maklah gangguan psikologi kebidanan

8/18/2019 Maklah Gangguan Psikologi Kebidanan

1/22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kehamilan merupakan episode dramatis terhadap

kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari

seorang wanita yang pernah mengalaminya.

Perubahan kondisi fsik dan emosional yang kompleks

memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup

dengan proses kehamilan yang terjadi. Konik antara

keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari

norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu

sendiri ( misalnya adanya perubahan tubuh dan hormonal,

kehamilannya tersebut tak diinginkan, jarak kehamilan yang

terlalu dekat, riwayat keguguran ataupun riwayat obstetric

buruk lainnya dapat merupakan pencetus berbagai reaksi

psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan, hingga ke

tingkat gangguan jiwa ( psikosis yang berat. !amun, ini

bukanlah hal yang mengherankan karena o"ulasi dan haid

juga dapat menimbulkan psikosis. Penderita sembuh setelah

anaknya lahir, akan tetapi dalam kehamilan berikutnya

biasanya penyakitnya timbul lagi. #klamsia dan in$eksi dapat

pula disertai atau disusul oleh psikosis. %elain itu psikosis

dapat menjadi lebih berat dalam kehamilan.

B. Rumusan masalah

&alam pembuatanmakalah ini ada beberapa rumusan

masalah, yaitu '

. )angguan mental minor dalam kehamilan trimeter *

+. )angguan mental minor pada kehamilan lanjut *


2/22

. )angguan mental mayor dalam kehamian *

. )angguan mental puerperium *

+


3/22

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian / defnisi deresi

&epresi atau biasa disebut sebagai gangguan a$ekti$

merupakan salah satu bentuk psikosis. da beberapa

pendapat mengenai defnisi dari depresi, diantaranya yaitu '

Menurut !ational /nstitut o$ Mental 0ealth, gangguan

depresi dimengerti sebagai suatu penyakit 1 tubuh yang

menyeluruh 1 ( whole-body , yang meliputi tubuh, suasana

perasaan ( mood , dan pikiran.

%outhwestern Psychological %er"ices memiliki pendapat

yang mirip dengan !ational /nstitut o$ Mental 0ealth bahwa

depresi adalah dipahami sebagai suatu penyakit, bukan

sebagai suatu kelemahan karakter, suatu reeksi dari

kemalasan atau suatu ketidakmauan 1 untuk menoba lebih

keras 1.

%taab dan 2eldman menyatakan bahwa depresi adalah

suatu penyakit yang menyebabkan suatu gangguan dalam

perasaan dan emosi yang dimiliki oleh indi"idu yang ditunjuk

sebagai suasana perasaan.

%ecara umum, depresi sebagai suatu gangguan alam

perasaan perasaan sedih yang sangat mendalam, yang bisa

terjadi setelah kehilangan seseorang atau peristiwa

menyedihkan lainnya, tetapi tidak sebanding dengan

peristiwa tersebut dan terus menerus dirasakan melebihi

waktu yang normal.

B. !e"ala#ge"ala deresi


4/22

Menurut &iagnostic and %tatistical Manual /3 - 4e5t 6e"ision

(&%M /3-46 (merican Psychiatric ssociation, +777,

seseorang menderita gangguan depresi jika' lima (atau lebih

gejala di bawah telah ada selama periode dua minggu dan

merupakan perubahan dari keadaan biasa seseorang serta

sekurangnya salah satu gejala harus emosi depresi atau

kehilangan minat atau kemampuan menikmati sesuatu.

a Keadaan emosi depresi 8 tertekan sebagian besar waktu

dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh

laporan subjekti$ (misal' rasa sedih atau hampa atau

pengamatan orang lain (misal' terlihat seperti ingin

menangis.

b Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau

hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu

hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjekti$

atau pengamatan orang lain

c 0ilangnya berat badan yang signifkan saat tidak

melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara

signifkan (misal' perubahan berat badan lebih dari 9:

berat badan sebelumnya dalam satu bulan

d /nsomnia atau hipersomnia hampir setiap hari

e Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap

hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan

subjekti$ akan kegelisahan atau merasa lambat

$ Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari

g Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang

berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi hampir

setiap hari

h ;erkurangnya kemampuan untuk berpikir atau

berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir


5/22

setiap hari (ditandai oleh laporan subjekti$ atau

pengamatan orang lain<

;erulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya

takut mati, berulang kali muncul pikiran untuk bunuh diri

tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana

yang spesifk untuk mengakhiri nyawa sendiri.

