mengembalikan teknologi kepada mainstream pembangunan nasional

43
Mengembalikan Teknologi kepada Mainstream Pembangunan Nasional PERLUNYA AGENDA (PENGUASAAN) TEKNOLOGI Oleh : Luluk Sumiarso DRAFT AWAL 9 Januari 2009 www.forumteknologi.org Jakarta, 9 Januari 2009 FORUM TEKNOLOGI INDONESIA

Upload: technomainstream-blog

Post on 01-Dec-2014

4.208 views

Category:

Technology


2 download

DESCRIPTION

Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

TRANSCRIPT

Page 1: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

Mengembalikan Teknologi kepada Mainstream Pembangunan Nasional

PERLUNYA AGENDA (PENGUASAAN) TEKNOLOGI

Oleh :Luluk Sumiarso

DRAFT AWAL

9 Januari 2009

www.forumteknologi.org

Jakarta, 9 Januari 2009

FORUM TEKNOLOGI INDONESIAFORUM TEKNOLOGI INDONESIA

Page 2: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PERLUNYA AGENDA (PENGUASAAN) TEKNOLOGIPERLUNYA AGENDA (PENGUASAAN) TEKNOLOGI

DAFTAR ISI

ALUR PIKIR PENGUASAAN TEKNOLOGI POLA PIKIR PENGUASAAN TEKNOLOGII. PENDAHULUANII. KONDISI PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI SAAT INI (2009)III. MASALAH DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGIIV. KONDISI PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI SAAT YANG DIHARAPKAN (2020)V. ARAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI 2009-2020

• Peran Pemerintah• Visi Keiptekan• Misi Keiptekan • Sasaran Prioritas Utama• Jaringan Keiptekan Nasional

VI. USULAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI TEKNOLOGI• Kebijakan Iptek• Strategi Iptek (Kemitraan Pendanaan)

VII. INSTRUMEN KEBIJAKAN TEKNOLOGI• Legislasi • Regulasi• Kelembagaan Iptek• Perizinan• Insentif• Standar Nasional Indonesia (SNI)

2

Page 3: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

3

VII. USULAN AGENDA (PENGUASAAN) TEKNOLOGI 2020

1. Menindaklanjuti Hasil “Kongres Iptek Riset”

2. Penyelenggaraan Riset Nasional (Agenda Nasional)

3. Konsolidasi Jaringan Iptek Nasional

4. Inventarisasi Kegiatan dan Hasil Iptek

5. Pembangunan Infrastruktur Iptek

6. Apresiasi Invensi Iptek

7. Penggalangan Dana Riset

8. Deseminasi Informasi Iptek

9. Difusi Inovasi Teknologi

10. Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan Iptek

LAMPIRANA. Peta Hubungan Kementerian Ristek dengan Instansi Pemerintah Lainnya

B. Jaringan Teknologi Nasional

C. UU Iptek vs UU Sektoral

DAFTAR ISI (lanjutan)DAFTAR ISI (lanjutan)

Page 4: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

I. PENDAHULUANI. PENDAHULUAN

4

• Pembangunan teknologi pada hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa. Pembangunan teknologi tidak saja penting sebagai sumber terbentuknya iklim investasi dan menjadi landasan bagi tumbuhnya kreatifitas sumber daya manusia, tetapi juga sumber pertumbuhan dan daya saing ekonomi.

• Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, kelangsungan pembangunan nasional dan keinsinyuran yantg menyertainya, serta atas berbagai kendala dan perubahan yang dihadapai saat ini, sudah sewajarnya bila para insinyur Indonesia dapat menghimpun seluruh potensi pembangunan, memetakan yang akan dihadapai dan memaparkan langkah-langkah terbaik yang patut diambil kepada maayarakat

• Telah dikeluarkan Undang-undang No 18 Tahun 2002 tetang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai landasan hukum bagi pengembangan teknologi secara Nasional

• Sudah waktunya Indonesia beranjak untuk lebih mampu mendetekasi perkembangan yang akan terjadi dan sekaligus dapat mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan dengan membangun kembali fondasi bagi kebangiktan teknologi.

• Untuk mengembalikan penguasaan teknologi kepada mainstream Pembangunan Nasional, perlu disusun suatu Agenda Pengembangan, Penguasaan dan Penerapan Teknologi.

