lbm 4 hematopoiten (1)

Upload: teuku-m-arief-yamin

Post on 04-Apr-2018

248 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    1/25

    LBM 4

    STEP 1

    Hepatosplenomegali : perbesaran pada organ lien dan heparAkibat keganasan , yang menunjukkan suatu keadaan abnormal.

    STEP 2

    1. Pembentukan leukosit?2. Fisiologi leukosit?

    Selain sel darah merah, dalam manusia juga terdapat sel darah putih (leukosit).Leukosit atau sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap

    kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh dengan cara memakan kuman-

    kuman penyakit (fagosit). Lekosit memiliki ciri-ciri yaitu : tak berwarna

    (bening), bentuk tidak tetap, berinti, serta mempunyai ukuran lebih besar daripada sel darah merah. Berdasarkan bentuknya,sel darah putih atau leukosit

    terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:

    1. Neutrofil punya fungsi yaitu sebagai fagositosis serta memiliki bintik

    kebiruan.

    2. Eosinofil mempunyai bintik berwarna merah.3. Basofil mempunyai granula berwarna biru.

    4. Monosit memilki inti sel yang besar serta berbentuk bulat atau bulat panjang.

    5. Limfosit memiliki inti dengan bentuk hampir bundar.

    Sumber:http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2136601-darah-fungsi-

    darah-plasma-darah/#ixzz1qYiVJIFR

    Fungsi

    a. Granulosit Polimorfonukleus

    i. Neutrofil :1. Pertahanan pertama pada invasi bakteri

    2. Melakukan pembersihan debris (sisa pemecahan eritrosit)

    ii. Eosinofil :

    1. Pertahanan pada keadaan alergi dan infestasi parasit

    internal.

    iii. Basofil :

    1. Pertahanan pada reaksi alergi (histamin)

    http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2136601-darah-fungsi-darah-plasma-darah/#ixzz1qYiVJIFRhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2136601-darah-fungsi-darah-plasma-darah/#ixzz1qYiVJIFRhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2136601-darah-fungsi-darah-plasma-darah/#ixzz1qYiVJIFRhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2136601-darah-fungsi-darah-plasma-darah/#ixzz1qYiVJIFRhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2136601-darah-fungsi-darah-plasma-darah/#ixzz1qYiVJIFRhttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2136601-darah-fungsi-darah-plasma-darah/#ixzz1qYiVJIFR
  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    2/25

    2. Mempercepat pembersihan partikel lemak dari darah dan

    koagulasi (heparin)

    b. Agranulosit Mononukleus

    i. Limfosit

    1. Limfosit B : menghasilkan antibodi yang beredar dalam

    darah.

    2. Limfosit T : secara langsung menghancurkan sel sasaran

    spesifik

    ii. Monosit

    1. Faktor imunologik dengan proses fagositosis.

    ( Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem, Lauralee Sherwood, EGC )

    Fungsi

    Secara Umum

    Mempertahankan tubuh terhadap serangan patogen

    dengan memfagosit atau menyebabkan kerusakan patogen,

    dengan tiap sel mempunyai kekhususan tersendiri. Peran ini telah

    lama dikenal sejak diteliti oleh Metchnikoff tahun 1892.

    Mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker yang

    tumbuh dalam tubuh.

    Membersihkan tubuh dari sisa-sisa sel yang mati, terluka

    dan debris lain.

    Leukosit merupakan unit yang mobil/aktif dari sistem

    pertahanan tubuh, Leukosit mi sebagian dibentuk di sumsum

    tulang (granulosit dan monosit serta sedikit limfosit) dan sebagian

    lagi di jaringan limfe (limfosit dan sel-sel plasma). Setelah

    dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah menuju berbagai bagian

    tubuh untuk digunakan. Manfaat sesungguhnya dari sel darah

    putih ialah bahwa kebanyakan ditranspor secara khusus ke daerah

    yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, jadi,

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    3/25

    menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap

    bahan infeksius yang mungkin ada. Seperti yang kita lihat nanti,

    granulosit dan. monosit mempunyai kemampuan khusus untuk

    mencari dan merusak setiap benda asing yang menyerbu.

    Masa hidup granulosit sesudah dilepaskan dari sumsum tulang

    normalnya 4 sampai 8 jam dalam darah sirkulasi, dan 4 sampai 5

    hari berikutnya dalam jaringan.

    3. Jumlah normal leukosit?Leukosit total Hitung darah

    Dewasa 4,00 11,0 x 109/l

    Neonatus 10,0 25,0 x 109/l

    1 tahun 6,0 18,0 x 109/l

    4-7 tahun 6,0 15,0 x 109/l

    8-12 tahun 4,5 13,5 x 109/l

    Leukosit normal dewasa

    Netrofil 62,0%

    Eosinofil 2,3%

    Basofil 0,4%

    Monosit 5,3%

    Limfosit 30,0%

    4. Macam-macam kelainan leukosit?

    Klasifikasi Kelainan Leukosit

    1. Secara kuantitatifa. Netrofilia

    Peningkatan jumlah netrofil dalam darah sampai batas lebih dari 7,5 X 109/1 adalah

    salah satu perubahan hitung darah yang paling sering ditemukan.

    Etiologi :

    Infeksi bakteri piogenik Inflamasi dan nekrosis jarringan Kelainan metabolik Semua jenis neoplasma Perdarahan akut atau hemolisis

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    4/25

    Terapi kortikosteroid Penyakit mieloproliferasi Pengobatan dengan faktor pertumbuhan mieloid,

    b. EosinofiliaPeningkatan jumlah eosinofil darah di atas 0,4 x 10

    9

    / 1.

    Penyebab :

    Alergi Parasit Pemulihan dari infeksi akut Penyakit kulit Eosinofilia pulmonal dan sindrom eosinofilik Sensitivitas obat Poliarteritis nodosa Penyakit hodgin Keganasan metastatis dengan nekrosis tumor Leukimia eosinofilik

    Pengobatannya :

    Steroid atau obat toksik

    d. BasofiliaAdalah peningkatan jumlah basofil darah di atas 0,1 x 10

    9/1.

    Penyebab :

    Kelaianan mieloproliferasi seperti leukimia mieloid kronik atau polisitemiaverae. Monositosis

    Adalah peningkatan jumlah monosit darah di atas 0,8 x 109/1.

    Penyebab :

    Infeksi bakteri kronik Infeksi protozoa Netropenia kronik Penyakit hodgkin dan keganasan lain Mielodiplasia Pengobatan denagan GM-CSF atau M-CSF

    Kapita selekta hematology edisi 4

    2. Secara KualitatifLeukosit tidak mampu membunuh kuman walaupun fungsi kemotaksis,perlekatan

    fagositosis normal.

