menteri luar negeri republik indonesia - beranda governance/peraturan kemlu mengenai... ·...

31
LAMPIRAN 1 MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI NOMOR 12 TAF-IUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAF-I DI KEMENTERIAN LUAR NEGERI DAN PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUE-IAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa untuk rnencapai peningkatan kinerja dan pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel diperlukan pengendaflan atas penyelenggaraan kegiatan pernerintahan di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sisteni Pengendalian Intern Pemerintah; b. bahwa pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan sebagaimana dimaksud pads huruf a, dilaksanakan dengan berpèdonian pada sistern pengendalian intern pemeriritah untuk mernberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan seat negara can ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan; c. bahwa berdasarkan pertinibangan sebagaimana dimaksud path huruf a dan huruf b, perlu rnenetapkan Peraturan Menteri Luar Negeri tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian - Intern Pernerintab di Kementerian Luar Negeri dan Perwakitan Republik Indonesia; Mengingat I. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Liar Negeri (Lenibaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lenibaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tanibahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4 (2

Upload: hoangdan

Post on 02-Mar-2018

229 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

LAMPIRAN 1

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI

NOMOR 12 TAF-IUN 2011

TENTANG

PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAF-I

DI KEMENTERIAN LUAR NEGERI DAN PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUE-IAN YANG MAHA ESA

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk rnencapai peningkatan kinerja dan pengelolaan keuangan

negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel diperlukan

pengendaflan atas penyelenggaraan kegiatan pernerintahan di

Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sisteni Pengendalian Intern Pemerintah;

b. bahwa pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan

sebagaimana dimaksud pads huruf a, dilaksanakan dengan

berpèdonian pada sistern pengendalian intern pemeriritah untuk

mernberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan

efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan seat negara can ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan;

c. bahwa berdasarkan pertinibangan sebagaimana dimaksud path huruf a

dan huruf b, perlu rnenetapkan Peraturan Menteri Luar Negeri tentang

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian - Intern Pernerintab di

Kementerian Luar Negeri dan Perwakitan Republik Indonesia;

Mengingat I. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Liar Negeri

(Lenibaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156,

Tambahan Lenibaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tanibahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4 (2

Page 2: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

MENTERI LkJAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

-2-

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharann Negara

(Lerriuian Negaia cepubllk Indonesia 'Fahun 2uu4 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengetolaan dan Tariggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Peraturan Penierintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Bararig MUik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4609)

6. Peraturan Pernerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pernerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4614);

7. Peraturan Pen,erintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sisteni

Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4890);

8. Keputusan Presiden Nomor 108 Tahun 2003 tentang Organisasi

Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri;

9. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.06/A/0TN112004101 Tahun

2004 tentang Organisasi dan Tate Kerja Perwakilari Republik Indonesia

di Luar Negeri;

10. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi

dan Tate Kerja Kementerian Luar Negeri;

Page 3: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

MENTERI WAR NEGERI REPIJGLIK INDONESIA

-3-

Memperhatikan: I Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan

reningkatan ,AkuntaDditas reuangan Negara;

2. tnstruksi Presideri Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi

Pencegahan den Pemberantasan Korupsi Tahun 2011;

3. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaari dan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang

Penerapan Sistern Pengendalian Intern Pemerintah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI TENTANG FENYELENGGARJAAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI KEMENTERIAN

LUAR NEGERI DAN PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA

GAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal I

Dalam Peraturan Menteri ni yang dimaksud dengan:

Sistem Pengendalian Intern yang selanjutnya disingkat SPI adalah proses integral pads

tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan can seluruh

pegawai untuk memberikan keyskinan memadai atas tercapainya tujuan organised

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengarnanan

aset negara; dan ketsatan terhadap peraturan perundang-undangan.

2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP adalah sistem

pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh terhadap proses

perancangan dan pelaksanaan kebijakan saris proses perencanaan, penganggaran,

dan pelaksanaan anggaran di lingkungan Kementerian.

0

Page 4: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

-4-

3. Pengawasan Intern adalah selurth proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan,

dan kegiatan pengawasan lain ternadap penyeienggaraan tugas dan fungal organisasi

dalarn rangka niernberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan teiah

dilaksanakan sesual dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien

(untuk kepentingan pinipinan) dalam mewujudkah tata kepernerintahan yang balk.

4. Kementerian adalah Kementerian Luar Negeri,

5. Perwakilan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Perwakilan adalah Perwakilan

Diplornatik dan Perwakilan Konsuler yang secara resmi niewakili dan rnemperjuangkn

kepentingan bangsa, Negara, dan Pemerintah Republik Indonesia di Negara Penerinia

atau pada Organisasi Internasional,

6. Menteri adalah Menteri Luar Negeri sebagai penanggung jawab penyelenggaraan SPIP

di kenienterian Luar Negerl dan Perwakilan Republik Indonesia.

7. Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri yang selanjutnya disebut Sekretaris

Jenderal adalah pejabat Eselon I di Kementerian Luar Negeri yang melaksanakan

koordinasi pelaksanaan penyelenggaraan SPIP Kementerian Luar Negeri dan

Perwakilan Republik Indonesia yang bertanggung jawab Iangsung kepada Menteri Luar

Negeri.

8. Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri yang selanjutnya disebut Inspektorat

Jenderal adalah aparat pengawas intern pernerintah di Kementerian Luar Negeri dan

Perwakilan Republik Indonesia yang bertanggung jawab langsung kepada fylenteri Luar

Negeri.

9. Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disingkat Pusdikiat adalah unit Eselon

II yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di kenienterian.

10. Baden Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang selanjutnya disingkat BPKP,

adalah aparat pengawasan intern pernerintah selaku pembina penyelenggara SPIP

yang bertanggung jawab Iangsung kepada Presiden,

I

Page 5: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

MENTERI LUAR NEGERI REPUBL$K INDONESIA

-5-

BAB IL

KEVVENANGtki4 rNGENDALf\N

Pasal 2

(1) Menteri berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pengendalian

intern kegiatan pemerintahan di Kementerian dan Perwakilan untuk mencapal

peningkatan kinerja dan pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan,

dan akuntabel.

(2) Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan Kementerian dan Perwakilan

sebagairnana dimakeud pads ayat (1)4 dilaksanakan melalui SPIP dengan berpedornan

pada Peraturan Perundang-undangan.

(3) Menteri rnenetapkan Sekretaris Jenderal selaku koordinator pelaksanaan SPIP di

Kementerian dan Perwakilan.

BAB III

PENYELENGGARAAN SPIP PADA

KEMENTERIAN DAN PERWAKILAN

Pasal S

(1) Masing-masing unit Eselon I dan Eselon II Kementerian, serta Perwakilan wajib

menerapkan SPIP yang nieliputi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Lingkungan Pengendalian;

b. Penilaian Risiko;

C. Kegiatan Pengendalian;

d. Informasi dan Kornunikasi; dan

e. Pemantauan Pengendalian Intern.

(2) Penerapan unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas ditaksanakafl

menyatu den menjadi bagian integral dan kegiatan di Kementerian dan Perwakilan.

"7

Page 6: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

-6-

-'asal 4

(1) Dalam penyelenggaraan SPIP dibentuk Satuan Tugas Pelaksana SPIP di Kementeran dan

Perwakilan.

(2) Masing-masing unit Eselon I dan Eselon II membentuk Satuan Tugas Pelaksana SPIP

yang ditetapkan dengan Keputusan Pejabat Eselon I atau Eselon U bersangkutari.

(3) Susunan dan tugas Satuan Tugas Pelaksana SPIP Ken,enterian ditetapkan dengan

Képutusan Menteri.

(41 Satuan Tugas Pelaksana SPIP di Kementerian terdiri dan para Sekretaris Direktorat

Jenderal, Sekretaris Badan, Sekretaris Inspektorat Jenderal, Kepala Biro, dan Kepala

Pusat sebagai anggota.

(5) Masing-masing Perwakilan membentuk Satuan Tugas Pelaksana SPIP yang ditetapkan

dengan Keputusan Kepala Perwakilan.

8ABIV

PENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGAR,4AN SPIP

Pasal 5

(1) Pejabat pada masing-masing unit Eselon I dan Eselon II Kementenian bertanggung jawab

atas efektivitas penyelenggaraan SPI di satuan kenja danlatau unit kerja masing-masing.

(2) Pejabat pada masing-masing Perwakilan bertanggung jawab Was efekttvltas

penyelenggaraan SPI di perwalcilan masing-masing.

(3) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SR, dilakukan pengawasan intern atas

penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementenian dan Perwakilan, guna teroapainya kinerja

dan pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Page 7: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

MENTERI LUAR NLGERI REPUBLIK INDONESIA

-7-

(4) Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan SPJP, dilakukan pendidik?i den pelatihan SPIP

I epacia anuxa Satuan 1 ugas Peiaksana Svir atau pejabat terkait,

Pasal 6

(1) Pengawasan intern sebagaimana dimakaud d&am Pasal 5 ayat (3) dilakukan oleh

Inspektorat Jenderal melalul:

a. audit;

b, reviu;

C. evaluasi;

d. pemantauan; dan

e. kegiatan pengawasan Iainnya.

(3) Pendidikan dan petatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) dilakukan cleh

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian

BAB V

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7

Untuk kelancaran penyelenggaraan SPIP, Kementerian dan Perwakuan melalui Inspektorat

Jenderal berkoordinasi, bekerjasama, dan bersinergi dengan BPKP selaku Pembina Nasional

Penyelenggara SPtP.

Page 8: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

EGAWA

MENTERJ WAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

-8-

Pasal 8

Peraturan Kienteri mi mulai berlaku pada tanggal diuridangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Luar Negeri mi diundángkan dengan

penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

paciatanggal 6 Desember 2011

MENTERI LUAR NEGERI

Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal 6 December 2011

MENTERI HUKUM DAN I-{AK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 2011 NOMOR 787

Page 9: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

LAMPIRANZ J

MENTERI WAR NEGERI REPUBLIK NDONESA

KEPUTUSAN MENTER! LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: 158/B/KP/J/2013/01

TENTANG

PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS PELAKSANA

SISTEM PENGENDAUAN INTERN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN WAR NEGERI

MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a, bahwa Kementerian Liar Negeri sebagai bagian dan instansi

Pemenintah wajib rnenerapkan Peraturan Pemenintah Nomor 60

Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) untuk memberikan keyakinan yang mernadai bagi

tercapainya efektivitas clan efisiensi pencapaian tujuan

penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan aset negara, can ketaatan terhadap

peraturan perundangündangan di Kenienterian Luar Negeri.

b. bahwa untuk melaksanakan PsaI 4 ayat (3) Peraturan Menteni

Luar Negeni Nomor 12 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan SPIP

di Kementerian Luar Negeri, penlu rnernbentuk Satuan Tugas

Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pernenintah di llngkungan

ICementenian Luar Negeri;

C. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaipiana dimaksud dalam

huruf a, perlu nienetapkan Keputusan Menteri Luar Negeri tentang

Pembentukan Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendahan

Intern Pemerintah pada Kernentenian Luar Negeni sebagai

penyelenggara petaksanaan SPIP di Ken'enterian Luar Negeri.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Babes Korupsi, Kolusi can Nepofisnie;

2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar

Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia 72hun 1999 Nomor

156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

388),

Page 10: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

3. Undang-Undang Nomor 17 Tah''n 2003 tentana Keuangan Neqarr

4, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

5 Undang-Undang Nornor 15 Tahun 2004 tentang Femeriksaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Negara;

6. Peraturan Pemerntah Nomor 60 Tahun 2003 tentang Sstem

Pengend&ian Intern Pemerintah;

7. Instruksj Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan

Peningkatan AkuntabiUtas Keuangan Negara;

8. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Rencana Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;

9. Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012;

10. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 07 Tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tate Kerja Kementerian Luar Negeri;

11 Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Penyelenggaraan Sistern Pengendahan Intern Pernerintah cli

Karnenterian Luar Negeri,

M EM U US K A N:

Menetakan : KEPUTUSAN MENTERI LUAR NEGERI tENTANG PEMBENTUKAN

SATUAN TUGAS PELAKSANA SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI.

KESATU : Membentuk Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah pada Kementerian Luar. Negeri yang selanjiitnya disebut

Satuan Tugas Pelaksana SPP, dengan susunan sebagaimana

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang fidak

ferpisahkan dari Keputusan int.

KEDUA Tugas Satuan Tugas Pelaksana SPLPadalah:

Page 11: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

1. Pengarah

Melakukan pembinean dan pengarahan kepada Satuan Tugas

Pelaksana SPIP seh$ngga penyelenggaraan SPIP di Kementerian

Luar Negeri terlaksana dengan balk.

11. Penanggungawab

1. Bertanggungjawab atas tata kelola tahapan peny&enggaraan

SPIP;

2 M'ry- rr'man pelaksanaan

3. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pengarah.

III. Ketua:

1. Mengoordinasikan dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan

Satuan Tugas Pelaksana SPIP;

2. Menyusun rencana tindak danjadwal pelaksanaan SPIP;

3. Menyusun dan menyampaikan laporan keniajuan semua

kegiatan kepada penanggungjawab secara periodik;

4. Menetapkan tim evaluasi laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan SPIP pada satuan kerja.

IV. Sekretaris/Anggota

1. Memahami peraturan perundang-uridangan pedornan atau

referensi lainnya terkait dengan SPIP;

2. Mempersiapkan instrumen—instrumen pelaksanaan SPIP yang

digunakan dalam rangka penerapan SPIP dan mengoreksi

instrumen yang sudah dimiliki Kementerian Luar Negeri;

3. Mempersiapkan indikator sebagal alat ukur sub-sub unsur

pelaksanaan SPIP;

4. Mempersiapkan penyusunan rencana tindak dan jadwal

pelaksanaan SPIP;

5. Mempersiapkan laporan kemajuan kegiatan secara periodik;

6. Melakukan diagnostik penerapan unsur-unsur SPIP bagi seluruh

Pegawai Kementerian Luar Negeri;

7. Mempersiapkan instrumen dari setiap unsur/sub unsur SPIP

dalam rangka penyelenggaraan SPIP di hngkungan Kementerian

Luar Negeri.

KETIGA Masa tugas Satuan Tugas Pelaksana SPIP adalah 1 (satu) tahun

terhitung mulai I Januari sanipai clengan 31 Desember 2013.

4

Page 12: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

-4-

KEEMPAT Biaya yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan mi libebankar.

pada DIPA Sekretariat Jenderal Kementerian Luar Negeri Tahun

Anggaran 2013,

KEUMA Keputusan mi mu!ai berlaku pada tanggal ditetapkan.

013

Page 13: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

LAMPIR,AN

KEPUTUSAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1681B/KF'1112013/01

TANGGAL 3 nurI 2013

SATUAN TUGAS PELAKSANA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

I. Pengarab Menteri Luar Negeri

II. Penanggung Jawab Sekretaris Jenderal

III. Ketua -i Inspektur Jenderal

IV. Sekretaris Sekretaris Inspektorat Jenderal

Anggota 1. Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika

2. Sekretaris Direktorat Jenderal Amerika den Eropa

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN

4. Sekretaris Direktorat Jenderal Multilateral

5. Sekretaris Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi

Pubhk

6. Sekretaris Direktorat Jenderal Hukun dan Perjanjian

Internasional

7, Sekretaris Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler

8. Sekretaris Badan Pengkajian dan Pengembangan

Kebijakan

9. Kepala Biro Administrasi Menteri

10. Kepala Biro Administrasi Kementerian dan Perwakilan

11. Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi

12. Kepala Biro Kepegawaian

13. Kepala Biro Keuangan

14, Kepala Biro Perlengkapan

15. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

16. Kepala Pusat Koniunikasi

E I e

U RNEGErJ ,

.4

nun"

R M, MARTY NATALEGAWA 1

Page 14: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

LAMPIRANJ

PERATURAN KETUA SATUAN TUGAS PELAKSANA

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (S°IP) vADA KEMLNTERIAN LUAR NEGERI

NOMOR 00001/PWNI/2013/10 TAHUN 2013

TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI DAN

PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang: a. Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 12

Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah di Kementerian Luar Negeri clan Perwakilan Republik

Indonesia diperlukan suatu pedoman sebagai petunjuk pelaksanaan yang

jelas clan terarah clan tepat sasaran;

b. Bahwa dengan tetah terbentuknya Satuan Tugas Pelaksana SPIP pada

Kementerian Luar Negeri berdasarkan Keputusan Menteri Luar Negeri

Nomor 168/8/KP/I/2013/01 Tahun 2013 tentang Pembentukan Satuan

Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada

Kementerian Luar Negeri maka pedoman sebagaimana dimaksud dalam

huruf a akan menjadi acuan kerja Satgas SPIP dalam pelaksanaan SPIP;

C. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

clan huruf b diatas, perlu menetapkan Peraturan Ketua Satuali Tugas

Pelaksanaan SPIP tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Sistem

Pengendalian Intern Kementerian Luar Negeri clan Perwakilan Republik

Indonesia;

1

Page 15: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Fenye!enggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Ferbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Penieriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Peraturan Femerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem PehgendaUan

Intern Pemerintah;

5. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Nomor: Per-1326/KILB/2009 tentang Penyecenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 05 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kepmenlu No. SK.06/NOT/VI/2004/01 Tahun 2004 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Perwakilan Republik Indoneisa di Luar Negeri;

7. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 07 Tahun 2011 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri;

8. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Fenyeienggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Kementerian

Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia;

9. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 1681B1KPfI12013101 Tahun 2013

tentang Pembentukan Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah pada Kementerian Luar Negeri.

MEMUTIJSKAN

Menetapkan : PERATURAN KETUA SATUAN TUGAS PELAKSANA SISTEM

PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN LUAR

NEGERI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN SISTEM

PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PADA KEMENTERIAN

LUAR NEGERI DAN PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA

2

Page 16: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

PERTAMA Pedoman Umum Pelaksanaan Sistern Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) pada Kementerian Luar Negeri clan Perwakilan Republik Indonesia

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan mi merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Peraturan mi;

KEDUA : Satuan Tugas SPIP Kementerian Luar Neqeri dalam melakeanakan OP!P

wajib mengacu kepada Pedoman Umum Pelaksanaan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Kementerian Luar Negeri clan

Perwakilan Republik Indonesia;

KETIGA : Untuk menjaga efekflvitas Pelaksanaan SPIP, Setiap anggota Satuan

Tugas membentuk gugus tugas SPIP di Satuan Kerja masing-masing;

KEEMPAT : Pengawasan dan penuaian pelaksanaan SPIP pada Kementerian Luar

Negeri dilaksanakan oteh Inspektorat Jenderal;

KELIMA : Peraturan mi mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Padatanggal 10 Juni 2013

Ketua Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

pada Kementerian Luar Negeri

Sugeng Rahardjo

3

Page 17: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

LAMPIRAN Peraturan Ketua Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Kementerian Luar Negeri Nomor 000011PW1V112013110 Tahun 2013 Tanggal 10 Juni 2013.

PEDOIVIAN UMUM PELAKSANAAN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PADA

i:i L'I I ii r.i I Iki :V I aii:i i 'U t4IthIitLiJ1tKi1iFpIsRI*1 it.!

Page 18: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

DAFTAR 1St

A. LATAR BELAKANG .1

B. DASARHUKUNA .................................................................... ............. ................... ........................ ..................... 2

C. TUJUAN DAN RUANG LINGKUP SPIP.........................................................................................................3

D. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SPIP KEMENTERIAN LUAR NEGERI .............................................4

1. Tahap Persiapan ...............................................................................................................................................4

2. Tahap Pelaksanaan ...........................................................................................................................................4

3. Tahap Pelaporari dan Evaluasi ........ ...................................... ............. ............................................................... 4

E. PEMETAAN PENYELENGGARAAN SPIP PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI ..............................4

F. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN SPIP KEMENTERIAN LUAR NEGERI ..........................................5

1. Ungkungan Pengendalian ......... ................................................................ ....................................... ................. 7

2, Penflalan Risiko ................................................... ............................................. .......... ....... ................................ 7

3. Kegiatan Pengendalian .....................................................................................................................................9

4. Informasi dan Komunikasi ..............................................................................................................................10

S. Pemantauan Pengendalian Intern.............................................. 10

G. PELAPORAN PELAKSANAAIN SPIP ....................................... 11

H. SUSUNAN SATGAS SPIP ........................................................ 12

I. LINGKUP TANGGUNG JAWAB SATGAS SATUAN KERJA

12

J. PENUTUP .............................................................................. 13

Page 19: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

A. LATAR BELAKANG

I. Sistem Pengendalian Intern adaah proses integral yang dilakukan secara terus-menerus

oleh pimpinan dan seiuruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas

tercapainya tujuan organisasi, melaIui kegiatan yang efektif dan efisien; keandalan peIàporan

keuangan; pengamanan aset negara; dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

angan.

2. Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) wajib dilaksanakan oleh seluruh

Instansi Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 58 Undang-Undang Nomor I

Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan dipertegas dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP.

3. SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 ctimaksud

adalah upaya untuk mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang Iebih akuntabel

dan transparan, meIalui sistem yang dapat memberi keyakinan yang meniadai bahwa

penyeienggaraan kegiatan pada suatu Instansi Pemerintah dapat mencapai tujuannya

secara ekonomis, efisien dan efektif, penyajian pelaporan keuangan negara secara handat,

mengamankan aset negara, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan perundang-

4. Dalam rangka percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden

Republik Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun

2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Keuangan Negara, yang berkaitan dengan

tugas dan fungsi Kementerian adaIah:

a. Meningkatkan Pengelolaan Keuangan Negara yang seusai dengan prinsip 3ETA

(Ekonomis, Efektif, Efisien, Transparan, dan Akuntabel);

b. Mempercepat penyeIenggaraan SPIP;

c. Mengefektifkan dan mengintensifkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk

mengawasi terselenggaranya SPIP, memberi peringatan dm1 dan meningkatkan tata

kelola Tugas dan Fungsi (TUSI) Kementerian.

5. Penyelenggaraan SPIP di Iingkungan Kementrian Luar Negeri, diatur dalam Peraturan

Menteri Luar Negeri Nomor 12 Tahun 2011 tanggal 6 Desember 2011 tentang

Penyelenggaraan SPIP pada Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia.

Habman 1 dad 13

Page 20: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

Dalam Permenlu tersebut, dinyatakan bahwa masing masing unit Eselon I dan Eselon It

Kementerian Luar Negeri wajib menerapkan SPIP sebagai bagian integral dari kegiatan di

Kemlu.

6. Dalam rangka pengawasan implementasi Reformasi Birokrasi dan mempertahankan opini

Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Kemlu, maka penerapan SPIP di

seluruh sQtan kerja di Iingkungan Kementerian Luar Negeh rnt3¼ untuk dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya.

7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

a. Pasal 55 ayat (4): Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna

Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan

berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah

diselenggarakan sesuai dengan StandarAkuntansi Pemerintah,

b. Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah

mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di Iingkungan pemerintah

secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemerlksaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Negara.

Pasal 12: Dalam rangka penieriksaan keuangan dantatau kinerja, pemeriksa melakukan

pengujian dan penilaian atas pelaksanaan SPIP.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP).

a. Pasal 2 ayat 1: SPIP mewajibkan Menteri/Pimpinan Lembaga dan Kepala Daerah untuk

menyelenggarakan sistem pengendalian intern yang handal agar pengelolaan keuangan

negara dilakukan secara efesien, efektif, transparan dan akuntabel.

b. Pasal 2 ayat 2: Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilaksanakan

dengan berpedoman pada SPIP.

Halaman 2 dan 13

Page 21: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

10. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Akuntabititas

Keuangan Negara.

Diktum 2: Mempercepat penyelenggaraan Sistem Pengendaflan Intern Pemerintah (SPIP)

untuk terwujudnya pelaksanaan kegiatan instansi pemerintah yang efisien clan efektif,

pelaporan keuangan yang dapat diandalkan, pengelolaan aset negara yang tertib dan

aKuntabel, serta ketaatan terhaclap peraturan perunclang-undangan.

11. Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 12 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah pada Kementerian Luar Negeri clan Perwakilan Republik

Indonesia.

12. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 168/B/KP1I12013101 Tahun 2013 tentang

Pembentukan Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendallan Intern Pernerintah pada

Kementerian Luar Negeri.

C. TUJLJAN DAN RUANG LJNGKUP SPIP

13. Pedoman Umum Pelaksanaan Penyelenggaraan SPIP pada Kementerian Luar Negeri clan

Perwakilan Republik Indonesia bertujuan untuk memberikan acuan praktis mengenai

pelaksanaan unsur-unsur SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60

Tahun 2008. Menyangkut Iuasnya cakupan SPIP maka penyelenggaraan SPIP disesuaikan

dengan karakteristik clan kompleksitas permasalahan clan sistem pengendalian intern di

Kementerian Luar Negeri maupun Perwakilan Republik Indonesia,

14. Pedoman umurn pelaksanaan SPIP mi belum mengatur teknis penyelenggaraan SPIP

secara keseluruhan sebagaimaan diatur dalam sub-sub unsur SPIP seperti tercantum dalam

Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 dimaksud, Pedoman Umum SPIP Kementerian

Luar Negeri clan Perwakilan Republik Indonesia disesuaikan dengan prioritas permasalahan

clan Iangkah-Iangkah pengendahan yang dianggap perlu segera dilaksanakan di Satuan

Kerja di Iingkungan Kementerian Luar Negeri clan Perwakilan Republik Indonesia.

Pengembangan pelaksanaan SPIP secara rinci dapat dilaksanakan secara bertahap oleh

masing-masing Satuan Kerja Sesuai dengan kebutuhannya clan merujuk kepada sub-sub

unsur SPIP sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Femerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang SPIP.

Halarnan 3 dad 13

Page 22: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

D. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SPIP KEMENTERIAN LUAR NEGERI

1. Tahap Persiapan:

a. Penetapan Surat Keputusan Menterf Luar Negeri tentang SPIP sebagai dasar hukum

Penyelenggaraan SPIP di Iingkungan Kementerian Luar Negeri.

b, Perneiaan 3PM ul iingkuiigai jc a Lar Negeri urtuk mendent[iraa A1aa of

Improvement dalarn penerapan SPIP.

c. Pembentukan Satuan Tugas (SATGAS) SPIP di seluruh Satuan Kerja di Kementerian

Luar Negeri.

d. Sosialisasi SPIP kepada seluruh Satuan Kerja Kemlu dan Perwakilan Republik Indonesia.

e. Pelatihan SATGAS SPIP yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Kementerian Luar Negeri,

2. Tahap Pelaksanaan:

a. Menyusun aturan teknisl infrastruktur / instrumen (SOP) pelaksanaan SPIP.

b. Membuat Standar Penilaian pelaksanaan unsur-unsur SPIP.

c. Menyusun Mekanisme koordinasi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan

SATGAS SPIP.

