menumpas diabetes mellitus bersama mahkota dewa

28
DAFTAR ISI PRAKATA KATA PENGANTAR PROLOG DAFTAR ISI 1. Pendahuluan 1.1. Pengobatan Alternatif Di Indonesia 1.2. Mahkotadewa Bukan Sekedar Alternatif Pengobatan 2. Apa Dan Bagaimana Diabetes Mellitus ? 2.1. Apa itu Diabetes Mellitus ? 2.2. Faktor Penyebab Diabetes Mellitus 2.3. Type Diabetes Mellitus 2.4. Gejala Penderita Diabetes Mellitus 2.5. Pengobatan Dan Perawatan 3. Peta penyakit Diabetes Mellitus 3.1. Data Dunia 3.2. Data Klinik MDI 4. Jenis Tanaman Obat Untuk Diabetes Mellitus 4.1. Mahkotadewa 4.2. Ashitaba 4.3. Sambiloto 4.4. Daun Salam 4.5. Daun Dewa 4.6. Mengkudu 4.7. Pare 4.8. Daun Sendok 4.9. Mimba 4.10. Belimbing Wuluh 4.11. Rumput Mutiara 4.12. Lidah Buaya 4.13. Brotowali 4.14. Jarong 5. Mereka yang Sembuh dari Diabetes Mellitus 6. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA TENTANG PENULIS Internal Use Only PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Upload: gie22

Post on 12-Jun-2015

1.969 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

DAFTAR ISI PRAKATA KATA PENGANTAR PROLOG DAFTAR ISI 1. Pendahuluan

1.1. Pengobatan Alternatif Di Indonesia 1.2. Mahkotadewa Bukan Sekedar Alternatif Pengobatan

2. Apa Dan Bagaimana Diabetes Mellitus ? 2.1. Apa itu Diabetes Mellitus ? 2.2. Faktor Penyebab Diabetes Mellitus 2.3. Type Diabetes Mellitus 2.4. Gejala Penderita Diabetes Mellitus 2.5. Pengobatan Dan Perawatan

3. Peta penyakit Diabetes Mellitus 3.1. Data Dunia 3.2. Data Klinik MDI

4. Jenis Tanaman Obat Untuk Diabetes Mellitus 4.1. Mahkotadewa 4.2. Ashitaba 4.3. Sambiloto 4.4. Daun Salam 4.5. Daun Dewa 4.6. Mengkudu 4.7. Pare 4.8. Daun Sendok 4.9. Mimba 4.10. Belimbing Wuluh 4.11. Rumput Mutiara 4.12. Lidah Buaya 4.13. Brotowali 4.14. Jarong

5. Mereka yang Sembuh dari Diabetes Mellitus 6. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA TENTANG PENULIS

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 2: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

PRAKATA Diabet, Dia Betah dan rajin menyerang. Diabet, Dia Betul-betul membuat kita berang . Dia memang tak mudah menghilang. Namun, bukan harga mati tak bisa dibuang. Bila kemauan ada, Andai niat itu kuat menjabat, Penyakit Diabetes tak akan melekat. Tidak harus berlama-lama kuat merekat. Sungguh saya sering terharu dan benar-benar bersyukur pada Tuhan karena setiap kali diuntungkan Tuhan. Dari awal mula saya menekuni membuat ramuan Mahkota Dewa selalu ada saja jalan yang membuat saya dipercaya masyarakat. Meski dengan peralatan sederhana ramuan yang saya buat bisa berkembang dan dinikmati oleh masyarakat di seluruh penjuru tanah air bahkan mancanegara. Buku yang telah saya terbitkan mendapat sambutan baik dari segala lapisan masyarakat. Tua maupun muda membaca buku yang saya tulis. Dengan tidak memandang suku, agama dan kelompok masyarakat mahkotadewa hadir untuk membantu dan melayani. Dari pembuktian tersebut saya akan tetap konsisten untuk menuliskan pengalaman sehari-hari bersama tim konsultan yang ada di klinik Mahkotadewa. Hari demi hari banyak hal baru yang saya temui sehingga sangat menarik apabila di informasikan kepada masyarakat untuk dijadikan bahan renungan dan pembelajaran siapa pun juga. Buku yang sedang anda pegang ini merupakan jawaban dari banyak pihak yang bertanya seputar Diabetes Mellitus dan segala permasalahannya. Buku yang berjudul “ DIABET LENYAP OLEH MAHKOTA DEWA DKK” Kisah-kisah menarik yang ada dalam buku ini diambil dari data-data lengkap yang ada di klinik mahkotadewa dan tempat praktek beberapa Mitra Usaha. Kasus Diabetes menjadi kasus nomor dua terbanyak yang ada di klinik mahkotadewa. Dari data yang saya kumpulkan ternyata harapan sembuh begitu mencengangkan. Harapan untuk sembuh tetap ada atau setidaknya terkurangi penderitannya dan biaya yang dikeluarkan tak harus memberatkan keluarga. Dari tiga buku saya sebelumnya yaitu ”MAHKOTA DEWA OBAT PUSAKA PARA DEWA”; ”MENAKLUKKAN PENYAKIT BERSAMA MAHKOTA DEWA”; ”MAHKOTADEWA PANGLIMA PENAKLUK KANKER”, ternyata banyak pasien yang merasa terbantu mencari informasi untuk mengatasi penyakitnya. Meski ada juga pembaca yang masih meragukan kebenaran tulisan saya karena seperti tak masuk akal. Memang tidak semua pasien mau dituliskan identitas dan alamatnya dengan jelas. Ini adalah hak asasi seseorang yang harus dihormati. Sebaliknya sebagai ungkapan syukur atas kesembuhannya banyak pasien yang dengan senang hati berbagi pengalaman dan bersedia dihubungi sesama penderita untuk menguatkan. Untuk memperoleh pengakuan secara ilmiah saya terus berusaha mengumpulkan data pasien yang suatu saat nanti bisa dijadikan bahan uji klinis khasiat tanaman Mahkotadewa dan pasukannya. Meski banyak yang bisa tertolong namun ada beberapa yang tidak. Kami selalu berdoa dan mengirimkan surat turut berduka cita apabila ada kabar meninggalnya salah satu pasien. Manusia berusaha Tuhan yang menentukan. Terima kasih kepada PEMDA DKI Jakarta melalui Dinas Pertanian membantu saya memperoleh hak paten dua produk saya yakni Ramuan untuk kanker dan Madu Mahkota Dewa yang saya berikan ekstrak ramuan paket kanker. Untuk memperoleh hak Paten lalu LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI) membantu membuat diskripsi dan juga membantu meneliti kandungan Mahkota Dewa. Para ilmuwan LIPI juga dibantu ilmuwan Jepang namanya Prof. Akio Maimura akhirnya juga tertarik meneliti khasiat Mahkota Dewa terutama anti oksidannya dan anti Kanker. Saat ini LITBANG DEPKES juga sedang meneliti kandungan Mahkota Dewa untuk penyakit Diabetes Melitus.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 3: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Saya juga amat bersyukur bahwa kini banyak mahasiswa yang berminat mengadakan penelitian Mahkota Dewa untuk kepentingan skripsinya.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 4: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

I. PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Pengobatan Alternatif Di Indonesia Bukan hal yang mustahil bila penyakit Diabet susungguhnya bisa diatasi dengan tanaman dari alam Indonesia. Murah, aman dan terpercaya. Bagaimana memastikannya? Untuk memastikan dan mengetahui berhasil tidaknya pengobatan diabet bisa diukur melalui test darah di laboratorium ataupun test darah dengan alat sendiri yang kini mudah didapat di toko-toko penjualan alat kedokteran maupun di apotik. Pencatatan secara rinci kadar gula darah oleh para penderita sangat memudahkan untuk menentukan sikap apakah akan meneruskan therapy pengobatan yang sedang dijalani atau mau beralih ke therapy yang lain. Dari pengalaman para Pengobat Tradisional (BATRA) yang pernah saya wawancara menginformasikan bahwa dengan tanaman obat yang dimiliki Indonesia sesungguhnya penyakit Diabet bisa ditaklukkan dan disembuhkan hingga tuntas. Ini sesungguhnya merupakan peluang yang sangat menarik untuk pengembangan obat tradidioal yang ada di Indonesia. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap therapy pengobatan tradisional hendaknya para BATRA perlu bersikap realistis dan mempunyai catatan yang konkrit untuk bisa memonitor perkembangan pasiennya. Ketika saya bertemu dengan DR.Maman Daljusman Malik Spr, Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI)memberi informasi yang sangat menarik bahwa kalangan dokter di Indonesia menyadari bahwa masyarakat sekarang sangat kritis dan cenderung Back to nature. Kalau sekarang ini obat tradisional sebatas menjadi pendamping pengobatan modern atau sekedar alternative, namun kesempatan mendatang obat tradisional akan menjadi obat utama dan pengobatan modern akan menjadi pendamping saja. Mewujudkan impian obat tradidional akan menjadi obat utama untuk kesembuhan penyakit maka perlu diambil langkah-langkah konkrit oleh para BATRA. Seperti halnya prakter dokter ataupun perawatan di Rumah Sakit perlu dibuat status sederhana pasien. Kepercayaan pasien akan lebih kuat bila kita mempunyai data konkrit tentang perkembangan penyakit pasiennya. Pada ceramah Dr.Henry Naland SP.B (K) Onk tgl 2 Mei 2004 di depan anggota Asosiasi Pengembangan Tanaman Obat Indonesia (APTOI) dijelaskan mengenai manfaat dan tata cara membuat status pasien secara sederhana. Status pasien adalah Catatan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan semua keluhan atau penyakit seorang pasien, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatan yang diberikan serta bersifat rahasia. Yang dimaksud dengan rahasia di sini adalah tidak semua orang boleh mengetahui tentang isi catatan pasien yang bersangkutan. Hanya Pengobat, pasien sendiri dan keluarga pasien yang mendapat izin bila perlu izin tertulis. Dalam dunia Medis, pembocoran kerahasiaan sakit seorang pasien dapat diancam dengan hukuman badan dan atau denda yang berat. Di klinik tradisional Mahkota Dewa sendiri sering kali kita harus mengikuti keinginan pasien yang ingin berbicara empat mata saja dengan saya pribadi. Kadang kala kitapun juga harus benar-benar menjaga agar justru pasien sendiri tidak boleh tahu tentang penyakitnya karena permintaan keluarga yang tidak menginginkan pasien jadi shock bila tahu penyakitnya berat atau parah. Mempunyai catatan yang lengkap dan rinci ternyata memberikan banyak manfaat. Di klinik Mahkota Dewa kini mempunyai data base semua pasien yang datang, sehingga dengan mudah kita bisa memberikan laporan secara periodik kepada Suku Dinas Kesehatan sebagai persyaratan keberadaan klinik tradisional untuk bisa dipantau terus menerus. Yang memprihatinkan kini masyarakat sering tergiur janji-janji penyakitnya akan hilang dalam sekejap mata dengan membayar dana sekian juta namun ternyata setelah dicek secara medis justru penyakitnya semakin berat. Saat saya berjumpa dengan PROF.DR.IGN.Wila Wirya MSc.SpA (K) di Kantor Buana Minggu, dia menceriterakan pengalaman pahitnya menangani pasien anak-anak umur 7 tahun yang menderita batu ginjal. Pasien sudah disarankan operasi namun menolak karena memilih pengobatan tradisional China. Dua bulan kemudian pasien dan keluarganya datang lagi dengan wajah berseri-seri karena keluhan sakit di pinggang sudah tak terasa lagi lalu ingin mencari kepastiannya. Betapa terkejutnya keluarga mengetahui hasil USG menunjukkan batu ginjalnya ternyata tidak hilang, bahkan lebih mengejutkan lagi ginjalnya malah mengkerut mencengkeram batu ginjalnya. Memang benar selama minum ramuan pasien tidak merasa sakit namun ternyata rasa sakit yang hilang tidak serta merta menghilangkan penyakitnya.Sayapun sering juga kedatangan pasien yang menceriterakan pengalaman pahitnya berobat menghabiskan dana puluhan juta setelah di cek secara medis ternyata penyakitnya justru semakin parah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 5: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

