makalah infark miokard akut

55
KLINIKAL MEDIKAL BEDAH Tentang MYOCARDIAC INFARK Disusun Oleh : Nama : Hevy Mustika Yeni NIM : 05 10 096 130 223 Semester : VI (Enam) Dosen Pengampu Mata Kuliah KMB : Aguspairi, SKp, M.Kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) HARAPAN IBU - JAMBI 2008

Upload: rian

Post on 25-Jul-2015

261 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Infark Miokard Akut

KLINIKAL MEDIKAL BEDAH

Tentang

MYOCARDIAC INFARK

Disusun Oleh :

Nama : Hevy Mustika Yeni

NIM : 05 10 096 130 223

Semester : VI (Enam)

Dosen Pengampu Mata Kuliah KMB : Aguspairi, SKp, M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

HARAPAN IBU - JAMBI

2008

Page 2: Makalah Infark Miokard Akut

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Klinikal

Medikal Bedah tentang „ Myocardiac Infark“.

Syalawat beriring salam tidak henti-hentinya penulis limpahkan kepada suri tauladan

kita Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang dengan penuh perjuangan mempertahankan

Islam seperti yang kita rasakan seperti sekarang ini.

Pada kesempatan kali ini penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Aguspairi, SKp,

M.Kep selaku Dosen Pengampu Mata kuliah Klinikal Medikal Bedah yang telah banyak

memberikan bimbingan kepada penulis, serta semua pihak yang telah terlibat dalam

penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari kalau pada penulisan makalah ini masih terdapat kesalahan dan

kekhilafan dikarenakan keterbatasan penulis, oleh karena itu penulis menerima saran dan

kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan masalah ini.

Akhirnya, penulis mengaharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

kepada kita semua. Terima Kasih.

Penulis

Hevy Mustika yeni

Page 3: Makalah Infark Miokard Akut

DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

BAB I Pendahuluan..........................................................................................

A. Anatomi Jantung.............................................................................

B. Sistem Hantaran Jantung................................................................

C. Fisiologi Jantung.............................................................................

BAB II Pembahasan Materi..............................................................................

A. Definisi...........................................................................................

B. Etiologi...........................................................................................

C. Patofisiologi....................................................................................

D. Mekanisme Klinis...........................................................................

E. Komplikasi......................................................................................

F. Pemeriksaan Penunjang..................................................................

G. Penatalaksanaan..............................................................................

BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN INFARK MIOKARD.......

A. Pengkajian Fisik..............................................................................

B. Pemeriksaan Fisik...........................................................................

C. Diagnosa Keperawatan...................................................................

D. Intervensi........................................................................................

Page 4: Makalah Infark Miokard Akut

E. Rasionalisasi...................................................................................

F. Evaluasi...........................................................................................

G.

BAB IV PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................

B. Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

Page 5: Makalah Infark Miokard Akut

BAB I

PENDAHULUAN

A. Anatomi Jantung

Daerah di pertengahan dada diantara kedua paru disebut dengan mediastinum.

Sebagian besar rongga mediastinum ditempati oleh jantung, yang terbungkus dalam kantung

fibrosa tipis yang disebut pericardium.

Pericardium melindungi permukaan jantung agar dapat berfungsi dengan baik.

Ruangan antara permukaan jantung dan lapisan dalam pericardium berisi sejumlah kecil

cairan, yang melumasi permukaan dan mengurangi gesekan selama kontraksi otot jantung.

Kamar Jantung. Sisi kanan dan kiri jantung, masing-masing tersusun atas dua kamar, atrium

dan ventrikel. Dinding yang memisahkan kamar kanan dan kiri disebut septum. Ventrikel

adalah kamar yang menyemburkan darah ke arteri. Fungsi atrium adalah menampung darah

yang dating dari vena dan bertindak sebagai tempat penimbunan sementara sebelum darah

dikosongkan ke ventrikel.

Perbedaan ketebalan dinding atrium dan ventrikel berhubungan dengan beben kerja

yang dibutuhkan oleh tiap kamar. Dinding atrium lebih tipis dari dinding ventrikel karena

rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium untuk menahan darah dan kemudian

menyalurkannya ke ventrikel. Karena vantrikel kiri mempunyai beban kerja yang lebih berat

diantara dua kamar bawah makatebalnya sekitar 2½lebih tebal dibanding dinding ventrikel

kanan. Ventrikel kiri menyemburkan darah melawan tahanan sistemis yang tinggi, sementara

ventrikel kanan melawan tekanan rendah pembuluh darah paru.

Katup atrioventrikularis. Katup yang memisahkan atrium dan ventrikel disebut sebagai

katup atrioventrikularis. Katup trikuspidalis, dinamakan demikian karena tersusun dari 3

kuspis atau daun, memisahkan atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup mitral atau

bikuspidalis (dua kuspis) terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri. Otot papilaris adalah

bundle otot yang terletak di sisi dinding ventrikel. Korda tendinea adalah pita fibrosa yang

memanjang dari otot papilaris ke tepi bawah katup. Berfungsi menarik tepi bebas katup ke

dinding ventrikel. Kontraksi otot papilaris mengakibatkan korda tendinea menegang. Hal ini

menjaga daun katup menutup selama sistolik, mencagah aliran balik darah. Katup

semilunaris.

Page 6: Makalah Infark Miokard Akut

Katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katup pulmonalis, katup

antara ventrikel kiri dan aorta disebut katup aorta. Arteri koronaria adalah pembuluh darah

yang menyuplai otot jantung, yang mempunyai kebutuhan metabolisme tinggi terhadap O2

dan nutrisi. Jantung menggunakan 70%-80% O2 yang dihantarkan melalui arteri koronaria.

Arteri koronaria muncul dari aorta dekat hulunya di ventrikel kiri. Dinding sisi kiri jantung

disuplai dengan bagian yang lebih banyak melalui arteri koronaria utama kiri, yeng kemudian

terpecah menjadi dua cabang besar ke bawah (arteri desendens anterior sinistra) dan

melintang (arteri sirkumfleksia) sisi kiri jantung. Jantung kanan dipasok oleh arteri koronaria

dekstra.

Otot jantung merupakan jaringan otot khusus yang secara mikroskopis mirip dengan

otot lurik yang dibawah control kesadaran. Namun secara fungsional menyerupai otot polos

karena sifatnya volunteer.

B. Sistem Hantaran Jantung

Kontraksi teratur dari atrium dan ventrikel yang terjadi secara metodis

membangkitkan dan menghantarkan impuls listrik ke sel-sel miokardium. Nodus sinoatrial

(SA) terlatak antara sambungan vena cava superior dan atrium kanan, adalah awal mula

system hantaran dan normalnya berfungsi sebagai pace maker ke seluruh miokardium. Besar

impuls yang dihasilkan 60-100 impuls/menit. Nodus Atrioventrikuler (AV) terletak di dinding

atrium kanan dekat katup trikuspidalis menghasilkan impuls 40-60 impuls/menit. Setelah dari

AV Node impuls dihantarkan melalui serabut otot halus (bundle his) yang berjalan di dalam

septum yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri yang kemudian berakhir sebagai serabut

pukinje.

C. Fisiologi Jantung

Selintas elektrofisiologi. Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan

Natrium, Kalium, Kalsium)bergerak menembus membrane sel. Perbedaan muatan listrik yang

tercatat dalam sebuah sel mengakibatkan apa yang dinamakan potensial aksi jantung.

Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi, artinya

terdapat perbedaan muatan listrik antara bagian dalam membrane yang bermuatan negative

dan bagian luar yang bermuatan positive. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya impuls

listrik, mulailah fase depolarisasi. Permeabilitas membrane sel berubah dan ion bergerak

melintasinya. Dengan bergeraknya ion kedalam sel, maka bagian dalam sel akan menjadi

Page 7: Makalah Infark Miokard Akut

positive. Kontraksi otot terjadi setelah depolarisasi. Sel otot jantung normalnya akan

mengalami depolarisasi ketika sel-sel tetangganya mengalami depolarisasi. Depolarisasi

sebuah sel system hantaran khusus yng memadai akan mengakibatkan depolarisasi dan

kontraksi sel miokardium. Repolarisasi terjadi saat sel kembali ke keadaan dasar (menjadi

lebih negative) dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.

Setelah influk natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasi, permeabilitas

membrane sel terhadap kalsium akan berubah, sehingga memungkinkan ambilan kalsium,

yang terjadi selama fase plateau repolarisasi, jauh lebih lambat dari Natrium dan berlangsung

lebih lama. Interaksi antara perubahan voltase membrane dan kontraksi otot dinamakan

kopling elektro mekanikal.

