muhammad saw penutup para nabi - hotd

33
Hadith of the Day [HOTD] Muhammad SAW penutup paRa nabi Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al Ahzab, 33 : 40) Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku ialah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan kemudian ia memperindah dan mempercantik bangunan tersebut kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Ketika orang-orang mengitarinya, mereka kagum dan berkata, Amboi, jika batu bata ini diletakkan? Akulahn batu bata itu, dan aku adalah penutup para Nabi”. Links: [tafsiR suRat al-ahzab:40 (Muhammad adalah Nabi teRakhiR dan penutup)] http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatquran&id=75 [dalil Nabi Muhammad nabi terakhir] http://syiarislam.wordpress.com/2007/09/27/dalil-nabi-muhammad- nabi-terakhir/ [adik saya ikut jamaah yang meResahkan] http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/8671 [iman kepada nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam] http://www.almanhaj.or.id/content/1950/slash/0 [tentang banyaknya aliRan dalam islam] http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/7/cn/9432 [mengkafiR ORang lain] http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/6573 [iman kepada paRa Rasul] http://www.almanhaj.or.id/content/1345/slash/0 [ciRi-ciRi aliRan sesat dan caRa menghindaRinya] http://www.media-islam.or.id/2007/10/30/ciri-ciri-aliran-sesat- dan-cara-menghindarinya/ http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatquran&id=75 Artikel Quran : http://oRiDo.wordpress.com 1

Upload: api-3725701

Post on 07-Jun-2015

835 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.(QS. Al Ahzab, 33 : 40)

TRANSCRIPT

Page 1: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

[HOTD] Muhammad SAW penutup paRa nabi

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha

Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al Ahzab, 33 : 40)

Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Perumpamaan aku dengan Nabi sebelumku ialah seperti seorang lelaki yang membangun sebuah bangunan kemudian ia memperindah dan mempercantik bangunan tersebut kecuali satu tempat batu bata di salah satu sudutnya. Ketika orang-orang mengitarinya, mereka kagum dan berkata, Amboi, jika batu bata ini diletakkan? Akulahn batu bata itu, dan aku adalah penutup para Nabi”.

Links:[tafsiR suRat al-ahzab:40 (Muhammad adalah Nabi teRakhiR dan penutup)]http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatquran&id=75[dalil Nabi Muhammad nabi terakhir]http://syiarislam.wordpress.com/2007/09/27/dalil-nabi-muhammad-nabi-terakhir/[adik saya ikut jamaah yang meResahkan]http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/8671[iman kepada nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam]http://www.almanhaj.or.id/content/1950/slash/0[tentang banyaknya aliRan dalam islam]http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/7/cn/9432[mengkafiR ORang lain]http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/6573[iman kepada paRa Rasul]http://www.almanhaj.or.id/content/1345/slash/0[ciRi-ciRi aliRan sesat dan caRa menghindaRinya]http://www.media-islam.or.id/2007/10/30/ciri-ciri-aliran-sesat-dan-cara-menghindarinya/

http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihatquran&id=75

Artikel Quran :

TAFSIR SURAT AL-AHZAB:40 (Muhammad Adalah Nabi Terakhir Dan Penutup)Senin, 22 Agustus 05

Mukaddimah

http://oRiDo.wordpress.com 1

Page 2: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

Pada masa khalifah Abu Bakar, tepatnya setelah tak berapa lama Rasulullah SAW wafat, banyak kabilah Arab yang keluar dari agama Islam. Mereka mengikuti pemimpin kabilah mereka yang kemudian mengaku-aku menjadi nabi setelah Muhammad SAW.

Mereka pun ditindak tegas oleh Abu Bakar dengan memerangi mereka hingga ke akar-akarnya dan tunduk kembali ke pangkuan Islam yang sebenarnya.

Dari zaman ke zaman, ada-ada saja orang-orang yang mengaku-aku seperti itu dan anehnya pula ada-ada saja pula umat manusia yang terkecoh olehnya.

Kajian tafsir singkat kali ini dimaksudkan untuk meluruskan hal itu, khususnya pasca fatwa MUI beberapa waktu lalu yang gaungnya masih terasa hingga kini, semoga bermanfa’at dan dapat menjadi pegangan kaum Muslimin….

Teks Ayat

قال الله تعالى:

PٍءRى Sَش UِّلW Yُك SاَنS اللهW ِب UيَنS َوSَك Yي aِب SَمS الَّن ات SَخSَو Yالله SولWُس aَن َّرYُكS WَمR َوSل Yُك ال Sَج Uَن َّرUِّم PٍدSَحS Sآ َأ Sِب SاَنS ِّمWَحSَّمaٍدn َأ ِّمaاَكYيَّمrا } { 40َعSل

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.al-Ahzab:40)

Makna Ayat

Firman-Nya, (Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu)

Ibn Katsir berkata, “Setelah turun ayat ini, Allah melarang ada panggilan Zaid bin Muhammad, yakni beliau bukanlah ayahnya sekali pun telah mengangkatnya sebagai anak (adopsi). Sebab tida satu pun anak laki-laki beliau yang hidup hingga berusia baligh. Anak laki-laki beliau adalah al-Qasim, ath-Thayyib dan ath-Thahir dari rahim Khadijah. Mereka semua meninggal dunia ketika masih kecil, lalu lahir lagi anak laki-laki beliau dari rahim Mariah al-Qibthiyyah tetapi juga meninggal dunia saat masih menyusui. Sementara anak perempuan beliau dari pernikahannya dengan Khadijah adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fathimah. Ketika beliau masih hidup, tiga orang anak perempuannya ini meninggal dunia lebih dahulu, sementara Fathimah meninggal dunia enam bulan setelah wafatnya Rasulullah SAW.”

http://oRiDo.wordpress.com 2

Page 3: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

Firman-Nya, (tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu)

Ibn Katsir berkata, “Ini sama seperti firman-Nya, ‘Allah lebih mengetahui dimana Dia menempatkan tugas kerasulan.’ (al-An’am:124) Ayat ini jelas sekali merupakan nash bahwa tidak ada nabi setelah beliau SAW; bilamana tidak ada nabi setelahnya, tentu apalagi ada Rasul setelahnya. Sebab, sebab kedudukan risalah (kerasulan) adalah lebih khusus dari kedudukan nubuwwah (kenabian); setiap Rasul, sudah pasti nabi tetapi tidak sebaliknya.

Mengenai hal itu, banyak sekali hadits-hadits mutawatir dari Rasulullah SAW yang diriwayatkan beberapa orang shahabat, diantaranya:

- Imam Ahmad meriwayatkan (sengaja kami potong jalur periwayatannya-red) dari ath-Thufail bin Ubay bin Ka’b, dari ayahnya, dari Nabi SAW yang bersabda, “Perumpamaanku di kalangan para nabi seperti perumpamaan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah, lalu dia membuatnya dengan baik dan sempurna. Setelah itu, ia meninggalkan tempat sebuah ubin yang belum diletakkannya, lantas orang-orang mengelilingi bangunan tersebut dan terkagum-kagum dengannya seraya berkata, ‘andaikata saja tempat ubin ini tuntas (sempurna).? Maka, di kalangan para nabi, aku lah tempat ubin itu.” (HR.Ahmad. Hadits ini juga diriwayatkan at-Turmudzy dari Bandar, dari Abu ‘Amir al-‘Aqdy. Ia berkata, ‘Hadits Hasan Shahih)

- Hadits Jabir bin ‘Abdullah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaanku dan perumpamaan para Nabi seperti perumpamaan seorang laki-laki yang membangun sebuah rumah lalu ia sempurnakan dan buat indah kecuali ada satu tempat ubin lagi. Siapa saja yang memasukinya lalu melihatnya pastilah berkata, ‘Alangkah indahnya kecuali tempat ubin ini. Maka, akulah tempat ubin itu, para nabi ditutup dengankku.” (HR.al-Bukhary dan Muslim) - Hadits Anas bin Malik RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kerasulan dan kenabian telah terputus, sehingga tidak ada Rasul atau pun nabi setelah (sepeninggal)-ku.” …. (HR.at-Turmudzi dan Ahmad)

