modul 3 pertanian berkelanjutankonsorsiumkemala.org/pirantiweb/pages/images/knowledge/modul 3... ·...
TRANSCRIPT
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 1
SENI MEMFASILITASI ........................................................................................................................ 2 1. Pendekatan Fasilitasi .................................................................................................................. 2 2. Kemampuan daya serap manusia atas informasi ...................................................................... 2 3. Proses perubahan sosial dari pelatihan/ kegiatan yang partisipatoris ................................... 3
4. Hal yang penting untuk diperhatikan ........................................................................................ 3
Modul 3. Sistem Usha Tani Berkelanjutan................................................................................... 5 Topik 1 Peta Usaha Tani di Desa ................................................................................................. 6
Topik 2 Sistem Pertanian Berkelanjutan Berdasar Potensi yang Ada Di Desa ..................... 10 Topik 3 Rencana Aksi Optimalisasi usaha Tani yang ada di desa untuk mewujudkan sistem pertanian yang berkelanjutan ......................................................................................... 12
BAHAN BACAAN .......................................................................................................................... 15
2
SENI MEMFASILITASI
Memfasilitasi itu seperti menari, atau menyanyi. Memfasilitasi harus dilakukan dengan
penghayatan dan kegembiraan
1. Pendekatan Fasilitasi Ada 2 pendekaan yang biasa dipakai dalam memfasilitasi yaitu pendekatan konvensional dan
partisipatoris.
(a) (b)
Gambar 1 (a) Pendekatan Konvensional, (b) Pendekatan Partisipatoris
Pendekatan konvensional adalah suatu proses fasilitasi dimana proses berjalan satu arah. Fasiliator (
atau orang yang memfasilitasi) menjadi narasumber atau pusat segala informasi, sementara
peserta/partisipan menjadi pihak yang menerima informasi. Pendekatan konvensional ini dahulu
banyak dipakai oleh guru ketika menerangkan pelajaran pada muridnya di kelas.
Pendekatan partisipatoris adalah suatu proses fasilitasi dimana semua orang baik fasilitator maupun
peserta adalah nara sumber. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan dan pengalaman,
karenanya Pendekatan partisipatorps ini sesunguhnya sebuah langhah penghargaan kepada setiap
peserta. Pendekatan partisipatoris memungkinkan semua orang berkontribusi, berperan dan belajar
sesuai dengan kemampuan dan pengalaman masing masing. Fasilitator, selain sebagai nara sumber
sebagaimana peserta, Fasilitator membantu mengatur alur informasi sehingga semua informasi dari
semua peserta tidak tercerai berai dan melebar kemana mana. Fasilitator membantu peseta untuk
fokus pada setiap topik dalam pelaihan.
2. Kemampuan daya serap manusia atas informasi Berdasarkan penelitian, aktivitas selama pelatihan mempengaruhi kemampuan menyerap dan
mendistribusikan kembali informasi yang didapat selama pelatihan. Gambar berikut menjelaskan
bila seorang hanya mendengarkan selama pelatihan, maka dia hanya mampu menyerap 20%
informasi yang disampikan selama pelatihan. Orang hanya mempu menyerap 50% informasi yang
didengar dan dilihat. Peserta yang hanya melihat, mendengar atau membaca saja tergolong dalam
kategori peserta pasif. Apabila diminta untuk menyampaikan ulang informasi yang didapat, maka dia
kan bisa menjelaskan saja tetapi tidak cukup memahami apa yang dijelaskan .
Semakin aktif sesorang dalam pelatihan baik itu mendengar, melihat, menulis dan melakukan
praktek, makin banyak informasi yang diingat. Beitu juga kemampuan dalam melakukan
analisa, mendefinisikan dan melakukan evaluasi.
3
Pasif
Aktif
Mampu Mengingat.....
10% dari yang dibaca
20% dari yang didengar
30% dari yang dilihat
50% dari yang dilihat dan didengar
70% dari yang dikatakan dan dituliskan
90% dari yang dilakukan
Mampu Melakukan.....
