minggu v vii

49
E E pidemiolog pidemiolog i & Pengendalian i & Pengendalian Penyakit Tumhunan Penyakit Tumhunan Konsep Konsep Epidemiologi Epidemiologi Epi = merusak Epi = merusak DEMOS = masyarakat DEMOS = masyarakat Definisi epidemik (harfiah) = yang merusak banyak individu dalam suatu populasi/komunitas dari suatu daerah pada waktu yang bersamaan Definisi orang awam = Ledakan/perkembangan penyakit yang cepat dan mendadak

Upload: sudiono

Post on 19-Jun-2015

4.243 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Minggu V Vii

EEpidemiologpidemiologi & Pengendalian i & Pengendalian Penyakit TumhunanPenyakit Tumhunan

KonsepKonsepEpidemiologi Epidemiologi Epi = merusakEpi = merusak

DEMOS = masyarakatDEMOS = masyarakat

Definisi epidemik (harfiah) = yang merusak banyak individu dalam suatu populasi/komunitas dari suatu daerah pada waktu yang bersamaan

Definisi orang awam = Ledakan/perkembangan penyakit yang cepat dan mendadak

Page 2: Minggu V Vii

Definisi Definisi Epidemiologi Penyakit TumbuhanEpidemiologi Penyakit Tumbuhan:: Suatu ilmu yang mempelajari penyakit Suatu ilmu yang mempelajari penyakit

tumbuhan dalam suatu populasitumbuhan dalam suatu populasi Suatu ilmu yang mempelajari faktor Suatu ilmu yang mempelajari faktor

lingkungan yang mempengaruhi lingkungan yang mempengaruhi tingkattingkat dan dan penyebaran penyakit dalam suatu populasi penyebaran penyakit dalam suatu populasi tumbuhantumbuhan

Suatu ilmu Suatu ilmu yang mempelajari yang mempelajari perubahan perubahan kecepatan yang mengurangi/menambah kecepatan yang mengurangi/menambah jumlah per satuan waktu/ruang atau jumlah per satuan waktu/ruang atau keduanyakeduanya

Page 3: Minggu V Vii

● ● Endemik Endemik adalah suatu penyakit yang adalah suatu penyakit yang keberadaannya terus-menerus dan keberadaannya terus-menerus dan terdapat merata pada suatu tempatterdapat merata pada suatu tempat

● ● SporadikSporadik adalah suatu penyakit yang adalah suatu penyakit yang hanya terdapat di sana sini dan tidak hanya terdapat di sana sini dan tidak meningkat di suatu tempatmeningkat di suatu tempat

● ● PandemikPandemik adalah suatu penyakit yang adalah suatu penyakit yang terdapat merata di seluruh benua/duniaterdapat merata di seluruh benua/dunia

Page 4: Minggu V Vii

1. KOMPONEN EPIDEMIK PENY1. KOMPONEN EPIDEMIK PENYAKITAKIT TUMBUHAN TUMBUHAN

Konsep penyakit: Konsep penyakit: Disease TriangleDisease Triangle

InangInang PatogenPatogen Lingkungan Lingkungan

Konsep Epidemik Penyakit: Konsep Epidemik Penyakit: Piramida PenyakitPiramida Penyakit

5 komponen:5 komponen: Populasi InangPopulasi Inang (I) (I) Populasi PatogenPopulasi Patogen (P) (P) Lingkungan (Biotik & Abiotik)Lingkungan (Biotik & Abiotik) (L) (L) WaktuWaktu (W) (W) ManusiaManusia (M) (M)

L

PI

M

PI

LW

Page 5: Minggu V Vii

Peranan Patogen dalam EpidemikPeranan Patogen dalam Epidemik

Perubahan tanaman (introduksi, hasil pemuliaan dll) perubahan Perubahan tanaman (introduksi, hasil pemuliaan dll) perubahan ketahanan tanamanketahanan tanaman

EKOSISTEM ALAMIEKOSISTEM ALAMI I, P, L dalam keseimbangan yang I, P, L dalam keseimbangan yang dinamisdinamis

Yang mempengaruhi adalah:- populasi meningkat

monokulture

Ekosistem rusak

Inang Baru & Patogen Baru

Manusia harus dapat mengelola I, L, P dikendalikan

Page 6: Minggu V Vii

Peranan Waktu dalam EpidemikPeranan Waktu dalam Epidemik

Elemen segitiga penyakit belum cukup menguraikan Elemen segitiga penyakit belum cukup menguraikan epdemik penyakit, karena ada penyakit yang berkembang epdemik penyakit, karena ada penyakit yang berkembang lebih cepat pada musim tertentu dibandingkan pada musim lebih cepat pada musim tertentu dibandingkan pada musim lainnyalainnya