- Hadits Abu ath-Thufail RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada kenabian setelahku kecuali mubasysyirat.” Lalu ada yang bertanya, “Apa mubasysyirat itu, wahai Rasulullah.?” Beliau menjawab, “Mimpi yang baik (Ru’ya hasanah atau ru’ya shalihah).” (HR.Ahmad)

- Hadits Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Aku dilebihkan dari para nabi yang lain dengan enam hal: aku diberi ‘jawa’i'

http://oRiDo.wordpress.com 3

Page 4: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

al-Kalim (kalimat yang singkat tapi padat), aku ditolong dengan rasa takut pada musuh, dihalalkan bagiku harta rampasan (ghanimah), bumi dijadikan masjid dan suci bagiku, aku diutus kepada segenap makhluk dan aku menjadi penutup para nabi.” (HR.at-Turmudzy dan Ibn Majah)

Sebenarnya banyak lagi hadits-hadits yang lainnya yang menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup para Rasul dan Nabi. (lihat: tafsir Ibn Katsir, III:650-652)

Syaikh Abu Bakar al-Jazairy berkata mengenai ayat, (Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu) , “bukan Zaid, bukan pula yang lainnya, sebab beliau tidak memiliki anak laki-laki yang sampai berumur baligh. Semuanya meninggal dunia saat masih kecil, yaitu empat orang; tiga orang lahir dari rahim Khadijah: al-Qasim, ath-Thayyib dan ath-Thahir. Dan satu lagi, Ibrahim yang lahir dari rahim Mariah al-Qibthiyyah. Oleh karena itu, tidak haram bagi beliau menikahi ‘janda’ Zaid (yaitu Zainab binti Jahsy-red) sebab ia bukan anaknya sekali pun dulu ia dipanggil dengan ‘Zaid bin Muhammad’ sebelum dibatalkannya adopsi dan hukum-hukumnya. Tetapi beliau adalah Rasulullah dan penutup para nabi, sehingga tidak ada nabi setelah (sepeninggal)-nya. Andaikata beliau memiliki anak laki-laki dewasa, tentu pastilah ia akan menjadi nabi dan Rasul pula sebagaimana halnya anak-anak nabi Ibrahim, Ishaq, Ya’qub dan Daud. Namun, manakala Allah menghendaki untuk menutup semua risalah dengan risalah (kerasulan) beliau, maka Dia SWT tidak mengizinkan satu pun dari anak-anak nabi-Nya itu yang tersisa (hidup), tetapi Dia jadikan mereka wafat sejak masih kecil. Adapun anak-anak perempuan beliau, semuanya sempat tumbuh dewasa, menikah dan melahirkan. Semuanya wafat ketika Rasulullah SAW masih hidup selain Fathimah yang wafat enam bulan setelah Rasulullah SAW wafat. Adapun makna firman-Nya, (Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) ; apa yang diberitakan-Nya, maka itu adalah haq (benar), apa yang diputuskan-Nya maka itu adalah ‘adil dan apa yang disyari’atkan-Nya, maka itu adalah kebaikan. Maka serahkan kepada Allah segala putusan hukum sebab itu akan lebih baik dan bermanfa’at (Lihat: tafsir Aysar at-Tafaasiir karya Syaikh Abu Bakar al-Jazairy terhadap ayat tersebut)

Petunjuk Ayat

- Pembatalan hukum adopsi yang dulu pernah ada pada masa Jahiliyyah - Penetapan kenabian Rasulullah SAW dan bahwa beliau adalah penutup para nabi, tiada nabi setelah beliau

http://oRiDo.wordpress.com 4

Page 5: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

http://syiarislam.wordpress.com/2007/09/27/dalil-nabi-muhammad-nabi-terakhir/

Di bawah adalah dalil Nabi Muhammad Nabi terakhir dan tidak ada Nabi sesudahnya. Ini adalah dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits yang mematahkan argumen kelompok Ahmadiyah yang menyatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi.

Date: Fri, 13 Dec 1996 15:36:34 METFrom: M. Nurhuda <[email protected]>To: [email protected]’ alaikum Wr. Wb,Inilah 17 dalil tak ada Nabi baru setelah Muhammad.TAK ADA NABI BARU LAGI SETELAH RASULULLAH—————————————–

1. QS AL AHZAB 40: ” Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi”

2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Perumpamaan saya dan para Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu bangunan lalu dia membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya dan mereka ta’juk lalu berkata: ‘kenapa kamu tidak taruh batu ini.?’ Nabi menjawab : Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi”

3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut’im RA bahwa Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi, yang mana Allah menghapuskan kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang mana manusia berkumpul di kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya”

4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi Muhammad SAW:

“Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi setelahku”

5. Khutbah terakhir Rasulullah … ” …Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan lahir. Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al Quran dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu tidak akan pernah tersesat …”

6. Rasulullah SAW menjelaskan: “Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan menjadi penerusku (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

7. Rasulullah SAW menegaskan: “Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan

http://oRiDo.wordpress.com 5

Page 6: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi”. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).

8. Rasulullah SAW menyatakan: “Allah telah memberkati aku dengan enam macam kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu: - Aku dikaruniai keahlian berbicara yang efektif dan sempurna. - Aku diberi kemenangan kare musuh gentar menghadapiku - Harta rampasan perang dihalalkan bagiku. - Seluruh bumi telah dijadikan tempatku beribadah dan juga telah menjadi alat pensuci bagiku. Dengan kata lain, dalam agamaku, melakukan shalat tidak harus di suatu tempat ibadah tertentu. Shalat dapat dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak tersedia, ummatku diizinkan untuk berwudhu dengan tanah (Tayammum) dan membersihkan dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. - Aku diutus Allah untuk menyampaikan pesan suciNYA bagi seluruh dunia. – Dan jajaran Kenabian telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi, Ibnu Majah)

9. Rasulullah SAW menegaskan: “Rantai Kerasulan dan Kenabian telah sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku”. (Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad; Marwiyat-Anas bin Malik).

10. Rasulullah SAW menjelaskan: ‘Saya Muhammad, Saya Ahmad, Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku. (Dengan kata lain, Kiamat adalah satu-satunya yang akan datang sesudahku); dan saya adalah Yang Terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-Fada’il, Bab Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul-Adab, Bab Asma-un-Nabi; Muatta’, Kitab-u-Asma-in-Nabi; Al-Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab Asma-un-Nabi).

11. Rasulullah SAW menjelaskan: “Allah yang Maha Kuasa tidak mengirim seorang Nabi pun ke dunia ini yang tidak memperingatkan ummatnya tentang kemunculan Dajjal (Anti-Kristus, tetapi Dajjal tidak muncul dalam masa mereka). Aku yang terakhir dalam jajaran Nabi-Nabi dan kalian ummat terakhir yang beriman. Tidak diragukan, suatu saat, Dajjal akan datang dari antara kamu”. (Ibnu Majah, Kitabul Fitan, Bab Dajjal).

12. Abdur Rahman bin Jubair melaporkan: “Saya mendengar Abdullah bin ‘Amr ibn-’As menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW keluar dari rumahnya dan bergabung dengan mereka. Tindak-tanduknya memberi kesan seolah-olah beliau akan meninggalkan kita. Beliau berkata: “Aku Muhammad, Nabi Allah yang buta huruf”, dan mengulangi pernyataan itu tiga kali. Lalu beliau menegaskan: “Tidak ada lagi Nabi sesudahku”. (Musnad Ahmad, Marwiyat ‘Abdullah bin ‘Amr ibn-’As).

13. Rasulullah SAW berkata: ” Allah tidak akan mengutus Nabi sesudahku, tetapi hanya Mubashirat”. Dikatakan, apa yang dimaksud dengan al-Mubashirat. Beliau berkata: Visi yang baik atau visi yang suci”. (Musnad Ahmad, marwiyat Abu Tufail, Nasa’i, Abu Dawud). (Dengan kata lain tidak ada kemungkinan turunnya wahyu Allah di masa yang akan datang. Paling tinggi, jika seseorang mendapat inspirasi dari Allah, dia akan menerimanya dalam bentuk mimpi yang suci).