Otot jantung tidak seperti otot lurik atau polos, mempunyai periode refraktori yang

panjang pada saat sel tidak dapat distimulasi untuk berkontraksi. Hal tersebut melindungi

jantung dari kontraksi berkepanjangan yang dapat mengakibatkan henti jantung mendadak.

Kopling elektomekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada

komposisi cairan interstitial sekitar otot jantung. Komposisi cairan tersebut pada gilirannya

tergantung pada komposisi darah. Meke perubahan komposisi kalsium dapat mempengaruhi

kontraksi serabut otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah juga penting, karena

kalium mempengaruhi voltase listrik normal sel.

Page 8: Makalah Infark Miokard Akut

BAB II

PEMBAHASAN MATERI

A. DEFINISI

Infark Miokard Akut adalah suatu keadaan gawat darurat jantung dengan manifestasi

klinis berupa perasaan tidak enak di dada atau gejala – gejala lain sebagai akibat iskemia

miokard. AMI merupakan kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran

darah ke bagian otot jantung terhambat. AMI merupakan penyebab kematian utama bagi laki-

laki dan perempuan di USA. Diperkirakan lebih dari 1 juta orang menderita infark miokard

setiap tahunnya dan lebih dari 600 orang meninggal akibat penyakit ini. Untungnya saat ini

terdapat pengobatan mutakhir bagi heart attack yang dapat menyelamatkan nyawa dan

mencegah kecacatan yang disebabkannya. Pengobatan paling efektive bila dimulaai dalam 1

jam dari permulaan gejala.

AMI adalah kerusakan atau nekrosis sel jantung yang terjadi mendadak karena

terhentinya aliran darah koroner yang sebagian besar disebabkan oleh thrombus yang

menyumbat arteri koronaria di tempat rupture plak aterosklerosis (Pedoman Tata Laksana

Miokardium Akut, 2000). AMI adalah nekrosis miokard yang disebabkan oleh tidak

adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan arteri koroner (Pedoman Perhimpunan Dokter

Spesialis Kardiovaskuler Indonesia, 2004).

Infark miokardium adalah kematian sebagian otot jantung (miokard) secara mendadak

akibat terhentinya sirkulasi koroner yang ditandai dengan adanya sakit dada yang khas lebih

dari 30 menit, tidak hilang dengan istirahat dan dengan pemberian antiangina (nitrogliserin).

(Rokhaeni, et. Al. 2001).Infark miokardium mengacu pada proses Rusaknya jaringan jantung

akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang (Smeltzer &

Bare, 2002).

Acute myocard infark merupakan kaeadaan berat yang menyerang jantung yang

disebabkan oleh oklusi mendadak pembuluh koroner atau cabangnya yang mengalami

sklerosis. Atau suatu penyempitan, pembuntuan, dan spasme yang lama dari pembuluh darah

koroner sehingga dinding jantung menjadi kekurangan oksigen dan sel-selnya. Infark

miokardial (IM) diartikan sebagai matinya atau nekrosis sel-sel miokardial, dapat terjadi pada

semua umur, tetapi angka kejadian meningkat sesuai dengan bertambahnya umur. Kejadian

IM tergantung pada faktor-faktor predisposisi aterosklerosis (hiperlepidemi, diabetes mellitus,

Page 9: Makalah Infark Miokard Akut

hipertensi, merokok, pria, dan keluarga yang mempunyai riwayat penyakit aterosklerotik

arteria) (Bajzer, diakses tahun 2004).

B. ETIOLOGI

AMI disebabkan oleh karena atherosklerosis atau penyumbatan total atau sebagian

oleh emboli dan atau thrombus.Adapun faktor resiko yang menyebabkan terjadinya AMI

adalah :1. Faktor resiko yang dapat diubaha. MayorMerokok, hipertensi, obesitas,

hiperlipidemia, hiperkolesterolemia dan pola makan (diit tinggi lemak dan tinggi kalori).b.

MinorStress, kepribadian tipe A (emosional, agresif, dan ambivalen) dan inaktifitas fisik2.

Faktor resiko yang tidak dapat diubaha. Hereditas/keturunanb. Usia lebih dari 40 tahunc. Ras,

insiden lebih tinggi pada orang berkulit hitamd. Sex, pria lebih sering terjadi daripada wanita

Intinya AMI terjadi jika suplai oksigen yang tidak sesuai dengan kebutuhan tidak

tertangani dengan baik sehingga menyebabkab kematian sel-sel jantung tersebut. Beberapa

hal yang menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya:

1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard.

Menurunya suplai oksigen disebabkan oleh tiga factor, antara lain:

a. Faktor pembuluh darah

Hal ini berkaitan dengan kepatenan pembuluh darah sebagai jalan darah mencapai

sel-sel jantung. Beberapa hal yang bisa mengganggu kepatenan pembuluh darah

diantaranya: atherosclerosis, spasme, dan arteritis.

Spasme pembuluh darah bisa juga terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat

penyakit jantung sebelumnya, dan biasanya dihubungkan dengan beberapa hal

antara lain: (a) mengkonsumsi obat-obatan tertentu; (b) stress emosional atau

nyeri; (c) terpapar suhu dingin yang ekstrim, (d) merokok.

b. Faktor Sirkulasi

Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari jantung keseluruh

tubuh sampai kembali lagi ke jantung. Sehingga hal ini tidak akan lepas dari factor

pemompaan dan volume darah yang dipompakan. Kondisi yang menyebabkan

gangguan pada sirkulasi diantaranya kondisi hipotensi. Stenosis maupun

isufisiensi yang terjadi pada katup-katup jantung (aorta, mitrlalis, maupun

trikuspidalis) menyebabkan menurunnya cardac out put (COP). Penurunan COP

Page 10: Makalah Infark Miokard Akut

yang diikuti oleh penurunan sirkulasi menyebabkan bebarapa bagian tubuh tidak

tersuplai darah dengan adekuat, termasuk dalam hal ini otot jantung.

c. Faktor darah

Darah merupakan pengangkut oksigen menuju seluruh bagian tubuh. Jika daya

angkut darah berkurang, maka sebagus apapun jalan (pembuluh darah) dan

pemompaan jantung maka hal tersebut tidak cukup membantu. Hal-hal yang

menyebabkan terganggunya daya angkut darah antara lain: anemia, hipoksemia,

dan polisitemia.

2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh

Pada orang normal meningkatnya kebutuhan oksigen mampu dikompensasi

diantaranya dengan meningkatkan denyut jantung untuk meningkatkan COP. Akan tetapi

jika orang tersebut telah mengidap penyakit jantung, mekanisme kompensasi justru pada

akhirnya makin memperberat kondisinya karena kebutuhan oksigen semakin meningkat,

sedangkan suplai oksigen tidak bertambah.

Oleh karena itu segala aktivitas yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan

oksigen akan memicu terjadinya infark. Misalnya: aktivtas berlebih, emosi, makan terlalu

banyak dan lain-lain. Hipertropi miokard bisa memicu terjadinya infark karea semakin

banyak sel yang harus disuplai oksigen, sedangkan asupan oksien menurun akibat dari

pemompaan yang tidak efektive.

Acute myocard infark juga disebabkan oleh beberapa faktor

a) Faktor predisposisi

- Usia ( diatas 40 tahun)

- Seks ( Pria : wanita sebagai 3:1 )

- Hipertensi

- Diabetes mellitus

- Hiperkolestrolemia

- Rokok

b) faktor pencetus

Page 11: Makalah Infark Miokard Akut

1. Berkurangnya aliran darah koroner misalnya karena

- Aritmia

- Gagal jantung

- Anemia

- Hipoksia

- Udara dingin

2. Kerja jantung yang meningkat karena

- Kerja fisik yang berlebihan

- Ketegangan jiwa (stress)

3. Gejala - gejala :

a) Nyeri yang sangat hebat, terutama di tengah-tengah dada yang mrnjalar

kepunggung, bahu, leher dan lengan kiri.

b) Gelisah

c) Pusing dan keringat dingin

d) Gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare)

e) Syok sehingga tekanan darah rendah, nadi cepat dan kecil

f) Adanya aritmia (ekstrasistrol ventrikel,takikardia ventrikular paroksimal)

g) Pada auskultasi suara jantung yang lemah dan jauh, kadang-kadang terdengar suara

berderap, sebagai tanda telah terjadi gagal jantung kiri

Page 12: Makalah Infark Miokard Akut

Patoflowdiagram

Etiologi : -aterosklerosis - penyumbatan /oklusi total arteri-Spasme pembuluh darah - koroner karena emboli/trombus