3. Tahap Pelaporan dan Evaluasi:

a. Pelaporan pelaksanaan penyelenggaraan SPIP yang memuat laporan pelaksanaan

kegiatan, hambatan kegiatan, dan saran perbaikan.

b. Evaluasi hasil penyelenggaraan SPIP.

c. Time Frame penyampaian laporan.

E. PEMETAAN PENYELENGGARAAN SPIP PADA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

15. Pemetaan (diagnostic assessment) persiapan penyelenggaraan SPIP yang dilaksanakan

oleh BPKP pada Kementerian Luar negeri, antara lain menyimpulkan:

Halaman 4 dark 13

Page 23: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

a. Struktur pengendalian intern di Kemlu belum mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP;

b. Prioritas perbaikan perlu diletakkan pada unsur lingkungan pengendalian dan penilaian

risiko pada setiap proses tahapan manajemen.

16. Berdasarkan Pemetaan SPIP dimaksud •Kemlu perlu melaksanakan hal-hal sebagal berikut:

a. Menyusun kebijakan dasar penegakan integritas dan nilai etika Kementerian dalam

bentuk Keputusan Menteri;

b. Menyusun SOP I prosedur kerja bagi flap bagian yang terkait dalam tahap perencanaan

anggaran sampai dengan tahap pelaporan serta pemantauan anggaran;

c. Melakukan langkah-langkah evaluasi/audit kinerja/audit operasional atas:

I Penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam uralan jabatan dan prosedur kerja, soda

akuntabilitas proses perencanaan anggaran sampai dengan pelaporan serta

pemantauannya.

ii. Akuntabilitas proses perencanaan anggaran sampai dengan pelaporan serta

pemantauannya.

d. Menyusun rencana/desain pembangunan struktur pengendalian risiko dalam penetapan

kegiatan dan penganggarannya di setiap level Satuan Kerja.

e. Menyusun metode dan mekanisme perencanaan program dan kegiatan yang memuat

identifikasi risiko pada anggaran Satuan Kerja soda penanganannya.

F. PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN SPIP KEMENTERIAN LUAR NEGERI

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP menetapkan 5 (lima) unsur dan sub-

unsur SPIP yang harus ditetapkan oleh instansi pemerintah sebagaimana tercermin dalam

diagram sebagai berikut:

Halarnan 5 dad 13

Page 24: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

Unsur SPIP, PP No.

- - Pemantaun

p:zi: [PenilalanResiko

I L

Pengend:Ian [ tnf:rrnasd:n

I L

PengendalianIntern

Identifikai i isiko it;

1saianakomonikaj

Koliflullen terhadap Analisis Risiko _IPeInhinaansumbelI -

i vaivasi terpisait kompetensu

Pengendalian kepernimpinin Tpenzeiola.atl Si,tetn Tindak lanju yang kondu hforinasi

Struktur OIanhiSaM I Pengeanlalian fisik Yang sesual atas aset kebu to han

pencieIeasian Penetapan clait iewenang clan T iionclikator dan

tanggung jav,ab tilctii an kinerja

{ Kebijalcan yang cehat tentang Pew sahan tongs

pembinaan SUM

I Otorisasi Peran APiPyang -4 dan kejadian

efektif panting

Pencatatan yang 1-lobungan keija aicu. at dan tepat Yang )),III( vaktu

Penthatasan alcses atas somber daya

Akuntabilitas tel SLI

daya

Dokun,entasi atas 511

Halaman 6 dari 13

Page 25: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

Untuk terwujudnya SPIP yang kuat dan efctif, maka kelima unsur SPIP tersebut hams

diterapkan secara terintegrasi dan menjadi bagian integral dari kegiatan Kementenian Luar

Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia. Sebagai langkah awal penerapan SPIP, Pedoman

Umum Pelaksanaan SPIP di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan di Luar Negeri adalah

sebagai berikut:

I [!ngkungan Pengendalian

Kemampuan Satuan Kerja untuk menciptakan dan memelihara lingkungan kerja kondusif

akan menjadi niotivasi kuat bagi para pegawai untuk memberikan yang terbaik dalam

pelaksanaan pekerjaannya. Untuk menciptakan lingkungan pengendalian diniaksud, Satuan

Kerja perlu memperhatikan 3 (tiga) aspek utania dalam mewujudkan dan memeUhara

lingkungan kerja yang kondusif berkaitan dengan penilaian terhadap aspek organisasi dan

keiembagaan aspek ketatalaksanaan (proses bisnis) dan aspek kompetensi Sumber Daya

Manusia. Lingkungan pengendalian antara lain diiaksanakan meIaui:

a. Memantau penegakan perilaku, disiplin, dan integritas pegawai;

b. Memantau efektifitas pelaksanaan Uraian Tugas, Prosedur dan Mekanisme Kerja serta

efektifitas pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) kegiatan-kegiatan Satuan

Kerja;

c. Memantau aktivitas dan produktivitas kinerja pegawai dalam rangka pencapalan sasaran

kinerja Satuan Kerja;

d. Memantau kebutuhan fisik dan non fisik organisasi tenmasuk peningkatan kemampuan

pegawai;

e. Meiakukan pengawasan atas capaian kinerja dan pemanfaatan anggaran pada Satuan

Kerja berdasarkan prinsip-pninsip anggaran berbasis kinerja;

f Melakukan penibinaan dan peningkatan konipetensi SDM dalam rangka pelaksanaan

tugas dan fungsinya.