Peran waktu Musim (iklim micro-macro)

Umur Tanaman Musiman dan tahunanPeranan Manusia dalam Epidemik

Manusia Tanaman Monukulture/polikulture, musim tanam, pemuliaan, hidroponi/aeroponik

Patogen Fungisida, Rumah kaca, bioteknolgi

Lingkungan Deforesty erosi, banjir, Ozon, pemanasan global Rumah kaca

Waktu Waktu tanam, tumpang sari, rotasi tanam

Page 7: Minggu V Vii

2.2. Unsur-unsur EpidemiUnsur-unsur Epidemi

a. Tumbuhan Inanga. Tumbuhan Inang ketahanan/kerentanan genetik inangketahanan/kerentanan genetik inang keseragaman genetik untuk ketahanan keseragaman genetik untuk ketahanan

penyakitpenyakit tipe tanamantipe tanaman umur tanamanumur tanaman

Page 8: Minggu V Vii

b. Patogenb. Patogen virulensivirulensi jumlah inokulumjumlah inokulum reproduksi patogenreproduksi patogen ekologi patogenekologi patogen penyebaran penyebaran

patogenpatogen

c. Lingkunganc. Lingkungan KelembabanKelembaban suhusuhu

Page 9: Minggu V Vii

d.d. Cara Bercocok TanamCara Bercocok Tanam

Pemilihan bahan tanamanPemilihan bahan tanaman Kultur teknisKultur teknis Cara pengendalianCara pengendalian Introduksi patogen baruIntroduksi patogen baru

Page 10: Minggu V Vii

3.3. Pola epidemiPola epidemi

Kurva perkembangan penyakitKurva perkembangan penyakit Kurva tingkatan penyakitKurva tingkatan penyakit

Page 11: Minggu V Vii

A. Norm distr.

B. True logarithmic scale

C. sinergistic slope

D. Transitional scale

A. Norma distribusi Hubungan kepadatan inokulum dan keparahan penyakit menyebar

normal

B. True Logarithmic scale Pertambahan inokulum akan meningkatkan infeksi dalam skala log (perkembangan dengan cepat)

C. Sinergi slope Pertambahan penyakit semakin cepat dengan adanya perubahan pertambahan kepadatan inokulum yang sedikit saja- karena ada sinergisD. Transitional scale Pertumbuhan penyakit mulai lambat, kapasitas inang berkurang, walaupun pertumbuhan inokulum tetap besar...\CHAP32\LATEBLIT.EXE

Kurva perkembangan penyakitKurva perkembangan penyakit

Page 12: Minggu V Vii

4.4. Rumus EpidemiRumus Epidemi

a.a. Penyakit berbunga sederhana (penyebaran lambat) Penyakit berbunga sederhana (penyebaran lambat)

Xt =Xo (1+rt)Xt =Xo (1+rt)b.b. Penyakit berbunga majemuk (penyebaran cepat) Penyakit berbunga majemuk (penyebaran cepat)

Xt=Xo .ertXt=Xo .ert

Xt banyaknya tanaman sakit setelah jangka Xt banyaknya tanaman sakit setelah jangka waktu twaktu t

Xo banyaknya tanaman sakit mula-mula (t=O)Xo banyaknya tanaman sakit mula-mula (t=O)e bilangan alam (2, 7182)e bilangan alam (2, 7182) r laju infeksir laju infeksi t jangka waktu berkangsungnya epidemit jangka waktu berkangsungnya epidemi

Page 13: Minggu V Vii

Tipe epidemikTipe epidemik MonosiklikMonosiklik PolisiklikPolisiklik

Mono siklik: Patogen berkembang dengan menginfeksi tanaman dalam satu siklus contoh Virus, Nematoda, Bakteri

Poli siklik: inokulum primer mengifeksi inang, kemudian produksi inokulum/sekunder, patogen digunakan untuk infeksi dalam siklus sekunder dan siklus sekunder bisa berulang. Conto:Bercak, Hawar daun

ADA APA ANTARA POLISIKLIK DAN ADA APA ANTARA POLISIKLIK DAN MONOSIKLIK?MONOSIKLIK?

