methodologi pelatihan

14
PENDEKATAN DAN METHODOLOGI Membahas tentang prinsip-prinsip pelaksanaan pekerjaan input proses dan metode pelaksanaan; 4.1 UMUM Setelah melakukan pencermatan KAK yang mencakup pemahaman dan tanggapan, pemahaman terhadap proyek dan pekerjaan konsultan dapat menyimpulkan Pelatihan Managemen Berbasis Sekolaah sebagai berikut : 1. Sasaran yang dilakukan memberikan kemampuan tenaga pendidikan terutama kepada masyarakat dalam rangka meningkat kemampuan dalam proses KBM 2. Metode pelatihan yang diterapkan adalah metode pelatihan berbasis kompetensi/competency Based Training/CBT yang difokuskan pada jenis “Andragogy” 3. Sasaran kelompok Guru bidang Studi dan Guru Kelas . 4. Pekerjaan jasa konsultan ini adalah mempersiapkan tenaga pelatih yang mampu didalam Pelatihan Pelatihan Pendidikan) sebatas pada memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang sanitasi berbasis masyarakat dan pengembangan teknis sanitasi yang tersusun dalam instrumen-instrumen perencanaan dan pelaksanaan suatu kegiatan pelatihan khususnya berkaitan dengan sanitasi berbasis masyarakat dan teknis sanitasi. Berdasarkan pencermatan tersebut, konsultan mengidentifikasi kelompok pendidikan : 1. Review instrumen pelatihan dan evaluasi rekomendasi pelatihan yang menekankan pada dihasilkannya instrumen pelatihan yang dapat dilakukan untuk pelaksanaan pelatihan. Review instrumen yang berkaitan dengan persiapan desain/sylabus pelatihan menghasilkan keluaran sesuai dengan KAK. Pendidikan Page 1

Upload: ismail-ahmad

Post on 29-Jun-2015

108 views

Category:

Design


1 download

DESCRIPTION

Mehtodelogy Planning Training

TRANSCRIPT

Page 1: Methodologi pelatihan

PENDEKATAN DAN METHODOLOGI

Membahas tentang prinsip-prinsip pelaksanaan pekerjaan inputproses dan metode pelaksanaan;

4.1 UMUM

Setelah melakukan pencermatan KAK yang mencakup pemahaman dan tanggapan, pemahaman terhadap proyek dan pekerjaan konsultan dapat menyimpulkan Pelatihan Managemen Berbasis Sekolaah sebagai berikut :

1. Sasaran yang dilakukan memberikan kemampuan tenaga pendidikan terutama kepada masyarakat dalam rangka meningkat kemampuan dalam proses KBM

2. Metode pelatihan yang diterapkan adalah metode pelatihan berbasis kompetensi/competency Based Training/CBT yang difokuskan pada jenis “Andragogy”

3. Sasaran kelompok Guru bidang Studi dan Guru Kelas .4. Pekerjaan jasa konsultan ini adalah mempersiapkan tenaga pelatih yang mampu didalam

Pelatihan Pelatihan Pendidikan) sebatas pada memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang sanitasi berbasis masyarakat dan pengembangan teknis sanitasi yang tersusun dalam instrumen-instrumen perencanaan dan pelaksanaan suatu kegiatan pelatihan khususnya berkaitan dengan sanitasi berbasis masyarakat dan teknis sanitasi.

Berdasarkan pencermatan tersebut, konsultan mengidentifikasi kelompok pendidikan :

1. Review instrumen pelatihan dan evaluasi rekomendasi pelatihan yang menekankan pada dihasilkannya instrumen pelatihan yang dapat dilakukan untuk pelaksanaan pelatihan. Review instrumen yang berkaitan dengan persiapan desain/sylabus pelatihan menghasilkan keluaran sesuai dengan KAK.

