makanan pokok ayam aduan

38
5/18/2018 MakananPokokAyamAduan-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/makanan-pokok-ayam-aduan 1/38 MAKANAN POKOK AYAM ADUAN: Makanan sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan maupun stamina ayam aduan Pemilihan makanan sebaiknya disesuaikan oleh tipe tarung dan postur tubuh,sudah barang tentu makanan yg berbeda akan mempengaruhi bobot pukulan maupun kelincahan A!eras merah Diberikan setelah ayam de"asa yaitu setelah pertumbuhan bulunya selesai ,beras merah Memiliki kadar protein yang tinggi mengandung rendah lemak,mudah dicerna biasanya Ayam yg diberikan beras merah akan men#adi kekar dan padat hanya bobot ayam men#adi berat namun sesuai dengan ayam yg mempunyai dasar pukulan yang keras $ocok diberikan pada ayam yg tipe #alu yaitu pertumbuhan #alu yang sangat cepat Ayam #alu yang baik mempunyai tipikal harus cepat memyelesaikan pertarungan !%abah Pemberian gabah men#adikan tubuh ringan dan kesat mirip dangan beras merah hanya ga !ah mempunyai kandungan &itamin yg lebih komplek ,kalsium yang tinggi dan ekonomis, memperkuat bulu,#ago tidak mudah rontok bulugabah sangat sesuai dengan Ayam tipe #alu yang memerlukan kelincahan terbang untuk menyerang cepat pemberian %abah hendaknya direndam air dulu gabah yg mengapung dipisahkan $'agung Diberikan pada ayam pukul, mempunyai pertumbuhan #alu lambat maupun lepek (tidak tumbuh #alu )mempunyai kandungan karbohidrat yg tertinggi diantara beras merah dan gabah ,kandungan *os*or dan kalsium berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tulang,pertulangan ayam men#adi kuat dan besar Karbohidrat men#adikan ayam mempunyai tenaga yang besar dan pukulan keras ,penggunaan #agung direndam dulu sebelum diberikan supaya lebih lunak P+M!+-AN PAKAN AYAM ADUAN AYAM 'A.U : Ayam #alu yang baik adalah yang bertipe /nimpuk/ atau memukul terus menerus tanpa mematuk, memukul sesering mungkin dalam "aktu sesingkat0singkatnya 1aktor kecepatan sangat menentukan Karena ayam #alu amat mengandalkan kecepatan, maka menu ransum yang paling tepat adalah yang mengandung protein tinggi dan sedikit lemak 2al ini hampir sama dengan menu makanan atlit pelari sprint seperti $arl .e"is Keunggulan ransum protein tinggi adalah men#amin tenaga yang besar, dan kecepatan gerak sangat tinggi Kelemahan ransum protein tinggi adalah otot mudah kelelahan (tidak bisa untuk *ull time)

Upload: boy-fikes

Post on 02-Nov-2015

344 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

Makanan Pokok Ayam Aduan

TRANSCRIPT

MAKANAN POKOK AYAM ADUAN:

Makanan sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan maupun stamina ayam aduanPemilihan makanan sebaiknya disesuaikan oleh tipe tarung dan postur tubuh,sudah barang tentu makanan yg berbeda akan mempengaruhi bobot pukulan maupun kelincahanA.Beras merahDiberikan setelah ayam dewasa yaitu setelah pertumbuhan bulunya selesai ,beras merah Memiliki kadar protein yang tinggi mengandung rendah lemak,mudah dicerna biasanya Ayam yg diberikan beras merah akan menjadi kekar dan padat hanya bobot ayam menjadi berat namun sesuai dengan ayam yg mempunyai dasar pukulan yang keras.Cocok diberikan pada ayam yg tipe jalu yaitu pertumbuhan jalu yang sangat cepat .Ayam jalu yang baik mempunyai tipikal harus cepat memyelesaikan pertarungan.B.GabahPemberian gabah menjadikan tubuh ringan dan kesat mirip dangan beras merah hanya gaBah mempunyai kandungan vitamin yg lebih komplek ,kalsium yang tinggi dan ekonomis, memperkuat bulu,jago tidak mudah rontok bulu.gabah sangat sesuai dengan Ayam tipe jalu yang memerlukan kelincahan terbang untuk menyerang cepat .pemberianGabah hendaknya direndam air dulu gabah yg mengapung dipisahkan.C.JagungDiberikan pada ayam pukul, mempunyai pertumbuhan jalu lambat maupun lepek (tidak tumbuh jalu )mempunyai kandungan karbohidrat yg tertinggi diantara beras merah dan gabah ,kandungan fosfor dan kalsium berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tulang,pertulangan ayam menjadi kuat dan besar Karbohidrat menjadikan ayam mempunyai tenaga yang besar dan pukulan keras ,penggunaan jagung direndam dulu sebelum diberikan supaya lebih lunak .

PEMBERIAN PAKAN AYAM ADUAN

AYAM JALU : Ayam jalu yang baik adalah yang bertipe 'nimpuk' atau memukul terus menerus tanpa mematuk, memukul sesering mungkin dalam waktu sesingkat-singkatnya. Faktor kecepatan sangat menentukan. Karena ayam jalu amat mengandalkan kecepatan, maka menu ransum yang paling tepat adalah yang mengandung protein tinggi dan sedikit lemak. Hal ini hampir sama dengan menu makanan atlit pelari sprint seperti Carl Lewis. Keunggulan ransum protein tinggi adalah menjamin tenaga yang besar, dan kecepatan gerak sangat tinggi. Kelemahan ransum protein tinggi adalah otot mudah kelelahan (tidak bisa untuk full time).

Formula ransum yang bisa dipakai : 2 kg konsentrat ayam petelur + 8 kg bekatul atau dedak (awas hati-hati ... sudah setahun ini beredar dedak palsu yang dicampur serbuk kayu !). Formula ini adalah menu makanan pokok yang harus diberikan dengan dicampur air. Sebagai suplemen, dalam kadar sedikit, Anda dapat memberi jagung, beras merah, atau gabah. Sebaiknya, setiap hari ayam dijemur di atas alas pasir yang ditaburi pecahan batako. Pecahan batako tersebut akan dimakan ayam sebagai sumber kalsium yang menguatkan tulang.

AYAM PUKUL : Untuk ayam pukul yang dirancang menang dalam waktu kurang dari 2 ronde, menu ransum sama dengan ayam jalu. Namun, jika ayam Anda dirancang untuk lebih tahan hingga 4 atau 5 ronde, menu yang tepat adalah tinggi protein dan tinggi energi.

Formula ransum ayam pukul : 5 kg jagung halus + 2 kg dedak atau bekatul + 3 kg konsentrat ayam petelur.

CATATAN : 1. Formula di atas hanya digunakan pada ayam yang dipelihara secara semi intensif atau ekstensif. Jika Anda memelihara secara intensif (ayam tidak diumbar), Anda harus menambahkan 1 ons susu bayi pada formula di atas. 2. Formula di atas hanya dapat digunakan selama 14 hari berturut-turut. Lebih dari 14 hari harus diselingi makanan lain selama beberapa hari.:: Babon Unggul dan Babon Cetak Ayam Petarung ::

Bagi penghobi breeding ayam bangkok, memahami cara memilih indukan yang baik adalah wajib. Seekor babon, adalah mesin utama dalam sebuah peternakan, dan khusus untuk urusan breeding, sering berperan lebih penting daripada jago.

Memilih babon yang baik adalah tidak mudah, dan lebih sulit daripada memilih jago yang baik. Seekor jago bisa dipilih dengan melihat cara bertarungnya menghadapi berbagai tipe lawan, tetapi seekor babon yang baik tidak cukup demikian.

Dalam perindukan ayam, dikenal dua jenis babon istimewa yaitu babon unggul dan babon cetak.

Babon unggul adalah babon pilihan, memiliki silsilah perindukan yang baik, struktur tulang yang bagus, bentuk badan ideal (seperti botol) dan menunjukkan teknik bertarung yang baik. Babon ini juga harus memiliki sifat dominan pada keturunan, sehingga anak-anak yang dihasikan cenderung akan mewarisi kelebihan induknya. Bahkan ketika dikawinkan dengan jago yang kurang baguspun, anak yang dihasilkan akan cenderung ikut induk dan lebih bagus dari bapaknya. Babon unggul biasanya berasal dari galur murni.

Babon cetak adalah babon yang punya kecenderungan resesif dalam keturunan. Anak yang dihasilkan akan cenderung mirip atau fotocopy dengan bapaknya. Seekor babon cetak yang baik, harus menghasilkan anak yang jelek ketika jagonya jelek. Sebaliknya harus menghasilkan anak bagus ketika jagonya bagus. Jika babon cetak dikawinkan dengan jago jelek dan anaknya bagus, maka ia gugur dalam kriteria babon cetak dan harganya turun.

Babon cetak bisa cetak fisik, cetak teknik, atau cetak semuanya. Untuk uji cetak fisik, adalah dengan mengawinkan berbeda bulu atau bentuk jengger yang beda. Seekor babon cetak berwarna hitam harus menghasilkan anak berwarna putih ketika jagonya putih. Jika dikawinkan dengan ayam katai, maka anaknyapun harus kecil-kecil. Untuk uji cetak teknik, harus dikawinkan dengan jago berteknik jelek, lalu dengan jago berteknik bagus. Seekor babon yang cetak sempurna, harganya bisa amat mahal dan tidak realistis. Babon cetak bisa berasal dari galur murni (BK) maupun campuran (F1 maupun F2) atau turunan yang sudah jauh.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 11:22 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=407574367699030068&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=407574367699030068&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=407574367699030068&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Ayam Petarung Pukul dan Ayam Petarung Taji ::

Taji atau jalu adalah senjata ayam yang cukup menentukan. Taji yang baik harus memiliki struktur lapisan yang kuat, besarnya proporsional dengan kaki, dan posisi terbaik adalah dekat dan searah jari kaki belakang ayam.

Ayam bangkok ada juga yang tidak memiliki taji, hanya berupa tonjolan ruas taji yang keras yang besarnya bisa beragam. Ayam yang tidak memiliki taji ini disebut dengan ayam keplek.Berdasarkan taji yang dimiliki serta gaya bertarungnya, dikenal ada dua kelompok yaitu ayam pukul dan ayam taji. Umumnya semua ayam keplek adalah ayam pukul dan semua ayam bertaji adalah ayam taji. Tetapi dalam pengamatan lebih serius, sebenarnya ini juga berpengaruh pada gaya bertarung dan postur badan yang ideal.

Ayam pukul umumnya memiliki pukulan mematikan, keras dan jitu pada bagian kepala, leher, dan bahu lawan. Ayam pukul biasanya akan menyerang dengan pukulan yang efektif. Postur ayam pukul haruslah kekar, tulang kuat dengan otot-otot yang besar agar menghasilkan pukulan yang keras. Karena itu, pola makan juga lebih mengarah pada pembentukan tubuh yang kekar. Jagung adalah menu murah dan baik untuk ayam pukul. Sesekali bisa dikombinasikan dengan beras merah.