    3.MIELO PROLIFERATIF Leukemik

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    5/25

    1. AMLleukemia mieloid akut:suatu penyakit yang ditandai dengan transformasi

    neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid

    a.

    etiologi: benzena:senyawa kimia yang digunakan pada industri penyamakan kulit paparan ion radiasi pengobatan dengan kemoterapi sitotoksik pada pasien tumor padat

    b. gambaran klinistanda dan gejala utama LMA adalah

    rasa lelah, perdarahan biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia yang

    sering dijumpai di ekstremitas bawah atau berupa epistaksis.perdarhan

    gusi dan retina.

    infeksi yang disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang.infeksi sering terjadi ditenggorokan,paru-paru,kulit dan daerah peri

    rektal.

    febris BB turun,nafsu makan berkurang

    c. PF : nyeri tulang dan sendi,pembesaran organ(lien dan hepar)d. PP :

    Pemeriksaan lab:

    Angka lekosit(bisa bertambah,normal,bisa berkurang) Sel blas darah tepi bertambah

    Hb berkurang Asam urat bertambah Gama globulin bertambah BMP:hiperselular,dominasi sel blast

    e. Patofisiologis: Adanya blokade maturitas yang menyebabkan proses diferensiasi sel-sel

    mieloid terhenti pada sel-sel muda(blast) dengan akibat terjadi akumulasi

    blast disumsum tulang. akumulasi blast disumsum tulang akan

    menyebabkan gangguan hematopoesis normal dan pada gilirannya akan

    mengakibatkan sindrom kegagalan sumsum tulang yang ditandai dengan

    adanya sitopenia (anemia,leukopenia,trombositopenia).adanya anemiaakan menyebabkan pasien mudah lelah dan pada kasus yang lebih berat

    sesak napas,adanya trombositopenia akan menyebabkan tanda-tanda

    perdarahan,adanya leukopenia akan menyebabkan pasien rentan terhadap

    infeksi.selain itu sel-sel blas yang terbentuk juga punya kemampuan untuk

    migrasi keluar sumsum tulang dan berinfiltrasi ke organ-organ lain seperti

    kulit,tulang,jaringan lunak,dan sistem saraf pusat dan merusak organ-organ

    tersebut dengan segala akibatnya

    f. Penatalaksanaan: Suportif berdasarkan prinsip yang sama dengan ALL.misalnya pada AML

    yang bermanifestasi sebagai perdarahan dapat diobati seperti pada

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    6/25

    pengobatan DIC dengan faktor pembekuan menjadi FFP dan transfusi

    trombosit berulang

    Terapi spesifik AML biasanya dengan penggunaan kemoterapi yangintensif.diberikan 4/5 blok masimg-masing sekitar 1 minggu dan obat-

    obatan yg paling umum digunakan:sitosin

    arabinosida,daunorubicin,idarubicin

    g. Prognosis: Prognosis pada penderita AML telah membaik,terutama untuk pasien

    berusia lebih muda.mungkin 50% anak dan dewasa muda dapat

    mengharapkan kesembuhan jangka panjang.pada orang tua,keadaannya

    buruk dan hanya 5%pasien berusia diatas 65 th yang dapat mengharapkan

    terjadinya remisi jangka panjang.

    ( IPD, jilid II eds.IV)

    2. CML ( cronik Meilositik Leukimia )Leukemia Mieloid Kronik

    Adalah suatu penyakit klonal sel induk pluripoten dan digolongkan sebagai salah satu

    penyakit mieloproliferatif.

    Gambaran klinis :

    Penyakit ini terjadi pada kedua jenis kelamin (rasio pria:wanita sebasar 1,4:1)paling sering terjadi antara usia 40-60 tahun ,walaupun demikian penyakit ini

    dapat terjadi pada anak neonatus dan orang yang sangat tua.

    Gejala-gejala yang berhubungan dengan hipermetabolisme,misalnyapenurunan berat badan,kelelahan anoreksia atau keringat malam.

    Splenomegali hamper selalu ada dan seringkali bersifat massif.Pada beberapapasien pembesaran limpa disertai dengan rasa tidak nyaman,nyeri atau

    gangguan pencernaan.

    Gambaran anemia meliputi pucat,dispneu,dan takikardi Memar,epistaksis,menorhagia,atau perdarahan dari tempat-tempat lain akibat

    fungsi trombosit yang abnormal.

    Gout atau gangguan ginjal yang disebabkan oleh hiperurikemia akibatpemecahan purin yang berlebihan dapat menyebabkan masalah.

    Gangguan penglihatan dan priapismus Hingga 50% kasus diagnosis ditegakkan secara tidak sengaja dari pemeriksaan

    darah rutin.

    Temuan laborat

    Leukositosis biasanya berjumlah >50 x10pangkat 9/ l dan kadang-kadang>500 x10 pangkat 9 / l.Spektrum lengkap sel-sel myeloid ditemukan dalam

    darah tepi.Jumlah netrofil dan mielosit melebihi jumlah sel blas dan

    promielosit.

    Meningkatnya jumlah basofil dalam darah Biasanya ditemukan anemia normositik normokrom Jumlah trombosit mungkin meningkat (paling sering ) normal atau menurun.

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    7/25

    Skor fosfatase alkali neutrofil selalu randah. Sumsum tulang hiperselular dengan predominasi granulopoiesis. Kromosom ph pada analisis sitogenik darah atau sumsum tulang. Vitamin B12 serum dan daya ikat vitamin B12 meningkat. Kadar asam urat dalam serum biasanya meningkat.

    Pengobatan

    a. Pengobatan fase kronikKemoterapi hidroksiurea bersifat efektif dalam mengendalikan penyakit dan

    mempertahankan hitung leukosit yang normal pada fase kronik ,tetapi

    biasanya perlu diberikan seumur hidup.Regimen biasanya dimulai dari dengan

    1,0-2,0g/hari dan kemudian menurunkan tiap minggu sampai mencapai dosis

    rumatan sebesar 0,5-I,5 gram/hari.Zat pengakil busulfan juga efektif dalam

    mengendalikan penyakit tetapi mempunyai efek samping yang cukup berat

    dan sekarang disisihkan untuk pasien yang tidak toleran terhadap pemberianhidroksiurea.Alopurinol seringkali dipakai difase awal pengobatan untuk

    mencegah terjadinya serangan Gout

    Inhibitor Tirosin kinase obat ini sekarang sedang diteliti dengan percobaan

    klinis dan tampaknya hasilnya menjanjikan.Zat sti 571 adalah suatu inhibitor

    spesifik terhadap protein ABL yaitu tiroksin kinase dan mampu menghasilkan

    respon hematologik yang lengkap pada hamper semua pasien yang berada dala

    fase kronik dengan tingkat konversi sumsum tulang yang tinggi dari Ph positif

    menjadi Ph negative.Obat ini mungkin menjadi obat lini pertama.

    Transplantasi sel induk

    Dapat bersifat alogenik atau autolog.Transplantasi tulang alogen adalah satu-

    satunya pengobatan kuratif CML yang tersedia.Hasilnya lebih baik bila

    dilakukan pada fase kronik.dibandingkan dengan fase akut/aselerasi

    Perjalanan penyakt dan prognosis

    CML biasanya memperlihatkan suatu respon yang sangat baik terhadap

    kemoterapi pada fase kronik .Ketahanan hidup rata-rata adalah 5-6tahun.Kematian biasanya terjadi akibat transformasi akut terminal atau

    perdarahan atau infeksi yang menyelingi.