2. Tersusunya Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pelatihan Pendidikan melalui penyusuman GBPP.Kurikulum,strategi dan methode yang digunakan, instrumen pengukuran hasil pelatihan dan indetifikasi materi yang berkaitan dengan sanitasi berbasis masyarakat

3. Pengembangan modul pelatihan dengan memperhatikan terhadap kompetensi dan kebutuhan pelatihan ,sasaran pelatihan, penyiapan tenaga pelatih ( fasilitator, tenaga alih ) dan penjadwalan serta pelaksanaan pelatihan

4. Evaluasi terhadap instrumen alat ukur pelatihan yang mencakup kemampuan pemahaman tentang Urban Sanitation Rural Infrastruktur dan teknis sanitasi delam memfasilitasi dan praktek fasilitasi di lapangan

5. Focus Discusision dan survey lapangan yang diarahkan pada pembahasan methodelogi teknik fasiltasi dan pengembangan instrumen TNA serta validasi terhadap materi pelatihan.

Pendidikan Page 1

Page 2: Methodologi pelatihan

4.2 Pandangan Dasar,Prinsip,Pendekatan dan Strategi4.2.1 Pandangan Dasar dan Prinsip

Sasaran akhir dari pekerjaan jasa konsultan adalah dapat terusunnya instrument kegiatan pelatihan yang sesuai dengan sanitasi berbasis masyarakan yang layak untuk dapat diterapkan pada fasilitasi tentang kemampuan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dan teknik yang berhubungan dengan sanitasi.Untuk memenuhi kebutuhan hal tersebut, konsultan berpijak pada pandangan dasar dan prinsip mencakup diantaranya :

i. Pelatihan teknis dengan penetapan metode Pelatihan berbasas kompetensi /competencyBased Trainng ditujukan pada dua sasaran pemahaman tentang pengetahuan tentang sanitasi berbasis masyarakat sesuai dengan kegiatan USRI dan kemampuan dalam memfasilitasi.Karena itu ketrampilan / pengetahuan yang bermuara pada ranah psikomatrik, efektif akan semua itu bertumpu pada kemampuan tentang Pengetahuan dasar ( Cognitif )

ii. Pelatihan teknis dengan penerapan metode Pelatihan Berbasis Kompetensi / Competency Based Training pada dasar akan berdampak pada kemamupuan memfasilitasi peserta dan kelompok

iii. Dalam pelatihan ini yang menjadi pokok kompoen alur pelatihan perlu di cermati lebih cerdas sebagai satu kesatuan sistim terdiri dari masukan instrumental,masukan lingkungan eksternal dan masukan mentah pelatihan, proses keluaran pelatihan dapat di gambarkan pada gambar 4.1. Diagram Sebagai kesatuan Suatu sistim

Pendidikan Page 2

Page 3: Methodologi pelatihan

MASUKAN INSTRUMENTAL

Kelompok PendukungFasilitas & Sumber BelajarSistem Manajemen dan AdministrasiPembiayaan

2. Kelompok Pendukung UtamaMetode & Teknik (termasuk komunikasi efektif)Instruktur/Tenaga Ahli PendidikanTenaga Ahli SektorBahan Pelatihan Kurikulum

3. Kelompok UtamaInstruktur, NarasumberModul

Gambar 4.1 Diagram Pelatihan Sebagai Suatu Sistem

Pendidikan Page 3

KELUARAN OUTPUTMASUKAN MENTAH

MASUKAN LINGKUNGAN

PELATIHAN

ProsesPelatihan Peserta Training

Mampu mempraktekkan

Managemen Berbasis sekolah

Sekolah menerapkan MBS Kebijakan Pemerintah tentang

penddidikan Keberhasilan dari MBS

Page 4: Methodologi pelatihan

4.2.2. Pendekatan Sesuai dengan sifat Pelatihan MBS yang intinya penyiapan materi pelatihan yang sesuai dengan sanitasi berbasis masyarakat dan kemampuan melakukan fasilitasi pemberdayaan masyarakat secara partisifatip,maka konsultan akan menerapkan dua macam pendekatan yaitua. Pendekatan Mikro yang menekankan pada proses kemampuan dasar pada internal

fasiliator misalnya discussion focusb. Pendekatan makro, terutama kemampuan dalam melakukan tehnik fasilitasi