MendefinisikanMenjelaskan
Mendemonstrasikan Mengaplikasikan
Menganalisa Mendefinisikan Mengkreasi Mengevaluasi
3. Proses perubahan sosial dari pelatihan/ kegiatan yang partisipatoris Perubahan yang bisa diharapkan dari pelatihan atau kegiatan yang partisipatoris dimana setiap
orang belajar dengan lagsung praktek (learning by doing), melakukan refleksi kritis atau belajar dari
pengalaman riil baik yang dialami sendiri atau dari pengalaman pihak lain, untuk menyusun agenda
perubahan menuju kondisi yang lebih baik secara bersama sama.
4. Hal yang penting untuk diperhatikan 1. Memahami tujuan dan isi materi yang akan disampaikan
2. Suasana . Seorang fasilitator mengerti bagaimana menciptakan suasana yang nyaman dan
memungkinkan setiap orang bisa berpartisipasi aktif selama pelatihan.
3. Setting waktu dan tempat . Dengan mempertimbangkan target peserta, Fasilitator
4
a. memastikan waktu kegiatan yang memungkinkan untuk diikui oleh calon peserta .
fasilitator memastikan waktu pelatihan yang memadai dan efektif artinya tidak terlalu
panjang tetapi hasilnya memadai .
b. Tempat pelatihan terjangkau
c. Pengaturan tempat duduk/ seting ruangan diatur dalam suasana yang menungkinkan
setiap peserta bisa saling berinteraksi/ terhubung/melihat. Misalnya dengan mengatur
tempat duduk melingkar atau berbentuk U
4. Memilah informasi yang harus disampaikan dan didiskusikan selama pelatihan . Tidak semua
informasi harus disampaikan dalam pelatihan. Pilihlah poin penting yang sesuai dengan tujuan
pelatihan. Bahan atau materi yang lain bisa menjadi bahan bacaan yang memperkaya peserta. .
metode partisipatoris justru menekankan agar peserta “menemukan sendiri kesimpulan yang
benar” slama proses pelatihan
5. Memilih Metode. Pilih metode yang sederhana, yang
i. membuat setiap orang terlibat secara aktif serta
ii. mampu menggali pendapat dan infomasi yang dimiliki peserta serta mengelaborasi
pengalaman peserta
6. Menghindari dominasi salah satu kelompok/pihak , dan mendorong perempuan dan kelompok
rentan untuk berpartisipasi aktif dan mengemukakan pendapat.
i. Misalnya dalam setiap kelompok , memastikan semua anggota kelompok punya hak yag
sama untuk mengemukakan pendapat.
ii. Setiap orang menghargai pendapat yang disampaikan oleh peserta lain
iii. Setiap kelompok terdiri dari lak laki dan perempuan.
iv. Apabila pelatihan hanya ditujukan kelompok gender tertentu, misalnya kelompok
perempuan atau kelompok laki laki saja, pastikan bahwa semua orang baik muda atau
lansia ( bila ada) bisa berpartisipasi aktif.
