modul d3 keperawatan - laboratorium
TRANSCRIPT
MODUL RESTRAIN
D3 KEPERAWATAN
DOSEN PENGAMPU : RINI ERNAWATI,S.Pd.,M.Kes
: Ns. Ni Wayan Wiwin. S.Kep.M.Pd
SEKAPUR SIRIH
Assamua’alaikum Wr. WbPuji dan syukur kita sampaikan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala
semoga kita dalam menjalankan amanah masing-masing senantiasa mendapat rahmat dan ridhonya, sholawat dan salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Solallahualaihi wassalam.
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur memiliki Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Fakultas Sains Tekhnologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora serta Fakultas Pendidikan. Dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran UMKT mempunyai Laboratorium Terpadu untuk menunjang pelaksanaan tridama perguruan tinggi, yang khususnya memfasilitasi pembelajaran keahlian mahasiswa melalui praktikum, penelitian dan pengabdian masyarakat. Laboratorium terpadu Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur senantiasa mengikuti perkembangan issue terkini/up date tentang ilmu pengetahuan yang dipelajari dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran praktikum sebaik mungkin melalui upaya menyiapkan laboran, alat-alat dan bahan serta panduan praktikum sesuai dengan kebutuhan pada setiap kelompok keilmuan.
Pembelajaran praktikum membutuhkan Panduan Praktikum / modul agar praktikum dapat dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien. Modul ini secara prinsip berisi tentang acuan baku bagi Dosen dan Mahasiswa dalam melaksanakan praktikum di laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Dengan adanya Panduan Praktikum di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktikum dengan baik dan benar.
Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Panduan Praktikum / modul di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur.Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kepala Laboratorium UMKT
Rini Ernawati .,S.Pd M.KesNIDN. 1102096902
VISI DAN MISI PRODI D3 KEPERAWATAN
Visi Prodi DIII Kepetarawan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur “ Pada tahun 2037, Program Studi Diploma III di Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur menjadi progam yang islami berbasis teknologi informasiyang menghasilkan lulusan tenaga keperawatan yang kompetitif unggul di bidang kegawatdaruratan dan berkontribusi terhadap masalah sosial dan ligkungan ”
Misi Program StudiProgram Studi Diploma III Keperatawan Fakultas Kesehtan dan
Farmasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur mengemban misi :1. Menylenggarakan pendidikan keperawatan vokasional yang
berkualitas, unggul dalam keperawatan gawat darurat dan bencana, berwawasan global dan berlandaskan nilai nilai islami.
2. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang inivatif, dengan, memanfaatkan teknologi informasi sehingga mendorong interaksi akademik yang dapat meningkatkan mutu lulusan.
3. Meningkatkan pelaksanaan penelitian dalam bidang keperawatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan umat.