Berkurangnya aliran darah koroner

Keseimbangan antara kebutuhan dan supply o2 kejaringan miokard

Metabolisme anaerob gangguan rasa nyaman nyeri dadagangguan perfusi jaringan miokard

intoleransi aktivitas

Ischemika

Injury

Infark

kehilangan facia notot yang efektif gangguan konduksi

gangguan kontraktilitas disritmia resti penurunan O2

stroke volume menurun

cardiac output menurun

perfusi jaringan organ menurun

kulit ginjal otak

cyanosis RBF menurun,GFR menurun ischemikdingin Oliguri hipoksia infark

lembab

Page 13: Makalah Infark Miokard Akut

WOC Infark Miokard Akut

Faktor Resiko

Aterosklerosis arteri koronaria

Penyumbatan Trombus

Iskemik dinding miokard

Metabolisme anaerob pada sel

Kenaikan Asam Laktat

Iskemik > 3 – 4 jam

Penurunan kontraktil jantung

Penurunan Curah Jantung

Nyeri

Merangsang syaraf nervus vagus

Mual, muntah

Nutrisi <<

Intoleransi Aktivitas

Defisit Perawatan Diri

Transudasil cairan ke jaringan intertisial paru

Gangguan pertukuran Gas

Pola nafas tidak efektif

Page 14: Makalah Infark Miokard Akut

4. Faktor Resiko

Secara garis besar terdapat dua jenis factor resiko bagi setiap orang untuk terkena

AMI, yaitu factor resiko yang bisa dimodifikasi dan factor resiko yang tidak bisa

dimodifikasi.

a. Faktor Resiko Yang Dapat Dimodifikasi

Merupakan factor resiko yang bisa dikendalikan sehingga dengan intervensi tertentu

maka bisa dihilangkan. Yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya:

Merokok

Peran rokok dalam penyakit jantung koroner ini antara lain: menimbulkan

aterosklerosis; peningkatan trombogenessis dan vasokontriksi; peningkatan

tekanan darah; pemicu aritmia jantung, meningkatkan kebutuhan oksigen

jantung, dan penurunan kapasitas pengangkutan oksigen

Merokok 20 batang rokok atau lebih dalam sehari bisa meningkatkan resiko 2-

3 kali disbanding yang tidak merokok.

Konsumsi alcohol

Meskipun ada dasar teori mengenai efek protektif alcohol dosis rendah hingga

moderat, dimana ia bisa meningkatkan trombolisis endogen, mengurangi

adhesi platelet, dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, akan tetapi

semuanya masih controversial

Tidak semua literature mendukung konsep ini, bahkan peningkatan dosis

alcohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas cardiovascular karena aritmia,

hipertensi sistemik dan kardiomiopati dilatasi.

Infeksi

Infeksi Chlamydia pneumoniae , organisme gram negative intraseluler dan

penyebab umum penyakit saluran perafasan, tampaknya berhubungan dengan

penyakit koroner aterosklerotik

Hipertensi sistemik.

Hipertens sistemik menyebabkan meningkatnya after load yang secara tidak

langsung akan meningkan beban kerja jantung. Kondisi seperti ini akan

Page 15: Makalah Infark Miokard Akut

memicu hipertropi ventrikel kiri sebagai kompensasi dari meningkatnya after

load yang pada akhirnya meningkatan kebutuhan oksigen jantung.

Obesitas

Terdapat hubungan yang erat antara berat badan, peningkatan tekanan darah,

peningkatan kolesterol darah, DM tidak tergantung insulin, dan tingkat

aktivitas yang rendah.

Kurang olahraga

Aktivitas aerobic yang teratur akan menurunkan resiko terkena penyakit

jantung koroner, yaitu sebesar 20-40 %.

Penyakit Diabetes

Resiko terjadinya penyakit jantung koroner pada pasien dengan DM sebesar 2-

4 lebih tinggi dibandingkan orang biasa.

Hal ini berkaitan dengan adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas,

hipertensi sistemik, peningkatan trombogenesis (peningkatan tingkat adhesi

platelet dan peningkatan trombogenesis).

b. Faktor Resiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi

Merupakan factor resiko yang tidak bisa dirubah atau dikendalikan, yaitu diantaranya:

Usia

Resiko meningkat pada pria datas 45 tahun dan wanita diatas 55 tahun

(umumnnya setelah menopause)

Jenis Kelamin

Morbiditas akibat penyakit jantung koroner (PJK)pada laki-laki dua kali lebih

besar dibandingkan pada perempuan, hal ini berkaitan dengan estrogen endogn

yang bersifat protective pada perempuan.

Hal ini terbukti insidensi PJK meningkat dengan cepat dan akhirnya setare

dengan laki pada wanita setelah masa menopause

Riwayat Keluarga

Riwayat anggota keluarga sedarah yang mengalami PJK sebelm usia 70 tahun

merupakan factor resiko independent untuk terjadinya PJK.

Page 16: Makalah Infark Miokard Akut

Agregasi PJK keluarga menandakan adanya predisposisi genetic pada keadaan

ini.

Terdapat bukti bahwa riwayat positif pada keluarga mempengaruhi onset

penderita PJK pada keluarga dekat

RAS

Insidensi kematian akiat PJK pada orang Asia yang tinggal di Inggris lebih

tinggi dibandingkan dengan peduduk local, sedangkan angka yang rendah

terdapat pada RAS apro-karibia

Geografi

Tingkat kematian akibat PJK lebih tinggi di Irlandia Utara, Skotlandia, dan

bagian Inggris Utara dan dapat merefleksikan perbedaan diet, kemurnian air,

merokok, struktur sosio-ekonomi, dan kehidupan urban.

Tipe kepribadian

Tipe kepribadian A yang memiliki sifat agresif, kompetitif, kasar, sinis, gila

hormat, ambisius, dan gampang marah sangat rentan untuk terkena PJK.

Terdapat hubungan antara stress dengan abnnormalitas metabolisme lipid.

Kelas social

Tingkat kematian akibat PJK tiga kali lebih tinggi pada pekerja kasar laki-laki

terlatih dibandingkan dengan kelompok pekerja profesi (missal dokter,

pengacara dll).

Selain itu frekuensi istri pekerja kasar ternyata 2 kali lebih besar untuk

mengalami kematian dini akibat PJK dibandingkan istri pekerja

professional/non-manual.

C. PATOFISIOLOGI

Infark miokard akut sering terjadi pada orang yang memiliki satu atau lebih faktor

resiko seperti : obesitas, merokok, hipertensi dan lain-lain. Faktor-faktor ini disertai dengan

proses kimiawi terbentuknya lipoprotein di tunika intima yang dapat menyebabkan interaksi

fibrin dan patelet sehingga menimbulkan cedera endotel pembuluh darah korner.Interaksi

tersebut menyebabkan invasi dan akumulasi lipid yang akan membentuk plak fibrosa.

Timbunan plak menimbulkan lesi komplikata yang dapat menimbulkan tekanan pada

Page 17: Makalah Infark Miokard Akut

pembuluh darah dan apabila ruptur dapat terjadi thrombus. Thrombus yang menyumbat

pembuluh darah menyebabkan aliran darah berkurang, sehingga suplay O2 yang diangkut

dara ke jaringan miokardium berkurang yang anaerob yang berakibat penumpukan asam

laktat. Asam laktat yang meningkat menyebabkan nyeri dan perubahan pH endokardium yang

menyebabkan perubahan elektro fisiologi endokardium, yang pada akhirnya menyebabkan

perubahan sistem konduksi jantung sehingga jantung mengalami disritmia.Iskemik yang

berlangsung lebih dari 30 menit menyebabkan kerusakan otot jantung yang ireversibel dan

kematian otot jantung (infark). Miokardium yang mengalami kerusakan otot jantung atau

nekrosis tidak lagi dapat memenuhi fungsi kontraksi dan menyebabkan keluarnya enzim dari

intrasel ke pembuluh darah yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Otot

jantung yang infark mengalami perubahan selama penyembuhan. Mula-mula otot jantung

yang mengalami infark tampak memar dan siarotik karena darah di daerah sel tersebut

berhenti. Dalam jangka waktu 2 4 jam timbul oedem sel-sel dan terjadi respon peradangan

yang disertai infiltrasi leukosit.Infark miokardium akan menyebabkan fungsi vertrikel

terganggu karena otot kehilangan daya kontraksi. sedang otot yang iskemik disekitarnya juga

mengalami gangguan dalam daya kontraksi secara fungsional infark miokardium akan

mengakibatkan perubahan-perubahan pada daya kontraksi, gerakan dinding abnormal,

penurunan stroke volume, pengurangan ejeksi peningkatan volume akhir sistolik dan

penurunan volume akhir diastolik vertrikel.Keadaan tersebut diatas menyebabkan kegagalan

jantung dalam memompa darah (jatuh dalam dekompensasi kordis) dan efek jantung ke

belakang adalah terjadinya akumulasi cairan yang menyebabkan terjadinya oedem paru-paru

dengan manifestasi sesak nafas. Sedangkan efek ke depan terjadinya penurunan COP

sehingga suplay darah dan oksigen sistemik tidak adekuat sehingga menyebabkan kelelahan.