Untuk mewujud hal tersebut maka pada pendekatan mikro Fasiliatator memiliki kemampuan dasar yang dapat memdorong dapat terciptanya ketrampilan /pengetahuan tentang sanitasi berbasis masyarakat secara induvidu dan secara kelompok,pada giliran dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat arti penting sanitasi dalam kehidupan mereka.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, maka diperlukan pendekatan :

1. Dua arah, yaitu pendekatan kompetensi dan pendekatan tugas/pekerjaan yang akan mengarahkan pada kebutuhan keterampilan/pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta untuk mampu mengerjakan/menyelesaikan tugasnya. Pendekatan tersebut, secara sederhana dapat ditunjukan dengan Gambar 4.2 Diagram Perumusan Tujuan dalam Proses Pelatihan.

2. Pendekatan Budaya terutama kemitraan, perlu diterapkan mengingat pelatihan yang menerapkan metode pelatihan teknis akan terjadi “interaksi” antara instruktur dengan individu-individu peserta. Keahlian dalam komunikasi secara khusus diperlukan.

3. Konsep yang mendasari pelaksanaan pekerjaan ini adalah konsep “diffusion inovation” yaitu penyerapan sesuatu yang baru dan dengan senang hati diadopsi oleh perorangan/ individu atau kelompok, sehingga sistem baru ini menjadi nilai tambah bagi perorangan dan institusi.

4. Manfaat modul yang berkelanjutan dapat diciptakan bila modul yang disusun memiliki ciri “self instructional”, dalam arti sederhana, mudah dipelajari dan dapat dijadikan pedoman bagi pelaksanaan tugas pasca pelatihan.Pembentukan “Organisasi Pembelajaran” (Building Learning Organization), dapat memperkuat efektifitas teknis secara berkelanjutan. Dengan arah ini diperlukan pembentukan Komitmen bersama antara peserta yang terikat dalam satu kesatuan organisasi/unit kerja. Tidak saja pada saat pelatihan tetapi juga pada pasca pelatihan. Pertimbangan organisasi yang berciri organisasi pembelajaran akan mampu melakukan penyesuain setiap saat menghadapi berbagai perubahan.

Pendidikan Page 4

Page 5: Methodologi pelatihan

Gambar 4.2Diagram Perumusan Tujuan Proses Pelatihan

Pendidikan Page 5

Managemen Berbasis Sekolah

Taksonomi

Qualified Fasilitator

PENJELASAN KETERAMPILAN/PENGETAHUAN

Mampu Memimplemetasikan

Kompetensi

Teknik Methode MBS

Pemahaman terhadap MBS

Analisis Kognitif

Teori MBS

TUJUAN INSTRUKSIONAL

Evaluasi

Implementasi

Pengembangan Materi/Isi

Disain Instruksional

SoalTes

RingkasanMateri/Bahan/Isi

Page 6: Methodologi pelatihan

4.2.2.2. Pendekatan Makro

Penyusunan Modul harus menghasilkan Modul yang layak, sesuai ddengan kebutuhan menghadapi berbagai tuntutan yang berkembang dalam lingkungan strategis termasuk perkembangan/pertumbuhan sosial budaya,politik, khusunya sistem penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di Propinsi.

Berpihak pada arah tersebut, dalam penyesuaian kurikulum dan program pelatihan OJT, konsultan akan menerapkan pendekatan.

1. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan menekankan pada Metode Andrgogi, dimana peserta tidak hanya memperoleh materi semata namun ikut berperan aktif mengembangkan pikirannya.

2. Pelaksanaan pelatihan harus mengacu pada sistem yang dilakukan oleh Pusat pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pekerjaan Umum dengan melakukan Pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based Training / CBT).

3. Modul pelatihan dan modul TOT sesuai kaidah penyusunan modul standar dengan memasukan unsur-unsur kebutuhan pelatihan yang telah diklarifikasi terlebih dahulu.

Namun demikian, Konsultan menerapkan pendekatan dan prinsip-prinsip untuk menyempurnakan pendekatan sebagai berikut :

1. Holistik dan Sistematik karena kenyataan komponen-komponen pelatihan pada dasarnya saling memiliki ketergantungan dan membentuk struktur sitematik serta merupakan sistem yang lebih besar. Ditunjukkan pada Gambar 4.3 Diagram Pendekatan Umum Penyusunan Kurikulum.