    Fase akselerasi dan metamorfosis

    Transformasi akut (30% blas dalam sumsum tulang) dapat terjadi dengan

    cepat dalam beberapa hari atau minggu .Yang lebih sering terjadi pasien

    mengalami fase akselerasi dengan anemia ,trombositopenia,dan peningkatan

    basofil,eosinofil,atau sel blas dalam darah dan sumsum tulang.Ukuran limpamungkin membesar walaupun jumlah sel darah terkendali dan sumsum tulang

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    8/25

    dapat menjadi fibrotik.Pasien dapat berada pada fase ini beberapa bulan pada

    fase ini penyaki sulit dikendalikan daripada fase kronik.Pada fase akut/kronik

    sering ditemukan kelainan kromosom baru (misalnya kromosom Ph

    ganda).Pada seperlima kasus transformasi akut bersifat limfoblastik dan pasien

    dapat diobati dengan cara yang sama sepaerti pengobatan leukemia

    limfoblastik akut.,dan sejumlah pasien kembali ke fase kronik selamabeberapa bulan atau bahkan satu atau 2 tahun.

    ( IPD, jilid II eds.IV)

    NON LEUKEMIKa. Polisitemia Verab. Trombositemia Esensialc. Mielosklerosis

    4. LIMFO PROLIFERATIF LEUKEMIK

    ALLDisebabkan: akumulasi limfoblas dan merupakan penyakit keganasan

    masa anak yg paling byk ditemukan

    Klasfikasi:

    Berdasarkan morfologi atau petanda imunologik menurut FAB:

    1. L1 memperlihatkan adanya sel blas kecil yg seragam dgn sitoplasma ygsedikit

    2. L2 terdiri dari sel blas yang berukuran lebih besar dgn anak inti dansitoplasma yg lebih jelas dan lebih heterogen

    3. blas L3 besar dengan anak inti yg jelas, sitoplasma yg sangat basofilik, danvakuola sitoplasma

    Petanda imunologik pada ALL:

    1. prekusor ALL-B : CD 19+, CD 22+ sitoplasma dan TdT + tiga sub tipe: early pra-B, CD 10-

    juga disebut ALL pre-pre-B atau pro-B sering dijumpai pada bayi

    early pra-B, CD 10+ dikenal sbg common ALL (cALL) pra B

    o +intrasitoplasmao CD 10- atau CD 10+

    2. ALLT yg memperlihatkan adanya antigen sel T (misal CD 7 dan CD 3sitoplama)

    3. ALL-B yg memperlihatkan adanya imunoglobulin permukaan danTdT(terminal deoksgnukleotidil transferare)

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    9/25

    Gambaran klinis:

    1. kegagalan sumsum tulang anemia (pucat, letargi, dan dispneu); netropenia(demam, malaise, gambaran infeksi mulut, tenggorok, kulit, pernafasan,

    perianal, atau infeksi lain); trombositopenia (memar spontan, purpura, gusi

    berdarah, dan menorhagia)

    2. infiltrasi organ-nyeri tulang, limfadenopati, splenomegali sedang,hepatomegali, dan sindrom meningeal (sakit kepala, mual, dan muntah,

    penglihatan kabur dan diplopia)

    Pemeriksaan fundus dapat memperlihatkan adanya papiledema dan kadang2

    perdarahan

    Manifestasi yg jarang terjadi pembengkakan testis atau tanda2 kompresi

    mediastinum di ALL-T

    Pemeriksaan

    anemia normositik normositer dgn tromositopenia pd sebagian besar kasus jumlah leukosit total dapat turun, normal, atau meningkat hingga 200x109/l

    atau lebih

    pemeriksaan sediaan apus darah memperlihatkan adanya sel blas dlm jumlahyg varian

    sumsum tulang hiperselular dgn blas leukemik >30% pungsi lumbal untuk pemeriksaan cairan serebrospinal harus dilakukan dan

    dpt menunjukkan bahwa tekanan cairan spinal meningkat dan mengandung selleukemia

    pemeriksaan biokimia memperlihatkan adanya kadar asam urat serum, laktatdehidrogenase serum yg meningkat, hiperkalsemia

    uji fungsi hati dan ginjal dilakukan sebelum pengobatan pemeriksaan sinar X memperlihatkan adanya lesi litik tulang dan massa

    mediatinum yg disebabkan pembesaran timus dan atau kelenjar getah bening

    mediatinum yg khas untuk ALL-T

    diagnosis banding

    AML Anemia aplastik Infiltrasi sumsum tulang oleh keganasan lain (misal rhabdomiosarkoma,

    neuroblastoma, sarkoma Ewing)

    Infeksi seperti mononukleosis infeksiosa dan pertusis Artritis rematoid juvenil Purpura trombositopenia imun

    Pengobatan

    1) Terapi suportif umum

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    10/25

    a) Pemasangan kateter vena sentral (misal Hickman) biasa dilakukan melaluisaluran kulit dari dada ke vena kava superior untuk memudahkan akses

    untukmemberikan kemterapi, produk darah, antibiotik, makanan intravena,

    dll untuk pengambilan darah bagi pemeriksaan labolatorium

    b) Pencegahan muntah.i) Obat yg digunakan untuk mencegah atau mengobati emesis ygdiinduksi obat adalah metoklopramid,ii) fenotiazin (misal klorpromazin atau proklorperazin),iii) antagonis reseptor 5-hidroksitriptamin tipe 3 (5-HT3)selektif (misal

    ondansetron, granisetron, atau tropisetron

    iv) Steroid (misal deksametason)v) Benzodiazepin (misal lorazepam)vi) Kanabinoid (misal nabilon)

    c) Dukungan produk darah dgn tranfusi eritrosit dan trombosit. Plasma bekusegar (FFP)mungkin perlu diberikan untuk mengatasi koagulopati

    d) Alopurinol dan cairan intravena, kadang2 dgn alkainisasi urin, untukmencegah terjadinya sindrom lisis tumor

    e) Profilaksis dan pengobatan infeksi. Terjadinya infeksi sangat berbahayadlm pengobatan leukemia akut. Netropenia terjadi akibat pengobatan, dan

    pada banyak pasien, neutrofil sama sekali hilang dari darah selama 2

    minggu atau lebih. Infeksi terutama disebabkan bakteri yang muncul dari

    flora bakteri komensal pasien itu sendiri, misal gram positif

    (Straphylococcus dan Sterptococcus) gram negatif (pseudomonas

    aeruginosa, Eschericia coli, Proteus, Klebsiella, dan kuman anaerob)

    2) Terapi spesifika) Induksi remisib) Blok-blok konsolidasi/intensifikasic) Terapi yang ditujukan pada sistem saraf pusat (SSP)d) Rumatan ((maintenance)e) induksi remisi

    tujuan : untuk membunuh sebagian besar sel tumor secara cepat dan

    menyebabkan pasien memasuki keadaan remisi.Keadaan ini didefinisikan

    dengan jumlah blas < 5% dalam sutul.Hitung darah tepi yg normal, tidak

    ada gejala dan tanda2 lain penyakit itu.Prednison atau dexametason,

    vinkristin dan asparaginase adalah obat2 yg biasanya dipakai dan sangat

    efektif mencapai remisi >90% anak dan 80 90% orang dewasa(pada

    orang dewasa juga biasanya ditambahkan daunorubicin)

    f) blok2 konsolidasi/intensifikasitahapan ini menggunakan kemoterapi multi-obat dosis tinggi untuk

    mnegurangi beban tumor sampai tingkat yg sangat rendah.Dosis remisi

    dekat dengan batas toleransi pasien dan selama blok intensifikasi, pasien

    mungkin memerlukan banyak sekali dukungan.Protokol yg umum

    mencakup penggunaan vinkristin , siklofosfamid, sitosin arabinosida ,

    daunorubicin, etiposid , thioguanin atau merkaptopurin yg diberikan sbg

    blok2 dalam kombinasi yg berbeda.