Page 14: Minggu V Vii

Polisiklik Polisiklik a) inokulum bertambah dengan cepat a) inokulum bertambah dengan cepat b) perkembangannya bersifat logaritmik atau eksponensialb) perkembangannya bersifat logaritmik atau eksponensial c) bagian tanaman atau tanaman yang mula-mula terkena infeksi c) bagian tanaman atau tanaman yang mula-mula terkena infeksi menjadi sumber infeksi bagi individu tanaman lain di sekitarnya menjadi sumber infeksi bagi individu tanaman lain di sekitarnya d) nilai laju infeksi (r) mula-mula kecil, tetapi dengan cepat naik d) nilai laju infeksi (r) mula-mula kecil, tetapi dengan cepat naik bercak di daun menjadi sumber infeksi bagi individu bercak di daun menjadi sumber infeksi bagi individu

tanaman lain tanaman lain Monosiklik Monosiklik inokulum relatif tetap, inokulum relatif tetap, tidak berkembang cepat, tidak berkembang cepat, sumber infeksi tetap satu tanaman sumber infeksi tetap satu tanaman laju infeksi selalu rendahlaju infeksi selalu rendah

Page 15: Minggu V Vii

LAJU INFEKSI PENYAKIT LAJU INFEKSI PENYAKIT POLISIKLIKPOLISIKLIK

r = 1/ t2 –t1 (ln x 2 / 1- x 2 – ln x 1/1- x 1) r = 1/ t2 –t1 (ln x 2 / 1- x 2 – ln x 1/1- x 1) r adalah laju infeksi, r adalah laju infeksi, t adalah waktu pengamatan (dan angka yang t adalah waktu pengamatan (dan angka yang

mengikuti t adalah mengikuti t adalah waktu pengamatan yang ke..)waktu pengamatan yang ke..) x adalah proporsi bagian tanaman atau bagian dari x adalah proporsi bagian tanaman atau bagian dari

populasi populasi tanaman yang terkena infeksi atau sakit, tanaman yang terkena infeksi atau sakit, 1 – x adalah bagian atau populasi tanaman sehat. 1 – x adalah bagian atau populasi tanaman sehat.

Page 16: Minggu V Vii

TimeTime

DiseaseDisease LOGISTICLOGISTICGROWTHGROWTH

Kurva perkembangan penyakit patogen Kurva perkembangan penyakit patogen

polisiklik berbentuk “S” (sigmodi)polisiklik berbentuk “S” (sigmodi)..

Page 17: Minggu V Vii

TIMETIME

DISEASEDISEASESEVERITYSEVERITY

Kurva perkembangan Kurva perkembangan penyakit patogen penyakit patogen monosiklik monosiklik

Page 18: Minggu V Vii

5.5. Simulasi komputer epidemiSimulasi komputer epidemi

● ● Membuat program simulasi epidemi Membuat program simulasi epidemi penyakit tumbuhanpenyakit tumbuhan

● ● Macam-macam program simulasi Macam-macam program simulasi komputerkomputer

EPIDEM (penyakit hawar awal tomat)EPIDEM (penyakit hawar awal tomat) MYCOS (penyakit hawar Krisantenum)MYCOS (penyakit hawar Krisantenum) EPICORN (penyakit hawar daun selatan jagung)EPICORN (penyakit hawar daun selatan jagung) EPIVEN (penyakit kudis apel)EPIVEN (penyakit kudis apel) EPIDEMIC (penyakit karat gandum → bisa EPIDEMIC (penyakit karat gandum → bisa

dimodifikasi untuk inang-patogen lain)dimodifikasi untuk inang-patogen lain)

Page 19: Minggu V Vii

6.6. Peramalan Datangnya EpidemiPeramalan Datangnya Epidemi

Sistem peramalan didasarkan kepada:Sistem peramalan didasarkan kepada:

Pengamatan faktor cuaca (kelembaban udara Pengamatan faktor cuaca (kelembaban udara dan sinar matahari)dan sinar matahari)

Pengamatan biologis patogen (kerapatan spora Pengamatan biologis patogen (kerapatan spora patogen di udara dan popluasi vektor serangga)patogen di udara dan popluasi vektor serangga)

Stadium penyakit yang pentingStadium penyakit yang penting

Page 20: Minggu V Vii

Perkembangan Perkembangan Epidemic Epidemic ddiipengaruhi olehpengaruhi oleh:: Environmental factorsEnvironmental factors Rate of pathogen reproductionRate of pathogen reproduction Mode of pathogen dispersalMode of pathogen dispersal Efficiency of pathogen survivalEfficiency of pathogen survival Level of aggressiveness of the pathogenLevel of aggressiveness of the pathogen Level of host plant resistance Level of host plant resistance

Page 21: Minggu V Vii

AApa kegunaan pa kegunaan epidemiologyepidemiology ??

