makalah endapan.docx

44
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI MATAKULIAH ENDAPAN MINERAL MAKALAH OLEH : HAMRIN ILHAMI D611 11 266 AGUNG PERDANA D611 12 278 ANUGERAH CHRISTANTO D611 12 269 SIDIK PERMANA D611 12 267 ALDINU AKBAR D611 12 274

Upload: anugerah-christanto

Post on 06-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGIUNIVERSITAS HASANUDDINFAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGIPROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGIMATAKULIAH ENDAPAN MINERAL

MAKALAH

OLEH :

HAMRIN ILHAMID611 11 266AGUNG PERDANAD611 12 278ANUGERAH CHRISTANTOD611 12 269SIDIK PERMANAD611 12 267ALDINU AKBARD611 12 274

MAKASSAR2015BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKebutuhan akan logam dasar pada akhir-akhir ini semakin meningkat. Hal ini diiringi oleh perkembangan kebutuhan dunia industri yang semakin pesat di masa sekarang ini. Kebutuhan masyarakat akan keperluan barangbarang pribadi serta bertambahnya jumlah penduduk yang semakin besar menjadi pemicu persoalan ini. Selain itu, semakin meningkatnya harga pasar logam dunia, memicu negara-negara saling mencari potensi endapan logam sebagai penambah devisa negara. Sehingga, tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya logam dasar menjadi salah satu komoditas yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern pada masa-masa kini. Salah satu sumber penghasil logam dasar adalah endapan hidrotermal. Endapan ini dapat memiliki cadangan besar yang memiliki andil besar dalam menyediakan cadangan logam di dunia. Tipe endapan ini dapat mengandung endapan logam dalam jumlah besar dalam bentuk bijih maupun inklusi dalam mineral lain. Disamping itu, endapan epitermal merupakan salah satu sumber utama bijih emas. Kebanyakan endapan epitermal umumnya memiliki kadar emas dari 1 hingga 3.5 g/t (Corbett, 2001). Endapan ini dapat menghasilkan kadar yang cukup besar dengan berbagai macam logam lain yang dapat terakumulasi dalam suatu lokasi konsentrasi yang sama. Pada endapan Mineral Hill di Kanada dan Lihir di Papua New Guinea, emas epitermal dapat mencapai kadar 100 g/t (Corbett, 2002). Endapan hidrotermal umum ditemukan pada batas tektonik lempeng (Corbett dan Leach, 1998). Tatanan ini memiliki sistem hidrotermal yang cukup aktif. Sirkulasi hidrotermal ini dapat membawa unsur-unsur dasar pembawa endapan logam. Tatanan seperti ini memungkinkan ditemukannya endapan ekonomis. Tatanan batas lempeng seperti ini umum berkembang pada daerah daerah seperti di Indonesia. Karena alasan inilah, endapan epitermal menjadi objek eksplorasi yang sangat menarik untuk dipelajari. Hidrotermal juga merupakan salah satu solusi ketersediaan energi listrik di dewasa ini. Energi geotermal adalah energi yang dihasilkan oleh tekanan panas bumi. Panas ini bernilai sangat besar karena setiap penurunan 100 meter akan terjadi kenaikan suhu sebesar 3C. Panas bumi tertinggi terdapat dalam inti bumi. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa energy yang dihasilkan pun akan banyak juga. Pemilihan energi panas bumi sebagai sumber energi alternatif merupakan pilihan yang tepat. Pernyataan tersebut bukan tidak beralasan karena telah banyak negara-negara seperti Amerika Serikat dan Kanada yang menggunakan energi panas bumi untuk mencukupi kebutuhan energi mereka. Beberapa pemanfaatan energi tersebut antara lain adalah untuk memanaskan ruangan agar tetap bersih (steril) dengan cara ekonomis, energi pemompaan, dan yang lebih penting lagi adalah menyediakan kebutuhan akan energi listrik. Selain itu, geothermal bisa dijadikan salah satu solusi ketergantungan kita pada energi fosil

1.2Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu : Sebagai bahan infromasi dan pedoman bagi Mahasiswa teknik Pertambangan dalam mewujudkan pembangunan di nusantara pada sektor pertambangan. Sebagai referensi bagi para pelaku tambang. Untuk mengetahui sistem hidrothermal beserta sirkulasi hidrotermal berdasarkan cara alirannya

