mata

141
1 Anatomi & Fisiologi Mata Anatomi & Fisiologi Mata Dr. Zukhri Zainun, SpM Dr. Zukhri Zainun, SpM

Upload: shinta-lisseva

Post on 23-Sep-2015

23 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

mata

TRANSCRIPT

  • Anatomi & Fisiologi MataDr. Zukhri Zainun, SpM

  • Kelopak Mata (Palpebra)Bisa mengedip (membuka & menutup)Terdiri dari : - Mucosa Menghasilkan secret - Sel-sel Kornea licin & BasahMelindungi kornea mata kornea tetap jernihBila ada kelainan pada Palpebra (kelopak mata tak bisa menutup) Rusak kornea : Mis : Keratitis ExposurePalpebra Superior Inferior

  • Anatomi Kelopak MataTerdiri dari : - Kulit : Lebih tipis dari kulit tubuh lainnya - Margo Palpebra - Ada barisan untuk tumbuhnya bulu - Kelenjer Seibom - Kelenjer keringat

    Fisiologi Kelopak MataPerlindungan mataMembasahi mataKosmetik mata / muka

  • Ad1. Perlindungan Mata Gerakan kelopak mata bisa :- Voluntary (Disadari)- Involuntary (Tak Disadari)

    Ad2. Membasahi MataDengan adanya gerakan kelopak mata atas air mata mengalir ke Cornea Cornea tdk kering

    Ad3. Kosmetik (Kecantikan) Mata/Muka

  • Kelainan Pada PalpebraI. RadangAda tanda radang : - Bengkak - Merah - Panas - Nyeri tekanHordeolum Eksternum InternumEtiologi : Kuman StafilokokusRadang : Pada kelenjer kelopak mata (Zeis Emoll)Gejala : - Tanda Radang - Akut

  • - Terapi Kompres panas Anti Biotika Lokal Insisi Sistemik Eksternum : - Anastesi Lokal - Insisi Horizontal Searah Lipatan KulitInternum : - Anastesi Lokal - Insisi Vertikal

    2. Blefaritis : Radang Pangkal Bulu Mataa. Blefaritis SquamosaEtiologi : - Jamur - Gangguan Metabolisme D.M - Alergi Terapi : Dikerok

  • b.Blefaritis UlceratifEtiologi: Kuman StafilokokusTerapi: - Anti Biotik yang sesuai - Kebersihan

    3.KhalazionEtiologi: - Radang Kelenjer Meibom - KronikTerapi: Insisi

  • II. AlergiObatKosmetik

    III. Kelainan KongenitalPtosisTumor : - Hemangioma - Melanoma

    IV. Ptosis Gangguan Pembukaan Kelopak Mata

  • V. Ecteropion- Kelopak mata melipat keluar- Epifora : Air mata keluar terusEnteropion- Melipat Kedalam

    Aparatus LakrimalisGlandula Lakrimal (Produksi Air Mata)

    Berkedip

    Punctum Lakrimal

    Saccus Lakrimal (Sebagai pompa)

    Ductus Nasolakrimal (Rongga hidung)

  • Kelainan Pada Aparatus Lakrimalis1. Atresia Duktus Nasolakrimalis2. Kurang Air Mata- Saluran Glandula Lakrimal Tersumbat- Sjogren Syndroma Komplikasi Keratitis Sicca3. Dakriosistitisa. Akut: Radang Sekitar Saccus Lakrimal Terapi: - Antibiotika - Anti Inflamasi

  • b. Kronik :- Epipora, Bernanah- RegurgitasiTerapi : - Susah - Spuling Ulang - Sondase

  • VI. TumorJinaka. Papilomab. Xantelasma :- Penumpukan Lemak- Tak mengganggu- Operasi Plastikc. Nevus Pigmentosus Bisa ganas : Melanoma MalignantGanasa. Carsinoma Selbasal Terapi : - Eksisi Luas - Radio Terapib. Carsinoma Sel SquamosaLebih ganas dari Carsinoma Selbasal

  • KONJUNGTIVAKonjungtiva : adalah membrane mukosa yang tipis dan melapisi permukaan belakang kelopak mata (Konjungtiva Palpebra) dan permukaan depan sklera (Konjungtiva Bulbi)Ada 2 Macam :Konjungtiva Palpebra Melekat erat pada tarsus Belakang Fornix Konjungtiva Bulbi Melekat longgar pada Fornix Mata gerak bebas

  • Histologi :- Ephitel konjungtiva terdiri atas 2-5 lapis sel-sel ephitel thorak berlapis, superficial dan nasal

    Anatomi :- Membrane mukosa dari konjungtiva yang mulai dari limbus kornea sampai batas Mukokutan Margo Palpebra

    Fisiologi : 1. Untuk melicinkan permukaan mata2. Memudahkan pergerakan bola mata3. Menghasilkan Antimikroba + Immunitas

  • Tarsus : Tempat melekat erat konjungtiva palpebraFornix : Tepi atas dan bawah Tarsus membelok ke arah belakang (Fornixsuperior & Fornix Inferior)Konjungtiva Bulbi :- Melekat longgar pada Fornix dan melipat-lipat beberapa kali- Lipatannya lunak, dapat di gerakkan dan menebal terdapat di kantus medialLimbus : - Batas antara konjungtiva bulbi dgn kornea - Sering kontak dengan kelopak mata - Banyak pigmen

  • Karunkula :- Dibentuk dari konjungtiva bulbi- Ditemukan ada rambut- Kalenjer Lacrimal Tambahan- Serat Otot- Lebar 4-5 mm- Tinggi 3-4 mm

    Guna : Untuk melunakkan benda asing Mekanisme Pertahanan

  • I. PEMBULUH DARAHPada Konjungtiva Palpebra berasal dari cabang terminal :- A. Oftalmika- A. Supra Orbita- A. Lakrimal- A. Fasialis- A. Superfisialis- A. Temporalis- A. Infra OrbitaPada Konjungtiva Bulbi berasal dari : A. Siliaris Anterior.

  • II. PERSYARAFANDisyarafi oleh :- N.Lacrimalis- N.Supra Orbita- N.Supra Trochlear- N.Infra OrbitaBagian luar Orbita : Merupakan ujung sensoris untukRasa raba bagian yang paling sensitif yaitu pinggirkonjungtiva dan kelopak mata.