!amun, secara umum dapat digolongkan menjadi dua

yakni '

&epresi unipolar Merupakan gangguan depresi yang dicirikan

oleh suasana perasaan depresi$ saja. &epresi unipolar terdiri

atas '

$. Deresi Ma%&r dalam kehamilan

pabila seseorang atau ibu hamil mengalami tanda-

tanda atau gejala seperti di atas, maka segera harus ditangani

karena bisa saja berubah menjadi lebih serius yang dapat

berdampak pada ibu maupun janinnya, yakni menjadi depresi

berat atau depresi mayor.

%indrom depresi mayor ditandai dengan suatu

kombinasi simptom yang berpengaruh dengan kemampuan

untuk bekerja, tidur, makan dan menikmati salah satu

kegiatan yang menyenangkan serta sulit untuk melakukan

komunikasi karena mereka cenderung menarik diri, tidak

mampu berkonsentrasi, kurang perhatian, merasa tidak

dihargai dan sulit untuk mengingat sesuatu dan yang

terutama adalah tidak jarang dari penderita yang ingin bunuh

diri. #pisode ketidakmampuan depresi ini dapat terjadi hampir

setiap hari dan pasti ada yang mendominasi di sepanjang

hari. %elain itu, bila tidak teratasai dengan baik dapat muncul

sekali, dua kali atau beberapa kali selama hidup.

9


6/22

Pen%e'a' ter"adin%a deresi ada kehamilan

Para ahli belum bisa memastikan mengapa depresi

terjadi pada wanita hamil, namun diduga perubahan tingkat

hormon yang drastis selama kehamilan dan setelah

melahirkan menjadi biang keladinya. %elain peningkatan

kadar hormon dalam tubuh, menurut penelitian bahwa depresi

terjadi karena klien atau penderita depresi memiliki

ketidakseimbangan dalam pelepasan neurotransmitter

serotonin mayor, norepine$rin, dopamin, asetilkolin, dan asam

gamaaminobutrik %elain itu,ada pula hasil penelitian yang

menyatakan bahwa terjadinya depresi karena adanya

masalah dengan beberapa en=im yang mengatur dan

memproduksi bahan-bahan kimia tersebut.

&engan demikian, berdampak pula pada metabolisme

glukosa dimana penderita depresi tidak memetabolisme

glukosa dengan baik dalam area otak tersebut. >ka depresi

teratasi, akti"itas metabolisme kembali normal.%elain dari

$aktor organobiologis di atas, pencetus terjadinya depresi

adalah karena $actor psikologis dan sosio-lingkungan,

misalnya karena akan berubah peran menjadi seorang ibu,

karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan,

pasca bencana dan dampak situasi kehidupan sehari-harinya.

2aktor lain yang menyumbang peran dalam terjadinya

depresi pada ibu hamil antara lain'

. 6iwayat keluarga yang memiliki penyakit kejiwaan

+. Kurangnya dukungan dari suami dan keluarga

. Perasaan khawatir yang berlebihan pada kesehatan janin

. da masalah pada kehamilan atau kelahiran anak

sebelumnya

9. %edang menghadapi masalah keuangan

?


7/22

?. @sia ibu hamil yang terlalu muda

A. danya komplikasi selama kehamilan

B. Keadaan rumah tangga yng tidak harmoni

C. Perasaan calon ibu yang tidak menghendaki kehamilan

&ampak atau pengaruh depresi terhadap kehamilan,

Permasalahan yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan

termasuk depresi, selain berdampak pada diri sendiri bisa

berimplikasi atau berpengaruh tidak baik terhadap kondisi

kesehatan janin yang ada di dalam kandungan. Kita semua

pasti mengetahui bahwa perubahan fsik dan hormonal yang

terjadi selama masa kehamilan sangat berpengaruh terhadap

kondisi wanita yang sedang hamil. &epresi yang tidak

ditangani akan memiliki dampak yang buruk bagi ibu dan bayi

yang dikandungnya. da + hal penting yang mungkin

berdampak pada bayi yang dikandungnya, yaitu '

. Pertama adalah timbulnya gangguan pada janin yang

masih didalam kandungan

+. Kedua munculnya gangguan kesehatan pada mental si

anak nantinya

&epresi yang dialami, jika tidak disadari dan ditangani

dengan sebaik D baiknya akan mengalihkan perilaku ibu

kepada hal D hal yang negati$ seperti minum-minuman keras,

merokok dan tidak jarang sampai mencoba untuk bunuh diri.