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian HidrothermalHidrothermal adalah larutansisa magma yang bersifat "aqueous" sebagaihasildifferensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akanlogam-logam yang relatifringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukane ndapan-endapan bijih. Proses Hidrothermal yaitu air panas yang naik akibat proses magmatik ataupun dari proses lainnya seperti air meteorik atau yang terbebaskan pada suatu proses malihan. Air panas tersebut dapat melarutkan unsur logam dari batuan yang dilaluinya, kemudian diendapkan di suatu tempat pada temperatur yang lebih rendah, sebagian besar cebakan mineral berasal dari proses ini.Sirkulasi hidrotermal dalam arti yang paling umum adalah sirkulasi air panas, sedangkan Yunani yang berarti air dan "termos 'berarti hydros' panas '. sirkulasi hidrotermal terjadi paling sering di sekitar sumber panas di dalam kerak bumi. Hal ini umumnya terjadi di dekat gunung berapi aktivitas, tetapi dapat terjadi pada kerak dalam berhubungan dengan intrusi granit , atau sebagai hasil dari orogeny atau metamorfosis .Selain itu dapat juga menghasilkan ubahan pada batuan yang dialirinya. Larutan hidrotermal mempunyai peranan penting dalam pembentukan cebakan mineral yang berharga, dengan membentuk urat-urat dan alterasi batuan. Cebakan mineral berharga hasil larutan hidrotermal lebih banyak dijumpai dari pada tipe lainnya. Komposisi utama dari larutan hidrotermal adalah air.Airnya selalu mengandung garam-garam, sodium khlorida, potassium khlorida, kalsium sulfat, dan kalsium khlorida. Kadar garam yang terlarut sangatlah bervariasi, mulai dari salinitas air laut yaitu 3.5% berat sampai puluhan kalinya. Larutan yang sangat asin (barin, kadar garam tinggi) dapat melarutkan sedikit mineral yang tamoaknya tidak larut seperti emas, kalkopirit, galena dan sfalerit.Larutan hidrotermal terjadi dalam beberapa cara. Salah satunya peleburan magma yang terjadi oleh parsial basah yang mendingin dan mengkristal, air yang menyebabkan peleburan parsial basah dilepaskan. Namun tidak sebagai air murni, tetapi mengandung semua unsure yang dapat larut yang terdapat pada magma seperti NaCl dan unsure kimia: emas, perak, tembaga, timbal, zinc, merkuri dan molybdenum, yang tidak terikat kuarsa, feldspar, dan mineral lain dengan substitusi ion. Suhu yang tinggi meningkatkan efektifitas larutan yang sangat asin ini untuk membentuk endapan mineral hidrotermal.

Gambar 1 Hidrotermal

Proses HidrothermalEndapan mineral yang terbentuk dari volkanisme pematang tengah samudra dinamakan volcanogenic massive sulfide deposits. Batuan kerak samudra yang kaya akan piroksen menghasilkan larutan mengandung Cu dan Zn.Hasilnya, endapanvolcanogenic massive sulfidekaya akan copper dan zinc. Pada black smokers, cairan hydrothermal yang naik berwarna hitam disebabkan oleh partikel sufida besi dan presipitasi mineral lain merupakan cerobongnya dari larutan yang mendingin oleh air laut yang dingin. Struktur seperti cerobong terdiri dari pyrite, chalcopyrite, dan mineral bijih lainnya diendapkan oleh larutan hydrothermal. Volkanisme dan panas merupakan satu kesatuan. Oleh karena itu wajar bila banyak endapan mineral berasosiasi dengan batuan volkanik panas yag dimasuki air yang bersirkulasi di kedalaman, yang berasal dari air hujan atau air laut. Banyak sekali endapan mineral dijumpai pada bagian atas tumpukan volkanik, yang diendapkan saat larutan hidrotermal bergerak naik, mendingin dan mengendapkan mineral bijih.Saat larutan hidrotermal bergerak perlahan ke atas larutan akan mendingin sangat lambat. Jika mineral terlarut diendapkan (precipitated) dari larutan ini akan menyebar jauh dan luas sehingga tidak cukup terkonsentrasi membentuk endapan bijih. Namun apabila larutannya bergerak cepat seperti melalui rekahan yang terbuka pada massa batuan yang hancur (shattered) atau lapisan tefra porous dimana aliran agak lancer pendinginannya dapat berlangsung secara tiba-tiba dan pada jarak yang pendek. Presipitasi cepat cepat dan konsentrasi mineral menghasilkan cebakan mineral. Pengaruh lainnya adalah penurunan tekanan yang cepat, mengubah komposisi larutan karena bereaksi dengan batuan di sekitarnya, dan mendingin akibat bercampur dengan air laut dapat juga menyebabkan presipitasi cepat dan membentuk konsentrasi cebakan.Sistem panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (225oC), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150-225oC). Pada dasarnya sistem panas bumi jenis hidrothermal terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi. Perpindahan panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber panas. Perpindahan panas secara konveksi pada dasarnya terjadi karena gaya apung (bouyancy).Air karena gaya gravitasi selalu mempunyai kecenderungan untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus konveksi.Adanya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya manifestasi panasbumi di permukaan (geothermal surface manifestation), seperti mata air panas, kubangan lumpur panas (mud pools), geyser dan manifestasi panasbumi lainnya, dimana beberapa diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll. Manifestasi panasbumi di permukaan diperkirakan terjadi karena adanya perambatan panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan-rekahan yang memungkinkan fluida panasbumi (uap dan air panas) mengalir ke permukaan.

Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya, sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau sistim dua fasa. Sistim dua fasa dapat merupakan sistem dominasi air atau sistem dominasi uap. Sistim dominasi uap merupakan sistim yang sangat jarang dijumpai dimana reservoir panas buminya mempunyai kandungan fasa uap yang lebih dominan dibandingkan dengan fasa airnya. Rekahan umumnya terisi oleh uap dan poripori batuan masih menyimpan air. Reservoir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir dominasi uapnya. Sistim dominasi air merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat di dunia dimana reservoirnya mempunyai kandungan air yang sangat dominan walaupun boiling sering terjadi pada bagian atas reservoir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai temperatur dan tekanan tinggi.Dibandingkan dengan temperatur reservoir minyak, temperatur reservoir panasbumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai 3500oC. Berdasarkan pada besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan sistim panasbumi menjadi tiga, yaitu:1. Sistem panasbumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur lebih kecil dari 1250C.2. Sistem/reservoir bertemperatur sedang, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida bertemperatur antara 1250C dan 2250C.3. Sistem/reservoir bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistem yang reservoirnya mengandung fluida bertemperatur diatas 2250C.Sistim panas bumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi fluida yaitu sistim entalpi rendah, sedang dan tinggi. Kriteria yang digunakan sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga entalphi, akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalphi adalah fungsi dari temperatur.Endapan Mineral Bijih Hidrotermal Sumber dari endapan mineral biji adalah masalah klasik dari geologi, dan telah menjadi perdebatan selama lebih dari 3 abad. Lebih tepatnya, sebagian besar masalah belum terpecahkan, untuk mineral bijih banyak memerlukan bentuk sam asal dalam cara yang berbeda. Beberapa metode sangat nyata dari yang lainnya . yang terbentuk pada temperature yang lebih tinggi daripada temperature Tidak ada misteri, contohnya proses mekanik yang menunjukan akumulasi di suatu tempat di bagian hulu, atau reaksi kimia yang menyebabkan besi menjadi bagian dari tanah yang berlumpur atau aluminium yang terkonsentrasi dalam bauksit. Tapi dari masalah dari mana asal bijih muncul bersamaan dengan tingkat kesulitan tertentu. Terutama mineral normal di permukaan bumi. Pada endapan mineral ini kita arahkan perhatian.Kebanyakan endapan mineral terbentuk pada temperature yang sedang sampai temperature tinnggi berasosiasi dengan batuan beku, dan asalnya sangat berhubungan dengan proses magmatik. Beberapa mineral bijih dapat terakumulasi langsung dari proses difernsiasi magma: horizon dari kromit ditemukan dalam lapisan intrusi mafic. Seperti di Bushfield, daerah di Afrika Selatan, sebagai contohnya. Lebihnya adalah endapan logam yang dalam transportasinya dilakukan oleh air danterlarut dalam cairan dan suatu saat akam terakumulasi menjadi suatu lapisan endapan yang kita temukan. Salah satu sumber air yang mengandung material residu dari proses kristalisai magma. Sumber dari logam yang mungkin dari hujan meteorit atau air laut yang bersirkulasi pada kedalaman yang tinggi atau didekat tubuh intrusi. Atau air yang terperangkap dalam suatu formasi sediment. Atau sebagai volatile yang perpecah dari prose metamorfisme. Apapun sumber mereka larutan yang memiliki temperatur hangat ini disebut fluida hidrotermal, dan mineral bijih yang mungkin terendapkan adalah mineral bijih hidrotermal.Dan kami mengarahkan mineral hidrotermal dalam bahasan ini hanya menjadi satu jenis mineral, tapi jenis yang paling penting adalah yang telah menjadi kebutuhan peradaban industrialisai. Ada juga endapan mineral yang mengarah pada prinsip geokimia yang bisa dijadikan aplikasi disini kesalahpahaman dari proses fisika dan kimia bertanggungjawab atas proses tarnspotasi dan kandungan dari sebuah formasi endapan mineral bijih. Dan kemudian untuk pergerakan logam di lingkungan permukaan yang dimana endapan tersebut telah tersingkap oleh proses pelapukan dan erosi.

