madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

10
MADZHAB EKONOMI ISLAM KONTEMPORER BAQIR AS-SADR Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah SEJARAH EKONOMI ISLAM (Bpk. Choirul Huda, M.Ag.) Disusun Oleh : NINIK NUR ‘AYNI (132411171) M. LABIB FAHMI ARIF (132411194) SITI NURUL AZIZAH (132411201) ALI AKBAR RAFSANJANI (132411165) FAKULTAS SYARIAH & EKONOMI ISLAM

Upload: arfa07

Post on 30-Jun-2015

1.868 views

Category:

Design


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

MADZHAB EKONOMI ISLAM KONTEMPORER BAQIR AS-SADR

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

SEJARAH EKONOMI ISLAM

(Bpk. Choirul Huda, M.Ag.)

Disusun Oleh :

NINIK NUR ‘AYNI (132411171)

M. LABIB FAHMI ARIF (132411194)

SITI NURUL AZIZAH (132411201)

ALI AKBAR RAFSANJANI (132411165)

FAKULTAS SYARIAH & EKONOMI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2013/2014

Page 2: Madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

A. BIOGRAFI BAQIR AS-ASDR

Nama lengkapnya asy-Syahid Muhammad Baqir as-Sadr lahir di Kazimain,

Baghdad, Irak pada 25 Dzulqa’dah 1353H/1 Maret 1935 M. Sadr merupakan salah

seorang keturunan dari keluarga sarjana dan intelektual yang menganut paham Syiah.

Oleh karena itu sangat wajar manakala ia menjadi salah seorang pemikir kontemporer

yang mendapatkan perhatian yang besar dari kalangan umat Islam maupun Non

muslim.

Pendidikannya dimulai dari sebuah sekolah tradisional di Iraq. Di tempat

tersebut ia belajar fiqh, ushul dan teologi. Sewaktu sekolah, Sadr sangat menonjol

dalam prestasi intelektualnya. Pada usia tiga belas tahun, kakaknya mengajarkan

kepadanya ‘Ushul ‘ilm al-fiqh (asas-asas ilmu tentang prinsip-prinsip hukum Islam

yang terdiri atas Al-Qur’an, Hadis, Ijma’ dan Qiyas). Pada usia sekitar enam belas

tahun, beliau pergi ke Najaf untuk menuntut pendidikan yang lebih baik dalam

berbagai cabang ilmu-ilmu Islami. Sekitar empat tahun kemudian, beliau menulis

sebuah ensiklopedi tentang ‘Ushul, Ghayat Al-Fikr fi Al-’Ushul (pemikiran puncak

dalam ‘Ushul).. Oleh karena itu, pada saat berumur 20 tahun, Sadr telah memperoleh

derajat sebagai mujtahid Mutlaq yang selanjutnya meningkat kembali menjadi posisi

yang lebih tinggi yang dikenal sebagai otoritas pembeda.

Sekalipun memiliki latar belakang pendidikan tradisional, namun Sadr

memiliki minat intelektual yang tajam dan seringkali bermain dalam isu-isu

kontemporer. Beberapa fakta akan hal ini dapat dilihat dalam penguasaannya dalam

berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, ekonomi, sosiologi, sejarah dan

hukum. Dua karya besar Sadr yang mewakili pemikirannya dalam bidang filsafat dan

ekonomi dapat dirujuk dalam falsafatuna (filsafat kita) dan Iqtishoduna (ekonomi

kita).

Dekade terakhir masa hidup beliau karena penganiyaan yang dilakukan oleh

rezim Ba’ats yang takut akan pengaruh beliau yang sangat besar pada massa, pada 8

april 1980 beliau dijatuhi hukuman mati oleh rezim Ba’ats setelah sebelumnya beliau

dipenjara dan disiksa mereka terlebih dahulu.