    Makanan konjungtiva berasal dari :- Pembuluh darah terdekat- Air Mata O2 Proses Glikolitik- Musin Sel Goblet- Karbohidrat- Asam Amino

  • III. PERADANGANAkibat : - Iritasi CO2 N2O SiO2 - Infeksi

    Iritasi & Infeksi Keluar sel mononuklear

    Perubahan Permeabilitas Pembuluh Darah

    Keluar Cairan Protein

    Kemosis

    Kuman yg ada pada kelopak mata & SaccusKonjungtiva berubah dari Apatogen menjadi Patogen

  • Kuman Apatogen- Stafilokokus Epidermis- Stafilokokus Aureus- Difteroid- Stafilokokus Viridans

    Infeksi Pada Konjungtiva1. Bakteri : - Purulen GO Hiperakut - Kataralis Akut Pneumokokus 2. Virus : - Konjungtivitis Folikularis Akut3. Imunologik : Alergi4. Kimiawi atau Iritatif : Obat-obatan, asam, basa, asap, angin dll.

  • Penyakit Degeneratif Konjungtiva :Pinguekula : - Terlihat benjolan kecil kuning pada kedua sisi kornea PinguekulitisiPterigium :- Penebalan dan lipatan konjungtiva bulbi menye bar ke kornea, bentuk segitiga.- Sering Iritatif karena : Sinar UV : - Petani & PeternakDebu/PasirAngin - Kalau sampai ke pupil Operasi

  • Kelainan lain pada Konjungtiva yang seringditemukan.- Perdarahan Sub Konjungtiva : Timbul Spontan Unilateral Semua Umur Pecah pembuluh darah kecil akibat batuk berat atau bersin kuat.

  • KORNEAAnatomi & Fisiologi Kornea :Sifat Optik Kornea : - Transparan - Avaskuler - Terpapar dengan Dunia LuarMemberi Makan - Bagian luar ada lapisan air Kornea mata - Bagian dalam dibasahi oleh Aquos Humor

    Bentuk : - Agak Lonjong (Asperik) - Beda Horizontal & Vertikal 2 mm - Tebal = 0,5 mm, makin ke pinggir = 0,7mm - Kekuatan Dioptri = 40-44 Dioptri (2/3 dari total Dioptri pada mata)

  • Sifat Optik dari Kornea dipengaruhi oleh :KejernihanKelicinan PermukaanBentuk (Contour)Indeks Refraksi

    Kejernihan : Susunan serat kollagen teratur dalam Stroma.Kelicinan Kornea : - Epithel kornea - Lapisan Air MataPada Dry Eye : Permukaan Kornea Kasar AstigmatBentuk (Contour) terjadi bila ada : - Jaringan Parut - Penipisan Kornea Keratoconus - Setelah bedah refraktif Semuanya akan timbul Astigmat

  • Indeks Refraksi- Udara = 1- Airmata = 1,336- Kornea = 1,376

    Persyarafan KorneaSangat sensitif : Karena persyarafan sangat banyak

    1. Syaraf Sensoris- Cab. Siliaris yang merupakan cabang N.V (N.Oftalmika) - N.Siliaris Longus = menembus kornea sampai stroma

  • 2. Syaraf Simpatis- Mengeluarkan Substansi P pada Ulkus Kornea Nyeri N.Siliare Substansia P

    Permeabilitas P Darah

    HipopionSistem Vaskuler- Normal Kornea : tidak ada pembuluh darah- Pada Limbus :A. Siliaris Anterior, Cab. A.Oftalmika CabA. Carotis InternaMembentuk Arkade di Limbus MemberiMakan Kornea Bagian LuarSedangkan bagian dalam Cab. A Carotis Externa

  • Proses Metabolik Glikolitik, perlu O2 (Oksigen) Yang berasal dari :- Lapisan Air Mata- Aquos Humor- P. Darah Limbus

    Lapisan Kornea Ada 5 Lapis :1. Epithel2. Membrana Bowman3. Stroma4. Membrana Decement5. Endothel

  • 1. Sel Epithel- Secara Embriologi berasal dari Epithel Ectoderm- Terdiri dari sel Skwamosa bertingkat tanpa keratinisasi- Tebal = 50 mikron meter yg merupakan 10% tebal kornea

    2. Membrana Bowman - Tebal 12 mikron meter- Terdiri dari serat kolagen- Fungsi untuk menjaga struktur epithel- Kalau rusak lapisan browman Tak dapat regenerasi

  • 3. Stroma- Merupakan 90% ketebalan kornea- Terdiri dari : - Kollagen 70% dari berat kering kornea - Karatosit (Fibroblast) - Serat syaraf- Kollagen : - Jarak sesamanya - Panjangnya Harus Tetap - Susunanya Yang memberikan Transparan Kornea- Dapat mengikat air Edema Stroma

    4. Membrana Decement- Tebal = 7 Mikron Meter

  • 5. Endothel- Tebal = 5 Mikron Meter- Endothel Rusak Edema Kornea

    Lapisan Endothel dapat berkurang :1. Tindakan Operasi2. Reaksi Radang Bola Mata3. TIO Infeksi Kornea bisa :- Bakteri- Jamur Keratitis- VirusDefisiensi Vitamin A Ulkus Kornea

    Degenerasi Kornea : - Keratoconus - Arkus Senilis Degenerasi Kornea Periper

  • SKLERASklera : Adalah Selaput pelindung mata bagian luar yang bersifat fibrosa, padat & berwarna putih.Kedepan : Bergabung dengan korneaKebelakang : Bergabung dengan selubung Dural Syaraf Optikus.Tempat melekat insersi otot-otot rektusTempat masuknya pembuluh darahPermukaan luar sklera diselubungi lapisan tipis jaringan Elastis halus Episklera Banyak P. Darah memberi makan sklera

  • HISTOLOGIS :Sklera terdiri dari banyak ikatan padat berkas-berkas jaringan fibrosa yang berjalan sejajar & jalin menjalin.

    Struktur Histologis Sklera mirip KorneaTimbul pertanyaan, Kenapa kornea bening, Sklera tidak ?

    Menyerap Air Tidak Menyerap AirKelainan Sklera :Sklera Biru : Normal : Warna Sklera Putih & BuramPerubahan struktur serabut-serabut kollagen & penipisanmenyebabkan Pigmen Uvea yg ada dibawahnya menjadi kebiru-biruan.