LITBANG DEPKES, ILMUWAN LIPI DAN ILMUWAN JEPANG MEMBANTU MENELITI Prof. Akio Maimura ilmuwan dari Jepang ketika berkunjung tgl 19 Maret 2004 ke kantor saya dan melihat langsung pengolahan produk Mahkota Dewa yang saya buat begitu antusias dan berjanji akan berkunjung lagi ke Indonesia di kesempatan mendatang. Begitu sampai di Jepang Prof Akio langsung berkirim email dan menyatakan kekagumannya karena Indonesia ternyata bisa berbuat sesuatu yang luar biasa untuk memproduksi obat tradisional dan dia juga mengirim beberapa foto hasil jepretannya sendiri sambil memberi informasi bahwa khasiat Mahkota Dewa memang luar biasa. Dia bahkan akan mengadakan penelitian secara internasional agar Mahkota Dewa diakui secara ilmiah di seluruh penjuru dunhia. Semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik. Gambar bersama Prof Akio Maimura. KUNJUNGAN KE KRATON YOGYA, MENGHADAP GUSTI KANJENG RATU HEMAS Saya lahir di Yogya dan besar serta sekolah di Yogya juga. Kecuali waktu sekolah di SMEA saya ikut kakak saya yang sulung mbak Win selama 3 tahun sekolah di SMEAK Yos Sudarso Rembang. Selama ini saya memulai usaha dan mengembangkannya di Jakarta dan untuk mensosialisasikan ramuan Mahkota Dewa saya terus talk show dan seminar di berbagai kota. Untuk kota kelahiran saya sendiri saya malah belum pernah menyelenggarakan talk show atau seminar hingga bulan April 2004. Saya katakan pada suami: “Pa, aku koq ingin buka cabang di Yogya, sekalian biar lebih dekat dengan ketiga anak yang semuanya sekolah di Yogya. Saya merasa berdosa kalau di kota kelahiran sendiri saya tidak memberikan pelayanan.” Ternyata suami saya setuju dan kebetulan saya berjodoh kontrak rumah di JL.MT Haryono no 46 Yogyakarta. Rumah tersebut dulunya tempat praktek Prof Ismangun yang cukup terkenal dan setelah beliau punya tempat sendiri maka rumah ini kosong. Kebetulan lokasinya dekat rumah ibu yang di Kumendaman dan juga berseberangan dengan sekolah Kanisius Kumendaman di mana saya dulu bersekolah. Untuk mengembangkan usaha dengan membuka kantor cabang Mahkota Dewa di Yogya persyaratannya hampir sama. Karena kebetulan teman-teman saya wartawan dari koran Kedaulatan Rakyat Yogya dan Minggu Pagi sebagian masih mengenali saya maka mereka banyak membantu menulis di koran tentang usaha yang saya tekuni. Terutama mas Arwan Tuti Artha kini Redaktur KR sangat antusius menyambut kehadiran saya di Yogya lalu saya menjalin kerja sama dengan menyelenggarakan talk show dan pengobatan gratis di Griya KR Tgl 15 dan 16 Mei 2004. Pesertanya luar biasa dan acaranya cukup sukses. Sebelum acara diselenggarakan saya memperoleh kesempatan yang indah untuk bisa menghadap Gusti Kanjeng Ratu Hemas sang permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono ke X.Ketika masih kecil usia 10 tahun saya pernah tinggal di rumah taman Keraton Yogya mengikuti bude (kakaknya ayah) yang menjadi perias keraton. Saya masih ingat setiap sore harus sowan menghadap eyang dengan laku dodok (berjalan dengan kaki posisi jongkok) lalu diberi uang receh. “Ayo, sudah mandi sowan eyang dulu ya”, kata bude Pringgo “Ah malas bude, jalannya susah banget”. “Hush, anak kecil nggak boleh membantah”. Akhirnya dengan berat hati setiap sore harus mau sowan menghadap eyang kakung dan eyang putri. (kakek dan nenek dari pihak ayah). Untuk bisa bertemu GKR Hemas bukan hal yang mudah karena beliau sangat sibuk dengan tugas-tugas dari keraton Yogya juga sibuk dengan berbagai kegiatan sosial yang ada hubungannya dengan kesehatan a.l Yayasan Kanker Indonesia dan Yayasan jantung sehat. Secara mendadak kami mencoba mengirimkan surat permohonan untuk bertemu, seminggu kemudian sudah ada jawaban diterima. Tgl. 14 Mei Tim Mahkota Dewa berjumlah 7 orang termasuk suami dan anak sulung saya Bimo diterima di kraton kilen. Awalnya agak grogi saya mengungkapkan maksud dan tujuan saya. “ Silahkan duduk. Ada apa ini”. “Begini ibu Kanjeng Ratu, saya bersama Tim Mahkota Dewa ingin kulo nuwun (permisi) karena kami buka kantor dan klinik cabang Yogya di Jl.MT.Haryono no 46. Dulunya dipakai praktek dokter oleh Profesor

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 6: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Ismangun”. Kami mengusahakan ramuan tradisional dari tanaman obat Indonesia khususnya Mahkota Dewa. Karena keberadaan kami di Yogya maka kami mohon bila ada kegiatan mohon dilibatkan.” “Harga ramuannya terjangkau oleh masyarakat apa enggak?” “Tentu, terjangkau ibu. Bahkan bila ada pasien yang tidak mampu kami akan memberi tarif khusus dan sesuai dengan kemampuannya. Kami juga mengadakan bakti sosial pengobatan tradisional secara gratis tgl 16 Mei 2004 ini.Kami membawa contoh produk Mahkota Dewa untuk penyakit kanker, mohon ibu berkenan menerima” “Oh ramuan ini pernah saya dapatkan dari teman saya seorang profesor “. “Maaf ibu, apakah ramuan itu produk saya?” “Ya produknya ibu, ada fotonya. Kata profesor itu ramuan ini untuk segala macam penyakit.” Sungguh tidak menduga ternyata sambutan GKR Hemas sangat menggembirakan. Beliau ternyata sangat setuju membantu mengembangkan tanaman obat Indonesia yang merupakan kekayaan alam yang luar biasa dan tidak ternilai. Selain mohon doa restu membuka usaha di yogya, saya juga menyerahkan ketiga buku Mahkota Dewa karangan saya dan beberapa contoh produk yang saya buat. Beliau berjanji untuk membantu memperkenalkan saya kepada kelompok ibu-ibu PKK maupun Dharma Wanita untuk memasyarakatkan tanaman obat karena disadari bahwa kini obat-obatan modern harganya sering tidak terjangkau. Gambar saya bersama Gusti Ratu Hemas ketika berkunjung di kraton Yogya.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 7: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

1.2. Mahkotadewa Bukan Sekedar Alternatif Pengobatan Untuk memastikan dan mengukur perkembangan penyakit seseorang memang perlu diagnosis secara modern dan kerja sama dengan tenaga medis. Di klinik Mahkota Dewa kini dilengkapi dengan pelayanan konsultasi medis oleh dr. Wijih Haririh Utami dan pelayanan test laboratorium bekerja sama dengan KIMIA FARMA. Dengan demikian akan lebih memudahkan untuk memberikan ramuan yang tepat kepada masing-masing pasien karena ada kepastian penyakitnya dan juga lebih terukur. Kita juga dengan mudah menganalisa data pasien yang hadir dari bulan ke bulan juga mengetahui berapa pasien yang kembali berobat dan yang tidak kembali kita cari tahu apa sebabnya. Data-data yang terkumpul juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ramuan yang kita buat karena perkembangan kesembuhannya terukur secara ilmiah. Bagi para BATRA, mempunyai status pasien yang baik akan mempunyai manfaat sangat banyak antara lain:

1. Merupakan bukti/dokumentasi yang dapat dipercaya dan bisa dipertanggung jawabkan 2. Sebagai bahan penelitian dari keberhasilan dan kegagalan pengobatan yang dilakukan 3. Menjadi bukti ilmiah atau Semi ilmiah dari apa yang kita lakukan. 4. Mempermudah memberikan therapy lanjutan, 5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan ramuan tradisional sebagai pengobatan yang

utama bukan alternatif lagi. 6. Sebagai analisa sebab dan akibat terjadinya reaksi yang muncul

Kelemahan pengobatan tradisional selama ini adalah justru sifat menyembunyikan apa yang ditemukan dan semua tindakan yang dilakukan malah dirahasiakan. Masih sangat sedikit dokumen pengobatan tradisional yang tertulis dan informasi ramuannya hanya berdasarkan perkiraan, misalnya segenggam, sejimpit dan sebagainya. Hal seperti ini justru merupakan salah satu kelemahan yang menyebabkan pengobatan tradisional ketinggalan dibandingkan pengobatan konvensional modern yang sudah terukur dan teruji secara nyata khasiatnya. Kebalikannya dengan Ilmu Kedokteran konvensional, tidak ada bahkan tidak boleh ada sesuatu yang dirahasiakan bagi kalangan kedokteran. Kecuali bagi yang tidak berhak mengetahui harus dijaga kerahasiannya. Status pasien atau catatan pasien secara lengkap akan bisa juga mengukur berapa lama pasien bisa sembuh dari sakitnya juga bisa juga untuk meningkatkan dan mempelajari khasiat ramuan yang diberikan dan juga mengetahui reaksi-reaksi yang muncul setelahnya. Mengkonsumsi ramuan tradisional sesungguhnya lebih aman karena meski kadang bereaksi negatif seperti misalnya badan panas dingin, lemas, mual dan sebagainya namun tidak membahayakan. Sebaliknya apabila therapy pengobatan modern salah obat atau kelebihan dosis akibatnya sering fatal. Masyarakat mulai kritis bila kini sering terjadi pasien salah obat. Seperti misalnya contoh kasus Sukma Ayu. Saat datang ke rumah sakit kondisinya bagus dan hanya mengalami luka di siku tangannya karena jatuh. Setelah dioperasi entah karena apa ternyata kondisinya justru memburuk dan bahkan kini koma berminggu –minggu dan selanjutnya entah bisa tertolong atau tidak, hanya Tuhan yang tahu. Juga pernah terjadi seorang penyanyi pria yang cukup terkenal Reynold Panggabean. Ketika datang ke rumah sakit kondisinya masih segar bugar dan hanya menderita penyakit yang tidak terlalu berat namun begitu di rawat di Rumah Sakit malah jadi koma beberapa hari. Untung bisa segera dipulihkan. Juga ketika saya mengadakan kegiatan talk show di Jember Jawa Timur, seorang bapak mendatangi saya secara khusus untuk berterima kasih karena saya mau menuliskan semua pengalaman saya menangani pasien dan menuangkannya ke dalam buku. Dari buku tersebut pak Adi namanya merasa ada harapan lain untuk mengobati penyakit gagal ginjal yang menyebabkan istrinya harus menjalani cuci darah seminggu dua kali. Dia merasa Tuhan benar-benar menuntunnya ketika menemukan buku MENAKLUKKAN PENYAKIT BERSAMA MAHKOTA DEWA di toko buku Gramedia. Dari buku itulah pak Adi bisa memperoleh informasi mencari ramuan Mahkota Dewa yang saya buat. Pak Adi menceriterakan kisah penyakit isterinya yang justru semakin rumit dan sulit disembuhkan karena ada kesalahan mengkonsumsi obat kimia ketika di rawat di Rumah Sakit. Awalnya sang isteri hanya menderita sakit darah tinggi. Karena kondisinya cukup serius maka dibawa ke rumah sakit agar tekanan darahnya bisa segera diturunkan. Apapun saran dan nasehat dokter diikuti dengan patuh. Sebulan dirawat di Rumah Sakit tekanan darahnya sudah mendekati normal namun terjadi hal yang mengagetkan karena hasil test laboratorium menunjukkan sesuatu yang buruk untuk pemeriksaan ureum dan creatinin pada air kencingnya. Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang salah untuk kesehatan ginjalnya. Lebih mengejutkan lagi sang isteri harus menjalani cuci darah seminggu dua kali. Yang membingungkan pak Adi, ketika masuk ke rumah