1 – Model disease progress1 – Model disease progress

2 – Assess effectiveness of alternative control 2 – Assess effectiveness of alternative control measuresmeasures

3 – Predict disease spread3 – Predict disease spread

4 – Predict yield loss4 – Predict yield loss

5 – Disease forecasting5 – Disease forecasting

Page 22: Minggu V Vii

APA GUNA PERAMALAN PENYAKIT?APA GUNA PERAMALAN PENYAKIT?

PERAMALAN PERAMALAN

mendasari langkah pengelolaan pertanaman atau khususnya mendasari langkah pengelolaan pertanaman atau khususnya

pengendalian penyakit yang akan dilakukanpengendalian penyakit yang akan dilakukan

DASAR PERAMALANDASAR PERAMALAN

Cuaca antar musim tanamCuaca antar musim tanam

Cuaca selama musim tanamCuaca selama musim tanam

Banyaknya penyakit pada pertanaman mudaBanyaknya penyakit pada pertanaman muda

Jumlah inokulum di udara, di tanah, di bahan tanamanJumlah inokulum di udara, di tanah, di bahan tanaman

Page 23: Minggu V Vii

FAKTOR YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERAMALANFAKTOR YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERAMALAN

Pengetahuan mengenai siklus hidup patogen yang meliputi cara Pengetahuan mengenai siklus hidup patogen yang meliputi cara patogen beristirahat, cara menyebar, dan cara menginfeksi, patogen beristirahat, cara menyebar, dan cara menginfeksi, Pengetahuan tentang tingkat kerentanan tanaman dalam berbagai stadia Pengetahuan tentang tingkat kerentanan tanaman dalam berbagai stadia

pertumbuhan (umur kritis tanaman terhadap infeksi suatu patogen) pertumbuhan (umur kritis tanaman terhadap infeksi suatu patogen)

Data penunjang yang meliputi data cuaca di pertanamanData penunjang yang meliputi data cuaca di pertanaman

Page 24: Minggu V Vii

Contoh PERAMALANContoh PERAMALAN

Bakteri Bakteri Erwinia stewartiiErwinia stewartii penyebab layu pada jagung penyebab layu pada jagungBertahan selama musim dingin pada kumbang flea dewasa. Bertahan selama musim dingin pada kumbang flea dewasa.

Suhu tinggi atau hangat di musim salju melindungi kumbang flea Suhu tinggi atau hangat di musim salju melindungi kumbang flea dari kepunahan. dari kepunahan. Bakteri yang bertahan pada serangga ini akan menjadi sumber Bakteri yang bertahan pada serangga ini akan menjadi sumber inokulum untuk epidemi pada musim semi dan panas berikutnya. inokulum untuk epidemi pada musim semi dan panas berikutnya. Epidemi penyakit layu stewartii pada jagung diramalkan terjadi jika Epidemi penyakit layu stewartii pada jagung diramalkan terjadi jika jumlah suhu rata-rata bulanan yang terjadi di bulan Desember, jumlah suhu rata-rata bulanan yang terjadi di bulan Desember, Januari, dan Februari mencapai angka indeks 100 atau lebih. Januari, dan Februari mencapai angka indeks 100 atau lebih. Jika angka indeks di bawah 90 tidak terjadi penyakit layu, Jika angka indeks di bawah 90 tidak terjadi penyakit layu, Jika antara 90 dan 100 serangan bakteri tidak parah. Jika antara 90 dan 100 serangan bakteri tidak parah.