5
Modul 3. Sistem Usha Tani Berkelanjutan
Tujuan : Membangun pengetahuan dan kesadaran warga tentang sistem pertanian berkelanjutan di desa
masing-masing
6
Topik 1 Peta Usaha Tani di Desa Tujuan instruksional umum
Peserta mengetahui berbagai pola usahatani yang ada di desa
Tujuan instruksional khusus
1. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai pola usaha tani yang ada di desanya,
2. Peserta mampu mengidentifikasi peran berbagai pola usahatani bagi warga desa
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
1. papan tulis/ white board
2. metaplan beragam bentuk dan warna,
3. plano/ flipchart
4. spidol besar warna warni,
Metode
1. diskusi interaktif
2. Diskusi kelompok
3. Pemutaran video
Materi Pendukung
Poster : gambar2 di lampiran
Video: Bertani Cerdas dan Ramah Lingkungan
(https://www.youtube.com/watch?v=5nLe6_v_Cbc&spfreload=10)
Pengembangan Sistem Integrasi Tanaman dan Ternak
(https://www.youtube.com/watch?v=Y7IyHV4Wcos)
Revolusi Mental Bidang Pertanian dengan Integrated Farming
(https://www.youtube.com/watch?v=7d-5BaP8vvw)
Pertanian Ramah Lingkungan
(https://www.youtube.com/watch?v=mhwkCE_cP4k)
Time (Waktu yang dibutuhkan) ; 90 menit
PROSES
Persiapan
Fasilitator mempersiapan perlengkapan pelatihan seperti plano, metaplan, spidol, vido, alat bantu
pelatihan
Pengantar , 5 menit
1. Fasilitator membuka sesi dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada peserta
2. Fasilitator selanjutnya menjelaskan secara singkat tujuan pelatihan mengenai pertanian yang
berkelanjutan
7
Diskusi Interaktif , 15 menit
1. Fasilitator menjajagi pemahaman peserta tentang pertanian berkelanjutan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan, karakteristik usaha pertanian dan nilai tambah yang
diperoleh.Misalnya:
a. Apakah kegiatan 2 produksi di desa terkait dengan budidaya tanaman, ternak, ikan,
dan mahluk hidup lain, dengan sumber daya alam di dalamnya ? (ciri pertanian)
b. Apakah produksi pertanian menggunakan bahan2 yang tersedia di alam, dihasilkan
oleh produksi pertanian itu sendiri atau dari bahan buatan (terutama kimiawi)
c. Apakah bahan bakar yang digunakan dalam proses produksi adalah sumber energi
yang terbarukan (matahari, angin, air, biomasa) atau tidak terbarukan (bahan bakar
minyak)
d. Selain nilai ekonomi (uang, rupiah) dari hasil jual produk pertanian, misalnya buah,
beras), adakah nilai tambah lain dari usaha pertanian? (misalnya penghijauan,
mencegah erosi, menggerakkan industri rumah tangga yang lain)
Paparan , 10 menit
Dengan menggunakan contoh lembar kerja 3.1, Fasilitator menanyakan apa saja produksi pertanian
yang diusahakan di desa kemudian menuliskan pada metaplan. Selanjutnya memaparkan contoh
cara mengisi lembar kerja 3.1 Produksi pertanian desa Suka Makmur
Lembar Kerja 3.1 Produksi Pertanian desa Suka Makmur
jenis tanaman yang
diusahakan
hasil (kuantitas-
kualitas dg satuan)
pasar yang sdh ada potensi pasar
Padi 3 ton gabah kering
giling (GKG)/ha/musim
Digunakan sendiri 30%,
dijual 70%
Pasar desa,
kecamatan, tengkulak
Pisang 10 tandan/100 m2 /bl Pasar desa, Pasar kecamatan,
industri RT olahan
Kopi 2 kwintal/ 1000m2/ bl Pasar desa, Tengkulak, 5 ton/bl
Jagung 1 ton bonggol
/1000m2/musim
Pasar desa, tengkulak Pasar kecamatan, 30
ton/bl
dsb
(contoh untuk diskusi, isi harap ditulis dari hasil diskusi para kader hijau sesuai kondisi desa)
Dengan menggunakan lembar kerja 3.2, fasilitator selanjutnya menanyakan produk primer dan
olahan yang ada di desa. Tulis dalam meta plan.
Selanjutnya fasilitator menjelaskan cara mengisi lembar kerja 3.2 Produk Primer dan Olahan di Desa
Suka Makmur.
Lembar kerja 3.2 Produk Primer dan Olahan Pertanian di Desa Suka Makmur
produk primer dan
olahan pertanian
hasil (kuantitas-
kualitas)
pasar yang sdh ada potensi pasar
Beras 2 ton ha/musim Digunakan sendiri
20%, dijual 80%
Pasar desa & kecamatan,
10 ton/bl
Kopi beras kering 1 kwintal/ 1000m2/ bl Pasar desa Tengkulak, 1 ton/bl
8
Jagung pipil 3 kwintal/
1000m2/musim
Pasar desa,
tengkulak
Pasar kecamatan, 10
ton/bl
(contoh untuk diskusi, isi harap ditulis dari hasil diskusi para kader hijau sesuai kondisi desa)
Fasilitator menanyakan kepada perserta mengenai limbah pertanian yang ada dan bagaimana
kemanfaatannya selama ini. Gunakan daftar pertanyaan berikut :
a. Bagaimana kondisi limbah selama ini
b. Apa saja limbah yang ada
c. Apakah limbah tersebut dimanfaatkan
d. Apakah limbah tersebut sudah memberikan nilai ekonomi (manfaat)?
