love in sunset (novel)

Upload: luqman-taufiq

Post on 02-Jun-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    1/183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    2/183

    2

    KEPADA MEREKALAH AKU UCAPKAN

    TERIMA KASIH

    Selepas dari semua yang telah beliau hendaki, tak luput rasanya diriku berterima

    kasih pada-Nya. Terima kasih Tuhan. Yang telah memberikan rahmat dan

    hidayahnya kepada diriku. Membiarkanku tetap hidup dan bernafas sehat hingga

    saat ini. Terima kasih atas kesempatan yang engkau berikan, dalam

    menyelesaikan novel ke duaku ini.

    Terima kasih kepada ke dua orang tuaku (Luhmiharso dan Kasiatun), para

    pembaca, teman-temanku, orang terdekatku, guru-guruku. Terima kasih banyak.

    Aku sangat menyayangi kalian semua, hingga sampai sekarang.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    3/183

    3

    DAFTAR ISI

    Kepada Merekalah Aku Ucapkan Terima Kasih ........................................... 2

    Daftar Isi......................................................................................................... 3

    Prolog ............................................................................................................. 5

    Selamat Pagi ................................................................................................... 7

    Samuel Mengenalkan Sahabatnya.................................................................. 17

    Pertemuan Kedua Yang Tak Disengaja ......................................................... 22

    Fiki Mengajakku Mencari Novel ................................................................... 29

    Potongan-Potongan Masa Lalu Yang Menggangguku .................................. 36

    Pertemuan Itu Membuatku Jatuh Cinta .......................................................... 48

    Secepat Itu Jatuh Cinta, Secepat Itu Aku Terluka.......................................... 55

    Aku Menunggu Cinta Yang Tak Pasti ........................................................... 57

    Aku Yakin Dengan Perasaanku Dan Aku Akan Menunggunya .................... 60

    Harapanku Terwujud, Dia Telah Kembali ..................................................... 62

    Aku Mengajaknya Kerumahku ...................................................................... 72

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    4/183

    4

    Hari Yang Indah Untuk Cinta Yang Telah Bersemi ...................................... 88

    Secepat Itu, Fiki Melamarku .......................................................................... 109

    Dua Kejutan Yang Tak Pernah Terlupakan .................................................. 118

    Menikahi Fika, Adalah Pilihanku .................................................................. 126

    Hari Lamaranku Dengan Fiki ........................................................................ 128

    Fika Adalah Adik Kandung Fiki .................................................................... 138

    Potongan Masa Lalu Itu ................................................................................. 142

    Hari Ini Aku Resmi Mengubur Harapan Itu Hidup-Hidup ............................ 147

    Aku Mengutuk Diriku, Mengutuk Harapanku ............................................... 151

    Fika Jatuh Sakit .............................................................................................. 158

    Kuatkan Dirimu Fika...................................................................................... 162

    Bertahanlah Fika ............................................................................................ 166

    Selamat Jalan Fika.......................................................................................... 175

    Epilog ............................................................................................................. 179

    Tentang Penulis .............................................................................................. 183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    5/183

    5

    prolog

    Rembulan malam yang menampakkan dirinya begitu anggun. Dengan

    cahaya sinar yang mempesona dikeheningan malam. Angin yang berhebus

    lembut menegaskan suatu roman yang sangat indah. Semilir angin itu melukiskan

    suatu malam yang sepi abadi. Disertai rintik-rintik gerimis keci yang semakin

    membuat malam ini begitu dingin menggigil. Ya memang dipertengahan bulan ini

    telah terjadi pergantian musim yang begitu drastis. Terkadang panas dan

    terkadang turun hujan tak menentu. Halilintarpun menggelegar memecahkan

    keheningan malam. Terlihat gelap di sudut-sudut rumah. Tanpa penerangan, dan

    seisi rumah saat itu memamngvtelah tertidur dan mematikan semua lampunya.

    Hanya seberkas cahaya rembulan yang menyusup di balik tirai jendela kamar

    seorang gadis.

    Fika Anggraini terlihat duduk dan menopang dagunya dengan kedua

    tangan. Ia menatap kearah luar cendela. Menatap indahnya rembulan yang

    menggantung di langit biru yang sedang mendung. Ia hembuskan nafas

    panjangnya. Fikirannya begitu kosong. Hanya terdengar suara tik..tik..tik sebuah

    jam beker, dan gemericik hujan yang tiada hentinya. Begitu gelap saat itu. Ia

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    6/183

    6

    memang sengaja tak menghidupkan lampu kamarnya. Ia merasa sangat kelelahan

    dengan rutinitas hari ini. Pekerjaannya yang begitu banyak telah menguras

    tenaganya. Fika menatap jam beker, sudah menunjukkan pukul 01.15. Entah

    mengapa ia tak bisa memejamkan mata. Padahal sebenarnya tenaganya yang telah

    terkuras lebih memudahkan ia untuk cepat tertidur.

    Tiba-tiba ia merasakan pening di kepalanya. Rasa pening itu lama

    kelamaan menjadi rasa sakit yang tak bisa ia tahan. Dadanya sesak bahkan sulit

    sekali untuk bernafas. Fikirannya begitu kacau. Bayangan itu datang lagi.

    Telinganya tiba-tiba mendengung. Terdengar suara klakson kereta yang sangat

    keras di telinganya. Terlihat pula begitu jelas lalu lalang orang yang berlarian dan

    menjerit di fikirannya. Pekikkan suara sirine kebakaran, tangisan beberapa orang

    dan teriakan, serasa semua suara tersebut memenuhi telinganya dan fikirannya.

    Arrggghhhh.... ia menjambak-jambak rambutnya. Ia tak bisa menahan rasa sakit

    kepala yang begitu hebat. Serasa diotaknya ada sebuah bom yang siap meledak

    saat itu juga. Bayangan dan suara-suara itu datang lagi, dan selalu muncul di

    fikirannya. Entah dari mana datangnya suara dan bayangan itu. Setiap malam,

    setiap waktu, selalu ia dihantui oleh suara dan bayangan itu. Padahal jarak antara

    rumahnya dan stasiun kereta sejauh tiga ratus meter dan tak pernah terdengar

    suara kereta sedekat itu. Tapi anehnya suara itu begitu jelas dan selalu menghantui

    jiwanya setiap saat. Fika merasa sangat terganggu akan semua itu. Keadaan

    kembali normal. Sampai akhirnya Fika tertidur dalam bayang-bayang yang

    menakutkan.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    7/183

    7

    Selamat pagi

    Mentari pagi telah bersinar dengan terangnya. Hujan tadi malam membuat

    pagi begitu segar. Ya...cuaca hari ini sangatlah cerah. Terlihat awan putih yang

    menggantung indah diatas langit. Burung-burungpun tak ketinggalan meramaikan

    pagi yang cerah ini. Fika bangun dan membuka jendela kamarnya. Ia hirup udara

    luar dalam-dalam hingga memenuhi rongga perutnya. Kemudian ia hembuskan

    secara perlahan-lahan. Segar.. Fikatersenyum.

    Minggu pagi yang indah. Fika merapikan kamarnya yang terlihat sedikit

    berantakan. Ia melihat jam dinding, jam menunjukkan pukul 08.30. Fika tertegun

    sebentar, sepertinya ada yang ia fikirkan. Fika menggaruk-garuk kepala dan

    mencoba untuk mengingat-ingat. Jam delapan pagi, apa yang harus ia lakukan?

    Apa yang harus ia kerjakan di hari liburnya? Dengan siapa ia akan pergi hari ini?

    Ia teringat sesuatu, merangkai potongan-potongan dalam ingatanya. Samuel.

    Jam sembilan,Kafe,Dekat tempat kerjanya. Ia mulai merangkai kata-kata

    yang ada di fikiranya. Hari ini Fika ada janji dengan Samuel di kafe dekat tempat

    kerjanya jam sembilan. Astaga, aku lupa kalau hari ini aku ada janji dengannya.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    8/183

    8

    Ia kembali menatap jam diding pukul 08.35. Mati aku sekarang! Fika bergegas

    menuju kamar mandi untuk mandi secepat kilat. Mengejar waktu agar segera bisa

    menepati janjinya. Setelah ia keluar kamar mandi, ia melihat jam dinding kembali.

    Pukul 08.50. Kurang sepuluh menit lagi. Ini memang sudah pasti telat. Gara-gara

    tidur larut malam, sekarang ia bangun kesiangan. Tak hiraukan akan hal itu. Ia

    kenakan baju seadanya tanpa pilih-pilih. Pukul 08.55 Fika bergegas

    meninggalkan rumah.

    ***

    Di sebuah kafe, terlihat banyak orang yang berlalu lalang disana. Terlihat

    sesosok pria yang sedang duduk sendiri. Ia terus memandangi jam tangannya.

    Pukul 09.55. Terlihat ia sedang menunggu seseorang. Sudah hampir satu jam,

    apakah dia akan kesini? Pria itu menunggu dengan was-was. Ia menyesap teh

    hangat yang telah terhidang, untuk menenangkan dirinya. Ahh.. enak sekali teh

    ini? Puji pria dengan teh yang telah ia pesan. Ia kembali menatap ponselya. Ia

    mencoba menanyakan keberadaan temannya melalui pesan singkat. Mulai

    mengetik SMS. Huh.. aku harap tak terjadi apa-apa dengannya. Ia hembuskan

    nafas dalam-dalam dan menaruh ponselnya diatas meja.

    Dari arah kejauhan ada seorang gadis yang sedang membuka pintu kafe.

    Terlihat sedang mencari- cari seseorang. Memandangi sekeliling orang-orang

    yang ada di dalam kafe. Melihat ada seorang pria yang duduk di pojok sendiri, ia

    melambaikan tangan dan menghapiri pria tersebut.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    9/183

    9

    Maafkan aku Samuel, aku terlambat. Ucap Fika yang merasa bersalah

    terhadap Samuel. Samuel hanya diam dan menatap wajah Fika, dengan

    mengkerutkan keningnya. Kamu marah ya Sam sama aku? Fika menundukkan

    kepala dan menekuk wajahnya didepan Samuel. Samuel tetap terdiam dan

    menghembuskan nafas dalam-dalam, kemudian ia memperlihatkan wajah

    muramnya.

    Sudah satu jam aku menunggumu Fik. Aku kira kamu lupa akan

    pertemuan kita kali ini. Wajah samuel datar menatap Fika. Kata Samuel yang

    sedikit kecewa dengan Fika yang telat datang. Fika hanya terdiam dan tetap

    berdiri didepan Samuel. Ia merasa sangat bersalah telah membuat Samuel

    menunggu terlalu lama.

    Maafkan aku. Fika menundukkan wajahnya. Dirinya masih diliputi

    perasaan bersalah. Fika tak berani menatap wajah Samuel. Ia ketuk- ketukkan

    jemarinya perlahan di atas meja.

    Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Tak apa-apa kan

    dengan dirimu Fik? Samuel tertawa getir melihat tingkah laku Fika yang

    ketakutan dengannya.

    Maafkan aku Sam. Aku bangun kesiangan sehingga aku tak bisa datang

    tepat waktu. Fika masih ketakutan jikalau Sam memarahinya. Ia masih

    membenamkan wajahnya ke bawah.

    Sudahlah Fika. Senyum Samuel menyeringai. Ahh kamu ini kayak baru

    mengenalku saja. Kita ini sudah kenal lama bukan? Tak sepantasnya kamu takut

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    10/183

    10

    denganku. Yang terpenting kamu sudah memenuhi janjimu denganku, aku sudah

    sangat senang kawan. Hahaha.. Sam tertawa melihat tingkah Fika yang ketakutan

    seperti itu. Ayolah, jangan terlalu sungkan. Ini tadi sebagian dari aktingku.

    Penasaran saja dengan raut wajahmu jika ketakutan seperti apa?

    Fika tersenyum kecut. Ohh.. jadi kamu tuh tadi ngerajain aku ya Sam.

    Dasar cowok resek. Fika gantian yang memarahi Sam sambil memperlihatkan

    kekesalan wajahnya.

    Sudah deh jangan marah. Aku saja tak marah menunggumu hampir satu

    jam. Masak kamu baru aku kerjain sedikit sudah mau makan aku hidup-hidup.

    Sindir Sam saat itu.

    Aku kira kamu marah beneran denganku Sam. Memang sih aku salah

    telah datang terlambat? Makanya itu aku merasa bersalah dengan kamu Sam? Fika

    langsung mengambil teh Samuel dan meminumnya.Cleguk..clegukk.

    Hey, teh siapa itu yang kamu minum?Teriak Samuel yang menyadari

    teh yang ia pesan telah di rebut oleh Fika.

