menteri pertambangan dan energi republik indonesia 01 1992.pdfpermukaan tanah adalah permukaan...

27
MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PWTAKBANGAN DAN ENERGI NOMOR : 01.. P/47/MP1</3.992 RUANG BEBAS SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA TEGANGAN HZSTRA TINGGI (SUTET) UNTUK PFSSYALURAN 'C'ENAGA LISTRIK MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI , Menimbang : bahwa untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, dianggap perlu untuk mengatur ketentuan mengenai Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra T:inggi (SUTET) sebagai pedoman dalam rangka pembangunan dan pemasangan serta pengamanan dan pemeliharaan saluran udara tersebut dalam suatu Peraturan ~enteri Pertambangan dan Energi ; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 ( LN Tahun 1985 Nomor 74, 1'LN Nomor 3317 ) ; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 ( LN Tahun 1989 Nornor. 24, TLN Nomor 3394) ; 3. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tanggal 6 Maret 1984 ; 4. Keputusan Presiden Nomor 64/M Tahun 1988 tanggal 21 Maret 1988 ; 5. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01 P/40/ M.PE/ 1990 tanggal 16 Juni 1990 ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN HIWTWI PEXTAMBANGAN DAN ENERGI TENTANG RUANG BEBAS SALURAM UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA 'IXGANGAN MSTRA TINGGI (SUTET) UNTUK PENYALURAN TENAGA LISTRIK. BAB I Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

Upload: others

Post on 30-Dec-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PWTAKBANGAN DAN ENERGI NOMOR : 01.. P/47/MP1</3.992

RUANG BEBAS SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA TEGANGAN HZSTRA TINGGI (SUTET)

UNTUK PFSSYALURAN 'C'ENAGA LISTRIK

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI ,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan usaha penyediaan tenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, dianggap perlu untuk mengatur ketentuan mengenai Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra T:inggi (SUTET) sebagai pedoman dalam rangka pembangunan dan pemasangan serta pengamanan dan pemeliharaan saluran udara tersebut dalam suatu Peraturan ~enteri Pertambangan dan Energi ;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 ( LN Tahun 1985 Nomor 74, 1'LN Nomor 3317 ) ;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 ( LN Tahun 1989 Nornor. 24, TLN Nomor 3394) ;

3. Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1984 tanggal 6 Maret 1984 ;

4. Keputusan Presiden Nomor 64/M Tahun 1988 tanggal 21 Maret 1988 ;

5. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 01 P/40/ M.PE/ 1990 tanggal 16 Juni 1990 ;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN HIWTWI PEXTAMBANGAN DAN ENERGI TENTANG RUANG BEBAS SALURAM UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) DAN SALURAN UDARA 'IXGANGAN MSTRA TINGGI (SUTET) UNTUK PENYALURAN TENAGA LISTRIK.

B A B I

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab dalam bidang Ketenagalistrikan;

Pengusaha adalah :

a. Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan; b. Pemegang Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk

Kepentingan Urnum;

yang memiliki SUTY dan/atau SUTET.

Saluran Udara Tctgangan Tinggi (SUTT) adalah saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara bertegangan diatas 35 kV sampai dengan 245 kV sesuai standar di bidang ketenagalistrikan;

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) adalah saluran terlaga listrik yang menggunakan kawat telanjang (penghantar) di udara bertegangan diata:~ 245 kV sesuai Standar di bidang ketenagalistrikan;

Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat rancangan yang berupa survai, penyelidikan tanah, mendesain dalam suatu berkas gambar situasi/topografi,, profil memanjang, gambar posisi penyangga dan kurva andongan , gambar penyangga, gambar rangkaian isolator, gambar pondasi, gambar damper, pemisah penghantar, plat nomor, tanda bahaya, pencegah panjat, pentanahan yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan pembangunan dan pemasangan SUTT atau SUTET; .