e. Apakah terdapat gangguan dari limbah tersebut terhadap kehidupan sehari2 (misal
membusuk dan membuat banyak lalat, jadi sarang kumbang,dsb)
Dengan menggunakan lembar kerja 3.3, Selanjutnya fasilitator menjelaskan cara mengisi lembar
kerja 3.3
Lembar Kerja 3.3 Potensi Kemanfaatan Limbah Pertanian di Desa Suka Makmur
produk limbah pertanian hasil ( kuantitas-kualitas) potensi kemanfaatan
Jerami 400 kg/ha Pupuk kompos
Sekam 200 kg/ha Briket arang sekam
Kulit kopi sisa giling 20 kg/1000 m2 Pupuk kompos
Bonggol jagung 2 kwintal/ 1000m2/ musim Briket arang sekam
Ikan 15 kg/orang/hari Kerupuk, abon, ikan asin
(contoh untuk diskusi, isi harap ditulis dari hasil diskusi para kader hijau sesuai kondisi
desa)
Diskusi Kelompok dan presentasi , 60 menit
Fasilitator selanjutnya membagi peserta dalam 3 kelompok , kelompok pertama akan berdiskusi
menggunakan lembar kerja 3.1. kelompok 2 akan bekerja menggunakan lembar kerja 3.2 dan
kelompok 3 akan berdiskusi dan menggunakan lembar kerja 3.3
Beri waktu sekitar 15 -20 menit untuk diskusi kelompok. Setelah 20 menit, minta setiap kelompok
untuk memaparkan hasil diskusinya secara bergantian , masing masing selama 5 menit.
Beri kesempatan kepada peserta yang lain untuk menyanggah, memberi input atas paparan yang
dilakukan
Selanjutnya fasilitator mengajak peserta mengisi bersama sama lembar kerja 3.4, tentang kebutuhan
teknologi sepadan/spesifik sesuai dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. Sebagai contoh
fasilitator memaparkan lembar kerja 3.4 Kebutuhan Teknologi di desa Suka Makmur
Lembar Kerja 3.4 Kebutuhan teknologi pertanian desa Suka Makmur
produksi budidaya panen pasca panen olahan
Padi pemilihan benih,
pengetahuan
pemupukan,pengairan
Alat panen
yang efesien
Pengering,
Perontok,
penyosoh,
beras, tepung
katul ( mata
beras)
9
produksi budidaya panen pasca panen olahan
dsb
Pisang pengering,
penggorengan,
pengemas
Selai: kripik
pisang, dsb
Kopi Pengupas,
pengering biji,
penyangrai, dsb
Kopi beras,
kopi bubuk
Jagung Pengering, pemipil Jagung pipilan:
tepung, pakan,
dsb
ikan Kail, jala, keramba Kerupuk, ikan
asin, ikan asap,
abon ikan
(contoh untuk diskusi, isi harap ditulis dari hasil diskusi para kader hijau sesuai
kondisi desa)
Penutup
Fasilitator menutup sesi pertama dengan memutar Video Bertani cerdas ramah lingkungan atau
usaha tani terpadu dan lingkungan hidup.
