mid sosiologi pembangunan

21
UTS Perubahan Sosial dan Pembangunan Dosen : Dr. Imran, M.Kes Di kerjakan oleh : RIRIN SUMARNI (F55021031) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: novi-yuzzman

Post on 12-Feb-2016

248 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sos

TRANSCRIPT

Page 1: Mid Sosiologi Pembangunan

UTS

Perubahan Sosial dan Pembangunan

Dosen : Dr. Imran, M.Kes

Di kerjakan oleh :

RIRIN SUMARNI (F55021031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2014

Page 2: Mid Sosiologi Pembangunan

1. Sebutkan Beberapa Definisi Dibawah Ini Menurut Para Pakar!

b. Pengertian Perubahan Sosial

Definisi Perubahan

Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika

masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika

masyarakat, tetapi dalam kehidupan sehari – hari kita telah menyentuh

perubahan.

Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh:

1. Prof. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem

sosialnya”.

2. Robert M.I Lawang

“Perubahan sosial adalah proses ketika dalam suatu sistem sosial terdapat

perbedaan-perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun

waktu tertentu”.

3. Gillin dan Gillin

(John Luwis Gillin dan John Philip Gillin) “Perubahan sosial adalah

perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah

diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material,

komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat”.

4. Bruce J. Cohen

Page 3: Mid Sosiologi Pembangunan

“Perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dalam organisasi

sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem sosial, perubahan

hidup dalam nilai sosial dan budaya masyarakat”

(http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/12/18-pengertian-perubahan-

sosial-menurut.html ).

b. Pengertian Perubahan Siklus

Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang – ulang,

tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses

perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup primitif,

tradisional dan modern tidak jelas Menurut beberapa ahli:

Oswald Spengler, Jerman (1880 –1936) : setiap peradaban besar

mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan Pitirim Sorokinn:

semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan (kebudayaan

ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar tanpa akhir.

Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran

dan pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan meminjam

kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai peradaban yang

lebih tinggi

Ibnu Kaldun: perubahan msayarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan

penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan orang

nomaden.

c. Pengertian Perubahan Linear

Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik

tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan

Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu:

Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke

solidaritas organic.

Page 4: Mid Sosiologi Pembangunan

Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang

diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang

rasional

Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang – orang

yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup.

Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat

berkembang melaui tahapan yang pasti.

d. Pengertian Perubahan Revolusi Dan Evolusi

1. Teori Revolusi

Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya

berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama

kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan). Karl Marx

berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat

revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi

masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis – komunis

yang merupakan puncak perkembangan masyarakat.

suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan

(revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :

a. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan

b. Adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat

c. Pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat

d. Pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat

masyarakat

e. Adanya momentum untuk revolusi

2. Teori evolusi

Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu

lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan

bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap

Page 5: Mid Sosiologi Pembangunan

Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan

cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis

(abstraksi) dan tahap ilmiah (positif), Sedangkan Lenski berpendapat bahwa

masyarakat berubah dari pra industri, industri dan pasca industri

Beberapa teori Evolusi :

a) Teori Evolusi Unilinear

Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu,

berawal dari bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara

lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari

Vilfredo Pareto

b) Teori Evolusi Universal

Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi

mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Misal dari kelompok homogen ke

kelompok yang heterogen sifat dan susunannya (Herbert Spencer)

c) Teori Evolusi Multilinear

Teori ini menekankan penelitian terhadap tahap perkembangan yang

tertentu dalam evolusi masyarakat, misal penelitian pengaruh sistem perubahan

sistem mata pencaharian dari berburu ke sistem pertanian atau terhadap sistem

kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan.

2. Uraikan Pertanyaan Dibawah Ini:

a. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain:

1. perpecahan dari masyarakat tersebut

2. individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru

3. munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif

Page 6: Mid Sosiologi Pembangunan

4. pemimpin yang progresif

Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat

tersebut) penyebab perubahan sosial adalah :

1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana

alam

2. peperangan

3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi.

Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;

a. Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur

kebudayaan baru yang lebih berdaya guna

b. Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru

sehingga membentuk sistem baru

c. Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur

lama yang masih berlaku

d. Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang

e. Originasi, yaitu masuknya unsur – unsur budaya yang sama sekali baru

sehingga membawa perubahan yang sangat besar.

b. Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

a. Kontak dengan kebudayaan lain

b. difusi intra masyarakat

c. difusi antar masyarakat

d. Sistem pendidikan formal yang maju

e. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk maju.

f. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan

merupakan delik

g. Sistem lapisan masyarakat terbuka

h. Penduduk yang heterogen

Page 7: Mid Sosiologi Pembangunan

i. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang –bidang kehidupan

tertentu

j. Oreintasi ke masa depan

k. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki

hidupnya.

2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat

c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional

d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat

atau vested interest

e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup

g. Hambatan –hambatan yang bersifat ideologis

h. Adat atau kebiasaan

i. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin

diperbaiki.

c. Hakikat Perubahan Dalam Suatu Masyarakat.

Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial Perubahan

sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi melalui proses

akumulasi. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut adalah:

1. bertambah atau berkurangnya penduduk

2. penemuan – penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention

hal ini karena:

i. kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya

ii. kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan

iii. perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat

3. Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar

maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.

Page 8: Mid Sosiologi Pembangunan

4. Konflik dalam masyarakat

5. Terjadi pemberontakan atau revolusi

Discovery adalah penemuan kebudayaan atau sesuatu yang baru dalam

masyarakat, baik berupa alat atau ide/gagasan. Jika discovery diakui dan telah

diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention

adalah proses dimana suatu unsur baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau

menyusun kembali unsur-unsur lama yang telah ada dalam masyarakat.

Kemudian penemuan baru tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak segi

kehidupan), menjalar (mengakibatkan perubahan pada bidang yang lain) atau

beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan timbulnya satu jenis perubahan.

3. Jelaskan Bagaimana Metode Atau Konsep Anda Yang Dapat

Diimplementasikan Dalam Proses Perubahan Sosial Dan Pembangunan

(Kemajuan Masyarakat)?

Perubahan sosial dapat terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi, dan

akomodasi.

1. Difusi

Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan (ide-ide,

keyakinan, hasil-hasil kebudayaan, dan sebagainya) dari individu kepada

individu lain, dari satu golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat

atau dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dari pengertian tersebut dapat

dibedakan dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat dan difusi

antarmasyarakat.

Difusi intramasyarakat ( intrasociety diffusion ), yaitu difusi unsur

kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu masyarakat. Difusi

intramasyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.

1. Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut mempunyai

banyak kegunaan.

Page 9: Mid Sosiologi Pembangunan

2. Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi diterima atau

tidaknya unsur yang lain.

3. Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama kemungkinan besar

tidak akan diterima

4. Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang menemukan sesuatu

yang baru tadi akan dengan mudah diterima atau tidak.

5. Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi tersebut.

Difusi antarmasyarakat ( intersociety diffusion ), yaitu difusi unsur

kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Faktor-faktor yang

memengaruhi difusi antarmasyarakat adalah sebagai berikut.

1. Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang

lain.

2. Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat penemuan baru tersebut.

3. Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.

4. Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi unsur penemuan

baru tersebut.

5. Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan baru tersebut.

6. Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.

7. Mengenai masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat dapat

terjadi melalui perembesan secara damai, perembesan dengan kekerasan,

dan simbiotik.

a.       Perembesan damai ( penetration passifique ), yaitu masuknya unsur

baru ke dalam suatu masyarakat tanpa kekerasan dan paksaan, namun justru

mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin maju. Contohnya masuknya

internet ke sekolah-sekolah.

b.      Perembesan dengan kekerasan ( penetration violente ), yaitu

masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang diwarnai dengan

kekerasan dan paksaan, sehingga merusak kebudayaan masyarakat penerima.

Contohnya masuknya budaya asing pada masa penjajahan kolonial Belanda.

Page 10: Mid Sosiologi Pembangunan

c.       Simbiotik, yaitu proses masuknya unsur-unsur kebudayaan ke atau

dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan. Ada tiga macam proses

simbiotik, yaitu mutualistik, komensalistik, dan parasitistik.

1. Mutualistik, yaitu simbiose yang saling menguntungkan

2. Komensalistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan

keuntungan, tetapi pihak lain tidak untung namun juga tidak rugi.

3. Parasitistik, yaitu simbiose di mana satu pihak mendapatkan keuntungan

dan pihak lain menderita kerugian.

2. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok

manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur

kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan itu lambat

laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya, tanpa menghilangkan sifat

khas kepribadian kebudayaan asli.

