mengapa orang malas serius beragama

40
Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Upload: aidilrizali

Post on 15-May-2015

4.394 views

Category:

Spiritual


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Mengapa Orang Malas Serius

Beragama

Page 2: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Tulisan sederhana ini saya dedikasikan kepada Truth, Critical Thinking, Courage, dan Peace.

Kepada semua orang yang memilih kebenaran walau menyakitkan daripada kepalsuan yang menyenangkan…

Kepada semua orang yang tidak memberi alasan untuk tidak menggunakan pikiran…

Kepada semua orang yang tidak sekedar menerima ajaran dari orangtua atau masyarakat tanpa berpikir kritis…

Page 3: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

!Karya ini dibuat hari Sabtu, 20 Maret 2010, dari jam 11.36 siang sampai jam

15.37 sore oleh Aidil Rizali. Segera karya ini saya jadikan public domain

yang berarti Anda bisa mengaksesnya tanpa memperdulikan hak-hak saya

sebagai penulis dan berarti karya ini sama sekali tidak dilindungi undang-

undang negara manapun.

Saya mendukung Copyleft.

dan Knowledge Should Be Free Movement sepertiyang diadvokasikan oleh Komisi Eropa.

Page 4: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Pembuka

Bagi banyak orang, agama mereka adalah bagian penting atau bahkan

terpenting dari identitas mereka. Ini dapat dibuktikan misalnya, kalau dulu

anda sekolah, anda bisa mengatakan kepada teman anda, ‘Woi dasar Arab

lho!’ atau ‘Batak, batak’ atau ‘Wong Jowo’, dan teman anda biasanya

tertawa saja dikatain seperti itu. Saling mengejek suku bangsa lumrah.

Begitu juga mengejek jenis kelamin, kita kan sering mendengar seorang

perempuan curhat, ‘Semua lelaki begini atau begitu’, dan banyak laki-laki

pun suka komplain, ‘Ah perempuan bawel’. Dan mereka pun masih bisa

berteman. Bahkan mungkin anda juga pernah ‘perang nama orangtua’, anda

akan mengejek nama orangtua teman anda (teman disini ya teman sekolah,

biasanya SMP) lalu dia juga akan balas menyebut nama orangtua anda.

Bayangkan, hal sesensitif nama orangtua saja masih bisa ditoleransi.

Tapi saya sama sekali belum pernah dengar orang mengatakan, ‘Woi

dasar Kristen lu!’, atau ‘Islam, Islam’ atau agama lain secara terbuka, baik

bercanda atau serius. Agama terlalu dianggap serius rupanya. Orang bisa

marah walaupun teman dekat sekalipun. Bahkan bukan satu dua orang saja,

semua orang tiba-tiba merasakan dinding yang memilah mereka. Bisa saja

semua orang beragama itu jadi kalang kabut. Hal ini tidak terjadi pada jenis

kelamin atau suku bangsa. Kalau seorang perempuan mengatakan, ‘laki-laki

tukang bohong.’ Tidak lantas semua laki-laki kesal. Kalau seorang teman

mengatakan, ‘Lambat banget nih Jawa.’, orang-orang Jawa lain pun santai-

santai saja. Tetapi kalau kita bilang ‘Nih Muslim bego banget’, ‘Tuh Kristen

tolol’, tiba-tiba semua Muslim atau Kristen jadi ikutan kesal. Hal ini hanya

terjadi pada agama. Ironisnya kebanyakan dari kita sebenarnya justru malas

Page 5: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

serius beragama. Orang-orang yang gampang kesal karena agama biasanya

orang-orang yang kalau kita ajak shalat lima waktu di mesjid atau aktif di

gereja justru malas-malasan.

Lalu apa tanda-tanda orang yang serius beragama itu sendiri? Mari kita

lihat bersama dihalaman-halaman selanjutnya.

