minggu ketiga

45
LAPORAN MAGANG KERJA MINGGU III KEGIATAN MAGANG KERJA DI PT BAHANA KARYA SEMESTA SUNGAI AIR JERNIH ESTATE (SAJE) SINAR MAS GRUP JAMBI Oleh: Sendi Puspa Sari 115040201111252 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN ILMU TANAH PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2014

Upload: indi

Post on 14-Sep-2015

41 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Ilmu tanah

TRANSCRIPT

LAPORAN MAGANG KERJA MINGGU IIIKEGIATAN MAGANG KERJA DI PT BAHANA KARYA SEMESTA

SUNGAI AIR JERNIH ESTATE (SAJE) SINAR MAS GRUP JAMBI

Oleh:Sendi Puspa Sari115040201111252

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN ILMU TANAH

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

MALANG

2014

Log Harian Kerja Minggu Ke-IIIDalam melaksanakan kegiatan magang kerja pada minggu kedua (III) ini penulis mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah ada di perusahaan. Berikut di bawah ini merupakan rangkaian kegiatan Minggu III pelaksanaan magang kerja:

NoHariTanggalNama KegiatanJam Kerja

1Senin29 September 2014

Apel pagi bersama asisiten divisi II, mandor 1, mandor-mandor divisi II Sungai Air Jernih Estate. Pengambilan sampel limbah cair (Final effluent) di masing-masing kolam limbah

Analisa mutu limbah cair (final effluent), parameter pengamatan pH, PVA dan TA

Pengenalan stasiun timbangan di Sungai Air Jernih Mill (SAJM) 06.00 07.00 WIB 07.00 17.00 WIB( 10 Jam)

2Selasa30 September 2014 Apel pagi bersama asisiten divisi II, mandor 1, mandor-mandor divisi II Sungai Air Jernih Estate. Pengambilan sampel limbah cair (Final effluent) di masing-masing kolam limbah Analisa mutu limbah cair (final effluent), parameter pengamatan pH, PVA dan TA

Pembuatan regent H2SO4 dan penollaptalin

Pengenalan stasiun sortir Sungai Air Jernih Mill (SAJM) 06.00 07.00 WIB 07.00 17.00 WIB (10 Jam)

3Rabu1 Oktober 2014 Apel pagi bersama asisiten divisi II, mandor 1, mandor-mandor divisi II Sungai Air Jernih Estate. Pengambilan sampel limbah cair (Final effluent) di masing-masing kolam limbah

Analisa mutu limbah cair (final effluent), parameter pengamatan pH, PVA dan TA

Pengenalan stasiun penghasil limbah cair (final effluent)

4Kamis2 Oktober 2014 Apel pagi bersama asisiten divisi II, mandor 1, mandor-mandor divisi II Sungai Air Jernih Estate. Perawatan kolam limbah cair (final effluent) Pengenalan pompa yang digunakan dalam operasi limbah cair (final effluent) ke land application 06.00 07.00 WIB 07.00 17.00 WIB (10 Jam)

5Jumat3 Oktober 2014 Apel pagi bersama asisiten divisi I, mandor 1, mandor-mandor divisi I Sungai Air Jernih Estate. Pengambilan sampel limbah cair (Final effluent) di masing-masing kolam limbah

Analisa mutu limbah cair (final effluent), parameter pengamatan pH, PVA dan TA 06.00 07.00 WIB 07.00 17.00 WIB(10 Jam)

7Sabtu4 Oktober 2014 Apel pagi bersama asisiten divisi II, mandor 1, mandor-mandor divisi II Sungai Air Jernih Estate. Pengawasan di loading ramp 06.00 07.00 WIB 07.00 17.00 WIB

(8 Jam)

Keterangan Istitrahat dan Sholat 12.00 14.00 WIB

Total60 jam

Kegiatan Hari Pertama

Senin ,29 September 2014 dengan Jumlah Jam Kerja 10 JamPengambilan sampel limbah, analisa mutu limbah dan stasiun timbangan Sungai Air Jernih MillTujuan Kegiatan :

Untuk mengetahui pengambilan sampel limbah cair di Sungai Air Jernih Mill Untuk mengetahui bagaimana analisa limbah cair di Sungai Air Jernih Mill Untuk mengetahui proses dan kegiatana di stasiun timbangan Sungai Air Jernih Mill Tujuan Kegiatan :

Untuk mengetahui pengambilan sampel limbah cair di Sungai Air Jernih Mill Untuk mengetahui bagaimana analisa limbah cair di Sungai Air Jernih Mill Untuk mengetahui proses dan kegiatana di stasiun timbangan Sungai Air Jernih Mill Pelaksanaan Kegiatan :

