lirik lengkap nyanyian solo lagu irama malaysia

64
Pertandingan Nyanyian Solo Lagu Irama Malaysia Sekolah-sekolah Rendah Negeri Sarawak 2014 1 SK PENGKALAN LOBANG [ 19 Mac 2014 (Rabu) ] Senarai Lagu Irama Malaysia 1. JOGET BERHIBUR : SITI NURHALIZA 4 2. CINDAI : SITI NURHALIZA 5 3. NIRMALA : SITI URHALIZA 6 4. KURIK KUNDI : SITI NURHALIZA 7 5. YA MAULAI : SITI HURHALIZA 8 6. JANJI : SITI NURHALIZA 9 7. BALQIS : SITI NURHALIZA 10 8. ZAPIN YANG TINGGAL : RAMLAH RAM 11 9. SELAMAT JALAN ROMEO : RAMLAH RAM 12 10. NGAJAT TAMPI : NORANIZA IDRIS 13 11. DONDANG DENDANG : NORANIZA IDRIS 14 12. AWALLAH DONDANG : NORANIZA IDRIS 15 13. TANDANG BERMADAH : NORANIZA IDRIS 16 14. DIKIR PUTERI : NORANIZA IDRIS 17 15. HATI KAMA - NORANIZA IDRIS 18 16. BUNGA TANJUNG : SHARIFAH AINI 19 17. TERATAI : SHARIFAH AINI 20 18. MAZAM BEKASIH : SYURA 21 19. CANDAK - SYURA 22 20. ASYIK : AMELINA 23 21. PENAWAR RINDU : ORKID ABDULLAH 24 22. KAIN SONGET - SALOMA 25 23. KALAU MENCARI TEMAN : ZIANA ZAIN 26 24. NAFAS CINTA : MISHA OMAR 27

Upload: mohamad-ainie-mohd-kadir

Post on 17-Oct-2015

1.288 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Lirik lagu irama Malaysia tahun 2014

TRANSCRIPT

Senarai Lagu Irama Malaysia

Joget Berhibur : Siti Nurhaliza4Cindai : Siti Nurhaliza5Nirmala : siti urhaliza6Kurik Kundi : siti nurhaliza7Ya Maulai : siti hurhaliza8Janji : Siti nurhaliza9Balqis : siti nurhaliza10Zapin Yang Tinggal : ramlah ram11Selamat Jalan Romeo : ramlah ram12Ngajat Tampi : noraniza idris13Dondang Dendang : Noraniza Idris14Awallah Dondang : Noraniza Idris15Tandang Bermadah : Noraniza Idris16Dikir Puteri : Noraniza Idris17Hati Kama - Noraniza Idris18Bunga Tanjung : Sharifah Aini19Teratai : Sharifah Aini20Mazam Bekasih : Syura21Candak - Syura22Asyik : Amelina23Penawar Rindu : Orkid Abdullah24Kain Songet - Saloma25Kalau Mencari Teman : Ziana Zain26Nafas Cinta : Misha Omar27

Wasini : Waheeda28Desa Tercinta : Nora29Erti Hidup - Dayang Nurfaizah30Jangan Main Mata : Rohana Jalil31Rumah Kecil Tiang Seribu : Azian Mazwan Sapuan32Bisikan Hati : Rafeah Buang33Kelip Kelip Ku Sangka Api : Malek Redzuan34Pantun Budi - Tan Sri SM Salim35Apa dah jadi : S.M. Salim36Mat Tahir Mata Air - N.D. Lala37Dairi Y.B. - N.D. Lala38Syair Ck Pong - N.D. Lala39Zapin Rindu Rinduan - Sheqal40Mustika : M. Nasir41Keroncong Untuk Ana : M. Nasir42Tanya Sama Itu Hud-hud : M. Nasir43Bonda : M. Nasir44Ghazal Untuk Rabiah : M. Nasir45Seni Berzaman : To' Ki46Umpan Jinak Di Air Tenang - Ahmad Jais47Seksa - Amir Ukays48Lancang Kuning - Jamal Abdillah49Samrah Mentari : Jamal Abdillah50Yale yale - Herman Tino51Cek Mek Molek - M Daud Kilau52

Cinta Tak Kenal Siapa : Aris Ariwatan53Anak Kampung -Jimmy Palikat54Nyanyian Serambi Ramli Sarip55Gadis Sarawak Oleh Hasnol56Gerimis Di Lautan : Sudirman57Aduh Saliha - Mawi58Kelip Kelip Ku Sangka Api : Malek Redzuan59Mimpi Laila - Yasin60Salsabila : yassiin61Dia Datang : Fadzil Ahmad62Setangkai Kembang Melati - Abdullah Chik63

Joget Berhibur : Siti Nurhaliza

Bertepuk tepuk tanganBertepuk jangan seganMengikut rentak gendangBerjoget dengan riang

Bertepuk tepuk tanganBertepuk jangan seganBerjoget dengan girangHidup menjadi senang

Daun senduduk daunlah mengkuduAsamlah pauh dipetik orangJangan diikut hati yang rinduOrang yang jauh kasih tak kurang

Layanglah layang terbang melintangMadu kelapa dalam tempayanLagi tak hilang bulan dan bintangDia tak lupa kasihkan tuan

Ulang (1)

Pohon berembang diatas gunungTumbuh dibawah pohon merantiJanganlah hidup berulam jantungMenunggu dia bersama mati

Sorok di peti bunga kasturiKainlah songket habis berbauPujuklah hati bawa menariMenari joget lagu Melayu

Ulang (1)

Pohon berembang diatas gunungTumbuh dibawah pohon merantiJanganlah hidup berulam jantungMenunggu dia bersama mati

Sorok di peti bunga kasturiKainlah songket habis berbauPujuklah hati bawa menariMenari joget lagu Melayu Ulang (1) 2 X

Cindai : Siti Nurhaliza

Cindailah mana tidak berkiasJalinnya lalu rentah beribuBagailah mana hendak berhiasCerminku retak seribu

Mendendam unggas liar di hutanJalan yang tinggal jangan berlikuTilamku emas cadarnya intanBerbantal lengan tidurkuHias cempaka kenanga tepianMekarnya kuntum nak idam kumbangPuas ku jaga si bunga impianGugurnya sebelum berkembang

Hendaklah hendak hendak ku rasaPuncaknya gunung hendak ditawanTidaklah tidak tidak ku dayaTingginya tidak terlawan

Janganlah jangan jangan ku hibaDerita hati jangan dikenangBukanlah bukan bukan ku pintaMerajuk bukan berpanjangan

Akar beringin tidak berbatasCuma bersilang paut di tepiBidukku lilin layarnya kertasSeberang laut berapi

Gurindam lagu bergema takbirTiung bernyanyi pohonan jatiBertanam tebu di pinggir bibirRebung berduri di hati

Laman memutih pawana menerpaLangit membiru awan bertaliBukan dirintih pada siapaMenunggu sinarkan kembaliPertandingan Nyanyian Solo Lagu Irama Malaysia Sekolah-sekolah Rendah Negeri Sarawak 2014

Nirmala : siti urhaliza

3SK PENGKALAN LOBANG [ 19 Mac 2014 (Rabu) ]Diciptakan seorang insanLembut hati bak redup pandanganPabila berkataSeluruh alam menyaksikan kesyahduanBagai tersentuh rasa percayaTika terdengarkan

Aduhai...

( 1 )Telah jauh berkelana entah di manaAda rasa hanya kuntum kasihnyaKhabar itu merelakan perjalanannyaAda jiwa hanya kuntum kasihnya

Biar panas membakarBiar ranjau mencabarTelah mekar hati seindah purnama

Dipujuk segala rajuk sepi rindu adakalaMeracun imannya

(Biar panas membakarBiar ranjau mencabarHati mekar seindah purnama)

( 2 )Siapa menyapa bagai pelitaArah yang menghilang tika gelita(Duhai kasih bulan saksi)

Tatap tidak ditatap kotakan di dada yang terdetik Temukan sang cinta

(Angin pun mula bercerita Semesta nyata terpedaya)Kekasih tak berbahasa Getir fikir derita mengharapSuara...

(Tangis bagai gerimis Hati bak tasik pedihCuba cari hakikat Temukan azimat)

(Kasih gundah gulana Diam tak beriramaGusar tambah gementar Tak tertanggung rasa)

Nun dari sanaTelah turun berbicaraSang kesuma bidadari syurgawi

Sesungguhnya berkasihlahDi antara manusiaPerindah segala kata-kataBahagia itu janjinya

Mengapa kita sengketaRentaslah jalan terbukaTanpa dusta

(Telah teguh di garis... Karma!)