Penulis

Page 6: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Daftar Isi

Mengetahui Sejarah Agama

Membandingkan Agama

Pusing Beragama

Ekstrim Beragama

Agama Konsumerisme

Membuat agama sendiri

Theis

Atheis

Apatheis

Apa Yang Anda Percaya Belum Tentu Yang Benar

Penutup

Page 7: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Mengetahui Sejarah Agama

Lain kali anda ke mesjid, coba anda tanya beberapa orang dari mulai anak

kecil sampai orang yang sudah tua beberapa pertanyaan berikut:

1. Coba sebutkan 10 saja nama sahabat Nabi.

2. Tahun berapa Fath Mekkah terjadi.

3. Apa perbedaan terpenting antara Mazhab Syafi’i dan Maliki.

Kecuali mesjid anda ada di pesantren, umumnya orang sama sekali tidak

bisa menjawab ketiga pertanyaan diatas.

Jadi sangat timpang bahwa orang menganggap agama sesuatu yang penting

tetapi kemudian kebanyakan bahkan tidak mengenal (atau merasa tidak perlu

mengenal) banyak hal tentang agamanya.

Bahkan orang yang belajar sejarah agama kadang-kadang tidak bisa

menentukan siapa yang paling dekat dengan Nabi diantara Ali dan

Mu’awiyah. Padahal bila cermat, kita akan memilih jawaban Ali karena Ali

adalah keponakan Nabi, yang juga menantu Nabi, dan Ali merupakan salah

satu muslim pertama. Sedangkan Mu’awiyah baru masuk Islam setelah Fath

Mekkah. Nabi sendiri pernah bilang bahwa berbeda orang yang masuk Islam

di awal Islam (saat lagi lemah dan diserang) dan ketika Islam sudah jaya.

Orang-orang ini termakan saja dengan ucapan bahwa seorang Muslim harus

menganggap sama semua sahabat Nabi. Padahal Nabi sendiri tidak

menganggap sama semua sahabatnya. Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali

Page 8: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

lebih dekat kepada Nabi karena mereka semua merupakan menantu atau

mertua Nabi selain menjadi sahabat, dan keempat orang ini pula yang lazim

dianggap sebagai khalifah teladan.

Orang lalu juga sering tidak tahu sejarah datangnya agama ke keluarga

mereka. Harap anda sadar bahwa keluarga anda tidaklah selalu beragama

Islam (atau Kristen dst), pasti ada satu generasi di pohon keluarga anda yang

tadinya diluar agama tersebut memilih (atau bahkan dipaksa, kita tidak akan

pernah tahu secara pasti) untuk masuk agama tersebut.

Walaupun suatu ajaran agama bisa jadi mengajarkan jangan memaksa orang

lain beragama, tetapi dalam prakteknya, pemaksaan agama bisa saja

dilakukan. Ketika Islam menaklukkan Spanyol, ada data yang menunjukkan

beberapa orang Kristen dan Yahudi dipaksa masuk Islam. Beberapa ratus

tahun kemudian juga di Spanyol, justru gantian orang Islam dan Yahudi

dipaksa masuk Kristen. Ini bukan fenomena khusus di Spanyol, ini terjadi

diseluruh dunia. Silahkan dicek.

Atau bisa jadi orang masuk suatu agama karena agama itu populer dan

mereka merasa akses untuk posisi penting di pemerintahan tidak bisa mereka

raih kalau tidak pindah agama. Ketika Kaisar Konstantin pindah dari agama

Romawi ke agama Kristen, banyak pejabat-pejabatnya yang langsung pindah

agama juga, percaya atau tidak percaya itu urusan belakangan.

Orang yang serius beragama pasti akan tertarik mengetahui sejarah

agamanya mulai dari siapa orang-orang penting, apa kejadian-kejadian

penting dan dimana tempat-tempat penting agamanya. Banyak orang

Page 9: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

menggunakan tameng ‘sibuk’ untuk membenarkan kurangnya pemahaman

mereka akan agama mereka sendiri. Padahal jika saja anda menganggap

mengetahui lebih dalam tentang agama anda sama pentingnya dengan makan

dan buang air pastilah anda akan menyediakan beberapa menit sehari untuk

belajar. Dan jika itu dikalikan dengan umur anda sekarang, anda pasti sudah

tahu banyak.

Walau Nabi mengatakan orang yang berilmu itu lebih tinggi derajatnya

dibanding orang yang hanya sekedar shalat atau baca Qur’an tetapi tidak

paham artinya, kebanyakan Muslim justru melakukan kebalikannya.