14. Rasulullah SAW berkata: “Jika benar seorang Nabi akan datang sesudahku, orang itu tentunya Umar bin Khattab”. (Tirmidhi, Kitab-ul-Manaqib).

15. Rasulullah SAW berkata kepada ‘Ali, “Hubunganmu denganku ialah seperti hubungan Harun dengan Musa. Tetapi tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku”. (Bukhari dan Muslim, Kitab Fada’il as-Sahaba).

16. Rasulullah SAW menjelaskan: “Di antara suku Israel sebelum kamu, benar-benar ada orang-orang yang berkomunikasi dengan Tuhan, meskipun mereka

http://oRiDo.wordpress.com 6

Page 7: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

bukanlah NabiNYA. Jika ada satu orang di antara ummatku yang akan berkomunikasi dengan Allah, orangnya tidak lain daripada Umar. (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib)

17. Rasulullah SAW berkata: “Tidak ada Nabi yang akan datang sesudahku dan karena itu, tidak akan ada ummat lain pengikut nabi baru apapun”. (Baihaqi, Kitab-ul-Rouya; Tabrani)

WassalamM. Nurhudahttp://media.isnet.org/islam/Ahmadiyyah/Dalil17.html

http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/8671

Konsultasi : Aqidah

Adik Saya Ikut Jamaah Yang Meresahkan

Pertanyaan:

Adik saya sejak setahun ini ikut jama'ah X. Sikapnya sungguh sangat meresahkan keluarga. Banyak tindakannya yang mengundang pertentangan.Dia menyatakan bahwa semua muslim harus berjama'ah dan apabila tidak berjama'ah belumlah dikatakan muslim, dan setiap jama'ah harus ada pemimpin yang wajib dita'ati.Dia sudah tidak mau mengakui kitab2 yang dibuat oleh ulama-ulama terdahulu serta tidak mengakui imam 4 mazhab.kami mohon petunjuk untuk dapat mengajak dia untuk kembali dari ajaran yang dia terima

ERWIN

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi WabaraktuhAlhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba�d.

Tanpa harus menyebutkan nama kelompoknya, kendala paling besar dalam doktrin kelompok sesat yang sering kita dapati di negeri kita adalah indoktrinasi yang betul-betul membuat orang-orang awam menjadi sesat. Sebab doktrin ajaran ini �sebagaimana ciri ajaran sesat lainnya- adalah menafikan kebenaran dari manapun kecuali hanya dari kelompok mereka saja.

Jadi kalau mereka didoktrin untuk mengingkari mazhab fiqih, mazhab aqidah, bahkan kalau pun disuruh untuk mengkafirkan siapa saja selain kelompok mereka, pastilah mereka lakukan. Termasuk tidak mau shalat di belakang oang yang bukan dari kelompok mereka.

http://oRiDo.wordpress.com 7

Page 8: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

Sebab dalam doktrin dasarnya, kebenaran hanya ada pada imam semata. Apapun yang tidak sesuai dengan pendapat imam, pastilah dianggap salah dan sesat. Siapapun orang atau apapun hujjah yang ada di depannya, pastilah ditolak mentah-mentah tanpa pernah mau meneliti nilai-nilai kebenaran yang ada di dalamnya. Sebab doktrin dasrnya adalah tidak ada kebenaran kecuali apa yang keluar dari mulut imam.

Pertanyaannya adalah : Bagaimana mungkin sebuah kelompok bisa sampai sejauh itu dalam mengindoktrinasi jamaahnya ?. Bahkan terkadang sampai rela memutuskan hubungan dengan orang tua dan saudara ? Atau termasuk juga menganggap siapa pun yang tidak ikut kelompoknya sebagai orang kafir. Bagaimanakah proses semua itu ?

Jawabnya ternyata sederhana saja. Bila kita teliti lebih jauh, ternyata tak satu pun dari orang-orang yang digarap secara khusus itu yang sejak awal sudah punya dasar aqidah yang baik. Kebanyakan mereka adalah orang awam yang tidak punya latar belakang pendidikan agama yang benar. Tiba-tiba secara intensif didoktrin dan disampaikan berbagai argumen yang membuat mereka tidak bisa berkutik. Dan dikesankan bahwa seolah-olah mereka yang ikut mendoktrin itu adalah ulama besar yang hafal quran hadits luar kepala berikut tafsir dan maknanya.

Apalagi ditambah dengan argumen-argumen lainnya yang dihujamkan sedemikian rupa sehingga membuat seorang calon anggota yang awam dengan aqidah Islam dan pengertian tentang syariah menjadi tidak punya pilihan lain. Bila calon anggota ini sudah mulai terpengaruh, maka untuk menyempurnakan kesetiannya, dilakukanlah bai�at yang berfungsi untuk mengikat. Lalu diberlakukan beragam aturan bai�at yang intinya merupakan ancaman bila berkhianat atas nilai-nilai yang sudah ditanamkan.

Yang paling populer adalah pemelintiran makna hadits tentang hukum orang keluar dari jamaah. Dengan bekal hadits itu, siapapun yang sudah berbai�at akan dianggap kafir dan keluar dari agama bila tidak setuju dengan doktrin-doktrin sang imam. Sehingga tidak ada upaya untuk mengkritisi �firman� sang imam, sebab posisinya tidak jauh berbeda dengan tuhan tanpa disadari.

Cara agar bisa menyadarkan seseorang yang sudah terlanjur ikut dalam kelompok semacam itu bisa bermacam-macam. Intinya adalah bagaimana mengembalikan kesadaran bahwa posisi imam mereka tidak absolut. Bahkan imam itu manusia juga yang bisa salah dan bisa benar. Kalau ada manusia mengaku tidak pernah salah, maka sebenarnya dia telah mengaku sebagai nabi. Sebab nabi memang ma`shum yang tidak pernah salah.

Ciri kelompok ini adalah tidak pernah mau diajak debat dan adu argumen secara terbuka, manakala yang lawannya dianggap orang yang punya pemahaman aqidah dan kedalaman ilmu ajaan Islam yang kuat. Debat dan adu argumen hanya berani mereka lakukan kepada calon korban yang teramat awam untuk didoktrin. Berbagai tantangan debat publik dari sekian

http://oRiDo.wordpress.com 8

Page 9: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

tokoh ulama tak pernah dijawab. Sebab sebenarnya kelompok itu tahu kalau argumennya pasti bisa dijatuhkan dengan mudah. Dan wibawanya di depan pengikutnya pasti rontok dengan sendirinya. Bisa dikatakan tokohnya sebenarnya adalah jago kadang yang nyaring berbunyi hanya bila di kandangnya saja.

Cara lain adalah menghubungi orang-orang yang sudah sadar dan tobat dari kelompok ini. Sebab mereka yang sudah tobat itu pastilah lebih tahu seluk beluk kelompok ini. Dan mereka dengan bebas bisa menelanjangi kebobrokan kelompok ini dengan mudahnya.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://www.almanhaj.or.id/content/1950/slash/0

Iman Kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam

Sabtu, 23 September 2006 15:52:47 WIBIMAN KEPADA NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM

OlehAl-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir JawasBagian Pertama dari Dua Tulisan ½

Muhammad Rasulullah[1] Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö æóÓóáøóãó Beliau adalah Abul Qasim Muhammad bin ‘Abdillah bin ‘Abdil Muththalib bin Hasyim bin ‘Abdi Manaf bin Qushayy bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnan, dan ‘Adnan adalah salah satu putera Nabi Allah Isma’il bin Ibrahim al-Khalil -salam terlimpah atas Nabi kita dan atas keduanya-.

Beliau adalah penutup para Nabi dan Rasul, serta utusan Allah kepada seluruh manusia. Beliau adalah hamba yang tidak boleh disembah, dan Rasul yang tidak boleh didustakan. Beliau adalah sebaik-baik makhluk, makhluk yang paling utama dan paling mulia di hadapan Allah Ta’ala, derajatnya paling tinggi, dan kedudukannya paling dekat kepada Allah.