AMI terjadi ketika iskemia yang terjadi berlangsung cukup lama yaitu lebih dari 30-45

menit sehingga menyebabkan kerusakan seluler yang ireversibel. Bagian jantung yang terkena

infark akan berhenti berkontraksi selamanya. Iskemia yang terjadi paling banyak disebabkan

oleh penyakit arteri koroner/coronary artery disease (CAD). Pada penyakit ini terdapat materi

lemak (plaque) yang telah terbentuk dalam beberapa tahun di dalam lumen arteri koronaria

(arteri yang mensuplay darah dan oksigen pada jantung) Plaque dapat rupture sehingga

menyebabkan terbentuknya bekuan darah pada permukaan plaque. Jika bekuan menjadi

cukup besar, maka bisa menghambat aliran darah baik total maupun sebagian pada arteri

koroner.

Terbendungnya aliran darah menghambat darah yang kaya oksigen mencapai bagian

otot jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. Kurangnya oksigen akan merusak otot jantung.

Page 18: Makalah Infark Miokard Akut

Jika sumbatan itu tidak ditangani dengan cepat, otot jantung yang rusak itu akan mulai mati.

Selain disebabkan oleh terbentuknya sumbatan oleh plaque ternyata infark juga bisa terjadi

pada orang dengan arteri koroner normal (5%). Diasumsikan bahwa spasme arteri koroner

berperan dalam beberapa kasus ini. Spasme yang terjadi bisa dipicu oleh beberapa hal antara

lain: mengkonsumsi obat-obatan tertentu; stress emosional; merokok; dan paparan suhu

dingin yang ekstrim Spasme bisa terjadi pada pembuluh darah yang mengalami aterosklerotik

sehingga bisa menimbulkan oklusi kritis sehingga bisa menimbulkan infark jika terlambat

dalam penangananya

Letak infark ditentukan juga oleh letak sumbatan arteri koroner yang mensuplai darah

ke jantung. Terdapat dua arteri koroner besar yaitu arteri koroner kanan dan kiri. Kemudian

arteri koroner kiri bercabang menjadi dua yaitu Desenden Anterior dan arteri sirkumpeks kiri.

Arteri koronaria Desenden Anterior kiri berjalan melalui bawah anterior dinding ke arah afeks

jantung. Bagian ini menyuplai aliran dua pertiga dari septum intraventrikel, sebagaian besar

apeks, dan ventrikel kiri anterior.

Sedangkan cabang sirkumpleks kiri berjalan dari koroner kiri kearah dinding lateral

kiri dan ventrikel kiri. Daerah yang disuplai meliputi atrium kiri, seluruh dinding posterior,

dan sepertiga septum intraventrikel posterior. Selanjutnya arteri koroner kanan berjalan dari

aorta sisi kanan arteri pulmonal kearah dinding lateral kanan sampai ke posterior jantung.

Bagian jantung yang disuplai meliputi: atrium kanan, ventrikel kanan, nodus SA, nodus AV,

septum interventrikel posterior superior, bagian atrium kiri, dan permukaan diafragmatik

ventrikel kiri. Berdasarkan hal diatas maka dapat diketahui jika infark anterior kemungkinan

disebabkan gangguan pada cabang desenden anterior kiri, sedangkan infark inferior bisa

disebabkan oleh lesi pada arteri koroner kanan.

Berdasarkan ketebalan dinding otot jantung yang terkena maka infark bisa dibedakan

menjadi infark transmural dan subendokardial. Kerusakan pada seluruh lapisan miokardiom

disebut infark transmural, sedangkan jika hanya mengenai lapisan bagian dalam saja disebut

infark subendokardial. Infark miokardium akan mengurangi fungsi ventrikel karena otot yang

nekrosis akan kehilangan daya kotraksinya begitupun otot yang mengalami iskemi

(disekeliling daerah infark).

Secara fungsional infark miokardium menyebabkan perubahan-perubahan sebagai

berikut: Daya kontraksi menurun; Gerakan dinding abnormal (daerah yang terkena infark

Page 19: Makalah Infark Miokard Akut

akan menonjol keluar saat yang lain melakukan kontraksi); Perubahan daya kembang dinding

ventrikel; Penurunan volume sekuncup; Penurunan fraksi ejeksi

Gangguan fungsional yang terjadi tergantung pada beberapa factor dibawah ini:

Ukuran infark jika mencapai 40% bisa menyebabkan syok kardiogenik; Lokasi

Infark dinding anterior mengurangi fungsi mekanik jantung lebih besar dibandingkan jika

terjadi pada bagian inferior;

Sirkulasi kolateral berkembang sebagai respon terhadap iskemi kronik dan hiperferfusi

regional untuk memperbaiki aliran darah yang menuju miokardium. Sehingga semakin

banyak sirkulasi kolateral, maka gangguan yang terjadi minimal;

Mekanisme kompensasi bertujuan untuk mempertahankan curah jantung dan perfusi

perifer. Gangguan akan mulai terasa ketika mekanisme kompensasi jantung tidak berfungsi

dengan baik.

Dua jenis komplikasi AMI terpenting adalah komplikasi hemodinamik dan aritmia.

Segera setelah terjadi AMI, daerah miokard setempat akan memperlihatkan penonjolan

sistolik (diskineisa_ dengan akibat penurunan ejection fraction, isi sekuncup (SV) dan

peningkatan akhir sistolik dan akhir diastolik ventrikel kiri. Peningkatan tekanan atrium kiri

diatas 25 mmHg yang lama akan mengakibatkan transudasi cairan ke jaringan intestisium

paru (gagal jantung). Perburukan hemodinamik ini bukan saj disebabkan karena daerah infark.

Tetapi juga daerah iskemik dan sekitarnya. Sebagian akibat dari AMI sering terjadi perubahan

bentuk serta ukuran ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel baik yang terkena infark maupun

noninfark. Perubahan tersebut menyebabkan regenerasi ventrikel yang nantinya akan

mempengaruhi fungsi ventrikel, timbulnya aritmia dan prognosis. Daerah diskinetik akibat

AMI akan menjadi akinetik, karena terbentuk jaringan parut yang kaku. Terjadinya

mekanisme seperti ruptur septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan aneurisma ventrikel

akan memperburuk faal hemodinamik jantung. Aritmia merupakan penyulit AMI yang

tersering dan terjadi terutama pada menit-menit atau jam-jam pertama setelah rangsangan. Hal

ini disebabkan oleh perubahan-perubahan masa refrakter, daya hantar rangsang dan kepekaan

terhadap rangsang.

D. MEKANISME KLINIS

Page 20: Makalah Infark Miokard Akut

Tidak semua serangan mulai secara tiba-tiba disertai nyeri yang sangat parah seperti

yang sering kita lihat pada tayangan TV atau sinema. Tanda dan gejala dari serangan jantung

tiap orang tidak sama. Banyak serangan jantung berjalan lambat sebagai nyeri ringan atau

perasaan tidak nyaman. Bahkan beberapa orang tanpa gejala sedikitpun (dinamakan silent

heart attack)

Akan tetapi pada umumnya serangan AMI ini ditandai oleh beberapa hal berikut:

1. Nyeri Dada

Mayoritas pasien AMI (90%) datang dengan keluhan nyeri dada. Perbedaan dengan

nyeri pada angina adalah nyer pada AMI lebih panjang yaitu minimal 30 menit, sedangkan

pada angina kurang dari itu. Disamping itu pada angina biasanya nyeri akan hilang dengan

istirahat akan tetapi pada infark tidak.Nyeri dan rasa tertekan pada dada itu bisa disertai

dengan keluarnya keringat dingin atau perasaan takut. Meskipun AMI memiliki ciri nyeri

yang khas yaitu menjalar ke lengan kiri, bahu, leher sampai ke epigastrium, akan tetapi pada

orang tertentu nyeri yang terasa hanya sedikit. Hal tersebut biasanya terjadi pada manula, atau

penderita DM berkaitan dengan neuropathy.