    Fika tertawa. Haus Sam. Tak apa ya aku habisin? Fika tetap meneruskan

    meminum teh Samuel sampai tetes terakhir. Hmmm.. enak Sam? Fika

    mengusap bibirnya yang basah oleh air teh.

    Enak ya enak. Tapi gak punyaku juga kali yang di minum. Kamu kan

    masih bisa pesan. Gerutu Samuel yang melihat Fika dengan sengaja

    menghabiskan tehnya. Cepat- cepat Samuel memalingkan muka karena kecewa.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    11/183

    11

    Kelamaan Sam. Keburu aku mati kehausan.Sela Fika

    Ahh.. kamu itu tetap saja tak berubah dari dulu. Gadis resek. Samuel

    Tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya saat itu. Eh bagaimana keadaanmu

    setelah selesai keluar dari rumah sakit minggu lalu? Tanya Samuel kepada Fika.

    Sebelumnya Fika pernah dirawat di Rumah Sakit. Ia tiba-tiba pingsan

    tanpa tau sebabnya. Dokterpun belum mengetahui penyakit apa yang kini Fika

    derita.

    Sudah membaik. Akupun sudah mulai kerja seperti biasa. Eh dikantor,

    aku tak pernah bertemu dengan Bella pacarmu. Kemana dia?Tanya Fika kepada

    Samuel.

    Samuel tak langsung menjawab pertanyaan Fika. Ia terlihat murung.

    Sesekali ia hembuskan nafas panjangnya. Kata-kata mulai muncul di mulut

    samuel. Bella sudah keluar dari kantor selama kamu dirawat dirumah sakit. Ia

    akan pindah dari kota ini, dan akan melangsungkan pernikahan.

    Oh ya, kenapa kamu tak memberitahuku sebelumnya? Kalian berdua mau

    menikah. Sungguh ini suatu kejutan hebat. Selamat ya. Fika mengulurkan

    tangannya untuk mengucap selamat kepada Sam. Namun Samuel tak membalas

    uluran tangannya. Samuel masih terduduk dan memperlihatkan wajahnya yang

    murung. Samuel tak bernafsu dengan ucapan itu. Ia tersenyum getir.

    Tak perlu Fika!! Kata Sam dengan nada rendah. Fika menurunkan

    tangannya dan terlihat bingung.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    12/183

    12

    Loh kenapa Sam, ini berita baik antara kalian berdua. Kenapa kamu

    bersedih sobat?Fika menanyakan sikap Sam yang terlihat begitu aneh. Kenapa

    Samuel menceritakan kabar Bella mau menikah dengan perasaan yang buruk.

    Sebenarnya ia harus senang karena mereka berdua akan menikah.

    Bukan dengan diriku. Tapi dengan orang lain. Suara Samuel terdengar

    serak. Samuel menundukkan wajahnya. Sepertinya ia sangat kecewa.

    Ohh.. maafkan aku. Aku tidak mengetahuinya. Fika merasa bersalah. Ia

    tak mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi. Ada apa dengan hubungan

    kalian Sam?Fika menatap Samuel dengan dingin.

    Aku putus dengan Bella. Sam menghela nafas dalam-dalam.

    Fika menyipitkan matanya dan memandangi Samuel dalam-dalam

    Bukannya hubunganmu dengan Bella baru berjalan tiga bulan? Kenapa

    secepat itu?

    Ya aku tau. Tapi mungkin aku bukan pilihan tepat dari orang t uanya.

    Bella di jodohkan orang tuanya dengan laki-laki. Yang aku dengar seperti itu.

    terlihat Samuel begitu sedih menceritakan hubungannya dengan Bella.

    Oh.. seperti kisah Siti Nurbaya saja. Tabahkan dirimu sobat. Aku turut

    prihatin dengan dirimu sekarang. Fika mencoba menenangkan perasaan sedih

    Samuel.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    13/183

    13

    Tiba-tiba ponsel Sam berdering memecah keheningan. Sam cepat-cepat

    mengambil ponselnya di meja dan mulai mengetik SMS. Sam terlihat senyum-

    senyum sendiri saat itu, bahkan tertawa. Begitu aneh, yang tadinya ia muram

    sekarang berubah menjadi ceria. Ia meletakkan ponselnya dan masih melihatkan

    senyumannya yang tak jelas.

    Kamu kenapa Sam?Kamu sehat bukan?Tanya Fika yang merasa aneh

    melihat perubahan sikap Samuel yang begitu drastis.

    Ah.. tak apa kawan. Oh ya sampai dimana pembicaraan tadi?

    Dari perjodohan Bella Sam. Sahut Fika. Tiba-tiba Sam kembali

    menunjukkan wajahnya yang muram. Suasana kembali mendung

    Aneh!!!Fika menyipitkan mata memandang Samuel.

    Kenapa aneh? Samuel masih tak mengerti dengan perkataan Fika.

    Memang benar-benar aneh dengan dirimu Sam.

    Ada apa dengan diriku Fik? Samuel tak mengerti.

    Kamu tuh kayak musim pancaroba. Sebentar-sebentar panas, sebentar-

    sebentar hujan. Sahut Fika

    Musim pancaroba? Maksudnya?

    Tadi kamu bercerita tentang Bella kamu terlihat sangat sedih. Akupun

    turut prihatin dengan keadaanmu. Setelah kamu menerima SMS, wajahmu

    berubah drastis menjadi ceria. Seperti orang yang menang undian lotre. Terus aku

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    14/183

    14

    menanyakan lagi tentang hubunganmu dengan Bella, kamu berubah lagi menjadi

    muram. Benar-benar aneh bukan?

    Itulah bedanya Cintya dengan Bella.Senyum Samuel menyeringai.

    Loh siapa lagi itu Cintya? Tanya Fika, yang sepertinya tak pernah

    mendengar nama itu.

    Cintya adalah pacar baruku sekarang. Nih kalau mau lihat fotonya.

    Samuel memperlihatkan Foto Cintya di ponselya. Terlihat seorang cewek berkulit

    putih, dan manis sedang berfoto dengan Samuel.

    Hmmmm...Gumam Fika. Ia masih bingung dengan sikap Samuel yang

    begitu gampang jatuh cinta terhadap wanita. Terus bedanya apa antara Cintya

    dengan Bella? Tanya Fika penasaran.

    Cintya itu kisah bahagiaku dan Bella adalah kisah kesedihanku.

    Bukannya dulu kamu bilang Bella adalah kisah bahagiamu, dan Wanda

    adalah kisah kesedihanmu? Celetuk Fika

    Itu empat bulan yang lalu. Semua telah berganti topik sobat. Hahaha..

    Samuel tertawa lebar. Dan Fika hanya terdiam melihat sifat sahabatnya yang

    membingungkan.

    Kamu memang belum sadar juga Sam. Kamu masih seperti dulu. Cowok

    Play boy.Fika menyipitkan matanya dan mengacungkan jari telunjuknya kearah

    Samuel

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    15/183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    16/183

    16

    Iya sekarang,maaf ya Fika. Dia aku suruh datang di kafe ini. Aku harap

    kamu tak keberatan dengan rencanaku. Aku bisa mengenalkannya ke kamu. Dia

    anaknya asyik kok. Aku yakin kamu bakalan suka dengannya. Jelas Samuel.

    Sepertinya Fika tak begitu suka dengan kedatangan sahabat Sam. Ia tak

    ingin jika pertemuannya dengan Samuel terganggu dengan orang lain. Fika tak

    begitu menyukai dengan orang baru. Tapi Fika tak bisa berbuat apa-apa dengan

    keputusan Samuel. Dan sepertinya Samuel begitu yakin bahwa ia akan menyukai

    sahabatnya. Dengan kata-kata aku yakin kamu bakalan suka dengannya.

    Padahal Samuel juga tahu bahwa ia tak gampang bergaul dengan orang. Terlebih

    dengan orang asing. Kenapa Samuel Begitu yakin aku akan menyukainya?

    Fikiran Fika mengulang-ulang kalimat terakhir Samuel. Baiklah, aku akan

    menerima kedatangan sahabatmu. Seru Fika.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    17/183

    17

    Samuel mengenalkan

    sahabatnya

    Tak beberapa lama ada seorang pria bertubuh tinggi, tampan dan berkulit

    putih membuka pintu kafe. Ia terlihat sedang mencari seseorang. Ia pandangi

    seluruh kafe. Setelah mengetahui orang tersebut, Samuel melambaikan tangan dan

    memanggilnya Hai.. kemari. Seru Samuel. Pria tersebut menuju meja samuel

    dan berdiri dihadapannya.

    Samuel..? Sapa pria tersebut.

    Fiki Ramadan..? Samuel bangkit dari tempat duduknya dan berdiri.

    Mereka berjabat tangan dan berpelukan. Sudah lama sekali aku tak pernah

    mendengar kabarmu sobat. Bagaimana keadaanmu sekarang? Sambil menepuk-

    nepuk bahu Fiki dan terlihat begitu gembira.

    Baik sob.Maafkan aku jika aku tak pernah menghubungimu setelah acara

    wisuda kelulusan.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    18/183

    18

    Ayo silahkan duduk? Samuel manerik kursi dan mempersilahkan Fiki

    untuk duduk. Perkenalkan ini temanku, Fika Anggraini, Fika ini kenalkan teman

    yang aku ceritakan tadi, Fiki Ramadan.

    Fika.. Fika mengulurkan tangannya.

    Fiki..., senang berkenalan dengan anda? Fiki membalas jabat tangan

    Fika. Ia tersenyum kearah Fika.

    Fiki dan Fika. Eh sepertinya nama kalian kembar ya. Kayak saudara

    kembar saja. Hahaha..? Samuel tertawa lebar saat itu. Fiki dan Fikapun juga

    tertawa melihat celotehan Sam.

    Sebelumnya kamu kerja dimana Fik?tanya Samuel.

    Fika menyela pertanyaan Samuel Sebentar, maksud kamu itu bertanya

    kepada siapa? Fiki, atau diriku. Fika agak bingung dengan panggilan Samuel, ia

    bertanya kepada siapa? Fika, atau Fiki. Mengingat nama mereka berdua hampir

    sama. Cuma beda huruf belakangnya saja.

    Maaf saya ulangi lagi pertanyaannya. Ehemm.. Samuel berdehem.

    Sebelumnya kamu kerja dimana FIKI? Samuel mengulangi kalimat tanyanya.

    Tapi kali ini ia perjelas. Pertanyaannya menuju pada sahabat lamanya.

    Pertanyaannya untuk Fiki.

    Setelah menyadari pertanyaannya ditujukan kepadanya, Fiki langsung

    menjawab. Ohh. lulus kuliah aku merantau di Jakarta. Aku bergerak di bidang

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    19/183

    19

    Event Organiser. Ya sudah lama juga sih aku bergelut di bidang itu. Aku

    membantu usaha pamanku.

    Aku sudah mendengar itu dari teman-temanmu. Tapi aku tak tahu kalau

    kamu merantau ke Jakarta Aku kira kamu sudah di boyong dengan ayahmu ke

    Singapura. Senyum Samuel menyeringai. Ia sangat senang sekali bisa bertemu

    dengan sahabat lamanya.

    Ohh.. tidak Sam. Aku begitu mencintai indonesia. Dan aku dari dulu tak

    tertarik untuk kerja di Singapura. Aku lebih suka makanan indonesia.

    Yang jelas kamu juga lebih suka cewek indonesia bukan. Hahaha. Sam

    kembali tertawa, begitu pula dengan Fiki. Eh.. sepertinya Fika juga pernah cerita

    punya saudara di Singapura. Benar bukan? tanya Samuel kepada Fika.

    Iya ibuku pernah cerita. Kalau aku juga punya saudara di sana. Tapi aku

    tak mengenal dia. Soalnya aku tak pernah bertemu dengannya. Fika teringat

    bahwa suatu hari ibunya pernah bercerita kalau ada keluarganya yang tinggal di

    Singapura. Fika hanya meng iyakan perkataan ibunya. Fika tak tahu persis siapa

    keluarganya itu.

    Ohh.. mungkin aku bisa mengajakmu ke Singapura untuk mencari

    saudaramu disana? Sahut Fiki dengan penuh semangat.

    Hey.. Aku saja tak pernah tahu wajahnya seperti apa? Alamatnya

    dimana? Bagaimana kalau acara mencari saudaraku diganti dengan acara jalan-

    jalan. Itu mungkin lebih asyik?Kata Fika sambil tersenyum kearah Fiki.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    20/183

    20

    Enakan di kamu Fika. Baru kenal Fiki saja sudah mau minta diajak jalan-

    jalan. Aku saja yang sudah kenal lama tak pernah diajak jalan-jalan kesana?

    Protes Samuel saat itu.

    Ya itu keunggulanku dari kamu Sam. Hahaha? Fika tertawa lebar.