10
Topik 2 Sistem Pertanian Berkelanjutan Berdasar Potensi yang Ada Di Desa Tujuan instruksional umum
Peserta mampu mengidentifikasi sistem pertanian yang berkelanjutan secara lingkungan, sosial
dan ekonomi
Tujuan instruksional khusus
1. membedakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan yang tidak dari aspek biomassa dan
energi terbarukan
2. mampu melakukan kalkulasi ekonomi, sosial dan lingkungan secara sederhana dari aktivitas
pertanian di desanya
Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
1. papan tulis/ white board
2. metaplan beragam bentuk dan warna,
3. plano/ flipchart
4. spidol besar warna warni,
5. proyektor
6. laptop
Metode
1. Curah Pendapat
2. Diskusi kelompok
3. Pemutaran video
Materi Pendukung
Siklus hidup produk/komoditas (lih Gb 1 dan Gb 2)
Video: Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) PART 1
(https://www.youtube.com/watch?v=fJNLOZXFX1U)
Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) PART 2
(https://www.youtube.com/watch?v=r_K7HgvRvg0)
Time (Waktu yang dibutuhkan) : 90 menit
PROSES
Diskusi Interaktif ,40 menit
Pemetaan Faktor sosial dan perilaku masyarakat dalam menanggapi pendekatan produk
berkelanjutan.
1. Dengan menggunakan hasil diskusi kelompok pada sesi sebelumnya, fasilitator
menanyakan kepada peserta apa saja kebiasaan masyarakat memperlakukan limbah
pertanian saat ini? Misalnya pemanfaatan jerami dan sekam, bonggol jagung, tangkai
pisang Catat dalam plano atau white board.
2. Dengan menggunakan gambar 1 dan 2, fasilitator menjelaskan tentang kesetimbangan masa
produk (komoditas produktif) pertanian yang ada di lokasi desa, misalnya : padi – beras,
jagung –pipil dan tongkol, kopi-biji, kulit, daun
11
3. Fasilitator menanyakan kepada peserta pemahamannya tentang produk dan sistem
berkelanjutan (renewable)? Misal: apakah dari produk pertanian sisa/limbahnya bisa
digunakan (dimanfaatkan kembali), masuk dalam siklus produksi tersebut (lihat gb 1 & 2 dan
video)
Pemutaran Video 30 menit
1. Fasilitator memutar Video tentang Program Pendidikan Pertanian Terpadu (P3T) PART 1
dan Part 2
2. Setelah pemutaran video , tanyakan tanggapan peserta tentang video tersebut. Apakah bisa
dilakukan di desa ?
Diskusi Interaktif , 20 menit
Kesadaran berproduksi dan berkehidupan (culture) secara berkelanjutan (renewable) apakah ada
penjelasan / Diskusi:
1. Fasiliatator menanyakan kepada peserta sudah adakah keinginan bersama meningkatkan
nilai tambah dari limbah pertanian, atau paling tidak memanfaatkan kembali (reuse)limbah
pertanian? Kalau ada dalam bentuk apa?
2. Dengan menggunakan hasil diskusi dalam lembar kerja 3.3, Fasilitator menanyakan Nilai
ekonomi dari masing2 produk samping (atau limbah) komoditas, misal tongkol jagung. Dan
menuliskan dalam lembar kerja 3.5. sambungkan sesuai dengan lembar kerja 3.3
Lembar Kerja 3.5 Nilai ekonomis produk pertanian desa Suka Makmur
Limbah nilai ekonomis (terukur dan tidak terukur) nilai jual
Jerami Dicampur dg daun2an dan sampah lain jd pupuk
organik, diproses 1 bl
Dipakai sendiri menyuburkan dan melestarikan lahan
Rp. 1000/kg
Sekam Briket: sumber bahan bakar, pengganti kayu bakar &
BBM
Kulit kopi Dicampur dg daun2an dan sampah lain jd pupuk
organik, diproses 1 bl
Dipakai sendiri menyuburkan dan melestarikan lahan
Rp. 1000/kg
Bonggol jagung Briket: sumber bahan bakar, pengganti kayu bakar &
BBM
3. Dengan menggunakan lembar kerja 3.5 fasilitator melanjuntukan pertanyaannya dengan
Nilai jual produk samping (limbah) yang telah diolah lanjut
4. Fasilitator memberikan Pengenalan proses produk yang tidak berkelanjutan (non