Ayam taji umumnya memiliki pukulan yang produktif. Pukulan tak selalu harus pada bagian mematikan tetapi harus sesering mungkin memukul. Pukulan dengan taji yang tajam, selalu memiliki efek serius meskipun tidak pada bagian yang mematikan. Postur ideal ayam taji adalah ramping dan padat, dengan dukungan bulu sayap yang sempurna agar mampu bergerak gesit dan cepat dalam melontarkan pukulan. Ayam taji sebaiknya menghindari benturan fisik, dan yang terbaik adalah menjaga jarak sambil terus menyerang dengan taji. Menu makan untuk ayam taji sebaiknya yang tidak akan membuat gemuk dan kekar, tetapi lebih mengarah pada pembentukan badan yang ramping padat dan ringan. Gabah (padi) adalah menu utama yang ideal bagi ayam taji.

Ayam pukul biasanya memiliki kesiapan lebih dini dibanding ayam taji. Pada umur 12 bulan, ayam pukul sudah bisa dijadikan petarung, tetapi untuk ayam taji, idealnya 18 bulan untuk menunggu agar tajinya benar-benar sudah mencapai pertumbuhan ideal. Banyak juga pelatih ayam taji yang baru menarungkan ayamnya setelah proses bluru yang pertama.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 11:17 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6732906729650637162&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6732906729650637162&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6732906729650637162&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Badan Botol dan Badan Bronggal Ayam Petarung ::

Ayam bangkok jika dilihat dari depan maupun dari samping memang memiliki penampilan paling gagah dibanding ayam ras lain. Secara umum badannya terlihat tegap, dengan dada yang membusung dan otot paha yang kokoh.

Tetapi memilih bentuk badan yang ideal, tidaklah cukup dengan hanya mengamati penampilannya. Mau tidak mau, badan ayam harus kita pegang untuk mengetahui secara persis bagaimana bentuk badannya. Cara memegangnya adalah dengan meletakkan tangan di samping kiri dan kanan badan ayam, kedua jempol bersentuhan di punggung dan dua jari tengah saling bertemu di dada tepat pada pangkal paha bagian depan. Bentuk ayam yang ideal adalah bulat memanjang seperti botol dengan bagian dada yang melebar. Bentuk bulat seperti botol ini tidak tergantung dari ukuran ayam. Baik ayam berpostur kecil maupun besar, tetap pegangannya akan terasa enak. Ayam yang pegangannya enak, biasanya akan memiliki teknik bertarung yang baik dan gerakan yang bagus.

Dalam kasus tertentu, ada juga bentuk badan ayam yang menonjol pada tulang dada bawah sehingga pegangannya jadi mengganjal dan tidak nyaman. Ayam ini disebut dengan ayam bronggal. Sebenarnya teknik tarung ayam bronggal tidak selalu jelek, dalam beberapa kasus malah punya kecenderungan pukulan yang keras dan tahan pukul. Tetapi ayam bronggal jelas memiliki kerugian dalam hal gandeng. Karena pegangannya yang besar, seringkali harus menghadapi lawan yang ukurannya di atasnya tetapi jatuhnya pegangan sama. Selain itu bentuk badan bronggal juga membuat ayam relatif kalah gesit.

Badan bronggal adalah faktor genetik. Cara untuk menghindarinya adalah dengan mengawinkan jago bronggal yang memiliki teknik tarung berkualitas dengan babon yang berbadan botol sempurna dan ramping. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan membuat tenggeran untuk tidur bagi anak-anak ayam yang sejak kecil sudah bisa diidentifikasi akan berbadan bronggal. Cara tidur yang bertengger akan membuat tulang dada bawah bersentuhan dengan tenggeran yang akan membuatnya tidak terlalu berkembang menonjol.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 11:06 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=598351373557461332&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=598351373557461332&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=598351373557461332&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini :: Ayam Petarung Leher Perkasa ::

Leher ayam bangkok yang ideal adalah yang memenuhi kriteria antara lain lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk menahan pukulan dan liat sehingga efektif untuk mengunci.Banyak cara untuk melatih leher ayam, salah satunya dengan rajin mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki masa uji coba tarung (abar), maka setiap pukulan yang diterima leher secara alami akan membuat otot leher terbentuk.

Ukuran leher ayam harus proporsional, tidak terlalu panjang dan terlalu pendek. Leher yang terlalu panjang, akan membuat sulit menghindar dari pukulan lawan. Sebaliknya leher yang terlalu pendek, akan membuat sulit untuk mengunci (ngalung) lawan.

Yang terpenting lagi, selain memiliki otot leher yang baik, ruas tulang leher juga harus rapat. Ini sangat penting untuk menawan pukulan ke leher. Banyak kasus ayam KO adalah karena pukulan ke arah leher yang membuat ruas tulang terbuka sehingga syaraf yang ada di leher terganggu sekaligus cedera tulang leher.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 10:59 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2232021334494663815&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2232021334494663815&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2232021334494663815&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini :: Ayam Petarung Badan Bantat ::

Setiap pelatih selalu menginginkan ayam aduannya memiliki tubuh yang prima. Badan yang tahan pukul, pukulan yang keras, lompatan yang tinggi dan keunggulan fisik lainnya. Untuk itu mereka berupaya melatih ayamnya dengan berbagai metode seperti renang, jalan jongkok, jantur, diputar (mengelilingi ayam lain dalam kurungan) dan metode lainnya.

Seringkali karena porsi latihan yang terlalu berat, otot ayam terbentuk sedemikian rupa mirip seorang binaraga. Ayam yang terlalu berotot ini memang akan tahan pukul karena tebalnya otot yang dimiliki terutama otot dada dan paha. Namun kondisi ini juga dibarengi dengan menurunnya kelincahan ayam. Ayam menjadi kaku, susah bergerak dan jarang mampu melompat. Dalam pertarungan yang berimbang kekuatan, ayam bantat akan menjadi terlalu pasif, tidak produktif dan lebih cepat lelah.

Cara yang paling efektif untuk mengatasi badan ayam yang bantat adalah dengan berkipu atau mandi dengan pasir/tanah halus. Ayam pun secara alami akan senang melakukannya. Anda tinggal menyediakan tempat untuk itu, sejengkal tanah yang diberi pasir atau tanah lembut (debu). Selain itu beri kesempatan ayam untuk bergerak secara bebas pada ruang yang cukup dan sediakan tempat bertengger agar sering melompat.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 10:57 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=5574361623583144273&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=5574361623583144273&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=5574361623583144273&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini :: Mengatasi Ayam Petarung Leres (Jatuh Mental) ::

Ayam leres (jatuh mental) adalah salah satu masalah besar bagi para pemilik ayam aduan. Leres atau jatuh mental adalah suatu kondisi ketika ayam menjadi tidak percaya diri dan tidak memiliki keberanian bertarung. Jika beranipun biasanya akan segera lari begitu merasakan sakit. Ayam leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma kekalahan, (2) shock karena takut atau kaget, dan (3) keturunan (genetik)

*Trauma kekalahanAyam jago yang pernah kalah, apalagi kalah telak, bisa mengalami kondisi leres atau jatuh mental. Karena rasa sakit yang diderita, ayam akan merasa takut berkelahi dan tidak memiliki hati atau keberanian terhadap ayam lain.

*Shock karena takut atau kagetAyam jago juga bisa mengalami leres karena takut atau kaget. Leres karena takut bisa terjadi jika ayam mengalami kejadian dikejar binatang yang lebih besar, misal anjing. Sedang leres karena kaget biasanya terjadi karena kejadian yang begitu tiba-tiba dan mengagetkan misalnya kejatuhan dahan pohon atau ada kendaraan yang hampir menabraknya. Jika kejadian tersebut memang amat menakutkan atau mengagetkan bagi si ayam, akan dapat membuat hati ayam menjadi kecil dan tidak memiliki keberanian bertarung.

*Keturunan (genetik)Leres bisa juga karena keturunan. Ada ayam-ayam tertentu yang memiliki kecenderungan hati yang lemah. Ayam-ayam seperti ini, meskipun memiliki teknik tarung dan postur yang baik, biasanya bernyali kecil dan begitu merasa sakit atau terkena pukulan keras akan lari.

Menyembuhkan ayam leres bukanlah pekerjaan mudah. Perlu waktu lama dan kesabaran dalam proses. Kegagalan dalam penanganan akan membuat proses harus dimulai dari awal atau malah kehilangan peluang sama sekali.

Berikut adalah kiat-kiat untuk menyembuhkan ayam leres:

Fase 1, biarkan ayam jago yang leres berkumpul dengan ayam-ayam betina saja. Bisa juga kalau dicampur dengan ayam-ayam yang masih kecil, yang tidak mungkin memiliki keberanian berkelahi dengan si pasien. Lakukan ini antara 2 minggu sampai satu bulan, atau sampai anda yakin ayam tersebut mulai memiliki kepercayaan diri. Selama proses ini jangan sampai ada jago lain (meskipun lebih lemah) yang masuk ke wilayahnya. Yang perlu diperhatikan, area penyembuhan ini juga benar-benar bebas dari intimidasi ayam jago lain, misal masih ada ayam jago lain yang terlihat oleh ayam jago yang leres meskipun areanya dibatasi. Bahkan meskipun tidak bisa melihat tapi suara kokok yang terlalu keras karena tempat yang berdekatan, bisa membuat penyembuhan mentalnya berjalan lambat.

Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan baik, tahap berikutnya adalah dengan memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai berani kokok tapi belum memiliki keberanian bertarung. Keberadaan ayam-ayam lancur yang secara fisik sudah besar tapi tidak berani berkelahi ini, akan membuat ayam leres menjadi lebih percaya diri. Ia akan cenderung mengejar dan mengintimidasi ayam-ayam muda tersebut.

Fase 3, adalah fase uji coba mental. Setelah anda yakin fase 2 terlampaui dengan baik, anda bisa mencoba mengadu ayam tersebut dengan ayam lain yang sudah pasti kalah. Bisa ayam yang lebih muda dan lemah atau ayam kampung yang fisiknya lebih lemah. Kemenangan terhadap ayam-ayam musuhnya tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya. Lakukan berulang kali dengan ayam-ayam lain yang lebih lemah sampai benar-benar kepercayaan dirinya pulih.

Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan baik, maka yang anda perlu lakukan tinggal menyiapkan fisiknya secara baik untuk pertarungan yang sesungguhnya.

Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam leres tidak dapat diambil keturunannya lagi karena rasa penakutnya akan turun ke anak-anaknya kelak. Pendapatnya ini nampaknya tidak benar. Ayam leres dapat saja diambil keturunannya, kecuali ayam leres yang memang karena garis keturunan.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 10:55 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7013156547756579323&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7013156547756579323&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7013156547756579323&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Pola Pertarungan Ayam Petarung ::

Di antara binatang lain, ayam memiliki keunikan dalam pertarungan. Dua ekor ayam yang berhadapan, tidak serta merta berkelahi begitu saja. Ada tiga tahap dalam pertarungan ayam, yaitu: tahap penjajagan (abar), tahap pertarungan, dan tahap penyelesaian.

*Tahap Penjajagan (Abar)Pertama kali berhadapan, dua ekor ayam yang bertarung akan melakukan tahap penjajagan. Pada tahap ini dua ayam akan saling menyerang tapi sama-sama menjaga jarak. Pertarungapun lebih sering terjadi di udara yaitu dua ayam sama-sama melompat kemudian melepaskan pukulan ke depan, sehingga sering terjadi benturan dengan kaki lawan. Tahap ini digunakan oleh ayam untuk saling mengukur tenaga dan kecepatan lawan. Lama tahap penjajagan ini bervariasi, jika sudah merasa cukup maka seperti sepakat dua ayam yang bertarung akan mengubah ke pertarungan yang sesungguhnya.

*Tahap PertarunganPada tahap ini, dua ekor ayam akan bertarung pada jarak dekat dengan berusaha saling membelit atau menumpangkan leher di atas leher lawan. Teknik tarung ayam baru akan kelihatan pada tahap ini. Dua ayam akan saling menyerang dengan pola tarung masing-masing, saling tukar pukulan dan jarang sekali terjadi adu kaki seperti tahap abar. Tahap ini adalah pertarungan yang sesungguhnya dan bisa berlangsung lama jika kedua ayam berimbang.

*Tahap PenyelesaianPada saat kedua fisik ayam sudah sama-sama melemah, maka pertarungan akan berlangsung lebih lambat dan terlihat kedua ayam mencoba memukul secara efisien. Yang terlihat adalah dua ayam saling menumpangkan leher dengan gerakan lambat sambil bergerak memutar ke kiri dan kanan. Jika kedua ayam bertarung secara berimbang pada babak sebelumnya, maka pada tahap inilah betul-betul teruji seorang ayam petarung yang sempurna. Pada tahap ini secara umum akan menjadi penentu siapa yang lebih kuat. Seekor ayam petarung yang baik biasanya memiliki simpanan pukulan mematikan pada tahap ini. Namun ada juga ayam yang menguasai pertarungan tapi tidak memiliki pukulan mematikan. Bisa terjadi meskipun lawan sudah tidak mampu membalas, namun karena tidak punya pukulan mematikan pertarungan berakhir dengan draw.

Tiga tahap tersebut adalah tahap normal. Jika ayam memiliki killing punch yang baik, dengan taji maupun pukul, pertarungan bisa berakhir pada tahap mana saja.

Pada ayam betina, tahap abar tidak ada. Begitu mereka berhadapan maka mereka langsung bertarung dengan tempo cepat.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 10:42 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6731297684162959312&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6731297684162959312&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6731297684162959312&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini Senin, 24 Januari 2011

:: Sejarah Ayam Bangkok ::

Ayam bangkok pertama kali dikenal di Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam (adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam makin meluas pada pencarian bibit-bibit petarung yang andal. Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam kampung mereka dengan beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Laos. Para pencari bibit itu berusaha mendapat ayam yang sanggup meng-KO lawan cuma dengan satu kali tendangan.

Menurut catatan, sekitar seabad lalu, orang-orang Thailand berhasil menemukan jagoan baru yang disebut kings chicken. Ayam ini punya gerakan cepat, pukulan yang mematikan dan saat bertarung otaknya jalan. Para penyabung ayam dari Cina menyebut ayam ini: leung hang qhao. Kalau di negeri sendiri, ia dikenal sebagai ayam bangkok.

Asal tahu saja, jagoan baru itu sukses menumbangkan hampir semua ayam domestik di Cina. Inilah yang mendorong orang-orang di Cina menjelajahi hutan hanya untuk mencari ayam asli yang akan disilangkan dengan ayam bangkok tadi. Harapannya, ayam silangan ini sanggup menumbangkan keperkasaan jago dari Thailand itu.Konon, pada era enam puluhan di Laos nongol sebuah strain baru ayam aduan yang sanggup menyaingi kedigdayaan ayam bangkok. Namun setelah terjadi kawin silang yang terus-menerus maka nyaris tak diketahui lagi perbedaan antara ayam aduan dari Laos dengan ayam bangkok dari Thailand.

Di Thailand dan Laos, ada beberapa nama penyabung patut dicatat, seperti Vaj Kub,Xiong Cha Is dan kolonel Ly Xab. Pada 1975, ayam bangkok milik Vaj Kub sempat merajai Nampang, arena adu ayam yang cukup bergengsi di negeri gajah putih itu. Ayam yang bernama Bay itu merupakan salah satu hasil tangan dingin Vaj Kub dalam melatih dan mencari bibit ayam aduan yang handal.

Kedigdayaan ayam-ayam hasil ternakan Vaj Kub berhasil disaingi rekan sejawatnya dari kota Socra,Malaysia. Mereka dari negeri jiran itu mampu menelurkan parent stock atau indukan unggul. Hanya saja pada generasi berikutn ya,Mr.Thao Chai dari Thailand berhasil menumbangkan dominasi peternak dari Malaysia.Mr.Thao memberi nama jagoan baru itu,Diamond atau Van Phet.

Thailand memang tak perlu diragukan lagi sebagai negara penghasil ayam bangkok unggul. Malahan sektor ini sudah diakui sebagai penambah devisa negeri gajah putih tersebut. Dari Thailand bisnis ayam aduan ini tak hanya merambah kawasan Asia Tenggara saja, namun meluas ke Meksiko, Inggris dan Amerika Serikat.Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di Thailand dan negara kita. Di Thailand ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu. Alhasil, ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena.

Di Indonesia, hobi mengadu ayam sudah lama dikenal, kira-kira sejak dari zaman Kerajaan Majapahit.Kita juga mengenal beberapa cerita rakyat yang melegenda soal adu ayam ini, seperti cerita Ciung Wanara (di daerah ciamis),Kamandaka dan Cindelaras. Cerita rakyat itu berkaitan erat dengan kisah sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun-temurun.

Kota Tuban, Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan dalam perkembangan ayam aduan. Di sini, ayam bangkok pertama kali diperkenalkan di negara kita. Tak ada keterangan yang bisa menyebutkan perihal siapa yang pertama kali mengintroduksi ayam bangkok dari Thailand.

Sebetulnya, jenis ayam aduan dari dalam negeri(lokal)tak kalah beragam, seperti ayam wareng(Madura) dan ayam kinantan(Sumatra). Namun ayam-ayam itu belum mampu untuk menyaingi kedigdayaan ayam bangkok.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:52 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4952974425534334164&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4952974425534334164&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4952974425534334164&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Penyakit Ngorok Ayam Petarung ::

Penyakit Ngorok biasa dalam bahasa kedokteran biasa disebut dengan Chronic Respiratory Disease (CRD) atau mikoplasmosis atau Sinusitis atau Air Sac. Penyakit Chronic Respiratory Disease disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum.Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minum, serta manusia. Lihat Selengkapnya, telur tetas atau DOC yang terinfeksi.

Faktor predisposisi atau faktor pendukung- Kondisi kandang yang lembab

- Kepadatan kandang yang terlalu tinggi

- Litter yang kering

- Kadar amonia yang tinggi.

Cara penularanPenularan penyakit terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat. Penularan penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan tempat peralatan, tempat pakan, hewan liar maupun petugas kandang.

Gejala klinisNgorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung.

PengobatanPengobatan CRD pada ayam yang sakit dapat diberikan baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum.

PencegahanMembeli ayam baik indukan, pejantan dan anakan yang benar-benar terbebas dari chronic respiratory disease (CRD).Menjaga kebersihan dan tingkat kelembaban kandang dan area ayam.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:43 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7783752561780887837&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7783752561780887837&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7783752561780887837&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Jubah-Jubah Ayam Petarung ::

Salah satu bagian menarik dari penampilan ayam aduan adalah warna bulunya. Warna bulu ayam jago begitu beragam. Ada beberapa penghobi yang justru suka mengoleksi berbagai warna tapi ada juga yang fanatik pada warna-warna tertentu. Berikut adalah beberapa nama ayam berdasarkan corak dan warna bulunya:

*WIRING Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring. Corak warna ini adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuning keemasan, maka disebut sebagai WIRING KUNING. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut WIRING GALIH.

*WANGKAS Berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam wangkas memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut WANGKAS EMAS dan jika warna lebih gelap kemerahan disebut dengan WANGKAS GENI.

*KLAWU Warna klawu memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan KLAWU KETHEK dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut KLAWU GENI.

*BLOROK Warna blorok adalah kondisi ketika bulu ayam berwarna totol-totol dan merupakan kumpulan dari berbagai warna. Warnak blorok yang sederhana biasanya hanya terdiri dari warna dasar putih bertotol hitam dengan rawis berwarna merah. Namun warna blorok akan dianggap istimewa jika kombinasi warna dasarnya lengkap, yaitu putih, hitam, merah dan hijau dengan rawis putih kemerahan. Warna ini disebut dengan BLOROK MADU.

*JRAGEM Warna ini adalah warna hitam, berikut rawisnya. Jika kulit tubuh, paruh, mata serta sisiknya hitam semua disebut warna CEMANI. Untuk ayam bangkok jarang yang memiliki warna ini. Warna ini biasanya terjadi bila ada garis keturunan yang bersilangan dengan ayam kampung jenis Cemani.

*JALI Warna jali adalah warna blorok yang merupakan campuran beberapa warna tapi dalam noktah atau garis-garis kecil. Ini berbeda dengan blorok yang cenderung berpola totol. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.

*PUTIH Ayam bangkok dianggap berbulu PUTIH SETA bila ayam bangkok berbulu putih semua baik warna dasar maupun waris. Beberapa ayam jenis ini ada juga yang memiliki rawis warna lain tetapi warna dasarnya adalah putih.

Warna-warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam persilangan lebih lanjut bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang beragam. Sebagian pengadu menganggap warna sebagai standar kualitas. Warna WIRING dan WANGKAS adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna lain.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:41 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4656272051036496856&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4656272051036496856&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4656272051036496856&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Pertarungan Ayam Petarung antar Jawara ::

Bagaimana jika ayam bangkok, ayam vietnam dan ayam philipine saling diadu, siapa yang akan menang?Berikut adalah hasil analisa saya kemungkinan yang bisa terjadi.

