[m1] percepatan gravitasi bumi.doc
TRANSCRIPT
LAPORAN
ABSTRAK
Dalam hukum Newton mengenai gravitasi dinyatakan bahwa dua buah partikel atau lebih di alam semesta ini akan saling menarik dengan gaya yang besarnya berbanding lurus dengan perkalian antar massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar pusat massa. Semua benda yang berada di permukaan bumi mengalami gaya tarik yang arahnya menuju ke pusat bumi. Gaya yang demikianlah yang disebut sebagai gaya gravitasi. Besar gaya gravitasi ini dipengaruhi oleh massa benda dan jarak benda ke pusat bumi. Sehingga besarnya percepatan gravitasi di setiap tempat di permukaan bumi berbeda sebab jarak benda terhadap pusat bumi berbeda. Dengan demikian semakin tinggi letak suatu tempat maka semakin kecil percepatan gravitasi di tempat tersebut, demikian pula sebaliknya. Besarnya percepatan gravitasi dapat dicari dengan menggunakan suatu alat yang disebut bandul matematis dan bandul fisis. Dengan mengayunkan bandul tersebut maka akan diperoleh periode getaran dari bandul tersebut. Dari periode tersebut maka dapat dihitung besarnya percepatan gravitasi. Dengan panjang tali bandul yang berbeda maka akan dihasilkan percepatan gravitasi yang berbeda pula. Ini berarti bahwa besarnya percepatan gravitasi akan berbeda untuk setiap panjang tali, periode dan jarak pusat massa yang berbeda.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
1
Abstrak
2
Daftar Isi
3
Daftar Gambar
4
Daftar Tabel
5
Daftar Grafik
6
Bab I Pendahuluan
7
I.1 Latar Belakang
7
I.2 Maksud danTujuan
7
I.3 Permasalahan
7
I.4 Sistematika Laporan
7
Bab II Dasar Teori
8
II.1 Bandul Matematis
10
II.2 Bandul Fisis
11
Bab III Peralatan dan Cara Kerja
13
III.1 Peralatan
13
III.2 Cara Kerja
13
Bab IV Analisa Data dan Pembahasan
15
IV.1 Analisa Data
15
IV.2 Pembahasan
19
Bab V Kesimpulan
20
Daftar Pustaka
21
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Gerak Harmonis Sederhana
8
Gambar 2.2 Gerak Harmonis Sederhana Melingkar
8
Gambar 2.3 Bandul Matematis
10
Gambar 2.4 Bandul Fisis
11
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Bandul Matematis
13
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1.1 Ralat Bandul Matematis (T) untuk l = 100 cm 15
Tabel 4.1.2 Ralat Bandul Matematis (T) untuk l = 80 cm 15
Tabel 4.1.3 Ralat Bandul Matematis (T) untuk l = 50 cm 16
Tabel 4.1.4 Ralat Bandul Fisis Percobaan I (t1)
16
Tabel 4.1.5 Ralat Bandul Fisis Percobaan I (t2)
16
Tabel 4.1.6 Ralat Bandul Fisis Percobaan II (t1)
17
Tabel 4.1.7 Ralat Bandul Fisis Percobaan II (t2)
17
Tabel 4.1.8 Ralat Tabel Regresi Linier
19
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 4.1 Grafik Hubungan Antara T2 dan l pada bandul
Matematis
18
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Benda yang dilepas dari suatu tempat di atas tanah akan jatuh. Hambatan udara akan mempengaruhi percepatan dari benda yang jatuh. Percepatan yang dialami oleh benda yang jatuh disebabkan oleh gaya gravitasi bumi atau gaya tarik bumi disebut percepatan gravitasi.
Berat adalah besar dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat suatu benda akan berbeda harganya dari satu tempat ke tempat lain pada permukaan bumi. Berat benda ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain massa dan percepatan gravitasi. Massa tidak tergantung pada tempat di permukaan bumi maka dapat dikatakan bahwa percepatan gravitasi bumilah yang berubah antara tempat yang satu dengan yang lain di permukaan bumi.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa percepatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak suatu tempat dengan pusat bumi dan kemasifan susunan bumi di tempat tersebut. Ini berarti bahwa besar percepatan gravitasi tidak sama di setiap tempat.