    Boleh-boleh. Nanti kita sekalian jalan-jalan kesana ya? Lihat karapan

    sapi?Sahut Fiki.

    Fika menyipitkan matanya dan menatap Fiki. Ia memikirkan kalimat

    terakhir Fiki melihat karapan sapi.Fika mulai sadar Eh.. bukannya karapan sapi

    itu ada di Madura ya? Masak ada karapan sapi di Singapura. Kamu mau ajak aku

    kemana? Ke Singapura atau ke Madura? Fika bingung sambil garuk-garuk

    kepala.

    Ya jalan-jalannya ke Madura saja lah. Lihat karapan sapi. Hahahaa.. Fiki

    kembali tertawa lepas melihat tingkah laku Fika saat itu.

    Ahh.. dasar kamu. Semua cowok itu sukanya ngerjain aku. Samuel, dan

    sekarang kamu, cowok yang baru ku kenal. Dasar cowok-cowok nakal. Gerutu

    Fika saat itu. Samuel dan Fiki kembali tertawa. Fika mengerutkan wajahnya kesal.

    Hehehe.. senang bertemu denganmu Fika. Kamu itu sangat cerewet

    menurutku. Fiki tersenyum kepada Fika.

    Aku cerewet. Dari mana? Sepertinya anda salah orang deh? Sanggah

    Fika yang tak mau ia di bilang crewet.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    21/183

    21

    Betul Fiki, Temanku yang satu ini memang sangat cerewet. Yah maklum

    lah sesuai dengan profesinya. Sahut Samuel.

    Memang profesimu apa Fika?Tanya Fiki penasaran.

    Dia seorang penyiar radio. Tepatya radio satwa. Hahaha.. Cepat -cepat

    Samuel menyela pertanyaan Fiki sebelum Fika menjawabnya.

    Really. Its interesting job? Hahaha..Sahut Fiki dengan terus tertawa.

    Tidak-tidak. Enak saja Sam kamu bilang aku penyiar radio satwa. Aku itu

    penyiar radio rusak. Hahahha.. puas kamu Sam?Fiki memicingkan matanya ke

    arah Samuel dan kembali tertawa.

    Hahahahha... lucu-lucu.Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak. Terlihat

    sangat akrab diantara mereka bertiga.

    Fika teringat dengan kata-kata samuel. "aku yakin kamu bakalan suka

    dengannya.Mengapa Samuel begitu yakin aku menyukai orang yang baru aku

    kenal? Ternyata anggapan Samuel benar. Ia menyukai teman samuel tersebut.

    Fika merasa sangat akrab dengan Fiki. Ia begitu mudah bergaul. Semua tak seperti

    bayangannya. Ia menganggap orang yang baru dikenal tak pernah menyenangkan.

    Ternyata anggapannya itu salah. Setidaknya aku mempunyai teman baru yang

    asyik diajak bicara selain Samuel. Gumam Fika dalam hati. Fika terseyum

    menatap Fiki.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    22/183

    22

    Pertemuan kedua yang tak di

    sengaja

    Setelah pertemuan tempo hari di kafe itu, Fika tak pernah bertemu lagi

    dengan Samuel. Walaupun mereka berdua satu tempat kerja, namun pembagian

    sift siaran yang tak pernah sama membuat mereka jarang sekali bertemu, bahkan

    sama sekali tak pernah bertemu.

    Sore selepas pulang kerja, terlihat Fika sedang menunggu kereta yang

    akan membawanya pulang. Ia berdiri di depan jadwal keberangkatan kereta dan

    mencocokkan dengan jam tangannya. Pukul 16.15 dan jadwal kereta berangkat

    pukul 16.00. Sial.. keretanya sudah berangkat lima menit yang lalu. Huft.. mau

    tak mau aku harus menunggu satu jam lagi. Gerutu Fika. Ia balikkan badan dan

    duduk di lobby tunggu kereta. Fika duduk dengan memeluk tas rangselnya yang

    terlihat begitu besar. Berat banget ini tas. Merasa keberatan Fika menaruh tas

    rangselnya di bawah. Fika mengambil buku novel di tasnya dan ia mulain

    membaca dengan asyik.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    23/183

    23

    Dari arah samping. Terlihat seorang pria yang sedang berjalan agak cepat

    dengan membaca sebuah buku. Sepertinya ia tak melihat kedepan. Ia asyik

    dengan buku bacaanya. Ia pun terus berjalan.

    Gubraakkkk...glodaakk...@#*!!!!!

    Pria itu jatuh terjungkal setelah menabrak tas rangsel besar miliknya. Pria

    itu meringis kesakitan, tubuhnya terjerembab di lantai, Pria itu berusaha untuk

    bangkit dan berdiri. Fika kaget ketika ada seseorang yang terjatuh setelah

    menyandung tas besarnya.

    Uppss.. sorry. Aku tak melihat tasmu. Pria itu membenarkan posisi tas

    Fika yang telah ia tabrak ke posisi semula.

    Fiii.. aduh siapa ya, aku lupa. Fika, eh maksudku Fiki. Ya benar, Fiki

    temannya Samuel yang tempo hari kita pernah bertemu. Sahut Fika serasa

    mengenali wajah orang yang telah menabrak tas rangselnya. Dan memang benar,

    Pria itu adalah Fiki Ramadan, teman Samuel. Mereka tak pernah menyangka jika

    akan bertemu kembali. Mereka berdua saling melempar senyum dan berjabat

    tangan.

    Ohh.. Fika, senang bertemu lagi denganmu. Ngomong-ngomong apa

    yang kamu lakukan disini? Tanya Fiki yang begitu senang bertemu dengan Fika

    saat itu.

    Aku sedang menunggu kereta. Aku habis pulang kerja. Apesnya aku

    ketinggalan kereta dan harus menunggu satu jam lagi dari sekarang. Terlihat Fika

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    24/183

    24

    menekuk wajahnya, ia kecewa akan keretanya yang sudah berangkat lima belas

    menit yang lalu. Kalau kamu Fiki, kamu ada perlu apa di stasiun ini? Tanya

    Fika.

    Aku baru saja pulang dari Jakarta setelah mengurusi kepindahan kerjaku.

    Besok adalah hari pertamaku bekerja di Surabaya. Fiki tersenyum.

    Ohh.. kamu pindah ke Surabaya. Jadi Welcome to Surabaya,Fiki. Fika

    membalas senyuman Fiki.

    Ehh.. bagaimana kalau aku mengajakmu makan dulu di warung itu. Selagi

    kamu juga sedang menunggu kereta satu jam lagi. Aku traktir deh, sebagai

    permintaan maafku yang telah menabrak tas rangselmu. Fiki mengajak Fika

    untuk makan di warung pojok stasiun sambil menunggu kedatangan kereta satu

    jam lagi. Setelah sampai di warung tersebut, Fiki mengambil daftar menu yang di

    tawarkan.

    Sepertinya makan ini enak. Fiki menunjuk satu menu Rawon Setan.

    Fiki tertawa setelah membaca menu itu. Ia menyodorkan daftar menu ke arah

    Fika. Bagaimana menurutmu, kamu mau makan apa?

    Terserah kamu deh Fiki. Fika menyerahkan keputusan memilih menu

    makan siangnya kepada Fiki.

    Fiki mengerutkan keningnya, ia bingung memilih menu apa yang cocok

    buat Fika. Oke deh. Kalau terserah aku. Kalau salah menu jangan menyesal ya?

    Pak pesan Rawon setan dua porsi Level 5 minumnya es degan. Fiki memanggil

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    25/183

    25

    pelayan warung. Pelayan warung datang dan mencatat pesanan Fiki kemudian

    kembali lagi ke dalam.

    Sejenak Fika mengerutkan keningnya. Rawon setan level 5 Fika berfikir

    sejenak mengingat menu yang di pesan Fiki adalah Rawon setan level 5. Ia tak

    menyangka bahwa Fiki akan memesankan menu itu. Memang sudah menjadi

    konsekuensinya, menyeraahkan keputusan memilih makanan kepada Fiki. Mau

    tak mau ia harus menerimanya. Ia mengingat lagiLevel 5. Ia sadar bahwa level 5

    adalah level tingakatan pedas, satu mangkuk rawon dengan lima cabai yang begitu

    pedas yang akan ia santap. Waaaa... aku tak suka pedas. Fika ingin sekali

    menjerit dalam hatinya. Ia mencoba menenangkan diri. Tenang Fika, tak akan

    terjadi apa-apa denganmu. All is wellFika menghembuskan nafas panjang. Tak

    apalah. Lagian stok obat diareku masih sangat banyak dirumah. Fika mencoba

    menenangkan dirinya.

    Kamu tak apa-apa? Tanya Fiki yang bingung melihat wajah Fika

    mendadak panik.

    Secepatnya Fika tersenyum kearah Fiki. Aku tak apa-apa, aku sangat

    suka dengan menu pilihanmu Rawon setan level 5. Sepertinya itu menarik,

    Hehehehe.. Fika memaksakan senyumannya yang getir. Padahal ia akan

    menduga bahwa nantinya ia akan terkena diare berkepanjangan.

    Tak beberapa lama seorang pelayan membawakan dua porsi menu

    Rawom Setan level 5 yang masih panas dan dua gelas es degan. Fika hanya

    memandang makanan tersebut. Ia menelan ludahnya dan berfikir apa yang akan

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    26/183

    26

    terjadi setelah makan menu tersebut. Baiklah. Aku makan. Gumamnya dalam

    hati. Selamat makan. Fika menyendok rawon dan memasukkan ke dalam

    mulutnya. Fiki terus memandangi Fika, ia tersenyum melihat wajah Fika yang

    mendadak memerah akibat kepedasan. Woww.. pedas. Huh huh. Fika mulai

    berkeringat. Ia tak mempedulikan rasa pedas. Yang ia tahu perutnya sudah

    keroncongan dari tadi. Fika terus melahap makanannya. Fiki hanya tersenyum

    melihat tingkah laku Fika.

    Mau tambah makanan lagi? Tanya Fiki.

    Hehehe.. ah sudahlah Fiki. Ini sudah cukup menurutku. Sahut Fika

    dengan nada agak malu-malu, sambil tetap mengunyah makanannya.

    Tak apa.. mumpung ada yang mentraktirmu sekarang.

    Bungkus ya.. hehehe..

    Oh. Mau bungkus. Ya sudah aku pesankan.

    Ehh tak usah.. aku bercanda Fiki. Ini saja belum habis.

    Ya siapa tahu orang tuamu tidak masak di rumah. Jadi lumayan kan buat

    makan tengah malan nanti.

    Makan tengah malam? Emangnya aku kuntilanak? Hahaha... kamu bisa

    aja Fiki. Fika tertawa dan masih sambil mengunyah makanan.Sesekali mulutnya

    meniup- niup karena kepedesan. Bahkan bibirnya sudah me merah.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    27/183

    27

    Ya memang kamu kuntilanak. Yang kamu makan sekarang, itu

    makanannya kuntilanak. Rawon Setan. Sindir Fiki yag dari tadi tersenyum

    melihat tingkah laku Fika yang kepedesan.

    Ehh.. iya juga ya.. tapi enak banget ya rawonnya. Sambil mengusap

    keringatnya akibat kepedasan.

    Ya enak lah. Kamu sedang kelaparan dan sedang ku traktir pula. Benar

    kan?

    Siipp.. benar-benar. Hahaha. Fika tertawa sambil masih mengunyah

    makanan.

    Mereka terlihat sangat akrab saat itu. Mereka saling bertukar cerita satu

    sama lain. Setelah mereka makan, Fiki menuju kasir dan membayar menu

    makanan yang dipesan. Fika berdiri di samping Fiki dan tersenyum-senyum,

    melihat Fiki yang mau mentraktirnya kali ini. Setelah itu, mereka berdua kembali

    ke lobby tunggu kereta.

    Makasih ya Fiki atas traktirannya. Fika terlihat senang dengan kebaikan

    Fiki yang mau mentraktirnya makan.

    Oke deh tak apalah. Aku tahu dirimu selepas kerja pasti sedang kelaparan

    hebat. Apalagi mengingat pekerjaanmu kan sebagai penyiar radio satwa.

    Hahahah.. Fiki tertawa puas mengejek Fika, dan Fikapun terlihat cemberut dengan

    ejekan Fiki saat itu. Terlihat sebuah kereta nampak datang dari kejauhan. Juga

    terdengar klakson kereta yang meramaikan suasana di dalam stasiun.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    28/183

    28

    Ya sudah deh. Tuh keretamu sudah tiba. Cepat kamu naik, jangan sampai

    kamu terlambat lagi nanti. Fiki tersenyum kearah Fika, ia mengacak-acak rambut

    Fika. Fika membiarkan rambutnya diacak-acak Fiki, ia terus memandangi dan

    tersenyum. Fiki begitu tampan. Gumam Fika dalam hati.