Pembangunan dan Pemasangan adalah segala kegiatan pelaksaniian pekerjaan instalasi yang didasarkan pada Perencanaan sebagaimana termaksudpada angka 6 dan kegiatan pemasangan peralatan bantul sementara seperti template, stegger/scaffolding untuk pengaman pada saat penarikan kawat penghantar;

Pemeliharaan adalah segala kegiatan yang meliputi pekerjaan pemeriksaan, perawatan, perbaikan dan uji ulang, agar SUTT atau SUTET selalu dalam k:eadaan baik dan bersih, penggunaannya aman, dan gangguan serta kerusakan mudah diketahui, dicegah, atau diperkecil;

Pengamanan adalah segala kegiatan, sistem dan perlengkapannya, untuk mencegah bahaya terhadap keamanan SUTT atau SUTET, keselamatan kerja dan keselamatan umum, baik yang diakibatkan oleh SUTT atau SUTET itu sendiri maupun oleh lingkungan;

9. J a r a k Bebas Minimum a d a l a h j a r a k t e r p e n d e k a n t a r a p e n g h a r ~ t a r SUTT a t a u SUTET dengan permukaan t a n a h , benda-benda dan k e g i a t a n l a i n d i s e k i t a r n y a , yang mutlak t i d a k bo leh l e b i h pendek d a r i yancj t e l a h d i t e t a p k a n demi kese la - matan manusia dlan makluk hidup l a innya s e r t a juga keamanan o p e r a s i SUTT a t a u SUTET ;

10. Ruang B e b a s ada l ah ruang s e k e l i l i n g penghantar yang d iben tuk o l e h J a r a k Bebas Minimum sepan- jang SUTT a t a u SUTET, yang d i d a l a m ruang i t u h a r u s dibebaskan d a r i benda-benda dan k e g i a t a n l a innya ;

11. Lapangan Terbukii a t a u Daerah Terbuka ada l ah t a n a h l a p a n g y,ang t i d a k t e r d a p a t bangunan, pohon dan keg ia t an l a innya dan a t a u t e r d a p a t bangunan, pohon dan k e g i a t a n l a i n yang t i ngg inya t i d a k melebihi 3 ( t i g a ) m e t e r ;

12. Daerah Dengan Keadaan T e r t e n t u a d a l a h daerah d i dalam k o t a a t a u d i l u a r k o t a yang secara permanen a t a u semen ta ra d i p e r g u n a k a n u n t u k s a r a n a p e l a y a n a n umum maupun k h u s u s yang memerlukan ruang dengan t i n g g i dan k e g i a t a n dengan jangkauan d i a t a s permukaan t anah yang t i ngg inya l e b i h d a r i 3 ( t i g a ) m e t e r s e p e r t i d a e r a h perurnahan, d a e r a h i n d u s t r i / p a b r i k , daerah pertokoan, pasa r , t e r m i n a l buslangkutan mum, perkantoran, gudang, pepohonan, hu tan , perkebunan, l a l u - l i n t a s j a l a n l j a l a n r aya , re1 k e r e t a b i a s a , penghantar k e r e t a l i s t r i k , l a l u - l i n t a s a i r , i r ~ s t a l a s i l a i n s e p e r t i jembatan b e s i , r angka b e s i penahan , s a l u r a n u d a r a tegangan rendah (SUTR), s a l u r a n udara tegangan menengah ( S U T M ) , SUTT, SUTET, s a l u r a n udara te lekomunikasi , an tena r a d i o , an tena t e l e v i s i ;

13. Bangunan ada l ah semua j e n i s bangunan dengan t i n g g i l e b i h d a r i 3 ( t i g a ) m e t e r ;

14. Bangunan Tahan Api ada l ah bangunan permanen yang a t a p dan d ind ing lua rnya t e r b u a t d a r i bahan yang t i d a k mudah t e r b a k a r ;