Bertempat di kantor divisi I Sungai Air Jernih Estate dengan kegiatan apel pagi bersama asisten divisi, mandor I dan mandor-mandor divisi I. Apel pagi dilaksanakan pada pukul 06.00-07.00 wib ketika apel pagi asisten divisi 1 menanyakan progress atau perkembangan dari kegiatan yang dilaksanakan pada hari sabtu meliputi laporan panen jumlah TBS yang dipanen dan buah restan di lapangan, laporan mengenai kegiatan pemupukan lahan yang berhasil dipupuk dan lahan yang belum dipupuk serta permasalahan yang dihadapi dilapangan. Selanjutnya penulis diarahkan menuju ke pabrik kelapa sawit untuk mengikuti kegiatan pengambilan sampel limbah cair pabrik kelapa sawit dan melakukan analisa mutu limbah. Selanjutnya penulis mengikuti kegiatan di pabrik dari pukul 08.00-17.00 wib Hasil dan Pembahasan :

Data hasil pengamatan langsung di lapangan kegiatan pengambilan sampel dilakukan pukul 08.00 wib hingga 09.00 wib selanjutnya sampel dari masing kolam limbah di 5 kolam dilakukan analisa sampel limbah. Parameter yang diamati yaitu pH, PVA dan TA selanjutnya dilakukan pencatatan di buku kegiatan analisa mutu limbah.

Tanggal 29 September 2014 : Hasil dari 5 kolam limbah didapatkan nilai pH, PVA dan TA yaitu :

Kolam

LimbahpHPVATotal

Alkaliniti

Kolam 17,57704.010

Kolam 28,06603760

Kolam 37,76204200

Kolam 47,48803500

Kolam 59,02721600

1. Weightbridge (Jembatan Timbang)

Weighbridge adalah alat untuk mengukur berat yang dilengkapi dengan platform dan load cell sebagai sensor terhadap gaya berat (analog) yang diterima dan mengirimkannya ke Avery weigh tronik dan selanjutnya dikonversikan ke dalam satuan berat (digital).

a. Tujuan

Sebelum diolah, tandan buah segar (TBS) yang berasal dari kebun pertama kali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang di jembatan timbang (weighbridge) dan ditampung sementara di penampungan buah (loading ramp).b. Fungsi

Jembatan timbang berfungsi untuk menimbang seluruh barang yang masuk dan barang yang keluar Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

c. Spesifikasi Peralatan :

1) Jembatan timbang

Type

: J311

Dimensi : 12 m x 3 m

Kapasitas: 40.000 kg

Jumlah : 3 unit

2) Avery weigh-tronix

Model

: E 1205

Electricity : 110-240 V , 50/60 Hz , 1,85 A

3) Computer, layar dekstop, keyboard4) Printer

Printer cetak : LQ-2180

Printer simpan : LX-300+II

5) UPS (uninterruptible power supply)

UPS (uninterruptible Power Supply) berfungsi sebagai penyimpan daya listrik (baterai), untuk menjaga computer agar tetap hidup sementara ketika lampu mati, sehingga tidak merusak peralatan elektronik.

(Anonim, 2012. Daftar Spesifikasi Alat. Perdana Mill )

d. Prinsip Kerja

Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap pengangkutan barang masuk dan barang keluar dari PKS, yaitu pada saat masuk (berat truk dan muatan barang) serta saat keluar (berat truk), sehingga dari selisih penimbangan tersebut didapatkan berat bersih dari muatan barang yang masuk ke PKS.Truk yang keluar masuk jembatan timbang harus berjalan perlahan karena perangkat elektronik dari jembatan timbang sangat sensitif terhadap beban kejut.Pada saat penimbangan, posisi truk harus berada di tengah agar beban yang dipikul merata.

e. Prosedur Penimbangan

Sebelum proses penimbangan, krani timbang harus melakukan beberapa hal, antara lain :

1) Menghubungkan UPS ke sumber listrik

2) Menghidupkan komputer, printer, avery barkel indicator3) Pastikan tiket jembatan timbang harus sesuai dengan nomor urut yang kemarin.

4) SPB (Surat Pengantar Buah) harus dalam keadaan baik.

5) Perangkat-perangkat yang digunakan untuk menimbang harus dalam keadaan baik.

Setelah pengecekan selesai dilakukan oleh krani timbang maka proses penimbangan dapat dilakukan.

Pada sistem weighbridge terdapat dua proses penimbangan, yaitu:

a. Penimbangan barang masuk

Penimbangan barang masuk yaitu suatu proses penimbangan dimana kendaraan bermuatan ditimbang terlebih dahulu dan pada saat dilakukan penimbangan kedua, kendaraan dalam keadaan tanpa muatan.

Penimbangan barang masuk antara lain penimbangan Tandan Buah Segar (TBS), solar dan kalsium karbonat (CaCO3).

Gambar 3.3 Alur Penimbangan TBS

Proses penimbangan barang masuk:

1) Truk angkutan Tandan Buah Segar harus membawa Surat Pengantar (SP) yang mencakup data : Nomor Surat Pengantar

Jumlah janjang kosong

Asal Kebun

Berat dikirim

Tahun tanam

Nama Supir

Block/Divisi

Nomor Kendaraan

2) Sebelum memasuki jembatan timbangan pengemudi harus melaporkan Surat Pengantar-nya kepada Satpam agar dapat dicatat pada buku register penerimaan Tandan Buah Segar.3) Truk pengangkutan Tandan Buah Segar dapat melakukan penimbangan pertama yang diawasi oleh Satpam dengan ketentuan sebagai berikut : Pengemudi harus turun dari truk.