Telah jauh berkelana entah di manaAda rasa hanya kuntum kasihnyaKhabar itu merelakan perjalanannyaAda jiwa hanya kuntum kasihnya

Biar panas membakar Biar ranjau mencabar telah mekar hati seindah purnama

Dipujuk segala rajuk ,Sepi rindu adakala, Meracun imannya

(Biar panas membakar Biar ranjau mencabar Hati mekar seindah purnama)

( 3 )Tangis bagai gerimisHati bak tasik pedihCuba cari hakikatTemukan azimat

Kasih gundah gerhanaDiam tak beriramaGusar tambah gementarTak tertanggung rasa

( ulang dari 3 )

Kurik Kundi : siti nurhaliza

( 1 )Nak berkabar tingginya budi kita ya tuanNak berkisar kaya tutur bicaraKalau tinggi untung jadi bintangOh... oh... oh...Kalau rendah masih jadi intan

Teratak mahligai bak dipayung teduhnyaBila budi melingkar anak asuhanAdat yang lama berbudi berbahasaAkar kehidupannya

Yang kurik kundi yang merah sagaBaik budi indahlah bahasaOh... oh... oh...Pantun lama tinggi kiasannya

Berpantun seloka sambil menari canggungSerentak melangkah rentak timur diarakGurau senda Sopannya dijagaSepakat makin kukuh terikat

Hang dok pi hang dok maiLagu tu lagu manaPi sini pi sana depa menghela sakanAwatlah dok kalut megah condong ke baratMai kita...

Pakat tarik ramai-ramai`Biar ke timur condongnya

( ulang 1 )

( Perak )Ada...O...ada E...Bunyinya tidaklah serupaErti tidak berbeza

Betui yong betui sungguhBetui ape di kate

Selembut tarian hoi...Nak muda berlotahTutur bahasanya

Maghi yop maghilah yongMaghi kita memikioParit dengan kualaCakap tidak serupe...(ateh)

Dihitung beratus beratus bilanganDigali beratus-ratus terpendamSaga dalam lagu pada indah syairnyaKundi dalam tarianIndah lenggok tarinyaAduhai indahnya...

( Negeri Sembilan )Mana usang diperbaruiMana lapuk hai dikajangiMana elok dipakai ondeh dipakaiKalau singkat cantik manisDisambungkan...Kalau panjangan cantik manis...Mintak dikerat...

Yo sungguh yo bonarKato sungguh dikato

Muafakat ya tuanIbu adat di ondeh tidak dilupa

Tak boghodatMinum tidak bergulaTak bobudiPohon tidak berbuahTak boghodatMinum tidak bergulaTak bobudiBagai pohon tidak berbuah

Yang kurik kundi yang merah sagaBaik budi indahlah bahasaOh...oh...oh...oh...Pantun lama tinggi kiasannya

( Kelantan )Teghtek teghning oghe kitoHok tu keno jagoJange sapa berlete kaleLuar napok come jange daleHabih kuca lembeLuar napok comeJange dale habih kuca lembe

( Sabah )Membubutlah bayuLalu limpas siring semaluMengalai bagai tari sesukuTari sesuku

( Sarawak )Selembut madah begitu taghiSek ada sakit ghasa di hatiKame` nyambut madah tuan hulurkanKita` nyambut madah kame` hulurkan

Nak berkabar tingginya budi kita ya tuanNak berkisah kaya tutur bicaraKalau tinggi untung jadi bintangOh... oh... oh...Kalau rendah masih jadi intan

Yang kurik kundi yang merah sagaBaik budi indahlah bahasaOh... oh... oh...Pantun lama tinggi kiasannya

Ya Maulai : siti hurhaliza

Andai permata, andai permata jadi hiasan(Ya Maulai Ya Maulai)Jari ku mudah, jariku mudah sembuh lukanya(Ya Maulai)Bagai sutera dalam lukisanHidup ku indah warnanya(Ya Maulai Ya Maulai)

( 1 )Baru menguntum, baru menguntum kemboja rimbun(Ya Maulai Ya Maulai)Mekar harumnya, mekar harumnya seri halaman(Ya Maulai)Hendak ku minum mustika embunAgar tersua idaman(Ya Maulai Ya Maulai)

(Kata bagai pendita)Bukan racun berbisa(Besar hajat di hati)Semoga 'kan diberkati(Kau dipayungi awan)Begitulah impian(Bersungguhnya harapan)Selagi nyawa di badan

(Ya Maulai)

Pintaku padamu bintangKirimkan aku sinarmuMoga jadi kencanaHiasan kasih dijiwa ku

Pesan ku padamu sayangBawalah pulang hatikuMoga 'kan selamanyaEngkau bernafas di sisiku

( ulang dari 1 hingga akhir )

Janji : Siti nurhaliza

Mengapa kau lupakan (2x)Janji yang kau berikanJanji yang ku harapkanSiang ku nantikanDan malam aku mimpikanMengapa kau lupakanOh...oh... oh sungguh kau tak pandai menimbang rasaKerana janjimu diriku tersiksa (2x)

Sungguh kau tak fikirkanBetapa ku derita

Mengapa kau lupakan (2x)Janji yang kau berikanJanji yang ku harapkanSiang ku nantikanDan malam aku mimpikanMengapa kau lupakan

Balqis : siti nurhaliza

( 1 )Biar apa pun rupa yang terbinaTakkan gentar merela kehendaknyaTerdengarlah bicara tersembunyiYang tertebar di langit dan di bumi

( 2 )Siapakah yang mampu menundukkan bayuSiapakah yang tahu hanya ada satu

Turut titah setia ratu kotaLirik mata yang cerah bak sahmuraSinggahsana nan indah tak terperiHalus santunnya wajah bidadari

Siapa yang mengutus surat keajaibanSiapa yang menghunus rebah di pelukan

( 3 )Lai lai lai lai lai lai lai lai lai laiBisakah jelita luruh kuasaLai lai lai lai lai lai lai lai lai laiTerpukau hatinya demi sakti kurniaLaksana terkalam tiada diilhamSegala ternyata hanya sekelip mata (Syahadah)

Terpedaya istana kacaTerkesima kata mulia

Seribu utusanMahkota hiasanMembingkis beritaDamaikan dua kotaAgungnya... suara... sucinya... sang cinta...

( 4 )Bertemu di alam pesonaBersatu di dalam cahayaSemilah... bermadah... kasihnya...Di puncak singgahsana (Syahadah)

( ulang dari 3 )

( ulang 1, 2, 4 )

Zapin Yang Tinggal : ramlah ram

Masih ada lagi, rumah lama tinggalan ayahandaBila aku pulang, masih lagi terbayang lagumuRasa wangi lagi, haruman mu ibuKeringat ayah, di kamar yang tinggal

1Ibu... aku telah dimilikiJauh... kutinggalkan desa iniPusaramu kusiram, kurasakan aku direstuiApa yang kau berikan, aku kini rasa disayangi

2Pulang abang, pulang saudarakuMasih hijau, di desamu iniBayu masih, seperti dahuluHujan rintik, dihias pelangi

( ulang 2 & 1 )

Ku mohon ampunmu, pinta ibu tidak kutunaikanKutinggalkan jua, desa ibu yang sangat kucintaHarus kuikuti, tempat ku berpegangSelepas kau pergi, kami yang tertinggal

Saudaraku, dengar nyanyiankuKalau boleh, ulanglah selalu

Selamat Jalan Romeo : ramlah ram

Jangan... cuba... merayu lagiTak kan kuulangi bertemu denganmuJangan... cuba... menggoda lagiTak kan kuulangi bercinta denganmu

Manis mulut berbisaHampirku terpedayaKiniku menyedariEngkau pandai berpuraTerpaksaku melupakanDirimu yang tak setia

( korus )Sungguhku tak menyangkaRamainya wanitaTerperangkap olehmuCintaBagi dirimuTiada ubahnyaBagai menukar baju

Cukup hanya sekaliHatiku kau sakitiSelamat jalan RomeoLebih baik kusendiri

( ulang semua )

Ngajat Tampi : noraniza idris

Tampi ngalah tampiNgadik tampi ngalahPadi ngabangEsok hamba datangTumpang makan nakTumpang makan

( ramai )Sentak tangan kananNgalah ngadik peluk tangan kiriJangan hamba janganNgalah ngabang lupa dilupakan

Tilek tenungNgabang lama ditenunTenung budi anak negeri...Oh...oh...oh...oh...lale di laleNak menumpang kasihTuan budimanNak menumpang kasihTuan budiman

Tampi ngalah tampi ngadik tampiNgalah padi ngabangPadi ngabangJemur tengah hariPetang kering petang keringnya

( ramai )Sentak tangan kananNgadik tampiPeluk tangan kiriSedulang bersamaNgalah ngabang makan bersama

Bukan hamba nak sebarang tumpangTumpang kasih nak berlangsir sayangBukan hamba nak sebarang singgahNak berkampung berteratak sayang

( ramai )Tampi ngalah tampi... tampi ngalah tampiNgalah dikTampi ngalah padi... tampi ngalah padiSedulang bersama... dek bersamaMakan kita makan bersama

Sentak tangan kanan ngalah dikPeluk tangan kiriJangan hilang janganNgalah ngabang hilang di hati

Bukan kenang nak sebarang kenangKenang budi di anjunglah hatiBukan walang nak sebarang walangWalang diri terpisahlah pergi...Ah...

