morning report 1 feb

16
Laporan kasus jaga 10 Februari 2015 Edo P. Priyantomo SMF EMERGENCY RS TNI AU LANUD SUPADIO

Upload: edo-putra-priyantomo

Post on 26-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hvv

TRANSCRIPT

Laporan kasus jaga10 Februari 2015

Edo P. PriyantomoSMF EMERGENCY RS TNI AU LANUD SUPADIO

IDENTITAS

• Nama Lengkap : Ny. E• Umur : 27 tahun• Agama : Islam• Pekerjaan : IRT • Status Perkawinan : Sudah menikah • Pembayaran : umum

AnamnesisKeluhan Utama :Sesak nafas

Riwayat penyakit sekarang :Pasien datang dengan keluhan sesak nafas 1 jam SMRS. Sesak mulai dirasakan saat hujan namun mulai berkurang sesampainya pasien di rumah sakit. Sesak didahului dengan batuk. Keluhan semakin berat bila pasien terpapar udara dingin dan bila terkena debu. Pasien mulai merasakan keluhan ini semenjak pasien melahirkan anak pertama. Saat ini pasien sedang hamil 6 bulan.

Riwayat Penyakit Dahulu• Pasien pernah mengalami keluhan yang sama saat masih

anak anak namun menghilang dan kembali timbul setelah pasien melahirkan anak pertama.

• HT (-), DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga• Ibu pasien memiliki keluhan yang sama dengan pasien• HT (-), DM (-)

Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran : Compos Mentis (E5V4M6)

• Keadaan umum : tampak sakit ringan, Tekanan darah : 110/80 mmhg

• Frekuensi nadi : 104x/menit, pulsus paradoksus (-)

• Frekuensi napas : 20x/menit• Suhu : 36,7oC

Pemeriksaan Fisik

• Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

• Leher : JVP (-), KGB (-) • Dada : simetris

Pemeriksaan Fisik• Paru :

– Inspeksi : Statis, dinamis– Palpasi : Femitus taktil kanan = kiri– Perkusi : Sonor seluruh lapang paru– Auskultasi : suara napas dasar : vesikuler,

suara napas tambahan: ronki (-/-), wheezing (+/+)

Pemeriksaan Fisik• Jantung :

– Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat– Palpasi : iktus cordis teraba di SIC V linea

midclavicula sinistra– Perkusi : Batas jantung dalam batas normal– Auskultasi : S1/S2 reguler, gallop(-) murmur(-)

Pemeriksaan Fisik

• Abdomen― Inspeksi : skar (-), massa (-)― Palpasi : nyeri tekan (-), hepar dan lien

tidak teraba― Perkusi : timpani pada seluruh regio― Auskultasi : bising usus (+)

• Ekstremitas :

- Akral hangat, CRT < 2 detik

- Edema ekstremitas atas dan bawah (-)

Diagnosis Kerja

• Asma eksaserbasi akut ringan

Tatalaksana

• Combivent• Salbutamol tab 3x1

Prognosis

• Ad Vitam : ad bonam• Ad Functionam : dubia ad bonam• Ad Sanactionam : dubia ad bonam

TERIMA KASIH

*For children 6-11 years, theophylline is not recommended, and preferred Step 3 is medium dose ICS**For patients prescribed BDP/formoterol or BUD/formoterol maintenance and reliever therapy

Tahapan Pengobatan Asma

1 23

4

5

Controller

1. Kortikosteroid inhalasi

2. Kortikosteroid sistemik

3. Methylxanthine (bronkodilator)

4. Agonis β2 kerja lama (LABA) inhalasi

(salmeterol dan formoterol ) relaksasi

otot polos, meningkatkan pembersihan

mukosilier, menurunkan permeabilitas

pembuluh darah.

5. Leukotriene modifiers (zafirlukas)

bronkodilator, antiinflamasi

Reliever

1. Agonis β2 kerja singkat (SABA)

salbutamol, terbutalin, fenoterol, dan

prokaterol.

2. Kortikosteroid sistemik

3. Antikolinergik (ipratropium bromide

dan tiotropium bromide)

bronkodilator, menghambat refleks

bronkokonstriksi oleh iritan

4. Theophilin

tabel