Proses akulturasi dapat berjalan sangat cepat atau lambat tergantung

persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing yang masuk. Apabila

masuknya melalui proses pemaksaan, maka akulturasi memakan waktu relatif

lama. Sebaliknya, apabila masuknya melalui proses damai, akulturasi tersebut

akan berlangsung relatif lebih cepat.

3. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial tingkat lanjut yang timbul apabila terdapat

golongan-golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang

berbeda-beda, saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam

waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi

masingmasing berubah sifatnya yang khas menjadi unsur-unsur kebudayaan

yang baru, yang berbeda dengan aslinya.

Asimilasi terjadi sebagai usaha untuk mengurangi perbedaan

antarindividu atau antarkelompok guna mencapai satu kesepakatan berdasarkan

kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. Menurut Koentjaraningrat, proses

Page 11: Mid Sosiologi Pembangunan

asimilasi akan timbul apabila ada kelompok-kelompok yang berbeda

kebudayaan saling berinteraksi secara langsung dan terusmenerus dalam jangka

waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing kelompok berubah dan

saling menyesuaikan diri.

4. Akomodasi

Akomodasi dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang menunjuk

terciptanya keseimbangan dalam hubungan-hubungan sosial antarindividu dan

kelompok-kelompok sehubungan dengan norma-norma dan nilai-nilai yang

berlaku di masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk kepada

usaha-usaha manusia untuk meredakan pertentangan-pertentangan atau usaha-

usaha untuk mencapai kestabilan interaksi sosial.

(http://hariz-dompu.blogspot.com/2012/12/hakikat-perubahan-sosial-

budaya.html )

4. Jelaskan Menurut Analasis Anda!

a. Dampak Perubahan Dalam Suatu Kehidupan Masyarakat Atau Negara

Perubahan sosial budaya dalam masyarakat menyebabkan terjadinya

perubahan perilaku masyarakat. Perubahan sosial budaya tersebut membawa

dampak positif dan dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat.

1.       Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya

Dampak positif perubahan sosial budaya yaitu perubahan yang membawa

dampak menguntungkan atau memberikan kebaikan bagi kehidupan masyarakat,

antara lain :

a.      Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mendorong

masyarakat hidup lebih maju, karena dengan ilmu dan teknologi tersebut

memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga

kehidupannya akan lebih baik.

b.      Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Page 12: Mid Sosiologi Pembangunan

Perubahan sosial budaya membawa perubahan pada tata nilai dan sikap

masyarakat. Tata nilai dan sikap yang cenderung berubah yaitu dari pola pikir

irasional ( tradisional ) menjadi rasional ( modern ). Misalnya dulu masyarakat

berpandangan banyak anak banyak rejeki, sekarang pandangan tersebut telah

berubah.

c.       Meningkatnya kehidupan ke yang lebih baik

Perubahan sosial budaya dapat meningkatkan kehidupan masyarakat ke

arah yang lebih baik, meliputi peningkatan pendapatan, kesehatan, pendidikan

dan lain-lain.

b. Dampak Negatif Perubahan Sosial, Modernisasi Dan Pembangunan

Dampak negatif perubahan sosial budaya yaitu perubahan yang membawa

dampak merugikan atau mengganggu kehidupan masyarakat, antara lain :

a.      Pola hidup konsumtif

Pola hidup konsumtif merupakan pola hidup yang boros karena suka

membelanjakan uang untuk membeli barang-barang yang sebetulnya tidak

dibutuhkan. Sikap ini semakin berkembang karena media periklanan baik cetak

maupun elektronik yang mendorong mendorong masyarakat melakukan tindakan

konsumtif.

b.      Sikap Individualistik

Sikap individualistik adalah sikap yang mementingkan dirinya sendiri.

Sikap ini terjadi karena persaingan hidup yang semakin keras dan berat sehingga

membuat manusia makin tidak peduli dengan manusia yang lain, mereka hanya

mementingkan kehidupannya sendiri. Sikap tampak nyata pada masyarakat

perkotaan.

c.       Munculnya kesenjangan sosial

Kesenjangan sosial ini terjadi karena masyarakat yang lebih mampu atau

kaya akan memiliki kemampuan ekonomi yang lebih baik, sehingga

menimbulkan kesenjangan sosial yaitu adanya jurang pemisah antara si kaya

dengan si miskin yang semakin jauh.