0al inilah yang akan memicu terjadinya kelahiran prematur,

bayi lahir dengan berat badan yang rendah, abortus dan

gangguan perkembangan janin. Kelahiran bayi prematur juga

akan menjauhkan dekapan seorang ibu terhadap bayi yang

dilahirkan , karena si bayi akan ditempatkan di inkubator

tersendiri. palagi jika sudah mengalami depresi mayor yang

identik dengan keinginan bunuh diri, bisa saja membuat

A


8/22

langsung janinnya meninggal./bu yang mengalami depresi ini

tidak akan mempunyai keinginan untuk memikirkan

perkembangan kandungannya dan bahkan kesehatannya

sendiri.

$ara Penanganan

%trategi kesehatan yang bisa diterapkan pada saat

masa kehamilan untuk mengantisipasi depresi yaitu

menjadikan masa hamil sebagai pengalaman yang

menyenangkan, selalu konsultasi dengan para ahli

kandungan, makan makanan yang sehat, cukup minum air,

mengupayakan selalu dapat tidur dengan baik dan melakukan

senam bagi ibu hamil. &isamping itu juga melakukan terapi

kejiwaan supaya terhindar dari depresi, lebih meningkatkan

keimanan dan tentunya mendapat dukungan dari suami dan

keluarga.

%edangkan bagi yang telah terdiagnosis, perencanaan

kehamilan sangat penting pada wanita hamil yang didiagnosis

depresi, sebaiknya kehamilannya perlu direncanakan atau

dikonsultasikan dengan ahli kebidanan dan kandungan, dan

psikiater tentang masalah resiko serta keuntungan setiap

pemakaian obat-obat psiko$armakologi. 6awat inap sebaiknya

dipikirkan sebagai pilihan pengobatan psiko$armakologis pada

trimester / untuk kasus kehamilan yang tidak direncanakan,

dimana pengobatan harus dihentikan segera dan apabila

terdapat riwayat gangguan a$ekti$ ( depresi rekuren.

da + $ase penatalaksanaan $armakologis yang

digambarkan dalam Panel Pedoman &epresi ( &epression

)uideline Panel '

. 2ase akut

B


9/22

)ejalanya ditangani, dosis obat disesuaikan untuk

mencegah e$ek yang merugikan dan klien diberi

penyuluhan.

+. 2ase lanjut

Klien dimonitor pada dosis e$ekti$ untuk mencegah

terjadinya kambuh. Pada $ase pemeliharaan, seorang

klienyang beresiko kambuh sering kali tetap diberi obat

bahkan selama remisi.

@ntuk klien yang dianggap tidak beresiko tinggi mengalami

kambuh, pengobatan dihentikan.

Penggunaan antidepresan trisiklik sebaiknya hanya pada

pasien hamil yang mengalami depresi berat yang

mengeluhkan gejala "egetati$ dari depresi, seperti

menangis, insomnia, gangguan na$su makan dan ada ide-

ide bunuh diri. %electi"e serotonin reuptake inhibitors

( %%6/s terbukti sudah sangat berguna untuk menangani

depresi sehingga menjadi pilihan untuk ibu hamil,

mencakup uoksetin dan sertralint. Ebat ini menjadi pilihan

karena obat tersebut lebih sedikit memiliki e$ek

antikolinergik yang merugikan, toksisitas jantung, dan

bereaksi lebih cepat daripada antidepresan trisiklik dan

inhibitor oksidase monoamin ( ME serta tidak

menyebabkan hipotensi ortostatik, konstipasi dan sedasi.

&isamping itu, psikoterapi atau metode support group

secara ruti harus dilakukan bila ada konik intrapsikis yang

berpengaruh pada kehamilan. 4erapi perilaku kogniti$

sangat menolong pasien depresi dan disertai antidepresan.

4erapi elektrokompulsi$ (#F4 digunakan pada pasien

depresi psikotik untuk mendapatkan respon yang lebih

cepat, bila kehidupan ibu dan anak terancam, misalnya

C


10/22

pada depresi hebat dan klien sampaiingin bunuh diri atau

jika tidak berespon terhadap pengobatan antidepresan.

