modul fotografi

Upload: abner-krey-koibur

Post on 18-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    1/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 1

    Kegitan Belajar 1

    SEJARAH FOTOGRAFI

    1.1PendahuluanSelamat berjumpa pada modul ini dalam kegiatan belajar 1. pada kegiatan

    belajar ini akan diuraikan mengenai sejarah fotografi sebagai uraian awal

    sebelum Anda mempelajari uraian selanjutnya agar Anda dapat lebih memahami

    fotografi dengan baik. Apakah Anda sudah siap mengikutinya, jika Anda sudah

    siap Anda dapat membacanya dengan seksama uraian kegiatan belajar ini.

    Tujuan Instruksional Umum

    Setelah mempelajari modul kegiatan 1 ini diharapkan Anda memahami sejarah

    fotografi dan mengetahui bagaimana awalnya perkembangan fotografi dengan

    benar.

    Tujuan Instruksional Khusus

    Dengan modul kegiatan belajar 1 ini Anda diharapkan dapat memahami hal

    hal sebagai berikut :

    Asal mula fotografi.

    Kamera yang telah dihasilkan.

    Bahan peka dalam memotret.

    Tokohtokoh dalam fotografi.

    Untuk itu Pelajarilah kegiatan belajar ini dengan baik. Selamat mengikuti Uraian

    berikut ini.

    1.2Uraian1.2.1 Asal Mulanya

    Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang

    pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang

    kimia menghasilkan film. Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya

    satu sama lain dan sebelum masing masing sampai kepada kesempurnaannya

    seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu

    fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    2/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 2

    1.2.1.1 kamera Obscura

    Berabad abad yang lalu orang telah mengetahui bahwa kalau cahaya lurus dari

    sebuah lobang kecil kedalam sebuah ruangan yang gelap maka pada dinding

    dihadapannya kelihatan bayangan dari apa yang ada dimuka lubang itu. Hanya

    dalam keadaan terbalik, yang diatas kebawah dan sebaliknya. Ruangan seperti itu

    disebut Kamera Obscura yang artinya tidak lain dari pada kamar gelap. Dari

    perkataan kamera obcura itulah lahir perkataan kamera, nama yang diberikan untuk

    alat pemotret.

    Inilah yang mula mula disebut Kamera Obscura ( kamera = kamar, Obscura =

    gelap ), yaitu sebuah ruangan yang gelap dengan lubang kecil pada salah satudindingnya.

    Siapa yang mula mula membuat kamera obscura berupa alat untuk

    menangkap bayangan tidak dapat dipastika. Banyak ilmuwan yang pada

    zamannya menulis tentang alat itu termasuk Ibnu al Haitam, Roger Bacon,

    Copernicus, Kepler, Leonardo da Vinci, Newton dan Descartes. Giovanni Battista

    Della Porta adalah orang pertama yang melengkapi alat kamera obscura dengan

    sebuah lensa sederhana.

    1.2.1.2 Pinhole Kamera

    Dalam bentuknya yang paling sederhana, alat untuk memotret berupa sebuah

    kotak yang tertutup dengan sebuah lubang pada salah satu dindingnya. Dalam

    bahasa aslinya kamera ini disebut Pinhole Camera yang artinya lubang jarum.

    Pada pinhole kamera tidak terdapat lensa melainkan lubang sebesar ujung jarum.

    Lubang yang kecil itulah yang meluluskan cahaya untuk penyinaran.

    Gambar menunjukan sebuah pinhole kamera dengan lubang sebesar ujung jarum

    untuk meluluskan cahaya penyinaran. Yang menjulur ke bawah gunanya untuk

    menutup lubang.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    3/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 3

    1.2.1.3 Bahan Peka

    Apakah anda mengetahui bahan apa yang digunakan dalam memotret. Yang

    pasti apapun kamera yang digunakan, yang sederhana atau yang mutakhir, kita tidak

    dapat memotret. Bila perak nitrat dicampur kapur lalu terkena cahaya akan berubah,mulamula merah tua lalu lembayung biru. Dengan menyinari campuran itu pada

    cahaya maka memotret kalau tidak ada bahan yang peka akan cahaya. Kalau bahan

    peka itu seperti yang terdapat pada film sekarang telah disinari dan kemudian dicuci,

    bahan peka itu menghasilkan negatif. Dari negatif dicetak gambar positif yang

    bernama foto. Baik pada negatif maupun pada foto, gambar hitam-putih dibentuk

    oleh berjuta-juta butir perak logam.

    Adapun bahan kimia yang peka akan cahaya sudah diketahui orang sebelum

    abad ke 12 Zuber seorang ahli kimia bangsa Arab telah menemukan perak nitrat

    yang peka akan cahaya, kemudian Carl Wilhelm Scheele menemukan bahwa perak

    nitrat lebih cepat berubah bila kena sinar lembayung. Jadi pada waktu itu orang telah

    mengetahui bahwa cahaya matahari dapat diuraikan melalui sebuah prisma. Sceele

    pula yang dapat menetapkan perubahan itu, sehigga tidak lenyap kembali, untuk itu

    dia menggunakan amoniak.

    1.2.2 TokohTokoh Fotografi

    1. THOMAS WEDGWOOD ( 17711805 )

    Dalam tahun 1802 di Inggris Thomas Wedgwood menemukan suatu metoda

    untuk memindahkan gambar atau lukisan yang terdapat pada sebidang kaca dengan

    cahaya keatas atau kulit yang dibuatnya peka lebih dahulu dengan perak nitrat atau

    perak chloride. Juga gambar gambar silhuet dapat dibuatnya dengan cara yang

    sama. Tetaapi ketika gambargambar itu terkena cahaya , gambar tersebut lenyap

    kembali. Dia hanya dapat melihat eksperimennya itu dengan cahaya lilin saja.

    Wedgwood belum dapat membuat gambar gambar itu menjadi permanent, walau

    teman temannya mungkin sudah megetahui tentang percobaan yang dilakukan

    oleh Scheele untuk menetapkan gambar dengan amoniak.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    4/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 4

    2. JOSEPH NICEPHORE NIEPCE ( 17651833 )

    Di Prancis Joseph Nicephore Niepce melakukan berbagai percobaan dengan

    kamera yang dilengkapi dengan lensa. Begitu pula dengan macam macam bahan

    kimia. Dalam tahun 1816 dia berhasil membuat gambar negatif dengan cahayadiatas kertas yang dibuatnya peka lebih dahulu dengan perak chloride. Kemudian

    dalam tahun 1822 dia melumarkan larutan aspal dalam minyak lavendar ke keatas

    sebidang plat yang terbuat dari campuran timah hitam dan timah putih. Sesudah itu

    menyinarinya dalam kamera berjam jam lamanya pada terik panas matahari. Plat

    yang telah disinari itu diolahnya dalam campuran 1 bagian minyak lavender dengan

    10 bagian minyak tanah. Campuran minyak lavender dan minyak tanah itu dengan

    lambat melarutkan bagian aspal yang tidak kena cahaya, sedangkan aspal yang kena

    cahaya tidak dapat larut. Dengan demikian dia langsung mendapat gambar yang

    positif.

    Pada tahun 1829 Niepce menukar plat timah dengan plat yang disepuh

    dengan perak. Mungkin penemuannya inilah yang membawa Daguerre kemudian

    bekerjasama dengannya dalam penemuan berupa plat yang dibuat peka dengan

    perak kemudian diberi uap iodina. Niepce meninggal sebelum kerjasamanya

    menxapai hasil yang didambakannaya, kerjasamanya itu dilanjutkan oleh putranya

    bernama Isidore.

    3. LOUIS JACQUES MANDE DAGUERRE ( 17871851 )

    Terpisah dari Niepce, mulamula Deguerre membuat percobaan-perxobaan

    pula untuk membuat permanen hasil pemotretannya. Pada tahun 1826 Deguerre

    berkenalan dengan Niepce. Tiga tahun kemudian meraka membuat persetujuan

    untuk saling menukar pengalaman. Sebelum tercapai suatu hasil bersama, Joseph

    meninggal.

    Deguerre melumarkan selapis perak ke atas sebidang tembaga yang dipoles

    licin, kemudian diuapinya dengan iodina dalam kamar gelap. Perak yang diuapi

    dengan uap iodonia inilah yang seteleh kering menjadi peka akan cahaya. Tembaga

    dengan bahan peka inilah yang disinarinya dalam kamera selama 30 menit.

    Tembaga yang telah disinari itu diuapinya dengan uap air raksa dalam tabung yang

    dapat dipanaskan. Dari kaca yang berwarna dia dapat melihat perkembangan reaksi

    yang terjadi sampai gambar yang tadinya laten cukup muncul. Gambar ini

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    5/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 5

    ditetapkannya dengan hipo. Proses yang ditemukan Deguerre ini terkenal dengan

    nama Dsguerreotipi. Penemuan Deguerre ini dibeli oleh pemerintah Prancis dan

    pada tanggal 15 Juni 1839 Raja Louis Phillipe mengukuhkan pembelian penemuan

    baru itu sebagai hadiah untuk seluruh dunia.

    4. WILLIAM HENDRY FOX TALBOT ( 18001877 )

    Pada zaman Deguerre, di Inggris William Hendry Fox Talbot giat pula

    melakukan percobaan sehingga akhirnya menemuan suatu proses untuk membuat

    foto dengan pinhole kamera. Sehingga bahan peka dia menggunakan perak nitrat

    kemudian perak chloride. Dengan bahan peka tersebut yang di lumarkannya diatas

    selembar kertas pada tahaun 1855 dia berhasil memotret rumahnya. Tidak lamakemudian dia menemukan perak bromida yang jauh leih peka.