*Ayam Bangkok vs Ayam Vietnam. Ayam bangkok sudah pasti unggul dalam hal teknik bertarung. Ayam vietnam, dalam beberapa kasus dapat memiliki kelebihan dalam kerasnya pukulan dan ketahanan menerima pukulan. Secara umum, ayam bangkok memiliki peluang lebih besar untuk menang, terutama untuk tipe solah, pranggal dan mular. Tetapi jika ayam bangkoknya bertipe kontrol maka kemungkinan ayam vietnam dapat memenangkan pertarungan karena akan sering terjadi jual beli pukulan.

*Ayam Bangkok vs Ayam Philipine. Ayam bangkok sudah pasti unggul dalam ketahanan badan, postur dan teknik bertarung. Sedangkan ayam philipine unggul dalam hal kecepatan dan kegesitan bergerak, dan memiliki kelebihan dalam pergerakan di udara. Jika ayam bangkok berhasil memukul ayam philipine, di bagian manapun baik kepala maupun badan, baik bertaji maupun tidak, akan berpengaruh berat pada ayam philipine. Bisa saja sekali pukul ayam philipine langsung KO. Satu-satunya peluang ayam philipine adalah memukul dengan taji pada bagian mematikan (mata,syaraf di kepala,dan ruas leher). Pukulan taji di badan ayam bangkok tak akan langsung berpengaruh. Jika taji ayam philipine tidak tajam, maka pukulan ayam philipine nyaris tak berpengaruh pada ayam bangkok. Ayam bangkok juga bukan sasaran empuk bagi serangan cepat ayam philipine, karena umumnya ayam bangkok memiliki teknik menghindar yang baik.

*Ayam Philipine vs Ayam Vietnam.Ayam philipine memiliki kelebihan dalam kecepatan gerak dan pertarungan udara, ayam vietnam memiliki kelebihan dalam kekerasan pukulan dan ketahanan badan. Ini pertarungan yang memiliki peluang sama untuk menang, tapi sebenarnya kurang menarik untuk dilihat. Jika ayam philipine bisa dengan cepat mengambil peluang, maka ayam vietnam adalah sasaran yang empuk untuk tajinya karena umumnya ayam vietnam lebih mengandalkan ketahanan dibanding kemampuan menghindar. Sebaliknya, jika sekali saja ayam vietnam mampu memukul kepala ayam philipine, maka bisa langsung KO. Pukulan di badan maupun sayap juga bisa membuat ayam philipine lemas. Jadi ini adalah soal siapa yang berhasil memukul kelak duluan.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:37 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=868511833473262297&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=868511833473262297&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=868511833473262297&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini :: Ayam Petarung Turun Urat ::

Turun urat adalah salah satu penyakit pada ayam yang cukup mengganggu, khususnya di dalam pergerakan sehingga menyebabkan keterbatasan gerakan saat melakukan tarung ataupun berjalan. Dari beberapa pengalaman yang didapat para rekan-rekan penghoby ayam bangkok, mereka punya beberapa pengalaman dalam melakukan perawatan ayam yang turun urat dan cukup berhasil/sembuh.

Penyebab terjadinya turun urat pada ayam dapat disebabkan beberapa hal yaitu: Ayam yang terlalu muda waktu di Gebrak atau ayam muda di gebrak lawan ayam tua, dimana ayam yang terlalu muda struktur tulang dan otot-otornya masih belum maksimal dan kuat. Pada kasus yang lain, ada juga ayam yang cukup umur tapi bisa turun urat karena benturan yang terlalu keras.

Ciri-ciri ayam yang mengalami turun urat: Sesudah di Gebrak kaki ayam lebih panas dari biasanya ini bisa di ketahui dengan cara meraba. Ayam suka mengangkat kakinya dan saat berjalan terlihat pincang dan tidak mau bertumpu pada kaki yang mengalami turun urat.

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan: Sesering mungkin kaki ayam yang turun urat diperban/dibungkus kain dengan menempelkan daun SERE yang di tumbuk halus. Diusahakan agar kaki ayam bisa menginjak tanah (dibungkus seperti merawat orang patah tulang). Di saat akan mengganti daun Sere, sebaiknya kaki ayam di rendam dengan air dingin/air es beberapa menit, kemudian dibungkus lagi seperti semula. Ayam diberi minum obat Rheumatik atau sejenisnya. Mudah-mudahan dengan melakukan terapi tersebut penyakit turun ayam akan dapat teratasi.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:35 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6044731773903977496&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6044731773903977496&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=6044731773903977496&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini :: Rawatan Gelanggang Ayam Petarung ::

Menurunkan ayam ke gelanggang adalah hal yang paling penting untuk mengukur sejauh mana hasil ternakan ataupun hasil rawatan kita pada ayam selama ini. Akan tetapi turun gelanggang juga menjadi momok bagi kebanyakan penggemar karena disinilah nama dan ayam bangkok yang kita miliki sesungguhnya di ukur sejauh mana kualitas dan ketahanannya. Dan inilah yang membuat kebanyakan penggemar selalu ragu untuk turun ke gelanggang.Menurunkan ayam bangkok ke gelanggang bukanlah suatu hal yang mudah. Karena ayam harus benar-benar dalam kondisi yang prima baik dari sisi mental, daya tahan, tenaga, kecepatan dan faktor penting lainnya. Karena bila tidak, tak jarang turun ke gelanggang hanya membuat kita mengorbankan ayam yang kita miliki dan tak jarang penggemar yang pulang dari gelanggang harus membawa muka merah akibat kekalahan yang diterima. Sehingga kapanpun kita memutuskan untuk turun gelanggan, maka segala sesuatunya harus siap, baik untuk ayam maupun kita sendiri. Karena apapun ceritanya, sebagus manapun rawatan ayam yang telah kita lakukan, yang namanya Ayam akan tetap kalah sama Ayam. Dan sampai sekarang tidak ada yang bisa menjamin kalau ayam yang kita miliki akan selalu menang di gelanggang.Disini kami akan mencoba untuk men-share sedikit tips untuk mempersiapkan ayam yang akan diturunkan ke gelanggang, khususnya di dalam melakukan latihan fisik.Persiapan Fisik AyamAyam yang akan turun ke gelanggang, biasanya kami berikan training minimal selama 30 hari penuh. Beberapa training yang kami lakukan setiap harinya yaitu:Memberikan sedikit senam pada ayam di pagi hari (antara Jam 8-9 pagi) untuk melatih dan melenturkan otot. Training yang dapat dilakukan antar lain: Senaman leher, dengan cara memutar leher ayam dengan tangan kearah kiri dan kanan sebanyak masing-masing 30 putaran Putaran jangan dilakukan terlalu cepat, lakukan kira-kira 1 detik per putaran. Fungsi senaman leher adalah melatih otot leher agar lebih lentur sewaktu menekuk leher lawan ataupun mencari kepala lawan untuk dipukul. Senaman badan, dengan cara memutar badan ayam kearah kiri dan kanan masing-masing 30 putaran. Ayam diputar dengan cara memasukkan tangan kita ke salah satu celah sayap ayam dan memutarnya secara perlahan (putaran kanan tangan di sayap kiri, dan sebaliknya). Fungsi senaman badan adalah untuk membiasakan ayam melakukan putaran saat bertarung, khususnya posisi kaki dan badan. Senaman sayap + kaki, dengan cara mengangkat ayam pada dada dengan menggunakan telapan tangan. Ayam akan terlihat seakan-akan memberikan pukulan kaki ke lawan di depannya sekaligus mengepakkan sayapnya, latihan ini dapat diberikan 30 kali. Senaman kaki, dengan cara menekang punggung ayam ke arah bawah sambil mendorongnya ke arah depan. Latihan ini biasa disebut dengan push-up ayam. latihan juga dapat diberikan 30 kali setiap harinya. Senaman sayap, dengan cara menjantur ayam. Dalam menjantur ayam, jangan sekali-kali melakukan janturan secara statis, maksudnya ekor ayam dipegang terus menerus di atas sampai beberapa detik. Janturan statis hanya akan membuat kerusakan pada ekor ayam dan tak jarang menyebabkan kerusakan pada pinggang ayam. Janturan yang lebih bagus akan "Janturan ikutan". Dimana ayam diangkat setinggi-tingginya dengan kedua tangan, satu tangan memegang dada ayam dan satunya lagi memegang ekor di dekat panggal. Kemudian tangan di dada ayam di lepas sambil tangan satunya yang memegang pangkal ekor ikut turun kebawah searah dengan jatuhnya ayam. Latihan ini dapat dilakukan 5-10 kali. Senaman di atas sudahlah cukup di pagi harinya dan biasanya akan memakan waktu 5-10 menit untuk menyelesaikan seluruh senaman tersebut. Setelah ayam mendapat senaman, maka ayam kita lepaskan sebentar untuk melemaskan kembali otot-ototnya sekitar 5 menit, kemudian langsung bisa dimandikan dan dijemur di panas pagi hari. Memandikan ayam tidak perlu terlalu basah, ini hanyalah untuk menyegarkan ayam setelah memperoleh senaman. Ayam dijemur jangan terlalu lama,15 menit waktu penjemuran sudah cukup. Setelah dijemur, ayam bisa dilepas kembali ataupun dimasukkan ke kandang umbaran sampaisiang hari. Di siang hari ayam diistirahatkan di kandang tidurnya, kalau istilah kami diberikan "Bobok Siang".Setelah memperoleh Bobok Siang, di sore hari di pukul 16.00-17.00 ayam kembali kita beri training. Training yang akan kita berikan adalah "Training Lari" yang dapat dilakukan melalui lari kurung/songkok (sorry kalo istilahnya beda di kota lain).Untuk lari kurung, alat bantu yang kita perlukan yaitu sepasang kurungan ukuran besar dan kecil dan 1 ekor ayam pejantan lainnya. Ayam jantan lainnya di letakkan di dalam kurungan kecil, kemudian ditutup kembali dengan kurungan besar sehingga terdapat jarak sekitar 10cm. Kemudian ayam yang akan kita latih dilepaskan di luar kurungan besar. Bila kita lakukan hal ini, maka ayam yang menerima latihan akan mencoba untuk bertarung dengan ayam yang terletak di dalam kurungan kecil. Karena adanya jarak antar kurung kecil dan besar, maka ayam akan terus mencari-cari celah untuk bertarung yang akhirnya membuatnya berlari terus menerus mengelilingi kurungan besar. Lari ayam akan dimulai perlahan dan semakin cepat sejalan dengan semangatnya untuk bertarung, latihan ini bisa kita lakukan 15-30 menit setiap harinya.Setelah memperoleh latihan lari, ayam kembali kita lepaskan 5 menitan untuk melemaskan otot-ototnya. Setelah itu ayam akan kita berikan vitamin dan suplemen.Setelah sehari-melakukan rawatan Fisik ayam maka training yang selanjutnya harus kita lakukan adalah memperkuat mental dan pengalaman tarung ayam. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menjajal ayam dengan untulan ataupun ayam petarung lainnya. Latihan ini sangat diperlukan oleh ayam petarung yang akan diturunkan ke gelanggang untuk memperkuat mental dan memberikan pengalaman tarung yang lebih padanya.