Beliau diutus kepada manusia dan jin dengan membawa kebenaran dan

http://oRiDo.wordpress.com 9

Page 10: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

petunjuk, yang diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi alam semesta, sebagaimana firman-Nya,

“Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan untuk (men-jadi) rahmat bagi semesta alam.” [Al-Anbiyaa': 107]

Allah menurunkan Kitab-Nya kepadanya, memberikan amanah kepadanya atas agama-Nya, dan menugaskannya untuk menyampaikan risalah-Nya. Allah telah melindungi-nya dari kesalahan dalam menyampaikan risalah ini, sebagai-mana firman-Nya.

“Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur-an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanya-lah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” [An-Najm: 3-]

Ahlus Sunnah beriman bahwa Allah Ta’ala mendukung (menguatkan) Nabi-Nya Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö æóÓóáøóãó dengan mukjizat-mukjizat yang nyata dan ayat-ayat yang jelas.

Di antara mukjizat-mukjizat tersebut dan yang terbesar adalah Al-Qur-an yang dengannya Allah mengemukakan tantangan kepada ummat yang paling fasih dan paling men-dalam (bahasanya) serta paling mampu bermanthiq (ber-logika).

Mukjizat terbesar -setelah Al-Qur’an- yang dengannya Allah menguatkan Nabi-Nya Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö æóÓóáøóãó adalah mukjizat Isra’ dan Mi’raj, yaitu dibawanya Nabi Muhammad Shallallahu oleh Malaikat Jibril pada satu malam dari Makkah ke Baitul Maqdis kemudian ke langit sampai ke Sidratul Muntaha. Dan beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam melakukan Isra’ dan Mi’raj dengan ruh dan jasadnya dalam keadaan sadar. Juga mukjizat-mukjizat lainnya.

Keyakinan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Tentang Muhammad Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam adalah

[1]. Keumuman Risalah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam.

Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam diutus Allah ke muka bumi untuk segenap jin dan manusia dengan membawa kebenaran, petunjuk dan cahaya yang terang. Dalil tentang keumuman risalah beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada seluruh ummat manusia, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan ma-nusia tiada mengetahui.” [Saba’: 28] [2]

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

ÃõÚúØöíúÊõ ÎóãúÓðÇ áóãú íõÚúØóåõäøó ÃóÍóÏñ ÞóÈúáöíú: äõÕöÑúÊõ ÈöÇáÑøõÚúÈö ãóÓöíúÑóÉó ÔóåúÑò¡ æóÌõÚöáóÊú áöíó ÇúáÃóÑúÖõ ãóÓúÌöÏðÇ

http://oRiDo.wordpress.com 10

Page 11: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

æóØóåõæúÑðÇ¡ ÝóÃóíøõãóÇ ÑóÌõáò ãöäú ÃõãøóÊöí ÃóÏúÑóßóÊúåõ ÇáÕøóáÇóÉõ ÝóáúíõÕóáöø¡ æóÃõÍöáøóÊú áöíó ÇáúÛóäóÇÆöãõ æóáóãú ÊóÍöáøó öáÃóÍóÏò ÞóÈúáöí¡ æóÃõÚúØöíúÊõ ÇáÔøóÝóÇÚóÉó¡ æóßóÇäó ÇáäøóÈöíøõ íõÈúÚóËõ Åöáóì Þóæúãöåö ÎóÇÕøóÉð æóÈõÚöËúÊõ Åöáóì ÇáäøóÇÓö ÚóÇãøóÉð.

“Aku dianugerahi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang pun dari Rasul-Rasul sebelum-ku, yaitu (1) aku diberikan pertolongan dengan takutnya musuh mendekatiku dari jarak sebulan perjalanan, (2) dijadikan bumi bagiku sebagai tempat shalat dan bersuci (untuk tayammum-pent.), maka siapa saja dari ummatku yang mendapati waktu shalat, maka hendaklah ia shalat, (3) dihalalkan rampasan perang bagiku dan tidak dihalalkan kepada seorang Nabi pun sebelumku, (4) dan aku diberikan kekuasaan memberikan syafa’at (dengan izin Allah), (5) Nabi-Nabi diutus hanya untuk kaumnya saja sedangkan aku diutus untuk seluruh manusia.”[3]

Mereka (Ahlus Sunnah) mengimani dan meyakini bahwasanya beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Ahlus Sunnah menyaksikan dan meyakini bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam adalah Rasul yang paling mulia dan peng-hulu seluruh makhluk.

Beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam adalah hamba Allah dan utusan-Nya, dua sifat ini (hamba dan utusan) untuk menolak adanya sifat ghuluw (melampaui batas) dan tafrith (melalaikan hak-hak beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam).

[2]. Ahlus Sunnah Meyakini Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu Aalaihi Wa Sallam Adalah Penutup Para Nabi ‘Alaihimus Sallam

Setiap orang yang mendakwahkan adanya kenabian sesudah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, maka yang demikian itu adalah sesat dan kufur.Allah Azza wa Jalla berfirman.

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi ia adalah Rasulullah dan penutup para Nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al-Ahzaab: 40]

Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam menyebutkan akan adanya dajjal (pendusta) yang mengaku sebagai Nabi, kemudian Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

...æóÅöäøóåõ Óóíóßõæúäõ Ýöí ÃõãøóÊöí ßóÐøóÇÈõæúäó ËóáÇóËõæúäó¡ ßõáøõåõãú íóÒúÚõãõ Ãóäøóåõ äóÈöíøñ¡ æóÃóäóÇ ÎóÇÊóãõ ÇáäøóÈöíöøíúäó áÇó äóÈöíøó ÈóÚúÏöí.

“...Dan sesungguhnya akan muncul pada ummatku pendusta yang jumlahnya tiga puluh orang, mereka semua mengaku sebagai Nabi, sedangkan aku adalah penutup para Nabi dan tidak ada Nabi sepeninggalku.”[4]

Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda.

http://oRiDo.wordpress.com 11

Page 12: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

áöíú ÎóãúÓóÉõ ÃóÓúãóÇÁò: ÃóäóÇ ãõÍóãøóÏñ¡ æóÃóÍúãóÏõ¡ æóÃóäóÇ ÇáúãóÇÍöí ÇáøóÐöí íóãúÍõæ Çááåõ Èöíó ÇáúßõÝúÑó. æóÃóäóÇ ÇáúÍóÇÔöÑõ ÇáøóÐöí íõÍúÔóÑõ ÇáäøóÇÓõ Úóáóì ÞóÏóãóíøó¡ æóÃóäóÇ ÇáúÚóÇÞöÈõ (áóíúÓó ÈóÚúÏöí äóÈöíøñ).

“Aku memiliki lima nama: aku Muhammad (yang terpuji), aku adalah Ahmad (yang banyak memuji), aku adalah al-Maahi (penghapus) dimana melalui perantaraan-ku Allah menghapus kekufuran. Aku adalah al-Haasyir (pengumpul) yang mana manusia akan dikumpulkan di hadapanku. Aku juga mempunyai nama al-‘Aaqib (belakangan/penutup) -tidak ada lagi Nabi yang datang sesudahku-.”[5]

[3]. Ahlus Sunnah Berkeyakinan Bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam Tidak Mengetahui Masalah Yang Ghaib Semasa Hidupnya Kecuali Yang Diajarkan Oleh Allah Azza wa Jalla, Apalagi Setelah Beliau Shalallahu Alaihi Wa Sallam Wafat.

Allah Azza wa Jalla berfirman.

