manggis hutan

Upload: ahmad-maulani-r-digai

Post on 21-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kalimantan merupakan salah satu pulau di indonesia yang memiliki

    kawasan hutan topis yang cukup luas dan juga Salah satu pulau di Indonesia yang

    diyakini menyimpan potensi tanaman obat. Buktinya di hutanhutan di Sabah,

    Malaysia dan Kalimantan kini ditemukan banyak tamanan yang berpotensi

    menyembuhkan berbagai penyakit berbahaya seperti kanker, AIS, dan malaria.

    alam berbagai penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari berbagai lembaga,

    dalam kurun waktu !" tahun terakhir telah ditemukan #!! spesies baru di

    Kalimantan. Selain itu masih banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan dan

    diteliti. Beberapa diantaranya berpotensi memiliki senyawa obat. $Kalteng %os, Sabtu

    !& April !''()*+.

    %enelitian di bidang itokimia tanaman asli Indonesia telah dimulai oleh

    -resho pada tahun ///. %enelitian ini dilakukan terhadap tumbuhan obat dengan

    maksud menentukan hakekat dari senyawa kimia yang akti yang dikandung oleh

    tumbuhan obat tertentu, misalnya alkoloid, la0anoid, lemak, 1at warna dan

    sebagainya $Soediro,&&&+.

    Sejauh ini penelitian itokimia terhadap tanaman asli dan tumbuhan obat

    Indonesia sebagian besar baru dilakukan untuk tumbuh2tumbuhan yang ada di pulau

    3awa, Sumatra dan Maluku. Sedangkan untuk tumbuhan yang tumbuh di pulau

    Kalimantan belum banyak diteliti, misalnya Manggis 4utan oleh masyarakat

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    2/31

    Kotawaringin 5imur di daerah Mentaya 4ulu dikenal sebagai Sangalang Manggis,

    sedangkan masyarakat di daerah Sampit mengenal manggis hutan sebagai Sabura.

    5umbuhan tersebut telah dimanaatkan oleh masyarakat Kalimantan 5engah sebagai

    obat tradisional untuk mengobati penyakit disentri, membersihkan plek hitam

    diwajah,dan dapat mengobati penyakit gatal2gatal yang disebabkan oleh jamur atau

    0irus dan diduga dapat menyembuhkan penyakit AIS.

    Maka peneliti tertarik untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung

    dalam tumbuhan tersebut, yakni dengan memisahkan dan mengidentiikasi senyawa

    metabolit sekunder yang dibedakan atas beberapa kelompok besar, yaitu 6 alkoloid,

    terpenoid, steroid, pla0onoid, saponin, kumarin, kuinon, dan enolik. 7ebih lanjut,

    menurut 8iptadi $&+ penelitian terhadap kandungan senyawa yang sistematis

    terhadap tumbuhan perlu dilakukan sehingga diperoleh inormasi kemotaksonomi

    yang dapat membantu para ahli dalam memahami keadaan ilmiah yang sebenarnya

    dari senyawa tersebut

    1.2 Batasan Masalah

    Masalah dalam penelitian ini dibatasi 6

    a. %enentuan komposisi eluen yang paling baik dari campuran eluen kloroorm

    dan etanol untuk memisakan komponen2komponen senyawa metabolit

    sekunder ekstrak kloroom pada kulit batang tumbuhan Manggis 4utan

    melalui metode kromatograi.

    b. %engidentiikasian komponen senyawa metabolit sekunder ekstrak kloroom

    pada kulit batang tumbuhan Manggis 4utan.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    3/31

    c. %enentuan siat bioakti0itas senyawa kimia hasil kromatograi kolom dari

    ekstrak kloroom pada kulit batang tumbuhan Manggis 4utan dengan metode

    9ji Brine Shrimp.

    1.3Rumusan Masalah

    Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut 6

    a. Bagaimana komposisi eluen yang paling baik untuk memisahkan komponen2

    komponen senyawa metabolit sekunder ekstrak kloroom pada kulit batang

    tumbuhan Manggis 4utan melalui metode kromatograi :

    b. -olongan senyawa apakah yang diperoleh dari hasil identiikasi pemisahan

    komponen2komponen metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak

    kloroom pada kulit batang tumbuhan Manggis 4utan:

    c. Bagaimana siat bioakti0itas senyawa kimia hasil kromatograi kolom dari

    ekstrak kloroom pada kulit batang tumbuhan Manggis 4utan:

    1.4 Tuuan Penel!t!an

    5ujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu 6

    a. Memperoleh inormasi tentang komposisi eluen yang paling baik untuk

    memisahkan komponen2komponen senyawa metabolit ekstrak kloroom pada

    kulit batang tumbuhan Manggis 4utan.

    b. Memperoleh inormasi tentang senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak

    kloroom pada kulit batang tumbuhan Manggis 4utan.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    4/31

    c. Memperoleh inormasi tentang senyawa2senyawa yang mempunyai akti0itas

    biologis dari ekstrak kloroom kulit batang tumbuhan Manggis 4utan dengan

    menggunakan metode 9ji Brine Shrimp.