Posisi truk harus di tengah platform. Mesin truk harus dimatikan.4) Truk pengangkutan Tandan Buah Segar dapat membongkar muatannya di Loading Ramp, kemudian melakukan penimbangan kedua sama seperti penimbangan pertama.5) Dari hasil penimbangan kedua, operator timbangan mengeluarkan kartu timbang dan diserahkan pada pengemudi 1 (satu) rangkap yang dilengkapi dengan copysurat pengantar (SP).Kartu Timbang didistribusikan kepada :

Lembar pertama kepada pihak pengangkut.

Lembar kedua kepada pihak pemasok Tandan Buah Segar. Lembar ketiga untuk file timbangan. Lembar keempat untuk file krani produksi. Lembar kelima untuk satpam.6) Selesai penimbangan kedua pengemudi kembali melaporkan hasil penimbangannya kepada Satpam untuk mencatat beratdari hasil penimbangan ke dalam buku register penerimaan Tandan Buah Segar.b. Penimbangan barang keluar

Penimbangan barang keluar yaitu proses penimbangan dengan menimbang kendaraan dalam keadaan tanpa muatan terlebih dahulu kemudian kendaraan diberi muatan yang akan dikirim dan selanjutnya dilakukan penimbangan kedua.

Gambar 3.4 Alur Penimbangan CPO

Proses penimbangan barang keluar

1) Sebelum dilakukan penimbangan pengemudi harus melaporkan Delivery Order (DO) jual yang masih berlaku serta SIM/KTP pengemudi. 2) Selanjutnya Satpam membuat surat izin masuk pabrik untuk diteruskan ke Krani Produksi.3) Setelah surat izin masuk disetujui, truk dapat melakukan penimbangan pertama dengan ketentuan :a) Kondisi dalam bak/tangki truk harus bersih.

b) Pengemudi harus turun dari kendaraan.c) Posisi truk harus benar-benar di tengah plateform.d) Mesin kendaraan harus dalam keadaan mati.e) Setelah selesai melakukan pengisian muatan, dilakukan penimbangan kedua.f) Pastikan truk diparkir di lokasi pagar pabrik untuk dilakukan pemasangan segel/gembok oleh krani produksi.

g) Distribusi kartu timbang pengiriman Crude Palm Oil/inti sawit adalah sebagai berikut :

Lembar pertama kepada pihak pembeli atau bulking.

Lembar kedua kepada pihak transport.

Lembar ketiga untuk file timbangan.

Lembar keempat untuk krani produksi. Kesimpulan : Kegiatan analisa mutu limbah dilakukan setiap hari untuk mengetahui kondisi limbah yang akan diaplikasikan ke land application . limbah yang akan diaplikasikan diharapkan ramah lingkungan dan segera dapata terserap dan tersedia oleh tanaman kelapa sawit karena digunakan limbah untuk mengantika penggunaan pupuk anorganik. Kegiatan di Stasiun Timbangan dilakukan sebelum dan sesudah truk pembawa TBS, Jankos dan CPO untuk mengetahui berat atau tonasi dari setiap pengangkutan dan dilakukan beberapa kegiatan administrasi di Stasiun Timbangan . Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 1. Analisa mutu limbah Gambar 2. Stasiun TimbanganKegiatan Hari Kedua

Selasa, 30 September 2014 dengan jumlah jam kerja 10 jam

Pengambilan sampel limbah cair, pengenalan kriteria buah pasca panen dan pemahaman prinsip dasar proses di Stasiun Sortir Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui dan memahami mengenai teknik pengambilan sampel limbah cair dimasing-masing kolam limbah di Sungai Air Jernih Mill (SAJM)2. Untuk mengetahui dan memahami pengenalan kriteria buah pasca panen di Sungai Air Jernih Mill (SAJM)3. Untuk mengetahui prinsip dasar proses di Stasiun Sortir di Sungai Air Jernih Mill (SAJM)Pelaksanaan Kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 September 2014 dengan jumlah kerja 10 jam kerja. Kegiatan ini dimulai dari jam 06.00-07.00 Wib bertempat di kantor divisi I. Kegiatan dimulai dengan apel pagi yang dipimpin oleh asisten divisi I bersama mandor-mandor divisi I. Selanjutnya penulis diarahkan menuju pabrik untuk melakukan analisa mutu limbah dan pengenalan proses distasiun sortir di Sungai Air Jernih Mill (SAJM). Hasil dan pembahasan

Kegiatan yang dilaksanakan pada kebun sungai air jernih mill dan kegiatan dimulai dengan pengambilan sampel limbah, air limbah cair kelapa sawit diambil sebanyakn 250 ml kemudian dimasukkan ke botol dan dilakukan analisa limbah dengan parameter pH, PVA dan TA. Hasil dari hari ini didapatkan nilai pH, PVA dan TA sebagai berikut :

Kolam

LimbahpHPVATotal

Alkaliniti

Kolam 17,77504.000

Kolam 28,0a 7603950

Kolam 37,78204100

Kolam 47,47803600

Kolam 59,23721500

Kriteria Tandan Buah Segar (TBS)

1.) Buah Normal

a.) Buah Mentah

Buah mentah merupakan buah yang membrondol kurang dari tiga (3) brondolan.Buah ini berwarna merah kehitam-hitaman, mesocarp masih keras dan kandungan minyaknya relatif rendah.Jika berondolannya dibelah, cangkangnya belum keras.

b.) Buah Kurang Matang

Buah mentah merupakan buah yang telah membrondol lebih dari 3 brondolan, namun belum mencapai standar minimum.

