modul 13. resolusi konflik dalam penyusunan rzwp3k
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
1/35
MODUL 13:RESOLUSI KONFLIK DALAM PENYUSUNANRENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN
PULAU-PULAU KECIL
Oleh:
DR. NIMMI ZULBAINARNI
Staf Pengajar Departemen PSP-FPIK, IPBPengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI)
Pengurus Pusat Kadin Bidang Kelautan dan PerikananPengurus Pusat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI)
Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI)Dewan Pakar Forum Ekonomi Jawa Barat
Jogjakarta, 24 Septeber 2014
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
2/35
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
3/35
Apa yang anda lihat?
Coba lihat gambar ini sekali lagi, dapatkah anda melihat
sesuatu yang berbeda?
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
4/35
Konflik berasal daribahasa Yunani
konfigereyang berartimemukul dan dari
bahasa Inggrisconflict yang berartipertentangan.
Konflik memilikidimensi pengertian
yang sangat luas, baikdari sisi ilmu sosiologi,
antropologi, komunikasimaupun manajemen.
Para ahli dari berbagailatar belakang keilmuanmendefinisikan konflik
sebagai berikut :
APA ITUKONFLIK???
Konflik merupakan hal yang dapat atau biasa terjadi dalamhidup. Secara teoritis konflik berpotensi timbul dalam setiapinteraksi sosial, tidak hanya disebabkan karena adanyaperjuangan untuk bertahan hidup dengan keterbatasanruang/sumber daya (struggle for limited space/resources),
tetapi dikarenakan adanya insting agresifdan kompetitifyang dimiliki oleh manusia (innate instinct).
Seiring dengan
perkembangan ilmu,muncul berbagai teoritentang konflik, mulaidari ilmu yang sangatteoritis, sampai denganyang lebih bersifat
aplikatif yaituilmumengelola konflik(conflict management)Konflik terus dipelajarikarena konflik sendiribermanfaat dan
merupakan bagian darikehidupan kita
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
5/35
DEFINISI KONFLIK
Konflik didefinisikan sebagai percekcokan;perselisihan; pertentangan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2013).
Konflik adl pertentangan antara banyak kepentingan,nilai, tindakan atau arah serta merupakan bagian yang
menyatu sejak kehidupan ada. Karenanya konflikmerupakan sesuatu yang tidak terelakkan yang dapatbersifat positif atau bersifat negatif (Johnson dan Dunker(1993) dalam Mitchell et al, 2000);
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
6/35
JENIS-JENIS KONFLIK
*Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antarkelompok dalam tingkatan sosial yang berbeda,contohnya adalah konflik yang terjadi antarapemerintah dengan rakyat;
*Konflik horisontal yaitu konflik yang terjadi padakelompok pada tingkatan sosial yang sama,
contohnya konflik antar nelayan dalampemanfaatan sumberdaya pesisir.
DILIHAT DARIARAHNYA :
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
7/35
JENIS-JENIS KONFLIK
JIKA DITINJAU DARI SISI DIMENSI KEHIDUPAN :
* Konflik Kultural : mengacu kepada terjadinya benturan orientasi nilai budayadalam suatu sistem sosial. Belum ada keselarasan dalam orientasi nilai budaya.Umumnya terjadi pada saat dua atau lebih sistem budaya bertemu dalam suatusistem sosial.
* Konflik Struktural : Terjadinya disintegrasi sosial dalam bentuk kurangnyakoordinasi (rendahnya kemauan, tidak terarahnya perasaan dan adanyapendapat yang beragam) yang umumnya bermuara pada tidak dihargainyakewenangan seseorang atau kelompok dalam peranan sosial tertentu). Konflikyang terjadi antar instansi pemerintah umumnya berdimensi struktural
* Konflik Interaksional : Suatu proses sosial dimana individu atau kelompokberusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawanyang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. Disini konflik merupakanbentuk interaksi dari proses sosial yang disosiatif (proses sosial yangmenjauhkan). Dalam dimensi ini yang dilihat adalah bentuk interaksinya,
seperti makin rendahnya frekuensi, jauhnya jarak sosial dan sebagainya.