4. Menyelenggarakan proses pembelajaranyang berbasis pada penyelesaian permasalan sosial dan lingkungandi masyarakat.
5. Meningkatkan pelaksanaan pengabdian epada masyarakat dalambentuk pendidikan dan pelayanan kesehatan.
6. Melaksakan kemitraan / kerjasama dalamdalam bidang pendidikan, penelitian,dan pengamdiam masyarakat dengan instansi pendidikan, Rumah sakit pemerintah, Rumah sakit swasta dan instansi pelayanan kesehatan baik dalm maupun luar negri
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan tugas keperawatan yang berjudul “ MODUL RESTRAIN ” tepat pada waktunya.Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas yang selanjutnya. Apabila ada kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan ataupun dalam ejaan kami mohon maaf. Semoga tugas ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Samarinda, 2019
penyusun
DAFTAR ISI
Penyusun Sekapur Sirih…………………………………..…….………………………………………..2Visi dan Misi…………………………………...……………………………………………..4 Kata Pengantar……………………………………………..………………………………. 6Daftar Isi……………………………………………………………..…………….……….. 7Tata Tertib Laboraterium……………………………………………………..………………8Prosedur Peminjaman Laboraterium…………………………………………………..……11Prosedur Penatalaksanaan Laboraterium…………………...……………………………….13A. Pendahuluan
1. Tujuan Khusus…………………………………………………….…….....…………172. Tujuan umum………………………………………………………….………..…….18
B. Pembahasan 1. Pengertian restrain…………….…………………………………………….…….….192. Tujuan penggunaan restrain….………………………………………………….……203. Indikasi Restrain………….…………………………………………………………..214. Kontraindikasi Restrain….…….………………………………………………...…...225. Tanda – tanda Cedera ….…….……………………………………………...………..246. Jenis - jenis Restrain…..………………………………………………….………….257. SOP Restrain…………..……………………………………………………..……….31
Soal dan jawaban……………...…………………………………...………………………..37Daftar Pustaka….……………..………………………………………………....…………..40
.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMURJl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT
Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id
TATA TERTIB PRAKTIK LABORATORIUM
A. KEWAJIBAN
1. Mahasiswa wajib mengontrak laboratorium dan mengisi silarium untuk peminjaman alat yang akan digunakan ketika praktikum
2. Mengisi Silarium dilakukan maksimal 3 hari sebelum kegiatan praktikum dimulai3. Setiap mahasiswa yang akan praktik harus memasuki laboratorium 15 menit
sebelum praktik.4. Mahasiswa selama praktik harus menggunakan APD sesuai dengan per-
Laboratorium yang berlaku. 5. Mahasiswa wajib mengisi absensi ( daftar hadir )Mahasiswa memperhatikan materi
simulasi / praktek yang diberikan oleh dosen pembimbing 6. Mahasiswa wajib mengisi log book pada saat sebelum dan sesudah menggunakan
alat ketika praktikum 7. Wajib membersihkan dan merapikan alat kembali saat selesai praktikum.8. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketenangan selama dan sesudah praktik di
laboratorium
B. HAK1. Mahasiswa melakukan praktik laboratorium sesuai jadwal yang ditentukan2. Jika diluar jadwal mahasiswa harus melapor kepada petugas laboratorium 1 hari
sebelum praktik dan mengisi peminjaman lab serta alat.3. Mahasiswa berhak mendapatkan materi dari dosen pembimbing4. Mahasiswa berhak meminjam dan memakai alat laboratorium untuk kepentingan
praktek belajar lapangan / magang sesuai ketentuan yang ada.
C. LARANGAN 5. Menggunakan sepatu didalam ruangan laboratorium 6. Makan, minum dan merokok selama kegiatan praktikum berlangsung 7. Duduk / berbaring di laboratorium 8. Membuat keributan dan membuang sampah sembarangan 9. Melanggar tata tertib laboratorium yang ada10. Menggunakan Handphone saat praktik berlangsung
D. SANKSI1. Mahasiswa/i yang melanggar kewajiban dan larangan diatas berhak dikeluarkan
dari laboratorium oleh dosen pembimbing2. Apabila alat yang digunakan /dipinjam rusak, pecah, hilang maka mahasiswa/i
yang bersangkutan harus mengganti dengan jenis alat dan jumlah yang sama sesuai batas waktu yang ditentukan
3. Keterlambatan dalam pengembalian alat yang dipinjam akan kena denda SBB:4. Instrument alat Rp.10.000/ alat/hari5. Baju/tenun Rp.5000/baju/tenun/hari
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMURJl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT
Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id
Kode :LU/PM/LAB.02
PROSEDUR PENCAPAIN STANDAR KINERJA PEMINJAMAN DAN PENGUNAAN ALAT
LABORATORIUM
Revisi :00
Tgl Berlaku:26 Desember 2017
Halaman :
MULAI
PROSES
PELAKSANAAN
SELESAI
BAGAN ALUR PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM
MAHASISWAMengajukan peminjaman peralatan yang akan digunakan menggunakan silarium
LABORAN1. Menyetujui pengajuan peminjaman alat yang diajukan oleh mahasiswa 2. laboran mengecek kesiapan kelayakan alat kemudian Laboran menyerahkan
alat kepada ketua /kelompok mahasiswa Dosen penanggung jawab mengisi berita acara praktikum
DOSEN dan MAHASISWA3. Dosen dan Mahasiswa menggunakan alat untuk kegiatan praktikum4. Mahasiswa membersihkan alat yang sudah digunakan dan mengembalikan
kepada laboran
LABORANLaboran mengecek kelengkapan dan kondisi alat yang sudah selesai digunakan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMURJl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT
Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id
Kode :LU/PM/LAB.01 PROSEDUR PENCAPAIAN STANDAR
PENGGUNAAN LABORATORIM
Revisi :00
Tgl Berlaku:26 Desember 2017
Halaman :
MULAI
PROSES
PROSES
PELAKSANAAN
SELESAI
BAGAN ALUR PENGGUNAAN LABORATORIUM
KONTRAK DOSEN MATA KULIAH Ketua Prodi / Koordinator mata kuliah/ koord Lab membuat perencanaan penggunaan jadwal praktikum Laboratorium persemester dan mengajukan kepada UPT Laboratorium
Ka.UPT Laboratorium1. UPT Laboratorium menerima jadwal laboratorium yang telah
diajukan serta berkoordinasi dengan Laboran untuk penggunaan Laboratorium.