&alam menghadapi klien penderita depresi, harus

dilakukan dengan sikap serius dan mengerti keadaan

penderita. Kita harus memberi pengertian kepada mereka

dan mensupport atau memberikan moti"asi yang dapat

menenagkan jiwanya. 0endaknya jangan menghibur,

memberi harapan palsu, bersikap optimis dan bergurau

karena akan memperbesar rasa tidak mampu dan rendah

diri.

D. Deresi Pas(a Salin

)angguan depresi$ mayor relati$ sering terjadi selama

masa ni$as. ;aik studi retrospekti$ dan prospekti$ yang

berbasis komunitas telah menghasilkan angka pre"alensi

depresi pasca salin mayor dan minor antara 7-9:. ngka

depresi yang dilaporkan dari studi kohort masa ni$as ini relati$

sama dengan yang diobser"asi dari populasi wanita

nonpuerperal.;ila beberapa wanita dilaporkan menderita

gejala-gejala singkat setelah kelahiran anak, depresi

berkembang lebih perlahan lebih dari ? bulan pertama pasca

salin.

!e"ala dan tanda deresi masa ni)as

;iasanya tidak dapat dibedakan dengan gangguan

depresi$ mayor nonpsikotik yang terjadi pada wanita selain

pasca salin. $ek dis$orik, iritabilitas, anhedonia, insomnia,

dan $atigue adalah gejala-gejala yang sering dilaporkan.

Kadang-kadang juga didapatkan keluhan somatik. Perasaan

7


11/22

ambi"alen atau negati$ terhadap bayi sering dilaporkan.

Ganita dengan depresi pasca salin sering mengemukakan

keraguannya terhadap kemampuannya merawat bayinya.

&alam bentuk yang paling parah, depresi pasca salin bisa

menghasilkan dis$ungsi yang sangat berat. /de bunuh diri

sering ditemukan, namun angka bunuh diri relati$ rendah pada

wanita yang mengalami depresi selama masa ni$as.

Galaupun beberapa studi telah menge"aluasi pre"alensi

penyakit psikiatrik komorbid pada populasi ini, ansietas yang

berat dan pikiran obsesi menonjol pada wanita dengan

gangguan jiwa masa ni$as. )ejala-gejala ansietas umum,

gangguan panik dan gangguan obsesi$ kompulsi$ sering

didapatkan pada wanita dengan depresi pasca salin.

E. PSI*+SIS PUERPERALIS

Psikosis puerperalis adalah bentuk yang paling berat dari

gangguan jiwa masa ni$as. ;erbeda dengan postpartum blues

atau depresi, psikosis puerperalis lebih jarang terjadi dan

angka kejadiannya berkisar -+ per 777 wanita pasca salin.

Penampilannya dramatik dan munculnya gejala psikosis dalam

B - A+ jam pasca salin. %ebagian besar wanita yang

menderita psikosis puerperalis gejalanya berkembang dalam

+- minggu pertama pasca salin.

Ganita dengan kelainan ini gejala psikotik dan tingkah laku

yang kacau sangat menonjol sehingga menimbulkan dis$ungsi

yang bermakna. Psikosis puerperalis menyerupai psikosis

a$ekti$ yang berkembang cepat dengan gambaran manik,

depresi$ atau tipe campuran. 4anda paling awal adalah

kegelisahan yang tipikal, iritabilitas dan insomnia. Ganita

dengan gangguan ini secara khas memperlihatkan pergantian


12/22


13/22

depresi pasca salin. ;agaimana pun juga penapisan untuk

gangguan a$ekti$ selama masa ni$as lebih sulit dibandingkan

waktu lainnya. ;anyak tanda-tanda neuro"egetati$ dan gejala

karakteristik depresi mayor (seperti gangguan tidur dan na$su

makan, berkurangnya libido, kelelahan juga terdapat pada

wanita non-depresi pada masa puerperium akut. ;anyak skala

penilaian yang dipakai untuk wanita bukan masa ni$as

(contohnya ;eck &epression /n"entory belum di"alidasi pada

populasi puerperal. %ebaliknya #dinburgh Postnatal

&epression %cale (#P&% yang terdiri dari 7 pertanyaan, yang

harus dijawab sendiri telah digunakan secara luas untuk

deteksi depresi pasca salin dan telah dibuktikan mempunyai

sensitiftas dan spesifsitas yang memuaskan pada wanita

masa ni$as. Galaupun belum begitu sering digunakan #P&%

dapat mudah digunakan secara bersamaan pada e"aluasi

rutin wanita pasca salin. %kala penilaian ini dapat menapis

wanita yang butuh e"aluasi psikiatrik lebih lanjut. %kala #P&%

saat ini tengah dipakai pada penelitian kohort multietnik dan

multisenter pada depresi pasca salin di >akarta.