Dalam waktu 30 hari, semakin banyak latihan jajal yang kita lakukan maka semakin baik hasil yang akan kita peroleh. Jajal bisa dilakukan 5 hari sekali, dan paling sedikit adalah 7 hari sekali, sehingga dalam waktu training 30 hari ayam akan menerima minimal 4-7 kali latihan tarung.Jajalan yang biasa kami lakukan adalah di sore hari di pukul 16.00-17.00. Bila ayam memperoleh latihan jajal, maka latihan lari tidaklah perlu dilakukan. Di Jajalan pertama, tidak perlu dilakukan terlalu lama, biasanya hanya 1 ronde (10 menit) dan inipun dilakukan dengan membungkus paruh dan jalu ayam baik untuk ayam yang akan dilatih maupun lawan tandingnya. Tujuan membungkus paruh dan jalu ayam selain untuk menghindari terjadinya luka pada ayam yang akan dilatih adalah untuk meningkatkan emosi ayam bila bertarung. Paruh dan jalu yang dibungkus akan membuat ayam susah untuk melakukan pukulan dan kebanyakan hanya mengeluarkan teknik-teknik yang memberikan banyak gerakan cepat sehingga sangat bagus untuk otot-otot ayam.Sampai dengan jajal ke-2, kita tetap membungkus paruh dan jalu ayam dan jajal dilakukan sama selama 10 menit.Di jajal ke-3 sampai ke-4, paruh dan jalu masih dalam keadaan terbungkus, durasi jajal ditingkatkan menjadi 2 ronde (2x10 menit).Di jajal ke-5, latihan mulai mencapai puncaknya dan jajal kita lakukan 3x10 menit, paruh dan jalu ayam yang akan kita latih tidak akan kita bungkus, akan tetapi paruh dan jalu lawan masih dalam kondisi dibungkus. Di jajal ke-5 ini, akan terlihat perbedaan dan peningkatan gaya, kecepatan dan pengalaman tarung ayam yang sedang kita latih. Biarkan ayam melakukan pukulan-pukulan ke arah lawan yang kondisi paruh dan jalunya terbungkus, sehingga disinilah akan mulai membentuk mental tarung yang sepenuhnya. Mental dan Rasa percaya diri ayam akan meningkat dengan baik karena terus-terusan bisa memukul lawan dengan mudah. Walaupun terkesan seperti menyiksa lawan tarung, hal ini sangat diperlukan bagi ayam yang kita latih. Di jajal ke-5 ini, bisa kita pastikan kalau memang ayam yang kita latih adalah tipe ayam pukul, maka rata-rata pukulannya akan mengenai tempat-tempat vital lawan. Bila ayam tersebut adalah tipe jalu, maka minimal di 5 menit pertama, beberapa tikaman sudah tersarang ke lawan tarungnya. Bila tidak ada satupun tikaman jalu yang tersarang, berarti ayam yang kita latih bukan tipe ayam jalu,sebaiknya jalu yang dimilikinya kita potong saja karena akan merugikannya bila di gelanggang harus bertemu dengan lawan lain yang memiliki jalu.Di jajal ke-6, latihan sudah masuk ke tahap seperti aslinya. Paruh lawan tarung sudah tidak dibungkus lagi, akan tetapi jalu lawan tetap kita bungkus untuk menghindari luka serius pada ayam yang kita latih. Jajal ke-6 tetap selama 3x10 menit. Di jajal ini ayam yang kita latih akan merasakan bagaimana menerima patukan-patukan dan banyak pukulan dari lawan. Dan yang pasti ayam yang kita latih akan mengalami pendarahan disekitar mukanya akibat patukan. Hal yang kita harapkan adalah, semakin banyak patukan dan darah di mukanya, maka semakin tinggi semangat dan mental tarungnya. Hal ini karena ada sedikit mitos tentang ayam petarung, bahwa semakin banyak darah yang dikeluarkannya maka akan semakin tinggi pula semangat tarungnya.Setelah jajal ke-6 adalah saatnya untuk istirahat minimal selama 5 hari untuk menyembuhkan luka dan mengembalikan tenaganya. Ayam tidak perlu menerima latihan lari di sore hari, senaman pagi tetap kita lakukan. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelelahan yang terlalu tinggi pada ayam. Bila di jajal ke-6 ayam mengalami banyak luka di bagian muka, maka pengobatan harus dilakukan agar luka-luka cepat kering dan sembuh. Bekas-bekas luka yang timbul secara tidak langsung memberikan nilai lebih bagi ayam, karena kulit-kulit mukanya akan semakin tebal dan lebih tidak mudah untuk terluka.Setelah masa istirahat dan penyembuhan luka selesai, maka jajal ke-7 (terakhir) bisa kita lakukan. Bagi kami, jajalan ini adalah yang terakhir sebelum ayam dapat turun ke gelanggang. Jajalan dilakukan full 5x10 menit ataupun sampai lawannya lari, diusahakan untuk mencari lawan tarung yang memiliki mental yang cukup kuat sehingga dapat menyelesaikan maksimal tarung 5x10 menit.Di jajal ke-7 ini, ayam yang kita latih harus mampu menyelesaikan 5x10 menit durasi tarung, bila ternyata ayam tidak mampu dan dironde ke 4 atau ke-5 tenaga ayam habis dan tidak bisa memukul lagi, maka jajal kita stop dan berarti ayam yang kita latih belum siap untuk turun ke gelanggang. Ayam yang siap ke gelanggang adalah ayam harus mampu menyelesaikan durasi tarung minimal 5x10 menit.Hal yang perlu diingat bahwa,sebisanya lawan-lawan tanding yang diperoleh ayam yang kita latih memiliki teknik tarung yang berbeda-beda sehingga pengalaman yang akan diperolehnya pun akan semakin banyak.Akhir kata, semakin banyak jajal yang diterima ayam yang kita latih, maka akan semakin kuat mental dan pengelaman tarung yang diperolehnya. Akan tetapi semua jajalan yang kita lakukan tetaplah harus memperhatikan unsur kehati-hatian, karena kalau tidak, tak jarang upaya latihan yang telah kita berikan hanyalah sia-sia belaka.Setelah sehari-hari melakukan rawatan Phisik dan Mental ayam, maka perawatan yang terpenting lainnya adalah menjaga pola makan dan suplemen yang akan kita berikan ke ayam. Pola makan dan suplemen ayam harus kita jaga sebaik-baiknya dengan teratur dan disiplin, sehingga saat memperoleh latihan senam dan jajal, ayam tidak akan mengalami kekurangan gizi (sakit kuning).

Makanan UtamaUntuk pemberian makanan utama, dapat dibedakan untuk jenis ayam yang akan kita latih. Bila ayam yang dilatih adalah tipe pukul, maka makanan yang diberikan harus lebih banyak mengandung unsur karbohidrat dan protein untuk memperkuat otot-ototnya. Kandungan lemak juga penting untuk ayam tipe pukul untuk cadangan tenaganya. Makanan utama yang biasa kami berikan adalah Jagung yang telah direndam semalaman ataupun campuran antara Jagung gabah dengan perbandingan 1:1. Pemberian makanan utama diberikan di pagi hari setelah menerima latihan senaman dan di sore hari setelah menerima latihan lari. Bila di Sore hari ayam menerima latihan jajal, maka makan sore tidak perlu dilakukan.

Untuk tipe ayam jalu, maka Makanan utama harus banyak mengandung karbohidrat, akan tetapi tidak perlu mengandung terlalu banyak protein dan lemak. Ayam jalu memerlukan kelincahan pukulan sehingga kandungan karbohidrat yang terpenting untuk tenaga, sedang kandungan lemak dan protein hanya akan membuat ayam mengalami peningkatan berat badan dan pembentukan otot yang tidak terlalu diperlukan. Makanan yang biasa diberikan adalah gabah rendaman murni ataupun campuran gabah jagung dengan perbandingan 3:1.Pemberian makan utama sama dilakukan seperti di atas.

Dalam pemberian makanan utama, takaranya tidak perlu terlalu banyak sampai-sampai tembolok ayam sangat besar, akan tetapi diberikan sesuai dengan ukuran berat badannya, yang bisa diberikan dengan perbandingan berat badan dengan makanan adalah 15-20:1 sesuai dengan kebutuhannya. Dengan kata lain bila berat badan ayam adalah 4kg, maka sekali makan bisa diberikan sebanyak 200-250gram sesuai dengan tingkat nafsu makan ayam. Dan jangan lupa untuk memberikan ayam minum setelah makanan utamanya dihabiskan.

Makanan/Vitamin Suplemen Makanan/Vitamin Suplemen biasanya diberikan di malam hari tepat sebelum ayam tidur di malam harinya, hal ini ditujukan agar seluruh kandungan gizi yang diberikan dapat terserap dengan baik pada ayam. Makanan dan vitamin suplemen yang diberikan rutin setiap harinya adalah sebagai berikut:

Vitamin lengkap A,B Compex,C,D,E,K yang diberikan masing-masing 1 butir. Vitamin yang diberikan tidak perlu vitamin yang mahal, kami biasa memberikan vitamin keluaran IPI.

1/2 jempol gula merah yang dilunakkan dengan air (Untuk tambahan karbohidrat)

1/4 atau 1/2 buah Tomat. (Untuk menyegarkan dan membantu pencernaan ayam)

1 Butir telur puyuh bulat yang telah direbus. (Untuk tambahan protein). Untuk tipe ayam jalu pemberian telur puyuh rebus bisa diperjarang menjadi 2-3 hari sekali.

Suplemen yang diberikan 4-5 hari sekali (sebaiknya di malam setelah ayam memperoleh latihan jajal):

1 butir pil minyak ikan. (Untuk mempercepat pertumbuhan dan memperkuat bulu)

1 butir pil kalq. (Untuk memperkuat tulangan)

1/4 jempol kunyit (Untuk membantu pencernaan dan menyehatkan perut ayam)

Bila kita ingin memperoleh hasil yang lebih maksimal, seminggu sekali ayam bisa diberikan suplemen Brands sari pati ayam sebanyak 1 buah sendok teh. Akan tetapi pemberian ini tidak terlalu diperlukan hanya ditujukan untuk memaksimalkan pemberian makanan.

Perlu diingat bahwa, selama periode training sebelum turun ke gelanggang, latihan senam dan jajal yang kita lakukan pada ayam akan sangat sangat menguras tenaga ayam sehingga pola makan dan suplemen yang baik dan teratur sangatlah diperlukan untuk menjaga keseimbangan kesehatannya. Banyak cara ataupun metode lain ataupun suplemen lain yang diberikan oleh penggemar kepada ayam, akan tetapi pola makan dan suplemen di atas sudahlah sangat cukup bagi ayam yang kita latih untuk turun ke gelanggang. Dan selain itu faktor biaya perawatan juga harus menjadi perhatian kita.