( Leleng...leleng...leleng...leleng...lelengUyau along leleng nalan )

Nyalang burungBurung kenyalangDiperabung rumah bertinggungOh...oh...oh...oh... lale di laleBila ingat ngabang berat nak pulangBila ingat nagbang berat nak pulang

Tampi ngalah tampi...Ngadik tampiNgalh padi ngabang...Padi ngabangBila tumbuk nantiKenang hamba kenang kenangkan

Sentak tangan kanan...Sentak tangan kanan ngalah dikPeluk tangan kiri...Peluk tangan kiri...Jangan hamba janganNgalah ngabang lupa dihati

Dondang Dendang : Noraniza Idris1Masyhurkan dondang dendangKembalikan dondang dendangBersua rindu yang lamaSerikan dondang dendangBergema di serata buana

Selangkah mengikut rentak (Hai rentak)Rentak budi rentak bersajak (Rentak budi berentak)Kata madah hati pujanggaBagai panah mencari jiwaFirasat tinggalan ibunda

Searah menyusun gerak (Hai gerak)Gerak tari gerak sejambak (Gerak tari bergerak)Sungguh indah seni pusakaBagai wajah penyeri rupaTersurat bicara rahsia

2Mana kias mana senandung intanYang tak lekang dik panasTak kan usang dik hujanMana kias mana senandung intanYang tak lekang dik panasTak kan usang dik hujanUsah sunyi lena didodoi zamanAtau hanya tinggal kenangan

( ulang 1 )

Masyhurkan dondang dendangCeritakan dondang dendangSelama hasrat membaraAlunkan dondang dendangIramakan dondang dendangSelagi hayat dijulang masa

Muyahayo muya lanakayoMuya haye kolo labetayaLe asale ala lade amaPi duniwa niwa la duniaLe asale ala lade amaPi duniwa niwa la dunia

( ulang 2 )

Awallah Dondang : Noraniza Idris

Awallah dondang (2 X)Dondanglah sayangAyum-ayumAwallah dondangDondanglah sayang

Suara mersik burung kenariBagai meraut rotan sebatang (2 X)Ayum-ayumTiada nasib untuk dicariBagai melukut tepian gantang (2 X)Ayum-ayum

Awallah Dondang (2 X)Dondanglah sayangAyum-ayumAwallah dondangDondanglah sayang

Serindit putih di dahan manggisKemana pergi burung kenari (2 X)Ayum-ayumLangit merintih awan menagisLukanya hati tanggung sendiri (2 X)Ayum-ayum

Awallah dondang (2 X)Dondanglah sayangAyum-ayumAwallah dondangDondanglah sayang

Tandang Bermadah : Noraniza Idris

Bertandang hai datang bertandangTandang-tandang selayang pandangSidaknya rindu ka sito datangRindu gila' kame' bertandang

Bertandang memandang mandangTujuh gunung tujuh lautanTujuh sungai tujuh banjaranTujuh lapis langit dan awan gemawanTandang bermadah kami dendangkan

Mimpi kame' hai mimpi nanggarnya si BaukOoi nanggarnya Si BaukNya pesan ooi Si BaukBudi tanah juak yang elokDi hilir ceruk

Lagi di pesan hai pesan madahnya Si TugauDengar madahnya Si TugauTitis peluh tangannya diri jua' yang baikNak kame' dirikan selaung mungkin Sang Tibao

Di sito', di sia, di sinun teta' gembiraBekenan gila' oi hati kame' to nanggar sidaknyaRagam tandak Puteri Si Bau' lenggak-lintoknyaSia-sito' merawan sukmaDi sini, di situ, di sana gelak gembiraBerkenan sungguh di hati kami dek menenguk-nenguknyaRagam tari Puteri Si Tugau lenggak-lenggok nan gemalaiSana sini merawan sukma

Nyata si' beza indahnya si' asing jiwanyaBudaya dikelek kesenian dikendongSeganding madahnya seiring pesannyaJulangkan pusaka oi selaung bak Sang Tibao

Bang mawak lake' tuyang dalau lan cen na'akCen na'ak tadieng nyi'an nelan ee'nalanPabat piboi lake' tuyang cadang natoiCadang natoi payoh paman nelan ee'nalan

Hai bertandang kame'Bertandang sambil berpesanPesannya to' bermadahMadah pusaka semangat Bumi KenyalangHai tumpang berteduh di bah payung nan gemilangWarisan rumpun seni berseri seri Saguntang

LaksanaSebesarnya bumi seteguhnya hatiSeluasnya langit seluruh jiwanya bangkitSemegahnya Rentap segagahnya harapNei Kenyalang mandang oiDi sia cita tersandang

Dikir Puteri : Noraniza Idris

Bermohon sembah sembah berhajatHajat berasal kayangan puriHamba puteri imbas berempatTurun bermalam serata negeri

1Bermohon sembah sembah berhajatHajat berasal kayangan puriTuan puteri imbas berempatTurun bermalam serata negeri

Sungguh terdengar bukan igauanAntan bertingkah sahut-sahutanSi anak muda pandang-pandanganTua melarang dalam senyuman

Malam mengemping terang cahayaRiuh sekampung asyik bersendaWalaupun datang dalam bayanganDiri memandang minta berteman

( ulang 1 )

Satu rumpun satulah kataDua hati berpadulah jiwaTiga temu setia memangkuEmpat pula sudah bersimpul mati

Mari adik mari abang (2 x)Kecil besar tua muda (2 x)Mari sama kasih sayang (2 x)Moga hidup kan bahagia

Walau jauh walau dekat (2 x)Sama-sama muafakat (2 x)Datangnya sementaraEntah esok lusa kembali semulaKembali semula

Hati Kama - Noraniza Idris

Mengindang-ngindang padi huma Mengindang dalam tampian Memandang-mandang hati kama Memandang dalam renungan Bisik-berbisik pada pekerti mulia Risik-merisik mana lahir asal usulnya

Mendengar suara lela lebur Bertentangan mata panah arjuna Terbayang senyuman bunga gugur Siapa gerangan bagaikan betara

Adakah dia hamba sahaya Ataupun bijak mentafsir mimpi Mungkinkah jua benar diduga Hingga terusik hati nurani

Tawanlah jiwa ku Bebaskan sayap juwita Turutlah janji ku Tinggalkan segenap lara

Burung yang terbang Salam utuskan salam Pada renungan pandang Selayang pandang

Bukan betara Atau pesona Insan biasa Ah....

Bunga Tanjung : Sharifah Aini

Bunga tanjung putih berseriKembang jelita harum baunyaGagah sungguh pohonmu berdiriTegap rimbun gagah perkasa

Harum jelita si bunga suciIdaman dara gadis rupawanSangat sombongnya bungamu menariMelenggang-lenggok dihujung dahan

Walaupun engkau si bunga tanjungHiasan sanggul gadis rupawanTiadalah kamu sangat beruntung

Bagai melatiBagai melati dilembah sanaLihatlah senyuman kembang melatiDisunting kelana hati...Di lembah sunyi

Lihatlah pula bunga terataiDijunjung musafir lambai melambai

Sungguh nasibmu si bunga tanjungBagai cahaya ditutup mendungTiadalah tangan menyunting kamuMenunggu gugur di angin laluMalang dudukmu di dahan tinggiKini bertabur di atas bumi

Teratai : Sharifah Aini

Teratai.. teratai ..teratai ..Senyum simpulmu bagai melambai musafir laluWahai teratai.... wahai bunga teratai

Teratai.. teratai ..teratai..Senyum simpulmu bagai melambai-lambai musafir laluWahai teratai... .wahai bunga teratai

bagai melambai-lambaimelambai musafir laluTeratai.. teratai ..teratai..Bunga mu putih bersih Wahai teratai...