Kebanyakan malah mementingkan shalat atau baca Qur’an tanpa tahu arti

dari apa yang mereka ucapkan. Mereka tidak tertarik kepada Asbabun Nuzul

dan Asbabul Wurud, bahkan banyak yang tidak tahu arti dua kata tersebut.

Asbabun Nuzul adalah Sebab Turun dari suatu ayat. Asbabul Wurud adalah

Sebab Dikatakan suatu perkataan oleh Nabi (hadist). Hal ini juga terjadi

pada pengikut agama lain. Tanyalah kepada seorang Kristen atau Hindu atau

Buddha atau Yahudi atau Jain atau Shinto seberapa banyak ayat yang

mereka hapal, kebanyakan hanya hapal 0.1% dari isi kitab mereka.

Banyak orang beragama yang tidak tahu sejarah hari raya mereka. Di agama

Kristen misalnya, banyak pengikut Kristen yang tidak tahu atau tidak perduli

bahwa perayaan hari lahir Yesus ada yang jatuh pada tanggal 25 Desember,

ada yang tanggal 7 Januari dan ada yang tanggal 6 Desember. Banyak yang

tidak perduli bahwa hari Natal kini menjadi hari penuh konsumerisme, yang

sebenarnya bertentangan dengan ajaran Kristen sendiri. Sekarang justru

kalau Natal yang banyak adalah film Sinterklas, padahal Sinterklas kan

Page 10: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

fiktif, padahal hari Natal hari raya untuk Yesus bukan untuk merayakan

Sinterklas. Tapi banyak orang tidak ambil pusing, maunya fun saja.

Page 11: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Membandingkan Agama

Banyak orang bilang semua ‘agama’ itu benar. Itu bisa terjadi karena mereka

bersikap sopan dan diplomatis atau mereka serius percaya hal itu benar.

Kalau mereka serius mengatakan semua agama itu benar, makna benar itu

apa?. Memang benar semua agama benar bagi pengikutnya masing-masing.

Sama seperti semua agama itu salah bagi bukan pengikutnya.

Tetapi agama itu tidak mungkin benar semua karena terjadi banyak

kontradiksi kepercayaan antar agama. Jika agama ini mengatakan tuhan

hanya satu, lalu agama itu mengatakan ada ratusan tuhan, tidak mungkin

dua-duanya benar. Akan lucu bila kita percaya setelah kita mati ada

beraneka ragam surga dan neraka untuk masing-masing pengikut agama.

Islam jelas-jelas mengatakan semua orang yang tidak percaya kepada

Allah dan Rasulullah ya akan masuk neraka selama-lamanya. Dalam

kepercayaan Kristen justru terbalik, kalau seorang Kristen percaya pesan

Rasulullah justru ia dianggap telah murtad dari Kristen dan masuk neraka.

Karena agama dianggap isu sensitif dan sangat pribadi biasanya orang

memilih tidak membandingkan satu agama kepada agama yang lain. Padahal

membandingkan itu adalah hal yang lumrah dan naluriah. Kita membanding-

bandingkan segalanya. Mau beli mie kita bandingkan dulu. Mau beli susu

bayi kita bandingkan dulu baik harga maupun kualitas dari berbagai macam

merek susu. Mau beli mobil, rumah, mau nonton film, dengar musik, baca

buku, semuanya ada berbagai pilihan dan kita pasti pilih. Yang paling jelas

adalah memilih pasangan hidup. Sadar atau tidak dari ratusan atau belasan

lawan jenis yang menarik pada akhirnya kita memilih satu saja kan? Nah

disini kita memilih pegangan hidup.

Page 12: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Disini kita harus jujur dulu pada diri sendiri apakah kita ikut suatu agama

karena agama itu benar atau karena itu agama yang dianut oleh orangtua kita

dan sejak kecil diajarkan kepada kita sehingga agama itu kita anggap benar?

Memang susah untuk bersikap objektif dalam hal agama karena agama

sudah sama seperti makanan, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan amat

susah untuk dirubah. Anda biasa puluhan tahun makan nasi, hingga merasa

bila belum makan nasi sama saja belum makan. Anda bingung bagaimana

orang lain (seperti orang Eropa atau Amerika) bisa kenyang tanpa makan

nasi. Nah orang Amerika pun berpikiran seperti itu.