2. Sesak Nafas

Sesak nafas bisa disebabkan oleh peningkatan mendadak tekanan akhir diastolic

ventrikel kiri, disamping itu perasaan cemas bisa menimbulkan hipervenntilasi.Pada infark

yang tanpa gejala nyeri, sesak nafas merupakan tanda adanya disfungsi ventrikel kiri yang

bermakna c. Gejala GastrointestinalPeningkatan aktivitas vagal menyebabkan mual dan

muntah, dan biasanya lebih sering pada infark inferior, dan stimulasi diafragma pada infak

inferior juga bisa menyebabkan cegukan d. Gejala LainTermasuk palpitasi, rasa pusing, atau

sinkop dari aritmia ventrikel, dan gejala akibat emboli arteri (misalnya stroke, iskemia

ekstrimitas)

E. Komplikasi

Kemungkinan akanmunculnya komplikasi pada AMI ini tidak sedikit jika terjadi penanganan yang salah, berikut ini komplikasi yang mungkin muncul yakni :

a. Aritmia

b. Oedema paru akut

c. Gagal jantung

Page 21: Makalah Infark Miokard Akut

d. Syok kardiogenik

e. Efusi prekardial

f. Rupture miokard

g. Stroke

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Penegakan diagnosa serangan jantung berdasarkan gejala, riwayat kesehatan prbadi

dan kelarga, serta hasil test diagnostic.

a. EKG (Electrocardiogram)

Pada EKG 12 lead, jaringan iskemik tetapi masih berfungsi akan menghasilkan perubahan

gelombang T, menyebabkan inervasi saat aliran listrik diarahkan menjauh dari jaringan

iskemik, lebih serius lagi, jaringan iskemik akan mengubah segmen ST menyebabkan depresi

ST.

1. Perubahan EKG :

· elevasi segmen ST min 1 pada ≥2 sandapan ekstremitas

· elevasi segmen ST min 2 pada ≥ 2 sandapan prekordial yang berurutan

· perubahan kompleks QRS : gelombang Q lebih lebar dari normal, biasanya > 0,03

detik pada daerah nekrosis atau amplitude responden menurun atau gelombang

menghilang pada > 1 sadapan prekordial

2. Lokasi infark dan sadapan EKG-nya

· infark anterior : elevasi ST pada v1-v4 menandakan oklusi pada arteri desenden

anterior kiri

· infark inferior : elevasi ST pada II,III,AVF, menandakan oklusi pada arteri koronaria

kanan

· infark ventrikel kanan : elevasi ST pada II,III,AVF,V4R, menandakan oklusi pada

arteri koronaria kanan

Page 22: Makalah Infark Miokard Akut

· infark lateral : elevasi ST pada I,AVL,V5,V6, menandakan oklusi pada arteri

sirkumfleksi kiri dapat merupakan bagian dari berbagi sisi infark

· infark posterior : depresi segmen ST disadapan V1-V2 dengan gelombang responden

meningkat menandakan oklusi pada arteri koronaria kanan atau arteri sirkumfleksi kiri

atau keduanya dapat merupakan bagian dari sisi infark yang lain termasuk inferior.

Pada infark, miokard yang mati tidak mengkonduksi listrik dan gagal untuk

repolarisasi secara normal, mengakibatkan elevasi segmen ST. Saat nekrosis terbentuk,

dengan penyembuhan cincin iskemik disekitar area nekrotik, gelombang Q terbentuk. Area

nekrotik adalah jaringan parut yang tak aktif secara elektrikal, tetapi zona nekrotik akan

menggambarkan perubahan gelombang T saat iskemik terjasi lagi. Pada awal infark miokard,

elevasi ST disertai dengan gelombang T tinggi. Selama berjam-jam atau berhari-hari

berikutnya, gelombang T membalik. Sesuai dengan umur infark miokard, gelombang Q

menetap dan segmen ST kembali normal.

Gambaran spesifik pada rekaman EKG

Daerah infark Perubahan EKG

Anterior Elevasi segmen ST pada lead V3 -V4, perubahan

resiprokal (depresi ST) pada lead II, III, aVF.

Inferior Elevasi segmen T pada lead II, III, aVF, perubahan

resiprokal (depresi ST) V1 – V6, I, aVL.

Lateral Elevasi segmen ST pada I, aVL, V5 – V6.

Posterior Perubahan resiprokal (depresi ST) pada II, III, aVF,

terutama gelombang R pada V1 – V2.

Ventrikel kanan Perubahan gambaran dinding inferior

b. Test Darah

elama serangan, sel-sel otot jantung mati dan pecah sehingga protein-protein tertentu

keluar masuk aliran darah.

1. Kreatinin Pospokinase (CPK) termasuk dalam hal ini CPK-MB terdetekai setelah 6-8 jam,

mencapai puncak setelah 24 jam dan kembali menjadi normal setelah 24 jam berikutnya.

Page 23: Makalah Infark Miokard Akut

2. LDH (Laktat Dehidrogenisasi) terjadi pada tahap lanjut infark miokard yaitu setelah 24

jam kemudian mencapai puncak dalam 3-6 hari. Masih dapat dideteksi sampai dengan 2

minggu.Iso enzim LDH lebih spesifik dibandingkan CPK-MB akan tetapi penggunaan

klinisnya masih kalah akurat dengan nilai Troponin, terutama Troponin T. Seperti yang kita

ketahui bahwa ternyata isoenzim CPK-MB maupun LDH selain ditemukan pada otot jantung

juga bisa ditemukan pada otot skeletal.

3. Troponin T & I merupakan protein merupakan tanda paling spesifik cedera otot jantung,

terutama Troponin T (TnT)Tn T sudah terdeteksi 3-4 jam pasca kerusakan miokard dan masih

tetap tinggi dalam serum selama 1-3 minggu.Pengukuran serial enzim jantung diukur setiap

selama tiga hari pertama; peningkatan bermakna jika nilainya 2 kali batas tertinggi nilai

normal.

c. Coronary Angiography

Coronary angiography merupakan pemeriksaan khusus dengan sinar x pada jantung dan

pembuluh darah. Sering dilakukan selama serangan untuk menemukan letak sumbatan pada

arteri koroner. Dokter memasukan kateter melalui arteri pada lengan atau paha menujua

jantung. Prosedur ini dinamakan kateterisasi jantung, yang merupakan bagian dari angiografi

koroner Zat kontras yang terlihat melalui sinar x diinjeksikan melalui ujung kateter pada

aliran darah. Zat kontras itu memingkinkan dokter dapat mempelajari aliran darah yang

melewati pembuluh darah dan jantung Jika ditemukan sumbatan, tindakan lain yang

dinamakan angioplasty, dpat dilakukan untuk memulihkan aliran darah pada arteri tersebut.

Kadang-kadang akan ditempatkan stent (pipa kecil yang berpori) dalam arteri untuk menjaga

arteri tetap terbuka.

d. Stratifikasi klinik (killip) untuk menentukan prognosis

Killip kelas I : penderita AMI tanpa S3 atau ronchi basal. Angka kematian ±8

Killip kelas II : ditemukan ronchi pada < ½ lapang paru, dengan atau tanpa S3 AK ±30%

Killip kelas III : ronchi pada >½ lapang paru, biasanya dengan edema paru, AK ±44%

Killip kelas IV : penderita dengan syok kardiogenik, AK ±60%

e. Enzim jantung

Page 24: Makalah Infark Miokard Akut

Pemeriksaan laboratorium untuk nkonfirmasi AMI adalah enzim kreatinin kinase

(CKMB) enzim ini meningkat 4-8 jam setelah AMI dan menurun 2-3 hari berikutnya.

