUNAKAN

PRINSIP

3R

GLASSER menekankan pada perkembangan pribadi yang bertanggung jawab adalah dalam pemenuhan kebutuhan pribadinya tidak mengganggu kebutuhan orang lain. konseling realitas mengidealkan tingkah laku sebagai individu yang tercakupi kebutuhannya akan cinta dan harga diri. Setiap orang belajar untuk memenuhi kebutuhan tersebut, yang pada gilirannya akan mengembangkan tingkah lakunya yang normal yakni yang bertanggung jawab dan berorientasi pada realita serta mengitentifikasi diri sebagai individu yang berhasil atau sukses.

KONSELING REALITAS

Page 11: N10. (konek)

IRRASIONAL

RASIONAL

• Suatu hal yang menarik perhatian kita dari Konseling Rasional Emotif yang dikembangkan oleh Albert Ellis, adalah manusia memiliki kapasitas untuk bertindak secara rasional dan irrasional. Maka dalam tujuan konseling RET adalah mengubah pemikiran yang tidak logis/irrasional menjadi rasional.

KONSELING RASIONAL EMOTIF

Page 12: N10. (konek)

PENGERTIAN PANCAWASKITAPENGERTIAN PANCAWASKITA

PANCA

WASKITA

LIMA

CerdasTekunUlet

CermatBenar

WaspadaArif

Hati-hati

Page 13: N10. (konek)

PANCA

Pancasila,

Pancadaya yaitu (daya taqwa, daya cipta, daya rasa, daya karsa, dan daya karya).

LiharidYaitu (jasmaniah-rohaniah,individual- sosial, material-spiritual, dunia-akhirat, dan lokal-global/universal).

Likuladu(gizi, pendidikan, sikap dan perlakuan, budaya, kondisi insidental).

Masidu(rasa aman, kompetensi, aspirasi, semangat, dan penggunaan kesempatan).

Page 14: N10. (konek)

WASKITA

(cerdas, tekun, ulet, cermat, benar, waspada, arif, hati-hati)

dan dilakukan pembinaan melalui konseling, sehingga

perkembangan dan kehidupan individu menjadi lebih

membahagiakan.

Page 15: N10. (konek)

Standart kompetensi Standart kompetensi yang harus dimiliki oleh konseloryang harus dimiliki oleh konselor

LIDUKON (lima dasar unsur dinamis konseling)

1.BERFIKIR CERDAS2.BERWAWASAN LUAS3.KOMUNIKASI TANGKAS4.PENGGUNAAN METODE TUNTAS5.UNSUR MORAL LARAS

Page 16: N10. (konek)

FRAME OF REFERENCE FRAME OF REFERENCE DALAM MENGUNGKAP MASALAH KLIENDALAM MENGUNGKAP MASALAH KLIEN

• Lirahid• Pancadaya• Likuladu• Masidu (TLLS)• Isi diagnostik dalam 5 ter-kan ada 5 ranah

( 5 ranah diagnosis kondisi psikis )– Ranah kondisi psikis (yang dapat diukur)– Ranah kondisi jasmaniah– Ranah kondisi sosial emosional– Ranah kondisi instrumental– Ranah kondisi spiritual

Page 17: N10. (konek)

TAHAPAN KONSELINGTAHAPAN KONSELING

PENGANTARAN

PENJAJAKAN

PENAFSIRAN

PEMBINAAN

PENILAIAN5-AN

Page 18: N10. (konek)

PENUTUPPENUTUP

• Eklektik Pancawaskita adalah bagaimana memahami berbagai pendekatan dan teori konseling dengan berbagai teknik, dan berusaha memilih dan menerapkan sebagian atau satu kesatuan teori beserta tekniknya sesuai dengan permasalahan klien.

Page 19: N10. (konek)

• Teori-teori tersebut digunakan secara sistematis, dengan kata lain tidak bercampur-aduk, namun dipilah-pilah termasuk teknik yang digunakan untuk menangani masalah klien.

Page 20: N10. (konek)

• Penyelenggara konseling eklektik tidak menggunakan atau menjadikan dogma satu pendekatan/teori konseling tertentu. Lebih jauh lagi ia memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing pendekatan/teori yang ada. Dengan demikian konselor tahu kapan menggunakan atau tidak menggunakan pendekatan/teori tertentu dengan tekniknya.