  • Gambaran Klinis dari :Osteogenesis InferfectaSindroma Ehlers DanlosPseudoxantoma ElastikumSindroma MarfanHipoparatiroidisme SemuPemakaian Kortikosteroid jangka panjang

    STAFILOMA Penonjolan Sklera akibat desakan Uvea ke sklera yang menipis dan teregang, warna biru tua.Ada 3 Macam : 1. Stafiloma Anterior : Depan Ekuator 2. Stafiloma Ekuator : Pada Ekuator 3. Stafiloma Posterior : Belakang Ekuator Bisa Miopia.

  • Radang Sklera & Episklera :Radang yg mengenai lapisan tipis jaringan elastis vaskuler yg menyelubungi sklera EpiskleritisRadang mengenai Sklera Skleritis

    Episkleritis :Radang terbatas pada EpiskleraSering dijumpai2/3 kasus episkleratis UnilateralInsiden Kasus Pria = WanitaPenyebab pasti : Tak tahu, kemungkinan reaksi hipersensitivitas.

  • Penyakit Sistemik yg ada hubungan dengan EpiskleritisArthritis RheumatoidSindroma SjgrenSifilisHerpes ZosterTuberkolosis

    Gejala Episkleritis :Mata MerahNyeriFotofobiaPedihLakrimasi

  • Pada Pemeriksaan :Hiperemis setempat : Mata merah muda/unguSembab pada Episklera & KonjungtivaBisa berkembang menjadi iritis ringanSkleritis :Nyeri lebih hebat dari EpiskleritisMata MerahFoto FobiaLakrimasiPemeriksaan :Warna ungu ke abu-abuanJaringan Episklera & Konjungtiva bisa terkenaPembuluh darah melebar secara khas Test Epineprin1:1000 menciut pembuluh darah Superficial yg dalam tak terpengaruh

  • Cedera Sklera :Bisa cedera - Tembus Laserasi Sklera - Tumpul Perdarahan Intra Oculer - Fisika : - Radiasi - Thermis - Kimia : - Asam - Basa

  • UVEAAnatomi :Struktur Embriologik berasal dari :- Mesodermik- NeuroektrodermikMempunyai : - Stroma kollagen & elastik - Sel melanosit, pemb. darah & syaraf

    UVEA Terdiri dari :1. Iris2. Korpus Siliaris3. Khoroid

  • Ad 1. IRIS Diafragma depan sistem optikPiring membrane berlobang di tengah PupilDiafragma yg dapat membuka pupil secara otomatisMemberi makanan segment depan mataSistem otot antagonis Reflex pupilM. sfingter pupil bekerja menciutkan (kontraksi) pupilM. Dilator pupil bekerja melebarkan (dilatasi) pupil

    Embriologi :a. Mesodermik : bagian stroma & membraneb. Neuroektodermik : - Epithel belakang - Otot sfingter & dilator

  • Batas luar perifer iris (Sirkulus iridis major) :- Pinggir tipis & rapuh- Membentuk akar iris- Insersi pada korpus siliaris

    Batas pupil iris (Sirkulus iridis minor) :- Batas bagian dalam- Ditengah piring iris- Dibatasi oleh lobang pupil- Lingkaran rata-rata pupil = 4-5 mm- Pada miosis 1,5 mm- Pada midriasis hebat 9 mm

    Lapisan sel depan : Terdiri dari fibroblast & melanosit

  • Stroma iris :Dibentuk oleh bahan : - Kolagen - Pembuluh darah - SyarafM. Sfingter iris :Berasal dari neuro-ektodermikTebal = 0,15 mmLebar = 0,8 mm

    Sfingter :Dibentuk oleh sel otot licinBerkumpul dalam serat konsentris dipinggir pupilSel mengandung miofilamin sejajar dengan sumbu selInti besar, mengandung intra sitoplasmic, butir-butir pigmen

  • Epithel iris :Dibentuk 2 lapis :Lapisan depan - Diisi oleh lapisan otot dilatorpupil - Meluas dari pinggir iris & menyatu dengan otot muller daerah sfingter, tanpa mencapai pinggir pupil - Tebal (2-3 mm) - Ada membran sel basal - Mengandung pigmen Lapisan belakang - Menutupi lapisan belakang iris - Melewati pinggir pupil membentuk sulaman - Dibentuk oleh sel epithel yg sangat berpigmen depigmentasi - Sel bentuk kubik, inti kecil, bundar dikelilingi oleh sitoplasma

  • Vaskularisasi irisArteri : Asal dari sirkulus arteriosus iridis major dibentuk oleh penyatuan dari arteri siliaris posterior longus Nasal TemporalVena : Vena dari korpus siliaris menerima vena dari processus siliaris suprachoroid vena verticosaHistologik : terdiri dari jaringan ikat kollagen longgarPensyarafan : N V & simpatik

    Fungsi Iris :Mengatur banyak cahaya yg masuk ke dalam mataPupil menciut akibat rangsangan cahayaMelebar pada suasana redup & gelap

  • Ad2. Korpus siliaris :Anatomi : - Segmen intermediate dari UVEA - Processus siliaris aquos humor - Terpisah dari khorioretina dengan daerah transisi ORA - Insersi iris & membentuk sudut KOA

    Embriologi : - Asal dari neuroektoderm

    Bagian korpus siliaris :Pars Plana : - Permukaan licin, rata, belakang coklat kehitaman - Lebar 3,5 mm pada median horizontal temporal - Bentuk karangan bunga, dibelakang berbatasan dengan ora serata

  • Pars Plikata : - Kornea siliaris - Mahkota prosessus siliaris - Lebar 4 mmProcessus siliaris :- Panjang 0,2 mm- Lebar 1,5 mm- Warna abu-abu keputihan- Permukaan depan melekat erat pada sklera

    Fungsi korpus siliaris :- Mengatur kecembungan lensa pada waktu akomodasi- Produksi aquos humor

  • Koroid :Bagian posterior uvea, selubung tengah bola mataTerletak antara retina & skleraBanyak pembuluh darahBagian dalam melekat pada membrane bruchBagian luar melekat pada supra koroidMembrane bruch terdiri 3 bagian :1. Luar lapisan elastik2. Tengah lapisan kollagen3. Dalam lapisan kutikuler

    Fungsi koroid : memberi nutrisi retina bagian luar

  • Penyakit pada uvea :