Bungamu cantik putih berseriDi dalam taman menjeling tariWahai terataiWahai terataiMelambai-lambai Daunmu kembang sebagai payungDi situ tempat ikan bernayung

Tapi tiada orang memitik kamuMeski pun indah dan berseri wajahmuWahai teratai sabarlah kamuMenunggu orang memetik kamu

TerataiSabarlah kamuMenunggu melati yang layu

Teratai ...teratai... terataiSenyum simpulmu bagai melambai musafir laluwahai terataiwahai teratai

Mazam Bekasih : Syura

Pandang pandang hati terkenangTidur malam wajah terbayangRenung renung hati keliruSiapakah dihatimu

Jeling jeling malu memandangDua mata bertentang mataHarap harap ulang bertemuBimbang nanti resah menunggu

Lama lama (lama apa)lama rindu (pada siapa)Pada teruna idaman

Rasa rasa (rasa apa)Rasa pilu (bikin aapa)Hai dia buat tak tahu

Jauh jauh (jauh apa)Jauh hati (hati siapa)Hati kita yang terluka

Rasa rasa (rasa apa)Rasa malu (bikin apa)Tangan bertepuk sebelah

Dapatkah ku inginkanHatimu dan hatikuBerpadu jadi satu

Jauh jauh orang pesanYang di sana sedang merinduHarap harap masa terluangAda waktu ingin bertemu

Jauh jauh menyemai padiTidak lalang tumbuh sebendangHarap harap kasih menjadi Dua jiwa berpasangan

Cintaku cintamu suci berpaduRinduku rindumu mekar menjadi satuDua jiwa berpasanganDua cinta berpautanSenandungkanlah alamIrama cinta suci

Jauh jauh orang pesanYang di sana sedang merinduHarap harap masa terluangAda waktu ingin bertemu

Jauh jauh menyemai padiTidak lalang tumbuh sebendangHarap harap kasih menjadi Dua jiwa berpasangan

Lama lama (lama apa)lama rindu (pada siapa)Pada teruna idaman

Rasa rasa (rasa apa)Rasa pilu (bikin aapa)Hai dia buat tak tahu

Jauh jauh (jauh apa)Jauh hati (hati siapa)Hati kita yang terluka

Rasa rasa (rasa apa)Rasa malu (bikin apa)Tangan bertepuk sebelah

Dapatkah ku inginkanHatimu dan hatikuBerpadu jadi satu

Candak - Syura

Candak perahu candak perahu tuju ke huluCandak berkias candak berkias rasanya maluUmpama tepuk air di dulang Jangan dipikat burung di hutan

Burung biasa terbang di awan makan di tangan

Tanganlah kiri tanganlah kiriMengisir rambutTanganlah kanan tanganlah kananMengupas pinang

Takkanlah sungguh seluang di lautDipukul ombak balik ke pantaiBunga berladung berisi cincinSi air mata

(1)Kompang berbunyiHai lagu gurindamLangkah digerakBerzapin pekajangHati dipanah hai rindunya dandamAngin disentuh rasa hati menghilang

Hai aling aling berdindingDinding dengan aling aling kasturiAngin melimpah tempat beraduGersik menikam seluruh badan

Layar kutiup rindu menderuHajat bergalas langit nan ringan

Bayangan hai bayanganTerbayang melayangMenunggu pelabuhan rindu

Berhati hati menantiSekumtun kekasih mewangi

Asyik : Amelina

Pasir putih tepi pantaiOmbak saling berkejaranKau lari aku mengejarDi antara deru rindu... kita berdua

Basah-basahnya rambutmuSebasah asmara kitaSiapa dulu yang empunyaKalau bukan ku seorang...Kekasih hati

Ku... ku... ku... punya cintaKu... ku... ku... punya rinduAbadaikan cinta kitaKu... ku... ku... punya cintaKu... ku... ku... punya rinduKita bina selamanya

Asyik... asyik... asyikAsyik... asyiknya bercintaSeakan dunia milik kita berduaSatukan rasaAsyik... asyik... asyikAsyik... asyiknya bercintaSaling melepas rindu didada, antara kita

Asyik... asyik... asyik

Manis-manisnya senyummuSemanis asmara kitaIkan laut pun menariNyiur dipantai bernyanyiSungguh asyiknya

Penawar Rindu : Orkid Abdullah

Penawar rindu padamu seorangKenapa selalu semangatku dikau pujaPenawar rindu padamu seorang

Resah tak sanggup menanggung di jiwaSalah tak tahu kasih bermula( ulang 2X )

BermulaPeristiwa, dalam ingatanKasih tercipta

Penawar rindu padamu seorang

Senyuman kuberi sungguh bermaknaTetapi sayang kau tak ketahui( ulang 2X )

Tak ketahuiHingga ku merana, merajuk hatiMembawa diri

Penawar rindu padamu seorangKenapa selalu semangatku dikau pujaPenawar rindu padamu seorang

Kain Songet - Saloma

Pemuda pemudi kalau berkain songketAlangkah indah berseri bertambah cantikAlangkah indah berseri bertambah cantik

Kainlah songket tenun MelayuMula asalnya dari Terengganu

Oh abang yang manisOh nona yang lawaPakai kain songketPakaian budaya

Oh abang yang manisOh nona yang lawaPakai kain songketPakaian budaya

Kain songket pakaian anak MelayuTapi sayang tak boleh pakai selaluTapi sayang tak boleh pakai selalu

Kerana jemu mata memandangTidak seperti batik basahan

Berbagailah macam boleh digayakanSetiaplah hari jikalau berjalanBerbagailah macam boleh digayakanSetiaplah hari jikalau berjalan

Sungguh banyak dipakai masa hari rayaMiskin-kaya kecil -besar tua- mudaMiskin-kaya kecil -besar tua- muda

Apa lagi yang lelaki tuaDia berjalan dengan kaki tigaTersenyum pula sambil ketawaSayang sedikit giginya dua

Pemuda pemudi kalau berkain songketAlangkah indah berseri bertambah cantikAlangkah indah berseri bertambah cantik

Kainlah songket tenun MelayuMula asalnya dari Terengganu

Oh abang yang manisOh nona yang lawaPakai kain songketPakaian budaya

Oh abang yang manisOh nona yang lawaPakai kain songketPakaian budaya

Kalau Mencari Teman : Ziana Zain

Kisah duka ulang berulangHati luka cinta kecundangBagaikan bunga,Kembang dipuja, layu dibuang

Bercintalah berpada-padaUsah serah segalaTurutkan hati diturutkan rasaDiri sendiri akan binasa

( korus 1 )Demi masa depanmuBerhati-hati selalu .. Kaji asal usulnyaJangan sampai terpedaya

( korus 2 )Dari kau bercinta-cintaBaiklah berumah tanggaKalau mencari temanJanganlah memandang luaranCari yang beriman

Telajak perahu ditarik semuaTerlajak tindakan menyesal sepanjnag usianya

( korus 3 )Berjanji-janji seindah mimpiSekadar bermimpi semuanya tiadamenjadi

( solo )( ulang korus 1 (2X), korus 2 )

Nafas Cinta : Misha Omar

Sebelum bintang ada sanaMenatap cahayaJawablah pemuja jika benar kau cintaTanpa berkelana bisikanlah lagu buatkuJika terbukti rindu

Lama ku menantiSabdar rindumu kasihMembelai nuraniBiar sempatku bermimpiKeindahan malam seri

c/olalalalala ...cinta bukan katarindu bukan madahdalam nafas ku tersimpan cahaya

kalimah cinta bersaktimelamar hati yang scuikalimah cinta berperimelamar kasih tersisih

kalimah cinta sejatimenguji diri di sinikalimah cinta terpatrimelayar hari insani

redahkan gelora cinta mendampar jiwabiarlah terasadalam aman semula

C/o

Wasini : Waheeda

Arina maza taraHakaz wakazaMafi ayahdeena

Kemana saja, wassiniTak kira masa, wassiniApa pun jua, wassiniSegalanya, wassini

Tak kira siapa, wassiniTiada sepertinya, wassiniApa padanya, wassiniSegalanya, wassini

Intizar ya leil ...Imtihan ya leil ...Intizar ya leil ...Imtihan ya leil ...

Lihat dirimu dalam kesamaran cuba berlariTanpa ada pengertian .. tanpa ada pengertian

Desa Tercinta : Nora

Burung yang berkicauanAir mengalir tenangSejuk mata memandangDamai mempesonakan

Padi melambai-lambaiGadis di tepi bendangWalau panas membahangTetap manis tersenyum riang

( korus )Ke kirilah (ahai) ke kananlah (ahai)Inilah desa yang tercinta (ahai)Menarilah (ahai) menyanyilah (ahai)Riangnya suara merekaDesa tercinta

Haruan atau keliMasakan cili padiMakan beramai-ramaiTusuk tawa mengilai

Dan senja pun berlabuhMalam pula bertamuDengar cerita atokNenek pun mula menjeling

emmm... apa tu ?

( ulang korus 4X )

Jom kita balik

Erti Hidup - Dayang Nurfaizah

Angin kau membawa bahteraku kemana mahumu...

Di kamar daku sering bertanyaMana tempatku di duniaTepuk dada tanyalah selera

Jika daku ingin berjasaMemberikan hidupku maknaTepuk dada tanyalah selera

Korus:Inginku mengenaliErti hidup yang diberiDunia jadi saksiLiku-likukan ku harungi oh...