15. Bangunan Tidak 'Cahan Api ada l ah bangunan yang a t a p n y a a t a u d i n d i n g l u a r n y a t e r b u a t d a r i bahan yang mudall t e r b a k a r dan s e g a l a bangunan yang dapa t meni.mbulkan kebakaran yang besa r ;

16. Permukaan Tanah a d a l a h permukaan t e r t i n g g i d a r i t anah i t u s e n d i r i , permukaan re1 k e r e t a a p i , permukaan j a l a n dan permukaan a i r t e r t i n g g i pada s a a t pasang a t a u b a n j i r , yang dipergu- nakan sebaga i patokan untuk menetapkan Jarak Bebas Minimum ;

17. Penyangga ada l ah t i a n g (po le ) , menara ( tower) yang dipergunakan untuk menopang Penghantar ;

18. Tanah Tapak Penyangga adalah tempat untuk membuat pondasi Penyangga dan mendirikan Penyangga;

19. Penghantar ada1.ah pilinan kawat telan jang yang dipergunakan untuk menyalurkan energi listrik;

20. Tanaman adalah semua jenis pepohonan yang tumbuh dengan tinggi lebih dari 3 (tiga) meter;

21. Rute adalah jali~r y'ang dilalui oleh SUTT atau SUTET .

BAB I1

RUANf': BEBAS

Pa:sal 2

Ruang bebas ditetapkan berbeda-beda dalam luas dan bentuknya berdasarkan :

a. Suhu dan tekanan angin maksimum yang berpengaruh pada andongan dan ayunan ke samping dari Pe.nghantar;

b. Tegangan sistem, desain Penyangga dan Penghantar;

c. Jarak Bebas Minimum;

sebagaimana tercanti~m pada Tabel dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menetapkan ruang bebas selanjutnya yang diperlukan.

BAB 111

PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN SUTT ATAU SUTET

Bagian Pertama

Rute, Survai dan Penyelidikan Tanah

Pasal 3

Dalam menentukan Rute, pelaksanaan survai dan penyelidikan tanah untuk Perencanaan Pembangunan dan Pemasangan SUTT atau SUTET, Pengusaha harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemilik tanah atau bangunan wajib membolehkan Pengusaha yang bersangkutan untuk memasuki tanah atau bangunan dan memotong tanaman yang menghalangi untuk keperluan pelaksanaan survai dan penyelidilan tanah.

(3) Apabila dalam pelaksanaan survai dan penyelidikan tanah timbul kerusakan pada bangunan dan tanaman, kepada pemilik dapat diberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bifgian Kedua

Pembangunan dan Pemasangan

Pasal 4

(1) Dalam melaksanakan Pembangunan dan Pemasangan SUTT atau SUTET, Pengusaha harus memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Pemilik tanah atau bangunan wa j ib membolehkan Pengusaha untuk nlemasuki tanah atau halaman dan memotong tanaman yang menghalangi Pembangunan dan Pemasangan.

(3) Apabila dalam gelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan SUTT atau SUTET timbul kerusakan pada tanah atau tanaman, kepada pemilik dapat diberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bagian Ketiga

Ganti rugi Tanah,- Tanaman dan Bangunan

Pasal 5

Tanah yang terletak di bawah SUTT atau SUTET tidak dibebaskan dan tidak diberikan ganti rugi.

Tanaman dan bangunan yang terletak dibawah SUTT atau SUTET dan tidak memasuki Ruang Bebas tidak dibebaskan dan ticiak diberikan ganti rugi.

Tanah tempat untuk mendirikan Tapak Penyangga termasuk bangunan dan tanaman yang berada diatas tanah tersebut harus dibebaskan dan diberikan ganti rugi.

Tanaman dan bangunan baik seluruh maupun sebagian yang berada pada Ruang Bebas harus dibebaskan dan d.iberikan ganti rugi.

Besar ganti rugi 'atas tanah sebagaimana termaksud dalam ayat ( 3 ) Pasal ini, ditetapkan berdasarkan musyawarah antara Pengusaha dengan pemilik tanah serta berpedoman pada peraturand perundang-undangan yang berlaku dan harga dasar tanah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.