!. Edin'urgh P&stnatal Deressi&n S(ale

#dinburgh Postnatal &epression %cale (#P&% telah

dikembangkan untuk membantu pro$esional perawatan

kesehatan primer untuk mendeteksi ibu yang menderita

depresi pasca salinH sebuah distress yang lebih panjang dari

blues dan tidak begitu berat dibanding psikosis puerperalis.

%tudi yang lampau telah menunjukkan bahwa depresi pasca

salin mengenai kurang lebih 7: wanita dan masih banyak

wanita yang depresi tidak mendapatkan pengobatan. Ganita

ini mungkin masih bisa mengurus bayi dan pekerjaan rumah


14/22

namun kesenangan hidupnya sangat terganggu dan bisa

terdapat e$ek jangka panjang terhadap keluarganya.

#P&% dikembangkan pada pusat kesehatan di Ii"ingston

dan #dinburgh. #P&% terdiri dari 7 pernyataan pendek.

Pasien menggarisbawahi salah satu di antara pernyataan

yang paling cocok dengan dirinya selama minggu terakhir.

%ebagian besar pasien melengkapi pertanyaan ini tanpa

kesulitan dalam waktu kurang dari 9 menit. 3alidasi studi

menunjukkan bahwa bila ibu yang memiliki skor di atas

ambang +8 diperkirakan menderita gangguan depresi$

dengan berat yang ber"ariasi. !amun skor #P&% tidak boleh

mengesampingkan diagnosis klinik. Penilaian klinis yang teliti

harus dilakukan untuk mengkonfrmasi diagnosis. %kala ini

mengindikasikan yang pasien rasakan selama minggu yang

lalu dan pada kasus yang meragukan penilaian bisa diulang +

minggu kemudian.

H. !anguan Mental Min&re Pada *ehamilan Lan"ut

)angguan lanjut mental minore pada kehamilan lanjut

merupakan bangunan kedepresian yang di alami oleh yang

ibu atas kehamilannya yang telah berusia lanjut untuk

menjelang proses persalinannya. ;angunan mental ini dapat

berupa '

a &epresi

b %tres

. &epresi

&epresi dapat berupa gejala kumpulan gejala (sindrom

ataupun ganguan depresi.

a. )ejala depresi


15/22

• %edih

•

Murung• 4idak ada semangat

• ingin menyendiri ibu di katakana mnderita

gagngguan depresi bila gejala dan tanda yang ada

pada ibu memenuhi keretreia diagnostic untuk

gangguan depresi

depresi dapat di sebabkan oleh berbagai $actor antara

lain '

a. $actor biologis bahwa adanya konsistensi dari hipotesis

gangguan mood berhubungan erat dengan diregulasi

dan biogeni camin, serotonin, norepine$rin dan

dopamine pada ibu hamil

$actor genetic

$actor psikososial

b. $actor keperibadianorang mempunyai keperibadian histronik, obsesi$-

kompulsi$ dan borderline lebih banyak menderita

gangguan depresi disbanding ibu yang mempunyai

keperibadian antisocial dan paranoid

c. $actor ketidak berdayaan

ketidak berdayaan yang di pelajari dari depresi

menghubungkan $enomena depersi pada ibu tentangpengalaman peristigwa yang tidak terkenadali

kreteria diagnostic untuk gangguan depresi pada ibu

hamil pada usia lanjut '

adapun gejala yang sudah berlangsung sekurang-

kurang dua minggu dan menunjukan adanya perubahan

dari $ungsi sebelumnya.

contoh depresi pada ibu saat keamilan lanjut '

9


16/22

Mood depresi yang berlangsung spanjang hari

hamper sepanjang hari yang di tunjukan oleh adanyarasa sedih, pada ibu

;erkurangnya minat pada kehamilannya terhadap

kesenangan keseluruhan, terhadap aktiftas sehari-

hari

;erkurangnya berat badan sehingga berdampak

pada janin ibu.