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
8/35
Sebab-Sebab Konflik
Engel A, Korf B. 2005. Teknik-Teknik Perundingan dan Mediasi
untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam. Roma: FAO.Menyebutkan ada 4 penyebab konflik SDA yaitu:
1. Persaingan yang ketat akan pemanfaatan SDA;
2. Pertentangan antara hukum adat dan hukum positif; ;
3. Perubahan terkait dengan perubahan kepentingan dan kebutuhanpenggunaan SDA,
4. Kebijakan, program, kegiatan pengelolaan SDAKarena kebijakan sering ditentukan tanpa partisipasi, identifikasi dankonsultasi pemangku kepentingan yang sering tidak tepat,penyampaian informasi yang tidak tepat, kapasitas kelembagaanyang tidak memadai, pemantauan dan evaluasi atas program,
kegiatan tidak memadai sehingga mempersulit identifikasi danpenyelesaian masalah
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
9/35
Penyebab Konflik
Perbedaan antar individuPerbedaan perilaku, cara pandang, kepentingan pribadi, dll
Perbedaan kebudayaanPerbedaan tradisi/kebiasaan, etnis, nilai-nilai, bahasa, dll;
Perbedaan kepentinganPerbedaan antar kepentingan konservasi, ekonomi, sosial dan budaya
Perubahan sosial
Perubahan struktur demografi, kolektivisme, dll
Informasi dan KomunikasiPerbedaan informasi & kurangnya komunikasi
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
10/35
TAHAPAN KONFLIK
Meningkat
(eskalasi)
Terbuka
(manifes)
Mencuat
(emerging)
Tersembunyi
(laten)
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
11/35
Konflik di Wilayah Pesisir
1. Konflik kelas
terjadi antar kelas sosial nelayan dalam memperebutkan wilayah
penangkapan (fishing ground). Nelayan tradisional merasakanketidakadilan dalam pemanfaatan sumberdaya ikan akibat perbedaan
tingkat penguasaan kapital
2. Konflik orientasi
terjadi antar nelayan yang memiliki perbedaan orientasi dalampemanfaatan sumberdaya.
3. Konflik Spatial
Salah satu bentuk konflik spasial adalah perebutanfishing ground.
Perebutan ruang antara pertambangan dengan Perikanan, Konservasidengan industri, konservasi dengan pertambangan, perikanan budidaya
dengan pelayaran dll.
4. Konflik primordial
terjadi akibat perbedaan identitas budaya, misalnya perbedaan etnis,
asal daerah atau lainnya.
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
12/35
Manajemen Konflik
1. Pencegahan Konfliksuatu usaha yang bertujuan untuk membatasi dan menghindarikonflikdengan mendorong perubahan perilaku yang positif bagipihak-pihak yang terlibat. Konflik ruang di perairan laut bisadicegah dengan RZWP-3-K yang disusun secara partisipatif.
2. Penyelesaian Konfliksuatu bentuk usaha untuk menanganisebab-sebab konflik danberusaha membangun hubungan baru dan yang bisa tahan lamadiantara kelompok-kelompok yang bermusuhan. Untukmenyelesaikan konflik ruang di perairan laut perlu rujukan, yaitu
RZWP-3-K yang telah ditetapkan dengan Perda.
3. Transformasi Konfliksuatu upaya yang dilakukan untuk mengatasi sumber-sumberkonflik sosial dan politik yang lebih luas dan berusaha mengubah
kekuatan negatif menjadi kekuatan yang positif.
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
13/35
Penyelesaian Sengketa
Penyelesaian sengketa melalui jalurhukum formal atau peradilan (litigasi)
1
2
Penyelesaian sengketa di luar jalur hukum(non-litigasi) atau yang sering disebutsebagai alternative dispute resolution(ADR).
Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan.
