linda gunawan - pmc2 - ikm

34
Linda Gunawan 405120056 Kelompok 9

Upload: linda-gunawan

Post on 06-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

IKM

TRANSCRIPT

Page 1: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Linda Gunawan 405120056 Kelompok 9

Page 2: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Pemicu 2 STOP TB !

Page 3: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Learning Objective

1. Menjelaskan riwayat alamiah penyakit.2. Menjelaskan pencegahan penyakit.3. Menjelaskan prinsip analisa SWOT.4. Menjelaskan RO puskesmas.

Page 4: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

LO 1Menjelaskan Riwayat AlamiahPenyakit

Page 5: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Riwayat Alamiah Penyakit

1. Tahap pre-patogenesa - Telah terjadi interaksi antara H-A-E- Bobot penyakit belum berada di luar tubuh

manusia dan belum masuk ke dalam host- Belum di temukan adanya tanda-tanda penyakit

dan daya tahan tubuh host masih kuat dan dapat menolak penyakit (sehat)

Page 6: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

2. Patogenesa - Tahap inkubasi masuknya bibit penyakit kedalam

tubuh host, tetapi gejala penyakit belum nampak. Tiap penyakit masa inkubasinya berbeda-beda. Garis yang membatasi antara tampak dan tidak tampaknya gejala penyakit (horison klinik)- Tahap penyakit dini muncul gejala penyakit,

penderita masih dpt melakukan pekerjaan sehari-hari, tidak memerlukan perawatan - Tahap penyakit lanjut penyakit masuk ke dalam

tahap penyakit lanjut, penderita tdk dpt melakukan pekerjaan, memerlukan perawatan

Page 7: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

- Tahap akhir penyakit • Sembuh sempurna • Sembuh tetapi cacat • Karier • Kronis • Meninggal dunia

Page 8: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Berdasarkan Kasuspatogenesis TB

• Proses terjadinya infeksi oleh Mycobacterium Tuberculosis biasanya secara inhalasi, sehingga TB paru merupakan manifestasi klinis yang paling sering dibanding organ lainnya.

• kuman berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4 um dan tebal 0.3-0.6 um

• Sumber penularan adalah penderita TB dg BTA positif• Penularan penyakit sebagian besar melalui inhalasi basil

yang mengandung droplet nuclei. Khususnya yang didapat dari pasien TB paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang mengandung basil tahan asam (BTA).

• Kuman TBC sensitif sekali dg UV, cahaya matahari bisa membunuh kuman ini

Page 9: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

5 Tingkat Pencegahan Penyakit

1. Health promotionMemberi penyuluhan tentang bahayanya penyakit TB dari mulai cara penularannya sampai cara pencegahan dan pengobatannya.2. Spesific protection Gerakkan imunisasi BCG pada bayi untuk menghindari penyakit TB, Chemoprophylaxis obat anti TB yang dinilai terbukti ketika kontak dijalankan dan tetap harus dikombinasikan dengan pasteurisasi produk ternak

Page 10: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

3. Early diagnosis and prompt treatmentMenemukan kasus atau penderita TB paru baik secara aktif yaitu mencari penderita TB paru dimasyarakat maupun secara pasif menunggu penderita TB paru yg datang ke fasilitas kesehatan4. Disability limitationMemberikan pengobatan yg adekuat dg hasil pemeriksaan sputum, memperpanjang sistem pengobatan yg diberikan bila masih kurang

Page 11: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

5. Rehabilitation • Memberikan makanan yg tinggi kalori dan tinggi

protein karena penurunan berat badan• diagnosis kasus berupa trauma yang menyebabkan

usaha penyesuaian diri secara psikis, • rehabilitasi penghibur selama fase akut dan

hospitalisasi awal pasien,• kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung

situasi individu• pelayanan kesehatan kembali dan penggunaan media

pendidikan untuk mengurangi cacat sosial dari TBC6. Care for the dying patient

Page 12: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Cara Pencegahan TB

• Tidak meludah disembarang tempat, usahakan meludah ditempat yang terkena sinar matahari atau ditempat sampah.