Tidak lagi kan aku disituMenyaksikan kehidupan berlaluKan ku kerah darah keringatku

Tiba waktu aku tiadaTidak akan daku sesalilDaku hiudp caraku sendiri

Angin kan ku bawa bahterakuKemana mahukuKini ku berai mengemudiKemana ku pergi

Bagai guruh bergegar bumiAku tetap teguh berdiriPenuh pengorbanan yang sejati

Jangan Main Mata : Rohana Jalil

Jangan main mata, nanti kau tergodaTerus jatuh cinta padanyaBila sudah cinta susah dibuatnyaKalau terbayang siang malam

Jangan main mata , besar bahayanyaNanti tersangkut orang punyaKuasanya mataOh sungguh dahsyatnyaHingga memukau si mangsanya

Kerana main mataRamai yang terpedayaAwas si mata keranjangMatanya oh lair memandang

[ Oh awaslah wahai temanku. Janganlah mudah engkau terpedaya Mungkinkah dia ingin oerdaya Darilah mana datangnya cinta Darilah mata turun ke jiwa Menjeling mata boleh saja Tapi jangan sampai kau merana Menjeling mata boleh saja ]

Kenyit-kenyit mata, kenyit pada diaTak sangka dai membalasnyaBila dah terpandang terus dia datangTerasa dada ku bergoncang

Sememangnya mata banyak pengaruhnyaHati bisa gila padanyaKuasanya mata Oh sungguh dahsyatnyaHingga memukau si mangsanya

[ Oh awaslah wahai temanku. Janganlah mudah engkau terpedaya Mungkinkah dia ingin oerdaya Darilah mana datangnya cinta Darilah mata turun ke jiwa Menjeling mata boleh saja Tapi jangan sampai kau merana Menjeling mata boleh saja ]

Kenyit-kenyit mata, kenyit pada diaTak sangka dai membalasnyaBila dah terpandang terus dia datangTerasa dada ku bergoncang

Sememangnya mata banyak pengaruhnyaHati bisa gila padanyaKuasanya mata Oh sungguh dahsyatnyaHingga memukau si mangsanya

Kerana main mataRamai yang terpedayaAwas si mata keranjangMatanya oh lair memandang

Jangan main mata, nanti kau tergodaTerus jatuh cinta padanyaBila sudah cinta susah dibuatnyaKalau terbayang siang malam

Rumah Kecil Tiang Seribu : Azian Mazwan Sapuan

Rumah kecil tiangnya seribuRumah besar tiangnya sebatangWaktu kecil kau di timang ibuDewasa mu di pukul gelombang

Berhijrah ke alam remajaMenguji ketabahan jiwaTiada seindah impianSesungguhnya hidup perjuangan

Cabarannya tetap datangUmpama laut bergelombangYang gagah akan berdiriYang lemah akan ketepi

Berjaya disanjungiKecewa dibenciBegitulah lumrah manusiaAgar kau tak kecewa

Bisikan Hati : Rafeah Buang

Dengarlah bisikan hasrat hatiYang merindu menjelma kembaliIngatan ku yang telah laluBersama berjanji sehidup semati

Kini tinggal hanyalah kenanganDikau hilang dimana geranganTiada berita ku dapatiHanya ingatanku dimasa yang lalu

( 3 )Kasihanlah kepada ku sayangTiap har jua wajahmu terbayangAmpunkan lah segala dosakuSeandainya kita tak lagi bertemu

( 4 )Dengarlah bisikan hasrat hatiYang merindu menjelma kembaliIngataku tetap bersemadiWalaupun kau kini telahmungkir janji

( ulang 3 & 4 )

Kelip Kelip Ku Sangka Api : Malek Redzuan

Tiap hari melintas di siniKuharapkan dapat memandang muSayangnya engkau persis tak peduliAkulah seorang merindu

Jeling jeling kau tidak berpalingSenyum diberi tiada balasanSikapmu sayang membuatku rungsingKu turut hati merana badan

( korus )Berakit berakitlah ke huluBerenang renang ku ketepianBersakit biarku sakit dahuluBersenang denganmu kemudian

Kelip kelip ku sangkakan apiSinar mentari membawa cahayaKau hilang ghaib sangkaku kau benciKiranya sengaja nak menduga

Pantun Budi - Tan Sri SM Salim

Kalau menebang, Kalau menebang si pohon jati,Papan di Jawa aduhai sayang papan di Jawa dibelah-belah;Kalaulah hidup, Kalaulah hidup tidak berbudi,Umpama pokok aduhai sayang , Umpama pokok tidak berbuah.

Bunga selasih, Bunga selasih si bunga padi,Kembanglah mekar aduhai sayang, Kembanglah mekar di dalam taman;Pertama kasih, Pertama kasih kedua budi,Yang mana satu aduhai sayang, Yang mana satu nak didulukan?

Datuk Laksamana, Datuk Laksamana ke bangka hulu,Berlayar kapal aduhai sayang, Berlayar kapal membawa dagang;Bagailah mana, Bagailah mana kapal nak lalu,Kuala sudah aduhai sayang, kalau sudah di lengkong karam.

Bungalah padi, Bungalah padi bunga kiambang,Buat hiasan aduhai sayang, buat hiasan di taman bunga;Buahlah hati, buahlah hati kekasih orang,Hamba menumpang aduhai sayang, hamba menumpang gembira sahaja.

Apa dah jadi : S.M. Salim

Apa dah jad, apa dah jadiSampai sekarang tak kahwinApa nak jadi, apa nak jadiKalau tak kahwin menyesal nantiApa nak jadi ....

Nyawa ku yang pertamaNamanya Si JamilahBaru nak berjinak-jinakMak bapanya pulak dah pindah

Hatiku berkenan pula dengan Si TijahLambat sangat masuk meminanagDengan orang lain Si Tijah nikahMelepaslah sudah

Apa nak jadi, apa nak jadiKalau tak kahwin menyesal nantiApa nak jadi, apa nak jadiKalau terlambat tak guna lagiApa nak jadi ....

Berkasih kasih pulak dengan Si NyonyaAku di Kuala Lumpur dia di MelakaLangsung tak ada berita

Bercinta cinta pulak dengan si FatimahSebab gaji aku kecik Keluarganya pulak tak sukaMelepaslah lagi

Apa dah jadi, apa dah jadiSampai sekarang masih mencariApa dah jadi, apa dah jadiSampai sekarang mencari cariApa nak jadi...

Kekasihku yang kelima anak Pak BusuKeluargaku pulak tak sukaKatanya masak memasak dia tak tahu

Jatuh cinta pula dengan Si HawaPinanganku tak diterima Konon katanya mereka itu orang beradaMelepaslah juga

Apa dah jadi, apa dah jadiSampai sekarang tak kahwin lagiApa dah jadi, apa dah jadiSampai sekarang masih mencariApa nak jadi...

Dengan anak Cik Non pula hatiku tergodaPutih kuning baik budi Aisyah namanyaKedua-dua keluargaku kesemuanya dah sukaMalang nasibku duitnya tak cukup pulaMelepaslah juga..

Apa dah jadi, apa dah jadiSampai sekarang tak kahwin lagiApa nak jadi, apa nak jadiSampai bila nak tunggu lagiTak boleh jadiSabarlah hati.

Mat Tahir Mata Air - N.D. Lala

Balik kampung nak jumpa mata airCakap bini nak jumpa Mat TahirBawa songkok bawa kain konon ada kenduri

Air mata biniku mula melelehDia nak ikut aku kata mana bolehKalau rumah tinggal kosongNanti masuk pencuri

Balik kampung nak jumpa mata airYahoo ....

Dia kata hei, Jangan lupa heiBila pulang bawa ole oleAku kata hei, Bole la heiUntukmu semuanya boleh

Nak pisnag kah, nak mangga kahCempedak ataupun nangkaSemuanya sememangnyaAku dah pesan dengan dia

[Hah siapa?]Mata Tahir,, mata airMata Tahir,, mata airMata Tahir,, mata air

Di kampung aku jumpa mata airTengok wayang cerita junglikaheiTrutup phratem prynie ka harnieCerita sedih.. air mata si dia pula meleleh...Yuhaaa...

Tak ku sangka tak ku dugaCempedak dah jadi nangkaTiba saja di pintu rumahRamai yang menanti ku tiba

Mak mertua pak mertua Ibu dan juga bapaDi dalam tu pula yang tak sedapnyaKawanku si Mat Tahir pun ada

Habislah malunya bocorlah rahsiaMat Tahir Mat tahirKenapa kau datang

Sejak itu aku takde mata airBaru sedar mana buruk mana baikAku janji akanjadi suami yang solehAir mata ku pula meleleh lele ....

