mencegah penyakit pernapasan (crd) unggas komersial

13
Aulia Ahmadi Japfa Aprenticeship Training XIV Mencegah Penyakit Pernapasan Melalui Manajemen Kualitas Udara

Upload: aulia-ahmadi

Post on 13-Apr-2017

366 views

Category:

Science


5 download

TRANSCRIPT

Aulia Ahmadi Japfa Aprenticeship Training XIV

Mencegah Penyakit Pernapasan Melalui Manajemen Kualitas Udara

Mengapa terjadi penyakit pernapasan?Penyakit pernapasan (CRD) atau ngorok yang

sering terjadi dapat menjadi awal timbulnya penyakit yang lain. Kasus penyakit pernapasan (CRD )atau ngorok sangat merugikan bagi para peternak karena penyakit tersebut dapat menular ke ayam lain dan mematikan.

Salah satu penyebabnya adalah ammonia. Semakin ammonia dapat ditekan, maka semakin rendah kasus ngorok terjadi. Bagaimanakah cara menekan kadar ammonia di kandang?

Ammonia?Ammonia yang terdapat di kandang ayam

terbentuk dari reaksi kimia antara asam urat (C₅H₄N₄O₃) dan air (H₂O).

Asam Urat adalah substrat berbentuk pasta berwarna putih yang dibuang dari tubuh ayam bersama dengan ekskreta.

Dibandingkan asam amino dan molekul nitrogen yang lain pada ekskreta, asam urat lebih cepat diubah menjadi ammonia oleh mikroorganisme.

Air sebagai komponen pembentuk Ammonia

Sumber air untuk pembentukan ammonia selain dari asam urat itu sendiri juga berasal dari ekskreta.Oleh karena itu, kadar air dalam ekskreta harus ditekan.

Belum lagi adanya tumpahan air minum pada litter, kelembaban litter yang tinggi, serta masuknya air hujan ke dalam kandang yang kesemuanya itu turut meningkatkan kadar air ekskreta yang akhirnya meningkatkan kadar ammonia.

Beberapa cara untuk menekan ammonia

1. Manajemen kandang yg baik. Di Kandang postal, Litter adalah penyumbang

terbesar ammonia karena litter merupakan tempat menumpuknya feses, jatuhan pakan dan juga air minum.

Karakteristik sekam padi sebagai bahan litter adalah kemampuan menyerap air yang kurang baik dan jika terlampau kering kandungan debu nya cukup tinggi.

Kandungan air ideal dalam litter ialah 20-25%. Litter akan berdebu jika kandungan air kurang dari itu. Litter basah kurang mampu menyerap air sehingga feses tetap basah dan menyediakan air untuk membentuk ammonia.

Jika litter basah, dianjurkan untuk di-cake-ing, disemprot desinfektan dan ditumpuk lagi dengan material litter baru agar menghindari terlepasnya ammonia dalam jumlah besar yang terkurung dalam litter basah. Jika itu terjadi ayam rentan keracunan ammonia dan penyakit pernapasan.

2. Perbaikan ventilasiventilasi yang baik akan membawa ammonia dan CO2 keluar dari kandang dan menukarnya dengan udara segar (oksigen). Perbaikan ventilasi yang dapat dilakukan yaitu:

a. Sisakan sedikit celah pada tirai kandang agar tetap terjadi pertukaran udara, namun tidak mempengaruhi suhu dalam kandang.

b. Khusus pembuatan kandang panggung atur ketinggian kandang yaitu 1,5 meter. Lebar kandang juga tidak lebih dari 7 meter. Semuanya bertujuan mengoptimalkan aliran udara agar tetap lancar mengusir ammonia.

c. Penambahan kipas (opened house) atau blower (closed house).

3. Menekan populasi mikroorganismebiosekuriti kandang dan perbaikan manajemen kandang agar tetap kering seperti menekan tumpahan air minum, pancaran sinar matahari secara langsung serta dibantu kegiatan desinfeksi sekitar kandang secara rutin dapat menekan populasi mikroorganisme penyebab CRD (Mycoplasma gallisepticum).

Lingkungan yang kering akan menyulitkan mikroorganisme untuk tumbuh. Sehingga akan mengurangi populasi mikroorganisme.

Modifikasi Asupan pakanTujuan dari modifikasi asupan pakan yaitu

menekan kadar asam urat dan air di dalam ekskreta.

Asam urat terbantuk dari perombakan protein saat tubuh kelebihan protein dan dibuang melalui ginjal. Dengan kata lain, jika kadar protein sesuai dengan kebutuhan ayam maka kadar ammonia dapat ditekan.

Lanjutan...

Menggunakan ransum sesuai kebutuhan ayam adalah solusinya.

Misalnya mengurangi pemakaian pakan prestarter untuk sepanjang umur broiler .

Mengapa?

Yaitu karena kadar protein kasar pakan prestarter yang tinggi sedangkan kebutuhan protein kasar broiler semakin tumbuh justru semakin menurun.

Lanjutan...Kelebihan air dalam ekskreta disebut wet droppings. Beberapa penyebabnya ialah tingginya asupan mineral oleh ayam sehingga ayam minum lebih banyak. Contohnya: pemberian NaCl atau garam dapur yang tinggi dpt meningkatkan water intake.suhu kandang yang tinggi juga dapat meningkatkan konsumsi air minum dan berakibat pada kandungan air yang tinggi pada ekskreta yang dapat meningkatkan kadar ammonia.Penggeseran tempat pakan dan tempat minum secara rutin dapat menekan produksi ammonia di dalam kandang, karena ayam tidak berkumpul (makan, minum, dan buang kotoran) di satu titik, yang mengakibatkan akumulasi ekskreta di satu titik tsb, sehingga daya serap litter di titik tersebut berkurang sehingga akan meningkatkan kandungan air pada litter yang memicu produksi ammonia.

KesimpulanPada intinya penyakit pernapasan ayam

dapat dicegah dengan menekan kadar ammonia di sekitar kandang dengan cara-cara perbaikan manajemen diatas. Sehingga permasalahan penyakit pernapasan dapat dicegah.

SEKIAN dan TERIMA KASIH