2. Kurikulum / GBPP serta modul-modulnya harus mampu mengakomodasikan perubahan/perkembangan yang terjadi dan keragaman situasi dan kondisi daerah, termasuk perubahan dan perkembangan teknologi bidang pendidikan

3. Kurikulum/GBPP dan Modul termasuk metode pembelajarannya harus mampu menciptakan kompetensi aparat (individu) dan yang penting mampu mewujudkan sinerji institutisional sesuai dengan lingkup tugas pokok dan fungsi lembaga-lembaga sektor ini.

Pendidikan Page 6

Page 7: Methodologi pelatihan

4. 3 METODOLOGIAda dua “output akhir” utama yang harus dihasilkan oleh Konsultan Pelaksana Pelatihan Pendidikan , yaitu :

1. Modul Pelatihan MBS dan Modul TOT , yang didahului penyusunan kurikulum melalui proses TNA dan Validasi Modul.

2. Penguatan Kapasitas Tenaga Pendidikan

Konsultan memandang kedua output tersebut hasil dari hubungan sistem INPUT-PROSES-OUTPUT, berlandaskan “Maksud dan Tujuan Pelaksanaan Pekerjaan.

1. Modul-modul Teknis (Tehnik Fasilitasi,Sanitasi Berbasis Masyarakat dan Teknik Sanitasi ) Input

Input dari modul teknis melalui kegiatan Survey TNA Mencakup ; Modul Tehnik Fasilitasi,Sanitasi Berbasis Masyarakat dan Tehnik Sanitasi merupakan

materi yang berkaitan dengan sejauhmana cara melakukan komunikasi dan menyakinkan masyarakat terhadap masalah yang harus dipecahkan secara bersama

Kerangka ruang lingkup Modul fasilitasi berkaitan dengan tehnik komunikasi dan pemberdayaan partisipatif

Kerangka Modul Managemen berbasis sekolah Hasil Pelaksanaan jasa konsultan pada pelaksanaan Program Pengembangan Sanitasi

Pemukiman/ Perkotaan Kajian isu -isu berkaitan dengan kampanye yang berkaitan dengan sanitasi berbasis

masyarakat Penyiapan Instrument dan Questioner Survey TNA

ProsesPada dasarnya penyusunan TNA yang mengikuti yang umumnya berlaku, sederhana,namum harus memperhatikan tentang Pelatihan Urban Sanitation Rural Infrastruktur pada arahan KAK/TOR dan penjelasan lisan (Aanwijzing ) maka dalam proses penyusunan Kurilulum dan Modul pelatihan didukung oleh : Penyusunan Proses Menu melalui Desk Studi dari berbagai dokumen pendukung

terkait ( disusun oleh Konsultan ) Hasil Penyusunan isu tentang sanitasi berbasis masyarakat,tehnik sanitasi dan tehnik

melakukan fasilitasi dengan pendekatan partisipatif.

Hasil proses kedua kelompok “input” dibahas dan dikembangkan di dalam diskusi intensif menghasilkan penetapan KURIKULUM, GBPP, dan Modul pilihan yang selanjutnya dilakukan Proses Pengembangan Modul Teknis dan Modul TOT. Secara normatif Bagan Alir Proses Pengembangan Kurikulum pelatihan dapat dilihat pada Gambar 4.6 sedangkan untuk proses pengembangan modul secara umum dilaksanakan, seperti dapat dilihat pada Gambar 3.6 pada Bab 3 sebelumnya. Namun demikian konsultan memandang bahwa kedua proses pengembangan kurikulum dan modul tersebut hanya merupakan pendekatan, sedang dalam pelaksanaanya akan disesuaikan kembali dengan TOR pekerjaan.

Pendidikan Page 7

Page 8: Methodologi pelatihan

Disamping itu, dalam proses dihasilkan juga Metodelogi Pelatihan sebagai landasan implementasi pelatihan teknis oleh masing-masing Pemerintah Daerah/Propinsi (sebagai proses Transfer of Knowledge dari Konsultan) termasuk berbagai pedoman pelaksanaan.

