maklah bab i-
Post on 07-Jul-2018
219 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
8/19/2019 Maklah Bab i-selesai.docx
1/23
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
masalah dalam Penelitian Operasional Tambang adalah pemrograman linear.
Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang
mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya.
Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem
permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol
matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear
sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan
dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah
meminimumkan fungsi kendala bertanda , fungsi kendala bertanda !
tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa
alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi
saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan
prosedur penyelesaian grafik. "asus-kasus ini juga dapat terjadi saat
menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan
pertama kali oleh #eorge $ant%ing pada tahun &'(), kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan *dara Amerika
Serikat. $ia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan
+iso-profit dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa
kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan seara
berulang- ulang +iterative sedemikian rupa dengan menggunakan pola
tertentu +standart sehingga solusi optimal terapai. iri lain dari metode
8/19/2019 Maklah Bab i-selesai.docx
2/23
2
simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah
nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Sebagai Mahsiswa teknik pertambangan sudah semestinya mengenal
dan paham akan kedua metod, baik pemerograman linear maupun metode
simplex. Sehingga dalam penelitian operasional tambang dapat menerapkan
metode tersebut.
B. Tujuan Penulisan
&. *ntuk mengetahui mengenai pemerograman linear pada Penelitian
Operasional Tambang
/. *ntuk mengetahui mengenai Metode simpleks dalam Penelitian
Opersaional Tambang
C. Manfaat penulisan
&. Menambaha pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pemerograman
linear dan metode simple0 dalam penelitian operasional tambang
/. Memberikan gambaran mengenai pemerograman linear dan metode
simple0 dalam penelitian operasional tambang
1
8/19/2019 Maklah Bab i-selesai.docx
3/23
3
BAB II
Pembahasan
A. Program Linear (Linear Programing)
a) Pengertian
Program 1inear +linear programming adalah salah satu teknik
analisis dari kelompok teknik penelitian operasional yang memakai model
matematika. Tujuannya adalah untuk menari, memilih dan menentukan
alternatif yang terbaik dari antara sekian alternatif layak yang tersedia.
Penekanannya pada alokasi optimal atau kombinasi optimum. Alokasi
optimal tersebut tidak lain adalah memaksimumkan atau meminimumkan
fungsi tujuan yang memenuhi persyaratan yang dikehendaki oleh kendala
dalam bentuk ketidak samaan linear.
Program 1inear yang menggunakan model matematika untuk
menjelaskan persoalan yang dihadapinya. Sifat 21inear2 disini
memberikan arti bahwa seluruh fungsi matematika dalam model ini
merupakan fungsi-fungsi yang linear, sedangkan 2programa3 disini
tidaklah berhubungan dengan program komputer , tetapi hanya merupakan
sinonim untuk perenanaan. $engan demikian program linear adalah
perenanaan akti4itas 5 akti4itas untuk memperoleh suatu hasil yang
optimum.
Program 1inear disingkat P1 merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk menapai suatu tujuan
seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. P1
banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan
lain-lain. P1 berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata
sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan
linier dengan beberapa kendala linier. a. 6ormulasi Permasalahan *rutan
8/19/2019 Maklah Bab i-selesai.docx
4/23
4
pertama dalam penyelesaian adalah mempelajari sistem rele4an dan
mengembangkan pernyataan permasalahan yang dipertimbangakan dengan
jelas. Penggambaran sistem dalam pernyataan ini termasuk pernyataan
tujuan, sumber daya yang membatasi, alternatif keputusan yang mungkin
+kegiatan atau akti4itas, batasan waktu pengambilan keputusan, hubungan
antara bagian yang dipelajari dan bagian lain dalam perusahaan, dan lain-
lain. Penetapan tujuan yang tepat merupakan aspek yang sangat penting
dalam formulasi masalah. *ntuk membentuk tujuan optimalisasi,
diperlukan identifikasi anggota manajemen yang benar-benar akan
melakukan pengambilan keputusan dan mendiskusikan pemikiran mereka
tentang tujuan yang ingin diapai. b. Pembentukan model matematik
Tahap berikutnya yang harus dilakukan setelah memahami permasalahan
optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis. Pendekatan
kon4ensional riset operasional untuk pemodelan adalah membangun model
matematik yang menggambarkan inti permasalahan. "asus dari bentuk
erita diterjemahkan ke model matematik. Model matematik merupakan
representasi kuantitatif tujuan dan sumber daya yang membatasi sebagai
fungsi 4ariabel keputusan. Model matematika permasalahan optimal terdiri
dari dua bagian. 7agian pertama memodelkan tujuan optimasi.