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 8: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

sakit, isterinya hanya menderita darah tinggi namun sebulan dirawat koq penyakitnya justru bertambah berat. Meski dokter sudah memberi penjelasan secara ilmiah namun Pak Adi merasa sulit menerima kenyataan ini. Pak Adi hanya tahu waktu datang penyakit isterinya tidak parah namun begitu dirawat malah semakin parah dan penyakitnya bertambah. Ya akibat kesalahan mengkonsumsi obat modern entah karena salah obat atau mungkin kelebihan dosis sering menimbulkan penyakit lain yang lebih parah. Beda halnya bila suatu saat ada pasien yang salah minum ramuan tradisional dari tanaman obat, akibatnya tidak akan membahayakan si pasien dan mengatasinya lebih mudah karena masih alami. Misalnya minum ramuan Mahkota Dewa kelebihan dosis, reaksinya mungkin lemas. Bila terjadi seperti ini pasien terus minum susu atau minum air putih yang lebih banyak, reaksi lemas akan segera mudah diatasi dan tidak akan menimbulkan gangguan penyakit lain yang membahayakan seperti yang terjadi bila over dosis minum obat modern. Saya dan Tim konsultan serta para Mitra Usaha mempunyai komitmen yang sama memberi pesan kepada semua pasien agar ”segera memberi kabar bila terjadi reaksi yang negatif. Bukan hanya itu saja, di buku status dan kartu status pasien kita selalu mencatat apapun yang terjadi pada pasien setelah minum ramuan. Ini juga sangat penting untuk mengukur kemampuan masing-masing pasien menyerap ramuan yang kita berikan.Dosis yang kita berikan selalu dimulai dari dosis yang ringan dan aman setelah itu baru dosis ditingkatkan tahap demi tahap. Untuk memudahkan Para Batra memberikan ramuan yang tepat dan dosis yang aman dan pasti maka status pasien sangat penting untuk dimiliki. Status pasien bisa meliputi:

1. Nomor Status Pasien 2. Tanggal dan tahun kehadiran pertama kali 3. Nama dan alamat Pasien 4. Tanggal lahir atau umur pasien 5. Jenis kelamin dan status perkawinan 6. Alamat jelas dan no telepon pasien 7. Anamnesa, merupakan pertanyaan tentang keluhan utama, sudah berapa lama diderita,bagaimana sifat

keluhan 8. Keluhan lain yang menyertai atau keluhan tambahan 9. Pengobatan yang sudah dijalani saat ini dan sebelumnya. Sudah berapa lama dan hasilnya bagaimana.

Untuk memastikan kondisi fisik pasien perlu diperiksa tanda-tanda dan gejala yang dirasakan atau dialami oleh pasien dan perlu dicatat secara rinci. Pasien merasa tenang dan senang bila semua yang dikeluhkan kita dengarkan dengan penuh kesabaran dan perhatian. Apabila pasien bisa mencurahkan segala isi hatinya juga akan membuatnya lega. Kadang kala penyakitnya sudah bisa berkurang walau belum minum obat. Hal ini mungkin saja karena orang yang menderita sakit sering stress dan mungkin putus asa.

TANDA ATAU GEJALA:

1. Tanda atau sign adalah segala perubahan atau keadaan yang terjadi pada bagian tubuh pasien yang dapat kita lihat dengan mata kita, dapat kita ukur dan kita amati pada diri pasien.

2. Gejala atau symtom adalah keluhan2 yang diinformasikan pasien yang tidak selalu dapat kita ukur secara langsung misalnya rasa nyeri, ketakutan, jantung berdebar debar, perut mulas dan lain-lain.

3. syndroma adalah sekumpulan tanda dan gejala yang dapat kita amati pada seseorang menderita penyakit tertentu.

PEMERIKSAAN TUBUH PASIEN Sebagai seorang dokter mudah melakukan pemeriksaan badan seorang pasien karena memang dilindungi hukum. Sekalipun demikian untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan biasanya dokter akan meminta agar pasien didampingi oleh salah seorang perawat. Bagi seorang BATRA hal ini sukar dilakukan terutama bila perubahan penyakit atau kelainan ada pada bagian tubuh yang patut dilindungi atau bagian aurat.Kami sangat bersyukur karena di klinik Mahkota Dewa, hampir semua pasien mempercayai para konsultan utk memeriksa bagian tubuh yang mengalami gangguan. Karena kelakuan beberapa BATRA yang tidak sesuai dengan norma kesopanan dan norma agama sering menjatuhkan nama BATRA yang benar-benar bekerja dengan sungguh-sungguh. Sudah sangat sering kita dengar seorang BATRA sering dituduh melakukan hal-hal yang tidak sopan bahkan sering terjadi perbuatan cabul

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 9: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

yang harus berakhir di pengadilan. Itu sebabnya sejak jaman dahulu dikenal alat bantu seperti boneka berbentuk manusia di mana pasien bisa menunjuk pada bagian tubuh boneka tempat kelainan yang ada dalam tubuhnya.

BISA YA BISA JUGA TIDAK. Ya setiap kali para pasien Diabetes di klinik Mahkota Dewa selalu bertanya. Apakah ramuan Mahkota Dewa bisa menyembuhkan penyakit diabetes? Jawabannya bisa ya bisa tidak. Bila pasien benar-benar mau mematuhi anjuran pola makan dan pola hidup serta mau teratur minum ramuan tentu jawabannya YA bisa sembuh. Namun, bila pasien bandel tidak mau mengatur pola makannya dan tidak mau mengikuti anjuran=anjuran yang ditetapkan maka Diabetes sangat sulit untuk bisa ditaklukan.. Mustahil bisa disembuhkan. Secara medis penderita diabetes karena faktor keturunan tak mungkin disembuhkan. Mau tidak mau. Suka tidak suka seumur hidup harus minum obat terus menerus. Yang memprihatinkan adalah dengan mengkonsumsi obat kimia atau modern terus menerus ternyata berefek samping pada gangguan ginjal, jantung, mata, tekanan darah tinggi dan juga gangguan lever. Tak adakah jalan lain memperoleh kesembuhan? Benarkah seumur hidup harus menggantungkan diri pada obat-obat modern? Sesungguhnya menderita diabetes bukan berarti dunia kiamat. Penderita diabetes sesungguhnya bisa hidup secara wajar dan normal seperti halnya orang- orang yang bukan penderita diabetes. Bedanya, penderita diabetes harus benar-benar disiplin mengontrol kadar gula darah agar tidak meningkat di atas normal untuk jangka waktu panjang. Juga perlu olah raga secara teratur setiap hari walau mungkin hanya dengan banyak jalan kaki. Hingga kini setiap Tahun Indonesia harus mengeluarkan dana tak kurang dari RP.75 milyar untuk membeli obat-obatan diabetes dari mancanegara. Padahal sesungguhnya Indonesia mempunyai potensi tanaman obat yang cukup banyak untuk mengatasi penyakit diabetes. Sayangnya potensi ini belum digali secara sungguh-sungguh. Ketika ada pertemuan dengan APTOI (Asosiasi Pengembang Tanaman Obat Indonesia) di rumah DR.Henry Naland Cipinang Elok II saya dapat informasi yang menarik bahwa dengan tanaman obat yang ada di bumi Indonesia ternyata penyakit Diabetes secara nyata bisa diatasi tanpa mengandalkan obat modern. Dalam acara tersebut DR.Henry Naland seorang ahli bedah yang sangat memperhatikan potensi tanaman obat Indonesia memberikan masukan yang sangat bermanfaat bagi para pengobat tradisional (BATRA). @ II. APA DAN BAGAIMANA DIABETES MELLITUS ? 2.1. Apa itu Diabetes Mellitus ? Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif. Tingkat kadar glukosa darah menentukan apakah seseorang menderita DM atau tidak. Tabel berikut menunjukkan kriteria DM atau bukan :

Bukan DM Puasa Vena < 100 Kapiler < 80

2 jam PP -

Gangguan Toleransi Glukosa

Puasa Vena 100 - 140 Kapiler 80 - 120

2 jam PP Vena 100 - 140 Kapiler 80 - 120

DM Puasa Vena > 140 Kapiler > 120

2 jam PP Vena > 200 Kapiler > 200

Jenis\Diabetes\Melitus : Penyakit ini dikelompokkan menurut sifatnya :

1. Diabetes mellitus tergantung insulin 2. Diabetes mellitus tidak tergantung insulin, terdiri penderita gemuk dan kurus 3. Diabetes mellitus terkait malnutrisi

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 10: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

4. Diabetes melitus yang terkait keadaan atau gejala tertentu seperti penyakit pankreas, penyakit hormonal, obat-obatan / bahan kimia, kelainan insulin / reseptornya, sindrom genetik dll

2.2. Faktor Penyebab Diabetes melittus Umumnya diabetes\melittus disebabkan oleh rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar dari sel-sel betha dari pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin, akibatnya terjadi kekurangan insulin. Disamping itu diabetes melittus juga dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukan glukosa kedalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena kegemukan atau sebab lain yang belum diketahui 2.3. Type Diabetes Mellitus Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau kencing manis-terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik. Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot. Tidak keluarnya insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel beta pankreas. Pada penderita DM tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel. Akibatnya, sel mengalami kekurangan glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam darah. Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan pelbagai komplikasi. Bagi penderita Diabetes Melitus yang sudah bertahun-tahun minum obat modern seringkali mengalami efek yang negatif untuk organ tubuh lain. 2.4. Gejala Penderita Diabetes Mellitus Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes. Yaitu:

1. banyak minum, 2. banyak kencing, 3. berat badan turun.

Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus. Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-tiba turun terus tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau menderita diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terus menyusut tanpa dikehendaki. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan. Gejala: Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan, baru diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium. Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain :

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 11: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

1. Rasa haus 2. Banyak kencing 3. Berat badan turun 4. Rasa lapar 5. Badan lemas 6. Rasa gatal 7. Kesemutan 8. Mata kabur 9. Kulit Kering 10. Gairah sex lemah

Komplikasi: 1. Penglihatan kabur 2. Penyakit jantung 3. Penyakit ginjal 4. Gangguan kulit dan syaraf 5. Pembusukan 6. Gairah sex menurun

Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Maka bagi penderita diabet jangan sampai lengah untuk selalu mengukur kadar gula darahnya, baik ke laboratorium atau gunakan alat sendiri. Bila tidak waspada maka bisa berakibat pada gangguan pembuluh darah a.l.

1. gangguan pembuluh darah otak (stroke), 2. pembuluh darah mata (gangguan penglihatan), 3. pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), 4. pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta 5. pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).

Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih. Kardiopati diabetik Kardiopati diabetik adalah gangguan jantung akibat diabetes. Glukosa darah yang tinggi dalam jangka waktu panjang akan menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Lama-kelamaan akan terjadi aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Maka bagi para penderita diabet perlu pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida darah secara rutin. Dari pengalaman saya untuk menurunkan kadar gula darah sekaligus menormalkan kadar kolestrol dan trigliserida sebenarnya sangat mudah. Yang pertama sebenarnya pola makan malam. Upayakanlah tidak makan nasi pada malam hari. Gantilah dengan makan kentang atau bisa juga pisang kepok rebus atau bisa juga konsumsi sayur dan buah-buahan. Herbal atau tanaman obat yang bisa menurunkan kolesterol dan trigliserida adalah Mahkota Dewa, Daun salam, Pegagan, Daun dewa, Alang-alang dan juga herbal ASHITABA atau ANGELICA. Keenam herbal tersebut bila dikonsumsi bersamaan akan menurunkan kolesterol dan trigliserida serta diabetnya sendiri. Askandar mengatakan, penyempitan pembuluh darah koroner menyebabkan infark jantung dengan gejala antara lain nyeri dada. Karena diabetes juga merusak sistem saraf, rasa nyeri kadang-kadang tidak terasa. Serangan yang tidak terasa ini disebut silent infraction atau silent heart attack.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 12: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Kematian akibat kelainan jantung dan pembuluh darah pada penderita diabetes kira-kira dua hingga tiga kali lipat lebih besar dibanding bukan penderita diabetes., pengendalian kadar gula dalam darah belum cukup untuk mencegah gangguan jantung pada penderita diabetes. Sebagaimana rekomendasi Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) serta perkumpulan sejenis di Eropa atau Indonesia (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia/Perkeni), penderita diabetes diharapkan mengendalikan semua faktor secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tekanan darah harus diturunkan secara agresif di bawah 130/80 mmHg, trigliserida di bawah 150 mg/dl, LDL (kolesterol buruk) kurang dari 100 mg/dl, HDL (kolesterol baik) di atas 40 mg/dl. Hal ini memberi proteksi lebih baik pada jantung. Gangren dan impotensi Penderita diabetes yang kadar glukosanya tidak terkontrol respons imunnya menurun. Akibatnya, penderita rentan terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kencing, infeksi paru serta infeksi kaki. Banyak hal yang menyebabkan kaki penderita diabetes mudah kena infeksi, terkena knalpot, lecet akibat sepatu sesak, luka kecil saat memotong kuku, kompres kaki yang terlalu panas. Infeksi kaki mudah timbul pada penderita diabetes kronis dan dikenal sebagai penyulit gangren atau ulkus. Jika dibiarkan, infeksi akan mengakibatkan pembusukan pada bagian luka karena tidak mendapat aliran darah. Pasalnya, pembuluh darah penderita diabetes banyak tersumbat atau menyempit. Jika luka membusuk, mau tidak mau bagian yang terinfeksi harus diamputasi. Penderita diabetes yang terkena gangren perlu dikontrol ketat gula darahnya serta diberi antibiotika. Penanganan gangren perlu kerja sama dengan dokter bedah. Untuk mencegah gangren, penderita diabetes perlu mendapat informasi mengenai cara aman memotong kuku serta cara memilih sepatu. Impotensi juga menjadi momok bagi penderita diabetes, impotensi disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran sehingga penis tidak bisa ereksi. Impotensi pada penderita diabetes juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis atau gabungan organis dan psikologis. Jika masih awal, kurang dari enam bulan, impotensi masih bisa disembuhkan. Nefropati diabetik Entah bagaimana mulanya akhir-akhir ini banyak pasien gagal ginjal datang ke klinik saya. Sebelumnya tak pernah saya duga bahwa tanaman obat kita mampu membantu mengatasi kasus gagal ginjal. Awal mulanya seorang penderita gagal ginjal dengan penuh keyakinan meminta tolong saya untuk membantu mengatasi penyakitnya. Nefropati diabetik adalah gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Sebagaimana diketahui, ginjal terdiri dari jutaan unit penyaring (glomerulus). Setiap unit penyaring memiliki membran/selaput penyaring. Kadar gula darah tinggi secara perlahan akan merusak selaput penyaring ini. Gula yang tinggi dalam darah akan bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi kebocoran protein ke urin (albuminuria). Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal. Menurut situs Nephrology Channel, tahap mikroalbuminuria ditandai dengan keluarnya 30 mg albumin dalam urin selama 24 jam. Jika diabaikan, kondisi ini akan berlanjut terus sampai tahap gagal ginjal terminal. Karena itu, penderita diabetes harus diperiksa kadar mikroalbuminurianya setiap tahun.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 13: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Penderita diabetes tipe 1 secara bertahap akan sampai pada kondisi nefropati diabetik atau gangguan ginjal akibat diabetes. Sekitar lima sampai 15 persen diabetes tipe 2 juga berisiko mengalami kondisi ini. Gangguan ginjal, menyebabkan fungsi ekskresi, filtrasi dan hormonal ginjal terganggu. Akibat terganggunya pengeluaran zat-zat racun lewat urin, zat racun tertimbun di tubuh. Tubuh membengkak dan timbul risiko kematian. Ginjal juga memproduksi hormon eritropoetin yang berfungsi mematangkan sel darah merah. Gangguan pada ginjal menyebabkan penderita mengalami anemia. Pengobatan progresif sejak dini bisa menunda bahkan menghentikan progresivitas penyakit. Repotnya penderita umumnya baru berobat saat gangguan ginjal sudah lanjut atau terjadi makroalbuminuria (300 mg albumin dalam urin per 24 jam). Pengobatan meliputi kontrol tekanan darah. Tindakan ini dianggap paling penting untuk melindungi fungsi ginjal. Biasanya menggunakan penghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE inhibitors) dan atau penghambat reseptor angiotensin (ARBs). Selain itu dilakukan pengendalian kadar gula darah dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram per kilogram berat badan per hari). Penderita yang telah sampai tahap gagal ginjal memerlukan hemodialisis atau transplantasi ginjal. Gejala nefropati diabetes baru terasa saat kerusakan ginjal telah parah berupa bengkak pada kaki dan wajah, mual, muntah, lesu, sakit kepala, gatal, sering cegukan, mengalami penurunan berat badan. Penderita nefropati harus menghindari zat yang bisa memperparah kerusakan ginjal, misalnya pewarna kontras yang digunakan untuk rontgen, obat anti-inflamasi nonsteroid serta obat-obatan yang belum diketahui efek sampingnya. Retinopati diabetik Diabetes juga dapat menimbulkan gangguan pada mata. Yang terutama adalah retinopati diabetik. Keadaan ini, disebabkan rusaknya pembuluh darah yang memberi makan retina. Bentuk kerusakan bisa bocor dan keluar cairan atau darah yang membuat retina bengkak atau timbul endapan lemak yang disebut eksudat. Selain itu terjadi cabang-cabang abnormal pembuluh darah yang rapuh menerjang daerah yang sehat. Retina adalah bagian mata tempat cahaya difokuskan setelah melewati lensa mata. Cahaya yang difokuskan akan membentuk bayangan yang akan dibawa ke otak oleh saraf optik. Bila pembuluh darah mata bocor atau terbentuk jaringan parut di retina, bayangan yang dikirim ke otak menjadi kabur. Gangguan penglihatan makin berat jika cairan yang bocor mengumpul di fovea, pusat retina yang menjalankan fungsi penglihatan sentral. Akibatnya, penglihatan kabur saat membaca, melihat obyek yang dekat serta obyek yang lurus di depan mata. Pembuluh darah yang rapuh bisa pecah, sehingga darah mengaburkan vitreus, materi jernih seperti agar-agar yang mengisi bagian tengah mata. Hal ini menyebabkan cahaya yang menembus lensa terhalang dan tidak sampai ke retina atau mengalami distorsi. Jaringan parut yang terbentuk dari pembuluh darah yang pecah di korpus vitreum dapat mengerut dan menarik retina, sehingga retina lepas dari bagian belakang mata. Pembuluh darah bisa muncul di iris (selaput pelangi mata) menyebabkan glaukoma. Risiko terjadinya retinopati diabetik cukup tinggi. Sekitar 60 persen orang yang menderita diabetes 15 tahun atau lebih mengalami kerusakan pembuluh darah pada mata. Pemeriksaan dilakukan dengan oftalmoskop serta angiografi fluoresen yaitu foto rontgen mata menggunakan zat fluoresen untuk mengetahui kebocoran pembuluh darah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 14: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Pengobatan dilakukan dengan bedah laser oftalmologi. Yaitu, penggunaan sinar laser untuk menutup pembuluh darah yang bocor, sehingga tidak terbentuk pembuluh darah abnormal yang rapuh. Selain itu bisa dilakukan vitrektomi yaitu tindakan mengeluarkan vitreus yang dipenuhi darah dan menggantinya dengan cairan jernih. Penderita retinopati hanya boleh berolahraga ringan dan harus menghindari gerakan membungkuk sampai kepala di bawah. Menderita diabetes bukan berarti kiamat. Penderita diabetes bisa hidup secara wajar dan normal seperti orang- orang yang bukan penderita diabetes. Bedanya, penderita diabetes harus disiplin mengontrol kadar gula darah agar tidak meningkat di atas normal untuk jangka waktu panjang. Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau kencing manis-terjadi pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik. Diabetes yang timbul akibat kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Insulin adalah hormon yang diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot. Tidak keluarnya insulin dari kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun berupa serangan antibodi terhadap sel beta pankreas. Pada penderita DM tipe 2, insulin yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel. Akibatnya, sel mengalami kekurangan glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam darah. Kondisi ini dalam jangka panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan pelbagai komplikasi. Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes. Yaitu, banyak minum, banyak kencing, dan berat badan turun. Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan. Jika tidak tepat ditangani, dalam jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi akibat gangguan pembuluh darah, gangguan bisa terjadi pada pembuluh darah otak (stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan), pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren). Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih. 2.5. Pengobatan dan Perawatan Pengobatan Diabetes milittus yang secara langsung terhadap kerusakan pulau-pulau Langerhans di pankreas belum ada. Oleh karena itu pengobatan untuk penderita DM berupa kegiatan pengelolaan dengan tujuan :

1. Menghilangkan keluhan dan gejala akibat defisiensi insulin ( gejala DM ) 2. Mencegah komplikasi kronis yang dapat menyerang pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, syaraf,

kulit, kaki dsb. Tindakan pengelolaan yang dilakukan :

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 15: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Menormalkan kadar glukosa, lemak, dan insulin di dalam darah serta memberikan pengobatan penyakit kronis lainnya. Langkah yang dilakukan terutama :

1. Diet; Mengurangi kalori dan meningkatkan konsumsi vitamin. 2. aktivitas fisik; olahraga teratur, pengelolaan glukosa dan meningkatkan kepekaan terhadap insulin. 3. Obat-obat hipoglikemia oral : Sulfonylurea untuk merangsang pancreas menghasilkan insulin dan

mengurangi resistensi terhadap insulin. 4. Terapi insulin

Tanaman obat memiliki kelebihan dalam pengobatan DM karena umumnya tanaman obat memiliki fungsi konstruktif yaitu membangun kembali jaringan-jaringan yang rusak serta menyembuhkan penyakit komplikasi yang lain. Dengan demikian dari tanaman obat diharapkan :

1. Perbaikan kerusakan fungsi pankreas 2. Peningkatan efektifitas insulin yang dihasilkan 3. Penyembuhan penyakit komplikasi akibat DM

III. PETA PENYAKIT DIABETES MELLITUS Data Diabetes Mellitus Di Indonesia Berdasarkan data World Health Organization (WHO) 1998 tentang jumlah penderita Diabetes Mellitus di Dunia, Indonesia menduduki ranking ke 6 setelah India, China, Rusia, Jepang dan Brasil. Jumlah penderita Diabetes Mellitus di Indonesia dari tahun ketahun cenderung akan meningkat. Untuk tahun 1995 jumlah saja telah tercatat sebanyak 5 juta orang dan di tahun 2025 nanti diperkirakan mencapai 12 juta orang (KOMPAS, 2000). Kebanyakan penderita Diabetes Mellitus masih dalam usia produkstif (45-60 tahun). Di Indonesia populasi penderita yang paling banyak ada di Menado (6.1%). Sebuah data dikeluarkan olah Congressionally-Established Diabetes Research Working Group di tahun tahun 1999 menyebutkan bahwa Jumlah Dokter Spesialis Diabetes di Indonesia sangat sedikit, sekitar 35 orang dokter. Jadi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Indonesia maka 1 orang dokter mennangani 6 juta orang. Usia penderita diabetes rata-rata 15 tahun lebih pendek. Angka kematian akibat diabetes naik sekitar 30 % tiap tahun Data Diabetes Mellitus di Klinik Mahkotadewa

0102030405060708090

Aug S ep Oct Nov Dec Jan Feb Mar

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 16: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

V. JENIS TANAMAN OBAT UNTUK DIABETES MELLITUS

5.1. MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl)

Mahkotadewa termasuk pohon perdu anggota famili Thymelaecae. Tajuk pohon bercabang-cabang. Ketinggiannya sekitar 1,5—2,5 meter. Pohon ini terdiri dari akar, batang, daun, bunga, dan buah. Akarnya berupa akar tunggang. Panjang akarnya bisa sampai 100 cm. Batangnya terdiri dari kulit dan kayu. Kulitnya berwarna cokelat kehijauan, sementara kayunya berwarna putih. Batangnya bergetah. Diameternya mencapai 15 cm. Percabangan batang cukup banyak. Batang ini secara empiris terbukti bisa mengobati penyakit kanker tulang. Daun mahkota dewa merupakan daun tunggal. Bentuknya lonjong-langsing memanjang berujung lancip. Sekilas menyerupai bentuk daun jambu air, tetapi lebih langsing. Teksturnya pun lebih liat. Warnanya hijau. Daun tua berwarna lebih gelap daripada daun muda. Permukaannya licin dan tidak berbulu. Permukaan bagian atas berwarna lebih tua daripada permukaan bagian bawah. Pertumbuhannya lebat. Panjangnya bisa mencapai 7—10 cm, dengan lebar 3—5 cm. Daun mahkota dewa termasuk bagian pohon yang paling sering dipakai untuk pengobatan. Penyakit yang dapat disembuhkan dengan daunnya antara lain lemah syahwat, disentri, alergi, dan tumor. Buah Mahkota dewa merupakan ciri khas pohon mahkota dewa. Bentuknya bulat, seperti bola. Ukurannya bervariasi, dari sebesar bola pingpong sampai sebesar apel merah. Penampilannya tampak menawan, merah menyala. Namun, hati-hati. Memakannya berarti harus bersiap-siap untuk setidaknya merasakan mabuk atau pusing. Buah ini mampu tumbuh dengan cukup lebat. Buah mahkota dewa terdiri dari kulit, daging, cangkang, dan biji.