Memang benar, bila dilihat dari pola latihan senam, jajal, serta pola makan dan suplemen akan sangat banyak menguras tenaga dan biayanya, akan tetapi hal ini akan menjadi setimpal dengan hasil dan kesenangan yang akan diperoleh bila nantinya ayam yang kita turunkan ke gelanggang memperoleh kemenangan. Dan bila hal ini dapat kita peroleh, maka tenaga dan biaya yang kita keluarkan akan terasa lebih ringan.

Akhir kata, pola makan dan suplemen di atas adalah kebiasaan yang kami lakukan sewaktu melakukan perawatan ayam untuk turun ke gelanggang, akan tetapi seluruh pola di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari masing-masing penggemar.

Setelah kita selesai melakukan latihan senaman, latihan jajal serta menjaga pola makan dan suplemen sehari-hari pada ayam yang kita latih, maka hal yang tetap perlu kita lakukan adalan melihat sejauh mana perkembangan kemajuan persiapan ayam untuk turun ke gelanggang. Seluruh latihan dan pola makan yang kita berikan kita harapkan nantinya akan mampu memberikan hasil yang maksimal sewaktu ayam bertarung di gelanggang yang akhirnya akan membuahkan kemenangan.Dan sebagai penutup, hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah memberikan usaha terakhir sebelum ayam turun di gelanggang. Dan hal ini kita lakukan adalah tepat di malam hari sebelum ayam turun ke gelanggang. Hal yang kita lakukan dengan memberikan suplemen terakhir bagi ayam kesayangan kita. Suplemen yang diberikan ditujukan agar ayam mampu mengeluarkan dan menghasilkan tenaga yang maksimal sewaktu bertarung.Banyak macam suplemen terakhir yang diberikan sebelum bertarung, akan tetapi hal yang biasa kami berikan adalah dengan memberikan suntikan suplemen Neurobion cair sebanyak 2-3cc. Memang ini terkesan seperti memberikan dopping ke ayam, akan tetapi dari pengalaman yang kami peroleh cukup baik memberikan hasil bagi ayam yang diturunkan ke gelanggang.Neurobion cair dapat dibeli secara bebas di apotik, dan ini memang diperuntukkan bagi manusia untuk meningkatkan stamina, dan bagi ayam hal yang sama juga dapat kita peroleh.Akan tetapi, pemberian suntikan neurobion tidak bisa sembarangan dilakukan, biasanya suntikan diberikan tepat di malam hari sebelum ayam turun ke gelanggang di besoknya dan diberikan pada saat ayam benar-benar dalam kondisi tenang, biasanya kami berikan tepat saat ayam akan tidur di malam hari.Banyak pertanyaan mengapa hal ini harus dilakukan pada saat kondisi ayam sedang tenang dan saat hampir tidur. jawabannya adalah karena cairan neurobion ataupun sejenis dopping ayam lainnya akan secara langsung berpengaruh terhadap metabolisme ayam khususnya aliran darah dan jantung ayam. Sehingga bila diberikan saat ayam sedang aktif, maka lebih cenderung menyebabkan ayam menjadi semakin aktif bahkan bisa-bisa tidak tidur semalaman yang menyebabkan kecapaian di besok harinya. Dan tak jarang menyebabkan efek negatif terhadap ayam seperti pernafasan yang berat (mulut cengap-cengap) dan bisa-bisa muka ayam menjadi merah padam bahkan biru. Sehingga atas alasan inilah mengapa pemberian harus kita lakukan saat ayam tenang dan hampir tidur sehingga tubuh ayam lebih gampang menyesuaikan cairan/dopping yang baru disuntikkan padanya.Perlu diingat bahwa pemberian neurobion ataupun dopping lainnya haruslah sesuai dengan dosisnya, jangan pernah memberikan suntikan neurobion lebih dari 3cc karena hanyalah efek negatif yang jadinya akan timbul pada ayam. Setelah diberi suntikan, maka sebisa mungkin ayam harus benar-benar bisa kita istirahatkan dan tidur bila ayam menjadi semakin aktif maka bisa dipastikan besok hari bukanlah waktu yang tepat untuk menurunkannya ke gelanggang.Di pagi hari sebelum ayam kita bawa ke gelanggang, hal terakhir yang biasa kami lakukan adalah memberikan ayam setengah (1/2) jempol gula merah lunak dan parutan seperempat (1/4) timun dan diberikan minum secukupnya. Ayam tidak perlu diberikan makan karena masihlah cukup kandungan gizi dari hasil pemberian kita di hari-hari sebelumnya. Jangan lupa, pemberian suplemen vitamin, minyak ikan, telur puyuh, dan lain-lain harus di stop 1 hari sebelum ayam diturunkan ke gelanggang.Akhir kata, setelah seluruh upaya kita memberikan latihan dan menjaga pola makan pada ayam, hal terakhir yang kita lakukan adalah berharap semoga ayam yang akan kita turunkan ke gelanggang dapat menang.Jangan lupa, apapun cerita dan hasilnya, Ayam akan kalah dengan ayam. Kalau memang kita memutuskan untuk turun ke gelanggang, maka menang atau kalah adalah hal yang biasa dan harus kita terima. Tapi walaupun begitu paling tidak kita telah memberikan usaha yang maksimal pada ayam kesayangan kita.Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:31 2 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=9205013430149208016&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=9205013430149208016&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=9205013430149208016&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini :: Pencegahan Penyakit Ayam Petarung ::

Dalam memelihara ayam bangkok maupun ayam lain pada umumnya, dapat terjadi banyak sekali variasi penyakit yang sudah sangat dipahami atau familiar bagi peternak, baik peternak ukuran kecil, menengah maupun skala besar.

Berbicara keberhasilan mengenai peternakan (tanpa tergantung skala bisnisnya) oleh seorang peternak ditentukan dari pengetahuan dan pemahaman dengan pengenalan sumber hambatan dan ancaman dari penyakit yang mungkin dapat menjadikan ledakan penyakit menular dan berakibat sangat merugikan. Oleh sebab itu, pengamanan dan menjauhkan ternak ayam dari sumber wabah dan hambatan potensial tersebut menjadi prioritas dan perhatian khusus.

Dimulai dengan pemilihan indukan yang unggul, pengelolaan yang baik, sanitasi, peningkatan daya tahan ayam dengan vaksinasi dan usaha menjauhkan ternak ayam dari sumber penyakit adalah kunci sukses dalam beternak ayam.

Pada prinsipnya,penyakit ayam dapat disebabkan oleh 3 macam hal utama yaitu :1. Penyakit yang menular dan disebabkan oleh bakteriprotozoa, virus, parasit dan jamur.

2. Penyakit yang disebabkan oleh faktor atau sebab lainnya.

3. Penyakit yang disebabkan oleh defisiensi atau kekurangan zat-zat makanan yang diperlukan dalam perkembangan dan ketahanan tubuh ayam yang lebih disebabkan karena ketergantungan ayam pada kualitas makanan yang diberikan oleh peternak

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:27 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=8952403691007885805&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=8952403691007885805&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=8952403691007885805&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini :: Teknik Pukulan Ayam Petarung ::

*Teknik Pukulan Satu.Ayam petarung yang memiliki jurus ini fisiknya terkenal kuat, dadanya tegap, serta pundak dan lehernya tidak beruas. Di arena adu ayam, ayam ini sering disebut berian atau di Thailand disebut mai li. Para petaruh jarang yang menjagokan ayam jenis ini, karena pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan kaget dan terpojok. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong.

*Teknik Pukulan Seri.Gaya bertarung pukulan seri ditandai oleh banyaknya pukulan yang terlontar dengan cepat tetapi terkarang kurang akurat. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jagoan kalangan, pukulannya sangat akurat sehingga tidak akan lama menghabisi lawan-lawannya. Ayam petarung dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.

*Teknik Kunci Pukul.Gaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh lawan karena mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam tipe ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bagian atas leher dan kepala lawan bisa robek atau bengkak. Di Thailand,ayam aduan tipe ini disebut mai rau.

*Teknik Pukulan Belakang.Gaya bertarung ayam ini termasuk unik, karena suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sulit diantisipasi lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut may deo.

*Teknik Pukulan Teleh atau Janggut.Sebelum melontarkan pukulah teleh, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadi dua kali lipat karena tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersedot sehingga bebannya menjadi dua kali lipat. Di Thailand, ayam ini disebut mai u.

*Teknik Ngoyor.Gaya bertarung tipe ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul kepala yang sering berada di bawah. Namun, jika posisi kepalanya sangat rendah musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan pukulan. Ayam dengan gaya bertarung tipe ini hanya memiliki senjata andalan berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam yang di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:20 2 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7111694867341302155&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7111694867341302155&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7111694867341302155&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Teknik Bertarung Ayam Petarung ::

Ayam petarung, terutama ayam bangkok memiliki ragam teknik bertarung yang bervariasi. Seorang pelatih tidak bisa mengubah teknik bertarung ayamnya karena (akut) bawaan ayam sendiri. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh, memperpanjang nafas dan mengeraskan pukulan.

Beberapa ragam teknik tarung antara lain:

KONTROLTeknik ini adalah teknik bertarung yang paling polos. Ayam cenderung tidak berusaha mencari peluang alternatif untuk memukul lawan, tetapi hanya berusaha agar posisi kepala tegak dan ada di atas kepala lawan, mematuk lalu melepaskan pukulan. Keunggulan teknik ini adalah lebih hemat dalam energi sehingga nafas bisa bertahan lebih lama.

SOLAHTeknik ini adalah yang paling liar dan paling memakan energi. Ayam bertipe solah akan terus bergerak dengan amat bervariasi. Dia seolah hendak melakukan satu teknik ngalung, tapi tidak bersungguh dan lama, segera mengubah gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya lalu segera disusul dengan gerakan atau percobaan pukulan lain. Ayam solah biasanya amat memukau, tetapi teknik ini amat menguras energi dan umumnya ayam solah kurang memiliki ketahanan badan.

PRANGGAL(MERANGGAL)Teknik ini adalah memukul tanpa mematuk lawan. Teknik pranggal memiliki kelebihan dibanding dengan teknik lain karena pukulan bisa dilepaskan dengan seketika tanpa perlu sebuah pegangan seperti teknik lain. Dalam teknik lainnya, ayam harus mematuk, menggigit lalu memukul dengan kedua kaki.

MULARIni adalah teknik tarung dengan lari dan jaga jarak. Ayam berteknik mular akan menjauh dari lawannya ketika terdesak atau sulit memukul. Ketika lawannya mengejar di belakang, secara tiba-tiba ia bisa berbalik dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap. Ayam mular umumnya memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.

