makalah spektro.docx

49
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, telah membawa bangsa arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-bangsa lain, menjadi Negara yang maju. Beliau dengan cepat bergerak mengembangkan dunia, membina satu kebudayaan, dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga sekarang. Pada saat itu pertumbuhan dan perkembangan peradaban Islam terjadi sebagai jawaban Islam terhadap tantangan yang dihadapi oleh Islam sehubung dengan berkembang dan meluasnya daerah/wilayah kekuasaan Islam di Jazirah Arab, yang pada umumnya telah tumbuh berbagai aspek peradaban yang lebih maju. Dengan tumbuhnya dan perkembangnya dalam upaya menuju kebangkitan Islam di Jazira Arab, sehingga terbentuklah suatu lingkungan budaya yang luas dengan sistem lebih terbuka. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan peradaban dalam upaya menjadakan Negara Islam semakin berkembang, dan pada saat itu berlangsung upaya mengIslamisasi budaya dan peradaban bangsa- bangsa yang baru masuk Islam pada masa tersebut, ditandai dengan diutusnya Nabi Muhammad sebagai khalifah di Dunia. Risalah penyebaran Islam dilanjudkan oleh Nabi Muhammad SAW, di jazirah Arab pada abad ke-7 ketika Nabi mendapat wahyu dari 1 | Page

Upload: syaadahfs

Post on 01-Jan-2016

157 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah spektro.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam yang diwahyukan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, telah membawa

bangsa arab yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-

bangsa lain, menjadi Negara yang maju. Beliau dengan cepat bergerak mengembangkan

dunia, membina satu kebudayaan, dan peradaban yang sangat penting artinya dalam

sejarah manusia hingga sekarang. Pada saat itu pertumbuhan dan perkembangan

peradaban Islam terjadi sebagai jawaban Islam terhadap tantangan yang dihadapi oleh Islam

sehubung dengan berkembang dan meluasnya daerah/wilayah kekuasaan Islam di Jazirah

Arab, yang pada umumnya telah tumbuh berbagai aspek peradaban yang lebih maju.

Dengan tumbuhnya dan perkembangnya dalam upaya menuju kebangkitan Islam di

Jazira Arab, sehingga terbentuklah suatu lingkungan budaya yang luas dengan sistem lebih

terbuka. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan peradaban dalam upaya menjadakan

Negara Islam semakin berkembang, dan pada saat itu berlangsung upaya mengIslamisasi

budaya dan peradaban bangsa-bangsa yang baru masuk Islam pada masa tersebut, ditandai

dengan diutusnya Nabi Muhammad sebagai khalifah di Dunia. Risalah penyebaran Islam

dilanjudkan oleh Nabi Muhammad SAW, di jazirah Arab pada abad ke-7 ketika Nabi

mendapat wahyu dari Allah SWT. Dan setelah Wafatnya Setelah Nabi Muhammad SAW,

kerajaan berkembang hingga Samudra Atlantik di barat dan Asia Tengah di Timur. Hingga

umat Islam terecah dan terdapat banyak kerajaan-kerajaan Islam yang muncul.

B. Tujuan

- Mengetahui sejarah perkembangan islam

- Dapat memahami pengaruh budaya kuno terhadap perkembangan islam

- Memenuhi tugas yang diberikan

1 | P a g e

Page 2: makalah spektro.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jazirah Arab sebelum Islam lahir.

Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat

mundur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan

2 | P a g e

Page 3: makalah spektro.docx

pengikut agama Kristen dan Yahudi. Kristen Yahudi Makkah ketika itu merupakan tempat

suci bagi bangsa Arab. Karena di tempat tersebut terdapat berhala-berhala agama mereka

dan juga terdapat Sumur Zamzam dan yang sangat penting adalah Ka’bah.

Pada waktu itu Makkah adalah sebuah kota yang sangat penting dan terkenal di

antara kota-kota di negeri arab. Kota ini dilalui jalur perdagangan yang ramai,

menghubungkan Yaman di selatan dan Syiria di utara. Dengan adanya Ka’bah di tengah kota

dan tempat mereka berziarah. Di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala

utama, Hubal. Makkah terlihat makmur dan kuat. Agama dan kesukuan masyarakat jazirah

Arab begitu luas. Sedangkan Jazirah Arab sendiri terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu

bagian tengah dan bagian pesisir. Disana tidak ada sungai yang mengalir tetap, yang ada

hanya lembah-lembah berair di musim hujan. Sebagian besar daerah Jazirah adalah padang

pasir Sahara yang terletak di tengah dan memiliki keadaan dan sifat yang berbeda-beda.

Bagian lain dari daerah Arab yang sama sekali tidak pernah dijajah oleh bangsa lain,

baik karena sulit dijangkau maupun karna tandus dan miskin, adalah Hijaz. Kota terpenting

didaerah ini adalah Makkah, kota suci tempat ka’bah berdiri. Apabila dilihat dari asal usul

keturunan, penduduk jazirah Arab dapat di bagi menjdi dua golongan besar, yaitu

Qahtaniyun (keturunan Qahthan) dan ‘Adnaniyun (keturunan Ismail abn Ibrahim), sebagai

pemegang pemegang atas Ka’bah. Akan tetapi semakin lama kedua golongan itu membaur

dikarenakan perpidahan dari utara ke selatan dan juga sebaliknya. Dalam beberapa

kelompok pada membentuk kabilah - kabilah, dan beberapa kelompok kabilah tersebut

mebentuk suku dan di pimpin oleh syaikh. Mereka menekankan kesukuan, sehingga

kesetiaan sangat kuat bagi suatu kabilah. Mereka suka berperang dan peperangan itu sering

terjadi. Didalm masyarakat yang suka berperang tersebut, nilai wanita menjadi sangat

rendah. Situasi seperti itu terus berlangsung sampai agama Islam lahir.

Akibat peperangan yang terus menerus, kebudayaan mereka tidak berkembang.

Karna itu, vahan-bahan sejarah Arab pra Islam sangat langka didapatkan di dunia Arab dan

dalam bahasa Arab. Ahmad Syalabi menyebutkan, sejarah mereka hanya dapat diketahui

dari masa kira-kira 150 tahun menjelang lahirnya Agama Islam.

3 | P a g e

Page 4: makalah spektro.docx

B. Jazirah Arab setelah Islam lahir.

Pada abad ke-7, di jazirah Arab, Muhammad bin Abdullāh menyebarkan agama baru

yang disebut Islam, dan pengikutnya disebut muslim. Kemunculan Islam mengakhiri periode

paganisme bangsa Arab sebelumnya yang dikenal sebagai zaman Jahiliyah. Sebelum

kemunculan Islam, kota Mekkah sudah menjadi pusat perdagangan di Arab, dan

Muhammad adalah seorang pedagang. Dengan tradisi haji, yaitu perjalanan suci ke Mekkah,

kota tersebut tidak hanya menjadi pusat pertukaran komoditas, melainkan juga pertukaran

ide. Pengaruh pedagang Muslim atas rute perdagangan Afrika-Arab dan Arab-Asia sungguh

besar. Akibatnya, peradaban Islam berkembang dan meluas dengan basis perekonomian

pedagangnya, berbeda dengan Kristen, India, dan Cina yang masyarakatnya berbasis pada

pertanian. Pengetahuan dan keterampilan dari Timur Tengah, Yunani, dan Persia Kuno

dipelajari oleh kaum muslim pada Abad Pertengahan. Kaum muslim juga memberi inovasi

bagi penemuan bangsa lain, misalnya pengolahan kertas dari Cina dan posisi desimal pada

sistem bilangan dari India. Sebagian besar pembelajaran dan perkembangan tersebut

berhubungan dengan geografi. Para pedagang muslim membawa barang dagangan serta

agama mereka ke Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Tengah, Cina, dan kerajaan-kerajaan di

Afrika Barat, lalu kembali dengan penemuan-penemuan baru.

Penaklukan Islam dimulai sejak zaman Nabi Muhammad. Ia mendirikan kekhalifahan

di jazirah Arab di bawah pemerintahan Khulafaur Rasyidin dan Umayyah. Setelah wafatnya

Muhammad, kaum muslim memulai ekspansi mereka pada akhir Era Klasik dan awal Abad

Pertengahan. Pada pertengahan abad ke-7, pasukan muslim menaklukkan Timur Tengah,

Mesir, dan Afrika Utara. Pasukan muslim menaklukkan Persia pada tahun 642, sehingga

mengakhiri Dinasti Sassaniyah. Selama periode supremasi kaum Rajput di India Utara dan

Barat Daya (kini Pakistan), invasi muslim berjalan ke kawasan tersebut seiring ekspansi

mereka ke Asia Tengah. Dari Persia, kaum muslim menaklukkan Multan di Punjab, wilayah

Pakistan masa kini. Mobilisasi pasukan muslim ke India sempat tertahan setelah kekalahan

mereka dalam pertempuran Rajasthan. Dari Maroko di Afrika Utara, pasukan muslim

menyeberangi selat Gibraltar dan menaklukkan semenanjung Iberia pada tahun 711.

4 | P a g e

Page 5: makalah spektro.docx

Wilayah tersebut diberi nama Al-Andalus, dan di kemudian hari menjadi Kekhalifan

Córdoba. Ekspansi kaum muslim di Eropa Barat ditahan oleh pasukan Kristen dalam

pertempuran Tours dan pertempuran sungai Berre. Pada akhir abad ke-15, monarki Kristen

di Eropa merebut kembali semenanjung Iberia.

Dengan turunnya wahyu pertama kali, berarti Muhammad telah terpilih sebagai

Nabi. Kemudian turunlah wahyu yang kedua kali Nabi baru diperintahkan untuk berdakwah.

Beliau melakukan dakwah secara diam-diam dilingkungan sendiri dan teman-temannya.

Setelah beberapa lama dakwah secara individu maka turunlah perintah untuk menjalankan

dakwah secara terbuka.

Setelah dakwah terang-terangan itu, pemimpin Quraisy mulai berusaha

mengalanginya. Semakin bertambahnya pengikut Nabi, semakin keras tantangan yang

dilancarkan kaum Quraisy, sampai muncullah pemboikotan terhapap Bani hasyim. Dan

setelah pemboikotan itu berhenti, tidak lama kemudian Abu Tholib meninggal dunia. Untuk

menghibur Nabi yang sedang ditimpa duka, maka Allah mengisra’ mikrajkan beliau pada

tahun ke-10 kenabian. Berita tentang Isra’ dan Mikraj menggemparkan masyarakat Makkah.

Setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah Islam

muncul. Perkembangan datang dari sejumlah penduduk yatsrib yang berhaji ke Makkah.

Mereka terdiri dari suku ‘Aus dan Khazraj.

Babak baru sejarah islam pun. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan

masyarakat banyak turun di madinah. Pada waktu itu Nabi Muhammad selain menjadi

kepala agama, tetapi juga kepala Negara. Kedudukannya sebagai rasul secara otomatis

merupakan kepala agama. Dengan terbentuknya Negara Madinah, Islam semakin

bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat itu menbuat orang-orang Makkah dan

musuh-musuh Islam semakin risau.

Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan dari musuh Nabi membentuk

pasukan tentara dan umat islam diizinkan berperang dengan dua alasan:

1. untuk mempertahankan diri dan melindungi hak-hak miliknya, dan

5 | P a g e

Page 6: makalah spektro.docx

2. menjaga keselamatan dalam penyebaran kepercayaan dan mempertahankannya

dari orang-orang yang menghalanginya.

Dalam perjalanan sejarahnya, dan setelah berbagai konflik yang dilalui, kekuatan

muslim di dunia pada Abad Pertengahan sempat terbagi menjadi sejumlah kekhalifahan dan

kesultanan, di antaranya: Abbasiyah, Fatimiyah, Almorawiyah, Seljuk, Ajuuraan, Adal dan

Warsangali di Somalia, Mughal di India, Safawiyah di Persia, dan Utsmaniyah di Turki.

Peradaban Islam memunculkan berbagai pusat kebudayaan dan pembelajaran serta

melahirkan ilmuwan, astronom, matematikus, dokter, perawat, dan filsuf terkemuka selama

Zaman Kejayaan Islam. Dalam perkembangannya, kaum muslim mengalami perselisihan

dengan imperium di Eropa, dan terlibat dalam serangkaian peperangan, di antaranya:

Perang Bizantium-Seljuk, Perang Bizantium-Utsmaniyah, dan Perang Salib. Kekaisaran

Bizantium berhasil menghalau pasukan Fatimiyah di Anatolia, region Turki, sampai akhirnya

kaum Seljuk datang dan bersekutu dengan Abbasiyah. Disintegrasi Dinasti Seljuk memicu

kebangkitan sejumlah monarki kecil yang bersaing untuk kekuasaan di Anatolia selama

periode Perang Salib, hingga masa kebangkitan Kesultanan Utsmaniyah. Kesultanan

tersebut berhasil menaklukkan Bizantium pada tahun 1453.

Tahun 1258, pasukan Mongol di bawah pimpinan Genghis Khan menghancurkan

Kekhalifanan Abbasiyah, ditandai dengan keberhasilan mereka dalam pengepungan

Baghdad (1258). Sekitar seabad kemudian, Timur Leng, seorang kesatria Turk-Mongol,

berusaha mengulang kembali kejayaan Genghis Khan. Setelah menaklukkan Damaskus, ia

beralih agama ke Islam, mengawali era ekspansi muslim Turk dan Mongol ke Eropa Timur,

Asia Tengah, dan India. Selama masa pemerintahannya, Timur menjadi penguasa di dunia

muslim setelah mengalahkan kaum mamluk di Mesir dan Suriah, Kesultanan Utsmaniyah,

dan Kesultanan Delhi. Kesultanan Utsmaniyah meraih kembali kekuasaannya dengan

menguasai sebagian besar Timur Tengah. Dinasti Safawiyah menguasai Persia dan Asia

Tengah, sedangkan keturunan Timur menginvasi Kabul. Dari sana, suatu kesultanan

terbentang, dibatasi oleh Persia di sebelah barat dan teluk Benggala di sebelah timur;

kesultanan ini disebut sebagai Kesultanan Mughal. Dinasti Safawiyah berakhir dengan

6 | P a g e

Page 7: makalah spektro.docx

kematian pemimpin terakhirnya, Ismail III, pada tahun 1760. Kesultanan muslim terakhir,

Utsmani, runtuh pada tahun 1918 setelah Perang Dunia I.

C. Terwujudnya kebangkitan Islam di Jazirah Arab

Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kaum muslimin agar mereka

mengangkat seorang khalifah setelah beliau SAW wafat, yang dibai'at dengan bai'at syar'iy

untuk memerintahkan kaum muslimin berdasarkan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW.

Menegakkan syari'at Allah, dan berjihad bersama kaum muslimin melawan musuh-musuh

Allah. Setelah Nabi Muhammad wafat, daerah kekuasaan telah meliputi seluruh Jazirah

Arab. Bahkan semasa Nabi Muhammad pun Islam sudah mulai memasuki wilayah di luar

lingkungan budaya dan peradaban bangsa Arab. Selanjutnya para khalifah (pengganti

Rasulullah) sebagai pemegang kekuasaan dikalangan umat Islam, meneruskan usaha Nabi

untuk memperluas penyebaran Islam. Pengembangan wilayah Islam terdapat dua pola,

yaitu: dengan dakwah dan perang. Pengembangan wilayah dengan jalan peperangan bukan

merupakan prinsip dasar pengembangan Isalam, Rasulullah pernah memrintahkan tentara

Islam untuk memerangi orang-orang Ghassan yang bersekutu dengan Romawi di perbatasan

Syria, adalah karna sikap mereka berbahaya bagi Islam, mereka berusaha melenyapkan dan

menghambat perkembangan Islam dengan cara membunuh para sahabat Nabi. Dengan

demikian, cikal bakal perang yang dilakukan oleh umat Islam bertujuan mempertahankan

diri dan untuk melindungi dakwah.

Dengan dua pola Usaha pengembangan Islam di Jazirah Arab tersebut, maka

perluasan wilayah kekuasaan Islam sejak zaman Nabi SAW sampai Khulafaur Rasyidin dapat

digambarkan sebagai berikut:

1) Pada zaman Nabi, Madinah berkembang keseluruh wilayah/Jazirah Arab, pada masa

akhir hayatnya telah dirintis usaha ekspansi keluar Jazirah Arab dengan jalan

mengirim surat/ajkan untuk masuk Islam kepada para raja dan para penguasa di

sekitar Jazirah Arab.

7 | P a g e

Page 8: makalah spektro.docx

2) Pada zaman Khalifah Abu Bakar, (tahun 11-13 H/632-634 M)

penyebaran Islam melalui ekspansi dan dakwah, telah memasuki kota Hirah dan

Anbar di Mesopotamia (Irak) dan sampai kesungai Yarmuk di Syiria.

3) Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, (tahun 13-23 H/634-644 M) penyebaran

Islam sudah meluas sampai di sungai Amur Darya di sebelah Timur dan sampai ke

Mesir di sebelah Barat.

4) Pada masa pemerintahan Utsman ibn Affan, (tahun 23-35 H/644-656 M)

penyebaran Islam dan perluasan wilayah kekuasaan telah mencapai khurasan,

Armenia dan Aserbeijan di sebelah timur, dan mencapai Tunisia (Afrika Utara) dan

Amuriah serta Cyprus (di Laut Tenngah) di sebelah Barat/Utara.

5) Sedangkan pada pemerintahan Khalifah Ali ibn Ali Tholib, (tahun 35-40 H/656-661

M) dipilih dan diangkat mayoritas para muslim, sedangkan minoritas (kelurga

Umayyah) menentang atas pengangkatan tersebut.

Pengangkatan khalifah keempat memperlihatkan variasi-variasi yang berbeda dan

erat kaitannya dengan situasi dan kondisi masyarakat. Ada yang dipilih dan diangkat oleh

jamaah kaum muslimin dengan musyawarah. Ada pula calon-calon yang dikemukakan oleh

jamaah muslimin, yang jelas para khalifah tidak ada mencalonkan putranya sendiri, sehingga

pada masa Khulafaur Rasyidin demokrasi Islam dapat terlaksana dalam pemilihan kepala

Negara.

D. Sejarah Kemajuan Dunia Islam

a) Dinasti Umayah (661-750 M)

Bani Umayah adalah keturunan Umayah bin Abdul Syams, salah satu suku Quraisy.

Dalam sejarah Islam Bani Umayah mendirikan dalam dua periode: Damascus dan Cordoba.

Dinasti umayah dimulai dengan naiknya Muawiyah sebagai khalifah pada tahun 661 M. Bani

Umayah berhasil mengokohkan kekhalifahan di Damascus selama 90 tahun (661 – 750).

8 | P a g e

Page 9: makalah spektro.docx

Penyebutan ”Dinasti” pada kekhalifahan Bani Umayah karena Muawiyah mengubah

sistem suksesi kepemimpinan dari yang bersifat demokratis dengan cara pemilihan kepada

yang bersifat keturunan.

Kemajuan-kemajuan diberbagai bidang mulai diraih kekhalifahan Islam diantaranya

adalah:

Bidang ekspansi wilayah

Bidang bahasa dan sastra Arab

Bidang pembangunan fisik sarana prasarana penunjang kebudayaan dan

pemerintahan seperti masjid-masjid, istana-istana peristirahatan.

Di masa ini gerakan-gerakan ilmiyah telah berkembang pula, seperti dalam bidang

keagamaan, sejarah dan filsafat. Kekuasaan dan kejayaan Dinasti Bani Umayah mencapai

puncaknya di zaman al-Walid. Sesudah itu kekuasaan mereka menurun.

Pada awal abad ke-8 (720 M) sentimen anti-pemerintahan Bani Umayah telah

tersebar secara intensif. Kelompok yang merasa tidak puas bermunculan.

Gerakan oposisi yang pertama-tama dinamakan Hasyimiyah dan kemudian

Abbasiyah dipimpin oleh Muhammad bin Ali. Gerakan ini mendapat dukungan terbesar dari

orang-orang khurasan. Di bawah pimpinan panglimanya yang tangkas, Abu Muslim al-

Khurasani, gerakan ini dapat menguasai wilayah demi wilayah kekuasaan Bani Umayah.

Pada Januari 750 Marwan II, Khalifah terakhir Bani Umayah, dapat dikalahkan di

pertempuran Zab Hulu, sebuah anak Sungai Tigris sebelah timur Mosul. Ia kemudian

melarikan diri ke Mesir. Sementara itu, pasukan Abbasiyah membunuh semua anggota

keluarga Bani Umayah yang berhasil mereka tawan. Ketika mereka mencapai Mesir, sebuah

kesatuan menemukan dan membunuh Marwan II pada Agustus 750. Maka berakhirlah

kekuasaan Bani Umayah di Damaskus. Namun satu-satunya anggota keluarga Bani Umayah,

Abdurrahman (cucu Hisyam), berhasil meloloskan diri ke Afrika Utara, kemudian

9 | P a g e

Page 10: makalah spektro.docx

menyeberang ke Spanyol. Disinilah selanjutnya ia membangun kekuasaan Dinasti Bani

Umayah yang baru dengan berpusat di Cordoba.

Penyebab runtuhnya Dinasti Bani Umayyah :

a) Mendapat perlawanan dari kaum Khawarij.

b) Mendapatkan pertentangan pula dari Talhah dan Zubeir dari Mekkah.

c) Pertentangan dari golongan Syiah.

d) Pertentangan tradisional antara suku Arab Utara dan suku Arab Selatan.

e) Persaingan antara kalangan anggota Dinasti Bani Umayyah.

f) Kehidupan mewah pihak istana, sehingga membuat anak-anak Khalifah kurang

sanggup memikul beban berat.

g) Munculnya Khalifah Bani Hasyim (satu cabang lain dari Quraisy). Bekerjasama

dengan kaum Syiah untuk melakukan serangan kepada Bani Umayyah.

Setelah masa pemerintahan Bani Umayyah berakhir pemerintahan kemudian di

pimpin oleh Dinasti Bani Abbas (750 – 754 M ). Perbedaan antara kedua dinasti ini adalah,

kalau masa Bani Umayyah merupakan ekspansi daerah kekuasaan Islam, maka saat dinasti

Bani Abbas adalah masa pembentukan dan perkembangan kebudayaan dan peradaban

Islam.

b) Dinasti Abasiyah (750-1258 M)

Dinasti Abbasiyah yang menguasai daulah (negara) pada masa klasik dan

pertengahan Islam. Pada masa pemerintahan Abbasiyah tercapai zaman keemasan Islam.

Daulah ini disebut Abbasiyah karena pendirinya adalah keturunan al-Abbas (paman Nabi

SAW) yakni Abu Abbas as-Saffah. Walaupun Abu Abbas adalah pendiri daulah ini,

pemerintahannya hanya singkat (750 – 754). Pembina daulah ini yang sebenarnya adalah

Abu Ja’far al-Mansur (khalifah ke-2). Dua khalifah inilah peletak dasar-dasar pemerintahan

Daulah Abbasiyah.

10 | P a g e

Page 11: makalah spektro.docx

Para sejarawan membagi Daulah Abbasiyah dalam lima periode:

Periode Pertama (132 H – 232 H / 750 M – 847 M)

Periode kedua (232 H – 334 H / 847 M – 945 M)

Periode ketiga (334 H – 447 H / 945 M – 1055 M)

Periode keempat (447 H – 590 H / 1055 M – 1199 M)

Periode kelima (590 H – 656 H / 1199 M – 1258 M)

c) Dinasti Umayah di Spanyol (757-1492 M)

Di belahan Barat (eropa) berdiri megah Khalifah Umayah di Spanyol dengan

sebelumnya tentara Islam pimpinan Thariq Ibnu Ziyad pada tahun 711 M menaklukkan

kerajaan Visigothic yang diperintah oleh raja Roderick. Dalam memperluas wilayah

kekuasaannya kekuatan Islam ini pada tahun 732 menyeberangi pegunungan pirenia

(perbatasan Perancis), dan pastilah akan mengubah sejarah Eropa seandainya mereka tidak

dikalahkan dengan menyedihkan sekali oleh Charles Mortel atau yang sering dipanggil Karel

Martel.

d) Dinasti Fatimiyah (919-1171 M)

Syahruddin El-Fikriasa Kejayaan Islam (the golden age of Islam) ditandai dengan

penyebaran agama Islam hingga ke benua Eropa. Pada masa itulah berdiri sejumlah

pemerintah atau kekha-lifahan Islamiyah. Seperti dinasti Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah,

Turki Utsmani dan Ayyubiyah.

Selain penyebaran agama, kemajuan Islam juga ditandai dengan kegemilangan

peradaban Islam. Banyak tokoh-tokoh Muslim yang muncul sebagai cendekiawan dan

memiliki pengaruh besar dalam dunia peradaban hingga saat ini. Namun, setelah perebutan

kekuasaan dan kepemimpinan yang kurang fokus, akibatnya pemerintahan Islam

dikalahkan. Salah satunya adalah dinasti Fatimiyah.

11 | P a g e

Page 12: makalah spektro.docx

Imperium Ismailiyah yang didirikan oleh Ubaidillah al-Mahdi ini hanya mampu

bertahan selama lebih kurang dua setengah abad (909-1171 M). Ubaidillah al-Mahdi adalah

pengikut sekte Syiah Ismailiyah. Dinamakan sekte Ismailiyah, karena sepeninggal Jafar As-

Shadiq, anggota sekte Syiah Ismailiyah berselisih pendapat mengenai sosok pengganti sang

imam (Jafar as-Shadiq). Dan Ismail selaku putra Jafar yang sedianya akan dijadikan

pengganti, telah meninggal terlebih dahulu. Di saat yang sama, mayoritas pengikut

Ismailiyah menolak penunjukan Muhammad yang merupakan putra Ismail. Padahal,

menurut mereka masih terdapat sosok Musa Al-Kazhim yang dinilai lebih pantas memegang

tampuk kepemimpinan spiritual.

Maka disaat itulah, tampil Abdullah atau Ubaidillah Al-Mahdi mengambil

kepemimpinan spiritual langsung (dari jalur Ali melalui Ismail). Bersama keluarga dan para

pengikutnya, Ismailiyah menyebar di wilayah Salamiyah, sebuah pusat kaum Ismailiyah di

Suriah. Maka pada tahun 297 H atau 909 M, ia dilantik menjadi khalifah.

Pada masa kepemimpinannya, pemerintahan Dinasti Fatimiyah berpusat di Maroko,

dengan ibukotanya al-Manshur-iyah. Dinasti Fatimiyah menjalankan roda pemerintahan di

Maroko selama 24 tahun yang di pimpin oleh empat orang khalifah, termasuk Ubaidillah al-

Mahdi. Tiga orang khalifah Dinasti Fatimiyah lainnya yang pernah memerintah di Maroko

adalah al-Qaim (322-323 H/934-946 M), al-Manshur (323-341 H/946-952 M), dan al-Muizz

(341-362 H/952-975 M).

Maka sejak saat itulah, dinasti Fatimiyah berhasil menjadi salah satu pusat

pemerintahan Islam yang disegani. Puncaknya, terjadi pada masa Al-Aziz (365-386 H/975-

996 M). Ia adalah putra dari Al-Muizz yang bernakma Nizar dan bergelar al-Aziz (yang

perkasa). Al-Aziz, berhasil mengatasi persoalan keamanan di wilayah Suriah dan Palestina.

Bahkan, pada masanya ini pula, ia membangun istana kekhalifahan yang sangat megah

hingga mampu menampung tamu sebanyak 30 ribu orang. Tempat-tempat ibadah, pusat

perhubungan, pertanian maupun industri mengalami perkembangan pesat.

12 | P a g e

Page 13: makalah spektro.docx

Sementara dalam bidang pemerintahan, Khalifah al-Aziz berhasil meredam berbagai

upaya pemberontakan yang terjadi di wilayah-wilayah kekuasaannya. Dinasti ini dapat maju

antara lain karena didukung oleh militer yang kuat, administrasi pemerintahan yang baik,

ilmu pengetahuan berkembang, dan ekonominya stabil. Namun setelah masa al-Aziz Dinasti

Fatimiyah mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh, setelah berkuasa selama 262

tahun.

E. Kemunduran Dunia Islam

Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar tahun 1250 s/d

tahun 1500 M. Kemunduran itu terjadi pada semua bidang terutama dalam bidang

Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam, kemunduran itu oleh sebagai diyakini karena

berasal dari berkembangnya secara meluas pola pemikiran tradisional.

Dunia islam saat ini mempunyai luas wilayah mencapai sekitar 31,8 juta km atau

25% dari seluruh luas dunia, dari Indonesia sebelah timur hingga sinegal sebelah barat dan

dari utara Turkestan hingga keselatan mozambik, dan jumlah kaum muslimin lebih dari 1,3

miliyar orang.

Tapi kuantitas umat islam yang begitu besar belum di imbangi dengan kualitasnya,

sehimgga kondisi umat islam sangat tertinggal oleh dunia barat (Kristen).

Kelemahan umat islam tersebut disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

1. Umat islam kurang menjalankan akidah islam yang luas.

2. Umat islam kurang melaksanakan hukum Allah.

3. Umat islam kurang menerapkan amar ma’ruf nahi mungkar.

4. Umat islam kurang menjalankan jihad.

5. Umat islam telah terjebak dalam perbedaan-perbedaan internal ketamakanduniawi.

6. Umat islam terlalu santai dan kurang memperhatikan kepentingan umat.

7. Umat islam terpengaruh arus pemikiran barat yang merusak.

13 | P a g e

Page 14: makalah spektro.docx

8. Umat islam mengalami perpecahan dan pertikaian.

9. Upaya keras non Islam dalam mengalahkan umat islam.

Secara garis besar umat islam mengalami kemunduran dikarenakan kurang

memperhatikan pelaksanaan ajaran agamanya dan dominasi Negara-negara barat dalam

bidang politik dan peradaaban. Menyadari kondisi yang demikian umat islam berusaha

bangkit untuk mengejar ketinggalan.

F. Kebangkitan Kembali Dunia Islam

Benih pembaharuan dalam dunia Islam sesungguhnya telah muncul di sekitar abad

XIII Masehi, suatu masa yang pada waktu itu dunia Islam tengah mengalami kemunduran

dalam berbagai bidang dengan sangat drastisnya. Ditengah-tengah kemelut yang melanda

Baghdad disebabkan karena invasi yang dilakukan oleh tentara Mongol di bawah komando

Hulagu Khan.

Secara umum, ada tiga periode dalam periodisasi yang diakui sejarawan, yakni masa

klasik (650-1250 M). Masa ini merupakan masa awal pertumbuhan serta perkembangan

Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Sebagai pemimpin agam, saat itu Rasulullah masih

dalam masa dakwah dan penyebarluasan agama Islam, Islam pertengahan (1250-1800 M)

setelah beberapa abad umat Islam menguasai dunia, di awal abad ke-13 kekuasaan Islam

mulai terguncang. Banyak kerajaan-kerajaan kecil yang mulai berani melakukan serangan-

serangan karena merasa tidak lagi diperhatikan dan ingin bebas dari kekuasaan kekhalifahan

pada saat itu. Dan puncak dari keruntuhan kekhalifahan Islam pada masa itu adalah

kehancuran Bagdad sebagai pusat pemerintahan oleh seragan Hulaghu khan (cucu Jengis

Khan). Ia adalah , serta modern (1800-sekarang). Periode ini merupakan zaman kebangkitan

umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya

dan menyadarkan umat Islam bahw di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi

dan merupakan ancaman bagi Islam.

14 | P a g e

Page 15: makalah spektro.docx

Peradaban Islam Masuk ke Eropa

Islam dan Kebudayaan Arab masuk ke Eropa melalui empat jalan, yaitu :

1. Melalui Andalusia (Spanyol)

Sebagian besar pengaruh Kebudayaan Islam terjadi karena pendudukan Kaum

Muslimin atas Spanyol dan Sisilia. Pada sebelum masuknya Islam penduduk Andalusia

(Spanyol), menganut pola ajaran masehi yang kemudian terpecah dengan datangnya

peradaban Arab. Bahkan masyarakat Andalusia mengganti bahasa mereka dengan Bangsa

Arab yang menjadi salah satu pengaruh dari masuknya Kebudayaan Arab dan Islam di benua

Eropa. Pengaruh Kebudayaan Arab bukan hanya mempengaruhi masyarakat Andalusia

tetapi juga mempengaruhi Umat Kristiani yang terdapat di Andalusia pada saat itu yang juga

mengganti bahasa dalam Ajaran Kitab Suci dengan bahasa Arab, betapa besar pengaruh

Kebudayaan Arab sebagai Kebudayaan Islam terhadap perkembangan kehidupan dan

perdaban di Andalusia pada masa itu. Dari Spanyol selama 8 Abad perdaban Islam dan Arab

mulai pindah ke Daratan Eropa.

2. Melalui Sisilia

Bangsa Arab menaklukan Sisilia dimasa Akhir dinasti Aghalibah yang berdiri di Afrika

(sekarang Tunisia dan Aljazair). Penguasaan bangsa Arab terhadap daerah Sisilia, Italia dan

sekitarnya menyebabkan peradaban Islam menjadi luas yaitu sampai kedaerah- daerah

seperti Palermo, Messine Siracusaa, Bari yang berada disekitar Sisilia dan Italia. Pengaruh

Islam yang paling terasa bagi kemajuan peradaban di Sisilia mungkin berkembangnya jalur

perdagangan dan kemiliteran di Sisilia yang tempatnya sangat strategis dan mulai

berkembangnya hubungan dengan Imperium Bizantium menambah prestasi pengaruh

Kebudayaan Arab di daerah Sisilia dan Spanyol.

3. Melalui Datangnya Orang- orang Salib dari Timur Islam

Setelah berhasil melakukan Invasi kedaerah Spanyol dan Sisilia, Kebudayaan Islam

dan Arab mulai hadir didaerah pinggiran Kristen Latin. Namun kehadiran Islam dan

Kebudayaan Arab menimbulkan reaksi besar- besaran oleh kecuali dari wilayah tetangga

yang didominasi orang muslim, sehingga reaksi ini berujung pada terjadinya gerakan Perang

Salib pada Abad 11. Hal ini dapat dianggap sebagai reaksi terhadap pengaruh masuknya

15 | P a g e

Page 16: makalah spektro.docx

Islam didaerah pinggiran orang- orang Salib yang menetang keras pengaruh masuknya Islam

dan Kebudayaan Arab didaerah tersebut, tetapi yang menjadi pusat masuknya pengaruh

Islam dan Kebudayaan Arab adalah daerah Perancis yang notabene jauh dari jangkauan

Negara- negara Islam.

Selama terjadinya Perang Salib ini telah mengakibatkan terjadinya pertukaran

pengaruh budaya secara tidak langsung kepada orang- orang Eropa atas corak- corak

Kebudayaan Islam dan pengaruh Kebudayaan Islam tidak dapat diragukan lagi, ini dapat

dilihat dari ketangguhan Kebudayaan Islam dan bangsa- bangsa Arab tentunya dalam bidang

perdagangan dan pengaruh kebudayaan Islam ini mulai berkembang setelah akhir Abad 11

tepatnya setelah terjadinya Perang Salib.

4. Pertukaran Perniagaan Melalui Mesir

Mesir adalah negara bagian Afrika Utara yang juga mendapat pengaruh besar

dengan datangnya Kebudayaan Arab dan masuknya Agama Islam didaerah Timur tengah

dan Jazirah Arab. Dan pada masa itu Mesir menjadi daerah jalur perniagaan yang sangat

ramai dikunjungi oleh para pedagang dan salah satunya para pedagang Islam. Mesir juga

menjadi daerah penghubung antara benua Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Selatan.

Sehingga Mesir pada saat itu menjadi salah satu daerah berkembangnya pengaruh agama

Islam dan Kebudayaan Arab. Sehingga secara tidak langsung Mesir menjadi pendorong

majunya peradaban di Eropa khususnya yang mendapat pengaruh Kebudayaan Arab dan

agama Islam.

Nomad di Asia Tengah

Bermula sejak Dinasti Sui (581-618), Kekaisaran Cina memulai ekspansi mereka ke

sebelah timur Asia Tengah, dan berurusan dengan nomad bangsa Turk, yang merupakan

suku dominan di Asia Tengah. Pada awalnya hubungan mereka kooperatif, tetapi pada

tahun 630, Dinasti Tang melancarkan ofensif kepada bangsa Turk, dan merebut kawasan

gurun Ordos, Mongolia Dalam. Dinasti Tang juga bersaing dengan Kerajaan Tibet demi

kekuasaan atas Asia Tengah. Pada abad ke-8, agama Islam mulai menyebar ke kawasan

tersebut dan akhirnya menjadi agama mayoritas bagi penduduk kawasan tersebut,

16 | P a g e

Page 17: makalah spektro.docx

sementara agama Buddha masih dominan di sebelah timur. Nomad gurun dari Arab dapat

menjalin hubungan kohesif dengan nomad stepa Asia Tengah, dan kekhalifahan awal

memiliki kuasa atas bagian dari kawasan Asia Tengah. Bangsa Hun Putih adalah grup nomad

yang mendominasi pada abad ke-6 dan ke-7, dan menguasai sebagian besar kawasan Asia

Tengah. Pada abad ke-10 dan ke-11, kawasan tersebut terbagi menjadi beberapa negara,

termasuk wilayah Kekhalifan Samaniyah dan Khwarezmia.

Kekaisaran Mongolia

Kekaisaran besar yang muncul dari Asia Tengah berkembang saat Genghis Khan

menyatukan suku-suku di Mongolia. Potensi sumber daya dan jalur perdagangan di Asia

Barat membuat Gengis Khan mengalihkan perhatiannya ke sana. Pada 1219-1221, pasukan

Mongol menaklukkan Kekaisaran Khwarezmia dan kota-kota muslim di sekitarnya. Tahun-

tahun berikutnya, melalui peperangan dan penyerahan, pasukan Mongol menguasai

kawasan yang kini merupakan wilayah Iran, Iraq, Suriah, dan Turki. Tahun 1258, pasukan

Mongol berhasil mengepung Baghdad yang pada masa itu merupakan salah satu kota

muslim besar. Ketika pasukan Mongol menyerbu Palestina, mereka dipukul mundur oleh

prajurit Mamluk di dekat Lembah Jezreel, dalam pertempuran Ain Jalut.

Bangsa Mongol menyerbu Cina setelah berhasil melewati Tembok Besar Cina. Dari

utara, mereka menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil dan menjatuhkan Dinasti Jin dan Song

yang berkuasa saat itu. Penaklukan atas Cina memicu berdirinya Dinasti Yuan. Sejak 1231,

pasukan Mongol menginvasi Korea yang pada saat itu dikuasai oleh Dinasti Gojoseon. Invasi

mereka berakhir setelah Gojoseon menyatakan penyerahan dirinya pada tahun 1259.

Setelah penaklukan Korea dan berdirinya Dinasti Yuan, perhatian pasukan Mongol juga

tertuju pada Asia Tenggara, yang pada saat itu merupakan kawasan bagi sejumlah kerajaan

Hindu-Buddha. Tahun 1257, mereka menyerbu Vietnam Utara, yang pada masa itu

merupakan wilayah Dinasti Tran dan Kerajaan Champa. Setelah usaha penyerangan yang

tidak berhasil, penguasa monarki di Vietnam Utara membuat perjanjian damai dengan

Dinasti Yuan.

17 | P a g e

Page 18: makalah spektro.docx

Pada 1274, pasukan Mongol berangkat dari Korea untuk menyerbu Jepang. Sebelum

berhasil mencapai ibukota Jepang, armada mereka ditenggelamkan oleh angin topan, yang

kemudian dikenal sebagai kamikaze ("angin dewa"). Sementara itu di Asia Tenggara,

pasukan Mongol juga menyerbu Burma. Mereka berhasil mengalahkan pasukan Burma,

namun terpaksa menarik mundur pasukannya karena iklim tropis dan malaria. Tahun 1281,

bangsa Mongol melakukan invasi kedua ke Jepang dengan armada yang berangkat dari

Korea dan Cina, namun mendapatkan kegagalan yang sama. Sementara itu, kemenangan

pasukan Mongol dalam pertempuran Pagan (1287) menyebabkan Burma menjadi vasal

Dinasti Yuan. Tahun 1293, pasukan Mongol menyerbu Jawa—yang pada saat itu merupakan

wilayah Singhasari—namun gagal.

Di Eropa, pasukan Mongol menyerbu dan menghancurkan Kievan Rus', juga

menginvasi Polandia, Hongaria dan Bulgaria. Selama tiga tahun (1237—1240), pasukan

Mongol menghancurkan dan membinasakan kota-kota besar di Eropa Timur kecuali

Novgorod dan Pskov.

Kekaisaran Mongolia hanya bertahan selama kurang lebih satu abad. Setelah

kejayaannya, wilayah taklukan mereka melepaskan diri. Setelah wafatnya Genghis Khan

pada tahun 1227, sebagian besar kawasan Asia Tengah dikuasai oleh Khanat Chagatai.

Tahun 1369, Timur alias Tamerlane, seorang pemimpin militer berkebangsaan Turk,

menaklukkan sebagian besar wilayah kekuasaan para khan Mongol. Akan tetapi kekaisaran

yang dibentuk olehnya runtuh tak lama setelah kematiannya. Kemudian kawasan tersebut

dibagi-bagi menjadi sejumlah khanat (daerah yang dikuasai khan), meliputi Khanat Khiva,

Khanat Bukhara, Khanat Kokand, dan Khanat Kashgar.

Pergerakan pasukan muslim ke India diawali dari Persia. Tahun 712, jenderal

Muhammad bin Qasim menaklukkan sebagian besar kawasan lembah Indus, yakni wilayah

negara Pakistan masa kini. Kemudian kawasan tersebut menjadi bagian dari Kekhalifahan

Umayyah. Zaman Klasik Akhir di India bermula setelah berakhirnya kejayaan Kemaharajaan

Gupta dan runtuhnya Kerajaan Harsha pada abad ke-7, dan berakhir seiring dengan

18 | P a g e

Page 19: makalah spektro.docx

jatuhnya Kerajaan Wijayanagara di India Selatan pada abad ke-13, karena tekanan pasukan

muslim di sebelah utara.

Dari abad ke-7 hingga ke-9, tiga dinasti berkuasa di kawasan India Utara: Gurjara-

Pratihara dari Malwa, Dinasti Gangga Timur dari Odisha, Pala dari Benggala, dan Rashtrakuta

dari Dekkan. Kemudian Dinasti Sena mengambil alih kekuasaan Kerajaan Pala, sementara

Gurjara-Pratihara terpecah belah menjadi beberapa kerajaan. Hal ini mengawali sejarah

berdirinya kerajaan-kerajaan kaum Rajput, yaitu serangkaian kerajaan yang senantiasa

bertahan dalam sejarah India, selama hampir satu milenium, sampai akhirnya India

memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Kerajaan kaum Rajput pertama yang tercatat dalam

sejarah berdiri di Rajasthan pada abad ke-6, dan beberapa dinasti Rajput memerintah

sebagian India Utara. Sementara itu, Dinasti Shahi menguasai bagian timur Afganistan,

Pakistan Utara, dan Kashmir dari pertengahan abad ke-7 sampai awal abad ke-11.

Dinasti Chalukya menguasai bagian selatan dan tengah India—dengan pusat di

Badami, Karnataka—antara tahun 550 hingga 750, dan kemudian oleh Chalukya Barat

antara tahun 970 dan 1190. Dinasti Pallawa dari Kanchipuram adalah tetangganya di ujung

selatan. Seiring dengan keruntuhan Kerajaan Chalukya, negara vasalnya memerdekakan diri

dan sejumlah monarki terbentuk di bekas wilayahnya, seperti Dinasti Hoysala dari Halebidu,

Dinasti Kakatiya dari Warangal, Seuna Yadawa dari Devagiri, dan wilayah Kalachuri di

selatan.

Pada abad ke-10 dan ke-11, pengaruh Dinasti Chola di India Selatan sudah

berkembang hingga ke wilayah Andra Pradesh masa kini dan kerajaannya telah menjadi

tempat ziarah bagi biarawan dari Asia Timur. Dinasti tersebut menjalin hubungan dagang

dengan Dinasti Tang di Cina dan kerajaan Sriwijaya di Semenanjung Malaya. Pada puncak

kejayaannya, Kerajaan Chola menguasai kawasan India Selatan dan sebagian Asia Tenggara.

Raja Raja Chola I menaklukkan India Selatan dan sebagian Sri Lanka. Pasukannya bergerak ke

timur dan menduduki pantai Myanmar hingga ke Vietnam, kepulauan Andaman dan

Nikobar, Lakshadweep, Sumatra, dan Semenanjung Malaya, serta kepulauan Pegu.

19 | P a g e

Page 20: makalah spektro.docx

Kemudian selama periode pertengahan di India, Kerajaan Pandya berdiri di Tamil Nadu,

demikian pula Kerajaan Chera di wilayah Kerala dan Tamil Nadu. Tahun 1343, dinasti-dinasti

tersebut mulai runtuh, mengawali perkembangan Kerajaan Wijayanagara.

Setelah beberapa penaklukan muslim yang sukses di Asia Tengah (antara abad ke-10

dan ke-15), kesultanan-kesultanan muslim mulai merambah ke anak benua India, seperti

pendirian Kesultanan Delhi dan Kesultanan Mughal. Penguasa Mughal datang dari Asia

Tengah untuk menguasai sebagian besar wilayah utara Asia Selatan. Para sultan Mughal

memperkenakan kesenian dan arsitektur dari Asia Tengah ke India. Sementara Kesultanan

Mughal dan beberapa kerajaan kaum Rajput berkembang, sejumlah kerajaan Hindu

merdeka, seperti Wijayanagara, Maratha, Gangga Timur, dan Ahom berkembang di tempat

yang berbeda-beda di segala penjuru India. Kesultanan Mughal mengalami keruntuhan

secara perlahan pada awal abad ke-18, sehingga memberikan kesempatan bagi bangsa

Afghan, Balokhi, Sikh, dan Maratha untuk menguasai daerah di barat daya India sampai

akhrnya Perusahaan Hindia Timur Britania dari Inggris memperoleh kuasa atas Asia Selatan.

Imperium di Asia Tenggara

Angkor Wat di Kamboja, kuil Hindu yang dibuat pada era kerajaan Khmer, sekitar abad ke-

12.

20 | P a g e

Page 21: makalah spektro.docx

Pada permulaan Era Pascaklasik, di Asia Tenggara terjadi kejatuhan Kerajaan Funan

yang terbentang dari pesisir Laut Cina Selatan hingga Samudra Hindia. Kerajaan tersebut

digantikan oleh Kerajaan Chenla. Sekitar abad ke-7, kerajaan maritim Sriwijaya berdiri di

Sumatera Selatan, wilayah Indonesia masa kini. Wilayah kekuasaannya mencakup pulau

Sumatra, Jawa Barat, dan Semenanjung Malaya sampai tanah genting Kra (selatan Thailand).

Kerajaan ini memiliki hegemoni atas laut di sekitar semenanjung Malaya, seperti Selat

Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina Selatan. Kerajaan ini juga berpengaruh atas jalur laut

perdagangan antara India dan Cina, sekaligus berdagang dengan mereka.

Pada abad ke-9, Kerajaan Pagan atau Dinasti Pagan terbentuk di Myanmar, sebagai

manifestasi dari penyatuan wilayah-wilayah kedaulatan di kawasan tersebut. Selama

keberlangsungannya, kerajaan ini mendukung pertumbuhan Agama Buddha Theravada di

kawasan Asia Tenggara. Di sebelah timur, Kekaisaran Khmer berdiri, menggantikan Kerajaan

Chenla. Angkor, ibukota Khmer, merupakan kota terbesar di dunia sebelum zaman industri

dan memiliki ribuan kuil, yang paling terkemuka adalah Angkor Wat.

Pada abad ke-11, Sriwijaya jatuh ke tangan Dinasti Chola. Pada masa itu juga, Islam

menyebar dari Gujarat ke semenanjung Malaya dan kepulauan Indonesia. Pada abad ke-12

dan ke-13, Pagan dan Kekaisaran Khmer menjadi dua kekaisaran utama di Asia Tenggara

daratan.[30] Pada abad ke-13, bangsa Mongol melancarkan serbuan ke sejumlah kawasan di

Asia Tenggara, di antaranya: Burma, Jawa, Vietnam. Di Vietnam dan Jawa, penyerbuan

mereka gagal. Tak lama Setelah pengusiran pasukan Mongol dari Jawa, Kerajaan Majapahit

berdiri dan mencapai kejayaannya pada abad ke-14, dengan wilayah kekuasaan yang

sebagian besar mencakup sebagian besar kepulauan Indonesia dan semenanjung Malaya.

Di Thailand, Sukhothai (abad ke-13) dan Ayutthaya (abad ke-14) merupakan

kekuatan utama bangsa Thai yang dipengaruhi oleh bangsa Khmer. Setelah Ayutthaya

mendominasi Sukhotai, pada abad ke-15, Khmer diserbu oleh Ayutthaya. Sementara itu, di

kepulauan Indonesia dan Malaya, kerajaan-kerajaan Islam sedang berdiri, seiring

keruntuhan Majapahit yang terpecah menjadi sejumlah kerajaan atau kesultanan, di

21 | P a g e

Page 22: makalah spektro.docx

antaranya Kesultanan Malaka, Kesultanan Demak, dan Kesultanan Cirebon. Seiring dengan

perkembangan Islam, pada akhir Abad Pertengahan, bangsa Eropa mulai berdatangan dan

berdagang di kawasan Asia Tenggara, diawali dengan bangsa Portugis, disusul dengan

Spanyol dan Belanda.

Monarki di Afrika

Makam Askia Mohammad I alias Askia yang Agung di Mali. Askia yang Agung merupakan

pemimpin Kekaisaran Songhai pada masa kejayaannya dan membangun negaranya sebagai

negara terbesar dalam sejarah Afrika Barat.

Afrika Sub-Sahara pada Era Pascaklasik merupakan rumah bagi berbagai peradaban.

Kerajaan Aksum melemah pada abad ke-7 M saat Islam memisahkannya dari sekutu Kristen

mereka dan rakyatnya pindah jauh ke dataran tinggi Ethiopia demi mencari perlindungan.

Akhirnya mereka mendirikan Dinasti Zagwe yang terkenal akan bangunan dari pahatan batu

di Lalibela. Kemudian dinasti tersebut dijatuhkan oleh Dinasti Salomo yang mengaku sebagai

keturunan para raja Aksum dan memerintah dengan baik sampai abad ke-20. Di kawasan

Sahel di Afrika Barat, banyak kekaisaran Islam berdiri, seperti kekaisaran Ghana, kekaisaran

Mali, kekaisaran Songhai, dan kekaisaran Kanem. Mereka menguasai emas, gading, garam,

dan budak di jalur perdagangan trans-Sahara.

Di selatan peradaban Sahel terdapat hutan pesisir yang tidak bisa dihuni oleh kuda

dan unta. Di sana berdirilah beberapa peradaban: bangsa Yoruba dengan kota Ife (terkenal

22 | P a g e

Page 23: makalah spektro.docx

akan seninya yang naturalistik) dan Kekaisaran Oyo; bangsa Edo dengan Kekaisaran Benin

yang beribukota di kota Benin; bangsa Igbo dengan Kerajaan Nri yang menghasilkan seni

perunggu berkualitas di Igbo Ukwu; dan bangsa Akan yang terkenal akan arsitekturnya yang

rumit.

Di daerah yang kini disebut Zimbabwe pernah berdiri sejumlah kerajaan yang

bermula dari Kerajaan Mapungubwe di daerah Afrika Selatan masa kini. Mereka

berkembang melalui perdagangan dengan bangsa Swahili di pesisir Afrika Timur. Mereka

mendirikan struktur bebatuan besar tanpa semen, contohnya di Zimbabwe Raya (ibukota

Kerajaan Zimbabwe), Khami (ibukota kerajaan Butua), dan Danamombe (Dhlo-Dhlo; ibukota

Kekaisaran Rozwi). Bangsa Swahili sendiri merupakan penghuni pesisir Afrika Timur dari

Kenya sampai Mozambik yang berdagang secara ekstensif dengan orang Asia dan Arab, yang

memperkenalkan agama Islam kepada mereka. Mereka mendirikan banyak bandar seperti

Mombasa, Zanzibar, dan Kilwa, yang dikenal oleh para pelaut Cina karena usaha Zheng He

dan para geografer muslim.

Amerika pra-Kolumbus

Pada Era Pascaklasik, di Amerika Utara, Tengah, dan Selatan terjadi perkembangan

kebudayaan dan peradaban yang unik dan tumbuh secara mandiri. Tidak menutup

kemungkinan bahwa benua tersebut ditemukan oleh bangsa Eropa sebelum perjalanan

Kolumbus. Kolonisasi Nordik di Amerika terjadi sekitar abad ke-10, ketika pelaut Nordik

(biasanya merujuk pada Viking) mengeksplorasi dan menduduki kawasan Atlantik Utara,

termasuk kawasan timur laut Amerika Utara. Sementara koloni Nordik di Greenland

berlangsung selama hampir 500 tahun, permukiman mereka di Amerika Utara tidak cukup

luas dan tidak berkembang menjadi koloni permanen. Perjalanan dan penjelajahan untuk

mencari sumber daya alam, misalnya kayu, mungkin saja terjadi pada masa itu, namun tidak

ada bukti tentang pendudukan Nordik di daratan utama Amerika Utara.

23 | P a g e

Page 24: makalah spektro.docx

G. Kedatangan Islam di Indonesia

Ada beberapa teori yang hingga kini masih sering dibahas, baik oleh sarjana-sarjana

Barat maupun kalangan intelektual Islam sendiri. Setidaknya ada beberapa teori yang

menjelaskan kedatangan Islam ke Timur Jauh termasuk ke Nusantara.

1. Teori Pertama, diusung oleh Snouck Hurgronje yang mengatakan Islam masuk ke

Indonesia dari wilayah-wilayah di anak benua India. Tempat-tempat seperti Gujarat, Bengali

dan Malabar disebut sebagai asal masuknya Islam di Nusantara.

Dalam L’arabie et les Indes Neerlandaises, Snouck mengatakan teori tersebut didasarkan

pada pengamatan tidak terlihatnya peran dan nilai-nilai Arab yang ada dalam Islam pada

masa-masa awal, yakni pada abad ke-12 atau 13. Snouck juga mengatakan, teorinya

didukung dengan hubungan yang sudah terjalin lama antara wilayah Nusantara dengan

daratan India.

2. Teori kedua, adalah Teori Persia. Tanah Persia disebut-sebut sebagai tempat awal Islam

datang di Nusantara. Teori ini berdasarkan kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa

kelompok masyarakat Islam dengan penduduk Persia. Misalnya saja tentang peringatan 10

Muharam yang dijadikan sebagai hari peringatan wafatnya Hasan dan Husein, cucu

Rasulullah. Selain itu, di beberapa tempat di Sumatera Barat ada pula tradisi Tabut, yang

berarti keranda, juga untuk memperingati Hasan dan Husein. Ada pula pendukung lain dari

teori ini yakni beberapa serapan bahasa yang diyakini datang dari Iran. Misalnya jabar dari

zabar, jer dari ze-er dan beberapa yang lainnya.

Teori ini menyakini Islam masuk ke wilayah Nusantara pada abad ke-13. Dan wilayah

pertama yang dijamah adalah Samudera Pasai.

Kedua teori di atas mendatang kritikan yang cukup signifikan dari teori ketiga, yakni Teori

Arabia. Dalam teori ini disebutkan, bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung

dari Makkah atau Madinah. Waktu kedatangannya pun bukan pada abad ke-12 atau 13,

melainkan pada awal abad ke-7. Artinya, menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia pada

24 | P a g e

Page 25: makalah spektro.docx

awal abad hijriah, bahkan pada masa khulafaur rasyidin memerintah.Islam sudah mulai

ekspidesinya ke Nusantara ketika sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan

dan Ali bin Abi Thalib memegang kendali sebagai amirul mukminin.

Kondisi Dan Situasi Politik Kerajaan-Kerajaan di Indonesia

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-

besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali

menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama diIndonesia berdiri,

yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai

tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam.

Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi, yang

ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar

mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan

di Indonesiaterdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu

diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada

makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan

Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para

pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi

Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi

memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya

penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum

Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya

beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak,

Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan

raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab.

25 | P a g e

Page 26: makalah spektro.docx

Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh

surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti

Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islammengatakan

bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan

Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak

dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-

benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya

pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan

kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke

Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut,

Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar

sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan

dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat

dunia Islam seakan terputus.

Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin

Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai

peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama

Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian

yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali

melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam

dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis

untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan

mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke

kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai.

Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam,

agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali

26 | P a g e

Page 27: makalah spektro.docx

mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan

kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk

memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun

1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun

sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan

gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur

mereka pada tahun 1527 M.

Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah

Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah.

Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan

Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari

serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum

muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata.

Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya

terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi

percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda

malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa.

Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini,

ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun

banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat

inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini

berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada

Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda.

Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka

(Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga

27 | P a g e

Page 28: makalah spektro.docx

perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa

(Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

Munculnya Pemukiman-Pemukiman di Kota Pesisir

Sumber-sumber literatur Cina menyebutkan, menjelang seperempat abad ke-7,

sudah berdiri perkampungan Arab Muslim di pesisir pantai Sumatera. Di perkampungan-

perkampungan ini diberitakan, orang-orang Arab bermukim dan menikah dengan penduduk

lokal dan membentuk komunitas-komunitas Muslim.

Kian tahun, kian bertambah duta-duta dari Timur Tengah yang datang ke wilayah

Nusantara. Seperti pada masa Dinasti Umayyah, ada sebanyak 17 duta Muslim yang datang

ke Cina. Pada Dinasti Abbasiyah dikirim 18 duta ke negeri Cina. Bahkan pada pertengahan

abad ke-7 sudah berdiri beberapa perkampungan Muslim di Kanfu atau Kanton.

Tentu saja, tak hanya ke negeri Cina perjalanan dilakukan. Beberapa catatan

menyebutkan duta-duta Muslim juga mengunjungi Zabaj atau Sribuza atau yang lebih kita

kenal dengan Kerajaan Sriwijaya. Hal ini sangat bisa diterima karena zaman itu adalah masa-

masa keemasan Kerajaan Sriwijaya. Tidak ada satu ekspedisi yang akan menuju ke Cina

tanpa melawat terlebih dulu ke Sriwijaya.

Selain Sabaj atau Sribuza atau juga Sriwijaya disebut-sebut telah dijamah oleh

dakwah Islam, daerah-daerah lain diPulau Sumatera seperti Aceh dan Minangkabau menjadi

lahan dakwah. Bahkan di Minangkabau ada tambo yang mengisahkan tentang alam

Minangkabau yang tercipta dari Nur Muhammad. Ini adalah salah satu jejak Islam yang

berakar sejak mula masuk ke Nusantara.

Di saat-saat itulah, Islam telah memainkan peran penting di ujung Pulau

Sumatera. Kerajaan Samudera Pasai-Aceh menjadi kerajaan Islam pertama yang dikenal

dalam sejarah.

28 | P a g e

Page 29: makalah spektro.docx

Selain di Pulau Sumatera, dakwah Islam juga dilakukan dalam waktu yang

bersamaan di Pulau Jawa. Prof. Hamka dalam Sejarah Umat Islam mengungkapkan, pada

tahun 674 sampai 675 masehi duta dari orang-orang Ta Shih (Arab) untuk Cina yang tak lain

adalah sahabat Rasulullah sendiri Muawiyah bin Abu Sofyan, diam-diam meneruskan

perjalanan hingga ke Pulau Jawa. Muawiyah yang juga pendiri Daulat Umayyah ini

menyamar sebagai pedagang dan menyelidiki kondisi tanah Jawa kala itu.

Ekspedisi ini mendatangi Kerajaan Kalingga dan melakukan pengamatan. Maka, bisa

dibilang Islam merambah tanah Jawa pada abad awal perhitungan hijriah. Jika demikian,

maka tak heran pula jika tanah Jawa menjadi kekuatan Islam yang cukup besar

denganKerajaan Giri, Demak, Pajang, Mataram, bahkan hinggaBanten dan Cirebon.

Proses dakwah yang panjang, yang salah satunya dilakukan oleh Wali Songo atau

Sembilan Wali adalah rangkaian kerja sejak kegiatan observasi yang pernah dilakukan oleh

sahabat Muawiyah bin Abu Sofyan.

Peranan Wali Songo dalam perjalanan Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa sangatlah

tidak bisa dipisahkan. Jika boleh disebut, merekalah yang menyiapkan pondasi-pondasi yang

kuat dimana akan dibangun pemerintahan Islam yang berbentuk kerajaan. Kerajaan Islam di

tanah Jawa yang paling terkenal memang adalahKerajaan Demak. Namun, keberadaan Giri

tak bisa dilepaskan dari sejarah kekuasaan Islam tanah Jawa.

Sebelum Demak berdiri, Raden Paku yang berjuluk Sunan Giri atau yang nama

aslinya Maulana Ainul Yaqin, telah membangun wilayah tersendiri di daerah Giri, Gresik,

Jawa Timur. Wilayah ini dibangun menjadi sebuah kerajaan agama dan juga pusat

pengkaderan dakwah. Dari wilayah Giri ini pula dihasilkan pendakwah-pendakwah yang

kelah dikirim ke Nusatenggara dan wilayah Timur Indonesia lainnya.

29 | P a g e

Page 30: makalah spektro.docx

Cara Islamisasi Di Indonesia

Perjalanan dakwah awal Islam di Nusantara tak terbatas hanya di Sumatera atau

Jawa saja. Hampir seluruh sudut kepulauanIndonesia telah tersentuh oleh indahnya konsep

rahmatan lil alamin yang dibawa oleh Islam.

Ada beberapa contoh islamisasi di kepulauan Nusantara, seperti :

1. Islamisasi Kalimantan

Para ulama awal yang berdakwah di Sumatera dan Jawa melahirkan kader-kader dakwah

yang terus menerus mengalir. Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal

dengan Borneo kala itu. Di pulau ini, ajaran Islam masuk dari dua pintu.

Jalur pertama yang membawa Islam masuk ke tanah Borneoadalah jalur Malaka yang

dikenal sebagai Kerajaan Islam setelah Perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan

penjajah Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar. Para mubaligh-mubaligh dan

komunitas Islam kebanyakan mendiami pesisir Barat Kalimantan.

Jalur lain yang digunakan menyebarkan dakwah Islam adalah para mubaligh yang dikirim

dari Tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke Kalimantan ini menemui puncaknya saat Kerajaan

Demak berdiri. Demak mengirimkan banyak mubaligh ke negeri ini. Perjalanan dakwah pula

yang akhirnya melahirkan Kerajaan Islam Banjar dengan ulama-ulamanya yang besar, salah

satunya adalah Syekh Muhammad Arsyad al Banjari. (Baca: Empat Sekawan Ulama Besar)

2. Islamisasi Sulawesi

Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke

pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepentingan kerajaan.

Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Celebes

atauSulawesi.

Menurut catatan company dagang Portugis yang datang pada tahun 1540 saat datang ke

Sulawesi, di tanah ini sudah bisa ditemui pemukiman Muslim di beberapa daerah. Meski

30 | P a g e

Page 31: makalah spektro.docx

belum terlalu besar, namun jalan dakwah terus berlanjut hingga menyentuh raja-raja di

Kerajaan Goa yang beribu negeri di Makassar.

Raja Goa pertama yang memeluk Islam adalah Sultan Alaidin al Awwal dan Perdana Menteri

atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa pada tahun 1603. Sebelumnya, dakwah Islam telah

sampai pula pada ayahanda Sultan Alaidin yang bernama Tonigallo dari Sultan Ternate yang

lebih dulu memeluk Islam. Namun Tonigallo khawatir jika ia memeluk Islam, ia merasa

kerajaannya akan di bawah pengaruh kerajaan Ternate.

Beberapa ulama Kerajaan Goa di masa Sultan Alaidin begitu terkenal karena pemahaman

dan aktivitas dakwah mereka. Mereka adalah Khatib Tunggal, Datuk ri Bandang, datuk

Patimang dan Datuk ri Tiro. Dapat diketahui dan dilacak dari nama para ulama di atas, yang

bergelar datuk-datuk adalah para ulama dan mubaligh asal Minangkabau yang

menyebarkan Islam ke Makassar.

Pusat-pusat dakwah yang dibangun oleh Kerajaan Goa inilah yang melanjutkan perjalanan

ke wilayah lain sampai ke Kerajaan Bugis, Wajo Sopeng, Sidenreng, Tanette, Luwu dan

Paloppo.

3. Islamisasi Maluku

Kepulauan Maluku yang terkenal kaya dengan hasil bumi yang melimpah membuat wilayah

ini sejak zaman antik dikenal dan dikunjungi para pedagang seantero dunia. Karena status

itu pula Islam lebih dulu mampir ke Maluku sebelum datang ke Makassar dan kepulauan-

kepulauan lainnya.

Kerajaan Ternate adalah kerajaan terbesar di kepulauan ini. Islam masuk ke wilayah ini sejak

tahun 1440. Sehingga, saat Portugis mengunjungi Ternate pada tahun 1512, raja ternate

adalah seorang Muslim, yakni Bayang Ullah. Kerajaan lain yang juga menjadi representasi

Islam di kepulauan ini adalah Kerajaan Tidore yang wilayah teritorialnya cukup luas meliputi

sebagian wilayahHalmahera, pesisir Barat kepulauan Papua dan sebagian kepulauan Seram.

31 | P a g e

Page 32: makalah spektro.docx

Ada juga Kerajaan Bacan. Raja Bacan pertama yang memeluk Islam adalah Raja Zainulabidin

yang bersyahadat pada tahun 1521. Di tahun yang sama berdiri pula Kerajaan Jailolo yang

juga dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam dalam pemerintahannya.

4. Islamisasi Papua

Beberapa kerajaan di kepulauan Maluku yang wilayah teritorialnya sampai di pulau Papua

menjadikan Islam masuk pula di pulau Cendrawasih ini. Banyak kepala-kepala suku di

wilayah Waigeo, Misool dan beberapa daerah lain yang di bawah administrasi pemerintahan

kerajaan Bacan. Pada periode ini pula, berkat dakwah yang dilakukan kerajaan Bacan,

banyak kepala-kepala suku di Pulau Papua memeluk Islam. Namun, dibanding wilayah lain,

perkembangan Islam di pulau hitam ini bisa dibilang tak terlalu besar.

5. Islamisasi Nusa Tenggara

Islam masuk ke wilayah Nusa Tenggara bisa dibilang sejak awal abad ke-16. Hubungan

Sumbawa yang baik dengan KerajaanMakassar membuat Islam turut berlayar pula ke Nusa

Tenggara. Sampai kini jejak Islam bisa dilacak dengan meneliti makam seorang mubaligh

asal Makassar yang terletak di kota Bima. Begitu juga dengan makam Sultan Bima yang

pertama kali memeluk Islam. Bisa disebut, seluruh penduduk Bima adalah para Muslim sejak

mula.

Selain Sumbawa, Islam juga masuk ke Lombok. Orang-orang Bugis datang ke Lombok dari

Sumbawa dan mengajarkan Islam disana. Hingga kini, beberapa kata di suku-

suku Lombok banyak kesamaannya dengan bahasa Bugis.

Dengan data dan perjalanan Islam di atas, sesungguhnya bisa ditarik kesimpula,

bahwa Indonesia adalah negeri Islam. Bahkan, lebih jauh lagi, jika dikaitkan dengan peran

Islam di berbagai kerajaan tersebut di atas, Indonesia telah memiliki cikal bakal atau embrio

untuk membangun dan menjadi sebuah negara Islam.

32 | P a g e

Page 33: makalah spektro.docx

BAB III

KESIMPULAN

Jazirah Arab sebelum kedatangan Islam merupakan sebuah kawasan yang sangat

mundur. Kebanyakan orang Arab merupakan penyembah berhala dan yang lain merupakan

pengikut agama Kristen dan Yahudi. Kota terpenting didaerah ini adalah Makkah, kota suci

tempat ka’bah berdiri. Apabila dilihat dari asal usul keturunan, penduduk jazirah Arab dapat

di bagi menjdi dua golongan besar, yaitu Qahtaniyun (keturunan Qahthan) dan ‘Adnaniyun

(keturunan Ismail abn Ibrahim), sebagai pemegang pemegang atas Ka’bah.

Pengembangan wilayah Islam terdapat dua pola, yaitu: dengan dakwah dan perang.

Dengan dua pola Usaha pengembangan Islam di Jazirah Arab tersebut, maka perluasan

wilayah kekuasaan Islam sejak zaman Nabi SAW sampai Khulafaur Rasyidin .

Pada akhirnya makna yang terkandung dalam makalah ini adalah, bahwa sebagai

umat Islam patut berbangga diri telah mendapat hidayah dan takdir dilahirkan sebagai umat

Islam. Sedemikian hebatnya kejayaan Islam dimasa lampau mulai dari kebudayaan, ilmu

pengetahuan hingga sistem pemerintahan yang sudah tertata rapi dan mempunyai sistem

pemerintahan yang demokratis.

Isi Al-Quran yang demikian berarti bagi kehidupan manusia, sebagai tuntunan dunia

akhirat telah mengatur aturan-aturan main dalam menjalankan tugasnya manusia di bumi

ini untuk selalu melakukan kebaikan dan ibadah yang semata-mata dilakukan karena ingin

mendapat Ridha-Nya.

33 | P a g e

Page 34: makalah spektro.docx

DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_dunia

http://asal-kuno.blogspot.com/2012/02/pengaruh-kebudayaan-arab-terhadap.html

Fadil SJ, Pasang Surut Peradaban Islam, UIN-Malang Press, 2008.

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1994.

Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan islam,1, Jakarta, Pustaka Al-Husna, 1983.

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, jilid 1, Jakarta, UI Press, 1995, cetakan

ke lima.

Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta, Penerbit kota kembang,

1989.

34 | P a g e