Agama manapun sebenarnya juga banyak konflik dengan ‘dirinya’

sendiri. Agama Islam umum dibelah lagi menjadi agama Islam Sunni dan

Islam Syiah. Nah banyak orang Sunni yang bilang Syiah itu sesat dan bukan

Islam. Didalam Sunni sendiri ada berbagai mazhab. Mazhab Maliki, Syafii,

Hambali, Hanafi dan banyak lagi, walaupun mereka saling menghormati

tetapi dalam realitasnya tidak selalu begitu. Lalu kemudian ada perbedaan

antara tradisionalis dan modernis seperti NU dan Muhammadiyah. Tidak

jarang orang-orang ini berantem, baik berantem secara ide, mulut bahkan

fisik. Ironis kan?

Agama harus bisa dilihat sebagai suatu ‘ide’ sama seperti ide-ide lain.

Ide selalu berasal dari seseorang dan ide itu bisa diterima dan ditolak, ide itu

bisa didukung, bisa dikritik. Hanya dengan meneliti agama secara objektif

dan tidak memasukkan ego kita didalamnya, membandingkan agama bisa

berlangsung jernih. Bila ide membandingkan agama kita dengan agama lain

terlihat seperti hal yang besar, ya coba bandingkan perbedaan dalam agama

sendiri. Walaupun sama-sama Islam atau Kristen atau Hindu, banyak

pemuka-pemuka agama yang punya penafsiran dan ritual yang berbeda.

Page 13: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Pusing Beragama

Orang malas serius beragama karena kalau dipikirin serius kita bisa jadi

pusing. Pusing beneran. Mencari kebenaran bukan hal gampang lho. Ini hal

sulit. Sama sulitnya dengan menahan sakit di ginjal atau sakit jantung atau

sakit kepala. Kebanyakan dari kita lebih memilih di kasih obat penghilang

rasa sakit yang memberi ‘ilusi’ sehat daripada merasakan ‘kebenaran’ sakit.

Orang tidak mau susah-susah intinya begitu. Toh bagi kebanyakan orang,

agama itu bukan hal terpenting dalam hidupnya. Banyak orang cuma

berpikir bahwa agama itu penting. Tapi lihat dibanyak rumah, buku-buku

agama dibeli tapi tidak dibaca. Kamar anak-anak isinya poster idola

Amerika atau Jepang. Kebanyakan film dan musik adalah film dan musik

sekuler yang tidak bernapaskan agama sama sekali.

Page 14: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Ekstrim Beragama

Orang juga malas serius beragama karena mereka takut jadi fanatik. Banyak

yang bilang kalau kita beragama harus fanatik. Tetapi fanatik ini membuat

kita jadi serasa wakil Tuhan yang bebas menyakiti orang lain atas nama

agama. Banyak juga orang yang jadinya hidup di jaman lampau, mereka

mencoba mengimitasi secara literal kehidupan pendiri agama mereka.

Jadinya mereka tidak cocok dengan kehidupan modern. Ada juga yang jadi

aneh, benci kepada orang Amerika misalnya. Padahal orang Amerika itu kan

sangat plural beraneka ragam. Atau benci orang Muslim atau Kristen atau

Hindu. Bencilah kepada orang karena perkataan atau perbuatannya salah

bukan karena latar belakang agama atau ras.

Page 15: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Sombong Beragama

Walaupun semua ajaran moral tidak suka orang sombong, menjadi orang

yang tahu banyak tentang agama malah bisa menjadikan orang itu merasa

dirinya tinggi, lalu pergi kemana-mana, ke daerah-daerah merasa dirinya

pemegang cahaya kebenaran. Akhirnya orang muak.

Karena tidak mau tersentuh ‘penyakit’, orang-orang yang sombong ini

maunya dekat-dekat dengan grup mereka saja. Jika anda berbeda sedikit saja

dengan apa yang mereka anggap benar, mereka langsung menjauhi anda.

Mereka serius beragama tetapi belum tentu mereka benar dalam beragama.

Sama seperti anda serius berolahraga tetapi belum tentu anda melakukannya

dengan benar (mungkin pemanasan anda sedikit hingga keram, mungkin

anda tidak pendinginan).