    1." Man#aat Penel!t!an

    Manaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu 6

    a. 7angkah awal dalam mengembangkan pemanaatan kulit batang tumbuhan

    Manggis 4utan sebagai obat tradisional.

    b. Sebagai bahan dalam pelestarian dan pengembangan tumbuhan obat

    khususnya di Kalimantan 5engah.

    c. Sebagai dasar suatu metode dan teknik serta identiikasi komponen metabolit

    sekunder kulit batang tumbuhan Manggis 4utan.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    5/31

    BAB II

    TIN$AUAN PU%TA&A

    2.1 Mangg!s Hutan( Barringtonia Scortechinii King )

    Manggis hutan telah lama dimanaatkan oleh masyarakat Kalimantan

    5engah sebagai obat disentri, membersihkan plek hitam diwajah dan mengobati

    penyakit gatal2gatal akibat jamur atau 0irus dan teridentiikasi dapat mengobati

    penyakit Aids. 8ara pengobatan yang dilakukan masyarakat kalimantan tengah

    yaitu dengan mengkonsumsi air rebusan kulit batang manggis hutan. Manggis

    hutan yang banyak tumbuh di daerah kalimantan tengah ini termasuk dalam

    golongan tumbuhan tinggi , mempunyai susunan kerangka yang sudah jelas antara

    akar, batang, dan daun. 5umbuhan ini menghasilkan biji, sehingga disebut sebagai

    tumbuhan biji $spermathopyta+ $5jitrosoepomo, & 6 ;+.

    5umbuhan Manggis 4utan ( Barringtonia Scortechinii King ) termasuk

    jenis pohon yang tingginya antara ;2' meter. aun majemuk tersusun seperti

    spiral menyebelah menjadi satu atau tiga bagian, bentuk daun lebar, berbentuk

    pipih memanjang, ujung tepian daun rata, tulang daun keras, tekstur daun tebal

    dan keras. 5umbuhan manggis hutan memiliki bunga pada ujung tangkainya.

    Buah berbentuk bulat, seperti buah manggis yang kita kenal pada umumnya,

    namun saat buah manggis hutan matang warna buah berubah menjadi kuning,

    getah pada manggis hutan berwarna kuning cerah, manggis hutan banyak

    ditemukan dihutan yang daerah pasang surut atau daerah rawa yang ada di

    Kalimantan 5engah.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    6/31

    2.2 &las!#!kas! %en'a(a &!m!a

    Klasisikasi 5umbuhan Manggis 4utan ( Barringtonia Scortechinii King )

    i0isi 6

    Subdi0isi 6

    Kelas 6

    Bangsa 6

    Suku 6 7ecythidaeceae

    Marga 6

    3enis 6

    Kandungan kimia yang terdapat pada mahluk hidup berdasarkan pada cara

    terbentuk dan ungsinya dapat dikelompokan atas ! kelompok,yaitu 6

    a. Metabolisme primer yang merupakan senyawa organik yang ikut terlibat

    dalam proses metabolisme mahluk hidup tersebut, seperti 6 protein,

    karbohidrat, asam lemak dan asam organik yang terlibat dalam siklus asam

    karboksilat.

    ). Metabolit sekunder yang merupakan hasil samping proses metabolisme

    seperti alkaloid, steroid, terpenoid, la0onoid, enolik, kumarin kuinon dan

    lignin yang dikenal sebagai senyawa kimia bahan alam.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    7/31

    sebagai penarik serangga yang diperlukan untuk membantu penyerbukan atau

    perkembangbiakan $reproduksi+, serta ada juga yang berungsi sebagi alat

    komunikasi seperti eromon, $Arbain dan 5amin, &&"62!+.

    2.3 *ara Mem!sahkan &+m,+nen-&+m,+nen Meta)+l!t %ekuner Ekstrak

    &l+r+#+rm Paa &ul!t Batang Tum)uhan Mangg!s Hutan ( Barringtonia

    Scortechinii King ).