• Agenda ini sekaligus merupakan Blueprint bagi semua pemangku kepentingan di bidang teknologi.

• Pembangunan teknologi pada hakikatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa. Pembangunan teknologi tidak saja penting sebagai sumber terbentuknya iklim investasi dan menjadi landasan bagi tumbuhnya kreatifitas sumber daya manusia, tetapi juga sumber pertumbuhan dan daya saing ekonomi.

• Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, kelangsungan pembangunan nasional dan keinsinyuran yantg menyertainya, serta atas berbagai kendala dan perubahan yang dihadapai saat ini, sudah sewajarnya bila para insinyur Indonesia dapat menghimpun seluruh potensi pembangunan, memetakan yang akan dihadapai dan memaparkan langkah-langkah terbaik yang patut diambil kepada maayarakat

• Telah dikeluarkan Undang-undang No 18 Tahun 2002 tetang Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai landasan hukum bagi pengembangan teknologi secara Nasional

• Sudah waktunya Indonesia beranjak untuk lebih mampu mendetekasi perkembangan yang akan terjadi dan sekaligus dapat mengambil langkah-langkah yang harus dilakukan dengan membangun kembali fondasi bagi kebangiktan teknologi.

• Untuk mengembalikan penguasaan teknologi kepada mainstream Pembangunan Nasional, perlu disusun suatu Agenda Pengembangan, Penguasaan dan Penerapan Teknologi.

• Agenda ini sekaligus merupakan Blueprint bagi semua pemangku kepentingan di bidang teknologi.

Page 5: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

II. II. KONDISI KONDISI PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI SAAT INI (2008) SAAT INI (2008)

5

• Dalam bidang perekonomian, ekspor Indonesia masih didominasi dengan input-driven dan belum technology-driven. Artinya, perekonomian masih bertumpu dapa sumberdaya alam saja, atau masih minimnya keterlibatan teknologi dalam meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat.

• Kegiatan riset pengembangan teknologi tidak tekait langsung dengan kebutuhan industri, sedangkan industri belum memperoleh realisasi perangsang untuk ikut melakukan riset teknologi.

• Proses pembangunan ekonomi yang pragmatis dan mendahulukan teknologi yang sudah proven telah mendorong lebih praktis untuk membeli teknologi. Hal ini tidak mendukung pengembangan, penguasaan teknologi dan proses proven-nya, sehingga menyurutkan peran insinyur sebgai agen pembangunan.

• Dalam bidang perekonomian, ekspor Indonesia masih didominasi dengan input-driven dan belum technology-driven. Artinya, perekonomian masih bertumpu dapa sumberdaya alam saja, atau masih minimnya keterlibatan teknologi dalam meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat.

• Kegiatan riset pengembangan teknologi tidak tekait langsung dengan kebutuhan industri, sedangkan industri belum memperoleh realisasi perangsang untuk ikut melakukan riset teknologi.

• Proses pembangunan ekonomi yang pragmatis dan mendahulukan teknologi yang sudah proven telah mendorong lebih praktis untuk membeli teknologi. Hal ini tidak mendukung pengembangan, penguasaan teknologi dan proses proven-nya, sehingga menyurutkan peran insinyur sebgai agen pembangunan.

Page 6: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

III. III. PERPERMASALAHMASALAHANAN DALAM PENGEMBANGAN DALAM PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN DAN PENERAPAN TEKTEKNOLOGINOLOGI

6

Masalah dalam Pengembangan dan PenerapanTeknologi adalah sebagai berikut:

• Keterbatasan sumber daya Iptek

• Belum berkembangnya budaya Iptek

• Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek

• Lemahnya sinergi kebijakan Iptek

• Belum terkaitnya kegiatan riset dengan kebutuhan nyata

• Belum maksimalnya kelembagaan Litbang

Masalah dalam Pengembangan dan PenerapanTeknologi adalah sebagai berikut:

• Keterbatasan sumber daya Iptek

• Belum berkembangnya budaya Iptek

• Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek

• Lemahnya sinergi kebijakan Iptek

• Belum terkaitnya kegiatan riset dengan kebutuhan nyata

• Belum maksimalnya kelembagaan Litbang

Page 7: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

7

IV. ARAH PENGEMBANGAN TEKNOLOGI 2009-2020

Dengan berbagai tekanan perubahan, industri makin lentur menyongsong berbagai perubahan.

A. PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

• Menumbuhkembangkan motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas serta menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan keiptekan nasional

• Merumuskan arah, prioritas utama, dan kerangka kebijakan di bidang Iptek

• Mengkordinasikan perumusan dan penetapan kebijakan strategis pembangunan Iptek nasional (Lampiran A)

B. VISI TEKNOLOGI• Menjadikan Teknologi sebagai arus utama (mainstream) pembangunan nasional untuk meningkatkan

kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban bangsa

C. MISI TEKNOLOGI

• Menempatkan tekNOLOGI sebagai landasan kebijakan pembangunan nasional yang berkelanjutan

• Memberikan landasan etika pada pengembangan dan penerapan teknologi

• Mewujudkan sistem inovasi nasional yang tangguh guna meningkatkan daya saing bangsa di era global

• Meningkatkan difusi teknologi melalui pemantapan jaringan pelaku dan kelembagaan teknologi, termasuk pengembangan mekanisme dan kelembagaan intermediasi teknologi

• Mewujudkan SDM, sarana dan prasarana serta kelembagaan Iptek yang berkualitas dan kompetitif

• Mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas, kreatif dan inovatif dalam suatu peradaban masyarakat yang berbasiskan pengetahuan

Page 8: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

8

IV. ARAH KE-IPTEK-AN 2008-2025 IV. ARAH KE-IPTEK-AN 2008-2025 (lanjutan)(lanjutan)

C. SASARAN (PRIORITAS UTAMA)

Sasaran Pencapaian penguasaan Teknologi adalah sebagai berikut :

• Pangan

(…....% Ketergantungan Impor Tahun………, Swa-sembada Tahun………)

• Energi

(…....% Ketergantungan Impor Tahun………, Swa-sembadabTahun………)

• Teknologi Informasi pada Tahun ………

(.…...% Ketergantungan pada Tahun….…..., Swa-sembada Tahun………)

• Material

(..…..% Ketergantungan pada Tahun….…..., Swa-sembada Tahun………)

• Dst (Target/Sasaran diisi bersama Departemen Teknis/Sektor yang bersangkutan utnuk bidang-bidang teknologi yang dianggap penting/strategis)

D. JARINGAN TEKNOLOGI NASIONAL

• Jalinan hubungan interaktif yang memadukan unsur-unsur Kelembagaan Teknologi

• Hubungan saling mengisi, melengkapi, memperkuat, dan menghindarkan tumpang tindih di bidang pengembangan dan penerapan teknologi

Page 9: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

9

V. V. USULAN USULAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN STRATEGI TEKNOLOGITEKNOLOGI

A. USULAN KEBIJAKAN

1. Mempertajam prioritas penelitian, pengembangan dan rekayasa Iptek yang berorientasi pada permintaan dan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dengan roadmap yang jelas

2. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penguasaan teknologi dengan memperkuat kelembagaan, sumber daya dan jaringan teknologi di pusat dan daerah

3. Menciptakan iklim inovasi dalam bentuk pengembangan sekema insentif yang tepat untuk mendorong perkuatan struktur industri

4. Menanamkan dan menumbuhkembangkan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peradaban bangsa

B. USULAN STRATEGI

Pengembangan Teknologi difokuskan kepada teknologi:

• Penyediaan Material

• Pembangunan Ketahanan Pangan

• Penyediaan dan Pemanfaatan Sumber Energi Baru dan Terbarukan

• Pengembangan Teknologi dan Manajemen Transportasi

• Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

• Pengembangan Teknologi Pertahanan dan Keamanan

• Pengembangan Teknologi Kesehatan dan Obat-obatan

Page 10: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

10

VI. INSTRUMEN KEBIJAKANVI. INSTRUMEN KEBIJAKAN

A. LEGISLASI• Telah ada Undang-undang No.18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi• Telah ada Undang-undang sektoral yang sarat dengan teknologi

B. REGULASI• Telah ada 4 PP sebagai amanat UU 18/2002, yaitu PP 20/2005 tentang Alih Teknologi• PP yang merupakan amanat UU sektor, sepanjang menyangkut keteknikan, perlu pula mengacu juga

kepada UU 18/2002• Dikeluarkan Peraturan Menteri Ristek/ Aturan Ka BPPT untuk menerapkan regulasi teknologi tertentu