I.2 TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan kali ini dilakukan dengan maksud untuk menentukan percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan alat yaitu bandul matematis dan bandul fisis. Berdasarkan data yang diperoleh dari percobaan ini maka dapat diketahui adanya pengaruh frekuensi, periode dan panjang tali bandul pada perhitungan terhadap percepatan gravitasi bumi.
I.3 PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi pada percobaan tentang percepatan gravitasi bumi ini adalah bagaimana cara mencari besarnya percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan alat yaitu bandul matematis dan bandul fisis.
I.4 SISTEMATIKA LAPORAN
Laporan ini tersusun atas beberapa bab yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Selain itu laporan ini juga dilengkapi dengan abstrak, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, daftar grafik, daftar pustaka dan lampiran. Adapun bab-bab tersebut adalah Bab I yaitu Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan praktikum, permasalahan dan sistematika laporan. Sedangkan Bab II adalah Dasar Teori yang menunjang percobaan. Bab III menjelaskan tentang peralatan-peralatan yang digunakan dalam percobaan dan cara pengerjaan percobaan dengan alat-alat tersebut. Bab IV merupakan Analisa Data dan Pembahasan dari permasalahan. Dan yang terakhir adalah Bab V yang merupakan Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan dan bab-bab sebelumnya.
BAB II
DASAR TEORI
Getaran yaitu gerakan bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Sebagai salah satu contohnya adalah pegas yang salah satu ujungnya ditarik kemudian dilepaskan maka pegas tersebut akan bergetar dan bandul jam dinding mengayun terhadap suatu kedudukan setimbang yang vertikal. Ada satu jenis getaran yang lebih khusus lagi yang disebut getaran selaras atau getaran harmonis sederhana yaitu getaran yang setelah selang waktu tertentu selalu kembali ke kedudukan yang sama yang biasa disebut getaran periodik. Selang waktu tersebut dinamakan periode.
Periode adalah selang waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran lengkap. Sedangkan kebalikan dari periode (seper periode) disebut frekuensi. Jadi frekuensi adalah banyaknya getaran per satuan waktu.
T = 1 f
1 0 F = -kx 2
x
A A
Gambar 2.1 Gerak Harmonis Sederhana
Gambar di atas menunjukkan sebuah benda yang sedang bergetar. Titik 1 dan 2 adalah titik terjauh dari kesetimbangan yang disebut amplitudo (A). Sedangkan jarak benda yang bergetar dari titik kesetimbangan disebut simpangan (x), yang berubah secara periodik dalam besar dan arahnya. Kecepatan (V) dan percepatan (a) benda juga berubah dalam besar dan arah. Selama benda bergetar, ada kecenderungan untuk kembali ke posisi setimbang. Untuk itu ada gaya yang bekerja pada benda untuk mengembalikan benda ke posisi setimbang. Gaya (F) ini disebut gaya pemulih (restoring force) dan arahnya menuju posisi setimbang.
Menurut Hukum Hooke maka gaya pemulih sebanding dengan simpangan atau dirumuskan:
F = - k . x dimana x = simpangan massa m
k = tetapan
Sesuai dengan Hukum Newton tentang gerak maka:
(Persamaan differensial gerak harmonis sederhana)
Q
(
Gambar 2.2 Gerak Harmonis Sederhana Melingkar
Pada gambar 2.2 amplitudo (A) adalah simpangan maksimum dan ( adalah sudut yang dibuat oleh titik OQ terhadap garis diameter horizontal. Karena geraknya berputar beraturan maka besarnya sudut ( setiap saat dirumuskan (t = ( t + (0 . ( adalah kecepatan sudut atau kecepatan angular yang besarnya ( ( ( ( f , sedang (0 adalah besarnya ( pada saat t = 0. Sehingga :
x = A cos ( 2 ( f t + (( )
V = - 2 ( f A sin ( 2 ( f t + (( )
A = - 4 (2 f2 A cos ( 2 ( f t + (( )
Dari persamaan F = m . a = - k . x maka
Karena maka dan
Percobaan ini adalah untuk mencari besarnya percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan bandul matematis dan bandul fisis, dimana kedua bandul tersebut bekerja berdasarkan pada prinsip gerak harmonis sederhana.