    Hati-hati dijalan ya. Ucap Fiki. Fika menaiki kereta dan melambaikan

    tangannya ke arah Fiki. Kereta mulai berjalan meninggalkan stasiun.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    29/183

    29

    Fiki mengajakku mencari novel

    Tanpa ada kata, bila tak ada niatan untuk berucap. Keindahan itu tak akan

    selalu nyata dipelupuk mata. Jikalau semua telah tergambar jelas difikiran. Jiwa

    akan selalu bertanya dalam hati yang selalu mengisi. Pertemuan pertama akan

    menjadi suatu yang indah. Dan pertemuan ke dua akan menjadi hal yang paling

    mengesankan. Jika hati sudah menancap pada satu tujuan. Tak ada sesuatupun

    yang dapat menghalanginya. Entah apa yang terjadi pada rasa ini. Yang jelas

    pertemuan itu membuat hati ini serasa nyaman. Senyaman hembusan angin

    malam yang selalu kutunggu kesegarannya.

    Sejak pertemuan saat itu, antara Fiki dan Fika terlihat sangat akrab. Tak

    jarang mereka saling berkomunikasi. Entah melalui pesan singkat, ataupun saling

    telfon-menelfon.

    Ponsel Fika bedering.

    Hallo..

    Hallo selamat pagi.Seru suara Fiki di sebrang telfon.

    Selamat pagi Fiki, ada perlu apa?

    Apakah hari ini kamu libur Fika? Tanya Fiki

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    30/183

    30

    Iya...Jawab Fika singkat

    Apakah hari ini kamu tidak ada acara?

    Tidak...

    Apakah hari ini kamu akan berkumpul dengan keluargamu, ataukah mau

    jalan-jalan bersama teman-temanmu?Tanya Fiki lagi.

    Sepertinya tidak adarencana

    Apakah kamu sekarang sibuk?

    Tidak.Jawab Fika singkat

    Apakah kamu sekarang sedang sakit dan tak bisa keluar rumah?

    Tidak. Aku sehat-sehat saja? Fika mulai sebal dengan pertanyaan-

    pertanyaan Fiki.

    Apakah kamu...?

    Stop. Langsung saja, Fiki mau apa?Fika menyela pertanyaan Fiki yang

    dari tadi selalu berputar-putar.

    Suasana hening sejenak. Aku mau pergi ke sebuah toko buku. Tapi aku

    tak tahu mau ke toko buku mana? Maklum aku sudah lupa jalan di Surabaya.

    Apakah kamu orang yang hafal jalan?

    Sepertinya aku cukup tahu jalan?Fika berkata bangga.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    31/183

    31

    Bagus. Bisakah kamu mengantarku ke sebuah toko buku? Ada beberapa

    buku yang ingin aku baca. Eh maksudku ada beberapa buku yang mau aku beli?

    Boleh, ide yang bagus. Memang kamu mau beli buku apa? Tanya Fika

    yang selalu ingin tahu.

    Aku mau beli beberapa novel. Aku ingin beli novel yang berjudul

    Penantian di Ujung Jalan, sherlock holmes, 5 cm, Twilight.dan masih banyak

    lagi.

    Kamu suka novel ya Fiki?Tanya Fika.

    Iya aku sangat suka dengan novel. Dan beberapa film. Aku sangat

    menikmati semua itu. Bagaimana denganmu Fika?

    Akupun juga begitu. Aku juga sangat menggemari novel sepertimu. Dan

    sepertinya novel yang kamu sebutkan itu, aku juga sedang mencarinya. Aku

    sedang mencari novel Penantian di Ujung Jalan dan Twiight, bagaimana kalau

    kita nanti bagi tugas?

    Tugas seperti apa Fika?

    Aku nanti yang beli novel yang aku cari. Dan kamu nanti yang beli

    sherlock holmes dan 5 cm. Nanti kita bisa tukeran novel. Yah itung-itung irit

    biaya juga kan?Usul Fika yang sangat pintar masalah irit-mengirit biaya.

    Ya.Itu ide yang sangat bagus Fika.Seru Fiki dalam telfon.

    Oke.. kita bertemu dimana?

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    32/183

    32

    Kita bertemu di stasiun kemarin lusa. Jam 9 tepat. Jangan sampai telat

    oke.

    Oke deh. Sampai bertemu di stasiun ya Fiki?

    Ingat jangan sampai telat ya Fika?

    Siaappp.... laksanakan perintah.

    Sampai bertemu kembali.Bye-bye?

    Bye...Fiki menutup telfonya dan bersiap-siap untuk pergi ketempat yang

    sudah mereka janjikan.

    ***

    Di stasiun kereta, sudah terlihat Fiki yang sedang duduk di lobi tunggu

    kereta. Fiki melihat jam yang tergantung besar di stasiun menunjukkan pukul

    09.05. Untung aku tidak terlambat. Gumam Fiki dalam hati. Ia memandangi

    setiap kereta yang baru berhenti. Dari arah kejauhan terlihat seorang wanita yang

    berparas sangat cantik. Wanita itu berjalan dan mendekati Fiki.

    Hai Fiki. Aku harap kamu tak terlalu lama menungguku disini. Sapa

    Fika. Ia melirik jam menunjukkan pukul 09.07. Tak begitu terlambat. Fika

    tersenyum.

    Ohh.. tidak Fika. Baru saja aku menyandarkan diri di kursi ini untuk

    menunggumu. Ya sekitar dua menit yang lalu.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    33/183

    33

    Ohh. Aku kira, aku akan terlambat dan tak bisa menjalankan perintahmu

    untuk datang jam sembilan tepat, di tempat ini. ya memang telat tujuh menit sih.

    Pengecualian jika aku juga terlambat. Hahhaa.. lagian ini juga baru telat

    tujuh menit menit. Eh bay the waykita mau ke toko buku mana?Tanya Fiki yang

    masih bingung mau ke toko buku mana.

    Pokoknya. Nanti setelah stasiun ini kita naik bus umum. Fika mulai

    menjelaskan rutenya. Fiki hanya diam dengan seksama dan melihat Fika yang

    serius menjelaskan. Turun diRumah Sakit Islam Surabaya. Setelah itu kita jalan

    kaki sebentar sejauh dua ratus meter menuju Royal Plaza Surabaya. Jalan terus,

    baru setelah perempatan kita belok kanan. Nah setelah masuk Royal Plaza kita

    menuju lantai empat pake eskalator, belok kiri terus ada ATM..... Fika terus

    menjelaskan rutenya kepada Fiki secara terperinci. Fiki hanya terlihat garuk-garuk

    kepala, ia merasa kebingungan dengan rute yang ditunjukkan Fika.

    Terus setelah adaATM kemana?Tanya Fiki menyela pembicaraan Fika.

    Setelah sampai ATM tungguin aku dulu. Aku mau ambil uang di mesin

    ATM buat beli buku.Fika tertawa menyeringai.

    Ohh. Begitu? Fiki bingung sambil garuk-garuk kepala.

    Fika melanjutkan penjelasannya lagi. Setelah dari ATM jalan lurus. Nah

    di pojok ada toko buku besar. Disitu nanti kita nyari buku. Jelas Fika.

    Jadi bingung. Ya sudah lah. Aku ngikut kamu saja. Lagian yang tahu

    jalan kota ini kan cuma kamu? Jadi kamu saja yang jadi petunjuk jalannya.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    34/183

    34

    Ok deh. Ayo kita lets go!!. Mereka berdua meninggalkan stasiun dan

    menuju toko buku yang akan dituju.

    Setelah menaiki sebuah bus kota. Seperti rute yang telah diceritakan oleh

    Fika. Mereka berhenti di Rumah Sakit Islam Surabaya. Mereka berjalan sejauh

    dua ratus meter menujuRoyal Plaza Surabaya. Jalan terus dan setelah perempatan

    mereka belok kanan. Masuk ke Royal Plaza dan naik eskalator menuju lantai

    empat. Belok kiri dan tak lupa setelah menemui mesin ATM, Fika masuk kedalam

    dan mengambil uang. Fiki menunggu Fika keluar dari ATM.

    Sudah selesaibobol ATM? Tanya Fiki menyindir.

    Sudah. Fika tersenyum.

    Mereka melanjutkan perjalanannya, mereka jalan terus menuju ke pojok

    dan masuk di sebuah toko buku yang telah ditentukan. (Memang sedikit ribet.

    Hehehhe..)

    Sesampainya di sebuah toko buku. Terlihat mereka berdua sangat sibuk

    memilih buku. Sibuk memilah satu demi satu buku-buku yang ada di rak. Fiki

    menuju ke sebuah rak buku novel. Ia terlihat sangat serius dengan pekerjaannya.

    Ini dia. Fiki berseru. Ia mengambil buku novel 5 cm dan sherlock

    holmes seri terbaru. Membolak balik buku itu dan membaca sinopsis sampul

    belakang. Bagus nih buku, ehkamu sudah dapet buku apa? Tanya Fiki kepada

    Fika. Novel Twilight dan Penantian di Ujung jalansudah di tanganku.Jawab

    Fika.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    35/183

    35

    Bagus!! Fiki tersenyum kearah Fika sambil mengacungkan jempolnya.

    Fiki menuju ke sebuah rak buku fiksi. Ia tertarik dengan sabuah buku yang

    bersampul rapi dan lucu. Fiki mengambil buku yang berada di rak paling atas.

    Saat ia akan mengambil sepertinya buku itu agak tertahan. Ada seseorang yang

    juga akan mengambilnya. Sedikit adegan tarik menarik terjadi, namun Fiki

    mengalah untuk melepaskan buku itu.

    Fika!! Fiki kaget ternyata yang menarik buku yang akan diambil adalah

    Fika. Fika juga ingin mengambil buku itu. Mereka saling tertawa dengan

    tingkahnya masing-masing.

    Kamu menginginkan buku ini ya Fiki? Tanya Fika. Kalau mau, cepat

    ambil dari tanganku dan langkahi dulu mayatku. Hahahhahaa! Fikatertawa lebar

    layaknya sebuah suara nenek sihir.

    Oke.. tunggu aku. Aku akan mengejarmu dan mendapatkan buku itu!

    Seru Fiki sambil mengejar Fika yang lari membawa buku itu menuju ke kasir.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    36/183

    36

    Potongan-potongan masa lalu

    yang menggangguku

    Setelah mendapatkan novel yang telah di rencakan sebelumnya, mereka

    berdua memutuskan untuk mampir di foodcourt sekedar untuk mengisi perutnya

    yang kosong dari tadi sudah meronta-ronta. Setelah beberapa jam tenaganya

    terkuras habis didalam toko buku.

    Mau makan apa? Tanya Fiki menawarkan.

    Rawon setan! Usul Fika.

    Uupss.. benar-benar kuntilanak orang ini. Fiki tertawa.

    Hahaha.. tak apalah biarin. Fika melihat menu yang di tawarkan, namun

    sayang daftar nama menu Rawon Setan tak ada di daftar menu. Fika menekuk

    wajahnya kecewa. Yang ada cuma Bebek Mercon dan Mie Akhirat.Seru Fika

    sambil menunjuk menu makanan.

    Gimana? Tak ada Rawon setan disini, kamu mau pilih apa? Tanya

    Fiki.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    37/183

    37

    Terserah kamu aja deh. Yang penting makan. Hehehe. lagi-lagi Fika

    menyerahkan keputusan memilih menu makanan kepada Fiki.

    Ya sudah aku yang pesankan. Mbak... Fiki memanggil pelayan.Saya

    pesan Mie akhirat level lima, minumnya es oyen. Pelayanpun mencatat apa

    yang di pesan Fiki. Eh.. satu lagi mbak.. Fiki kembali memanggil pelayan.

    Apa lagi mas? Tanya pelayan tersebut.

    Gak pake lama ya? Hehehhee...Fiki tertawa.

    Kamu itu Fiki, dasar.Fika tersenyum getir.

    Dasar kenapa? Tanya Fiki bingung.

    Cowok resek, kayak Samuel.

    Hahaha.. ya pastilah, kan kita satu paket, satu angkatan dengan dia. Fiki

    mulai membela diri. Oh.. ya acara apa sih yang kamu siarin di tempatmu itu? aku

    ingin mendengar ceritamu.

    Ohh.. itu, aku menyiarkan acara remaja.

    Remaja satwa kah?

    Mulai dehanak ini?Gerutu Fika yang mulai manyun.

    Hahhaa.. ya sudahlah sekarang kamu cerita deh, biar aku tak

    menganggapmu bekerja sebagai penyiar radio satwa.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    38/183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    39/183

    39

    Bolehkah aku mengantarmu pulang nanti? Sebagai tanda terima kasih

    mau menemaniku mencari buku dan jalan-jalan, aku senang sekali bisa jalan

    denganmu. You are interesting woman, smart women and...