C. KELEMBAGAAN IPTEK• Menteri/Kementerian Ristek berfungsi menetapkan kebijakan Teknologi Secara Nasional• BPPT diarahkan agar berfungsi sebagai “Regulator Teknologi”• Badan Standardisasi Nasional menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) bidang keteknikan• Departemen Teknis melalui Direktur Jenderal cq Direktur yang menangani keteknikan, melakukan regulasi

keteknikan di bidangnya (melalui pemberlakuan standar teknik)• Perguruan Tinggi Teknik berfungsi membentuk SDM Teknik• Lembaga Litbang berfungsi menumbuhkan kemampuan pemajuan teknologi• Badan Usaha berfungsi menumbuhkan kemampuan perekayasaan, inovasi, dan difusi teknologi• Lembaga Penunjang berfungsi memberikan dukungan dan membentuk iklim yang kondusif bagi kegiatan

pengembangan teknologi

Page 11: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

11

VI. INSTRUMEN KEBIJAKAN VI. INSTRUMEN KEBIJAKAN (lanjutan)(lanjutan)

D. PERIZINAN

• Izin diperlukan untuk kegiatan pemanfaatan teknologiyang beresiko tinggi dan berbahaya

E. INSENTIF

• Pemerintah cq. Menteri Keuangan memberikan insentif fiskal pada peralatan-peralatan yang mendukung penegmbangan teknologi

F. STANDAR NASIONAL

• Badan Standarisasi Nasional (BSN) menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk peralatan, sistem, dan prosedur

• BNSP/Menteri Tenaga Kerja menetapkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

• SNI/SKKNI dapat diadopsi dari standar luar negeri setelah disesuaikan

• Menteri Teknis memberlakukan SNI/SKKNI yang berkaitan dengan keamanan, keselamatan, lingkungan hidup dan tujuan-tujuan khusus

• Sertifikasi kelaikan (untuk alat) dan sertifikasi kompetensi (untuk Tenaga Teknik) oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi

Page 12: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

VII. VII. USULAN USULAN AGENDA TEKAGENDA TEKNOLOGI NOLOGI 2022020 *)0 *)

12

1. Menindaklanjuti Hasil “Kongres Iptek”

2. Penyelenggaraan Riset Nasional (Agenda Nasional)

3. Konsolidasi Jaringan Teknologi Nasional

4. Inventarisasi Kegiatan dan Hasil Litbang Teknologi

5. Pembangunan Infrastruktur Teknologi

6. Apresiasi Invensi Teknologi

7. Penggalangan Dana Riset Teknologi

8. Deseminasi Informasi Teknologi

9. Difusi Inovasi Teknologi

10. Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan bidang Teknologi

1. Menindaklanjuti Hasil “Kongres Iptek”

2. Penyelenggaraan Riset Nasional (Agenda Nasional)

3. Konsolidasi Jaringan Teknologi Nasional

4. Inventarisasi Kegiatan dan Hasil Litbang Teknologi

5. Pembangunan Infrastruktur Teknologi

6. Apresiasi Invensi Teknologi

7. Penggalangan Dana Riset Teknologi

8. Deseminasi Informasi Teknologi

9. Difusi Inovasi Teknologi

10. Penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan bidang Teknologi

*) Catatan: Agenda dapat disesuaikan (dtambah, dikurangi, digabung) sesuai perkembangan terakhir*) Catatan: Agenda dapat disesuaikan (dtambah, dikurangi, digabung) sesuai perkembangan terakhir

Page 13: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PETA HUBUNGAN KEMENTERIAN RISTEK DENGAN INSTANSI PEMERINTAH LAIN

MENEG RISTEK(Kebijakan Teknologi)

DEWAN RISET NASIONAL

(Riset)

BBPT

(Regulasi Teknologi)

BADAN LITBANGcq. Puslitbang

(Litbang)

DITJENcq. Direktorat

Teknik

(Regulasi Keteknikan)

LIPIcq. Puslit

(Litbang)

Lembaga Penunjang

(Fasilitas)

PTN

(SDM Pengabdian Masyarakat)