4idur terganggu sehinga waktu istirahat kurang,berlangsung tiap hari

Mengamuk mara-marah atau malas

Kesulitan untuk berkonsentrasi $ositi$ terhadap

kehamilannya

2ikiran yang berulang tenang kematian janin dan hal-

hal yang tidak diininginkan pada kehamilannya

Fata penanggulangan depresi 'a usahakan agar ibu terhindari dari hal-halyang

membahayakan keselamatanya

b kirimkan kedokter 8 psikiater untuk dapat piJata

laksaanan selanjutnya.

c Iakukan usaha untuk mengulangi atau menghilangkan

penyebab terjadinya depresi

d Mencoba berkomunikasi yang baik memberikan hal-halyang $osihti$ pada ibu tentang kehamilannya sekarang

@ntuk mendiagnosakan retardasi mental pada ibu

dengan tepat, perlu di ambil anamnesa dari orang terdekat,

denga sangat teliti tentang kehamilannya, perkembangan

janin dan persalinan.

?


17/22

BAB III

PENU-UP

A. *esimulan

)angguan mental atau penyakit mental adalah pola psikologis

atau perilaku yang pada umumnya terkait dengan stress atau

kelainan mental yang tidak dianggap sebagai bagian dari

perkembangan normal manusia. )angguan tersebut

didefnisikan sebagai kombinasi e$ekti$, perilaku, komponen

kogniti$ atau persepsi, yang berhubungan dengan $ungsi

tertentu pada daerah otak atau system sara$ yang

menjalankan $ungsi social manusia

&alam kebidanan, ada gangguan psikologi yaitu '

. )angguan mental minor pada kehamilan trimester /

+. )angguan mental pada kehamilan lanjut

. )angguan mental mayor pada kehamilan

. )angguan mental puerperim

A


18/22

DA,-AR ISI

*A-A PEN!AN-AR..................................................................................................................................................DA,-AR ISI.........................................................................

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................................

. Iatar ;elakang......................................................................................................................................................

;. 6umusan masalah......................................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian 8 defnisi depresi......................................................................................................................................................

B. )ejala-gejala depresi......................................................................................................................................................

$. &epresi Mayor dalam kehamilan

...........................................................................

...........................................................................D. &epresi Pasca %alin

...........................................................................

...........................................................................E. P%/KE%/% P@#6P#6I/%

...........................................................................

...........................................................................,. Penapisan

...........................................................................

...........................................................................

!. #dinburgh Postnatal &epression %cale

B


19/22

...........................................................................

...........................................................................

H. )anguan Mental Minore Pada Kehamilan Ianjut.........................................................................................................................................

BAB III PENU-UP

. Kesimpulan......................................................................................................................................................

DA,-AR PUS-A*A

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan

petunjuknya, kami dapat menyelesaikan penulisan ini. Makalah ini kami tulis

C


20/22


21/22

US

UN

+LEH

*EL+MP+* IIINAMA $U- ,ENNA REE*I

*ASMIRI-AMARLINA AHARANILA0A-INURMA1ANISRI IRI1ANI

1USNIDARMARLINAIRI 1ANI

A*ADEMI *EBIDANAN DARUL HUSADA SI!LI-AHUN 2345

DA,-AR PUS-A*A

http'88raranews.blogspot.com8+7+878gangguan-psikologis-kebidanan.htmlhttp'88mala-ftriana.blogspot.com8p8gangguan-psikologi-dalam-kebidanan.html

+

http://raranews.blogspot.com/2012/04/gangguan-psikologis-kebidanan.htmlhttp://raranews.blogspot.com/2012/04/gangguan-psikologis-kebidanan.htmlhttp://mala-fitriana.blogspot.com/p/gangguan-psikologi-dalam-kebidanan.htmlhttp://mala-fitriana.blogspot.com/p/gangguan-psikologi-dalam-kebidanan.htmlhttp://raranews.blogspot.com/2012/04/gangguan-psikologis-kebidanan.htmlhttp://raranews.blogspot.com/2012/04/gangguan-psikologis-kebidanan.htmlhttp://mala-fitriana.blogspot.com/p/gangguan-psikologi-dalam-kebidanan.htmlhttp://mala-fitriana.blogspot.com/p/gangguan-psikologi-dalam-kebidanan.html


22/22

++

maklah gangguan psikologi kebidanan

Documents