    And crazy womenya? Hahaha.. sahut Fika

    Rigth.. Fiki ikut tertawa.

    Mau mengantarku kerumah? Emmm.. Gimana ya.. boleh..

    enggak..emmm Fika berfikir sejenak. Boleh deh. Hehehhee... Fika

    memperbolehkan Fiki untuk mengantar dirinya pulang.

    Setelah selesai makan. Mereka berdua meninggalkanRoyal plaza. Mereka

    naik bus kota yang akan mengantarnya ke stasiun. Setelah itu, perjalanan di lanjut

    dengan menggunakan kereta. Akses kereta itulah yang sering Fika gunakan

    sehari-harinya. Setelah naik kereta, mereka turun dan melanjutkan perjalannnya

    dengan berjalan kaki. Berjalan melewati tanah lapang yang sangat luas. Terlihat

    beberapa anak sedang asyik bermain layangan di dekat stasiun kereta. Tak jauh

    dari stasiun kereta, terdapat sebuah taman yang sangat indah. Fika mengajak Fiki

    untuk mampir sebentar ke taman.

    Setelah berada di dalam taman itu, mereka duduk di sebuah kursi panjang

    yang ada di samping pohon mahoni besar.

    Fika tersenyum saat itu. melihat keceriawan anak-anak yang berada di

    taman. Bunga-bunga yang bermekaran membuat taman itu semakin indah. Bunga

    mawar, melati, anggrek, dahlia. Bermacam-macam jenis dan warna.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    40/183

    40

    Kenapa kamu tersenyum Fika? Tanya Fiki.

    Ahh.. tidak. Aku sering sekali pergi ke taman ini dan duduk di kursi ini.

    sekedar melihat anak-anak yang sedang bermain, melihat matahari senja, melihat

    kakek nenek yang sedang jalan-jalan sore, ataupun sepasang muda-mudi yang

    sedang kencan. Aku senang dengan bunga-bunga yang ada disini. Begitu indah

    dan terlihat sangat segar. Hampir setiap hari aku selalu menyempatkan diri, ya

    setelah pulang kerja.Fika tersenyum melihat sekeliling taman

    Begitu nyaman. Fiki menghela nafasnya lega. Memang taman ini

    sangat indah menurutku. Akupun juga menyukainya. Kapan kamu pertama kali

    mengunjungi taman ini?

    Aku tak ingat kapan, yang aku tau itu sudah sangat lama. Mungkin sudah

    belasan tahun yang lalu. Sekitar aku umur empat tahun. Orang tuaku selalu

    mengajak aku ke sini. Sekedar aku hanya main-main, dan mereka dengan senang

    hati menungguku. Ya, aku sering sekali main disini. Dengan teman-temanku,

    dengan Samuel, hehehe.. dia begitu lucu waktu kecil. Selalu aku membuatnya

    menangis. Entah aku merebut mainannya bahkan aku mencubitnya. Walaupun dia

    cowok. Dia gak pernah berani melawanku, padahal dulu aku sangat nakal.

    Hahaha...Fika menceritakan masa kecilnya terhdap Fiki. Menceritakan Samuel

    dan semuanya yang berhubungan dengan cerita taman itu.

    Hehehe.. pasti kalian berdua sangat lucu ya, dulu.

    Tiba-tiba fikiran Fika mulai kalut. Dadanya mulai sesak. Potongan-

    potongan kejadian itu datang lagi. Suara itu kembali datang. Suara kereta yang

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    41/183

    41

    sangat keras. Dengan klakson yang memekik telinganya. Bayangan, lalu lalang

    orang silih berganti, dengan teriakan sungguh mengerikan. Juga terdengar sirine

    mobil pemadam kebakaran. Tubuh Fika bergetar, mendadak berkeringat dingin. Ia

    merasakan sakit yang teramat di kepalanya. Ia tak henti-hentinya menjambak

    rambutnya untuk menahan rasa sakit dikepala. Ia sangat tersiksa dengan

    bayangan-bayangan itu. Ia pun mengerang kesakitan. Fiki sangat bingung melihat

    keadaan Fika yang tiba-tiba seperti itu.

    Fika, kamu kenapa? Kamu sakit? Apa yang terjadi dengan dirimu?

    Tenangkan dirimu Fika, tenangkan dirimu. Fiki sangat khawatirmelihat keadaan

    Fika. Ia mencoba menenangakan Fika. Fika tak menjawab. Ia masih sangat

    merasakan kesakitan.

    Fika, kamu kenapa? Ada apa dengan dirimu? Fika... Fikka.. Fiki

    mendekap tubuh Fika. Fika tenangkan dirimu. Fika tak merespon dengan

    panggilan Fiki. Ia terlihat sangat menderita. Ia terus menjambak-jambak

    rambutnya sendiri. Sepertinya dia merasakan sakit kepala yang begitu hebat.

    Tak berlangsung lama, keadaannya mulai membaik, kepalanya yang tiba-

    tiba sakit sekarang sudah tak sakit lagi, nafasnya yang tadinya terasa sesak, kini

    sudah mulai teratur. Dan suara itu, suara klakson kereta dan bunyi sirine mobil

    pemadam kebakaran, sudah tak terdengar lagi di telinganya. Fika berusaha untuk

    menenangkan dirinya sendiri. Huuuuuuuhhhh... ia hembuskan nafasnya dalam-

    dalam.

    Fika.. kamu kenapa?Tanya Fiki yang masih khawatir dengan Fika.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    42/183

    42

    Aku tak apa-apa Fiki. Fika tersenyum. Ia mencoba menenangkan

    dirinya.

    Sebentar.. ya Fika. Fiki mencoba mencari air mineral untuk Fika. Tak

    beberapa lama Fiki datang membawa sebotol air mineral.

    Fika, ini minumlah... biar kamu bisa tenang. Fiki menyerahkan sebotol

    air mineral, dan Fika meminumnya.

    Sudah Fiki, makasih banyak ya.

    Iya Fika, bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang kamu rasakan?

    Tanya Fiki.

    Sudah membaik Fiki, entahlah mengapa aku sering sekali mengalami hal

    seperti ini. Terlebih akhir-akhir ini, setiap sore, setiap malam, bayangan itu selalu

    datang. Entah apa maksud dari semua itu.Fika menyeka air matanya. Tak terasa

    ia menangis saat itu.

    Apa yang kamu rasakan Fika? Fiki mengusap air matanya dan

    mendekap tubuh Fika. Tenangkan dirimu. Fika menangis di dekapan Fiki

    Fika melepaskan dekapan Fiki. Ia mengambil tissue di dalam tas dan

    kembali menyeka air matanya. Fika mulai menceritakan.

    Aku merasakan kepalaku sangat pusing, bahkan rasa sakitnya tak bisa

    tertahankan. Akupun sulit sekali untuk bernafas. Pandanganku memburam,

    setelah itu muncul dalam fikiranku bunyi-bunyian yang membuatku bingung.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    43/183

    43

    Bunyi seperti apa?Tanya Fiki penasaran.

    Seperti suara kereta dengan klaksonnya yang begitu keras di telinga, lalu

    lalang orang dan jeritan-jeritan yang sangat menakutkan. Tiba-tiba aku mendengar

    suara sirine yang sangat keras, dan membuat gendang telingaku serasa mau pecah.

    Itu yang aku rasakan selama ini Fiki. Fika mencoba menguatkan dirinya, dari

    potongan-potongan kejadian yang belum ia mengerti.

    Apakah kamu pernah periksa ke dokter?Tanya Fiki.

    Aku sudah pernah memeriksakan ke dokter bahkan Psikiater, mereka tak

    menemukan penyakit apa yang aku derita. Kata mereka aku pernah mengalami

    suatu trauma hebat dulunya. Masalah kejiwaan. Tapi entahlah, mereka tak

    mengetahuinya. Setiap aku mengingat-ingat apa yang pernah aku alami, serasa

    kepala ini semakin pusing dan bayangan-bayangan itu semakin jelas. Bahkan aku

    sampai pernah dibawa kerumah sakit, karena tak sadarkan diri. Jelas Fika.

    Sudahlah Fika. Tenangkan dirimu. Yang terpenting sekarang kamu sudah

    membaik. Ya sudah ayo aku antarpulang. Fiki mengajak Fika untuk cepat-cepat

    pulang, ia tak tega melihat keadaan Fika seperti itu.

    Nah disini aku tinggal dan dibesarkan. Fika menunjuk sebuah rumah

    yang berwarna hijau, dan di depannya banyak sekali tanaman, membuat keadaan

    rumah terlihat sangat asri.

    Oh.. ini rumahmu ya? Tak jauh juga dari stasiun kereta. sahut Fiki

    dengan berdecak kagum melihat ke asrian rumah Fika.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    44/183

    44

    Mari masuk! Fika mengajak Fiki untuk masuk kerumahnya. Tiba-tiba

    ponsel Fiki berbunyi.

    Fika permisi sebentar, aku mau mengangkat telfon. Fiki minta ijin

    kepada Fika.

    Iya silahkanFiki.Fika tersenyum.

    Hallo.. iya ada apa... kamu dimana.. ya sudah secepatnya aku menuju

    kesana. Fiki memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana.

    Emmm.. Fika..? Panggil Fiki.

    Iya Fiki?

    Maaf aku tak bisa mampir kerumahmu sekarang, soalnya saudaraku ada

    masalah dengan mobilnya. Mobilnya mogok dijalan. Aku harus cepat-cepat

    menolongnya. Mungkin aku bisa lain kali menerima tawaranmu untuk

    berkunjung.Fiki merasa bersalah, tak bisa menerima ajakan Fika untuk mampir

    kerumahnya.

    Ohh... tak apa Fiki. Next timekamu bisa kok datang kerumahku. Nanti

    aku akan kenalin kamu ke orang tuaku. Dan kucing kesayanganku, si putih.

    Hehehe.. Fika tersenyum kearah Fiki.

    Iya Fika maaf ya.Fiki membalas senyuman Fika.

    Iya Fiki tak apa?

    Ya sudah, aku pamit dulu.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    45/183

    45

    Iya Fiki makasih banyak ya.

    Ee... Fika? Panggil Fiki lagi.

    Iya Fiki.

    Aku... emmm..Ee... hehehhee... Sudahlah, aku pamit, sampai jumpa.

    Fiki terlihat bingung mau ngomong apa.

    Sampai jumpa Fiki, hati-hati di jalan.Fikipun undur diri.

    ***

    Sudah selesai, mesin sudah aku perbaiki semuanya. Fiki terlihat begitu

    lelah setelah memperbaiki mobil Brian sepupunya. Ia mengelap tangannya yang

    kotor dengan lap berwarna hujau. Kemudian ia masuk kedalam mobil. Dan

    merebahkan tubuhnya di kursi mobil.

    Tuh sudah bener mobilmu. Coba nyalakan mesinnya. Fiki menyuruh

    Brian untuk menyalakan mesin mobilnya.

    Terima kasih banyak Bang, sudah mau menolongku. Ucap Brianyang

    merasa senang mesin mobilnya sudah bisa hidup kembali.

    Terus. Maksud kedatanganmu ke Surabaya dalam rangka apa? Tanya

    Fiki.

    Aku mau menjemputmu sekarang Bang.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    46/183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    47/183

    47

    Surabaya. Bagaimana dengan Fika. Haaahh.. Fika, kenapa harus nama itu

    muncul di fikiranku. Sudahlah, yang terpenting aku akan membantu pamanku.

    Aku akan menyelesaikan tugasku, mensukseskan acara pamanku. Konser Artis

    Akbaryang telah lama paman idam-idamkan. Gumam Fiki dalam hati.

    Terima kasih banyak Bang. Aku sangat berhutangbudi kepadamu. Brian

    tersenyum kearah Fiki. Ia mulai menyalakan mesin dan mengemudikan mobilnya.

    Mereka berdua menuju ke Jakarta.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    48/183

    48

    Pertemuan-pertemuan itu

    membuatku jatuh cinta

    Pertemuan itu, ya.. siapa sangka jika pertemuan demi pertemuan telah

    terjadi. Hati yang selalu bertemu dan bertatap muka. Dan tak bisa dipungkiri, hati

    ini telah terpikat oleh sesosok pria yang sekarang menjadi teman baru Fika.

    Teman yang di perkenalkan oleh sahabatku Samuel. Dan tak bisa dibohongi. Fika

    terpikat oleh Pria yang sangat peduli denganya. Entah apa yang telah melandanya,

    seakan fikiran ini hanya tertuju padanya, Fiki. Ya.. orang tersebut baru saja ia

    mengenalnya.