    Prognosis:

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    11/25

    Baik Buruk

    Leukosit Rendah Tinggi (misal > 50x10 /l)

    Jenis kelamin Wanita Laki-laki

    Imunofenotipe c-ALL (CD 10+) ALL-B

    Usia Anak Dewasa (atau bayi 50)

    Susunan TEL

    Sumsum Ph+, 11q 23

    Waktu untuk membersihkan

    blas dari darah

    < 1 minggu > 1 minggu

    Waktu mencapai remisi < 4 minggu > 4 minggu

    Penyakit CNS pada saat

    datang

    Tidak ada Ada

    Penyakit residual minimal Negatif pada 1-3 bulan Masih positif pada bulan

    ke 3 sampai 6

    ( IPD, jilid II eds.IV)

    CLL

    Adalah suatu keganasan hematologik yang ditandai oleh poliferasi klonal dan

    penumpukan limfosit B neoplastik dalam darah, sumsum tulang, limfonodi, limpa hati

    dan organ2 lain.

    Penyebeb:

    Masih belum diketahui

    Diagnosis

    Menisfestasi klinisKebanyakan pasien CLL tidak menunjukan gejala ( asimptomatik ).

    Tapi ditemukan juga pada pasien dengan gejala, paling sering ditemukan

    limfadenopati generalisata, penurunan berat badan dan kelelahan.gejala lain

    meliputi hilangnya nafsu makan dan penurunan kemampuan latihan/olahraga.

    Pemeriksaan Fisik

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    12/25

    20-30% pasien tidak menunjukan kelainan fisik.tetapi yang paling sering

    dijumpai adalah limfadenopati.

    Kriteria Diagnosis

    CLL dapat didiagnosis jika ditemukan peningkatan absolut limfosit di dalamdarah >5000 /uL.

    Klasifikasi menurut FAB membagi tiga tipe morfologi berdasarkanperbandingan limfosit atipikal di dalam darah, yaitu:

    1. CLL tipikal terdiri dari lebih 90% limposit kecil2. CLL tipe prolimfositik ( sel prolimfositik 11-54%)3. CLL atipikal yang ditandai dengan morfologi sel limfosit yang heterogen

    tetapi proporsi prolimfosit kurang dari 10%

    5. Etiologi kelainan leukosit? Radiasi dosis tinggi : Radiasi dengan dosis sangat tinggi, seperti waktu

    bom atom di Jepang pada masa perang dunia ke-2 menyebabkan peningkatan

    insiden penyakit ini. Terapi medis yang menggunakan radiasi juga

    merupakan sumber radiasi dosis tinggi. Sedangkan radiasi untuk diagnostik

    (misalnya rontgen), dosisnya jauh lebih rendah dan tidak berhubungan

    dengan peningkatan kejadian leukemia.

    Pajanan terhadap zat kimia tertentu : benzene, formaldehida

    Kemoterapi

    :Pasien kankerjenis lain yang mendapat kemoterapi tertentudapat menderitaleukemiadi kemudian hari. Misalnya kemoterapi jenis

    alkylating agents. Namun pemberian kemoterapi jenis tersebut tetap boleh

    diberikan dengan pertimbangan rasio manfaat-risikonya.

    Sindrom Down : Sindrom Down dan berbagai kelainan genetik lainnya

    yang disebabkan oleh kelainan kromosom dapat meningkatkan risikokanker.

    Human T-Cell Leukemia Virus-1(HTLV-1). Virus tersebut menyebabkan

    leukemia T-cell yang jarang ditemukan. Jenis virus lainnya yang dapat

    menimbulkan leukemia adalah retrovirus dan virus leukemia feline.

    Sindroma mielodisplastik : sindroma mielodisplastik adalah suatu kelainanpembentukkan sel darah yang ditandai berkurangnya kepadatan sel

    (hiposelularitas) pada sumsum tulang. Penyakit ini sering didefinisikansebagai pre-leukemia. Orang dengan kelainan ini berisiko tinggi untukberkembang menjadi leukemia.

    Merokokhttp://medicastore.com/penyakit/45/Leukemia.html

    6. Patofisiologi kelainan leukosit?5.MIELO PROLIFERATIF

    Leukemik

    http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/07/leukemia-apa-itu-leukemia.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/07/leukemia-apa-itu-leukemia.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/07/leukemia-apa-itu-leukemia.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Retrovirushttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/bahaya-merokok-jauhi-merokok.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/bahaya-merokok-jauhi-merokok.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/bahaya-merokok-jauhi-merokok.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Retrovirushttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/07/leukemia-apa-itu-leukemia.htmlhttp://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/2009/08/kanker-paru-paru-disebabkan-terutama.html
  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    13/25

    3. AMLleukemia mieloid akut:suatu penyakit yang ditandai dengan transformasi

    neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid

    etiologi: benzena:senyawa kimia yang digunakan pada industri penyamakan kulit paparan ion radiasi pengobatan dengan kemoterapi sitotoksik pada pasien tumor padat Adanya blokade maturitas yang menyebabkan proses diferensiasi sel-sel

    mieloid terhenti pada sel-sel muda(blast) dengan akibat terjadi akumulasi

    blast disumsum tulang. akumulasi blast disumsum tulang akan

    menyebabkan gangguan hematopoesis normal dan pada gilirannya akan

    mengakibatkan sindrom kegagalan sumsum tulang yang ditandai dengan

    adanya sitopenia (anemia,leukopenia,trombositopenia).adanya anemia

    akan menyebabkan pasien mudah lelah dan pada kasus yang lebih berat

    sesak napas,adanya trombositopenia akan menyebabkan tanda-tandaperdarahan,adanya leukopenia akan menyebabkan pasien rentan terhadap

    infeksi.selain itu sel-sel blas yang terbentuk juga punya kemampuan untuk

    migrasi keluar sumsum tulang dan berinfiltrasi ke organ-organ lain seperti

    kulit,tulang,jaringan lunak,dan sistem saraf pusat dan merusak organ-organ

    tersebut dengan segala akibatnya

    LEUKIMIA MALIGNA HODGKIN

    Definisi

    a. adalah kanker jaringan limfoid, biasanya kelenjar limfe dan limpa.Penyakit ini sering dijumpai pada dewasa muda, terutama pria muda.

    b. Terdapat 4 klasifikasi utama penyakit Hodgkin, berdasarkan sel yangterlibat dan apakah bentuk neoplasmanya nodular atau tidak. Penentuan

    stadium penyakit Hodgkin sangat perlu dilakukan, karena dapat memberi

    petunjuk mengenai pengobatan dan sangat mempengaruhi hasil akhir.Stadium-stadium awal penyakit Hodgkin, stadium I dan II, biasanya dapat

    disembuhkan. Angka kesembuhan untuk stadium III dan IV cenderung

    masing-masing adalah 75% dan 60%.

    c. Adalah suatu penyakit klonal, yang berasal dari satu sel abnormal.Populasi sel abnormal tidak diketahui tetapi tampaknya berasal dari sel B atau

    T, atau suatu monosit. Sel-sel neoplastik pada penyakit Hodgkin disebut sel

    Reed-Steinberg. Sel-sel ini terselip diantara jaringan limfoid normal yang

    terdapat di organ-organ limfoid.