(6) Besar ganti rugi atas tanaman dan bangunan sebagaimana termaksud dalam ayat (3) dan ayat (4) Pasal ini dit.etapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku.

(7) Tanaman dan bilngunan yang telah diberikan ganti rugi seluruhnya, harus ditebang dan dibongkar seluruhnya oleh pemiliknya.

BAB IV

PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN

Bagian Pertama

Pengamanan

Pasal 6

(1) Pada setiap Penyangga harus dipasang tanda peringatan dan bahaya.

( 2 ) Untuk kepentingan keamanan dan mencegah bahaya maka setiap orang baik sendiri maupun bersama-sama dilarang :

a. Mengambil, mengganggu, merusak dan membongkar bagian dari Penyangga, tanda peringatan dan bahaya serta pencegah panj at ya ng dipasang untuk pengamanan SUTT atau SUTET;

b. Memanj at Penyangga , menembak, melempar , menjolok diln menyentuh SUTT atau SUTET dengan cara apapun;

c. Bermain- layang-layang atau sejenisnya dikawasan sekitar jalur SUTT atau SUTET dan bermain olah raga di dalam dan di bawah Ruang Bebas yang dapat mengakibatkan SUTT atau SUTET terganggu;

d. Membakar bmda apapun di dalam atau di bawah Ruang Bebas;

e: Mengadakan pertunjukan, keramaian dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat memasuki Ruang Bebas yang mengakibatkan SUTT atau SUTET terganggu.

Mendirikan Bangunan atau menanam Tanaman lain yang klagiannya memasuki Ruang Bebas sebagaimana dimaksud pada Tabel dan gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;

Menimbun atau mengurug tanah di bawah Ruang Bebau SUTT atau SUTET yang dapat mengakibatk.an perubahan jarak antara kawat penghantar dan tanah.

L

3) Setiap pekerjaan galian di sekitar batas tanah tapak Penyangga pada kondisi tanah datar, tanah lereng atau tanah curam di sekitar atau seke- liling pondasj. Penyangga SUTT atau SUTET harus diberitahukan kepada Pengusaha untuk diadakan penelitian terlebih dahulu.

( 4 ) Hasil penelitian tersebut pada ayat (3) dapat dijadikan bahan pertimbangan Pemerintah Daerah setempat untuk tidak memberikan izin penggalian apabila terdapat indikasi bahwa penggalian tersebut mengganggu keamanan dan membahayakan Penyangga.

(5) Dalam mendirikan bangunan atau melakukan kegiatan lainnya disyaratkan sebagai berikut :

a. Jarak antara bangunan di sekitar SUTT atau SUTET dengan Penghantar SUTT atau SUTET harus lebih besar dari Jarak Bebas Minimum sesuai Tabe.1 dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembi ,an belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;

I b. Pembuatan jalan, pembangunan saluran udara

lainnya, dan penyelenggaraan kegiatan lain- nya di bawah, menyilang ataupun sejajar dengan SUTT atau SUTET harus memperhatikan Jarak Bebas Minimum sesuai dengan Tabel dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;

c. Dalam keadaan Penghantar memotong bidang yang melalui kaki Penyangga tumpu SUTT atau SUTET yang berdekatan, maka jarak antara Penghantar dengan benda atau bangunan, pohon dah semacamnya yang menyilang di sekitar Penqhantar tersebut harus memenuhi ketentuan Jarak Bebas Minimum sebagaimana tercantum pada Tabel dan Gambar 1 (satu) sampai dengan 19 (sembilan belas) dalam Lampiran Peraturan Menteri ini;

d. Untuk perlindungan terhadap bahaya kebakar- an, maka jarak minimum antara bangunan dengan proyeksi Penghantar paling luar pada bidang datar yang melewati bagian kaki Penyangga adalah :