    9ntuk memisahkan komponen metabolit sekunder yang ada dalam ekstrak

    kloroorm pada kulit batang tumbuhan manggis hutan dilakukan dalam beberapa

    tahap yaitu 6 $+ =kstraksi dengan metode maserasi yang bertujuan untuk memperoleh

    ekstrak kloroorm, kemudian ekstrak kloroorm diuapkan menggunakan rotary

    e0aporator sampai diperoleh ekstrak kental $padat+. $!+ tahap pemisahan dengan

    kromatograi lapis tipis dan kromatograi kolom. $;+ uji bioakti0itas untuk

    mengetahui akti0itas senyawa hasil kromatograi kolom pada ekstrak kloroorm.

    2.3.1 Ekstraks!

    =kstraksi merupakan suatu cara untuk memperoleh senyawa kimia dari jaringan

    tubuh atau suatu proses pengambilan komponen yang larut dari bahan atau campuran

    dengan menggunakan pelarut tertentu.

    =kstraksi dapat dilakukan dengan metode maserasi, perkolasi, dan sokletasi.

    alam penelitian ini metode yang digunakan adalah meserasi. Istilah maserasi berasal

    dari bahasa latin Mascerare yang berarti merendam. Maserasi ialah pelunakan dan

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    8/31

    pemisahan serbuk atau bongkahan serat menjadi bagian2bagiannya karena diberi

    perlakuan mekanis $%utjaamaka+. alam proses maserasi, bahan atau sampel yang

    diekstraksi dicampur dengan pelarut dalam wadah $gelas kimia bertutup+ dan

    direndam selama ; > !# jam, kemudian diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kental

    $pekat+, $8iptadi,&&*+.

    2.3.2 &r+mat+gra#! La,!s T!,!s /&LT0

    5eknik kromatograi lapis tipis $K75+ dikembangkan oleh =gon Stahl dengan

    menghamparkan penyerap pada gelas, sehingga merupakan lapisan tipis. K75

    merupakan kromatograi serapan, tetapi dapat pula merupakan kromatograi partisi

    karena bahan penyerap telah dilapisi oleh air dari udara dan kromatograi ini

    umumnya digunakan untuk identiikasi komponen2komponen campuran

    $Sudjadi,&/(+.

    8ara kerja kromatograi lapis tipis $K75+ adalah lempeng kaca $plat K75+

    ditotolkan dengan larutan sampel, bila noda dari sampel yang ditotolkan sudah kering

    lempengan kaca diletakan secara 0artikel dalam gelas yang berisi pelarut $eluen+,

    noda harus berada sedikit di atas pelarut, kemudian gelas ditutup untuk mengurangi

    penguapan.

    erajat retensi kromatograi lempeng biasanya dinyatakan sebagai

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    9/31

    2.3.3 &r+mat+gra#! &+l+m

    Kromatograi kolom digunakan untuk memisahan 1at padat yang memiliki

    kelarutan yang mirip. %rinsip dari kromatograi adalah setiap senyawa dalam

    cuplikan mempunyai kelarutan yang berbeda dan cendrung diserap absorben yang

    juga berbeda. Sesuai dengan kepolaran dari ase diam dan ase gerak. Adapun

    senyawa polar akan tertarik oleh senyawa polar dan sebaliknya, senyawa nonpolar

    akan tertarik oleh senyawa nonpolar, yang dikenal dengan istilah like

    dissol0es, $Sudjadi,&/(+. Alat yang diperlukan untuk pemisahan ini adalah pipa

    gelas yang biasa disebut sebagai kolom kromatograi dengan panjang sekitar ;'2

    #' cm, yang salah satu ujungnya sempit dan dilengkapi dengan kran. 9kuran

    kolom bergantung pada 1at yang akan dipisahkan. i dalam kolom dimasukan

    kapas atau glass wool, pasir kuarsa, silika gel, diikuti dengan penambahan pelarut

    yang sesuai, dibiarkan selama !# jam. %elarut yang digunakan adalah campuran

    pelarut dengan perbandingan eluen yang terbaik hasil K75.

    Selanjutnya memasukan ekstrak kental dan kran dibuka sehingga cairan

    keluar setetes demi setetes. %engisian kolom yang tidak teratur dari penyarapan

    akan mengakibatkan kerusakan batas2batas pita kromatograi. %utusnya penyerap

    dalam kolom biasanya disebabkan oleh gelembung2gelembung udara selama

    pengisian. 9ntuk mencegah hal tersebut sedapat mungkin 1at pengisi atau

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    10/31

    penyerap dibuat menjadi bubur dengan pelarut kemudian dituangkan perlahan2

    lahan ke dalam tabung.