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    14/25

    LIMFOMA NON-HODGKIN(bersifat infiltrat)

    Adalah :

    Sekelompok penyakit yang sangat beragam, pada manusia bervariasidari penyakit yang berproliferasi cepat dan fatal hingga beberapa keganasan

    yang tidak terasa nyeri (indolen) dan ditoleransi dengan baik.

    KAPITA SELEKTA HEMATOLOGI edisi IV

    Kelompok keganasan primer limfosit yang dapat berasal dari limfositB, limfosit T dan kadang (amat jarang) berasal darisel NK (natural killer)

    yang berada dalam sistem limfe ; yang sangat heterogen, baik tipe histologis,

    gejala , perjalanan klinis, respon terhadap pengobatan, maupun prognosis.

    Pada LNH sebuah sel limfosit berproliferasi secara tak terkendali yang

    mengakibatkan timbulnya tumor. Seluruh sel LNH berasal dari satu sel

    limfosit, sehingga semua sel dalam tumor pasien LNH sel B meiliki

    imunoglobulin yang sama pada permukaan selnya.Buku Ajar : ILMU PENYAKIT DALAM Jilid II edisi IV

    7. Terapi apa untuk mengobati kelainan leukosit?KEMOTERAPI

    Kemoterapi adalah: pengobatan yang umum dilakukan untuk menangani leukemia.Terapi ini menggunakan cairan kimia untuk membunuh sel leukemia.

    Pasien bisa hanya menerima satu jenis obat atau berbagai macam obat, bergantung dari

    jenis leukemianya. Cara pengobatannya bisa dalam bentuk pil atau disuntikkan ke dalam

    saluran darah.

    2. TERAPI BIOLOGIS

    Dikenal juga sebagai terapi imuno.Terapi biologis menggunakan berbagai macam

    substansi untuk meningkatkan kekebalan tubuh pasien agar kuat melawan sel kanker.

    3. TERAPI KINASE INHIBITOR

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    15/25

    Obat yang mengandung zat imatinib mesilatini merupakan pilihan pertama bagi

    kebanyakan penderita leukemia jenis myelogen kronis.

    4. TERAPI OBAT LAIN

    Arsenik trioksida dan semua jenis asam trans retinoik merupakan obat antikanker. Cara

    kerjanya membuat sel leukemia menjadi tua dan mati.

    5. TERAPI RADIASI

    Terapi yang menggunakan sinar x ini bertujuan untuk menghancurkan sel leukemia dan

    menghentikan pertumbuhannya. Pasien bisa disinari hanya pada bagian tertentu

    tubuhnya, lokasi sel leukemia berada. Jika sel leukemia sudah menyebar, tentu seluruhtubuh harus disinar.

    6. TRANSPLANTASI SUMSUM TULANG BELAKANG

    Proses ini bertujuan mengganti sumsum tulang belakang yang sudah terkontaminasi

    leukemia dengan sumsum tulang belakang yang masih bersih dan sehat.

    7. TERAPI SEL PUNCA

    Serupa dengan transplantasi sumsum tulang belakang. Bedanya, terapi ini menggunakan

    sel induk yang berada dalam aliran darah. Sel punca bisa diambil dari dalam tubuh

    pasien sendiri atau dari donor yang cocok dengan tubuh pasien.

    Para dokter lebih sering menggunakan terapi ini karena masa pemulihan lebih cepat dan

    tingkat risiko terkena infeksi lebih rendah.

    ( Kapita Selekta Hematologi, A.V Hoffbrand, J.E Pettit, P.A.H Moss, EGC)

    8. Pemeriksaan apa aja yg bisa dilakukan untuk menetapkan adanyakealinan leukosit?

    6. Secara kuantitatifc. Netrofilia

    Peningkatan jumlah netrofil dalam darah sampai batas lebih dari 7,5 X 109/1 adalah

    salah satu perubahan hitung darah yang paling sering ditemukan.

    Etiologi :

    Infeksi bakteri piogenik Inflamasi dan nekrosis jarringan Kelainan metabolik

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    16/25

    Semua jenis neoplasma Perdarahan akut atau hemolisis Terapi kortikosteroid Penyakit mieloproliferasi Pengobatan dengan faktor pertumbuhan mieloid,

    d. EosinofiliaPeningkatan jumlah eosinofil darah di atas 0,4 x 10

    9/ 1.

    Penyebab :

    Alergi Parasit Pemulihan dari infeksi akut Penyakit kulit Eosinofilia pulmonal dan sindrom eosinofilik Sensitivitas obat Poliarteritis nodosa Penyakit hodgin Keganasan metastatis dengan nekrosis tumor Leukimia eosinofilik

    Pengobatannya :

    Steroid atau obat toksik

    f. BasofiliaAdalah peningkatan jumlah basofil darah di atas 0,1 x 10

    9/1.

    Penyebab : Kelaianan mieloproliferasi seperti leukimia mieloid kronik atau polisitemiavera

    g. MonositosisAdalah peningkatan jumlah monosit darah di atas 0,8 x 10

    9/1.

    Penyebab :

    Infeksi bakteri kronik Infeksi protozoa Netropenia kronik Penyakit hodgkin dan keganasan lain

    Mielodiplasia Pengobatan denagan GM-CSF atau M-CSFKapita selekta hematology edisi 4

    7. Secara KualitatifLeukosit tidak mampu membunuh kuman walaupun fungsi kemotaksis,perlekatan

    fagositosis normal.