“Katakanlah: ‘Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku ini Malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang telah diwahyukan kepadaku.’...” [Al-An’aam: 50][6]

Kalau Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui masalah yang ghaib, maka apalagi orang lain. Karena yang mengetahui masalah yang ghaib hanya Allah Azza wa Jalla semata.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Katakanlah: ‘Tidaklah ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah.’ Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.” [An-Naml: 65]

[4]. Wajibnya Mencintai Dan Mengagungkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wa Sallam Serta Larangan Ghuluw (Berlebih-lebihan)

Ahlus Sunnah wal Jama’ah sepakat tentang wajibnya mencintai dan mengagungkan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam melebihi kecintaan dan pengagungan terhadap seluruh makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Akan tetapi dalam mencintai dan mengagungkan beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam tidak boleh melebihi apa yang telah ditentukan syari’at, karena bersikap ghuluw (berlebih-lebihan) dalam seluruh perkara agama akan menyebabkan kebinasaan.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

áÇó íõÄúãöäõ ÃóÍóÏõßõãú ÍóÊøóì Ãóßõæúäó ÃóÍóÈøó Åöáóíúåö ãöäú æóÇáöÏöåö æóæóáóÏöåö æóÇáäøóÇÓö ÃóÌúãóÚöíúäó.

http://oRiDo.wordpress.com 12

Page 13: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

“Tidaklah beriman seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintainya melebihi kecintaannya kepada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia.”[7]

Pertama-tama, wajib bagi setiap hamba mencintai Allah dan ini merupakan bentuk ibadah yang paling agung. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah.” [Al-Baqarah:165]

Ahlus Sunnah mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan mengagungkannya sebagaimana para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum mencintai beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam lebih dari kecintaan mereka kepada diri dan anak-anak mereka, sebagaimana yang terdapat dalam kisah ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, yaitu sebuah hadits dari Sahabat ‘Abdullah bin Hisyam Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Kami mengiringi Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam, dan beliau menggandeng tangan ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu. Kemudian ‘Umar berkata kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.’ Maka Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam menjawab: ‘Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu.’ Lalu ‘Umar berkata kepada beliau: ‘Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat aku cintai melebihi diriku.’ Maka Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sekarang (engkau benar), wahai ‘Umar.’”[8]

Berdasarkan hadits di atas, maka mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah wajib dan harus didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu selain kecintaan kepada Allah, sebab mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengikuti sekaligus ke-harusan dalam mencintai Allah. Mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah cinta karena Allah. Ia bertambah dengan bertambah-nya kecintaan kepada Allah dalam hati seorang mukmin, dan berkurang dengan berkurangnya kecintaan kepada Allah.

Orang yang beriman akan merasakan manisnya iman apabila hanya Allah dan Rasul-Nya yang paling ia cintai.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

ËóáÇóËñ ãóäú ßõäøó Ýöíúåö æóÌóÏó Èöåöäøó ÍóáÇóæóÉó ÇúáÅöíúãóÇäö¡ ãóäú ßóÇäó Çááåõ æóÑóÓõæúáõåõ ÃóÍóÈøó Åöáóíúåö ãöãøóÇ ÓöæóÇåõãóÇ¡ æóÃóäú íõÍöÈøó ÇáúãóÑúÁó áÇó íõÍöÈøõåõ ÅöáÇøó öááåö¡ æóÃóäú íóßúÑóåó Ãóäú íóÚõæúÏó Ýöí ÇáúßõÝúÑö ÈóÚúÏó Ãóäú ÃóäúÞóÐóåõ Çááåõ ãöäúåõ¡ ßóãóÇ íóßúÑóåõ Ãóäú íõÞúÐóÝó Ýöí ÇáäøóÇÑö.

“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya. (2) Apabila ia mencintai seseorang,

http://oRiDo.wordpress.com 13

Page 14: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

ia hanya mencintainya karena Allah. (3) Ia tidak suka untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia tidak mau untuk dilemparkan ke dalam api.”[9]

Mencintai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam mengharuskan adanya peng-hormatan, ketundukan dan keteladanan kepada beliau serta mendahulukan sabda beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam atas segala ucapan makhluk, serta mengagungkan Sunnah-Sunnahnya.

Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Setiap kecintaan dan pengagungan kepada manusia hanya dibolehkan dalam rangka mengikuti kecintaan dan pengagungan kepada Allah. Seperti mencintai dan mengagungkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, sesungguhnya ia adalah penyempurna kecintaan dan penga-gungan kepada Rabb yang mengutusnya. Ummatnya men-cintai beliau Shalallahu ‘alaihi wa salam karena Allah telah memuliakannya. Maka kecintaan ini adalah karena Allah sebagai konsekuensi dalam mencintai Allah.”[10]

Maksudnya, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala meletakkan kewibawaan dan kecintaan kepada Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam, karena itu tidak ada seorang manusia pun yang lebih dicintai dan disegani dalam hati para Sahabat kecuali Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam[11]

[Disalin dari buku Prinsip Dasar Islam Menutut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang Shahih, Penulis Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Pustaka At-Taqwa Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan ke 2]

_________Foote Note[1]. Pembahasan ini diringkas dari kitab al-Wajiiz fii ‘Aqiidatis Salaafish Shaalih Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (hal. 84-87) dan ‘Aqiidatut Tauhiid dengan beberapa tambahan dari kitab-kitab lain.[2]. Lihat juga QS. Al-Anbiyaa’: 107 dan al-Ahqaaf: 29-31.[3]. HR. Al-Bukhari (no. 335) dan Muslim (no. 521), dari Sahabat Jabir bin ‘Abdillah al-Anshari Radhiyallahu 'anhu, lafazh ini milik al-Bukhari.[4]. HR. öAhmad (V/278), Abu Dawud (no. 4252), Ibnu Majah (no. 3952), dengan sanad yang shahih menurut syarat Muslim, dari Sahabat Tsauban Radhiyallahu 'anhu. Ketahuilah bahwa di antara dajjal (pendusta) yang mengaku sebagai Nabi adalah Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiyani al-Hindi, yang muncul ketika kolonial Inggris menjajah India. Pada awalnya ia mengaku sebagai al-Mahdi al-Muntazhar (Imam Mahdi yang ditunggu), kemudian mengaku sebagai Nabi ‘Isa Alaihis Sallam, dan terakhir ia mengaku sebagai Nabi dan mendirikan aliran Ahmadiyah... Mereka (kaum Ahmadiyah) mempunyai keyakinan-keyakinan bathil yang banyak sekali dan menyalahi keyakinan ummat Islam. Mereka menafikan tentang dibangkitkannya jasad manusia dari kubur (nanti pada hari Kiamat), mereka meyakini bahwa nikmat dan siksa hanya dialami oleh ruh saja, mereka beranggapan bahwa siksaan terhadap orang kafir terbatas, mengingkari adanya jin dan lain sebagainya. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah (IV/252) oleh Syaikh al-Albani.Pendapat para ulama bahwa Mirza Ghulam Ahmad (1839-1908 M) adalah kafir, juga aliran Ahmadiyah pun kafir, mereka disebut sebagai MINORITAS NON MUSLIM!!!Di antara keyakinan-keyakinan sesat Ahmadiyah adalah:

http://oRiDo.wordpress.com 14

Page 15: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

[a]. Meyakini bahwa Allah puasa, tidur, menulis, dapat bersalah dan lainnya. Mereka menyamakan Allah dengan makhluk-Nya. Ta’aalal-laahu ‘amma yaquuluuna ‘uluwwan kabiiran.[b]. Meyakini bahwa Nabi Muhammad j bukanlah Nabi terakhir, dan mereka meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi terakhir dan paling utama.[c]. Mereka memiliki kitab suci tersendiri yang berbeda dengan Al-Qur-an ummat Islam, mereka menamakannya Kitaabul Mubiin.[d]. Menurut mereka, tidak ada jihad dalam Islam, dan telah dihapus.[e]. Setiap Muslim adalah kafir -menurut mereka- sampai masuk aliran Ahmadiyah al-Qadiyani.[f ]. Mereka menghalalkan khamr, narkoba, barang yang memabukkan, dan lainnya.Ahmadiyah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Yahudi, Nashrani, dan aliran kebathinan. (Lihat al-Mausuu’ah al-Muyassarah fil Adyaan wal Madzaahib wal Ahzaabil Mu’ashshirah I/419-423, cet. WAMY, th. 1418 H.)[5]. HR. Al-Bukhari (no. 3532), Muslim (no. 2354) dan at-Tirmidzi (no. 2840), dari Sahabat Jubair bin Muth'im Radhiyallahu 'anhu. Penjelasan dalam tanda kurung adalah penjelasan dari Imam az-Zuhri yang terdapat dalam riwayat Muslim dan at-Tirmidzi. Lihat Fat-hul Baari (VI/557) cet. Darul Fikr.[6]. Lihat juga QS. Al-A’raaf: 188 dan Jin: 26-27.[7]. HR. Al-Bukhari (no. 15), Muslim (no. 44), Ahmad (III/275) dan an-Nasa-i (VIII/114-115), dari Sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu[8]. HR. Al-Bukhari (no. 6632), dari Sahabat ‘Abdullah bin Hisyam z.[9]. HR. Al-Bukhari (no. 16), Muslim (no. 43 (67)), at-Tirmidzi (no. 2624), an-Nasa-i (VIII/96) dan Ibnu Majah (no. 4033), dari hadits Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu[10]. Jalaa’ul Afhaam fii Fadhlish Shalaati was Salaam ‘alaa Muhammad Khairil Anaam (hal. 297-298), tahqiq Syaikh Masyhur Hasan Salman.[11]. Aqiidatut Tauhiid (hal. 150), oleh Dr. Shalih al-Fauzan

http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/7/cn/9432

Konsultasi : Sosial Politik

Tentang Banyaknya Aliran Dalam Islam

Pertanyaan:

AssalaamualaikumAna mau nanya, bagaimana tentang banyaknya aliran dalam islam. harus pilih yang mana? yang mana yang tidak bid`ah?ana takut ana termasuk orang yang melakukan bid`ah..Jazaakallah atas jawabannya.Wassalaamualaikum

Keken Yudha Saputra

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi WabaraktuhAlhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba�d.

http://oRiDo.wordpress.com 15

Page 16: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

Anda tidak diharuskan untuk ikut aliran apapun di dalam Islam. Yang perlu dan wajib anda lakukan adalah belajar aqidah dan syariat Islam ini dengan baik, tekun, rajin dan kepada ulama yang bisa dipertanggung-jawabkan ilmunya. Semakin mendalam ilmu Anda, maka Anda akan semakin paham, luas wawasan serta semakin tahu membedakan mana yang hak dan mana yang batil.

Munculnya beragam aliran yang kadang-kadang mengajarkan keanehan di tengah umat justru disuburkan oleh level kepahaman umat itu sendiri yang sangat rendah. Teralu banyak dari umat Islam yang tidak bisa baca Al-Quran, tidak tahu ilmu aqidah, fiqih, hadis, tafsir apalagi bahasa arab. Sehingga ketika mereka punya keinginan dan semangat beragama, tidak punya pedoman serta kehilangan orientasi. Akhirnya dengan mudah terjaring kepada aliran-aliran yang sesat dan aneh-aneh.

Kitab-kitab yang telah ditulis oleh ratusan ribu ulama sepanjang 15 abad pun seolah tidak ada gunanya. Sebab selain tidak paham bahasanya, di negeri kita ini tidak terdapat kitab-kitab itu. Kalau pun ada, hanya terjemahan yang ketika diterbit, pertimbangannya tidak jauh-jauh dari keuntungan. Maka hanya jenis kitab tertentu saja yang beredar di pasaran.

Sementara pemberian materi keagaamaan di sekolah formal nyaris tidak ada gunanya. Karena selain jatah jamnya teerlalu sedikit, kualitas tenaga pengajarnya pun masih perlu dipertanyakan.

Di sisi lain, ribuan kekuatan penyesat secara bertubi-tubi tanpa kenal henti menggerogoti fikrah umat ini. Di belakang mereka ada garda orientalis yang memasok sampah pemikiran kepada murid-murid mereka yang telah diberi berbagai macam gelar. Di barisan media, ada jaringan raksasa yang setiap hari menjajah alam berpikir umat ini dengan segala macam idealisme jahat anti Islam. Lewat tulisan, media, ceramah dan forum-forum yang mereka buat.

Walhasil, umat ini semakin centang perenang wajahnya. Dan dalam kondisi labir seperti itu, wajar dan mudah sekali jatuh ke tangan beragam aliran sesat.

Kuncinya sebenarnya mudah saja, yaitu mengembalikan umat ini kepada alam aslinya yaitu kembali kepada ilmu-ilmu keislaman yang asli yang bersumber dari dua pokok warisan nabi SAW.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/1/cn/6573

http://oRiDo.wordpress.com 16

Page 17: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

Konsultasi : Aqidah

Mengkafir Orang Lain

Pertanyaan:

Bagaimanakah hukum orang yang mengucapkan "kafir" kepada sesama muslim ?

Atas jawaban yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

Zein

Jawaban:

Assalamu `alaikum Wr. Wb. Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d

Takfir adalah mengkafirkan seorang muslim yang dianggap tidak sesuai dengan seleranya, entah karena pendapatnya atau mungkin karena tidak berbai`at kepada imam mereka. Ciri takfir ini selalu ada dan menjadi ciri khas kelompok yang menyimpang. Jadi secara psikologis, mereka ingin menanamkan rasa bangga dan ekslusifisme tertentu kepada anggotanya dengan memberi label muslim kepada kelompok mereka dan label non muslim kepada selain mereka (di luar kelompok).

Di zaman dahulu, mudah mengkafirkan orang lain oleh sebab dosa atau maksiat adalah ciri dari aliran khawarij. Bukan bagian dari paham aqidah lurus ahli sunnah wal jamaah.

Menuduh seseorang sebagai kafir memang harus dibuktikan secara syah, karena tuduhan kafir itu berimplikasi yang cukup berat. Dalam hukum Islam, bila seseorang keluar dari Islam, maka pada dirinya berlaku beberapa hal penting :

1. Laki-laki kafir tidak boleh menikah atau menjadi suami seorang wanita muslimah. Bila mereka tetap berhubungan suami istri, maka hukumnya adalah zina.

2. Bila suami kafir itu punya anak wanita yang hendak menikah, maka dia tidak syah untuk menjadi walinya, karena dalam hukum ISLAM, salah satu syarat untuk jadi wali haruslah seorang muslim. Karena itu bila dia tetap menikahkan anaknya itu, maka perkawinan itu pun tidak syah juga.

3. Bila seorang kafir meninggal, maka tidak diperlakukan sebagai mayat muslim, sehingga tidak perlu dishalati dan tidak dikuburkan di pekuburan muslimin.

http://oRiDo.wordpress.com 17

Page 18: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

4. Dalam masalah warisan, seorang kafir tidak dibenarkan menerima warisan dari orang tua / mayit yang muslim. Secra otomatis, haknya sebagai ahli waris gugur karena kekafirannya.

5. Sedangkan bila seorang kafir mati, maka sebagian ulama juga berpendapat bahwa ahli warisnya yang muslim tidak berhak menerima harta warisnya itu. Meski demikian, sebagian ulama lainnya mengatakan bahwa seorang muslim berhak mendapatkan warisan dari seorang kafir dan tidak sebaliknya.

6. Seorang kafir tidak dibenarkan untuk menjadi saksi dalam banyak kasus hukum.

Dan masih banyak hal lainnya yang ikut berubah hukumnya bila seseorang menjadi kafir.

Oleh karena itu, menuduh seseorang secara langsung atau menunjuk batang hidung seseorang sebagai kafir harus dibuktikan dalam sebuah pengadilan. Bila tuduhan itu tidak terbukti, maka yang menuduh itu berdosa dan bahkan ada keterangan yang menyebutkan bahwa justru si penuduh itu sendirilah yang kafir.

Namun bila tudingan kafir itu bersifat umum tanpa menyebutkan nama atau menentukan personal tertentu, maka bukan termasuk dalam kasus ini.

Misalnya kita mengatakan bahwa orang yang terang-terangan ingkar pada satu saja dari ayat Allah (Al-Quran), maka orang itu termasuk kafir. Ketika mengatakan itu, kita tidak menyebutkan siapakah orangnya atau tidak menunjuk batang hidungnya. Maka ini bukan tuduhan tapi pernyataan yang bersifat umum dan dapat dibenarkan.

Dalam dunia ISlam terkadang ada orang yang pikiran atau fikrohnya terkontaminasi dengan arus yang sesat. Secara hukum, mereka itu tidak bisa langsung dituduh kafir dan sebagainya. Harus ada sebuah mahkamah (pengadilan) yang melakukan klarifikasi dan konfirmasi atas ungkapan-ungkapan orang tersebut. Benarkah dia mengatakannya? Apakah yang dimaksud dengan ungkapanya itu? Dan banyak pertanyaan lainnya yang harus disampaikan dan dijawab.