Penggunaannya dalam pengobatan alternatif telah terbukti dapat mengobati berbagai macam penyakit berbahaya pada manusia seperti : kanker/tumor, diabetes, asam urat, gangguan ginjal, lever, penyakit kulit, menurunkan kolesterol, penambah stamina dan sebagai obat ketergantungan narkoba. Bahkan ekstrak mahkotadewa dapat pula digunakan untuk menaklukan gangguan pada hewan piaraan

. Dari penelitian ilmiah yang sangat terbatas diketahui bahwa mahkota dewa memiliki kandungan kimia yang kaya. Itu pun belum semuanya terungkap. Dalam daun dan kulit buahnya terkandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Selain itu, di dalam daunnya juga terkandung polifenol. Seorang ahli farmakologi dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Regina Sumastuti, berhasil membuktikan bahwa mahkota dewa mengandung zat antihistamin. Zat ini merupakan penangkal alergi. Dengan begitu, dari sudut pandang ilmiah, mahkota dewa bisa menyembuhkan aneka penyakit alergi yang disebabkan histamin, seperti biduren, gatal-gatal, selesma, dan sesak napas. Penelitian dr. Regina juga membuktikan bahwa mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga persalinan berlangsung lebih lancar. Begitu pula hasil pengujian yang dilakukan oleh Vivi Lisdawati juga membuktikan bahwa buah mahkotadewa memiliki efek antioksidan dan antikanker.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 17: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

5.2. ASHITABA (Angelica keiskoi koidzmi) Ashitaba adalah tanaman asli dari Jepang dikenal sebagai “Harta Karun” dan “Raja Sayur Mayur”. Menurut sejarah orang Jepang Ashitaba merupakan tanaman untuk umur panjang yang dulu dicari-cari oleh kaisar pertama Cina dari Dinasti Chin. Pada masa-masa jaman Edo, Hachi Jo Island Ashitaba juga dikenal sebagai “Jamu-jamuan Umur Panjang”. Karena daya hidupnya yang kuat, bila dipetik daunnya hari ini maka daun muda yang baru akan bertunas esok harinya. Ashitaba termasuk jenis tumbuhan dari rumpun selecxi (celery). Jenis tanaman tahunan yang bisa mencapai umur 4 tahun. Banyak bunga putihnya merekah di musim gugur setelah menanamnya selama 3 tahun. Bunga putih ini mengingatkan akan mahkota bidadari. Tidak salah jika nama latinnya pun mengandung arti bidadari. Banyak jamu-jamuan medis dari Radix Ashitaba sebagai dasar utama dari pengobatan obat resep China. Kandungan Beta-carotene pada ashitaba lebih tinggi dibandingkan sayuran warna hijau maupun kuning. Ampuh terhadap antiasidasi. Berdasarkan hasil penelitian dr. Okuyama dari Tokyo Meiji University of Pharmacy, ashitaba dapat mencegah penyakit hati, penyakit kanker paru dan kanker kulit. Penelitian dari dr. Yoshihiko Inamori dari Osaka University of Pharmacy, menyimpulkan bahwa ashitaba memiliki efek anti bakteri. Sedangkan menurut dr. Naora Fujita dari Osaka University of Pharmacy, dapat mencegah Thrombus (pembekuan darah) serta dapat memperkuat system kekebalan tubuh. 5.3. DAUN DEWA (Gynura segetum (Lour.) Merr)

Daun dewa merupakan tumbuhan tegak dengan tinggi hingga 0,5 meter. Batang dan daun berwarna hijau sedangkan buah kecil dan berwarna coklat. Akar membentuk umbi warna keabu-abuan dengan panjang 3-6 cm. Seluruh bagian tanaman digunakan sebagai obat. Cara budidayanya dilakukan dengan stek batang atau memisahkan umbi kecil yang tumbuh disekitar umbi utama. Umbi ini biasanya sudah berakar dan bertunas. Kandungan kimia yang terdapat dalam daun dewa diantaranya alkaloid, saponin, flavonoida, minyak atsiri dan tanin. Senyawa saponin dan alkaloid berkhasiat sebagai antineoplastik sementara itu flavonoid berkhasiat sebagai antioksidan.

Daun dan umbi daun dewa bermanfaat untuk mencairkan darah membeku pada luka sekaligus menghentikan pendarahan, membersihkan racun, antikanker, dan mengatasi peradangan pada jaringan tubuh, seperti radang pankreas pada penderita diabetes mellitus. Khasiat dan kandungan bahan aktif yang lebih tinggi terdapat pada umbinya.

SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f) Ness)

Seluruh bagian tanaman sambiloto dapat digunakan dalam pengobatan. Termasuk tanaman semak yang banyak cabangnya. Tingginya bisa mencapai 90 cm. Bunganya berwarna putih. Daunnya kecil-kecil berwarna hijau tua. Cara budidaya dengan menggunakan biji atau stek batang, biji dapat langsung disemai atau disebar.

Daun sambiloto mengandung minyak atsiri yang bermanfaat sebagai antiradang. Selain itu, juga mengandung zat andrographolid yang pahit rasanya, alkaloid, dan kalium. Daun sambiloto bersifat anti-platelet agregasi sehingga mencegah terjadinya penggumpalan darah. Kadar kaliumnya yang tinggi membantu tubuh mengeluarkan air dan garam sehingga menurunkan tekanan darah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 18: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Besifat menurunkan panas/panas dalam, anti racun, anti piretik, anti radang, anti bengkak. Obat ini merusak sel trophocyt dan trophoblast, berperan dalam kondensasi cytoplasma dari sel tumor, pyknosis dan menghancurkan inti sel. Herba ini efektif untuk infeksi dan merangsang phgocytosis. Pahit, dingin, masuk meridian jantung dan paru-paru. Meningkatkan kekebalan tubuh sekuler. Meningkatkan aktifitas kelenjar-kelenjar tubuh.

MENGKUDU (Morinda citrifolia L) Tanaman liar khas Indonesia, tumbuh di ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Memiliki daun tebal dan lebar, berbentuk lonjong mengkilat. Buahnya berwarna hijau kekuning-kuningan. Kalau sudah tua menjadi kekuningan dan berbau.

Tumbuhan ini mengandung zat-zat : metil, asetilester dari kapron dan asam kapril, morindadiol dan soranydiol. Kandungan metil asetil ester berguna untuk mematikan kuman.

Mengkudu termasuk tanaman obat multikhasiat sehingga dipercaya mampu menyembuhkan aneka penyakit. Beberapa macam penyakit yang bisa diatasi dengan buah mengkudu adalah flu, radang tenggorokan, sakit gusi, cacingan, nyeri haid, sakit pinggang, luka terpukul dan yang paling penting dapat mengatasi kanker, diabet dan kecanduan narkoba.

T. Hiramatsu seorang peneliti dari Jepang telah membuktikan bahwa ekstrak mengkudu mampu mencegah pengembangan sel kanker.

5.6. DAUN SALAM (Syzygium polyathum (weight.) Walp)

Pohon salam tumbuh liar di hutan, di daerah pegunungan maupun ditanam di halaman rumah sebagai tanaman bumbu. Tumbuhan berbatang besar dan tinggi ini, tingginya bisa mencapai 25 m. Daunnya yang rimbun, berbentuk lonjong / bulat telur, berujung runcing bila diremas mengeluarkan bau harum. Bunganya putih dan harum. Buahnya keciI-kecil sebesar buni dan rasanya sedikit sepat. Ketika masih muda buahnya berwarna hijau, kemudian kalau sudah tua berwarna merah

Dalam pengobatan bagian tanaman yang digunakan adalah daun, kulit batang, buah dan akar. Cara budidaya dengan biji kehitaman. Mempunyai bahan kimia minyak Atsiri (0.05%) yang mengandung sitral, eugenol, Tanin dan flavonida.

Memiliki daun dengan citarasa kelat dan wangi. secara empiris daun salam dapat digunakan untuk mengobati kanker, kencing manis, darah tinggi, maag, diare, dan kolesterol.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 19: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