    8.MIELO PROLIFERATIF

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    17/25

    Leukemik4. AML

    leukemia mieloid akut:suatu penyakit yang ditandai dengan transformasi

    neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid

    h. etiologi: benzena:senyawa kimia yang digunakan pada industri penyamakan kulit paparan ion radiasi pengobatan dengan kemoterapi sitotoksik pada pasien tumor padat

    i. gambaran klinistanda dan gejala utama LMA adalah

    rasa lelah, perdarahan biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia yang

    sering dijumpai di ekstremitas bawah atau berupa epistaksis.perdarhangusi dan retina.

    infeksi yang disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang.infeksi sering terjadi ditenggorokan,paru-paru,kulit dan daerah peri

    rektal.

    febris BB turun,nafsu makan berkurang

    j. PF : nyeri tulang dan sendi,pembesaran organ(lien dan hepar)k. PP :

    Pemeriksaan lab:

    Angka lekosit(bisa bertambah,normal,bisa berkurang) Sel blas darah tepi bertambah Hb berkurang Asam urat bertambah Gama globulin bertambah BMP:hiperselular,dominasi sel blast

    l. Patofisiologis: Adanya blokade maturitas yang menyebabkan proses diferensiasi sel-sel

    mieloid terhenti pada sel-sel muda(blast) dengan akibat terjadi akumulasi

    blast disumsum tulang. akumulasi blast disumsum tulang akan

    menyebabkan gangguan hematopoesis normal dan pada gilirannya akanmengakibatkan sindrom kegagalan sumsum tulang yang ditandai dengan

    adanya sitopenia (anemia,leukopenia,trombositopenia).adanya anemia

    akan menyebabkan pasien mudah lelah dan pada kasus yang lebih berat

    sesak napas,adanya trombositopenia akan menyebabkan tanda-tanda

    perdarahan,adanya leukopenia akan menyebabkan pasien rentan terhadap

    infeksi.selain itu sel-sel blas yang terbentuk juga punya kemampuan untuk

    migrasi keluar sumsum tulang dan berinfiltrasi ke organ-organ lain seperti

    kulit,tulang,jaringan lunak,dan sistem saraf pusat dan merusak organ-organ

    tersebut dengan segala akibatnya

    m. Penatalaksanaan:

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    18/25

    Suportif berdasarkan prinsip yang sama dengan ALL.misalnya pada AMLyang bermanifestasi sebagai perdarahan dapat diobati seperti pada

    pengobatan DIC dengan faktor pembekuan menjadi FFP dan transfusi

    trombosit berulang

    Terapi spesifik AML biasanya dengan penggunaan kemoterapi yangintensif.diberikan 4/5 blok masimg-masing sekitar 1 minggu dan obat-obatan yg paling umum digunakan:sitosin

    arabinosida,daunorubicin,idarubicin

    n. Prognosis: Prognosis pada penderita AML telah membaik,terutama untuk pasien

    berusia lebih muda.mungkin 50% anak dan dewasa muda dapat

    mengharapkan kesembuhan jangka panjang.pada orang tua,keadaannya

    buruk dan hanya 5%pasien berusia diatas 65 th yang dapat mengharapkan

    terjadinya remisi jangka panjang.

    ( IPD, jilid II eds.IV)

    5. CML ( cronik Meilositik Leukimia )Leukemia Mieloid Kronik

    Adalah suatu penyakit klonal sel induk pluripoten dan digolongkan sebagai salah satu

    penyakit mieloproliferatif.

    Gambaran klinis :

    Penyakit ini terjadi pada kedua jenis kelamin (rasio pria:wanita sebasar 1,4:1)paling sering terjadi antara usia 40-60 tahun ,walaupun demikian penyakit ini

    dapat terjadi pada anak neonatus dan orang yang sangat tua.

    Gejala-gejala yang berhubungan dengan hipermetabolisme,misalnyapenurunan berat badan,kelelahan anoreksia atau keringat malam.

    Splenomegali hamper selalu ada dan seringkali bersifat massif.Pada beberapapasien pembesaran limpa disertai dengan rasa tidak nyaman,nyeri atau

    gangguan pencernaan.

    Gambaran anemia meliputi pucat,dispneu,dan takikardi Memar,epistaksis,menorhagia,atau perdarahan dari tempat-tempat lain akibat

    fungsi trombosit yang abnormal.

    Gout atau gangguan ginjal yang disebabkan oleh hiperurikemia akibatpemecahan purin yang berlebihan dapat menyebabkan masalah.

    Gangguan penglihatan dan priapismus Hingga 50% kasus diagnosis ditegakkan secara tidak sengaja dari pemeriksaan

    darah rutin.

    Temuan laborat

    Leukositosis biasanya berjumlah >50 x10pangkat 9/ l dan kadang-kadang>500 x10 pangkat 9 / l.Spektrum lengkap sel-sel myeloid ditemukan dalam

    darah tepi.Jumlah netrofil dan mielosit melebihi jumlah sel blas dan

    promielosit. Meningkatnya jumlah basofil dalam darah

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    19/25

    Biasanya ditemukan anemia normositik normokrom Jumlah trombosit mungkin meningkat (paling sering ) normal atau menurun. Skor fosfatase alkali neutrofil selalu randah. Sumsum tulang hiperselular dengan predominasi granulopoiesis. Kromosom ph pada analisis sitogenik darah atau sumsum tulang. Vitamin B12 serum dan daya ikat vitamin B12 meningkat. Kadar asam urat dalam serum biasanya meningkat.

    Pengobatan

    b. Pengobatan fase kronikKemoterapi hidroksiurea bersifat efektif dalam mengendalikan penyakit dan

    mempertahankan hitung leukosit yang normal pada fase kronik ,tetapi

    biasanya perlu diberikan seumur hidup.Regimen biasanya dimulai dari dengan

    1,0-2,0g/hari dan kemudian menurunkan tiap minggu sampai mencapai dosis

    rumatan sebesar 0,5-I,5 gram/hari.Zat pengakil busulfan juga efektif dalammengendalikan penyakit tetapi mempunyai efek samping yang cukup berat

    dan sekarang disisihkan untuk pasien yang tidak toleran terhadap pemberian

    hidroksiurea.Alopurinol seringkali dipakai difase awal pengobatan untuk

    mencegah terjadinya serangan Gout

    Inhibitor Tirosin kinase obat ini sekarang sedang diteliti dengan percobaan

    klinis dan tampaknya hasilnya menjanjikan.Zat sti 571 adalah suatu inhibitor

    spesifik terhadap protein ABL yaitu tiroksin kinase dan mampu menghasilkan

    respon hematologik yang lengkap pada hamper semua pasien yang berada dala

    fase kronik dengan tingkat konversi sumsum tulang yang tinggi dari Ph positif

    menjadi Ph negative.Obat ini mungkin menjadi obat lini pertama.

    Transplantasi sel induk

    Dapat bersifat alogenik atau autolog.Transplantasi tulang alogen adalah satu-

    satunya pengobatan kuratif CML yang tersedia.Hasilnya lebih baik bila

    dilakukan pada fase kronik.dibandingkan dengan fase akut/aselerasi

    Perjalanan penyakt dan prognosis

    CML biasanya memperlihatkan suatu respon yang sangat baik terhadap

    kemoterapi pada fase kronik .Ketahanan hidup rata-rata adalah 5-6

    tahun.Kematian biasanya terjadi akibat transformasi akut terminal atau

    perdarahan atau infeksi yang menyelingi.