Standar minimum:

Kurang dari 10 kg, minimal 1 brondolan/kg.

Lebih dari 20 kg, minimal 2 brondolan/kg.

Buah kurang matang memiliki ciri-ciri berwarna kuning kemerah-merahan.

c.) Buah Matang

Buah matang merupakan buah yang telah memenuhi standar minimum, namun kurang dari 50% yang membrondol.Buah matang memiliki ciri-ciri berwarna merah kekuning-kuningan.

d.) Buah Lewat Matang

Buah lewat matang merupakan buah yang telah membrondol 50-75% brondolan terhadap janjangan.

e.) Tandan Kosong

Tandan kosong merupakan buah yang hanya memiliki 25-0% brondolan pada janjangan.

a.)Buah Mentah b.) Buah kurang matang

c.) Buah Matang d.) Buah Lewat Matang

d.) Tandan Kosong

Gambar 3.5 Kriteria Buah Normal.

2.) Buah Abnormal

a.) Buah ParthenocarpicPathenocarpic merupakan buah yang mengandung sedikit minyak, dan memiliki 75% atau lebih brondolan kecil-kecil (buah cengkeh) pada janjang.b.) Buah Keras (Hard Bunch)Buah Keras (Hard Bunc) merupakan buah yang tidak bisa membrondol sama sekali walaupun sudah dalam keadaan matang optimal. Buah ini sulit membrondol walaupun sudah dilakukan perebusan dan threshing.c.) Buah Putus

Buah putus merupakan buah yang tidak utuh akibat hama penyakit yang menyerang bagian dalam tandan atau terjadi kesalahan teknis pada saat pemanenan.

d.) Buah Banci

Buah banci merupakan buah yang memiliki malai bunga jantan (hermaphrodite) pada ujung tandannya.

a.) buah pathenocarpic b.)buah keras (hard buch)

c.) buah putus d.)buah banci

Gambar 3.6 Kriteria Tandan Buah Segar, Buah Abnormal.

3.) Brondolan

Brondolan ditakar dengan menggunakan takaran yang sudah ditentukan .

Misalkan : untuk 1 takaran ditimbang beratnya 20 kg.

Gambar 3.7 BrondolanGrading TBS

Grading dilakukan minimal satu kali perdivisi dengan disaksikan asisten laboratorium dan perwakilan dari kebun.Proses grading dilakukan di lantai loading ramp dengan membongkar seluruh muatan truk TBS kemudian TBS dikelompokkan berdasarkan fraksi TBS sesuai standar.

a. Tujuan gradingTujuan dilakukannya gradingadalah :

1) Mengetahui kualitas TBS yang diterima pabrik setiap harinya.

2) Sebagai feedback kepada kebun mengenai kualitas TBS.

3) Sebagai gambaran untuk pengendalian proses dan sebagai informasi untuk menganalisa rendement minyak.

b. Prosedur Pelaksanaan Grading:

1) Grading dilakukan di loading ramp.2) Waktu penerimaan TBS di pabrik ditentukan sampai dengan waktu yang ditentukan oleh pihak pabrik.

3) Pemeriksaan fisik buah:

a) Buah dibongkar terpisah dari angkutan lain yang telah ada di loading ramp.b) Ditentukan jumlah buah yang digrading di loading ramp. Jumlah ini didapat 100% dari tandan yang diangkut.

Buah digrading menurut kriteria matang yang ditetapkan.

4) Mencatat hasil grading-an buah di Kartu Grading.c. Peralatan

Peralatan yang digunakan di areal grading, yaitu:

1) Tojok

2) Timbangan

3) Gancu

4) Loader5) Ember

d. Standarisasi GradingPengiriman buah dari kebun ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) mempunyai standar kualitas pengiriman tersendiri. Pihak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) memberikan sangsi yang berupa potongan terhadap berat Tandan Buah Segar (TBS) yang dikirim sesuai dengan kriteria buah tersebut.

