makalah rm 3 - osteoporosis

Upload: ila-mahira

Post on 28-Oct-2015

100 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Osteoporosis

TRANSCRIPT

DAFTAR ISIDaftar Isi...........................................................................................................................1

Pendahuluan......................................................................................................................2

Laporan Kasus...................................................................................................................3

Studi Kasus & Pembahasan...............................................................................................8

Tinjauan Pustaka...............................................................................................................18

Kesimpulan........................................................................................................................28

Daftar Pustaka...................................................................................................................29BAB I

PENDAHULUAN

Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk alat gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, metabolism kalsium dan mineral, dan organ hemopoetik. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat. Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin, estrogen pada wanita dan testosteron pada pria). Di samping itu persediaan vitamin D yang adekuat diperlukan untuk menyerap kalsium dari makanan dan memasukkannya ke dalam tulang.

Tulang juga merupakan jaringan ikat yang dinamis yang selalu diperbarui melalui proses remodeling yang terdiri dari proses resorpsi dan formasi. Dengan proses resorpsi, bagian tulang yang tua dan rusak akan dibersihkan dan diganti oleh tulang yang baru melalui proses formasi. Kedua proses ini bekerja secara seimbang dalam keadaan normal. Pada pasien osteoporosis proses resorpsi lebih aktif dibandingkan formasi, sehingga terjadi defisit massa tulang dan tulang menjadi semakin tipis dan perforasi.

Osteoporosis merupakan penyakit tulang sistemik yang ditandai penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tubuh mungkin gagal membentuk tulang baru yang cukup, atau proses resorpsi lebih dominan daripada proses formasi, atau keduanya bisa terjadi bersamaan. Pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Pada tahap lanjut penyakit penurunan densitas tulang mulai tampak pada radiografi rutin, pasien juga menjadi rentan terhadap fraktur terutama di korpus vertebra, pelvis, femur, dan tulang penyangga beban lainnya.BAB II

LAPORAN KASUS

Seorang wanita, Ny. Winny, usia 67 tahun datang ke Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Daerah jam 10 malam, diantar anaknya dengan keluhan nyeri pinggang. Pasien masih mampu berjalan tanpa alat bantu.

Dari hasil anamnesis didapatkan data pasien sebagai berikut :

Nama

: Ny. Winny

Usia

: 67 tahun

Pekerjaan: pensiunan karyawati Departemen Pendidikan

Alamat

: Jl. Tawakal Jakarta Barat

Anak

: 5 orang

Cucu

: 13 orang

Riwayat penyakit sekarangSekitar 2 jam yang lalu, saat akan masuk ke mobil, terpeleset dan jatuh terduduk di aspal dari posisi berdiri. Menurut pasien pada saat jatuh benturan yang terjadi tidak keras. Pada saat berusaha berdiri dari posisi duduk tersebut, pasien merasa nyeri pada pinggang, tetapi masih sanggup berdiri dan berjalan, walaupun harus berpegangan karena menahan sakit pada pinggang. Beberapa waktu kemudian nyeri pinggang dirasakan semakin berat. Kedua anggota gerak bawah dapat digerakkan, tidak ada rasa kesemutan atau kebas pada kedua anggota gerak bawah. Buang air besar dan buang air kecil dirasa normal dan terkontrol. Pasien mengaku sudah tidak mengalami menstruasi sejak 17 tahun yang lalu, tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak minum alkohol, tidak minum obat anti alergi. Tidak melakukan olahraga teratur, dan aktivitas paling banyak adalah nonton TV di kamar.

Riwayat penyakit dahuluTidak ada riwayat penyakit : darah tinggi, jantung, kencing manis

Belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnyaDari Pemeriksaan Fisik ditemukan:

Status generalisKesadaran compos mentis, tidak tampak pucat, ekspresi wajah kesakitan. Datang dengan berjalan digandeng anak dan posisi badan sedikit membungkuk.

Tanda vital: TD 130/85mmHg, N 100x/menit, suhu 36,5C, pernapasan 16x/menit, BB 58kg, TB 160cm

Mata : tidak ikterik, tidak pucat

THT : dalam batas normal

Fungsi jantung : tidak ada kelainan

Fungsi paru : tidak ada kelainan

Abdomen : dalam batas normalStatus lokalis panggul

Look (inspeksi):

Postur tubuh membungkuk, merasa nyeri saar diminta menegakkan badan

Feel (palpasi):

Nyeri tekan dan spasme otot pada area vertebra lumbal

Move (gerak):

Gerak aktif thoracolumbal terbatas karena nyeriDari gambaran radiologi vertebra Lumbal didapatkan gambaran sebagai berikut (1)(2)Hasil pemeriksaan BMD terlampir : (3) (4) (5) (6) (6) (7)BAB III

STUDI KASUS & PEMBAHASANDaftar MasalahHipotesis dan Analisis

Wanita, 67 tahunPost menopause

Osteoporosis

Nyeri pinggang Fraktur kompresi lumbal

Low back pain

Muscle fatigue

Hernia nucleus pulposus

Masih mampu berjalan tanpa alat bantu, kedua anggota gerak bawah dapat digerakkanFraktur/ dislokasi tidak mengenai bagian ekstremitas inferior

Terpeleset dan jatuh terduduk dari posisi berdiriFraktur femur

Dislokasi articulatio coxae

Spondylolisis spondylolisthesis

Tidak ada rasa kesemutan/ kebas pada kedua anggota gerak bawah Trauma tidak mengenai saraf (tidak merusak saraf)