Badan Usaha(Pengguna Teknologi)

MIKRO (Pelaksana)MIKRO (Pelaksana)

MAKRO (Kebijakan dan Regulasi)MAKRO (Kebijakan dan Regulasi)

Lampiran A

Page 14: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

JARINGAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

MASYARAKAT TEKNOLOGI INDONESIA

MASYARAKAT TEKNOLOGI DAERAH

PERGURUAN TINGGI

LEMBAGA LITBANG

BADAN USAHA

LEMBAGA PENUNJANG

SUMBERDAYA

PEMANGKU KEPENTINGAN TEKNOLOGIPEMANGKU KEPENTINGAN TEKNOLOGI

•Institut Teknologi•Universitas•Akademi Teknik

•Institut Teknologi•Universitas•Akademi Teknik

•LIPI•Balitbang Departemen

•LIPI•Balitbang Departemen

•BUMN•BUMS (swasta)•Industri

•BUMN•BUMS (swasta)•Industri

•Organisasi Profesi Keteknikan•HAKI•Infrastruktur Iptek

•Organisasi Profesi Keteknikan•HAKI•Infrastruktur Iptek

•AIPI•BSN•YLKI•Kantor Paten

•AIPI•BSN•YLKI•Kantor Paten

KEBIJAKAN DAN REGULASI KEBIJAKAN DAN REGULASI

OTORITAS IPTEK NASIONAL

cq. Menteri Ristek

(Kebijakan Teknologi)

OTORITAS IPTEK DAERAH

cq. Gubenur

BPPT

(Regulator Teknologi)

DEWAN RISET NASIONAL

Lampiran B

Page 15: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Departemen Teknis

Dirjen cq Direktur Teknik

DUU Sektor

UU

PP

Permen sektor tentang keteknikan, mengacu UU 18/2002 dan PP-nya

(‘Domain’)

UU No. 18

Tahun 2002Tentang Penelitian,

Pengembangan dan

Penerapan Iptek

Lingkup Kewenangan Bidang Teknologi

PENGATURAN OLEH OTORITAS TEKNOLOGI vs PENGATURAN SEKTORLampiran C

Page 16: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

KELEMBAGAAN TEKNOLOGI

Universitas(Riset Dasar)

Lembaga(Riset Terapan)

BPPT(PengkajianTeknologi)

Imported Technology

Technological content

Pe

ngem

ban

gan K

ebija

kan R

istek

Imported Technology

Indigenous Technology

Tech

no

log

y Po

licy

Tech

no

log

y Po

licy

KEMENTERIAN RISTEK DAN TEKNOLOGI(Kebijakan Teknologi)

INDUSTRI(Implementasi)

BalitbangDepartemen Teknis

(Pengembangan)

BADAN USAHA

DEPARTEMEN TEKNISDirjen cq Direktur Teknik

(Regulasi Keteknikan)

Page 17: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

ALUR PIKIR

17Catatan: Perlu dicek kembali

Catatan: Perlu dicek kembali

Page 18: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

1.PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI INDUSTRI STRATEGIS

Page 19: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

NaturalResources

2. Mining &Quarrying

1.AgricultureFisheriesHusbandryForestry

Secondary IndustryConversion process

Primary Tertiary

FinalDemand

Consumption

Local&

Foreign

31. Food&beverages

32. Textile&Leather

34. Pulp&paper

35. Chemicals

36. Non-metalic

37. Basicmetals

39. Miscellaneous

4.Power &Energy

5.Cons-truction

6.Trading

7.Transports & Communications

8. Profesional Services (88Engineering)

9.General Servs38. Metal products & Machineries

33. Wood products

ISIC = kode pengklasifikasian sektor-sektor dalam suatu perekonomianCat : Industri Strategis mempunyai kode ISIC 38 (barang logam dan permesinan) dan karena sifatnya, industri ini berbasis teknologi

Metoda Analisis

Page 20: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

2. Mining & Quarrying1.Agriculture

ManufacturingConversion process

Cap

ital G

oods

for

Eco

nom

ic E

ndea

vour

in :

31. Food&beverages

32. Textile&Leather

33. Woods&products

34. Pulp&paper

35. Chemicals

36. Non-metalic

37. Basicmetals

39. Miscellaneous

4. Power & Energy5. Construction

6-9 Services

(Trading, Transportation, Communications, Engineering, Medical, Financing, others)