Troponin T (cTnT) dan troponin I (nTnI) merupakan pertanda baru untuk AMI. cTnT

meningkat sampai hari ke-7 dan cTnI sampai hari ke 13-14 LDH meningkat mulai 24-48 jam

setelah AMI mencapai puncak pada hari ke 3-6 dan kembali normal pada hari ke 8-14, rasio

LDH 1 atau LDH 2 > 1,0, membantu menegakkan diagnosa AMI

TRIASE AMI : 1. Nyeri dada

2. Gambaran EKG (ST elevasi)

3. Perubahan enzim jantung

G. PENATALAKSANAAN

1. Farmakologi

a. Vasodilator

Vasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung adalah nitroglyserin, baik secara

intra vena maupun sublingual. Efek samping vasodilator yaitu dapat menurunkan

preload, beban kerja jantung dan afterload

b. Antikoagulan

Heparin adalah antikoagulan pilihan utama, heparin bekerja memperpanjang waktu

pembekuan darah sehingga mencegah pembentukan thrombus. Obat- obatan ini

mengencerkan darah dan mencegah pembentukan bekuan darah pada arteri. Missal:

heparin dan enoksaparin

c. Trombolitik

Untuk melarutkan thrombus yang telah terbentuk di arteri koroner, memperkecil

penyumbatan dan meluasnya infark, trombolitik yang biasa digunakan adalah

streptokinase, aktifalti plasminogen jaringan (5-14) dan amistrptelase. Obat-obatan

ini ditujukan untuk memperbaiki kembali airan darah pembuluh darah koroner,

sehingga referfusi dapat mencegah kerusakan miokard lebih lanjut. Obat-obatan ini

digunakan untuk melarutkan bekuan darah yang menyumbat arteri koroner. Waktu

paling efektive pemberiannya adalah 1 jam stelah timbul gejal pertama dan tidak

Page 25: Makalah Infark Miokard Akut

boleh lebih dari 12 jam pasca serangan. Selain itu tidak boleh diberikan pada pasien

diatas 75 tahun Contohnya adalah streptokinase

d. Analgetik

Pemberian dibatasi hanya untuk pasien yang tidak efektif dengan pemberian nitrat

dan antikoagulan, analgetik pilihan adalah morfin sulfat secara IV

e. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE)

InhibitorsObat-obatan ini menurunkan tekanan darah dan mengurangi cedera pada

otot jantung. Obat ini juga dapat digunakan untuk memperlambat kelemahan pada

otot jantung. Misalnya captropil

f. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE)

InhibitorsObat-obatan ini menurunkan tekanan darah dan mengurangi cedera pada

otot jantung. Obat ini juga dapat digunakan untuk memperlambat kelemahan pada

otot jantung. Misalnya captropil

g. Beta Blocker

Obat-obatan ini menrunkan beban kerja jantung. Bisa juga digunakan untuk

mengurangi nyeri dada atau ketidaknyamanan dan juga mencegah serangan jantung

tambahan. Beta bloker juga bisa digunakan untuk memperbaiki aritmia. Terdapat

dua jenis yaitu cardioselective (metoprolol, atenolol, dan acebutol) dan non-

cardioselective (propanolol, pindolol, dan nadolol)

2. Pemberian sediaan O2 sesuai dengan kebutuhan/kondisi

3. Bed rest bertahap sesuai dengan kondisi

4. Tindakan/intervensi pembedahan (medis)

a. Percutaneus Coronary Intervensi (PCI)

Dilakukan biasanya bersama PTCA atau sesuai dengan kondisin pasien.

Dengan menggunakan katerisasi jantung plak ateroma/thrombus pen yebab

penyumbatan pada arteri koroner dipecah dan dilarutkan pembuangan sehingga

dapat memperbaiki vaskulariaisi koroner

b. Revaskularisasi koroner

Intervensi bedah jantung dengan melakukan tandur pintas arteri koroner

Tujuan dari penanganan pada infark miokard adalah menghentikan

Page 26: Makalah Infark Miokard Akut

perkembangan serangan jantung, menurunkan beban kerja jantung

(memberikan kesempatan untuk penyembuhan) dan mencegah komplikasi

lebih lanjut.

Berikut ini adalah penanganan yang dilakukan pada pasien dengan AMI:

Berikan oksigen meskipun kadar oksigen darah normal. Persediaan oksigen yang melimpah

untuk jaringan, dapat menurunkan beban kerja jantung. Oksigen yang diberikan 5-6 L

/menit melalu binasal kanul.

pasang monitor kontinyu EKG segera, karena aritmia yang mematikan dapat terjadi dalam

jam-jam pertama pasca serangan

Pasien dalam kondisi bedrest untuk menurunkan kerja jantung sehingga mencegah

kerusakan otot jantung lebih lanjut. Mengistirahatkan jantung berarti memberikan

kesempatan kepada sel-selnya untuk memulihkan diri

Pemasangan IV line untuk memudahkan pemberan obat-obatan dan nutrisi yang

diperlukan. Pada awal-awal serangan pasien tidak diperbolehkan mendapatkan asupa

nutrisi lewat mulut karena akan meningkatkan kebutuhan tubuh erhadap oksigen sehingga

bisa membebani jantung.

Pasien yang dicurigai atau dinyatakan mengalami infark seharusnya mendapatkan aspirin

(antiplatelet) untuk mencegah pembekuan darah. Sedangkan bagi pasien yang elergi

terhadap aspirin dapat diganti dengan clopidogrel.

Nitroglycerin dapat diberikan untuk menurunkan beban kerja jantung dan memperbaiki

aliran darah yang melalui arteri koroner. Nitrogliserin juga dapat membedakan apakah ia

Infark atau Angina, pada infark biasanya nyeri tidak hilang dengan pemberian

nitrogliserin.

Morphin merupakan antinyeri narkotik paling poten, akan tetapi sangat mendepresi

aktivitas pernafasan, sehingga tdak boleh digunakan pada pasien dengan riwayat

gangguan pernafasan. Sebagai gantinya maka digunakan petidin

Pada prinsipnya jika mendapatkan korban yang dicurigai mendapatkan serangan

jantung, segera hubungi 118 untuk mendapatkan pertolongan segera. Karena terlambat 1-2

menit saa nyawa korban mungkin tidak terselamatkan lagi.

Jika obat-obatan tidak mampu menangani/menghentikan serangan jantung., maka

dapat dilakukan tindakan medis, yaitu antara lain

a. Angioplasti

Page 27: Makalah Infark Miokard Akut

Tindakan non-bedah ini dapat dilakukan dengan membuka arteri koroner yang

tersumbat oleh bekuan darah. Selama angioplasty kateter dengan balon pada ujungnya

dimasukan melalui pembuluh darah menuju arteri koroner yang tersumbat. Kemudian

balon dikembangkan untuk mendorong plaq melawan dinding arteri. Melebarnya bagian

dalam arteri akan mengembalikan aliran darah.Pada angioplasti, dapat diletakan tabung

kecil (stent) dalam arteri yang tersumbat sehingga menjaganya tetap terbuka. Beberapa

stent biasanya dilapisi obat-obatan yang mencegah terjadinya bendungan ulang pada

arteri.

b. CABG (Coronary Artery Bypass Grafting)

Merupakan tindakan pembedahan dimana arteri atau vena diambil dari bagian tubuh lain

kemudian disambungkan untuk membentuk jalan pintas melewati arteri koroner yang

tersumbat. Sehingga menyediakan jalan baru untuk aliran darah yang menuju sel-sel otot

jantung.

Setelah pasien kembali ke rumah maka penanganan tidak berhenti, terdapat beberapa

hal yang perlu diperhatikan: Mematuhi manajemen terapi lanjutan dirumah baik berupa obat-

obatan maupn mengikuti program rehabilitasi. Melakukan upaya perubahan gaya hidup sehat

yang bertujuan untuk menurunkan kemungkinan kekambuhan, misalnya antara lain:

menghindari merokok, menurunkan BB, merubah dit, dan meningatkan aktivitas fisik.

Page 28: Makalah Infark Miokard Akut

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN INFARK MIOKARD

A. PENGKAJIAN FISIK

Data dasar pengkajian pasien

· Aktivitas

Ø Gejala : - kelemahan, kelelahan, tidak dapat tidur

- pola hidup menetap, jadwal olah raga tidak teratur

Ø Tanda : takikardia, dispnea pada istirahat atau aktivitas

· Sirkulasi

Ø Gejala : riwayat AMI sebelumnya, penyakit arteri koroner, GJK, masalah TD, diabetes mellitus

Ø Tanda : tekanan darah dapat normal atau naik-turun, perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk berdiri, nadi dapat normal penuh atau tidak kuat atau lemah, tidak teratur, BJ ekstra S3 atau S4 mungkin menunjukan gagal jantung atau penurun an kontraktilitas ventrikel

· Integritas ego

Ø Gejala : - menyangkal gejala penting atau kondisi

- takut mati, perasaan ajal sudah dekat

- marah pada penyakit atau perawatan

- kuatir tentang keluarga, kerja, keuangan

Ø tanda : menolak, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku menyerang, focus pada diri sendiri.