    Uveitis anterior : iritis, iridosiklitisUveitis : Radang uvea

    Uveitis posterior : - Koroditis - Korioretinitis

  • LENSAANATOMI & FISIOLOGILensa adalah suatu struktur :Cembung GandaAvaskulerBeningTebal = 4 mmDiameter = 9 mmPenggantung lensa adalah Zonula dibelakang iris yg berhubungan dengan Korpus SiliarisSebelah depan lensa Cairan MataSebelah belakangnya Badan KacaKapsul Lensa : Suatu membrane semipermeabel yg memungkinkan masuk air & elektrolitInti lensa lebih keras dari korteksnyaFungsi utama lensa : memfokuskan sinar pada retina

  • Agar sinar dari jauh bisa terfokus : Otot-otot siliaris relaksasi Serabut Zonula teregang Diameter antero posterior- Sinar yg berasal dari jarak dekat otot siliaris berkontraksi ketegangan ZonulaKerjasama Fisiologis antara :- Lensa- Korpus Siliaris Akomodasi- Zonula- Makin tua umur lensa Akomodasi

    Komposisi :Lensa terdiri dari : - Air (60%) - Protein (35%) - Mineral

  • Kelainan pada lensa dapat berupa :Kekeruhan : KatarakCongenitalYuvenilSenilis Immatur Matur Hipermatur Traumatik Sekunder

    Dislokasi- Pasien dgn kelainan lensa penglihatan menurun tanpa rasa sakit

  • Memeriksa Kelainan lensa dengan :Uji VisusLampu SenterLUPSlit Lamp (Lampu Celah)Oftal MoskopiPupil Dilebarkan Obat-obatanPenanganan Katarak Pembedahan

  • REFRAKSIKelainan Refraksi :Yaitu kelainan pada mata yang memerlukankacamata

    Macam-macam Kelainan Refraksi :1. Miopia : Yaitu Kelainan Refraksi dimana sinar yg datang sejajar jatuh di depan retina

  • 2. HipermetropiaSuatu Kelainan Refraksi dimana sinar yang datang sejajar masuk jatuh di belakang retina

  • 3. Astigma : Fokus tak sama, dimana sinar vertikal dan horizontal jatuh tak sama.4. Presbiopia : yaitu suatu kelainan dimana daya akomodasi berkurang.

    Ad. 1 MIOPIA- Kabur jauh, terang dekat- Tendensi baca dekat- Fokus didepan retina- Koreksi dengan lensa minusPembagian Miopia :a. Miopia simplek : -3 -6 DPenyebab : - Axial lebih panjang - Lensa lebih cembung - Kornea lebih lengkung

  • b. Miopia Gravis : > -6 DUmumnya karena Axial memanjangMis : Penonjolan Scleral Posterior = Staphyloma Scleral Posterior.Pada Funduscopi : - Degenerasi Miop : Papil > N Miopic Cresent ( Spt Bulan Sabit )Degenerasi MakulaTigroid Appearance : - Corak seperti kulit macanKomplikasi :Corpus Vitreus - Pencairan - Kekeruhan- Pelepasan Membran Hyaloid

  • 2. Retina :- Degenerasi- Ablatio Retina3. Lensa :- Katarak- Katarak Central Diffus

    Ad.2 HIPERMETROPIAYaitu suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yangmasuk jatuh dibelakang retina.Penyebab :Penampang kornea kecil, Kornea Plana (datar)K.O.A (Kamera Oculi Anterior Datar)Bola Mata KecilLensa Kurang Cembung

  • Hipermetrop Terbagi atas :1. Binokuler : -3, +3 Bisa terjadi : Strabismus Konvergensi karena pada proses akomodasi Konvergensi

    2. Monokuler : +7 , + 3

    Supresi

    Lazy Eye Ambliopia

  • Disamping itu Ambliopia bisa disebabkan oleh :1. Miopia tinggi sebelah2. Astigmat tinggi3. Ptosis sebelah4. Katarak Kongenita5. Starbismus

    Pada Hipermetropia sudut K.O.A dangkal ResikoTinggi terjadi Glaukoma

  • Ad3. PRESBIOPIA- Pada umur lebih 37 thn, daya akomodasi berkurang- Daya kecembungan lensa berkurang karena kekakuan dari lensa

    Adisi untuk Presbiopia :Umur 40 Tahun= + 1,00 45 Tahun= + 1,50 50 Tahun= + 2,00 55 Tahun= + 2,50 60 Tahun= + 3,00

  • Ad4. ASTIGMAT- Fokus satu tempat, tapi pada 2 tempatAstigmat menurut letak fokus dibagi atas :- Astigmat Simplek- Astigmat Compositus- Astigmat MixusContoh : Miop HipermetropAstigmat Simplek - 0,25 (900) C+0,25 (900)Astigmat Compositus -0,25 C-0,25(1800) +0,25 C+ 0,25(1800)Astigmat Mixus -0,25 C+0,25(1800) +0,25 C -0,25 (1800)

  • KORPUS VITREUSBerupa jaringan selAvaskuler & AselulerTerdiri dari : - 1% Hyaluronic acid - Jaringan kollagenFungsi : - Untuk membentuk bola mata - 2/3 dari bola mata di isi oleh korpus vitreus.Korpus vitreus tak membiaskan sinar, sehinggasinar yang masuk yang difokuskan lensa tak dibiaskan lagi oleh korpus vitreus.

  • Kelainan-kelainan pada korpus vitreus :I. Kelainan Kongenital- Persisten Hyperplastic Primary Vitreus- Merupakan beberapa bayangan yg memutih di belakang lensa- Biasanya Unilateral

    Diferensial Diagnosa (DD)1. Retrolental Fibroplasia- Biasanya terdapat pada : - Bayi immatur - Mendapat O2 berlebihan.2. Retino Blastoma

  • II. Degenerasi Dengan bertambah umur korpus vitreus akan tambah kental, pada beberapa kasus mungkin akan lebih cair. Seperti pada Miop TinggiBahagian dari korpus vitreus alami proliferasi Bisa lepas pasien merasakan ada bayangan dalam lapangan penglihatannya.Bedakan dengan scotoma : Bayangan gelap pada lapangan pandangan, tapi menetap, dengan bentuk & tempat yg sama.Berbeda dengan bayangan gelap karena muscae follitantes.