38. Metal products & Machineries

Industri Strategis adalah industri manufakturing tertentu dibawah kode ISIC 38 yang menyediakan BARANG MODAL bagi sektor primer , sekunder maupun tersier sehingga dapat menjadi “prime mover” dalam perekonomian nasional (GDP)

Page 21: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Basic Research(perguruan tinggi & lembaga riset dasar)

Badan Riset Pemerintah : BATAN, LAPAN, LIPI, Puslitbang Dep, Balai2, BPPIT dll

Applied Research

Lembaga RisetSwasta

B P

P T

BUSINESS MANAGEMENT

R&DOutsource In-house

Engineering Business Process

New materials, components & parts

New manufacturing methods

Prototyping new/ improved products

Science & Tech Info gathering & analysis

Specifying materials

Production & industrial engineering

Product design/ engineering

Maintenance & replacement

Materials, parts, & components

Manufacturing(machineries, jigs tools,

handling, QA)

Products

In-use

Holding BUMNdan/atau swasta lainnya

Mekanismeperseroan

Keberhasilan kegiatan usaha dalam sektor Industri dengan kode ISIC 38 harus ditopang dengan adanya kelengkapan

sistem R&D

Page 22: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

38. Metal products & Machineries

381 Structured&fabricated metals KWT,KHI,Latinusa dll

382 Machineries : 3821 Engines & Turbines NTP,POSSI

3822 Agricul. Mach.& equipt *) BBI, Barata3823 Metal & Woodworking Pindad3824 Industrial & heavy equipt **) Barata & BBI,PALAMEC,ABB ESI

3825 Office & computing383 Electrical & electronics :

3831 Electrical industrial apparatus Pindad3832 Radio, TV, Communications INTI-LEN3833 Appliances & housewares

384 Transport : 3841 Shipbuilding&repairing PAL3842 Railroad equipment INKA & Pindad,Lokindo,Bitek

3843 Motor vehicles Maleo, NPR

3844 Motorcycle & bicycles3845 Aircrafts DI

385 Profesional, Scientific and Measurement Pindad, LEN,Fanuc

Catt : *) peralatan untuk pertanian, kehutanan, perikanan dan industri pengolahan hasil pertanian ( ISIC 31 s/d 34 ) **) menunjang industri proses dgn ISIC 35-38 (kimia, petrokimia, pupuk, pengolahan migas, semen, besi-baja) dan sektor pertambangan/penggalian (ISIC 2000), power dan energy (ISIC 4000) serta konstruksi (ISIC 5000)

Kelompok Industri Strategis saat ini

Page 23: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Industri Strategis

Kelompok industri strategis adalah industri barang logam dan mesin termasuk elektronika (ISIC 38) tertentu yang mempunyai karakteristik antara lain:

1. Brain content tinggi (Technological Based Industries) - High R&D 2. Menunjang penyediaan alut HANKAM (Defense Equipment)3. Mempunyai Contribution Margin Tinggi (High Value Added)4. Mendukung sektor yang mengolah sumber daya alam (natural

resources based industries) yang tersedia

Usulan Kriteria pemilihan industri :

Page 24: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

SINERGI PENGEMBANGAN R&D

GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA 2000 – 2005(Bab IV, Arah Kebijakan ; Sub Bab B, Ekonomi ; Bagian 5 dan 20)

PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Menteri NegaraRiset & Teknologi

Men. Perindustriandan perdagangan

KEBIJAKAN R&D

Menentukan program riset nasional

Menstimulasi, menghimpun dan mensinergikan elemen pembentukperkembangan R&D

Penyelarasan kebijakanteknologi danpembangunan industri

LEMBAGARISET PEMERINTAH

(LIPI, Puspiptek, BPPT,Litbang Dept Teknis, dll)

INDUSTRI NASIONAL(BPIS, BUMN lain, swasta)

PENDIDIKANNASIONAL

(Perguruan Tinggi, Pendidikan Kejuruan)

KEBIJAKAN UMUM

Penyelarasan kebijakan pemerintah(keuangan, ekonomi,industri, investasi, dll)yang mendukungterciptanya iklimkondusif bagi pelaksanaan pengembangan industriberbasis teknologi

PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRISEBAGAI SALAH SATU PILAR

PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL

Pola Hubungan Pengembangan R&D di Sektor Industri

Page 25: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

KEBIJAKAN TERPADU R&D di INDUSTRI

Industri Nasional

IndustriStrategis

Industri Hankam

KebijakanKeuangan & Fiskal

KebijakanIndustri & Perdagangan

KebijakanInvestasi

KebijakanPendidikan dan

Pelatihan

KebijakanTenaga Kerja

Kebijakan HAKI

KebijakanPenelitian dan

Pengembangan

Kebijakan Pertahanan dan

Kemanan

Kebijakan terpadu secara nasional dalam litbang pada sektor industri berbasis teknologi

Pengembangan sektor industridalam pembangunan ekonomi nasional

Page 26: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

2.PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI INDUSTRI BERBASIS MINYAK DAN GAS BUMI

Page 27: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PENGEMBANGAN INDUSTRI PETROKIMIA MASA DEPAN

Logistics center

Petrochemical Center

-Ethylene complex

-Aromatics complex

Petroleum/condensate

Refining center

Common use Infrastructure

center

Utilization of petroleum/gas

resources Self supply of petrochemical

products

Industrial promotion with

government support

Regional industrial

developmentBuild up

petroleum/petrochemical platforms

Pursuit of economics

Industrial development in East Java

Crude oil

Petrochemical Product/NGL

Condensate/NGL

Page 28: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Produsen Petrokimia Domestik

FEEDSTOCK

Naphtha

Natural Gas

Olefin

Aromatic

INTERMEDIATES

EthyleneChandra Asri : 525,000

Para-xylenePertamina : 250.000TPPI : 550.000

PropyleneChandra Asri : 240,000Pertamina :

EthylaneDychloride (EDC) : 665.000Asahimas Subentra : 400,000Satomo Indoryl : 260.000

MethanolPertamina : 330.000KaltimMethano : 660.000

Benzene Pertamina : 120.000TPPI : 393.000

Skema Produsen dan Aplikasi

DOWNSTEAM

HDPEChandra Asri : 100.000

Styrene MonomerStyrindo Mono Indo : 200.000

Ethylene GlycolGT Petrochem : 200.000

PTAPertamina : 150,000Mitsubishi Kasei : 600,000Amoco Mitsui : 350,000Polyprima Karya : 350,000 Polysindo : 350,000

Polypropylene: 600.000Tri Polyta Indonesia : 380.000Polytama Propindo : 180.000Pertamina : 40.000

LABUnggul Indah Corp

Vynil Chloride Monomen (VCM):850.000Asahimas Subentra : 450.000Sufindo Adi Usaha : 400.000

FormaldehydeKurnia KapuasIntan Wijaya

PolyesterPolypet KaryapersadaIndorama : 230.000SK Keris : 100.000Panasia Indosyntec : 80.000Polyfin : 100.000Polysindo : 450.000

PVC: 553.000Asahimas Subentra : 265.000Satomo Indovyl : 70.000Eastern Polimer : 36.000Statomer

APLICATION

Plastic bags, shrinkable packaging plastic and other household items

Packaging, industrial containers, shopping bags

Protective packaging, thermal insulation, disposable cups

Packaging, car parts, heavy-duty bags, carpets and ropes

Fiber, PET plastic bottles and film

Detergents

Pipe, film, wire and cable insulation

Adhesive applications (plywood)

LLDPETitan : 450.000Chandra Asri : 200.000

PolystyrenePacific Indomas (DOW)Polychem Indo : 330.000Royal ChemicalRisjad Brasali Styrindo : 15.000

UreaPusri : 2.280.000Kujang : 570.000Kaltim : 1.850.000Petrogres : 462.000AAF : 627.000PIM : 627.000

Ethyl BenzeneStyrindo Moni Indo : 110,000

Ethyl OxideGT Petrochem : 22,000 Plastic

ABS : 20.000

SAN : 8.000Risjad Brasali : 8.000

Explosive

2-Ethyl Hexanol (2EH)Petro Oxo Nusantara : 100.000

Acrylonitrile

Propylene Oxide

Dioctyl Phthalale (DOP)-Eternal

Acrylic Fiber-Indo Asahi

Propylene Glycol PolyolAco Chemical

Melamine : 80.000DSM : 60.000Sri Melamin : 20.000

Amonium NitratMulti Nitro Tama

Amonia : 4.910.000Pusri : 1.500.000Kujang : 400.000Kaltim : 1.500.000PIM : 350.000Petrogres : 450.000AAF : 400.000Kaltim Parma : 330.000