    Fase akselerasi dan metamorfosis

    Transformasi akut (30% blas dalam sumsum tulang) dapat terjadi dengan

    cepat dalam beberapa hari atau minggu .Yang lebih sering terjadi pasienmengalami fase akselerasi dengan anemia ,trombositopenia,dan peningkatan

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    20/25

    basofil,eosinofil,atau sel blas dalam darah dan sumsum tulang.Ukuran limpa

    mungkin membesar walaupun jumlah sel darah terkendali dan sumsum tulang

    dapat menjadi fibrotik.Pasien dapat berada pada fase ini beberapa bulan pada

    fase ini penyaki sulit dikendalikan daripada fase kronik.Pada fase akut/kronik

    sering ditemukan kelainan kromosom baru (misalnya kromosom Ph

    ganda).Pada seperlima kasus transformasi akut bersifat limfoblastik dan pasiendapat diobati dengan cara yang sama sepaerti pengobatan leukemia

    limfoblastik akut.,dan sejumlah pasien kembali ke fase kronik selama

    beberapa bulan atau bahkan satu atau 2 tahun.

    ( IPD, jilid II eds.IV)

    NON LEUKEMIKd. Polisitemia Verae. Trombositemia Esensialf. Mielosklerosis

    9. LIMFO PROLIFERATIF LEUKEMIK

    ALLDisebabkan: akumulasi limfoblas dan merupakan penyakit keganasan

    masa anak yg paling byk ditemukan

    Klasfikasi:

    Berdasarkan morfologi atau petanda imunologik menurut FAB:

    4. L1 memperlihatkan adanya sel blas kecil yg seragam dgn sitoplasma ygsedikit

    5. L2 terdiri dari sel blas yang berukuran lebih besar dgn anak inti dansitoplasma yg lebih jelas dan lebih heterogen

    6. blas L3 besar dengan anak inti yg jelas, sitoplasma yg sangat basofilik, danvakuola sitoplasma

    Petanda imunologik pada ALL:

    4. prekusor ALL-B : CD 19+, CD 22+ sitoplasma dan TdT + tiga sub tipe: early pra-B, CD 10-

    juga disebut ALL pre-pre-B atau pro-B sering dijumpai pada bayi

    early pra-B, CD 10+ dikenal sbg common ALL (cALL) pra B

    o +intrasitoplasmao CD 10- atau CD 10+

    5. ALLT yg memperlihatkan adanya antigen sel T (misal CD 7 dan CD 3sitoplama)

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    21/25

    6. ALL-B yg memperlihatkan adanya imunoglobulin permukaan danTdT(terminal deoksgnukleotidil transferare)

    Gambaran klinis:

    3. kegagalan sumsum tulang anemia (pucat, letargi, dan dispneu); netropenia(demam, malaise, gambaran infeksi mulut, tenggorok, kulit, pernafasan,

    perianal, atau infeksi lain); trombositopenia (memar spontan, purpura, gusi

    berdarah, dan menorhagia)

    4. infiltrasi organ-nyeri tulang, limfadenopati, splenomegali sedang,hepatomegali, dan sindrom meningeal (sakit kepala, mual, dan muntah,

    penglihatan kabur dan diplopia)

    Pemeriksaan fundus dapat memperlihatkan adanya papiledema dan kadang2

    perdarahan

    Manifestasi yg jarang terjadi pembengkakan testis atau tanda2 kompresi

    mediastinum di ALL-T

    Pemeriksaan

    anemia normositik normositer dgn tromositopenia pd sebagian besar kasus jumlah leukosit total dapat turun, normal, atau meningkat hingga 200x109/l

    atau lebih

    pemeriksaan sediaan apus darah memperlihatkan adanya sel blas dlm jumlahyg varian

    sumsum tulang hiperselular dgn blas leukemik >30% pungsi lumbal untuk pemeriksaan cairan serebrospinal harus dilakukan dandpt menunjukkan bahwa tekanan cairan spinal meningkat dan mengandung sel

    leukemia

    pemeriksaan biokimia memperlihatkan adanya kadar asam urat serum, laktatdehidrogenase serum yg meningkat, hiperkalsemia

    uji fungsi hati dan ginjal dilakukan sebelum pengobatan pemeriksaan sinar X memperlihatkan adanya lesi litik tulang dan massa

    mediatinum yg disebabkan pembesaran timus dan atau kelenjar getah bening

    mediatinum yg khas untuk ALL-T

    diagnosis banding

    AML Anemia aplastik Infiltrasi sumsum tulang oleh keganasan lain (misal rhabdomiosarkoma,

    neuroblastoma, sarkoma Ewing)

    Infeksi seperti mononukleosis infeksiosa dan pertusis Artritis rematoid juvenil Purpura trombositopenia imun

    Pengobatan

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    22/25

    3) Terapi suportif umuma) Pemasangan kateter vena sentral (misal Hickman) biasa dilakukan melalui

    saluran kulit dari dada ke vena kava superior untuk memudahkan akses

    untukmemberikan kemterapi, produk darah, antibiotik, makanan intravena,

    dll untuk pengambilan darah bagi pemeriksaan labolatorium

    b) Pencegahan muntah.i) Obat yg digunakan untuk mencegah atau mengobati emesis ygdiinduksi obat adalah metoklopramid,

    ii) fenotiazin (misal klorpromazin atau proklorperazin),iii) antagonis reseptor 5-hidroksitriptamin tipe 3 (5-HT3)selektif (misal

    ondansetron, granisetron, atau tropisetron

    iv) Steroid (misal deksametason)v) Benzodiazepin (misal lorazepam)vi) Kanabinoid (misal nabilon)

    c) Dukungan produk darah dgn tranfusi eritrosit dan trombosit. Plasma bekusegar (FFP)mungkin perlu diberikan untuk mengatasi koagulopati

    d) Alopurinol dan cairan intravena, kadang2 dgn alkainisasi urin, untukmencegah terjadinya sindrom lisis tumor

    e) Profilaksis dan pengobatan infeksi. Terjadinya infeksi sangat berbahayadlm pengobatan leukemia akut. Netropenia terjadi akibat pengobatan, dan

    pada banyak pasien, neutrofil sama sekali hilang dari darah selama 2

    minggu atau lebih. Infeksi terutama disebabkan bakteri yang muncul dari

    flora bakteri komensal pasien itu sendiri, misal gram positif

    (Straphylococcus dan Sterptococcus) gram negatif (pseudomonas

    aeruginosa, Eschericia coli, Proteus, Klebsiella, dan kuman anaerob)

    4) Terapi spesifika) Induksi remisib) Blok-blok konsolidasi/intensifikasic) Terapi yang ditujukan pada sistem saraf pusat (SSP)d) Rumatan ((maintenance)e) induksi remisi

    tujuan : untuk membunuh sebagian besar sel tumor secara cepat dan

    menyebabkan pasien memasuki keadaan remisi.Keadaan ini didefinisikan

    dengan jumlah blas < 5% dalam sutul.Hitung darah tepi yg normal, tidak

    ada gejala dan tanda2 lain penyakit itu.Prednison atau dexametason,

    vinkristin dan asparaginase adalah obat2 yg biasanya dipakai dan sangat

    efektif mencapai remisi >90% anak dan 80 90% orang dewasa(pada

    orang dewasa juga biasanya ditambahkan daunorubicin)

    f) blok2 konsolidasi/intensifikasitahapan ini menggunakan kemoterapi multi-obat dosis tinggi untuk

    mnegurangi beban tumor sampai tingkat yg sangat rendah.Dosis remisi

    dekat dengan batas toleransi pasien dan selama blok intensifikasi, pasien

    mungkin memerlukan banyak sekali dukungan.Protokol yg umum

    mencakup penggunaan vinkristin , siklofosfamid, sitosin arabinosida ,

    daunorubicin, etiposid , thioguanin atau merkaptopurin yg diberikan sbg

    blok2 dalam kombinasi yg berbeda.