Page 3: Madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

B. PEMIKIRAN BAQIR AS-SADR TENTANG EKONOMI

1. Pengertian ekonomi islam

Menurut Baqir As-Sadr, ekonomi islam adalah cara atau jalan yang dipilih oleh islam

untuk dijalani dalam rangka mencapai kehidupan ekonominya dan dalam memecahkan

masalah ekonomi praktis sejalan konsepnya tentang keadilan1. Bagi beliau islam tidak

mengurusi hukum permintaan dan penawaran, hubungan laba dan bunga, dan masalah lain

yang ada dalam ilmu ekonomi, karena menurutnya ilmu ekonomi tidak pernah bisa sejalan

dengan islam. Ekonomi tetap ekonomi dan islam tetap islam. Keduanya tidak akan pernah

dapat dipersatukan karena keduanya berasal dari filosofi yang saling kontradiktif. Yang satu

anti islam sedangkan yang lainnya Islam.

Menurut beliau perbedaan filosofi ini berdampak pada perbedaan cara pandang

keduanya dalam melihat masalah ekonomi. Menurut ilmu ekonomi, masalah ekonomi muncul

karena adanya keinginan manusia yang tidak terbatas dan ketersediaan sumberdaya yang

terbatas. Mazhab Baqir menolak pernyataan ini, karena menurutnya Islam tidak mengenal

sumberdaya yang terbatas. Seperti yang ada di dalam Alquran (QS.Al-Qomar:49) :

49. Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.

Oleh karena itu segala sesuatunya telah terukur dengan sempurna, Allah telah memberikan

sumberdaya yang cukup bagi seluruh manusia di dunia, pendapat bahwa keinginan manusia

tidak terbatas juga ditolak, contohnya Manusia akan berhenti minum jika dahaganya telah

terpuaskan.

Mazhab Baqir berpendapat bahwa permasalahan ekonomi muncul kareana disebabkan

oleh dua faktor yang mendasar, pertama adalah kedzaliman manusia yang menyebabkan

adanya distribusi yang tidak merata karena hanya memikirkan keuntungan pribadi semata

dan yang kedua adalah karena ingkarnya manusia terhadap nikmat yang Allah berikan

sehingga mereka dengan semena-mena mengeksploitasi sumber-sumber alam dari pihak yang

lemah, yang menjadikan mereka memiliki akses terhadap sumberdaya sehingga menjadi

sangat kaya sedangkan yang lemah tidak memiliki akses ke sumberdaya sehingga menjadi

1 Mohamed Aslam Haneef , PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM KONTEMPORER Analisis Komparatif Terpilih , terj suherman rosyidi ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2010) h.133

Page 4: Madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

sangat miskin. Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah ekonomi bukan karena sumberdaya

yang terbatas tetapi karena keserakahan manusia yang tidak terbatas.

Oleh karena itu menurut mazhab ini istilah ekonomi islami adalah istilah yang

menyesatkan dan kontradiktif. Sebagai gantinya ditawarkan dengan istilah yang berasal dari

filosofi islam yaitu Iqtishad, Iqtishad bukan sekedar terjemahan dari ekonomi, tetapi berasal

dari bahasa arab (Qasd) yang secara harfiah berarti “equilibrium” keadaan sama atau

seimbang. Dalam madzhab ini semua teori yang dikembangkan oleh ilmu ekonomi

konvensional ditolak dan dibuang, sebagai gantinya maka disusunlah teori-teori ekonomi

baru yang digali dari Alquran dan Assunah.

2.karakteristik ekonomi islam menurut Baqir As-Sadr

Dengan definisi ekonomi Islam di atas, selanjutnya dalam beberapa

pembahasan Sadr merumuskan karakteristik ekonomi Islam yang terdiri atas :

a. Konsep Kepemilikan Multi Jenis (Multitype Ownership)

1.kepemilikan swasta

Dalam pandangan Sadr kepemilikan swasta hanya terbatas pada

hak memakai dan adanya prioritas untuk menggunakan serta hak untuk

melarang orang lain untuk menggunakan sesuatu yang telah menjadi

miliknyasaja tidak bersifat mutlak. Dalam hal ini, Sadr dan seluruh

pemikir ekonomi baik klasik maupun kontemporer sepakat bahwa yang

dimiliki oleh manusia hanyalah sebatas kepemilikan sementara,

sedangkan kepemilikan yang mutlak hanya terdapat pada Allah SWT.