2. UPT Laboratorium menyusun jadwal praktik sesuai jenis laboratorium yang dibutuhkan,dan jadwal yang telah disusun diserahkan kepada kaprodi/ Koord lab/ koord mata kuliah
Ka ProdiKetua prodi menyampaikan jadwal pembelajaran praktikum Lab kepada masing - masing dosen dan mahasiswa
Laboran, Dosen dan Mahasiswa1. Laboran menyusun jadwal praktik disetiap ruang
labortorium sesuai dengan jenis praktikum2. Laboran memberikan pelayanan untuk pembelajaran
praktikum sesuai jadwal3. Mahasiswa dan Dosen Melakukan Praktikum Di
Laboratorium Sesuai dengan jadwal praktik LaboranLaboran mengecek kondisi alat dan ruangan setelah praktikum selesai
Ka ProdiKetua prodi menyampaikan jadwal pembelajaran praktikum Lab kepada masing-masing dosen dan mahasiswa
Laboran, Dosen dan Mahasiswa1. Laboran menyusun jadwal praktik disetiap ruang labortorium sesuai dengan jenis
praktikum2. Laboran memberikan pelayanan untuk pembelajaran praktikum sesuai jadwal3. Mahasiswa dan Dosen Melakukan Praktikum Di Laboratorium Sesuai dengan
jadwal praktik
LaboranLaboran mengecek kondisi alat dan ruangan setelah praktikum selesai
PENDAHULUAN
Tingkah laku adalah aksi, reaksi, terhadap perangsangan dari lingkungan. Bisa beruparespon pasif atau tanpa tindakan, maupun aktif dengan
tindakan. Ada beberapa jenis tingkah laku anak yaitu Koperatif (Cooperative), Kurang koperatif (Inability to Cooperative), Tingkah laku yang tidak terkontrol (hysterical or Uncontrolled Behavior), Anak yang
keras kepala (Obstinate Behavior), Anak yang Pemalu (Timid Behavior), Tingkah laku yang tegang (Tense Cooperative), Anak yang Cengeng
(Whining Patient).
Adapun tehnik-tehnik dalam menangani tingkah laku anak yaitu, komunikasi dengan pasien, penanganan farmakologis dan penanganan non farmakologis. Yang termasuk penanganan non farmakologis adalah pembentukan tingkah laku TSD atau ceritakan (Tell), tunjukan (Show), kerjakan (Do), pengontrolan suara, Reinforcement, HOME (Hand Over Mounth Excercises), Modelling, Desensitisasi, Hipnosis, Appointment physical restraint.