renewable), penggunaan bahan bakar fosil (apakah bahan yang digunakan dapat diproduksi
kembali oleh alam (bandingkan misal penggunaan solar untuk genset dengan tenaga surya)
12
Topik 3 Rencana Aksi Optimalisasi usaha Tani yang ada di desa untuk
mewujudkan sistem pertanian yang berkelanjutan 2.1 Tujuan instruksional umum
Peserta memahami arti penting sistem pertanian yang berkelanjutan bagi kehidupan masyarakat
desa
2.2. Tujuan instruksional khusus
1. mampu merumuskan secara konkrit langkah-langkah dalam mencapai sistem pertanian
yang berkelanjutan di desa berdasar peluang dan potensi desanya,
2. mampu meningkatkan nilai tambah dari produk utama dan produk sampingan usahatani di
desa
5. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
1. papan tulis/ white board
2. metaplan beragam bentuk dan warna,
3. plano/ flipchart
4. spidol besar warna warni,
6. Metode
1. Curah Pendapat
2. Game/ permainan Berebut Kursi
3. Ddiskusi kelompok
4. Pemutaran video
7. Materi Pendukung
1. Video: Energi Terbarukan dari Biomassa, Sampah dan Limbah. https://www.youtube.com/watch?v=Vm29ef3I5DQ
2. Video: Energi dari Sekam Padi – YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=Za53plnDu1Y
8. Time (Waktu yang dibutuhkan): 90 menit
PROSES
Diskusi Interaktif
Identifikasi praktek pemanfaatan limbah pertanian di desa . Gunakan lembar kerja 3.6 untuk
menjelaskan cara mengidentifikasi praktek pemanfaatan limbah pertanian di desa
Lembar Kerja 3.6 Pemanfaatan limbah pertanian Desa Suka Makmur
Produk utama Limbah dan
proporsi
Limbah sudah dimanfaatkan Limbah belum
dimanfaatkan
Beras, dr Padi Sekam 20%,
jerami 60%
Sekam untuk bakar batu bata.
Dedak untuk pakan ternak
jerami
Pipilan Jagung, dr
jagung
Klobot 3%,
bonggol 30%
bonggol Klobot (kulit)
Biji kopi dr buah kopi Kulit kopi , daun Daun untuk pupuk Kulit kopi
(contoh untuk diskusi, isi harap ditulis dari hasil diskusi para kader hijau sesuai kondisi desa)
13
Tanyakan beberapa pertanyaan berikut kepada peserta.
1. Apa saja hasil komoditas di desa dengan masing-masing bagiannya yang bermanfaat,
termasuk mengukur proporsi masing2 bagian tersebut:
2. Apa saja bagian limbah/redisu dari komoditas tersebut yang saat ini sudah dan belum
dimanfaatkan secara tradisional, misal : dedak untuk pakan ternak, sekam untuk bakar
batubata, kulit kopi belum dimanfaatkan.
Identifikasi pemanfaatan limbah untuk energi dan memetakan peluang dan tantangan.
Gunakan lembar kerja 3.7 untuk membantu menjelaskan potensi pemanfaatan limbah pertanian
secara ekonomi maupun untuk energi
Lembar Kerja 3.7 peta peluang dan tantangan pemanfaata potensi limbah
pertanian untuk energi dan ekonomi desa Suka Makmur
Limbah Hasil bisa diusahakan di
tempat lain
Potensi ekonomi
(harga)
Kebiasaan, Peluang
dan tantangan di
desa kita??
Sekam briket Rp 2000/kg
bonggol briket Rp 2000/kg
Daun untuk
pupuk
Kompos, dicampur dg bhn lain
seperti kotoran ternak
Rp. 3000/kg
(contoh untuk diskusi, isi harap ditulis dari hasil diskusi para kader hijau sesuai
kondisi desa)
Dengan menggunakan gambar Menentukan peluang, tantangan, dan kelemahan desa dan
masyarakatnya (SWOT sederhana) dlm pengembangan pemanfaatan limbah untuk energi
dalam siklus tertutup komoditas (Gb 1 dan 2)
1. Gunakan lembar kerja 3.7 unuk mengisi peta peluang dan tantangan pemanfaata
potensi limbah pertanian untuk energi dan ekonomi
Menentukan langkah bersama dan pembagian tugas kader hijau dan masyarakat dalam
penyiapan aksi aplikasi teknologi pemanfaatan limbah pertanian untuk energi. Misalnya
apakah komunitas akan membuat briket atau kompos atau
Rencana Aksi Aplikasi Teknologi pemanfaatan Limbah pertanian Untuk Energi Desa ........