2.kepemilikan bersama

Kepemilikan bersama terbagi menjadi 2 jenis yang mempunyai

letak perbedaan dari tata cara pengelolaanya, yaitu :

i)kepemilikan publik : harus digunakan

untuk kepentingan seluruh anggota masyarakat

(rumah sakit, sekolah, dan sebagainya)

ii)kepemilikan Negara : tidak

hanya digunakan bagi kebaikan semua orang,

melainkan juga dapat digunakan untuk suatu

bagian tertentu dari masyarakat, jika memang

negara menghendaki demikian.

Page 5: Madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

b. Pengambilan Keputusan, Alokasi Sumber dan Kesejahteraan

Publik :peranan negara

Fakta bahwa kepemilikan Negara mendominasi sistem ekonomi Islam,

pada akhirnya mendorong lahirnya sebuah gagasan bahwa peran pemerintah

dalam bidang ekonomi sangatlah penting.

Dalam hal ini, beberapa fungsi pokok pemerintah dalam bidang ekonomi

antara lain :

1. Mengatur sistem distribusi kekayaan berdasarkan pada kemauan

dan kapasitas kerja masing-masing individu dalam masyarakat

2. Mengintegrasikan aturan hukum Islam dalam setiap penggunaan

dan pengelolaan sumber daya alam

3. Membangun sistem kesejahteraan masyarakat melalui terjaminnya

keseimbangan sosial dalam masyarakat

c. Larangan Riba dan Pengimplementasian Zakat

Sebagaimana pemikiran ekonom muslim lain, Sadr juga berpendapat

bahwa riba adalah sesuatu yang harus dijauhkan dari interaksi ekonomi

masyarakat. Adapun mengenai implementasi zakat,beliau memandangnya

sebagai kewajiban negara karena zakat merupakan instrument setrategis yang

dapat membantu merealisasikan kesejahteraan ditengah-tengah kehidupan

masyarakat dan negaralah yang mempunyai tanggung jawab lebih dalam hal

tersebut.

Agar lebih mudah, perhatikan gambar dibawah ini :

Ciri KhususHubungan Kepemilikan

Terutama Kepemilikan oleh NegaraKepemilikan pada individu berdasar kerja dan kebutuhan

Kepemilikan swasta dibatasi pada hak pakai,prioritas penggunaan

Pengambilan keputusan dan alokasi sumberNegara harus menjamin keadilan

menjamin distribusi sumber daya alam

implementasi ajaran agama dan sosial islam dengan ijtihad

menjamin keseimbangan sosial dengan memberi standar hidup yang seimbang

jaminan sosial; hanya ditujukan bagi kemiskinan relatif

pelarangan riba dan segala bentuk eksploitasi

implementasi zakat dan pajak untuk menghapus kemiskinan relatif

Page 6: Madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

3. Teori Produksi Dalam aktivitas produksi Sadr, mengklasifikasi dua aspek yang mendasari terjadinya aktivitas produksi:a. aspek objektif atau ilmiah yang berhubungan dengan sisi teknis dan ekonomis yang terdiri atas sarana-sarana yang digunakan, kekayaan alam yang diolah, dan kerja yang dicurahkan dalam aktivitas produksi. Aspek ilmiah ini berusaha untuk menjawab masalah-masalah efisiensi teknis dan ekonomis yang tidak beliau terangkan.

b. aspek subjektif atau doktrin, yaitu aspek yang terdiri atas motif psikologis, tujuan yang hendak dicapai lewat aktifitas produksi, dan evaluasi aktivitas produksi menurut berbagai konsepsi keadilan yang dianut.