    2.3.4 U! B!+akt!!tas

    9ji bioakti0itas atau 9ji Brine Shrimp dilakukan dengan menggunakan

    lar0a. 5ujuan uji ini adalah untuk mengetahui akti0itas senyawa hasil

    kromatograi kolom pada ekstrak kloroom. 9ji ini akan dilakukan di jurusan

    Kimia, 7aboratorium Kimia Crganik Bahan Alam,

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    11/31

    Kelompok senyawa organik ini merupakan senyawa metabolit sekunder

    yang di dalam mahluk hidup disentesa dari asam me0alonat dan dikenal juga

    dengan kelompok kecil monoterpenoid,, diterpenoid yang biasanya merupakan

    komponen utama dalam minyak atsiri yang berbau khas. Sedangkan triterpenoid

    dan steroid yang umumnya tidak berbau dan tidak berasa biasanya dideteksi

    dengan pereaksi 7iberman Buchard, 9ntuk mendeteksi keberadaan saponin yang

    merupakan glikosid terpenoidDsteroid dengan gula dapat dilakukan dengan tes

    busa, $Arbain dan 5imin, &&"+

    2.4.2 en+l!k

    alam kelompok metabolit sekunder, senyawa enolik tidak mempunyai

    kerangka yang khas kecuali keberadaan gugus hidroksil pada inti aromatik.-ugus

    ungsi ini dapat dideteksi dengan pengomplekkan setelah direaksikan dengan

    besi $III+ klorida yang akan menghasilkan cincin warna biru atau ungu biru

    $Arbain dan 5amin, &&"+.

    2.4.3 la+n+!

    %engujian kandungan metabolit sekunder untuk la0anoid dilakukan dengan

    reaksi warna biasa. 9ntuk pengujian ini contoh diekstraksi dengan etanol dan ke

    dalam ekstrak etanol ditanbahkan larutan EaC4. Sebagai konirmasi adanya

    la0onoid maka ekstrak etanol diuapkan dan residunya ditambahkan asam sulat

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    12/31

    pekat. Kedua reaksi tersebut menimbulkan perubahan warna yang khas $Arbain

    dan 5amin, &&"+.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    13/31

    BAB III

    METDL5I PENELITIAN

    3.1 $en!s Penel!t!an

    3enis penelitian ini merupakan penelitian eksplorati dengan pendekatan

    laboratorium yang dilakukan melalui serangkaian percobaan.

    3.2 Tem,at an 6aktu Penel!t!an

    %enelitian ini akan dilakukan di laboratorium kimia, program studi

    %endidikan Kimia, jurusan MI%A,

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    14/31

    3.3.3 Bahan &!m!a

    Bahan kimia yang digunakan dalam ekstraksi berupa pelarut teknis yang

    terlebih dahulu didestilasi yakni kloroorm, alasan digunakannya pelarut organik

    kloroorm karena senyawa yang ada dalam tumbuhan manggis hutan ini bersiat

    polar. Sedangkan pelarut untuk eluen kromatograi lapis tipis dan kromatograi

    kolom digunakan kloroorm dan etanol. Bahan lain yang digunakan adalah silika

    gel -2(', kapas, dan pasir kuarsa $SiC!+.

    3.4 Pr+seur &era

    3.4.1 Is+las! Meta)+l!t %ekuner &ul!t Batang Tum)uhan Mangg!s Hutan

    Sebanyak F '," kg serbuk halus kulit batang tumbuhan manggis hutan

    dimaserasi dengan kloroom secara dingin pada suhu kamar dalam botol tertutup

    selama ; > !# jam lalu disaring sampai menghasilkan ekstrak kloroorm $iltrat+

    dan residu. ?esidu yang dihasilkan disimpan, sedangkan iltratnya yang berupa

    ekstrak Kloroorm kemudian diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental $pekat+.

    ;.#.! Pem!sahan Ekstrak &l+r+#+m &ul!t Batang Tum)uhan Mangg!s Hutan

    %e7ara &r+mat+gra#! La,!s T!,!s.

    =kstrak kental yang diperoleh dari e0aporasi hasil mesarasi serbuk kulit

    batang tumbuhan manggis hutan $ekstrak kloroom+, kemudian di kromatograi

    lapis tipis $K75+ dengan komposisi eluen dari campuran kloroorm 6 etanol antara

    lain $& 6 +, $/ 6 !+, $* 6 ;+, $( 6 #+, $" 6 "+, sampai didapatkan komposisi eluen yang

    paling baik untuk memisahkan senyawa2senyawa yang ada pada kloroorm.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    15/31

    Adapun perbandingan ini didasarkan pada pralaboratorium yang dilaksanakan

    sebelum penelitian.