  • Gelap pada 1 tempat, kalau dipindahkan lain kemudian. Bergerak tergantung pada gerakanKorpus vitreus. Kalau turun naik pasien akanmerasakan bergerak atas bawah.Berbeda dengan : Kilapan api :- Pasien merasakan ada kilapan api pada pandangannya.- Ini merupakan ada gangguan pada perifer retina kontak antara korpus vitreus dgn retina- Korpus vitreus bergerak mendapat rangsangan dari retina sensasi seperti kilapan api.

  • Asteroid Hyalitis :Ditemukan bintik-bintik halus yg tersebar diseluruh korpus vitreus.Sering pada orang tuaBisa unilateral/bilateralTak mengganggu penglihatan kalau mata bergerak keatas dia tetap di tempatnya (Permanen di korpusvitreus)Bedakan dengan :Sintetis Skintelans :- Bisa pada orang muda- Kalau bola mata bergerak dia tersebar- Kalau tak bergerak dia akan turun ke bawah- Biasanya tak ganggu penglihatan

  • III. PeradanganMerupakan infiltrasi dari sel-sel radang :- Rerina- Khoroid- Korpus siliarisBerat ringan tergantung pada proses radangsendiri.Dalam kekeruhan yang tipis ada efek tyndal pada korpus vitreus dia bukan primer infeksi, tapi sekunder (perjalanan dari tempat lain).Tapi kalau ada : - Trauma Kuman - Operasi kurang steril langsungMasuk ke korpus vitreus proses abses di korpusVitreus. Berlanjut menjadi endoftalmitis.

  • IV. ProliferasiBerasal dari retina yang sering pada retinopatiDitemukan jaringan gnaulasi dalam korpus vitreus yg asal dari retina.Biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik dari retina.- Akibat jaringan profeliferasi ini akan tertarikretina akan timbul robekan pada retina yg disebut : ablatio retina- Kalau seandainya tertarik pembuluh darah retina robek pembuluh darah pendarahan dalamkorpus vitreus susah terapinya kebutaanUntuk terapi ganti seluruh korpus vitreusvitrektomi.

  • GLAUKOMADEFENISI :Yaitu suatu kelainan dimana terdapat tekanan intra okuler meninggi yg cukup merusak N. Optikus & kelainan lapangan pandangan penglihatan.Meupakan suatu penyakit yg menyebabkan kebutaan di Indonesia.

    TIO (Tekanan Intra Okuler) normal = 10-22 mmHg22 mmHg harus dicurigai TIO25 mmHg30 mmHg Pasti Glaukoma bisa menyebabkan40 mmHg kebutaan.Makin dini pengobatan Makin baik Prognosa

  • Patogenesa Glaukoma :Secara Fisiologis : Aliran cairan dalam bola mataCairan diproduksi oleh Corpus Ciliare COP (Camera OculiPosterior) celah pupil C.O.A (Camera Oculi Anterior) Sudut COA dimana terdapat muara-muara yg disebutMuara Trabekula keluar melalui Canalis Schlem

    Patologis :1. Produksi walaupun aliran baik bertumpuk dlmbola mata Glaukoma2. Produksi Normal : tetapi aliran terganggu menumpuk cairan TIO Glaukoma

  • Sumbatan-sumbatan bisa terjadi pada :1. Primer : Un Known tak diketahui penyebab 1. Celah Pupil rusak : seperti Uveitis 2. Perdarahan COA Disebut Hyphaema darah tersebut menutup aliran tersumbatPengobatan :1. Produksi : dengan obat Aceta Zolamid (Diamox) termasuk Diuretik Drivat dari Carbonic Anhydrase Inhibitor (CAI). Mekanisme Obat CAI : Menekan Produksi Cairan Mata2. Pilocarpin Epinephrin.

  • Pembagian Glaukoma :I. Primer : a. Open Angle Glaukoma (Simple Glaukoma)= Chronic Glaucoma. b. Angle Closure Glaucoma = Narrow Glaucoma = Closed Glaucoma = Acute GlaucomaUntuk memeriksa sudut : Dengan GonioscopyKalau terbuka :Jelas sudut antara iris & cornea

    Kalau tertutup : Sudutnya sudah lengket dengan akar irisCornea.

  • II. Secundera. Trauma : Luxatio Lensa Akibat Trauma Lensa berubah posisi tersumbat aliran Capsul mengelupas Penyumbatan di sudut COA Glaucoma Capsularisb. Perdarahan pada COAc. Tumord. Neovascularisasi Iris pada D.M, Trombose V.Centralis Retina menyumbat muara trabeculae. Uveitis Exudat di COA menyumbat muara trabekulaf. Edema Canalis Schlem

  • III. Congenitala. Sejak lahir Langsung Glaucoma Primer disebut Infantile Glaucoma tanda khas Buphtalmosb. Waktu Lahir Pupil lama kelamaan menjadi Glaucoma Sekunder

    IV. Absolute : Dimana sudutnya tak ada

    Glaukoma Kronik :90% terdapat pada masyarakatSering menyebabkan kebutaan, karena penderita tak merasakan proses-proses yang terjadi

  • Gejala Utama :Penderita melihat pelangi di sekitar cahayaLapangan pandangan menyempitBiasanya mengenai kedua mata

    Beda Akut & Kronik :Akut : Kronik :Sakit KepalaMata Merah Mual, MuntahCepat datang berobat Stadium Lanjut Sering terlambat

  • Gejala Glaucoma :MualSakit KepalaMata Merah

    Pada Pemeriksaan :Reflek PupilVisusTIO Diukur dengan :1. Palpasi2. Tonometer yang diukur tekanan bola mata3. Applanatie Dipengaruhi tegangan Sklera

  • 4. Campimetri Untuk mengukur lapangan penglihatanAda : - Central - Perifer

    Pada Campimetri ditentukan apakah :a. Pengecilan Lapangan Penglihatanb. Titik buta bertambah atau berkurangc. Terdapat Scotoma

    5. Funduskopi Terlihat Pupil pucat & ada lekukan (Cupping)

    Pengobatan :- Pilocarpin - Carbachol- Diamox - Timolol

  • Kalau tak turun tekanan setelah diberi obat-obat dengan dasar :Visus tetap jelek MakaLapangan pandangan tetap mengecil Harus TIO tetap Operasi

    Glaucoma AkutGejala : - Sakit Kepala Hebat - Mual MuntahPada pemeriksaan didapatkan :- Ciliare Injeksi - Kornea Kabur- Pupil Melebar - Pada Pupil mungkin tak- TIO ada Cupping.