1) 20 m bagi pompa bensin atau tangki bensin diukur sampai bagian yang menon j 01 terdekat dengan SUTT atau SUTET;

2) 50 m bagi tempat diukur dari sisi SUTT atau SUTET.

penimbunan bahan bakar tangki terdekat dengan

Bagian Kedua

Pemel iharaan

Pasal 7

(1) Setiap tanaman yang telah ditebang dan telah diberikan ganti rugi yang kemudian tumbuh kem- bali dan setiap tanaman baru yang tumbuh memasuki Ruang Bebas, harus dipangkas atau di- potong oleh pemilik atau oleh Pengusaha dengan sepengetahuan pemilik, tanpa diberikan kompen- sasi.

(2) Pemilik tanah harus membolehkan Pengusaha memasuki tanahnya untuk melakukan peme- liharaan SUTT atau SUTET yang bersangkutan.

BAB V

C Pasal 8

Hal-ha1 yang belum atau belum cukup diatur dalam Peraturan Menteri ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal 1,istrik dan Energi Baru.

Pasal 9

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Februari 1992

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

- . GINANDJAR KARTASASMITA

zfi:-.\, - - ̂&ty 1 - ----Ay->:J : ~ , ~ ~ rn-\F&'&V -&J 7 --- d L-UL - 03 .P/47/MPE/1992 -2 -.\ P I . L . - l b ~ ~ L : 7 Februari 1992

,4' i=*\ 2 MCNTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

- i 1,

." GINAIJDJAR KARTASASMITA

" '\ ,d\ - -

"d- . -4

2

I

Keterangan : I I

1. f7m] : penampang rnelmmg bebas ~ 1 j n 6611 50 KV 325i iengz9 ga\saqg ( msnara dtIngglkan ) 2. c 12-24 DQZ.75 rt;7l'T377

-3 = 01 .P/47/MPE/l992 : 7 Februari 3992

Potongan A - A

--

I

Keierangan :

1. i/ . pmampang mel~ntang ruang bebas slrld ~ a n d a pass mrm-2 yalo a~%L?l~a~ 2. c : )ar& bbear mlnlmum

1

''fi - I E N T E R I PERTAMSANGAN DAN ENERGI

GINANDJAR KARTASASMITA

LAMp1RAr-J PERATURAN m4m -4 =I. W R : 03 .P/47/MPE/1992

: 7 Februari 3992

-

pandanoan ~ t a s Gambar : 5 - B

I- - - - I

-.- ..-.- .?---- I I I I

I I

I

I I - . . . - . . -

L - - - - , , , , I - - - - - - - Y

1 penampang mel~ntang ruang bebas SUTEf 5 0 0 KV SIM ganda pa02 t rnga '~ a?\ra?c (menara d&nogwa?)

MElJTEfiI PERTAMBANGAN DAN E N E R G I

GINANDJAR KARTASASMITA

m1FuQd - m m pEmmmEw llm mExx : 01 .P/47/MPE/1992 : 7 Februari 1 992

Pandangan Atas Gambar : 6

- - - -

- - - -

Potongan

I

wm ~ M E N ] C E R I ~ D A N ~ N)13R : Ol.P/47/MPE/3992 TAtEGU : 7 Februari 1992

Gambar : 7

' .' I - . I k - - - - - A - - - - -

I

Ketermgan :

1. peMmpang rnelintang ruang bebas SUTET 500 CN SIM tunggal ppc'.a 1-:ah c a w a ~ (rnanarz d4nooka~)

2. C : yrsk bebas m x m m / ' ?h*

F'ENTERI PETI'AMBANGAN DAN ENERGI -- L 7 7

GINANDJAR KARTASASMITA

L.QJG'lfZWJ FFwcmwJ m m PJEKm-ELrn rn m ? O O R : Ol.P/47/MPE/1992 ZAM32iL : 7 Februari 1992