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
14/35
Penyelesaian Melalui Jalur Hukum
KELEBIHAN KEKURANGAN
* Putusan dikenal dan diakui
oleh semua pihak
* Lamban
* Putusan otomatis
terdaftar di lembarannegara
* Mahal
* Putusan otomatis
mengikat dan memaksa
* Terlalu formalistik dan teknis
* Jika sudah terpengaruh KKN
akan menjadi tidak pasti
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
15/35
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
16/35
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
17/35
Penyelesaian Melalui Jalur Non -Hukum
KELEBIHAN KEKURANGAN
* Lebih cepat * Dapat timbul pemahaman yangtidak merata dan ekpetasi berbedaantar para pihak
* Lebih murah * Membutuhkan upaya bersama antarpara pihak guna merealisir mekanismeyang disepakati
* Lebih efisien * Tidak semua arbitrase atau mediatorasing diakui
* Lebih memuaskan dan bersifat
healing
*Tidak selalu bisa memberikan
jawaban definitif terhadap semua jenissengketa hukum
* Lebih memungkinkan untukdivariasikan sesuai dengankesepakatan, tailor-made
*Untuk sebagian kasus, sulit mencaripihak ketiga yang dipercayai
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
18/35
Bentuk-bentuk ADR
Negosiasi langsung
(direct negotiation)
pihak-pihak yang bertikai, bertemu dan mencapai
suatu kesepakatan yang dapat diterima secara
bersama-sama
Konsiliasi(conciliation)
pihak luar sebagai mediasi untuk membawa pihak-
pihak yang berselisih bermusyawarah secara
bersama.
Fasilitasi (facilitation)
Fasilitasi juga diterapkan dalam membantu individu
melakukan proses pemecahan masalah (problem solving),
prioritas dan perencanaan
Mediasi
menggunakan jasa pihak luar untuk menjembatani
proses negosiasi antara pihak-pihak yang berselisih.
Arbitrasi (arbitration)
pihak yang berselisih menyerahkan proses penyelesaiannya kpd
pihak yang dapat memberi legitimasi untuk memutuskan pihak yang
benar dalam perselisihan tersebut. Proses semacam ini juga dapat
berlaku dalam penyelesaian konflik melalui jalur hukum.
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
19/35
Konflik dalam Proses PenyusunanRencana Zonasi WP-3-K
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
20/35
WILAYAH PESISIR: DINAMIKA
EKOLOGIS
Rantai Ekosistemdi atas dan di bawah permukaan
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
21/35
DINAMIKA SOSIAL
WILAYAH PESISIR
Perikanan
Tangkap
Budidaya
Pariwisata
Industri
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
22/35
BEBERAPA KARAKTER WILAYAH PESISIR SEBAGAI SUMBERDAYA
Common Pool Natural Resourcestidak ada pemilik tunggal, jadi tidak ada insentif
untuk menghemat sumberdaya
Conflicting Social Cultural Valuesbeda pemakai memberi nilai yang berbeda
terhadap sumberdaya yang sama
Pervasive InterdependencyAmong Users
saling ketergantungan yang menyeluruh antar para
pemakai dengan kepentingan individu yang berbeda
High Transaction Costbiaya untuk ICE (information-contracting-enforcement)
relatif lebih mahal dari nilai finansial
High Exclusion Costbiaya untuk menciptakan hak ekslusif bagi terciptanya
ekonomi pasar dalam pemanfaatan sangat mahal
Cumulative Impacts of
Many Small Decisions
berbagai keputusan yang diambil pemakai individu
secara total berdampak besar
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
23/35
Potensi Konflik di Ruang Pesisir dan Lautan
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
24/35
WILAYAH PESISIR: POTENSI KONFLIK PEMANFAATAN
PencemaranKerusakan Fungsi Ekosistem
Kerugian Sosial
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
25/35
Sumber Konflik Langkah penyelesaian