Dairi Y.B. - N.D. Lala

Bangun pagi-pagi tamu dah menantiBukan nak cari kopi tapi nak tanya pasal subsidi

Hai belum sempat sarapan dah ada pula panggilanKaum kerabat orang kanan nak minta surat sokongan

Jam baru pukul lapan YB kena lawat kawasanTapi di tengah jalan pengundi tahan minta bantuanDisambut dengan kompang, ayam itik banyaklah tumbangKemudian ditunjuk jalan belubang, suruh YB segera timbang

Pada waktu tengah hari ada pula jemputan kenduriKalau YB tak pergi silap-silap nanti kurang undiHai dalam sibuk-sibuk orang sakit YB jengokHai teruk kah tak teruk poket tetap YB kena seluk

Ketika awal petang ada satu sidangYB tak boleh tak datang takut nanti kerusi terbangSebelum senja ke padang bola YB dijemput sampaikan pialaSambil itu mereka bertanyaJersi baru kami hai macam mana

Bila malam tiba ceramah jadi agendaKalau YB tak bersedia, kena tanya mungkin terngangaBila habis berceramah kampung lain YB singgahBukan sekadar menjengah tapi nak tinjau masalah

Walau dah lengoh badan YB balik ke cawanganDitanyanya orang harapan Apakah strategi lawanLewat malam di gerai tepi jalanYB berembun melayan kawan-kawanDengar pendapat dengar pandanganSambil tu kenalah belanja makan

Sewaktu YB balik burung hantu pun rasa pelikIsteri sendiri dah tak larat celikAnak anak pula dah lama tergolekSelepas YB mandi YB belek itu dan iniKemudian picit-picit dahi sendiriCari jalan nak tolong pengundi

Hingga dini hari YB tak tidur lagiEsoknya pagi-pagiDah ada tamu menantiSyair Ck Pong - N.D. Lala

Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong

Pukul anak sindir menantuApa dipukul anaklah ituApa dosanya, dah tentu dia anaklah kitaMarahlah pada menantuKalau ada yang tidak kena

Marahlah dengan timbanglah rasaJanganlah kita marah meluluMenantu kita pun dah dewasaTentulah dia pun tau malu

Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong

Adat yang baik marilah pakaiAdat yang pelik mari fikirkanAgar maruah tidak tergadaiTinggalkan adat yang merugikan

Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong

Biar mati anak jangan mati adatei..jangan dibiar anak kita matihai tergamak ke..kalaulah anak sudahlah matisiapa pulalah nak sambung adatkita dituntut tambah zuriat

berilah dia didikan agamainsyallah dia tidaklah jahatkita pun tidak teruslah baikdulu pun kita jahatlah juga

Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong

Adat yang baik marilah pakaiAdat yang pelik mari fikirkanAgar maruah tidak tergadaiTinggalkan adat yang merugikan

Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong

Kera di hutan disusukan, anak di rumah mati ak makanAda kah patut, apa diberi kera tu makan anaklah kita sudahlah matiTakkan kera tu nak buat ganti

Dah tua nanti kita tak laratRumah orang-orang tua pun dah tak muatAnak anak kitalah tempat bergantungBukan kera kera tu yang hendak tolong

Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong

Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak PongCak Pong, Cak Pong, Cak Pong, Cak Pong

Zapin Rindu Rinduan - Sheqal

Sudah lama ku menyepi, hidup ini bersendiriOrang yang ditunggu, orang yang dinanti menghilang diri

langit mendung membiru, awan berarak perlahanorang yang dikasih, yang dirindu bukan ciptaan

alam nan terbentang untuk kita semua insankasih yang dipadu rindu rinduanbulan terang benderang nampak seri dari jauhpahit janganlah di buang mungkin takdir belum jodoh

bercerai kasih sayang bercerai sayangbila kekasih sayang terbayang bayangbercerai kasih tari mudah bestarihilang kekasih ganti sukar diganti

alam nan terbentang untuk kita semua insankasih yang dipadu rindu rinduanbulan terang benderang nampak seri dari jauhpahit janganlah di buang mungkin takdir belum jodoh

bercerai kasih sayang bercerai sayangbila kekasih sayang terbayang bayangbercerai kasih tari mudah bestarihilang kekasih ganti sukar diganti

bercerai kasih sayang bercerai sayangbila kekasih sayang rindu rinduan

Mustika : M. Nasir

Kau yang berselindungDi balik sutraWarnamu pelangi

Engkau mustika hatiPesona cintaMahligai rinduMalam dingin yang kejamAku tiada gentarKerna cintamu

Misteri alam yang terbongkarLena jadi sedarKerna kasihmu

Yang dulu ku cariRupa-rupanya ada di siniDan yang bermain di mimpiMenjelmalah engkau dalam realiti

Dulu lalu depan mataTapi ku tak hirauKu Tak peduliTapi setelah ku tahuHanya engkau temanKau tak ku lepaskan

Mustika, oh... mustikaMestikah aku menjadi penantiPelukan sakti cinta sucimuAku tak sabar menantikan esok hariBawalah daku bersamamuOh, mustika hatikuMustika, oh... mustika

Keroncong Untuk Ana : M. Nasir

Benarkah tiada bagikuRuang di hatimu untukku bertapakWalaupun sejengkal jariAgar dapat ku berdiriDi ambang pintumu

1KemanaHilangnya keroncongOh! cinta yang kitaNyanyikan bersama

AtaupunAku yang bersalahHanya menepuk tanganSebelah saja

Ana.. Ana..Ana.. Ana..

( ulang dari 1 )

Tiada ku sangka akhirnyaKau tutup semuaPintu cinta untukkuHinggakuTermanggu tiadaArah nak ku tujuMembawa hatiku

Tanya Sama Itu Hud-hud : M. Nasir

Tujuh puluh tiga pintuTujuh puluh tiga jalanYang sampai hanya satu jalan

Beribu-ribu MargasatuaMencari raja si MuraqYang sampai hanya tiga puluh

Ooh... Sang AlgojoOoh... nanti dulu

Lihat dunia dari mata burungAtau dari dalam tempurungYang mana satu engkau pilihDalam kalut ada peraturanPeraturan mencipta kekalutanDi mana pula kau berdiriDi sini

Ooh... Sang AlgojoOoh... nanti dulu

Berikan ku kesempatan akhir iniUntuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnyaBerikan aku kesempatan akhir iniLai lai la lai la lai

"Tanya sama itu hud-hudLang mensilangKui mengsikuiKerna dia yang terbangkan ku ke mari"

Bonda : M. Nasir

Mengapa kanta ini masih berkacaSedangku telah pun terima di dalam redhaSegala kepahitanPengalaman menjadi penawarMengejar impi ke pintu Syurga

Duhai bondaBilakah akan ku kecapi kasturiPenebus maruahDan semangat lama

Mengapa sinar neon dan gedung indahKotaraya yang menjanjikan sejuta rasaSejuta harumanKini menjadi penjara jiwaKu yang merindukan ketenangan

Duhai bondaHari-hariku kini berlaluBagaikan bahteraTanpa layar dan kemudi

BondaAkhirnya terbongkar jua rahsiaTangisan dan gurindamKeramat kasih sayangmu

BondaSaat dan pertemuan semulaKita kali iniAkan ku abadikanKeramat kasih sayangmu

Oh! bondabonda

Ghazal Untuk Rabiah : M. Nasir

Jamal:Kilauan intan berkelip-kelip di langit tinggiDan cahaya menari-nari di langit biruTidaklah dapat menenangkan perasaankuYang rindukan kehadiran kasih

M. Nasir:Gemersik irama merdu buluh perinduDan nyanyian pari-pari dari kayanganTidaklah dapat tenteramkan sanubariYang mendambakan kepastian kasihmu

Jamal:Rela lepaskan segala-gala yang ku adaAndai itu yang kau hajatkan

M. Nasir:Rela terima apapun syaratnya dan dugaanUntuk ku buktikan cintaku

Jamal:Asalkan dapat ku mengubati hatiku yang cederaditumpaskan cinta

M. Nasir:Asalkan dapat ku menundukkan amukan gelora jiwaYang menagih kasih

Duet:Yang halus yang tulusYang mulus yang kudus

Jamal:Semoga malamku tidak lagi jadi medan airmataMenusuk segenap kalbuku

Seni Berzaman : To' Ki

Inang asli bergemaMusim baru didalam laguNusantara budaya kitaZaman berzaman

Kini lagu melayuRentak dulu warisan bangsaNandung rindu idaman jelataDendang berzaman

Keasyikan iramaKemerduan suaraMengalunkan ciptaanGubahan empunyaAndaikata salah bahasaDapat dimaafkan

Ku penyampai sahaja gabungan suaraRamai-ramai menyanyi kita bergembira( 2X )

Umpan Jinak Di Air Tenang - Ahmad Jais

Madah berbunga alun suaraTerdengar merdu hanya dendanganMadah berbunga alun suaraTerdengar merdu hanya dendangan

Wajah yang indah ditatap sajaHati yang satu digadai janganWajah yang indah ditatap sajaHati yang satu digadai jangan

Jangan tergoda bintang di awanKalau terbitnya di siang hariJangan tergoda bintang di awanKalau terbitnya di siang hari

Jinak merpati makan di tanganJangan dikurung di sangkar hatiJinak merpati makan di tanganJangan dikurung di sangkar hati

Seribu senyum seribu madahMungkin di kuntum racun yang bisaSeribu senyum seribu madahMungkin di kuntum racun yang bisa

Kalau terkorban jiwa meranaSeribu sesal apa gunanyaKalau terkorban jiwa meranaSeribu sesal apa gunanya

Merdu didengar indah dipandangAwaslah umpan di air tenangMerdu didengar indah dipandangAwaslah umpan di air tenang

Kasih dan budi bukan mainanTergadai hati jiwa tebusanKasih dan budi bukan mainanTergadai hati jiwa tebusan

Seksa - Amir Ukays

Kemana bintang beribuDi malam iniTiada satu pun yang kelihatankecuali kelamMungkinkah hujan kan turunMenemani malamMakin sepilah malam ku iniTiada teman bicaraWalaupun lenaku panjangTiada mimpi bertandangMenghitung hari berlaluSeksanya akuWalaupun hati teringatKau jauh entah dimanaSudahnya ku duakanmuDan tak ku duga kau jelma pulaMenagih lagi janji lamaSukar bagiku untuk terimaKehadiranmu untuk bersamaKali keduaWalaupun lenaku panjangTiada mimpi bertandangMenghitung hari berlaluSeksanya akuWalaupun hati teringatKau jauh entah dimanaSudahnya ku duakanmuDan tak ku duga kau jelma pulaMenagih lagi janji lamaSukar bagiku untuk terimaKehadiranmu untuk bersamaKali keduaTak perlu kau menjelma lagiNyata atau mimpiKerna bagikuSemua yang berlakuBiarkan berlaluJangan pula nantiKau salahkan akuKerna meninggalkanmu

Jangan pula nantiKau salahkan akuKerna meninggalkanmu

Lancang Kuning - Jamal Abdillah

Lancang kuningLancang kuning belayar malamBelayar malam...