VI. MEREKA YANG SEMBUH DARI DIABETES MELLITUS Dr. Haririh Widji Utami Jl. H.Naman Raya no.80 Rt002Rw 02 Kel Pondok Kelapa Kec. Duren Sawit Jakarta 10130 Tlp.0218650614 Hp.08159409728 Saya pensiunan dokter yang terus ingin mengabdikan diri untuk terus praktek sebagai seorang dokter. Sudah beberapa tahun terakhir ini saya mulai mempelajari khasiat tanaman obat yang ada di indonesia. Saya juga mulai mengikuti kursus di Karyasari dan kemudian tergabung di Asosiasi Pengembang Tanaman Obat Indonesia (APTOI). Setiap kali saya menghadiri pertemuan dari organisasi APTOI selalu saja ada hal-hal baru yang bisa diketahui dari sharing antar anggota. Khusus untuk tanaman Mahkota Dewa sejak awal saya tidak berani mencoba karena mendengar informasi itu tanaman beracun dan hanya cocok untuk kanker. Saya pengidap Diabet sejak dua puluh tahun yang lalu. Karena pola makan saya yang susah diatur maka meski minum obat medis, kadar gula darah sering turun naik. Beberapa herbal juga sudah saya coba untuk mengatasi gangguan Diabet saya namun belum ada yang pas. Ketika suatu kali saya semobil dengan bu Ning saya ditanya: ”Kadar guladarah dokter sudah normal atau belum sih?” ”Ya belum karena saya bandel”. ”Lho dokter sudah coba buah Mahkota Dewa apa belum sih?”, tanya saya ragu ”Belum tuh, saya takut katanya beracun”. “Lho yang beracun itu Cuma bijinya dok. Kenapa anda tidak mencoba untuk atasi gula darah?” “Jadi bener-bener nggak bahaya kalau diminum rebusan buahnya?’ “Coba saja, kalau sampai ada apa-apa saya yang tanggung”. Kata bu Ning meyakinkan. Sejak saat itu saya mencoba menggunakan ramuan Mahkota Dewa saya gabung dengan daun salam. Setelah saya cek laboratorium, memang benar, gula darah saya turun. Setelah merasakan khasiat tanaman Mahkota Dewa akhirnya saya memutuskan untuk menjadi mitra Usaha bu Ning Harmanto.Saya dibantu adik dan anak saya yang dengan gencar dimanapun mereka berada selalu mempromosikan ramuan Mahkota Dewa. Tidak lama kemudian ketika ada pertemuan APTOI di kebun Sringanis, bu Ning menawarkan kerja sama agar saya mau jadi Tim Medis untuk menangani klinik tradisional Mahkota Dewa. Mempertimbangkan bahwa bu Ning memang sangat gigih berjuang untuk mengembangkan ramuan tradisional dan saya tahu sudah banyak pasiennya yang sembuh maka dengan senang hati saya menerima tawarannya. Saya tertarik dengan cara kerja kliniknya bu Ning. Semua serba di atur seperti halnya tempat praktek dokter. DI klinik ini terjadi Subsidi silang. Semua pasien diberi layanan konsultasi gratis dan bagi yang mampu dipersilahkan membayar ramuan sesuai harga yang sudah ditetapkan namun bagi yang tidak mampu membayar semampunya. Apabila ada pasien yang ingin mengucapkan terima kasih karena puas dengan layanan atau bersyukur atas kesembuhannya maka dipersilahkan mengisi kotak amal saja yang secara periodik akan diserahkan ke masjid, gereja, panti asuhan atau siapapun yang membutuhkan. Di klinik ini sekarang juga dilengkapi dengan laboratorium yang bekerja sama dengan KIMIA FARMA. Hari demji hari saya terus bekerja di klinik Mahkota Dewa dengan hati senang karena suasananya penuh kekeluargaan. Ya kami semua berjumlah 12 orang sudah seperti satu keluarga besar. Kalau awalnya layanan klinik hanya sampai jam 16.00 kini diperpanjang sampai jam 18.00. Bahkan ada juga yang jaga sampai jam 20.00. Sering kali kalau ada salah satu karyawan pulang kampung atau habis dari luar kota mereka pasti bawa oleh-oleh. Merasa aman gula darah saya bisa diturunkan dengan mudah saya jadi agak rakus dan selalu ikut makan oleh-oleh yang secara bergantian di bawa oleh karyawan klinik.. Saya juga mulai tergiur untuk makan apapun yang saya suka. Makan nasi dengan lauk apa saja yang saya suka. Makan kue yang manis-manis hayo saja. Pokoknya saya tidak mau pantang apapun. Beberapa kali diingatkan oleh teman dan anak sendiri saya jawab dengan tenang. ”Lho “kan ada Mahkota Dewa, tenang saja, nanti juga bisa cepat turun”.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 20: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Saya sebenarnya juga agak penasaran dengan ramuan herbal Ashitaba atau teh Anjelica yang konon katanya sangat mudah menurunkan kadar gula darah namun saya masih ragu mencobanya. Dari internet www.Ashitaba.com diinformasikan khasiat tanaman Anjelica atau Ashitaba untuk menanggulangi diabet, kanker, pertumbuhan syaraf, glukoma, peredaran darah dan lain sebagainya. Menurut informasi tanaman ini berasal dari Jepang dan di sebuah pulau yang penduduknya makan herbal ini yang dimasak jagi sayuran ternyata mereka sehat-sehat dan panjang umurnya. Bu Ning sudah ceritera bahwa perkawinan herbal Indonsia Mahkota Dewa dengan herbal Jepang Ashitaba akan sangat mujarab mengatasi kanker dan Diabet. Suatu hari ketika cek gula darah saya amat terkejut karena selama ini saya tidak merasakan gejala apapun namun ternyata gula darah saya menjadi sangat tinggi yakni 560. Begitu mengetahui kadar gula darah saya cukup tinggi saya jadi panik lalu keluar keringat dingin dan merasa seperti melayang. Bu Ning setengah marah mengetahui gula darah saya begitu tinggi. “Aduh dokter mengapa bisa begini. Waduh Dokter, kalau pasien tahu kita bisa malu lho. Kita sering mengobati pasien Diabet sampai bisa sembuh benar, eh koq kita sendiri sakit. Sekarang dokter harus nurut ya kita obati.” Bu Ning lalu minta dibuatkan Teh Angelica atau Ashitaba untuk bisa segera diminum dan juga saya dianjurkan minum kapsul Mahkota Dewa, Daun salam, kapsul Pegagan dan kapsul Umbi Daun Dewa. Kini saya mau dengan rutin mengkonsumsi Paket Diabet Mahkota Dewa. Alhamdulilah kini saya hampir tak pernah minum obat medis kecuali habis makan banyak atau saat menghadiri pesta. Belum sebulan saya konsumsi ramuan Paket Diabetes ditambah kapsul anjelica gula darah sewaktu yang semula 538 kini turun menjadi 174. Bahagianya hati ini mengetahui kenyataan yang menggembirakan. Saya benar-benar ingin sembuh total seperti halnya pasien Diabet di klinik Mahkota Dewa yang sudah banyak berhasil dan sembuh total. Ny. Heriaty 58 th Jl. Raya Pandeglang no 2 Samping PLN Sempu SERANG. Bertahun-tahun saya menderita diabet. Tiada hari tanpa makan obat. Meski saya termasuk orang yang patuh pada anjuran dokter dan mau minum obat secara teratur namun pada kenyataannya gula darah tak pernah mencapai angka normal. Hasil laboratorium gula darah puasa 120 dan 2 jam PP 275. Kalau saya lupa tidak minum obat lebih parah lagi. Puji Tuhan saya tahu informasi tentang ramuan bu Ning yang dijual di Toko Buana Minggu. Menurut informasi, bu Ning Praktek juga di Buana Minggu setiap hari Jumat dari jam 10.00 sampai jam 14.00. Untuk menjumpai ibu Ning memang tidak mudah karena pasien bu Ning ribuan. Syukurlah ketika saya ke Buana Minggu kebetulan bisa bertemu langsung dan saya berkeyakinan bu Ning bisa menolong saya seperti halnya pasien-pasiennya yang telah banyak disembuhkan melalui ramuan yang dibuatnya. Bu Ning mau mendengarkan semua keluhan dengan penuh kesabaran. Lalu diberikan resep untuk diabet, tekanan darah saya yang selalu tinggi dan keluhan saya gangguan saluran kencing. Setiap kali mau buang air kecil dan sesudahnya saya amat tersiksa dengan sakit yang terus mendera. Saya diberi ramuan yang harus direbus Teh Racik Made, Teh Akar alang-alang, Teh Daun salam, Teh Daun pegagan dan kapsul Umbi daun Dewa. Secara bertahap saya dianjurkan merebus ramuannya dengan dosis yang ringan dan bila tak ada reaksi negatif ramuan terus ditingkatkan hingga masing-masing mencapai satu sendok makan. Karena ingin cepat sembuh saya langsung saja gunakan ramuannya masing2 satu sendok makan. Puji syukur pada Tuhan setelah lima hari mengkonsumsi ramuan bu Ning ternyata berangsur-angsur semua keluhan saya hilang. Saya hampir tak percaya memperoleh anugerah kesembuhan yang demikian cepat ini. Yang lebih menggembirakan lagi secara bertahap obat dokter untuk sakit darah tinggi dan gula darah saya kurangi dan setelah dua minggu saya cek tekanan darah dan gula darah normal akhirnya saya putuskan untuk tidak minum obat modern dan ternyata tetap normal. Sungguh sulit dipercaya, obat-obatan yang selama ini saya minum dan harganya cukup mahal tak bisa mengatasi keluhan saya tapi ramuan yang sederhana dan harganya murah ini malah bisa menuntaskan penyakit saya. Benar-benar ajaib. Indonesia punya potensi luar biasa untuk pengobatan. Yang lebih menggembirakan saya, ternyata bedak dingin Mahkota Dewa yang murah meriah malah bisa menyembuhkan jerawat anak saya yang selama ini tak pernah bisa sembuh walau saya sudah mengajaknya berobat ke dokter ahli kulit.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 21: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Selama ini obat dokter yang dibeli juga cukup mahal namun hampir tak terasa manfaatnya. Jerawat bukannya sembuh malah bertambah banyak. Kini hanya dengan Rp.7.500 harga bedak Made justru membawa kesembuhan.Saya bersujud syukur pada Tuhan atas anugerah kesehatan yang luar biasa ini. Ketika bertemu bu Ning kembali di Klinik Buana Minggu saya ajak keluarga saya untuk ikut berobat. Juga banyak teman saya beritahukan kabar yang menggembirakan ini. Terima kasih ya Allah, terima kasih bu Ning. Semoga Tuhan senantiasa memberikan jalan yang terbaik untuk usaha bu Ning yang mulia ini. Ny. Nurwan Burhan (40th) Kompleks Angkatan Udara Tanjung Pinang Riau Diabet keturunan. Saya ibu rumah tangga biasa, punya anak tiga, selalu sibuk dengan urusan pekerjaan rumah dari mulai ngurus anak, belanja, memasak, bersih-bersih rumah dan juga mempersiapkan kebutuhan suami. Kegiatan yang saya lakukan tidak terlalu berat karena ada pembantu sehingga sayapun punya banyak waktu santai. Di saat tak ada pekerjaan saya biasanya nonton TV sambil ngemil kue-kue yang manis. Tanpa saya sadari pula saya juga senang makan hingga saya kelebihan berat badan. Anak-anak juga mulai cerewet berkomentar: ”Mama rasanya tambah gembrot aja sih, hati-hati lho gemuk itu banyak penyakit”. ”Diit sedikit sih ma, ngaca tuh mama jadi seperti bola”. Suami saya malah tidak pernah mempermasalahkan kalau saya gemuk. ”Sudahlah jangan ngledekin mama terus. Biar gemuk tapi tetap cantik bukan?. Meski suami tetap sayang namun lama-lama saya risih juga diledekin anak-anak. Hari demi hari saya merasakan ada yang tidak beres dengan tubuh saya. Tangan dan kaki sering kram dan kesemutan. Rasanya pingin makan terus karena lapar. Selain itu saya jadi sering kebelakang terutama bila malam hari. Selain itu saya mudah pusing dan tegang serta perut sering terasa kembung dan perih karena gangguan maag. Akhirnya saya memutuskan untuk periksa ke dokter. Sama dokter disarankan untuk di cek gula darahnya. Ternyata benar hasil laboratorium menunjukkan bahwa kadar gula darah saya cukup tinggi. Saya diberi resep sama dokter untuk dibeli di apotik namun tidak ditebus. Saya paling malas kalau disuruh minum obat karena saya tahu dari banyak temen bahwa obat itu racun. Daripada minum obat lebih baik minum jamu. Beli saja ke Jawa, kata teman-teman. Kebetulan saya punya saudara di Jakarta namanya Susi. Lewat telpon dan sms saya minta dibelikan jamu untuk diabet. Saya percaya saja sama Susi. ”Lho minta dibelikan jamu Diabet mereknya apa tante?” ”Tak tahulah aku, kata kawan-kawan di Jawa banyak dijual jamu untuk Diabet. Terserah Susi saja mau dibelikan yang mana.” ”Okey kalau begitu begini saja tante. Kebetulan Susi bekerja di PT.Mahkota Dewa Indonesia. Di perusahaan ini dijual ramuan khusus untuk Diabet. Gimana kalau tante pakai ini saja ya.” ”Eh tapi tante dengar, yang bagus untuk mengobati diabet itu Jamu dari Jawa.” ”Iya ini juga jamu dari Jawa. Tante beli paket Mahkota Dewa untuk pengobatan Diabet sekaligus juga bisa mengobati sakit yang lain atau nurunin berat badan. ”Okey terserah Susi sajalah”. Akhirnya Susi memberikan ramuan Paket Mahkota Dewa terdiri dari TR. Made, kapsul mengkudu, kapsul umbi daun dewa,Kapsul temu mangga dan TR.daun salam. Karena ingin sembuh maka dengan tekun saya mengikuti semua petunjuk yang dianjurkan dalam panduan paket. Hari demi hari pelan tapi pasti badan merasa enak, kaki dan tangan tidak kesemutan lagi. Perut saya yang sering kembung kini tidak lagi ada keluhan. Juga pusing-pusing di kepala hampir tak pernah terasa lagi. Dalam waktu sebulan, hampir semua keluhan saya hilang tak berbekas. kemudian saya kirim sms lagi mengabarkan gula darah turun dan normal . Saya sekarang minum ramuannya hanya sehari sekali saja untuk berjaga-jaga jangan sampai penyakit kambuh lagi. Saya bersyukur pada Allah ternyata teman-teman saya benar. Di Jawa ada obat yang ampuh untuk mengobati macam-macam penyakit. Terima kasih ya Allah. PERGULATAN PANJANG MENGGAPAI KESEMBUHAN Setelah 40 tahun menderita diabetes. Bp. H. Arif Samah Blok A3 no 10 Sektor 1.6

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 22: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