• Ketika ada seseorang ingin batuk atau bersin sebaiknya menutup mulut untuk menjaga terjadinya penularan penyakit.

• Kesehatan badan harus sering di jaga supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat.

• Jangan terlalu sering begadang. • Jaga jarak terhadap penderita penyakit TBC.• Rajin berolahraga supaya tubuh kita selalu sehat.• Lakukan imunisasi terhadap bayi untuk mencegah penyakit TBC• Jemur tempat tidur bagi penderita TBC, karena kuman TBC

dapat mati apabila terkena dengan sinar matahari.

Page 13: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Menjelaskan Kategori Pengobatan Berdasarkan WHO

• Kategori pengobatan tuberkulosis dan peruntukannya

KATEGORI PADUAN OBAT DIPERUNTUKAN BAGI

Kategori 1 2 HRZE / 4 H3R3 Penderita baru TB paru dgn BTA positifPenderita TB paru BTA negatif, foto toraks positifPenderita TB ekstra paru

Kategori 2 2 HRZES / HRZE / 5 H3R3 Penderita kambuhPenderita gagal pengobatanPengobatan putus berobat (default)

Kategori anak 2 HRZ / 4 HR Penderita anak

Page 14: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

• Dosis KDT untuk kategori 1 dan dosis KDT untuk anak

Berat badan Tahap intensif Tiap hari selama 56 hari

Tahap lanjutan3 kali seminggu selama 16 minggu

30 – 37 kg 2 tab 4KDT 2tab 2 KDT38 – 54 kg 3 tab 4KDT 3 tab 2 KDT55 – 70 kg 4 tab 4KDT 4 tab 2 KDT> 71 kg 5 tab 4KDT 5 tab 2 KDT

Berat badan (kg) 2 bln tiap hari RHZ (75/50/150)

4 bln tiap hari RH (75/50)

5-9 1 tab 1 tab

10-19 2 tab 2 tab

20-32 4 tab 4 tab

Page 15: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

• Dosis KDT untuk kategori 2

Berat badan Tahap intensifTiap hari selama 56 hari

Tiap hari selama 28 hari

Tahap lanjutan3 kali seminggu selama 20 minggu

30-37 kg 2 tab 4 KDT + 500 mg strep inj

2 tab 4 KDT 2 tab 2 KDT + 2 tab Etambutanol`

38-54 kg 3 tab 4 KDT + 750 mg strep inj

3 tab 4 KDT 3 tab 2 KDT + 3 tab Etambutanol

55-70 kg 4 tab 4 KDT + 1000 mg Strep inj

4 tab 4 KDT 4 tab 2 KDT + 4 tab Etambutanol

> 71 kg 5 tab 4 KDT 5 tab 4 KDT 5 tab 2 KDT + 5 tab Etambutanol

Page 16: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Peran Puskesmas

Peran Puskesmas dalam pemberantasan TB • Sebagai pusat kesehatan • Menetapkan kebijaksanaan, memberikan panduan serta

membuat evaluasi secara tepat, benar dan lengkap• Mempermudah akses pelayanan penderita tuberkulosis

untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan standar mutu• Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

penyakit tuberkulosis• Mencegah penularan tuberkulosis

Page 17: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Peran Puskesmas

• Pemeriksaan sputum pada kasus tersangka TB.• Penemuan dan pengobatan penderita TB Paru BTA positif.• Penemuan dan pengobatan penderita Tb. Paru BTA Neg / RO (+)• Penderita Tb Paru BTA Positif yang diobati dinyatakan sembuh.• Penderita Tb Paru BTA Neg / RO (+) yang diobati dinyatakan sembuh.• Tingkat kepatuhan petugas terhadap prosedur pelayanan TB Paru.• Tingkat kelengkapan alat pelayanan TB Paru.• Lokasinya yang relatif dekat dengan pemukiman, membuat sarana

kesehatan itu lebih mudah dijangkau oleh penderita TBC yang membutuhkan layanan pengobatan gratis.