II.1 BANDUL MATEMATIS
Bandul matematis merupakan suatu sistem yang ideal, yang terdiri dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak kendur (mulur).
T
(
x = l ( l Gambar 2.3 Bandul Matematis
mg sin (
mg cos (
mg
Ketika bandul matematis dengan panjang tali (l) , massa (m) digerakkan ke samping dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan maka bandul akan berayun dalam bidang vertikal karena pengaruh gaya gravitasi.
Pada saat bandul disimpangkan sejauh sudut ( , maka gaya pemulih yang besarnya dirumuskan sebagai F = -m g sin ( , terlihat bahwa gaya pemulih tidak sebanding dengan ( tetapi dengan sin ( , sehingga gerakan yang dihasilkan bukan getaran harmonis sederhana.
Supaya memenuhi gerakan harmonis sederhana maka sin ( ( ( (( < 15(), sehingga untuk sudut yang kecil berlaku:
Selama m, g dan l besarnya tetap, maka hasil juga tetap.
Bila maka F = - k . x (persamaan gerak harmonis sederhana).
Periode waktunya dirumuskan:
=
Dimana T : periode (detik)
g : percepatan gravitasi bumi (ms-2)
l : panjang tali bandul (m)
II.2 BANDUL FISIS
Bandul fisis yaitu sembarang benda tegar yang digantung dan disimpangkan dari posisi setimbangnya sehingga benda dapat berayun dalam bidang vertikal terhadap sumbu yang melalui sebuah titik pada benda tersebut. Pada bandul fisis yang melakukan gerakan rotasi merupakan kumpulan titik-titik massa. Pada kenyataannya, semua bandul yang berayun merupakan bandul fisis.
Gambar 2.4 Bandul Fisis
Pada gambar bandul fisis di atas, sebuah batang serba sama berputar terhadap sumbu tetap horizontal melalui salah satu titiknya (A).
Ketika batang disimpangkan melalui sudut ( maka batang akan berosilasi. Osilasi ini merupakan getaran selaras jika sudut ( dibuat kecil. Torsi pemulihan menjadi:
( = - m g a (( = I (Persamaan gerak bandul fisis dapat ditulis:
Karena maka
Untuk masalah ini I = m ( ke2 + a2 )
=
I =
dimana T : periode
Ke : jari-jari girasi terhadap pusat
a : jarak pusat massa
g : percepatan gravitasi bumi
Untuk menghitung percepatan gravitasi bumi dapat digunakan persamaan :
dimana T1 : periode untuk titik gantung A
T2 : periode untuk titik gantung B
a1 : jarak pusat massa C dengan titik gantung A (cm)
a2 : jarak pusat massa C dengan titik gantung B (cm)
g : percepatan gravitasi bumi
Agar terjadi gerak harmonis sederhana, baik pada bandul matematis maupun pada bandul fisis harus diberi simpangan dengan sudut kecil.
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
III.1 PERALATAN
Beberapa peralatan yang digunakan dalam percobaan tentang percepatan gravitasi bumi ini adalah:
1. Bandul matematis dan perlengkapannya satu set
2. Bandul fisis dan perlengkapannya satu set
3. Beban setangkup satu buah
4. Rollmeter satu buah
5. Stopwatch satu buah
III.2 CARA KERJA
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan percobaan ini adalah:
1. Bandul Matematis
a. Mengatur alat seperti pada gambar 3.1 di bawah ini, dimana panjang tali yang digunakan adalah 100 cm.
Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan Bandul Matematis
b. Mengatur agar ujung bandul berada tepat di tengah.
c. Memberi simpangan kecil pada bandul dan kemudian melepaskannya dan mengusahakan agar ayunan mempunyai lintasan bidang dan tidak berputar.
d. Mencatat waktu yang diperlukan untuk 5 kali getaran.
e. Mengulangi langkah a-d sebanyak 5 kali.
f. Mengulangi langkah a-e dengan panjang tali yang berbeda
2. Bandul Fisis
a. Meletakkan beban pada suatu kedudukan dan mencari pusat massa C untuk kedudukan tersebut. Hal yang perlu diingat adalah letak C selalu berubah tergantung letak beban.
b. Menggantung beban pada titik A dan mengukur a1.
c. Mengayunkan batang dengan simpangan kecil, dan mencatat waktu untuk 6 kali getaran sempurna.
d. Mengambil titik lain (B) terhadap titik C sebagai titik gantung dan mengukur a2. Mengulangi langkah a-c.
e. Mengulangi percobaan untuk pasangan titik A dan B yang berbeda.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1 ANALISA DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan dan data-data yang diperoleh untuk bandul matematis maupun fisis kemudian dilakukan analisa data sebagai berikut :
1. Bandul Matematis
Percobaan 1 panjang kawat = 100 cm.