Pandangan Atas 17 B Gambar : 8 I

l

1. CT77n : PenarnpMg rnehtang ~ a n g bebas S U t R 500 KV ganda p a s t&xsb, ga*&-,g (man&-& di;~ga~k&Tj

YanO mehtasi daerah yang banyak pohon . +q \\ . . 2. C . jarair bebzs m~nirnum 1, I i*. N E N T E R I PERTAMBANGAN DAN E N E R G I

G I N A N D J A R K A R T A S A S M I T A

N X X : 01 .P/47/MPE/3992

: 7 Februari 1992

Gambar : 10 Panda---- A t e -

--

PERTAMBANGAN DAN ENERGI

G I N A N D J A R K A R T A S A S M I T A

Pandangan

w.IpIRAN FzmnJRAN HENI'ilRI pDum%Km DAN DEZGI N X X : 01 .P/47/MPE/1992 T M G 3 L : 7 Februari 3 992

Gambar : 1 1

Pandangan Depan

CT2 g-p-<-, t a w bemn

hrak = 50 m Wak l n m = 20 m bawah taMh

Keterangan

I Berlaku untuk SUV 6611 50 KV dan SUTET 500 KV

\ MENTERI P E R T W A N G A N DAN E N E R G I

G I N A N D J A R KARTASASMITA

\\ ;-- . . .# I

TXCxx, : 7 Februari 1992

Gambar : 12

.-- . L?m : pene-opsng melintang rusng b e ~ a s ~ r n 66 KV p d a penpah c~an~mg ( menara ttzsk dtingpken )

MEtJTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

b , GINANDJAR KARTASASMITA

: 7 Februari 1.992

Gambar : 13 I I

!

t 4 2

MENTERI PERTAMBANGAN DAN E N E R G I

GINANDJAR KARTASASMITA

=RAN - ~ ~ E R I I~AN EXEIG1

NW3R : 01 .P/47/MPE/l992 : 7 Februari 1992

/ GINANDJAR KARTASASMITA

. ---*

W I R A N PERATURANMEMEFU-w- K2aR : 01 .P/47/MPE/l992 TANX;;U. : 7 Februari 1992

Gambar : 15

: penampang melintanp ruang bebas 500 KV sirkit tunggal pas'; zngab, gawcno ( men&:& tidzk tl;;in~~ikc;, )

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

I

- GINANDJAR KARTASASMITA

LWPlRAN F3zRmmwmm-m= ECGR : 03 .P/47/MPE/1992 TAN33AL ,: 7 Februari 3992

Gambar : 16 Pandangan Atas

- - -

Potongan

Satuen dalam METER

L- m a n g melvrtang r w n g bebas S u n a KV pads mena-a yana b3ak d:'j723ka?

MENTERI PERTAMBAtJGAN DAN E N E R G I

/ 4 -- GINANDJAR KARTASASMITA

-2-R - -"

Gambar : 17 1 Pandangan Atas )-i A

I

I Satuan dalam M€ER Keterangan I

W - q mehtang ruang bebas SUTT r 5 2 ~ pads rnena-a y a ~ bJ&. d$np~ka? I

MENTERI PEXTAMBANGAN DAN ENERGI I

LAFmxhN - M N f E R x - D A N m - : Ol.P/47/MPE/1992 TN433L : 7 Februari 1992

MENTERI PERTAMBANGAN DAN E I G R G I

, \ ..--- GINANDJAR KARTASASMITA

' . /

LEy.IpIRAN lTRxmwl MmI'Elu - DAN FNEKI NXX : Ol.P/47/MPE/1992 TAMXU 7 Februari 1992

Gambar

- - - - . . . - . - . -

. . - - A . . - . - - + -

I

Potongan

Saturn drlam METER

Keterangan : . - penampang mel~ntang ruang bebas EUTET 500 MI rnki tunggal pada mnara y a i l ~ idak d~bn~g~kan

&+/ %'" y

d i ygj "T Mmrmu D4N DEFm - w I b* '8