Page 16: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Agama Konsumerisme

Walau mereka tidak akan mengakuinya sampai mati, kebanyakan orang

sebenarnya beragama yang sama yaitu agama Konsumerisme. Tanya setiap

anak sekolah, apakah mereka lebih suka mendengar musik pop atau musik

relijius? Yang saya lihat mereka semua lebih suka mendengar musik pop,

bahkan yang sekolah di sekolah relijius. Saya pernah dibuat terkejut ketika

acara pentas seni yang dibuat suatu sekolah relijius isinya menyanyikan

lagu-lagu pop lokal dan Barat saja, hanya dibuka dengan pembacaan Al-

Qur’an.

Lalu lihat di bioskop, orang lebih suka menonton film-film action,

romance, comedy, animation daripada film relijius. Ini merata bagi pengikut

agama manapun. 10 film terlaris sepanjang masa semuanya adalah film non-

relijius (Avatar, Titanic, Lord of the Rings, Spider-Man, Batman, dsb). Jadi

orang-orang beragama ini lebih suka makhluk ciptaan imajinasi manusia

daripada makhluk yang benar-benar ada ciptaan Tuhan. Orang malas nonton

dokumenter film tentang binatang dan tumbuhan betapapun bagusnya.

Lalu lihat apa yang orang lakukan jika ia punya kelebihan uang, apakah

mereka memberikannya kepada orang miskin atau yatim piatu atau mereka

memilih beli mobil, renovasi rumah, makan-makan, beli handphone, dan

liburan ke luar negeri.

Banyak orang yang ibadahnya rajin tetapi tidak pernah mengajak

keluarganya mengunjungi panti asuhan, panti jompo, umumnya mereka pada

sibuk ke mal-mal saja. Padahal ajaran agama secara gamblang mendorong

orang untuk perduli kepada masalah sosial dan tidak egois hanya

Page 17: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

mementingkan kesenangan diri sendiri dan keluarga. Di mal mereka shalat.

Pertanyaannya, mereka itu shalat kepada Tuhan atau kepada Mal? Apakah

mereka berucap bismillah (dengan nama Allah) atau bismalah (dengan nama

Mal), apa mereka mengucap Allahuakbar atau Malkuakbar (Mal ku maha

besar)? Terimakasih Mal, berkat Engkau saya bisa foya-foya disini bareng

keluarga (atau teman).

Page 18: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Membuat agama sendiri

Entah kenapa di Indonesia orang harus mengikuti satu dari lima agama

‘resmi’ pemerintah, padahal kebebasan beragama adalah hak asasi semua

orang. Banyak pengikut agama-agama ‘lokal’ tidak diterima di pemerintahan

dan mereka pun harus pura-pura ikut agama lain. Coba kita empati kepada

mereka. Bayangkan kalau ada negara yang melarang kelima agama resmi

ini, kesal kan kita?

Tidak semua orang merasa puas dengan agama yang diikuti orangtua

mereka dan yang dicekoki disekolah. Seorang David Koresh membuat

agamanya sendiri yaitu agama Davidian, dia bilang dia adalah Tuhan, dan

ternyata ada saja yang percaya. David dan 54 pengikutnya ditembak sampai

mati oleh pemerintah Amerika Serikat.

Agama baru yang cukup terkenal adalah agama Saintologi, agama Tom

Cruise. Agama ini dibuat Ron Hubbard, tadinya sekedar untuk terapi tetapi

banyak orang mulai suka sehingga akhirnya pada tahun 1993 Saintologi

resmi menjadi agama. Ron bilang Tuhan bernama Xenu membawa miliaran

manusia dengan kapal luar angkasa yang amat besar ke bumi 75 juta tahun

yang lalu. Walaupun ini tidak masuk akal kebanyakan kita, Tom Cruise dan

teman-temannya benar-benar percaya hal ini.

Di jaman Nabi Musa, ada juga orang yang membuat sapi sebagai tuhan.

Patung anak sapi yang dibuat oleh tangan sendiri kemudian disembah. Ada

saja yang ngikutin.