Setiap anak memiliki sifat dan prilaku yang berbeda-beda saat menjalankan suatu perawatan, ada yang dapat menerima perawatan dengan baik dan ada yang tidak.Teknik pengendalian fisik (restraint) merupakan teknik menahan gerakan pasien dengan cara mengunci gerakan tangan, kepala, ataupun kaki pasien sehingga memudahkan perawatan.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah pembelajaran 1 x 170 menit, mahasiswa semester 4
dapat menjelaskan dan melakukan tekhnik penggunaan
tindakan fisik (restrain) pada bayi dan anak
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
1. Menjelaskan definisi Restraint
2. Menjelaskan tujuan penggunaan Restrain
3. Menjelaskan indikasi penggunaan Restrain pada bayi dan anak
4. Menjelaskan kontraindikasi penggunaan Restrain pada bayi dan anak
5. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Restrain pada
bayi dan anak
6. Melakukan pemasangan macam-macam Restrain pada bayi dan anak
PENGERTIANRESTRAIN Restraint (dalam psikiatrik)
secara umum mengacu pada suatu bentuk tindakan
menggunakan tali untuk mengekang atau membatasi gerakan ekstremitas individu
yang berperilaku di luar kendali yang bertujuan
memberikan keamanan fisik dan psikologis individu.
Tujuan penggunaan restrain
1. Untuk memastikan keselamatan dan kenyaman anak
2. Memfasilitasi pemeriksaan
3. Membantu dalam pelaksanaan uji diagnostik dan prosedur
terapeutik
4. Mempertahankan pada posisi yang diinginkan
Penggunaan tekhnik pengendalian fisik (restrain) dapat diterapkan dalam keadaan: Pasien yang membutuhkan diagnosa atau perawatan dan tidak bisa menjadi kooperatif karena suatu keterbatasanmisalnya : pasien dibawah umur, pasien agresif atau aktif dan pasien yang memiliki retardasi mental.Ketika keamanan pasien atau orang lain yang terlibat dalam perawatan dapat terancam tanpa pengendalian fisik (restraint).Sebagai bagian dari suatu perawatan ketika pasien dalam pengaruh obat sedasi
Indikasi Penggunaan Restrain
Kontraindikasi Pengunaan Restrain
Penggunaan teknik pengendalian fisik (restraint) tidak boleh diterapkan dalam keadaan yaitu:
A. Tidak bisa mendapatkan izin tertulis dari orang tua pasien untuk melaksanakan prosedur kegiatan.
B. Pasien anak kooperatif.C. Pasien anak memiliki komplikasi kondisi fisik atau mental
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penggunaan Restraint pada bayi dan anak
Pada kondisi gawat darurat, restrain/seklusi dapat dilakukan tanpa order dokter. Sesegera
mungkin (< 1jam) setelah melakukan restrain, perawat melaporkan pada
dokter untuk mendapatkan legalitas tindakan baik secara
verbal maupun tertulis.Intervensi
restrain dibatasi waktu yaitu:
4 jam untuk klien berusia >18 tahun,
2 jam untuk usia 9-17 tahun, dan
1 jam untuk umur <9 tahun. Evaluasi dilakukan 4 jam untuk
klien >18tahun, 2 jam untuk anak-anak dan usia 9-17 tahun. Waktu minimal reevaluasi oleh dokter adalah 8 jam untuk usia >18 tahun dan 4 jam untuk usia
<17 tahun. Selama restrain klien di observasi tiap 10-15 menit,
dengan fokus observasi
Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan restrain
✓ Nutrisi dan hidrasi ✓ Sirkulasi dan Range of Motion eksstremitas ✓ Vital Sign ✓ Hygiene dan eliminasi ✓ Status fisik dan psikologis ✓ Kesiapan klien untuk dibebaskan dari restrain
Jenis - jenis Restrain pada Bayi dan Anak
a. Sheet and tiesPenggunaan selimut untuk membungkus tubuh pasien supaya tidak bergerak dengan cara melingkarkan selimut ke seluruh tubuh pasien dan menahan selimutnya dengan perekat atau mengikatnya dengan tali.
b. Restraint JaketRestraint jaket digunakan pada anak dengan tali diikat dibelakang tempat tidur sehingga anak tidak dapat membukanya. Pita panjang diikatkan ke bagian bawah tempat tidur, menjaga anak tetap di dalam tempat tidur. Restrain jaket berguna sebagai alat mempertahankan anak pada posisi horizontal yang diinginkan.