OutputDari proses yang didukung oleh INPUT tersebut akan dihasilkan OUTPUT. MODUL TEKNIS terpilih yang akan dikembangkani, sehingga menghasilkan MODUL TEKNIS SEKTOR dan MODUL TOT layak pakai yang terdiri dari : GBPP Pedoman Instruktur Bahan serahan peserta Evaluasi dan jawaban evaluasi Pedoman memakai bahan serahan untuk peserta.

4.4 METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Penerapan metode dalam pelaksanaan pekerjaan Managemn Berbasis Sekolah dapat dijelaskan secara rinci pada bagian berikut.

4.4.1. Tahap Persiapan

1. MobilisasiMobilisasi personil terutama profesional staff/tenaga ahli utama, termasuk juga tenaga sub-profesional staff dan tenaga-tenaga pendukung. Bersamaan dengan mobilisasi tenaga ahli dilkaukan berbagai persiapan sarana dan prasarana pendukung antara lain : Persiapan Dukungan Administrasi (surat menyurat dll) Persiapan Dukungan Teknis (penyiapan kantor dan peralatan kantor)Kegiatan ini dilakukan secara simultan dengan alokasi waktu selama 3 hari kerja sampai dengan selesainya semua mobilisasi personil dan peralatan yang dibutuhkan

2. Inventaris dan Pengumpulan DataInventaris dan pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data, laporan dan informasi tambahan. Secara detil jenis dan jumlah data yang telah dikumpulkan sebagai berikut :

No Jenis Data/Laporan Jumlah1. Laporan Pelaksanaan Training Need Assesment (TNA) dan usulan

desain/sylabus serta materi Pelatihan calon fasilitator1 set

2. Laporan Pelaksanaan MBS 1 set3. Laporan Akhir Peserta MBS 1 set

3. Rapat KoordinasiRapat koordinasi akan dilakukan dengan pihak ekternal dalam hal ini dengan pihak dilingkungan Satker dan UPKD Pendidikan, serta Tim Teknis. Secara khusus koordinasi juga akan dilakukan melalui komunikasi awal (surat menyurat dan komunikasi telepon) dengan aparat Pemerintah di 4 (empat) Propinsi yaitu ; Kalbar dan Sulteng 7 Daerah Optimalisasi.

Pendidikan Page 8

Page 9: Methodologi pelatihan

Kegiatan koordinasi ini dilakukan dalam rapat Koordinasi yang dipersiapkan dan diselenggarakan oleh Konsultan dengan alokasi waktu 1 hari kerja. Konsultan dan negosiasi pada saat awal pelaksanaan pekerjaan.Kegiatan ini penting dilakukan mengingat keterbatasan waktu dan banyaknya kegiatan yang harus dilakukan, terutama banyaknya pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, baik ditingkat satker dan kegiatan kelompok sasaran di tingkat daerah.

4. Penyusunan laporan PendahuluanDalam tahap persiapan ini akan disusun Laporan Pendahuluan sebagaimana diharapkan dalam TOR pekerjaan. Laporan Pendahuluan akan disusun dan dikembangkan dari usulan teknis, data dan informasi lain/baru serta masukan hasil diskusi laporan pendahuluan dengan Tim/Direksi Pekerjaan yang ditunjuk oleh Pihak Pejabat Pembuat Komitmen. Laporan Pendahuluan ini akan diserahkan pada 2 (dua) minggu sejak SPMK diterbitkan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan dari tim Teknis/Direksi pekerjaan dalam Forum Diskusi laporan Pendahuluan.