Orang dapat dan mau percaya apa saja. Apalagi bila keluarga mereka

percaya hal yang sama dan ajaran itu diajarkan sejak kecil. Betapapun orang

Page 19: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

diluar agama mereka melihat agama mereka itu tidak masuk akal. Kalau

orang bisa percaya sapi itu tuhan dan manusia dibawa tuhan melalui kapal

luar angkasa ke bumi, orang bisa percaya apa saja. Di India dulu, janda yang

ditinggal mati suami harus membakar diri sendiri biar menemani suami di

alam lain. Walaupun mereka takut, mereka tetap menjalankan ritual ‘gila’

ini. Di suku Aztec, mereka percaya lima dewa mereka bunuh diri agar

manusia dapat hidup terus. Maka untuk membayar pengorbanan ini setiap

tahun mereka mengorbankan gadis tercantik untuk dibakar hidup-hidup.

Hampir 250,000 manusia dikorbankan untuk ritual ini pada abad ke-15. Bagi

suku Aztec, pengorbanan ini dianggap sakral dan orang yang akan dibunuh

merasa terhormat dipilih sebagai korban. Itulah yang namanya keyakinan.

Page 20: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

TheisTheis sebenarnya mencakup semua orang yang percaya adanya

Tuhan/Dewa/Pencipta. Tetapi istilah ini kemudian khusus menjadi milik

orang-orang yang setelah membandingkan agama demi agama demi agama,

memilih untuk tidak beragama. Jadi mereka percaya akan adanya Tuhan

tetapi tidak percaya kepada ajaran manapun dan tidak pula membuat agama

sendiri.

Epicurus seorang filsuf jaman Yunani Kuno mengajarkan bahwa Tuhan

terlalu penting untuk memikirkan nasib makhluknya. Tuhan tidak perduli

anda bahagia atau tidak, karena anda tidak penting bagiNya. Mau semua

manusia bahagia atau sengsara tidak ada pengaruhnya sedikitpun kepada

Tuhan. Jika kita saja manusia tidak perduli kepada nasib semut-semut,

apalagi Tuhan kepada manusia. Perbandingan tinggi manusia kepada semut

dan Tuhan kepada manusia sangat jauuuuhhhhh sekali.

Thomas Jefferson, Presiden ke-3 Amerika Serikat, adalah seorang theis

terkenal. Semakin banyak orang yang percaya kepada Tuhan tapi sangsi

kepada ajaran agama manapun.

Banyak orang mengagumi karya orang yang lain agama. Seorang Muslim

yang taat bisa jadi menyukai yoga (yang dibuat orang Hindu), The Beatles

(orang Kristen), karate (orang Shinto), bahkan karya dan produk orang ateis

sekalipun, sadar tidak sadar. Lalu kemudian ia berdoa yang intinya semua

Muslim akan selamat sedangkan non-Muslim walaupun berbuat baik

sebanyak apapun tetapi karena bukan Muslim, akan disiksa di neraka.

Seperti tidak ada yang janggal. Ini juga berlaku dengan seorang Kristen dan

agama lain. Ini yang membuat sebagian orang memilih tidak beragama

Page 21: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

manapun karena ide bahwa orang masuk neraka hanya karena salah

kepercayaan tidak dapat mereka terima. Jika di dunia ini ada rezim yang

memasukkan semua orang yang beragama A ke surga dunia dan semua

orang diluar agama A itu ke neraka dunia, tentu rezim itu akan dikutuk

habis-habisan oleh negara-negara lain, bahkan bisa diserang. Theis tidak bisa

menerima Tuhan yang memberi mereka pikiran dan hati yang baik bisa

membuat penilaian seperti itu. Seseorang itu dinilai dari perbuatannya.

Hanya karena B beragama sama dengan saya, bukan berarti saya akan beli

karyanya kalau karyanya jelek. Hanya karena C beda agama bukan berarti

saya tidak suka hasil karyanya, kalau hasilnya bagus ya saya suka. Apakah

bisa diterima seorang yang baik, berani dan menolong saya ketika saya

tenggelam masuk neraka karena bukan agama A, sedangkan orang yang

suka menyakiti saya tetap akhirnya masuk surga karena beragama A? Orang

bilang kita tidak bisa mengerti pikiran Tuhan, dan ada yang bilang pada

dimensi tertentu semua itu baik. Padahal dalam kitab suci manapun tidak

akan ada pembenaran memberi makan bayi dengan bangkai tikus, dan tidak

akan ada agama yang mengutuk orang yang menolong orang lain. Bahkan

orang atheis dan apatheis pun setuju. Jadi nilai universal itu ada.