Sisi objektif aktivitas produksi adalah subyek kajian ilmu ekonomi baik secara khusus maupun dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan lainnya guna menemukan hukum-hukum umum yang mengendalikan sarana-sarana produksi dan kekayaan alam supaya dalam satu kondisi manusia dapat menguasai hukum-hukum tersebut dan memanfaatkannya untuk mengorganisasi sisi objektif produksi secara lebih baik dan lebih sukses. Selain itu, menurut Sadr sumber asli produksi dijabarkan dalam tiga kelompok yang terdiri atas alam, modal dan kerja. Adapun sumber alam yang dipergunakan untuk aktivitas produksi Sadr membaginya kembali kedalam tiga kelompok, yakni tanah, substansi-substansi primer dan aliran air.

Dalam rangka memberikan pandangan yang sehat dan bimbingan mengenai produksi serta mewujudkan pertumbuhan dalam hal produksi, Sadr menawarkan 2 strategi, yaitu :

1. Strategi doktrin/ intelektual. Strategi ini memberi motivasi untuk bekerja karena bekerja juga dapat dipandang sebagai ibadah jika dilakukan sesuai dengan niat dan cara yang sesuai dengan syari’at, dan sebaliknya jika membiarkan sumber menganggur, produksi barang-barang haram, dan melakukan pengeluaran mubadzir adalah terlarang /dosa, dan seorang muslim sejati haruslah peka dan memperhatikan terhadap hal ini.

2. Strategi legislative/hukum. Untuk keberlangsungan strategi doktrinal di atas, maka diperlukan aturan hukum yang membackup strategi doktrinal tersebut. Beberapa strategi legislative atau aturan hukum yang ditawarkan oleh Sadr, antara lain sebagai berikut:

a. Tanah yang menganggur dapat disita oleh Negara dan meredistribusikannya kepada orang lain yang mampu dan mau memeliharanya.b. Larangan terhadap hima’, yakni memiliki tanah dengan jalan paksa.c. Prinsip “tak ada kerja, tak ada hasil”d. Pelarangan riba, ikhtikar, pemusatan sirkulasi kekayaan dan melakukan tindakan yang berlebihan atau mubadzir.e. Melakukan regulasi pasar dan mengkontrol situasi pasar.

Page 7: Madzhab ekonomi islam kontemporer baqr as-sadr

4. Distribusi Kekayaan

Dalam pemikiran Sadr, distribusi kekayaan berjalan pada dua tingkatan, yang pertama adalah distribusi sumber-sumber produksi dan yang kedua adalah distribusi kekayaan produktif. Pokok pikiran yang di maksud Sadr, sebagai sumber-sumber produksi adalah terkait dengan tanah, bahan-bahan mentah, alat-alat dan mesin yang dibutuhkan untuk memproduksi beragam barang dan komoditas.Sedangkan yang termasuk dengan kekayaan produktif adalah hasil dari proses pengolahan atau hasil dari aktivitas produksi melalui kombinasi sumber-sumber produksi yang dihasilkan manusia melalui kerja. Berkenaan dengan ini pula, maka prinsip-prinsip menjaga adilnya sirkulasi kekayaan dan keseimbangan harta ditengah-tengah kehidupan masyarakat juga masuk dalam konsepsi Sadr sebagaimana pemikiran ekonomi Islam lainnya.

Sumber:

Muhammad Baqir Sadr, Our Economic, dalam “Buku Induk ekonomi Islam Iqtishoduna” terj. Yudi, Jakarta: Zahra: 2008

Suherman Rosyidi, Pengantar Teori ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998

Rustam Efendi, Produksi Dalam Islam, Yogyakarta: Megistra Insania, 2003

Mohamed Aslam Haneef , PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM KONTEMPORER Analisis Komparatif Terpilih , terj suherman rosyidi, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2010

http://marx83.wordpress.com/2009/01/31/relevansi-pemikiran-ekonomi-muhammad-baqir-ash-sadr-dalam-konteks-kekinian/