2. Penilaian Risiko

Penilaian nisiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam

pencapaian tujuan dan sasaran Organisasi. Manajemen pengelolaan risiko adalah cara

Halanian 7 dad 13

Page 26: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

bagaimana menangani seniva risiko yang ada di dalarn pelaksanaan kegiatan Satuan Kerja.

Tahapan-tahapan pada proses penilaian risiko terdiri dari identifikasi risiko sejak tahap

perencanaan hingga tahap pelaporan dan penanganan risiko. Penilaian risiko terdiui dan

tahap identifikasi dan anaflsis risiko serta penyelesaiannya.

a. Identifikasi risiko

Identifikasi risiko antara lain dilaksanakan melalui:

iii. Mengkaji perencanaan dan pelaksanaan kinerja dan keuangan Satuan Keuja sesuai

dengan dokumen perencanaan dan target yang hendak dicapai;

iv. Melakukan deteksi dm1 terhadap potensi permasalahan menyangkut tata kelola

kepegawaian, barang, dan keuangan serta pelaksanaan tugas dan fungsi;

v. Mengawasi pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran agar sesuai dengan

peraturan perundang-undangan;

vi. Memantau serapan anggaran DIPA Satuan Kenja agar sesuai dengan

peruntukannya;

vii. Membuat daftar potensi risiko dalam setiap pelaksanaan kegiatan dan cara

mengatasinya.

b. Analisis Risiko

Analisis Risiko antara lain dilaksanakan melalui:

I. Menganalisa apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksahakan telah sesuai dengan

dokumen perencanaan;

U. Menganalisa apakah anggaran yang digunakan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan;

iii. Menganalisa apakah anggaran yang digunakan telah sesuai dengan pninsip

ekonomis, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel;

iv. Menganalisa apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berpotensi menyebabkan

kerugian negara dan/atau mempeukaya individu atau pihak tententu.

Halarnan 8 dari 13

Page 27: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

3. Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta

penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk rnemastikan bahwa tindakan

mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif. Pengendalian dilaksanakan untuk

memastikan bahwa kebijakan dan prosedur yang ditetapkan telah diikuti dan dipatuhi oleh

seluruh persoriil scrj dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinva penyimr-'igan terhadap

potensi penyimpangan atau titik kritis. Kegiatan pengendalian antara lain dapat dilaksanakan

nielaiui:

a. Pengendalian Anggaran

I. Memastikan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja berbasis kinerja dan

berorientasi hash;

U. Memastikan penyerapan DIPA berdasarkan perencanaan kinerja yang efektif dan

efisien serta tepat sasaran;

Hi. Mernastikan pengelolaan dan pelaksanaan qnggaran berdasarkan prosedur dan

ketentuan perundang-undangan;

iv. Memastikan adanya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran;

v. Memastikan transaksi keuangan dilakukan oleh pejabat berwenang sesuai ketentuan.

b. Pengendalian Barang Milik Negara

I. Melaksanakan sikius tata kelola Barang Milik Negara terlaksana dengan benar

dimulai dengan perencanaan kebutuhan, penggangaran, pengadaan, pemanfaatan,

pemeliharaan, penghapusan, pengawasan hingga pelaporannya;

ii. Memastikan terlaksananya tertib pecatatan Barang Milik Negara dan aset negara;

Hi. Memastikan terlaksananya SIMAK BMN dengan tertib dan teratur sesuai dengan

kondisi sebenarnya dan mencakup seluruh transaksi yang terjadi;

iv. Memastikan tertib barang persediaan dan pemeliharaan.

Halaman9dari 13

Page 28: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

c. Pengendalian Kirierja

I. Mengawasllmemantau penyusunan dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP);

ii. Memastikan penyusunan dokurnen SAKIP melibatkan para pemangku

jabatanlpelaksana funqs Perwakilan dalam Satuan Kerja;

HE Memantau sistem pendokumentasian seluruh laporan hasH rangkaian kegiatan;

iv. Pengawasan terhadap sistem kearsipan Satuan Kerja;

v. Memantau tertib administrasi persuratan dan kerahasiaan dokumen penting.

4. Informasi dan Komunikasi

Satuan Kerja wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam

bentuk dan waktu yang tepat. Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif, Satuan

Kerja harus menyediakan dan memanfaatkan berbagal bentuk dan sarana komunikasi,

mengelola, mengembangkan, dan mernperbarui sisten'i informasi secara terus menerus

melalui pencatatan dan pelaporan. Unsur Informasi dan Komunikasi antara lain dapat

dflakukan melalui:

a. Mengawasi pemanfaatan sarana komunikasi dan informasi;

b. Memastikan komunikasi tindak lanjut hasH rapat dilaksanakan dengan balk;

c. Melakukan pengawasan terhadap penge!olaan dan penanganan pengaduan masyarakat;

d. Memastikan kebijakan pimpinan dapat dikomunikasikan dengan baik dan dipahanii serta

dilaksanakan dengan balk;

e. Tertib administrasi komunikasi.