Page 18: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

LO 3Prinsip Analisa SWOT

Page 19: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Definisi

Analisis lingkungan-dalam sebagai kekuatan (STRENGTH), dan kelemahan (WEAKNESS) serta analisis lingkungan luar sebagai peluang (OPPORTUNITY) dan ancaman (THREATS)

Page 20: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Komponen SWOT Berdasarkan Pemicu

• Strengths • Ada 2 mahasiswa kepanitraan sebagai tenaga tambahan• 1 penanggung jawab program P2PL yang sudah terlatih

• Weaknesses • Banyak staf yang merangkap beberapa pekerjaan karena kurangnya tenaga• Hanya ada 1 orang perawat yang merangkap menangani program TB, DBD,

dan penyakit menular lainnya• Promotif dan preventif tidak dilakukan secara rutin• Anggaran APBN dan APBD yang terkadang jumlahnya tiddak mencukupi dan

sering terlambat turun

Page 21: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

• Sarana dan prasarana penunjang kegiatan program TB tidak cukup memadai

• Reagen tuberkulin tidak tersedia• Pemeriksaan radiologi belum tersedia• Pasien yang dirujuk tidak memiliki asuransi kesehatan• Kurang antusiasnya masyarakat untuk menjadi kader TB• Banyak masyarakat yang langsung berobat ke RSUD• Adanya kesenjangan ekonomi yang cukup besar• Rendahnya pengetahuan akan kesehatan, higiene diri, dan

lingkungan• Opportunities• OAT dikirim dari dinas kesehatan setempat dalam jumlah yang

mencukupi• Reagen untuk pemeriksaan sputum BTA tersedia dalam jumlah

yang cukup

Page 22: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

• Threats• Tingginya angka kasus putus berobat • Terdapat pemukiman kumuh yang merupakan daerah

dengan prevalensi TB terbesar di DKI Jakarta tahun 2012• Adanya fenomena masyarakat yang beralih ke

pengobatan tradisional dengan strategi pemasaran yang sangat menarik

Page 23: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

LO 4 Penyusunan RO Puskesmas

Page 24: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Rencana Operasional

• RO (Rencana Operasional) Puskesmas adalah suatu dokumen rincian rencana pelaksanaan program Puskesmas yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan dengan memperhi-tungkan hal-hal yang telah di tetapkan dalam rencana strategik Puskesmas serta semua potensi dan sumber daya yang tersedia (Departemen Kesehatan, 2002)• RO Puskesmas dibuat dalam kurun waktu satu bulan atau

paling lama satu tahun

Page 25: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Rencana Operasional

• RO Puskesmas mempunyai 2 tipe yaitu :1. Rencana sekali pakai (single use plan)

rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila tujuan telah tercapai seperti rencana Pekan Imunisasi Nasional (PIN), rencana Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

2. Rencana tetap (standing plan)merupakan pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang

Page 26: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Pendekatan umum Pendekatan umum untuk mempersiapkan RO Puskesmas biasanya menggunakan basic question for planning yang umumnya di tulis dengan akronim 5W + 1H atau Terry menyebutnya sebagai Five W’s and How questions :1. Alasan utama disusunnya RO Puskesmas (Mengapa kegiatan

dan program Puskesmas dilaksanakan = Why )2. Identifikasi dan perumusan yang jelas dari semua kegiatan

dan program Puskesmas yang akan dilaksanakan (apa? = what?)

3. Menetapkan pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dan bagaimana cara melaksanakan setiap kegiatan dan program Puskesmas (bagaimana? = How?)

Page 27: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Pendekatan umum 4. Membuat daftar berbagai macam sumber daya yang akan

dipergunakan, termasuk besaran jumlahnya, lokasinya di mana (where will be done?) dan lain-lain, untuk melaksanakan setiap kegiatan Puskesmas (input sumber daya)

5. Mendefinisikan tanggung jawab fungsional pada setiap kegiatan dan program bagi setiap pegawai Puskesmas (siapa mengerjakan apa? Who does what?)

6. Memperkirakan waktu yang dipergunakan untuk setiap kegiatan Puskesmas (when will be done?)

7. Mengadakan hubungan timbal balik (hubungan waktu dan fungsi) antara kegiatan yang berbeda-beda serta membuat jadwal kegiatan dan program (kapan? = when?)