Presentase buah = Buah Mentah

: 0%

Kurang Matang

: max 5%

Matang

: min 85 %

Lewat Matang

: max 5%

Tandan Kosong

: max 1%

Total Buah Normal: min 96%

Buah Parthenocarpic: max 1%

Buah Keras

: max 3%

Buah Putus

: 0%

Buah Banci

: 0%

Total Buah Abnormal: max 4%

Kesimpulan :

Dengan mengetahui dan memahami mengenai teknik atau cara pengambilan sampel akan mempermudah tentang pengambilan sampel air limbah yang kemudian akan dianalisa dengan mengetahui prinsip dasar tersebut mengetahui analisa mutu limbah dan alasan dilapangan yang mempengaruhinya. Kemudian mengetahui kriteria TBS akan mengetahui kualitas minyak mentah yang akan dihasilkan dan kegiatan sortir pastinya akan mengetahui kualitas minyak mentah yang dihasilkan. Dokumentasi

Gambar 3.analisa mutu limbah

Gambar 4. Buah Kurang Matang Kegiatan Hari KetigaRabu,1 Oktober 2014 dengan jumlah jam kerja 10 jam.Pengambilan sampel limbah, analisa mutu limbah dan pengenalan stasiun penghasil limbah di Sungai Air Jernih Mill (SAJM)

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui proses dan teknik pengambilan sampel limbah cair dan analisa mutu limbah cair kelapa sawit di Sungai Air Jernih Mill (SAJM)2. Untuk mengetahui dan memahami stasiun-stasiun penghasil limbah cair di Sungai Air Jernih Mill (SAJM)Pelaksanaan Kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2014 dengan jumlah jam kerja 10 jam. Kegiatan ini dimulai dari jam 06.00-17.00 bertempat di pabrik kelapa sawit Sungai Air Jernih Mill.Kegiatan pada hari ini berupa kegiatan pengambilan sampel limbah cair pabrik kelapa sawit dan analisa mutu limbah selanjutnya penulis di arahkan ke stasiun-stasiun pengghasil limbah pabrik kelapa sawit di Sungai Air Jernih Mill (SAJM). Hasil dan Pembahasan :

Hasil kegiatan analisa mutu limbah pada hari ini didapatkan berupa data pH, PVA dan TA yaitu berupa sebagai berikut :Kolam

LimbahpHPVATotal

Alkaliniti

Kolam 17,87524.100

Kolam 28,2 7643900

Kolam 37,48284102

Kolam 47,57873400

Kolam 59,03751300

Staiun-stasiun pengahasil limbah Stasiun-stasiun di pabrik kelapa sawit sungai air jernih mill berasal dari stasiun perebusan berupa air kondesat dan dari sludge centrifuse. Air limbah yang berasal dari stasiun perebusan sebelumnya di proses kembali dan dipisahkan menjadi air dan limbah yang disalurkan ke kola fat-pit dan air yang berasal dari sludge centrifuse disalurkan menuju kolam fat-pit menggunakan prinsip overflow air limbah akan disalurkan menuju kolam limbah dimana setiap pengalira dimonitoring melalui flow meter.

Kesimpulan :

Dalam proses pengolahan sawit yang berlangsung di pabrik kelapa sawit Sungai Air Jernih Estate (SAJM) melalui stasiun perebusan terdapat air limbah yang dihasilkan dan melalui sludge centrifuse dihasilkan air limbah yang kemudian dialiri ke kolam limbah dan analisa mutu limbah setiap hari dilakukan untuk menjaga kondisi air limbah cair dengan standard yang ada guna menjaga keberlanjutan lingkungan.Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 5. Analisa mutu limbah cair Kegiatan Hari

Kamis,2 Oktober 2014 dengan jumlah jam kerja 10 jam Perawatan kolam limbah, operasi pompa limbah cair pabrik kelapa sawit di pabrik Sungai Air Jernih Mill (SAJM)

Tujuan Kegiatan :

1. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana perawatan kolam limbah di pabrik kelapa sawit Sungai Air Jernih Mill (SAJM)2. Untuk mengetahui bagaimana pengoperasian pompa kolam limbah dari pabrik ke land application Pelaksanaan Kegiatan :

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2014 yaitu berupa perawatan kolam limbah dan operasi pompa limbah cair pabrik kelapa sawit. Kegiatan dimulai dengan melakukan perawatan kolam limbah selanjutnya dilakukan operasi kolam limbah dari pabrik ke Land Application. Hasil dan Pembahasan :

Perawatan kolam limbah yaitu berupa dilakukan dengan melihat kondisi kolam limbah berupa kapasitas kolam dalam menampung air limbah, kemudian dilakukan monitoring berupa kondisi air limbah, kemudian diamati kondungan solid pada masing-masing kolam limbah. Selain itu dilakukan perawatan pipa-pipa saluran limbah cair serta tanaman serai untuk mendukung kegiatan konseravi tanah agar tidak mudah terguras dan menyebabkan kolam menjadi mudah longsor. Dalam opearsi limbah dilakukan menggunakan pompa 55 kw, pompa 33 kw , pompa celup dan pompa sirkulasi. Pompa 33 kw dan 55 kw berfungsi untuk mengalirkan air limbah dari kolam 4 ke land application selanjutnya pompa sirkulasi berfungsi untuk memecahkan lumpur dari kolam 4 ke kolam 1 dilakukan setiap harinya selanjutnya kolam celup limbah dari kolam 3 kekolam 4 setiap harinya agar air limbah konstan di kolam 4 sebelum dialirkan ke land applicationKesimpulan :

Kegiatan perawatan dilakukan untuk menjaga kondisi kolam limbah, agar air limbah yang ditampung tidak mengalami peluberan dan optimal. Kemudian pengoperasian pompa limbah dilakukan untuk menjaga air limbah tersedia secara maksimal dan dapat dialirkan ke land applicationDokumentasi Kegiatan :