Page 25: Minggu V Vii

PERANGKAP SPORAPERANGKAP SPORA

PENANGKAPAN KONIDIA DI LABORATORIUM PENANGKAPAN KONIDIA DI LABORATORIUM POTONGAN DAUN SAKIT SEGAR DISUNGKUP GELAS POTONGAN DAUN SAKIT SEGAR DISUNGKUP GELAS TANAMAN KECIL SAKIT DI POT DISUNGKUP GELASTANAMAN KECIL SAKIT DI POT DISUNGKUP GELAS KELEMBABAN DI BAWAH SUNGKUP DIJAGAKELEMBABAN DI BAWAH SUNGKUP DIJAGA TIAP JAM DIMASUKKAN 4 GELAS OBYEK BERGLISERINTIAP JAM DIMASUKKAN 4 GELAS OBYEK BERGLISERIN SUHU PEMBENTUKAN KONIDIA KURANG 24CSUHU PEMBENTUKAN KONIDIA KURANG 24C PENANGKAPAN KONIDIA DI LAPANGANPENANGKAPAN KONIDIA DI LAPANGAN TIAP JAM DIPASANG 8 GELAS OBYEK BERGLISERIN DI TIAP JAM DIPASANG 8 GELAS OBYEK BERGLISERIN DI

BAWAH TANAMAN SAKITBAWAH TANAMAN SAKIT PENGAMATAN MALAM HARI SESUAI TERJADINYA EMBUN PENGAMATAN MALAM HARI SESUAI TERJADINYA EMBUN

PUKUL 21 dan 22 MALAM, SPORA TERPERANGKAP PUKUL 21 dan 22 MALAM, SPORA TERPERANGKAP TERBANYAK PUKUL 2dan 3 MALAM, PERANGKAPAN SPORA TERBANYAK PUKUL 2dan 3 MALAM, PERANGKAPAN SPORA BERAKHIR PUKUL 6 PAGIBERAKHIR PUKUL 6 PAGI

Page 26: Minggu V Vii

PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENYAKIT TUMBUHANPENYAKIT TUMBUHAN

PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENYAKIT TUMBUHANPENYAKIT TUMBUHAN

Page 27: Minggu V Vii

Pengelolaan vs Pengelolaan vs PengendalianPengendalianPengelolaan vs Pengelolaan vs PengendalianPengendalian PengelolaanPengelolaan - Ada perencanaan- Ada perencanaan - Ada aspek ekonomi dan ekologi- Ada aspek ekonomi dan ekologi - Menekan OPT sampai batas yang tidak merugikan- Menekan OPT sampai batas yang tidak merugikan - Memadukan beberapa teknik pengendalian pada - Memadukan beberapa teknik pengendalian pada berbagai waktu yang berbeda, dllberbagai waktu yang berbeda, dll

PengendalianPengendalian - Dilakukan setelah ada penyakit- Dilakukan setelah ada penyakit

- Menggunakan 1 cara pengndalian- Menggunakan 1 cara pengndalian

- Cenderung ke-eradikasi- Cenderung ke-eradikasi

Page 28: Minggu V Vii

Traditional Principles of Plant Traditional Principles of Plant Disease Control Disease Control Traditional Principles of Plant Traditional Principles of Plant Disease Control Disease Control

AvoidanceAvoidance——prevent disease by selecting a time of the prevent disease by selecting a time of the year or a site where there is no inoculum or where the year or a site where there is no inoculum or where the environment is not favorable for infection.environment is not favorable for infection.

ExclusionExclusion——prevent the introduction of inoculum.prevent the introduction of inoculum. EradicationEradication——eliminate, destroy, or inactivate the eliminate, destroy, or inactivate the

inoculum.inoculum. ProtectionProtection——prevent infection by means of a toxicant or prevent infection by means of a toxicant or

some other barrier to infection.some other barrier to infection. ResistanceResistance——utilize cultivars that are resistant to or utilize cultivars that are resistant to or

tolerant of infection.tolerant of infection. TherapyTherapy——cure plants that are already infected.cure plants that are already infected.

Page 29: Minggu V Vii

StrategiesStrategies vs vs TacticsTacticsStrategiesStrategies vs vs TacticsTactics

Example;Example;

We can We can reduce the initial inoculumreduce the initial inoculum with with seed treatment, crop rotation, and host seed treatment, crop rotation, and host eradicationeradication

Strategy

Tactics

Page 30: Minggu V Vii

The Epidemiological Basis of The Epidemiological Basis of Disease Management Disease Management The Epidemiological Basis of The Epidemiological Basis of Disease Management Disease Management

Model Monosiklis Model Monosiklis

QRtx

rtexx0

Model Polisiklis Model Polisiklis

Page 31: Minggu V Vii

ImplicationsImplicationsImplicationsImplicationsExamining these models, we can see that in both Examining these models, we can see that in both

there are three ways in which we can reduce there are three ways in which we can reduce xx at at any point in the epidemic: any point in the epidemic:

Reduce the rate of infection (Reduce the rate of infection (RR in the monocyclic model in the monocyclic model and and rr in the polycyclic model) in the polycyclic model)

Reduce the duration of the epidemic (the time, Reduce the duration of the epidemic (the time, tt, at the , at the end of the epidemic) end of the epidemic)

Reduce the initial inoculum (Reduce the initial inoculum (QQ in the monocyclic model and in the monocyclic model and xx00 in the polycyclic model). (Actually in the polycyclic model). (Actually xx00 is the initial incidence is the initial incidence

of disease, which is proportional to the initial inoculum.) of disease, which is proportional to the initial inoculum.)