    Talbotla yang mula mula menggunakan obat pengembang untuk

    menimbulkan bayangan laten dari hasil pemotretannya dan kemudian menetapkan

    gambar yang sudah timbul itu dengan natrium thiosulfat atau hipo yang ditemukan

    oleh John Hershel dalam tahun 1819. sampai sekarang ternyata hipo itumasih

    digunakan untuk menetapkan. Kemudian negativf kertas itu dibuatnya tembus

    cahaya dengan lilin. Dari negatif kertas ini dicetaknya gambar positif pada kertas

    pula yang sebelumnya dilumarinya dengan perak chlorida sehingga merupakan

    sebuah foto. Bahan pengembangan yang digunakan cuka gallik, proses ini terkenal

    dengan nama kalotipi yang kemudian disebut juga Talbottipi.

    Dengan adanya urutan tahap-tahap pengolahan yang dilakukan oleh Talbot

    dalam menciptakan sebuah foto yaitu memotret, mengembangkan bayangan laten,

    menetapkannya kemudian mencetak foto dari negatif pada selambar kertas yang

    peka, maka lengkaplah tahap-tahap pembuatan foto seperti yang dilakukan

    sekarang. Itulah sebabnya orang sering menyebut Talbot sebagai bapak fotografi

    moderen, walaupun hasil penemuan Talbot pada waktu itu tidak mengimbangi

    antusiasme orang-orang di Eropa daratan dengan Daguerreotipi.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    6/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 6

    5. GEORGE EASMAN ( 18541932 )

    Bukan diEropa saja orang giat dalam bidang fotografi yang baru ditemukan

    itu, akan tetapi juga di Amerika Serikat. Salah seorang diantaranya ialah George

    Easman. Dia memulai karirnya dalam bidang fotografi sebagai tukang membuat platyaitu kaca yang dilumuri dengan gelatin dimana terdapat ahan peka. Mula mula

    dia hanya dapat membuatnya dalam jumlah yang terbatas saja. Dalam tahun 1879

    dia berhasil membuat sebuah alat yang dapat membuat peka banyak sekali. Ketika

    tahun 1888 dia memasarkan kamera Box dengan merk Kodak yang mudah cara

    menggunakannya, terjadilah suatu revolusi dalam bidang fotografi. Apalagi setelah

    dia menjual gulungan film dengan alas seluloid pada tahun 1891 yang dapat

    dimasukan ke dalam kamera pada cahaya terang sehingga lebih memudahkan lagi

    pekerjaan si pemotret.

    Hanya kamera dan film yang terjangkau oleh kantong rakyat Indonesia

    waktu itu, maka pada tahun 30-an fotografi sempat menyentuh perhatian beriu-ribu

    penggemar dinegri kita ini. Demikian populernya fotografi waktu itu sehingga dapat

    menambah perbendaharaan kata-kata dalam bahasa Indonesia. Kamera disebut

    Kodak dan berpotret dakatakan Berkodak.

    Tidak percuma Easman memilih perkataan Kodak yang tidak ada artinya

    kecuali maksudnya supaya mudah diingat dan diucapkan oleh semua orang dimuka

    bumi ini. Suskses yang dicapai Easman lebih-lebih karana waktu itu dibanyak

    Negara dan tempat terdapat perwakilannya atau cabang perusahaannya. Disitu orang

    dapat memproses film yang telah disinari, kemudian membuat fotonya dengan

    ongkos yang tidak mahal. Dengan semboyan You push the button we do rest

    yang artinya Anda menekan tomol, kami melakukan selebihmya , Kodak

    menjelajahi dunia dengan jayanya.

    1.3 Rangkuman

    asal mulanya fotografi menggunakan kamera obxcura dan pinhole kamera.

    Bahan peka yang bisa digunakan dalam memotret yaitu perak nitrat, bahan yang

    peka akan cahaya.

    Tokoh tokoh dalam fotografi yaitu Thomas Wedgeood, Joseph Nicephore

    Niepce, Louis Jacques Mande Deguerre, Willian Hendri Fox Talbot, dan George

    Easman.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    7/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 7

    1.4 Latihan 1

    Untuk mengatahui sejauh mana pemahaman anda, cobalah anda kerjakan latihan 1

    berikut ini.

    1. Jelaskan asal mula dihasilkannya kamera obscura !2. Apa yang terjadi jiak perak nitrat dicampur dengan kapur lalu terkena cahaya ?3. Sebutkan 3 tokoh fotografi !

    1.5 Tes Formatif 1

    Berikanlah tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut anda

    pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

    1. B - S Fotografi adalah hasil dari dua penemuan yaitu dalam bidangilmu alam dan ilmu kimia.

    2. B - S Roger Bacon adalah orang pertama yang melengkapi alat kemera

    obscura dengan sebuah lensa seferhana.

    3. B - S Pada pinhole kamera terdapat lensa dan lubang sebesar ujung

    jarum.

    4. B - S Perak nitrat tidak cepat berubah jika terkena sinar lembayung.

    5. B - S Diagfragma iris pada kamera dan bahan berupa akordeon dapat

    direnggangkan dan dirapatkan untuk mengatur ketajaman.

    6. B - S Talbotlah orang yang mula mula menggunakan obat

    pengembang untuk menimbulkan bayangan laten dari hasil

    pemotreten.

    7. B - S Kodak adalah merk yang pertama sekali dipasarkan.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    8/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 8

    1.6 Umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Cocokanla jawaban anda dengan kunci jawaban latihan 1 dan tes formatif 1

    yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Kemudian

    gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadapmateri kegiatan belajar 1.

    Rumus : Tigkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100 %

    7

    Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

    90 % - 100 % = baik sekali.

    80 % - 89 % = baik

    70 % - 79 % = sedang

    - 69 % = kurang

    Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas anda dapat

    meneruskan dalam kegiatan belajar 2. bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan anda

    masih dibawah 80 % anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    9/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 9

    Kegiatan Belajar 2

    ANATOMI DAN PERAWATAN

    KAMERA SLR

    2.1 Pendahuluan

    Selamat berjumpa kembali pada modul ini, sekarang anda memaski kegiatan

    belajar 2. jika anda mempunyai kamera SLR, siapkanlah kamera anda. Perhatikan

    dengan seksama setiap sisi kamera yang mempunyai bagianbagian tertentu, untuk

    memudahkan anda dalam mempelajari uraian kegiatan belajar 2 ini.

    Tujuan Instruksional Umum

    Setelah mempelajari modul kegiatan belajar 2 ini anda diharapkan dapat memahami

    Anatomi dan Perawatan Kamera SLR denga benar.

    Tujuan Instruksional Khusus

    DEngan modul kegiatan belajar 2 ini anda diharapkan dapat menyebutkan hal hal

    berikut :

    Bagian-bagian atas kamera SLR.

    Bagian-bagian bawah kamera SLR.

    Bagian-bagian depan kamera SLR.

    Bagian-bagian belakang dan tutup belakang kamera SLR.

    Perinsip kerja kamera SLR.

    Perawatan kamera SLR.

    Pelajari dan amatilah kegiatan belajar ini dengan baik. Selamat mengikuti

    uraianberikut ini.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    10/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 10

    2.2 Uraian

    Anatomi kamera SLR mempunyai bagian-bagian tertentu untuk itu coba

    anda perhatikan gambar-gambar kamera berikut dengan memperhatikan nama-nama

    bagiannya.

    2.2.1 Perinsip Kerja Kamera SLR

    Kamera SLR mempunyai beberapa prinsip kerja yaitu :

    1. Cahaya masuk melalui lensa.2. Sebelum rana dibuka, cahaya dipantulkan cermin menuju pentaprisma untuk

    dibalikan karena pada dasarnya bayangan yang masuk kedalam kamera ituterbaik dari keadaan sesungguhnya.

    3. Ketika rana dibuaka ( pelepas rana ditekan ), secara bersamaan diagfragmayang udah diatur besarnya menutup ke posisi yang ditentukan. Cermin

    menutup dan rana membuka ( selama yang ditentukan p[engatur kecepatan

    rana ).

    4. Cahaya yang masuk terekan pada film yang merupakan bahan peka cahaya.5. Cermin, rana dan diafragma kembali keadaan semula setelah waktu yang

    kita atur pada pengatur kecepatan rana habis.

    2.2.2 Perawatan kamera

    Sebuah kamera menuntut pemeliharaan pemiliknya, perhatikanlah

    petunjuk-petunjuk mengenai pemeliharaan kamera seperti diuraikan dibawah ini :

    1. Jangan sekali-kali memperbaiki kamera sendiri. serahkan hal itu kepada ahlinya.Bila memunkionkan kirim kembali ke pabriknya.

    2. Kamera ada tasnya, disinilah tempat yang amanbagi kamera. Tas itu dapatmelindungi kamera dari benturan-benturan. Bila kamera tidak dipakai maka

    tutuplah tas itu.

    3. Selama mencari sasaran, jangan biarkan lensa terbuka. Pasanglah tutup lensa,agar terhindar dari debu, pasir ataupun yang lainny. Jika ada debu yang halus,

    apalagi sebutir pasir menempel pada permukaan lensa akibatnnya bisa fatal. Jika

    tidak hati-hati membersihkannya, butir debu atau pasir bisa menggores

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    11/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 11

    permukaan lensa. Goresan ini tidak dapat hilang dan akan terus ada pada tiap

    foto yang dihasilkan.

    4. Lensa tidak boleh kena air. Setetes air yang menempel pada permukaan lensaakan meninggalkan bekas putih sesudah kering dan akan jelas terlihat pada foto

    nantinya bersihkan lensa jika ada bekas putih itu.;

    5. Hindari lensa dari jari yang berminyak. Bekas minyak akan tergambar di hasilcetak foto. Bila minyak itu mleket lama pada lensa, permukaan lensa akan rusak

    dan berjamur.

    6. Membersihkan lensa ada caranya. Mula-mula tiuplah debu yang melekat padapermukaan lensa atau sapu dengan kuas halus khusus lensa, kemudian hapus

    atau gosok perlahan menggunakan kain khusus lensa, jangan menggunakan kain

    sembarang karena kain sutra sekalipun dapat mempunyai sifat menggores pada

    lensa dan untuk penggunaan terbaik gunakan cairan khusus.

    7. Lensa bisa berjamur kalau terlalu lama tidak dipakai, simpanlah kamera jikatidak dipergunakaan di dalam Dry Box .

    8. Jauhkan kamera dari udara dari panas, jangan letakan di ruang yang terkenamatahari lamgsung, misalnya ruang kemudi pada kendaraan.

    2.3 Rangkuman

    1. Anatomi kamera SLR terdiri dari beberpa bagian yaitu bagian atas, bagian bawah,

    bagian depan dan bagian belakang kamera.

    2. Prinsip kerja Kamera SLR pada umumnya berasal dari masuknya cahaya melalui

    lensa.

    3. Sebuah kamera haruslah dirawat dengan baik agar selalu awet dan bersih,

    terutama pada bagian lensa yang memerlukan perawatan lebih.

    2.4 Latihan 2

    Istilah pertanyaan berikut ini untuk mengingatkan anda mengenai uraian diatas.

    1. Sebutkan bagian depan kamera !2. Ceritakan dengan singkat prinsip kerja kamera SLR !3.

    Mengapa lensa kamera tidak boleh selalu terbuka ?

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    12/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 12

    2.5 Tes Formatif 2

    Berilah tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut anda pada

    pertanyaan berikut ini :

    1. B - S pengatur kecepatan rana terdapat pada bagian atas kanera.2. B - S Gelang focus terdapat pada bagian bawah kamera.3. B - S Bayangan yang masuk kekamera terbalik dari keadaan

    sesungguhnya.

    4. B - S Cahaya masuk melalui jendela bidik.5. B - S Membersihkan lensa dapat menggunakan kain sutera.6. B - S Untuk menahan udara yang lembab dapat menggunakan silica gel

    dalam tas kamera.

    7. B - S Udara panas baik untuk kamera.8. B - S Minyak yang menempel dilensa menimbulkan bekas putih.9. B - S Skala ruang ketajaman pada bagian atas kamera disebut DOF (

    Deep Of Field ).

    10. B - S Ada tiga bagian pada bagian depan kamera.

    2.6 umpan Balik dan Tindak Lanjut

    Cocoakanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan 2 dan tes

    formatif 2 yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar,

    kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat pnguasaan anda

    terhadap materi kegiatan belajar 2 ini.

    Rumus : Tigkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100 %

    13

    Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

    90 % - 100 % = baik sekali.

    80 % - 89 % = baik

    70 % - 79 % = sedang

    - 69 % = kurang

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    13/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 13

    Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas atau lebih, Anda

    dapat meneruskan dalam kegiatan belajar 3. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan

    anda masih dibawah 80 % anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama

    bagian yang belum anda kuasai.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    14/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 14

    Kegiatan Belajar 3

    MENGOPERASIKAN KAMERA SLR

    3.1 PendahuluanSelamat berjumpa kembali, akhirnya Anda sampai pada kegiatan belajar

    3. Apakah Anda sudah siap untuk mengikuti uraian ini? Untuk itu jika Anda

    mempunyai kamera SLR, Anda dapat menyiapkannya supaya Anda dapat

    langsung mengetahui cara mengoperasikan kamera Anda. Tapi jika Anda belum

    mempunyai kamera SLR, Anda bisa memahami uraian modul ini dengan

    memperhatikan gambarnya.

    Dalam kegiatan belajar 3 ini akan diuraikan bagaimana cara

    mengoperasikan kamera untuk menghasilkan foto yang bagus sehingga Anda

    dapat memahami langkah-langkah memotret dengan baik.

    Tujuan Instruksional Umum

    Modul ini dimaksudkan untuk membantu Anda dalam mengetahui cara

    mengoperasikan kamera dengan memahami langkah-langkah yang diperlukan

    untuk memotret.Tujuan Instruksional Khusus

    Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan lebih memahami hal-hal

    sebagai berikut:

    Cara mengisi kamera

    Cara memegang kamera

    Cara memotret

    Cara menggulung film

    3.2 Uraian dan ContohSetelah mengenal berbagai jenis kamera yang ada dan cara kerjanya,

    maka kita mengira-ngira untuk mengambil sebuah gambar. Hal yang paling

    penting sebelum pengambilan gambar atau melakukan pemotretan adalah

    melakukan persiapan-persiapan, daripada hanya sebuah teori.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    15/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 15

    Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk memotret,

    yaitu:

    I. Mengisi FilmUntuk sebuah kamera, khususnya kamera SLR atau otomatis, format film

    yang digunakan adalah standar yaitu 35 mm. Proses ataupun cara pengisian

    film ke dalam kamera kurang lebih sama. Berikut ini langkah-langkah

    pengisian film:

    A. Langkah pertama adalah mempersiapkan yang akan kita isi.B. Lepaskan kancing di bagian kamera dengan menarik tombol rewind ke

    arah atas, setelah itu buka penuh ke arah kanan

    C. Selongsongan film dimasukkan pada kamar film di bawah. Tombolrewind dengan ujung spool (kumparan) pusat yang menonjol ke bawah

    lalu dorong kembali ke bawah. Mungkin Anda harus memutarnya sedikit

    agar ujung yang bercabang mencapai atau masuk ke dalam spool di

    ujung kumparan. Tarik film keluar dari selongsongan sepanjang

    punggung kamera agar mencapai ke spiodle take-up.

    D. Setelah itu pastikan bahwa lubang-lubang di bagian bawah terikat olehgigi jendela.

    E. Tutup punggung kamera yang ada, jika film dikokang terus makapenghitung frame akan menunjuk angka 1 dan Anda siap untuk

    mengambil gambar yang pertama.

    Ketika Anda mengokang film, tombol rewind harus berputar juga

    sebagai tanda bahwa film yang ada tertarik dari selongsongan film. Jika

    tombol rewind tidak berputar, putar kembali tombol rewind secara perlahan-

    lahan untuk memeriksa apakah film kendur. Jika tombol tidak bisa diputar

    dengan mudah, dan tetap tidak bergerak ketika Anda menarik film, maka ada

    yang salah. Gulung kembali untuk mengeluarkan film dan mulai lagi dari

    awal.

    Perhatikan gambar 1, cara pengisian film

    1. Tarik tombol rewind dan buka punggung kamera2. Masukkan selongsongan film3. Tempelkan atau kaitkan ujungnya ke dalam take-up spool4. Periksa gerakan gigi jendela]5. Tutupi punggung kamera

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    16/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 16

    6. Kokang film hingga mencapai angka 0 pada frame angka7. Steel kecepatan film

    Gambar 1

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    17/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 17

    II. Memegang KameraSalah satu sebab paling umum mengapa gambar tidak tajam adalah

    guncangan kamera, yaitu gerakan kamera saat pengambilan gambar. Saat

    gambar diambil, gambar subjek diproyeksikan pada film oleh lensa. Jika

    kamera bergerak meskipun tidak terasa, sementara shutter terbuka, maka

    gambar yang ditempatkan pada film menghasilkan gambar ganda atau

    banyak.

    Dalam banyak kasus gerakan atau guncangan kamera begitu kecil

    sehingga gambar yang sebenarnya berbeda tidak dapat dibedakan. Hasilnya

    adalah penebalan garis lurus dan pembesaran detail sehingga gambar

    menjadi kurang tajam dari yang sebetulnya mampu dihasilkan oleh kamera.

    Oleh karena itu, tindakan pencegahan harus selalu dilakukan. Peganglah

    kamera dengan mantap sehingga tidak bergerak meskipun pada kecepatan

    tinggi. Pada kecepatan yang lebih rendah maka resiko guncangan kamera

    dengan sendirinya akan lebih besar.

    Umumnya agar dapat memegang kamera dengan mantap, fotografer

    harus berdiri tegak dengan kaki sedikit renggang sehingga berat badan

    terbagi secara merata pada kedua kaki. Kamera dipegang dengan mantap tapi

    tidak terlalu berat dengan kedua tangan dan lengan menjauhi badan serta

    membentuk siku yang menekuk.

    Perhatikan gambar 2, cara memegang kamera

    Pegangan Horizontal dan Vertikal

    Perhatikan pada gambar 2.1 pegangan termudah untuk gambar

    horizontal yaitu tangan kiri memfokus dan menjalankan bukaan

    diafragma dan jarak lensa, sedangkan tangan kanan memutar film

    dan melepas shutter.

    Perhatikan pada gambar 2.2 pegangan untuk gambar vertikal,

    seperti ditunjukkan berupa jari pertama atau tangan kanan menekan

    shutter, dan jempol berfungsi untuk memutar film dan tangan kiri

    berada di posisi bawah tangan kanan dengan memegang lensa.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    18/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 18

    Gambar 2

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    19/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 19

    Manfaatkan bantuan yang ada di sekitar Anda bisa dengan

    menyandarkan kamera atau siku pada dinding, punggung kursi atau

    menyandarkan pada pohon, tiang lampu ataupun yang lainnya atau bahkan

    dengan bertiarap dan menopangkan siku di tanah. Terkadang anda dapat

    menggunakan kaki tiga (tripod) pada sebuah kamera dan membiarkan

    memotret sendiri dengan self timer.

    Ingatlah bahwa gambar yang tidak tajam bisa dihasilkan oleh

    penempatan gambar yang terpecah, karena itu sudut pandang yang makin

    sempit dari lensa dengan focal length yang makin panjang dapat

    menyebabkan gambar kabur dengan gerakan kamera l;ebih sedikit daripada

    jika lensa focus atau focal length yang pendek.

    Kamera harus dalam keadaan diam agar menghasilkan gambar yang

    tajam. Guncangan kamera adalah musuh gambar yang tajam jadi usahakan

    pegangan yang mudah dan mantap agar kamera dalam keadaan diam pada

    saat gambar diambil.

    III. MemotretPada tahap ini adalah langkah yang dilakukan setelah Anda mengisi film

    dan akan melakukan pemotretan. Anda dapat melakukan beberapa langkah

    yang harus diperhatikan pada saat pemotretan, yaitu:

    A.. Sesuaikan kamera dengan ASA fi lm yang dipakai , biasanya terdapat

    pada pengatur kecepatan rana.

    Angka B pada rana adalah singkatan Bulb yang berarti membukanya

    rana tergantung lamanya pemotret menekan tombol pelepas rana.

    A. Jenis Rana

    a. Between The Lens Shutter

    Dari namanya kita ketahui letak rana ini yaitu pada lensa. Terdiri

    dari beberapa keping daun logam menutupi belakang lensa yang

    membuka hanya jika tombol lepas rana aktif. Rana ini disebut juga

    leaf shutter. Perhatikan gambar 4.1 berikut:

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    20/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 20

    b. Focal Plane Shutter

    Rana ini terletakpersisi di depan film pada badan kamera,

    menutupi film dari cahaya. Rana ini terdiri dari dua tirai yang

    terbuat dari kanvas atau logam tipis. Perhatikan gambar 4.2 berikut

    ini:

    Perhatikan pada gambar 3, pada ASA ditetapkan standar yang

    sudah buka untuk porsi cahaya. Biasanya standar ini dituliskan

    pada bungkus film (Exposure Guide Table) dengan panduan sesuai

    cahaya, seperti terlihat pada gambar 3.1.

    B. Memil ih Subjek

    Setelah menyesuaikan kamera dengan ASA film yang digunakan maka

    langkah adalah mencari subyek foto yang kita inginkan, disini tentunya

    Anda sebagai Fotografer harus jeli dan sermat dalam melihat lingkungan

    yang ada disekitar Anda. Setelah mendapatkan sukyek foto yang Anda

    inginkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda

    memotret yaitu ada pada langkah selanjutnya.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    21/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 21

    C.. M emi li h Kecepatan Rana/Shutter.

    Rana adalah sebuat alat yang mengatur masuknya cahaya dalam waktu

    yang telah ditentukan. Rana berhubungan dengan waktu maka satuan

    rana adalah second atau detik. Perhatikanm gambar 4 berikut ini :

    Secara umum pada kamera SLR untuk rana adalah sebagai berikut :

    1, 1/2., 1/4, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000 dan B

    Angka angka tersebut diatas ditulis pada pengatur kecepatan tanpa

    meniliskan 1: 1, 2, 4, 8, 15, dst.

    Rana ini mempunyai 2 keuntungan dibanding Bedween-the lans Shutter

    yaitu:

    1. Memungkinkan lensa tukar dibuat dengan biaya lebih murah karenatidak perlu membuat rana pada lensa.

    2. Dapat melakukan penyinaran dengan kecepatan yang lebih tinggi.Kecepatan rana harus sesuai dengan subyek karena kecepatan cahaya

    hingga tingkat tertentu, tergantung pada subyek. Sebuah subyek statis

    biasanyua dapat difoto pada kecepatan mana saja, baik tinggi atau rendah

    tapi subyek foto yang bergerak harus difoto pada kecepatan yang tinggi

    untuk menghindari hasil gambar yang kabur.

    D. Memil ih Bukaan Diafragma.

    Diafragma adalah bagian dari kamera yang mengatur banyaknya cahaya

    yang masuk kedalam kamera , hal ini dinyatakan dalam satuan f- stop.

    a. Bentuk diafragma.Diafragma terdiri dari beberapa daun logam yang membentuk segi

    banyak dalam suatu lingkaran. Segi banyak yang merupakan lubang

    masuknya cahaya diantara daun-daun logam tersebut dan dapat diatur

    besarnya.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    22/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 22

    b. F-StopNilai diafragma dinyatakan dengan f-stop yang ditulis dengan f /

    angka. Pada gelang diafragma terlihat angka-angka 2.8, 4, 5.6, 8, 11,

    16, 22, berarti bahwa lensa tersebut dapat membuka diafragma

    dengan f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22. Berikut kita lihat

    perbedaannya pada gambar 5.1 dan 5.2.

    Pada gambar terlihat bahwa dengan angka yang kecil, lobang atau

    seterusnya kita namakan bukaan terbuka besar maka cahaya yang

    masuk akan lebih banyak. Sebaliknya jika angka besar, bukaan kecil

    maka cahaya yang masuk akan sedikit.

    c. Hubungan antar f/stop pada kameraMenaikkan satu f/stop (mengurangi angka f/stop) akan menambah

    cahaya yang masuk dua kali dari bukaan sebelumnya.

    Menurunkan f/stop (menambah angka f/stop) akan mengurangi

    cahaya yang masuk setengah kali bukaan sebelumnya.

    Contoh:

    f/4 menyalurkan cahaya dua kali f/5.6

    f/11 menyalurkan cahaya setengah kali f/8

    Susunan lengkap f/stop dengan perbandingan cahaya masuk setengah

    kali bukaan sebelumnya (makin lama bukaan makin kecil):

    11.422.845.68111622324464

    Apabila angka-angka yang tertera tidak lagi sesuai dengan aturan ini

    maka dapat disimpulkan bahwa perbandingan angka yang berbeda

    tersebut tidak sama dengan 1:2 (dengan bukaan sebelumnya ataupun

    sesudahnya)

    Contoh:

    f/1.8 menyalurkan cahaya 1.3 kali f/2

    f/3.5 menyalurkan cahaya 1.25 kali f/4

    f/1.9 kira-kira sama dengan f/2

    Untuk menghapal urutan diafragma Anda bisa menulisnya seperti ini:

    1 2 4 8 16 32 64

    1.4 2.8 5.6 11 22 44

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    23/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 23

    E.Melakukan KomposisiKomposisi dalam fotografi adalah cara menyusun elemen foto ke dalam

    format foto yang tujuannya untuk menyatukan elemen yang berbeda

    menjadi kkesatuan yang seimbang dan harmonis sehingga foto tersebut

    enak dilihat dan hidup. Dalam komposisi foto ini Anda harus

    memperhatikannya.

    F.Melakukan Pengokangan.Melakukan pengokangan berarti Anda telah melakukan penarikan film

    dari selongsongan yang ada dalam punggung kamera. Melakukan

    pengokangan ini biasanya menggunakan jempol kanan.

    G.Menajamkan Gambar.Cara melakukan penajaman gambar biasanya dilakukan di view finder.

    Cahaya dibelokkan dari cermin dan dibalikkan oleh pentaprisma

    kemudian menuju jendela bidik, pada jendela bidik itu ditafsirkan

    kembali oleh view finder. View finder memberitahu pemotret apakah

    subjek telah difokuskan dengan benar.

    Dalam fotografi terdapat bermacam-macam system view finder

    dalam menentukan fokus:

    a. Double ImageGambar yang belum focus akan kelihatan berganda dan makin

    hilang jika mendekati fokus.

    b. Patah SilangTerdiri dari lingkaran terbelah dua. Jika gambar belum fokus

    garis yang melalui dua bagian tersebut akan terpotong (hanya

    dalam lingkarannya) dan jika fokus tepat maka bagian garis pada

    lingkaran akan menyatu.

    c. Prisma MikroJika belum fokus, secara keseluruhan gambar akan kabur.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    24/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 24

    Selain view finder pada jendela bidik terdapat pula informasi-informasi

    mengenai keadaan kamera. Informasi yang dimuat antara lain mengenai

    petunjuk kecepatan rana dan light meter indicator.

    H.Melepaskan bidikan.Jika semua telah siap dan telah kita tentukan dan momen yang Anda

    anggap tetap, maka Anda dapat melepaskan bidikan dengan menekan

    tombol shutter dengan jari telunjuk kanan dan usahakan dalam

    melepaskan bidikan kamera yang Anda gunakan tidak goyang seperti

    yang telah dijelaskan di depan terlebih dahulu.

    IV. Menggulung FilmProsedur mengosongkan atau menggulung film dengan kamera di semua

    model sama. Langkah pertama yaitu periksalah apakah tuas pengokang

    sudah tidak dapat bergerak lagi atau petunjuk film telah menunjukkan angka

    akhir banyaknya film. Selanjutnya adalah tekan tombol rewind yang ada di

    bagian bawah kamera. Sekali ditekan maka tombol akan tetap tertekan.

    Tarik tombol rewind dan putar sesuai dengan arah panah pada kenop

    rewind. Dibutuhkan banyak putaran sebelum seluruh selongsongan filmtergulung. Anda tahu kapan proses ini selesai karena terdapat pengurangan

    tegangan secara mendadak pada engkol.

    Jika proses tersebut telah dilalui maka buka punggung kamera dan

    keluarkan selongsongan film dengan cara menarik kenop rewind ke atas

    lagi. Setelah itu kamera siap diisi kembali. Perhatikan gambar 6 cara

    menggulung film:

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    25/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 25

    1. Tekan tombol rewind2. Tarik dan putar engkol tombol rewind hingga film meninggalkan

    take-up spool

    3. Tarik ke atas tombol rewind dan buka punggung kamera4. Keluarkan selongsongan film5. Tutup punggung kamera

    Gambar 6

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    26/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 26

    3.3 RangkumanAnda telahmempelajari cara mengoperasikan kamera dan yang perlu

    Anda ingat ada beberapa langkah yang diperlukan dalam memotret, yaitu:

    1. Mengisi Film2. Memegang Kamera3. Memotret4. Menggulung Film

    3.4 Latihan 3Untuk mengetahui sampai sejauh mana pemahaman Anda, cobalah Anda jawab

    pertanyaan di bawah ini:

    1. Ceritakan cara pengisisan film dalam kamera dengan singkat2. Sebutkan langkah-langkah dalam memotret3. Apa saja yang harus diperhatikan dlam melakukan komposisi

    3.5 Test Formatif 3Berilah tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut Anda pada

    pertanyaan berikut ini:

    1. B S Langkah pertama dalam melakukan pemotretan adalah dengan

    menentukan subjek foto yang kita tentukan.

    2. B S Pedoman yang digunakan bahwa sebuah film telah terpasang

    dengan baik yaitu dengan melihat pada frame counter.

    3. B S Salah satu yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan

    yaitu dengan menentukan komposisi yang ada.

    4. B S Ada dua cara memegang kamera yaitu dengan pemegangan

    horizontal dan vertikal.

    5. B S Salah satu cara untuk mengetahui bahwa film yang kita gunakan

    telah habis dengan cara melihat apakah tuas pengokang sudah

    tidak dapat bergerak lagi.

    6. B S Agar memegang kamera dengan mantap maka fotografer harus

    berdiri tegak dengan kaki rapat sehingga berat badan seimbang.

    Selamat Memotret

    Semoga Anda Sukses

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    27/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 27

    7. B S Kecepatan sebuah pelepas shutter 1/60 lebih cepat daripada 1/30

    detik.

    8. B S Pemegangan kamera yang tidak kuat dapat menyebabkan sebuah

    foto jadi kabur.

    9. B S Hal yang perlu kita perhatikan dalam menggunakan kamera

    adalah cara pengisian sebuah film.

    10. B S Ada tiga jenis cara memfokuskan dan salah satunya yaitu double

    image.

    3.6 Test Uji CobaUntuk mengetahui kemampuan Anda dalam mengoperasikan kamera cobalah

    Anda lakukan kegiatan di bawah ini dan hasilnya. Anda isi pada kolom penilaian

    dengan tanda check list pada skor penilaian dan berilah keterangan.

    No Nama Kegiatan Penilaian

    Ya Tidak

    Keterangan

    1. Apakah film yang Anda

    isi pada kamera telah

    terpasang dengan baik.

    2. Apakah Anda sudah

    dapat memegang kamera

    dengan pegangan hori-

    zontal dan vertikal.

    3. Apakah Anda sudah

    dapat mengatur kecepa-

    tan rana ketika akan

    memotret.

    4. Apakah Anda sudah

    melakukan komposisi

    yang baik dalam

    memotret.

    5. Apakah dalam menggu-

    lung film Anda

    mendapatkan kesulitan.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    28/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 28

    3.7 Umpan Balik dan Tindak LanjutCocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban latihan 3 dan test

    formatif 3 yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban Anda yang

    benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat

    penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3.

    Rumus:

    Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban Anda yang benar x 100 %

    13

    Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

    90 % - 100 % = baik sekali

    80 % - 89 % = baik

    70 % - 79 % = sedang

    - 69 % = kurang

    Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % k eats atau lebih Anda

    dapat meneruskan dalam kegiatan belajar 4. Bagus! Tetapi jika tingkat

    penguasaan Anda kurang dari 80 %, Anda harus mengulangi kegiatan belajar 3,

    terutama bagian yang belum Anda kuasai.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    29/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 29

    Kegiatan Belajar 4

    PENCAHAYAAN

    4.1 Pendahuluan

    Baiklah, setelah mempelajari kegiatan belajar 13 ini, kini Anda akan di

    ajak menyelami masalah yang paling utam dlaam Fotografi. Benar! Ini adalah

    masalah pencahayaan. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan pencahayaan?

    Jika tidak, berarti Anda tepat sekali untuk mulai membuka, membaca dan belajar

    pada kegiatan belajar 4 ini. Selamat membaca dan berkarya!

    Tujuan Instruksional Umum

    Setelah mempelajari penggalan modul ini, Anda diharapkan dapat

    memahami masalah pencahayaan dan beberapa aspek yang berperan penting

    dalam proses penciptaan karya foto Anda.

    Tujuan Instruksional Khusus

    Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, Anda diharapkan mampu:

    Menjelaskan pencahayaan dalam fotografi

    Menyebutkan sumber cahaya dalam fotografi

    Membedakan tiga kategori kualitas sinar (intensitas cahaya)

    Menyebutkan 7 macam arah datangnya sinar / pencahayaan

    Menjelaskan hubungan antara bukaan difragma, kecepatan rana dan iso

    film dengan pencahayaan

    Mempraktekkan proses pencahayaan yang Anda inginkan dengan

    menggunakan kamera SLR

    4.2 Uraian dan Contoh

    A. CAHAYA DALAM FOTOGRAFI

    Seperti yang Anda ketahui dari kegiatan belajar sebelumnya,

    bahwa memotret tidak mungkin dilakukan dalam keadaan gelap gulita,

    jika Anda menginginkan hasil yang maksimal. Untuk itu memang harus

    ada sinar atau cahaya yang masuk ke dalam kamera. Nah, unsure cahaya

    inilah yang menentukan bagus tidaknya hasil pemotretan. Jadi dapat

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    30/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 30

    disimpulkan, bahwa pencahayaan dalam fotografi adalah hal yang

    mutlak dan harus ada.

    Fotografi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari

    bagaimana menggambar atau merekam dengan bantuan cahaya atau

    sinar dengan hasil foto atau potret. Cahaya sendiri dapat dikatakan

    sebagai salah satu bahan dasar dalam proses menggambar itu. Tanpa

    ada cahaya maka suatu gambar atau karya fotografi tidak akan tercipta.

    Tahukah Anda ada berapa pencahayaan dalam fotografi?

    Pencahayaan dapat dibagi dalam dua garis besar, yaitu:

    1. Pencahayaan untuk sekedar dapat menghasilkan gambar dalamfotografi, atau yang lebih Anda kenal denganExposure.

    2. Pencahayaan untuk dramatisasi dalam fotografi, atau kita beri namatata cahaya (lighting set up)

    EXPOSURE

    Exposure di sini berkaitan dengan kecepatan film (ASA),

    diafragma pada lensa, dan kecepatan shutter kamera. Pencahayaan di sini

    hanya sekedar untuk menghasilkan gambar yang tidak under atau over

    exposure, ini adalah pencahayaan yang sangat dasar dalam fotografi.

    Walaupun demikian, Anda jangan

    Meremehkannya, karena exposure yang tepat sangatlah mutlak untuk menghasilkan

    foto yang baik. Hal ini berlaku oleh yang baru belajar fotografi hingga yang sudah ahli.

    TATA CAHAYA (LIGHTING SET UP)

    Biasanya kita menggunakan tata cahaya di dalam studio. Walaupun tidak jarang ada

    yang menggunakannya di luar gedung atau studio. Tata cahaya ini dipakai, setelah anda

    menguasai exposure yang benar guna menghasilkan gambar yang memeberi kesan

    artistik ataupun dramatik. Untuk itu anda harus mengetahui arah datangnya

    sinar/cahaya. Karena dalam tata cahaya kita bermain dengan arah datangnya sinar.

    Bagaimana proses terciptanya suatu karya fotografi ?

    Proses tersebut terjadi pada saat film yang mempunyai bahan peka cahaya di dalam

    kamera tersinari dan merekam warna cahaya dari suatu benda yang melintasi kamera.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    31/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 31

    Image yang terjadi pada film negatif karena adanya cahaya yang mengenai dan

    melukainya sehingga menimbulkan bekas-bekas tertentu. Film memang materi yang

    dibuat peka cahaya. Namun agar film dapat merekam image dengan baik, harus ada

    aturan-aturan tertentu.

    Aturan pertamaadalah, cahaya harus datang dengan terarah. Ini adalh tugas lensa. Yaitu

    memindahkan suatu image tiga dimensi ke dalam badan kamera agar terekam dalam

    bentuk dua dimensi. Tanpa lensa, tidak ada kamera yang bisa bekerja untuk fotografi.

    Aturan keduaadalah, jumlah cahaya yang masuk harus pas dengan keadaan film yang

    terpasang. Dengan demikian untuk mendapatkan jumlah cahaya yang pas, Anda harus

    mengetahui pula asal sumber cahaya, intensitas cahaya, serta arah dari sinar atau

    cahaya itu datang mengenai objek. Hal inilah yang nanti akan kita bahas pada point

    berikutnya.

    B. SUMBER CAHAYA

    Mtahari, bulan, bintang, api, lilin, senter, lampu pijar, neon, lampu kilat (flash)

    studio, dan pantulan cahaya benda mengkilat dapat dikatakan sebagai sumber-sumber

    cahaya.

    Sumber-sumber cahaya itu dikategorikan sebagai berikut ini :

    a. Sumber cahaya alamYaitu sumber cahaya yang berasal dari Yang Maha Kuasa, biasanya memiliki

    cahaya yang lebih kuat. Misalnya : matahari, bulan, bintang, dll.

    b. Sumber cahaya buatanYaitu sumber cahaya yang dapat dibuat atau diciptakan oleh manusia. Misalnya :

    lampu pijar, neon, lampu kilat, lilin, lentera, api, dll.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    32/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 32

    C. KUALITAS CAHAYA

    Kualitas cahaya dapat diartikan sebagai tingkat kekuatan sinar yang dilepaskan

    oleh sumber cahaya. Tingkat kekuatan sinar ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :

    1. KerasSinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya yang kontras antara gelap dan

    terang.

    2. SedangSinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya lembut antara gelap dan terang.

    3. LemahSinar ini dapat menimbulkan nada warna cahaya baur/tidak kentara antara terang

    dan gelap.

    D. ARAH CAHAYA

    Yaitu arah datang sinar dari suatu sumber cahaya terhadap obyek yang berada

    tepat di depan kamera. Dalam pemotretan dikenal beberapa arah datangnya sinar, antara

    lain :

    1. Sinar depan/mukaYaitu sinar yang datang dari muka obyek dan berada di depan, sejajar atau di

    belakang pemotret. Sinar ini akan menimbulkan kesan 2 dimensi pada muka

    obyek. Jika sinar yang datang terlalu kuat, biasanya akan membentuk bayangan

    silang di bawah dagu obyek. Hal ini dapat dihilangkan dengan diberikannya

    reflektor sebagai penambahan cahaya. Sinar ini dimanfaatkan sebagai sinar

    pengisi.

    2. Sinar belakang (Back Light)Sinar yang datang dari arah belakang obyek atau mengarah ke kamera. Sinar ini

    dimanfaatkan untuk menimbulkan kesan dramatis (menimbulkan efek aura) dari

    belakang dan biasanya dapat menimbulkan siluet atau obyek depan menjadi

    gelap. Terkadang terjadi apa yang dinamakan flair, yaitu masuknya sinar bias

    langsung kedalam lensa yang terlalu kuat. Hal ini dapat diantisipasi dengan cara

    :

    - Mengarahkan cahaya tidak terlalu di belakang obyek, tetapi berada agak atas(miring) yang disebut hair lighting.

    - Menggunakan cahaya pengisi (Fill in) atau reflektor- Menambah pencahayaan Light meter lebih dari 2 stop

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    33/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 33

    3. Sinar samping (Side Light)Sinar yang datang dari samping obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk

    mendapatkan dimensi terang dan gelap sisi muka obyek yang menghadap

    kamera.

    4. Sinar atasSinar yang datang dari atas obyek. Sinar ini dimanfaatkan untuk menyinari

    bagian atas suatu obyek sehingga terkadang akan menimbulkan bayangan gelap

    yang keras pasa sisi-sisi bawah obyek.

    5. Sinar kunciSinar yang datang dengan kuat dari arah 45 derajat samping depan atas obyek,

    Sering dimanfaatkan pada pemotretan model studio yang menimbulkan kesan 3

    dimensi.

    Masuknya cahaya ke dalam kamera bisa diibaratkan mengisi ember dengan air

    yang melalui keran. Besarnya ember, besarnya bukaan keran dan lamanya mengisi,

    saling berkait satu dengan yang lain. Kalau embernya besar jelas akan membutuhkan

    waktu yang lebih lama. Namun kalu membuka kerannya makin lebar, waktu

    mengisipun menjadi semakin singkat. Nah, besarnya ember ini ibarat ISO film yang

    anda pakai. Makin rendah ISO film yang anda pakai, makin banyak cahaya yang

    dibutuhkan untuk memenuhinya. Jadi film dengan ISO 100 membutuhkan pencahayaan

    yang lebih banyak dibandingkan film dengan ISO 400.

    Dengan kata lain, film dengan ISO 400 lebih peka cahaya dibandingkan film

    ISO 100. Makin tinggi ISO sebuah film (makin tinggi angka ISOnya) makin peka film

    itu terhadap cahaya. Untuk pemakaian sehari-hari, film yang paling sesuai adalah film

    dengan ISO 100, 200 atau 400. Film dengan ISO rendah biasanya dapat anda pakai

    untuk keperluan artistik yang membutuhkan ketajaman detil atau untuk foto-foto yang

    akan dicetak dalam ukuran yang sangat besar.

    Sedangkan film dengan ISO tinggi umumnya dipakai untuk pemotretan dalam

    kondisi redup (namun tidak boleh menggunakan lampu kilat), misalnya foto-foto

    olahraga atau pertunjukan opera. Namun, anda jangan menggunakan ISO film yang

    tinggi ini, jika anda tidah ingin hasil cetak perbesaran anda menjadi buruk, karena film

    ISO tinggi mempunyai resolusi yang buruk, yang mempunyai butiran-butiran kasar jika

    diperbesar. Jadi jelaslah bahwa pemilihan ISO film harus disesuaikan dengan keinginan

    anda dan suasana saat momen atau peristiwa itu terjadi.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    34/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 34

    Oleh karena itu, bukaan diafragma (kecepatan rana) ISO film, sangat

    berpengaruh dalam pemotretan. Kesalahan dalam satu unsur saja, bisa dipastikan akan

    mempengaruhi hasil pemotretan.

    Tips untuk anda :

    1. Ada 2 titik penting guna memulai pengaturan pada kamera anda yang masihmenyangkut tentang pencahayaan yaitu :

    Apakah kamera yang anda gunakan dilengkapi dengan pengukur cahaya ? atau

    kamera yang anda gunakan sudah tidak dilengkapi oleh pengukur cahaya, atau

    pengukur cahaya pada kamera anda sudah tidak berfungsi lagi ?

    Bagaimana cara mengatasinya, jika terjadi hal ini? Jangan bingung! Pertama,

    sebenarnya anda masih bisa memotret dengan sangat baik jika kamera ini hanya

    sebagai kamere kedua. Artinya, ada kamera lain berpengukur cahaya yang dipakai

    bersamaan. Penyetelan kamera yang tanpa pengukur cahaya bisa meniru penyetelan

    lainnya. Namun kalau kamera tanpa pengukur cahaya itu hanya satu-satunya, anda

    dapat memekainya dengan beberapa catatan :

    1) Sebaiknya anda memotret dengan film negatif yang mam pu bertoleransikesalahan pencahayaan sampai dengan dua stop (ingat penjelasan megenai hal

    ini di kegiatan belajar sebelumnya).

    2) Anda harus tau betul ISO film yang anda pakai saat memotret.3) Sebaiknya cara ini (tanpa pengukur cahaya) hanya dipakai untuk memotret di

    alam terbuka saja pada cahaya matahari.

    4) Saran selanjutnya, anda harus siap kalau beberapa foto anda sama sekali tidakbisa dipakai akibat kesalahan pencahayaan yang terlalu parah.

    Dengan pengukur cahaya anda akan lebih mudah menemukan setelan yang

    cocok dengan lebih akurat. Yang harus diingat adalah, setelan ISO pada kemera

    harus benar sesuai dengan ISO film yang anda pakai. Kalau sampai salah, sia-sia

    saja pengukur cahaya yang ada.

    Cara menggunakan pengukur cahaya :

    Pada suatu kesempatan rana yang anda pilih, sambil mengarahkan lensa ke arah

    sasaran, lihatlah pada indikator pengukur cahaya yang berada di dalam kamera anda.

    Putar gelang diafragma sampai pengukur cahaya mengatakan sesuai. Umumnya

    pengukur cahaya memberikan info dalam bentuk tanda plus (yang artinya over), dan

    minus (yang artinya under) atau angka 0 (yang artinya tepat). Setelah pengukur cahaya

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    35/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 35

    mengatakan OK, anda dapat mengubah-ubah kombinasi setelan sesuai dengan

    kebutuhan.

    4.3. Rangkuman

    Cahaya merupakan unsur terpenting dalam fotografi karena ia sebagai salah satu

    bahan dasar yang mendukung terciptanya suatu karya fotografi yang dapat

    menimbulkan suatu kesan tertentu.

    Sumber cahaya terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Sumber cahaya alam

    2. Sumber cahaya buatan

    Pencahayaan secara garis besar terbagi atas :

    1. Exposure2. Tata cahaya

    Kualitas cahaya dibagi menjadi 3 kategori :

    1. Keras 2. Sedang 3. LemahDalam pemotretan dikenal beberapa arah datangnya sinar, yaitu :

    1. Sinar depan, 2. Sinar belakang, 3. Sinar samping, 4. Sinar atas

    5. Sinar kunci, 6. Sinar back ground, 7. Sinar baur

    Pencahayaan sangat berhubungan erat dengan hasil foto yang baik. Hal ini

    diantaranya dengan kesesuaian cara pengaturan bukaan diafragma, kecepatan

    rana dan ISO film yang digunakan.

    Kamera yang memiliki pengukur cahaya, lebih mudah dalam

    mengkombinasikan setelan awal dalam memotret suatu peristiwa tertenu dalam

    suasana tertentu pula.

    4.4. Latihan 4

    Untuk menhetahui sejauh mana pemahaman nada tentang pencahayaan,

    kerjakamlah tugas berikut ini dengan jujur !

    1. Mengapa pencahayaan merupakan unsur utama dalam fotografi ?2. Apa yang dimaksud dengan Exposure ?3. Apa bedanya exposure dengan tata cahaya ?4. Berapa sumber cahaya yang anda ketahui ?5. Apakah maksud kualitas cahaya seimbang ?

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    36/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 36

    Tes Formatif 4

    Beri tanda silang pada huruf B jika benar dan S jika salah menurut anda pada

    pernyataan berikut ini !

    1. BS Sinar belakang dimanfaatkan untuk menimbulkan efek aura disekitarsiluet obyek.

    2. BS Flair maksudnya adalah masuknya bias sinar tidak langsung kedalam lensa.

    3. BS Mengatasi flair hanya bisa diantisipasi dengan mengggunakan

    cahaya pengisi (fill in) atau reflektor.

    4. BS Ukuran setelan pada bukaan diafragma mempengaruhi unsur cahaya

    yang masuk.

    5. BS Film yang ISOnya lebih rendah, membutuhkan sedikit

    cahaya dibandingkan film dengan ISO yang tinggi.

    6. BS Film dengan ISO tinggi biasanya dipakai untuk foto-foto olah raga

    dan pertunjukan opera.

    7. BS Film denga ISO rendah dimanfaatkan untuk mengabadikan momen

    yang membutuhkan ketajaman detil.

    8. BS Kecepatan rana 1/125 detik lebih cepat dari kecepatan rana 1/60 detik.

    9. BS Untuk mencegah kondisi under, sebaiknya anda mengganti film

    dengan ISO yang lebih tinggi.

    10. BS Makin besar bukaan diafragma, maka makin blur latar belakang fotonya.

    4.5. Umpan Balik

    Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban latihan 4 dan tes formatif 4

    yang ada pada modul ini. Hitunglah jumlah jawaban anda yang benar. Kemudian

    gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi

    Kegiatan Belajar 4. Rumus :

    Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar

    x 100

    15

    Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    37/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 37

    90 % - 100 % = baik sekali

    80 % - 89 % = baik

    70 % - 79 % = sedang

    < 70 % = kurang

    Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas anda dapat meneruskan

    dalam kegiatan belajar 5. Bagus ! Tetapi jika tingkat penguasaan anda masih di bawah

    80% anda harus mengulangi kegiatan belajar 4. Terutama pada uraian yang belum anda

    kuasai.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    38/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 38

    Kegiatan Belajar 5

    PELUANG BISNIS FOTOGRAFI DI KAMPUS

    a. PendahuluanBagaimana kabar anda sekarang, senang dapat berjumpa kembali dengan anda

    dalam kegiatan belajar yang terakhir ini. Dalam kegiatan belajar yang terdahulu anda

    sudah banyak mempelajari sejarah fotografi beserta teknik-teknik dasar fotografi. Pada

    kegiatan belajar 5 ini akan diuraikan bagaimana anda dapat mempromosikan tentang

    keahlian yang nada miliki yaitu fotografi.

    Pada uraian ini merupakan hal penting yang harus anda peklajari yaitu dengan

    melihat peluang bisnis di kampus. Nantinya anda akan melihat begiti banyak peluang

    bisnis di dalam kampus terutama dalam hal fotografi.

    Tujuan Instruksional Umum

    Setelah mempelajari modul dalam kegiatan belajar 5 ini, anda diharapkan dapat

    menembus peluang bisnis fotografi dan mempromosikan diri anda dengan sukses.

    Tujuam Instruksional Khusus

    Dengan mempelajari kegiatan belajar 5 modul ini, anda diharapkan dapat mempunyai

    kemampuan dan melakukan hal-hal sebagai berikut :

    Percaya diri Ramah dan suka bergaul Pemberani Melihat mmoment fotografi di kampus

    b. Uraian dan contohKampus sebagai tempat dimana mahasiswa belajar, mempunyai sirkulasi yang

    terbagi tiga, yaitu pertama, sebuah kampus yang sirkulasi mahasiswanya antara 0 200

    mahasiswa per hari. Ini adalah ukuran kampus kecil yang biasanya universitas ini tidak

    terlalu besar, sedangkan sirkulasi yang kedua adalah sebush kampus yang dihadiri tiap

    hari oleh mahasiswa 200 700 mahasiswa per hari, kampus ini merupakan kampusyang relatif cukup besar dan biasanya adalah kampus yang berada dalam satu wilayah

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    39/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 39

    yang didalam kampus tersebut terdapat 2 atau 3 fakultas seperti contohnya Kampus B

    UNJ. Sirkulasi yang terakhir adalah sirkulasi yang dihadiri setiap hari oleh mahasiswa

    sekitar 700 ke atas, ini merupakan ukuran kampus yang cukup besar, contohnya

    Kampus A UNJ yang terdiri dari 4 fakultas, Kampus UI Depok, Kampus Trisakti di

    Grogol.

    Jika anda berada pada salah satu ukuran sirkulasi kampus tersebut, anda tetap

    memiliki banyak peluang yang besar sekali terutama dalam bidang fotografi. Berikut ini

    adalah bagaimana cara melihat pekuang bisnis fotografi di kampus.

    1. Percaya DiriPercaya diri merupakan salah satu sifat penting yang harus anda miliki sebagai

    seprang fotografer. Sifat percaya diri membantu anda menghadapi berbagai medan

    kehidupan yang ada. Sikap percaya diri yang dimaksud adalah sikap percaya diri yang

    nyata, bukan hanya khayalan. Contoh sederhana pentingnya percaya diri dalam

    kehidupan sehari-hari ketika anda menghadapi soal-soal hitungan matematika dan anda

    adalah seorang ahli dalam bidang itu, maka akan tumbuh rasa percaya diri pada anda,

    karena anda merasa mampu dalam berkonsentrasi dalam menyelesaikan soal-soal

    tersebut dengan benar.

    Dalam menembus peluang bisnis di kampus anda harus PD bahwa anda mampu

    merebut peluang tersebut. Ada beberapa yang harus difokuskan dalam membina

    kepercayaan diri anda :

    a. Ingat ! Bahwa kepercayaan diri adalah rahasia utama keberhasilan, jadi percayalahkepada diri sendiri jika anda tidak ingin gagal.

    b. Bebaskanlah semua perasaan anda hingga dapat menjalani kehidupan tanpatanggung-tanggung dengan memberikan semua yang anda miliki untuk kehidupan

    ini.

    c. Praktekkan antisipasi kreatif, kekuatan harapan yang positif. Miliki keyakinanbahwa anda memperoleh yang terbaik bukan yang terburuk untuk diri anda sendiri.

    d. Lihatlah diri anda dengan penuh keyakinan karena kita cenderung menjadi apa yangkita yakini.

    e. Jangan pernah membiarkan kesalahan apapun yang menyebabkan anda berhenti PDpada didi sendiri.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    40/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 40

    f. Jika anda tidak pernah benar-benar menentukan diri anda, lakukanlah sekarang.Lalu, anda akan mulai menyukai diri anda dengan suatu alasan yang tepat.

    g. Anda pasti bisa bila anda berfikir anda bisa. Ukir kata-kata itu dalam-dalam padakesadaran anda.

    Hal di atas harus anda fokuskan dalam diri anda sebagai fotografer dan anda harus

    memiliki rasa percaya diri bahwa anda adalah seorang fotografer yang handal.

    2. Ramah dan Suka BergaulAnda harus ingat bahwa anda adalah makhluk sosial. Ingat hal itu baik-baik !

    Interaksi dengan sesama manusia adalah suatu hal yang wajib, semakin banyak teman

    atau kenalan anda maka semakin terbuka peluang bisnis fotografi di Kampus. Hal ini

    berarti semakin besar pula peluang anda untuk merebutnya.

    Bergaul dan berkumpul mempunyai peranan yang mendasar dalam hidup ini dan

    kesempurnaan dalam sisi kehidupan bersandar kepada pergaulan dan hubungan sesama

    manusia. Oleh karena itu Allah telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sosial

    yang mengikuti fitrahnya sehingga tidak sulit bagi anda untuk berinteraksi. Contohnya

    pada saat anda bayi dan lahir sendiri ke bumi, anda menangis karena merasa takut pada

    dunia yang lain dari tempat semula dalam kandungan ibu.

    Untuk itu hendaknya anda memanfaatkan fitrah yang ada pada diri anda.