    %roses K75 dilakukan dengan cara %lat K75 ditotolkan dengan ekstrak

    kloroorm sebanyak ; kali, dibiarkan menjadi kering dan dimasukan ke dalam

    gelas yang berisi eluen yang telah jenuh. Selanjutnya gelas ditutup dan ditunggu

    sampai komponen yang ada dalam ekstrak tersebut naik sampai pada batas yang

    telah ditentukan. Selanjutnya adalah mengamati noda yang ada pada plat K75 di

    bawah lampu 9G pada H@ !"# nm dan H@ ;(( nm, untuk mengetahui pola

    pemisahan dan nilai ?2nya.

    3.4.3 Pem)uatan &r+mat+gra#! k+l+m

    Alat kromatograi yang digunakan adalah yang terbuat dari bahan gelas.

    %ertama2tama kolom disumbat dengan kapas, dilapisi dengan pasir kuarsa.

    Selanjutnya sebanyak #' gram bubuk silika gel dicampur dengan kloroorm,

    sampai menjadi bubur. kemudian dimasukan ke dalam kolom yang berisi pasir

    kuarsa tadi, secara perlahan2lahan bersamaan dibukanya kran, setelah bubur silika

    gel dimasukan semua, tutup kran, kemudian diamkan kemasan kolom sampai

    bebarapa jam. selanjutnya masukan kembali pasir kuarsa ke dalam kolom. an

    dibiarkan selama !# jam.

    3.4.4 Pem!sahan %e7ara &r+mat+gra#! &+l+m

    =kstrak kental kloroorm dipisahkan dengan kromatograi kolom. Masukan

    ekstrak kloroorm secara perlahan2lahan kedalam kolom kemudian masukan

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    16/31

    eluen yang paling baik hasil dari K75 kedalam kolom bersamaan dibukannya

    kran. cairan yang keluar dari kromatograi kolom ditampung dalam botol2botol

    $raksi2raksi+ kecil sebanyak ' m7. ari masing2masing botol $raksi+, diambil

    beberapa tetes eluen dengan menggunakan pipa kapiler kemudian ditotolkan pada

    plat K75 dan dimasukan ke dalam chamber $pengembang+ selanjutnya ditutup

    dan ditunggu sampai komponen yang ada di dalam ekstrak tersebut naik sampai

    batas yang telah ditentukan dan plat K75 dikeluarkan dari chamber serta

    dibiarkan mengering. Setelah kering, dapat diamati di bawah sinar 9G pada H@

    !"# nm untuk melihat pola pemisahan dan mengetahui harga ?2nya.

    3." Ient!#!kas! Ekstrak &l+r+#+rm &ul!t Batang Tum)uhan Mangg!s Hutan

    =kstrak klororm yang telah pekat, dilarutkan dalam campuran kloroom 6

    auades $6+. 7arutan yang telah diperoleh dikocok, kemudian dibiarkan terpisah

    sampai membentuk dua lapisan yaitu lapisan kloroorm dan lapisan air, lapisan

    air digunakan untuk identiikasi senyawa la0anoid, enolik dan saponin.

    3.".1 Ient!#!kas! %tr+! an ter,en+!

    =kstrak kental dan raksi2raksi hasil kolom ini dikromatograi lapis tipis

    dan dielusi dengan pelarut yang sesuai, selanjutnya dideteksi dengan pereaksi

    penampak noda 7iebermaan2Burchad dengan melarutkan asam asetat anhidrat

    dan asam sulat pekat dalam etanol dengan perbandingan $" 6 " 6 &' + kemudian

    dipanaskan dengan o0en. kalau muncul warna ungu merah menandakan adanya

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    17/31

    terpenoid $ triterpenoida + sedangkan warna hijau merupakan indikasi keberadaan

    steroida. $Arbain dan 5amin, &&"+.

    3.".2 Ient!#!kas! %a,+n!n

    7apisan air dimasukan ke dalam tabung reaksi kemudian dikocok kuat2kuat.

    5erbentuknya busa yang permanen selama kurang lebih " menit menandakan

    positi adanya saponin $Arbain dan 5amin, &&"+.

    3.".3. Ient!#!kas! laan+!