  • Terapi :Berikan Chemotherapi :Miotic EDDiamox TabGlycerin 1 gr/kg BB Diminum

    Hiperosmosis

    Menarik Cairan MataUrea InfusMannitol Setelah 6-8 jam TIO tetap Maka lakukan Operasi.

  • Macam Operasi :I. Iridectomi : Basal: Agak ke tengah Perifer: Agak ke pinggir

    II. Filtering Operation : termasuk di sini :1. Iridenclisis2. Cyclodyalise3. Trepanasi4. Trabeculectomi

    Operasi lain : Cryo Surgery

  • TRAUMAI. Tumpul Penetrasi Masuk ke dlm korneaII. Tajam tapi tak tembus Perforasi Masuk & menembus Kornea

    Lapisan mata dari depan ke belakang (AnatomiMata ) :1. Palpebra7. Corpus Vitreus2. Conjungtiva8. Sclera3. Cornea9. Choroid4. C.O.A10. Retina5. Iris11. N.Optikus6. Lensa

  • Ad.1. Palpebra :- Kalau kena T.Tumpul karena jaringan longgar sedikit saja trauma bengkak- Kalau tak bahaya cukup dengan kompres tekan & kompres panas menyusut- Kalau perdarahan banyak beri obat-obat anti perdarahan

    Ad.2. Konjungtiva :Kalau kena T.Tumpul Perdarahan Sub Conjungtiva.

  • Ad.3. Kornea :Akibat T.Tumpul Epitel Kornea mengelupasGambaran Klinis :- Pedih- Air Mata Keluar- Ini merupakan Port De Entre (Tempat masuk kuman) Ulkus Kornea.- Maka beri anti biotika untuk cegah infeksi Sekunder.

    Ad.4. C.O.A T.Tumpul pada daerah tersebut bisa perdarahankarena disini >> pembuluh darah. Darah bisapenuh di C.O.A Kasus Emergency harussegera diobati.

  • Kalau tidak bisa terjadi komplikasi GlaucomaManagement sulit Buta.Kasusnya harus diopname di rumah sakit. Tak bolehBerobat jalan.Perdarahan pada C.O.A disebut Hifema.Pembuluh darah C.O.A berasal dari pembuluh darah iris & Corpus Ciliare. Kalau perdarahan sedikit berasal dari pembuluh darah Stroma Corpus Ciliare.Kalau perdarahan banyak berasal dari robeknya akariris & Corpus Ciliare depan + Circulus Arteriorus.Kalau perdarahan pembekuan membentuk Fibrin. Bahaya yaitu terjadi perdarahan scunder terjadi 4-7 hari sesudah trauma.

  • Terjadi karena adanya trauma Hiperemis Iris &Corpus Ciliare Iritasi Pembuluh darah melebar >>terlepas Fibrin Timbulkan perdarahan BaruMaka penderita tersebut selama 4-7 hari sesudah Trauma jangan pulang dulu, harus dirawat.

    Klasifikasi dari trauma C.O.A :1. Perdarahan < 1/2 Pragnosa Baik2. Perdarahan > C.O.A Pragnosa Buruk.

    Therapi :a. Harus dirawatb. Mata ditutup untuk anak-anak jangan ditutup betul gelisah menambah perdarahan

  • c. Beri Sedative : supaya tenangd. Berikan obat-obatan untuk melebarkan pupil seperti :- Atropin- Midriasile. Berikan Cortico Steroid sebagai :- Anti Edema- Anti InflamasiBila tak sembuh lakukan operasi.Kalau dibiarkan bisa terjadi Inhibisi Kornea (Blood Corneal Staining).Darah di COA dapat membeku yg disebut Black Board Hemorhagic (Warna hitam).Operasi : Parasintesa

  • Cara Parasintesa :Keratom ditusukkan pada daerah jam 6 di KorneaSetelah penusukan cairan di COA mengalir keluar.

    4. Trauma Tumpul Kena IrisRobek Iris Iridodyalisis Harus dijahit5. Trauma Tumpul pada lensaBisa Luxatio kedepan (COA) Harus dioperasi kedepan (C.V) Susah dioperasi

  • 6. Trauma tumpul pada Corpus Vitreus (C.V)Sekarang sudah ada operasi C.V yaitu : Vitrectomy7. Trauma tumpul pada retina :Retina bisa robek Ablatio Retina8. Trauma tumpul pada N. OptikusBisa Atropi N.Optikus Kebutaan

    Trauma Tajam :Harus dirujuk & berikan antibiotika sebelumnya baru dikirim ke R.SKalau Palpebra luka harus bisa menjahitnya pakai benang yg halus 6-0 Silk.Usahakan sejajar dgn garis kelopak mataKalau kornea & sclera robek, harus rujuk ke R.S

  • Trauma Tajam pada Kornea :Misalnya ada kaca pada kornea

    Cara mengeluarkan :Anastesi LokalKeluarkan benda asingBerikan AntibiotikaAtropin Tetes MataTutup mata Kontrol 2-3 hari sekali.

  • CORPUS ALIENUM (BENDA ASING) DALAM MATAMisalnya : Kena Peluru Senapan AnginKalau dibiarkan bisa infeksi dalam bola mata EndoftalmitisCaranya :Buat R Foto Orbita dari depan & samping lihat Corpus Alienum dalam mata apakah terletak di dalam atau diluar bola mata

    Dengan membuat ring foto dgn jalan buat cincin kemudian di foto dari arah atas, bawah & samping dapat ditentukan lokasi benda tersebut kemudian dikeluarkan benda tersebut.

    Kalau di dalam bola mata letyaknya harus dikeluarkan dengan GiantMagnit. Kalau bedanya besar harus Dinarcose kemudian baru diangkat.Awas hati-hati bisa terjadi Symphatic Opthalmic.