Bumi Serpong Damai. Satu demi satu saudara kandung saya meninggal karena penyakit diabetes yang diderita puluhan tahun lamanya. Saya sulung dari lima bersaudara yang kesemuanya punya pabrik gula atau menderita diabetes karena keturunan dari orang tuanya. Penyakit saya sebenarnya sudah muncul sejak sebelum saya menikah. Segala macam upaya untuk beroleh kesembuhan sudah saya coba namun ternyata belum ada hasil yang nyata. Mulai dari Sinshe sampai pengobatan medis modern, dari berbagai dokter yang ada di negeri ini sampai berobat ke dokter-dokter di Singapura belum juga ada hasil yang memuaskan. Kalau dihitung-hitung mungkin sudah ada ratusan juta yang saya habiskan untuk mengobati penyakit yang menyiksa dan menjengkelkan ini. Pokoknya apa kata dokter saya sudah ikutin tapi kadar gula darah saya tak pernah bisa normal.Kata dokter memang tak ada obat yang benar-benar bisa sembuhkan diabet. Ya diabet nggak bisa sembuh. Akhirnya dokter menyarankan agar sayapun menggunakan suntik insulin.Namun entah karena apa kadar gula darah saya makin jelek, setelah makan 650. Awal Desember saya bersama adik kandung saya yang sudah komplikasi gagal ginjal, ingin berupaya mengobati penyakit ini ke Singapura karena saya kecewa dengan pelayanan dokter dan Rumah Sakit di Indonesia. Menurut informasi banyak teman, dokter-dokter di Singapura lebih canggih dan terpercaya. Meski dana yang harus dikeluarkan cukup mahal kami berdua merasa mantap mencoba kecanggihan bangsa lain. Apalagi selain kadar gula darah saya cukup tinggi ternyata saya juga menderita polip di usus. Lama pengobatan yang harus saya jalani memakan waktu satu minggu. Sepulang dari Singapura ternyata penyakit saya bukannya membaik malah makin buruk. Kedua kaki saya justru bengkak, memerah, sulit digerakkan dan mati rasa (kebas). Untuk jalanpun sangat sulit, sehingga harus duduk di kursi roda. Para tetangga dan keluarga banyak yang menjenguk termasuk ibu Alexia adik bungsu dari ibu Ning Harmanto yang juga menjadi pengobat tradisional dan praktek di di Perumahan Bumi Serpong Damai jl. Kubis I Blok A1 no 20 Sektor 1.6. Sesungguhnya tahun lalu saya sudah pernah mencoba menggunakan ramuan Mahkota Dewa ibu Ning Harmanto namun karena kurang serius, kurang sabar dan kurang begitu percaya sehingga hasilnya belum nampak nyata dan tyidak memuaskan. Selain itu saya masih sangat mempercayai pengobatan modern dari dokter yang terpercaya. Yang membuat saya shock dan stress berat, adik kandung saya yang bersama-sama berobat ke Singapura akhirnya meninggal. Karena kondisi kaki saya bengkak dan tak bisa digerakkan, saya tak bisa menghadiri pemakaman adik saya yang tinggal di Medan. Kematian adik saya benar-benar membuat saya putus asa dan merasa sudah tak ada lagi harapan kesembuhan. Empat orang adik kandung saya kesemuanya telah meninggal karena Diabetes. Saya mulai berpikir apa gunanya minum obat dokter bahkan juga apa gunanya saya dan adik berobat ke Singapura kalau hasilnya sama saja. Bukannya membaik namun justru makin hari makin parah. Akhir bulan Desember 2003 secara kebetulan saya melihat tayangan Kiat Usaha di ANTV di mana ibu Ning Harmanto diwawancarai pelawak kondang Miing Bagito. Dari wawancara tersebut tersirat keyakinan bu Ning dalam menekuni ramuan Mahkota Dewa. Semua pengalaman bu Ning diltuliskannya dalam beberapa buah buku. Saya berkesimpulan bahwa ramuan Mahkota Dewa ini memang benar-benar bisa dipercaya. Rasanya ada secercah harapan yang menggembirakan. Akhirnya saya sekeluarga sepakat mencoba lagi menggunakan ramuan ibu Ning melalui adiknya ibu Alexia yang tinggal di Bumi Serpong Damai dan kebetulan memang tetangga dekat. Saat itu kondisi fisik saya memang sudah parah, kaki bengkak tak bisa bergerak lalu kadar gula darah juga mencapai 600. Untuk pengobatan tahap awal ibu Alexia memberikan ramuan Teh Racik Made dan Teh Daun Dewa untuk diminum. Saya dianjurkan untuk banyak berdoa dan memohon kesembuhan kepada Allah. Sebagai obat luar untuk menghilangkan bengkak dan memerah di kaki dianjurkan menggunakan Rebusan buah dan daun Made serta daun dewa dan garam untuk merendam kaki hangat-hangat kuku pagi dan sore hari. Sungguh seperti ada keajaiban dan mukzizat luar biasa dari Allah SWT. Dalam waktu seminggu kaki saya mulai bisa digerakkan serta tidak mati rasa lagi. Istri saya terus berkonsultasi dengan ibu Alexia dan memberitahu perkembangan penyakit saya. Karena kaki masih bengkak oleh ibu Alexia dianjurkan untuk ditambah dengan Teh akar alang-alang. Syukur alhamdulilah kaki mulai kempis dan saya bisa berjalan lagi. Saya bisa menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya adik kandung saya di Medan. Kepergian adik saya membawa perubahan pada diri saya. Kalau tadinya saya begitu meyakini obat dokter, kini saya jadi tak percaya lagi. Buktinya adik saya sudah jauh-jauh ke Singapore ditangani dokter yang canggih-canggih dan terpercaya ternyata malah tak tertolong lagi. Baru tiga minggu saya

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 23: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

dengan serius menggunakan obat tradisional Mahkota Dewanya Ibu Ning ternyata benar-benar membawa berkah, saya bisa berjalan lagi. Karena kekecewaan terhadap pengobatan modern, saya tidak mau lagi suntik insulin atau berobat ke dokter. Hingg saat ini bulan April 2004, saya benar-benar putus hubungan dengan insulin dan obat-obatan modern. Sekarang saya hanya mengkonsumsi ramuan Mahkota Dewa berupa TR Made, TR Daun Dewa dan TR Alang-alang dan gula darah saya bisa normal. Kini saya mulai bisa menemani istri untuk berbelanja ke Super market juga melakukan kegiatan sosial di masyarakat. Saya benar-benar bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kesembuhan penyakit ini. Saya bisa hidup bahagia bersama isteri dan keempat anak saya. Sekali lagi terima kasih ya Allah. Kemanapun saya pergi selalu saya ceriterakan kisah kesembuhan penyakit saya. Indonesia ternyata punya potensi obat diabetes yang menjanjikan. DIABETES, SIAPA TAKUT ? Ny.Made Rai Sasih Sidakarya Denpasar Sudah sekian lama saya berobat ke dokter tapi hasilnya kurang memuaskan. Terlebih lagi bisa saya terlambat tidak minum obat wah sudah bisa dipastikan badan akan loyo tak bertenaga. Juga yang lebih menyiksa lagi apabila ada anggota tubuh yang terluka. Sudah bisa dipastikan bila akan memakan waktu lama untuk bisa sembuh. Untunglah suatu hari saya jumpa pak Made Oka Ratawan Mitra Usaha ramuan Mahkota Dewa dari Ibu Ning Harmanto. Saya kemukan semua keluhan saya lalu saya diberi ramuan TR.Made, Sambiloto dan juga rebusan lidah buaya. Hari demi hari badan terasa segar dan kembali bergairah. Suatu kali ketika kaki saya terkena paku ternyata tidak berkepanjangan sakitnya. Saya bersyukur kepada Sang Hyang Widi Wasa, kini saya sudah sehat dan penyakit tak pernah kambuh lagi. Terima kasih. SEMINGGU LAGI HARUS AMPUTASI TAPI TIDAK JADI Bp.Marno Madiun. Penyakit Diabet memang sangat merepotkan, selain seumur hidup harus minum obat juga kata dokter penyakit ini tak bisa disembuhkan. Lebih memberatkan dan menyiksa lagi apabila ada luka di tubuh. Meski mungkin hanya tergores kena paku kecil saja akibatnya bisa fatal. Saya tinggal di pelosok desa di kota Madiun. Namanya juga di desa, saya jarang kontrol atau periksa ke dokter. Suatu kali saya terkena paku, karena lukanya hanya kecil saja saya tak begitu memperhatikan untuk mengobati secara tuntas. Seminggu dua minggu saya heran karena lukanya tidak kering-kering dan semakin melebar dan menghitam. Akhirnya saya bawa ke dokter dan di suruh test darah ternyata kadar gula darah saya cukup tinggi. Saya diberi obat untuk gula darah dan juga obat luar untuk luka di kaki berupa salep. Dengan telaten isteri saya membantu mengobati luka di kaki namun sudah berjalan satu bulan lukanya tak juga kunjung sembuh. Saya jadi bingung namun tak tahu harus berbuat apa. Akhirnya luka kecil di kaki benar-ebanr menjadi sangat fatal karena nampak membusuk serta berbau. Saya nyaris putus asa dan harus dirawat di Rumah Sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti saya diberi waktu hanya satu minggu untuk dilakukan tindakan amputasi karena lukanya sudah membusuk dan tak mungkin diobati lagi. Jalan satu-satunya ya Amputasi. Mendengar penjelasan dokter saya jadi shock dan benar-benar terpukul. Luka yang sangat kecil saja bisa membuat kaki membusuk apalagi bila harus dipotong berarti ada luka baru yang lebar.Belum lagi membayangkan saya hanya punya kaki satu. Sebelum pelaksanaan operasi, anak saya yang tinggal di Yogya menginformasikan tentang ramuan yang dibuat ibu Ning Harmanto untuk mengobati Diabetes. Di buku yang ditulis ibu Ning ada ceritera tentang pengalaman pasiennya yang juga nyaris amputasi tapi tidak jadi karena gunakan ramuan ibu Ning. Saya merasa ada jalan lain untuk

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 24: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

mengatasi kaki saya yang mulai membusuk. Anak saya berkonsultasi dengan adiknya ibu Ning yang tinggal di Yogya dan menyediakan ramuan Mahkota Dewa. Saya diberi paket Diabet, luka kaki membusuk hrus diputuskan diamputasi dalam waktu seminggu , paket diabet sekali, minyak mahkota dewa. TigA HARI lukanya bisa dihambat dokter heran karena lukanya tidak merembet. Tak jadi diamputasi DIABETKU NORMAL HANYA DENGAN HERBAL. NY.JOKO WARDOYO JAKARTA. Sejak tahun 1988 saya melakukkan General Check up di Rumah sakit ternyata saya mengidap penyakit kencing manis. Gula darah Puasa 360, 2 jam setelah makan 380. Dokter memberikan resep obat Diamicron 3 x sehari dan gula darah perlahan-lahan turun. Karena penyakit inilah maka setiap bulan saya cek gula darah.Saya merasakan memang ada kemajuan tapi terasa lambat sekali dan bertahun-tahun saya terus menerus minum diamicron. Sepuluh tahun kemudian obat yang saya minum diganti dengan daonil 2 x sehari, pada saat itu gula darah saya puasa 180, 2 jam PP 200. Selain minum obat daonil saya juga benar-benar menjaga makanan saya. Semua makanan manis saya hindari, juga apabila pergi kondangan saya juga pilih-pilih makanan. Sebulan kemudian check up lagi ternyata gula darah puasa 108 dan 2 jam PP 120. Dokter mengatakan ini bagus sekali dan sudah normal. Bulan Januari 2003 saya membaca koran BUANA MINGGU yang menjadi koran langganan saya selama bertahun-tahun. Kebetulan di koran ini ada rubrik khusus tentang ramuan Mahkota Dewa yang ditulis ibu Ning Harmanto dan selalu muncul di halaman belakang. Dari tulisan-tulisan itu banyak dikisahkan pasien-pasien bu Ning yang sudah sembuh. Saya sangat tertarik terutama tulisan yang mengisahkan keberhasilan bapak Suprapto dari Jawa Tengah yang sudah sembuh total dari sakit kencing manis. Membaca berita ini saya terus berpikir, kalau yang tradisional bisa menyembuhkan penyakit diabet kenapa tidak saya coba. Memang sih minum obat dokter gula darah saya bisa terkontrol tapi kalau terus menerus dan berpuluh tahun pasti ada efek sampingnya. Beberapa teman saya yang mempunyai sakit yang sama akhirnya harus cuci darah karena ginjalnya rusak. Kerusakan di ginjal diduga kuat karena minum obat kimia terus menerus. Tanggal 31 Maret 2003 saya datang ke klinik Mahkota Dewa yang di Jln. Soka BB 16, Nyiur Melambai II, Jakarta Utara. Saya diberi paket ramuan MADE dan dipesan agar obat dokter bisa tahap demi tahap dikurangi. Saya iyakan saja namun karena takut gula darah saya naik, obat dokter daonil tetap saya minum 2 x sehari. Jadi saya minum obat dokter dengan dosis seperti biasa ditambah ramuan dari ibu Ning. Pada awalnya badan saya terasa makin segar tapi lama kelamaan saya merasa ada yang aneh di tubuh saya. Oleh laboratorium Mahakam, dinyatakan gula saya terlalu rendah, menurut chek gula kalau puasa 62, setelah makan 116. Saya masih diam, tetapi berpikir mengapa gula saya rendah ? September 2003 saya check lagi ke laboratorium ternyata gula saya lebih rendah lagi yaitu puasa 54, setelah makan (dua jam ) 60. Disini saya dimarah marahi dokter dan ditanyai minum obat apa ? Saya tidak menjawab tapi berpikir keras mencari tahu apa sebabnya. Setelah ke dokter, saya dilarang minum daonil, maka berhentilah saya minum daonil, tetapi mahkota dewanya terus 3 x sehari. Desember 2003 saya check lagi ke laboratorium hasilnya puasa 101, setelah makan dua jam 120. Januari 2004 saya check lagi ke laboratorium, waktu puasa 90 setelah makan dua jam 143. Setelah stabil maka saya disuruh minum teh manis misalnya diberi gula pasir, tetapi bukan teh manis yang saya minum, saya makan es cream walls dua hari. Setelah itu saya perikasa di laboratorium hasilnya puasa 102, setelah makan dua jam 115 ( bulan Februari ) April 2004 saya check ke laboratorium, hasilnya puasa 91 setelah makan 2 jam 113. Konsultan mahkota dewa menganjurkan saya untuk tidak minum obat gula lagi karena gula saya sudah stabil tetapi untuk menjaga kesehatan, saya diberi obat (vitamin ) sebanyak 4 macam untuk 2 x sehari. Demikian penuturan saya mengenai penyakit diabetes yang saya derita hingga saya sembuh. Saya mengucapkan banyak terimakasih pada Ibu Ning Harmanto dan ibu-ibu konsultan mahkota dewa yang lain karena saya sudah sembuh dari kencing manis. Dan sekarang umur saya sudah 71 th, Alhamdullilah kondisi badan saya kini masih fit untuk umur 71 th. Dengan senang hati saya mempromosikan ramuan Mahkota Dewa ke[ada teman, sahabat dan handai taulan. Ternyata benar alam Indonesia mempunyai potensi obat yang luar biasa. Tidak kalah dibandingkan obat dari mancanegara.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 25: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