    7apisan air dimasukan ke dalam tabung reaksi dan di tambahkan logam Mg

    dan beberapa tetes 48l pekat. 5erbentuknya warna orange sampai merah

    menandakan positi adanya la0onoid $kecuali isola0on+ $Majang,!''+

    3.".4 Ient!#!kas! en+l!k

    7apisan air dimasukan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    18/31

    BAB I8

    HA%IL PEMBAHA%AN

    1.1 Ekstraks! &ul!t Batang Tum)uhan Mangg!s Hutan

    9ntuk memperoleh ekstrak kloroorm Kulit batang tumbuhan manggis hutan

    maka dilakukan ekstraksi, melalui metode maserasi $merendam+. Sebanyak '," gram

    serbuk kulit batang tumbuhan manggis hutan di rendam dengan menggunakan %elarut

    kloroorm sebanyak liter. %enggunaan pelarut kloroorm dalam mengekstraksi kulit

    batang tumbuhan manggis hutan, untuk mempermudah proses pemisahan senyawa,

    karena hanya senyawa yang bersiat polar saja yang dapat larut dalam pembuatan

    ekstrak.

    Setelah serbuk kulit batang dimeserasi selama ; > !# jam, kemudian disaring

    sehingga dihasilkan residu dan iltrat $ ekstrak kloroorm kulit batang tumbuhan

    manggis hutan+, ekstrak kloroorm ini kemudian diuapkan dan didapat ekstrak kental

    kloroorm kulit batang tumbuhan manggis hutan sebanyak /,'& gram.

    2.1 Ient!#!kas! &+m,+nen Meta)+l!t %ekuner Ekstrak &l+r+#+rm Paa

    &ul!t Batang Tum)uhan Mangg!s Hutan

    %engujian golongan metabolit sekunder dari ekstrak kulit batang tumbuhan

    manggis hutan dilakukan dengan menggunakan reaksi uji warna. %engujian ini

    didasarkan pada siat kimia dari setiap kelompok senyawa metabolit sekunder.

    9mumnya setiap komponen senyawa metabolit sekunder memiliki gugus ungsi

    sebagai gugus pengenal yang khas dan akan memberi reaksi kimia yang khas pula.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    19/31

    alam penelitian ini dilakukan reaksi uji warna terhadap golongan metabolit

    sekunder yaitu6 steroid, enolik, saponin, la0onoid, dan terpenoid. 4asil identiikasi

    golongan metabolit sekunder pada ekstrak kloroorm kulit batang tumbuhan manggis

    hutan dapat dilihat pada 5abel !

    5abel ! 4asil Identiikasi -olongan Metabolit Sekunder =kstrak Kloroorm Kulit

    Batang 5umbuhan Manggis 4utan Melalui ?eaksi 9ji Jarna.

    9ji Identiikasi 4asil Keterangan

    Steroid

    =kstrak kental dan raksi hasil

    kromatograi kolom di

    K75kemudian dideteksi dengan

    pereaksi penampak noda

    7iebermaan2Burchard dengan

    melarutkan asam asetat anhidrat

    dan asam sulat pekat dalam

    metanol $ " 6 " 6 &' + kemudian

    dipanaskan dalam o0en.

    5idak terbentuk warna hijau

    5erpenoid=kstrak kental dan raksi hasil

    kromatograi kolom di

    K75kemudian dideteksi dengan

    pereaksi penampak noda

    7iebermaan2Burchard dengan

    melarutkan asam asetat anhidrat

    5erbentuk warna ungu merah L

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    20/31

    dan asam sulat pekat dalam

    metanol $ " 6 " 6 &' + kemudian

    dipanaskan dalam o0en.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    21/31

    pemisahan komponen2komponen yang ada dalam ekstrak kental kloroorm dengan

    kromatograi lapis tipis $ K75 + dengan menggunakan 0ariasi komposisi eluen dari

    campuran kloroorm dan etanol dengan kepolaran yang berbeda2beda, sampai

    diperoleh eluen yang paling baik menurut peneliti yang dapat menghasilkan

    pemisahan senyawa yang ada dalam ekstrak kloroorm secara sempurna. =luen

    campuran dari kloroorm 6 etanol digunakan ' m7, alasan digunakannya hanya '

    m7 agar mudah dalam menentukan perbandingan. %erbandingan yang digunakan

    adalah a. $&,/ 6 ',!+, b. $&," 6 ',"+, c. $& 6 +, d. $/," 6 ," +, e. $/ 6 !+, . $* 6 ;+, g. $( 6 #+

    engan tingkat kepolaran dari yang rendah ketinggi yaitu a b c d e

    g. 4ubungan antara 0ariasi komposisi eluen $kloroorm 6 etanol+, jumlah komponen

    ekstrak yang dapat terpisahkan dan harga ?2nya dapat dilihat pada tabel

    5abel 4ubungan Antara Gariasi Komposisi =luen $Kloroorm 6 =tanol+, %ola

    %emisahan Komponen Nang Ada alam =kstrak Kental an 4arga ?2nya

    Eo.