  • Gejala Klinik :- Kerusakan pada mata kanan diikuti dengan visus pada mata kiri.- Therapi : Harus diberikan Cortico Steroid

    Trauma tembus dengan Prolaps Iris pada Kornea :- Gunting bagian yg Prolaps dibuang, kemudian baru dijahit- Kalau tak Prolaps langsung dijahit

    Trauma Panas (Burn)Mis : - Sinar UV keratitis : bisa ringan & berat - Uap panas pada mata - Panas karena kebakaran - Panas Matahari

  • Keluhan : Mata berair dan pedihTherapi : Corticosteroid

    Trauma Kimia- Asam : H2SO4 (Air Aki)- Basa : KOH, Ca(OH)2 Kapur dinding, semenPada Trauma Asam :Terjadi Presitipasi pada kornea yg berfungsi sebagai tanggul dariproses Sehingga proses tak melebar.

    Pada Trauma Basa : Terjadi Proses-proses :- Denaturasi- Dehydrasi- SafonifikasiAkibatnya sel-sel akan hancur

  • Therapi :- Harus diberikan pembilasan dengan Air 10-15 CC- Berikan Cortico Steroid- Edta : Supaya jaringan kornea jangan rusak- Atropin tetes : untuk istirahatkan iris.

  • Lanjutan Kelainan-kelainan Pada Retina :3. Oklusi Arteri Centralis Retina- Berlangsung cepat sekali & terjadi dalam beberapa menit Buta- Tanpa didahului rasa radang, nyeri dan lain-lain- Mendadak buta- Gambaran pupil pucat- Retina sekitar pupil pucat- Arteri halus sekali & menciut (sempit)- Jalan darah pada arteri kelihatan terputus bentuk bintik- bintik merah.

  • Funduskopi :Orang sakit melihat seperti bintik-bintik salju disebut :CATTLE TRACT APPEARANCE.Daerah makula relatif merah, sehingga kelihatan sepertibuah cherry spot appearance

    Prognosa : Umumnya jelekVisus :Bisa membaik asal retina mendapat suply darah dalamwaktu 4 menit - Bisa diberi suntikan vasodilantasia sumbatan bebas- Parasentesa : yaitu kornea ditembus keluarkan cairan dari COA TIO pembuluh darah melebar.

  • - Menghirup CO2 napas dalam kantong plastik, karena CO2 02 pembuluh darah melebar.

    4. Retinopati DiabetikaKelainan D.M pada mata bisa menimbulkan :a. Katarakb. Refraksi dipengaruhi oleh kadar gula darah. Kalau kadar gula darah Hipermetrop Kalau kadar gula darah Miopc. Retinopati D.M Lebih sering menimbulkan kebutaan

    Retinopati Diabetik dibagi atas beberapa Stadium pada pemeriksaan fundus kopi ditemukan :

  • Stadium I :- Mikro Aneurisma Merah pada ujung arteri biasanya pada makulaStadium II :- Ada bercak perdarahan yg banyak- Exudat putih padat seperti kapas sekitar papil- Pembuluh darah melebar terutama vena, tapi tak menyeluruh terlihat gambaran sausis disebut sausage appearanceStadium III :- Bercak perdarahan makin banyak sudah sampai ke macula timbul muculopati- Sekitar papil ditemukan Neovas cularisasi- Daerah sekitar papil timbul jaringan proliferasi ke arah corpus vitreus

  • Stadium IV :- Perdarahan pada jaringan proliferasi karena tarikan dan bisa pecah perdarahan corpus vitreus buta.- Kalau tarikan jaringan proliferasi merobek jaringan sekitarnya terjadi Ablatio retina

    Pengobatan :Terapi gulanyaStadium lanjut : fotokoagulasi

  • 5. Grave DeseaseGambaran klinik :- Pembesaran kelenjar gondok- Mixedema- Hypertiroid- Gejala pada mata disebut Ophthalmic hypertiroidBiasanya timbul :a. Eksophtalmusb. Iid Retraksic. Echymosisd. Oftalmoplegia lumpuh otot-otot mata

  • 6. Chorio RetinitisKeluhan :- Rasa tak enak pada penglihatan- Ada scotoma (bayangan gelap)Pemeriksaan fundus :- Papil baik- Arteri + vena normal- Exudat- Jaringan edema & hiperemis yg terlokalisirTerapi :- Cari fokal infeksi : - Gigi Atasi dgn Antibiotika - THT

  • - Bila fokal infeksi hilang keluhan- Bila tak ada fokal infeksi dianggap reaksi auto Immun Beri korticosteroid dosis tinggi

    Chorio Retinitis disebut juga : Retino Serosa Centralis ( CSR )

    Pasien mengeluh scotoma centralisBerdasarkan keluhan ada ahli menyatakan CSR adahubungannya dengan stres.

  • 7. Retinitis Pigmentosa- Sifat herediter (keturunan) belum bisa diatasi- Keluhan terdapat setelah dewasa- Lapangan pandangan kecil

    Fundus Kopi :- Papil agak pucat- Perifer retina ditemukan pigment bentuk sel tulang (borne corpuscle)

  • Kelainan Vaskuler pada RetinaDapat dilihat, karena transparan & dalamnya adaarteri & vena. centralis retina akan jelas denganfunduskopi.

    1. Hipertensi :- Gambaran pembuluh darah retina sering merupakan sumber informasi mengenai hipertensi

  • - Bisa dinilai apakah kapiler-kapiler lain ditubuh masih sanggup menahan tekanan yg tinggi- Kelainan yg disebabkan oleh hipertensi disebut retinopati hipertensi.

    Pembagian retinopati sering di pakai ialah menurut: - KEITH WAGENER ( K W)

    1. Stadium 1- Ditemukan kelainan pada pembuluh darah ARTERIOLE yg merupakan penyempitan lokal/ menyeluruh di retina

  • - Salah satu tanda penyempitan ialah pembuluh darah menjadi regang.

    2. Stadium II- Pembuluh darah lebih sempit lagi- Ditemukan bayangan putih disekeliling pembuluh darah yg disebut : Silver Wire Apearance

  • - Kadang-kadang warna kuning yg disebut Copper wire Appearance

    Antara arteri & vena ditemukan :Normal : Penyilangan arteri & vena dengan baik

  • Pada kelainan ditemukan penyilangan terteguk kebawah.

    Pada stadium lanjut vena tertekan ke bawah yg disebut A.V.Compression (Crossing phenomen)

    3. Stadium III- Ada bercak-bercak perdarahan di pembuluh darah retina yg biasanya terletak di serabut syaraf retina bentuk kecil-kecil sampai besar.