Lancang kuningLancang kuning belayar malamHai belayar malam...

Haluan menujuHaluan menuju ke laut dalam...Haluan menujuHaluan menuju ke laut dalam...

Lancang kuning belayar malam...(2X)

Kalau nakhodaKalau nakhoda kuranglah fahamHai Kuranglah faham...

Kalau nakhodaKalau nakhoda kuranglah fahamHai kuranglah faham...

Alamatlah kapalAlamatlah kapal akan tenggelam...Alamatlah kapalAlamatlah kapal akan tenggelam...

Lancang kuning belayar malam...(2X)

Lancang kuningLancang kuning menentang badaiHai menentang badai...

Lancang kuningLancang kuning menentang badaiHai menentang badai...

Tali kemudiTali kemudi berpilit tiga...Tali kemudiTali kemudi berpilit tiga...

Lancang kuning belayar malam...(2X)

Samrah Mentari : Jamal Abdillah

(Langit terluka) membisu(Bumi meratap) keliru(Lalu tertanya) apa salah dan dosa ku(Bila mentari) tiada(Lalu sembunyi) di mana(Apa yang ada) hanya kata tanpa suara

Sang mentari senyumlah sepanjang zamanYang memberi segunung sinar harapanTiap pagi wajah mu pasti menjelmaTiap janji tidak kau dustai

1Bila mentari enggan tersenyumAlam jua turut derita bersama

Dengarilah pandangilah sentuhilah rasailahYang tertinggal cuma hati dan kalimah( ulang 2X )

(Bila terbukti) firasat(Akan bertemu) hakikat(Pasti semua) akan musnah dan binasa(Temui arah) haluan(Agar mengenal) jalanan(Di waktu pulang) tidak sesat kegelapan

(Ku selami) cintanya(Ku rindui) nikmatnya(Tiap masa) kucari segenap suasana(Ku kagumi) sucinya(Ku mencari) mistiknya(Lima waktu) kupasti akan ketemui jua

(Hayatilah) agungnya(Abadilah) kasihnya(Dan semoga) mentari sudi lagi bersama

(Syukurilah) nikmatnya(Kembalilah) padanya(Dan semoga) mentari masih tersenyum manja

( ulang 1 )

Samrah ( 4X )

Yale yale - Herman Tino

Alangkah indahnya alam mayaYang berpuspa raga dan keindahanYang serba menawan serba membangkitkanAngan-angan berahi dan perasaan

Yale yale yale yale yaleYale yale yale yale yaleHati senang tiada menentuBagaikan kumbang menghisap madu

Yale yale yale yale yaleYale yale yale yale yaleHati senang tiada menentuBagaikan kumbang menghisap madu

Alangkah indahnya alam mayaYang berpuspa raga dan keindahanYang serba menawan serba membangkitkanAngan-angan berahi dan perasaan

Yale yale yale yale yaleYale yale yale yale yaleHati senang tiada menentuBagaikan kumbang menghisap madu

Yale yale yale yale yaleYale yale yale yale yaleHati senang tiada menentuBagaikan kumbang menghisap madu

Cek Mek Molek - M Daud Kilau

Ooo hooi hoi

kalau dah mata bertentang matahati didalam bagai nak gila hei...

pertama kali ku melihat wajah si diapertemuan bermula di taman si kebun bungasitulah...

mulanya berjumpa bertentangan matamulai dari itu hatiku tertanya-tanyasiapakah gerangan si cantik jelitakelipan matanya hinggakan aku terpesona

Pabila namanya ditanya dia macamnamun begitu jelingannya ku fahamsenyumlah senyumlah ahai cik mek molek...X3

hai puas juga aku bertanyakan namanyanamun begitu dia tetap bina tak binaaku diam campur geram dia senyum lantas tangan ku dipegangPabila namanya ditanya dia macamnamun begitu jelingannya ku fahamsenyumlah senyumlah ahai cik mek molek...X3

hai puas juga aku bertanyakan namanyanamun begitu dia tetap bina tak binaaku diam campur geram dia senyum lantas tangan ku dipegangsenyumlah senyumlah ahai cik mek molek...X3

Cinta Tak Kenal Siapa : Aris Ariwatan

Tidak salah rasanyaAndai kumemujaAnggun di wajahmuKerna hati ini dah tertawan

Cinta tak kenal siapaHadir tanpa dipaksaWalau berkecai badanMelepaskanmuAku rela berputih tulang

Dan tak sanggup aku lihatEngkau dipimpin oleh insan lain...OhDan tak sanggup aku dengarTentang keburukanmu...Ooh

Hendak kuhampirimuUntukku luahkan semuanyaSayangnya lidahku keluApa lagi yang harus kuperbuatAgar kau mengerti maksud tersirat

Maka terpaksalah aku melepaskanApa yang telah tersimpan sekian lamaAku cintakanmu Aku perlukanmuUntuk mengisi ruang kekosongan

Kau merenung bersahajaLalu (kau) tersenyum tanda rela

Kemarilah kekasihTak perlu kau menolehAku di depanmu bukanlah bayangKuingin cipta sejarahSejarah indah...denganmu

Anak Kampung -Jimmy PalikatMemang aku ini anak orang miskinTiada apa-apa yang dapatku berikanEngkau memang cantik memang tidak padanDan tidak sepadanAku anak kampung tiada pelajaranKuli kuli sahaja memang tidak padanCantik ba kau itu banyak yang tergodaLagi orang kayaTiada keretaku bawa kau jalan-jalanRumahku pun tiada ada pun bapa punyaApa lagi belanja mahu bayar berianKahwin sama kamuBukannya ku tidak suka sama kamuTapi aku takut hidup kau kan sengsaraKerna aku cintaAku lepaskan kausama orang lainEngkau masih muda cantik lagi menawanJanganlah kau cari lelaki macam sayaEngkau memang cantikNanti kau menyesal tiada guna Tiada keretaku bawa kau jalan-jalanRumahku pun tiada ada pun bapa punyaApa lagi belanja mahu bayar berianKahwin sama kamuBukannya ku tidak suka sama kamuTapi aku takut hidup kau kan sengsaraKerna aku cintaAku lepaskan kausama orang lain

Nyanyian Serambi Ramli Sarip

Keluar pagi balik petangAdakala m malamCari rezeki bawa pulangBt orang n tersayangOh .bersabarlah

Wajahmu mana-manaSenyum kasih mesra kasihCinta murni kn bersemiBrm ketulusan budiOhbersemilah

Lama ku cari rahsia kasihRindu kasih ntk berkasihSenang-senang duduk di serambiSenandung lagu puisiZikir zaman nyanyian zaman

Andai kasturi hilang harumMawar tk berkuntumCinta tk bersambungBiar emas setinggi gunungKn ku peluk rimbun ampunRahmat n Maha Agung

Keluar pagi balik petangAdakala m malamCari rezeki bawa pulangBt orang n tersayangOh .bersabarlah

Wajahmu mana-manaSenyum kasih mesra kasihCinta murni kn bersemiBrm ketulusan budiOhbersemilah

Lama ku cari rahsia kasihRindu kasih ntk berkasihSenang-senang duduk di serambiSenandung lagu puisiZikir zaman nyanyian zaman

Gadis Sarawak Oleh Hasnol

Damai sedamai bumi tercintaIndah seindah wajahmu tersenyumDengan dihembus nan bayu

Pertama kali kuhampir Di bumimu yang permai dengan senyum terukirWajah-wajah seindah bunga yang mekarMenghias kotamu bagai dalam taman nirwanaBegitu ayu wajahmuDalam air terbayang kini satu persatuJari-jari halusmu lemah gemalaiSiapa melihat kan terbuaiSenyum... Senyumlah buatku tetamu yang baruBiarlah kemesraan kini kan berpaduIngin Rasanya kubawa pulang bersama-samaSayangnya bagaikan jinak merpatiMakin kuhampiri makin kau ketepiGadis gadis SarawakOh yeahOh Si Manis SarawakOh yeahKini hati terpikatBudaya tetap disanjungBegitulah resamnya dari dulu menurunBiar zaman berubah namun ternyataKau tetap menjaga dengan penuh rasa bangganyaRindunya bukan kepalangTerpesona padamu gadis Bumi KenyalangHingga kini menjadi satu igauan Dalam lena wajahmu kuterpandangOhh.. gadis Sarawak (3X)Senyum... Senyumlah buatku tetamu yang baruBiarlah kemesraan kini kan berpaduIngin Rasanya kubawa pulang bersama-samaSayangnya bagaikan jinak merpatiMakin kuhampiri makin kau ketepiGadis gadis SarawakOh yeahOh Si Manis SarawakOh yeahKini hati terpikatRindunya bukan kepalangTerpesona padamu gadis Bumi KenyalangHingga kini menjadi satu igauan Dalam lena wajahmu kuterpandang