4.4.2. Tahap Pelaksanaan 1. Review Modul dan Evaluasi Rekomendasi Pelatihan

Identifikasi dan Kajian Data, Kegiatan ini merupakan dasar dari kegiatan dalam penyusunan kurikulum /GBPP Modul Pelatihan yang dilaksanakan. Tahap awal dari kegiatan ini adalah melakukan inventaris data-data yang berhunungan dengan pelaksanaan pekerjaan (dalam penyusunan proposal ini konsultan telah melakukan identifikasi dan pengumpulan data sebagian besar data dan informasi diperoleh dalam TOR).Konsultan akan melakukan Desk Study dimana didalam kegiatan ini konsultan akan melakukan mereview modul bahan pelatihan dan mendapatkan gambaran konsep mengenai modul teknis dari sisi format maupun substansi modul, Sehingga akan mendapatkan gambaran mengenai pelaksanaan pelatihan-pelatihan teknis selanjutnya. Hal ini tentunya akan bermanfaat bagi konsultan dalam merumuskan metodelogi pelatihan yang tepat bagi pelatihan MBS yang akan dilakukan konsultan dalam tahapan kegiatan ini.

Sebagai langkah awal dalam penyaiapn tahapan pelaksanaan konsultan telah menyusun konsep panduan pelaksanaan pelatihan.Pelaksanaan Evaluasi Program Pelatihan meliputi :1. Perancangan , terdiri dari penentuan (i) sub sistem, (II) tujuan, (III) data, (IV) metode

dan (V) instrumen.2. Pelaksanaan meliputi; (I) perencanaan evaluasi, (II) pelaksanaan evaluasi, (III)

pengolahan hasil evaluasi3. Pelaporan meliputi; (I) menentukan jenis laporan, (II) menyusun isi laporan dan (III)

persentasi laporan.

Proses Pengembangan evaluasi Pelatihan dapat digambarkan sebagaimana pada Gambar 4.9

Pendidikan Page 9

Page 10: Methodologi pelatihan

h

5. Finalisasi Modul dan Instrument Pelatihan Penyempurnaan modul kegiatan pelatihan Urban Sanitation Rural Infrastruktur akan dilakukan dengan mempertimbangkan masukan dan rekomendasi yang berkaitan dengan materi yang akan dilatihkan.

6. Pelaporan Disamping penyusunan laporan pendahuluan, konsultan juga menyusun beberapa pelaporan diantaranya :Draft Laporan AkhirDraft laporan akhir ini dibuat untuk mengambarkan tentang seluruh kegiatan yang telah dilakukan serta hasil akhir sementara yang telah dicapai oleh konsultan.Draft laporan akhir ini merupakan bahan diskusi dengan Tim Teknis /Proyek dan CPCO sebelum difinalkan menjadi laporan akhir.

Laporan AkhirSebagai gambaran atas pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan,maka laporan akhir juga mencakup keseluruhan hasil kegiatan pelatihan dan evaluasi pasca pelaksanaan pelatihan serta rekomendasi. Jumlah laporan akhir akan ditentukan sesuai dengan laporan pelatihan yang sebelumnya dilakukan.

Laporan Pendukung/ Teknis

Pendidikan Page 10

Perancangan1. Penentuan Sub-

sistem2. Penetuan Tujuan3. Penentuan Data4. Penentuan Metode5. Penentuan

Instrumen

Pelaksanaan1. Perencanaa

Pengumpulan Data

2. Pelaksanaan Pengumpulan Data

3. Pengolaan Data

Pelaporan1. Menentukan

Jenis Laporan2. Menyusun Isi

laporan dan,3. Presentasi

Laporan

Sumber, Sarana dan Prasarana

Page 11: Methodologi pelatihan

Laporan pendukung / teknis lainnya disusun konsultan dalam rangka melaporkan hasil pelaksanaan suatu kegiatan yang merupakan kegiatan Teknis konsultan,Jenis- jenis kegiatan laporan ini antara lain :

Laporan Pelaksanaan pelatihan sebanyak 5 kopy Laporan Pelaksanaan Praktek Lapangan sebanyak 5 kopy

Produk Teknis Lainnya

Produk teknis lainnya menyangkut hasil kegiatan konsultan yang ditampilkan dalam suatu produk diantaranya seperti : modul Materi Pelatihan, Bahan – bahan kelengkapan pelatihan seperti Kurikulum /GBPP,Sylabus, Hand Out, Lefleat,Transparan pelatihan dan lain lain.

7. Penyempurnaan modul kegiatan pelatihan Urban Sanitation Rural Infrastruktur akan dilakukan dengan mempertimbangkan

Pendidikan Page 11