Tabel IV.1.1 Ralat data t untuk Percobaan 1
Nol (cm)t (det)t-t(t-t)2
110010,300
210010,40,10,01
310010,50,20,04
410010,300
510010-0,30,09
t10,3(0,14
Ralat mutlak = (t = ( ( t t )2 1/2
n ( n 1 )
= ((0,14)/20 = 0,08 detik
Ralat nisbi = I = (t/t x 100%
= 0,08/10,3 x 100% = 0,81%
Keseksamaan= K = 100% -I = 100% - 0,81% = 99,19%
Hasil pengukuran = (t ( (t) = (10,3 ( 0,08) detik
Percobaan 2 panjang kawat = 80 cm.
Tabel IV.1.2 Ralat data t untuk Percobaan 2
Nol (cm)t (det)t-t(t-t)2
1809,1-0,060,0036
2809,20,040,0016
3809,1-0,060,0036
4809,30,140,0196
5809,1-0,060,0036
t9,16(0,032
Ralat mutlak = (t = ((0,032)/20 = 0,04 detik
Ralat nisbi = I = 0,04/9,16 x 100% = 0,44%
Keseksamaan= K = 100% - 0,44% = 99,56%
Hasil pengukuran = (t ( (t) = (9,16 ( 0,04) detik
Percobaan 3 panjang kawat = 50 cm.
Tabel IV.1.3 Ralat data t untuk Percobaan 3
Nol (cm)t (det)t-t(t-t)2
1507,4-0,020,0004
2507,50,080,0064
3507,3-0,120,0144
4507,50,080,0064
5507,4-0,020,0004
t7,42(0,028
Ralat mutlak = (t = ((0,028)/20 = 0,04 detik
Ralat nisbi = I = 0,04/7,42 x 100% = 0,5%
Keseksamaan= K = 100% - 0,5% = 99,5%
Hasil pengukuran = (t ( (t) = (7,42 ( 0,04) detik
2. Bandul Fisis
1. Percobaan I : a1=57,4 cm; a2=32,6 cm
Tabel IV.1.4 Ralat data t1
No.a1(cm)a2(cm)t1(det)t1-t1(t1-t1)2
157,432,69,7-0,060,0036
257,432,69,80,040,0016
357,432,69,7-0,060,0036
457,432,69,80,040,0016
557,432,69,80,040,0016
t.19,76(0,012
Ralat mutlak = (t = ((0,012)/20 = 0,02 detik
Ralat nisbi = I = 0,02/9,76 x 100% = 0,25%
Keseksamaan= K = 100% - 0,2% = 99,75%
Hasil pengukuran = (t ( (t) = (9,76 ( 0,02) detik
Tabel IV.1.5 Ralat data t2
No.a1(cm)a2(cm)t2(det)t2-t2(t2-t2)2
157,432,68,60,120,0144
257,432,68,60,120,0144
357,432,68,4-0,080,0064
457,432,68,4-0,080,0064
557,432,68,4-0,080,0064
t.28,48(0,048
Ralat mutlak = (t = ((0,048)/20 = 0,05 detik
Ralat nisbi = I = 0,05/8,48 x 100% = 0,58%
Keseksamaan= K = 100% - 0,58% = 99,42%
Hasil pengukuran = (t ( (t) = (8,48 ( 0,05) detik
2. Percobaan II :a1=59,7 cm; a2=30,3 cm
Tabel IV 1.6
No.a1(cm)a2(cm)t1(det)t1-t1(t1-t1)2
159,730,310-0,140,0196
259,730,310,30,160,0256
359,730,310,1-0,040,0016
459,730,310,1-0,040,0016
559,730,310,20,060,0036
t.110,14(0,052
Ralat mutlak = (t = ((0,052)/20 = 0,05 detik
Ralat nisbi = I = 0,05/10,14 x 100% = 0,50%
Keseksamaan= K = 100% - 0,50% = 99,50%
Hasil pengukuran = (t ( (t) = (10,14 ( 0,05) detik
Tabel IV 1.7
No.a1(cm)a2(cm)t2(det)t2-t2(t2-t2)2