· Eliminasi

Ø Tanda : normal atau bunyi usus menurun

· Makan atau cairan

Ø Gejala : mual, kehilangan nafsu makan, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakarØ Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering atau berkeringat, muntah, penurunan BB

Page 29: Makalah Infark Miokard Akut

· Hygiene

Ø Gejala atau tanda : kesulitan untuk melakukan perawatan diri

· Neurosensorik

Ø Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun

Ø Tanda : perubahan mental, kelemahan

· Nyeri atau ketidakmampuan

Ø Gejala : - nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktivitas), tidak hilang dengan istirahat atu nitrogliserin

- lokasi tipikal pada dada anterio substernal prekordial, dapat menyebar ketangan, rahang, wajah

Ø Tanda : wajah meringis, perubahan postur tubuh, menangis, merintih, meregang, mengeliat, menarik diri, kehilangan kontak mata, respon osmatik, perubahan frekuensi atau irama jantung, TD, pernapasan, warna kulit, kesadaran.

· Pernafasan

Ø Gejala : dyspnea dengan atau tanpa kerja, dyspnea nocturnal, batuk dengan atau tanpa produksi spuitum, riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis

Ø Tanda : peningkatan frekuensi nafas, nafas sesak atau kuat, pucat atau cyanosis, bunyi nafas : bersih atau cracles atau mengi, sputum : bersih, merah muda kental

· Interaksi social :

Ø Gejala : stress, kesulitan koping dengan stressor yang ada

Ø Tanda : kesulitan istirahat dengan tenang, respon terlalu emosi (marah, takut), menarik diri dari keluarga

· Penyuluhan atau pembelajaran

Ø Gejala : riwayat keluarga penyakit jantung atau AMI, DM, stroke, hipertensi, penyakit vaskuler perifer, penggunaan tembakau ( merokok).

B. PEMERIKSAAN FISIK

a. Tampilan Umum

Page 30: Makalah Infark Miokard Akut

Pasien tampak pucat, berkeringat, dan gelisah akibat aktivitas simpatis berlebihan.

Pasien juga tampak sesak. Demam derajat sedang (< 38 C) bisa timbul setelah 12-24 jam

pasca infarkb. Denyut Nadi dan Tekanan Darah Sinus takikardi (100-120 x/mnt) terjadi pada

sepertiga pasien, biasanya akan melambat dengan pemberian analgesic yang adekuat.Denyut

jantung yang rendah mengindikasikan adanya sinus bradikardi atau blok jantung sebagai

komplikasi dari infark. Peningkatan TD moderat merupakan akibat dari pelepasan

kotekolamin.Sedangkan jika terjadi hipotensi maka hal tersebut merupakan akibat dari

aktivitas vagus berlebih, dehidrasi, infark ventrikel kanan, atau tanda dari syok kardiogenik.

b. Pemeriksaan jantung

Terdangar bunyi jantung S4 dan S3 , atau mur-mur. Bunyi gesekan perikard jarang

terdengar hingga hari ke dua atau ketiga atau lebih lama lagi (hingga 6 minggu) sebagai

gambatan dari sindrom Dressler.

c. Pemeriksaan paru

Ronkhi akhir pernafasan bisa terdengar, walaupun mungkin tidak terdapat gambaran

edema paru pada radiografi. Jika terdapat edema paru, maka hal itu merupakan komplikasi

infark luas, biasanya anterior.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang bisa muncul diantaranya:

1. Ketidakefektifan pola nafas bd.

KecemasanHiperventilasi

2. Penurunan cardiac out put bd

Gangguan stroke volume (preload, afterload, kontraktilitas)

3. Nyeri akut bd

Agen injuri (fisik)

4. Nyeri dada

nyeri dada tipikal ( angina ) merupakan gejala kardinal pasien infark miokard akut dgn sifat nyeri dada sbg berikut :

• Lokasi : substernal, retrosternal, dan prekordial

Page 31: Makalah Infark Miokard Akut

• Sifat nyeri : rasa sakit spt ditekan, rasa terbakar, ditindih benda berat,

seperti ditusuk, rasa diperas dan dipelintir

• Penjalaran ; biasanya ke lengan kiri, dpt jg ke leher,rahang bawah, gigi, punggung, perut dan dpt jg ke lengan kanan

• Nyeri membaik atau hilang dgn istirahat atau obat nitrat

• Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin dan sesudah makan

• Gejala yg menyertai : mual, muntah, sulit bernafas, keringat dingin, cemas dan lemas

• Nyeri dada yang khas dan gambaran ekg adanya elevasi st ≥ 2 mm, minimal pada 2 sandapan pre kordial yg berdampingan atau ≥ 1mm pada 2 sandapan ekstremitas.

• Pemeriksaan enzim jantung, terutama troponin t yg meningkat

• Pemeriksaan ck-mb ( creatine kinase – myocardial band )

• Pasien yg datang dg nyeri dada perlu anamnesis cermat apakah nyeri berasal dari dlm atau luar jantung

• Perlu Dianamnesis Pula Apakah Ada Riwayat Ima Seblmnya Serta Faktor – Faktor Resiko Spt Hipertensi, Dm, Dislipidemia, Merokok, Stress Serta Riwayat Jantung Koroner Pd Keluarga

5. Nyeri akut b.d

iskemia miokard

6. Penurunan COP b.d

perubahan frekuensi, irama, konduksi elektrikal

7. Perubahan perfusi jaringan b.d

penurunan COP

8. Intoleransi aktifitas b.d

ketidakseimbangan suplai O2

9. Ansietas b.d

ancaman kematian, perubahan status kesehatan

Page 32: Makalah Infark Miokard Akut

10. Resiko Tinggi terhadap kelebihan volume cairan b.d

penurunan perfusi organ (ginjal),

peningktan natrium/retensi urin,

peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma

D. INTERVENSI

1. Nyeri dada b.d berkurangnya aliran darah koroner

Hasil yang diharapkan :

· Menyatakan nyeri dada hilang atau terkontrol

· Mendemonstrasikan penggunaan tehnik relaksasi

· Menunjukan menurunnya tegangan, rileks, mudah bergerak

2. Cemas b.d takut akan kematian

Hasil yang diharapkan :

· Mengenal perasaannya

· Mengidentifikasi

· Penyebab, factor yang mempengaruhi

· Menyatakan penurunan ansietas

· Mendemonstrasikan keterampilan pemecahan masalah yang positive

· Mengidentifikasi sumber secara tepat

3. Potensial gangguan perfusi jaringan b.d turunnya CO

Hasil yang diharapkan :

Klien mendemonstrasikan perkusi adekuat secara individual

4. Pola nafas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru

Setelah dilakukan intervensi diharapkan pola nafas dapat efektif.

Kriteria hasil :

- Dispnea (-), takikardia (-), gelisah (-)

- Sesak nafas hilang

- RR= 18-24x/mnt- N=80-100x/mnt

5. Nyeri akut b.d iskemia miokard

Setelah dilakukan intervensi diharapkan klien dapat mengontrol nyeri

Page 33: Makalah Infark Miokard Akut

Kriteria hasil :

- Tampak rileks,

- skala nyeri berkurang,

- klien dapat istirahat

- klien mampu menggunaan metode distraksi

- TD =110/80mmHg

– 130-90mmHg

- Hasil EKG = normal

- N = 80-100/mnt

6. Penurunan COP b.d perubahan frekuensi, irama, konduksi elektrikal

Setelah dilakukan intervensi diharapkan curah jantung adekuat

Kriteria hasil :

- Status hemodinamik

- Tidak ada sianosis

- Akral hangat

- Kap.refill < 3dtk- haluaran urine adekuat

- Toleransi terhadap aktifitas

7. Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan COP

Setelah dilakukan intervensi selama …, diharapkan perfusi jaringan adekuat

Kriteria hasil :

- Capillary refill < 3 detik

- HR = 80-100x/mnt

- SaO2 = 100%

- EKG : sinus rhytm- Intake dan output seimbang

- TD 110/70-140/90 mmHg

8. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai O2

Setelah dilakukan intervensi diharapkan klien mampu melakukan aktifitas secara

bertahap

Kriteria hasil :

- Menunjukkan peningkatan aktifitas sesuai dengan toleransi

- Tidak ada respon nyeri pada saat aktifitas

- Tidak ada perubahan hemodinamik ekstrim pada saat aktifitas

Page 34: Makalah Infark Miokard Akut

- ADL mandiri

9. Ansietas b.d ancaman kematian, perubahan status kesehatan

Setelah dilakukan intervensi kecemasan dapat terkontrol

Kriteria hasil :

- Mengekspresikan perasaan tenang

- tampak rileks- klien kooperatif

- Menyatakan penurunan rasa cemas

- HR = 80-100x/mnt

- TD = 110/80-130/90mmHg

10. Resiko Tinggi terhadap kelebihan volume cairan b.d penurunan perfusi organ

(ginjal), peningktan natrium/retensi urin, peningkatan tekanan hidrostatik atau

penurunan protein plasma

Kriteria hasil yang diharapkan :

- Mempertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh TD dalam batas

normal

- Tak ada distensi vena perifer/vena dan edema dependen

- Paru bersih dan berat badan stabil.