    Fika masih tak beranjak dari tempat duduknya, ia menatap jam dinding di

    pojok ruang kerja. Pukul 16.15 Ia teringat akan sesuatu, ketika ia telat naik

    kereta dan tak sengaja bertemu dengan Fiki. Hemm.., kenapa fikiran ini sel alu

    memikirkan Fiki? Aku tak tahu akan perasaanku, yang aku tahu aku begitu

    menyukai cara dia berbicara, aku begitu suka dengan senyumannya. Dan yang

    paling aku suka adalah perhatiannya. Apakah aku memang benar benar suuu...

    Fika memukul-mukul kepalanya dengan sebatang pensil. Ah.. tidak,

    tidak,tidak,tidak. Aku tak boleh terlalu cepat jatuh cinta dengan seorang pria.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    49/183

    49

    Apalagi Fiki yang baru beberapa minggu aku mengenalnya. Tapi mengapa aku

    selalu memikirkannya? Mengapa aku tak bisa melupakan wajahnya? Huuhh..

    Fika menghela nafas panjangnya.

    Fika menatap kalender. Pandangannya tertuju pada tanggal 8 Desember. Ia

    teringat, pada tanggal 8 Desember itulah Samuel memperkenalkan Fiki

    kepadanya. Ya awal mula ia merasa risih dengan kedatangan teman samuel yang

    tidak begitu ia kenal. Tapi kenapa Samuel begitu yakin bahwa dirinya akan

    menyukai teman lamanya. aku yakin kamu bakalan suka dengannya. Ya aku

    teringat dengan kata-kata Samuel waktu itu, kenapa Samuel begitu yakin aku

    menyukainya? Padahal aku... huhhhh.. Fika kembali menghembuskan nafas

    panjangnya. Memang aku sangat menyukainya.Fika terseyum kegirangan.

    ***

    Hari ini selepas dari jadwal siaran, Fika memutuskan untuk tidak langsung

    pulang ke rumah. Ia ingin sekali merilekskan pikirannya di salah satu kafe dekat

    tempat ia bekerja. Fika duduk seorang diri di salah satu meja pojok kafe. Tak

    begitu ramai suasana kafe saat itu. Terlihat ia sedang menikmati secangkir teh dan

    memainkan ponselnya. Tak beberapa lama dari arah kejauhan terlihat seseorang

    memanggilnya.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    50/183

    50

    Fika. Ngapain kamu disitu?Samuel menghampiri Fika. Ia menarik kursi

    dan duduk disamping Fika

    Ohh.. Samuel. kamu dari mana saja, sudah satu minggu aku tak pernah

    melihatmu. Fika menatap samuel dan tersenyum. Ia sangat kengen dengan

    Samuel. Sudah beberapa hari ia tak pernah bertemu dengannya.

    Maafkan aku Fik. Satu minggu ini aku ditugaskan oleh bosmu ke

    Jakarta. Jelas samuel.

    Ke Jakarta? Ada acara apa?Tanya Fika penasaran.

    Liburan. Samuel tertawa dengan perasaan bangga.

    Jahat..Fika menggerutu iri.

    Kenapa?Tanya Samuel.

    Jahat kamu gak ngajak aku.Fika terlihat manyun. Ia iri dengan Samuel

    yang mendapatkan hadiah dari bossnya jalan-jalan.

    Hahahhaa... kamu itu, baru aku tinggal satu minggu aja sudah kangen.

    Sindir Samuel.

    Bukan kangen, tapi aku ngiri sama kamu, kamu diajak liburan, tapi aku

    tidak. Gerutu Fika yang sepertinya tak rela melihat Samuel liburan.

    Ahh.. kamu ini Fik. kayak tak pernah kenal pak Handoyo bossmu itu.

    Memang kenapa Sam? tanya Fika.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    51/183

    51

    Kamu percaya kalau aku liburan ke Jakarta?Tanya Samuel.

    Enggak!

    Lah makanya itu, sudah tau bossmu itu gak akan pernah ngajak

    karyawannya buat berlibur. Pak Handoyo itu kan terkenal pelit dan perhitungan.

    Hehehhee.. iya juga, lah terus kamu ke Jakarta ada pekerjaan apa?

    Tanya Fika penasaran.

    Aku itu di suruh bosmu buat ngawasin bisnis barunya.

    Bisnis apa?

    Bisnis bakpia goreng. Hahhhaaa..

    Emang ada kah bakpia goreng? Tanya Fika.

    Ya gak adalah. Kamu itu aku bohongin percaya saja. Begini, aku disuruh

    buat ngawasin radionya yang ada di Jakarta, ada renovasi. Jadi aku aku ditugasin

    kesana. Jelas Samuel.

    Ngawasin atau jadi kuli bangunan di sana?Fika tertawa menyindir.

    Awalnya disuruh ngawasin.Tapiakhirnya sih boss nyuruh aku bantu-

    bantu. Jadi kuli deh disana. Huuuhh.. Gerutu Samuel.

    Hahahahaa... rasain tuh, emang enak di akalin boss. Aku sih gak mau

    Sam jadi kuli. Hehehhee.. Fika menertawai Samuel.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    52/183

    52

    Resek.. kamu Fik, ngerti gitu aku gak bakalan cerita ke kamu. Gerutu

    Samuel lagi.

    Siapa suruh kamu pamer ke aku kalau rekreasi. Yah ujung-ujungnya jadi

    kuli bangunan tuh di sana. Ini ceritanya naik pangkat atau turun pangkat ya?

    Hehehhee..Fika masih meledek Samuel.

    Ahh.. yang penting bagiku tugas di luar kota. Tiba-tiba posel Samuel

    berbunyi.

    Hallo.. Fiki, ada apa... oh... aku sudah kembali dari Jakarta. Kenapa.. loh

    kamu sekarang ke Jakarta. Ada apa kamu kembali ke sana? Kan katanya kamu

    pindah ke Surabaya....., oh begitu... tabahkan hatimu ya Fiki, tetap semangat......,

    aku selalu berdoa yang terbaik buat kamu... sampai jumpa. Da.. Pembicaraan

    telfon berakhir.

    Ada apa? Tanya Fika.

    Fiki menelfon. jelas Samuel

    Fiki, dia kenapa? Terlihat wajah Fika yang cemas mendengar

    pembicaraan Samuel dengan Fiki barusan.

    Dia balik ke Jakarta.

    Loh... katanya pindah tugas ke Surabaya, kenapa kok tidak jadi?Wajah

    ceria Fika mendadak berubah menjadi mendung yang siap menumpahkan air

    hujan.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    53/183

    53

    Ada masalah dengan kantor pusatnya. Jadi ia disuruh kembali ke Jakarta

    untuk menyelesaikanya. Jelas Samuel.

    Fika menggigit bibirnya perlahan. Ia syok mendengar kabar tersebut. air

    matanya hampir saja jatuh. Tapi ia menahannya.

    Sampai kapan Sam?Fika menahan tangis.

    Aku tak tahu Fika, yang jelas ia tadi berpamitan denganku.

    Ohhh... Tak terasa Fika berlinang air mata mendengar kabar tersebut.

    Fika...? Tanya Samuel.

    Iya.. Cepat-cepat Fika menyeka air matanya yang telah terjatuh.

    Fikijuga menitipkan salam buat kamu.

    Sudahlah.. aku pulang Sam. Maaf.. Tiba-tiba Fika meninggalkan Samuel

    begitu saja. Perasaannya begitu kacau. Kabar kalau Fiki kembali ke Jakarta

    membuat hatinya hancur berkeping-keping. Perasaan cinta yang begitu cerah

    mendadak mendung. Dan sekarang air matapun jatuh tetes demi tetes.

    Fika... Fika... Samuel berteriak terus memanggil Fika. Tapi tak

    sedikitpun Fika mempedulikan panggilannya. Ia terus melangkahkan kakinya

    meninggalakan kafe itu.

    ***

    Di jakarta..

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    54/183

    54

    Fiki menelfon samuel. Hallo Samuel.. sekarang aku ada di jakarta.. ada

    masalah penting yang membuatku kembali ke Jakarta.

    Dari kejauhan ada seseorang yang mengamati Fiki yang sedang menelfon.

    Gerak-geriknya begitu mencurigakan.

    Aku akan menjelaskan nanti.. Salam buat Fika. Ucap Fiki. Tiba-tiba

    orang yang mencurigakan itu berlari menuju ke Fiki. Ia menabrak Fiki hingga Fiki

    terpental jatuh.

    Maaf mas.. maaf, aku tak sengaja. Pria misterius itu meminta maaf dan

    terburu-buru meninggalkan Fiki.

    Sial.. sudah nabrak tak mau tanggung jawab pula. Padahal aku ingin

    sekali ngomong dengan Fika. Mau menjelaskan semuanya ke Fika tentang

    kepergianku sementara ini. Ehh.. ngomong ngomong ponselku dimana? Fiki

    merogoh saku untuk mencari ponselnya. Ponselku mana? Ponselku. Atau jangan-

    jangan. HEEYY MALIIIIINNG... JAMBREETTT.. Fiki berteriak kencang dan

    berusaha untuk mengejarnya. Namun sayang ia tak bisa mengejar jambret yang

    telah membawa ponselnya itu.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    55/183

    55

    Secepat itu jatuh cinta

    secepat itu aku terluka

    Malam ini begitu sunyi. Terlihat Fika duduk di kursi taman favoritnya

    seorang diri. Ia melihat kearah langit-langit taman, dimana langit yang sangat

    cerah dihiasi oleh bulan dan bintang. Terlihat begitu indah. Namun sayang

    keadaan yang indah itu tak seperti hatinya. Ia masih menangis sejak tadi sore. Ia

    tak bisa menghentikan air matanya yang terus menerus jatuh. Yang terdengar

    hanyalah isak tangisnya dan suara serangga malam di taman itu.

    Mengapa dengan diriku. Mengapa aku begitu lemah sekarang. Hanya

    karena suatu rasa yang tak penting. Arrrggghhh.. persetan dengan jatuh cinta.

    Kenapa aku harus merasakan sakit hati sebelum aku merasakan cinta. Cinta telah

    membuat orang bahagia. Tapi cinta telah membuat banyak orang sakit hati.

    Kenapa aku, begitu cepat jatuh cinta dengan seorang pria yang baru saja aku

    mengenalnya. Pria yang jelas-jelas belum terlalu mengenalnya. Aku begitu cepat

    merasakan jatuh cinta. Tapi sebelum bunga itu mekar dan berkembang. Bunga itu

    telah hilang. Kenapa dia tak menelfonku, atau sekedar berpamitan? Kenapa harus

    lewat Samuel? Setidaknya dia bisa berpamitan denganku. Biar hati ini tak terlalu

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    56/183

    56

    sakit. Atau aku telfon saja orang itu. Fika mengambil ponselnya dalam tas dan

    mengetik nama Fiki. Ahh.. buat apa aku menelfon dia, dia yang pergi, kenapa tak

    dia saja yang punya inisiatif buat menelfonku. Tapi... hiks.. hiks. Aku tersiksa

    dengan perasaan ini. ibu.... hiks.. hiks.. Fika kembali menangis saat itu. air

    matanya terus berlinang.

    ***

    Sesampainya dirumah ia mencari ibunya

    Ibu.... hiks.. hiks.. Fika memeluk ibunyadan menangis.

    Kamu kenapa nak kok menangis?

    Dia ninggalin aku bu... Fika terus menangis.

    Dia siapa? Pacarmu?Tanya ibu Fika.

    Bukan bu.Dia..

    Dia siapa?Tanya ibunya yang masih bingung terhadap Fika.

    Sudahlah bu.. Fika mennghapus air matanya.

    Ya sudah.. sekarang kamu istirahat gih, tenangin dirimu.

    Iya bu.. selamat malam.

    Selamat malam anakku sayangFika menuju kamar dan menutup pintu

    kamarnya.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    57/183

    57

    Aku menunggu cinta yang tak pasti

    Cinta yang telah tumbuh tak bisa dengan mudah untuk dicabut. Meskipun

    tumbuhnya cinta tak membuat kita berbesar hati. Semakin kita mencoba untuk

    membuang jauh-jauh, semakin kuat fikiran itu melekat. Hari ini adalah hari

    dimana Fika merasakan patah hati, meskipun ia belum sempat untuk menyatakan

    cintanya kepada Fiki, tapi dengan kepergian Fiki membuat Fika tak punya

    harapan lagi atas cintanya.

    Seperti hari-hari biasa, Fika disibukkan dengan jadwal siarannya di Radio.

    Kejadian kemarin masih menyisakan kesedihan yang mendalam baginya.

    Fika.. kamu sakit ya? Tanya Dewi kepada Fika.

    Iya.. aku agak gak enak badan Wi.