Page 32: Minggu V Vii

The monocyclic modelThe monocyclic modelThe monocyclic modelThe monocyclic model

It is clear from the above model of a monocyclic It is clear from the above model of a monocyclic epidemic that epidemic that QQ, , RR, and , and tt have equal weight in have equal weight in their effect on their effect on xx. A reduction in the initial inoculum . A reduction in the initial inoculum or the rate of infection will result in a reduction in or the rate of infection will result in a reduction in the level of disease by the same proportion at any the level of disease by the same proportion at any time, time, tt, throughout the epidemic. If , throughout the epidemic. If tt can be can be reduced (for example, by shortening the season), reduced (for example, by shortening the season), disease will be reduced proportionately. disease will be reduced proportionately.

Page 33: Minggu V Vii

The polycyclic modelThe polycyclic modelThe polycyclic modelThe polycyclic model

If If rr is very high, the apparent effect of reducing is very high, the apparent effect of reducing xx00 is is

to delay the epidemic. to delay the epidemic. If If rr is very high, is very high, xx00 must be reduced to very low must be reduced to very low

levels to have a significant effect on the epidemic. levels to have a significant effect on the epidemic. Reducing Reducing rr has a relatively greater effect on the has a relatively greater effect on the

epidemic than reducing epidemic than reducing xx00. .

Reducing Reducing xx00 makes good strategic sense only if makes good strategic sense only if rr is is

low or if low or if rr is also being reduced is also being reduced

Page 34: Minggu V Vii

The Traditional Principles The Traditional Principles Revisited Revisited The Traditional Principles The Traditional Principles Revisited Revisited

To make the conceptual leap from disease To make the conceptual leap from disease control to disease management, the control to disease management, the traditional principles can be modified by traditional principles can be modified by fitting them as tactics within each of the fitting them as tactics within each of the three major disease management three major disease management strategiesstrategies and by slightly changing the and by slightly changing the wording to reflect the quantitative impact of wording to reflect the quantitative impact of the action rather than an absolute effect: the action rather than an absolute effect:

Page 35: Minggu V Vii

Tactics for the Reduction of Tactics for the Reduction of Initial InoculumInitial InoculumTactics for the Reduction of Tactics for the Reduction of Initial InoculumInitial Inoculum AvoidanceAvoidance——reduce the level of disease by selecting a reduce the level of disease by selecting a

season or a site where the amount of inoculum is low or season or a site where the amount of inoculum is low or where the environment is unfavorable for infectionwhere the environment is unfavorable for infection

ExclusionExclusion——reduce the amount of initial inoculum reduce the amount of initial inoculum introduced from outside sourcesintroduced from outside sources

EradicationEradication——reduce the production of initial inoculum by reduce the production of initial inoculum by destroying or inactivating the sources of initial inoculum destroying or inactivating the sources of initial inoculum (sanitation, removal of reservoirs of inoculum, removal of (sanitation, removal of reservoirs of inoculum, removal of alternate hosts, etc.)alternate hosts, etc.)

ProtectionProtection——reduce the level of initial infection by means of reduce the level of initial infection by means of a toxicant or other barrier to infectiona toxicant or other barrier to infection

ResistanceResistance——use cultivars that are resistant to infection, use cultivars that are resistant to infection, particularly the initial infectionparticularly the initial infection

TherapyTherapy——use thermotherapy, chemotherapy and/or use thermotherapy, chemotherapy and/or meristem culture to produce certified seed or vegetative meristem culture to produce certified seed or vegetative planting stockplanting stock

Page 36: Minggu V Vii

Tactics for the Reduction of the Tactics for the Reduction of the Infection RateInfection RateTactics for the Reduction of the Tactics for the Reduction of the Infection RateInfection Rate