NGALUNGTeknik ini adalah merengkuh leher lawan dan menguncinya, seolah mengalungi. Dengan teknik ini maka lawan akan kesulitan memukul, mati langkah dan selanjutnya bisa dipukul tanpa mampu menghindar. Ayam ngalung umumnya memiliki urat leher yang bagus serta struktur tulang leher yang rapat. Tanpa memukul pun ayam ngalung bisa membuat lawan frustasi.

NGGANDULTeknik ini mirip dengan ngalung tetapi gerakan leher lebih menumpang dibanding merengkuh sehingga lawan juga akan menanggung beban karena ditumpangi.

NYAYAPTeknik ini adalah kepala masuk ke sayap lawan, keluar dari ketiak dan setelah posisi memungkinkan akan melepaskan pukulan ke arah kepala. Efek teknik nyayap, selain pukulan ke kepala, juga akan menyakiti bahu dan sayap lawan karena dipaksa untuk renggang dari badan.

DONGKRAKTeknik ini dilakukan dengan masuk di antara kaki lawan, ambil nafas dan mencari posisi, lalu dengan sekuat tenaga berusaha muncul dari arah ekor lawan sehingga badan lawan akan terangkat (didongkrak). Ketika lawan sedang berusaha menguasai keseimbangan, maka lawan dapat dipukul pada berbagai sasaran dari arah belakang.

DOBRAKTeknik ini agak langka, ayam biasanya akan masuk di antara dua kaki lawan lalu mematuk paha dan memukul badan bagian bawah. Serangan ini sulit diantisipasi dan biasanya lawan akan kesakitan dan sulit membalas karena posisi musuh selalu di bawah.

Pada beberapa daerah nama-nama teknik ini bisa berbeda-beda. Secara umum, seekor ayam petarung akan memiliki salah satu teknik dominan sejak lahir. Satu atau dua teknik yang lain mungkin untuk dimiliki sebagai kelebihan tapi sangat mustahil bagi seekor ayam untuk memiliki semua teknik bertarung.(komplit)

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 13:02 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4963007156129541046&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4963007156129541046&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=4963007156129541046&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Kriteria Ayam Petarung Ideal ::

Sebagian orang beranggapan, bahwa ayam yang punya teknik bagus, nge-'lock' kiri kanan, dianggap ayam bagus. Disisi lain, ayam dengan teknik sederhana dianggap kurang 'mewah'.

Banyak juga ayam yang dianggap jelek (ngoyor) ternyata mampu mengalahkan ayam yang dianggap bagus (lock kiri-kanan). Hal ini membingungkan, Ayam bagus koq kalah? Mungkin ini karena salah persepsi, bahwa pandangan hobi ayam petarung saat ini pada umumnya masih 'terpesona' dengan teknik main yang indah, mampu bongkar pasang dan ngelock kiri kanan.Padahal, teknik tarung hanyalah sebagian kecil dari syarat seekor ayam yang bagus. Maka tidak heran bila teknik bagus saja belum bisa menjamin keunggulan ayam di kalangan.

Kriteria ayam petarung yang bagus menurut saya adalah harus memenuhi unsur-unsur berikut :1.Teknik tarung 2. Teknik pukulan3. Konstruksi tulangan4. Darah keturunan5. Ciri fisik/Katuranggan.

1. Teknik tarung.Seperti apa teknik tarung yang bagus? Apakah yang bisa ngalung kiri kanan? Yang bisa bongkar keluar masuk sayap? Kontrol yang bagus? Ataukah memiliki ciri unik seperti lari atau ngendul?Semua bena, namun dari hal-hal yang dianggap bagus ini, ada 1 kesamaan dari kesemuanya. Yaitu, teknik tarung yang dianggap bagus adalah yang sulit dipukul lawan. Apapun gaya tekniknya, Kontrol, bongkar, lari, dorong, ngendul, ngumpet, dan lain-lain. Sekali lagi yang terpenting dan harus kita perhatikan adalah : sulit dipukul.

2. Teknik pukulan.Banyak tipe pukulan yang dianggap baik. Mulai dari pukul gledek, pukul jalu, pukul badan, pukul antik, dan lain-lain. Kesemuanya bermuara pada satu kesimpulan bahwa pukulan yang bagus adalah yang mampu membuat efek negatif pada musuh yg terkena pukulan. Biasanya, pukulan yang membuat efek negatif ini adalah pukulan yang bersih, tepat mengena pada sasarannya.

3. Konstruksi tulangan.Tulangan yang baik harus tebal, kekar dan padat. Otot-oto dan daging lembut namun tetap padat berisi dan enak/pas dipegang. Hal ini berguna sebagai penunjang daya tahan tubuh ketika menerima pukulan dari musuh. Selain itu, konstruksi tulangan yang bagus mampu menyimpan tenaga dan stamina yang bagus pula.

4. Darah keturunan.Ayam petarung yang bagus harus jelas asal usulnya. Tidak boleh dari keturunan mental yang cengeng dan mudah menyerah. Ayam yang bermental baja lebih baik mati dalam pertempuran atau menghindar dari musuh apabila tidak sanggup lagi melawan. Pantang baginya mengeluarkan bunyi keok tanda menyerah.

5. Ciri fisik/katuranggan.Banyak orang percaya bahwa katuranggan/ciri fisik yang bagus mampu membawa berkah bagi pemiliknya. Selain itu, katuranggan yang baik dipercaya memberi wibawa pada ayam sehingga musuh menjadi takut bahkan bila hanya mendengar kokoknya saja.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 12:43 1 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=5180275861886959944&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=5180275861886959944&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=5180275861886959944&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Cara Merawat Ayam Petarung ::

*Kapan kita ketahui bahwa ayam tersebut siap untuk dirawat ?Ayam siap untuk dirawat sekitar umur 7 bulan. Ditandai dengan suara kokoknya yang sudah lantang dan terlihat lebih 'sombong', mengayomi betina dan ayam-ayam yang lebih muda. Pisahkan ayam tersebut dalam kurungan tersendiri selama seminggu. Jangan didekatkan denggn jago yang jauh lebih tua.

*Bagaimana cara perawatannya?Cara merawat ayam muda, yang pertama adalah membangun mentalnya lebih dulu. Jangan sampai ayam trauma atau takut dengan ayam lain yang lebih tua. Kemudian baru secara bertahap meningkatkan volume ototnya dan memperbaiki staminanya. Untuk ayam muda, jangan diabar menerima pukulan keras dahulu. Tubuhnya masih dalam masa pertumbuhan. Pukulan yg terlalu keras dapat mengakibatkan luka serius dan membuat ayam menjadi cacat.

Gebraklah secara bertahap sesuai kemampuannya. Kalau cuma kuat 5 menit, ya harus diangkat jangan dipaksakan. Rawat lagi agar minggu depan mencapai target kuat 10 menit. Begitu terus selanjutnya sampai benar-benar siap.

*Diukur dari mana bahwa ayam yang kita rawat ada peningkatannya?Standart ukur peningkatan kinerja bisa macam-macam. Bisa dilihat dari staminanya, tenaga, akurasi pukulan, bobot pukulan, dan lain-lain. Kalau saya pribadi, ayam dikatakan ada peningkatan bila staminanya bertambah baik. Kalau sekarang cuma kuat gebrak 10 menit, minggu besok kuat 1 ronde, itu tandanya ada peningkatan. Perhatikan nafasnya... Biasanya bila nafas (stamina) sudah bagus, maka artinya otot-otot sudah mulai berkembang. Selanjutnya akurasi pukulan akan ikut bagus dengan sendirinya. Tinggal kita meningkatkan tenaganya saja (bobot pukul).

*Berapa lama seekor ayam dirawat ( dari lancur )?Standart waktu perawatan ayam sangat relatif. Tergantung cara perawatan dan tipikal ayam. Ada ayam yg cepat jadi, ada juga beberapa kasus ayam lama jadinya. Tapi untuk ukuran saya pribadi, standart lama perawatan sampai siap adu kurang lebih 8-9 kali gebrak. Kurang lebih 2-3 bulan. Itupun dengan catatan, grafik kinerjanya naik terus dan ayam tidak terganggu kesehatannya.

*Bilamana seekor ayam siap untuk tarung?Ayam siap tarung ketika volume ototnya sudah bagus serta staminanya sudah baik. Untuk otot bisa diraba sendiri dari bentuk paha, otot dada, leher, pegangan, dan lain-lain. Untuk stamina, patokan saya adalah abar 20 menit tidak boleh ngos-ngosan. Dilanjutkan ronde ke dua (20 menit lagi). Di ronde ke-2 bobot pukul harus konstan dan akurasi pukulnya bagus.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 12:20 3 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=1387727222657519209&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=1387727222657519209&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=1387727222657519209&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Cara Merawat Ayam Petarung Sebelum Turun ke Kalangan/Gelanggang ::

Pelatihan sebelum ayam turun ke kalanganUntuk soal melatih ayam sebelum turun ke kalangan biasanya setiap pagi saya memandikan & menjemur ayam antara pukul 9 sampai pukul 12 siang selama 1 jam (tergantung cuaca), terus ayam tersebut sekalian saya puterin sekitar 5 menit setelah itu ayam diumbar dikandang umbaran 2x2m (jika ada) sampai sore. Jika tidak ada cukup dilepas bebas secukupnya, setelah itu kembali ke kandang istirahat.Makanan yang diberikanuntuk makanan cukup diberi makanan sehari-hari + seminggu cukup diberi 1 butir telur (klo ada telur itik)kalau untuk obat-obatan cukup diberi B-compleks 1 minggu 2x2 butir setelah ayam makan sore.

Nb:hentikan pemberian telur dan obat-obatan 3 hari sebelum ayam mau diadu (turun) ke kalanganKapan ayam mulai dilatih?untuk soal kapan ayam siap dilatih itu tergantung kondisi ayam tersebut harus sehat (Fit) baru ayam tersebut baru bisa kita latih.

Sebaiknya umur berapa ayam pertama kali di bawa ke gelanggang/kalangan?

untuk soal Umur mungkin menurut pendapat masing-masing pasti semua botoh tidak sama untuk umuran berapa ayam tersebut bisa dibawa ke kalangan....kalau menurut saya sich, jika ayam sudah banyak pengalaman (sering di test) baru ayam tersebut baru bisa di bawa ke kalangan.

Ayam yang seperti apa yang disebut dengan siap tanding?biasanya kalau ayam sudah siap tanding, bisa kita liat ayam tersebut sangat agresif dan lincah (bukan ayam liar)dan saat kita pegang ayam tersebut seperti memberontak, kotorannya padat berwarna hijau, disela-sela jari kaki berwarna merah.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 11:59 3 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7405595571995708132&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7405595571995708132&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=7405595571995708132&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Kemenangan : Ayam Petarung atau Pemilik ::

Menurut sebagian besar orang, menang atau kalah tergantung pada ayamnya.