Perbedaan Data Penterjemahan dan penyetaraan arti dari data yangberbeda
Pengumpulan data baru atas dasar persepsi yangsama/saling dipahami
Persoalan Hubungan Komunikasi atas dasar saling menghargai kepentinganpihak lain
Memulai kerjasama pemanfaatan berdasarkankepentingan bersama
Konflik Kepentingan Negosiasi dan mediasi untuk menentukan kompromi
yang siap ditempuh masing-masing pihak
Pencarian alternatif pemanfaatan yang dapat diterimapihak-pihak yang berbeda kepentingan
Upaya mennentukan pola pemanfaatan bersama secarabergantian atau dengan berbagi peran
Persoalan Struktural Identifikasi gapdan overlapmandat dan yurisdiksi darimasing-masing institusi
Penyusunan dasar kerja bagi pihak-pihak yang berkonflikuntuk mengisi gapdan membagi peran yang overlap
Perbedaan Sistem Nilai Komunikasi antar pihak yang berbeda sistem nilai
Mencari pola pemanfaatan yang sesuai dengan sistemnilai bersama (common value system)
Menyadarkan pihak-pihak yang berbeda kepentinganuntuk bisa menerima perbedaan
CONTOH LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
26/35
Perwakilan tidak sepenuhnya
mewakiliConstituentsdiwakili oleh Tanda
Gambar
Interest Groupslebih
terorganisir dibanding perwakilan
constituents
Pengambilan Keputusan Publik
Tidak Melembaga
Beberapa Realita
Dan yang lain2.
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
27/35
BEBERAPA REALITA
Idealisme Stakeholders = f ( ., .., Interests, .,..)
F (share price)
F (unarticulated wishes)
F (unseen fragility)
Dalam Skala lokal Seringkali
Demand elastic
Supply inelastic
F (re-election)
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
28/35
BEBERAPA PILIHAN STRATEGI RESOLUSI KONFLIK
1. Tumbuhkan Kelompok-kelompok Kekuatan Secara Merata
2. Sediakan Sarana Untuk Berbeda Pendapat Secara Sehat
3. Ciptakan Mekanisme Pengambilan Keputusan Yang Dapat
diterima Semua Pihak dalam Suatu Kelompok Kekuatan
4. Ciptakan Sistem Pemutakhiran Keputusan Yang Melembaga
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
29/35
CONTOH KONFLIK KARENA PERBEDAAN BATAS
Faktor Penyebab:Manajemen secara ParsialBatas Manajemen administratif
Abrasi Pantai Kutaakibat perpanjanganRunwayNgurah Rai
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
30/35
WILAYAH PESISIR: KORBAN DARI KONFLIK
Masyarakat dan Alam yang Lemah
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
31/35
RUANG SEBAGAI SARANA HARMONISASI
EKSPLOITASI
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
32/35
CONTOH HARMONISASI PEMANFAATAN DALAM RUANG
Fishermens Wharf, San Francisco, California
Lampung
Kali Baru
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
33/35
CONTOH HARMONISASI PEMANFAATAN DALAM RUANG
Ottawa, Canada
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
34/35
1. Pengenalan konflik dan potensi konflikyang mungkin timbul dari suatuskenario pemanfaatan.
2. Identifikasi constituents dan stakeholdersyang berada dibalikkepentingan-kepentingan yang saling ber-konflik.
3. Deliniasi batas ruangdari masing-masing kepentingan menurut keinginan
constituentsdan stakeholdersyang mempunyai konflik kepentingan.
4.Analisa alternatif penggunaanyang dapat diterima oleh pihak-pihakyang berbeda kepentingan.
5. Konsultasi publik memilih alternatif dengan melibatkan semua constituents
dan stakeholdersterutama dari pihak-pihak yang berbeda kepentingan.
6. Penetapan pilihan solusi pemanfaatan yang disepakati oleh pihak-pihakyang berbeda kepentingan dalam bentuk legislasi yang mengikatsemua pihak.
BEBERAPA Kiat RESOLUSI KONFLIK
via PENGATURAN RUANG
-
8/11/2019 Modul 13. Resolusi Konflik dalam Penyusunan RZWP3K
35/35
TERIMA KASIH