    Komposisi eluen

    $Klororom 6 etanol+%ola %emisahan ? ?! ?; ?#

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    22/31

    . &,/ 6 ',! Baik ',& ',/! ',"" ',;(

    !. &," 6 '," 8ukup baik ',/* ',(& ',"/

    ;. & 6 8ukup baik ',& ',*! ',#!

    #. /," 6 ," 8ukup baik ',/# ',"* ',;;

    ". / 6 ! Kurang baik ',*"

    (. * 6 ; Kurang baik ',*!

    *. ( 6 # Kurang baik ',/&

    Komposisi eluen pada tabel semakin ke bawah tingkat kepolarannya

    semakin tinggi, karena makin ke bawah komposisi etanol yang bersiat polar semakin

    bertambah, sedangkan komposisi kloroorm, yang bersiat semi polar semakin

    berkurang. -raik hubungan antara 0ariasi komposisi eluen dengan harga ? dapat

    dilihat pada -ambar -raik .

    -ambar . -raik 4ubungan Antara Gariasi Komposisi =luen $Kloroorm 6 =tanol+

    dengan 4arga ?

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    23/31

    ari graik tampak bahwa 0ariasi komposisi eluen dengan tingkat kepolaran

    yang berbeda menghasilkan jarak noda yang berbeda2beda, dan jumlah noda yang

    berbeda pula. Semakin berkurang kepolaran eluen semakin banyak jumlah noda yang

    dihasilkan, serta semakin baik pemisahannya $lampiran ! halaman #!+, hal ini berarti

    senyawa yang terdapat pada ekstrak kloroorm kulit batang tumbuhan manggis hutan

    dapat terpisah dengan baik menggunakan eluen dengan tingkat kepolaran relati0e

    rendah. %ada komposisi eluen $kloroorm6etanol+, dengan perbandingan $&,"6',"+,

    $&6+, $/,"6,"+, menghasilkan pemisahan yang cukup baik, namun titik nodanya

    masih agak menggumpal dan kurang jelas terlihat dibawah sinar 9G dengan H @ !"#

    nm, sedangkan komposisi eluen $kloroorm 6 etanol+ dengan perbandingan &,/ 6 ',!

    dihasilkan pola pemisahan yang paling baik dalam memisahkan komponen senyawa

    metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak kloroorm kulit batang tumbuhan

    manggis hutan. =luen dengan perbandingan &,/ 6 ',! ini menghasilkan # titik noda

    dengan ?2nya ?@ ',&, ?!@ ',/!, ?;@ ',"", ?#@ ',;( , yang terlihat jelas

    dibawah sinar 9G dengan H@ !"# nm.

    4.1 Pem!sahan Ekstrak kl+r+#+rm engan &r+mat+gra#! &+l+m

    Setelah komposisi eluen yang paling baik didapat, langkah selanjutnya adalah

    memisahkan komponen yang terdapat pada ekstrak kloroorm dengan menggunakan

    kromatograi kolom, eluen yang digunakan dalam kromatograi kolom ini adalah

    eluen dengan perbandingan &,/ 6 ',!. pada pemisahan dengan kromatiograi kolom ini

    dihasilkan */ raksi yang ditetapkan berdasarkan 0olumenya yaitu masing masing

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    24/31

    berisi ' ml . ke */ raksi ini kemudian di K75, pola pemisahan yang dihasilkan ke

    */ raksi ini pada plat K75 ada ; kelompok yaitu 6

    . Kelompok I $raksi '2&+ menghasilkan titik noda dengan ? @ ',&,

    !. Kelompok ! $raksi !'2!*+ menghasilkan ! titik noda dengan ? @ ',/! dan

    ?! @ ',""

    ;. Kelompok ; $raksi !/2*/+ menghasilkan titik noda dengan ? @ ',;(.

    %engelompokkan dilakukan berdasarkan harga ? dan jumlah noda, noda

    yang memiliki harga ? dan jumlah noda sama akan dijadikan satu kelompok, yang

    selanjutnya masing2masing kelompok ini akan diuji bioaktiitasnya.

    ". Anal!sa U! B!+akt!!tas Ekstrak &l+r+#+rm &ul!t Batang Tum)uhan

    Mangg!s Hutan.

