larangan berjabat tangan kepada yang bukan mahromnya di arab saudi

3
1 Larangan Berjabat Tangan kepada Bukan Mahromnya di Arab Saudi Dewasa ini, dapat kita lihat secara kasat mata bagaimana seseorang mengekspresikan komunikasinya dalam menyampaikan pesan, baik berupa komunikasi lisan yang biasa kita kenal dengan komunikasi verbal, maupun komunikasi non-lisan yaitu komunikasi non-verbal, dan adanya pesan yang tersirat dalam pesan-pesan tersebut. Adapun komunikasi dalam penyampaian pesan yang mengandung pesan tersirat yaitu komunikasi non-verbal yang sering kita lihat adalah berpelukan ketika satu orang dengan orang lain bertemu di suatu jalan, dan hal ini mengandung makna “halo” atau seakan-akan mengatakan “senang bertemu dengan anda”. Namun, pada contoh komunikasi yang baru saja disebutkan, terdapat contoh komunikasi lain yang serupa yaitu berjabat tangan. Seperti halnya di Negara Jazirah Arab, pada saat bertemu dengan saudara atau teman sebaya ataupun yang lebih tua, maka mereka selalu melakukan komunikasi pesan yang non- verbal, yaitu dengan cara berjabat tangan. Berjabat tangan seperti ini merupakan budaya di Nama : Yuni Kurniati NPM : 210103120082 Jurusan : D3 PAKT Periklanan Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi Hari/Tanggal : Rabu/16 Januari 2013

Upload: yuni-kurniati

Post on 05-Dec-2014

129 views

Category:

Spiritual


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Larangan Berjabat Tangan Kepada yang Bukan Mahromnya di Arab Saudi

1

Larangan Berjabat Tangan kepada Bukan Mahromnya di Arab Saudi

Dewasa ini, dapat kita lihat secara kasat mata bagaimana seseorang mengekspresikan

komunikasinya dalam menyampaikan pesan, baik berupa komunikasi lisan yang biasa kita

kenal dengan komunikasi verbal, maupun komunikasi non-lisan yaitu komunikasi non-verbal,

dan adanya pesan yang tersirat dalam pesan-pesan tersebut. Adapun komunikasi dalam

penyampaian pesan yang mengandung pesan tersirat yaitu komunikasi non-verbal yang

sering kita lihat adalah berpelukan ketika satu orang dengan orang lain bertemu di suatu

jalan, dan hal ini mengandung makna “halo” atau seakan-akan mengatakan “senang bertemu

dengan anda”. Namun, pada contoh komunikasi yang baru saja disebutkan, terdapat contoh

komunikasi lain yang serupa yaitu berjabat tangan.

Seperti halnya di Negara Jazirah Arab, pada saat bertemu dengan saudara atau teman

sebaya ataupun yang lebih tua, maka mereka selalu melakukan komunikasi pesan yang non-

verbal, yaitu dengan cara berjabat tangan. Berjabat tangan seperti ini merupakan budaya di

Nama : Yuni Kurniati

NPM : 210103120082

Jurusan : D3 PAKT Periklanan

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Komunikasi

Hari/Tanggal : Rabu/16 Januari 2013

Page 2: Larangan Berjabat Tangan Kepada yang Bukan Mahromnya di Arab Saudi

2

Negara Jazirah Arab. Dalam hal berjabat tangan inilah yang akan menjadi sebuah

permasalahan seseorang dalam mempersepsikan budaya tersebut khususnya oleh masyarakat

Indonesia ini. Adapun budaya salam-salaman di Jazirah Arab hanya dilakukan kepada yang

mahramnya1 saja. Jika budaya ini dilakukan kepada yang bukan mahramnya, maka hal

tersebut bisa dikategorikan haram2 bagi masayarakat di Negara tersebut.

Namun, dalam pandangan budaya di Indonesia maka komunikasi tersebut merupakan

komunikasi yang biasa-biasa saja. Karena di Indonesia telah dikenal dengan persamaan

gender, jadi budaya yang berada di Jazirah Arab tersebut merupakan adat istiadat yang tidak

perlu atau mungkin tidak dipedulikan oleh kebanyakan orang Indonesia itu sendiri.

Sedangkan di Negara tempat asalnya mengatakan bahwa larangan berjabat tangan kepada

yang bukan mahramnya merupakan suatu tuntutan dari agama yang mereka anut, yaitu

agama Islam yang haqiqi.

Dikarenakan hal tersebut merupakan sebuah tuntutan agama Islam yang haqiqi, ada

baiknya kita sebagai warga Indonesia mengambil sisi positif dari pesan yang

dikomunikasikan secara non-verbal tersebut. Sisi positif yang bisa kita ambil yaitu setiap

individu terkadang memiliki pendirian yang khas atau bahkan memiliki kebiasaan yang

seperti halnya di Negara Arab. Adapun dengan adanya pemahaman seperti ini, seseorang

yang memiliki paham berjabat tangan haram jika dilakukan oleh yang bukan mahramnya

dapat senantiasa dihargai dan komunikasi non-verbal yang diberikan akan selalu memberikan

respon positif. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan tingkat moral yang dewasa ini di

Indonesia telah menurun dan sangat memprihatinkan.

Dapat disimpulkan bahwa setiap kebiasaan dalam menyampaikan komunikasi non-

verbal seperti contoh di atas tersebut, tergantung dari Negara tersebut dan bagaimana cara

Page 3: Larangan Berjabat Tangan Kepada yang Bukan Mahromnya di Arab Saudi

3

mereka ataupun kita dalam menanggapinya. Jika Negara tersebut mempersepsikan

kebuadayaan itu harus dijaga, maka akan selalu dilakukan selama tidak melanggar norma dan

nilai sosial di Negara itu sendiri. Dan setiap komunikasi yang dilakukan menjadi kebiasaan

tidak selalu menjadikan cerminan negatif, adapun terdapat banyak pesan positif yang akan

kita ambil jika kita mempersepsikannya dengan bijak dan penuh dengan logika dalam

merespon.

Bantuan kosakata:

1. Mahram

Menurut pendapat saya, kata mahram itu berarti sesame jenis. Missal, wanita dengan wanita, dan pria

dengan pria.

2. Haram

Haram disini diartikan dengan ketidakbolehan atau larangan untuk melakukan sesuatu.