    Prognosis:

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    23/25

    Baik Buruk

    Leukosit Rendah Tinggi (misal > 50x10 /l)

    Jenis kelamin Wanita Laki-laki

    Imunofenotipe c-ALL (CD 10+) ALL-B

    Usia Anak Dewasa (atau bayi 50)

    Susunan TEL

    Sumsum Ph+, 11q 23

    Waktu untuk membersihkan

    blas dari darah

    < 1 minggu > 1 minggu

    Waktu mencapai remisi < 4 minggu > 4 minggu

    Penyakit CNS pada saat

    datang

    Tidak ada Ada

    Penyakit residual minimal Negatif pada 1-3 bulan Masih positif pada bulan

    ke 3 sampai 6

    ( IPD, jilid II eds.IV)

    CLL

    Adalah suatu keganasan hematologik yang ditandai oleh poliferasi klonal dan

    penumpukan limfosit B neoplastik dalam darah, sumsum tulang, limfonodi, limpa hati

    dan organ2 lain.

    Penyebeb:

    Masih belum diketahui

    Diagnosis

    Menisfestasi klinisKebanyakan pasien CLL tidak menunjukan gejala ( asimptomatik ).

    Tapi ditemukan juga pada pasien dengan gejala, paling sering ditemukan

    limfadenopati generalisata, penurunan berat badan dan kelelahan.gejala lain

    meliputi hilangnya nafsu makan dan penurunan kemampuan latihan/olahraga.

    Pemeriksaan Fisik

  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    24/25

    20-30% pasien tidak menunjukan kelainan fisik.tetapi yang paling sering

    dijumpai adalah limfadenopati.

    Kriteria Diagnosis

    CLL dapat didiagnosis jika ditemukan peningkatan absolut limfosit di dalamdarah >5000 /uL.

    Klasifikasi menurut FAB membagi tiga tipe morfologi berdasarkanperbandingan limfosit atipikal di dalam darah, yaitu:

    4. CLL tipikal terdiri dari lebih 90% limposit kecil5. CLL tipe prolimfositik ( sel prolimfositik 11-54%)6. CLL atipikal yang ditandai dengan morfologi sel limfosit yang heterogen

    tetapi proporsi prolimfosit kurang dari 10%

    ( IPD, jilid II eds.IV)

    9. Kelainan apa yang mungkin timbul dari skenario tersebut?10.Mengapa bia terjadi mimisan dan gusi berdarah?

    InfeksiViral : hepatotropik(A, B, C, D, E) dan virus-virus lain, seperti herpes,

    sitomegalovirus, virus Epstein-Barr, varisela, HIV, rubella, adenovirus, enterovirus,

    dan arbovirus.

    Protozoal : malaria, kalazar, toksoplasma

    Bakterial : tuberkolosis, bruselosis, sifilis

    Fungal : histoplasmosis

    HemopoetikHemolitik, talasemia, anemia.

    MetabolikPenyakit Niemann-Pick, gangliosidosis, penyakit Gaucher.

    PembengkakanLeukemia, histiositik, limpoma

    Sudoyo, Aru W. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Pusat Penerbitan

    Ilmu Penyakit Dalam, FK UI, Jakarta

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatotropikhttp://id-id.facebook.com/pages/w/114828011878191http://id-id.facebook.com/pages/w/108013485893448http://id-id.facebook.com/pages/w/109681805724719http://id-id.facebook.com/pages/w/119602794717096http://id-id.facebook.com/pages/w/112353375442451http://id-id.facebook.com/pages/w/111735952192159http://id.wikipedia.org/wiki/Adenovirushttp://id.wikipedia.org/wiki/Enterovirushttp://id.wikipedia.org/wiki/Arbovirushttp://id-id.facebook.com/pages/w/107628519266584http://id.wikipedia.org/wiki/Kalazarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Toksoplasmahttp://id-id.facebook.com/pages/w/111081775606745http://id.wikipedia.org/wiki/Bruselosishttp://id-id.facebook.com/pages/w/113737538636309http://id-id.facebook.com/pages/w/140788885932443http://id.wikipedia.org/wiki/Hemolitikhttp://id-id.facebook.com/pages/w/107958279224336http://id-id.facebook.com/pages/w/108399779187494http://id.wikipedia.org/wiki/Niemann-Pickhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gangliosidosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Gaucherhttp://id-id.facebook.com/pages/w/105466352819608http://id.wikipedia.org/wiki/Histiositikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Limpomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Limpomahttp://id.wikipedia.org/wiki/Histiositikhttp://id-id.facebook.com/pages/w/105466352819608http://id.wikipedia.org/wiki/Gaucherhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gangliosidosishttp://id.wikipedia.org/wiki/Niemann-Pickhttp://id-id.facebook.com/pages/w/108399779187494http://id-id.facebook.com/pages/w/107958279224336http://id.wikipedia.org/wiki/Hemolitikhttp://id-id.facebook.com/pages/w/140788885932443http://id-id.facebook.com/pages/w/113737538636309http://id.wikipedia.org/wiki/Bruselosishttp://id-id.facebook.com/pages/w/111081775606745http://id.wikipedia.org/wiki/Toksoplasmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalazarhttp://id-id.facebook.com/pages/w/107628519266584http://id.wikipedia.org/wiki/Arbovirushttp://id.wikipedia.org/wiki/Enterovirushttp://id.wikipedia.org/wiki/Adenovirushttp://id-id.facebook.com/pages/w/111735952192159http://id-id.facebook.com/pages/w/112353375442451http://id-id.facebook.com/pages/w/119602794717096http://id-id.facebook.com/pages/w/109681805724719http://id-id.facebook.com/pages/w/108013485893448http://id-id.facebook.com/pages/w/114828011878191http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatotropik
  • 7/30/2019 LBM 4 Hematopoiten (1)

    25/25

    11.Mengapa bisa terjadi hepatospleomegali dan perdarahan padagusi?

    12.Apa hubungan kelainan leukosit dengan pekerjaan sebagai tukangplitur?

    LEUKOSIT

    NORMAL ABNORMAL

    FAGOSIT IMUNOSIT NEOPLASTIKNON

    NEOPLASTIK

    GRANULO

    SIT

    MONOSIT

    LIMFOSIT

    KUALITATIFKUANTITATIF

    LEUKIMIA

    MIELOBLASTIOBLASTIK

    AKUT

    LEUKIMIA MIELOSITIK

    KROMIK

    LEUKIMIA LIMFOBLASTIK

    AKUT

    LEUKIMIA MIELOSITIK

    KROMIK

    BASOFIL

    EUSINOFIL

    NETROFIL

    KELAINAN

    FUNGSI

    LIMFOSIT

    LEUKOSITOSIS

    LEUKOPENIA