    Ada masalah apa denganmu? tumben sekali kamu terlihat murung hari

    ini. Dan aku rasa hari ini, aku tak melihat Fika yang selalu ceria dan jutek. Tapi

    walaupun kemarin kamu sakit, kamu tak semurung hari ini. Ada apa sebenarnya

    Fika? Dewi menayakan keadaan Fika yang tiba-tiba berubah tak bersemangat

    seperti hari-hari biasa.

    Aku tak apa Dewi?

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    58/183

    58

    Cerita saja ke aku Fika, siapa tau aku bisa menjadi teman curhatmu. Oh

    ya.. katanya kemarin kamu sedang jatuh cinta dengan seorang pria, bagaimana

    ceritanya? Ayo kamu masih punya hutang cerita ke aku. Dewi membujuk Fika

    agar mau bercerita kepadanya.

    Sudahlah wi, aku gak jadi jatuh cinta.Fika cemberut.

    Loh.. kok gak jadi, secepat itu kamu merubah perasaanmu?

    Dia telah pergi wi, dia pergi sebelum aku sempat menyatakan cintaku,

    hiks.. hiks.. Fika kembali meneteskan air matanya.

    Sudah-sudah. Cup..cup.. cupp, anak cantik, gak usah nangis ya? Dewi

    mencoba untuk menenangkan Fika dan menyeka air matanya.

    Aku jatuh cinta ke dia, entah mengapa fikiranku penuh dengan namanya.

    Tapi apa, dia secepat itu meninggalkanku. Bahkan sebelum aku menyatakan

    perasaanku.Fika memeluk Dewi dan menangis tersedu-sedu.

    Sudahlah Fika, kalau memang dia jodohmu, nanti dia akan kembali lagi

    ke kamu. You must move on!Kayak cowok hanya dia aja. Kamu itu cantik, cewek

    baik Fika, pastinya kamu akan mendapatkan cowok yang baik pula. Dewi

    mencoba menenangkan Fika.

    Tapi aku harus bagaimana Wi? Apa aku harus memendam cinta ini

    dalam-dalam? Ataukah aku harus menunggunya dalam ketidak pastian?

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    59/183

    59

    Berdoalah kepada Tuhan Fika, tenangkanlah dirimu. Tuhan akan

    memilihkan jalan yang terbaik untuk umatnya. Jika kamu yakin itu adalah cinta

    sejatimu, maka ia akan kembali kepadamu. Percayalah Fika.

    Dewi, makasih ya sahabatku. Aku merasa sedikit lega bisa bercerita

    denganmu, aku yakin dengan diriku sekarang, jika memang Fiki jodohku. Dia

    akan kembali buatku. Aku akan selalu menantinya, menanti cintaku dengan sabar

    dan tulus. Aku harap Fiki juga mempunyai perasaan yang sama seperti diriku

    sekarang. Aku begitu menyukainya. Fika mulai tersenyum. Dan dalam hatinya ia

    sangat yakin bahwa suatu saat nanti Fiki akan kembali, dan akan merajut cinta

    dengannya. Menjadi kekasihnya seperti yang Fika idam-idamkan saat ini.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    60/183

    60

    Aku yakin dengan perasaanku

    dan Aku akan menunggunya

    Seperti hari-hari biasa, selepas ia selesai pulang dari kantor, Fika

    menyempatkan diri untuk pergi ke taman favorit yang selalu ia kunjungi. Fika

    duduk di kursi dekat pohon mahoni. Matanya memandangi keadaan seluruh

    taman. Ia melihat beberapa anak yang sangat gembira bermain kejar-kejaran,

    muda-mudi yang sedang berpacaran, bahkan seorang anak yang sedang digendong

    oleh ayahnya mengitari taman. Setidaknya dengan datang ke taman ini, sedikit ia

    bisa melupakan masalahnya.

    Fiki.. aku yakin dalam hatiku, kamu akan kembali, aku yakin bahwa

    kamu akan menemuiku di taman ini. Ya.. ditaman ini kita pernah bertemu,

    ditaman ini kau begitu perhatian padaku, dan ditaman inilah aku mulai jatuh cinta

    denganmu. Aku berharap bahwa cintaku tak salah. Aku yakin akan perasaanku.

    Aku berharap, kamu juga mempunyai perasaan yang sama denganku. Semenjak

    kepergianmu, aku layaknya bunga yang telah layu, bahkan hampir mati. Tapi

    ingat, aku tak akan mati. Karena aku mempunyai harapan besar. Aku mempunyai

    cinta, dan aku berharap kamulah cintaku. Aku juga sangat berharap,kamu punya

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    61/183

    61

    perasaan yang sama denganku. Perasan cinta seperti diriku sekarang. Aku akan

    selalu menunggumu ditempat ini.Gumam Fika dalam hati. Ia begitu yakin, Fiki

    akan kembali lagi.

    Setiap sore, setiap hari, Fika menyempatkan dirinya untuk pergi ke taman

    itu. Ia sangat yakin dengan perasaannya, ia yakin jikalau ia akan dipertemukan

    lagi dengan cintanya di tempat itu. Ditempat cinta itu mulai tumbuh.

    Cinta begitu indah. Seperti bunga-bunga yang ada di taman ini. Merekah

    dengan sempurna. Hempasan angin sore yang begitu menggetarkan jiwa. Sunset

    yang begitu gagah nampah di cakrawala langit. Sinarnya begitu mempesona

    menghiasi langit-langit ditaman ini. Sunset adalah waktu dimana terjadi

    pergantian senja menjadi sore. Empat puluh tujuh menit sunset muncul dengan

    sangat indah di cakrawala langit, empat puluh tujuh menit setelah itu, sore akan

    berganti menjadi malam. Senja yang indah akan berganti menjadi malam yang

    gelap dan menakutkan. Seperti adanya sebuah pertemuan dan akhirnya datanglah

    perpisahan. Tak ada yang tahu setelah itu. tak ada yang tahu apakah malam itu

    akan begitu indah, ataukah berubah menjadi malam yang menakutkan. Dan tak

    ada yang tahu, apa yang akan terjadi setelah perpisahaan ini. Perpisahan adalah

    senja yang berganti menjadi malam.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    62/183

    62

    HARAPANKU TERWUJUD DIA TELAH

    KEMBALI

    Aku sudah tak tahu lagi, sudah berapa lama aku menunggumu disini,

    huuuhh. Fika menghembuskan nafasnya dalam dalam. Ia masih terbuai dalam

    lamunannya.

    Setiap setiap sore, setiap senja aku selalu datang di tempat ini hanya

    untuk menunggumu. Aku tak tahu dengan diriku sendiri. Aku begitu yakin dengan

    perasaanku, aku begitu yakin dengan rasa cintaku. Tapi dalam kenyataannya, aku

    tak meyakini diriku. Sampai sekarang, entah sudah seberapa puluh kali, aku

    datang ke taman ini hanya untuk menunggumu. Bodohnya, sampai sekarang aku

    tak kunjung juga mendapat kabar darimu. Pernah aku berusaha untuk

    menghubungimu, namun sial nomermu di kontakku sudah tak ada. Mungkin

    karena kemarin aku tak sengaja menghapusnya karena banyak nomor-nomor tak

    dikenal masuk di ponselku. Kebodohan keduaku, kenapa aku tak menghubungi

    Samuel untuk menanyakan kabar dan keberadaanmu. Aku merasa malu jika harus

    jujur pada Samuel akan perasaanku yang suka dengan Fiki. Aku selalu berharap

    jika kamu baik-baik saja disana Fiki. Aku begitu menghawatirkan keadaanmu.

    Aku ingin bertemu denganmu, dan sekarang aku rindu denganmu Fiki. Aku

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    63/183

    63

    teringat disaat kita pertama bertemu. Awalnya aku tak begitu menyukaimu, karena

    aku menganggap semua orang asing itu menyebalkan. Ternyata anggapanku itu

    salah. Awal pertama bertemu denganmu, aku langsung akrab denganmu. Entah

    apa yang membuatku menjadi seperti itu. Kamu bukan seperti orang asing

    menurutku. Aku seperti pernah bertemu denganmu sebelumnya, tapi kapan? Aku

    rasa itu hanya perasaanku saja. Kedua kalinya tanpa sengaja aku bertemu

    denganmu di stasiun kereta. Hehehhee... saat itu kamu mentraktirku, kamu tau gak

    kalau aku sebenarnya tak suka dengan makanan Rawon, apa lagi jika makanan

    tersebut sangatlah pedas. Dan begitu kamu memesankan untukku. Tak sepatah

    katapun aku menolaknya, aku kaget sebenarnya ketika kamu memesan Rawon

    Setan level lima. Sumpah, baru kali ini aku makan sepedas itu. Tapi waktu itu aku

    tak keberatan dengan menu makanan pilihanmu. Aku begitu lahap bahkan agak

    menahan raut mukaku yang kepedesan. Dan sampai rumah aku terkena diare.

    Hahhahaa.. untung saja aku punya beberapa obat diare dan obat sakit perut. Aku

    sangat mengingat kejadian itu. Dan pertemuan ketiga saat kamu memaksaku

    untuk menemanimu jalan-jalan. Walaupun aku tak merasa kamu paksa, dan aku

    tak keberatan untuk mengantarmu waktu itu. Ternyata kamu mempunyai

    kesamaan denganku, kamu suka membaca novel sama sepertiku. Dan sangat

    jarang sekali jika ada seorang cowok yang begitu menggilai novel sepertimu. Aku

    seperti mendapatkan seorang teman yang sealiran denganku. Aku bisa dengan

    mudah bertukar cerita padamu tentang beberapa novel yang pernah aku baca. Dan

    kamu mengerti akan apa yang aku bicarakan. Mungkin karena novelmu yang

    terlampau banyak dan kamupun sudah membaca semuanya, membuatmu tak

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    64/183

    64

    banyak berfikir untuk menjawab pertanyaanku. Itu salah satu alasan mengapa aku

    begitu nyaman saat bersama denganmu. Begitu enak mengobrol denganmu. Dan

    kamu adalah seorang cowok yang sangat pintar menaruh perhatian dengan

    seorang cewek. Ditaman ini kamu menunjukkan perhatianmu padaku. Disaat aku

    merasakan sakit, kamu begitu khawatir dengan keadaanku. Itulah yang membuat

    aku luluh denganmu. Sayangnya hari itulah terakhir aku bertemu denganmu.

    Semenjak hari itu aku tak pernah mendapatkan kabar darimu. Aku rindu kamu

    Fiki. Aku kangen kamu. Gumam Fika dalam hati.

    Seperti hari-hari kemarin, Fika masih menunggu kehadiran Fiki di taman

    itu. Ia sangat berharap jika hari ini ia akan bertemu dengannya. walaupun

    sebenarnya bertemu dengan Fiki, tak semudah yang dibayangkan. Kepergian Fiki

    sudah masuk pada bulan ke tiga. Ia tak menyangka jika begitu cepat Fiki

    meninggalkannya, tanpa kabar dan tanpa pesan. Namun Fika tak putus asa. Ia

    selalu berharap dan berdoa agar dipertemukan kembali dengan Fiki di taman itu.

    Terlihat langit-langit yang begitu gelap. Mendung telah menutupi senja

    sore itu. Begitu gelap. Padahal jam masih menunjukkan pukul 16.30. Fika tak

    beranjak dari tempat duduknya. Ia masih asyik menunggu dan melamun akan

    kehadiran Fiki. Gerimispun mulai turun. Tetes demi tetes air hujan mulai

    membasahi tubuhnya. Fika tak langsung memilih untuk cepat-cepat berteduh dari

    hujan, ia tetap saja tak beranjak dari tempatnya. Kali ini hujan turun dengan

    begitu deras. Tapi tak sedikitpun membuatnya ingin beranjak hanya untuk sekedar

    berteduh.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    65/183

    65

    Fiki... Fika kembali menangis, bersamaan dengan turunnya air hujan.

    Lihatlah sekarang diriku bak seperti orang gila. Aku gila akan perasaanku. Aku

    gila akan cintaku. Aku sangat menanti kehadiranmu saat ini. Biarlah saat ini hujan

    mengguyur diriku. Setidaknya dengan hujan ini tak membuatku terlihat menangis,

    Serta bisa menutupi kesedihanku. Biarkan air mataku ini bercampur dengan air

    hujan. Setiap hari, setiap aku mengingatmu, serasa air mata ini tak bisa lagi aku

    membendungnya. Aku kangen kamu Fiki. Aku begitu merindukanmu. Aku ingin

    bertemu denganmu lagi. Sampai kapan aku harus seperti ini? Aku tersiksa dengan

    diriku yang sekarang. Tapi aku tak pernah lelah untuk menunggumu.

    Dari arah kejauhan terlihat Niko menghampiri Fika dengan sebuah

    payung. Niko adalah salah satu cowok yang berusaha untuk mendekati Fika saat

    ini.