Page 22: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Atheis

Atheis adalah orang yang tidak percaya adanya pencipta yang membuat

manusia. Walaupun di Indonesia atheis dianggap sama dengan komunis

sebenarnya kedua hal ini tidak selalu sejalan. Dan komunis pun sebenarnya

tidak ‘jahat’ seperti yang kita pikir selama ini. Partai Komunis Indonesia

tidak akan pernah menjadi sebesar itu dengan simpatisan puluhan juta orang

bila mereka ‘jahat’. Komunisme mengajarkan suatu masyarakat tanpa kelas

dan tanpa barang pribadi dimana semua orang bisa hidup bahagia.

Komunisme kesal karena sistem kapitalis membuat sedikit orang elite kaya

raya dan kebanyakan orang menjadi buruh mereka dengan kondisi hidup

menyedihkan. Walau idenya bagus, sayangnya pada kenyataannya hal ini

tidak selamanya terjadi. Justru banyak negara komunis menjadi lebih ‘jahat’

kepada rakyatnya daripada negara kapitalis.

Seorang kapitalis juga bisa jadi atheis, siapapun bisa jadi atheis. Bahkan

atheis adalah ‘agama’ terbesar ketiga setelah Kristen (gabungan semua

agama berorientasi ke ajaran Yesus), dan Islam (semua agama yang

berorientasi ke ajaran Muhammad).

Albania adalah negara paling atheis di dunia. Setelah merdeka dari

Kerajaan Turki pada 1912, Albania langsung mengharamkan yang namanya

beragama. Yang menarik, orang-orangnya juga setuju. Orang Albania

melihat semua agama itu sebagai ‘serangan ide asing’. Mereka melihat

agama adalah ‘ancaman dan serangan bagi budaya tradisional Albania’.

Pada tahun 1923, umat Muslim di Albania merubah gaya shalat mereka (jadi

Page 23: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

cuma berdiri tanpa rukuk dan sujud), shalat dengan bahasa Albania, dan

membuka jilbab.

Pada tahun 1929, Gereja Albania lepas dari Gereja Katolik. Kemudian

semua sekolah agama dilarang. Dan akhirnya pada tahun 1967, 2.169 tempat

beribadah (mesjid, gereja) dialihgunakan menjadi pusat-pusat budaya

Albania. UUD Albania mengatakan negara Albania adalah negara yang

mendukung atheisme agar masyarakat mempunyai sudut pandang rasional

terhadap kehidupan.

Anak-anak Albania sama sekali tidak tahu tentang agama, tidak ada

satupun buku agama yang bisa ditemukan di Albania. Albania adalah negara

atheis total pertama di dunia (yang kemudian diikuti Korea Utara, hanya saja

Korea Utara masih mempunyai tuhan manusia yaitu Kim Il-Sung. Presiden

kedua Korut dari tahun 1972 sampai ia meninggal tahun 1994. Setelah ia

meninggal jabatan presiden dihapus, dan dalam undang-undang ia ditulis

sebagai the Eternal President. )

Page 24: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Apatheis

Pembuat film Religulous Bill Maher menganggap dirinya seorang apatheis.

Kalau theis percaya adanya Tuhan dan atheis percaya Tuhan tidak ada.

Kaum apatheis tidak mau memikirkan adanya Tuhan atau tidak. Jadi dia

sama sekali nggak mikirin agama. Di otaknya kata ‘Tuhan’ atau ‘agama’

tidak ada. Dia tidak perduli. Kebanyakan dari kita sebenarnya sadar tidak

sadar adalah seorang apatheis. Agama yang kita anut sebenarnya adalah

tradisi keluarga. 99% orang didunia mengikuti agama orangtua mereka, dan

biasanya akan tetap pada agama yang sama. Orang yang pindah agama

sangat sedikit sekali. Orang yang serius beragama dengan cara belajar

sejarah agamanya secara komprehensif dan detil dan membandingkan

ajaran-ajaran agama terlalu sedikit. Mayoritas orang hanya sampai pada kulit

terluar agamanya saja.