Gambar 6. Tanaman serai disamping kolam limbah

Gambar7. Pompa 33 kwKegiatan Hari Kelima

Jumat. 3 Oktober 2014 dengan jumlah jam kerja 10 jam

pengambilan sampel limbah , analisa mutu limbah cair pabrik kelapa sawit dan pengawasan stasiun loading rampTujuan Kegiatan :1. Untuk mengetahui dan memahami kegiatan pengambilan sampel limbah cair dan analisa mutu limbah di pabrik Sungai Air Jernih Mill (SAJM)

2. Untuk melakukan praktek langsung dilapang bagaimana pengawasan stasiiun loading ramp di pabrik Sungai Air Jernih Estate Mill (SAJM)Pelaksanaan Kegiatan :Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumaat 3 Oktober 2014 denga jumlah jam kerja 10 jam. Di awal dengan kegiatan pengambilan sampel limbah dan analisa mutu limbah pada pagi hari selanjutnya setelah jam istirahat solat penulis mengikuti kegiatan pengawasan di loading ramp setelah TBS memasuki stasiun sortasi.Hasil dan Pembahasan :

Kegiatan pengambilan sampel limbah cair sama seperti biasanya, pada hari ini penulis langsung mengambil limbah dari masing-masing kolam sementara petugas yang biasanya mengambil limbah mengawasi kegiatan yang dilakukan penulis. Air limbah dari masing-masing kolam secara visual memperlihatkan kondisi atau tampak yang berbeda begitu dengan bau yang berbeda . secara umum air limbah dikolam 1 terlihat sangat abu-abu kehitaman dan bau pekat, kolam 2 berwarna abu-abu kehitaman dan abu agak pekat pula,kolam 3 berwarna abu-abu dan bau tidak pekat, kolam 4 warna hitam dan bau tidak berbau, kolam 5 warna hijau kehitaman dan tidak berbau. Analisa mutu limbah dialakukan dengan mengukur nilai pH, PVA dan TA seperti hari-hari sebelumnya. Didapatkan hasil sebagai berikut:

Data hasil analisa mutu limbah cair produksi kelapa sawit

Tanggal 3 Oktober 2014

Kolam

LimbahpHPVATotal

Alkaliniti

Kolam 17,74.5004.100

Kolam 28,213503500

Kolam 37,73604300

Kolam 47,83303600

Kolam 59,51701800

Kesimpulan

Dapat disimpulkan pengolahan limbah yang dilakukan oleh perusahaan guna untuk menjaga kelestariaan alam dan tidak mencemari lingkungan selanjutnya pengolaha ini juga dilakukan untuk mengantikan limbah cair produksi kelapa sawit sebagai pupuk organik. Pengolahan limbah diwujudkan dengan melakukan monitoring mutu atau kualitas limbah agar tetap berada pada standar operasional perusahaan.

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 8. Penolpthalin untuk Analisa Total Alkaliniti

Kegiatan Hari keenam

Sabtu,4 Oktober 2014 dengan jumlah jam kerja 10 jam.

Pengenalan prinsip dasar pengawasan kegiatan buah masuk ke loading rampTujuan Kegiatan :

Untuk melakukan praktek langsung bagaimana cara pengawasan di loading ramp Sungai Air Jernih Mill (SAJM) Pelaksanaan Kegiatan :

Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 4 Oktober 2014 dengan jumlah jam kerja 10 jam. Dimulai dari jam 06.00-07,00 wib brifing atau apel pagi bersama asisten divisi, selanjutnya penulis melaporkan tentang kegiatan yang dilaksanakan pada hari sebelumnya dan melaporkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini.selanjutnya penulis mengikuti kegiatan pengawasan di loading ramp SAJMHasil dan Pembahasan :Loading Ramp

Loading ramp merupakan tempat penampungan TBS yang telah diterima sebelum menuju stasiun perebusan dan merupakan rangkaian proses awal sebelum memasuki proses selanjutnya.

Loading ramp mempunyai fungsi sebagai berikut:

Sebagai tempat grading tandan buah segar (TBS).

Sebagai tempat penampungan sementara TBS sebelum dimasukkan dalam lori menuju stasiun perebusan.

Meminimalkan kenaikan Free Fatty Acid (FFA). Menjaga kontinuitas pengolahan TBS.

a. Standar Operasi

1) Pengisian lori harus berdasarkan First In First Out (FIFO).2) Pengisian lori harus dimulai dari pintu penerimaan no 1.

3) Lori harus diisi sesuai dengan kapasitasnya 5 ton.

4) Brondolan dan TBS yang jatuh di lantai harus dinaikan ke lori.

5) Lori harus diparkir sesegera mungkin ke depan rebusan.

6) Pastikan dirt/sampah di bawah kisi kisi telah bersih.

7) Pastikan pit transfer carriage tidak tergenang air dan bersih dari TBS atau brondolan.8) Pastikan hydraulic oil level pada box oil cukup.

9) Periksa kebocoran pipa/hose pada masing masing pintu penerimaan.