AvoidanceAvoidance——reduce the rate of production of inoculum, the reduce the rate of production of inoculum, the rate of infection, or the rate of development of the pathogen by rate of infection, or the rate of development of the pathogen by selecting a season or a site where the environment is not selecting a season or a site where the environment is not favorablefavorable

ExclusionExclusion——reduce the introduction of inoculum from external reduce the introduction of inoculum from external sources during the course of the epidemicsources during the course of the epidemic

EradicationEradication——reduce the rate of inoculum production during reduce the rate of inoculum production during the course of the epidemic by destroying or inactivating the the course of the epidemic by destroying or inactivating the sources of inoculum (roguing)sources of inoculum (roguing)

ProtectionProtection——reduce the rate of infection by means of a toxicant reduce the rate of infection by means of a toxicant or some other barrier to infectionor some other barrier to infection

ResistanceResistance——plant cultivars that can reduce the rate of plant cultivars that can reduce the rate of inoculum production, the rate of infection, or the rate of inoculum production, the rate of infection, or the rate of pathogen developmentpathogen development

TherapyTherapy——cure the plants that are already infected or reduce cure the plants that are already infected or reduce their production of inoculumtheir production of inoculum

Page 37: Minggu V Vii

Tactics for the Reduction of the Tactics for the Reduction of the Duration of the Epidemic Duration of the Epidemic Tactics for the Reduction of the Tactics for the Reduction of the Duration of the Epidemic Duration of the Epidemic

AvoidanceAvoidance——plant early maturing plant early maturing cultivars or plant at a time that favors cultivars or plant at a time that favors rapid maturation of the croprapid maturation of the crop

ExclusionExclusion——delay the introduction of delay the introduction of inoculum from external sources by inoculum from external sources by means of plant quarantinemeans of plant quarantine

Page 38: Minggu V Vii

C.C. Prinsip-prinsip utama sebagai pijakan Prinsip-prinsip utama sebagai pijakan dalam pengelolaan penyakit tumbuhandalam pengelolaan penyakit tumbuhan

1.1. Eksklusi; mencegah masuknya patogen dari Eksklusi; mencegah masuknya patogen dari suatu negara/daerah ke negara/daerah lain.suatu negara/daerah ke negara/daerah lain.

2.2. Eradikasi; memusnahkan patogen yang Eradikasi; memusnahkan patogen yang baru masuk ke suatu negara/daerahbaru masuk ke suatu negara/daerah

3.3. Perbaikan ketahanan tanaman/imunisasi, Perbaikan ketahanan tanaman/imunisasi, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap meningkatkan ketahanan tanaman terhadap patogenpatogen

4.4. Proteksi langsung; melindungi tanaman Proteksi langsung; melindungi tanaman secara langsung tehadap serangan secara langsung tehadap serangan patogen.patogen.

Page 39: Minggu V Vii

D.D. Cara-cara pengelolaan penyakit tumbuhanCara-cara pengelolaan penyakit tumbuhan

1.1. Pengendalian penyakit tumbuhan dengan Pengendalian penyakit tumbuhan dengan peraturan perundanganperaturan perundangan

Pemerintah membuat peraturan-peraturan berdasarkan Pemerintah membuat peraturan-peraturan berdasarkan undang-undang untuk mencegah masuknya patogen dari undang-undang untuk mencegah masuknya patogen dari suatu negara/daerah ke negara/daerah lain atau meniadakan suatu negara/daerah ke negara/daerah lain atau meniadakan patogen yang baru masuk ke dalam negeri/daerah (karantina patogen yang baru masuk ke dalam negeri/daerah (karantina tumbuhan)tumbuhan)

2. Pengendalian dengan cara kultura2. Pengendalian dengan cara kultura

Menghindarkan tanaman berkontak dengan patogen Menghindarkan tanaman berkontak dengan patogen secara kultur teknis yang baik (pemakaian bibit/tanah secara kultur teknis yang baik (pemakaian bibit/tanah bebas penyakit, pengaturan jarak tanam, pengaliran bebas penyakit, pengaturan jarak tanam, pengaliran tanaman dan lain-lain).tanaman dan lain-lain).

Page 40: Minggu V Vii

3.3. Pengendalian secara biologisPengendalian secara biologis

Mempebaiki ketahanan tanaman dengan pemulyaan Mempebaiki ketahanan tanaman dengan pemulyaan tanaman atau menggunakan organisme lain untuk tanaman atau menggunakan organisme lain untuk mengurangi populasi patogen.mengurangi populasi patogen.