c. Papoose board
Papoose board merupakan alat yang biasa digunakan untuk menahan gerak anak saat melakukan perawatan gigi. Cara penggunaannya adalah anak ditidurkan dalam posisi terlentang di atas papan datar dan bagian atas tubuh, tengah tubuh dan kaki anak diikat dengan menggunakan tali kain yang besar. Pengendalian dengan menggunakan papoose board dapat diaplikasikan dengan cepat untuk mencegah anak berontak dan menolak perawatan
d. Restraint Mumi atau Bedong
Selimut atau kain dibentangkan diatas tempat tidur dengan salah satu ujungnya dilipat ke tengah. Bayi diletakkan di atas selimut tersebut dengan bahu berada di lipatan dan kaki ke arah sudut yang berlawanan. Lengan kanan bayi lurus kebawah rapat dengan tubuh, sisi kanan selimut ditarik ke tengah melintasi bahu kanan anak dan dada diselipkan dibawah sisi tubuh bagian kiri. Lengan kiri anak diletakkan lurus rapat dengan tubuh anak, dan sisi kiri selimut dikencangkan melintang bahu dan dada dikunci dibawah tubuh anak bagian kanan.
E. Restraint sikuRestraint siku
Penting dilakukan pada pasien setelah bedah bibir atau agar anak tidak menggaruk pada kulit yang terganggu. indakan mencegah anak menekuk siku atau meraih kepala atau wajah. Kadang-kadang
F. Pedi-wrap Pedi-wrap
merupakan sejenis perban kain yang dilingkarkan pada leher sampai pergelangan kaki pasien anak untuk menstabilkan tubuh anak serta menahan gerakan tubuh anak. Pedi-wrap mempunyai berbagai variasi ukuran sesuai dengan kebutuhan.
Resiko Penggunaan Restraint pada
Bayi dan AnakTerdapat beberapa laporan ilmiah mengenai kematian pasien anak yang disebabkan oleh penggunaan teknik pengendalian fisik (restraint). Hubungan kematian pasien dengan gangguan psikologi yang disebabkan penggunaan restraint adalah dimana ketika pengendalian fisik (restrain) dilakukan, pasien anak mengalami reaksi psikologis yang tidak normal, yaitu seperti menigkatnya suhu tubuh, cardiac arrhythmia yang kemudian dapat menyebabkan timbulnya positional asphyxia, excited delirium, acute pulmonary edema, atau pneumonitis yang dapat menyebabkan kematian pada anak.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMURJl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT
Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id
Kode :STANDAR OPERASIONAL
PROSEDURPEMASANGAN RESTRAIN EKSTREMITAS PADA ANAK
Revisi :00
Tgl Berlaku: Halaman :
Tujuan umum
Mahasiswa mampu melakukan pemasangan restrain dengan baik dan benar.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:1. Menjelaskan tujuan pemasangan restrain pada anak2. Menjelaskan tahapan prosedur pemasangan restrain pada anak
Pengertian
Suatu metode untuk melakukan imobilisasi atau mengurangi kemampuan seorang pasien untuk menggerakan bagian ekstremitas tangan,kaki secara bebas
Tujuan pemasangan restrain 1. memastikan kenyamanan dan keselamatan anak2. mencegah pasien melepas alat alat medis yang terpasang3. mencegah anak menekuk tangan atau alat terapeutik yang menempel pada tangan anak.
ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.
Pengkajian
1 Baca status klien
2 Kaji Range of Motion ekstremitas
3 Kaji keadaan umum anak, kondisi penyakit dan adanya keterbatasan yang dapat meningkatkan resiko selama dilakukan restrain
4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:
Resiko cedera b/d perubahan sensasi
Resiko hipotermia b/d suhu lnkugan rendah
5 Mencuci tangan
6 Mempersiapkan alat :1. Limb restrain (restrain pergelangan tangan atau
kaki)2. Elbow restrain(khusus daerah siku)3. Sarung tangan
Fase Orientasi
7 Memberi salam dan menyapa nama klien
8 Memperkenalkan diri
9 Melakukan kontrak
10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan
11Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan
12 Mendekatkan alat-alat
Fase Kerja
13Membaca basmalah
14 Memakai sarung tangan15 Berikan posisi nyaman16 Pasang limb restrain pada pergelangan tangan
atau pergelangan kaki pasien17 Pastikan ada jarak 2 jari antara permukaan limb
restrain dengan anggota tubuh18 Ikatkan tali pengaman pada tempat tidur pasien
dengan membuat simpul yang mudah dibuka19
Melakukan observasi
Fase Terminasi
20Membaca hamdalah
21Mengevaluasi respon klien
22Memberi reinforcement positif
23Membuat kontrak pertemuan selanjutnya
24
Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa
Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.