    Fika sampai kapan kamu harus sepeti ini, ayo kita pulang. Hujan ini

    sudah terlampau deras. Aku tak mau kamu sakit nantinya. Teriak Niko.

    Aku tak mau pulang Niko, aku mau disini saja. Kamu pulang sana.

    Biarkan aku disini.tolak Fika yang tak mau diajak untuk pulang.

    Kamu boleh keras kepala. Tapi kamu juga harus peduli dengan dirimu

    sendiri. Kamu masih menunggu Fiki? Tanya Niko.Fika hanya mengangguk.

    Ahh.. sampai kapan kamu harus keras kepala? Ayo kita pulang! Fiki

    mungkin sudah tak peduli denganmu, namamu mungkin sudah ia lupakan dalam

    ingatannya. Ayo pulang! Niko tetapmemaksa Fika untuk pulang bersama. Hujan

    turun dengan begitu lebatnya. Bak seperti air laut yang ditumpahkan ke bumi.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    66/183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    67/183

    67

    Hujan masih sangat lebat. Pria itu masih menemani Fika sembari

    menunggu hujan reda. Fika mulai sadar. Ia mulai membuka matanya perlahan-

    lahan.

    Fika.... Panggil Pria tersebut. Sepertinya Pria itu mengenali Fika.

    Fika masih tak mempedulikan panggilan itu. Kepalanya masih terasa

    sangat berat. Penglihatanyapun masih kabur.

    Fika, sadarlah.

    Fika mulai membaik. Penglihatannya samar-samar sudah mulai terlihat

    jelas. Ia melihat sesosok Pria duduk disampingnya yang mencoba

    membangunkanya. Setelah ia bisa melihat dengan jelas. Serasa air mata ini tak

    bisa di tahan. Begitu deras mengalir seperti derasnya hujan sekarang.

    Fika... Panggil Pria itu lagi. Fika terus saja menangis memandang pria

    itu. Ia tak percaya dengan apa yang dilihat. Tak henti-hentinya ia menangis.

    Fi..Fiki...apakah itu kamu?

    Fika ini aku Fiki. Kenapa kamu pingsan? Ada apa denganmu? Ternyata

    Pria yang menolong Fika adalah Fiki. Orang yang selama ini ia nantikan

    kehadirannya. Fika masih saja menangis saat itu.

    Fiki... Fika terus menangis dan tak bisa membendung tangisannya,

    melihat orang yang selama ini ia nantikan ada disampingnya.

    Fiki... Panggil Fika.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    68/183

    68

    Ia Fika. Ada apa? Jawab Fiki.

    Bolehkah aku memelukmu, sebentar saja.

    Boleh Fika. Fiki memeluk Fika. Tangan-tangan Fika yang mungil

    melingkari tubuh Fiki saat itu. Fikipun memeluk Fika dengan lembut. Fika

    kembali menangis dalam pelukan Fiki.

    Aku kangen kamu Fiki. Sambil memeluk Fiki, ia masih terus menanis.

    Aku juga kangen kamu Fika. Maafkan aku jika kemarin aku

    meninggalkanmu tanpa pamit.

    Biarkan aku merasakan pelukanmu untuk saat ini. Bahkan aku

    menginginkan waktu berhenti berputar. Aku menginginkan momen seperti ini.

    Aku kangen dengan kehadiranmu. Aku kangen dengan dirimu Fiki.

    Peluk diriku sesuka hatimu, jika memang pelukan ini bisa mengobati

    hatimu akibat kebodohanku. Maafkan aku Fika, aku tak bisa memaafkan diriku

    sendiri. Meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini. Fiki terus memeluk Fika

    dengan kasih.

    Iya Fiki. Terima kasih atas pelukannya.Fika melepaskan pelukan Fiki

    dan tersenyum kepadanya.

    Fiki...?

    Iya Fika?

    Kamu jahat.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    69/183

    69

    Aku tahu... Maafkan aku.

    Kamu jahat Fiki.

    Maafkan aku Fika, aku tak bermaksud meninggalkanmu seperti ini.

    Kenapa kamu tidak menghubungiku.

    Ponselku kecopetan Fika, selepas aku menelfon Samuel malam itu dan

    aku tak mempunyai nomermu ataupun nomer Samuel. Semua nomer ada di

    ponselku.

    Terus kenapa kamu memutuskan untuk balik ke jakarta? Tanya Fika.

    Pamanku kritis. Aku harus cepat-cepat menemuinya. Pamanku juga

    menyuruhku untuk sementara waktu mengurus perusahaannya. Mengingat kondisi

    beliau yang tidak memungkinkan memantau perusahaan.

    Terus!

    Terus aku dengan senang hati membantu pamanku menyelesaikan

    proyek-proyeknya.

    Dan sekarang?

    Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku. Keadaan pamanku juga

    sudah mulai membaik. Sehingga aku kembali lagi ke Surabaya untuk mengurusi

    pekerjaanku disini.

    Oohhh..

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    70/183

    70

    Maafkan aku Fika, aku tau kamu pasti marah denganku saat ini.

    Iya aku marah..

    Aku tau.... Sela Fiki.

    Tau dari mana?

    Tuh kamu jutek denganku sekarang. Jawab Fiki.

    Ohh..

    Fika..

    Iya...

    Aku selalu merindukanmu. Fiki sambil membelai rambut Fika yang

    basah dengan air hujan. Aku selalu ingat kamu Fika, setiap malam, bahkan setiap

    hari, kamu selalu ada di fikiranku.

    Fika hanya diam dan mendengarkan perkataan Fiki. Suasana begitu

    hening. Yang terdengar hanyalah suara gemericik hujan.

    Fika aku kangen kamu, selalu ingin mengingatmu, aku tak tahu dengan

    perasaanku sekarang. Perasan ini sungguh menyiksaku setiap harinya. Aku

    mencintaimu Fika. Fiki mengungkapkan perasaannya kepada Fika. Fika tak bisa

    berkata apa-apa. Serasa ini semua hanya sebuah mimpi. Apa yang Fika impikan

    semua terasa nyata. Dan ini memang terjadi. Tak terasa air mata Fika keluar lagi,

    ia sangat senang hari ini. Orang yang selalu ia nanti kehadirannya telah kembali.

    Bahkan sekarang ia mengungkapkan perasaan cinta kepadanya.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    71/183

    71

    Fiki..

    Iya...

    Bolehkah sekali lagi aku memelukmu? Pinta Fika.

    Boleh.. Fiki mengulurkan kedua tangannya melingkari tubuh Fika.

    mereka berdua saling berpelukan.

    Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Ini seperti mimpi. Tahu

    nggak setiap sore, setiap senja aku selalu menunggumu di taman ini. Aku seperti

    orang gila yang tak mempunyai tujuan hidup. Aku layaknya seorang yang tak

    pernah bangun dari mimpinya. Dan sekarang aku tak tau. Apakah aku masih

    bermimpi, ataukah aku sudah bangun dari pingsanku dan sekarang memelukmu.

    Aku menunggumu selama tiga bulan di taman ini. Aku percaya kamu akan

    menemuiku disini. Dan akhirnya kepercayaanku itu terwujud. Kamu datang

    menemuiku, dan aku sangat senang hari ini. Hari dimana cintaku telah kembali.

    Bunga yang selama tiga bulan telah layu kini mulai mekar dan mulai berkembang.

    Terima kasih Fiki, aku begitu mencitaimu, dan sangat mencintaimu.

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    72/183

    72

    Aku mengajaknya kerumahku

    Tiba-tiba ponsel Fika berdering.

    Hallo.. iya ibu ada apa... aku baik-baik saja ibu...aku tak apa-apa.. aku

    pulang nanti saja ibu, aku seneng banget hari ini. hehehe.. nanti aku ceritakan...

    iya bu aku memang sangat terlihat senang... iya bu aku jaga diri baik-baik..... aku

    juga sayang ibu.. da ibu... Fika menutup telfonnya.

    Siapa Fika, ibumu ya?

    Iya itu ibuku, ibuku yang paling aku sayang didunia ini. hehhee.. Fika

    tersenyum kearah Fiki.

    Hanya ibumu?

    Iya aku sayang dengan Ibu dan ayahku.

    Hanya mereka? Tanya Fiki.

    Tapi sekarang ada seseorang lagi yang aku sayang, untuk hari ini dan

    selamanya.

    Siapa itu?

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    73/183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    74/183

    74

    Benarkah?Senyum Fiki menyeringai.

    Iya...Sudah terang hujannya, eh liat itu dilangit. Ada pelangi bagus

    banget. Kata Fika sambil menunjuk kearah langit. Begitu indah pelangi saat itu,

    mejikuhibiniu adalah singkatan untuk ketujuh warna yang menghiasi pelangi

    yang indah itu.

    Ayo keluar dan jalan-jalan bersama mengitari taman. Fika mengajak

    Fiki untuk keluar dan mengitari taman, sambil menikmati indahnya pelangi saat

    itu.

    ***

    Fiki, kenapa pelangi itu begitu indah? Tanya Fika. Mereka berdua

    mengayunkan langkahnya mengitari taman sambil memandang pelangi yang

    begitu indah yang menggantung dilangit.

    Fiki menghentikan langkahnya dan memandang ke langit. Banyak warna

    yang membuat dirinya begitu anggun. Fiki tersenyum kearah Fika. Fikapun

    membalas senyuman Fiki.

    Bukan itu jawabannya.Sahut Fika.

    Terus apa sayang?

    Pelangi itu indah karena sebelum pelangi itu muncul pasti ada hujan

    deras terlebih dahulu, bahkan disertai halilintar dan kilat seperti tadi. Dan setelah

    semua itu terlewati ia mulai menampakkan diri. Pelangi adalah simbol keindahan

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    75/183

    75

    langit. Seperti filososfi sebuah hidup, kadang hidup selalu banyak permasalahan,

    harapan yang tak kunjung datang, bahkan penyesalan. Tapi jika semuanya telah

    terlewati, akan menjadi indah pada akhirnya. Seperti penantianku terhadap

    cintamu sekarang. Fika tersenyum kearah Fiki.Sebelumnya aku sangat tersiksa

    dengan perasanku, aku menganggap diriku adalah orang yang tak beruntung.

    Belum sempat merasakan cinta, tapi terlebih dahulu sakit hati. Tapi didalam hati

    kecilku, aku peraya akan kekuatan cinta. Aku rela dengan sabar menantimu

    kembali. Padahal sebenarnya aku ragu akan kehadiranmu. Dan akhirnya hati

    kecilku menang, ia menuntunku dalam sebuah kesabaran. Kini kesabaranku telah

    membuahkan hasil. Kamu sudah kembali padaku. Pelangi itu kini telah muncul,

    setidaknya keindahannya telah tersimpan dihatiku. Jelas Fika. Fiki terenyuh

    dengan perkataan Fika. Ia begitu senang sekali, ia telah dipertemukan dengan

    orang yang begitu tulus mencintainya. Begitu sabar menanti cintanya.

    Fika... Fiki memandang Fika dan menggenggam tangannya. Maafkan

    aku.

    Fika membalas senyuman Fiki Sebelum kamu minta maaf aku sudah

    terlebih dahulu memaafkanmu. Yang terpenting, pelangi itu sudah kembali dan

    tersimpan dihatiku. Aku sudah melupakan itu semua. Yang ku ingat hanya satu,

    yaitu dirimu sekarang, dan cintamu seutuhnya.

    Aku berjanji Fika. Didalam hati kecilku, aku akan selalu menjaga cinta

    sucimu, seperti kamu yang begitu sabar menanti kehadiranku. Aku sangat

    mencintaimu. Terima kasih kamu begitu tulus mencintaiku. Fiki tersenyum ke

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    76/183

  • 8/11/2019 love in Sunset (Novel)

    77/183

    77

    Tapi aku takut pulang Fiki?celetuk Fika dengan nada yang manja.

    Halaah.. alasan saja, biasanya juga kamu sendirian pulangnya. Iya-iya

    aku anterin kamu sampai rumah. Dasar anak bandel. Fiki mencubit hidung

    mungil Fika. Fika hanya tersenyum dengan cubitan Fiki.

    hehehe.. tau aja kamu sayang? Fika senyum-senyum kearah Fiki. Dan

    akhirnya Fiki mengantarnya pulang kerumah.

    ***

    Sesampainya dirumah.

    Assalamualaikum. Fika mengetuk pintu rumahnya. Tak beberapa lama

    terdengar suara ibu Fika dari dalam.

    Waalaikumsalam. Ibu Fika membukakan pintu.

    Ibu.... Fika langsung memeluk ibunya saat itu.

    Loh. Kenapa Fika? Ibu Fika bingung, melihat Fika tiba-tiba

    memeluknya.

    Aku seneng Bu, hari ini. Oh ya aku kenalkan. Ini Fiki b