Bila ternyata para hakim dan qadhi sampai pada kesimpulan bahwa seseorang memang telah betul-betul keluar dari aqidah ISlam, maka kepada yang bersangkutan harus dilakukan "istitabah', yaitu memintanya untuk bertaubat dengan mencabut pernyataan kufurnya dan kembali ke dalam aqidah islamiyah yang shahih. Bila istitabah ini tidak berhasil, barulah hakim berhak memutuskan bahwa dia adalah kafir. Dan kekafirannya itu harus diumumkan beserta dengan segala konsekuensi hukum yang menyertainya. Dan yang paling penting, seorang yang secara nyata dan tegas menyatakan diri keluar dari ISLAM / murtad, maka hukumannya adalah hukuman mati.

Dalam kasus aliran sesat atau sekuler, kalau memang benar dia keluar dan menyimpang dari aqidah Islamiyah, maka vonis kafir-tidak nya bukan pada

http://oRiDo.wordpress.com 18

Page 19: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

orang per orang tapi pada mahkamah syar`iyah. Dan semua proses penyelidikan itu harus dilakukan terlebih dahulu sampai dengan istitabah. Dan selama tidak ada keputusan hukum yang syah, maka tidak ada yang berhak untuk menuduh seseorang telah kafir.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

http://www.almanhaj.or.id/content/1345/slash/0

Iman Kepada Para Rasul

Minggu, 13 Februari 2005 07:06:12 WIB

IMAN KEPADA PARA RASUL

OlehSyaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Ar-Rusul bentuk jamak dari kata "Rasul", yang berarti orang yang diutus untuk menyampaikan sesuatu. Namun yang dimaksud "rasul" di sini adalah orang yang diberi wahyu syara' untuk disampaikan kepada umat.

Rasul yang pertama adalah nabiyullah Nuh Alaihimus Sallam, dan yang terakhir adalah nabiyullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Allah berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami elah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya …." [An Nisaa: 163]

Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu dalam hadits syafaat menceritakan bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam mengatakan, nanti orang-orang akan datang kepada nabi Adam untuk meminta syafaat, tetapi Nabi Adam meminta maaf kepada mereka seraya berkata, "Datangilah Nuh, rasul pertama yang diutus Allah …." [Al Bukhari]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

"Artinya : Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di

http://oRiDo.wordpress.com 19

Page 20: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." [Al Ahzab:40]

Setiap umat tidak pernah sunyi dari nabi yang diutus Allah Subhanahu wa Ta'ala yang membawa syariat khusus untuk kaumnya atau dengan membawa syariat sebelumnya yang diperbarui. Allah berfirman:

"Artinya : Dan sesunguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thagut ."[An Nahl:36]

"Artinya : Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suaut umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan." [Fathir:24]

"Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan itab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi …." [Al Maidah : 44]

Para rasul adalah manusia biasa, makhluk Allah yang tidak mempunyai sedikitpun keistimewaan rububiyah dan uluhiyah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sebagai pimpinan para rasul dan yang paling tinggi pangkatnya di sisi Allah.

"Artinya : Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak ditimpa kemudharatan, aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." [Al A'raaf:188]

"Artinya : Katakanlah: "Sesunggguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan. Katakanlah: "Sesungguhnya aku sekali-kali tidak seorangpun yang dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat berlindung daripada-Nya." [Al Jin: 21-22]

Para rasul juga memiliki sifat-sifat kemanusiaan, seperti sakit, mati, membutuhkan makan dan minum, dan lain sebagainya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang nabi Ibrahim yang menjelaskan sifat RabbNya.

"Artinya : Dan Rabbku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku, dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali)." [Asy -Syu'araa :79-81]

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda.

http://oRiDo.wordpress.com 20

Page 21: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

"Artinya : Aku tidak lain hanyalah manusia seperti kalian. Aku juga lupa seperti kalian. Karenanya, jika aku lupa, ingatkanlah."

Allah Subhanahu wa Ta'ala menerangkan bahwa para rasul mempunyai ubudiyah (penghambaan) yang tertinggi kepada-Nya. Untuk memuji mereka, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang nabi Nuh Alaihimus Sallam.

"Artinya : Dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur." [Al Israa :3].

Allah Ta'ala juga berfirman tentang nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

"Artinya : Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al Furqan (Al Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam." [Al Furqan:1]

Allah juga berfirman tentang nabi Ibrahim, nabi Ishaq, dan Yaqub (alaihissalam).

"Artinya : Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Yaqub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menducikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik." [Shaad :45-47]

Allah juga berfirman tentang nabi Isa bin Maryam Alaihimus Sallam

"Artinya : Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuadaan Allah) untuk Bani Israil." [Az Zukhruf : 59]

Iman kepada rasul mengandung empat unsur.

[1]. Mengimani bahwa riasalah mereka benar-benar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Barangsiapa mengingkari risalah mereka, walaupun hanya seorang, maka menurut pendapat seluruh ulama dia dikatakan kafir. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Kaum Nuh telah mendustakan para rasul." [Asy Syu'araa:105]

Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan mereka mendustakan semua rasul, padahal hanya seorang rasul saja yang ada ketika mereka mendustakannya. Oleh karena itu umat Nasrani yang mendustakan dan tidakmau mengikuti nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, berarti mereka juga telah mendustakan dan tidak mengikuti nabi Isa Al Masih bin Maryam, karena nabi Isa sendiri pernah menyampaikan kabar gembira dengan akan datangnya nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ke alam semesta ini sebagai rahmat bagi semesta alam. Kata "memberi kabar gembira" ini mengandung

http://oRiDo.wordpress.com 21

Page 22: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

makna bahwa Muhammad adalah seorang rasul mereka yang menyebabkan Allah menyelamatkan mereka dari kesesatan dan memberi petunjuk kepada mereka jalan yan lurus.

[2]. Mengimani orang-orang yang sudah kita kenali nama-namanya, misalnya Muhammad,Ibrahim, Musa, Isa, dan Nuh (Alaihissalam). Kelima nabi rasul itu adalah rasul "Ulul Azmi". Allah Subhanahu wa Ta'ala telah meyebut mereka dalam dua tempat dari Al Qir'an, yakni dalam surat Al Ahzab dan surat Asy Syura.

"Artinya : Dan (ingatlah) ketika Kami megambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putera Maryam " [Al Ahzab:7]

"Artinya : Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya …." [Asy Syuura : 13]

Terhadap para rasul yang tidak dikenal nama-namanya, juga wajib kita imani secara global.

Allah berfirman."Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebalum kamu, di antara mereaka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu." [Al Mu'min: 78]

[3]. Membenarkan berita-berita mereka yang benar.

[4].Mengamalkan syariat orang dari merka yang diutus kepada kita. Dia adalah nabi terakhir Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang diutus Allah kepada seluruh manusia. Allah berfirman.

"Artinya : Maka demi Robbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian merka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu kebaratan terhadfap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." [An Nisaa :65]

Buah Iman kepada Rasul-rasul

[1]. Mengetahui rahmat serta perhatian Allah kepada hamba-hamba-Nya sehingga mengutus para rasul untuk menunjuki mereka pada jalan Allah serta menjelaskan bagaimana seharusnya mereka menyembah Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena memang akal manusia tidak bisa mengetahui hal itu dengan sendirinya.

[2]. Mensyukuri nikmat Allah yang amat besar ini.

http://oRiDo.wordpress.com 22

Page 23: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

[3]. Mencintai para rasul, mengagungkannya, serta memujinya karena mereka adalah para rasul Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan karena mereka hanya menyembah Allah, menyampaikan risalah-Nya, dan menasihati hamba-Nya.

Orang-orang yang menyimpang dari kebenaran mendustakan para rasul dengan menganggap bahwa para rasul Allah bukan manusia. Anggapan yang salah ini dijelaskan Allah dalam sebuah firma-Nya.

"Artinya : Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: "Adakah Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?" [Al Israa : 94]

Dalam ayat di atas Allah Subhanahu wa Ta'ala mematahkan anggapan mereka yang keliru. Rasul Allah dari golongan manusia karena ia akan diutus kepada penduduk bumi yang juga manusia Seandainya penduduk bumi ini malaikat, pasti Allah akan menurunkanmalaikat dari langit sebagai para rasul.