Gerimis Di Lautan : Sudirman

Gerimis di lautanMendayung sampan ke kualaPada rang bulan pungguk merayu

Menangis kesianganMenanggung rindu pada si diaApakan daya orang tak mahu

Apalah guna ke bendangPadi seberang takkan menjadiApalah kasihnya orangKasihnya orang orang tak sudi

Gerimis di lautanKu ubati lukaku sendiriNamun parutnya terpandang jua

Oh biarlah ku sendiriOh tinggallah ku kan pergiOh biarlahOh tinggallah

Aduh Saliha - Mawi

Mana rayuanku hendak ku sampaikanRindu beraku pada kasih yang jauhJauh bukan jarak dan tempatJauh nama dan pangkat

Mana penggantimu hendak ku dakapkanDendam asmaraku pada cinta yang luruhLuruh bukan daun dan hujanLuruh jiwa dan badan

Bertahun ku sandar percayaTak mungkin padam cahayaCintamu bagai rembulanHilang di pandanganKala langit di lindung awan

Aduh mahkota terhempasBarulah ku sedarYang ku sangkakan intanOh hanyalah kacaSesudah berdarahBarulah ku sedarJiwaku tercalarOh sakitnyaBukan kepalang

Kau biarkan aku sendiri menderita seksaRcun hidupku SalihaKau biarkan aku sendiri melewati sepiDalam hidupku SalihaKau biarkan aku sendiri meratapi nasibDalam gelita Saliha

Kelip Kelip Ku Sangka Api : Malek Redzuan

Tiap hari melintas di siniKuharapkan dapat memandang muSayangnya engkau persis tak peduliAkulah seorang merindu

Jeling jeling kau tidak berpalingSenyum diberi tiada balasanSikapmu sayang membuatku rungsingKu turut hati merana badan

( korus )Berakit berakitlah ke huluBerenang renang ku ketepianBersakit biarku sakit dahuluBersenang denganmu kemudian

Kelip kelip ku sangkakan apiSinar mentari membawa cahayaKau hilang ghaib sangkaku kau benciKiranya sengaja nak menduga

Mimpi Laila - Yasin

( 1 )Kisah yang lukaMimpi gembiraRaja Nasyrij yang pemurahLaila yang setiaCintanya fanaSang hujan mengundang nestapaOh...( 2 )Jangan Ya LailaJangan terpedayaApa yang kau lihat semuanya dustaDusta yang fana pada Ya LailaCinta yang fana tiada pengubatJiwa mu yang lara

Berduka lara bergaul ceriaHidup di alam mimpi mu LailaLaila yang berduka akhirnya terlupaHanyut dalam khayalan mimpi indahOhh...

( ulang 2 )

( ulang 1, 2, 2 & 2 )

Isma' ya LailaIsbir ya LailaSarabin bikiatin thasibin maa

Salsabila : yassiin

Salsabila... buatku gembiraSalsabila... sayang sentiasaSalsabila... ditimang dimanjaDisayang sentiasa kaulah segalanya

Menangis semalaman tak mengapaKau Salsabila dikasihi semuaNumi ya hubbi ma tibkiYa tal gharamiMahbub ya ghali

Ku hadiahkan kasihku setulusnyaBuatmu SalsabilaKu pertaruhkan nyawa

Tidurlah sayang pejamkan mataTidurlah tak mengapaDi sini ku adaIbarat kain putih yang tiada noda

Dilahirkan di duniaAgar menjadi manusia muliaKu damba melihatmu bahagiaBerperibadi sempurnaHarungi dunia yang gila

Dia Datang : Fadzil Ahmad

Dia datang dengan lenggang lenggoknyaDia datang dengan senyum simpulnya Dia datang dengan senyum manisnyaDia datang dengan lemah gemalainya

Bagaimana hati tak tertawan Bagaimana hati tak rindu dendamWajah cantik umpama bulan

Dia datang dengan lenggang lenggoknyaDia datang dengan senyum simpulnya Dia datang dengan senyum manisnyaDia datang dengan lemah gemalainya

Hati siapa tak kasih dan sayang Hati siapa tak rindu dan dendam Oh jelita sungguh menawan

Dia datang dengan lenggang lenggoknyaDia datang dengan senyum simpulnya Dia datang dengan senyum manisnyaDia datang dengan lemah gemalainya

Jangan engkau menggoda hatiku Jangan engkau meracun jiwaku Oh jelita manis bermadu

Dia datang dengan lenggang lenggoknyaDia datang dengan senyum simpulnya Dia datang dengan senyum manisnyaDia datang dengan lemah gemalainya

Dia datang

Setangkai Kembang Melati - Abdullah Chik

P :Setangkai kembang melati, semerbak mewangi Mekar dalam taman , taman hati muda remaja

L :Kusunting kembang melatiDalam sanubari, sebagai kenangan uUntuk dewi yang kupuja-puja

P :Bahgialah melati pujaan abadiL :Kutanam dengan kasih asmara yang suci

L+P :Semoga hidup subur setiap masaDimandikan embun pagiSetangkai kembang melatiSemerbak mewangiDi dalam rangkaian kasih mesraAsmara yang sakti

P :Bahgialah melati pujaan abadiL :Kutanam dengan kasih asmara yang suci

L+P :Semoga hidup subur setiap masaDimandikan embun pagiSetangkai kembang melatiSemerbak mewangiDi dalam rangkaian kasih mesraAsmara yang sakti

Senarai Lagu Pertandingan Nyanyian Solo lagu Irama Malaysia Peringkat Negeri Sarawak 2014

1. SK Pengkalan Lobang, Mukah . 19 MAC 201462

2. Joget Berhibur - Siti Hurhaliza3. Cindai - Siti Nurhaliza4. Nirmala - Siti Nurhaliza5. Kurik Kundi - Siti Nurhaliza6. Ya Maulai - Siti Nurhaliza7. Janji - Siti Nurhaliza8. Balqis - Siti Nurhaliza9. Zapin yang tinggal - Ramlah Ram10. Selamat Jalan Romeo - Ramlah Ram11. Ngajat Tampi - Noraniza Idris12. Dondang Dendang - Noraniza Idris13. Awallah Dondang - Noraniza Idris14. Tandang Bermadah - Noraniza Idris15. Dikir Puteri - Noraniza Idris16. Hati Kama - Noraniza Idris17. Bunga Tanjung - Sharifah Aini18. Teratai - Sharifah Aini19. Nazam Berkasih - Syura20. Candak - Syura21. Asyik - Amelina22. Penawar Rindu - Orkid Adbullah23. Kain Songket - Saloma24. Kalau Mencari Teman - Ziana Zain25. Nafas Cahaya - Misha Omar26. Wassini - Waheeda27. Desa Tercinta - Nora28. Erti Hidup - Dayang Nurfaizah29. Rumah Kecil Tiang Seribu - Azian Mazwan Safuan30. Jangan Main Mata - Rohana Jalil31. Bisikan hati - Rafeah Buang32. Kelip-kelip kusangka Api - Malek Redzuan33. Pantun Budi - S.M. Salim34. Apa Dah Jadi - S.M. Salim35. Mat Tahir Mata Air - N.D. Lala36. Dairi YB - N.D. Lala37. Syair Cak pong - N.D. Lala38. Zapin Rindu Rinduan - Sheqal39. Mustika - M. Nasir40. Keroncong Untuk Ana - M. Nasir41. Tanya Sama Hud-hud - M. Nasir42. Bonda - M. Nasir43. Ghazal Untuk Rabiah - - M. Nasir & Jamal Abdillah44. Seni Berzaman - Toki45. Umpan Jinak Di Air Tenang - Ahmad Jais46. Seksa - Amir Ukays47. Lancang Kuning - Jamal Abdillah48. Samrah Mentari - Jamal Abdillah49. Yale Yale - Herman Tino50. Cek Mek Molek - M. Daud Kilau51. Cinta Tak Kenal Siapa - Aris Ariwatan52. Anak Kampung - Jimmy Pallikat53. Nyanyian aSerambi - Ramli Sarip54. Gadis Sarawak - Hasnol55. Gerimis Di Lautan - Sudirman56. Aduh Saleha - Mawi57. Kelip-kelip Kusangka Api - Malek Reduan = 3158. Mimpi Laila - Yassin59. Salsabila - yassin60. Dia Datang - Fadzil Ahmad61. Setangkai Kembang Melati - Abdullah Chik