Larutan Pembentuk BijihSalah satu petunjuk datang dari mata air panas dan cairan fumarole. Di sejumlah tempat fluida ini hadir mengendapkan sejumlah kecil mineral bijih logam. Dan kesimpulannya sangat rasional bahwa mineral bijih tersebut sama dengan lepisn endapan yang ada dibawah permukaan bumi. Pada mata air panas mineral bijih diendapkan dari suati larutan, pada fumarrole ia mengkristal bersamaan denga keluarnya gas. Bukti bukti kuat menunjukan bahwa mineral bijih diendapkan dari cairan atau larutan superkritikal lebih banyal dari[ada gas. Khususnya untuk meyakinkan observasi bahwa di banyak tempat endapan, mineral telah tergantikan oleh mineral karbonat atau mineral silica. Mengartikan bahwa karbinat dan silica telah tergerakan oleh larutan pembentuk bijih, dan pembawaan mineral oleh gas telihat sukar. Pada endapan dimana asosiasi mineral mengindikasikan temperature yang rendah dari suatu formasi. Transport logam dan pemilihan kelompok mineral dalam gas sangat tidak mungkin sekali.

Volatil dari Mineral BijihVolatile dari suatu mineral logam khususnya klorida, bersamaan dengan teori yang serupa bahwa air yang kaya akan gas akan memisahkan dira denga tahapan yang lambat, pada proses pendinginan magma. Membuat transport gas untuk bijih logam kemungkinan kecil pada awal temperature tinggi untuk konsentrasi logam. Pengendapan akhir dari bijih mungkin adalah langkah akhir dari proses komplek yang terjadi dimana logam teruapkan, terpilah, terlarutkan, tertransportkan, dan terpisahpisah. Momen sebuah sekuen seperti ini suatu waktu dapat di observasi di suatu tempat di sekitar fomarole.Dalam bentuk bagaimana logam berada, apakah dalam gas temperatur tinggi. Kemungkinan tertinggi adalah klorida. Sejak semua kandungan dapat terbentuk dengan pemilahan dari gas magmatik. Klorida dari sekian banyak logam berat adalah volatile. Dalm berbagai kombinasi, logam munkin berada dalam magma yang membeku (oksida, sulfida, sulfat, dan silikat), klorin atau klorida hidrogen dalam keadaaan uap dapat membentuk kandungan volatile yang mampu menajan logam dalam gas dalam bermacammacam konsentrasi. Ini dapat dibuktikan dengan menghitung tekanan uap dari logam kloroda dalam persamaan reaksiPbS + 2HCl --> PbCl2(g) + H2SPerhitungannya adalah berbanding lurus. Mungkin kebanyakan endapan memiliki sejarah yang panjang . logamnya berasal dari bawaan gas yang menjadi bagian dari suatu larutan dan terbawa dalm bentuk ini ke temperature yang lebih rendah atau pada suatu wilayah dimana larutan tercampur dengan larutan yang berasal dari sumber yang berbeda. Pada perhitungan, menunjukan bahwa volatile dapat menjadi factor utama dalam keadaan temperature tinggi , uap mengisi ingklusi dalam batuan beku.Kompleksitas Logam Dalam Larutan HidrotermalSebuah prosedur yang mungkin di[pakai dari kesetimbangan reaksi antara material, untuk mengevaluasi transport dari cairan magma. Untuk menmgendapkan pada temperature antara 500 5000oC, di mana hubungan geologi dan eksperimen laboratorium dapat memberikan bukti yang jelas mengenai sifat dari pengendapan larutan bijih dalam bentuk cairan. Meskipun dalam kristalisasi batuan beku yang meleleh atau airtanah yang terpanaskan dari meteor atau berasal dari air laut atau air yang terekstraksi dari batuan sedimen atau metamorf.Pada cairan yang bersirkulasi di dalam rekahan dan celah dari batuan sekitar. Temperaturnya dalam jarak yang umum adalah beberapa ratus derajat dan komposisinya sama dengan mata air panas dan air yang dipompakan di area geothermal.Tipe tipe endapan hidrotermalEndapan Hypothermal, terbentuk pada suhu yang cukup tinggi (3005000C), biasanya pada kedalaman yang cukup dalam pada kerak bumi. Tipe endapan hipotermal ialah Vein tin (cassiterite), tungsten (Scheelite dan wolframite), serta molibdenitEndapanMesothermal, terbentuk pada suhusedang (200 3000C). Endapan mesotermal pada umumnya membawa sulfidasulfida dari besi, timbal, zinc dan copper, dengan mineral gangue umumnya ialah kuarsa atau karbonat seperti kalsit, rodokrosit atau siderit. Banyak uraturat (vein) pembawa emas (goldbearing vein) penting merupakan endapan mesotermalEndapanEpithermal, terbentuk pada suhu yang rendah (502000C). Endapan epitermal merupakan penghasil utama dari antimoni (Stibnit), merkuri (sinabar), perak (native silver, dan silver sulfida), dan emas

Tipe Alterasi HidrotermalAlterasi merupakan peristiwa ubahan komposisi mineralogi batuan (pengertian sederhananya). Syarat umum terjadinya alterasi itu adalah fluida, umumnya fluida ini membawa unsur-unsur mineralisasi. Jadi jika salah satu kondisi temperature dan tekananan tinggi terpenuhi bisa terjadi alterasi. Kenapa perlu tekanan atau temperatur tinggi, 2 faktor ini yang dominan bisa memutuskan ataupun dekomposisi ikatan kimia dimineral tersebut. Salah satu dari temperature atau tekananan tinggi saja bisa terjadi alterasi, dan fluida yang membawa unsur mineral lain. Selain itu temperature rendah disini bukan seperti temperature air biasa. jarang sekali pada suhu kondisi atmospheric terjadinya alterasi.a. Propylitic:(Chlorite, Epidote, Actinolite)Alterasi Propylitic mengubah batuan menjadi hijau, karena mineral baru terbentuk berwarna hijau. Mineral tersebut adalah chlorite, actinolite and epidote. Mineral tersebut terbentuk dari dekomposisi Fe-Mg seperti biotite, amphibole or pyroxene, walaupun bisa tergantikan oleh feldspar. Alterasi Propylitic relatif terjadi pada low temperatures.b. Sericitic:(Sericite)Alterasi Sericitic mengubah batuan menjadi mineral sericite, merupakan mika putih yang sangat halus. Alterasi ini terbentuk oleh dekomposisi feldspars, sehingga menggantikan feldspar. Di lapangan, kehadirannya pada batuan dapat dideteksi oleh kelembutan batu, seperti yang mudah digores. Terasa berminyak ketika mineral ini banyak, dan warna putih, kekuningan, coklat keemasan atau kehijauan. Alterasi Sericitic menunjukkan kondisi low pH (acidic).Perubahan terdiri dari kuarsa + sericite disebut phyllic alterasi. Alterasi ini terkait deposit phophyry tembaga yang mungkin berisi cukup halus, pyrite yang disebarkan secara langsung terkait dengan peristiwa perubahan.c. Potassic:(Biotite, K-feldspar, Adularia)Alterasi Potassic relatif terjadi pada high temperatureyang merupakan hasil pengayaan Potassium. Bentuk alterasi ini bisa terbentuk sebelum kristalisasi magma selesai, biasanya berbentuk kusutan dan agak terputus-putus oleh pola vein. Alterasi Potassic bisa terjadi lingkungan plutonic dalam, dimana orthoclase akan terbentuk, atau daerah dangkal, lingkungan vulkanik dimana adularia terbentuk.d. Albitic:(Albite)Perubahan Albitic membentuk albite atau sodic plagioclase. Hal ini mengindikasikan keberadaan pengayaan Na. Tipe alterasi ini juga terjadi pada high temperature. Kadang-kadang white mica paragonite (Na-rich) bisa terbentuk juga.e. Silicification (Silikifikasi):(Quartz)Silicification merupakan proses penambahan silica (SiO2) sekunder. Silicification salah satu tipe alterasi yang paling umum terjadi dan dijumpai dalam bentuk yang berbeda-beda. Salah satu bentuk yang paling sering dijumpai adalah silica flooding, merupakan hasil pergantian batuan dengan microcrystalline quartz (chalcedony). Porositas besar dari batuan akan memfasilitasi proses ini. Selain itu bentuk dari silicfication adalah pembentukan rekahan dekat spasi dalam jaringan atau stockworks yang berisi quartz. Silica flooding dan atau stockworks kadang-kadang hadir dalam wallrock sepanjang batas quartz vein (urat kuarsa). Silicification dapat terjadi melalui berbagai temperature.f. Silication: (Silicate Minerals +/- Quartz)Silication terminolig umum untuk penambahan silica dengan bentuk berbagai mineral silika. Hal ini berasosiasi dengan kuarsa. Seperti pembentukan biotite atau garnet atau tourmaline. Silication bisa terjadi pada daerah berbagai temperatur. Contoh klasik pergantian limestone (calcium carbonate) dengan mineral silicate berbentuk sebuah skarn, yang biasanya terjadi pada kontak intrusi batuan beku. Sebuah subset khusus dari silication dikenal greisenization. Bentuk dari tipe batuan ini disebut greisen, yang mana batuan terdiri dari parallel veins dari quartz + muscovite + mineral lain (seringnya tourmaline). Parallel veins merupakan bentuk pada zona atap dari sebuah plutonik. Dengan veining yang intensif (banyak), beberapa wallrocks bisa tergantikan sepenuhnya oleh mineral baru yang sama dengan pada sebuah vein.g. Carbonatization (Karbonatisasi): (Carbonate Minerals)Carbonitization terminologi umum untuk penambahan beberapa mineral karbonat. Umumnya calcite, ankerite, and dolomite. Carbonatization biasanya juga berasosiasi dengan penambahan mineral lain seperti talc, chlorite, sericite dan albite. Alterasi Carbonate bisa berbentuk pola zonal sekeliling deposit ore dengan kaya besi.h. Alunitic: (Alunite) Alterasi Alunitic terkait erat dengan lingkungan sumber mata air panas. Alunite merupakan sebuah mineral potassium aluminum sulfate yang cederung membentuk ledges di beberapa daerah. Kehadiran alunite mendukung berisi gas SO4 yang banyak, hal ini terjadi karena oksidasi mineral sulfida.i. Argillic: (Clay Minerals)Alterasi Argillic memperkenalkan beberapa variasi dari mineral lempung seperti kaolinite, smectite and illite. Alterasi Argillic umumnya pada low temperaturedan sebagian mungkin terajadi pada kondisi atmospheric. Tanda-tanda awal alterasi argillic adalah bleaching out (pemutihan) feldspar.Subkategory spesial dari alterasi argillic adalah advanced argillic. Kategori ini terdiri dari kaolinite + quartz + hematite + limonite. feldspars tercuci and teralterasi menjadi sericite. Keberadaan alterasi ini menunjukkan kondisi low pH (highly acidic). Pada higher temperatures, mineral pyrophyllite (white mica) terbentuk pada dalam kaolinite.j. Zeolitic: (Zeolite Minerals)Alterasi Zeolitic sering berasosiasi dengan lingkungan vulkanik tetapi bisa terjadi pada jarak yang jauh dari lingkungan ini. Pada lingkunagan vulkanik, mineral zeolite menggantikan matriks glass (kaca). Mineral Zeolite merupakan mineral low temperature, jadi mineral ini terbentuk selama tahap redanya aktifitas vulkanik pada daerah dekat permukaan.k. Serpentinization and Talc Alteration: (Serpentine, Talc)Serpentinization membentuk serpentine, yang softness, waxy, kehijauan, dan massive. Tipe alterasi ini hanya ditemukan ketika batuan asal adalah batuan mafic atau ultramafic. Tipe batuan ini relatif memiliki kandungan besi dan magnesium yang banyak. Serpentine merupakan mineral low temperature. Talc hampir sama dengan mineral serpentine, tetapi penampakanya berbeda sedikit (pale to white). Alterasi Talc mengindikasi sebuah magnesium konsentrasi magnesium yang tinggi selama proses crystallization terjadi.l. Oxidation:(Oxide Minerals)Oxidation merupakan pembentukan semua mineral oksidal. Yang paling umum dijumpai adalah hematite and limonite (oksida besi), tetapi banyak jenis bisa terbentuk, tergantung kandungan metal di dalamnya. Sulfida mineral sering terlapukkan dengan mudah karena rentan dengan oksidasi dan digantikan oleh oksida besi. Oksida terbentuk dengan mudah pada permukaan atau dekat permukaan diman oksigen pada atmosfer lebih mudah tersedia. Temperature oksidasi bervarisi. Ini bisa terjadi pada permukaan atau kondisi atmosferik atau bisa terjadi pada low to moderate temperature dari fluidanya.

2.2 Sistem Hidrothermal Hidrothermal kaya akan logam-logam yang relatif ringan dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu : cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan. metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal. Sistem hidrotermal didefinisikan sebagai sirkulasi fluida panas 50 - 500C >. Secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervariasi di bawah permukaan bumi. Sistem ini mengandung dua komponen utama, yaitu sumber panas dan fase fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal menyebabkan himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil dan cenderung menyesuaikan kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan mineral yang sesuai dengan kondisi yang baru yang dikenal sebagai alterasi ubahan hidrotermal. Endapan mineral hidrotermal dapat terbentuk karena sirkulasi fluida hidrotermal yang melindi (leaching), mentranspor, dan mengendapkan mineral-mineral baru sebagai respon terhadap perubahan fisik maupun kimiawi (Pirajno, 1992, dalamSutarto, 2004).

2.3 Sirkulasi hidrotermal Sirkulasi hidrotermal arti yang paling umum adalah sirkulasi air panas; hydros dalam bahasa Yunani yang berarti air dan yang berarti termos (panas). Sirkulasi hidrotermal terjadi paling sering di sekitar sumber panas bumi di dalam lapisan kulit. Hal ini umumnya terjadi di dekat gunung berapi aktivitas, tetapi dapat terjadi di kerak dalam berhubungan dengan intrusi granit, atau sebagai hasil dari Orogeny atau metamorfosa. Sirkulasi hidrotermal dalam samudra merupakan bagian dari air laut melalui Mid Ocean Ridge System. Istilah yang mencakup dua sirkulasi yang paling dikenal, yaitu air panas di urat puncak ridge dan air yang jauh lebih dingin, menyebarkan aliran air melalui batuan sedimen dan dipanaskan lebih lanjut melalui batuan basalt di puncak ridge. Tipe pembentuk sirkulasi sering disebut dengan istilah Aktif dan yang terakhir Pasif. Dalam kedua kasus prinsipnya sama, yaitu dingin, debit air laut terporosok ke dalam batuan basalt di dasar laut dan terpanaskan di dalamnya dimana debit air ini muncul kembali ke antar muka batuan di samudra karena debit air yang lebih rendah disana. Sumber air panas yang berasal dari urat ridge aktif yang merupakan batuan basalt yang baru terbentuk dan untuk yang temperature paling tinggi berada di ruang utama magma. Sumber air panas yang berasal dari urat ridge pasif yang merupakan batuan basalt yang sudah lama terbentuk. Urat hidrotermal berlokasi diatas dasar lautan dimana percampuran fluida hidrotermal ke dalam samudra. Sirkulasi hidrotermal tidak terbatas kepada lingkungan ridge samudra. Sumber air panas untuk peledakan hidrotermal, geyser, dan air panas merupakan air tanah yang dikonveksikan panas kebawah dan lateral ke urat air panas. Sel konveksi sirkulasi hidrotermal berada dimana saja di tempat yang tidak terduga seperti intrusi magma dan urat gunung api aktif yang berkontak langsung dengan air tanah. Hidrotermal juga terpangaruh pada transportasi dan sirkulasi air dalam lapisan kulit dalam. Umumnya dari daerah batu panas ke daerah batu yang dingin. Penyebab konveksi hal ini dapat: Intrusi magma ke kerak Radioaktif panas yang dihasilkan oleh massa didinginkan dari granit Panas dari mantel Hydraulic kepala dari pegunungan, misalnya, Great Artesian Cekungan Dewatering dari batuan metamorf yang membebaskan air Dewatering terkubur sedimen Sirkulasi hidrotermal, khususnya di lapisan kulit dalam adalah penyebab utama dari mineral pembentukan deposit dan landasan teori yang paling di genesis bijih. Selama awal 1900-an, berbagai ahli geologi bekerja untuk mengkalsifikasikan cadangan panas hidrotermal yang diasumsikan telah terbentuk dari pengaliran larutan sisa magma berbentuk aqueous (cairan). Waldemar Lindgren mengembangkan sebuah klasifikasi berdasarkan penafsiran penurunan suhu dan kondisi tekanan fluida. Istilahnya terdapat bermacam sebutan, diantaranya hipotermal, mesotermal, epitermal, dan teleotermal didasarkan pada penurunan suhu dan peningkatan jarak dari sumber panas. Pada tahun 1985 John Guilberts dalam sistem Lindgren memasukkan cadangan hidrotermal sbb: Penaikan cairan hidrotermal, magmatik atau air meteoric - Tembaga porifori dan deposit lainnya, 200-800C dengan tekanan sedang - Batuan beku metamorf, 300-800C dengan tekanan rendah sampai sedang - Vena Cordilleran, tekanan sedang untuk kedalaman dangkal - Epitermal, 50-300C, kedalaman dangkal sampai menengah, dengan tekanan rendah Sirkulasi cairan panas meteoric - Jenis cadangan Mississippi Valley, 25-200C, dengan tekanan rendah - Western US Uranium, 25-75C, dengan tekanan rendah Sirkulasi air laut panas - Cadangan Ridge Ocean, 25-300C, dengan tekanan rendah

2.4 Mineral Ekonomis Endapan HidrothermalBerdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal beberapa jenis endapan hidrothermal, antara lain Ephithermal (T 1000C-2000C), Mesothermal (T 2000C-3000C), dan Hipothermal (T 3000C-5000C). Setiap tipe endapan hidrothermal diatas selalu membawa mineral-mineral yang tertentu (spesifik), berikut alterasi yang ditimbulkan berbagai macam batuan dinding. Tetapi minera-mineral seperti pirit (FeS2), kuarsa (SiO2), kalkopirit (CuFeS2), fluida-fluida hampir selalu terdapat dalam ke tiga tipe endapan hidrothermal.Syarat penting terjadinya deposit hidrotermal adalah:1. Adanya larutan yang mampu melarutkan mineral.2. Adanya rekahan/rongga pada batuan, di mana larutan dapat lewat.3. Adanya tempat, di mana larutan akan mendepositkan kandungan mineralnya.4. Adanya reaksi kimia yang menghasilkan pengendapan mineralKonsentrasi mineral yang cukup di dalam deposit, sehingga menguntungkan kalau ditambang. Adapun beberapa mineral ekonomis yang termasuk dalam endapan hirothermal, yaitu : 1. EMAS

Gambar 2.3 Emas Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser. Secara geokimia, emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang). Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit)Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

2. TEMBAGA

Gambar 2.4 Tembaga

Tembaga adalah kelompok logam bukan besi yang telah di pergunakan sejak 3500 sebelum masehi oleh orang orang mesir. Mineral pembawa tembaga lebih kurang 165 macam, antara lain logam alam, melakonit dan cuprit serta chalcit. Mineral tembaga alam dapat dapat di gores dengan pisau dan memberikan goresan yang bersinar agak kusam hijau seperti perunggu. Jika terkandung dalam batuan, tampak batuannya berwarna hijauTembaga atau Cuprum adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Cu dan nomor atom 29 dan merupakan logam mulur yang mempunyai kekonduksian elektrik yang sangat baik. Tembaga memiliki ciri warna logam kemerahan disebabkan oleh struktur jalurnya, yang memantulkan cahaya merah dan jingga yang menyerap frekuensi-frekuensi lain dalam spektrum. Dalam keadaan cair, suatu permukaan logam itu kelihatan agak kehijauan.Apabila tembaga lebur berada dalam keadaan cahaya terang, kita dapat melihat kilau merah jambunya. Logam lebur tembaga tidak membasahkan permukaan dan mempunyai tegangan permukaan yang sangat kuat dan membentuk titisan hampir sfera apabila dituangkan atas suatu permukaan.

3. PERAK

Gambar 2.5 Perak

Perak merupakan logam yang terbentuk dan selalu bersama-sama dengan logam emas, yang mempunyai warna putih. Mineral-mineral yang terpenting yang mengandung perak adalah Perak alam (Ag), Argentite (Ag2S), Cerrargyrite (AgCl), Polybasite (Ag16 Sb2 S11), Proustite (Ag2 As S3) dan Pyrargyrite (Ag3 Sb S3). Kebanyakan perak di dunia berasal dari cebakan hydrothermal yang mengisi rongga-rongga. Perak muncul secara alami dan dalam bijih-bijih argentite (Ag2S) dan horn silver (AgCl). Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang perak.

4. BARIT

Gambar 8 BariteBarit dengan rumus kimia BaSO4, bentuk Kristal tabular, tidak berwarna atau putih apabila murni, kuning, merah, hijau, kadang-kadang hitam akibat adanya kontaminasi. Kumpulan Kristal dapat membentuk kenampakan seperti kipas, roset (desert roses). Sifat Kristal yang lain kompak, granular, massif, ataupun bernentuk sebagai stalaktit. Mempunyai kekerasan 2,5 3,5, berat jenis 4,48, cukup berat walaupun bukan termasuk logam. Mudah pecah, membentuk belahan prismatic, transparan atau translusen dengan luster vitreus, cerat putih, sulit terbakar dan tidak larut dalam asam, apabila dipanasi member nyala kuning hijau.

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi magma. sirkulasi hidrotermal yang paling sering kita dapatkan ialah di sekitar sumber panas bumi di dalam lapisan kulit, yang mana biasanya terjadi di sekitar gunung berapi aktif . Hidrotermal resevoir diklasifikasikan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Entalpi rendah, mempunyai batas suhu 225C dengan rapat daya spekulatif 15 MW/km2 dan konversi energi 15%.

Daftar Pustaka http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrothermal_synthesis http://tolulima.blogspot.com/2012/12/makalah-geothermal.html http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrothermal_circulation http://tigakali-enam.blogspot.com/2011/10/fase-hidrothermal.html