BAB dan BAK dirasa normal dan terkontrolFungsi saraf otonom baik

Tidak mengalami menstruasi sejak 17 tahun yang laluPost menopause

Fungsi ovarium menurun

Tidak lagi menghasilkan estrogen

Tidak melakukan olahraga teratur, aktivitas terbanyak adalah menonton TV di kamarFaktor inhibisi kerja osteoblast

Faktor stimulasi kerja osteoclast

Faktor risiko osteoporosis meningkat

Dari beberapa pernyataan masalah di atas, dapat kita tambahkan anamnesis yang dapat lebih menunjang dan mengarahkan kita kepada diagnosis, sebagai berikut :a) Identitas

Meliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal MRS ( berguna untuk mengetahui background pasien, yang nantinya berhubungan dengan tatalaksana dan prognosis kita, sudah tertera di atasb) Keluhan utama

Apakah keluhan utama pasien? ( keluhan utama pasien datang dengan nyeri pinggang akibat terjatuh, sudah tertera di atasc) Riwayat penyakit sekarang

(1) Bagian mana yang pertama kali terkena benturan pada saat terjatuh? ( untuk memprediksi bagian mana dari tubuh yang menderita trauma sehingga dapat tercipta hipotesis(2) Seperti apa rasa nyeri yang dirasakan akibat terjatuh, apakah tumpul atau tajam? ( sakit yang tajam menandakan fase akut, sedangkan sakit yang tumpul menandakan fase kronik(3) Apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit menjalar atau menyebar? ( rasa sakit yang menjalar atau menyebar dapat menandakan kalau akibat dari trauma mempengaruhi sampai kepada bagian saraf(4) Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari? ( awal timbulnya nyeri penting untuk mengetahui apakah nyeri sudah diderita sebelum trauma ataukah baru diderita setelah terjadi trauma. Nyeri yang tidak berkurang pada saat isirahat menandakan adanya infeksi yang purulend) Riwayat Penyakit Dahulu

Apakah dulu pasien pernah terjatuh? ( penting untuk mengetahui riwayat trauma Apakah pasien mempunyai penyakit tulang? ( ditanyakan untuk mengeliminasi hipotesis apakah rasa nyeri di pinggang diakibatkan oleh trauma ataukah oleh penyakit tulang lain yang pernah diderita pasien, seperti spondilitis tuberkulosis Apakah pasien penderita Diabetes? ( penting ditanyakan untuk mengetahui adakah penyakit sistemik lain yang diakibatkan oleh DMe) Riwayat Penyakit Keluarga

Apakah ada keluarga pasien yang mempunyai penyakit tulang? Seperti osteoporosis, osteomalasia? ( berhubungan dengan penyakit tulang dari pasien yang mungkin diderita Apakah ada keluarga pasien yang merupakan penderita Diabetes? ( berhubungan dengan riwayat penyakit DM pasien apabila adaf) Riwayat penggunaan obat

Apakah pasien sudah meminum obat untuk mengurangi rasa sakit? ( obat-obatan analgetik yang dijual bebas di pasaran banyak mengandung kortikosteroid yang dapat memperparah osteoporosis Apakah pasien sedang meminum obat-obat anti alergi? ( berhubungan dengan riwayat penyakit alergi yang mungkin diderita pasien

Dari pemeriksaan inspeksi, terlihat pasien masih mampu berjalan sendiri tanpa alat bantu dan kedua anggota gerak bawah dapat digerakkan, karena itu, hipotesis fraktur femur dan dislokasi articulatio coxae dapat dihilangkan mengingat trauma tidak mengenai bagian ekstremitas inferior. Sedangkan untuk hipotesis HNP, juga dapat diabaikan karena pada usia 55 tahun ke atas, discus intervertebralis sudah mengeras sehingga sangat jarang terjadi hernia nucleus pulposus (umur pasien ini 67 tahun). Untuk hipotesis LBP dan muscle fatigue, tidak ditemukan keterangan lebih lanjut yang mendukung hipotesis tersebut, seperti sering melakukan aktivitas berat yang membebani kerja lumbal ataupun aktivitas monoton yang dapat menyebabkan LBP serta faktor-faktor risiko lain seperti obesitas, kebiasaan kerja yang salah, postur buruk, dan riwayat merokok. Dari pemeriksaan fisik dan laboratorium lebih lanjut, hipotesis lebih mengarah kepada fraktur kompresi (wedges) pada lumbal, terutama L1 dan L3. Hal itu didukung dengan gambaran radiologis yang akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya. Selain itu, dari hasil BMD, pasien dapat didiagnosis mengalami osteoporosis yang cukup berat sehingga meningkatkan risiko fraktur. Pasien dapat lebih mudah mengalami fraktur walupun benturan yang dialami tidak begitu keras (berdasarkan hasil anamnesis) akibat dari tulang yang tipis dan keropos akibat osteoporosis.INTERPRETASI GAMBARAN RADIOLOGIS & BMDPada gambaran radiologi Antero-Posterior (AP) vertebra lumbal, gambar nomor (1) dan (6), terlihat bentukan wedges pada vertebra Lumbal 1 dan Lumbal 3 ( hasil gambaran radiologis ini semakin menguatkan hipotesis terjadi fraktur kompresi pada pasien ini.

Sedangkan pada gambaran radiologis Lateral dari vertebra lumbal, gambar nomor (2), tampak bahwa os. Sacrum dari pasien ini lebih condong ke posterior, di mana hipotesis kami mengatakan bahwa keadaan ini diakibatkan oleh keadaan fraktur kompresi yang menekan tulang vertebra ke bawah pada saat pasien jatuh terduduk. Berdasarkan hasil pemeriksaan BMD (Bone Mass Density) pasien ini, total nilai T-score di regio femur adalah -2,7. Sedangkan nilai T-score pada regio vertebra lumbal berkisar