E. RASIONALISASI

a. Nyeri dada

1.Pantau atau catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal, petunjuk nonverbal dan respon

hemodinamik

Variasi penampilan dan perilaku pasien area nyeri terjadi sebagai temuan pengkajian.

Pernafasan mungkin meningkat sebagai akibat nyeir dan b.d cemas

2.Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri termasuk lokasi intensitas, lamanya kualitas dan

penyebaran

Nyeri sebagai pengalaman subyektif dan harus digambarkan oleh pasien

3.Kaji ulang riwayat angina sebelumnya, nyeri menyerupai angina atau AMI

Dapat membandingkan nyeri yang ada dari pola sebelumnya, sesuai dengan identifikasi

komplikasi

4.Anjurkan klien untuk melaporkan nyeri dengan segera

Penundaan pelaporan nyeri menghambat peredaran nyeri atau menurunkan peningkatan

dosis

Page 35: Makalah Infark Miokard Akut

5.Berikan lingkungna yang tenang, aktivitas perlahan dan tindakan nyaman

Menurunkan rangsangan eksternasl dimana ansietas dan regangan jantung serta

keterbatasan kemampuan koping dan keputusan terhadap situasi saat ini

6.Bantu klien melakukan tehnik relaksasi

Membantu dalam penurunan persepsi atau respon nyeri. Memberikan control situasi,

meningkatkan perilaku positive

7. Hipotensi atau depresi pernapasan dapat terjadi sebagai akibat pemberian narkotik

periksaTTV sebelum dan sesudah obat narkotik

b. Cemas

1. Identifikasi dan ketahui persepsi klien terhadap ancaman atau situasi.

Dorong mengekspresikan dan jangan menolak perasaan marah, kehilangan, takut

Koping terhadap nyari dan trauma emosi AMI sulit.

Pasien dapat takut mati atau cemas tentang lingkungan

2.catat adanya kegelisahan, menolak dan menyangka

Penelitian terhadap frekuensi hidup antara individu tipe A atau B dan tampak

penolakann telah berarti 2. *-sprtesi marah atau gelisah peningkatan resiko AMI

3.Mempertahankan gaya percaya

Penjelasan yang jujur dapat menghilangkan kecemasan

4.Kaji tanda verbal atau nonverbal, kecemasan dan tinggal dengan pasien

Pasien mungkin tidak menunjukan masalah secara langsung, tapi kata-kata atau tindakan

dapat menunjukan rasa agitasi, mara dan gelisah

5.Terima tapi jangan diberi penguatan terhadap penggunaan penolakan. Hindari kofrontasi

Menyangkal dapat menguntungkan dalam menurunkan cemas tapi dapat menunda

penerimaan terhadap kenyataan situasi saat itu

6.Orientasi pasie atau orang terdekat terhadap prosedur rutin dan aktivitas yang

diharapkan

Perkiraan dan informasi dapat menurunka kecemasan pasien dan keluarga

7.Jawab semua pertanyaan secara nyata. Berikan informasi konsisten, ulangi sesuai

indikasi

Informasi yang tepat tentang situasi menurunkan takut

c. Potensial gangguan Perpusi jaringan

1.Selidiki perubahan tiba-tiba atau gangguan mental kontinyu seperti cemas, bingung,

letargi, pingsan

Perfusi cerebral secara langsung b.d curah jantung dan dipengaruhi oleh elektrolit.

Hypoxia

Page 36: Makalah Infark Miokard Akut

2.Lihat pucat, cyanosis, kulit dingin atau lembab, catat kekuatan nadi perifer

Vasokonstriksi sistemik diakibatkan oleh penurunan curah jantung mungkin dibuktikan

oleh penurunan perfusi kulit atau nadi

3.Kaji tanda human (nyeri pada betis dengan posisi dorsofleksi)eritema, edema

Indicator trombosis vena

4.Dorong latihan kaki aktif atau pasif, hindari latihan isometrik

Menurunkan statis vena, meningkatkan aliran balik vena dan menurunkan resiko

tromboflebitis

5.Pantau pernafasan, catat kerja pernafasan

Pompa jantung gagal dapat mencetuskan distress pernafasan

6.Kaji fungsi gastrointestinal, catat anorexia penurunan atau tidak ada bising usus, mual

atau muntah, distensi abdomen, konstipasi

Penurunan aliran darah ke mesenterikus dapat mengakibatkan disfungsi gastrointestinal,

contoh : kehilangan peristaltic

7. Pemantauan pemasukan dan catat perubahan haluaran urin. Catat BJ sesuai indikasi

Dapat mengakibatkan penurunan volume sirkulasi yang berdampak negative pada

perfusi dan fungsi organ

5. Nyeri akut b.d iskemia miokard

1.Berikan anti angina vasodilator (nitrogliserin) penyebar adrenergik, antikoagulan,

trombolitik, analgetik

2. istirahatkan klien

3. Berikan O2 tambahan

4. pantau hasil EKG ulang

5. Pantau dan observasi respon verbal dan non verbal terhadap nyeri

6. Pantau respon hemdinamik TD, nadi

7. Berikan posisi yang nyaman

8.Anjurkan untuk menggunakan teknik manajemen nyeri (relaksasi, distraksi, nafas

dalam)

6. Penurunan COP b.d perubahan frekuensi, irama, konduksi elektrikal

1. Ukur TD, evaluasi kualitas nadi, sesuai indikasi

2. Berikan O2 tambahan

3. istirahatkan klien

4. Cek laboratorium terhadap peningkatan CK-MB

Page 37: Makalah Infark Miokard Akut

5. Anjurkan untuk istirahat (bedrest)

6. Catat respon terhadap aktifitas dan peningkatan istirahat dengan tepat

7. Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan COP

1. Pantau perubahan perfusi (pucat, sianosis, akral dingin, capillary refill)

2. Pantau karakteristik respirasi

3. pantau SaO2

4. Pantau intake dan output, catat BJ sesuai indikasi

5. Pantau TD dan nadi

6. Lakukan latihan kaki aktif dan pasif

8. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai O2

1. Kaji tingkat aktifitas yang masih dapat ditoleransi

2. Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman

3. Awasi TTV< warna kulit selama periode aktifitas/istirahat

4. Pantau EKG setiap 6 jam

5. Tingkatkan aktifitas klien secara bertahap

6. Batasi pengunjung pasien

7. Berikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari

9. Ansietas b.d ancaman kematian, perubahan status kesehatan

1. Identifikasi persepsi ancaman, jelaskan tujuan dan prosedur

2. Beri kesempatan dan dorong klien untuk mengekspresikan perasaan

3. Dorong keluarga atau teman dekat untuk menganggap klien seperti sebelumnya

4. Kolaborasi pemberian sedatif, transquilizer sesuai indikasi

5. Bantu klien menemukan koping yang positif

6. Anjurkan keluarga/ teman dekat untuk selalu berada di sisi klien

10. Resiko Tinggi terhadap kelebihan volume cairan b.d penurunan perfusi organ

(ginjal), peningktan natrium/retensi urin, peningkatan tekanan hidrostatik atau

penurunan protein plasma

1. Auskultasi bunyi napasmuntuk adanya krekels

2. Ukur masukan / haluaran, catat penurunan pengeluaran, siat konsentrat. Hitung

keseimbangan cairan dan berat badan setiap hari

3. Pertahankan pemasukan total cairan 2000 ml/jam dalam toleransi kardiovaskuler

4. Kolaborasi dalam pemberian diuretik, pantau kalium sesuai indikasi

Page 38: Makalah Infark Miokard Akut

5. Berikan diet natrium rendah / minuman

F. EVALUASI

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, E Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta : EGC

Purnawan,Iwan. S,kep, Ns. 17 09 2007. Infark Myocard Acute . www.google.com

Rofiqahmad. Acute Myocard Infark. www.google.com

-----, Rencana Asuhan Keperawatan Akut Myocard Infark. www.Google.com

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC.