makalah api klpk 1 kls a3 kep

26
Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa II Dosen : Harudin S.Kep. Ns. ANALISA PROSES INTERAKSI O L E H : KELOMPOK I : HELMIWATY M. YASIR L ARNISYANTI RIJAL ZAHROMI WD. SITI NURJAYA CICI NOVIKANA WD.JUNIANTI A3.Keperawatan PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA KENDARI 2010 KATA PENGANTAR Puji syukur patut kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehigga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Didalam makalah ini penulis membahas tentang ‘Analisia Proses Interaksi”” Penulis menggunakan beberapa literature sebagai panduan kami dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

Upload: septian-muna-barakati

Post on 08-Jul-2015

202 views

Category:

Engineering


0 download

DESCRIPTION

KABUPATEN MUNA

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa II

Dosen : Harudin S.Kep. Ns.

ANALISA PROSES INTERAKSI

O L E H :

KELOMPOK I :

HELMIWATY

M. YASIR L

ARNISYANTI

RIJAL ZAHROMI

WD. SITI NURJAYA

CICI NOVIKANA

WD.JUNIANTI

A3.Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA

KENDARI

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehigga makalah ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Didalam makalah ini penulis membahas tentang ‘Analisia Proses Interaksi”” Penulis

menggunakan beberapa literature sebagai panduan kami dalam menyusun makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kami selaku penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

Page 2: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

sifatnya membangun demi meningkatkan mutu dan kesempurnaan dalam penyusunan makalah

kami berikutnya.

Kendari, Juni 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang……………………………………………………………...……. 1

B.Rumusan Masalah…………………………………………………………......... 1

C.Tujuan…………………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian analisa proses interaksi..................................................................

3

B. Tujuan analisa proses interaksi…………………………………………………

3

Page 3: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

C. Pendokumentasian analisa proses interaksi…………………………………………....

3

D. Fase-fase komunikasi………………………………………………………………………………….

5

E. Variabel analisa proses interaksi ………………………………………………..................... ………..

13

BAB III PUNUTUP

A.Kesimpulan……………………….…………………………………………….. 16

B.Saran……………………………………………………………………............. 17

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keperawatn jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keperawatn jiwa yang

menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri secara terapeutik

sebagai kiatnya. Praktik keperatan jiwa terjadi dalam konteks social dan lingkungan.Perwat

jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu-ilmu psikososial, biofisik, teori-teori kepribadian

dan prilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi landasan

praktik keperawatn

Perlunya komunikasi terapeutik sebagai dasar yang digunakan untuk membentuk

hubungan antara perawat dank lien.Komunikasi ini adalah modalitas utama pada keperawatn

psikiatrik.Untuk menjadi komunikator yang efektif, perawat harus menyadari pesan

nonverbal klien sebagaimana menyadari pesan verbal. Kemampuan berfokus baik pada isi

maupun konteks pesan membuat perawat dapat membantu klien berbicara secara terbuka

mengenai perasaan mereka.

Page 4: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

Dalam semua interksi, klien harus dapat mempercayai perawat dan merasa aman serta

dihargai ketika pikiran yang ada di dalam diri, emosi, dan masalh pribadinya diungkap dan

dipaparkan.Dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh perawat terhadap klien perlu adanya

pendokumentasian kumunikasi terapeutik tersebut.

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan maslah dalm makalh ini yaitu ‘

a) Apa yang dimaksud dengan analisa proses interaksi ?

b) Apa tujuan analisa proses interaksi ?

c) Bagaimana Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi ?

d) Bagaimana Fase-Fase Komunikasi ?

e) Bagaimana variabel Analisa Proses Interksi ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :

a) Untuk mengetahui pegertian API

b) Untuk mengetahui tujuan API

c) Untuk mengetahui bagaimana Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi

d) Untuk mengetahui Fase-Fase Komunikasi

e) Untuk mengetahui variabel API

Page 5: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian API

Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat

kerja yang dipakai perawat (mahasiswa ) untuk memahami interaksi yang terjadi antara

perawat dan klien.

Analisa proses interaksi merupakan analisa mendalam yang dilakukan perawat

terhadap interaksi yang terjadi antara perawat dengan klien

Analisa proses interpersonal ialah suatu cara mencatat komunikasi terapeutik

antara perawat dan klien. Komponennya adalah tujuan, faktor perkembangan, interaksi

antara perawat dan klien, interpretasi (rasional teknik) pikiran, perasaan, dan kebutuhan.

B. Tujuan Analisa Proses Interaksi

1. Meningkatkan kemampuan mendengar

2. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

3. Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan

( mahasiswa ) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi

CI/supervisior/pembibimbing untuk memberi arahan

4. Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah

perkembangan dan perubahan pendekatan perawat

5. Membantu perwat merencanakan tindakan keperawatan

C. Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi

Komunikasi terapiutik terjadi antara dua individu, perawat dan klien, dan

menggambarkan kepribadian masing-masing individu. Analisis proses interpersonal

Page 6: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

(API) mempertimbangkan bukan hanya pikiran dan perasaan klien, tetapi juga perasaan

dan pikiran perawat ( kesadaran diri perawat ) . tujuan (API) adalah mendokumentasikan

komunikasi dengan klien untuk mengkaji perilaku, pikiran, perasaan dan kebutuhan klien

serta mendokumentasikan kesadaran diri perawat. Alat ini membantu perawat

menentukan tujuan dari interaksi yang berpusat pada klien. Beberapa dari tujuan proses

keperawatan, yang hasil akhirnya adalah klien yang dapat menyelesaikan masalah, tujuan

(API) bersifat jangka pendek,yang di capai hanya terkait dengan komunikasi spesifik

tersebut. Tujuan di nyatakan dengan istilah yang dapat di ukur, menggunakan kata kerja

tindakan masalahnya Tn.anderson akan menyatakan kekhawatiran tentang tanggung

jawab membesarkan cucunya.

API memiliki awal, pertengahan dan akhir. Tahap awal ( orientasi ) meliputi pertanyaan

terbuka yang di gunakan perawat untuk mendorong klien memilih topik, dan identifikasi

tujuan. Tahap pertengahan (kerja) menggambarkan penggunaan teknik komunikasi

terapiutik fokus untuk memperoleh gambaran komperehensif tentang situasi dan pikiran,

kebutuhan dan hubungan yang terkait. Tahap akhir meliputi terminasi sementara atau

terminasi akhir dalam hubungan perawat klien .

Halaman Sampul

Beberapa format dapat digunakan untuk mencatat komunikasi terapeutik

antara perawat dan klien .Format berikut membuat komponen komunikasi

terapeutik yang paling penting untuk dicatat.Saat mahasiswa perawat menguasai

keterampilan komunikasi terapeutik, komponen tersebut menjadi daftar periksa

dalam pikiran saat proses interpersonal berlangsung. Pada saat ini, dokumentasi

tertulis dalam format berikut membantu mahasiswa mengembangkan kerangka

kerja dalam melaksanakan intervensi keperawatan vital ini.

Kerangka kerja tertulis API dimulai denagan halaman sampul yang

memuat tujuan interaksi yang berpusat pada klien, ahli teori perkembangan yang

perawat pilih untuk menjelaskan ststus perkembangan klien, serta pengkajian

tahap perkembangan klien.

Interaksi dan Interpretasi

Interaksi antara klien dan perawat di catat sedapat mungkin mendekati

verbatim (kata-kata dalam interaksi tersebut) dan mencakup komunikasi proses

Page 7: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

nonverbal. Sesi praktik antara dua mahasiswa perawat 9satu mahasiswa berperan

sebagai perawat dan yang lain berperan sebagai klien) dapat di rekam di vidio

sehingga transkripsi verbatim dapat di tulis. Upaya ini memungkinkan perawat

mengkaji keberhasilannya dalam mendengar aktif, memerhatikan isyarat,

menetapkan tujuan yang berpusat pada klien dan tujuan yang diidentifikasi klien,

menggunakan teknik pertanyaanterfokus secara cermat untuk mengumpulkan data

data yang mendalam dari klien, mengidentifikasi persepsi klien tentang insiden

daari awal sampai akhir, dan mengkaji hubungan antara partisipan, serta memandu

klien dalam menghasilkan solusi. Merekam dividio juga memungkinkan

mahasiswa juga melihat perilaku nonverbal yang membantu dan menghambat

proses komunikasi terapiutik.

Perawat menganalisis dan menginterprestasi setiap interaksi perawat klien.

Perawat mengidentifikasi teknik komunikasi terapiutik khusus yang digunakan,

rasional menggunakan teknik tersebut, pikiran dan perasaan tentang dirinya

sendiri dan klien pada waktu tersebut secara tepat, dan kebutuhannya sendiri

selama interaksi, apabila intervensi yang dilakukan tidak terapeutik, perawat akan

mengidentifikasi secara jelas intervensi yang lebih terapiutik . gambaran tentang

interaksi meliputi pesan verbal dan nonverbal perawat dan klien serta informasi

yang relevan tentang lingkungan, seperti suara, panas, cahaya, keberadaan orang

lain, dan posisi setiap orang.

Evaluasi

API diakhiri dengan evaluasi diri perawat.Ada juga alat evaluasi rekan

sejawat yang dapt digunakan untuk mengkaji API mahasiswa lain yang direkam di

video.Kedua alat ini membantu mahasiswa mengidentifikasi area perkembangan

keterampilan komunikasi terapeutik dan area yang membutuhkan lebih banyak

praktik.

D. Fase-Fase Komunikasi

a. Tahap Preinteraksi

Merupakan tahap di mana perawat akan bertemu dengan klien.

• Tugas Perawat pada tahap preinteraksi

Page 8: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

1. Mendapatkan informasi ttg klien (dari medical record atau sumber lainnya)

2. Mencari literatur yg berkaitan dengan masalah yang di alami klien

3. Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri

4. Menganalisa kekuatan dan dan kelemahan profesional diri

5. Membuat rencana pertemuan dengan klien:

- Tipe spesifik data yang akan dicari

- Metode yg tepat untuk wawancara

- Seting ruang/waktu yg tepat

b. Tahap Orientasi

Merupakan tahap di mana perawat pertama kali bertemu dengan klien

• Tugas perawat pada tahap Orientasi

1. Membangun iklim percaya, memahami penerimaan dan komunikasi terbuka

2. Memformulasikan kontrak dengan klien

Tugas perawat dalam tahap ini adalah melakukan kontrak dengan klien.

Komponen Kontrak dg Klien

• Nama perawat atau klien

• Peran yang diharapkan dari perawat dan klien

• Tanggung jawab dari perawat dan klien

• Tujuan

• Kerahasiaan

• Harapan

• Topik

• Waktu dilakukannya interaksi.

c. Tahap Kerja

Merupakan tahap dimana perawat memulai kegiatan

Tugas perawat pada saat ini adalah melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan

pada tahap prainteraksi.

d. Tahap Terminasi

Merupakan tahap di mana perawat akan menghentikan interaksinya dg klien

Page 9: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

Tahap ini bisa merupakan tahap terminasi sementara maupun akhir.

Tugas perawat pada tahap terminasi

1. Mengevaluasi kegiatan kerja yang telah dilakukan baik secara kognitif,

psikomotor, maupun afektif

2. Merencanakan tindak lanjut dg klien

3. Melakukan kontrak

4. Mengakhiri terminasi dg cara yang baik

Berikut ini beberapa terapi yang dapat digunakan oleh perawat :

Terapi modalitas

1. Terapi Individual

Terapi individual adalah pembentukan hubungan yang terstruktur

antara perawat klien untuk mencapai perubahan pada diri klien.perawat

dan klien secara bersama-sama merumuskan tujuan dan saling menentukan

komponen-komponen praktis dari hubungan terapi, seperti penjadwalan

dan pembiayaan.

Dalam fase kerja, klien menjadi lebih terlibat dalam eksplorasi diri.

Dalam fase ini perwat bekerja dengan isi (cerita ) dan proses ataw

( perasaan ) yang di kaitkan dengan penderitaan pasien.

Fase terminasi terjadi saat klien dan perawat menentukan bahwa penutup

dari suatu hubungan telah tepat.biasanya kedua pihak setuju bahwa

masalah yang mengawali hubungan terapeutik sudah lebih dapat di tangani

dari sudut pandang klien dan bahwa tujuan khusus yang di buat sudah

tercapai.klien mulai merasa dirinya lebih baik dan sering melaporkan

peningkatan dalam fungsi diri, sosial, atau pekerjaan. Tujuan utama terapi ,

seperti pengurangan distres emosional, perubahan perilaku yang tidak

baik, peningkatan pertumbuhan dan pekerkembangan klien, serta

peningkatan kepuasan hidup, telah terpenuh

Page 10: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

2. Terapi milieu (lingkungan sosisal)

Dalam terapi milieu, perawat menggunakan semua aspek

lingkungan rumah sakit dalam sebuah cara terapeutik. Secara spesifik,

perawat menciptakan kesempatan untuk perubahanpertumbumbuhan dan

perilaku dengan berfokus pada nilai terpeutik dari setiap aktivitas dan

interaksi. Contoh dari menciptakan sebuah lingkungan yang membuat

klien menerima dukunkungan, pengertian, dan kesempatan untuk

berkembang sebagai pribadi yang bertanggung jawab adalah pertemuan

komunitas, latihan fisik, dan aktifitas kelompok lainnya. Klien terpajan

pada peraturan-peraturan, harapan-harapan unit, tekanan dari rekan

sebaya, dan interaksi sosial. Perawat mendorong komunikasi dan

pembuatan keputusan, serta menyediakan kesempatan untuk

meningkatkan harga diri dan mempelajari keterampilanserta perilaku yang

baru. Dengan berpartisipasinya dalam terapi milieu, dan keterampilan

sosia serta emosional yang di butuhkan untuk berinteraksi dengan orang

lain. Tujuan terapi ini adalah memampukan klien untuk hidup di luar

lingkungan institusi, melalui perolehan kemampuan yang penting untuk

kelancaran transisi ke dalam komunitas.

3. Intervensi krisis

Intervensi krisis adalah suatu proses terapi jangka pendek yanf

sistematis, yang di dalamnya perawat bekerja sama dengan klien, keluarga,

atau kelompok yang mengalami situasi sangat berat atu tak

tertahankan.krisis pada klien dapat berupa krisis perkembangan maupun

krisis situasional. Krisis tersebut biasanya dapat mereda sendiri, umumnya

berlangsung selama 4 sampai 6 minggu.sebuah krisis dapat berhasil diatas

jika klien kembali ketingkat fungsi yang sama atau lebih tinggi dari tingkat

fungsi sebelum krisis.hasil yang biasa dicapai klien mungkin berupa

peningkatan rasa kompetensi diri, identifikasi kemungkinan untuk tumbu,

atau pengembagan rencana masa depan, yang mungkin memerlukan akses

ke terapi jangka panjang atau jangka pendek atau bahkan hospitalisai.

4. Terapi biologis

Page 11: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

Terapi biologis didasarkan pada model medis yang memandang

gangguan emosional dan perilaku sebagai suatu gangguan yang spesifik

atau penyakit. Contoh terapi biologis adalah obat-obatan psikoaktif,

intervensi nutrisi, fototerapi, terapi elektronvulsif, dan psichosurgery

( terapi gangguan jiwa dengan membesah otak) .

5. Terapi kognitf

Terapi kognitif menggunakan beberapa strategi untuk

memodifikasi keyakinan dan sikap yang memengaruhi perasaan dan

perilaku klien. Ketika seseorang mempunyai pandangan negatif terhadap

diri sendiri, dunia, dan masa depan mereka, mereka cenderung mengolah

keyakinan yang tidak masuk akal tengtang kemampuan mereka dan

hubungannya dengan orang lain. Untuk mengatasi masalah klien dari

perspektif kognitif, perawat secara aktif dan langsung membantu klien

mempertimbangkan kembali stresor, dan mnengidentifikasi pola pemikiran

dan keyakinan yang tidak akurat. Intervensi dasar meliputi pengajaran

subtitusi/penggantian pikiran, penyelesaian masalah, dan cara

memodifikasi percakapan diri sendiri yang negatif, mulai bermain peran

dan mencontohkan strategi koping.

6. Terapi keluarga

Dalam terapi keluarga, seluruh keluarga disertakan sebagai unit

penanganan. Semua masalah dalam keluarga dipandang dari sebuah sudut

pandang yang mengungkapkan bagaimana masing-masing anggota

keluarga berkontribusi terhadap masalah yang dialami. Dalam bekeja

dengan keluarga, perawat melalui tiga fase hubungan terapeutik. Fase

pertama, yanag dinamakan periode kesepakatan oleh terapis keluarga,

ditandai dengan terbentuknya hubungan antara anggota keluarga dan

terapis. Pada titik ini, isi diidentifikasi dan tujuan ditetapkan. Fase kedua,

natau fase kerja, terdiri dari pengubahan pola interaksi, peningkatan

individu, dan penggalian cara-cara baru dalam berprilaku. Anggota

keluaarga diikutsertakan dalam mengklarifikasi batasan, peraturan dan

harapan. Pada fase terminasi, keluarga melihat kembali proses yang dibuat

Page 12: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

dalam mencapai tujuan, cara-cara untuk mengatasi isu-isu yang timbul

kembali dan mempertahankan asuhan yang berkesinambungan.

Tujuan utama dari terapi adalah meningkatkan fungsi keluarga.

Tehnik yang sering kali diguakan meliputi perumusan gejala,

pembentukan kembali perilaku, dan pemberian tugas pekerjaan tugas.

Dalam merumuskan gejala, komunikasi paradoks digunakan untuk

mengubah peerilaku yang tidak dapat diterima menghilang ketika perilaku

menjadi tindakan yang disengaja. Untuk membentuk kembali perilaku

adalah dengan memberi label kembali perilaku tersebut dengan cara

menekankan aspek-aspek situasi yang positif.

7. Terapi kelompok

Pada metode penanganan ini, seorang perawat spesialis yang

menjadi terapis dan enam sampai delapan orang bertemu secara teratur

dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran diri, meningkatkan

hubungan interpersonal dan mengubah pola perilaku yang maladaptif.

Dalam seting kelompok, perawat terapis menyarankan berbagai

alternatif caara untuk mengatasi situasi penuh stres. Klien mempelajari

bagaimana mempelajari bagaimana membuat ekspresi perasaan yang

sesuai dan menggali cara-cara untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perubahan pribadi. Dengan pengalaman dalam kelompok, klien dapat

mengembangkan strategi koping yang baru dan memperkuat keterampilan

mereka dalam pemecahan masalah.

Proses kelompok secara khas terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap

permulaan, yaitu periodde orientasi, para anggota diorientasikan pada apa

yang diperlukan dalam terapi. Tahap kedua, yaitu fase kerja, dicirikan

dengan beberapa konflik yang dihubungkan dengan otnomi dan kendali.

Terapis membantu klien mengeksplorasi isu-isu dan berfokus pada kondisi

yang ada di sini dan saat ini. Dukungan di berikan kepada anggota pada

saat mereka mberjuang mengatasi konflik yang terkait dengan keintiman,

kerja sama dan produktifitas.pada tahap ketiga, atau tahap terminasi,

kelompok dihubungkan dan dilibatkan dalam interaksi ini memberikan

Page 13: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

umpan balik, dukungan, dan toleransi terhadap perbedaan-perbedaan;

interaksi ini juga menguatkan penyelesaian masalah.

Beberapa tehnik yang digunakan dalam terapi kelompok serupa

dengan tehnik yang digunakan dalam terapi individual, dengan modifikasi

berdasarkan pada tipe klien dan orientasi teoritis yang digunakan dalm

terapis.

8. Hipnosis

Hipnosis digunakan untuk menginduksi relaksasi yang mendalam

dengan mengubah kesadaran klien. Hasil induksi hipnotik adalah kondisi

trancelike, yang membuat klien mengungkapkan ingatan, asosiasi mental,

konsentrasi mereka untuk mengungkapkan kejadian-kejadian besar dalam

kehidupan dan pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan tingkat

distres mereka saat ini. Hipnosis dapat dilaksanakan oleh perawat terapis

yang telah dididk dalam hipnoterapi klinis. Tujuan utama hipnosis adalah

membuat klien relaks, merumuskan pandangan yang berbeda mengenai

beberapa masalah, mengungkapkan perasaan dan pikiran yang ditekan,

serta memfasilitasi perubahan perilaku.

9. Terapi bermain

Terapi bermain memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan

perasaan dan perhatiannya melalui aktivitas bermain yang merupakan

“bahasa di masa kanak-kanak”. Premis dari terapi bermain ini adalah

bahwa anak-anak berkomunikasi lebih baikmelalui permainan dari pada

dengan kemapuan verbal mereka. Dengan terapi bermain, perawat terapis

dapat mengkaji tingkat perkembangan dan status emosional anak,

membuat hipotesa-hipotesa diagnostik, dan menegakkan intervensi

terapeutik. Pada tahun 1947, Dr Virginia Axline menyusun pedoman

mengenai prinsip-prinsip terapi bermain. Ia menganjurkan terapis untuk

mengembangkan hubungan hangat dengan setiap anak dan mengikuti

keinginan anak selama sesi bermain. supaya terapi ini efektif, terapi harus

dapat mereflesikan perasaan-perasaan anak dan percaya pada kemampuan

anak untuk menyelesaikan masalah. Refleksi memberikan umpan balik

Page 14: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

kepada anak tentang apa yang sedang terjadi dalam permainan tersebut.

Saat hubungan terjalin, terapis membuat iterpretasi daari perilaku anak.

Satu-satunya keterbatasan yang ada selama terapi bermain adalah

bagaimana memelihara rasa aman, pengamanan, dan realitas pada anak-

anak.

10. Terapi perilaku

Terapi perilaku didasarkan pada premis bahwa kaerena perilaku itu

dipelajari, perilaku sehat dapat dipelajari dan menggantikan perilaku

yaang tidak sehat. Perawat terapis bekerja dengan klien untuk

mengindentifikasi masalah dan menentukan tujuan tertentu sebagai fokus

dari perawatan. Intervensi didasarkan pada prinsip-prinsip pengondisian

klasik dan pengondisian operan serta mengikuti format yang tepat.

Ada lima tehnik dasar terpi perilaku. Pada model peran, terapis atau orang

lain mencontohkan perilaku yang diingginkan dan klien mempelajarinya

melalui praktik dan imitasi. Pada pengondisian operan, yang juga disebut

penguatan positif, terapis memberi penghargaan kepada kien karena telah

membuat perubahan perilaku menjadi positif. Modifikasi perilaku terjadi

ketika klien mencapai tujuan perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya;

perilaku ini secara sistimatis telah dikuatkan oleh umpan balik positif atau

penghargaan yang diterima. Pada desensitisasi sistematis, klien yang

menderita akibat fobia diperkenalkan secara berulang-ulang kepada

stimulus yang menimbulkan fobia pada saat klien berada dalam kondisi

rileks. Pada terapi pengendalian diri, klien dilatih oleh terapis untuk

belajar bagaimana mengubah kata-kata negatif dan membimbing mereka

sampai memperoleh pengendalian atas tindakan mereka. Tehnik yang

terakhir terapi aversi ( menghindari ) atau terapi refleks terkondisi,

didasarkan pada prinsif penguatan negatif. Perilaku abnormal yang dipilih

disandingkan dengan pengalaman yang tidak nyaman, dan klien segera

belajar untuk tidak mengulangi perilaku demi menghindari konsekuensi

negatif akibat perilaku tersebut.

11. Terapi Singkat

Page 15: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

Terapi singkat ( psikoterapi dinamis jangja pendek) dikrmbangkan

dari penelitian Drs. Frans Alexander dan Thomas Freench, yang

menangani penyakit psikosomatik dengan membantu klien mengatasi

masalah psikologis yang merangsang efek fisiologis.Terapi ini juga

menekankan pada perawatan klien dalam waktu sesingkat mungkin

biasanya dalam 15 sesi atau kurang.

12. Terapi Bermain

Terapi bermain memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan

perasaan dan perhatiannya melalui aktivitas bermain yang merupakan ‘

bahasa dimas kanak-kanak’.Premis dari terapi bermain ini adalah bahwa

anak-anak berkomunikasi lebih baik melalui permainan daripada dengan

kemampuan verbal meraka.

13. Terapi pikiran-jasmani-rohani

Terapi pikiran-jasmani-rohani disebut juga terapi alternatif atau

terapi pelenkap adalah kombinasi berbagai pengobatan tradisional barat

dan timur. Sering kali klien dibimbing untuk menjalani terapi pikiran-

jasmani-rohani sebagai tambahan dari perawatan tradisional atau jika

terapi konvensional tampak tidak efektif. Sebuah perspektif utama dari

timur adalah bahwa kita semua adalah “satu dengan alam” dan bahwa

masing-masing orang mempunyai energi kehidupan yang disebut qi atau

ch’i, yang harus dihargai dan dipelihara untuk meni ngkatkan

keharmonisan dan kesejahteraan internal. Dua bagian energi kehidupan

yang dikenal sebagai “yin” dan “yang” merepresentasikan kesinambungan

antara energi-energi yang berlawanan (positif dan negatif) di dunia.

E. Variabel Analisa Proses Interaksi

Variabel dari analisa proses interaksi (API) adalah :

- Komunikasi verbal

Komunikasi adalah proses yang digunakan individu untuk

bertukar informasi. Pesan-pesan secara simultan dikirim dan diterima

dengan dua cara : secara verbal melalui penggunaan kata-kata, dan secara

nonverbal, melalui perilaku yang menyertai ucapan ( Balzer-Riley,1996).

Page 16: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

Komunikasi verbal terdiri dari kata-kata yang digunakan individu

untuk berbicara kepada satu atau pendengar atau lebih.Kata-kata

merupakan symbol yang digunakn untuk mengidentifikasi obyek dan

konsep yang didiskusikan.

Keterampilan komunikasi verbal :

• Menggunakan pesan kongkret

• Komunikasi terapeuyik

• Menginterpretasi sinyal atau isyarat

- Komunikasi Non Verbal

Komunikasi nonverbal adalah perilaku yang menyertai isi verbal,

seperti gerak tubuh, ekspresi wajah dan mata, nada suara, kecepatan dan

keenggenan bicara, suara mendengur dan suara merintih, serta jarak dari

pendengar.Komunikasi nonverbal dapat menunjukkan pikiran, perasaan,

kebutuhan, dan nilai pembicara, yang kebanyakan ditunjukan secara tidak

sadar.

Keterampilan komunikasi nonverbal :

• Menginterpretasi ekspresi wajah

• Menginterpretasi bahasa tubuh

• Menginterpretasi isyarat vokal

• Menginterpretasi kontak mata

- Analisis berpusat pada klien

Perawat tidak memilih topic yang akan didiskusikan, klien yang

mengidentifikasi masalah yang ingin dibicarakannya.Perawat

menggunakan keterampilan mendengar aktif untuk mengidentifikasi topic

masalah.Penyelidikan yang cermat dengan menggunakan banyak

pertanyaan yang difokuskan dengan baik membantu perawat memahami

pengalaman klien.Tujuan diidentifikasi olrh klien dan pengumpulan

informasi tentang topic ini difokuskan pada klien.Perawat berperan

sebagai pemandu dalam percakapan ini.Komunikasi terapeutik berpusat

pada upaya mencapai tujuan selama batas waktu percakapan.

Page 17: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

- Analisa berpusat pada perawat

Banyak situasi terapeutik memerlukan penyelesian maslah.Perawat

tidak diharapkan menjadi seorang ahli ataumengatakan kepada klien hal

ynag perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalahnya.Sering kali, hanya

dengan membantu klien mendiskusikan dan mengeksplorasi persepsinya

terhadap masalahnya akan menstimulasi ditemukannya solusi yang

potensial dalam pikiran klien.Perawat harus memperkenalkan konsep

penyelesaikan masalah dan menyiapkan diri dalam proses ini.Perawat

yang memandu klien untuk menyelesaikan masalahnya dengan

mengembangkan strategi koping yang baru, mempertahankan atau

meningkatkan harga diri klien, dan menunjukkan kenyakinan bahwa klien

mampu berubah.Tujuan ini mendorong klien untuk mengembangkan

daftar keterampilannya dan merasa kompoten, dan perasaan efektif serta

memiliki kendali adalah keadaan nyaman untuk setiap klien.

Page 18: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Tn.”DM” Hari/Tanggal : Jumat, 6 Juni 2003”

Usia : 34 Th Waktu : 10.00– 10.15 wita

Interaksi : Ke III (Fase Kerja) Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan

Lingkungan : Posisi Duduk berdampingan di samping K dapat mengenal tentang pentingnya

tempat tidur. kebersihan diri.

Deskripsi : Penampilan K nampak tidak rapi, rabut tidak disisir, menggunakan celana pendek, memakai baju kaos.

Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa

Berfokus pada Klien

Analisa Berfokus pada Perawat

Rasional

P: Selamat pagi Mas

K: Selamat Pak

P: Bagaimana perasaannya hari ini ? Masih ingat nama saya tidak ?

K:

P: Boleh saya duduk di sini dan cerita-cerita dengan ibu ± 10 menit

K : Tidak apa-apa

P: Menghampiri K, tersenyum, berdiri di sampng tempat tidur K

K: Melihat ke arah P, sambil tersenyum, kemudian pandangan ke tempat lain.

P: Kontak mata, bicara santai tapi jelas.

K: Menunduk dan meludah.

P: Tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata.

K: Kontak mata kurang, terus meludah.

P: Tenang, rileks,

Mungkin bertanya dalam hati, maksud kedatanagn perawat.

K berfikir bahwa ia tidak mengalami perubahan.

Merasa ragu, apakah pasien mau menerima kehadiran P.

Perasaan masih ragu apakah K dapat menerima kehadiran P.

Berusaha mengetahui keadaan hari ini , dan kebutuhan yang harus segera dipenuhi saat ini.

Salam merupakan langkah awal untuk membina interaksi.

Pertanyaan terbuka memberi kesempatan K untuk menentukan arah permbicaraan.

Informing, menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.

Page 19: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

P: Masih ingat sama saya Mas “DM”

K:

P: Masa lupa, kemarin kan kita sudah kenalan dan janji mau ketemu, nama saya Mathius.

K:

P: Bagaimana tidurnya semalam ?

K: Tidur !

mempertahankan kontak mata.

K: Melamun dan menunduk.

Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa Berfokus

pada KlienAnalisa Berfokus

pada PerawatRasional

P: Bagaimana Mas “DM” perasaannya pagi ini, kelihatannya ibu nampak lesuh, Apa ibu sudah mandi ?

K: Belum....., nanti h saja.

P: Bagusnya Mas “DM” mandi supaya badannya terasa segar.

K : Ia nanti......!

P: Baik Mas “DM”, terima kasih sudah mau cerita dengan saya. Boleh saya kembali sebentar siang untuk cerita-cerita lagi ?

K: Terima - kasih

P: Kontak mata, bicara santai tapi jelas.

K : Memandang ke arah P kemudian pandangan ke tempat lain.

P: Menatap ke arah K

K: Menunduk dan meludah.

P : Bicara santai tapi jelas.

K : Tampak berpikir sambil menunduk.

Bersikap persuasif agar klien dapat bekerja sama menjalankan kontrak sebelumnya.

Memberikan penguatan dengan harapan K terus mau cerita.

Informing menjelaskan kontak untuk memudahkan intervensi selanjutnya.

Memberikan dorongan dan penguatan terhadap pernyataan klien.

Page 20: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

P: Kontak mata tetap, nada bersahabat tidak menuduh atau menghakimi.

K : Tersenyum dan menunduk.

Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa Berfokus

pada KlienAnalisa Berfokus pada

PerawatRasional

K: Iya Pa Mantri, sekarang sih, sua

K: Ka G…………………

Menunduk, Tidak mau menatap P

K: Tetap menunduk

P: Sikap terbuka, tetap tersenyum.

K mulai menjawab. Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan oleh P

Page 21: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

P: Ka G, saya disini selama 6 hari mulai hari senin sampai sabtu dari jam 8.00 samapi jam 13.00. Saya perawat akan bersama-sama Ka G, tujuannya adalah kita akan sama-sama membahas masalah yang Ka G rasakan, mudah-mudahan saya dapat membantu memecahkan masalahn7ya, Untuk itu saya berharap Ka G mau menceritakan apa yang ada dalam fikiran dan perasaan Ka G biar saya lebih tahu, Saya akan menjaga kerahasiaannya. Apa Ka G setuju ?

K: Tidak ada jawaban.

P: Ka G, bagaimana perasaan Ka G hari ini?

P: Tetap tersenyum, memperhatikan K, dengan sikap terbuka.

K: pandangan tetap menunduk, ekspresi wajah datar.

P: Tetap tersenyum, tetap mempertahankan kontak mata.

K: Ekspresi wajah nampak datar.

P: Menggunakan nada suara sedang tapi jelas

Mulai berfikir – fikir tentang tujuan perawat mendekatinya

Berpikir apakah K mau melanjutkan interaksi, berfikir untuk interaksi selanjutnya.

Berharap K mulai mau berinteraksi d

Informing : memberikan informasi tentang waktu dan tujuan perawat mengadakan interkasi dengan K.

Kalimat terbuka memberi kesempatan pada K untuk mengungkapkan …..

Page 22: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Tn “DM” Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Juni 2003

Usia : 34 Th Waktu : 13.00 – 13.10 wita

Interaksi : Fase Terminasi Tujuan : Setelah Intervensi Keperawatan

Lingkungan : Posisi Duduk berdampingan di samping K dapat menerima perpisahan

tempat tidur. secara wajar.

Deskripsi : Penampilan K nampak rapi, rabut disisir, menggunakan celana jeans,

memakai baju kaos dan memakai sendal.

Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa

Berfokus pada Klien

Analisa Berfokus pada Perawat

Rasional

P: Selamat siang Mas “DM”

K: Selamat siang.

P: Bagaimana perasaannya hari ini bu ? Apakah sudah makan bu ?

K: Sudah.

P: Boleh saya duduk di sini dan cerita-cerita dengan ibu ± 10 menit

P: Menghampiri K, tersenyum, berdiri di samping tempat tidur K

K: Melihat ke arah P, sambil tersenyum.

P: Kontak mata, bicara santai tapi jelas.

K: Menganggukkan kepala.

P: Tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata.

Merasa ragu, apakah K mau menerima perpisahan ini.

Perasaan masih ragu apakah K dapat menerima perpisahan.

Pada akhir interaksi harus dilakukan terminasi.

Perawat dengan Klien, menerima perpisahan dengan wajar.

Page 23: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

K : Duduk paK.

P: Oh iya Mas “DM”, apakah ibu masih ingat tujuan kita bertemu, dimana waktu itu kita sama-sama cerita untuk membantu masalah yang ibu rasakan, Bagaimana menurut ibu apa merasa ada baikan/enak ? Saya melihat Mas “DM” sekarang, sudah banyak berubah karena sudah mau cerita dengan orang lain dan sekarang sudah nampak segar dan rapih.

K: Ia pak

K: Menatap ke arah P sambil tersenyum.

P: Tenang, rileks, mempertahankan kontak mata.

K: Menatap P dan tersenyum

Memikirkan topik apa lagi yang harus ditanyakan ke P

Merasakan adanya perubahan dalam dirinya.

Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disampaikan P.

Komunikasi Verbal Komunikasi Non VerbalAnalisa

Berfokus pada Klien

Analisa Berfokus pada Perawat

Rasional

P: Oh ya, agar perasaan mau mengamuk dan marah – marah Mas “DM” dapat melakukan misalnya jangan suka melamun, cari kesibukan di rumah, dll.

K: Ia pak, nanti ku coba.

P: Bagus bu, selain itu yang perlu ibu lakukan di rumah adalah ibu harus cerita-cerita dengan orang di rumah, dan jangan lupa minum obat secara teratur dan ingat

P: Tersenyum, dan mempertahankan kontak mata.

K: Melihat ke arah P, sambil tersenyum.

P: Berbicara dengan suara lembut tapi jelas dan mempertahankan kontak mata.

Berusaha untuk melaksanakan apa yang dianjurkan P

Merasa bahwa

Senang karena K dapat menangkap apa yang disampaikan oleh P.

Merasa lega karena K mau merespon stimulus yang disanmpaikan

Saran : memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.

Reinforcement meningkatkan harga diri klien.

Page 24: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

kembali kontrol ke dokter di Polik.

K: Ia pak.

P: Nah, kalau begitu pertemuan ini, kita cukupkan sampai di sini dulu, mudah-mudahan semua yang sudah kita bicarakan dapat bermanfaat bagi ibu. Selamat siang bu.

K: Terima kasih pak, selamat siang.

K: Wajah nampak ceria.

P: Tetap tersenyum dan mempertahankan kontak mata.

K: Menatap ke arah P dan tersenyum.

ada yang akan membantu.

P.

Informing memberikan informasi dan fakta untuk pendidikan kesehatan.

Melakukan terminasi akhir interaksi.

Page 25: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisa proses interaksi (API) (the interactional process analysis) merupakan alat

kerja yang dipakai perawat (mahasiswa ) untuk memahami interaksi yang terjadi

antara perawat dan klien.

Tujuan Analisa Proses InteraksiMeningkatkan kemampuan mendengar

a) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi

b) Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan

( mahasiswa ) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi

CI/supervisior/pembibimbing untuk memberi arahan

c) Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta

mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat

d) Membantu perwat merencanakan tindakan keperawataN

Pendokumentasian Analisa Proses Interaksi

a) Halaman sampul

b) Interaksi dan interpretasi

c) Evaluasi

Fase-Fase Komunikasi

a) Tahap preinteraksi

b) Tahap orientasi

c) Tahap kerja

d) Tahap terminasi

Variabel dari analisa proses interaksi (API) adalah :

a) Komunikasi verbal

b) Komunikasi Non Verbal

c) Analisis berpusat pada klien

d) Analisa berpusat pada perawat

Page 26: Makalah api klpk 1 kls a3 kep

B. Saran

Perlunya komunikasi terapeutik sebagai dasar yang digunakan untuk membentuk

hubungan antara perawat dan klien.Komunikasi ini adalah modalitas utama pada

keperawatn psikiatrik.Diharapkan bagi perawat dalam melakukan tindakan untuk

memahami interaksi antara perawat dank lien serta mampu mendokumentasikan setiap

tindakan yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Copel Linda Carmen.2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri.Pedoman Klinis Perawat Edisi 2.EGC :

Jakarta.

Isaacs Ann. 2004. Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik, Edisi 3. EGC : Jakarta.

Sulistiwati dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC: Jakarta.

Videbeck L. Sheila. 20 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC : Jakarta.