Di dalam Suarat Ibrahim Allah menceritakan orang-oraang yang mendustakan para rasul.

"Artinya : Mereka (orang-orang yang mendustakan rasul) berkata' "Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi kami dari apa yang selalu disembah oleh nenek moyang kami. Karena itu, datangkanlah kepada kami bukti yang nyata." Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan ijin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal." [Ibrahim : 10-11]

[Ditulis ulang dari Syarhu Ushulil Iman, Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Edisi Indonesia: Prinsip-Prinsip Dasar Keimanan. Penerjemah: Ali Makhtum Assalamy. Penerbit: KSA Foreigners Guidance Center In Gassim Zone, halaman:40-46]

http://www.media-islam.or.id/2007/10/30/ciri-ciri-aliran-sesat-dan-cara-menghindarinya/

Ciri-ciri Aliran Sesat dan Cara Menghindarinya

Saat ini banyak muncul aliran sesat. Di antara ciri-ciri aliran sesat adalah pimpinannya mengaku sebagai Nabi atau Rasul (biasanya mengaku sebagai Nabi Isa) agar pengikutnya lebih setia dan membawa ajaran baru yang bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits. Misalnya ada yang menyatakan

http://oRiDo.wordpress.com 23

Page 24: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

tidak perlu sholat dan puasa atau sholat cukup hanya 1 kali saja. Ada pula yang berhaji tidak ke Mekkah, tapi di tempat lain.

Jika kita mempelajari Al Qur’an dan Hadits niscaya kita akan tahu mereka sesat. Sebagai contoh dalam satu hadits disebut mengenai rukun Iman dan rukun Islam. Pada rukun Iman disebut iman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk. Iman pada Rasul berarti meyakini Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir sebagaimana disebut dalam surat Al Ahzab:40.

”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [Al Ahzab:40]

Jadi kalau ada yang mengaku Nabi sesudah Nabi Muhammad dan membawa ajaran baru jelas dia pembohong karena ajaran Islam pada zaman Nabi Muhammad sudah disempurnakan Allah:

”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” [Al Maa-idah:3]

Karena itu jika ada yang bilang bahwa tak perlu sholat dan puasa karena perintahnya belum turun, itu adalah sesat karena bertentangan dengan Al Qur’an dan Hadits.

”Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya” [Al ’Ankabuut:45]

Bahkan Nabi Isa yang nanti turun ke dunia (baca hadits Bukhari dan Muslim) tidak membawa ajaran baru. Ketika sholat dia menjadi makmum Imam Mahdi yang merupakan keturunan Nabi Muhammad. Dari hadits disebut bahwa Imam Mahdi dan Nabi Isa bahu-membahu perang melawan Dajjal hingga Dajjal tewas. Nabi Isa mematahkan salib dan semua ummat beriman ke dalam Islam. Ada pun Dajjal disebut berjalan keliling dunia menyebarkan kesesatan dan dapat menghidupkan orang yang mati. Kira-kira apa kondisi kita saat ini seperti itu? Jika tidak, berarti Nabi Isa belum kembali.

Agar tidak sesat, kita harus mempelajari Al Qur’an dan Hadits dan tidak membeo/taqlid kepada guru.

“Aku telah meninggalkan pada kamu dua hal. Kitab Allah dan sunnahku, kamu tidak akan sesat selama berpegang padanya. (Riwayat Tirmidzi)

“Aku tinggalkan kepadamu dua perkara. Selama kalian tetap berpegang pada keduanya sepeninggalku, maka kalian tidak akan tersesat, yaitu Kitabulloh dan Sunnahku.” [Muwatta Imam Malik, hlm. 899 Hadits no.1395]

http://oRiDo.wordpress.com 24

Page 25: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” [An Nisaa’:59]

Dengan membaca Al Qur’an, niscaya kita akan tahu bahwa perintah sholat, zakat, puasa, haji yang ada dalam rukun Islam itu merupakan kewajiban dari Allah SWT:

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orang-orang yang ruku” [Al Baqoroh:43]

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” [Al Baqoroh:183]

Jika kita kaji Al Qur’an dan hadits maka akan nyata bahwa sholat wajib itu ada 5 waktu (Subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya). Jadi begitu ada yang menyatakan tidak perlu sholat 5 waktu dan tidak perlu puasa, kita tahu orang itu sesat.

Banyak orang meski intelek atau mahasiswa, namun jarang mempelajari Al Qur’an dan Hadits. Sehingga begitu bertemu dengan orang yang sesat yang menafsirkan Al Qur’an dan Hadits sesuai dengan pikirannya sendiri, dia pun ikut tersesat.

Ciri khas dari aliran sesat adalah memisahkan diri dari jama’ah Islam (mayoritas Islam). Mereka hanya mau berguru dan mau berimaman hanya dengan kelompok mereka sendiri: Mereka memiliki masjid sendiri dan tidak mau sholat di masjid di luar kelompok mereka.

“Sesungguhnya ummatku berpecah-belah menjadi 73 golongan. Satu golongan di dalam surga dan 72 golongan di dalam neraka.” Ditanyakan kepada beliau: “Siapakah mereka (yang 1 golongan) itu ya Rosululloh?” Beliau menjawab: “Al Jama’ah”. [HR. Ibnu Majah, no.3992; Ibnu Abi ‘Ashim, no.63; dan Al Laikai, 1/101]

Jama’ah artinya kumpulan terbesar. Meski hanya satu, tapi itulah kumpulan yang terbesar. Sementara kelompok sesat meski terbagi dalam 72 kelompok, tapi mereka terbagi dalam kelompok keci-kecil. Oleh karena itu umumnya kelompok sesat dari 1,2 milyar ummat Islam jumlahnya rata-rata kurang dari 10 juta orang.

“Ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk an-Nar, hanya 1 yang masuk al-Jannah.” Kami (para sahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat?” Rosululloh saw. menjawab, “Yang mengikutiku dan para Shahabatku.” [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]

http://oRiDo.wordpress.com 25

Page 26: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

Nabi berkata bahwa ummat Islam tidak akan bersatu dalam kesesatan dan Allah melindungi kelompok Muslim terbanyak:

” Ummatku tidak akan bersatu di dalam kesesatan.” [ Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Hakim- Sahih]

“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku atas kesesatan dan perlindungan Allah beserta orang banyak.” [HR Tirmidzi]

Jika ada kelompok pengajian jumlahnya sedikit sekali, tapi mengkafirkan seluruh ummat Islam di luar kelompoknya, maka kelompok itu niscaya sesat.

Anda harus selalu bergaul dengan jama’ah Muslim. Bergurulah dengan berbagai guru agar mendapat banyak ilmu dan bisa merangkum kebenaran yang sejati. Jika hanya belajar pada satu guru dan guru itu ternyata sesat, niscaya kita akan sesat juga jika tidak mau belajar dari guru lainnya.

Berikut satu hadits yang memuat pokok keimanan dan keIslaman. Orang yang melanggar rukun Iman dan rukun Islam, niscaya dia telah sesat:

Umar bin Khattab ra. berkata :Suatu ketika kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah SAW. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata, “Hai Muhammad, beritakan kepadaku tentang Islam”. Rasulullah SAW menjawab, “Islam adalah engkai bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika engkau telah mampu melakukannya”. Lelaki itu berkata. “Engkau benar”. Maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman”. Nabi menjawab. “Iman adalah engaku beriman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk”. Ia berkata. “Engkau benar”.

Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang Ihsan”. Nabi menjawab, “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, kalaupun engkau tidak melihatNya sesungguhnya Dia melihatmu”.

Lelaki itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadinya kiamat”. Nabi menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya”. Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya”. Nabi menjawab, “Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki tanpa memakai baju (miskin papa)

http://oRiDo.wordpress.com 26

Page 27: Muhammad SAW Penutup PaRa Nabi - HOTD

Hadith of the Day

serta pengembala kambing yang saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sehingga Nabi bertanya kepadaku, “Wahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, “Allah dan RasulNya lebih mengetahui”. Beliau bersabda, “Ia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian”. (HR. Muslim)

http://oRiDo.wordpress.com 27