DIABETKU MENGHILANG TAK BERKESAN NY.PUJI PONDOK KELAPA INDAH JAKARTA TIMUR Untuk mendapatkan obat seberapapun mahalnya, bagi saya tidak menjadi masalah karena diganti oleh kantor. Juga meskipun saya meminta berobat ke luar negeri, seperti Singapore. Namun entah di mana salahnya penyakit Diabet saya tidak pernah normal dan tidak membaik juga meski saya sudah ikuti semua saran dokter dan mengikuti pola makan yang dianjurkan.. Berat badan terus semakin menurun, dari 67kg menjadi 50 kg. Kaki dan tangan terasa kesemutan dan bahkan mati rasa. Awal mulanya saya tidak pernah percaya pada pengobatan yang berbau tradisional. Saya juga tidak telaten dan tidak tahan kalau harus merebus jamu-jamuan yang aromanya menusuk dan juga terutama yang rasanya pahit. Belum minum ramuan sudah stress duluan.Suatu hari keponakan saya Drs.Tatit Bramasto pemilik Desain Grafis dan Offset printing Denata datang berkunjung karena tahu saya sakit. Dia berceritera tentang pekerjaan yang ditekuninya antara lain dari PT Mahkota Dewa Indonesia. Dia katakan bahwa ramuan Mahkota Dewa sangat bagus untuk mengatasi kanker dan Diabetes. Menurut informasinya ramuan yang diproduksi PT Mahkota Dewa Indonesia di resepkan juga oleh beberapa dokter dan menjadi rujukan beberapa dokter dari beberapa Rumah Sakit yang ada di Jakarta. Pokoknya dia ceritera panjang lebar tentang ramuan tradisional itu. Dari awalnya tidak tertarik saya menjadi penasaran dan kemudian ingin mencoba. Akhirnya keponakan saya berbaik hati membelikan ramuan paket Mahkota Dewa untuk Diabet saya yang nilainya sampai 400 sewaktu. Dengan agak ragu saya mencoba sedikit demi sedikit meminumnya. Hari demi hari saya merasakan perubahan yang nyata. Tangan dan kaki yang sebelumnya terasa kesemutan dan mati rasa kini mulai membaik dan badan lebih segar. Sebulan kemudian saya cek ke dokter, benar ternyata gula darah saya sudah turun dan masuk bulan kedua mulai mendekati normal. Akhirnya memasuki bulan ke 3, kadar gula darah saya benar-benar normal. Rasanya seperti mimpi di siang hari yang menjadi kenyataan. Selama ini berbagai obat yang harganya mencapai ratusan bahkan sudah jutaan rupiah tidak berhasil mengobati penyakit diabet saya namun ternyata kini dengan ramuan sederhana produksi bangsa Indonesia mdiabet yang menakutkan bisa jadi normal. Terima kasih ya Allah. Semoga karya bu Ning terus semakin bisa menolong banyak orang. OVER DOSIS MENGGUNAKAN MAHKOTA DEWA. Bapak Joko Bantul, Yogyakarta. Ketika saya talk show di Griya Kedaultan Rakyat Yogyakarta tanggal 15 Mei 2004 ada peserta yang menceritakan pengalamannya ketika tetangga dekat rumah yang mengidap sakit diabetes meminta buah mahkota dewa. Karena tidak tahu bagaimana cara mengolahnya dia memetik buah Mahkota Dewa satu kantong plasti (tas kresek). Sesampainya di rumah buahnya langsung diolah oleh tetangganya dengan memotong-motong semuanya menjadi satu panci besar dan direbus bersamaan. Karena ingin cepat sembuh langsung diminum banyak-banyak. Satu jam kemudian tetangganya lemas tak bertenaga dan tidak bisa bangun hingga tiga hari tiga malam dan hanya air gula yang bisa dikonsumsinya. Anehnya 3 hari kemudian tetangganya bisa bangun lagi dengan wajah berseri-seri dan ketika di cek gula darahnya normal. Meski menjadi baik hal ini tidak saya anjurkan karena bisa berbahaya. Lebih baik dosis ramuannya sedikit demi sedikit meningkat sesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing. Bila dosisnya bertahap tubuh akan menyesuaikan diri.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 26: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

8. KESIMPULAN

(1) Setiap orang meskipun penyakitnya sama belum tentu cocok menggunakan ramuan yang sama namun sesuaikan dengan kondisi tubuh setiap pasien.

(2) Perlu pendampingan dan konsultasi terus menerus kepada konsultan atau pengobat yang dipercaya.

(3) Perlu test darah di laboratorium untuk memastikan keberhasilan therapy pengobatan yang dijalaninya.

(4) Pola pikir yang positif dan pola hidup yang teratur sangat berpengaruh terhadap kesembuhan penyakit diabetes mellitus.

(5) Kisah perjuangan para pasien yang berhasil sembuh bisa dijadikan cerminan dan contoh nyata dalam menghadapi penyakit Diabetes Mellitus.

(6) Terapi medis dan tradisional bisa seiring sejalan untuk memperoleh kepastian kesembuhan panyakit Diabetes Mellitus.

(7) Mengkonsumsi buah mahkotadewa dengan jumlah banyak tidak saya anjurkan karena bisa berbahaya. Lebih baik dosis ramuannya sedikit demi sedikit meningkat sesuaikan dengan kemampuan tubuh masing-masing. Bila dosisnya bertahap, tubuh akan menyesuaikan diri.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 27: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. “Konsep-Konsep Pengobatan Klinik Herbalis Karya Sari”. Buku 1. Lembaga Pendidikan Pengobatan Herbal dan Alternatif Karyasari. Jakarta.

Anonim, “Kumpulan Makalah Seminar Sehari Mahkotadewa”. Puslitbang Farmasi dan Obat

Tradisional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Jakarta. Gedung RNI. 6 Agustus 2003.

Anonim. “Pahit Penawar Gula”. Majalah Trubus. Edisi 414 Mei 2004. Dalimarth, Setiawan, dr. “Atlas Tumbuhan Obat Indonesia”. Jilid 3. Puspa Swara. Juni. 2003. Harmanto, Ning. “Mahkotadewa Obat Pusaka Para Dewa”. Edisi Revisi. Agro Media Pustaka.

Januari 2004. Harmanto, Ning. “Menaklukkan Penyakit bersama Mahkota Dewa, Agro Media Pustaka, Januari

2004. Ria Hutapea, Jhony, Dr. dkk. “ Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid II “. Departemen

Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 1994. Ramali, Ahmad, Dr. Med. “ Kamus Kedokteran, Arti dan Keterangan Istilah”. Penerbit

Djambatan. Jakarta. 2003. Sumastuti, R. “ Efek Antihistamin Ekstrak Daun dan Buah Mahkota Dewa (Phaleria

macrocarpa (Scheff.) Boerl) pada Ileum Marmot Terpisah“. Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 2002.

Suyono Slamet, Prof. Dr, SpPD-KE. Dkk. “ Pedoman Diet Diabetes Mellitus“. Sebagai Panduan

Bagi dietisien/ahli gizi, dokter, mahasiswa dan petugas kesehatan lain. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2002.

Tjokroprawiro Askandar, Prof. DR. Dr. “ Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes“. Cetakan

Keenam. PT Gramedia Pustaka. Jakarta. 2002.

Int

ernal

Use O

nly

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Page 28: Menumpas Diabetes Mellitus Bersama Mahkota Dewa

TENTANG PENULIS

M. Wuryaning Setyawati, atau lebih dikenal dengan Ning Harmanto, dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 8 Mei 1957. Kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT.Mahkotadewa Indonesia sekaligus sebagai pimpinan klinik tradisional Mahkotadewa. Pendidikan formalnya Lulusan ABA Jurusan Bahasa Inggris dan mempunyai hobby bermacam-macam, antara lain menulis, menyanyi, meracik jamu dan bercocok tanam. Hobby yang satu ini memang disenanginya semenjak kecil. Dari mencangkul, memilih bibit tanaman, melakukan penanaman, pemeliharaan hingga pasca panen dilakukan secara telaten. Dengan membaca buku buku pertanian dan artikel-artikel pertanian, dia banyak belajar mengenai seluk beluk bercocok tanam hingga mengolahnya.

Oleh karena itu meskipun dia tidak mempunyai latar belakang pendidikan pertanian, namun pengalaman telah membuatnya cukup sukses dalam bidang pertanian. Bergabung dalam organisasi pertanian yaitu sebagai Wakil Ketua II Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jakarta Utara, Wakil Ketua I Dewan Kerajinan Nasional (Dekeranas) dan Bendahara Asosiasi Wisata Agro Indonesia (AWAI) dan Ketua Kelompok Wanita Tani Bunga Lili Jakarta Utara. Beberapa prestasi dibidang pertanian dan usaha yang pernah diraihnya adalah Juara I Lomba Pekarangan Produktif tingkat DKI Jakarta pada Expo Agribisnis tahun 1999, Juara I PRODUK UNGGULAN Jakarta Utara tahun 2000 dan 2002, Juara I PRODUK UNGGULAN DKI Jakarta tahun 2000 dan juara II USAHA KECIL dan MENENGAH TELADAN tingkat DKI Jakarta tahun 2003. Nominator “Entreupreneur Agribusiness 2004” yang diselenggarakan Departemen Pertanian dengan majalah Info Bisnis. Selain itu sering diminta sebagai pembicara di beberapa seminar nasional serta menjadi peserta undangan pada pertemuan APO (Asian Productivity Organization) di Lembang, Bandung bulan Oktober 2003 yang lalu. Juga diminta talk show diberbagai Toko buku Gramedia untuk mensosialisasikan buku-buku Mahkota Dewa karangannya, juga talk show di berbagai stasiun Televisi serta Radio. Wanita yang menikah dengan Ir. Harmanto ini dikaruniai 3 orang putra-putri (Haryo Bimo Utomo, Monica Rani Puspitasari, Tri Haryo Wibisono). Anaknya yang sulung Bimo sudah duduk di semester akhir di Universitas Atmajaya Yogyakarta, Putri tunggalnya Rani kelas II SMA Bopkri II dan yang bungsu Wibisono kelas III SMP Maria Immaculata Yogyakarta. Sejak masih muda ketiga anaknya selalu dilibatkan untuk membantu usaha yang ditekuninya. Kegiatannya dibidang pertanian dan pengobatan tradisionil juga sudah di expose diberbagai media cetak seperti Tabloid NOVA, TRUBUS, Kompas, Buana Minggu, Suara Pembaruan, Warta Kota, Suara Pembaruan, Hidup, Senior, Intisari, Majalah Gatra, Majalah Matra, Majalah Pengusaha, Majalah SWA dan beberapa media elektronik seperti SCTV, TransTV, TPI dan lainnya. Yang menjadi impiannya adalah suatu saat nanti ramuan tradisional Indonesia bisa mendunia dan mempunyai Rumah Sakit Tradisional yang mempunyai fasilitas perlengkapan kedokteran modern agar khasiat ramuan tradisional bisa terukur dan terbukti secara ilmiah.

Intern

al Use

Only

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com