Adapun formulasi model matematis dari persoalan yang dihadapi
atau pengalokasian sumber 5 sumber pada akti4itas sebagai berikut 8
&. Merumuskan fungsi tujuan +objeti4e funtion.
7entuk matematika dari pada fungsi tujuan seara umum adalah 8
9 ! &
: &
;
/
: /
;
8/19/2019 Maklah Bab i-selesai.docx
5/23
5
: j
! =ariabel keputusan + yang tidak diketahui
/. Merumuskan fungsi pembatas > kendala +onstraints funtion.
7entuk matematik fungsi pembatas seara umum adalah 8
a &&
: &
; a
&/
: /
;
8/19/2019 Maklah Bab i-selesai.docx
6/23
6
b) Contoh Persoalan dan Penelesaian
Seorang pengusaha ingin mengembangkan suatu usaha + pabrik dengan
menambah produksi , yakni untuk produk baut sekrup dan baut tap.
7aut tersebut diproses melalui tiga tempat kerja +work station ! @S .
Tiap work station mempunyai jam kerja yang terbatas. @aktu yang
tersedia pada @S& adalah B?? menit, pada @S/ adalah (C?? menit dan
pada @S adalah /(?? menit . $i dalam menentukan berapa banyak baut
yang harus diproduksi, mulailah dilakukan pengumpulan data dalam hal
tersebut. $ari hasil penelitian ternyata diketahui bahwa bahwa untuk
memproduksi & baut sekrup dibutuhkan waktu pada @S& selama D menit,
pada @S/ selama C menit pada @S selama ( menit. $an untuk
memproduksi & baut tap dibutuhkan waktu pada @S& selama menit,
pada @S/ selama B menit pada @S selama menit. $ari market sur4ey
diperoleh keterangan sebagai berikut 8 dalam setiap & baut sekrup
diperoleh laba sebesar Ep.B,. $an setiap & baut tap diperoleh laba sebesar
Ep. ( ,- . 7erapa seharusnya diproduksi baut sekrup dan baut tap , agar
diapai laba yang sebesar-besarnya.
Penyelesaian 8
"eterangan +informasi tersebut kemudian dinyatakan dalam bentuk
persoalan program linear.
Perumusan +model matematis dalam informasi tersebut , yakni produksi
baut sekrup sebanyak ! :& buah dan produksi baut tap sebanyak ! :/
buah . $ari 4ariabel :& dan :/ dinyatakan sebagai 4ariabel keputusan.
*ntuk menyederhanakan dan memudahkan, maka informasi tersebut
dibuat tabel, seperti tabel &.
Tabel !. Informasi dari pengembangan produksi baut
@ork Station
@aktu proses @aktu total yang
tersedia +menit 7aut Sekrup
:& +menit
7aut Tap
:/ +menit
8/19/2019 Maklah Bab i-selesai.docx
7/23
7
@S& D B??
@S/ C B (C??
@S ( /(?? *nit profit +Ep B (
6ungsi tujuan 8
1aba untuk baut sekrup Ep. B,- buah dan laba untuk baut tap Ep. (,-
buah. Maka jumlah laba 9 ! B :& ; ( :/ ,
9 ini harus semaksimal mungkin dan ini merupakan fungsi tujuan.
6ungsi kendala 8
@aktu yang tersedia 8
&. Pada work station &. 8
D :& ; :/ ≤
B??
/. Pada work station /. 8
C :& ; B :/
≤
(C?? . Pada work station . 8
( :& ; :/ ≤
/(??
"arena hanya ada dua 4ariabel keputusan,