159,730,38,5-0,080,0064
259,730,38,5-0,080,0064
359,730,38,60,020,0004
459,730,38,70,120,0144
559,730,38,60,020,0004
t.28,58(0,028
Ralat mutlak = (t = ((0,028)/20 = 0,04 detik
Ralat nisbi = I = 0,04/8,58 x 100% = 0,44%
Keseksamaan= K = 100% - 0,44% = 99,56%
Hasil pengukuran = (t ( (t) = (8,58 ( 0,04) detik
1. Bandul Matematis
Percepatan gravitasi bumi dengan menggunakan bandul matematis dapat ditentukan dengan persamaan :
T = 2((l/gataug = 4(l/T
1. l=100 cm
g = 9,29 m/s2
2. l=80 cm
g = 9,40 m/s2
3. l=50 cm
g = 8,95 m/s2
Dengan demikian diperoleh percepatan gravitasi bumi dengan cara bandul matematis adalah :
g = (9,29 + 9,40 + 8,95)/3 = 9,216 m/det
g = (9,216 + 0,05) m/s2Berdasarkan data hasil percobaan bandul metematis dapat digambarkan grafik hubungan antara kuadrat periode (T 2) sebagai sumbu Y dengan panjang tali (l) sebagai sumbu X. Dimana dari grafik ini juga dapat digunakan untuk menghitung besarnya percepatan gravitasi Bumi (g).
Penggambaran grafik menggunakan regresi linear sebagai berikut :
Misalkan persamaan garis y = mx + b, koefisien-koefisien m dan b dapat ditentukan:
dan
Tabel IV.2.1 Menentukan persamaan garis dengan regresi linear
Nol.(meter)t.(detik)t.2l.2l.t.2
112,064,243614,2436
20,81,8323,3562240,642,684979
30,51,4842,2022560,251,101128
(2,39,802081,898,029707
maka persamaan garisnya adalah
Y = 4,06X + 0,15
Sedangkan grafik persmaannya :
Grafik 4.1 Grafik hubungan antara T2 dan l pada bandul matematis
Dengan menggunakan grafik percepatan gravitasi bumi dapat dicari dengan persamaan :
m = 4(/g atau g = 4(/m
g = 4(3,14)/4,06
= 9,704 meter/detik
2.. Bandul Fisis
Dengan menggunakan persamaan 3 kita dapat mencari nilai g (gravitasi) :
a. Percobaan I:
T1=9,76/6=1,63 detik;T2=8,48/6=1,41 detik;
a.1=57,4 cm; a.2=32,6 cm
= 10,15 m/s2b. Percobaan II:
T1=10,14/6=1,69 detik;T2=8,58/6=1,43 detik
a.1=59,7 cm; a.2=30,3 cm
= 9,61 m/s2
Dari Percobaan I dan II
g=(9,88+0,08) m/s2Percepatan gravitasi di Surabaya
Untuk menghitung percepatan gravitasi di Surabaya didapat dari hasil rata-rata perhitungan dari bandul matematis dan bandul fisis.
g=(9,54+0,07)m/s2
IV.2 Pembahasan
Untuk mendapatkan nilai g dari bandul matematis kita dapat menggunakan persamaan 1 yaitu sedang untuk bandul fisis kita dapat menggunakan persamaan 3 yaitu dan untuk menghitung gravitasi di Surabaya dapat dilakukan dengan hasil rata-rata dari gravitasi bandul matematis dan bandul fisis.
BAB V
KESIMPULAN
Apabila sebuah bandul matematis dan bandul fisis digantung kemudian diberi simpangan kecil , maka bandul akan berayun dan melakukan gerakan harmonis sederhana. Dengan dasar gerakan harmonis sederhana ini maka dapat dihitung besarnya percepatan gravitasi bumi di tempat dimana percobaaan dilakukan dengan cara mengukur panjang tali dan periode pada bandul matematis serta mengukur periode dan jarak titik gantung ke pusat massa pada bandul fisis. Massa bandul tidak berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasi sedangkan panjang tali berbanding terbalik dengan kuadrat periode.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus periode bandul matematis maupun bandul fisis, data hasil percobaan dan ralat perhitungan diperoleh percepatan gravitasi bumi pada bandul matematis g = (9,21 ( 0,05) ms-2 dan pada bandul fisis g = (9,88 ( 0,08) ms-2. Dari kedua hasil ini dapat diketahui besar percepatan gravitasi Bumi di Surabaya yaitu g = (9,54 ( 0,07) ms-2 .
DAFTAR PUSTAKA
1. Mahmud Zaki, Diktat Kuliah Fisika Dasar Jilid 1.
2. Dosen-Dosen Fisika ITS, Fisika Dasar I, Yanasika FMIPA ITS, Surabaya.
3. Sears Zemansky
4. Dosen-Dosen Fisika ITS, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, Yanasika FMIPA ITS, Surabaya.
A1
A
A2
B
C
l
Bandul
EMBED Excel.Sheet.8
110
_955743584.unknown
_955744902.unknown
_955745086.unknown
_955754922.unknown
_955755425.unknown
_955779766.unknown
_955783712.unknown
_956401791.unknown
_955783602.unknown
_955779219.unknown
_955755457.xlsChart3
0.1515911579
4.2156374737
8.2796837895
12.3437301053
16.4077764211
20.4718227368
Y=4,06(X)+0,15
Sheet1
Matematis
Nol (cm)t (det)
110010.300
210010.40.10.019.299.216123043
310010.50.20.04
410010.300
510010-0.30.09
10.30.14
0.08
0.81%
99.19%
Nol (cm)t (det)
1809.1-0.060.0036
2809.20.040.00169.40
3809.1-0.060.0036
4809.30.140.0196
5809.1-0.060.0036
9.160.032
0.04
0.44%
99.56%
Nol (cm)t (det)
1507.4-0.020.0004
2507.50.080.00648.95
3507.3-0.120.0144
4507.50.080.0064
5507.4-0.020.0004
7.420.028
0.04
0.50%
99.50%
RegresiLinier
NolTT2l2lT2
112.064.243614.2436
20.81.8323.3562240.642.6849792
30.51.4842.2022560.251.101128
2.39.802081.898.0297072
4.060.15
xy
00.1515911579
14.2156374737
28.2796837895
312.3437301053
416.4077764211
520.4718227368
m=4p2/g9.7042201135
No.a1(cm)a2(cm)t2(det)t1(det)Persamaan 3
157.432.68.60.120.01449.70-0.060.00362.64604444441.9975111111
257.432.68.60.120.01449.800.040.00164.64355555560.6485333333
357.432.68.4-0.080.00649.70-0.060.00360.90.248
457.432.68.4-0.080.00649.800.040.00167.21.984
557.432.68.4-0.080.00649.800.040.0016
8.480.0489.760.0120.64493827160.3268817204
0.971819992
0.050.02
0.58%0.25%10.1455002787
99.42%99.75%
No.a1(cm)a2(cm)t2(det)t1(det)Persamaan 3
159.730.38.5-0.080.006410.00-0.140.01962.85612.0449
259.730.38.5-0.080.006410.300.160.02564.9010.8112
359.730.38.60.020.000410.10-0.040.00160.90.294
459.730.38.70.120.014410.10-0.040.00167.22.352
559.730.38.60.020.000410.200.060.0036
8.580.02810.140.0520.68069444440.3448979592
1.0255924036
0.040.05
0.44%0.50%9.6135657451
99.56%99.50%
Sheet1
Y=4,06(X)+0,15
Sheet2
Sheet3
_955755035.unknown
_955755292.unknown
_955745186.unknown
_955745269.unknown
_955745469.unknown
_955745162.unknown
_955744932.unknown
_955745045.unknown
_955744066.unknown
_955744275.unknown
_955744328.unknown
_955744372.unknown
_955744148.unknown
_955743814.unknown
_955743998.unknown
_955743763.unknown
_955743332.unknown
_955743480.unknown
_955743547.unknown
_955743433.unknown
_955743184.unknown
_955743256.unknown
_955743118.unknown