    Cobalah bermasyarakat dan perluaslah ruang lingkup pergaulan anda dari teman sesama

    jurusan ke teman jurusan lainlalu ke antar fakultas.

    Supaya anda hidup dengan memiliki hubungan kepada sesama dengan baik dan

    membahagiakan teman-teman anda maka nada harus menjahui sisi yang tajam dan

    hendaklah anada bersikap positif. Ini bukan berarti anda harus menerima ketidak baikan

    dari orang lain, bukan ! Tetapi yang dimaksud adalah bahwa anda menggunakan cara-

    cara yang baik untuk menyelesaikannya.

    Tentunya dalam berinteraksi dengan teman-teman anda, anda harus mengetahui

    bahwa mereka mempunyai norma-norma tertentu. Jadi hormatilah norma-norma

    tersebut. Ingat, seperti kata pepatah : dimana kita berpijak di situ langit di junjung !

    Jadi dalam bergaul usahakan segala tindak tanduk dan perilaku anda elok dan

    terpuji dimanapun anda berada. Dengan demikian anda akan dipandang sebagai orang

    yang mempunyai wibawa dan disegani. Oleh karena itu hendaknya anda menjadikan

    agama, akhlak dan akal menjadi dasar tertinggi untuk mengatur semua perilaku anada.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    41/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 41

    3. PemberaniBerani adalh lawan dari ketakutan. Keberanian adalah sikap tegar dan keras hati

    tatkala diri menghadapi bahaya. Keberanian bukan hanya terbatas di medan perang,

    namun banyak medan kehidupan yang menuntut keberanian. Begitu pula anda sebagai

    fotografer tidak mungkin akan diakui jika tidak pernah memotret dan hunting (memotret

    di luar).

    Keberanian dalam dunia fotografi adalah unsur terpenting yang harus anda

    miliki. Jika tidak bagaimana mungkin anda dapat memitret orang-orang yang terkenal

    atau orang yang nada segani, begitu pula dalam meraih dunia bisnis dibutuhkan

    keberanian untuk mencapainya dan memperkenalkan diri anda bahwa anda seorang

    fotogrefer.

    4. Melihat Moment-Moment KampusDalam hal ini anda mengetahui informasi kegiatan-kegiatan kampus dari yang

    kecil sampai yang besar. Ini penting anda lakukan untuk mendapatkan pengalaman yang

    pada umumnya pada kegiatan besar kampus seperti wisuda, seminar atau workshoop,

    Hari Ulang Tahun Kampus, pernikahan maupun kegiatan lainnya. Dalam kegiatan

    kampus yang kecil, misalnya dalam lingkungan jurusan anda terlibat dalam kepanitiaan

    untuk memotret kegiatan.

    Walupun pada awalnya anda belum mendapatkan bayaran tetapi anda akan

    mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari itu seperti pengalaman dan keberanian.

    Nantinya anda akan terbiasa memotret dalam kondisi dan situasi apapun juga dan

    dimana saja dan lama kelamaan hasil foto anda akan semakin bertambah bagus.

    Selanjutnya dengan pengalaman yang anda dapatkan, anda dapat menentukan

    sendiri kegiatan yang menurut anda dapat menghasilakan pendapatan yang lebih banyak

    dari biasanya. Untuk itu sebisanya anda dapat mempromosikan diri kepada siapa saja

    walaupun anda mendapatkan cobaan dan ritangan.

    Demikianlah uraian bisnis fotografi di Kampus, semoga anda dapat sukses

    dalam menjalani kegiatan sebagai fotografer. Selamat Mencoba !

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    42/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 42

    5.3. RangkumanDalam melihat peluang bisnis fotografi di Kampus, anda diharapkan dapat

    mempunyau kemampuan diantaranya sebagai berikut :

    - Percaya diri- Ramah dan suka bergaul- Pemberani- Melihat moment-moment Kampus

    5.4. Latihan 51. Setelah anda mempelajari uraian di atas, kira-kira kemampuan apa lagi yang

    harus dimiliki oleh seorang fotografer yang profesional selain uraian di atas ?

    2. Mengapa seorang fotografer harus mempunyai keberanian ?3. Bilamanakah Kampus mengadakan kegiatan besar ?

    5.5. Umpan Balik dan Tindak LanjutJawaban yang anda berikan dapat anda cocokkan pada kunci jawaban latihan 5

    pada modul ini, mungkin jawaban anda termasuk salah satunya. Dengan berhasilnya

    anda menjawab latihan ini, berarti anda telah memahami dengan baik uraian kegiatan

    belajar 5.

    Selamat ! Anada telah mengikuti dan mempelajari modul ini dengan baik dari

    kegiatan belajar 1 sampai dengan kegiatan belajar 5. semoga anda mempunyai keahlian

    fotografi dan dapat menjadi seorang fotografer yang profesional tidak hanya di Kampus

    tetapi dimana saja.

    Selamat Menjadi Fotografer yang Profesional

    Good Luck !

    Sampai jumpa pada modul kami berikutnya danMudah-mudahan anda menyukai sajian materi yang

    telah kami berikan

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    43/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 43

    Kunci Jawaban

    Latihan 1

    1. Kamera Obscura berasal dari cahay lulus dari sebuah lubang kecul ke dalam sebuahruangan yang gelap, maka didnding di hadapannya terlihat bayangan dari apa yang

    ada di muka lubang itu dalam keadaan terbalik, yang di atas ke bawah dan

    sebaliknya.

    2. Bila perak nitrat dicampur kapur lalu terkena cahaya maka perak nitrat itumengalami perubahan yaitu mula-mula jadi merah tua lalu menjadi lembayung biru.

    3. Thomas Wedgwood, Joseph Nicerhore Niepce dan George Eastman.

    Tes Formatif 1

    1. B2. S3. S4. S5. B6. B7. B

    Latihan 2

    1. Bagian depan kamera SLRa. Tombol preview

    b. Self timerc. Cermind. Pemicu diafragmae. Kunci lensa

    2. Prinsip kerja kamera SLR pada saat cahaya masuk melalui lensa dan ran abelumterbuka maka cahaya dipantulkan cermin menuju pentaprisma untuk dibalikkan

    bayangannya, ketika rana membuka cermin menutup dan cahaya yang masuk

    terekam pada film.

    3. Lensa tidak boleh selalu terbuka karena mudah terkena debu dan pasir padapermukaan lensa yang berakibat fatal.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    44/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 44

    Tes Formatif 2

    1. B2. S3. B4. S5. S6. B7. S8. S9. B10.S

    Latihan 3

    1. Cara mengisi film yaitu yang pertama, lepaskan kancing dibagian kamera denganmenarik tombol rewind ke arah atas lalu buka penuh ke arah kanan kemudian

    selongsongan film dimasukkan pada kamar film dengan ujung spool pusat lalu

    didorong tombol ke bawah lagi. Tarik film keluar dari selongsongan lalu tutup

    punggung kamera yang ada.

    2. Langkah-langkah memotret yaitu :a. Sesuaikan kamera dengan asa film yang dipakai

    b. Pilih subyekc. Pilih kecepatan ranad. Memilih bukaan diafragmae. Melakukan komposisif. Melakukan pengokangang. Melepaskan bidikan

    3. Yang perlu diperhatikan dalam komposisi yaitu dalam menyusun elemen fotokedalam format foto menjadi kesatuan yang seimbang dan harmonis sehingga foto

    tersebut enak dilihat dan lebih hidup.

    Tes Formatif 3

    1. S2. S

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    45/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 45

    3. B4. B5. B6. S7. B8. B9. B10.B

    Latihan 4

    1. Karena pencahayaan merupakan salah satu bahan dasar yang mendukungterciptanya suatu karya fotografi.

    2. Exposure adalh pencahayaan yang sekedar dapat menghasilkan gambar dalamfotografi.

    3. Tata cahaya adalah pencahayaan untuk dramatisasi dalam fotografi.4. Ada 2 yaitu : 1. Sumber cahaya alami

    2. Sumber cahaya buatan

    5. Maksudnya cahaya dapat menimbulkan nada warna cahaya yang lembut antaragelap dan terang.

    Tes Formatif 4

    1. B2. S3. S4. B5. S6. B7. B8. B9. B10.B

    Ltihan 5

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    46/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 46

    1. Jujur, menerima kritik, kreatif, tampil beda dalam menyusun hasil foto yang telahtelah jadi, selalu belajar.

    2. Karena kemeranian dalam dunia fotografi adalah unsur terpenting yang harusdimiliki seorang fotografer. Kalau tidak, ia tidak akan pernah berani memotret

    moment-moment yang mendebarkan dan menarik perhatian orang lain.

    3. Saat HUT-nya, Wisuda, hari-hari Nasional, Hari-hari raya agama, dll.

    PENUTUP

    Demikianlah uraian modul ini mengenai Fotografi Sebagai Peluang Bisnis di

    Kampus, mudah-mudaham modul ini bermanfaat bagi kita semua yang memerlukannya

    dan kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi anda. Sampai berjumpa kembali

    pada modul berikutnya. Terima kasih.

  • 5/28/2018 Modul Fotografi

    47/47

    Modul Perkuliahan Fotografi 47

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Genggam, Roy. Pencahayaan. PDJ Jakarta. 1997.2. Gaunt, Leonard. The Canon SLR. New York. 1978.3. Nurdin, Cahyo. Cahaya PDF. Jakarta. 19974. Kompas. Kaula Muda. Gramedia. 1999.