5, Pemantauan Pengendalian Intern

Pemantauan pengendalian intern adalah proses penilalan atas mutu kinerja Sistem

Pengendalian Intern dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan

evaluasi Iainnya segera ditindaklanjuti, kegiatan pemantauan Sistem Pengendalian Intern

Halanian 10 dari 13

Page 29: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

untuk menilai kualitas kinerja darl waktu ke waktu dan memastikan rekomendasi hsil audit

dan review telah ditindakianjuti. Pimpinan instansi berkewajiban menindakianjuti sesuai

rekomendasi tiasil pengawasan. Dapat berupa tindakan administratif dan penyelesaian

kerugian negara. Unsur Pemantauan pengendalian intern antara lain dapat dilaksanakan

melalui:

a. Memastikan apakah setiap unsur sr' sudah dilaksanakan dengan tepat;

b. Mengidentifikasikan hambatan dalam pelaksanaan SPIP;

c. Membenikan rekomendasi atas permasalahan dalam penerapan SPIP;

d. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan SPIP.

G. PELAPORAN PELAKSANAAN SPIP

1. Lingkup Pelaporan

Laporan penerapan SPI mencakup 5 (lima) unsur SPIP dan difokuskan pada realisasi

kegiatan pada program Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Luar Negeni dalam

mendukung visi dan misi Kementerian Luar Negeni dan Perwakilan Republik Indonesia.

2. Teknis Penyajian Pelaporan

Laporan Satgas SPIP disusun berdasarkan penilaian lima unsur SPIP tersebut

menggunakan instrument berupa checklist. Sebagai defter uji yang dinhlai minimal mencakup

komponen sebagaimana tercantum pada checklist yang disiapkan oleh Satuan Kerja

mengenai komponen yang akan dinilai. Apabila masih ada cakupan daftar uji yang

dipandang signifikan dalam mendukung penerapan SPI dapat ditambahkan pada masing-

masing aspek sesuai kebutuhan Satuan Kerja.

3. Monitoring dan Evaluasi

a. Monitoring dan evaluasi hasil penilaian penerapan SPI bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian/konsentrasi capaian penerapan penilaian SPI pada setiap Satuan Kerja

lingkup Kementerian Luar Negeri sebagaimana yang dilaporkan dalam bentuk laporan

perkembangan penerapan SPI setiap triwulan dan tahunan.

Halaman 11 dari 13

Page 30: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

b. Monitoring dan evaluasi hasH penilaian penerapan SPI diharapkan dapat berfung&

sebagai tindakan korektif terhadap penerapan lima unsur SPI sehingga pelaksanaan SPI

di lingkup Kementerian Luar Negeri dapat terlaksana sesuai dengan Peraturan

Perundangan dan Pedoman yang ada,

o. Pelaksana monitoring dan evaluasi hasH penilaian penerapan SPI ada!ah Satgas SPIP

Kementerian Luar Negeri, sedangkan ohyek r Gnhtoring dan evaluasi adalah Satuan Kerja

Iingkup Kementerian Luar Negeri.

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan setiap semester dengan metode laporan

pelaksanaan kegiatan masing-masing bagian dan wawancara untuk seianjutnya dilakukan

analisis dan kajian. Hasilnya disusun dalam bentuk laporan hasil monitoring dan evaluasi

penilaian penerapan SPI yang dibuat minimal satu tahun sekali.

H. SUSUNAN SATOAS SPIP

1. Setiap Eselon I bertanggungjawab secara keseluruhan atas terselenggaranya SPIP di Unit

Kerjanya;

2. Setiap Eselon II bertindak selaku Ketua Satgas di Jingkungan Satuan Kerjanya masing-

masing;

3. Ketua Satuan Tugas di bantu oleh 2 (due) staf dalam penyelenggaraan SPIP;

4. Kepala Perwakilan betindak sebagal Ketua Satuan Tugas dan dibantu oleh Pejabat Dinas

Luar Negeri yang bukan Pengelola anggaran Perwakilan;

5. Jumlah anggota Satuan Tugas di Pewakilan disesuaikan dengan jumlah PDLN yang ada.

I. LINGKUP TANGGUNG JAWAB SATGAS SATUAN KERJA

1. Setiap anggota Satgas SPIP berkewajiban untuk secara pro aktif mendorong terciptanya

pengendahan intern.

2. Satgas SPIP bertanggungjawab dan wajib menyusun laporan hasH pelaksanaan tugasnya

secara berkala.

Halaman 12 darl 13

Page 31: MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA - Beranda Governance/Peraturan Kemlu mengenai... · Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 7 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tate Kerja Kementerian

3. Satgas SPIP berkewajiban menyampikan permasalahan yang dihadapi dalam

pelaksanaan SPIP kepada pimpinan Kementerian Luar Negeri c.q. Inspektorat Jenderal

sebagai Penilal Pelaksanaan SPIP Kementerian Luar Negeri.

J. PENUTUP

Menqingat Iuasnya ruang Iingkup unsur—unsur SPIP, Pedoman pelaksanaan Satgas SPIP ic:&but rrc;upakan standar atau Jpat d;kernLagksn o!eh ;;asing-masirig Satuan Kerja sesuai dengan kebutuhan masing-masing dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP.

Sebagai tahap awal, Satgas Satuan Kerja dapat membuat skala prioritas pelaksanaan SPIP di Satuan Kerjanya masing-masing. Tahap sebnjutnya uraian tugas Satgas disesuaikan dengan unsur-unsur dan sub unsur SPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP.

Jakarta, 10 Juni 2013

Ketua Satuan Tugas Pelaksana Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

pada Kementerian Luar Negeri

Sugeng

Halaman 13 darl 13