Page 25: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Apa Yang Anda Percaya Belum Tentu Yang Benar

Dan sebaliknya apa yang benar belum tentu yang anda percaya. Ini terjadi

setiap hari. Anda percaya sepenuhnya bahwa anda adalah anak kandung

orangtua anda, ternyata anda anak angkat. Anda percaya anak anda normal,

ternyata dia gay. Anda percaya kepada partai dan politikus tertentu akan

membawa kebaikan bagi bangsa, ternyata dia korup. Sesuatu itu benar kalau

sesuai dengan kenyataan. Kalau teman anda bilang dia berumur 20 tahun

tetapi ternyata di akte kelahirannya dia baru berumur 18 tahun, maka teman

anda bohong.

Ada orang yang percaya benar kalau seseorang mendapat musibah, itu

pasti karena dia berbuat dosa. Jadi jutaan orang yang dibunuh, diperkosa,

kena tsunami, kepeleset, kecelakaan, semuanya pantas karena mereka penuh

dosa. Tetapi bila logika ini konsisten, berarti hal kecil macam digigit

nyamuk pun berarti kita berdosa, karena kalau tidak berdosa, maka si

nyamuk tidak akan menggigit kita. Sebaliknya kalau kita dapat kebaikan,

atau uang (walau uang hasil korupsi) maka itu karena kita berbuat baik. Ini

jelas tidak masuk akal dan tidak bisa diterima akal sehat. Sayangnya

kebanyakan orang belum pernah atau belum menguasai kualitas berpikir

kritis, jadilah mereka tetap terperangkap kepada kepercayaan yang salah.

Apa yang anda percaya belum tentu benar, tapi juga belum tentu salah.

Apa yang populer belum tentu benar, tapi juga belum tentu salah. Cari tahu

dong.

Page 26: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

Penutup

Walaupun sekarang terlihat ada komunitas-komunitas anak muda yang

relijius dari berbagai agama dan di berbagai negara. Mesjid (tempat sujud)

terbesar didunia bukanlah di Mekkah, tetapi di mal-mal di Dubai, Kuala

Lumpur, Jakarta, dimana orang bersujud kepada barang-barang mahal yang

dibeli agar mereka merasa ‘mahal’ dan up-to-date. Gereja terbesar di dunia

bukanlah di Vatikan, tetapi di stadium-stadium sepakbola di Inggris,

Spanyol, Indonesia, dimana orang tidak capek-capeknya menyebut-nyebut

nama Tuhan mereka sebenarnya, yaitu para pemain bola dan kesebelasan

mereka dengan penuh semangat dan kobaran api perjuangan.

Begitulah dari dulu hingga kapanpun kebanyakan orang akan malas

untuk terlalu dalam menekuni agama, karena agama membosankan dan tidak

fun, sebagaimana dilihat musik, film dan buku bestseller sepanjang zaman

bukanlah buku-buku agama. Memang ada klaim bahwa buku terlaris adalah

Injil atau Al-Qur’an, tetapi kebanyakan yang punya buku suci tidak pernah

membaca buku tersebut sampai habis atau dengan pemahaman yang penuh.

Berbeda dengan orang yang membeli buku novel, biasanya dihabiskan

secepat mungkin. Sebagian beralasan agama terlalu ribet dan bikin pusing.

Sedangkan perangkap bagi orang yang serius menekuni agama adalah

sikap fanatik dan sombong. Seorang yang fanatik dan sombong kepada

kepercayaannya dapat membahayakan dirinya dan masyarakat.

Anda juga mungkin berpikir menjadi theis, atheis, atau apatheis, itu

terserah anda. Sayangnya pemerintah Indonesia masih diskriminatif

sehingga tidak mengakui agama-agama lain seperti agama Yahudi, agama

Jain, agama Shinto, agama Zoroaster. Orang juga harus diberi kebebasan

Page 27: Mengapa Orang Malas Serius Beragama

untuk tidak menganut agama manapun. Seperti di Amerika, Presiden Obama

berkata ‘Orang Amerika adalah orang Kristen dan Islam, Yahudi dan Hindu,

dan orang-orang yang tidak percaya agama manapun.’