Tapi menurut saya, menang atau kalah itu justru tergantung orangnya. Karena menang atau kalah adalah tujuan manusianya, bukan ayamnya. Ayam hanyalah objek atau alat yg mengikuti nalurinya saja utk bertarung. Ayam tidak peduli seberapa besar kemampuannya dalam bertarung, tidak peduli apakah ia dalam kondisi fit/tidak, apakah musuhnya berjalu lebih tajam, apakah musuhnya lebih tua, lebih besar atau lebih tinggi.

Ayam hanya menjalankan tugasnya sebagai petarung sejati.

Kemenangan dipengaruhi banyak sekali faktor. Bukan semata-mata urusan ayamnya saja.

Maka untuk memperkecil kemungkinan kalah, sudah selayaknya pemilik harus memperhatikan :

1. Memilih ayam yg bagus.

2. Dirawat sampai 100% fit siap adu.

3. Cari musuh sebisa mungkin yg lebih jelek, lebih kecil, minimal sepadan (tandingan).

4. Pakai bebotoh yg berpengalaman.

Jadi, soal menang atau kalah itu sebagian besar (75%) berkaitan erat dengan diri kita sendiri sebagai pemilik/perawat.

Jangan pernah menyalahkan ayam yang kita gunakan untuk meraih tujuan kemenangan itu. Karena saya yakin, ayam yang kita gunakan sudah berusaha semaksimal mungkin, mempertaruhkan nyawanya demi sebuah kemenangan yang kita inginkan.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 11:50 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2285976122043058942&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2285976122043058942&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2285976122043058942&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Perbedaan Ayam Bangkok Asli dan Lokal ::

Ayam bangkok yang asli import dapat diketahui dengan cara memperhatikan struktur tulang atau tulangan, warna pangkal bulu, mental, dan gaya bertarung.

Berikut penjelasannya:

*STRUKTUR TULANG ATAU TULANGANUntuk mengetahuinya tidak cukup dilihat, tetapi harus dipegang. Struktur tulang atau tulangan ayam bangkok yang asli lebih padat. Hal ini disebabkan oleh pakan mineral, terutama kalium dan fosfor yang baik. Dengan suplai mineral yang bagus, pembentukan tulang sejak anakan akan semakin baik dan menjadi sempurna ketika ayam mencapai usia dewasa. Keadaan ini akan menjadi suatu kelebihan yang belum dimiliki oleh ayam jenis lokal.

*WARNA PANGKAL BULUAyam Bangkok asli memiliki tanda-tanda khusus yang berbeda dengan Bangkok lokal. Sepintas perbedaan tersebut nyaris tidak ada. Ayam Bangkok asli memiliki warna kekuning kuningan di pangkal bulu dan permukaan kulit. Warna tersebut terdapat di semua bagian bulu, baik bagian perut, punggung, sayap leher, maupun kaki. Warna ini dikenal dengan istilah Khemine.

Khemine digunakan untuk menguatkan kulit ayam bangkok. Pemberian larutan berwarna ini di pangkal bulu akan memperkuat permukaan kulit tempat melekat atau menancapnya bulu, sehingga bulu tidak mudah rontok. Selain itu, Khemine juga berfungsi sebagai anti kutu.

*MENTAL BERTARUNG ATAU HATIPerbedaan paling nyata Ayam Bangkok asli dengan Ayam Bangkok peranakan atau lokal adalah mental bertarungnya. Ayam Bangkok asli sangat berani atau dikenal dengan istilah "Hati". Ayam Bangkok merupakan tipe ayam petarung yang berani dan tidak kenal takut. Sifat menonjol Ayam Bangkok asli adalah tidak mau kalah dan terus bertarung tanpa mengenal lelah. Lebih hebatnya lagi, tidak jarang Ayam Bangkok bertarung sampai mati. Ayam Bangkok yang bagus lebih memilih mati atau menghindari musuh jika sudah terdesak daripada harus berbunyi keok.

*GAYA BERTARUNGAyam Bangkok yang terlahir sebagai Ayam Petarung sejati akan memiliki gaya atau "Jurus cantik"dalam setiap aksi tarungnya. Secara umum ada empat gaya bertarung yang sering dilakukan Ayam Bangkok, yaitu: teknik kontrol, teknik kunci, teknik bongkar singkap sayap,dan teknik berlari. Teknik yang paling disukai para penggemar Sabung Ayam adalah teknik kunci dan teknik kontrol. Ayam yang memiliki teknik berlari sangat jarang. Dalam teknik berlari, Ayam akan menyerang terus sampai lawannya kalah atau menyerah.

Mudah-mudahan dengan tulisan di atas teman teman dapat mendapatkan informasi tentang cara memilih Ayam Bangkok yang Asli dan tidak kena tipu oleh penjual ayam yang ngaku-ngaku menjual Ayam Bangkok Asli tapi ternyata Palsu Alias Lokal.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 11:49 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2616919295195118641&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2616919295195118641&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=2616919295195118641&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Perawatan Ayam Petarung Pasca Bertarung ::

Perawatan ayam setelah ditarungkan merupakan faktor penting yang menentukan karir ayam anda dalam bertarung menghadapi lawan berikutnya. Hal ini terkadang disepelekan oleh penggemar ayam aduan.

Ayam akan mengalami kelelahan yang luar biasa setelah bertarung dalam waktu yang cukup lama, atau bertarung dengan musuh yang sama kuatnya, istilahnya COR-CORAN. Panjang ronde yang lazim di Indonesia biasanya 15 menit, ayam akan mengalami kelelahan yang sangat, bila bertarung lebih dari 4 ronde. Akibatnya bila perawatan pasca tarung diabaikan, bisa berakibat buruk terhadap si ayam. Umumnya kelumpuhan dan badan menjadi kurus, sering kita istilahkan SOAK. Bila si ayam menjadi soak, mentalnyapun bisa rusak sehingga menjadi ayam keok/pedot!

Ada berapa tahap dalam perawatan pasca pertarungan:1.PERAWATAN LANGSUNG SETELAH TARUNGteteskan langsung cairan antibiotika pada luka. Pemberian obat luka seperti larutan yodium, yang membakar kulit akan meninggalkan keropeng yang membutuhkan waktu untuk rontok atau mengelupas. Suntikkan antibiotik tadi pada badan ayam dan teteskan juga pada luka di badan si ayam akibat jalu lawannya. Hentikan segera pendarahan, biasanya bebotoh menggunakan bubuk kopi, kalau terjadi pendarahan hebat, usahakan dijahit. Teteskan juga cairan antibiotik pada luka yang dijahit.Bila paruh terlepas, usahakan pasang kembali dengan cara mengikat paruh dengan benang ke jengger, bila paruh lepas tanpa pelindung, akan mengakibatkan cacat setelah sembuh, sehingga ayam akan kesulitan mematuk.Berikan gula merah setelah bertarung untuk digunakan sebagai sumber karbohidrat yang mudah diserap si ayam. Setelah dibawa pulang, tempatkan agak menyendiri, jangan terlalu dekat dengan ayam jago lain. Setelah mau makan, anda bisa kumpulkan dengan ayam betina, untuk memperbaiki sifat pemimpin ayam (LEADER OF THE PECK). Ayam umumnya adalah unggas yang hidup berkelompok dan yang terkuat jadi pemimpin, yang menguasai seluruh babon. Untuk menjaga naluri si ayam, sesekali dikawinkan. Pada umumnya ayam yang mengalami kekurangan gizi, kondisi lemah mempunyai nafsu kawin yg rendah.2.SEHARI SETELAH PERTARUNGANUmumnya ayam tidak mau makan setelah mengalami kelelahan yang sangat, berikan larutan gula, sedikit susu cair dan vitamin mineral dengan cara pemberian langsung ke dalam tembolok dengan menggunakan alat spet yang ujungnya diberi selang kecil. Bila ayam tidak mau makan, jangan dipaksa dengan meloloh pada hari 1 s/d hari ke-3. Pada tahap ini usahakan pemberian karbohidrat dan protein yang mudah diserap ayam, karena proses pencernaan belum berfungsi sempurna.Hari ke-4 boleh diberikan sedikit voer yang dicampur susu cair. Bila nafsu makan ayam belum ada, jangan memaksa diloloh, karena pencernaan masih terganggu. Bila terlanjur diloloh dan tembolok tidak turun, maka dapat diberikan enzim pembantu pencernaan, seperti ENZYMFORT atau PANKREOFLAT, sehari 2 sampai 3 kali. Sekali-kali jangan diberikan makanan keras, berikan gula merah dan susu serta vitamin mineral. Sediakan selalu air minum dalam kurungan.3.LATIHAN SETELAH SEMBUHMinimal 2 minggu setelah bertarung, anda boleh melatih lagi ayam jika menang dalam waktu singkat. Lakukan sparring ringan dengan waktu 10 menitan saja. Usahakan ayam beristirahat cukup, jangan terburu nafsu untuk menarungkan si ayam. Bila kondisi belum pulih sempurna, akan mempengaruhi mental si ayam. Ayam bisa lari sendiri ketika bertarung walaupun si lawan sudah tidak bisa menyerang/tak ada perlawanan. Hal ini terjadi bukan karena mental ayam yang jelek tetapi faktor stamina ayam yang masih down.

Diposkan oleh Dedeng Haryanto di 11:44 1 komentar

Kirimkan Ini lewat Email

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=597241639978290709&target=blog" \o "BlogThis!" \t "_blank" BlogThis!

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=597241639978290709&target=twitter" \o "Berbagi ke Twitter" \t "_blank" Berbagi ke Twitter

HYPERLINK "http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6858564945228675981&postID=597241639978290709&target=facebook" \o "Berbagi ke Facebook" \t "_blank" Berbagi ke FacebookLink ke posting ini

:: Ciri Ayam Petarung Fit/Siap Bertarung ::

Setiap Bebotoh bisa dipastikan ada cara tersendiri mengindentifikasi bahwa ayam siap untuk tarung dan kesehatanya sudah prima.Ciri-cirinya: Pegangan ayam bobotnya sudah turun kebawah.( arah ke kaki)

Otot sudah sempurna bila di pegangan di bagian leher ayam akan menkeret ( ototnya melawan)

Otot paha atas kelihatan nonjol keluar dan padat.

Wajah ayam memerah cerah.

Brutu merah dan berminyak.

Cela jari juga ada merah, sekitar dengkul juga ada merah .

Dan sisik dibawah dengkul umumnya yang bagian luar dari atas urutan 3 s/d 6 ada perbedaan lebih kering ( seperti ada kapur).Kewaspadaan ayam meningkat, dilihat dari gerak kepalanya.