10) Penarikan lori maksimal 8 lori.

b. Prosedur Pengisian TBS

1) Hidupkan power panel dan juga peralatan hydraulic pump, motor pada reservoirakan beroperasi dan tunggu untuk beberapa saat agar fluida dalam reservoir telah bersirkulasi dengan sempurna.

2) Buka pintu loading ramp secara perlahan dengan cara menarik handle-nya. Pembukaan pintu jangan langsung dibuka penuh untuk menghindari terjadinya luapan TBS dalam lori dan benturan keras.

3) Pada saat pintu loading ramp terbuka. TBS yang masuk ke dalam

lori diatur sedemikian rupa sehingga semua ruang di dalam lori terisi secara merata.

4) Apabila lori sudah terisi penuh tutup kembali pintu loading ramp dengan cara menekan handle sehingga pintu berjalan terus ke dasar

loading ramp.c. Alur Kegiatan Loading RampKegiatan di loading dilakukan oleh tujuh orang petugas pershift. Setiap orang mempunyai tugas masing-masing setiap harinya dan akan selalu berputar.

Adapun kegiatan yang dilakukan, antara lain :

1) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan seperti mengulurkan wirerope capstand yang akan digunakan untuk menarik lori-lori, menghidupkan transfer carriage, menghidupkan pompa hidrolik, menyediakan egrek, tojok, dan sekop.

2) Menarik wirerope dan mengaitkan ke lori-lori yang akan digunakan. Tarik lori-lori ke bawah pintu loading ramp. Posisikan lori pada hopper yang berisi TBS, posisikan lori dengan tepat agar saat pengisian TBS dan brondolan tidak jatuh ke lantai.

3) Membuka pintu loading ramp yang telah ditentukan dengan handle buka tutup. Pemasukan TBS harus dilakukan secara perlahan agar lori tidak kelebihan muatan dan banyak TBS dan brondolan yang jatuh.

4) Menarik lori-lori yang telah terisi TBS kearah transfer carriage. Apabila di atas transfer carriage sudah terdapat tiga lori maka lori-lori tersebut harus dipindahkan.

5) Memasukkan TBS dan brondolan yang terjatuh ke dalam lori.

d. Peralatan Pendukung Di Loading Ramp

1) Pintu Loading RampPintu loading ramp berfungsi sebagai tempat memasukkan TBS

darihopperloading ramp ke dalam lori. Pintu loading ramp bekerja secara hidrolik sehingga lebih efisien dan lebih praktis. Sebagai alat pendukungnya diperlukan powerpack untuk menghasilkan oli bertekanan yang kemudian akan menggerakkan pintu. Satu loading ramp mempunyai sleding door sebanyak 16 bays dan hopper. Setiap pintu dilengkapi dengan satu handle kontrol buka tutup pintu. Setiap pintu berkapasitas 15 ton.

Gambar 9. Pintu Loading Ramp2) Sistem Hidrolik

Merk bosch rexroth.Pada sistem Hidrolik terdapat elektromotor dan pompa hidrolik.

Spesifikasi :

a) Power pack

Fluida

: Azola 146

Kapasitas kerja : 160 liter

b) Hydraulic pump

Jumlah

: 2 unit

Type

: Heavy duty gear pump3) Transfer Carriage

Transfer carriage berfungsi untuk memindahkan lori yang berisi TBS ke jalur rel rebusan atau memindahkan lori kosong ke rel loading ramp.

Spesifikasi:

a) Transfer carriage

Jumlah

: 2 unit

Kapasitas : 3 unit lori

b) Hydraulic Pump

Merk

: rexroth Capacity : 17 liter/menit

4) Lori

Lori berfungsi untuk memuat dan mengangkut TBS ke tempat rebusan (sterilizer). Lori dibuat dari plat plat baja dan pada sisi bawahnya dibuat berlubang yang berfungsi untuk mempertinggi penetrasi uap pada buah dan penetesan air kondensat yang terdapar di dalam lori pada saat perebusan. Satu unit lori berkapasitas 5 ton.

Spesifikasi:

Jumlah: 96 buah

Kapasitas: 5 ton masing-masing lori

5) Capstand

Capstand digunakan untuk menarik lori dengan menggunakan

wirerope.

Capstand terdiri atas elektromotor dan gear box.Capstand yang digunakan sebanyak 6 unit.

Spesifikasi:

Jumlah: 10 unit

Kapasitas: 16x5 ton

Tinggi : 457 mm

Electro motor dan Gear Box Merk : ACE-SHANTI

Type

: FVD 14

Power : 30 KW

6) Bollard

Bollard berfungsi untuk membelokkan wirerope yang digunakan oleh capstand sehingga lori dapat dipindahkan ke daerah rel yang diinginkan. Hal ini dapat dicontohkan saat penarikan lori dari transfer carriage melewati posisi yang benar.Spesifikasi:

Jumlah

: 8 unit

Type

: Vertical drum Capacity

: 16 x 5 ton

7) Rail track

Rel digunakan sebagai jalur untuk jalannya lori-lori. Fungsi dari rail track adalah sebagai fasilitator untuk pergerakan lori dari loading ramp ke transfer carriage, dari transfer carriage ke sterilizer atau dari sterilizer ke tippler.Spesifikasi:

Ukuran rail

: 12 kg/m

Material

: JIS E 1103

Panjang rail loading ramp: 78.327 mm

8) Portal Pengukur Kapasitas

Portal ini digunakan untuk mengatur kapasitas lori. Apabila lori yang terisi TBS terlalu penuh, tidak dapat melewati portal karena TBS yang terlalu penuh akan jatuh, karena terhalang portal.