  • Disamping pembuluh darah juga ditemukan exudatyg gambaran seperti kapas (Cotton Wool Exudate)

    4. Stadium IVDitemukan : - Papil edema - Retina edema - Daerah macula ditemukan seperti bintang exudatnya (Star shape exudat)

    Sering ditemukan pada hipertensi akut (gambaran klinik yg hebat)Terapi : Anti Hipertensi

  • Lanjutan Kelainan Vaskuler pada Retina2. Oklusi V. Centralis Retina- Timbul mendadak & bisa buta dalam beberapa jam- Ada beberapa tempat yg alami oklusi yg merupakan predisposisi a. Papil : oclusi total b. Persilangan A.V : Oclusi partial

    Selama daerah macula masih bebas, tak ada keluhan penglihatan central.Bila Oclusi Total langsung buta

  • Gambaran Funduskopi :Vena-vena terlihat melebar & berbelok-belok (tortositas)meningkatGambaran ini memberikan sensasi seperti lidah api ygdisebut Flame Shape Appearance

    Tortositas

    - Papil Edema

  • Terapi :- Anti Koagulantia Sumbatan vena akan hancurFibrinolitikBisa juga dengan sinar laser & xenon

    Kalau dibiarkan akan timbul : Komplikasi - Rubeosis Iridis- Glaukoma : Tekanan intra okuler Bola mata keras.

  • NERVUS OPTIKUSSangat berperan dalam penyakit glaukomaYang dipengaruhi oleh :- Visus (Tajam Penglihatan)- Visual Field (Lapangan Penglihatan)

    Anatomi Nervus Optikus :Terdiri dari 1-1,2 Million AxonYang berasal dari sel ganglion retina (Nerve Fiber Layer)Muncul dari permukaan posterior melalui circuler opening sclera (Pintu Sklera), yg letaknya 1 mm dibawah & 3 mm Nasal Polus Posterior.Nervus Optikus dalam tulang orbita sebelum ke otak :

  • - Panjang = 25-30 mm, berjalan antara otot-otot yg membentuk kerucut masuk ke Foramen Optikum Ke Rongga Otak.- Nervus Optikus terdiri dari Axon-axon yg berasal dari serabut-serabut retina.- Sesudah 10 mm Intracranial, nervus optikus bergabung KI & KA membentuk Chiasma Optikum.- Lobang Sklera tiap individu tidak sama, ini bersifat herediter (Keturunan).- 80% Nervus Optikus terdiri dari visual fiber yg bersinar pada Corpus Geniculatum Lateral.

  • - 20% adalah fiber pupil untuk mengurus pupil- Ganglion sel retina, Axon bagian sentral dari nervus optikus kalau rusak tak ada regenerasi akhirnya sel-sel Axon bisa mati.

    Blood Suplay :Lapisan permukaan dari Optik Disc menerima darah dari cabang-cabang Arteriole Retina, sisanya dipermukaan Lamina Cribrosa di suplay oleh pembuluh darah Choroid Peripapiler.

    Lamina Cribrosa yaitu dasar dari Optik Disc & dasar dari OptikCup dimana terdapat jaringan kolagen.

  • Pada Optik Cup tak ada Nerve Fiber Layer & hanya terdiri dari Jaringan kolagen. Optik Cup

    Optik disc

    Lamina Cribrosa Disuplay oleh Arteri Ciliaris Posterior Brevis.Retro Lamina Disc : Disuplay oleh cabang Arteri Centralisretina.Syaraf Intra Orbita & Intra Cranial : Disuplay oleh pembuluh dari cabang-cabang Arteri Carotis Interna.

  • Pengaruh gangguan Vaskuler bisa didapatkan pada :Glaukoma Simplek HipotensiLowtension Glaukoma Hipertensi

    Lowtension Glaukoma :- Bisa terjadi akibat Bleeding (Hipotensi) Sistemik Blood Pressure Mean Blood Pressure pada Kapiler Optik Disc Perfusion Pressure Blood Flow

    Sebaliknya pada Hipertensi :Resistensi to flow Tahanan tinggi akibatnya flow juga berkurang.

  • TUMORTumor Kelopak Mata : 1. Nevus 2. VerukaA. Jinak 3. Xantalesma 4. Hemangioma 5. Moluskum KontangiosumB. Ganas 1. Basalioma ( Karsinoma Sel Basal )- Frekuensi >>- Bentuk berupa Ulcus, Tepi Bernodul, bentuk polipoid, berpigmen, berkeratinisasi, bersifat fibrotic.

  • - Predileksi : - Palpebra Inferior, Palpebra Superior - Kantus Internus, Kantus Externus - Bersifat Local Destruktif, jarang metastasi. - Angka kematian 2-3% - Diagnosis : Biopi - Bersifat : Radio Sensitif

    Hemangioma :- Bisa sembuh spontan- Pengobatan : Cortico Steroid- Kalau gagal lakukan tindakan operativeMoluskus Contangiosum :- Etiologi : Virus- Gatal sekali

  • 2. Karsinoma Sel Squamosa :- Frekuensi :
  • B. Ganas :1. Melanoma Ganas2. Retino Blastoma- Sering usia 4 Tahun - 30% Bilateral- 94% Mutasi- 6% FamilialMikroskopis :- Sel kecil-kecil- Bulat & Poligonal- Inti Besar- Sedikit Sitoplasma- Kadang-kadang bentuk bunga mawar (Flexner Intersteigne)Pertumbuhan : - Exopilik - Enteropilik

  • Klasifikasi Retino BlastomaDari Retino Blastoma Study CommiteKelompok : 1. Mengenai Jaringan Episklera 2. Mengenai N. Optikus 3. Mengenai Jaringan Orbita 4. Terdapat pada SSP & LCS 5. Menyebar secara Hematogen ke SSTL, Tulang dan Kelenjer Getah bening leher & tempat lain.Terapi :Kecil : - Radiotherapi - KhemotherapiBesar : - Enucleasi & Exenterasi - Radiotherapi - Khemotherapi

  • TAHAPAN PEMERIKSAAN TUMORA. Tahapan Medis1. Riwayat Penyakit2. Pemeriksaan Intra Okuler3. Pemeriksaan Funduskopi4. Pemeriksaan OrbitaB. Tahapan Penunjang :1. Radiologi Standar2. Tomografi3. CT. Scanning 4. USG5. Venographi6. Arteriographi

  • C. Konsultasi Antar Bagian : Anak, bedah, THT, untuk mengambil tindakan yang akan dilakukan.