Page 13: Mid Sosiologi Pembangunan

d.      Sikap hidup kebarat-baratan

Sikap ini adalah sikap yang meniru pola hidupnya orang barat yaitu orang

Eropa dan Amerika tanpa mengindahkan budaya timur yang seharusnya

diujnjung tinggi. Misalnya cara berpakaian dan bertingkah laku seperti orang

Barat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia.

Disintegrasi Sosial ( ketidakserasian sosial atau masyarakat ), yaitu

ketidakserasian antar anggota masyarakat yang terjadi karena adanya perubahan

sosial budaya dalam masyarakat. Disintegrasi tersebut dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

a. Berdasarkan pelakunya :

1. Disintegrasi masyarakat, seperti kemiskinan, pengangguran, korupsi,

perkelahian antar kampung, dan sebagainya.

2. Disintegrasi keluarga, seperti perceraian, pertengkaran keluarga

3. Disintegrasi perorangan, seperti kenakalan remaja, pelacuran, mabuk-

mabukan, pencurian

b. Berdasarkan bentuknya :

1. Mestizo Culture, yaitu percampuran unsur-unsur kebudayaan yang

berbeda-beda sehingga menimbulkan ketidakserasian sosial. Hal ini

terjadi karena seseorang meniru suatu budaya tetapi hanya luarnya saja

tanpa mengetahui makna yang sesungguhnya. Misalnya orang desa yang

membeli alat modern karena pengaruh iklan, dengan tujuan untuk

meningkatkan statusnya dan dianggap orang modern. Sedangkan

kegunaan alat itu orang tersebut kurang tahu dan sebenarnya tidak

dibutuhkannya. Akibatnya orang ini merasa tidak puas karena tidak

mendapat pengakuan masyarakat sebagai orang modern.

2. Anomie, yaitu keadaan dalam masyarakat yang tidak ada pegangan

terhadap tindakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Anomie

juga dapat diartikan keadaan masyarakat yang tanpa norma atau nilai,

yang terjadi karena norma atau yang dimilikinya telah memudar atau

luntur sedangkan norma atau nilai yang baru belum terbentuk, sehingga

Page 14: Mid Sosiologi Pembangunan

masyarakat bertindak tanpa aturan atau pedoman yang mengakibatkan

menimbulkan ketidakserasian dalam masyarakat.

3. Cultural Lag, yaitu ketertinggalan unsur-unsur budaya dalam masyarakat

karena pertumbuhannya tidak sama, ada yang cepat dan ada yang lamban

sehingga menimbulkan ketidakserasian sosial pada masyarakat. Misalnya

perbedaan perkembangan teknologi antara masyarakat yang satu dengan

lainnya.

(http://hariz-dompu.blogspot.com/2012/12/hakikat-perubahan-sosial-

budaya.html )

5. Buatlah Studi Kasus Tentang Permasalahan Perubahan Sosial Dan

Pembangunan Di Indonesia!

a. Masalah Pengangguran Sebab : - Jumlah pengangguran yang banyak - PHK -

Kurangnya keterampilan Contoh - Banyaknya tindak kriminal dan kejahatan

- Kesenjangan sosial antara orang yang berpenghasilan dengan orang yang

tidak punya penghasilan.

b. Masalah pengiriman TKI ke luar negeri Sebab : - kesenjangan sosial yang

sangat tinggi antara majikan dan TKI - pengiriman T KI secara ilegal Contoh

: - kekerasan oleh majikan - upah kerja yang tidak dibayar - pelecehan

seksual

c. Lebih dari sepertiga penduduk dunia tak tercukupi kebutuhannya akan air

bersih, baik untuk air minum maupun sanitasi. WHO menetapkan jumlah

minimun air bersih yang harus tersedia untuk hidup sehat adalah 2000 m3

per orang per tahun. Sekitar 40 negara di dunia ada di bawah angka tersebut.

Wilayah Indonesia sendiri  juga mengalami kondisi  kekurangan air,

khususnya daerah di pulau Jawa. Data dari data Bappenas tahun 2006, pulau

jawa berada dalam kondisi kritis air. Jakarta merupakan salah satu kota yang

tidak dapat memenuhi ketersediaan air bersih untuk warganya. Dari 13

sungai yang mengalir di Jakarta, tidak ada satupun yang dapat dikonsumsi

sebagai air bersih. Satu-satunya sumber air bersih di Jakarta adalah Waduk

Jati Luhur.