Page 28: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Substansi RO PuskesmasRuang Lingkup atau substansi RO Puskesmas meliputi :

1. Tujuan Puskesmas meliputi tujuan umum dan khusus2. Penentuan sasaran dan target Puskesmas3. Uraian terinci dari masing-masing kegiatan Puskesmas yang akan

dilakukan4. Pembiayaan meliputi jumlah dan sumber dana yang diperlukan

untuk masing-masing kegiatan Puskesmas5. Sarana dan fasilitas yang diperlukan6. Waktu yang dibutuhkan yntuk setiap kegiatan Puskesmas7. Lokasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas8. Pengorganisasian sumber daya manusia9. Hambatan yang mungkin saja terjadi selama kegiatan Puskesmas

dilaksanakan10. Rencana penilian dari suatu keberhasialan RO Puskesmas bila kelak

sudah dilaksanakan

Page 29: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Langkah Penyusunan RO Puskesmas

1) Analisis situasi Puskesmas;2) Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya;3) Menetapkan tujuan dan sasaran RO Puskesmas;4) Merencanakan ketenagaan untuk RO Puskesmas;5) Mengkaji hambatan dan kelemahan RO Puskesmas;6) Memantau dan menilai RO Puskesmas;7) Menyusun jadwal/waktu;8) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas.

Page 30: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Analisis situasi puskesmas

1. Kependudukan2. Masalah dan kecenderungan kesehatan3. Perilaku kesehatan4. Lingkungan kesehatan5. Program dan pelayanan kesehatan6. Analisis sarana dan prasarana

Page 31: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Analisa SWOT• Strength• Perencanaan program penanggulangan TB• Terdapat tenaga P2PL yang terlatih• Reagen dan OAT yang cukup• Terdapat 2 mahasiswa FK yang ikut membantu

• Weakness• Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM)• Dana APBM dan APBD tidak mencukupi• Sarana dan prasarana kurang (pemeriksaan radiologi)• Program tentang TB yang kurang• Reagen tuberkulin tidak tersedia• Belum ada kerja sama dengan puskesmas

Page 32: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

• Opportunity• Terdapat 1 RSUD, 2 rumah sakit swasta, 2 Fakultas

kedokteran, 2 akademi keperawatan, 5 klinik swasta• Persediaan reagen untuk sputum BTA dan OAT cukup

• Threats• Low knowlege tentang hygine diri dan lingkungan• Banyak pemukiman kumuh• Masyarakat tidak memiliki asuransi kesehatan Jamkesmas• Kurangnya antusias masyarakat menjadi kader TB• Sistem rujukan antara RSUD dengan Puskesmas• Kesenjangan ekonomi• Klinik obat tradisional

Page 33: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Matriks TOWS

Strength Weakness

Opportunity Kerja sama antara puskesmas dan FK dalam hal tenaga kerja

Pemeriksaan radiologi dapat dirujuk ke RS

Threats •Pemanfaatan ahli P2PL untuk menanggulangi keadaan permukim-an kumuh• Pemanfaatan 2 mahasiswa FK dan P2PL untuk mengubah low knowlage pada masyarakat

Page 34: Linda Gunawan - Pmc2 - IKM

Strength Weakness

Opportunity Memiliki SDM yg handal & tersedianya rumah sakit, puskesmas, fakultas kedokteran, akademi keperawatan, klinik swastaTersedianya KJS & tersedianya rumah sakit, puskesmas, fakultas kedokteran, akademi keperawatan, klinik swasta

Kerjasama antara puskesmas dngn rumah sakit, fakultas kedokteran, akademi perawatan untuk melakukan promotif & preventif yg kurang rutin Kerjasama antara puskesmas & rumah sakit, fakultas kedokteran, akademi keperawatan yang memiliki mahasiswa PKL yg dapat membantu kegiatan puskesmas

Threats Memiliki SDM yg handal sehingga dapat melakukan penyuluhan tentang lingkungan yg bersih