malpraktek & defensive medicine

22
MALPRAKTEK & DEFENSIVE MEDICINE Oleh : Ari Bandana Tasrif Yanis Indiana Yacma Pembimbing : dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT

Upload: janisindianayacma

Post on 11-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

MALPRAKTEK & DEFENSIVE MEDICINE

MALPRAKTEK & DEFENSIVE MEDICINEOleh :Ari Bandana TasrifYanis Indiana Yacma

Pembimbing :dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT PendahuluanIstilah malpraktek digunakan menyatakan adanya tindakan yang salah dalam rangka pelaksanaan suatu profesi sebagai tindakan yang dapat menumbuhkan kerugian baik nyawa, maupun harta benda.

Malpraktek kedokteran diartikan sebagai bencana yang timbul akibat dari praktek kedokteran, tidak karena disengaja, diduga ada unsur lalai yang seharusnya tidak layak untuk dilakukan oleh seorang dokter sehingga berakibat cacat atau matinya pasien.

Defensive medicine didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk melakukan tes dan prosedur diagnostik pada pasien, dimana sebenarnya hal tersebut mungkin tidak diperlukan untuk pasien, pada dasarnya ini lebih bertujuan untuk melindungi dokter dari suatu keadaan yang mungkin bisa terjadi diluar dugaan yang mengarah pada malpraktik.

Peran defensive medicine dalam meningkatkan biaya perawatan kesehatan saat ini sedang hangat dibicarakan. Beberapa praktisi kesehatan dan para pakar hukum kesehatan memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda mengenai hal tersebut. Dokter menyatakan bahwa defensive medicine ini menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya inflasii biaya perawatan kesehatan.Tinjauan PustakaMalpraktik berasal dari terjemahan bahasa inggris mal-practice yang diartikan sebagai praktik yang tidak benar atau adanya kesalahan. Belum ada keseragaman untuk menterjemahkan istilah malpractice ke dalam bahasa indonesia. Ada beberapa istilah yang dipergunakan, antara lain malapraktek, malpraktek, malapraktik, malpraktik, dan sebagainya.Medical malpractice adalah suatu bentuk kesalahan profesional yang dapat menimbulkan luka-luka pada pasien sebagai akibat langsung dari suatu perbuatan atau kelalaian dokter. Bentuk kesalahan dokter pada umumnya disebabkan oleh adanya kelalaian sehingga berakibat pada kerugian yang diderita pasien, baik bersifat fisik, moral maupun materiMalpraktek medik dibedakan menjadi dua bentuk, yang di tinjau dari segi etika profesi dan segi hukum, yaitu:Malpraktek etika (ethical malpractice)Malpraktek yuridis (yuridical malpractice)

8Malpraktik etikaYang dimaksud dengan malpraktik etik adalah dokter melakukan tindakan yang bertentangan dengan etika kedokteran yang tertuang dalam kode etik kedokteran indonesia.Malpraktik yuridik dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu:Malpraktik Perdata (civil malpractice)Malpraktik Pidana (Criminal malpractice)Malpraktik administratif (Administrative Malpractice)Malpraktik perdata adalah terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan tidak dipenuhinya isi perjanjian/wanprestasi didalam transaksi terapeautik oleh dokter atau tenaga kesehatan lain atau terjadinya perbuatan melanggar hukum sehingga menimbulkan kerugian bagi pasiennya.

Malpraktik pidana (criminal malpraktk) terjadinya apabila pasien meninggal dunia atau mengalami cacat akibat dokter atau tenaga kesehatan lainnya kurang hati-hati, atau kurang cermat dalam melakukan upaya penyembuhan terhadap pasien yang meninggal dunia atau cacat tersebut.

Malpraktik administrasi adalah terjadi apabila dokter atau tenaga kesehatan yang lain melakukan pelanggaran hukum administrasi negara yang berlaku, misalnya menjalankan praktek dokter tanpa izin praktik, menjalankan praktik dengan kadaluarsa dan menjalankan praktik tanpa membuat catatan medik.

Defensive MedicineDefensive medicine didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk melakukan tes dan prosedur diagnostik pada pasien, dimana sebenarnya hal tersebut mungkin tidak diperlukan untuk pasien, pada dasarnya ini lebih bertujuan untuk melindungi dokter dari suatu keadaan yang mungkin bisa terjadi diluar dugaan yang mengarah pada malpraktik.Bukan hanya di Indonesia, jumlah tuntutan terhadap dokter di Amerika Serikat telah meningkat dalam dekade terakhir dan telah memiliki dampak besar pada perilaku dokter dan praktek medis.

Dokter meminta pemeriksaan penunjang hanya untuk menghindari mengobati pasien yang memiliki risiko tinggi, yang mana untuk mengurangi eksposur mereka terhadap tuntutan hukum , atau dipaksa untuk karena premi asuransi yang terlalu tinggi. Perilaku ini telah menjadi dikenal sebagai Defensive medicineContoh defensive medicinePada tahun 2004 , kasus Dr Daniel Merenstein memicu perdebatan intensif dalam jurnal ilmiah dan media padaDefensive medicine(misalnya, Mengikuti pedoman dari organisasi profesi dokter nasional setempat. Merenstein telah menjelaskan pro dan kontra dari prostate-specific antigen (PSA) sebuah pemeriksaan laboratorium untuk pasien yang dicurigai kanker prostast. Bukan hanya sekedar melakukan pemeriksaan tersebut. Sehingga kemudian dia melakukan keputusan bersama untuk tidak memesan tes yang telah didokumentasikn dalam status pasien. Dalam perjalanannya pasien didiagnosis dengan kanker prostat namun setelah itu dapat disembuhkan. Namun setelah itu Merenstein digugat karena tidak melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kanker prostat atau PSA . Meskipun Merenstein dibebaskan tetapi harus membayar gugatan sebesar $ 1.000.000.

Dampak Defensive medicineDampak kerugian material pasienKonsekuensi untuk perawatan pasienMasyarakat Terpencil DirugikanDokter ragu tindakan emergencyMalpraktik dan Defensive medicineDefensive medicineadalah kondisi di mana dokter hanya akan melakukan tindakan medis jika dokter sudah merasa benar-benar aman dan yakin bahwa tindakannya tidak akan membahayakan posisinya. Melihat trauma kriminalisasi terhadap dokter, hanya sedikit dokter yang mau menerima pasien yang sedang kritis dan kemungkinan akan meninggal kalau nanti akhirnya bisa berakhir di penjara. Pada beberapa penelitian juga telah menemukan bahwa selain untuk menghindari dari tuntutan hukum, ada alasan lain di balik tindakan defensive medicine ialah dalam meningkatkan pendapatan dokter .

Government Accountability Office amerika menemukan bahwa dokter mungkin benar-benar mempraktekkan " defensive medicine" karena akan menghasilkan lebih banyak pendapatan. Mereka mengidentifikasi " motif meningkatkan pendapatan" sebagai salah satu alasan sebenarnya di balik penggunaan tes diagnostik dan procedures tambahan. Saat otak berhenti untuk berfikir, maka bertanyalah pada hati untuk tindakan yang dilakukan Terima Kasih ..