4.4. Pengendalian secara fisikaPengendalian secara fisika

Pengendalian patogen dengan cara Pengendalian patogen dengan cara pemanasan/pendinginan (suhu) dan radiasipemanasan/pendinginan (suhu) dan radiasi

Page 41: Minggu V Vii

5.5. Pengendalian secara kimiaPengendalian secara kimia

Pengendalian patogen dengan menggunakan Pengendalian patogen dengan menggunakan senyawa-senyawa kimia yang bersifat toksik senyawa-senyawa kimia yang bersifat toksik terhadap patogen (fungisida mengendalikan jamur, terhadap patogen (fungisida mengendalikan jamur, bakterisida mengendalikan bakteri; nematisida bakterisida mengendalikan bakteri; nematisida mengendalikan nematoda)mengendalikan nematoda)

Page 42: Minggu V Vii

E.E. Pengendalian TerpaduPengendalian Terpadu

1.1. Berdasarkan undang-undang No.12 tahun Berdasarkan undang-undang No.12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman telah dibuat peraturan pemerintah No.6 telah dibuat peraturan pemerintah No.6 tahun 1995 tentang Perlindungan tanaman tahun 1995 tentang Perlindungan tanaman yang antara lain memuat Pengendalian yang antara lain memuat Pengendalian Terpadu.Terpadu.

Page 43: Minggu V Vii

2.2.Pengendalian Terpadu adalah upaya Pengendalian Terpadu adalah upaya mengendalikan tingkat populasi atau tingkat mengendalikan tingkat populasi atau tingkat serangan organisme pengganggu tumbuhan serangan organisme pengganggu tumbuhan (opt) dengan menggunakan satu atau lebih (opt) dengan menggunakan satu atau lebih teknik pengendalian yang dikembangkan dalam teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan untuk mencegah dan mengurangi satu kesatuan untuk mencegah dan mengurangi timbulnya kerugian secara ekonomis dan timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup kerusakan lingkungan hidup

Page 44: Minggu V Vii

Avoidance of the Avoidance of the pathogenpathogenAvoidance of the Avoidance of the pathogenpathogen

Choice of geographic areaChoice of geographic areaChoice of planting site in local areaChoice of planting site in local areaChoice of planting dateChoice of planting dateUse Disease-free planting stockUse Disease-free planting stockModification of cultural practiceModification of cultural practice

Page 45: Minggu V Vii

Exclusion of the Exclusion of the pathogenpathogenExclusion of the Exclusion of the pathogenpathogen

Treatment of seed or planting materialTreatment of seed or planting material Inspection or certificationInspection or certificationElusion or restriction by plant quarantineElusion or restriction by plant quarantineElimination of insect vectorElimination of insect vector

Page 46: Minggu V Vii

Eradication of the Eradication of the pathogenpathogenEradication of the Eradication of the pathogenpathogen

Biological controlBiological control Crop rotationCrop rotation Removal and destruction of susceptible plants Removal and destruction of susceptible plants

or diseased parts of plantsor diseased parts of plants - Elimination of alternate host and weed host- Elimination of alternate host and weed host - Sanitation- Sanitation Heat and chemical treatments applied to Heat and chemical treatments applied to

planting stockplanting stock Soil treatmentSoil treatment

Page 47: Minggu V Vii

Protection of the plantProtection of the plantProtection of the plantProtection of the plant

Spraying or dusting and treatment of Spraying or dusting and treatment of plant propagules to protect against plant propagules to protect against infectioninfection

Controlling the insect vectors of pathogenControlling the insect vectors of pathogenModification of the environment Modification of the environment Cross protectionCross protectionModification of nutritionModification of nutrition

Page 48: Minggu V Vii

Development of resistant Development of resistant hosthostDevelopment of resistant Development of resistant hosthost

Selection or breedingSelection or breeding

- Vertical resistance- Vertical resistance

- Horizontal resistance- Horizontal resistance

- Two-dimensional resistance- Two-dimensional resistance

- Population resistance (multilines) - Population resistance (multilines) Resistance by chemotherapyResistance by chemotherapyResistance through nutritionResistance through nutrition

Page 49: Minggu V Vii

Therapy applied to the Therapy applied to the disease plantdisease plantTherapy applied to the Therapy applied to the disease plantdisease plant

ChemotherapyChemotherapyHeat treatmentHeat treatmentSurgerySurgery