9) Wirerope

Wirerope berbentuk seperti tali yang dililit di capstand, wirerope berfungsi untuk menarik lori.

Spesifikasi:

Diameter : 18 mm

Konstruksi : 6 x 37 W

Kelengkapan : 12 ton forged hook dan 5 meter wire rope dengan 2 hook pada masing-masing ujungnya.

10) Dirt Disposal Conveyor

Dirt disposal conveyor digunakan untuk membawa pasir dan kotoran dari kisi-kisi menuju ke dirt disposal elevator.Spesifikasi :

- Jumlah

: 2 unit

- Panjang

: 56 m

- Diameter

: 300 mm

- Kecepatan

: 56 rpm

Geared Motor

- Merk

: sew- Input speed

: 1450 rpm

- Output speed: 56 rpm

- Power

: 7,5 kW TECO starter SD11) Dirt Disposal Elevator

Dirt disposal elevator digunakan untuk membawa pasir dan kotoran dari dirt disposal conveyor menuju keluar.

Spesifikasi

- Jumlah

: 2 Unit

- Kecepatan

: 18 rpm

- Bucket

: 150 mm x 270 mm

Geared Motor

- Input speed

: 1450 rpm

- Output speed

: 25 rpm

(Anonim,2012. Daftar Spesifikasi Alat. Perdana Mill)

e. Maintenance

Untuk menjaga supaya peralatan di Loading ramp dapat berfungsi dengan baik maka perlu perhatian pemeliharaan alat secara continue antara lain :

1) Perawatan Hydraulica) Pastikan bahwa oil pada hydraulic Pumpminimal tangki.

b) Pada saat pengisian oil pastikan filter dan alat sekitarnya dalam keadaan bersih.

c) Periksa semua selang hydraulic dari kebocoran.

d) Periksa kekencangan baut pintu ramp hopper.2) Lori

a) Periksa rantai sambungan

b) Periksa bushing dan as.

c) Melakukan greasing (pemberian oil grease) pada shaft (as) dan bearing pada roda lori

3) Transfer carriage

a) Periksa oli power packb) Periksa mur dan baut flange bearingc) Grease flange bearing

d) Capstan dan wire rope4) Dirt Screw Conveyor

a) Periksa kekencangan baut hanger bearingb) Periksa bushing hanger bearingc) Periksa coupling (rubber bush) dan alignment-nya.

5) Dirt Disposal Elevator

a) Grease bearing atas dan bawah

b) Periksa sprocket dan bucketc) Periksa motor listrik

d) Periksa kekencangan baut pada bucket6) Motor Listrik

a) Memeriksa tahanan isolasi antar kumparan dan groundb) Memeriksa suara putaran motor listrik normal atau tidak.

c) Memeriksa sambungan pada terminal motor

(Anonim,2012. Standart Operasional Prpsedure. Workshop.PT. Smart Tbk.)

f. Trouble Shooting dan Problem Solving1) ProblemSolving Tahapan Proses

a) Membutuhkan ekstra waktu dan tenaga untuk memarkir lori

Railtrack kotor

Roda tidak bisa/susah berputar

Bushing kocak

Gearbox dan motor tidak alignmet/sejajar lagi

Rubber bush sudah aus

b) Pengisian lori membutuhkan waktu lama

Pintu hopper susah dibuka

Pengisian hopper tidak sesuai FIFO

2) Trouble Shooting Peralatan Mesin

a) Suara bising dan tekanan kurang pada hydraulic power pack Aerasi/kemasukan udara

Hal ini mungkin disebabkan :

Oil Hidraulik terlalu sedikit

Adanya udara pada bagian tangki Oli.

Ada udara pada bagian isap.

Pompa Sumbat

Pompa tersumbat disebabkan karena:

Oli terlalu kental

Suction Strainer sumbat

(Anonim,2012. Standart Operasional Prosedure .Workshop.PT. Smart Tbk.)

g. Material Balance

Gambar 10. Material Balance Stasiun Penerimaan

h. Parameter Keberhasilan

1) Kapasitas rata- rata lori tercapai

2) Throughput tercapai

3) Tidak ada kecelakaan kerja

4) Pasokan TBS ke rebusan (Sterilizer) lancar

5) kualitas tercapai ; oil loss dan FFA

Kesimpulan :

Kegiatan pengawasan dilakukan oleh operator yaitu menentukan jadwal atau waktu buah masuk sementara yang selanjutnya membawa ke Stasiun perebusan harus dipehatikan karena apabila tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yaitu berupa buah tidak merata masuknya ke stasiun perebusan dan buah direbus tidak maksimal hal ini akan memepengaruhi terhadap kualitas minyak terutama FFA dan minyak yang hilang .