Rencana langkah yang harus dilkukan penanggung jawab
1. misalnya : membuat briket sekam padi
Menentukan waktu pelaksanaan koordinator kader
Menghubungi nara sumber bu Ani...
Mempersiapakan bahan dan alat , p azis, b tutik
Pelatihan dan praktek membuat briket sekam padi ( peserta membawa sekam 1 kandi )
koordinator kader
2......
Penutup
1. Fasilitator menekankan Pentingnyag bagi komunitas untuk
14
a. Mempelajari kebiasaan sehari hari pengabaian (tidak memanfaatkan) limbah ,
terutama terkait dengan energi. Bagaimana peluang untuk merubah kebiasaan
tersebut agar lebih memperhatikan keberlanjutan pertanian dengan pemanfaatan
limbah untuk sumber energi
b. Mempelajari potensi ekonomi, dengan mencari acuan di tempat lain yang sudah
memanfaatkan limbah dan menghasilkan pendapatan
2. Fasilitator menutup pelatihan dengan memberi apresiasi kepada seluruh peserta,
mengucapakan terimakasih untuk proses belajar bersama yang luar biasa dan mengajak
peserta berdoa bersama
15
BAHAN BACAAN 1. Jokowarino. Sistem pertanian berkelanjutan. http://jokowarino.id/sistem-pertanian-
berkelanjutan/
2. Pertanian berkelanjutan. https://organichcs.com/2014/01/15/pertanian-berkelanjutan/
3. Herry Suhermanto, Ir., MCP, PhD. Pengelolaan Limbah/Residu Pertanian untuk Energi : Potensi
Peran Koperasi. Bappenas RI
4. Pemanfaatan Limbah Pertanian (Sekam Padi) Menjadi Bahan Bakar sederhana (Briket) . Dalton
Fidel Tabeo. http://bumikaktus.blogspot.co.id/2016/02/pemanfaatan-sekam-padi-menjadi-
briket.html
5. Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber
Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi. Ragil Purwaningsih, Ir. Nuniek
Hendrianie, MT. dan Ir. Dyah Winarni R, MT. Laboratorium Pengolahan Limbah Industri Jurusan
Teknik Kimia FTI-IT.
6. Pemanfaatan sekam padi sebagai bahan bakar hemat energi dan ramah lingkungan.
https://wendifaperta.wordpress.com/2011/04/19/sekam-padi-sebagai-energi-alternatif
7. Panduan penilaian potensi biomassa sebagai sumber energi alternatif di indonesia. 2015. Arief
Tajalli. Penabulu Alliance
8. Teguh Wikan Widodo, A. Asari, Ana N.dan Elita, R.Bio Energi Berbasis Jagung dan pemanfaatan
Limbahnya. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Serpong, Badan Litbang Pertanian,
Departemen Pertanian.
9. Video
Pengolahan kopi
https://www.youtube.com/watch?v=1vAGyBBBiHg
Pembuatan Kompos
https://www.youtube.com/watch?v=Gc38TiGFf8s
Kompos pelepah jagung
https://www.youtube.com/watch?v=wujQybsr-Bc
Pembangunan Hijau Berkelanjutan https://www.youtube.com/watch?v=tytmKEiay2s
Hemat Energi Budidaya Pertanian dan Perikanan
https://www.youtube.com/watch?v=86zVH0Sg62o
10. Gambar Siklus Bahan hasil Komoditas Pertanian
16
Desa Rawasari dan Sungai Rambut
Gambar 1. Siklus bahan hasil komoditas pertanian
Kulit bh dan
batang
IKAN
Media tanam
(kebun/sawah) Com posting
Buah
PISANG
SALE
(25%)
Ikan
sampah
Jerami
(60%)
Baby fish
krispi
Media pelihara
(kolam/sungai)
Phn
PISANG
Padi
Gabah
(40%)
Sekam
(20%
BERAS
(62%)
SALE goreng
BRIKET
(13-29%)
NASI
Pengering surya
Pengering surya