25Merapikan alat
26Mencuci tangan
Terminasi
27 Observasi lokasi pemasangan restrain apakah ikatan terlepas
28 Sirkulasi an rage of motion ekstremitas
29 Evaluasi area kulit yang dilakukan pengikatan dan apakah restrain masih diperlukan atau tidak
Dokumentasi
30 jumlah perawat yang membantu
31 Respon subyektif klien terhadap prosedur yang dilakukan
32 Catat hasil kegiatan tanggal dan waktu dan respon pasien dalam catatan keperawatan
SOAL1. Apa yang di maksud dengan restrain ?a. Mengekang / membatasib. Membungkusc. Membedongd. Mengimmobilisasie. Menyelimuti
2. Apa tujuan dari penggunaan restrain ?f. Untuk memastikan keselamatan dan kenyaman anakg. Menghangatkan bayih. Mempercantik bayii. Membantu mempermudah ibu memberikan asij. Mempermudah memberikan makan pada bayi
3. Penggunaan restrain pada kondisi apa, kecuali ?a. tidak bisa menjadi kooperatif karena suatu keterbatasanb. pasien dibawah umurc. pasien agresif atau aktif d. pasien yang memiliki retardasi mentale. memberi makan bayi
4. Dibawah ini yang merupakan jenis – jenis restrain, kecuali ?a. Sheet and tiesb.Restrain jaketc. Restrain Gendongc. Papoose boardd.Restraint Mumi atau Bedong
5. Tanda tanda cedera dari penggunaan restrain adalah ?a. bayi batuk batukb. lesi c. Timbul biang keringatd. Nutrisi dan hidrasi, Sirkulasi dan Range of Motion eksstremitas dan Vital Signe. bayi sering menangis
1. A. Mengekang / membatasi2. A. Untuk memastikan keselamatan dan kenyaman anak3. E. memberi makan bayi4. C. Restrain Gendong5. D. Nutrisi dan hidrasi, Sirkulasi dan Range of Motion eksstremitas dan
Vital Sign
JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Burn, C.E., Dunn, A.M., Brady,M.A., Starr N.B., Blosser C.G. (2013).Pediatric Primary Care. 5th edition. Saunders: Elsevier Inc.
2. Ball, J.W., Bindler, R.C., and Cowen, K.J., (2010). Child Health Nursing. Partnering with children and families (second edition). New Jersey, Pearson Education Ltd.
3. Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2013). Wong’s Essentials of PediatricNursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
4. Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2014). Wong’s Nursing Care of Infantand Children. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
5. Marcdante K.J., Kliegman R.M., Jenson H.B., BehrmanR.E. , IDAI (2014) Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial,Edisi Indonesia 6. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
6. Mott, S.R. et,al, (1990). Nursing Care of Children andFamilies. Redwood city : Addiso
7. Wesley. Pillitteri, A., (1999). Maternal & Child Health Nursing : Care of The Childbearing & Childrearing Family. Third Edition. Philadelphia : J.B. Lippincott. Pott, NL. and Mandleco, BL., (2002). Pediatric Nursing : Caring for Children and Their Families. United State : Thomson Learning.
8. Perry,dkk (2015) , Buku saku ketrampilan dan prosedur . dasar , Jakarta : EGC9. Kemenkes RI ( 2015 ) buku bagan MTBS 2015 , Jakarta :
Kemenkes10. Wong D.L ( 2009 ) , Buku ajar keperawatan pediatrik,
Edisi 6 volume 1 . Jakarta : EGC11. Hidayat.A A A ( 2008 ) Buku saku Praktikum Anak . Jakarta
: EGC