Fertilizer

Hydrogen Peroxida : 84.000

Formic Acid : 12.000Kujang

Textile

Textile

Polyurethan

Pardic Jaya

Page 29: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

3.PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI PENGEMBANGAN INDUSTRI BAJA

Page 30: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Lebih kecil dari10 juta ton

100 juta ton

500 juta ton

1000 juta ton

Page 31: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

4.PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI

Page 32: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Conflict of interest rules

Bayh-Dole

Intellectual property right

FDA regulations

Price regulations, reimbursement

policies

Corporate governance

The anatomy of the biotechnology business

Universities andgovernment research labs

EstablishedPharma

companies

New biotechfirms

GovernmentFundingagencies

Venturecapitalist

CustomersMDs GovernmentInsurers PatientsEmployers Hospitals

Product markets

Grants process

Capital markets

Public investors

Markets for know-how

Page 33: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

REGIONAL POTENTIAL

FACILITIESLEGAL

ASPECTS

OBJECTIVES OF BIO TECH-REGION

Page 34: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

5.PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BERKELANJUTAN

Page 35: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

KONSEP INDUSTRIALISASI

Page 36: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

SISTEM INDUSTRI

• Sistem industri yang kita buat,beli dan digunakan, berada dalam sistem natural yang lebih besar

• Dunia natural termasuk kehidupan,sumber daya regeneratif, dan sumber daya yang tidak regeneratif seperti minyak bumi dan mineral

• Sumber regeneratif akan mendukung aktivitas umat manusia berkesinambungan, selama kita tidak meengeksploitasi lebih besar dari pada kemampuan sumber daya tersebut mengganti diri sendiri

• Sumber daya non-regeneratif pada akhirnya akan habis• Dalam proses produksi sumber daya,sistem industri menghasilkan limbah.Limbah ini akan

mengurangi kemampuan natural untuk memperbaharui sumber daya• Kelebihan produksi dan limbah dari sistem industri juga mengakibatkan

kekhawatiran,ketidakadilan dan tekanan di sistem sosial

Page 37: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

SISTEM INDUSTRI DI DALAM SISTEM EKONOMI INDUSTRI

Page 38: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

SISTEM INDUSTRI DIDALAM SISTEM SOSIAL

Page 39: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

MODEL EKONOMI SIRKULAR

Page 40: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

Siklus Revolusi Teknologi

Tingkat

Penyebaran

Inovasi

teknologi

Gelombang besar sebelumnya

Desakan

Masa suka cita

Masa kejayaan

Sinergi

Kematangan

Masa keemasan Gelombang besar berikutnya

Dentuman besar KegagalanPenyesuaian kelembagaan

Dentuman besar berikutnya

Periode penerapanTitik balik

Periode pemanfaatan

Page 41: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

17711771 18251825 18861886 19391939 19771977 19971997

Revolusi Industri Revolusi Industri

18001800

Evolusi Teknologi Evolusi Teknologi Informatika,BioTek dan NanoTek Informatika,BioTek dan NanoTek

18531853 19131913 19691969 20052005 20252025

KecepatanKecepatanAdopsi Adopsi TeknologiTeknologi

Introduksi Introduksi Teknologi Teknologi

18531853 19131913 19691969 20252025 20612061 20812081

Kecendrungan Gelombang Pertumbuhan Industri dan Teknologi

TextileTextile RailwayRailwayAutoAuto

AirplaneAirplane ComputerComputer

DistributedIntelligence

BiotechNanotech

Source: Norman Poire, Economist

1959AI

Page 42: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

INTEGRASI TEKNOLOGI PRODUKSI SEL SURYA

Page 43: Mengembalikan Teknologi Kepada Mainstream Pembangunan Nasional

© RISTEK 2008

14 Agustus 2008 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

PENGEMBANGAN KAWASAN TEKNOLOGI BERSIH (CLEAN TECH)