    9ji bioakti0itas merupakan tindak lanjut dari kromatograi kolom, setelah

    diperoleh ; kelompok, selanjutnya ketiga kelompok ini diuji bioakti0itas dengan

    mengirim sampel ke 7aboratorium Kimia Crganik Bahan Alam

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    25/31

    uji biokti0itas ekstrak kloroorm kulit batang tumbuhan manggis hutan dengan

    analisisBrine Shrimp dapat dilihat pada tabel ;

    5abel ; 9ji Biokti0itas =kstrak Kloroorm

    Ekstrak &el+m,+k /#raks!0 L7"9 /:g; mL0 Has!l

    $Kloroorm kulit batang

    tumbuhan Manggis 4utan+

    I $ '2&+

    II $!'2!*+

    III $!/2*/+

    ;",!

    #!,&!

    ',"(

    Akti

    8ukup Akti

    Sangat Akti

    ari 5abel di atas terlihat bahwa kelompok I $raksi '2&+ merupakan

    senyawa yang akti, sedangkan kelompok II $raksi !'2!*+ merupakan senyawa yang

    cukup akti, dan kelompok III $raksi !/2*/+ merupakan senyawa yang sangat akti. .

    4al ini berarti kelompok III dengan konsentrasi larutan yang sangat encer $lebih

    encer dari kelompok I dan II+ dapat mengakibatkan kematian lar0a udang di atas

    "'O, dan setelah dimasukan dalam program BI77S diperoleh harga 7c"' dibawah

    ;', yang menunjukan bahwa senyawa yang terdapat pada kelompok tersebut sangat

    akti.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    26/31

    BAB 8

    &E%IMPULAN DAN %ARAN

    ".1 &es!m,ulan

    ari serangkaian percobaan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagaiberikut 6

    a. Komposisi eluen $ kloroorm 6 etanol + yang paling baik untuk memisahkan

    komponen2komponen senyawa metabolit sekunder ekstrak kloroorm kulitbatang tumbuhan manggis hutan $ Barringtonia Scortechinii King + melalui

    metode kromatograi adalah Komposisi eluen $ kloroorm 6 etanol + dengan

    perbandingan $ &,/ 6 ',! + dengan menghasilkan # noda dengan ? masing2

    masing ',&, ',/! , ',"" dan ', ;(.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    27/31

    b. -olongan senyawa yang dapat diperoleh dari hasil pemisahan komponen2

    komponen senyawa metabolit sekunder ekstrak kloroorm kulit batang

    tumbuhan manggis hutan $Barringtonia Scortechinii King+ melalui uji warnaadalah golongan senyawa terpenoid.

    c. Siat bioakti0itas senyawa kimia hasil kromatograi kolom dari ekstrak

    kloroorm pada kulit batang tumbuhan Manggis 4utan $ BarringtoniaScortechinii King + pada kelompok satu $raksi '2&+ merupakan senyawa

    akti, kelompok dua $raksi !'2!*+ merupakan senyawa cukup akti dan

    kelompok tiga $raksi !/2*/+ merupakan senyawa sangat akti.

    ".2 %aran

    Sekiranya penelitian tentang tumbuhan manggis hutan ini dapat dilanjutkan lagi

    dengan menggunakan berbagai macam metode, dan semoga juga ada penelitiyang meneliti bagaimana struktur lengkap komponen2komponen senyawa

    metabolit sekunder yang ada dalam tumbuhan manggis hutan ini dan semoga

    peneliti yang akan datang dapat membuktikan bahwa manggis hutan ini benar2

    benar merupakan tumbuhan yang dapat menyembuhkan penyakit AIS.sehingga dengan penelitian ini dapat berguna dan bermanaat bagi umat manusia

    di dunia.

    DATAR PU%TA&A

    Achmad. &&". Keanekaragaman 4ayati Indonesia. 3akarta 6 9ni0ersitas indonesia

    Arbain dan 5amin. &&". 9ji Bioakti0itas dan %enelitian Kimia Bahan Alam .

    Bengkulu 6 9EI.

    8iptadi. &&". Isolasi dan identiikasi kandungan Senyawa Kimia ari 5anaman

    Moraceae. %alangkaraya 6 7emlit 9E%A?.

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    28/31

    4arborne. &&( . Metode

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    29/31

    A** 192 919

    UNI8ER%ITA% PALAN5&A RA=A

    A&ULTA% &E5URUAN DAN ILMU PENDIDI&AN

    $URU%AN PENDIDI&AN MIPA

    PR5RAM %TUDI PENDIDI&AN &IMIA

    299>

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    30/31

  • 7/24/2019 MANGGIS HUTAN

    31/31

    Lam,!ran < Ta)el Hu)ungan Antara 8ar!as! &+m,+s!s! Eluen /&l+r+#+rm